ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL
TERHADAP RISIKO LIKUIDITAS PADA
SEKTOR PERBANKAN
(Studi pada Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia)
TESIS
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister
Program Studi Magister Manajemen
Minat Utama :
Manajemen Keuangan Syariah
Disusun oleh :
WINANTI RETNO KAWURI
S4111091
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL
TERHADAP RISIKO LIKUIDITAS PADA
SEKTOR PERBANKAN
(Studi pada Bank Konvensional dan Bank Syariah di Indonesia)
WINANTI RETNO KAWURI
S4111091
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji model yang diharapkan dapat
digunakan untuk memprediksi perusahaan perbankan terkait masalah risiko likuiditas.
Penelitian ini menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return On
Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Interest Margin (NIM) terhadap
Risiko Likuiditas (RL). Penelitian juga menganalisis perbedaan risiko likuiditas
antara bank konvensional dan bank syariah. Target populasi penelitian adalah bank
konvensional dan bank syariah yang terdaftar dalam direktori perbankan Indonesia
tahun 2007-2011. Setelah melewati tahap purposive sample, maka sampel yang layak
digunakan bank konvensional sebanyak 20 bank sedangkan sampel yang diambil
bank syariah adalah 3 bank.
Berdasarkan hasil analisis regresi menunjukkan bahwa pada bank
konvensional, variabel CAR dan ROE memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap RL, variabel ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap RL,
serta NIM tidak signfikan. Sementara pada bank syariah variabel CAR memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap RL. Variabel ROA, ROE, dan NIM tidak
signifikan. Selanjutnya, berdasar uji chow hanya variabel NIM yang menunjukkan
tidak ada perbedaan risiko likuiditas antara bank konvensional dan bank syariah.
Kata Kunci : rasio kecukupan modal, laba aset, laba ekuitas, marjin bunga bersih,
risiko likuiditas
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
ANALYSIS OF OF THE INFLUENCE FUNDAMENTAL
FACTORS ON THE RISK OF LIQUDITY
IN THE BANKING SECTOR
(Studies On Conventional Banks and Islamic Banks)
WINANTI RETNO KAWURI
S4111091
The purpose of this research to test the model is expected can be used to
predict banking company related to the risk of liquidity. This study analyzed the
effect of the Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Assets (ROA), Return on
Equity (ROE), and Net Interest Margin (NIM) on Liquidity Risk (RL). The study also
analyzed the liquidity risk difference between conventional banks and Islamic banks.
The target population of the study is the conventional banks and Islamic banks are
listed in the directory of banking in Indonesia in 2007-2011. After passing through
the stage purposive sample, the sample used by the Bank Conventional worth as
much as 20 banks while samples taken Islamic Bank is the 3 banks.
Based on the results of the regression analysis showed that the conventional
banks, CAR and ROE variable has a negative and significant impact on the RL, ROA
has a positive and significant impact on the RL, and NIM was not exhibited
significantly. While the Islamic banks CAR variable has a negative and significant
effect on the RL. ROA, ROE, and NIM was not significant. Furthermore, based on
the test chow only NIM variables that showed no difference between the bank's
liquidity risk conventional and Islamic banks
Keywords : capital adequacy ratio, return on assets, return on equity, net interest
margin, risk liquidity
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala kuasa-Nya sehingga tesis yang
berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental terhadap Risiko Likuiditas pada
Sektor Perbankan” dapat diselesaikan oleh penulis sebagai syarat guna mencapai
gelar Magister Manajemen pada Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Berhasilnya penulisan tesis ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak yang
dengan ketulusannya telah memberikan semangat, dorongan, serta pengarahan
kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan segala ketulusan dan
kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat :
1. Prof.Dr.Ahmad Yunus, M.S selaku Direktur PPs Universitas Sebelas Maret
Surakarta
2. Dr.Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sebelas Maret Surakarta
3. Prof. Dr. Hartono, M.S. (Almarhum) selaku Direktur Program Studi Magister
Manajemen yang telah memberikan kesempatan yang sangat berharga kepada
penulis untuk menimba Ilmu di Program Magister Manajemen Universitas
Sebelas Maret Surakarta
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Prof.Dr. Asri laksmi Riani, M.S selaku pembimbing dan sekaligus tim
penguji, dengan segala ketulusan dan kearifan telah berkenan mengarahkan
dan membimbing dalam penulisan tesis ini.
5. Dr. Salamah Wahyuni, SU selaku ketua tim penguji yang memberikan
pengarahan kepada penulis.
6. Dr. Hunik Sri Runing, MS.i selaku penguji yang memberikan masukan dan
saran terhadap tesis ini.
7. Kedua orang tua yang selalu memberikan perhatian dan kasih sayang kepada
penulis.
8. Kakak dan suami yang senantiasa memberikan dorongan dan perhatian.
9. Teman – teman Magister Manajemen Universitas Sebelas Maret Surakarta,
yang selalu memberikan motivasi dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya guna membangun
kesempurnaan tesis ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Surakarta, 12 Maret 2015
Penulis
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………………………………………………..
i
ABSTRAK …………………………………………………………..
ii
ABSTRACT…………………………………………………………
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………
iv
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………….
v
HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………
vi
KATA PENGANTAR…………..……………………………………
vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………
xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………...
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………
1
Latar Belakang Masalah ………………………………………………
1
A. Rumusan Masalah ………………………………………………..
7
B. Tujuan Penelitian ………………………………………………….
commit to user
7
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C. Manfaat Penelitian …………………………………………………
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 9
A. Kajian Pustaka …………….……………………………………….
9
1. Pengertian Bank …………………………………………….....
9
2. Fungsi Bank ……………………………………………………
9
3. Jenis Bank …………………………………………………….. 10
4. Bank Konvensional dan Bank Syariah ……………………….
11
5. Sumber Dana Bank …………………………………………… 17
6. Manajemen Dana Bank ………………………………………. 18
7. Risiko Bank …………………………………………………… .22
8. Risiko Likuiditas Bank ……………………………………….. 23
9. Analisis fundamental …………………………………………. 25
10. Laporan Keuangan Bank ……………………………………..
25
B. Penelitian Terdahulu ……………………………………………... 32
C. Pengembangan Hipotesis ………………………………………… 34
D. Kerangka Pemikiran ……………………………………………..
36
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………… 38
A. Populasi dan Sampel …………………………………………….
38
B. Definisi Operasional Variabel ……………………………………
39
1. Variabel Dependen ……………………………………………
39
2. Variabel Independen …………………………………………
40
C. Jenis dan Sumber Data …………………………………………..
41
D. Metode Pengumpulan Data ……………………………………….
42
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Metode Analisis Data ……………………………………………… 42
1. Analis Regresi Berganda ……………………………………… 42
2. Uji Prasyarat ( Uji Asumsi Klasik) ……………………………. 43
3. Uji Hipotesis ………………………………………………….. 45
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………….
49
A. Deskripsi Obyek Penelitian ……………………………………….. 49
B. Deskripsi Sampel Penelitian……………………………………….. 49
C. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian …………………………...
51
D. Hasil Analisis data ………………………………………………… 53
1. Hasil Uji Asumsi Klasik ……………………………………….
53
2. Hasil Uji Hipotesis …………………………………………….
58
3. Pembahasan Hasil Penelitian …………………………………
66
BAB V PENUTUP ………………………………………………….
71
1.1 Kesimpulan ……………………………………………………… 71
1.2 Implikasi Penelitian ……………………………………………… 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1
Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah ……...
15
Tabel 4.1 Nama Bank Konvensional ……………...………………..
50
Tabel 4.2 Nama Bank Syariah ………………………………………
51
Tabel 4.3 Statistik Deskripsi Data Penelitian Bank Konvensional …
51
Tabel 4.4 Statistik Deskripsi Data Penelitian Bank Syariah ………..
52
Tabel 4.5 Hasil Uji K-Smirnov pada Bank Konvensional
dan Bank Syariah …………………………………………
53
Tabel 4.6 Pengujian Multikolinearitas Bank Konvensional ………..
54
Tabel 4.7 Pengujian Multikolinearitas Bank Syariah ……………….
55
Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Bank Konvensional dan Bank
Syariah ……………………………………………………. 58
Tabel 4.9 Hasil Koefisien Determinasi pada Bank Konvensional
dan Bank Syariah …………………………………………. 58
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Regresi Simultan Model Gabungan ....
59
Tabel 4.11 Hasil Regresi Parsial Bank Konvensional ………………..
60
Tabel 4.12 Hasil Regresi Parsial Bank Syariah ………………………
61
Tabel 4.13 Hasil Penghitungan Chow Test CAR …………………….
61
Tabel 4.14 Hasil Penghitungan Chow Test ROA …………………….
63
Tabel 4.15 Hasil Penghitungan Chow Test ROE …………………….. 64
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 4.16 Hasil Penghitungan Chow Test NIM …………………….. 65
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Scatterplot Bank Konvensional ……………………………
56
Gambar 2. Scatterplot Bank Syariah …………………………………..
57
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Data Sampel Penelitian
Hasil Output SPSS
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang berperan dalam kegiatan
perekonomian. Kekuatan sistem bank sebagai persyaratan utama untuk memastikan
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi (Halling & Hayden, 2006). Peranan bank dalam
sektor perekonomian yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana dari
masyarakat. Dengan masyarakat menyimpan uang di bank berarti masyarakat telah
memberikan kepercayaan kepada bank terhadap dana yang disimpan. Keberadaan
dana dari masyarakat di bank dalam bentuk kepercayaan masyarakat sangat penting
dijaga untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bank dan efisiensi intermediasi.
Selain itu, bank juga tidak memiliki uang tunai yang cukup atau alat likuid untuk
membayar kewajiban kepada seluruh nasabahnya dalam waktu bersamaan
(Syahrir,2012).
Dalam melakukan operasi harian, bank harus menjaga likuiditas. Likuiditas
merupakan kemampuan manajemen bank dalam menyediakan dana yang cukup untuk
memenuhi kewajibannya setiap saat (Taswan, 2006). Sebagai lembaga kepercayaan
bagi masyarakat maka bank harus bisa mengelola likuiditas secara baik. Keadaan
likuiditas bank yang baik dana oleh deposan. Sebagai lembaga perbankan, di satu sisi
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
bank harus menjaga penarikan dana dari sumber dana yang dititipkan. Sementara di
sisi lain bank harus menjaga penarikan permintaan dana seperti kredit yang
diberikan,pembelian peralatan dan lainnya (Rusyamsi, 1999: 37).
Pengelolaan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks dalam
kegiatan operasional bank. Sulitnya pengelolaan likuiditas tersebut disebabkan dana
yang dikelola bank sebagian besar adalah dana masyarakat yang sifatnya jangka
pendek dan dapat ditarik sewaktu-waktu. Pendapatan suatu bank berasal dari
pendapatan bunga atas kredit yang diberikan ke masyarakat. Pendapatan lain juga
berasal dari Dana Pihak Ketiga (DPK). Semakin besarnya penyaluran dana dalam
bentuk kredit dibandingkan dengan deposito (simpanan masyarakat) pada suatu bank,
maka akan membawa konsekuensi semakin besarnya risiko likuiditas yang harus
ditanggung oleh bank yang bersangkutan (Syahrir, 2012).
Risiko likuiditas timbul secara alamiah sebagai akibat dari mismatch struktur
aktiva dan pasiva bank. Rendahnya hasil dari kas yang diharapkan untuk
diinvestasikan dalam pinjaman kredit atau hasil dari defisit kas yang dibutuhkan
untuk memenuhi obligasi jangka pendek (Mounira & Anas, 2008). Risiko likuiditas
adalah eksposur yang timbul antara lain karena bank tidak mampu memenuhi
kewajiban pada saat jatuh tempo. Krisis pembiayaan ini dapat timbul karena
pertumbuhan bank atau ekspansi kredit di luar rencana, adanya peristiwa tak terduga
seperti penghapusan (charge off) yang signifikan, hilangnya kepercayaan dari
masyarakat sehingga menarik dana dari bank, atau bencana nasional seperti devaluasi
mata uang rupiah yang sangat besar (Tampubolon, 2004:26)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
Pentingnya likuiditas melebihi institusi individu karena kerugian di satu
intitusi dapat mempengaruhi keseluruhan sistem (Greuning & Bratanovic, 2011).
Dalam Basel Committee on Bank Supervision menyatakan setiap transaksi atau
komitmen keuangan secara virtual memiliki implikasi terhadap likuiditas bank.
Manajemen likuiditas diperlukan untuk memastikan kemampuan bank untuk
memenuhi kewajiban arus kas, yang tidak pasti karena kewajiban tersebut
dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa eksternal dan perilaku agen-agen lainnya.
Manajemen likuiditas menjadi pusat kepercayaan dalam sistem perbankan,
karena bank-bank komersial merupakan intitusi yang sangat berpengaruh dengan
rasio aset dan modal inti (Greuning & Bratanovic, 2011). Lebih lanjut dijelaskan,
dalam transaksi operasi harian, manajemen likuiditas biasanya dicapai melalui
manajemen aset. Dalam istilah menengah, likuiditas juga ditangani melalui
manajemen struktur kewajiban bank. Tingkat likuiditas yang dianggap cukup bagi
suatu bank bisa saja tidak memadai bank lain. Suatu posisi likuiditas bank tertentu
juga dapat bervariasi mulai dari yang memadai hingga tidak memadai berdasarkan
kebutuhan dana yang diantipasi pada setiap waktu.
Berdasarkan kegiatan operasionalnya bank di Indonesia dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional dan bank
syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis
penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syaratsyarat umum memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan
keuangan, dan sebagainya. Perbedaan mendasar diantara keduanya yaitu menyangkut
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang dibiayai dan lingkungan kerja (Antonio,
2001:29)
Bank konvensional mengadopsi sistem bunga yang dapat digunakan untuk
memenuhi uang tunai yang diperlukan, di sisi lain sistem ini dilarang dalam bank
syariah sehingga bank syariah tidak bisa menghabiskan keuntungan pinjaman untuk
menutupi tanggal jatuh tempo. Pada bank syariah, dana nasabah dikelola dalam
bentuk titipan maupun investasi. Cara titipan dan investasi berbeda dengan deposito
pada bank konvensional. Pada bank konvensional, deposito merupakan upaya membungakan uang. Konsep dana titipan berarti kapan saja nasabah membutuhkan, maka
bank syariah harus dapat memenuhinya, akibatnya dana titipan menjadi sangat likuid.
Di sisi lain, bank syariah juga melakukan transaksi bisnis dengan kerjasama mitra.
Prinsip dasar kerjasama mitra dilandasi atas dasar kepercayaan. Apabila terjadi
ketidakharmonisan antara bank dan mitra kerja, maka bank syariah lebih berisiko
terkena risiko likuiditas (Yaqoobi, 2007).
Manajemen risiko likuiditas baik bagi bank konvensional maupun bank
syariah sangat penting. Para peneliti sebelumnya telah memfokuskan penelitian pada
risiko likuiditas. Beberapa penelitian tentang risiko likuiditas pada bank konvensional
maupun bank syariah masih mengindikasikan divergensi hasil. Akhtar, Ali & Sadaqat
(2011) menginvestigasi CAR, Networking Capital, ROA, ROE, dan size of bank pada
risiko likuiditas. Hasil studi menemukan hubungan positif tetapi tidak signifikan
antara size of bank & Networking Capital dengan risiko likuiditas pada kedua model.
