PENGARUH IMPLEMENTASI KEGIATAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Oleh Mohammad Irham Baedhoni 4201408085 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian skripsi pada: Hari : Jum’at Tanggal : 30 Agustus 2013 Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D NIP. 19520613 197612 1 002 Dr. Susilo, M.S NIP. 19520801 197603 1 006 ii PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengaruh Implementasi Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan Generative Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA. disusun oleh Mohammad Irham Baedhoni 4201408085 telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Universitas Negeri Semarang pada hari Jum’at tanggal 30 Agustus 2013. Panitia: Ketua Sekretaris Prof. Dr. Wiyanto, M.Si NIP. 19631012 198803 1 001 Dr. Khumaedi, M.Si NIP. 19630610 198901 1 002 Ketua Penguji Dr. Agus Yulianto, M.Si NIP. 19660705 199003 1 002 Anggota Penguji/ Pembimbing Utama Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D NIP. 19520613 197612 1 002 Dr. Susilo, M.S NIP. 19520801 197603 1 006 iii PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Semarang, 02 September 2013 Mohammad Irham Baedhoni 4201408085 iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: “Bermimpi adalah langkah awal dari keberhasilan, tapi mimpi itu tetap semu jika tindakan tidak nyata” “Mimpi adalah hal yang nantinya akan jadi kenyataan” “Kegagalan juga menyenangkan, hidup dengan kepercayaan bahwa cobaan itu berguna untuk menempa diri sendiri” Karya ini aku persembahkan kepada: 1. Ibuku dan Bapakku yang selalu percaya dan bangga padaku. 2. Adik-adiku: Zaenul (kandung), Ghozi, Hilya dan Hasyim (keponakan), terima kasih atas semangat dan kebersamaannya di dunia imajinasi ini. 3. Semua orang yang mempelajari fisika terutama di bidang kependidikan dan teman seperjuangan pendidikan fisika angkatan 2008. 4. Sahabatku Mukmin : Taufik (brebes), (grobogan), Ilman, Irsyam (pemalang) dan adik kost rahasia : Rohmad (wonogiri), Udin (klaten), Fitroh (banjarnegara), (cirebon), Agil menemaniku kesendirian. v Hamas (pekalongan) dalam kesepian yang dan KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh Implementasi Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan Generative Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA”. Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak berupa saran, bimbingan, petunjuk, dan bantuan dalam bentuk lain, maka penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum selaku Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Prof. Dr. Wiyanto, M.Si. selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. 3. Dr. Khumaedi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. 4. Bambang Subali, M.Pd. sebagai Dosen Wali yang telah membimbing dan mengarahkan selama studi berlangsung. 5. Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D sebagai Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi. 6. Dr. Susilo, M.S sebagai Pembimbing Pendamping yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran bagi penulis selama penyusunan skripsi. 7. Seluruh Dosen Jurusan Fisika, atas ilmu yang diberikan. 8. Gunawan, S.H, selaku Kepala SMA Negeri 1 Grobogan Kabupaten Grobogan yang telah memberikan ijin penelitian. 9. Sutedjo, S.Pd, selaku guru fisika kelas XI IPA SMA Negeri 1 Grobogan Kabupaten Grobogan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. 10. Ummi Nur Ujianti, S.Pd, selaku guru fisika kelas X SMA Negeri 1 Grobogan Kabupaten Grobogan yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. vi 11. Keluarga dan sahabat-sahabatku yang telah memberi semangat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 12. Semua pihak yang telah membantu penulis selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan. Untuk itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi kemajuan pendidikan khususnya pengembangan pendidikan fisika. Semarang, 02 September 2013 Penulis, Mohammad Irham Baedhoni 4201408085 vii ABSTRAK Baedhoni, M. I. 2013. Pengaruh Implementasi Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan Generative Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa SMA. Skripsi, Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof. Drs. Nathan Hindarto, Ph.D dan Pembimbing Pendamping Dr. Susilo, M.S. Kata kunci: kegiatan laboratorium, pendekatan generative learning, aktivitas belajar, hasil belajar. Mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran IPA sangat memerlukan keberadaan laboratorium. Namun, peralatan laboratorium belum sepenuhnya digunakan dalam proses pembelajaran. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah disebabkan model pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai di lingkungan pembelajaran yang konstruktivis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi listrik dinamis dan apakah aktivitas dan hasil belajar siswa pada implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih baik daripada implementasi kegiatan laboratorium verifikatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Grobogan tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel yaitu kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol yang dipilih secara simple random sampling. Pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan metode dokumentasi, tes dan observasi. Data hasil belajar kognitif dianalisis dengan uji t dan uji gain sedangkan data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik dianalisis dengan deskriptif persentase, uji t dan uji gain. Terdapat perbedaan aktivitas dan hasil belajar disebabkan adanya pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning. Hasil analisis statistik dengan uji t terhadap aktivitas dan hasil belajar diperoleh , hal ini menunjukan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hasil analisis dengan uji gain untuk aktivitas belajar diperoleh peningkatan sebesar 0,30 (sedang), untuk hasil belajar kognitif diperoleh peningkatan sebesar 0,63 (sedang), untuk hasil belajar afektif diperoleh peningkatan sebesar 0,37 (sedang), dan untuk hasil belajar psikomotorik diperoleh peningkatan sebesar 0,16 (rendah). Simpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah ada pengaruh positif dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dapat digunakan terutama pada materi yang membutuhkan aktivitas kegiatan laboratorium fisika. viii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi ABSTRAK ........................................