RENCANA BIMBINGAN KLINIK A. Identitas Mata

advertisement
RENCANA BIMBINGAN KLINIK
A. Identitas Mata Kuliah
Mata Kuliah
: Asuhan Neonatus
Kode Mata Kuliah
: Bd.208
Pokok Pembahasan
: Kebutuhan Dasar Bayi dan Balita
Sub Pokok Pembahasan
: Memberikan Perawatan Tali Pusat
Beban Studi
: 1 SKS
Waktu
: 30 menit
Pertemuan ke 1
:1
Hari
:
Ruang
: Nifas
Koordinator
:
Pembimbing
: Tetty Oktavia Limbong Amd.Keb
Mahasiswa Bimbingan
:
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti pembelajaran klinik ini peserta didik mampu memahami
tentang Perawatan Tali Pusat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik peserta didik mampu :
a. Memahami tentang pengertian perawatan tali pusat
b. Memahami tujuan perawatan Tali Pusat
c. Memahami persiapan untuk Perawatan Tali Pusat
d. Memahami langkah – langkah Perawatan Tali Pusat
C. Metode dan Tekhnik Bimbingan
1. Metode bimbingan klinik yang akan di gunakan adalah perseptorship
2. Tehnik bimbingan yang digunakan adalah preconference, bedside teaching, post
conference.
D. Deskripsi Kasus
Mahasiswa D3 Kebidanan tingkat II semester III yang sedang menjalankan
Praktek Klinik Kebidanan di Rumah Sakit Umum Tugurejo Kota Semarang di Ruang
Boungenvil dan mempunyai target memeberikan asuhan pada bayi dengan kebutuhan
perawatan tali pusat. Mahasiswa tersebut belum pernah melakukan tindakan tersebut.
Untuk mencapai target asuhan yang dibutuhkan oleh mahasiswa tersebut. Untuk
mencapai target asuhan yang di butuhkan oleh mahasiswa tersebut, bimbingan
diberikan menggunakan metode preseptorsip dengan tehnik preconference, bedside
teaching dan post conference.
E. Rincian Kegiatan
No Kompetens
Jenis Kegiatan
i
wakt
Metode /
Hasil yang
u
Tehnik
Diharapka
n
1
Peserta
a. Pembimbing
1 mnt
Preconferen
Peserta
ce
didik
didik
klinik
mengetahui
menjelaskan
memahami
tujuan
tentang
pengertian
tindakan
pengertian
perawatan
melakukan
perawatan tali
tali pusat
perawatan
pusat
yang
tali pusat
menyebabka
n pemisahan
fisik
terakhir
antara ibu
bayi,
kemudian
tali pusat di
rawat dalam
keadaan
steril,
bersih,
kering,
puput dan
terhindar
b. Pembimbing
klinik
1 mnt
Preconferen
dari infeksi
ce
tali pusat.
menjelaskan
tujuan
perawatan tali
Peserta
pusat
didik
memahami
tujuan dari
perawatan
tali pusat :
mencegah
terjadinya
penyakit
tetanus pada
bayi baru
lahir,
sehingga tali
pusat tetap
bersih,
kuman-
kuman tidak
c. Pembimbing
2 mnt
klinik
Preconferen
terjadi
ce
infeksi pada
menjelaskan
tali pusat
persiapan untuk
bayi.
memberikan
perawatan tali
Pusat
Peserta
didik
memahami
persiapan
untuk
perawatan
d. Pembimbing
klinik
5 mnt
Preconferen
ce
tali pusat :
1. Pasie
menjelaskan
langkah –
n
2. Alat
langkah
–
perawatan
alat
perawatan tali
pusat
Peserta
didik
memahami
langkahlangkah
perawatan
tali pusat.
Perawatan
Tali Pusat
dilakukan
dengan
langkah-
langkah :
1. cuci
tangan
dengan
menggunaka
n air bersih
dan sabun
sebelum
membersihk
an tali pusat.
2.lap dengan
air hangat.
Dari
pangkal tali
pusat
dengan
sedikit
mengangkat
(bukan
menarik)
tali pusat.
3.tutup atau
ikat dengan
longgar
pada bagian
atas tali
pusat
dengan kain
kasa steril.
4.pastikan
bagian
pangkal tali
pusat dapat
terkena
udara
dengan
leluasa
5.rapikan
pasien
dengan
memakaikan
perlengkapa
n bayi
seperti baju
dan popok.
