1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam setiap investasi terdapat dua kemungkinan yang diperoleh
investor yaitu laba dan rugi. Setiap investor selalu berupaya mendapatkan
laba atau profit dimana dalam investasi pasar modal mencakup dividen dan
pengembalian yang biasa disebut return. Return yang besar selalu diharapkan
oleh investor atas investasi yang telah dilakukannya. Return saham banyak
dipengaruhi oleh kinerja keuangan perusahaan yang tercermin pada rasio
keuangan yang telah tersedia dalam informasi keuangan serta sudah
dipublikasikan kepada publik dalam surat kabar dan media lain seperti ICMD
(Indonesian Capital Market Directory) dan JSX statistic. Untuk itu dalam
setiap menanamkan investasinya, para pelaku pasar haruslah tepat dan teliti
dalam mengambil keputusan yaitu dimana dan kapankan dia akan
menanamkan investasinya.
Setiap investor tidak dapat dengan mudah maupun sembarangan
memilih saham yang tepat dalam penanaman investasi. Perusahaan yang
memiliki kinerja yang bagus baik dari operasional maupun earning yang
didapat menjadi pilihan investor. Perusahaan atau saham-saham yang
terdaftar dalam indeks LQ45 dapat menjadi pertimbangan utama bagi investor
terutama investor baru dimana saham ini merupakan saham yang paling aktif
1
diperdagangkan serta memiliki likuiditas tinggi sehingga akan menarik
banyak investor dalam mempertimbangkannya untuk investasi. Dari investasi
inilah diharapkan perusahaan dapat meningkatnya kinerjanya baik bagi
konsumen maupun investor.
Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam melaksanakan kegiatan
operasinya baik dalam memberikan layanan produksi barang maupun jasa.
Pada dasarnya tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan
para pemegang saham. Perusahaan akan selalu berupaya untuk mendapatkan
modal yang besar sehingga dapat memaksimalkan laba dan pengembalian,
karena dengan adanya modal yang besar dapat mendanai perusahaan
mengoperasikan kegiatan produksinya dengan menambah pendapatan dan
perhatian dari pangsa pasar. Persaingan dalam mendapatkan pangsa pasar
yang luas akan membangkitkan kinerja perusahaan untuk memacu kegiatan
produksinya agar dapat meningkatkan laba yang dihasilkan. Dari laba yang
diperoleh, perusahaan memiliki kewajiban untuk melunasi kewajibannya.
Dari sisa laba itulah yang nantinya akan dibagi menjadi laba ditahan yang
akan dipergunakan sebagai modal tambahan dan laba yang dibagikan yaitu
sebagai dividen. Maka untuk dapat memaksimalkan kekayaan pemegang
saham, perusahaan harus menjaga keuangannya agar tidak mengalami rugi.
Dalam melihat posisi keuangan, perusahaan memiliki suatu catatan
keuangan yang dapat menggambarkan aktivitas perusahaan yaitu laporan
keuangan. Perusahaan melakukan publikasi laporan keuangan selama empat
kali dalam masa satu tahun operasional yaitu kuartal I, kuartal II, kuartal III
2
dan laporan keuangan tahunan. Dengan adanya publikasi laporan keuangan
setiap tiga bulan, investor atau pasar dapat melihat bagaimana kinerja
perusahaan sehingga informasi dalam laporan keuangan dapat direspon oleh
pasar. Beberapa penelitian seperti Ball dan Brown (1968) yang menyatakan
tentang isi informasi menggunakan analisis dimana jika terjadi perubahan
laba yang tidak diharapkan atau laba kejutan (unexpected earning) positif
maka memiliki abnormal return rata-rata yang positif dan jika tidak memiliki
informasi yaitu negatif maka nilai abnormal return akan negatif. Menurut
Truong et al (2012), bahwa pasar yang efisien menyerap informasi laba.
Selain itu pasar juga merespon pengumuman laba yang dilaporkan dalam
setiap publikasi laporan keuangan kuartal dan tahunan.
