5c. sifat periodic unsur

advertisement
SIFAT-SIFAT PERIODIK UNSUR
1. Jari-jari atom
2. Energi Ionisasi
3. Afinitas elektron
4. Keelektronegatifan
5. Kereaktifan logam dan non logam
6. Titik didih / titik leleh
SIFAT-SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR
Pengelompokkan unsur-unsur seperti pada sistem periodik modern
ternyata menghasilkan beberapa sifat yang berubah secara
periodik. Sifat-sifat tersebut adalah jari-jari atom, energi ionisasi,
afinitas elektron dan kelektronegatifan.
1.Jari-jari atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti sampai kulit elektron terluar.
Jari-jari atom > jari-jari ion positifnya
Pada ion positif terjadi pelepasan elektron berarti pengurangan jumlah
kulit ( umumnya terjadi pada atom logam ).
Jari-jari atom < jari-jari ion negatifnya
Pada ion negative terjadi pengikatan elektron menyebabkan lintasan
terluar makin jauh dari inti ( umumnya terjadi pada atom non logam )
Jari-jari atom dipengaruhi :
 jumlah kulit atom bertambah, makin besar jari-jari atom.
 Jumlah proton bertambah, gaya tarik inti makin kuat, Jari-jari atom
makin kecil
Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari dan kestabilan.
 Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Elektronegativity dipengaruhi:
Jari-jari atom bertambah, gaya tarik inti makin lemah, elektronegativity
makin kecil.
 Konfigurasi stabil (gol IIA & VIIIA) memiliki afinitas elektron bertanda
positif yang berarti jika menyerap elektron membutuhkan energi
Golongan VIII A / Gas Mulia
 E ionisasi sangat besar
Keelektronegatifan sangat kecil
 Afinitas elektron sangat kecil / sukar
menangkap elektron.
Hal ini disebabkan konfigurasi elektron gas mulia stabil,
orbital s dan p telah terisi penuh.
Jari-jari ion Cl- > jari-jari atom Cl disebabkan:
1. Pertambahan jumlah elektron menyebabkan tolak-menolak
antarelektron bertambah.
2. Efek perlindungan yang dialami elektron valensi praktis sama.
Spesi yang mempunyai konfigurasi elektron sama 
isoelektronik.
2-
Spesi
8O
Jari-jari (A)
1,4
9F
10Ne
+
11Na
2+
12Mg
1,33
0,51
0,99
0,65
Kecenderungan jari-jari atom dalam sistem periodik
 Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung
bertambah.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung
berkurang.
Dalam satu golongan semakin kebawah jumlah kulit
bertambah (periode bertambah) jarak inti terhadap
kulit elektron terluar makin jauh  jari-jari atom
bertambah.
Dalam satu periode (jumlah kulit tetap) semakin
kekanan no atom bertambah (proton bertambah ,
partikel inti makin besar)  gaya tarik inti terhadap
elektron kulit terluar makin kuat  jari-jari atom makin
kecil.
2. Energi ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepas satu
elektron yang terikat paling lemah dari atom yang berbentuk gas.
A(g)  A+ (g) + e–
Untuk atom-atom yang berelektron valensi banyak, dikenal :
Energi ionisasi pertama, A (g)  A+ (g)+ e–
Energi ionisasi kedua A+  A 2+ + e–
Energi ionisasi ketiga, A 2+  A 3+ + e–
Energi ionisasi erat hubungannya dengan jari-jari dan kestabilan.
 Makin besar jari-jari atom makin kecil energi ionisasinya.
 Makin stabil suatu atom makin besar energi ionisasinya.
Kecenderungan energi ionisasi dalam sistem periodik
Dalam satu golongan dari atas ke bawah cenderung berkurang.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan cenderung bertambah
3. Affinitas elektron
Affinitas elektron ialah besarnya energi yang dilepaskan/
dibutuhkan jika atom dalam bentuk gas mengikat/
menerima satu elektron.
Y(g) + 1e–  Y– (g)
Unsur-unsur halogen paling mudah menerima elektron
karena afinitas elektronnya besar.  Harga afinitas
bertanda Negatif krn melepas energi
Unsur-unsur gas mulia memiliki afinitas paling kecil
sehingga sulit menerima elektron  Harga afinitas
bertanda Positif krn menyerap energi.
Afinitas elektron yang bertanda positif berarti atom
menyerap energi jika menangkap elektron, yaitu unsur gol
IIA dan VIIIA
Secara umum :
Dalam satu golongan dari atas ke bawah, affinitas elektron semakin
berkurang.
Dalam satu periode dari kiri ke kanan, affinitas elektron semakin
bertambah.
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan : Kemampuan relatif suatu atom
untuk menarik elektron atom lain dalam suatu ikatan.
Pauling menyusun harga keelektronegatifan atom-atom
tanpa satuan.
Unsur F merupakan unsur yang paling mudah menarik
elektron dalam ikatan dan diberi harga elektronegatifan
4 ( merupakan standar ).
Unsur Fr memiliki harga keelektronegatifan paling kecil
yaitu 0,7.
Kecenderungan keelektronegatifan dalam sistem periodik
Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung bertambah.
Golongan VIII A / Gas Mulia
 E ionisasi sangat besar
Keelektronegatifan sangat kecil
 Afinitas elektron sangat kecil / sukar
menangkap elektron.
Hal ini disebabkan konfigurasi elektron gas mulia stabil,
orbital s dan p telah terisi penuh.
Pengaruh jari-jari atom terhadap sifat periodik lainnya:
Jari-jari semakin panjang  Gaya tarik inti makin lemah
 Keelektronegatifan makin kecil
 elektron mudah lepas
 E ionisasi makin kecil
 Afinitas elektron cenderung berkurang.
5. Sifat Logam
Ditinjau dari konfigurasi elektron, unsur-unsur logam cenderung
melepas elektron ( memiliki energi ionisasi kecil ), sedangkan unsurunsur bukan logam cenderung menangkap elektron ( memiliki
keelektronegatifan besar ). Dengan demikian dalam sistem periodik
sifat-sifat logam :
Dari atas ke bawah ( segolongan ) cenderung berkurang.
Dari kiri ke kanan ( seperiode ) cenderung berkurang
6. Kereaktifan
Reaktif artinya mudah bereaksi.
Unsur-unsur logam pada sistem periodik makin ke bawah makin reaktif
( makin mudah bereaksi ), sebab makin mudah melepas elektron.
Misalnya kalium lebih reaktif dibanding natrium.
Unsur-unsur non logam pada sistem periodik makin ke bawah makin
kurang reaktif ( makin sukar bereaksi ), karena makin sukar menangkap
elektron. Misalnya fluorin lebih reaktif dibandingkan klorin.
Download