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvii BAB 1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 6 1.5 Penegasan Istilah ...................................................................................... 6 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 7 2. LANDASAN TEORI ...................................................................................... 9 2.1 Belajar ....................................................................................................... 9 2.1.1 Pengertian Belajar .......................................................................... 9 2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................... 9 2.2 Generative Learning................................................................................. 10 2.2.1 Pengertian Generative Learning .................................................... 10 2.2.2 Tahap-Tahap Generative Learning ................................................ 12 2.2.3 Kelebihan Menggunakan Generative Learning ............................. 13 2.2.4 Kelemahan Menggunakan Generative Learning ........................... 14 2.3 Kegiatan Laboratorium............................................................................. 14 2.3.1 Pengertian Kegiatan Laboratorium ................................................ 14 2.3.2 Jenis-Jenis Kegiatan Laboratorium ................................................ 14 2.3.3 Fungsi Kegiatan Laboratorium ....................................................... 15 2.4 Aktivitas Belajar ....................................................................................... 16 ix 2.5 Hasil Belajar ............................................................................................. 17 2.5.1 Ranah Kognitif ............................................................................... 17 2.5.2 Ranah Afektif ................................................................................. 17 2.5.3 Ranah Psikomotorik ....................................................................... 18 2.6 Kajian Materi ............................................................................................ 18 2.6.1 Alat Ukur Listik ............................................................................. 18 2.6.1.1 Alat Ukur Arus Listik ........................................................ 18 2.6.1.2 Alat Ukur Tegangan Listik ................................................ 19 2.6.2 Hukum Ohm ................................................................................... 19 2.6.3 Rangkaian Hambatan ..................................................................... 20 2.6.3.1 Rangkaian Hambatan Seri ................................................. 20 2.6.3.2 Rangkaian Hambatan Paralel ............................................. 21 2.7 Kerangka Berfikir ..................................................................................... 22 2.8 Hipotesis ................................................................................................... 23 3. METODE PENELITIAN ................................................................................ 24 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 24 3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 24 3.3.1 Populasi .......................................................................................... 24 3.3.2 Sampel ............................................................................................ 25 3.3.3 Pengambilan Sampel...................................................................... 25 3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 25 3.4 Desain Penelitian ...................................................................................... 25 3.5 Prosedur Penelitian ................................................................................... 26 3.5.1 Tahap Persiapan ............................................................................. 26 3.5.2 Tahap Pelaksanaan ......................................................................... 27 3.5.2.1 Proses Pembelajaran Pada Kelas Eksperimen ................... 27 3.5.2.2 Proses Pembelajaran Pada Kelas Kontrol .......................... 28 3.6 Alur Penelitian .......................................................................................... 29 3.7 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 29 3.7.1 Metode Dokumentasi ..................................................................... 30 3.7.2 Metode Tes ..................................................................................... 30 x 3.7.3 Metode Observasi ........................................................................... 30 3.8 Instrumen Penelitian ................................................................................. 30 3.9 Analisis Instrumen .................................................................................... 31 3.9.1 Validitas ......................................................................................... 31 3.9.2 Reliabilitas ...................................................................................... 32 3.9.3 Daya Pembeda ................................................................................ 33 3.9.4 Tingkat Kesukaran ......................................................................... 34 3.10 Analisis Data .......................................................................................... 35 3.10.1 Analisis Data Awal....................................................................... 35 3.10.1.1 Uji Homogenitas .............................................................. 36 3.10.1.2 Uji Analisis Varians Populasi .......................................... 