ROE memiliki hubungan negatif dan signifikan terhadap risiko likuiditas pada bank
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
syariah sedang
ROA memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap risiko
likuiditas. CAR memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap risiko likuiditas
pada bank konvensional.
Iqbal (2012) meneliti tentang CAR, NPL, ROA, ROE, dan size of bank
terhadap risiko likuiditas. Hasil penelitian menjelaskan size of bank, ROA, ROE, dan
CAR memiliki hubungan positif dengan risiko likuiditas. NPL memiliki hubungan
negatif dengan risiko likuiditas. Sedangkan Muharam & Kurnia (2011) mengkaji
pengaruh CAR, rasio profitabilitas, NIM, LG, dan RLA pada risiko likuiditas di
industri perbankan. Dari hasil studi menemukan pengaruh negatif dan signifikan dari
variabel CAR dan ROE terhadap risiko likuiditas pada bank konvensional. Kemudian
LG berpengaruh positif. Dalam bank syariah, penelitian menemukan pengaruh positif
dan signifikan dari variabel NIM, ROA, dan ROE terhadap risiko likuiditas.
Sedangkan variabel RLA memiliki pengaruh tidak signifikan pada kedua model.
Anam, Hasan, Huda, Uddin, & Hossain (2012) menginvestigasi variabel size
of bank, Networking of Capital, ROA, ROE, dan CAR terhadap LRM. Dari hasil
studi ada temuan bahwa Networking of Capital pada model bank konvensional dan
size of bank pada bank syariah berpengaruh positif dan signifikan.
Dalam Bodie, Kane & Marcus (2005) menjelaskan untuk memperhitungkan
kondisi nilai suatu perusahaan dapat dianalisis melalui analisis faktor fundamental.
Analisis faktor fundamental menitik beratkan pada data-data kunci dalam laporan
keuangan perusahaan. Analisis faktor fundamental didasarkan pada laporan keuangan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
perusahaan yang dapat dianalisis melalui analisa rasio-rasio keuangan dan ukuranukuran lainnya (Robert, 1997).
Dari hasil penelitian terdahulu yang diperoleh, faktor fundamental yang
mempengaruhi adanya keragaman permasalahan risiko likuiditas dalam penelitian
yaitu sebagai berikut : 1) Capital Adequacy Ratio (CAR), 2) Return On Assets
(ROA), 3) Return On Equity (ROE),
4) Net
Interest Margin (NIM). Faktor
fundamental dalam studi ini sebagai variabel independen. Variabel independen
merupakan variabel yang menjelaskan variabel yang lain (Indriantoro & Bambang
Supomo, 1993).
Pertama, CAR (Capital Adequacy Ratio) merupakan rasio untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung
atau menghasilkan risiko (Dendawijaya, 2009 : 121). Kedua, ROA (Return On
Assets) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan pengelolaan bank dalam
memperoleh laba dengan menggunakan aktiva yang dimiliki (Merkuwati, 2007).
Ketiga, ROE (Return On Equity) adalah rasio yang mengkaji sejauh mana perusahaan
mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas
(Fahmi, 2011). Keempat, NIM (Net Interest Margin) merupakan sebuah rasio
keuangan yang merupakan hasil dari perbandingan antara persentase hasil bunga
terhadap total assets atau total earning assets (Riyadi, 2006 : 21).
Sedangkan yang menjadi variabel dependen dari penelitian adalah risiko
likuiditas. Risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk
(kerugian) yang tak diinginkan, atau tidak terduga (Darmawi,2004). Risiko Likuiditas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
merupakan suatu indikator mengenai kemampuan suatu bank untuk membayar semua
kewajiban finansial jangka pendeknya pada saat jatuh tempo dengan menggunakan
aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan
keseluruhan keuangan bank, tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk
mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas (Syamsuddin, 2007: 41)
Berdasarkan variabel-variabel amatan yang terindentifikasi dan hubungannya,
berikut ini adalah permasalahan riset yang dirumuskan.
B. Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang dirumuskan adalah :
1. Apakah ada pengaruh CAR terhadap risiko likuiditas?
2. Apakah ada pengaruh ROA terhadap risiko likuiditas?
3. Apakah ada pengaruh ROE terhadap risiko likuiditas?
4. Apakah ada pengaruh NIM terhadap risiko likuiditas?
5. Apakah ada perbedaan antara risiko likuiditas bank konvensional dan bank
syariah?
C. Tujuan Penelitian
Studi ini bertujuan untuk menganalisa beberapa hal :
1. Menganalisis pengaruh CAR terhadap risiko likuiditas.
2. Menganalisis pengaruh ROA terhadap risiko likuiditas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
3. Menganalisis pengaruh ROE terhadap risiko likuiditas.
4. Menganalisis pengaruh NIM terhadap risiko likuiditas.
5. Menganalisis perbedaan risiko likuiditas antara bank konvensional dan bank
syariah.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah
1. Bagi Akademisi
Studi ini memberikan bukti empiris mengenai pengaruh factor fundamental
terhadap risiko likuiditas. Dengan demikian, peneliti di masa mendatang dapat
memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai landasan untuk melakukan penelitianpenelitian ini sebagai landasan untuk topik sejenis.
2. Bagi Praktisi
Model yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
alasan apa yang membuat suatu perusahaan perbankan harus memperhatikan
pentingnya dari risiko likuiditas. Hasil studi ini diharapkan mampu memberikan
pemahaman lebih jelas mengenai pengaruh faktor fundamental terhadap risiko
likuiditas, sehingga nantinya dapat menjadi pertimbangan bagi pebisnis di
kalangan sektor perbankan baik perbankan konvensional maupun perbankan
syariah, dalam menentukan upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan untuk
menjaga resiko likuiditas perusahaan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian Bank
Bank berasal dari kata Italia banco yang artinya bangku. Bangku inilah yang
dipergunakan oleh bankir untuk melayani kegiatan operasionalnya kepada para
nasabah. Istilah bangku kemudian berganti secara resmi dan popular menjadi Bank.
Bank termasuk perusahaan industri jasa karena produknya hanya memberikan
pelayanan jasa kepada masyarakat (Hasibuan, 2007: 1).
Pengertian bank dapat pula ditinjau dari Pasal 1 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998
Tentang Perbankan. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Dendawijaya, 2009).
2. Fungsi Bank
Secara lebih spesifik bank dapat berfungi sebagai agent of trust, agent of
development, dan agent of services (Triandaru & Budisantoso, 2008: 9).
a.
Agent of Trust
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
Dasar utama perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal
penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan.
Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank,
uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat
yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank.
b. Agent of Development
Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan
bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi,
serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat ketiga kegiatan tersebut
tidak dapat terlepas dari uang.
c. Agent of Service
Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat.
Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang
berharga, pemberian jaminan bank dan penyelesaian tagihan.
3. Jenis Bank
Jenis atau bentuk bank bermacam-macam, tergantung pada cara penggolongannya
(Dendawijaya, 2009). Penggolongan dapat dilakukan berdasarkan hal-hal berikut:
a. Jenis bank berdasarkan Undang-Undang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
Berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, terdapat dua jenis bank, yaitu:
1) Bank Umum
2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
b. Jenis bank berdasarkan kepemilikannya
1) Bank milik negara (badan usaha milik negara atau BUMN)
2) Bank milik pemerintah daerah (badan usaha milik daerah atau BUMD)
3) Bank milik swasta nasional
4) Bank milik swasta campuran (nasional dan asing)
5) Bank milik asing (cabang atau perwakilan)
c. Jenis bank berdasarkan penekanan kegiatannya
1) Bank retail (retail banks)
2) Bank korporasi (corporate banks)
3) Bank komersial (commercial banks)
4) Bank pedesaan (rural banks)
5) Bank pembangunan (development banks)
d. Jenis bank berdasarkan pembayaran bunga / pembagian hasil usaha
1) Bank konvensional
2) Bank berdasarkan prinsip syariah
4. Bank Konvensional dan Bank Syariah
Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada
pasal 1 ayat 3 Undang-Undang No. 10 tahun 1998 dengan menghilangkan kalimat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
“dan atau berdasarkan prinsip syariah”, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
Dalam menentukan harga dan mencari keuntungan, bank yang berdasarkan prinsip
konvensional menggunakan dua metode (Kasmir, 2008), yaitu:
a. Menetapkan bunga sebagai harga untuk produk simpanan seperti giro,
tabungan, maupun deposito. Demikian pula untuk produk pinjamannya
(kredit) juga ditentukan berdasarkan tingkat suku bunga tertentu.
Penentuan harga ini dikenal dengan istilah Spread Based.
b. Untuk jasa-jasa bank lainnya, pihak perbankan menerapkan berbagai
biaya-biaya dalam nominal atau prosentase tertentu. System pengenaan
biaya ini dikenal dengan istilah Fee Based.
Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan prinsip syariah Islam dan bank
yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-Qur’an dan
Hadits. Bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam adalah bank yang
dalam beroperasinya mengikuti ketentuanketentuan syariah Islam, khususnya yang
menyangkut tata cara bermuamalat secara Islam (Antonio, 2001).
Lebih lanjut, Antonio ( 2001) menjelaskan prinsip-prinsip bank syariah adalah
sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
a. Prinsip Titipan atau Simpanan (Al-Wadiah)
Al-Wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain,
baik individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan
kapan saja si penitip menghendaki.
b. Prinsip Bagi Hasil (Profit Sharing)
Sistem ini adalah suatu sistem yang meliputi tatacara pembagian hasil usaha
antara penyedia dana dengan pengelola dana. Bentuk produk yang
berdasarkan prinsip ini adalah:
1) Al-Mudharabah
Al-Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak dimana pihak
pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak
lainnya menjadi pengelola (mudharib). Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi
ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si
pengelola. Seandainya kerugian ini diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si
pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.
2) Al-Musyarakah
Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama sesuai
dengan kesepakatan.
3. Prinsip Jual Beli (Al-Tijarah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
Prinsip ini merupakan suatu sistem yang menerapkan tata cara jual beli,
dimana bank akan membeli terlebih dahulu barang yang dibutuhkan atau
mengangkat nasabah sebagai agen bank melakukan pembelian barang atas
nama bank, kemudian bank menjual barang tersebut kepada nasabah dengan
harga sejumlah harga beli ditambah keuntungan (margin). Implikasinya
berupa:
1) Al-Murabahah
Murabahah adalah akad jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan
dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
2) Salam
Salam adalah akad jual beli barang pesanan dengan penangguhan pengiriman
oleh penjual dan pelunasannya dilakukan segera oleh pembeli sebelum barang
pesanan tersebut diterima sesuai syarat-syarat tertentu. Bank dapat bertindak sebagai
pembeli atau penjual dalam suatu transaksi salam. Jika bank bertindak sebagai
penjual kemudian memesan kepada pihak lain untuk menyediakan barang pesanan
dengan cara salam maka hal ini disebut salam paralel.
3) Istishna’
Istishna’ adalah akad jual beli antara pembeli dan produsen yang juga
bertindak sebagai penjual. Cara pembayarannya dapat berupa pembayaran dimuka,
cicilan, atau ditangguhkan sampai jangka waktu tertentu. Barang pesanan harus
diketahui karakteristiknya secara umum yang meliputi: jenis, spesifikasi teknis,
kualitas, dan kuantitasnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
4. Prinsip Sewa (Al-Ijarah)
Al-ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang atau jasa, melalui
pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan hak kepemilikan
atas barang itu sendiri.
5. Prinsip Jasa (Fee-Based Service)
Prinsip ini meliputi seluruh layanan non-pembiayaan yang diberikan bank.
Bentuk produk yang berdasarkan prinsip ini antara lain:
1) Al-Wakalah
Nasabah memberi kuasa kepada bank untuk mewakili dirinya melakukan
pekerjaan jasa tertentu, seperti transfer.
2) Al-Kafalah
Jaminan yang diberikan oleh penanggung kepada pihak ketiga untuk
memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung.
3) Al-Hawalah
Adalah pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang
wajib menanggungnya.Kontrak hawalah dalam perbankan biasanya diterapkan pada
Factoring (anjak piutang), Post-dated check, dimana bank bertindak sebagai juru
tagih tanpa membayarkan dulu piutang tersebut.
4) Ar-Rahn
Adalah menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas
pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis.
Dengan demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
kembali seluruh atau sebagian piutangnya. Secara sederhana dapat dijelaskanbahwa
rahn adalah semacam jaminan utang atau gadai.
5) Al-Qardh
Al-qardh adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau
diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.
Produk ini digunakan untuk membantu usaha kecil dan keperluan sosial. Dana ini
diperoleh dari dana zakat, infaq dan shadaqah.
Tabel 2.1
Perbedaan bank konvensional dan bank syariah
BANK KONVENSIONAL
1. Memakai peringkat bunga
BANK SYARIAH
1. Berdasarkan
prinsip
bagi
hasil, jual beli atau sewa
2. Profit oriented
2. Profit dan falah oriented
3. Hubungan dengan nasabah
3. Hubungan dengan nasabah
dalam bentuk hubungan
dalam bentuk kemitraan
debitur-kreditur
4. Creator of money supply
4. Users of real funds
5. Melakukan investasi yang
5. Melakukan investasi yang
halal dan haram
6. Tidak
terdapat
halal-halal saja
dewan
commit to user
6. Pengarahan dan penyaluran
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
sejenis itu
dana harus sesuai dengan
dewan pengawas syariah
7. Besar
kecilnya
bunga
7. Besar kecilnya bagi hasil
yang diperoleh deposan
yang
tergantung kepada : tingkat
tergantung
bunga
pendapatan
nominal
yang
berlaku,
deposito,
jangka waktu deposito
dan
diperoleh
deposan
kepada
bank,
nisbah
bagi hasil antara nasabah
dan bank, nominal deposito
nasabah,
rata-rata
saldo
deposito untuk jangka waktu
tertentu yang ada pada bank,
dan jangka waktu deposito
karena
berpengaruh
pada
lamanya investasi.
Sumber : H. Kernaen Perwataatmadja, MPA & H. Muh. Syafi’I Antonio, 1992
5. Sumber Dana Bank
Bank merupakan jantung dan urat nadinya perdagangan dan pembangunan ekonomi
satu negara. Bank baru dapat melakukan operasionalnya jika dananya telah ada.
Semakin banyak dana yang dimiliki suatu bank, semakin besar peluangnya untuk
melakukan kegiatan-kegiatannya dalam mencapai tujuan (Hasibuan, 2007:56).
Pengertian sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimpun dana dari
masyarakat. Perolehan dana ini tergantung dari bank itu sendiri, apakah dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
simpanan masyarakat atau dari lembaga lainnya. Kemudian untuk membiayai
operasinya, dana dapat pula diperoleh dari modal sendiri, yaitu dengan mengeluarkan
atau menjual saham (Kasmir, 2007:46).
