Bahan E-GOV

advertisement
PeGI
( Pemeringkatan E-Government di Indonesia )

Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI) untuk
tingkat kabupaten/kota merupakan kegiatan yang
dilaksanakan oleh Direktorat e-Government, Direktorat
Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kemkominfo) yang melibatkan seluruh
kabupaten/kota di Republik Indonesia. Kegiatan PeGI
dilakukan untuk melihat peta kondisi pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di tingkat
kabupaten/kota.
Tujuan
Pemeringkatan e-Government Indonesia (PeGI)
mempunyai tiga tujuan utama, yaitu:
1. Memberikan acuan pengembangan dan
pemanfaatan TIK di lingkungan pemerintah.
2. Mendorong peningkatan pemanfaatan TIK di
lingkungan pemerintah melalui evaluasi yang
utuh, seimbang, dan obyektif.
3. Mendapatkan peta kondisi pemanfaatan TIK di
lingkungan pemerintah secara nasional.
Strategi Implementasi
Untuk mewujudkan suksesnya pelaksanaan PeGI,
disusun strategi sebagai berikut:
1, Peserta evaluasi dikelompokkan sesuai dengan jenis
lembaga, misalnya pemerintah provinsi, pemerintah
kabupaten, pemerintah kota, kementerian, atau lembaga
non-kementerian;
2, Evaluasi menggunakan kriteria yang dijabarkan dengan
sederhana sehingga mudah dimengerti semua pihak;
3. Metode, hasil evaluasi, dan kajian dipublikasikan luas;
4. Evaluasi dilakukan secara periodik sehingga bisa diukur
kemajuannya.

strategi implementasi PeGI secara konseptual
Dimensi Pemeringkatan E-Government di
Indonesia