36 3.10.2 Analisis Data Akhir ...................................................................... 38 3.10.2.1 Uji Normalitas.................................................................. 38 3.10.2.2 Uji Homogenitas .............................................................. 39 3.10.2.3 Uji Hipotesis .................................................................... 39 3.10.2.4 Analisis Tes...................................................................... 40 3.10.2.5 Analisis Lembar Observasi .............................................. 40 3.10.2.6 Uji Gain............................................................................ 41 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 43 4.1 Hasil Penelitian......................................................................................... 43 4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal ............................................................. 43 4.1.1.1 Uji Homogenitas Populasi .................................................. 43 4.1.2.2 Uji Analisis Varians Populasi ............................................. 44 4.1.2 Analisis Data Akhir ........................................................................ 44 4.1.2.1 Data Hasil Belajar Kognitif ................................................ 44 4.1.2.1.1 Uji Normalitas Sampel ......................................... 45 4.1.2.1.2 Uji Kesamaan Dua Varians Sampel ..................... 45 4.1.2.1.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 46 4.1.2.1.4 Uji Gain Sampel ................................................... 46 4.1.2.2 Data Aktivitas Belajar ......................................................... 47 4.1.2.2.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen .... 47 xi 4.1.2.2.2 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol........... 49 4.1.2.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 52 4.1.2.2.4 Uji Gain Sampel ................................................... 52 4.1.2.3 Data Hasil Belajar Afektif .................................................. 53 4.1.2.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen .......................................................... 53 4.1.2.3.2 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol ................................................................. 55 4.1.2.3.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 58 4.1.2.3.4 Uji Gain Sampel ................................................... 59 4.1.2.4 Data Hasil Belajar Psikomotorik ........................................ 59 4.1.2.4.1 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen ................................................ 59 4.1.2.4.2 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol ....................................................... 62 4.1.2.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel ................. 65 4.1.2.4.4 Uji Gain Sampel ................................................... 66 4.2 Pembahasan .............................................................................................. 66 4.2.1 Pembahasan Aktivitas Belajar Hasil ............................................... 67 4.2.2 Pembahasan Belajar Kognitif .......................................................... 71 4.2.3 Pembahasan Hasil Belaja Afektif .................................................... 74 4.2.4 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotorik ........................................ 77 5. PENUTUP ........................................................................................................ 82 5.1 Simpulan .................................................................................................... 82 5.2 Saran .......................................................................................................... 82 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 84 LAMPIRAN .......................................................................................................... 86 xii DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1.1 Data Hasil Belajar Fisika Dengan KKM=75 ................................................ 3 3.1 Jumlah Populasi Penelitian ........................................................................... 24 3.2 Desain Penelitian ........................................................................................... 26 3.3 Validitas Soal ................................................................................................ 32 3.4 Kriteria Daya Beda ........................................................................................ 33 3.5 Daya Beda Soal ............................................................................................. 34 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran ........................................................................... 35 3.7 Tingkat Kesukaran Soal ................................................................................ 35 3.8 Ringkasan Uji Analisis Varians .................................................................... 37 3.9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar ................................................................. 40 3.10 Kriteria Lembar Observasi Aktivitas Belajar .............................................. 41 3.11 Kriteria Lembar Observasi Hasil Belajar .................................................... 41 3.12 Kriteria Faktor Gain .................................................................................... 42 4.1 Data Hasil Belajar ....................................................................................... 43 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sampel .................................................... 45 4.3 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Populasi .............................. 45 4.4 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan dan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel .... 46 4.5 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel .............................................................. 