BAB II TINJAUAN PUSTAKA

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Urutan
abcdef“Urutan” merupakan sosis tradisional khas Bali yang merupakan pangan
berbahan dasar daging dan lemak babi dan menggunakan usus babi sebagai
selongsongnya. “Urutan” berbeda dengan sosis pada umumnya, “urutan” memiliki
permukaan yang tidak halus serta panjangnya yang dapat mencapai dua meter
tergantung panjang usus yang digunakan. Makanan asli Bali ini
memiliki
karakteristik yang khas karena formulasi dan jenis bumbu yang berbeda dari sosis
terfermentasi lainnya (Antara,2010). “Urutan” biasanya digunakan sebagai sesajen
dalam upacara keagamaan umat Hindu di Bali, namun tidak sedikit pula yang
menjadikan “urutan” sebagai pelengkap didalam makanan, khususnya Nasi
Lawar.
abcdefMenurut Nocianitri (2009), setiap 100 gram “urutan” goreng yang dibuat
dari daging babi adalah berupa energi sebesar 361,53 Kkal, karbohidrat 1,99
gram, protein 25,66 gram, dan lemak 27,88 gram. Kualitas dari produk akhir
tergantung pada keberadaan mikroorganisme yang diinginkan pada awal proses.
Resiko kegagalan pada proses pembuatan “urutan” terfermentasi sangat tinggi
sehingga menghasilkan rasa dan flavor yang tidak enak. Kualitas “urutan” dapat
ditingkatkan dengan penggunaan starter mikroorganisme yang diinginkan pada
awal proses serta melakukan kontrol terhadap proses fermentasi seperti
pengaturan suhu. Untuk pengembangan produk, penggunaan usus sebagai casing
alami dapat diganti dengan casing sintesis seperti casing kolagen, casing sellulosa
dan casing poly amid (casing dari plastik dan tidak dapat dimakan).
abcdefTerdapat dua jenis “urutan” yang dikenal di Bali, yaitu “urutan”
terfermentasi dan “urutan” tanpa fermentasi. Perbedaan dari kedua jenis “urutan”
ini terletak pada proses pembuatannya serta daya simpan dari “urutan”. “Urutan”
dengan cara fermentasi jarang ditemukan dimasyarakat karena sering terjadi
kegagalan dalam proses fermentasinya. Kegagalan dalam proses fermentasi
“urutan” ditandai dengan “urutan” mengeluarkan aroma yang tidak sedap,
sehingga tidak dapat diproduksi secara komersial. Kegagalan fermentasi ini terjadi
karena fermentasi terjadi secara alami dan tidak terkontrol, sehingga sering terjadi
pertumbuhan mikroorganisme yang tidak diinginkan.
abcdefTerdapat perbedaan daya simpan antara “urutan” yang terfermentasi
dengan yang tanpa fermentasi memiliki. “Urutan” terfermentasi memiliki daya
simpan lebih panjang dibandingkan dengan “urutan” tanpa fermentasi. Hal ini
disebabkan karena bakteri asam laktat yang ada secara alamiah dalam bahanbahan
“urutan”
memegang
peranan
penting
dalam
produksi
“urutan”
terfermentasi. Aktivitas bakteri asam laktat akan menghasilkan asam laktat
melalui metabolisme karbohidrat. Dihasilkannya asam laktat menyebabkan pH
daging turun dan mampu menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen
dan pembusuk. Disamping menghasilkan asam laktat, beberapa jenis bakteri asam
laktat mampu menghasilkan bakteriosin, sehingga produk daging menjadi lebih
awet dan aman untuk dikonsumsi (Dewi, 2005). “Urutan” tanpa fermentasi
memiliki daya simpan yang sangat rendah yang hanya dapat bertahan 10 hari
terutama bila dalam penyimpanannya direndam dalam minyak yang digunakan
untuk menggoreng (Nocianitri,2009).
abcdef“Urutan” terfermentasi maupun tanpa fermentasi, dari segi bahan baku
yang digunakan sama. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan “urutan” ini
adalah daging, lemak, dan usus babi. Pemilihan daging dan lemak babi yang baik
dapat menambah citarasa dari “urutan” itu sendiri. Adapun bumbu-bumbu yang
digunakan sebagai bahan pelengkap adalah rempah-rempah yang dikenal sebagai
“base genep” di Bali. Adapun bumbu-bumbu yang masuk kedalam kategori base
genep itu yaitu bawang merah, bawang putih, ketumbar, jinten, kencur, cabai
kecil, garam (secukupnya), terasi, merica, kunir, jahe dan laos.
abcdefPada proses pembuatan “urutan” terfermentasi dan “urutan” tanpa
fermentasi memiliki sedikit perbedaan pada proses akhir. Adapun proses
pembuatan dari “urutan” itu sendiri adalah pertama-tama semua bumbu dicampur
dan digiling sampai halus. Kedua, cuci daging, lemak dan usus babi sampai
bersih. Potong-potong daging dan lemak dengan ukuran yang cukup kecil, setelah
itu campur dengan bumbu yang sudah halus. Kemudian masukkan campuran
daging, lemak dan bumbu kedalam usus babi, kemudian kedua ujung usus diikat
dengan menggunakan serat serabut kelapa. Setelah itu usus yang sudah diisi
daging dan lemak ditusuk-tusuk dengan menggunakan lidi agar udara dapat
masuk. Kemudian urutan dapat langsung digoreng atau dipanggang, namun untuk
“urutan” yang difermentasi dijemur terlebih dahulu dibawah sinar matahari
selama 2 sampai 4 hari.