Publikasi laporan keuangan dilakukan oleh perusahaan setiap tiga
bulan. Setiap publikasi tersebut tentu akan direspon oleh pasar secara berbeda
karena setiap laporan keuangan menyajikan data kinerja perusahaan dalam
jangka waktu yang berbeda yaitu kuartal I menyajikan data tiga bulan
pertama, kuartal II menyajikan data enam bulan, kuartal III menyajikan data
sembilan bulan dan laporan keuangan tahunan yang menyajikan seluruh
kinerja perusahaan selama satu tahun. Pasar akan menyerap informasi yang
ada, dimana hal ini berarti bahwa pasar atau investor akan menyerap
informasi yang lebih sempurna dan pada laporan keuangan yang menyajikan
data yang lebih lengkap yaitu kinerja selama satu tahun akan direspon lebih
kuat oleh pasar.
3
Pada dasarnya kinerja perusahaan memiliki peran sangat besar dalam
pengambilan keputusan oleh beberapa pihak, yaitu pihak kreditur dan calon
kreditur, pemegang saham serta pihak manajemen itu sendiri. Dengan adanya
penilaian terhadap perusahaan, maka investor akan mempunyai acuan yang
berharga dalam pengambilan keputusan berinvestasi. Hasil analisis respon
pasar atas profitabilitas diharapkan akan menunjukkan seberapa jauh kinerja
perusahaan dalam memberikan nilai ekonomi terhadap perusahaan. Hal ini
akan memberikan ekspektasi investor terhadap pembagian keuntungan yang
akan diterimanya. Ekspektasi pertumbuhan perusahaan dan penerimaan di
masa
mendatang
akan
mempengaruhi
pemegang
saham
apakah
mempertahankan atau menjual sahamnya. Hal ini berkaitan dengan return
yang nantinya akan diterima oleh pemegang saham.
Return yang digunakan dalam penelitian ini adalah return tidak
normal atau biasa disebut abnormal return (market-adjusted return) yang
dihitung dari selisih antara actual return (tanpa memasukkan dividend) dan
expected return yang diwakili oleh return pasar (IHSG). Dengan
menggunakan abnormal return maka akan dapat dilihat bagaimana
pengembalian atas investasi suatu saham dengan membandingkan terhadap
return pasar, yaitu apakah nilai return saham dibawah, sama atau diatas
return pasar dan apakah informasi laporan keuangan akan direspon oleh
pasar. Selisih antara harga beli dengan harga jual saham merupakan capital
gains. Capital gain terbentuk dengan adanya aktifitas perdagangan saham di
pasar sekunder. Tidak dimasukkannya dividen ke dalam return saham karena
4
dividen memiliki peristiwa sendiri yang berbeda dan tidak dipengaruhi
publikasi laporan keuangan.
Dalam setiap penelitian yang meneliti hubungan angka laba dengan
harga saham, logika dasar yang dimiliki oleh peneliti adalah bahwa pasar
bereaksi terhadap laba karena laba memiliki kandungan informasi (Febrianto
dan Widiastuty, 2005). Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Febrianto dan Widiastuty (2005) menunjukkan bahwa laba kotor sebenarnya
memiliki kualitas laba yang lebih baik dibandingkan dengan angka laba
operasi dan laba bersih. Laba operasi merupakan laba yang mampu
menggambarkan operasi normal perusahaan, namun tidak seluruh biaya yang
tergambar di dalam rekening biaya-biaya operasi merupakan biaya yang
berhubungan
langsung
dengan
penciptaan
pendapatan.
Laba
bersih
merupakan nilai yang menunjukkan selisih antara laba operasi yang telah
dikurangkan bunga dan pajak. Laba bersih ini menunjukkan bagian laba yang
akan ditahan dalam perusahaan dan yang akan dibagikan sebagai dividen.