46 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ............................................................. 47 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ............................................................. 50 4.8 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel............................. 52 4.9 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel .............................................................. 52 4.10 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ........................................................... 53 4.11 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi ........................................................... 56 xiii 4.12 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel........................... 58 4.13 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel ............................................................ 59 4.14 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi .................................................. 60 4.15 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi .................................................. 63 4.16 Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel........................... 65 4.17 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel ............................................................ 67 xiv DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Pembelajaran Generatif ................................................................................. 11 2.2 Amperemeter dipasang Seri .......................................................................... 18 2.3 Voltmeter dipasang Paralel ........................................................................... 19 2.4 Rankaian Sesuai Hukum Ohm ...................................................................... 20 2.5 Susunan Rangkaian Hambatan Seri .............................................................. 20 2.6 Susunan Rangkaian Hambatan Paralel ......................................................... 21 2.7 Skema Alur Kerangka Berfikir ..................................................................... 22 3.1 Alur Penelitian Eksperimen .......................................................................... 29 4.1 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase ........................................................................................... 49 4.2 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase ........................................................................................... 51 4.3 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase ........................................................................................... 55 4.4 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase ........................................................................................... 58 4.5 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase ........................................................................................... 62 4.6 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase ........................................................................................... 65 4.7 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain Aktivitas Belajar antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol xv dalam Persentase ........................................................................................... 68 4.8 Perbandingan Nilai Pretest, Posttest dan N-Gain Hasil Belajar Kognitif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase ............. 71 4.9 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain Hasil Belajar Afektif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase ........................................................................................... 68 4.10 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain Hasil Belajar Psikomotorik antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase ......................................................................................... 68 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Silabus ............................................................................................................ 86 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Kelas Eksperimen ............ 87 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Kelas Eksperimen .......... 91 4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I Kelas Eksperimen ......................... 95 5. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan II Kelas Eksperimen ....................... 102 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Kelas Kontrol .................. 109 7. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan II Kelas Kontrol ................. 113 8. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan I Kelas Kontrol ............................... 117 9. Lembar Kerja Siswa (LKS) Pertemuan II Kelas Kontrol .............................. 124 10. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ............................................... 129 11. Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ............................................................... 130 12. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Kelas Uji Coba ..................................... 139 13. Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ....................... 140 14. Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 141 15. Kunci Jawaban Soal Pilihan Ganda Kelas Eksperimen dan Kontrol ............. 147 16. Lembar Jawaban Soal Pilihan Ganda............................................................. 152 17. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar ...................... 153 18. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Hasil Belajar Afektif .............. 156 19. Lembar Observasi dan Pedoman Penskoran Hasil Belajar Psikomotorik ..... 159 20. Daftar Nama Kelas Uji Coba Kelas XI-IPA2 ................................................ 