2.2 Manajemen Pemasaran
abcdefPemasaran memiliki peranan yang sangat penting didalam dunia bisnis
untuk memperoleh laba yang tinggi dari pasar yang semakin kompetitif.
Pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan,
ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan serta
mendistribusikan barang dan jasa pada konsumen.
abcdefPemasaran telah banyak didefinisikan dalam berbagai cara yang berbeda
oleh penulis yang berbeda-beda. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan
manajerial masing-masing individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran
produk yang bernilai bagi pihak lainnya (Afif,1993). Pemasaran menurut
Rangkuti (1997), adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai
faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial.
abcdefDefinisi tersebut mengacu pada konsep inti pemasaran. Adapun konsepkonsep inti pemasaran adalah sebagai berikut (Afif,1993):
1. Kebutuhan, keinginan, dan permintaan
Kebutuhan adalah tidak adanya beberapa kepuasan dasar manusia yang
kompleks, bukan hanya fisik (makanan, pakaian, rumah, dan lainnya), tetapi
juga psikis (rasa aman, sosialisasi, penghargaan, dan lainnya). Keinginan
adalah hasrat akan penawar kebutuhan yang spesifik. Permintaan adalah
keinginan yang disertai kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
2. Produk
Produk secara luas mencakup segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada
seseorang untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka. Munculnya
berbagai kebutuhan, keinginan, dan permintaan pasar, mendorong produsen
untuk mempelajari, melakukan riset pasar, mengamati perilaku konsumen,
menganalisis keluhan dan ketidakpuasan yang dialami konsumen, mencari
jawaban produk atau jasa apa yang sedang disukai dan yang tidak disukai
konsumen. Dengan demikian, produsen dapat menawarkan produk (barang,
jasa, dan gagasan) kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki atau dikonsumsi
sehingga kepuasan konsumen dapat tercapai.
3. Nilai, biaya dan kepuasan
Banyaknya perusahaan yang menawarkan produk dan jasa yang superior,
maka konsumen dihadapkan pada pilihan yang beragam. Disini konsumen
membuat pilihan berdasarkan pada persepsi mereka mengenai nilai yang
melekat pada berbagai produk dan jasa. Nilai adalah selisih antara nilai total
yang dinikmati konsumen karena memiliki serta menggunakan suatu produk
dan biaya total yang menyertai produk tersebut. Setelah pemberian nilai,
konsumen akan mengevaluasi dan hasil evaluasi akan mempengaruhi
kepuasan dan peluang untuk membeli ulang produk tersebut. Kepuasan
konsumen tergantung pada anggapan kinerja produk dalam menyerahkan nilai
relatif terhadap harapan konsumen.
4. Pertukaran, transaksi dan hubungan
Pertukaran adalah cara untuk mendapatkan produk yang diinginkan dari
seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Transaksi
adalah perdagangan antara dua pihak atau lebih, yang paling sedikit
melibatkan dua macam nilai, persetujuan mengenai kondisi, waktu dan
tempat. Hasil akhir dari adanya pertukaran dan transaksi adalah terbentuknya
hubungan
jangka
menguntungkan
panjang
dengan
yang
pelanggan,
mempertahankan bisnis jangka panjang.
saling
mempercayai
penyalur,
dan
dan
pemasok
saling
guna
5. Pasar
Pasar terdiri atas semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai
kebutuhan atau keinginan tertentu yang sama, yang mungkin bersedia dan
mampu terlibat dalam pertukaran untuk memuaskan kebutuhan atau
keinginan.
6. Pemasar dan pemasaran
Pemasar adalah seseorang yang mencari satu atau lebih calon pembeli yang
akan terlibat dalam pertukaran nilai (value). Pemasar dapat bertindak sebagai
pembeli ataupun penjual, tergantung pada tingkat keaktifan mereka dalam
mengupayakan terjadinya pertukaran. Pemasaran adalah aktivitas yang
dilakukan manusia yang berkaitan dengan pasar.
abcdefSaluran pemasaran adalah serangkaian organisasi yang saling tergantung
serta terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa yang siap
digunakan atau dikonsumsi. Ada tiga kelompok yang terlibat langsung dalam
penyaluran barang atau jasa mulai dari tingkat produsen sampai tingkat
konsumen, yaitu pihak produsen, lembaga perantara, dan pihak konsumen akhir.