ditetapkan lima dimensi yang akan dikaji,
yaitu: kebijakan, kelembagaan,
infrastruktur, aplikasi, dan perencanaan.
Masing-masing dimensi memiliki bobot
yang sama dalam penilaian karena
semuanya dianggap penting, saling
terkait, dan saling menunjang antara satu
dengan yang lainnya.
Kebijakan
a) Manajemen/proses kebijakan (terkait TIK) yang dilaksanakan.
b) Visi dan misi yang dijabarkan dengan jelas dan terdokumentasi
dalam bentuk surat keputusan, peraturan, regulasi, kebijakan,
pedoman, rencana strategis, atau bentuk dokumen resmi lainnya.
c) Strategi penerapan kebijakan TIK yang dituangkan dalam bentuk
rencana kerja, program, atau bentuk dokumen resmi lainnya.
d) Standar atau panduan yang berkaitan dengan pemanfaatan TIK
secara umum maupun secara spesifik dalam bidang-bidang
tertentu.
e) Peraturan terkait dengan pemanfaatan TIK untuk menjamin
kelangsungan program pengembangan dan pemanfaatan TIK.
f) Keputusan kementerian/lembaga/pemerintah daerah terkait
penerapan kebijakan TIK.
g) Skala Prioritas penerapan TIK yang dilaksanakan suatu daerah.
h) Evaluasi/manajemen risiko TIK yang diterapkan.
Infrastruktur
a) Data center dan aplikasi pendukungnya.
b) Jaringan Data (LAN, WAN, Internet).
c) Keamanan yang terencana dan terevaluasi.
d) Fasilitas pendukung seperti antara lain AC, UPS,
Genset, serta sarana pengamanan fasilitas lainnya.
e) Dokumen Disaster Recovery yang diperlukan jika
terjadi kegagalan sistem.
f) Pemeliharaan infrastruktur TIK.
g) Inventarisasi peralatan TIK.
Aplikasi
a) Adanya situs web (homepage).
b) Adanya Aplikasi fungsional utama 1 (Pelayanan
Publik).
c) Adanya Aplikasi fungsional utama 2 (Administrasi &
Manajemen Umum).
d) Adanya Aplikasi fungsional utama 3 (Administrasi
Legislasi).
e) Adanya Aplikasi fungsional utama 4 (Manajemen
Pembangunan).
f) Adanya Aplikasi fungsional utama 5 (Manajemen
Keuangan).
g) Adanya Aplikasi fungsional utama 6 (Manajemen
Kepegawaian).
h) Dokumentasi setiap aplikasi yang dimiliki.
i) Inventarisasi seluruh aplikasi TIK.
j) Interoperabilitas setiap aplikasi yang diterapkan
Aplikasi tersebut haruslah mendukung fungsi dasar umum sistem
kepemerintahan yang terdiri dari antara lain:
a) Pelayanan publik, seperti kependudukan, perpajakan dan retribusi,
pendaftaran dan perijinan, bisnis dan investasi, pengaduan masyarakat,
publikasi informasi umum dan kepemerintahan, dan lain-lain.
b) Administrasi dan manajemen umum yang meliputi surat elektronik, sistem
dokumen elektronik, sistem pendukung keputusan, kolaborasi dan
koordinasi, manajemen pelaporan pemerintahan, dan lain-lain.
c) Administrasi legislasi yang meliputi aplikasi sistem katalog hukum,
peraturan perundangan, dan lain-lain.
d) Manajemen pembangunan yang meliputi sistem perencanaan
pembangunan daerah, sistem pengadaan barang dan jasa, pengelolaan
dan monitoring proyek, sistem evaluasi dan informasi hasil
pembangunan, sistem laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
e) Manajemen keuangan, meliputi aplikasi anggaran, kas dan
perbendaharaan, akuntansi daerah, dan lain-lain.
f) Manajemen kepegawaian yang meliputi aplikasi penerimaan pegawai,
absensi, penggajian, penilaian kinerja, pendidikan dan latihan, dan lainlain.
Perencanaan
Dimensi perencanaan berkaitan dengan proses perencanaan
dengan indikator antara lain: adanya organisasi yang
melakukan perencanaan TIK, adanya sistem perencanaan
untuk pengembangan dan pemanfaatan TIK yang dilakukan
secara nyata, adanya dokumentasi Master Plan yang
lengkap, yang mengandung unsur lima dimensi PeGI,
Implementasi dari Master Plan yang sudah dibuat, serta
adanya anggaran yang tertuang dalam RPJMN/RPJMD dan
RKP/RKPD
Kelembagaan
a) Keberadaan organisasi struktural yang lengkap sehingga
dapat menjalankan fungsi Chief Information Officer (CIO),
dukungan teknis, dan fungsi lain dengan baik.
b) Adanya dokumen yang memberikan rumusan yang jelas
mengenai Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI).
c) Adanya Sistem dan Prosedur Kerja yang lengkap dan
terdokumentasi untuk melaksanakan hal-hal yang terkait
dengan pemanfaatan dan pengembangan TIK.
d) Adanya kelengkapan unit dan aparatur untuk mendukung
pemanfaatan dan pengembangan TIK yang memadai dari
segi jumlah, kompetensi, jenjang karir, maupun status
kepegawaian.
e) Adanya program pengembangan Sumber Daya Manusia
TIK yang terencana dan terlaksana.
Metodologi Pemeringkatan
pemberian peringkat di masing-masing dimensi dan secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:
3,50
 2,50
 1,50
 1,00