Uang tunai yang dimiliki oleh bank tidak hanya berasal dari modal bank itu sendiri,
tetapi juga berasal dari pihak lain yang dititipkan atau dipercayakan pada bank yang
sewaktu-waktu akan diambil kembali, baik sekaligus ataupun secara berangsurangsur (Dendawijaya, 2009: 46).
6. Manajemen Dana Bank
Kegiatan pokok industri perbankan adalah menghimpun dana dari anggota
masyarakat yang kelebihan dana dan menyalurkannya kembali kepada anggota
masyarakat pemakai dana yang memerlukan dana (Rusyamsi, 1999: 5). Manajemen
sangat berperan penting dalam pengumpulan dana dan penyaluran kredit.
Ada empat prinsip dalam manajemen aset dan pasiva perbankan untuk menghasilkan
pendapatan yang tinggi. Pertama, tersedianya kas yang cukup untuk membayar pada
saat terjadinya penarikan dana oleh nasabah (Liquidity Management). Kedua,
pimpinan bank harus memperkecil risiko dengan cara memperoleh aset dengan
tingkat gagal bayar (default) kecil dan melakukan diversifikasi aset (Asset
Management). Ketiga, memperoleh dana murah (Liability Management). Keempat,
manajer harus memutuskan sejumlah modal yang harus disisihkan sebagai
pemenuhan modal minimum (Managing Modal Adequacy).
a. Manajemen Likuiditas (Liqudity Management)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
Manajemen likuiditas bank diartikan sebagai suatu proses pengendalian dari
alat-alat likuid yang mudah ditunaikan guna memenuhi semua kewajiban
bank yang segera harus dibayar (Sinungan, 2000: 99).
Dengan demikian untuk dapat menjadi bank yang dinilai likuid, bank harus
memiliki dan atau menguasai sejumlah alat likuid berupa cash asset (dalam
bentuk uang kas dan rekening pada bank sentral dan bank-bank lainnya) suratsurat berharga berkualitas tinggi atau sekuritas yang sangat likuid dan mudah
dicairkan tanpa mengalami kerugian; akses kepercayaan dari bank sentral dan
bank-bank lain serta pihak-pihak ketiga lainnya untuk memperoleh diskonto,
call money serta penjualan surat-surat berharga yang dimilikinya (Ali, 2004:
328).
Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, bank memerlukan likuiditas
guna memenuhi berbagai jenis kebutuhan (Ali, 2004: 335). Meliputi:
1) Kebutuhan untuk memenuhi keperluan uang kas bagi kegiatan operasional
bank sehari-hari, untuk ditempatkan sebagi saldo minimum rekening
operasional pada bank-bank koresponden serta sebagai Giro Wajib
Mninimum (GWM), sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yaitu 5 %
dari dana pihak ketiga.
2) Kebutuhan likuiditas jangka pendek (kurang dari setahun) yang meliputi
keperluan untuk melayani penarikan dana dari masyarakat (penarikan
sebagian saldo giro melalui penarikan cheque atau bilyet giro, deposito
yang jatuh tempo serta penarikan simpanan atau tabungan), untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
memenuhi permintaan kredit jangka pendek serta penarikan kredit yang
telah disetujui bank dan untuk memenuhi kewajiban bank jangka pendek
lainnya.
3) Kebutuhan likuiditas musiman (cyclical). Kebutuhan likuiditas musiman
ini dapat berupa kebutuhan jangka pendek (kurang dari setahun) atau
berupa kebutuhan jangka menengah (kurang dari tiga tahun).
4) Kebutuhan likuiditas dalam jangka panjang, yaitu kebutuhan likuiditas
yang terkait langsung dengan kinerja ekonomi makro yang diindikasikan
melalui perubahan pada fundamental perekonomian.
b. Manajemen Aset (Asset Management)
Dalam rangka meningkatkan keuntungan, bank secara langsung meningkatkan
pendapatan tertinggi dari kredit dan surat berharga, dengan risiko rendah, dan
mencadangkan kecukupan likuiditas dengan aset yang likuid. Di dalam
manajemen asetnya, bank melakukan upaya dengan empat cara berikut
(Riyadi, 2004):
1) Bank berusaha mendapatkan peminjam yang mau membayar tingkat suku
bunga yang tinggi dengan kemungkinan default yang kecil. Upaya ini
dilakukan dengan pendekatan langsung kepada perusahaan yang potensial.
2) Diversifikasi penanaman aset, dengan tujuan untuk meminimalisasi
tingkat risiko dari aset yang dimiliki. Dengan membeli surat berharga
yang berbeda jangka waktunya dan dalam berbagai jenis kredit kepada
beberapa nasabahnya. Bank yang menempatkan suatu portofolionya dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
suatu kredit akan mengalami kesulitan pada saat terjadi goncangan pada
sektor yag dibiayai.
3) Bank berusaha membeli surat-surat berharga dengan pendapatan tinggi
dan risiko yang rendah.
4) Bank harus dapat mengelola likuiditas dari aset-aset yang dimiliki dengan
tetap memperhatikan pemenuham modal minimum tanpa mengeluarkan
biaya yang tinggi.
c. Manajemen Pasiva (Liability Management)
Manajemen pasiva ialah suatu proses dimana bank berusaha mengembangkan
sumber-sumber dana yang non tradisional melalui pinjaman pasar uang atau
dengan menerbitkan instrumen utang untuk digunakan secara menguntungkan
terutama untuk memenuhi permintaan kredit. Pendekatan manajemen pasiva
dalam perbankan dewasa ini adalah berkaitan erat dengan sisi penggunaannya
di sisi aset, jadi tidak dapat dipisahkan antara bagaimana mendapatkan dana
dari pihak ketiga dan kemudian mengoptimalkan dana yang dihimpun tersebut
untuk mendapatkan keuntungan bagi bank . Secara umum dapat diartikan
bahwa manajemen pasiva adalah usaha untuk mendapatkan dana untuk
memenuhi kebutuhan operasional bank, baik melalui penghimpunan dana
pihak ketiga (masyarakat), dana pihak kedua yang dapat dihimpun dari pasar
uang atau pasar modal maupun dari pihak pertama/ pemilik (Riyadi, 2004:49).
d. Manajemen Kecukupan Modal (Managing capital Adequacy)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
Terdapat tiga alasan mengapa bank perlu memutuskan jumlah modal yang
mereka butuhkan (Syahrir, 2012). Pertama, modal bank mencegah terjadinya
kegagalan keberlagsungan bisnis bank yaitu dimana bank tidak dapat
memenuhi kebutuhan liabilitas dan solvabilitasnya. Kedua, modal bank
mempengaruhi pendapatan pemilik. Ketiga, modal minimum (bank capital
requirement) sangat diperlukan untuk memenuhi ketentuan otoritas moneter.
7. Risiko Bank
Menurut Darmawi (2004:21) risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya
akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan, atau tidak terduga. Dengan kata lain
“kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian
tersebut merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko.
Risiko bank dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari tingkat kemungkinan sebuah
peristiwa terjadi disertai konsekuensi (dampak) dari peristiwa tersebut pada bank.
Setiap kegiatan mengandung potensi sebuah peristiwa terjadi atau tidak terjadi,
dengan konsekuensi/dampak yang memberi peluang untuk untung (upside) atau
mengancam sebuah kesuksesan (downside) (Tampubolon, 2004: 21).
Bisnis perbankan merupakan salah satu jenis bisnis yang penuh akan risiko. Risiko
itu tidak semata-mata bersumber dari atau sebagai akibat dari manajemen yang
dijalankannya sendiri, tetapi juga dari pihak-pihak lain, yaitu dari kegiatan-kegiatan
baik yang terkait secara langsung maupun tidak langsung. Pada sisi pasiva terdapat
pos-pos yang setiap saat berubah karena kegiatan dari bank dan juga karena kegiatan
dari para nasabah bank dengan pihak ketiga lainnya. Perubahan-perubahan yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
terjadi pada sisi aktiva tidak semata-mata tergantung pada inisiatif manajemen bank
tersebut. Sebagian besar dari perubahan yang terjadi pada sisi aktiva dalam neraca
bank justru dipengaruhi oleh kinerja para debitur bank dan kinerja unit-unti ekonomi
lainnya (Ali, 2004: 108).
8. Risiko Likuiditas Bank
Risiko likuiditas bank adalah risiko dimana bank tidak memiliki dana yang cukup
dalam memenuhi kewajibannya yang segera (current obligations). Risiko likuiditas
yang berkaitan dengan sumber dana bank antara lain disebabkan oleh terdapatnya
perbedaan dalam persyaratan yang ditetapkan bank dan perbedaan dalam cara
masing-masing pemilik dana menarik kembali dananya dari bank. Risiko likuiditas
ini dapat juga terjadi ketika terjadi mismatch dimana sumber-sumber pendanaan bank
didominasi oleh yang berjangka pendek, sedangkan penggunaan dana bank lebih
diarahkan pada penyediaan dana yang berjangka lebih panjang. Juga, jika terjadi
kemacetan pada portofolio kredit. Mismatch dan kemacetan kredit ini juga dapat
menyebabkan bank tidak memiliki liikuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban
likuiditasnya pada pihak ketiga (Ali, 2004: 73).
Lebih lanjut dijelaskan Ali (2004:74), akibat dari risiko likuiditas ini dapat
berkembang menjadi lebih parah, yaitu jika bank tidak dapat memenuhi kewajibankewajiban yang segera harus dipenuhinya itu, kecuali dengan menarik pinjamanpinjaman jangka pendek dengan tingkat suku bunga yang tinggi atau dengan
melakukan penjualan aset dengan harga yang lebih rendah, yang dapat menekan
tingkat rentabilitasnya (Ali, 2004; 74).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
Risiko likuiditas ini merupakan risiko yang mungkin dihadapi oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan likuiditasnya dalam rangka memenuhi permintaan kredit dan
semua penarikan dana oleh penabung pada suatu waktu. Masalah yang mungkin
timbul disini ialah bank-bank tidak dapat mengetahui dengan tepat kapan dan berapa
jumlah dana yang akan dibutuhkan atau akan ditarik oleh nasabah. Oleh karena itu
memperkirakan kebutuhan likuiditas merupakan masalah yang cukup kompleks.
Bank harus memperkirakan kebutuhan likuiditas dan mencari cara bagaimana
memenuhi semua kebutuhan dana pada saat diperlukan. Kebutuhan likuiditas bank
bersumber dari dua kebutuhan. Pertama, kebutuhan penarikan dana oleh penabung
dan kebutuhan likuiditas wajib dan kedua, untuk memenuhi kebutuhan pencairan dan
permintaan kredit dari nasabah, terutama kredit yang telah disetujui (Siamat,
2001:92).
Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomer 13/23/PPNP Tanggal 25 Oktober 2011,
risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi
kewajiban jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan atau asset likuid
berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi
keuangan bank. Ketidakmapuan memperoleh sumber pendanaan arus kas sehingga
menimbulkan risiko likuiditas yaitu :
a. Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari asset produktif
maupun yang berasal dari penjualan asset termasuk asset likuid.
b. Ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan
dana, transaksi antarbank dan pinjaman yang diterima.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
c. Sebuah bank dikatakan likuid apabila (Murtono, 2002:81) :
1) Bank memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan digunakan
untuk memenuhi likuiditasnya.
2) Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari yang tersebut
di atas, tetapi yang bersangkutan juga memiliki asset lainnya
(khususnya surat-surat berharga) yang dapat dicairkan sewaktu-waktu
tanpa penurunan nilai pasarnya.
3) Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptkan cash assets
baru melalui bentuk hutang.
9. Analisis fundamental
Analisis fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan
untuk memperhitungkan nilai perusahaan. (Bodie et al, 2005). Analisa fundamental
menitik beratkan pada data kunci dalam laporan keuangan perusahaan. Analisis faktor
fundamental didasarkan pada laporan keuangan perusahaan yang dapat dianalisis
melalui analisa rasio-rasio keuangan dan ukuran-ukuran lainnya seperti (Robert,
1997).
10.
Laporan Keuangan Bank
Untuk mengetahui kondisi keuangan bank dan kesehatan suatu bank dapat dilihat
pada laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan
keuangan yang disajikan oleh bank sekaligus dapat menggambarkan kinerja bank
selama periode tersebut. Laporan keuangan bank dapat berguna bagi pemilik,
manajemen, pemerintah dan masyarakat sebagai nasabah bank, guna mengetahui
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
kondisi suatu bank. Setiap laporan yang disajikan haruslah dibuat sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan (Kasmir, 2007:263).
Laporan Keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2007:2) adalah merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat
disajikan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus
dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi
tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan
segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.”
Bagi para analis, laporan keuangan merupakan media yang paling penting untuk
melihat prestasi dan kondisi ekonomis suatu bank. Laporan keuangan dapat
menggambarkan posisi keuangan bank, hasil usaha perusahaan dalam suatu periode,
dan arus dana (kas) bank dalam periode tertentu (Harahap, 2009: 105).
Agar laporan keuangan pada suatu bank dapat dibaca sehingga menjadi berarti, maka
perlu dilakukan analisis terlebih dahulu (Kasmir, 2007: 263). Analisis laporan
keuangan ialah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang
lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai
makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat (Harahap, 2009:
190).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
Analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan rasio-rasio keuangan sesuai
dengan standar berlaku, jika suatu rasio berubah, besar kemungkinan rasio-rasio
lainnya akan ikut terpengaruh, oleh karena itu sangat penting kiranya untuk melihat
tiap rasio yang ikut terpengaruh akibat perubahan suatu rasio. Perubahan ini bisa
menjadi baik namun bisa juga buruk (Gill, 2006: 81).
Menurut Kasmir (2010:104), rasio keuangan didefinisikan sebagai kegiatan yang
membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara
membagi satu angka dengan angka
lainnya.
Perbandingan
dapat
dilakukan
antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada
di
antara
laporan
keuangan.
Kemudian
angka
yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun berbeda
periode. Berikut penjelasan rasio-rasio yang memiliki keterkaitan dengan likuiditas
suatu bank.
a. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan rasio untuk mengukur risiko yang akan dihadapi
oleh bank apabila gagal untuk memenuhi kewajiban terhadap para deposannya
dengan harta likuid yang dimilikinya. Risiko Likuiditas adalah risiko akibat
ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari
sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang
dapat diagunkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Likuiditas sangat penting untuk menjaga kelangsungan usaha bank. Oleh
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
karena itu, bank harus memiliki manajemen risiko likuiditas bank yang baik
dan tingkat risiko likuiditas yang aman (Kasmir, 2007: 273).
Risiko likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan suatu bank
untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendeknya pada saat jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak
hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan bank, tetapi juga
berkaitan dengan kemampuannya untuk mengubah aktiva lancar tertentu
menjadi uang kas (Syamsudin,207 :41).
b. CAR (Capital Adequacy Ratio)
Rasio ini digunakan untuk mengetahui perbandingan antara volume (jumlah)
dana yang diperoleh dari berbagai utang (jangka pendek dan jangka panjang)
serta sumber-sumber lain di luar modal bank sendiri dengan volume
penanaman dana tersebut pada berbagai jenis aktiva yang dimiliki bank
(Dendawijaya, 2009: 121).