Pada berbagai penelitian yang menghubungkan informasi angka laba
dengan harga saham, umumnya menggunakan angka laba operasi sebagai
ukuran angka laba (Febrianto dan Widiastuty 2005). Alasan yang mereka
gunakan biasanya adalah bahwa angka laba operasi “lebih mampu
menggambarkan operasi perusahaan” dibandingkan dengan laba bersih. Laba
bersih masih dianggap dipengaruhi oleh hal-hal lain yang ada di luar kendali
manajemen, misalnya peristiwa luar biasa yang meningkatkan laba atau
menurunkan laba seperti adanya penambahan pendapatan lain.
5
Pada penelitian kali ini menggunakan surprise profitabilitas yaitu
laba kejutan (earnings surprise) dengan mengambil laba operasi, laba bersih
tanpa extraordinary income, dan laba bersih sebagai variabel bebas agar
nantinya dapat dilihat pengaruhnya terhadap abnormal return saham.
Dipertimbangkannya laba operasi karena pada keadaan tertentu, laba operasi
lebih menggambarkan operasional perusahaan jika pada penghitungan laba
bersih terdapat penambahan pendapatan lain. Sedangkan laba bersih tanpa
extraordinary income dipakai dengan dasar bahwa investor dapat melihat laba
perusahaan dengan mempertimbangkan penambahan pendapatan lain yang
seperti memanipulasi nilai laba bersih perusahaan yang sesungguhnya.
Penelitian sebelumnya mengharapkan untuk menggunakan jendela
pengamatan lebih panjang dan ini akan dilakukan pada penelitian selanjutnya.
Pada penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa dengan menggunakan
jendela pengamatan yang lebih panjang, hubungan variabel laba terhadap
harga saham akan semakin baik dan signifikan. Oleh karena itu pada
penelitian selanjutnya akan digunakan jendela pengamatan yang lebih
panjang dari penelitian sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka
akan diambil judul penelitian “Respon Pasar terhadap Surprise Profitabilitas:
Analisis pada Laporan Keuangan Kuartal dan Tahunan.”
B. Rumusan Masalah
Penggunaan pengumuman laba bersih dalam laporan keuangan
sering dijadikan sebagai acuan oleh pembaca dan investor dalam mengukur
6
suatu keberhasilan kinerja perusahaan. Kandungan informasi dalam
komponen laba bersih dinilai belum pasti karena pada beberapa laporan
keuangan, nilai laba bersih terlihat positif namun laba operasi bernilai lebih
rendah dari laba bersih atau pengurangan nilainya sangat kecil. Banyak
pembaca yang awam akan informasi dari laba bersih jika adanya penambahan
dari penambahan pendapatan lain yang merupakan pemasukan perusahaan
namun bukan dari hasil operasional selama periode tersebut tetapi
penambahan pendapatan yang dapat diperoleh dari adanya penjualan aset.
Selain itu peneliti terdahulu banyak yang hanya menggunakan laba bersih
sebagai variabel bebas dalam penelitiannya terhadap Return saham. Namun
masih ada pertanyaan diantara komponen laba operasi, laba bersih tanpa
extraordinary income dan laba bersih, manakah yang direaksi lebih kuat oleh
investor dan seberapa signifikan perbedaan reaksi pasar terhadap keseluruhan
variabel bebas. Selain itu, selama ini banyak penelitian menganalisa
penerbitan laporan keuangan tahunan, oleh karena itu ingin dilihat bagaimana
respon pasar terhadap publikasi laporan keuangan setiap kuartal.
C. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah pasar bereaksi terhadap kejutan laba operasi yang ada dalam
komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan?
2. Apakah pasar bereaksi terhadap kejutan laba bersih tanpa extraordinary
income yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan?
7
3. Apakah pasar bereaksi terhadap kejutan laba bersih yang ada dalam
komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan?
4. Apakah reaksi pasar terhadap publikasi laporan keuangan tahunan lebih
kuat daripada laporan keuangan kuartal?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu mencari keterkaitan variabel dalam
penelitian.
1. Mengetahui reaksi pasar terhadap kejutan laba operasi yang ada dalam
komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan.
2. Mengetahui reaksi pasar terhadap kejutan laba bersih tanpa extraordinary
income yang ada dalam komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan
pada abnormal return saham.
