BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan berbelanja merupakan salah satu kegiatan aktivitas masyarakat sejak dahulu hingga saat ini. Pada awal mulanya berbelanja dilakukan dengan sistem barter atau tukar menukar barang dengan bertemu secara langsung antara pihak satu dengan pihak lainnya. Dan selang beberapa waktu kemudian muncullah emas dan perak sebagai barang yang memiliki nilai dan digunakan sebagai alat tukar. Yang hingga saat ini di tiap negara memiliki alat tukarnya masing-masing berupa mata uang. Dengan majunya perkembangan zaman, teknologi menyediakan berbagai informasi tentang barang dan jasa, serta menyediakan tempat berlangsungnya transaksi tanpa harus terjadinya tatap muka antara pembeli dan penjual. Dengan adanya fasilitas tersebut, para pembeli dan penjual semakin dimanjakan karena tidak harus mendatangi suatu gerai/ toko untuk melakukan transaksi, cukup dengan membuka komputer dan memiliki jaringan internet. Kegiatan jual-beli dan terjadinya transaksi dengan bantuan teknologi dikenal dengan sebutan Electronic Commerce (e-commerce). Menurut definisi dari Turban et al (2008), e-commerce didefinisikan sebagai proses pembelian, penjualan, transfer maupun pertukaran produk, jasa dan/atau informasi melalui jaringan komputer khususnya melalui internet. Semakin majunya pengetahuan teknologi tentang internet dan maraknya penggunaan internet dimasyarakat, akan mendorong pertumbuhan e-commerce. Sehingga dunia perdagangan semakin berkembang tanpa batas. Agar dapat berfungsi dengan baik, para pengguna harus dapat menerima ecommerce sebagai suatu hasil perkembangan teknologi agar dapat berguna. Andersone dan Sarkane (2009) mencoba membandingkan dan memahami perilaku pembeli di Latvia terhadap metoda transaksi online dengan transaksi tradisional. Andersone dan Sarkane (2009) menemukan bahwa metoda tradisional masih tetap disukai, namun mereka juga menemukan bahwa ada potensi pertumbuhan online shopping yang cepat. Hal tersebut banyak dipengaruhi oleh keterbatasan waktu pelanggan. Indonesia sebagai negara dengan penduduk terbanyak, tidak terlepas dari penggunaan internet serta e-commerce. Data tingkat penggunaan internet yang dirilis oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menunjukkan bahwa tingkat penetrasi pengguna internet di Indonesia hingga akhir tahun 2012 mencapai 63.000.000 orang atau sekitar 24,23% dari total penduduk Indonesia. Data tersebut juga didukung oleh hasil riset dari MarkPlus Insight (2012) yang mana dari sekian banyak pengguna 3,7jt orang (6%) pernah melakukan transaksi e-commerce. Seiring berjalannya waktu, aktivitas e-commerce di dalam masyarakat Indonesia akan berkembang karena berbagai kemudahan yang ditawarkan didalamnya disamping banyaknya pemanfaatan e-commerce sebagai ajang penipuan oleh para pihak yang tidak bertanggung jawab. Fenomena yang terjadi di tahun 2010-2013 ialah penjual yang menggunakan fasilitas online shopping berusaha untuk membuat reputasi yang baik untuk meningkatkan penjualan. Penjual berusaha menghindari hal yang menyebabkan mereka memperoleh reputasi yang buruk. Reputasi menjadi faktor penting yang memberi kontribusi bagi kepercayaan konsumen terhadap organisasi penjualan (Andersone & Weits 1989; Ganesan, 1994; Jarvenpaa et al., 1999). Reputasi persepsian memberikan keyakinan kepada pihak lain mengenai kemampuan, integritas dan goodwill. Keyakinan membantu untuk meningkatkan kepercayaan terutama ketika pihak-pihak tersebut belum pernah berinteraksi sebelumnya, sehingga belum memiliki pengetahuan tentang masing-masing pihak (McKnight et al., 1998 Dharma, 2006). Reputasi lebih kritis dalam lingkungan online daripada lingkungan tradisional. Reputasi yang baik dapat mengurangi kekhawatiran konsumen mengenai pembelian, meningkatkan kepercayaan konsumen dan komitmen terhadap perusahaan dan mendorong niat pembelian online. Reputasi juga memberikan indikasi apa yang konsumen lakukan yang dapat menjadi prediktor kuat dalam perilaku pembelian (Resnick, Zeckhauser, Friedman & Kouwabara, 2000; Li, Browne & Chau, 2006;McDonald & Slawson, 2002; Standifird, 2001 dalam Fuller et al., 2007). Karakteristik e-commerce memungkinkan transaksi tanpa bertemu langsung. Hal tersebut menimbulkan suatu resiko bagi para penggunanya. Disinilah satu syarat yang harus diterapkan kepada para pengguna “market created by technology” yakni trust atau kepercayaan. Comegys et al, (2009) menemukan adanya hubungan antara resiko dan kepercayaan terhadap pengambilan keputusan terhadap suatu pembelian. Sebelumnya, Suh dan Han, (2003) telah melakukan penelitian terhadap internet banking. Dalam penelitiannya, Suh dan Han, (2003) menemukan bahwa kepercayaan (trust) sangat penting dalam penerimaan terhadap aplikasi internet banking. Sementara itu, Pennington et al, (2003) menemukan bahwa mekanisme kepercayaan serta jaminan dari penyedia barang dan jasa akan berpengaruh pada kepercayaan terhadap suatu sistem yang akan mempengaruhi niat pelanggan untuk melakukan transaksi business to consumer. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kepercayaan adalah keamanan. Suh dan Han (2003) menemukan bahwa fakta kekuatan kendali persepsian (perceived strenght of control) dari sudut pandang non-repudiasi, perlindungan terhadap privasi, serta integritas data berpengaruh pada kepercayaan terhadap penerimaan e-commerce. Penelitian Lallmahamood (2007) pada internet banking tidak menyebutkan mengenai kepercayaan. Namun, Lallhamood (2007) menemukan bahwa keamanan dan privasi persepsian akan berpengaruh terhadap niat untuk menggunakan internet banking. Hasil penelitian Lin (2007) menunjukkan bahwa keamanan sebagaimana desain website, interaktivitas, dan keinformatifan mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa secara langsung maupun tidak langsung, faktor keamanan akan mempengaruhi penerimaan terhadap e-commerce. E-commerce membutuhkan fasilitas pengalihan aset keuangan dengan cepat dan aman. Untuk itulah sistem pembayaran juga harus elektronik agar mampu mengakomodir kebutuhan e-commerce. Disamping rendahnya kepercayaan terhadap penjual didalam e-commerce, sistem pembayaran elektronik menjadi ajang untuk melakukan penipuan yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab. Sehingga kepercayaan menggunakan e-commerce pada masyarakat menurun. Perkembangan teknologi yang pesat saat ini menumbuhkan dunia bisnis online yang dilakukan oleh masyarakat dan melahirkan bisnis skala kecil dan menengah yang memanfaatkan toko online. Bahkan banyak situs jual beli online yang menawarkan jasa untuk memasang barang dagangan para pelaku usaha kecil menengah. Pesatnya perkembangan dunia bisnis juga dipengaruhi oleh sistem pembayaran. Banyak pelaku usaha didalam dunia jual beli online melakukan pembayaran dan penerimaan melalui sitem transfer antar bank yang menjadi solusi pembayaran dan penerimaan yang cepat. Hal ini menjadi tidak ada masalah apabila terdapat kepercayaan antara pembeli dan penjual di dalam melakukan transaksi atau antara penjual dan pembeli berada didalam satu area yang sama. Hal ini akan menjadi masalah apabila antara penjual dan pembeli berada di area yang berbeda dan belum adanya faktor kepercayaan antara penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi.. untuk itu diperlukan pihak ketiga yang bertindak sebagai penengah antara penjual dan pembeli didalam melakukan transaksi yaitu penyedia jasa layanan rekening bersama. Keberadaan layanan rekening bersama ini akan memberikan peluang bagi setiap pelaku bisnis untuk lebih berkembang dan mendapatkan kepercayaan dari para pembeli sehingga pelaku bisnis tersebut dapat berkembang lebih jauh tanpa terkendala area dan faktor kepercayaan dari para pembeli atau konsumen. Terlebih lagi penawaran keamanan transaksi yang ditawarkan dari rekening bersama, sehingga para pembeli tidak perlu ragu akan terjadinya penipuan yang biasanya dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Semakin berkembangnya jual beli online, semakin berkembang pula usaha jasa rekening bersama ini. Sehingga menimbulkan persaingan di antara para penyedia jasa rekening bersama. Sehingga para penyedia jasa memberikan pelayanan agar dapat bersaing dengan yang penyedia jasa yang lain. sehingga para pembeli dari toko online maupun situs jual beli online semakin yakin akan jasa yang diberikan oleh rekening bersama ini. Rekening bersama semakin menarik karena memberikan kenyamanan dan keamanan kepada para penggunanya, baik dari sisi penjual maupun pembeli yang melakukan transaksi. Masalah keuangan, keamanan menjadi faktor yang sangat penting didalamnya dan menjadi perhatian utama bagi setiap pelaku usaha. Faktor keamanan ini akan mempengaruhi keputusan seseorang didalam melakukan transaksi. Berbeda dengan sistem pembayaran electronic payment system dan sejenisnya, rekening bersama diwakili oleh pihak ketiga didalam melakukan