2
Mahasiswa
Pembimbing
mampu
mempersiapkan alat
mempersiap
perawatan tali pusat
5 mnt
Bedside
Peserta
theaching
didik
memahami
kan
persiapan
peralatan
untuk
yang di
perawatan
butuhkan
tali pusat :
1. Pers
apan
:
Pasie
n
a.menjelask
an tujuan
dan
prosedur
perawatan
tali pusat
b.
memberikan
posisi yang
nyaman
pada pasien
2. Alat –alat
a. sarung
tangan 1
pasang
b. bengkok
c. kasa steril
d. lidi
kapas/kasa
e. baskom
kecil
f. air hangat
g.
Mahasiswa
mampu
Pembimbing klinik
melakukan
melakukan tindakan
tindakan
perawatan tali pusat
15
Bedside
perlengkapa
mnt
teaching
n bayi
peserta
perawatan
didik
tali pusat
memahami
dengan
langkah –
mandiri dan
langkah
secara
perawatan
runtut
tali pusat
Pelaksanaan
:
1.perawatan
mencuci
tangan
2.menyiapk
an dan
mendekatka
n alat di
samping
pasien
3.
menjelaskan
tujuan dan
prosedur
tindakan
pada
keluarga/
pasien
4. mengatur
posisi
pasien
5. memakai
handscoon
6.melepaska
n kasa ke
dalam
bengkok
8.
membersihk
an tali pusat
dengan di
lap
menggunaka
n lidi kapas/
kasa air
hangat dari
pangkal tali
pusat
dengan
sedikit
mengangkat
( bukan
menarik)
tali pusat.
9. menutup
atau ikat
dengan
longgar
pada bagian
atas tali
pusat
dengan kain
kasa steril
10.
memastikan
bagian
pangkal tali
pusat dapat
terkena
udara
dengan
leluasa.
11.merapika
n pasien
dengan
memakaikan
perlengkapa
n bayi
seperti baju
dan popok.
12.
membereska
n alat – alat
13. mencuci
tangan
14.
melakukan
evaluasi
tindakan
15.
mendokume
ntasikan
hasil
tindakan
III. Evaluasi

Eval
uasi
Res
pon
pasi
en
IV.
5 mnt
Dokume
Pembimbing mampu
ntasi
mendokumentasikan

Tind
tindakanyang telah di
akan
lakukan
dan
Res
pon
pasi
en

Nam
a
pera
wat
yang
mela
kuka
n
wakt
u
pera
wata
n
tali
pusa
t

Kea
daan
umu
m
pasi
en
3
Mahasiswa
Pembimbing mampu
mampu
melakukan review tindakan
mereview
yang telah di lakukan
6 mnt
Post
Mahasiswa
conference
memahamip
enjelasan
tindakan
tentang
yang telah
prosedur
di lakukan
perawatan
tali pusat
F. Evaluasi
1. Prosedur
: preconference, bedsite teaching, postconfernce
2. Jenis test
: skill, attitude, cognitive
3. Bentuk
: observasi
4. Alat test
: SPO, checklist
G. Referensi
1. Departemen Kesehatan RI.2008. Buku Acuan : Pelatihan Klinik Asuhan
Persalinan Normal.Jakarta : Departemen Kesehatan. Hlm : 119-138.
2. Diktorat Kesehatan Anak Khusus, 2010. Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru
Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta : Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. Hlm 18-29.
3. Lissauer , Tom dan Fanaroff, Avroy.2008. At Glance Neonatologi. Jakarta:
Penerbit Erlangga. Hlm : 44-45.
4. Pusdiknakes- WHO-JHPIEGO. 2001. Buku Asuhan Bayi Baru Lahir. Jakarta :
Departeman Kesehatan RI. Hlm 22- 26
H. Lampiran
1. Materi tentang perawatan tali pusat
2. Kontrak belajar mahasiswa bimbingan
3. Lembar check list tentang perawatan tali pusat
Lampiran
Materi
(Perawatan Tali Pusat)
A. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikat tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat di rawat
dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (IKA,
2005).
Tujuan mencegah terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, sehingga
tali pusat tetap bersih, kuman – kuman tidak masuk sehinggatidak terjadi infeksi pada
tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini di sebabkan oleh clostridium tetani yaitu kuman
yang mengeluarkan toksin ( racun ), yang masuk melalui luka tali pusat, karena
perawatan atau tindakan yang kurang bersih ( Saifuddin, 2001).
B. Cara perawatan tali pusat
Perawatan adalah proses pembuatan, cara merawat, pemeliharaan, penyelenggaraan
(Kamisa, 1997). Perawatan tali pusat tersebut sebenarnya juga sederhana. Hal
yang paling terpenting dalam membersihkan tali pusat adalah :
1.