162 21. Tabel Analisis Soal Uji Coba ......................................................................... 163 22. Perhitungan Validitas Butir Soal ................................................................... 167 23. Perhitungan Reliabilitas Soal ........................................................................ 169 24. Perhitungan Daya Pembeda ........................................................................... 170 25. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal ............................................................. 171 26. Daftar Nilai UAS Populasi............................................................................. 172 27. Uji Homogenitas Populasi ............................................................................. 173 xvii 28. Uji Analisis Varians Populasi ........................................................................ 174 29. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 175 30. Daftar Nilai Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................... 176 31. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Eksperimen............................................. 177 32. Uji Normalitas Data Pretest Kelas Kontrol ................................................... 178 33. Uji Homogenitas Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol ..................... 179 34. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................................................................................... 180 35. Daftar Nilai Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................... 181 36. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Eksperimen ........................................... 182 37. Uji Normalitas Data Posttest Kelas Kontrol .................................................. 183 38. Uji Homogenitas Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ................... 184 39. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol .................................................................................................... 185 40. Uji Gain Data Test Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen....................... 186 41. Uji Gain Data Test Hasil Belajar Kognitif Kelas Kontrol ............................. 187 42. Pembentukan Kelompok Kegiatan Laboratorium Kelas Eksperimen dan Kontrol ...................................................................... 188 43. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen .......................................... 189 44. Daftar Nilai Aktivitas Belajar Kelas Kontrol ................................................. 190 45. Rekapitulasi Nilai Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol ............ 191 46. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Aktivitas Belajar Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 192 47. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Aktivitas Belajar Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 193 48. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen .................................... 194 49. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol .......................................... 195 50. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 196 51. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Afektif Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 197 52. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Afektif xviii Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 198 53. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen .......................... 199 54. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol ................................ 200 55. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kontrol ................................................................................................... 201 56. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Pertemuan I Eksperimen dan Kontrol ............................................................ 202 57. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Pertemuan II Eksperimen dan Kontrol .......................................................... 203 58. Uji Gain Nilai Observasi Kelas Eksperimen dan Kontrol ............................. 204 59. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi ............................... 205 60. Surat Permohonan Ijin Observasi .................................................................. 206 61. Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................................. 207 62. Surat Keterangan Selesai Penelitian Di SMA Negeri 1 Grobogan ................ 208 63. Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 209 xix BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup selaras berdasarkan hukum alam. Dalam mempelajari fisika dibutuhkan berbagai ketrampilan yang dimiliki setiap siswa. Ketrampilan tersebut meliputi ketrampilan mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksikan, menghipotesis dan bereksperimen (Depdiknas, 2007). Mata pelajaran fisika sebagai mata pelajaran IPA sangat memerlukan keberadaan laboratorium. Kelengkapan peralatan laboratorium diharapkan dapat mewujudkan pencapaian penguasaan materi pelajaran sampai pada domain psikomotorik atau keterampilan (Hinduan, 2002). Akan tetapi, peralatan laboratorium tersebut belum sepenuhnya digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam arti, siswa belum dilibatkan bersama dengan alat untuk memahami sekaligus menguasai konsep-konsep fisika sebagaimana dinyatakan oleh Funk (Soetardjo, 1998). Melalui kegiatan laboratorium, siswa melakukan kerja ilmiah (learning to do) dalam rangka memecahkan masalah seperti yang dilakukan oleh ilmuwan, sehingga akhirnya siswa dapat menemukan sendiri konsep atau produk sains 1 2 lainnya (learning to know). Kegiatan laboratorium tersebut biasanya dilakukan secara berkelompok, sehingga selain learning to do dan learning to know, siswa juga belajar bekerjasama (learning to live together). Kenyataannya orientasi utama pembelajaran fisika di sekolah diperkirakan hanya pada penyelesaian materi