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penentuan harga, promosi dan distribusi ide-ide, dan jasa-jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan tujuan-tujuan organisasi.
abcdefTujuan utama pemasaran adalah untuk memenuhi kepuasan konsumen
sehingga mendapatkan keuntungan. Apabila produk yang ditawarkan dapat
memenuhi kepuasan konsumen maka konsumen akan terus menggunakan produk
yang kita tawarkan sehingga keuntungan yang didapatkan perusahaan juga akan
meningkat. Hal ini juga dipengaruhi oleh kualitas dari produk yang ditawarkan.
2.3 Strategi Pemasaran
abcdefDalam suatu usaha, untuk dapat bersaing di pasar diperlukan strategi
pemasaran yang tepat sehingga dapat menarik minat konsumen untuk
menggunakan produk kita. Oleh karena itu, suatu perusahaan harus mampu
membuat strategi pemasaran yang tepat.
abcdefStrategi pemasaran adalah suatu cara dan pengetahuan untuk merumuskan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang
membuat perusahaan mampu mencapai obyektifnya (Sindoro,2002). Menurut
Chandler (1962) dalam Rangkuti (1997), Strategi adalah tujuan jangka panjang
dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumberdaya yang
penting untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi pemasaran menjelaskan rencana
permainan untuk mencapai sasaran perusahaan atau sasaran pasar. Tujuan dan
sasaran pasar dapat dicapai dengan cara mengetahui situasi dan keadaan pasar
serta posisi perusahaan itu sendiri. Maka, diperlukan perumusan strategi
pemasaran yang didasarkan pada analisis terhadap faktor-faktor internal dan
faktor-faktor eksternal perusahaan. Strategi pemasaran tergantung pada besarnya
perusahaan dan posisi dari perusahaan itu sendiri di dalam industri.
abcdefMenurut Afif (1993), strategi pemasaran terdiri atas prinsip-prinsip dasar
yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan bisnis dan
pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran. Strategi pemasaran mengandung
keputusan dasar tentang pengeluaran pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi
pemasaran.
Perusahaan
biasanya
menetapkan
anggaran
pemasarannya
berdasarkan persentase hasil penjualannya. Perusahaan tersebut juga harus
memutuskan bagaimana membagi total anggaran pemasaran ke berbagai macam
elemen di bauran pemasaran.
abcdefMenurut Sindoro (2002), tahapan perumusan strategi terdiri atas tiga
tahapan yang terdiri atas: tahap 1, disebut tahap input yaitu meringkas informasi
input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi. Tahap 2, disebut tahap
pencocokan yang difokuskan untuk menghasilkan strategi alternatif yang layak
dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal dengan menggunakan
matriks SWOT. Dan tahap 3, disebut tahap keputusan dengan menggunakan
QSPM.
2.4 Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
abcdefPerkembangan strategi pemasaran dikembangkan dengan menerapkan
bauran pemasaran atau yang dikenal dengan marketing mix atau strategi 4P
(Product, Price, Place, dan Promotion). Bauran pemasaran merupakan suatu
konsep kunci dalam teori pemasaran modern yang mempunyai peranan penting
dalam strategi pemasaran. Bauran pemasaran sebagai perangkat alat pemasaran
yang digunakan perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasarannya
di pasar sasaran (Afif,1993).
abcdefMcCathy dalam Sindoro (2002), mengklasifikasikan alat-alat pemasaran
menjadi empat kelompok luas yang disebut 4P dalam pemasaran yaitu product
(produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (promosi). Bauran
pemasaran merupakan kumpulan dari variabel yang saling menunjang dan dapat
dikendalikan dalam mengejar tingkat penjualan yang diinginkan. Pada intinya
bauran pemasaran merupakan strategi pemasaran yang terdiri dari strategi produk,
strategi harga, strategi tempat, dan strategi promosi.
2.4.1 Strategi produk
abcdefSalah satu komponen bauran pemasaran yang terpenting adalah produk
yang keberadaannya merupakan penentu bagi program bauran pemasaran lainnya.
Menurut Susanto (1997), produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan ke
dalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi sehingga
dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Dalam bauran pemasaran, elemen
yang penting untuk diperhatikan adalah keragaman produk, kualitas produk,
desain produk, ciri produk, nama merek, kemasan, ukuran, pelayanan, imbalan
serta garansi (Afif, 1993).
abcdefStrategi produk akan menentukan posisi perusahaan dalam lingkungan
persaingan, sehingga strategi yang tepat akan memposisikan perusahaan lebih
unggul dari pesaing. Strategi produk ini merupakan suatu strategi mengenai
produk yang dipasarkan.
abcdefDalam penetapan strategi produk harus selalu dievaluasi karena terkait
dengan perubahan selera konsumen. Evaluasi tersebut disesuaikan dengan
keinginan dan selera konsumen sebagai target pasar perusahaan.