transaksi. Pihak ketiga ini bertanggung jawab atas dana yang ditransfer pihak pembeli kepada pihak ketiga, dan setelah mendapat persetujuan dari pihak pembeli maka pihak ketiga ini akan mentransfer dana tersebut kepada pihak penjual. Sehingga pembeli dapat terlindungi dari penipuan yang marak terjadi di dalam bisnis online. Rekening bersama menyediakan kelebihan yang tidak ditawarkan penyedia jasa yang lain. Sebuah toko online yang baru memulai bisnis nya bisa menggunakan jasa rekening bersama didalam bertransaksi. Yang dimana tidak diperlukan faktor kepercayaan dari penjual tersebut, sehingga dapat melakukan transaksi tanpa harus khawatir dengan tidak adanya kepercayaan dari para pembeli. Terkadang banyak pula para penjual yang tidak menginginkan penggunaan rekening bersama dikarenakan faktor lamanya uang akan diterima oleh penjual. Yang harus menunggu barang sampai ke pembeli dan konfirmasi dari pembeli bahwasanya barang yang telah dibeli sesuai dengan yang ditawarkan oleh penjual. Transaksi menggunakan rekening bersama, otorisasinya hanya dapat melalui pesan singkat atau telepon yang mana penggunaan nomor handphone bersangkutan telah disetujui diawal transaksi dan telah diketahui oleh pihak pembeli dan penjual. Hal ini menjadi menarik untuk diteliti karena penggunaan rekening bersama merupakan hal yang baru didalam dunia bisnis online dan baru dimulai diperkenalkan pada tahun 2006. Penggunaan rekening bersama pun menjadi sangat menarik, terbukti dengan nilai transaksi yang terjadi hingga mencapai nilai 1,5 Milyar Rupiah perbulan yang terjadi di tahun 2010 (www.rekber.com) dan terus meningkat hingga saat ini. Bukan hanya itu, faktor fee yang murah dan terjangkau pun menjadi daya tarik bagi para pelaku usaha dalam melakukan transaksi. Banyak pengguna internet di Indonesia yang mengetahui dengan jelas kegunaan dan fungsi dari rekening bersama ini, tetapi masih banyak yang tidak memanfaatkan fasilitas ini dikarenakan lamanya dana yang diterima oleh penjual dan prosesnya yang melibatkan pihak ketiga. Terlebih lagi dari sisi penjual yang ingin cepat menghasilkan dana segar untuk perputaran usahanya. Diharapkan dengan semakin populernya rekening bersama, akan mendorong terciptanya bisnis online yang mengedepankan kepercayaan didalam bertransaksi dan mendorong agar rekening bersama dapat memberikan kenyamanan yang lebih bagi pengguna jasanya. Melihat dari maraknya transaksi online didalam masyarakat terutama para pelaku bisnis, penulis berniat untuk menguji niat pelaku bisnis baik dari penjual maupun pembeli untuk menggunakan rekening bersama sebagai pemberi jasa pihak ketiga didalam kemanana dan kenyamana bertransaksi, serta apakah niat tersebut akan dipengaruhi oleh pertimbangan-pertimbangan mereka mengenai masalah kepercayaan. Kepercayaan ini juga akan membangun persepsi pengguna internet terhadap rekening bersama yang pada akhirnya juga akan meningkatkan niat untuk menggunakan rekening bersama sebagai jasa pihak ketiga didalam bertransaksi. Di samping itu, kepercayaan berkaitan erat dengan resiko. Adanya kepercayaan dari para pelaku bisnis online terhadap rekening bersama juga akan mengurangi persepsi para konsumen terhadap resiko yang akan diterima apabila bertransaksi menggunakan rekening bersama. Menurunnya persepsi pelaku bisnis terhadap resiko berpeluang untuk meningkatkan persepsi para konsumen bahwa rekening bersama memiliki nilai yang baik dan selanjutnya juga akan meningkatkan niat untuk menggunakan rekening bersama. Selanjutnya, kepercayaan tidak dapat dipisahkan dari adanya faktor keamanan dan kenyamanan. Rekening bersama dianggap sebagai solusi atas maraknya penipuan toko online maupun transaksi online yang terjadi. Yang dimana rekening bersama memberikan penawaran jasa dari pihak ketiga yang menjamin konfirmasi dari masing-masing pihak yang bertransaksi sehingga menekan angka penipuan didalam transaksi online. Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan penelitian mengenai sistem pembayaran yang difasilitasi oleh pihak ketiga. Hasil penelitian ini diharapkan dapat mendorong para pelaku bisnis online di Indonesia untuk menggunakan rekening bersama sebagai salah satu fasilitas jasa transaksi. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat mendorong penyedia jasa rekening bersama untuk meningkatkan fasilitasnya didalam mengelola jasa transaksi bagi pelanggan di Indonesia. Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya, penulis selanjutnya mengajukan judul “Pengaruh Kepercayaan Terhadap Niat Menggunakan Rekening Bersama”. 1.2. Rumusan Masalah Rekening bersama merupakan suatu jasa pelayanan antara pembeli dan penjual yang ingin melakukan transaksi jual beli online. Banyak pengguna internet menggunakan jasa transaksi rekening bersama ni, dilihat dari besarnya jumlah nilai transaksi yang terjadi di tahun 2010 yang setiap bulannya mencapai 1,5 Milyar Rupiah. Karena maraknya penipuan yang terjadi didalam bisnis online, sehingga banyak pembeli yang apabila ingin melakukan transaksi menginginkan jasa rekening bersama untuk mengurang resiko terjadinya penippuan. Banyak pelaku bisnis online terutama para pembeli menggunakan jasa rekening bersama ini. Mulai dari transaksi yang bernilai kecil hingga transaksi yang bernilai besar. Seiring menurunnya tingkat kepercayaan terhadap penjual, rekening bersama menjadi solusi bagi pihak pembeli dalam melakukan transaksi yang mana rekening bersama ini direkomendasikan oleh salah satu penyedia layanan situs jual beli online. Oleh karena itu, perumusan masalah pada penelitian yang akan dilakukan berkaitan dengan kepercayaan dan niat dari para pelaku bisnis online terutama para pembeli untuk menggunakan rekening bersama antara lain : 1. Apakah ada pengaruh antara kepercayaan terhadap niat menggunakan rekening bersama (intention to use rekber). Disamping masalah tersebut di atas, ada isu-isu lain yang juga berkaitan. Pada pemakaian suatu jasa, persepsi penggunaan terhadap nilai penyedia jasa sangat penting dan berkaitan dengan kepercayaan. Lebih lanjut, pada aktivitas online, resiko, keamanan dan kenyamanan juga sangat berpengaruh terhadap kepercayaan dan niat untuk menggunakan jasa tersebut. Dengan demikian rumusan masalah tersebut antara lain : 2. Apakah ada pengaruh antara kepercayaan terhadap nilai persepsian (perceived value). 3. Apakah ada pengaruh antara nilai persepsian (perceived value) terhadap niat menggunakan rekening bersama (intention to use rekening bersama). 4. Apakah ada pengaruh antara kepercayaan terhadap resiko persepsian (perceived risk). 5. Apakah ada pengaruh antara resiko persepsian (perceived risk) terhadap niat menggunakan rekening bersama (intention to use rekening bersama). 6. Apakah ada pengaruh antara resiko persepsian (perceived risk) terhadap nilai persepsian (perceived value). 7. Apakah ada pengaruh antara keamanan persepsian (perceived security) terhadap kepercayaan. 8. Apakah ada pengaruh antara kenyamanan persepsian (perceived ease of use) terhadap kepercayaan. 1.3.Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendapatkan bukti secara empiris tentang niat penggunaan rekening bersama di kalangan pengguna internet terutama para pelaku bisnis online yang dipengaruhi oleh kepercayaan. Di samping itu, penilaian pengguna internet terhadap penyedia jasa transaksi juga tidak kalah pentingnya sehingga penelitian ini juga bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh kepercayaan terhadap nilai persepsian dan selanjutnya pengaruh nilai persepsian tersebut terhadap niat untuk menggunakan rekening bersama. Rekening bersama sebagai bagian dari layanan jual beli online juga tidak bisa lepas dari masalah resiko, keamanan dan kenyamanan. Penelitian ini juga bertujuan untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kepercayaan terhadap resiko persepsian dan bagaimana resiko persepsian tersebut selanjutnya berpengaruh terhadap niat menggunakan rekening bersama. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empiris pengaruh kenyamanan persepsian dan keamanan persepsian terhadap kepercayaan dalam penggunaan rekening bersama di dalam jual beli online. 1.4. Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa manfaat baik dalam praktek maupun teori, antara lain : 1. Pada perspektif teori, penelitian ini mengembangkan penelitian sistem informasi khususnya penelitian transaksi pembayaran yang dilakukan oleh pihak pelaku bisnis melalui pihak ketiga didalam jual beli online. 2. Pada perspektif praktek, penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang minat masyarakat terhadap penggunaan rekening bersama yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan transaksi online yang memiliki nilai kecil maupun besar. Selain itu, bagi penyedia layanan rekening bersama penelitian ini dapat memberikan gambaran potensi pengembangan fasilitas rekening bersama untuk penggunanya di Indonesia.