Selalu cuci tangan dengan menggunakan air bersih dan sabun sebelum
membersihkan tali pusat.
2.
Selama tali pusatnya belum puput, sebaiknya bayi tidak di mandikan dengan cara
dicelupkan ke dalam air. Cukup di lap saja dengan air hangat. Alasanya, untuk
menjaga tali pusat tetap kering. Bagian yang harus selalu di bersihkan adalah
pangkal tali pusat, bukan atasnya. Untuk membersihkan pangkal ini, anda harus
sedikit mengangkat ( bukan menarik) talik pusat. Tali pusat harus di bersihkan
sedikitnya dua kali dalam sehari.
3.
Tali pusat juga tidak boleh di tutup rapat dengan apapun, karena akan
membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat, juga
menimbulkan resiko infeksi. Kalaupun terpaksa di tutup, tutup atau ikat dengan
longgar pada bagian atas tali pusat dapat terkena udara dengan leluasa.
Prinsip perawatan tali pusat :
1. Jangan membungkus puting tali pusat atau perut bayi atau mengoleskan cairan
atau bahan apapun kepuntung tali pusat
2. Nasehati hal yang sama bagi ibu dan keluarganya
3. Mengoleskan alcohol atau betadine ( terutama jika pemotongan tali pusat tidak
terjamin desifeksi tingkat tinggi atau steril) masih di perkenaklan tetapi tidak di
kompreskan karena menyebabkan tali pusat basah atau lembab.
4. Berikan nasehat pada ibu dan keluarga sebelum meninggalkan bayi
Ketika neonatus pertama kali tiba diruangan perawatan, sekitar 5 cm tali pusat
biasanya masih terdapat pada abdomen dengan beberapa tipe penjepitan, setelah
beberapa hari tali pusat mengkerut dan menghitam. Kemudian setelah beberapa
minggu tali pusat akan lepas dengan sendirinya, meninggalkan area kecil yang
berganulasi, dan biasanya menghilang. Jaringan perut yang kecil dan kontraktur
disebut umbilikus ( Sodikin, 2009).
Segera setelah lahir, pembuluih darah umbilikus masih dapat menyebabkan
perdarahan yang fatal bila penjepitan atau pengikatan yang di lakukan kendur.
Untuk alasan inilah tali pusat harus di periksa lebih awal dan dalam interval yang
sering selama 24 jam pertama setelah lahir. Bila terjadi perdarahan, pengikat
kedua atau penjepit ke dua dipasang segera dan di awasai secara ketat.
Kadang bakteri memasuki daerah tali pusat sebelum adanya penyembuhan.
Oleh sebab itu di perlukan tindakan kewaspadaan untuk menghindarinya.
Pencegahannya dengan menutupi sekitarnya dan mengolesi dengan zat atau
alcohol 70%. Kasa atau perban kecil, kering, dan steril dapat dipasang di sekitar
tali pusat yang basah. Walaupun demikian gurita dan pembalut tidak lagi
digunakan karena terbukti tindakan tersebut menyuburkan bakteri dan tetap
menyebabkan lingkungan sekitar talim pusat lembab, sehingga menghambat
penyembuhan. Penjepit terbuat dari logam, peniti, atau plastik mungkin di lepas
pada hari kedua atau ke tiga. Pada saat ini pembuluh darah umbilikus telah
menutup dan tidak ada lagi bahaya perdarahan ( Sodikin, 2009).
C. Lama pelepasan tali pusat
Tali pusat umumnya berwarna kebiru-biruan dan panjang sekitar 2,5- 5 cm
segera setelah dipotong. Penjepit tali pusat digunakan untuk menghentikan
perdarahan. Penjepit tali pusat ini dibuang ketika tali pusat sudah kering, biasanya
sebelum keluar dari Rumah Sakit atau dalam waktu 24 jam hingga 48 jam setelah
lahir. Sisa tali pusat yang masih menempel di perut bayi (umblical stump), akan
mengering dan biasanya akan terlepas sendiri dalam 1 minggu setelah lahir dan
luka akan sembuh dalam 15 hari ( Meiliya dkk, 2008).
Perawatan tali pusat yang baik dan benar akan menimbulkan dampak positif
yaitu tali pusat akan pupus pada hari ke -5 dan hari ke-7 tanpa ada komplikasi,
sedangkan dampak negatif dari perawatan tali pusat yang tidak benar adalah bayi
akan mengalami penyakit Tetanus Neonaturum dan dapat mengakibatkan
kematian (Notoatmojo,2010).