2.4.2 Strategi harga
abcdefSuatu perusahaan harus menetapkan harga untuk pertama kalinya, yaitu
pada saat mengembangkan atau menciptakan produk baru, pertama kali
memperkenalkan produk, mengikuti lelang atas suatu kontrak kerja baru. Harga
memiliki peranan yang sangat penting termasuk dalam hal pertukaran pemasaran.
abcdefMenurut Afif (1993), harga dapat diartikan sebagai sejumlah uang yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya. Harga adalah satu-satunya unsur pemasaran yang memberikan
penghasilan bagi pemasar, sedangkan unsur bauran pemasaran lainnya justru
menimbulkan biaya. Harga diukur dengan nilai dari manfaat produk disesuaikan
dengan kualitas produk yang dipasarkan oleh perusahaan. Harga bersifat fleksibel
yakni jika manfaat yang dirasakan konsumen mengingat maka nilai produk akan
meningkat, sehingga berpengaruh pada harga yang akan ditetapkan perusahaan.
Penetapan harga harus dilakukan dengan hati-hati karena apabila harga yang
ditetapkan perusahaan tidak tepat maka akan menyebabkan kerugian bagi
perusahaan karena konsumen akan mulai memperhatikan produk subsitusi.
abcdefPenetapan harga yang tepat adalah
harga yang dikenakan pada suatu
produk harus mampu menutupi keseluruhan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Penetapan harga juga harus memberikan keuntungan kepada
perusahaan yaitu dengan cara melebihkan dari biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan, namun harga yang ditetapkan juga tidak terlalu tinggi. Adapun
elemen penting dari bauran harga adalah daftar harga, diskon, periode
pembayaran dan syarat kredit.
2.4.3 Strategi tempat atau distribusi
abcdefDistribusi memegang peranan penting dalam pemasaran suatu produk.
Secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran
yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa
dari produsen kepada konsumen.
abcdefDistribusi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh pengusaha untuk
menyalurkan produk sampai pada target pasar. Dalam penyaluran barang tersebut,
pihak yang terlibat adalah pihak dari perusahaan ataupun dari luar perusahaan
dengan menjalin hubungan kerjasama. Menurut Teguh (2002), saluran distribusi
merupakan serangkaian organisasi yang saling tergantung dan terlibat dalam
proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau
dikonsumsi oleh konsumen.
abcdefJumlah penyalur ditentukan oleh perusahaan yang disesuaikan dengan
seberapa luas target pasar perusahaan tersebut. Semakin luas target pasar maka
penyalur akan tersebar dimana-mana, hal ini dilakukan untuk mempermudah
produsen menyalurkan produk sampai pada konsumennya.
2.4.4 Strategi promosi
abcdefPromosi memberikan pengaruh yang penting untuk keberhasilan penjualan
perusahaan. Promosi menunjukkan pada berbagai kegiatan yang dilakukan
perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produknya, membujuk dan
mengingatkan para pelanggan dan konsumen sasaran untuk membeli produk
tersebut (Teguh, 2002).
abcdefMenurut Teguh (2002), bauran promosi terdiri dari lima cara utama yaitu:
1. Periklanan, adalah segala bentuk penyajian non-personal dan promosi ide,
barang atau jasa suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
2. Promosi penjualan, adalah kumpulan intensif yang beragam, kebanyakan
berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau
jasa tertentu secara lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
3. Pemasaran langsung melalui penggunaan surat, telepon atau alat penghubung
non-personal lainnya untuk berkomunikai dengan calon pelanggan tertentu.
4. Penjualan personal, yaitu inetraksi langsung antar satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan pembelian.
5. Hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan atau menjaga citra perusahaan atau produknya.
abcdefPerusahaan dengan promosi yang efektif merupakan perusahaan yang
berhasil mencapai tujuan yang diharapkan terkait dengan menarik perhatian
konsumennya untuk membeli produk dan menjadikan produk perusahaan top of
mind. Media yang digunakan dan waktu penyampaian promosi merupakan hal
yang harus diperhatikan untuk memilih promosi yan efektif bagi perusahaan.
Perusahaan juga harus menyiapkan anggaran promosi yang akan dikeluarkan
untuk mempromosikan produk tersebut.
2.5 Perilaku konsumen
abcdefMenurut Engel et al. (1994), perilaku konsumen didefinisikan sebagai
tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusul tindakan tersebut.
abcdefAda tiga faktor yang mempengaruhi konsumen mengambil keputusan yaitu
(Sangadji dan Sopiah, 2013):
1. Faktor psikologis
abcdefFaktor psikologis mencakup persepsi, motivasi, pembelajaran, sikap, dan
kerpibadian. Sikap dan kepercayaan merupakan faktor psikologis yang
mempengaruhi
keputusan
pembelian
konsumen.
Setelah
membeli
dan
mengkonsumsi produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas. Jika puas,
konsumen akan melakukan pembelian ulang di lain waktu. Jika konsumen tidak
puas, konsumen tidak akan melakukan pembelian di lain waktu.
2. Faktor situasional
abcdefFaktor situasional mencakup keadaan sarana dan prasarana tempat, waktu,
penggunaan, dan kondisi saat membeli. Waktu yang tepat untuk berbelanja bagi
setiap orang berbeda-beda. Orang yang sibuk bekerja pada malam hari akan
berbelanja pada sore atau siang hari. Kondisi konsumen pada saat melakukan
pembelian akan mempengaruhi keputusan konsumen.