Lebih lanjut dijelaskan, CAR merupakan rasio yang memperlihatkan seberapa
jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan saham,
surat berharga, tagihan ada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri
bank, disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di luar bank,
seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain
CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang
dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
commit to user
Sesuai dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
peraturan Bank Indonesia No 9/13/PBI/2007, nilai batas minimum CAR yang
baik adalah 8%. Jika nilai CAR suatu perusahaan berada dibawah 8% maka
perusahaan tersebut tidaklah sehat. Jika nilai CAR suatu perusahaan berada
dibawah 8% maka perusahaan tersebut tidaklah sehat. Berdasarkan pada
matriks kriteria penetapan peringkat factor permodalan pada Surat Edaran
Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk
KPMM sebagai berikut:
Peringkat 1 : Rasio KPMM lebih tinggi sangat signifikan
Peringkat 2 : Rasio KPMM lebih tinggi cukup signifikan
Peringkat 3 : Rasio KPMM lebih tinggi secara marjinal
Peringkat 4 : Rasio KPMM rendah
Peringkat 5 : Rasio KPMM dibawah ketentuan yang berlaku
c. ROA (Return On Assets)
Rasio ini mengukur tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan
perusahaan dengan menggunakan seluruh dana (aktiva) yang dimiliki
(Prastowo & Juliati, 2005). Semakin besar ROA, semakin besar pula posisi
bank tersebut dari penggunaan asset. Bank Indonesia melalui kebijakan dalam
Penguatan Pelaksanaan Moneter No. 7/69/PSHM tahun 2005 telah
menetapkan batas minimal rasio ROA sebesar 1,5 %. Berdasarkan pada
matriks kriteria penetapan peringkat factor rentabilitas pada Surat Edaran
Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk
ROA yaitu sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
Peringkat 1 : Perolehan laba sangat tinggi.
Peringkat 2 : Perolehan laba tinggi.
Peringkat 3 : Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROA berkisar antara
0,5% sampai dengan 1,25%.
Peringkat 4 : Perolehan laba bank rendah atau ROA mengarah negatif.
Peringkat 5: Bank mengalami kerugian besar (ROA negatif).
d. ROE (Return On Equity)
Rasio yang mengkaji sejauh mana perusahaan mempergunakan seumber daya
yang dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2011). Besarnya
ROE sangat dipengaruhi oleh laba perusahaan, karena semakin tinggi laba
yang diperoleh maka akan meningkatkan laba, dan semakin tinggi laba maka
profitabiltas perusahaan tinggi. Pada umumnya bank yang mengejar
profitabilitas tinggi akan mengalami kesulitan likuiditas. Sebaliknya jika bank
terlalu berhati-hati akan memperoleh profitabilitas yang rendah (Bordeleau &
Graham, 2010).
Menurut Laksamana (2009) nilai ROE menjadi tolak ukur mengenai tingkat
pengembalian keuntungan dengan dibandingkan suku bunga simpanan di
bank dan timbal balik bagi dana. Bila ROE lebih tinggi maka bank mampu
memberikan keuntungan atau laba yang tersedia untuk pemegang saham
terhadap ekuitas saham biasa yang dimiliki lebih baik dibanding bila dana
modal ditempatkan dalam bentuk tabungan atau deposito di bank. Sesuai
dengan surat ketetapan Bank Indonesia no 23/67/KEP/DIR tanggal 28
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
Februari 1991, nilai batas minimal ROE yang baik adalah 10%. Berdasarkan
pada matriks kriteria penetapan peringkat factor rentabilitas pada Surat Edaran
Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk
rasio ROE sebagai berikut:
Peringkat 1 : Perolehan laba sangat tinggi.
Peringkat 2 : Perolehan laba tinggi.
Peringkat 3 : Perolehan laba cukup tinggi, atau rasio ROE berkisar antara
5% sampai dengan 12,5%.
Peringkat 4 : Perolehan laba bank rendah (ROA mengarah negatif).
Peringkat 5 : Bank mengalami kerugian besar (ROA negatif).
e.
NIM (Net Interest Margin)
Menurut Koch&Scott (2000), NIM penting untuk mengevaluasi kemampuan
bank dalam mengelola risiko terhadap suku bunga. Saat suku bunga berubah,
pendapatan bunga dan biaya bunga bank akan berubah. Sebagai contoh saat
suku bunga naik, baik pendapatan bunga maupun biaya bunga akan naik
karena beberapa aset dan liability bank akan dihargai pada tingkat yang lebih
tinggi. Semakin tinggi NIM menunjukkan semakin tinggi efektivitas bank
dalam penempatan kredit. Dan semakin besar rasio NIM maka akan
meningkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola
bank dengan baik sehingga dapat mengindikasikan keadaan suatu bank dalam
kondisi bermasalah yang semakin kecil. Berdasarkan pada matriks kriteria
penetapan peringkat factor rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk rasio NIM
sebagai berikut:
Peringkat 1 : Marjin bunga bersih sangat tinggi.
Peringkat 2 : Marjin bunga bersih tinggi.
Peringkat 3 : Marjin bunga bersih cukup tinggi atau rasio NIM
berkisar antara 1,5% sampai dengan 2%.
Peringkat 4 : Marjin bunga bersih rendah mengarah negatif.
Peringkat 5 : Marjin bunga bersih sangat rendah atau negatif.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan Akhtar et.al (2011) : “Liquidity Risk Management :
A Comparative between Conventional and Islamic Banks of Pakistan”. Penelitian
yang menginvestigasi CAR, Networking Capital, ROA, ROE, dan size of bank pada
risiko likuiditas. Hasil studi menemukan hubungan positif tetapi tidak signifikan
antara size of bank & Networking Capital dengan risiko likuiditas pada kedua model.
ROE memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan terhadap risiko likuiditas pada
bank konvensional akan tetapi signifikan pada bank syariah. ROA memiliki
hubungan positif dan tidak signifikan terhadap risiko likuiditas bank konvensional
sedang pada bank syariah signifikan. CAR memiliki hubungan positif dan signifikan
terhadap risiko likuiditas pada bank konvensional sedang pada bank syariah
ditemukan tidak signifikan. Penelitian menemukan bahwa bank konvensional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
memiliki profitabilitas dan manajemen risiko likuiditas yang lebih unggul
dibandingkan bank syariah.
Pada penelitian yang dilakukan Iqbal (2012) : “Liquidity Risk Management :
A Comparative between Conventional and Islamic Banks of Pakistan”. Penelitian ini
menganalisa CAR, NPL, ROA, ROE, dan size of bank terhadap risiko likuiditas.
Hasil studi menjelaskan size of bank, ROA, ROE, dan CAR memiliki hubungan
positif dengan risiko likuiditas. NPL memiliki hubungan negatif dengan risiko
likuiditas.
Penelitian yang dilakukan Muharam & Kurnia (2012) : “The Influence of
Fundamental Factors to Liquidity Risk on Banking Industry : Comparative Study
between Islamic Bank and Conventional Bank In Indonesian”. Penelitian yang
menganalisa CAR, ROA, ROE, NIM, LG, dan RLA terhadap risiko likuiditas. Dari hasil
studi menemukan pengaruh negatif dan signifikan dari variabel CAR dan ROE
terhadap risiko likuiditas pada bank konvensional sedang LG berpengaruh positif.
Dalam bank syariah, penelitian menemukan pengaruh positif dan signifikan dari
variabel NIM, ROA, dan ROE terhadap risiko likuiditas. Sedangkan variabel RLA
memiliki pengaruh tidak signifikan pada kedua model. Studi menemukan bahwa bank
konvensional memiliki risiko likuiditas yang lebih tinggi dibanding bank syariah.
Penelitian yang dilakukan Anam et.al (2012) : “Liquidity Risk Management :
A Comparative between Conventional and Islamic Banks of Banglades”. Penelitian
yang menginvestigasi size of bank, Networking of Capital, ROA, ROE, dan CAR
terhadap LRM. Dari hasil studi ada temuan bahwa networking of capital pada model
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
bank konvensional dan size of bank pada bank syariah berpengaruh positif dan
signifikan.
C. Pengembangan Hipotesis
CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang
dimiliki oleh bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan
risiko. CAR lebih besar berarti bank memiliki modal besar yang berarti modal dapat
digunakan untuk menutupi tanggal jatuh tempo dan bank akan memiliki lebih sedikit
masalah risiko. Penelitain sebelumnya yang dilakukan Anam et.al (2012)
menunjukkan CAR memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko
likuiditas. Dengan demikian, hipotesis yang dirumuskan :
H1 : Ada pengaruh negatif CAR terhadap risiko likuiditas
ROA adalah rasio untuk mengukur kemampuan pengelolaan bank dalam
memperoleh laba dengan menggunakan aktiva yang dimiliki. ROA lebih besar berarti
bank memiliki pendapatan yang baik yang dapat digunakan untuk menutupi
kewajiban jangka pendek. Ini berarti bank akan memiliki lebih sedikit situasi
berisiko. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Shen & Al – Khouri (2011)
menunjukkan ROA memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap risiko
likuiditas. Dengan demikian, hipotesis yang dapat dirumuskan :
H2 : Ada pengaruh negatif ROA terhadap risiko likuiditas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
ROE merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan
untuk pemegang saham. Menurut Shen, Kuo & Chen (2001) bank apabila kekurangan
dana maka bank harus menggunakan aset likuid dari pendanaan eksternal untuk
memenuhi permintaan dana. Sumber dana eksternal membutuhkan biaya yang lebih
tinggi dan itu akan menurunkan ROE. Sebaliknya, ketika bank memiliki ROE yang
lebih tinggi maka bank memiliki pendapatan yang besar yang dapat digunakan untuk
membuat cadangan kewajiban jangka pendek dan bank akan memiliki lebih sedikit
masalah atau kondisi berisiko. Penelitian oleh Shen et.al (2001) menunjukkan ROE
berpengaruh negatif terhadap risiko likuiditas. Dengan demikian, hipotesis yang dapat
dirumuskan :
H3 : Ada pengaruh negatif ROE terhadap risiko likuiditas
NIM adalah rasio perbandingan antara persentase hasil bunga terhadap total
asset atau terhadap total earning assets. NIM besar berarti bank memiliki laba bunga
bersih yang lebih tinggi yang dapat digunakan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo.
Hal demikian membuat bank akan memiliki kemungkinan yang lebih kecil dalam
masalah risiko. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Gounder& Sharma (2011)
menemukan bahwa NIM memiliki dampak negatif terhadap risiko likuiditas.
Berdasarkan argumen tersebut maka hipotesis yang dapat dirumuskan:
H4 : Ada pengaruh negatif NIM terhadap risiko likuiditas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Bank konvensional mengadopsi sistem bunga untuk memberikan keuntungan
kepada nasabah, namun dalam bank syariah sistem bunga dilarang. Bank syariah
mengadopsi sistem bagi hasil keuntungan untuk memberikan keuntungan kepada
nasabah. Sistem bunga yang lebih fluktuatif dan lebih berisiko daripada sistem bagi
hasil, akan memberi pengaruh berbeda pada risiko likuiditas (Muharam & Kurnia,
2012). Berdasarkan argumen ini, hipotesis dirumuskan
H5 : Ada perbedaan risiko likuiditas antara bank konvensional dan
bank syariah
D. Kerangka Pemikiran
Capital Adequacy Ratio
H1
Return on Assets
H2
H3
Return on equity
H4
Net Interet Margin
H5
Jenis Bank
commit to user
Risiko
Likuiditas
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
Keterangan :
Model menjelaskan H1 pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap risiko likuiditas,
H2 pengaruh Return on Assets terhadap risiko likuiditas, H3 pengaruh Return on
Equity terhadap risiko likuiditas, H4 pengaruh Net Interet Margin terhadap isiko
likuiditas. dan H5 proses pembentukan perbedaan risiko likuiditas antara bank
konvensional dan bank syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel
Populasi merupakan keseluruhan obyek yang diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah bank konvensional dan bank syariah di Indonesia yang terdaftar
di Direktori Perbankan Indonesia 2007 - 2011. Pengambilan sampel bank dilakukan
dengan cara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang
representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang digunakan untuk
memilih sampel adalah :
1. Bank konvensional dan bank syariah yang menampilkan periode laporan
keuangan 2007-2011 dan tersedia dalam direktori Perbankan Indonesia .
2. Bank konvensional dan bank syariah yang menampilkan laporan
keuangannya dan rasio keuangan yang cocok dengan rasio pada penelitian
ini
3. Bank konvensional dan bank syariah yang tidak memiliki posting rasio
negatif yaitu berdasarkan matriks kriteria penetapan peringkat factor
rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31
Mei 2004 adalah kriteria dengan peringkat 3, peringkat 4 dan peringkat 5.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
B. Definisi Operasional Variabel
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu: variabel dependen yang
diwakili oleh resiko likuiditas dan variabel independen yang di wakili empat faktor
yaitu: CAR, ROA, ROE, dan NIM. Definisi operasional dalam penelitian ini
dijelaskan sebagai berikut.
1. Variabel dependen
Variabel dependen merupakan variabel terikat, yang berarti nilai dari variabel ini
dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagi variabel
dependen adalah risiko likuidtas.
Risiko likuiditas merupakan rasio untuk mengukur risiko yang akan dihadapi oleh
bank apabila gagal untuk memenuhi kewajiban terhadap para deposannya dengan
harta likuid yang dimilikinya. Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan
bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas
dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa menganggu
aktivitas dan kondisi keuangan bank. Likuiditas sangat penting untuk menjaga
kelangsungan usaha bank. Oleh karena itu, bank harus memiliki manajemen risiko
likuiditas bank yang baik dan tingkat risiko likuiditas yang aman. Risiko likuiditas
dirumuskan sebagai berikut (Kasmir, 2007: 273).
RL =
Cash
𝑥 100%
Total Assets
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
2. Variabel Independen
Variabel independen merupakan variabel bebas, yang artinya nilai dari variabel ini
akan mempengaruhi besar kecilnya nilai dari variabel dependen. Penelitian ini yang
berperan sebagai variabel bebas antara lain:
a. CAR (Capital Adequacy Ratio)
Rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko (kredit, penyertaan saham, surat berharga, tagihan ada
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank, disamping memperoleh
dana-dana dari sumber-sumber di luar bank, seperti dana masyarakat,
pinjaman (utang), dan lain-lain. Dengan kata lain CAR adalah rasio kinerja
bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh bank untuk
menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko (Dendawijaya,
2009: 121). Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
CAR =
Modal Bank
x 100%
Aktiva Total Modal Tertimbang
b. ROA (Return On Assets)
Rasio yang menunjukkan perbandingan antara laba (sebelum pajak)
dengan total asset bank. Rasio ini menggambarkan tingkat efisiensi
pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan (Riyadi,
2006:156). Rasio dapat dirumuskan sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Earning Before Tax
x 100%
Total Assets
ROA =
c. ROE (Return On Equity)
Rasio yang mengkaji sejauh mana perusahaan mempergunakan seumber daya
yang dimiliki untuk memberikan laba atas ekuitas (Fahmi, 2011). Rasio dapat
dirumuskan sebagai berikut :
ROE =
Earning After Tax
x 100%
Total Equity
d. NIM (Net Interest Margin) merupakan
Sebuah rasio keuangan yang merupakan hasil dari perbandingan antara
prosentase hasil bunga terhadap total assets atau total earning assets
(Riyadi, 2006 : 21) .
