Usulan Program Kegiatan Tahun 2014

advertisement
[LAPORAN AKHIR TAHUN]
2013
BAB 4
Usulan Program Kegiatan Tahun 2014
4.1 Basis Perencanaan
Operasionalisasi sistem informasi suatu organisasi perlu dikawal dengan
kebijakan yang mengarahkan dan mengendalikan pada tercapainya tujuan
penyeleggaraan
sistem
informasi
bagi
organisasi.Kebijakan
memungkinkan
organisasi untuk memfokuskan upaya terbaik pada tujuan yang ditargetkan (Martin
2010).Tujuan yang akan dicapai pada tahun kegiatan 2014 adalah mengoptimalkan
penggunaan SI untuk menunjang pelaksanaan kegiatan institusi. Untuk mencapai
tujuan yang optimal, maka diperlukan suatu kegiatan Reengenering dan
Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi.Rencana kegiatan Reengenering dan
Pembangunan
Sistem
Informasi
Terintegrasi
dengan
pendekatan
System
Development Life Cycle (SDLC) tercakup pada Gambar 32.
Gambar 31. SDLC Reenginering dan Pembangunan SI Terintegrasi
Komponen SDLC Reengineering dan Pembangunan SI terintegrasi sebagai
berikut:
a. Need/Opportunity: Kebutuhan kegiatan Reengenering dan Pembangunan
Sistem Informasi Terintegrasi didorong oleh adanya perubahan struktur
Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (DIDSI) – IPB
Halaman ke-71
[LAPORAN AKHIR TAHUN]
2013
organisasi IPB (2013-2018) serta kebutuhan IPB dan unit kerja untuk
peningkatan SI yang terintegrasi.
b. Concept Development: Diperlukan konsep yang matang untuk melakukan
kegiatan Reengenering dan Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi
c. Product/Process Design: Pembuatan disign untuk pengembangan dan
pembuatan SI Terintegrasi.
d. Production: Pembuatan dan pengembangan SI Terintegrasi sesuai dengan
konsep yang telah ditetapkan
e. Deployment: Melakukan instalasi perangkat lunak, melakukan sosialisasi
pada pimpinan institusi pada semua level kebijakan, serta mengadakan
pelatihan bagi pelaksana dan atau pengguna SI Terintegrasi.
f. Support/Maintanance:
Melakukan
pemeliharaan
sistem,
melakukan
perbaikan dari error yang ditemukan sehingga sistem dapat digunakan sesuai
yang direncanakan.
g. Upgrade: Melakukan perawatan, mengganti sistem lama dengan sistem baru
dengan metode yang telah ditetapkan
h. Retirement/Disposal: Menghapus dan atau menonaktifkan sistem yang sudah
tidak digunakan sehingga hanya sistem yang terbaru yang harus berjalan.
4.2 Rencana Program Sub-Direktorat Infrastruktur dan Jaringan
Komputer
Berikut ini program-program Sub-Direktorat Infrastruktur dan Jaringan
Komputer:
4.2.1 Pembangunan Disaster Recovery Center (DRC)
a. Latar Belakang
Data merupakan kekayaan yang tidak ternilai harganya di era informasi dan
komunikasi saat ini. Tidak dapat terbayangkan apa jadinyanya jika data yang
menjadi salah satu aset IPB tersebut hilang karena dicuri atau bencana. Untuk
mengantisipasi hal tersebut, diperlukan sebuah pusat backup data yang letaknya
berjauhan dengan pusat pengolahan data operasional. DRC (Disaster Recovery
Center) merupakan backup data center yang menjamin reliabilitas sebuah layanan
TIK dan sebagai antisipasi keaadaan darurat. Program pengembangan DRC IPB
sudah diusulkan sejak tahun 2011, walaupun belum dapat terlaksana hingga tahun
2013. Karena dirasakan sangat penting untuk IPB memiliki DRC, maka pada tahun
2014 usulan pengembangan DRC akan tetap dilanjutkan dengan menitikberatkan
pada pengembangan infrastruktur Gedung dan Fasilitas serta infrastruktur
hardware dan sistem.
Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (DIDSI) – IPB
Halaman ke-72
[LAPORAN AKHIR TAHUN]
2013
di jam-jam tertentu. Kebijakan untuk menutup akses ke situs-situs tertentu pada
jam kerja seperti facebook , youtube, atau untuk memblokir pemakaian aplikasiaplikasi tertentu, bukanlah cara yang bijak untuk mengurangi beban pemakaian
bandwidth yang tidak seimbang. Beberapa unit kerja tertentu seperti humas,
membutuhkan situs-situs sosial seperti facebook dan twitter justru pada jam kerja.
Beberapa dosen juga membutuhkan akses situs youtube untuk memperkaya bahan
ajarnya.Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan pengelolaan pemakaian
bandwidth berdasarkan jenis user, aplikasi yang digunakan, atau berdasarkan
waktu.Pemakaian bandwidth dapat dikelola, baik secara hardware maupun
software.
b. Tujuan
Pengelolaan
pemakaian
bandwidth
internet
untuk
meningkatkan
aksesibilitas dan kenyamanan penggunaan internet di IPB melalui pengadaan
perangkat lunak dan keras.
