TUGAS MIKROBIOLOGI HASIL PRODUKSI PETERNAKAN YANG MEMBUTUHKAN MIKROBIA Disusun Oleh: 1. Dian Ari.P (H0509021) 2. Rofi’atun Khasanah (H0509053) 3. Sri Widya . L (H0509063) JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010 PRODUK PETERNAKAN MENGGUNAKAN BAKTERI PREBIOTIK Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus Bentuk yang paling umum dari probiotik adalah produk peternakan dan makanan probiotik. Bagaimanapun juga, tablet dan kapsul berisikan bakteri dalam kondisi dibekukan juga dapat ditemukan. Beberapa probiotik umum meliputi berbagai spesies dari genera Bifidobacterium dan Lactobacillus seperti: - Bifidobacterium bifidum - Bifidobacterium breve - Bifidobacterium infantis - Bifidobacterium longum - Lactobacillus acidophilus - Lactobacillus casei - Lactobacillus plantarum - Lactobacillus reuteri - Lactobacillus rhamnosus - Lactobacillus GG Beberapa bakteri yang umum dipakai dalam produk tapi tanpa efek probiotik (bakteri yoghurt): - Lactobacillus bulgaricus - Streptococcus thermophilus Yoghurt merupakan salah satu hasil olahan susu yang mengalami fermentasi akibat dari aktivitas enzim yang dihasilkan oleh bakteri Streptococcus thermopilus dan Lactobacillus bulgaricus. Yoghurt biasanya digunakan sebagai sajian bagi orang-orang yang ingin melangsingkan tubuh. Sajian yang dihasilkan dari susu fermentasi ini diduga ditemukan semenjak dihasilkannya susu domba di Mesopotamia sekitar 5000 tahun SM yang disimpan dalam suatu ruangan yang hangat dan kemudian terbentuk gumpalan susu. Proses pembuatan sajian yang memiliki rasa yang asam ini biasanya menggunakan kultur campuran antara bakteri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermopilus sebagai starter. Lactobacillus bulgaricus Berdasarkan tingkat taksonominya bakteri tersebut termasuk dalam: Kingdom : Prokariotik Divisio : Schizophyta Kelas : Eubacteriales Familia : Lactobacillaceae Genus : Lactobacillus Species : Lactobacillus bulgaricus Streptococcus thermopilus Kingdom : Prokariotik Divisio : Schizophyta Kelas : Eubacteriales Familia :- Genus : Eubacteriales Species : Streptococcus thermopilus Kultur ini dapat menghasilkan enzim yang mejadikan susu memiliki tingkat keasaman yang rendah. Kerja dari kultur tersebut saling melengkapi antara bakteri Lactobacillus bulgaricus dengan Streptococcus thermopilus. Kultur ditambahkan setelah susu dipanaskan pada suhu 90OC selama 15-30 menit dan kemudian didinginkan hingga suhu 43 OC. Fermentasi dimulai ketika aktifitas dari bakteri Streptococcus thermopilus merubah laktosa (gula susu) menjadi asam laktat dan menurunkan keasaman susu hingga 5-5,5. Pada saat itu juga kecenderungan untuk terjadinya reaksi-reaksi kimia yang dapat merugikan pada produk akhir mulai dihambat. Bakteri Lactobacillus bulgaricus mulai beraktifitas mensekresikan enzimnya untuk menurunkan keasaman hingga 3,8-4,4 dan menciptakan cita rasa khas yoghurt setelah keasaman mencapai 5-5,5. Cita rasa khas yoghurt ditentukan dari terbentuknya asam laktat, asetaldehid, asam asetat dan asetil. Keberadaan ke dua bakteri tersebut sangat penting. Bakteri Streptococcus thermopilus membatu menciptakan kondisi lingkungan yang lebih baik bagi bakteri Lactobacillus bulgaricus untuk menghasilkan enzimnya. Sementara itu bakteri Lactobacillus bulgaricus menghasilkan asetaldehid sehingga cita rasa yang khas pada yoghurt dapat tercapai. Perbadingan yang baik antara ke dua bakteri ini sehingga menghasilkan yoghurt yang baik adalah 1:1. Dapat dibayangkan apabila pembuatan yoghurt hanya menggunakan satu jenis bakteri saja. Apabila hanya Streptococcus thermopilus saja maka keasaman dan cita rasa yang dihasilkan tidak maksimal karena tidak dihasilkan asetaldehid serta keasaman yang dihasilkan sekitar 5-5,5. Begitu juga apabila hanya menggunakan Lactobacillus bulgaricus saja akibatnya enzim yang dihasilkannya untuk membentuk asetaldehid akan terganggu karena kondisi lingkungan yang terbentuk kurang baik. Oleh karena itu hubungan simbiotik antara kedua bakteri ini sangat penting agar dihasilkan yoghurt dengan kualitas yang baik. Gambar 1. salah