NIM =
Net Interest Income
x 100%
Earning Assets
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam
penelitian ini didapatkan dari Direktorat Perbankan Indonesia dari Bank Indonesia.
Sumber data lain sebagai pendukung kelengkapan data dalam penelitian ini
didapatkan melalui Bank Indonesia, buku, jurnal, tesis, dan internet.
D. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan studi literatur dan dokumentasi dalam
pengumpulan data.
1. Studi Pustaka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
Dalam penelitian ini, peneliti mengkaji teori yang diperoleh dari literatur, artikel,
jurnal, dan hasil penelitian terdahulu sehingga peneliti dapat memahami literatur
yang berkaitan dengan penelitian yang bersangkutan.
2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data secara tahunan periode 20072011 melalui laporan keuangan bank yang dipublikasikan dalam Direktori
Perbankan Indonesia.
E. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angkaangka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus
diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu,
untuk mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program SPSS 17.0
for windows. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
1. Analisis Regresi Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
berganda. Regresi linear berganda yaitu suatu metode statistik umum yang digunakan
untuk meneliti hubungan antara sebuah variabel dependen dengan beberapa variabel
independen. Tujuan analisis regresi linear berganda adalah menggunakan nilai-nilai
variabel
yang
diketahui,untuk
meramalkan
nilai
variabel
dependen
(Sulaiman,2004:79).Formulasi persamaan regresi berganda sendiri adalah sebagai
berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e
Dimana:
Y
: Risiko Likuiditas
a
: Bilangan Konstanta
β1-β4 : Koefisien Regresi dari Masing-Masing Variabel Independen
X1
: Capital Adequacy Ratio (CAR)
X2
: Return On Assets (ROA)
X3
: Return On equity (ROE)
X4
: Net Interest Margin (NIM)
e
:Variabel Residual
2. Uji Prasyarat (Uji Asumsi Klasik)
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar
menunjukkan hubungan yang signifikan dan representatif. Ada empat pengujian
dalam uji asumsi klasik, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
independen dan variabel dependen atau keduanya terdistribusikan secara
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data
normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat diuji
dengan Kolmogorof-Smirnof (Sulaiman, 2004: 89). Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesis:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
Ho = Data residual terdistribusi normal
Ha = Data residual tidak terdistribusi normal
Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut:
a. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistik, maka Ho
ditolak, yang berarti data terdistibusi tidak normal.
b.Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan statistik, maka Ho
diterima, yang berarti data terdistibusi normal.
b.
Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan
adanya korelasi yang tinggi atau sempurna antara variabel bebas atau tidak.
Adapun
cara
pendeteksiannya
adalah
jika
multikolineraritas
tinggi,
kemungkinan diperoleh R2 yang tinggi tetapi tidak satupun atau sangat sedikit
koefisien yang ditaksir yang signifikan/penting secara statistik (Sulaiman,
2004: 89). Model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi yang tinggi
diantara variabel bebas.
c.
Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap disebut
sebagai homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Salah satu cara untuk mengetahui ada
tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu model regresi linier berganda adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
dengan melihat grafik scatterplot atau nilai prediksi variabel terikat yaitu
SRESID dengan residual error yaitu ZPRED. Jika titik –titik tidak ada pola
tertentu dan menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka
tidak terjadi heteroskedastisitas (Sulaiman, 2004: 88).
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan gejala adanya korelasi antara serangkaian observasi
yang diurutkan menurut deret waktu (time series) (Gujarati, 1995). Adanya
gejala autokorelasi dalam suatu persamaan akan menyebabkan persamaan
tersebut memiliki selang kepercayaan yang semakin lebar dan pengujian
menjadi kurang akurat. Akibatnya hasil dari uji-F dan uji-t menjadi tidak sah
dan penaksir regresi akan menjadi sensitif terhadap fluktuasi penyampelan.
Uji yang sering digunakan untuk mendeteksi autokorelasi adalah uji-d
(Durbin Watson Statistic) dengan kriteria pengujian sebagai beriku
(Santoso,2012:242) :
1) Bila nilai DW terletak dibawah -2 berarti terjadi autokorelasi positif.
2) Bila nilai DW terletak diantara -2 sampai +2 berarti tidak terjadi
autokorelasi.
3) Bila nilai DW terletak diatas +2 berarti terjadi autokorelasi negatif.
3. Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi digunakan untuk melihat besarnya keragaman yang
dapat diterangkan oleh variabel independen terhadap variabel dependen
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
(Thomas, 1985). Selain itu, juga dapat digunakan untuk melihat kuatnya
variabel yang dimasukkan ke dalam model dapat menerangkan model.
Koefisien determinasi mengukur persentase atau proporsi total varians dalam
variabel dependen yang dijelaskan model regresi.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji-F digunakan untuk menguji pengaruh seluruh variabel independen
terhadap variabel dependennya secara simultan dengan hipotesis sebagai
berikut (Sulaiman,2004:86) :
H0
: β1 = β2 = β3 =…= βk = 0 (tidak ada variabel independen yang
mempengaruhi variabel dependen)
H1
: minimal ada salah satu βi ≠ 0 (ada variabel independen yang
berpengaruh terhadap variabel dependen)
Kriteria uji yang digunakan, yaitu:
a) Jika probability F-statistic < taraf nyata (α), maka tolak H0 dan dapat
disimpulkan bahwa minimal ada variabel independen yang mempengaruhi
variabel dependennya.
b) Jika probability F-statistic > taraf nyata (α), maka terima H0 dan dapat
disimpulkan bahwa tidak ada variabel independen yang mempengaruhi
variabel dependen.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh setiap variabel independen terhadap
variabel dependennya dengan hipotesis sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
H0 : βk = 0 (variabel independen-k tidak mempengaruhi variabel dependen
(tidak sinifikan))
H1 :
βk ≠ 0 atau βk < 0 atau βk > 0 (variabel independen-k mempengaruhi
variabel dependen (signifikan))
Kriteria uji yang digunakan, yaitu:
a) Jika probability t-statistic < taraf nyata (α), maka tolak H0 dan dapat
disimpulkan bahwa variabel independen-k berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependennya.
b) Jika probability t-statistic > taraf nyata (α), maka terima H0 dan dapat
disimpulkan bahwa variabel independen-k tidak mempengaruhi variabel
dependennya secara signifikan.
d. Uji Chow Test
Chow test adalah alat untuk menguji test for equality of coefficients atau uji
kesamaan koefisien (Ghozali, 2001:51). Jika hasil observasi yang sedang
diteliti dikelompokkan dalam dua kelompok, dan akan diuji apakah dua
kelompok observasi tersebut mempunyai koefisien yang sama atau tidak,
maka analisis ini dapat dilakukan dengan chow test. Uji chow test ini untuk
membandingkan risiko likuiditas antara bank konvensional dan bank syariah.
Uji kesamaan koefisien dua kelompok dilakukan dengan rumus F test, sebagai
berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
F:
(RSSr - RSSur)/r
(RSSur)/(n-k)
Keterangan :
SSRr = sum of squared residual dari restricted regression (total regresi)
SSRu = sum of squared residual dari unrestricted regression (masing-masing
kelompok), yang diperoleh dari :
SSRu = SSR kel. pertama + SSR kel. kedua
n
= jumlah observasi
k
=jumlah parameter (variable) yang diestimasikan pada
unrestricted regression yang diperoleh dari :
k
= k kel. pertama + k kel. Kedua
r
=jumlah parameter yang diestimasikan pd restricted regression
Hipotesis yang akan diuji adalah :
Ho : Tidak terdapat perbedaan antara dua kelompok observasi
Ha : Terdapat perbedaan antara dua kelompok observasi
Kriteria penerimaan Ho :
• Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak, dan
• Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah bank umum konvensional dan bank umum syariah
yang terdaftar dalam direktori Bank Indonesia 2007 - 2011. Menurut purposive
sampling yang dilakukan pada bank umum konvensional dan bank umum syariah,
maka jumlah bank umum konvensional yang diteliti adalah sebanyak 20 bank.
Sedangkan bank umum syariah yang diteliti sebanyak 3 bank.
B.
Deskripsi Sampel Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan sampel perusahaan perbankan pada tahun
2007-2011. Bank konvensional yang diambil sebanyak 20 bank dan bank syariah
sebanyak 3 bank berdasarkan purposive sampling. Adapun sampel bank konvensional
dan bank syariah adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Tabel 4.1
Nama Bank Konvensional
No
Bank Konvensional
1
Bank Central Asia
2
Bank Nasional Indonesia
3
Bank Tabungan Pensiunan Negara
4
Bank Bukopin
5
Bank Bumi Artha
6
Bank Cimb Niaga
7
Bank China Trust Indonesia
8
Bank Danamon
9
Bank Ekonomi Raharja
10
Bank Himpunan Saudara
11
Bank HSBC
12
Bank Mandiri
13
Bank Mega
14
Bank Mestika Dharma
15
Bank OCBC Nisp
16
Bank of India Indonesia
17
Bank PANIN
18
Bank Permata
19
Bank Sinar Harapan Bali
20
United Overseas Bank
Sumber : Direktori Perbankan Indonesia 2007- 2001,diolah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
Tabel 4.2
Nama Bank Syariah
No
Nama Bank Syariah
1
Bank Mega Syariah
2
Bank Muamalat
3
Bank Syariah Mandiri
Sumber : Direktori Perbankan Indonesia 2007-2011, diolah
C. Statistik Deskripsi Variabel Penelitian
Berdasarkan hasil analisis deskripsi statistik, maka berikut di dalam Tabel 4
akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan di dalam
penelitian ini
meliputi: jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maksimum, nilai
minimum serta standar deviasi (σ) untuk masing-masing variabel.
Tabel 4.3
Statistik Deskripsi Data Penelitian Bank Konvensional
Variabel
RL
CAR
ROA
ROE
NIM
N
Minimum Maximum
100
0,41
4,41
100
11,10
44,00
100
0,50
6,00
100
7,40
43,83
100
3.00
16,00
Mean
1,91
19,08
2,73
18,27
7,18
Std.
Deviation
0,83
6,90
1,20
8,28
2,88
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa nilai Risiko Likuiditas minimal 0,41
dan maksimal adalah 4,41 dengan rata-rata risiko likuiditas sebesar 1,91 dan standar
deviasi 0,83. Nilai CAR bank konvensional di Indonesia minimal adalah 11,10 dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
maksimal adalah 44,00 dengan rata-rata 19,08 dan standar deviasi 6,90. Untuk nilai
ROA bank konvensional di Indonesia minimal adalah 0,50 dan maksimal adalah 6,00
dengan rata-rata 2,73 dan standar deviasi 1,19. Nilai ROE minimal adalah 7,40 dan
nilai maksimum adalah 43,83, dengan rata-rata 18,27 dan standar deviasi 8,28. Nilai
NIM bank konvensional di Indonesia minimal adalah 3,00 dan maksimal adalah
16,00, dengan rata-rata 7,18 dan standar deviasi 2,88.
Dari Tabel 4.3 terlihat bahwa standart deviasi masing-masing variabel
mempunyai nilai yang lebih kecil daripada mean-nya. Dari tabel diatas juga dapat
disimpulkan data bank konvensional yang “valid” atau layak diolah sebanyak 100
data
Tabel 4.4
Statistik Deskripsi Data Penelitian Bank Syariah
Variabel
RL
CAR
ROA
ROE
NIM
N
15
15
15
15
15
Minimum Maximum
0,45
2,03
10,60
42,91
0,45
5,36
8,03
64,84
5,01
15,49
Std.
Mean Deviation
1,53
0,39
14,21
8,02
1,99
1,08
34,72
18,77
8,29
3,25
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa nilai Risiko Likuiditas minimal 0,45
dan maksimal adalah 2,03 dengan rata-rata risiko likuiditas sebesar 1,53 dan standar
deviasi 0,39. Nilai CAR bank syariah di Indonesia minimal adalah 10.60 dan
maksimal adalah 42,91 dengan rata-rata 14,21 dan standar deviasi 8,02. Untuk nilai
ROA bank syariah di Indonesia minimal adalah 0,45 dan maksimal adalah 5,36
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
dengan rata-rata 1,99 dan standar deviasi 1,08. Nilai ROE minimal adalah 8,03 dan
nilai maksimum adalah 64,84, dengan rata-rata 34,72 dan standar deviasi 18,77. Nilai
NIM bank syariah di Indonesia minimal adalah 5,01 dan maksimal adalah 15,49,
dengan rata-rata 8,29 dan standar deviasi 3,25.
Dari Tabel 4.4 terlihat bahwa standart deviasi masing-masing variabel
mempunyai nilai yang lebih kecil daripada mean-nya. Dari tabel diatas juga dapat
disimpulkan data bank syariah yang “valid” atau layak diolah sebanyak 15 data.
D. Hasil Analisis data
`1. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas data secara analisis statistik dilakukan dengan
menggunakan Uji Kolmogorov–Smirnov. Secara multivariat pengujian
normalitas data dilakukan terhadap nilai residualnya. Data yang berdistribusi
normal ditunjukkan dengan nilai signifikansi di atas 0,05 (Ghozali, 2005).
Tabel 4.5
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov pada Bank Konvensional dan Bank Syariah
Jenis Bank
Variabel
Sig.
Bank Konvensional
Unstandardized Residual
0,704
Bank Syariah
Unstandardized Residual
0,991
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Hasil dari Unstandardized Residual regresi bank konvensional didapat nilai
signifikansi 0,704 dan 0,991 nilai pada bank syariah. Dengan demikian nilai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
signifikansi di atas 0,05 artinya tidak ada perbedaan antara Unstandardized
Residual regresi dengan garis normal atau persamaan regresi berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel
independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation
factor (VIF). Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka
besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 4.6
Pengujian Multikolinearitas pada Bank Konvensional
Variabel Tolerance VIF
Ket
CAR
0,732
1,366 Tidak terjadi Multikolinieritas
ROA
0,649
1,542 Tidak terjadi Multikolinieritas
ROE
0,596
1,678 Tidak terjadi Multikolinieritas
NIM
0,820
1,219 Tidak terjadi Multikolinieritas
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikoliniearitas
adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10 (Ghozali, 2001:
106). Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, nilai tolerance CAR,
ROA, ROE, dan NIM dalam penelitian bernilai lebih dari 0,10 sedangkan
nilai VIF bernilai kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan CAR,
ROA,
ROE,
dan
NIM
bank
konvensional
tidak
terdapat
multikoliniearitas antar variabel independen dalam model regresi.
commit to user
gejala
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
Tabel 4.7
Pengujian Multikolinearitas pada Bank Syariah
Variabel Tolerance VIF
Ket
CAR
0,279
3,587
Tidak terjadi Multikolinieritas
ROA
0,201
4,982
Tidak terjadi Multikolinieritas
ROE
0,556
1,800
Tidak terjadi Multikolinieritas
NIM
0,907
1,103
Tidak terjadi Multikolinieritas
Sumber : Output SPSS 2014, (data diolah)
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel di atas, nilai tolerance CAR, ROA,
ROE, dan NIM dalam penelitian bernilai lebih dari 0,10 sedangkan nilai VIF
bernilai kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan CAR, ROA,
ROE, dan NIM bank syariah tidak terdapat gejala multikoliniearitas antar
variabel independen dalam model regresi.
c. Uji heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain tetap. Salah
satu cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dalam suatu
model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot atau
nilai prediksi variabel terikat yaitu SRESID dengan residual error yaitu
ZPRED. Jika tidak ada pola tertentu dan menyebar diatas dan dibawah angka
nol pada sumbu y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Sulaiman, 2004:
88).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas antar variabel independen
dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan
residualnya. Hasil uji heteroskedastisitas berdasarkan grafik scatterplot dapat
dilihat dari gambar berikut.