3. Faktor sosial
abcdefFaktor sosial mencakup undang-undang/peraturan, keluarga, kelompok
referensi, kelas sosial, dan budaya. Dalam hal ini, ada sejumlah pihak yang
terlibat dalam pembuatan keputusan konsumen.
abcdefPerilaku konsumen diperlukan dalam penelitian ini karena analisis
konsumen menjadi dasar bagi manajemen pemasaran unuk merancang strategi
pemasaran, serta membantu pengembangan kebijakan publik bagi perusahaan.
2.6 Analisis Lingkungan Perusahaan
abcdefAnalisis lingkungan perusahaan memiliki peran yang penting dalam
perumusan strategi pemasaran, dimana lingkungan perusahaan baik internal
maupun eksternal dapat berubah-ubah secara terus menerus yang dapat
mempengaruhi perkembangan suatu perusahaan. Analisis lingkungan perusahaan
dibagi menjadi dua bagian yaitu lingkungan internal yang merupakan keadaan
didalam perusahaan, dan lingkungan eksternal yang merupakan keadaan diluar
perusahaan.
abcdefLingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri atas pelaku-pelaku dan
kekuatan-kekuatan
yang
mempengaruhi
kemampuan
perusahaan
untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi-transaksi dan hubungan yang
menguntungkan dengan pelanggan sasarannya (Afif,1993). Dari pengertian
tersebut dapat diartikan bahwa lingkungan pemasaran merupakan faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi keputusan manajemen untuk mempertahankan dan atau
membangun produk agar konsumen loyal terhadap produk yang diproduksi.
Sehingga manajemen pemasaran harus terus mengawasi dan menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang selalu mengalami perubahan karena perubahan
lingkungan dapat menjadikan peluang dan ancaman yang dapat memperngruhi
perusahaan kedepannya.
abcdefLingkungan internal perusahaan selalu menimbulkan kekuatan serta
kelemahan dari perusahaan itu sendiri, sehingga perusahaan harus mampu
menutupi kelemahan dengan kekuatan yang ada. Sedangkan lingkungan eksternal
perusahaan selalu menimbulkan peluang dan ancaman baru, sehingga penting
untuk mengawasi dan beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah.
Ancaman dan peluang yang ada akan dikombinasikan dengan kekuatan dan
kelemahan
perusahaan.
Selain
hal
tersebut,
perusahaan
juga
harus
mengidentifikasi dan memantau para pesaingnya secara ketat.
abcdefAnalisis faktor-faktor yang mempengaruhi strategi bisnis biasanya dibagi
kedalam faktor internal dan eksternal. Kekuatan pada faktor internal akan
mencerminkan kekuatan bisnis itu sendiri dalam mendukung kebijakan dan
strategi bisnis yang ditempuh oleh pengusaha. Faktor-faktor eksternal merupakan
suatu daya tarik daripada industri atau pasar yang akan mengarahkan suatu
strategi untuk mencapai suatu kesuksesan tertentu. Perusahaan yang berhasil
memandang bisnis mereka dari luar ke dalam, mereka menyadari bahwa
lingkungan pemasaran selalu menimbulkan peluang serta ancaman baru dan
mereka memahami pentingnya memantau dan beradaptasi dengan lingkungan
yang terus berubah (Teguh, 2002).
2.6.1 Analisis lingkungan internal
abcdefData internal perusahaan diperoleh dari lingkungan internal perusahaan
seperti laporan keuangan perusahaan, sumberdaya manusia, serta faktor-faktor
lain di dalam perusahaan yang merupakan kekuatan serta kelemahan dari
perusahaan iru sendiri. Analisis lingkungan internal merupakan proses mengkaji
pemasaran dan distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan, produksi dan
operasi, sumberdaya karyawan perusahaan, faktor keuangan dan akuntansi untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan, sehingga perusahaan dapat
memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efisien dan dapat menangani
ancaman di dalam lingkungan.
abcdefMenurut Sindoro (2002), lingkungan internal adalah lingkungan yang
terjadi di dalam aktivitas perusahaan, hal ini berkaitan dengan adanya kekuatan
dan kelemahan. Strategi ditetapkan dengan tujuan dapat memanfaatkan kekuatan
agar menjadi peluang dan mengatasi kelemahan agar tidak menjadi ancaman.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi kekuatan internal dan kelemahan
internal diantaranya:
1. Pemasaran
Pemasaran dapat digambarkan sebagai proses mendefinisikan, mengantisispasi,
menciptakan, serta memenuhi kebutuhan pelanggan atas barang dan jasa.
2. Produksi
Produksi yaitu mengubah input bahan baku, tenaga kerja, modal, mesin dan
fasilitas menjadi barang atau jasa.
3. Sumberdaya manusia
Sumberdaya manusia mempunyai peranan penting dalam mencapai tujuan
perusahaan melalui kualitas, sikap dan perilaku dari sumberdaya manusia
tersebut.
4. Keuangan
Kondisi keuangan sering dianggap sebagai suatu ukuran terbaik untuk posisi
kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan.