4.2.9 Penambahan Perangkat Unteruptible Power Suplly (UPS)
a. Latar Belakang
Salah satu prasyarat arsitektur jaringan yang handal adalah adanya jaminan
ketersediaan layanan selama 7 hari x 24 jam oleh semua perangkat jaringan di
IPB.Oleh karena itu perangkat-perangkat ini harus 'always on' baik servicenya
maupun pasokan daya listriknya.Kondisi listrik di Kampus IPB Darmaga yang sering
mati, menyebabkan kerusakan pada beberapa perangkat jaringan dan server.Hal
ini sebenarnya sudah di antisipasi dengan pengadaan jenset listrik dan UPS yang
berkapasitas besar. Tetapi kendala yang sering terjadi adalah jenset listrik sebagai
bakcup tidak berfungsi dengan baik., sehingga listrik hanya mengandalkan UPS
yang tidak bisa bertahan lama, sebagai pemasok listrik untuk server-server dan
perangkat jaringan, switch, router dll,
b. Tujuan
Pengadaan perangkat UPS tambahan berkapasitas besar untuk menjamin
ketersediaan listrik bagi serve-server dan perangkat-perangkat jaringan lainnya.
4.2.10 Pemeliharaan Jaringan
a. Latar Belakang
Kegiatan rutin yang harus terus dilakukan setelah infrastuktur jaringan
terbangun dan beroperasi adalah pemeliharaan jaringan. Hampir sebagian waktu
kerja staf-staf DIDSI dicurahkan untuk kegiatan pemeliharaan jaringan, mulai dari
penanganan masalah gangguan koneksi internet lapisan physical (mengganti
perangkat yang rusak karena sudah usang atau terkena petir, kabel yang putus
karena digigit tikus,dll)sampai aplikasi, membackup layanan dan aplikasi,
Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (DIDSI) – IPB
Halaman ke-84
[LAPORAN AKHIR TAHUN]
2013
penambalan bug di aplikasi server, upgrade aplikasi, monitoring trafik internet,
pendeteksian paket-paket yang mengadung aplikasi berbahaya, penanganan virus,
worm, serangan-serangan ke jaringan baik dari luar maupun dalam, dll. Belum
digunakannya sistem early warning otamatis (misalnya melalui sms), membuat
lambatnya penanganan masalah.Seringkali, para staf jaringan baru mengetahui
adanya masalah jaringan di salah satu unit kerja setelah mendapatkan
sms/telephon dari pengguna.Disamping itu, distribusi penanganan masalah jaringan
ke tingkat admin jaringan tidak berjalan.Salah satu penyebabnya adalah
kebanyakan admin jaringan yang direkrut oleh unit kerja bukanlah khusus staf
IT.Seringkali staf administrasi yang ditugaskan untuk menangani IT.Kemampuan
admin unit kerja yang minim ini menjadi salah satu kendala pendistribusian
penanganan masalah sampai ke unit kerja. Untuk itu perlu dilakukan upgrade
kemampuan para admin unit baik melalui pelatihan khusus, maupun melalui
kegiatan pertemuan rutin 2 mingguan untuk membicarakan masalah-masalah
koneksi jaringan di unit kerja dan sekaligus untuk koordinasi.
b. Tujuan
Program pemeliharaan jaringan bertujuan:
1. Pengadaan perangkat early warning system otomatis, baik berupa perangkat
keras maupun perangkat lunak.
2. Penyediaan stok kabel, konektor UTP dan fiber optik, dan beberapa perangkat
jaringan di level access sebagai pengganti perangkat yang rusak.
3. Meningkatkan kemampuan para admin unit kerja baik melalui kegiatan
pelatihan khusus maupun pertemuan rutin 2 mingguan,
4.3 Rencana Program Sub-Direktorat Sistem Informasi
4.3.1 Reengenering Sistem Informasi Keuangan
a. Tujuan
Reengenering Sistem Informasi Keuangan multak diperlukan untuk mengatasi
dan mengantisipasi beragamnya sistem penerimaan keuangan, khususnya SPP
mahasiswa. Saat ini ada beberapa macam SPP mahasiswa seperti BPMK-BPMP, SPP
Tunggal/Uang Kuliah Tunggal, Bidik Misi, Afirmasi mahasiswa, Beasiswa Utusan
Daerah, Beasiswa DIKTI lainnya, serta mahasiswa internasional. Beragamnya
bentuk penerimaan mahasiswa perlu ada suatu penanganan yang benar dan
khusus.Demikian juga bentuk pendistribusian yang beragam kepada unit-unit kerja
serta beragamnya sistem aturan pertanggungjawaban keuangan menyebabkan
Sistem Informasi Keuangan harus dilakukan reengenering sehingga dapat menjadi
luwes terhadap segala kebijakan.
Direktorat Integrasi Data dan Sistem Informasi (DIDSI) – IPB
Halaman ke-85
LAMPIRAN
Download