Gambar 4.1
Scatterplot Bank Konvensional
Scatterplot
Dependent Variable: RL
4
Regression Standardized
Predicted Value
2
0
-2
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
Regression Studentized Residual
Sumber : Output SPSS 2014, (data diolah)
Berdasarkan gambar 4.1 diketahui bahwa tidak ada pola pola tertentu dan
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas pada data bank konvensional.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57
Gambar 4.2
Scatterplot Bank Syariah
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui bahwa tidak ada pola pola tertentu dan
menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas pada data bank konvensional.
d. Uji Autokorelasi
Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda
terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1
(sebelumnya). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka
dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan dW terletak di antara -2
sampai +2 (Santoso,2012 :242).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58
Tabel 4.8
Hasil Uji Autokorelasi Bank Konvensional dan Bank Syariah
Jenis bank
Nilai Durbin Watson
Bank Konvensional
1,683
Bank Syariah
1,629
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Hasil pengujian dengan menggunakan Durbin-Watson Statistic (DW)
menunjukkan nilai 1,683 pada bank konvensional dan 1,629 pada bank
syariah. Hal ini menunjukkan bahwa nilai dW berada di -2 < dW < 2 sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala autokorelasi pada model regresi
pada bank konvensional dan bank syariah.
2. Hasil Uji Hipotesis
a. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi merupakan kemampuan prediksi dari keempat variabel
independen (CAR, ROA, ROE, dan NIM) terhadap variabel dependen (RL ).
Tabel 4.9
Hasil Koefisien Determinasi pada Bank Konvensional dan Bank Syariah
Jenis Bank
Adjusted R Square
Bank Konvensional
0,413
Bank Syariah
0,538
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59
Nilai adjusted R square pada bank konvensional menunjukkan nilai 0,413,
yang artinya bahwa 41,3% variansi variabel risiko likuiditas dapat dijelaskan
oleh ke empat variabel yaitu variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Return
On Assets (ROA), Return On equity (ROE) dan Net Interest Margin (NIM).
Dan sisanya (100%-41,3% = 58,7%) dijelaskan oleh sebab lain diluar model.
Sementara, nilai adjusted R square pada bank syariah menunjukkan nilai
0,538, yang artinya bahwa 53,8% variansi variabel risiko likuiditas dapat
dijelaskan oleh ke empat variabel independen. Dan sisanya (100%-53,8% =
46,2%) dijelaskan oleh sebab lain diluar model.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara
bersama-sama mempunyai pengaruh yang nyata atau tidak terhadap variabel
terikat.
Tabel 4.10
Hasil Perhitungan Regresi Simultan Model Gabungan
Jenis Bank
Nilai Residual
F
Sig
Bank Konvensional
38,734
18,410
0,000
Bank Syariah
0,707
5,073
0,017
Keduanya
40,473
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Dari hasil penelitian diketahui besarnya nilai F hitung bank konvensional
adalah 18,410 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Sedangkan besarnya
nilai F hitung bank syariah adalah 5,073 dengan tingkat signifikansi sebesar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60
0,017. Hasil uji tersebut untuk tingkat profitabilitas yang diproksi dengan
risiko likuiditas berada di bawah 0,01 pada bank konvensional dan di bawah
0,05 pada bank syariah. Dengan demikian artinya H0 ditolak, jadi ada
perbedaan pengaruh secara simultan antara variabel independen terhadap
risiko likuiditas pada bank konvensional dan bank syariah.
Dari hasil penelitian juga diketahui nilai residual bank konvensional 38,734,
untuk bank syariah sebesar 0,707, dan nilai kedua bank bank 40,473 sehingga
diperoleh F hitung 0,701 dan F tabel 2,45. Dengan demikian, F hitung lebih
kecil dari F tabel artinya tidak ada perbedaan pengaruh secara simultan antara
variabel terhadap risiko likuiditas pada bank konvensional dan bank syariah.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Sementara itu secara parsial pengaruh dari empat variabel independen tersebut
terhadap RL ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.11
Hasil Regresi Parsial Bank Konvensional
Variable
Constant
CAR (X1)
Beta
2,773
-0,078
T
9,748
-7,217
Sig.
0,000
0,000
Keputusan
ROA (X2)
0,408
6,128
0,000
H0 Ditolak
ROE (X3)
-0,027
2,734
0,007
H0 Ditolak
NIM (X4)
0,003
0,124
0,902
Dependent Variable: Risiko Likuiditas
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
commit to user
H0 Ditolak
H0 Diterima
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61
Berdasarkan tabel 4.11 maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
RL = 2,773 - 0,078 CAR + 0,408ROA - 0,027ROE + 0,003 NIM + e
Tabel 4.12
Hasil Regresi Parsial Bank Syariah
Variable
Constant
CAR (X1)
Beta
2,000
-0,043
T
7,590
-2,583
Sig.
0,000
0,037
Keputusan
ROA (X2)
0,097
0,665
0,521
H0 Diterima
ROE (X3)
-0,006
-1,188
0,262
H0 Diterima
NIM (X4)
0,019
0,819
0,432
Dependent Variable: Risiko Likuiditas
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
H0 Diterima
H0 Ditolak
Berdasarkan tabel 412 maka dapat disusun persamaan regresi linier berganda
sebagai berikut:
RL = 2,000 -0,043 CAR + 0,097ROA - 0,006ROE + 0,019 NIM + e
d. Uji Chow Test
1) Chow Test Capital Adequacy Ratio
Tabel 4.13
Hasil Penghitungan Chow Test CAR
Nilai Residual
N
Chow Test (F hitung)
Bank Syariah
0,909
15
F test = 10,59
F tabel (k = 1, df 113)
3,93
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
commit to user
Bank Konvensional
54,801
100
Keduanya
60,900
115
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62
Dengan jumlah n sebanyak 115, dan jumlah parameter yang diestimasi pada
restricted regression (k) sebesar 1 maka didapatkan perhitungan chow test
sebagai berikut:
RSSur = RSSur1 + RSSur2
= 0,909 + 54,801
= 55,71
𝐹=
=
(𝑅𝑆𝑆𝑟 − 𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟)/𝑘
𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟/(𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑘)
60,900 − 55,71 /1
55,71/(115 − 2)
=
5,19/1
55,71/113
=
5,19
0,49
= 10,59
Hasil pengujian chow test F sebesar 10,59. Nilai F tabel diperoleh 3,93.
Dengan demikian nilai F hit > F tabel. Hal ini Ho ditolak berarti terdapat
perbedaan pengaruh variabel CAR terhadap RL pada bank konvensional dan
bank syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63
2) Chow Test Return on Assets
Tabel 4.14
Hasil Penghitungan Chow Test ROA
Nilai Residual
N
Chow Test (F hitung)
Bank Syariah
1,318
15
F test = 6,98
F tabel (k = 1, df 113)
3,93
Bank Konvensional
61,002
100
Keduanya
66,157
115
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Dengan jumlah n sebanyak 115, dan jumlah parameter yang diestimasi pada
restricted regression (k) sebesar 1 maka didapatkan perhitungan chow test
sebagai berikut:
RSSur = RSSur1 + RSSur2
= 1,318 + 61,002
= 62,32
𝐹=
=
(𝑅𝑆𝑆𝑟 − 𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟)/𝑘
𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟/(𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑘)
66,157−62,32 /1
62,32/(115−2)
3,837/1
= 62,32/113
= 6,98
Hasil pengujian chow test F sebesar 6,98. Nilai F tabel diperoleh 3,93. Dengan
demikian nilai F hit > F tabel. Hal ini Ho ditolak berarti terdapat perbedaan
pengaruh variabel ROA terhadap RL pada bank konvensional dan bank
syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64
3) Chow Test Return on Equity
Tabel 4.15
Hasil Penghitungan Chow Test ROE
Nilai Residual
N
Chow Test (F hitung)
Bank Syariah
1,674
15
F test = 10,12
F tabel (k = 1, df 113)
3,93
Bank Konvensional
66,160
100
Keduanya
72,804
115
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Dengan jumlah n sebanyak 115, dan jumlah parameter yang diestimasi pada
restricted regression (k) sebesar 1 maka didapatkan perhitungan chow test
sebagai berikut:
RSSur = RSSur1 + RSSur2
= 1,674 + 66,160
= 66,834
𝐹=
=
(𝑅𝑆𝑆𝑟 − 𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟)/𝑘
𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟/(𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑘)
72,804−66,834 /1
66,834/(115−2)
5,97/1
= 66,834/113
= 10,12
Hasil pengujian chow test F sebesar 10,12. Nilai F tabel diperoleh 3,93.
Dengan demikian nilai F hit > F tabel. Hal ini Ho ditolak berarti terdapat
perbedaan pengaruh variabel ROE terhadap RL pada bank konvensional dan
bank syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65
4) Chow Test Net Interest Margin
Tabel 4.16
Hasil Penghitungan Chow Test NIM
Nilai Residual
N
Chow Test (F hitung)
Bank Syariah
2,073
15
F test = 3,13
F tabel (k = 1, df 113)
3,93
Bank Konvensional
68,741
100
Keduanya
72,802
115
Sumber : Output SPSS 2015, (data diolah)
Dengan jumlah n sebanyak 115, dan jumlah parameter yang diestimasi pada
restricted regression (k) sebesar 1 maka didapatkan perhitungan chow test
sebagai berikut:
RSSur = RSSur1 + RSSur2
= 2,073 + 68,741
= 70,841
𝐹=
=
(𝑅𝑆𝑆𝑟 − 𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟)/𝑘
𝑅𝑆𝑆𝑢𝑟/(𝑛1 + 𝑛2 − 2𝑘)
72,802−70,841 /1
70,841/(115−2)
1,961/1
= 70,841/113
= 3,13
Hasil pengujian chow test F sebesar 3,13. Nilai F tabel diperoleh 3,93. Dengan
demikian nilai F hit < F tabel. Hal ini Ho diterima berarti tidak terdapat
perbedaan pengaruh variabel NIM terhadap RL pada bank konvensional dan
bank syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66
3. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Pengaruh CAR terhadap RL
Hipotesis pertama menyatakan ada pengaruh negatif CAR terhadap RL.
Berdasarkan hasil regresi
bank konvensional diperoleh koefisien regresi
CAR sebesar -0,078 dan sig. 0,000 < 0,05 pada taraf signifikansi 5%. Karena
tingkat signifikasinya dibawah 0,05 maka dalam hal ini menunjukkan H0
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR bank konvensional
mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap RL bank konvensional.
Hasil regresi bank syariah diperoleh koefisien regresi CAR sebesar -0,043
dan sig. 0,027 < 0,05 pada taraf signifikansi 5%. Karena tingkat
signifikasinya dibawah 0,05 maka dalam hal ini menunjukkan H0 ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CAR bank syariah mempunyai
pengaruh negatif dan signifikan terhadap RL bank syariah.
Hasil penelitian yang diperoleh didukung oleh penelitian yang dilakukan
Anam, S et al (2012) menunjukkan CAR memiliki pengaruh negatif terhadap
risiko likuiditas pada bank konvensional dan bank syariah. Sesuai dengan
peraturan Bank Indonesia No 9/13/PBI/2007, nilai batas minimum CAR
yang baik adalah 8%. Dari hasil penelitian ini nilai CAR minimum bank
konvensional adalah 11,10% sedangakan pada bank syariah nilai CAR
minimum sebesar 10,60%. Dengan demikian, nilai CAR perbankan di
Indonesia telah sesuai dengan peraturan Bank Indonesia.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
67
b. Pengaruh ROA terhadap RL
Hipotesis kedua menyatakan ada pengaruh negatif ROA terhadap RL.
Variabel ROA dari hasil regresi bank konvensional sebesar 0,408 dengan
signifikansi 0,000 <0,05 artinya H0 ditolak, jadi ada pengaruh yang positif
dan signifikan antara variabel ROA bank konvensional terhadap risiko
likuiditas bank konvensional.
Hasil regresi bank syariah kooefisien ROA sebesar 0,97 dengan signifikansi
0,521>0,05 artinya Ho diterima, jadi ada pengaruh positif dan tidak
signifikan antara variabel bank syariah terhadap risiko likuiditas bank
syariah.
Hasil penelitian ini dikuatkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iqbal
(2012) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif variabel ROA terhadap
risiko likuiditas. Berdasarkan pada matriks kriteria penetapan peringkat
factor rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal
31 Mei 2004 diperoleh standar untuk ROA dimana perolehan laba cukup
tinggi, atau rasio ROA berkisar antara 0,5% sampai dengan 1,25%. Nilai
rata-rata ROA bank konvensionak dan bank syariah di indonesia adalah
2,72% dan 1,99%, jadi perolehan laba perbankan di indonesia rata-rata cukup
tinggi.
c. Pengaruh ROE terhadap RL
Hipotesis ketiga menyatakan ada pengaruh negatif ROE terhadap RL.
Berdasarkan hasil regresi diperoleh koefisien ROE bank kovensional sebesar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68
-0,027 dan signifikansi 0,000 <0,05 artinya H0 ditolak, jadi ada pengaruh
yang negatif dan signifikan antara variabel ROE bank konvensional terhadap
risiko likuiditas bank konvensional
Hasil regresi diperoleh koefisien ROE bank syariah sebesar -0,006 dan
signifikansi 0,262 >0,05 artinya H0 diterima, jadi ada pengaruh yang negatif
dan tidak signifikan antara variabel ROE bank syariah terhadap risiko
likuiditas bank syariah.
Penelitian yang dilakukan Shen et.al (2001) menunjukkan bahwa bank
apabila kekurangan dana maka bank harus menggunakan aset likuid dari
pendanaan eksternal untuk memenuhi permintaan dana. Sumber dana
eksternal membutuhkan biaya yang lebih tinggi dan itu akan menurunkan
ROE. Ketika ROE menurun maka kondisi bank mengalami risiko likuiditas
tinggi. Berdasarkan pada matriks kriteria penetapan peringkat factor
rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31
Mei 2004 diperoleh standar untuk rasio ROE perolehan laba cukup tinggi,
atau rasio ROE berkisar antara 5% sampai dengan 12,5%. Sedangkan
perolehan rasio ROE bank konvensional dan bank syariah di indonesia ratarata 18,27% dan 34,71% sehingga perolehan laba perbankan berdasarkan
nilai ROE tergolong tinggi.
d. Pengaruh NIM terhadap RL
Hipotesis keempat menyatakan ada pengaruh negatif NIM terhadap RL.