satu produk yoghurt. Yogurt adalah susu yang ditambah bakteri lactic dan difermentasikan sehingga rasanya agak asam. Dijual dengan rasa tawar atau rasa buah-buahan. Dapat dibeli di gerai susu di pasar swalayan. Simpan selalu yogurt dalam lemari pendingin untuk menjaga mutunya dan harus habis sekali pakai karena yoghurt tidak tahan lama setelah kemasannya dibuka. Minuman yogurt sangat baik untuk perut yang tidak "beres". Selain segar disajikan saat dingin buahnya pun dapat diganti sesuai selera. Minuman ini bisa dijadikan pilihan sebagai pengganti susu untuk sarapan. Yogurt buah memiliki kandungan nutrisi, mineral, vitamin, lemak, dan asam amino. Adapun alat dan bahan yang digunakan sebagai berikut : Alat : 1. Panci penangas. 2. Seperangkat alat titrasi. 3. Erlenmeyer 500 ml. 4. Thermometer. 5. Pengaduk kaca. 6. Pembakar spiritus. 7. Gelas ukur. Bahan: 1. Kertas Alumunium foil. 2. Susu sapi 3. Susu skim. 4. Starter Streptococcus Thermophilus dan Lactobacillus Bulgaricus. 5. NaOH. 6. Indikator Phenopthalein. Cara pembuatan : 1. Ambil susu segar beku, yang sesuai standart. 2. Perendaman susu (Towhing) Susu beku direndam dalam bak dengan air mengalir sampai cair selama 1,5 – 2 jam sampai cair, perendaman tidak boleh lebih dari 3 jam karena akan mengakibatkan susu rusak. 3. Pembukaan kemasan susu a. Pastikan kondisi susu tidak menggumpal b. Bersihkan dulu kemasan sampai bersih dan kering c. Sebelum dipanaskan tes susu tersebut dengan alkohol dengan perbandingan 1 : 1 cc d. Saring susu dengan saringan teh yang bersih 4. Pasteurisasi (pemanasan susu) Cara memanaskannya sama dengan diatas, setelah mencapai 80 derajat dinginkan sampai susu susu turun menjadi 40 derajat. 5. Penyiapan bakteri Siapkan 2 jenis bakteri, yaitu bakteri lactobacillus Bulgaricus dan Strephtillus Thermopillus. Bakteri ini bisa didapatkan di Balai Besar Peternakan. 6. Pencampuran bakteri dengan susu Susu disiapkan dalam panci, siapkan bakteri dan tuangkan dengan perbandingan 3 liter susu dengan 1 sendok makan masing-2 bakteri.selama proses pencampuran harus ada api (lilin/lampu spirtus) didekat antara bakteri dan susu. Ini fungsinya untuk membunuh dan menjauhkan bakteri perusak. 7. Inkubasi Setelah pencampuran susu dimasukkan kedalam wadah inkubator dengan lampu listrik 25 watt selama 4 jam.Inkubator bisa dibuat sendiri dari kardus/streoformbox. 8. Penyimpanan Masukkan yogurt kedalam pendingin sampai membeku. 9. Siap saji Yoghurt lebih enak jika dimakan dengan buah manis. Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu : 1. Yoghurt tidak boleh terkena sinar matahari. 2. Tidak boleh ditaruh dalam suhu ruangan, harus disimpan dalam suhu dingin/kulkas tetapi juga tidak boleh diletakkan dalam freezer. Yoghurt tidak boleh disimpan dalam freezer karena bahan dasar yoghurt yang berupa susu dapat pecah dan justru itu akan merusak yoghurt. Tabel 1. Kandungan nilai gizi yogurt buah per 100 gram porsi buah adalah sebagai berikut: Nutrisi Air, 74.48 g Energi, 101.877 kcal Energi, 426 kj Protein, 4.37 g Total lemak, 1.08g Karbohidrat, 19.05 g Serat, 0 g Ampas, 1.02 g Mineral Vitamin Lemak Asam Amino Kalsium, Ca, 151.9 mg Besi, Fe, 0.07 mg Magnesium, Mg, 14.57 mg Phospor, P, 119.4 mg Potassium, K, 194.5 mg Sodium, Na, 58.4mg Seng, Zn, 0.74mg Tembaga, Cu, 0.08 mg Mangan, Mn, 0.065 mg Selenium, Se, 3.1 mcg Vitamin C, asam ascorbic, 0.66mg Thiamin, 0.037mg Riboflavin, 0.178mg Niacin, 0.095 mg Asam Pantothenic, 0.489 mg Vitamin B-6, 0.04 mg Folate, 9.3 mcg Vitamin B-12, 0.467 mcg Vitamin A, IU, 46 IU Vitamin A, RE, 11 mcg_RE Vitamin E, 0.029 mg_ATE Asam lemak jenuh, saturated, 0.697 g Asam lemak tak jenuh, monounsaturated, 0.297 g 16:1, 0.024 g Asam lemak tak jenuh, polyunsaturated, 0.031 g 18:2, 0.022 g Kolesterol, 4.2 mg Tryptophan, 0.025 g Threonine, 0.179 g Isoleucine, 0.238 g Leucine, 0.44 g Lysine, 0.392 g Methionine, 0.129 g Cystine, 0.04 Phenylalanine, 0.238 g Tyrosine, 0.221 g Valine, 0.362 g Arginine, 0.132 g Histidine, 0.108 g Alanine, 0.187 g Asam Aspartic, 0.347g Asam Glutamic, 0.856g Glycine, 0.105 g Proline, 0.518 g Serine, 0.271 g