2.6.2 Analisis lingkungan eksternal
abcdefData eksternal perusahaan diperoleh dari lingkungan eksternal perusahaan
seperti persentase permintaan dan penawaran, harga, serta kebijakan pemerintah
yang dapat menjadi peluang serta ancaman bagi perkembangan perusahaan.
Analisis lingkungan eksternal adalah pengungkapan peluang dan ancaman utama
yang dihadapi perusahaan sehingga dengan adanya peluang maka akan didapatkan
keuntungan, sebaliknya dengan ancaman maka perusahaan akan berusaha
menghindarinya (Sindoro, 2002). Analisis lingkungan eksternal membantu
perusahaan untuk dapat memanfaatkan peluang dengan cara efektif dan dapat
menangani ancaman dari luar.
2.6.1.1 Analisis lingkungan mikro
abcdefLingkungan mikro adalah faktor-faktor lingkungan di luar perusahaan yang
memberi pengaruh secara langsung dan cukup kuat pada perusahaan dalam proses
pengambilan
keputusan
pemasaran
perusahaan
yang
mempengaruhi
kemampuannya untuk melayani pelanggan. Menurut Afif (1993) lingkungan
mikro terdiri atas:
1. Perusahaan
abcdefPerusahaan berperan penting dalam pemasaran suatu produk, dimana
perusahaan harus memperhitungkan sumberdaya manusia yang ada didalamnya.
Karena dalam perencanaan pemasaran, perusahaan akan membentuk suatu
lingkungan mikro yang berperan penting di dalam merumuskan perencanaan
pemasaran. Jika sumberdaya manusia yang digunakan memiliki kualitas yang baik
maka akan menjadi kekuatan bagi perusahaan itu sendiri.
2. Pemasok
abcdefPemasok
adalah
perusahaan
bisnis
dan
individu-individu
yang
menyediakan sumberdaya yang diperlukan oleh perusahaan dan para pesaing
untuk memproduksi barang dan jasa. Perkembangan dalam lingkungan pemasok
bisa mempunyai dampak yang besar terhadap operasi pemasaran perusahaan.
3. Perantara pemasaran
abcdefPerantara pemasaran adalah perusahaan bisnis yang membantu perusahaan
menemukan pelanggan atau mendekatkan penjualan kepada perusahaan. Perantara
pemasaran adalah perusahaan yang membantu perusahaan lain dalam promosi,
penjualan, dan pendistribusian barang-barangnya ke pembeli akhir.
4. Pelanggan
abcdefSuatu perusahaan mengaitkan dirinya dengan beberapa pemasok dan
perantara sehingga dapat memasok secara lebih efisien produk-produk dan
jasanya kepada pasar sasarannya. Pasar sasarannya dapat berupa satu (atau lebih)
dari ke lima jenis pasar pelanggan di bawah ini:
a. Pasar konsumen merupakan individu dan rumah-tangga yang membeli barang
dan jasa untuk dikonsumsi.
b. Pasar produsen merupakan organisasi yang membeli barang dan jasa yang
diperlukan untuk memproduksi barang dan jasa lain dengan tujuan untuk
mendapatkan laba atau mencapai tujuan lain.
c. Pasar penjual merupakan organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dijual
kembali dengan mendapatkan laba.
d. Pasar pemerintah dan pasar non-laba merupakan pemerintah dan lembagalembaga non-laba yang membeli barang dan jasa untuk memproduksi jasa
publik atau mentransfer barang dan jasa ini kepada pihak yang memerlukan.
e. Pasar internasional merupakan pembeli yang ada di luar negeri, termasuk
konsumen, produsen, penjual dan pemerintah asing.
5. Pesaing
abcdefPesaing adalah individu, kelompok, organisasi yang sama-sama melakukan
pemasaran kepada konsumen. Lingkungan persaingan sangat mempengaruhi
kesuksesan usaha pemasaran suatu perusahaan untuk meraih pasar sasarannya.
Perusahaan
perlu
mengetahui
berbagai
karakteristik
dalam
lingkungan
persaingannya seperti struktur industri, strategi pemasaran para pesaing, tingkat
atau ukuran persaingan, dan aspek persaingan lainnya untuk memberikan nilai
yang lebih kepada pelanggannya dibanding pesaing.
6. Publik/masyarakat
abcdefPublik/masyarakat merupakan kelompok masyarakat yang mempunyai
kepentingan dengan perusahaan, seperti lembaga keuangan, masyarakat, media
massa, dan lembaga swadaya masyarakat.
abcdefTujuh jenis publik yang mengelilingi perusahaan antara lain:
-
Publik keuangan
-
Publik media
-
Publik pemerintah
-
Publik kekuatan warga
-
Publik lokal
-
Publik umum
-
Publik internal
2.6.1.2 Analisis lingkungan makro
abcdefLingkungan makro yaitu kekuatan masyarakat yang lebih luas yang
mempengaruhi seluruh lingkungan mikro pemasaran perusahaan yang mempunyai
pengaruh tidak langsung terhadap pemasaran. Lingkungan makro terdiri atas:
1. Lingkungan demografi
abcdefBerisikan tentang data kependudukan beserta karakteristik distribusinya.
Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama dan karakteristiknya
karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan dalam perencanaan
pemasaran. Data ini berisi tentang:
-
Perubahan struktur usia
-
Perubahan struktur keluarga
-
Wanita semakin sibuk bekerja
-
Meningkatnya pendidikan
-
Pertambahan penduduk yang besar
2. Lingkungan ekonomi
abcdefLingkungan ekonomi terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi daya
beli konsumen dan pola pengeluarannya. Pasar memerlukan daya beli selain
jumlah orang. Daya beli total tergantung pada pendapatan sekarang, harga-harg,
tabungan dan hutang. Pemasar harus menyadari kecenderungan utama dalam
pendapatan dan pola pengeluaran konsumen yang berubah-ubah.
3. Lingkungan alam
abcdefKondisi lingkungan yang semakin memburuk merupakan salah satu dari
masalah utama yang dihadapi. Pemasar harus menyadari akan ancaman dan
peluang yang timbul akibat empat kecenderungan di lingkungan alam.
4. Lingkungan teknologi
abcdefTeknologi telah memunculkan banyak hal yang menakjubkan, di samping
itu teknologi juga menimbulkan hal-hal yang merugikan.
5. Lingkungan politik
abcdefKeputusan pemasaran sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam
lingkungan politik. Lingkungan ini terdiri dari Undang-undang, lembaga
pemerintah dan golongan yang berpengaruh dan membatasi berbagai organisasi
dan individu daam masyarakat.
6. Lingkungan kebudayaan
abcdefLingkungan sosial untuk orang tumbuh menjadi dewasa membentuk
kepercayaan, nilai dan lingkungan norma-norma pokok mereka. Secara tidak
sadar mereka menyerap suatu pandangan umum yang menentukan hubungan
mereka dengan diri sendiri, dengan orang lain, dengan alam, dan dengan seluruh
dunia.
2.7 Analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats)
abcdefPerumusan strategi berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi
dan kebijakan perusahaan. Agar hal tersebut dapat tercapai, maka perusahaan
harus menganalisis faktor-faktor strategi perusahaan seperti analisis lingkungan
internal (kekuatan dan kelemahan) serta analisis lingkungan eksternal (peluang
dan ancaman). Berdasarkan analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis
lingkungan eksternal perusahaan maka akan dirumuskan strategi pemasaran yang
tepat dengan menggunakan analisis SWOT.
abcdefAnalisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan yang didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats)
(Rangkuti,1997).
abcdefAnalisis SWOT membandingkan antara faktor internal kekuatan dan
kelemahan dengan faktor eksternal peluang dan ancaman. Hal tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut:
BERBAGAI PELUANG
3. Mendukung
strategi
turn-around
1. Mendukung
strategi
agresif
KELEMAHAN
INTERNAL
KEKUATAN
INTERNAL
4. Mendukung
strategi
defensif
2. Mendukung
strategi
diversifikasi
BERBAGAI ANCAMAN
Gambar 2.1 Analisis SWOT
Sumber: Rangkuti (1997)
1. Mendukung strategi agresif
Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan bagi perusahaan, karena
perusahaan memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang dapat diterapkan pada kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
2. Mendukung strategi diversifikasi
Ini merupakan situasi perusahaan yang menghadapi berbagai ancaman, namun
masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang dapat diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi.
3. Mendukung strategi turn-around
Ini merupakan situasi perusahaan yang menghadapi peluang pasar yang sangat
besar tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal. Fokus strategi yang
dapat diterapkan adalah dengan meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
4. Mendukung strategi defensif
Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan,
karena
perusahaan
menghadapi
berbagai
ancaman
dengan
memiliki
kelemahan internal.
2.8 Analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matriks)
abcdefAnalisis QSPM merupakan tahap tiga atau tahap keputusan penentuan
strategi yang akan digunakan dalam perusahaan. QSPM mengunakan input dari
analisis tahap 1 yaitu analisis lingkungan internal dan eksternal, serta hasil
pencocokan dari tahap 2 yaitu analisis SWOT untuk memutuskan strategi yang
akan digunakan. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relatif dari
berbagai strategi berdasarkan pada sejauh mana faktor-faktor internal dan
eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. Daya tarik relatif dari setiap strategi
dalam satu set alternatif strategi dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif
dari setiap faktor internal dan eksternal perusahaan.