Tali pusat sebaiknya dibiarkan lepas dengan sendirnya. Jangan memegang
atau bahkan menariknya. Bila tali pusat belum juga puput setelah 4 minggu bisa
menyebabkan tetanus neonatorum. Untuk mencegah terjadinya infeksi tetanus
selain menjaga prinsip pencegahan infeksi, ibu juga harus mendapatkan suntik
tetanus toxoid selama hamil (Wahyono, 1998).
Pada bayi yang memiliki tanda – tanda infeksi, seperti : pangkal talim pusat
dan daerah sekitarnya berwarna merah, keluar cairan yang berbau, ada darah ynag
keluar terus- menerus, bayi demam tanpa sebab yang jelas maka kondisi tersebut
menandakan munculnya penyulit pada neonatus yang disebakan oleh tali pusat
(Hidayat, 2008).
Gambaran klinis tetanus neonatorum biasanya 3-10 hari atau sampai
beberapa minggiu jika infeksinya ringan. Dalam 48 jam penyakit menjadi nyata
jika adanya trismus (Manuaba, 1998). Gejalanya dapat terlihat apabila :
1.
Kejang – kejang sampai otot pernapasan
2.
Leher kaku diikuti spasma umum
3.
Dinding abdomen keras
4.
Mulut mencucu seperti mulut ikan
5.
Suhu meningkat dan malas minum
6.
Dahi berkerut, alis mata terangkat, sudut mulut tertarik ke bawah dan
muka rhesussardonikus
7.
Tiba – tiba bayi sensitive terhadap rangsangan , gelisah dan kadang –
kadang menagis ( Sitowijoyo dkk, 2010).
D. Faktor – faktor yang mempengaruhi pelepasan tali pusat
Faktor – faktor yang mempengaruhi pelepasan tali pusat menurut Wawan
(2009), yaitu :
1.
Timbulnya infeksi pada tali pusat
Hal ini disebabkan karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi
syarat kenersihan, misalnya pemotongan tali pusat dengan bambo atau
gunting yang tidak streril, atau setelah di potong tali pusat di bubuhi abu,
tanah, minyak, daun – dauana, kopi dan sebagainya.
2.
Cara perawatan tali pusat
Pada penelitian menunjukkan bahwa tali pusat yang di bersihkan dengan
air dan sabun cenderung lebih cepat puput ( lepas) dari pada tali pusat
yang dibersihkan dengan alkohol.
3.
Kelembaban tali pusat
Tali pusat juga tidak boleh di tutup rapat dengan apapun, karena akan
membuatnya menjadi lembab. Selain memperlambat puputnya tali pusat,
juga menimbulkan resiko infeksi.
4.
Kondisi sanitasi lingkungan
Daerah sekitar neonatus, kuman Spora C. Tetanus yang masuk melalui
luka tali pusat, karena tindakan atau perawatan yang tidak memenuhi
syarat kebersihan.
KONTRAK BELAJAR
Nama
:
Tempat
: Ruang Nifas
Topik
: Kebutuhan Dasar Bayi dan Balita
Sub Topik
: Perawatan Tali Pusat
Tujuan
umum
Setelah
mengikuti
pembelaja
ran klinik
ini peserta
didik
mampu
memaham
i tentang
cara
perawatan
tali pusa.
Tujuan khusu
Setelah mengikuti
proses pembelajaran
klinik peserta didik
mampu :
a. Memahami
tentang
pengertian
perawatan
tali pusat
b. Memahami
tujuan
perawatan
tali pusat
c. Memahami
persiapan
untuk
perawatan
tali pusat
d. Memahami
langkah –
langkah
perawatan
tali pusat
Sumber
1. Departemen
Kesehatan
RI. 2008.
Buku Acuan:
Pelatihan
Klinik
Asuhan
Persalinan
Norma.
Jakarta :
Departemen
Kesehatan.
Hlm : 119138.
2. Direktorat
Kesehatan
Anak
Khusus.
2010.
Panduan
Pelayanan
Kesehatan
Bayi Baru
Lahir
Berbasis
Perlindungan
Anak. Jakarta
: Kementrian
Kesehatan
Republik
Indonesia.
Hlm : 18 -29.
Strategi pencapaian Kriteria
penilaian
a. Melakukan
a.Penilaia
studi pustaka n
sebelum
penampil
terjun ke
an dengan
lahan praktek checklist
b. Diskusi
b.
dengan dosen Laporan
pembimbing Pendoku
dan
mentasian
pembimbing .
klinik
c. Bed side
theaching
3. Lissauer ,
Tom dan
Fanoroff,
Avroy. 2008.
At Glance
Neonatologi.
Jakarta :
penerbit
Erlangga.
Hlm : 44 -45.
