BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan hal yang sangat penting, terutama kesehatan gigi.Sejak zaman dahulu perhatian terhadap kesehatan gigi sudah menjadi hal yang sangat penting. Beberapa referensi mengenai kebersihan mulut yang meliputi pengendalian penyakit gigi ditemukan pada masyarakat Arab di Eropa Selatan sekitar abad IX (Dunning, 1979). Pada saat ini, karies dan penyakit pada jaringan periodontal merupakan penyakit gigi dengan prevalensi tinggi, bahkan di negara-negara maju sampai mencapai 50% (Zaenab dkk, 2004). Di Asia dan Afrika tingkat kemungkinan terjadi yang tinggi dan intensitas penyakit periodontal terlihat lebih tinggi daripada di Eropa, Amerika dan Australia. Di Indonesia, penyakit periodontal menduduki urutan kedua utama yang masih merupakan masalah di masyarakat (Wahyukundari, 2009). Berdasarkan teori Blum (Anitasari dan Rahayu, 2005), status kesehatan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor penting yaitu keturunan, lingkungan (fisik maupun sosial budaya), perilaku, dan pelayanan kesehatan.Penyebab utama penyakit gigi yaitu plak, yang menyebabkan karies maupun radang periodontal. Akibat dari penyakit gigi ini tidak hanya kehilangan gigi, namun bakteri dapat menyebar melalui aliran darah ke organ-organ tubuh yang penting lainnya (Zaenab dkk, 2004).Pada usia 40 tahun ke atas, pencabutan gigi lebih banyak disebabkan oleh penyakit jaringan periodontal. 2 Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh berbagai macam kejadian, baik gigi tersebut dicabut oleh dokter gigi atau hilang dengan sendirinya akibat penyakit periodontal atau adanya trauma dimana karies dan penyakit periodontal adalah sebab utama seseorang mencabut giginya (Kida dkk, 2006).Menurut Timmerman dan van der Weijden (2006), penyakit periodontal lebih banyak terjadi pada usia tua dibandingkan dengan usia muda. Dietrich dkk. (2007) mengungkapkan bahwa merokok merupakan faktor resiko terjadinya penyakit periodontal dan merokok juga berhubungan dengan prevalensi terjadinya kehilangan gigi yang tinggi dimana penggunaan berbagai macam tembakau, baik dengan pipa, cerutu, atau rokok tanpa tembakau merupakan faktor resiko terjadinya kehilangan gigi. Penelitian lain menunjukkan jenis kelamin juga merupakan faktor resiko terjadinya kehilangan gigi. Survei nasional di Amerika menunjukkan bahwa penyakit periodontal lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan (Timmerman dan van der Weijden, 2006). 1.2 Identifikasi Masalah Menjaga kesehatan sangatlah penting bagi setiap manusia karena dengan memiliki kesehatan yang baik maka akan dapat menjalani hidup dengan baik pula begitu juga dengan sebaliknya. Akan tetapi setiap manusia pasti pernah mengalami masalah dengan kesehatannya. Salah satu nya adalah kesehatan gigi. Kesehatan gigi sangatlah penting untuk dijaga dan dirawat karena dengan memilki gigi yang sehat, maka dapat juga menjaga kesehatan yang lainnya. Salah satu masalah yang dapat timbul apabila kesehatan gigi tidak dijaga dan dirawat adalah dapat mempengaruhi pola makan, karena apabila memiliki kesehatan gigi yang bermasalah atau kurang baik maka dapat mengurangi konsumsi makan. Ini 3 dikarenakan proses mengkonsumsi makan akan terganggu pada saat makanan berada didalam mulut dan bila konsumsi makan berkurang maka dapat juga mempengaruhi ketahanan tubuh begitu juga dengan energi dan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas timbul suatu permasalahan: 1. Faktor apakah yang berpengaruh terhadapkejadian hilangnya gigi pada pasien? 2. Apabila faktor tersebut berpengaruh terhadap kejadian hilangnya gigi pada pasien maka berapakah peluang seseorang mengalami hilangnya gigi dari faktor yang telah ditentukan? 1.3 Batasan Masalah Ruang Lingkuppada penelitian ini : 1. Penulis membahas tentang faktor yang berpengaruh dengan kejadian hilangnya gigi pada pasien yang datang ke Rumah Sakit Mulya. 2. Data yang akan diteliti adalah data primer dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran langsung untuk memperoleh data. 3. Subjek yang akan diteliti adalahpasien yang datang ke Rumah Sakit Mulya dan memiliki usia diantara 20-60 tahun. 4. Data yang ingin diperoleh sebagai objek penelitian adalah usia dari subjek,jenis kelamin dari subjek, status merokok darisubjek, frekuensi menyikat gigi dari subjek , tinggi dan berat badan dari subjek, gizi dari subjek dan status gigi dari subjek. 5. Metode yang digunakan adalah metode regresi logistik . 4 6. Tidak perlu dilakukan asumsi normalitas pada regresi logistik (Ghozali, 2009). 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berpengaruh dengan kejadian hilangnya gigi pada pasien yang datang ke Rumah Sakit Mulya. Menganalisa apakah faktor tersebut mempunyai pengaruh dalam mempengaruhi kejadian hilangnya gigi ,menentukan faktor apakah yang paling mempengaruhi dengan kejadian hilangnya gigi pada pasien yang datang ke Rumah Sakit Mulya dan mencari peluang seseorang mengalami kejadian hilangnya gigi dengan menggunakan ilmu statistika. Dimana penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran terhadap pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan. 2. Mengetahui faktor yang berhubungandengan kejadian hilangnya gigi, sehingga dapat dilakukan tindakan pencegahan. 3. Manfaat yang lain adalah menambah pustaka tambahan dalam bidang statistika dalam hal regresi logistik.