2.9 Kajian Penelitian Terdahulu
abcdefPenelitian tentang produk olahan daging yang dilakukan oleh Dewi pada
tahun 2005 dengan judul Penggunaan Pediococcus acidilactici U318 dan
Zygosaccaromyces rouxii M1 sebagai Kultur Starter dalam Proses Produksi
“Urutan” (Sosis Bali Terfermentasi), bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penggunaan Pediococcus acidilactici U318 dan Zygosaccaromyces rouxii M1
dalam fermentasi “Urutan” terhadap karakteristik produk yang dihasilkan. Dengan
menggunakan Pediococcus acidilactici U318 dan Zygosaccaromyces rouxii M1
dalam fermentasi “Urutan” diperoleh hasil bahwa pertumbuhan bakteri asam
laktat sangat tinggi terjadi pada lama fermentasi 48 jam pada penambahan P.
acidilactici U318 dan menurun pada fermentasi yang lebih lama. Penurunan pH
sampai di bawah 5.0 juga terjadi pada penambahan P. acidilactici U318 pada
lama fermentasi 48 jam. Total Enterobacteriaceae menurun pada penambahan P.
acidilactici U318 kokultur dengan Z. rouxiii M1 bahkan sampai tidak terdeteksi
pada lama fermentasi 48 jam. Pada penambahan kultur tunggal P. acidilactici
U318, Enterobacteriaceae tidak terdeteksi setelah fermentasi 96 jam, sedangkan
pada kontrol sampai akhir fermentasi masih terdeteksi Enterobacteriaceae. Total
micrococci mengalami peningkatan pada awal fermentasi untuk semua perlakuan
dan mengalami penurunan setelah fermentasi 72 jam. Total kapang dan khamir
mengalami penurunan setelah lama fermentasi 24 jam untuk semua perlakuan. Aw
“urutan” mengalami penurunan sampai 0.89 setelah fermentasi 96 jam untuk
“urutan” yang ditambahkan kultur starter. Penggunaan ko-kultur P. acidilactici
U318 dan Z. rouxii M1 memperlihatkan hasil “urutan” yang baik dibandingkan
perlakuan yang lain dengan lama fermentasi 48 jam.
abcdefPenelitian tentang produk olahan daging yang dilakukan oleh Antara pada
tahun 2010 dengan judul Peran Bakteri Asam Laktat Strain Lokal untuk
Memperbaiki Mutu dan Keamanan Produk Pangan Lokal. Dari penelitian tersebut
diperoleh hasil bahwa dari proses fermentasi “urutan” menyebabkan tumbuhnya
mikroorganisme yang khas. Bakteri asam laktat merupakan bakteri yang paling
dominan tumbuh selama proses fermentasi “urutan”. Setelah dikarakterisasi,
bakteri asam laktat strain local mempunyai potensi untuk digunakan sebagai
kultur starter dalam pengembangan produk “urutan”. Dalam proses fermentasi
urutan secara tradisional ada 6 spesies bakteri asam laktat yang terlibat, yaitu
Lactobacillus plantarum, Lb. farciminis, Lb. fermentum, Lb. hilgardii,
Pediococcus acidilaktici, dan P. pentosaceus.
abcdefPenelitian tentang strategi pemasaran produk olahan daging yang dilakukan
oleh Khoiruddin 2001 dengan judul “Strategi Pemasaran Bakso Daging di PT.
Kepurun Pawana Indonesia Kabupaten Klaten”, bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor internal dan eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, serta
ancaman, merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi yang
dapat diterapkan dalam pemasaran bakso daging di PT. Kepurun Pawana
Indonesia Kabupaten Klaten. Dengan menggunakan metode deskriptif dengan ciri
memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang.
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa prioritas strategi yang dapat
diterapkan dalam pemasaran bakso daging di PT. Kepurun Pawana Indonesia
adalah pembukaan cabang dan jaringan distribusi untuk memperluas jangkauan
pemasaran.
abcdefPenelitian tentang strategi pengembangan produk yang dilakukan oleh
Rahman pada tahun 2014 dengan judul Studi Pengembangan Dangke Sebagai
Pangan Lokal Unggulan dari Susu di Kabupaten Enrekang, bertujuan untuk
menganalisis strategi pengembangan dangke sebagai produk pangan unggulan
yang berasal dari susu dan merupakan makanan khas dari Kabupaten Enrekang.
Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa setelah melakukan analisis SWOT,
maka strategi yang tepat dalam pengembangan dangke adalah Strategi peluang
menghadapi kelemahan (WO), inti dari strategi ini adalah meminimalisir
kelemahan-kelemahan yang ada dan memaksimalkan peluang-peluang yang
dimiliki; Strategi kekuatan menghadapi ancaman (ST) dimana dalam upaya
menghadapi ancaman dalam pengelolaan usaha dangke perlu membangun
kekuatan; dan Strategi menghadapi kelemahan dan ancaman (WT) dimana dalam
menghadapi kelemahan dan ancaman maka pengolah dangke perlu menetapkan
strategi pengembangan usaha.
abcdefBerdasarkan analisis penelitian terdahulu diatas terdapat persamaan dan
perbedaan dengan penelitian ini. Persamaannya adalah bahwa yang menjadi
obyek penelitian adalah produk olahan serta menggunakan metode deskriptif.
Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian ini obyek yang digunakan adalah
daging babi dan menentukan strategi pemasarannya sebagai oleh-oleh khas Bali.
Oleh karena itu, melalui penelitian ini akan dikaji strategi pemasaran yang harus
dilakukan guna mengantisipasi perubahan lingkungan perusahaan dalam rangka
meningkatkan volume penjualannya.
Download