≤
≤
≤
≤
SANGAT BAIK ≤ 4,00
BAIK < 3,50
KURANG < 2,50
SANGAT KURANG < 1,50
Secara umum penilaian terhadap tata kelola e-Goverment Indonesia
(Pemeringkatan e-Government Indonesia 2007:5) adalah sebagai berikut :
a. Nilai 1,0 sampai dengan 1,49 (sangat kurang) Indikator tidak ada sama sekali
atau sangat kurang dari segi jumlah dan kualitas
b. Nilai 1,5 sampai dengan 2,49 (kurang) Indikator sudah ada namun masih
perlu ditambah dari segi jumlah dan ditingkatkan secara kualitas
c. Nilai 2,5 sampai dengan 3,49 (baik) Indikator berjumlah dan berkualitas cukup
baik dan dapat dilihat membawa dampak positif pada pemanfaatan
egovernment masih namun diperlukan perbaikan perbaikan untuk menjaga
kelangsungan implementasi egovernment pada masa yang akan datang.
d. Nilai 3,5 sampai dengan 4,0 (sangat baik) Indikator baik dari segi jumlah
maupun kualitas sangat baik. Dampak pada penerapan e-government terlihat
sangat nyata. Kesiapan untuk terus dikembangkan pada masa yang akan
datang sudah terlihat jelas
Peringkat PeGI
Peringkat PeGI
No
Dimensi
1 Dimensi I :
Kebijakan
2 Dimensi II : Kelembagaan
3 Dimensi III : Infrastruktur
4 Dimensi IV : Aplikasi
5 Dimensi V : Perencanaan
Skor Rata-Rata
Skor
2.25
2.80
2.86
3.30
2.40
2.72
Contoh Rekap Penilaian
What is NOT e-Government ?
e-Government is not about ‘e’
but about government !
e-Government is not about computers & websites
but about citizens & businesses!
e-Government is not about translating processes
but about transforming processes !
Definisi E-Government
E-Government adalah merupakan
penggunaan TI (Teknologi Informasi)
dan komunikasi untuk mewujudkan
praktik pemerintahan yang lebih
efisien dan efektif, pelayanan yang
lebih terjangkau dan memperluas
akses publik untuk memperoleh
informasi sehingga akuntabilitas
meningkat.
Kerangka Arsitektur Pengembangan
E-Government :
1.
2.
3.
4.
Akses
Portal pelayanan publik
Organisasi pengelolaan dan
pengolahan informasi
Infrastruktur dan aplikasi dasar
Tujuan Dan Sasaran Pembangunan
E-Government
 Tujuan :
Meningkatkan mutu layanan publik melalui
pemanfaatan TI (Teknologi Informasi) dan
komunikasi dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan.
 Terbentuknya kepemerintahan yang bersih,
transparan, dan mampu menjawab tuntutan
perubahan secara efektif.
 Perbaikan organisasi, sistem manajemen, dan
proses kerja kepemerintahan.

Sasaran Pembangunan E-Government :




Pembentukan jaringan informasi dan transaksi
pelayanan publik yang berkualitas dan
terjangkau
Pembentukan hubungan interaktif dengan
dunia usaha untuk meningkatkan dan
memperkuat kemampuan perekonomian
menghadapi perubahan dan persaingan
perdagangan internasional
Pembentukan mekanisme komunikasi antar
lembaga pemerintah serta penyediaan fasilitas
bagi partisipasi msayarakat dalam proses
kepemerintahan
Pembentukan sistem manajemen dan proses
kerja yang transparan dan efisien serta
memperlancar transaksi dan layanan antar
lembaga pemerintah.
Manfaat Pembangunan E-Government :
Meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah
kepada masyarakat
 Memeperbaikai proses transparansi dan
akuntabilitas di kalangan penyelenggara
pemerintahan
 Mereduksi biaya transaksi, komunikasi, dan
interaksi yang terjadi dalam proses
pemerintahan
 Menciptakan masyarakat berbasis komunitas
informasi yang lebih berkualitas