3. Mengetahui reaksi pasar terhadap kejutan laba bersih yang ada dalam
komponen laporan keuangan kuartal dan tahunan pada abnormal return
saham.
4. Mengetahui respon pasar terhadap laporan keuangan tahunan apabila
dibandingkan dengan laporan keuangan kuartal yang dilihat dari pengaruh
masing-masing variabel bebas pada abnormal return saham.
8
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini nantinya diharapkan akan memberikan bukti empirik
perbedaan respon antara laba operasi, laba bersih tanpa
extraordinary
income, dan laba bersih serta akan membuktikan secara empirik variabel
mana yang benar-benar direaksi oleh investor. Selain itu akan membuktikan
dari empat kali publikasi laporan keuangan setiap tahunnya akan diketahui
publikasi laporan keuangan manakah yang paling direspon kuat oleh pasar.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menyumbang pengungkapan informasi
keuangan.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini tersusun menjadi dua besaran
variabel utama, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas (X) adalah laba operasi, laba
bersih tanpa extraordinary income, laba bersih, dan juga ditambahkan adanya
variabel dummy. Variabel dummy dalam penelitian ini sebagai variabel bebas
yaitu meliputi kuartal I, kuartal II, dan kuartal III maka akan dituliskan
sebagai D1, D2 dan D3. Sedangkan variabel terikat (Y) adalah abnormal
return saham. Dalam penelitian ini yang dianalisis adalah data laporan
keuangan. Laporan keuangan yang dipakai adalah laporan keuangan dalam
bentuk laporan keuangan perusahaan LQ 45 yang Go Public di Bursa Efek
Indonesia dan telah diaudit.
9
Batasan-batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Periode penelitian selama tiga tahun yaitu tahun 2010-2012. Dengan
periode pengamatan selama tiga tahun maka diharapkan dapat memberikan
hasil analisis yang lebih meyakinkan.
2. Hasil penelitian hanya berlaku untuk perusahaan bukan keuangan dalam
LQ 45 dan tidak untuk jenis perusahaan lain.
3. Laba kejutan dalam penelitian ini merupakan besarnya laba pada tahun t
yang dibandingkan dengan laba pada kuartal yang sama di tahun t-1, jadi
laba yang diharapkan bukan dari para analis yang ada di pasar. Laba dalam
penelitian ini adalah laba operasi, laba bersih tanpa pemasukan luar biasa,
dan laba bersih.
H. Sistematika Penulisan Tesis
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini akan dirumuskan
sebagai berikut:
BAB I
: Pendahuluan
Pada bagian ini terdiri dari latar belakang masalah, perumusan
masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, ruang lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
: Tinjauan Pustaka
Pada bagian berisi pembahasan mengenai penelitian terdahulu
yang dijadikan sebagai acuan, landasan teori yang terkait dengan
10
penelitian dan juga berisi tentang hipotesis
penelitian yang
dapat dimunculkan berdasarkan teori dan tinjauan pustaka.
BAB III
: Metode Penelitian
Pada bab ini akan membahas tentang metode yang digunakan
dalam penelitian ini yang mencakup cara pengambilan data,
pengukuran variabel dan pengujian atas hipotesis yang
dimunculkan dalam penelitian.
BAB IV
: Analisis Data
Pada bagian ini akan dibahas mengenai uraian proses
pengolahan data dan pengujian data dengan menggunakan
model statistik yang digunakan dan akan dilengkapi dengan
pembahasan tentang hasil pengujian pada saham yang terdaftar
dalam LQ 45 pada Bursa Efek Indonesia selama periode
penelitian yang digunakan yaitu tahun 2010-2012.
BAB V
: Kesimpulan dan Saran
Bagian ini berisi tentang pembahasan keterbatasan penelitian,
kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan tentang
bagaimana respon pasar pada laba kejutan dalam setiap laporan
keuangan, dan saran-saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan penelitian dimasa yang akan datang.
11
Download