Berdasarkan hasil regresi diperoleh koefisien regresi NIM bank konvensional
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
69
sebesar 0,003 dan sig. 0,902 >0,05 pada taraf signifikansi 5%. Karena tingkat
signifikasinya melebihi 0,05 maka dalam hal ini menunjukkan H0 diterima.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa NIM mempunyai pengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap RL
Hasil regresi diperoleh koefisien regresi NIM bank syariah sebesar 0,019 dan
sig. 0,432 >0,05 pada taraf signifikansi 5%. Karena tingkat signifikasinya
melebihi 0,05 maka dalam hal ini menunjukkan H0 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa NIM bank syariah mempunyai pengaruh
positif dan tidak signifikan terhadap RL bank syariah.
Hasil penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Muharam & Kurnia (2012) yang menyatakan bahwa ada pengaruh positif
variabel NIM terhadap risiko likuiditas. Berdasarkan pada matriks kriteria
penetapan peringkat factor rentabilitas pada Surat Edaran Bank Indonesia
No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 diperoleh standar untuk rasio NIM
Marjin bunga bersih cukup tinggi atau rasio NIM berkisar antara 1,5%
sampai dengan 2%. Jika lebih dari 2% maka bunga bersih tinggi mengarah ke
sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian nilai rata-rata NIM bank
konvensional dan bank syariah adalah 7,18% dan 8,29% sehingga kondisi
efektivitas bank yang berada di Indonesia dalam penempatan kredit sangat
baik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
70
e. Risiko likuiditas bank konvensional dan bank syariah
Hipotesis kelima menyatakan ada perbedaan risiko likuiditas antara bank
konvensional dan bank syariah. Nilai F tabel diperoleh dengan df = 1 dan
110 dengan tingkat signifikansi 0,05 dapet diperoleh F tabel sebesar 3,93.
Dengan demikian diperoleh nilai chow test CAR 10,59 > 3,93, chow test
ROA 6,98 > 3,93, chow test ROE 10,59 > 3,93, dan chow test NIM 10,59 <
3,93.
Hal ini berarti hanya variabel NIM yang menunjukkan tidak ada
perbedaan risiko likuiditas antara bank konvensional dan bank syariah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
71
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN
A. Kesimpulan
Model yang dikonstruksi bertumpu pada variabel-variabel yang diadopsi dari
penelitian sebelumnya yang mengungkap permasalahan tentang faktor yang
mengarah pada resiko likuiditas. Pengujian statistik mengindikasi bahwa model
tersebut berkemampuan menjelaskan permasalahan risiko likuiditas. Variabel yang
dimodelkan mengindikasi pola pengaruh yang berbeda. Berikut ini adalah
penjelasannya
1. Pengaruh CAR terhadap Risiko Likuiditas
Hasil menunjukkan variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) bank
konvensional dan bank syariah berpengaruh negatif dan signifikan
mengindikasi bahwa semakin tinggi CAR, semakin kecil resiko likuiditas
bank. Dengan demikian, CAR lebih besar berarti bank memiliki modal
besar yang berarti modal dapat digunakan untuk menutupi tanggal jatuh
tempo dan bank akan memiliki lebih sedikit masalah risiko.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
72
2. Pengaruh ROA terhadap Risiko Likuiditas
Hasil menunjukkan variabel Return on Assets (ROA) bank konvensional
berpengaruh positif dan signifikan sementara pada bank syariah tidak
signfikan. Hal ini mengindikasi bahwa semakin tinggi ROA, semakin
tinggi resiko likuiditas bank.
ROA merupakan refleksi tingkat
profitabilitas suatu bank. Semakin besar ROA, semakin besar pula posisi
bank tersebut dari penggunaan asset. ROA lebih besar berarti peluang
pertumbuhan perusahaan besar. Jika ROA semakin besar maka semakin
besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh bank, dengan laba yang
besar akan meningkatkan modal sehingga bank menyalurkan kredit lebih
banyak. Dengan demikian berdampak pada risiko likuiditas yang besar.
3. Pengaruh ROE terhadap Risiko Likuiditas
Hasil menunjukkan variabel Return on Equity (ROE) bank konvensional
berpengaruh negatif dan signifikan sedangkan pada bank syariah tidak
signifikan. Hal mengindikasi bahwa semakin tinggi ROE, semakin kecil
resiko likuiditas bank. Besarnya ROE sangat dipengaruhi oleh laba bank,
karena semakin tinggi laba yang diperoleh maka akan meningkatkan laba,
dan semakin tinggi laba maka profitabiltas perusahaan tinggi. Ketika bank
memiliki ROE yang lebih tinggi maka bank memiliki pendapatan yang
besar yang dapat digunakan untuk membuat cadangan kewajiban jangka
pendek. Selain itu jika semakin tinggi return berarti deviden yang
dibagikan atau ditanamkan kembali sebagai retained earning atau laba
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
73
ditahan juga semakin besar (Hutasuhut, 2009). Laba yang ditanamkan
kembali sebagai laba ditahan inilah yang menjadi sumber likuiditas
perusahaan, sehingga semakin besar laba ditahan maka perusahaan
semakin liquid. Dengan demikian, bank akan memiliki lebih sedikit
masalah atau kondisi berisiko.
4. Pengaruh NIM terhadap Risiko Likuiditas
Hasil
menunjukkan
variabel
Net
Interest
Margin
(NIM)
bank
konvensional dan bank syariah berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
mengindikasi bahwa tinggi rendahnya nilai NIM tidak berpengaruh
signifikan pada risiko likuiditas baik bagi konvensional maupun bank
syariah.
5. Perbedaan risiko likuiditas antara bank konvensional dan bank syariah
Hasil menunjukkan hanya variabel NIM yang menunjukkan tidak ada
perbedaan risiko likuiditas antara bank konvensional dan bank syariah.
Bank konvensional dan bank
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan hasil-hasil penelitian maka yang dapat peneliti sampaikan
sebagai berikut :
1. Implikasi studi lanjutan
Penelitian selanjutnya disarankan untuk memperluas cakupan penelitian
resiko likuiditas pada bank syariah dan bank konvensional di indonesia
dengan memperluas model yang diusulkan yaitu lebih memfokuskan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
74
menambahkan rasio-rasio lain selain rasio yang telah digunakan pada
penelitian ini dan meningkatkan jumlah sampel penelitian dengan
memperpanjang periode penelitian.
2. Implikasi Teoritis
Hasil pengujian yang diperoleh diharapkan dapat melengkapi literatur
keuangan di sektor perbankan yang ada dan mendukung penelitian –
penelitian sebelumnya.
3. Implikasi Praktisi
Hanya variabel NIM yang menunjukkan tidak ada perbedaan resiko
likuiditas antara bank konvensional dan bank syariah. Dengan demikian,
bank
konvensional
dan
bank
syariah
diharapkan
untuk
lebih
memperhatikan resiko likuiditas. Agar masalah kebangkrutan bank-bank
dapat diminimalisasi, penting bagi bank konvensional dan bank syariah
untuk lebih memperhatikan dari segi permodalan dan earning.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
75
DAFTAR PUSTAKA
Akhtar,M.F., K.Ali., & S.Sadaqat.2011. Liquidity Risk Management : A comparitive
study between Conventional and Islamic Bank of Pakistan. Lahore.
Interdisciplinary Journal of Research in Business.
Ali, Masyhud.2004. Asset Liability Management : Menyiasati Risiko Pasar dan
Risiko Operasional dalam Perbankan. Jakarta : PT Gramedia.
Al-Khouri, R.2011. Assessing the Risk and Performance
Banking Sector. International Research Journal of
Economics.
of the GCC
Finance and
Anam, S., S.B.Hasan., H.A.E.Huda., A.Uddin., & M.M.Hossain.2012. Liquidity Risk
Management: A comparitive study between Conventional and Islamic Bank
of Bangladesh. Research Journal of Economis, Business and Act.
Antonio, Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani
Press.
Bodie, Zvi., A.Kane., & A.J.Marcus.2005. Investmens 6 Th Edition. New York: Mc
Graw Hill
Bordeleau, E & Graham, C.2010. The Impact of Liquidity on Profitability Bank of
Canada. Working Paper.
Darmawi, Herman.2005. Manajemen Risiko. Jakarta : PT.Bumi Aksara.
Dendawijaya, Lukman.2009. Manajemen Perbankan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Fahmi, Irham.2011. Analis Kinerja Keuangan, Panduan Bagi Akademisi,Manajer
dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan.
Bandung : Alfabeta.
Ghozali, Imam.2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Gounder, N., & P. Sharma. 2011. Determinants of Bank Net Interest Margins in a
Small Island Developing Economy. Panel Evidence from Fiji. Griffith
University : Department of Accounting, Finance & Economics.
Greuning, H.V., & S.B.Bratanovic.2011. Analisis Risiko Perbankan. Jakarta :
Salemba Empat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
76
Gujarati, D.1995. Ekonometrika Dasar. Erlangga, Jakarta.
Halling, M., & E. Hayden.2006. Bank Failure Prediction : a Two-Step Survival Time
Approach. Credit Conference, Austrian National Bank.Vienna 31.
Harahap, Sofyan.2009. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : PT Rajawali
Press.
Hasibuan, Malayu.2007. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Iqbal, A.2012. Liquidity Risk Management: A Comparative Study between
Conventional and Islamic of Pakistan. Global Journal of Management
and Business Research.
Kasmir. 2007. Manajemen Perbankan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Koch, T. & Scott. 2000. Bank Management. Harcourt Inc. Orlando.
Laksamana, Yusak. 2009. Account Officer Bank Syariah. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Merkusiwati, Ni Ketut Lely Aryani. 2007. Evaluasi Pengaruh CAMEL terhadap
Kinerja Perusahaan. Buletin Ekonomi, Vol. 12 No.1 Tahun 2007.
Mounira,B.A., & E.Anas.2008. Managing Risk and Liquidity in an Interest Free
Banking Framework: The Case of the Islamic Banks. International Journal
of Business and Management.
Muharam, H & H.P. Kurnia.2012. The Influnce of Fundamendal Factors to Liquidity
Risk on Banking Industry. Thesis. Semarang : Economics & Business Faculty,
Diponegoro University.
Murtono, 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta : Ekonisia.
O. Gill, James.2006. Dasar-dasar Analisis Keuangan. Jakarta : Lembaga Manajemen
PPM.
Perwataatmadja, Karnaen, Drs, MPA, H., et, 1992 Apa Dan Bagaimana Bank Islam.
Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf.
Prastowo & Juliati. 2005. Analisis Laporan Keuangan Konsep dan Aplikasi. UPP
AMP YKPN. Yogyakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
77
Riyadi, Selamet.2004. Banking Assets and Liability Management. Jakarta :
Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Robert, Ang.1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta : Mediasoft
Indonesia.
Rusyamsi, Imam. 1999. Asset Liability Management: Strategi Pengelolaan Aktiva
Pasiva Bank. Yogyakarta : Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP
YKPN.
Santoso, Singgih. 2012. Analisis SPSS pada Statistik Parametrik. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.
Shen, C-H., C-J.Kuo., & H-J.Chen. 2001. Determinants of Net Interest Margins in
Taiwan Banking Industry. Taiwan : Journal of Financial Studies, Vol. 9, 4783.
Siamat, Dahlan.2001. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta : Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sinungan, Muchdarsyah. 2000. Manajemen Dana Bank. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Sulaiman, Wahid. 2004. Analisis Regresi Menggunakan SPSS Contoh Kasus dan
Pemecahannya. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Syahrir, Asdini Andi.2012. Analisis Pengaruh LDR, NPL dan CAR Terhadap Risiko
Likuiditas Pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) Se-Indonesia Tahun 20072011. Skripsi. Makasar : Universitas Hasanudin.
Syamsuddin, Lukman. 2007. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.
Tampubolon, Robert. 2004. Manajemen Risiko Pendekatan Kualitatif untuk Bank
Komersial. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Taswan. 2006. Manajemen Perbankan. Yogyakarta : UPP AMP YKPN
Thomas, RL.1985. Introductory Econometrics, Theory and Applications. New York :
Longman Inc.
Triandaru, Sigit & Totok Budisantoso. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Jakarta : Salemba Empat.