Konsep e-Government
Kenaikan Nilai Manfaat
ACUAN PENTAHAPAN
I
Persiapan
•Situs Web
•SDM
•Sarana Akses
•Sosialisasi
Web Info
II
Pematangan
Interaktif antar
Departemen/
Lembaga
Web Portal
III
Pemantapan
•Transaksi
Layanan Publik
•Inter
Operabilitas
Aplikasi & Data
IV
Pemanfaatan
Aplikasi
Pelayanan G2G,
G2C & G2B yang
terintegrasi
e-Procurement
e-Tax
e-Government Ind.
‘Sumber: Inpres No. 3 Th 2003
Kenaikan Kompleksitas Aplikasi
22
Konsep e-Government
ACUAN JENIS LAYANAN
Governments
Citizens
Shared Services
Fund Transfers
JARKOMPUSDA
Taxes
Regulation
SIAK
Business
Taxes
Supplier Offerings
E-Procurement
Government
Employees
Benefits
Opportunities
SIMPEG
23
Hambatan dalam mengimplementasikan
E-Government :
-
-
Langkanya SDM yang handal
Infrastruktur yang belum memadai dan
mahal
Kultur berbagi /sharring informasi belum
ada dan kultur mempermudah urusan
belum membudaya
Tempat akses informasi jumlahnya masih
terbatas
Pemeringkatan EGovernment Indonesia
(PEGI) tahun 2008 - 18 Propinsi
Dimensi
Perencanaa
n
Rata-rata
per
Provinsi
Kategori
3.22
3.50
3.30
Baik
2.57
3.26
2.83
3.00
Baik
3.13
3.24
3.22
2.83
3.00
Baik
2.75
2.87
3.10
2.59
3.08
2.88
Baik
BANTEN
2.75
2.67
2.43
3.11
2.42
2.68
Baik
6
SUMSEL
2.50
2.33
3.00
2.52
2.83
2.64
Baik
7
NTT
2.79
2.60
2.48
2.59
2.25
2.54
Baik
8
JATENG
2.54
2.27
2.76
2.48
2.58
2.53
Baik
9
RIAU
2.29
2.40
2.10
2.48
2.25
2.30
Kurang
10
LAMPUNG
1.96
2.47
1.71
2.37
1.50
2.00
Kurang
11
SUMBAR
2.13
2.20
1.67
2.70
1.00
1.94
Kurang
12
JAMBI
2.38
2.33
1.81
2.04
1.00
1.91
Kurang
13
SUMUT
1.71
1.93
2.14
2.19
1.08
1.81
Kurang
14
NTB
1.92
1.87
1.86
1.70
1.00
1.67
Kurang
15
NAD
1.58
1.20
1.67
1.56
1.83
1.57
Kurang
16
BENGKULU
1.13
1.80
1.52
1.89
1.00
1.47
Sangat Kurang
17
KEPRI
1.42
1.27
1.38
1.59
1.25
1.38
Sangat Kurang
18
BABEL
1.08
1.00
1.57
1.56
1.08
1.26
Sangat Kurang
Rata-rata
2.24
2.26
2.23
2.39
1.96
2.22
Peringk
at
Provinsi
Kebijaka
n
Kelembagaa
n
Infrastrukt
ur
Aplikas
i
1
JATIM
3.54
3.20
3.05
2
DIY
3.29
3.07
3
JABAR
2.58
4
DKI
5
25
Peringkat Pengembangan
E-Government Dunia :
1. Amerika Serikat
2. Inggris
3. Swedia
4. Jerman
5. Italy
6. Istonia
7. Yordania
8. Australia
9. Cina
10.India
Peringkat Pengembangan
E-Government di Asia
Tenggara :
1. Singapura
(Pendekatan Teknologi
Informasi
Terintegrasi)
2. Thailand
(Kebijakan Stategis
Teknologi Informasi
3. Brunei (Menuju
Masyarakat Berbasis
Elektronik)
4. Malaysia (Multimedia
Super Koridor)
Konsep e-Government
ACUAN PENGEMBANGAN APLIKASI (1)
27
Konsep e-Government
ACUAN PENGEMBANGAN APLIKASI (2)
Dinas & Lembaga
KEPEMERINTAHAN
Dinas & Lembaga
Dinas & Lembaga
Dinas & Lembaga
KEWILAYAHAN
KEMASYARAKATA
N
SARANA &
PRASARANA
Pengelolaan
Barang Daerah
Tata Ruang dan
Lingkungan Hidup
Kesehatan
Transportasi
Katalog
Barang Daerah
Potensi
Daerah
Pendidikan
Jalan dan
Jembatan
Pengelolaan
Pendapatan Daerah
Kehutanan
Ketenagakerjaan
Terminal dan
Pelabuhan
Pengelolaan
Perush. Daerah
Pertanian,
Peternakan dan
Perkebunan
Industri dan
Perdagangan
Sarana Umum
Perikanan
Dan Kelautan
Jaring
Pengaman Sosial
Pertambangan
dan Energi
Pariwisata
IKM
28
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH
Download