BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini, perencanaan dan pengembangan SDM perlu dilakukan secara profesional. Hal ini karena tahun 2003 telah diberlakukan AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang menuntut bangsa Indonesia untuk siap menghadapi pasar bebas (pasar global). Konsep Global Trade Point Network (GTPN) tersebut merupakan implementasi dari konsep trade efficiency programme yang dirancang oleh United Nation Conference on Trade and Development (UNCTAD) dengan tujuan untuk mengefektifkan dan mengefisiensikan perdagangan internasional. Secara psikologis, sebenarnya pasar global terjadi oleh adanya perubahan pola kehidupan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pola kehidupan masyarakat yang sebelumnya berorientasi pada pangsa pasar (market share) menjadi pasar bebas (global market). Perubahan pola dasar tersebut akan berpengaruh terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat, sebagaimana perluasan pasar terutama dengan nilainilai sosial dan budaya. Menurut Martin (dalam Tohardi, 2002:3) komponen dasar dari sebuah organisasi terdiri dari Sumber Daya Manusia (people), teknologi (technology), prosedur kerja (task) dan struktur organisasi (organization structure). Keempat elemen atau komponen dasar tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya secara simultan dan sinergis dalam upaya meningkatkan kinerja sebuah organisasi 1 atau perusahaan. Dari keempat komponen tersebut bahwa manusia (people) adalah komponen yang paling penting diantara keempat komponen tersebut. Beberapa alasan disimpulkan bahwa unsur komponen manusia (SDM) merupakan komponen paling penting dari keempat komponen yaitu: a) Manusia yang menciptakan ketiga komponen lainnya, seperti menciptakan teknologi, struktur organisasi, dan juga menciptakan prosedur kerja. b) Keberadaan manusia sebagai penggerak utama. c) Keberadaan manusia sangat penting karena tidak dapat ditiru atau dijiplak oleh orang lain, untuk keunggulan SDM merupakan keunggulan kompetitif yang juga digunakan sebagai keunggulan komperatif. d) Kemampuan atau daya manusia dapat terus dikembangkan, bahkan hampir tanpa batas. Pada kesimpulan tersebut bahwa manusia (SDM) merupakan faktor yang paling penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan, maka dapat kita lihat kenyataan, ada perusahaan yang memiliki teknologi, prosedur kerja, dan struktur organisasi yang sama, tetapi dinamika atau mobilitas organisasi perusahaan yang satu dengan yang lainnya berbeda-beda. Keunggulan SDM merupakan keunggulan kompetitif disegala bidang, selanjutnya jika perusahaan tidak ingin kalah dengan kompetitor, maka solusinya adalah dengan memiliki SDM yang tangguh. Dalam menjalankan usahanya perusahaan harus berjalan dengan baik di globalisasi saat ini, untuk itu strategi bersaing harus unik dan berbeda dengan strategi perusahaan yang lain, maksudnya agar strategi yang dimiliki sulit ditiru perusahaan lain. Keunikan strategi harus dipahami secara mendalam, karena bila keunikan strategi tersebut hanya secara dangkal dan hanya berbeda dengan perusahaan lain 2 maka tidak mustahil dalam kurun waktu tertentu strategi perusahaan tersebut dapat dijiplak oleh perusahaan lain lewat intelijen perusahaan pesaing. Untuk itu dalam menterjemahkan strategi unik dan berbeda tersebut secara mendalam adalah dengan meraih keunggulan bersaing lewat strategi SDM. Karena bagaimanapun juga teknologi tidak dapat digunakan sebagai sebuah keunggulan kompetitif dalam kurun waktu jangka panjang. Namun bila kita menggunakan strategi bersaing lewat SDM, maka akan dapat meraih keunggulan kompetitif sekaligus keunggulan komperatif, karena keunggulan SDM yang dimiliki akan sulit dimiliki perusahaan pesaing. Keunggulan SDM yang satu dengan yang lain dapat saja berbeda secara signifikan. Maka tidak diragukan lagi bahwa SDM merupakan sumber daya yang benar-benar dapat dijadikan strategi yang handal dalam mencari strategi yang tepat, yaitu strategi yang unik guna memenangkan persaingan. Untuk itu pengelolaan SDM dalam sebuah perusahaan sangat krusial (penting) sehingga harus mendapatkan prioritas utama, jika perusahaan ingin maju dan berkembang menjadi pemenang di globalisasi saat ini. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah perencanaan sumber daya manusia berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Raya Motor ? 2. Apakah kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Raya Motor ? 3 3. Apakah terdapat variabel dominan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Raya Motor ? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh Perencanaan SDM terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Raya Motor. 2. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Raya Motor. 3. Untuk mengetahui pengaruh variabel dominan terhadap kinerja karyawan PT. Hartono Raya Motor. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat pada beberapa pihak antara lain : 1. Manfaat bagi perusahaan. Hasil dari penelitian dapat menambah informasi dan pengetahuan akan bagaimana menerapkan Perencanaan SDM dan Kepemimpinan yang baik dalam perusahaan agar kinerja karyawan selalu meningkat. 2. Bagi STIESIA, penelitian ini dapat memberikan informasi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan otomotif dan sebagai tambahan referensi yang disimpan di perpustakaan untuk dipelajari mahasiswa lainnya. 4 3. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan Perencanaan SDM dan Kepemimpinan dalam perusahaan agar dapat diimplementasikan antara teori dan prakteknya. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Hartono Raya Motor Surabaya pada bagian penjualan (sales), bagian setelah penjualan (after sales), bengkel (workshop), bagian sparepart, bagian keuangan (finance), bagian accounting, bagian administrasi dan bagian sumber daya manusia. 5