yang harus disampaikan sesuai alokasi waktu yang tersedia sesuai kurikulum. Dugaan itu didukung hasil penelitian Balitbang Depdiknas yang menunjukkan bahwa sekitar 51% guru IPA SMP dan sekitar 43% guru fisika SMA di Indonesia tidak dapat menggunakan alat-alat laboratorium yang tersedia di sekolahnya. Akibatnya, tingkat pemanfaatan alat-alat itu dalam pembelajaran cenderung rendah (Wiyanto, 2006). Penggunaan alat-alat laboratorium kurang dilibatkan pada proses belajar siswa akan timbul dugaan bahwa pembelajaran sains di sekolah cenderung monoton yang didominasi oleh penerapan metode ceramah dan klasikal. Dalam metode ini guru menjelaskan konsep-konsep fisika secara teoritis, kemudian memberikan catatan kepada para siswa dan tugas-tugas dalam bentuk latihan soal maupun pekerjaan rumah. Proses tersebut terbukti hanya mengantarkan siswa pada taraf penguasaan secara kognitif mengenai gejala fisika dan rumusrumusnya. Dalam kondisi ini siswa dipaksa menghafalkan rumus dan cara menggunakannya, tanpa ada pemahaman secara filosofi makna rumus dari konsep fisika yang sedang dipelajarinya. Akibatnya, siswa akan segera lupa rumus-rumus tersebut, apalagi rumus-rumus yang dipelajari telah relatif jauh sebelumnya. Bila hal itu yang terjadi, maka pembelajaran sains tidak dapat secara optimal untuk mengembangkan potensi siswa. 3 Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Grobogan Kelas X berjumlah 9 kelas diperoleh data hasil belajar fisika seperti tabel dibawah ini : No. 1 2 Total Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Fisika Dengan KKM Kriteria Jumlah Siswa Persentase (%) Nilai Rata-rata Tuntas 216 60,3 73,5 Belum Tuntas 142 39,7 358 100 Dari tabel di atas menunjukan bahwa hasil belajar fisika termasuk rendah, hal ini dapat dilihat pada nilai UAS semester gasal yang sebagian siswa belum mencapai standar kriteria ketuntasan minimum (KKM). Secara ketuntasan klasikal belum mencapai 85 % dari jumlah siswa keseluruhan. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika masih rendah, hal ini ditunjukan oleh masih banyaknya siswa mengalami miskonsepsi tentang konsep fisika, baik pada siswa yang sedang belajar fisika maupun siswa yang telah menyelesaikan sekolahnya di SMP dan SMA. Disamping itu, pendekatan pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai di lingkungan pembelajaran yang konstruktivis yaitu siswa tidak didorong untuk mengkonstruksi pengetahuan baru dengan memanfaatkan pengetahuan awal yang telah dimilikinya serta kurangnya partisipasi siswa untuk aktif secara langsung dalam pembelajaran (Mundilarto, 2002). Namun demikian tersebut bukanlah hal yang mutlak, sebab ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar seperti siswa tidak aktif dalam pembelajaran, tidak mandiri dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru, kurang siap dalam menerima pelajaran, penggunaan laboratorium kurang optimal, peralatan laboratorium kurang memadai, kurangnya 4 minat dan movitasi siswa dalam belajar dan peran guru terhadap siswa dan pembelajaran belum maksimal. Berdasarkan data dari BSNP persentase penguasaan materi Ujian Nasional pada tahun 2012 dari kemampuan yang diuji yaitu menentukan besaran-besaran listrik pada suatu rangkaian berdasarkan hukum Kirchhoff yang masuk dalam materi listrik dinamis di SMA Negeri 1 Grobogan masih di bawah rata-rata, yaitu 60,47 untuk kabupaten Grobogan dengan rata-rata sekitar 65,83 sehingga materi listrik dinamis perlu adanya inovasi pembelajaran dengan menerapkan suatu pendekatan yang tepat. Penggunaan pendekatan yang berkonstruktivistik dan melibatkan laboratorium dalam pembelajaran dengan harapan dapat memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi listrik dinamis dengan menggunakan pendekatan generative learning dapat menjadi solusi. Generative learning merupakan salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang menciptakan pembelajaran yang konstruktivistik, terdiri atas empat tahap yaitu eksplorasi, pemfokusan, tantangan (pengenalan konsep) dan penerapan konsep. Pendekatan ini mengarahkan siswa untuk mempelajari konsep sains dengan mengambil pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Siswa akan mengaitkan konsep baru yang diperoleh dan menghubungkannya dengan rangkaian pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang. Siswa yang terlibat aktif dalam perencanaan dan penyelidikan mengenai materi listik dinamis kemudian diimplementasikan dalam suatu kegiatan laboratorium akan menciptakan interaksi yang aktif dan pemahaman konsep sehingga dapat mengurangi miskonsepsi konsep tersebut. 5 Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengadakan penelitian yang berjudul: “PENGARUH IMPLEMENTASI KEGIATAN LABORATORIUM MENGGUNAKAN PENDEKATAN GENERATIVE LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMA“ 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap aktivitas belajar siswa SMA? 2. Apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap hasil belajar siswa SMA? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap aktivitas belajar siswa SMA 2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap hasil belajar siswa SMA 6 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa, diharapkan memahami konsep-konsep sains fisika dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. 2. Bagi guru, diharapkan memperoleh pengalaman dalam merancang dan mengimplementasikan kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning. 3. Bagi sekolah, diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. 4. Bagi peneliti, diharapkan dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai generative learning untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang. 1.5 Penegasan Istilah Untuk menghindari agar tidak terjadi salah penafsiran istilah dalam penelitian ini maka diperlukan penegasan istilah sebagai berikut : 1. Kegiatan Laboratorium Dalam penelitian ini kegiatan laboratorium bersifat induktif dengan tujuan agar siswa menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui siswa sebelumnya. 2. Pendekatan Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran (Sanjaya, 2011: 127). 