Yaqoobi. 2007. Shariah Fianance-Questions and Answers. Islamic Fianance Review
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
78
LAMPIRAN
DATA SAMPEL PENELITIAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
79
Tahun
2007
2008
No
Nama Bank
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
BCA
BNI
BRI
BTPN
BUKOPIN
CIMB
CHINATRUST INDONESIA
DANAMON
EKONOMI RAHARJA
HIMPUNAN SAUDARA
HSBC
MANDIRI
MEGA
MESTIKA DHARMA
OCBC NISP
OF INDIA INDONESIA
PAN INDONESIA
PERMATA
SINAR HARAPAN BALI
UOB
BCA
BNI
BRI
BTPN
BUKOPIN
CIMB
CHINATRUST INDONESIA
DANAMON
EKONOMI RAHARJA
HIMPUNAN SAUDARA
HSBC
MANDIRI
MEGA
MESTIKA DHARMA
OCBC NISP
OF INDIA INDONESIA
PAN INDONESIA
PERMATA
RL
3.53
1.79
2.47
1.82
1.22
1.85
0.44
1.34
1.75
2.90
0.41
1.88
1.52
3.11
2.13
0.85
0.95
1.79
2.55
1.20
4.41
2.21
2.73
1.73
2.09
2.70
0.45
3.94
2.15
2.81
0.50
2.38
2.30
3.49
2.42
1.05
1.47
2.27
CAR
18.79
17.65
16.66
24.00
12.91
18.32
26.00
20.57
13.18
15.05
43.35
21.11
14.21
26.09
16.48
20.66
23.34
14.00
15.02
27.00
15.56
14.38
13.67
23.00
11.21
16.13
34.00
13.98
14.09
12.86
32.72
15.72
16.16
26.49
17.27
33.27
20.60
11.10
commit to user
ROA
3.34
0.85
4.61
6.00
1.63
2.50
1.30
2.43
1.70
3.10
1.39
2.40
2.10
5.50
1.31
1.50
2.59
1.90
2.40
3.00
5.42
1.12
4.18
4.00
1.66
1.10
0.50
5.80
2.26
2.82
3.18
2.69
1.90
4.89
1.54
2.20
1.50
1.70
ROE
7.74
8.03
31.64
36.00
22.34
20.66
15.00
21.66
20.00
20.25
13.93
19.07
25.00
19.64
8.71
7.40
13.60
18.10
13.23
13.00
8.16
9.01
34.50
28.00
18.80
8.09
16.00
14.90
17.60
21.63
14.43
22.74
19.53
17.00
9.18
10.00
10.00
12.40
NIM
6.30
4.99
10.86
13.00
4.27
5.77
16.00
10.44
4.28
12.37
9.51
5.20
5.06
8.00
4.99
3.00
5.81
7.00
12.97
7.00
6.75
6.26
10.18
11.00
4.80
5.43
7.00
3.12
4.61
10.46
8.72
5.48
5.44
8.00
5.40
5.44
4.74
6.20
Jenis Bank
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
80
2009
2010
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
SINAR HARAPAN BALI
UOB
BCA
BNI
BRI
BTPN
BUKOPIN
CIMB
CHINATRUST INDONESIA
DANAMON
EKONOMI RAHARJA
HIMPUNAN SAUDARA
HSBC
MANDIRI
MEGA
MESTIKA DHARMA
OCBC NISP
OF INDIA INDONESIA
PAN INDONESIA
PERMATA
SINAR HARAPAN BALI
UOB
BCA
BNI
BRI
BTPN
BUKOPIN
CIMB
CHINATRUST INDONESIA
DANAMON
EKONOMI RAHARJA
HIMPUNAN SAUDARA
HSBC
MANDIRI
MEGA
MESTIKA DHARMA
OCBC NISP
OF INDIA INDONESIA
PAN INDONESIA
PERMATA
SINAR HARAPAN BALI
2.39
2.58
3.15
2.17
2.58
1.99
2.08
3.37
0.63
2.16
1.34
3.24
0.56
2.27
2.11
2.58
2.04
0.94
1.19
2.04
2.53
1.44
2.99
2.26
2.50
2.03
1.65
2.21
0.67
1.75
1.63
2.43
0.62
2.16
1.79
2.31
2.01
0.94
1.01
1.72
2.84
11.61
24.90
15.33
13.78
13.20
23.00
14.26
13.59
44.00
17.71
21.83
14.10
20.02
15.43
18.01
28.48
18.00
32.90
21.90
12.16
25.62
26.39
13.50
18.63
13.76
18.00
12.06
13.00
39.00
16.04
19.05
19.69
13.39
13.36
15.03
27.47
16.04
26.91
16.65
14.13
19.00
commit to user
3.53
2.40
3.40
1.72
3.73
3.42
1.46
2.11
5.00
1.50
1.93
2.41
2.32
3.13
1.77
4.70
1.79
3.53
1.60
1.39
3.56
3.03
3.51
2.49
4.64
3.99
1.65
2.73
4.00
3.87
1.78
2.78
3.02
3.63
2.45
3.93
1.09
2.93
1.76
1.89
2.49
12.09
9.00
31.80
16.34
35.22
25.89
16.52
16.34
14.00
10.00
19.00
17.62
10.96
30.26
18.72
16.18
11.86
13.36
9.76
13.30
10.74
12.97
33.30
24.70
43.83
36.37
19.69
24.29
11.00
18.51
14.34
17.45
18.25
34.86
27.20
12.69
7.65
11.69
11.62
21.50
11.68
10.87
7.00
6.40
6.01
9.14
12.18
4.07
6.85
8.00
12.01
4.36
7.19
7.86
5.19
4.94
9.00
5.53
5.41
4.43
5.71
12.37
7.00
5.29
5.78
10.77
13.97
4.75
6.43
7.00
11.29
4.09
10.24
5.43
5.39
4.88
8.50
5.14
5.82
4.59
5.34
10.45
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
81
2011
2007
2008
2009
2010
2011
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
UOB
BCA
BNI
BRI
BTPN
BUKOPIN
CIMB
CHINATRUST INDONESIA
DANAMON
EKONOMI RAHARJA
HIMPUNAN SAUDARA
HSBC
MANDIRI
MEGA
MESTIKA DHARMA
OCBC NISP
OF INDIA INDONESIA
PAN INDONESIA
PERMATA
SINAR HARAPAN BALI
UOB
MEGA SYARIAH
MUAMALAT
SYARIAH MANDIRI
MEGA SYARIAH
MUAMALAT
SYARIAH MANDIRI
MEGA SYARIAH
MUAMALAT
SYARIAH MANDIRI
MEGA SYARIAH
MUAMALAT
SYARIAH MANDIRI
MEGA SYARIAH
MUAMALAT
SYARIAH MANDIRI
0.98
2.79
2.12
2.28
1.76
1.32
1.76
0.54
1.39
1.46
1.67
0.45
2.09
1.86
1.70
1.21
0.98
1.17
1.72
3.38
0.68
0.45
1.64
1.56
1.50
1.80
1.85
1.55
1.65
2.03
1.92
1.58
1.13
1.72
1.35
1.16
22.27
12.75
17.63
14.96
20.00
12.71
13.09
34.00
17.54
16.37
13.38
17.56
15.13
11.86
26.36
13.75
23.19
17.45
14.07
18.41
17.61
42.91
10.69
12.46
13.48
10.83
12.72
10.96
11.10
12.39
13.14
13.26
10.60
12.03
12.01
14.57
commit to user
3.31
3.82
2.94
4.93
4.38
1.87
2.78
4.00
3.59
1.49
3.00
0.85
3.37
2.29
2.36
1.91
3.66
2.02
1.66
2.11
2.30
5.36
2.27
1.53
0.98
2.60
1.83
2.22
0.45
2.23
1.90
1.36
2.21
1.58
1.52
1.95
14.80
33.54
20.06
42.49
31.81
20.10
21.65
11.00
17.46
10.43
23.36
16.30
25.57
26.74
15.59
12.90
15.26
14.63
12.87
9.95
11.43
57.99
23.24
46.21
11.06
33.14
46.21
39.97
8.03
44.20
26.81
17.78
63.58
16.89
20.79
64.84
6.17
6.68
6.03
9.58
12.96
4.55
5.65
7.00
9.85
4.38
9.14
15.31
5.29
5.40
8.66
4.80
6.39
4.64
5.13
3.08
5.14
8.95
7.60
6.31
6.86
7.42
6.73
11.38
7.42
6.62
15.49
5.24
6.57
15.32
5.01
7.48
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Konvensional
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
Syariah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
82
DATA OUTPUT SPSS
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
83
Regression bank Konvensional
Variables Entere d/Rem ove db
Model
1
Variables
Entered
NIM, CAR, a
ROA, ROE
Variables
Remov ed
Method
.
Enter
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: RL
Model Sum m aryb
Model
1
R
.661 a
R Square
.437
Adjusted
R Square
.413
Std. Error of
the Estimate
.63854
DurbinWats on
1.683
a. Predictors: (Constant), NIM, CAR, ROA, ROE
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
30.026
38.734
68.760
df
4
95
99
Mean Square
7.506
.408
F
18.410
Sig.
.000 a
a. Predictors: (Constant), NIM, CAR, ROA, ROE
b. Dependent Variable: RL
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
CAR
ROA
ROE
NIM
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
2.773
.284
-.078
.011
.408
.067
-.027
.010
.003
.025
Standardized
Coef f icients
Beta
-.650
.586
-.273
.011
a. Dependent Variable: RL
commit to user
t
9.748
-7.217
6.128
-2.734
.124
Sig.
.000
.000
.000
.007
.902
Collinearity Statis tics
Toleranc e
VIF
.732
.649
.596
.820
1.366
1.542
1.678
1.219
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
84
Colline arity Diagnos ticsa
Model
1
Dimension
1
2
3
4
5
Eigenvalue
4.602
.190
.096
.080
.031
Condition
Index
1.000
4.917
6.913
7.598
12.098
Varianc e Proportions
CAR
ROA
ROE
.00
.00
.00
.20
.02
.25
.03
.45
.00
.03
.40
.20
.72
.12
.54
(Cons tant)
.00
.01
.00
.15
.84
a. Dependent Variable: RL
Res iduals Statisticsa
Predicted V alue
Std. Predicted V alue
Standard Error of
Predicted V alue
A djusted Predic ted V alue
Residual
Std. Residual
Stud. Res idual
Deleted Residual
Stud. Deleted Res idual
Mahal. Distance
Cook's Dis tance
Centered Leverage
V alue
Minimum
-.4139
-4.216
Max imum
3.6409
3.146
Mean
1.9081
.000
Std.
Deviation
.55072
1.000
.074
.291
.134
.049
100
-.6290
-1.84912
-2.896
-2.932
-1.89609
-3.059
.334
.000
3.5689
1.45475
2.278
2.320
1.50818
2.376
19.502
.110
1.9051
.00000
.000
.002
.00296
.001
3.960
.011
.55204
.62550
.980
1.004
.65830
1.015
4.120
.019
100
100
100
100
100
100
100
100
.003
.197
.040
.042
100
N
100
100
a. Dependent V ariable: RL
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
RL
100
.41
4.41
1.9081
.83339
CAR
100
11.10
44.00
19.0806
6.90294
ROA
100
.50
6.00
2.7271
1.19818
ROE
100
7.40
43.83
18.2746
8.27745
NIM
100
3.00
16.00
7.1835
2.87797
Valid N (listwise)
100
commit to user
NIM
.00
.00
.62
.37
.00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
85
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
100
Normal Parameters
a,,b
Mean
.0000000
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.62550433
Absolute
.070
Positive
.035
Negative
-.070
Kolmogorov-Smirnov Z
.704
Asymp. Sig. (2-tailed)
.704
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Scatterplot
Dependent Variable: RL
4
Regression Standardized
Predicted Value
2
0
-2
-4
-3
-2
-1
0
1
Regression Studentized Residual
commit to user
2
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
86
Regression bank syariah
Variables Entere d/Rem ove db
Model
1
Variables
Entered
NIM, CAR, a
ROE, ROA
Variables
Remov ed
Method
.
Enter
a. All requested v ariables entered.
b. Dependent Variable: RL
Model Sum m aryb
Model
1
R
.818 a
R Square
.670
Adjusted
R Square
.538
Std. Error of
the Estimate
.26581
DurbinWats on
1.629
a. Predictors: (Constant), NIM, CAR, ROE, ROA
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Regression
Residual
Total
Sum of
Squares
1.434
.707
2.140
df
Mean Square
.358
.071
4
10
14
F
5.073
Sig.
.017 a
a. Predictors: (Constant), NIM, CAR, ROE, ROA
b. Dependent Variable: RL
Coe fficientsa
Model
1
(Cons tant)
CAR
ROA
ROE
NIM
Unstandardiz ed
Coef f icients
B
Std. Error
2.000
.264
-.043
.017
.097
.147
-.006
.005
.019
.023
Standardized
Coef f icients
Beta
-.889
.270
-.289
.156
a. Dependent Variable: RL
commit to user
t
7.590
-2.583
.665
-1.188
.819
Sig.
.000
.027
.521
.262
.432
Collinearity Statis tics
Toleranc e
VIF
.279
.201
.556
.907
3.587
4.982
1.800
1.103
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
87
Colline arity Diagnos ticsa
Model
1
Dimension
1
2
3
4
5
Condition
Index
1.000
4.287
5.393
9.114
13.725
Eigenvalue
4.520
.246
.155
.054
.024
Varianc e Proportions
CAR
ROA
ROE
.00
.00
.01
.04
.03
.05
.13
.01
.46
.08
.10
.05
.75
.86
.44
(Cons tant)
.00
.04
.01
.65
.29
NIM
.00
.22
.02
.55
.21
a. Dependent Variable: RL
Res iduals Statisticsa
Predicted V alue
Std. Predicted V alue
Standard Error of
Predicted V alue
A djusted Predic ted V alue
Residual
Std. Residual
Stud. Res idual
Deleted Residual
Stud. Deleted Res idual
Mahal. Distance
Cook's Dis tance
Centered Leverage
V alue
Minimum
.4827
-3.260
Max imum
1.8191
.916
Mean
1.5260
.000
Std.
Deviation
.32000
1.000
.095
.264
.148
.042
15
1.4110
-.36640
-1.378
-1.671
-2.65191
-1.867
.858
.000
3.1019
.49134
1.849
1.985
.56664
2.419
12.894
19.662
1.7143
.00000
.000
-.088
-.18828
-.063
3.733
1.365
.41053
.22465
.845
.999
.74156
1.099
2.926
5.062
15
15
15
15
15
15
15
15
.061
.921
.267
.209
15
N
15
15
a. Dependent V ariable: RL
Descriptive Statistics
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
RL
15
.45
2.03
1.5260
.39098
CAR
15
10.60
42.91
14.2100
8.02527
ROA
15
.45
5.36
1.9993
1.08198
ROE
15
8.03
64.84
34.7160
18.76738
NIM
15
5.01
15.49
8.2933
3.25244
Valid N (listwise)
15
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
88
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
15
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000
.22464637
Absolute
.113
Positive
.113
Negative
-.099
Kolmogorov-Smirnov Z
.437
Asymp. Sig. (2-tailed)
.991
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
89
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N
Normal Parametersa,,b
15
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Differences
.0000000
.22464637
Absolute
.113
Positive
.113
Negative
-.099
Kolmogorov-Smirnov Z
.437
Asymp. Sig. (2-tailed)
.991
a. Test distribution is Normal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
90
Regresi Parsial
1. CAR
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
13.959
1
13.959
Residual
54.801
98
.559
Total
68.760
99
F
24.962
Sig.
.000a
a. Predictors: (Constant), CAR
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Residual
Total
Df
Mean Square
1.232
1
1.232
.909
13
.070
2.140
14
F
17.621
Sig.
.001a
a. Predictors: (Constant), CAR
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
11.904
1
11.904
Residual
60.900
113
.539
Total
72.804
114
a. Predictors: (Constant), CAR
b. Dependent Variable: RL
commit to user
F
22.089
Sig.
.000a
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
91
2. ROA
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
7.758
1
7.758
Residual
61.002
98
.622
Total
68.760
99
F
Sig.
12.464
.001a
a. Predictors: (Constant), ROA
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
.822
1
.822
Residual
1.318
13
.101
Total
2.140
14
F
Sig.
8.115
.014a
a. Predictors: (Constant), ROA
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
6.648
1
6.648
Residual
66.157
113
.585
Total
72.804
114
a. Predictors: (Constant), ROA
b. Dependent Variable: RL
commit to user
F
11.355
Sig.
.001a
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
92
3. NIM
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
.019
1
.019
Residual
68.741
98
.701
Total
68.760
99
F
Sig.
.027
.869a
a. Predictors: (Constant), NIM
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
.067
1
.067
Residual
2.073
13
.159
Total
2.140
14
F
Sig.
.421
.528a
a. Predictors: (Constant), NIM
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
.003
1
.003
Residual
72.802
113
.644
Total
72.804
114
a. Predictors: (Constant), NIM
b. Dependent Variable: RL
commit to user
F
Sig.
.004
.950a
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
93
4. ROE
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
2.600
1
2.600
Residual
66.160
98
.675
Total
68.760
99
F
Sig.
3.851
.053a
a. Predictors: (Constant), ROE
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
.466
1
.466
Residual
1.674
13
.129
Total
2.140
14
F
Sig.
3.621
.079a
a. Predictors: (Constant), ROE
b. Dependent Variable: RL
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Regression
Df
Mean Square
.001
1
.001
Residual
72.804
113
.644
Total
72.804
114
a. Predictors: (Constant), ROE
b. Dependent Variable: RL
commit to user
F
Sig.
.001
.977a
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
94
REGRESI SIMULTAN
ANOVAb
Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
32.331
4
8.083
Residual
40.473
110
.368
Total
72.804
114
a. Predictors: (Constant), CAR, NIM, ROE, ROA
b. Dependent Variable: RL
commit to user
F
21.968
Sig.
.000a
Download