4. PusdiknakesWHOJHPIEGO.
2001. Buku
Asuhan
Baayi Baru
Lahir. Jakarta
: Departemen
Kesehatan
RI. Hlm : 2226.
Semarang ,
Mei 2016
CHECKLIST PRE CONFERENCE
Nama
: Tetty Oktavia Limbong
NIM
: 1504114
Metode
: Preseptorsip
Kasus
: Memberikan Perawatan Tali Pusat
NO
1
2
3
4
Kegiatan
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang pengertian perawatan tali pusat
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang tujuan perawatan tali pusat
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang persiapan perawatan tali pusat
Pembimbing menjelaskan kepada peserta didik
tentang langkah – langkah perawatan tali pusat
Nilai = Jumlah item yang di lakukan x 100
Total item
Keterangan : Isilah dengan tanda ( v ) bila di lakukan
Isilah dengan tanda (x) bila tidak dilakukan
Ya
= dilakukan dengan benar
Tidak = tidak dilakuan
YA
TIDAK
DAFTAR CHECKLIST SPO
Nama
:
Nim
:
Metode
Kasus
No
A
1
2
3
4
B
1
2
3
4
5
6
7
C
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
: Preseptorsip
: Memberikan Perawatan Tali Pusat
ASPEK YANG DI NILAI
SIKAP DAN PERILAKU
Teruji komunikatif memperkenalkan diri dengan pasien
Teruji menyampaikan tujuan dan prosedur tindakan
Teruji bersikap sopan
Teruji bersikap cekatan
Score : 6
PERALATAN
Sarung tangan 1 pasang
Bengkok
Kasa steril
Lidi kapas / kasa
Baskom kecil
Perlengkapan bayi
Air hangat
Score : 7
PROSEDUR KERJA
Perawatan mencuci tangan
Menyiapkan dan mendekatkan obat alat disamping pasien
Menjekaskan tujuan dan prosedur tindakan
Mengatur posisi pasien
Memakai handscoon
Melepaskan kasa yang digunakan pada tali pusat
Melepaskan kasa yang di gunakan pada tali pusat
Membuang kasa ke dalam bengkok
Membersihkan tali pusat dengan di lap menggunakan lidi
Menutup atau mengikat dengan longgar pada bagian atas
tali
Memastikan bagian pangkal tali pusat dapat terkena udara
Merapikan pasiendengan memakaikan perlengkapan bayi
Membereskan alat
Mencuci tangan
Melakukan evaluasi tindakan
SKOR
YA
TIDAK
16
C
1
2
3
4
Mendokumentasikan hasil tindakan
Score :16
TEKNIK
Teruji melakukan secara sistematis dan berurutan
Teruji berkomunikasi dengan pasien secara baik
Teruji melakukan tindakan dengan percaya diri
Teruji mendokumnetasikan hasil
Score : 4
Total
Nilai : Jumlah item yang di lakukan x 100
Keterangan
Ya = dilakukan dengan benar
Tidak = tidak dilakukan
Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakuakan
Isilah dengan tanda ( x ) bila tidak di lakukan
Semarang , 19 Mei 2016
Pembimbing
CHECKLIST POST CONFERENCE
Nama
: Tetty Oktavia Limbong
NIM
: 1504114
Metode
: Preseptorship
Kasus
: Memberikan Perawatan Tali Pusat
No
Kegiatan
1
YA
Pembimbing klinik menanyakan perasaan peserta
didik setelah bed side theaching
2
Pembimbing klinik menanyakan peserta didik
tentang attitude saat contact pada pasien
3
Pembimbing klinik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya
Nilai : Jumlah item yang dilakukan
x 100
Total Item
Keterangan :
Isilah dengan tanda ( v ) bila dilakukan
Isilah dengan tanda ( x ) bila tidak dilakukan
Ya
= dilakukan dengan benar
Tidak = tidak dilakukan
TIDAK
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK BIMBINGAN KLINIK
METODE PRESEPTORSIP PERAWATAN TALI PUSAT
NO
1
Aspek Penilaian
Nilai
Bobot
Preconfernce
a. Ketepatan waktu sesuai perencanaan
10
bimbingan
b. Sesuai perencanaan kegiatan CI pada
30
saat preconference
2
Bed Side Teaching
a. Informed concent pada pasien
10
b. Penilaian sesuai tindakan berdasarkan
20
SPO
3
Postconference
a. Ada refleksi
5
b. Penilaian CI
25
Keterangan :
Kolom nilai di isi dengan angka 0 atau 1
0 = jika tidak sesuai
1 = jika sesuai
Nxb
Download