Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno A background knowledge of the society and culture of ancient India, before and during the time of the Buddha, is essential for a better understanding of His life and teachings. Without such a background, inaccurate perceptions and misunderstandings may arise. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Latar belakang pengetahuan dari kemasyarakatan dan kebudayaan India kuno, sebelum dan selama jamannya Buddha, adalah penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan dan ajaran-ajaran Beliau. Without such a background, inaccurate perceptions and misunderstandings may arise. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Latar belakang pengetahuan dari kemasyarakatan dan kebudayaan India kuno, sebelum dan selama jamannya Buddha, adalah penting untuk pemahaman yang lebih baik tentang kehidupan dan ajaran-ajaran Beliau. Tanpa latar belakang tersebut, persepsi yang tidak tepat dan kesalahpahaman dapat saja timbul. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Penduduk asli dari India kuno adalah bangsa Dravidian yang berkulit gelap. Around 1750 B.C., the country was invaded from the north-west by the fairer skinned Aryans. The Dravidians were gradually pushed to the south while the Aryans created a new social order in the north. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Penduduk asli dari India kuno adalah bangsa Dravidian yang berkulit gelap. Sekitar 1750 B.C., negri India kuno diserbu dari barat-laut oleh bangsa Aryan yang berkulit terang. The Dravidians were gradually pushed to the south while the Aryans created a new social order in the north. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Penduduk asli dari India kuno adalah bangsa Dravidian yang berkulit gelap. Sekitar 1750 B.C., negri India kuno diserbu dari barat-laut oleh bangsa Aryan yang berkulit terang. Bangsa Dravidian secara perlahan didesak ke bagian selatan sementara bangsa Aryan menciptakan susunan sosial baru di Utara. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Bangsa Aryan adalah pejuang pengembara yang berkuasa dari pusat Asia yang membagi masyarakat mereka ke dalam berbagai sistem kasta. Caste members lived, ate, married, and worked within their own group. This was based on the idea that people are different and should have different roles. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Bangsa Aryan adalah pejuang pengembara yang berkuasa dari pusat Asia yang membagi masyarakat mereka ke dalam berbagai sistem kasta. Anggota dari kasta hidup, makan, menikah dan bekerja di antara kelompok mereka sendiri. This was based on the idea that people are different and should have Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Bangsa Aryan adalah pejuang pengembara yang berkuasa dari pusat Asia yang membagi masyarakat mereka ke dalam berbagai sistem kasta. Anggota dari kasta hidup, makan, menikah dan bekerja di antara kelompok mereka sendiri. Ini berlandaskan pada ide bahwa semua orang adalah berbeda dan semestinya memiliki peran yang berbeda-beda. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Seseorang yang terlahir dalam satu kasta tidak pernah berubah kasta dan sangat jarang bercampur dengan anggota dari kasta lain. Castes were unchanging groups but people from the lowest caste were told that they have to serve the other castes so that they can be reborn into a higher caste in their next life. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Seseorang yang terlahir dalam satu kasta tidak pernah berubah kasta dan sangat jarang bercampur dengan anggota dari kasta lain. Kasta adalah kelompok yang bersifat tetap tetapi orang-orang dari kasta yang paling rendah diberitahu bahwa mereka harus melayani kastakasta yang lainnya agar mereka dapat terlahir kembali di kasta yang lebih tinggi di kehidupan yang akan datang mereka. Berbagai Golongan Kasta Brahmins – Priestly caste. Only ones allowed to conduct rituals and sacrifices. Kshatriyas – Warrior or ruling caste. The Buddha was from this caste. Vaishyas – Merchant caste. They were traders, farmers and artisans. Sudras – Worker caste. They were labourers, servants and farmhands. Outcastes or Untouchables – Rubbish collectors, clearing of human waste. Berbagai Golongan Kasta Brahmin – Kasta pendeta. Hanya mereka yang diijinkan melakukan ritual dan pengorbanan. Kshatriyas – Warrior or ruling caste. The Buddha was from this caste. Vaishyas – Merchant caste. They were traders, farmers and artisans. Sudras – Worker caste. They were labourers, servants and farmhands. Outcastes or Untouchables – Rubbish Berbagai Golongan Kasta Brahmin – Kasta pendeta. Hanya mereka yang diijinkan melakukan ritual dan pengorbanan. Kshatriya – Kasta pejuang atau penguasa. Buddha dari golongan ini. Vaishyas – merchant caste. They were traders, farmers and artisans. Sudras – Worker caste. They were labourers, servants and farmhands. Outcastes or Untouchables – Rubbish Berbagai Golongan Kasta Brahmin – Kasta pendeta. Hanya mereka yang diijinkan melakukan ritual dan pengorbanan. Kshatriya – Kasta pejuang atau penguasa. Buddha dari golongan ini. Vaishya – Kasta pedagang. Mereka adalah saudagar, petani dan seniman. Sudras – Worker caste. They were labourers, servants and farmhands. Outcastes or Untouchables – Rubbish Berbagai Golongan Kasta Brahmin – Kasta pendeta. Hanya mereka yang diijinkan melakukan ritual dan pengorbanan. Kshatriya – Kasta pejuang atau penguasa. Buddha dari golongan ini. Vaishya – Kasta pedagang. Mereka adalah saudagar, petani dan seniman. Sudra – Kasta pekerja. Mereka adalah buruh, pembantu dan buruh tani. Outcastes or Untouchables – Rubbish Berbagai Golongan Kasta Buangan atau Asingan – pengumpul sampah, pembersih kotoran manusia Kasta masa kini The Caste System has been illegal in India for more than fifty years, but it continues to shape people’s lives. For example, marrying someone from a different caste, whilst not officially outlawed, is generally not discouraged. However, loyalty to a caste is much harder to eliminate and it still provides a sense of community and belonging, particularly in the rural areas. Kasta masa kini Sistem kasta telah menjadi tidak sah di India untuk masa lebih dari 50 tahun, tetapi sistem ini terus saja membentuk kehidupan masyarakat. For example, marrying someone from a different caste, whilst not officially outlawed, is generally discouraged. However, loyalty to a caste is much harder to eliminate and it still provides a sense of community and belonging, particularly in the rural areas. Kasta masa kini Sistem kasta telah menjadi tidak sah di India untuk masa lebih dari 50 tahun, tetapi sistem ini terus saja membentuk kehidupan masyarakat. Sebagai contohnya, menikahi seseorang dari kasta yang berbeda, walaupun sah secara resmi, tetapi pada umumnya tidak dianjurkan. However, loyalty to a caste is much harder to eliminate and it still provides a sense of community and belonging, particularly in the rural areas. Kasta masa kini Sistem kasta telah menjadi tidak sah di India untuk masa lebih dari 50 tahun, tetapi sistem ini terus saja membentuk kehidupan masyarakat. Sebagai contohnya, menikahi seseorang dari kasta yang berbeda, walaupun sah secara resmi, tetapi pada umumnya tidak dianjurkan. Akan tetapi, kesetiaan pada suatu kasta lebih sulit untuk dihapuskan dan ia masih saja memberikan rasa kemasyarakatan dan kepemilikan, khususnya di daerah pedalaman. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Sistem kasta tumbuh dari dua pemikiran utama : • Divine will : The belief that a hierarchical social structure is part of the divine intention for natural order. • Purity : The need to emphasize the importance of ritual purity and impurity. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Sistem kasta tumbuh dari dua pemikiran utama : • Takdir Tuhan : Kepercayaan bahwa suatu struktur hirarki sosial adalah bagian dari maksud Tuhan untuk susunan yang bersifat alamiah. • Purity : The need to emphasize the importance of ritual purity and impurity. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Sistem kasta tumbuh dari dua pemikiran utama : • Takdir Tuhan : Kepercayaan bahwa suatu struktur hirarki sosial adalah bagian dari maksud Tuhan untuk susunan yang bersifat alamiah. • Kemurnian : Perlunya menekankan kepentingan dari kemurnian dan Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Ketiga kasta teratas adalah bangsa Aryan. Yang terendah adalah bangsa Dravidian. It was taught that people were born from a ‘cosmic man’ created by the creator god, Brahma. The Brahmins came from the mouth, Kshatriyas from the arms, Vaishyas from the thighs, Sudras from the feet. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Ketiga kasta teratas adalah bangsa Aryan. Yang terendah adalah bangsa Dravidian. Diajarkan bahwa manusia terlahir dari ‘makhluk kosmik’ yang diciptakan oleh Sang Pencipta, Brahma. The Brahmins came from the mouth, Kshatriyas from the arms, Vaishyas from the thighs, Sudras from the feet. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Ketiga kasta teratas adalah bangsa Aryan. Yang terendah adalah bangsa Dravidian. Diajarkan bahwa manusia terlahir dari ‘makhluk kosmik’ yang diciptakan oleh Sang Pencipta, Brahma. Brahmin berasal dari mulut, Kshatriya dari lengan, Vaishya dari paha, Sudra dari kaki. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Lambat laun, Brahmin diterima menjadi institusi Ketuhanan, dengan banyak keuntungan. They had rights to alms and support, to exemption from taxes, and from capital and even corporal punishment. Their rights were maintained and enforced by the severest penalties. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Lambat laun, Brahmin diterima menjadi institusi Ketuhanan, dengan banyak keuntungan. Mereka memiliki hak dalam hal makanan dan dukungan, bebas dari pajak, dan dari hukuman mati bahkan yang bersifat badani. Their rights were maintained and enforced by the severest penalties. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Lambat laun, Brahmin diterima menjadi institusi Ketuhanan, dengan banyak keuntungan. Mereka memiliki hak dalam hal makanan dan dukungan, bebas dari pajak, dan dari hukuman mati bahkan yang bersifat badani. Hak-hak mereka dijaga dan dilindungi oleh hukuman berat. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Brahmin menegakkan bahwa hasil dan kemurnian dari kehidupan sekarang, maupun yang akan datang, bergantungan pada ritual dan pengorbanan yang tepat pada dewa-dewa. These rituals and sacrifices could only be performed by the Brahmins and were taught only within their own caste. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Brahmin menegakkan bahwa hasil dan kemurnian dari kehidupan sekarang, maupun yang akan datang, bergantungan pada ritual dan pengorbanan yang tepat pada dewa-dewa. Ritual dan pengorbanan ini hanya dapat dijalankan oleh Brahmin dan diajari hanya di dalam kasta mereka sendiri. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Ide-ide ini secara langsung ditantang oleh Sramana, atau pertapa yang berkeliaran, pencari spiritual. The Sramanas wandered from place to place, holding discussions on philosophy, ethics and mysticism. They lived on the barest necessities and depended on the goodwill of others. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Ide-ide ini secara langsung ditantang oleh Sramana, atau pertapa yang berkeliaran, pencari spiritual. Sramana berkeliling dari tempat ke tempat, melakukan diskusi filosofi, etik dan mistik. Mereka hidup dengan kebutuhan minim dan bergantungan pada kebaikan orang lain. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Sramana diterima di kebanyakan tempat, bahkan banyak kota memiliki ruangan khusus bagi mereka untuk melakukan diskusi dan debat. This reflects the tolerant, spiritual and inquiring nature of Indian society during this period of its history. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Sramana diterima di kebanyakan tempat, bahkan banyak kota memiliki ruangan khusus bagi mereka untuk melakukan diskusi dan debat. Hal ini mencerminkan toleransi, spiritual dan sikap menyediliki yang cukup umum dari masyarakat India selama periode ini dari sejarahnya. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Sramana menolak kekuasaan dari Brahmin dan penekanan mereka pada kasta, ritual dan pengorbanan. They believed that people could purify themselves by practicing selfdiscipline, self-mortification and meditation. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Sramana menolak kekuasaan dari Brahmin dan penekanan mereka pada kasta, ritual dan pengorbanan. Mereka percaya bahwa orang-orang dapat memurnikan diri mereka sendiri dengan berlatih kedisiplinan diri, penyiksaan diri dan meditasi. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Buddha juga berbicara menolak kekasaran & kekakuan dari sistem kasta, & ketidak-adilan terhadap wanita. He used many sophisticated and convincing arguments such as saying that a person’s status should be determined by deeds and not by birth. Many well-known Brahmins were converted to Buddhism. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Buddha juga berbicara menolak kekasaran & kekakuan dari sistem kasta, & ketidakadilan terhadap wanita. Beliau menggunakan banyak argumen yang pintar dan meyakinkan seperti berkata bahwa status seseorang seharusnya ditentukan oleh perbuatan dan bukan oleh kelahiran. Banyak Brahmin terkenal yang menjadi pengikut ajaran Buddha. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Beberapa dari Sramana ini menjadi guruguru tersohor dan banyak orang yang pergi untuk mempelajari ajaran-ajaran mereka, membentuk kelompok atau sekte yang besar. There were six such famous sects during the Buddha’s time, each with diverse teachings and ideas. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Beberapa dari Sramana ini menjadi guruguru tersohor dan banyak orang yang pergi untuk mempelajari ajaran-ajaran mereka, membentuk kelompok atau sekte yang besar. Terdapat enam sekte yang tersohor pada masa Buddha, setiap dari mereka memiliki ajaran dan ide yang berbeda. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Beberapa contoh dari ajaran-ajaran ini : • No merit in good and no demerit in evil, therefore no responsibility. • Human effort is powerless and useless. • Freedom is possible only through extreme austerity and self-torture. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Beberapa contoh dari ajaran-ajaran ini : • Tiada kebaikan dari tindakan bajik dan tiada keburukan dari tindakan jahat, sehingga tak ada tanggung jawab. • Human effort is powerless and useless. • Freedom is possible only through extreme austerity and self-torture. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Beberapa contoh dari ajaran-ajaran ini : • Tiada kebaikan dari tindakan bajik dan tiada keburukan dari tindakan jahat, sehingga tak ada tanggung jawab. • Usaha manusia tak berdaya dan tak berguna. • Freedom is possible only through extreme austerity and self-torture. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Beberapa contoh dari ajaran-ajaran ini : • Tiada kebaikan dari tindakan bajik dan tiada keburukan dari tindakan jahat, sehingga tak ada tanggung jawab. • Usaha manusia tak berdaya dan tak berguna. • Kebebasan hanya memungkinkan melalui praktek pertapaan yang ekstrim dan penyiksaan diri. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Di era keemasan atas toleransi pertukaran filosofi dan penemuan spiritual inilah Buddha dilahirkan. After His Enlightenment, it can even be said that the Buddha was the most enduring and successful spiritual teacher in the whole of the entire Sramana movement in India. Kemasyarakatan dan Kebudayaan India Kuno Di era keemasan atas toleransi pertukaran filosofi dan penemuan spiritual inilah Buddha dilahirkan. Setelah pencerahan Beliau, bahkan dapat dikatakan bahwa Buddha adalah guru spiritual yang paling bertahan dan sukses di seluruh pergerakan Sramana di India. Dipersiapkan oleh T Y Lee www.justbegood.net