7 3. Generative Learning Generative learning merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya (Wena, 20011: 183). 4. Aktivitas Belajar Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan (Sardiman, 2007). 5. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki seorang siswa setelah ia menerima perlakukan dari guru. Hasil belajar terdiri dari ranah kognitif, ranah psikomotorik dan ranah afektif (Sudjana, 1989: 22). 6. Siswa SMA Dalam penelitian ini, siswa SMA yang dimaksud adalah siswa SMA Negeri 1 Grobogan. 1.6 Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika dalam skripsi ini disusun dengan tujuan agar pokok-pokok masalah dibahas secara urut dan terarah. Sistematika terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. 1. Bagian awal skripsi berisi judul, pernyataan keaslian tulisan, pengesahan, persembahan, motto, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 8 2. Bagian isi skripsi dibagi atas lima bab. Bab I Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II Landasan teori yang berisi teori tentang belajar, generative learning, kegiatan laboratorium, aktivitas belajar, hasil belajar, dan kajian materi listrik dinamis serta berisi kerangka berfikir penelitian. Bab III Metode penelitian berisi tentang tempat dan waktu penelitian, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, desain penelitian, prosedur penelitian, alur penelitian, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, analisis instrumen dan analisis data. Bab IV Hasil dan pembahasan berisi tentang hasil dan pembahasan. Adapun dalam pembahasan menerangkan pengaruh-pengaruh yang menyebabkan terjadinya hasil tersebut. Bab V Penutup berisi kesimpulan dan saran bagi penelitian selanjutnya. 3. Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Belajar 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar adalah memodifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Oemar, 2012: 36). Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian dan bahkan persepsi manusia (Rifai & Catharina, 2011: 82). Menurut Thorndike (Dimyati, 2002: 2) belajar adalah pembentukan hubungan antara stimulus, respon dan pengulangan terhadap pengalamanpengalaman. Pengulangan bertujuan untuk melatih daya jiwa, membentuk respon yang benar dan membentuk kebiasaan-kebiasaan. Menurut pandangan dan teori kontruktivisme, belajar merupakan kegiatan aktif dimana si subjek belajar membangun sendiri pengetahuannya. Subjek belajar juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari (Sadirman, 2007: 38). 2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Berhasil baik atau tidaknya belajar tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor internal dan eksternal: 9 10 1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yaitu keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, meliputi aspek fisiologis (kondisi tubuh dan panca indra) dan aspek psikologis (intelegensi, sikap, bakat, cara belajar, minat, dan motivasi). 2. Faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa, terdiri atas faktor lingkungan sosial (guru, teman, masyarakat, dan keluarga) dan faktor lingkungan non sosial (gedung sekolah, tempat tinggal, alat belajar, cuaca dan waktu belajar). 2.2 Generative Learning 2.2.1 Pengertian Generative Learning Wittrock (1992) menyatakan bahwa pembelajaran generatif adalah suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa aktif berpartisipasi dalam proses belajar dan dalam proses mengkonstruksi makna dari informasi yang ada disekitarnya berdasarkan pengetahuan awal dan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Generative learning merupakan suatu proses belajar di mana siswa diharapkan agar siswa mampu memiliki pengetahuan, kemampuan serta keterampilan untuk mengkonstruksi atau membangun pengetahuan secara mandiri. Generative learning merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan pada pengintegrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya (Wena, 2011: 183). Generative learning direncanakan untuk membantu siswa dalam mengubah kerangka alternatif mereka. Pendekatan ini mengarahkan siswa untuk mempelajari konsep sains dengan mengambil pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Siswa 11 akan mengaitkan konsep baru yang diperoleh dan menghubungkannya dengan rangkaian pengetahuan yang disimpan dalam memori jangka panjang. Bagan proses pembentukan pengetahuan melalui pembelajaran generatif yaitu: Otak mengatur dan mengarahkan indera Pemasukan sensorik yang belum mempunyai makna Otak menentukan data sesorik mana yang dipilih dan diperhatikan Hubungan yang dibangun untuk memberi makna terhadap data sensorik baru Siswa membangun hubungan antara data sensorik baru dengan isi otak atau memori Pengujian makna terhadap isi otak atau memori Makna yang dibangun siswa disimpan di otak melalui proses asimilasi dan akomodasi Gambar 2.1 Pembelajaran Generatif (Wittrock, 1992) Dalam proses kerja otak di atas, idea atau informasi baru yang masuk ke dalam otak akan diteruskan untuk dihubungkan dengan informasi dasar yang telah dimiliki otak sebelumnya. Dengan hubungan tersebut maka informasi yang masuk akan membentuk pengetahuan baru yang disimpan dalam memori jangka panjang. Dengan kata lain, siswa akan menghubungkan informasi baru tersebut dengan informasi yang sudah ada sebelumnya kemudian menempatkan pengetahuan baru tersebut di dalam struktur memori otaknya. Hal ini dapat dilakukan dengan melatih pengetahuan baru tersebut menyelesaikan permasalahan-permasalahan 12 sejenis sehingga hubungan informasi itu akan semakin kuat dan pengetahuan baru yang terbentuk akan terus berada dalam memori jangka panjang. Berdasarkan proses pembentukan pengetahuan, pembelajaran generatif merupakan pembelajaran yang mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki agar mendapatkan pengetahuan baru dan menerapkan pengetahuan tersebut pada permasalahan lain yang sejenis. Hal ini menuntut siswa untuk aktif menerima dan menghubungkan informasi yang masuk kemudian menempatkan informasi tersebut dalam memori panjang otaknya. Siswa juga dipersiapkan untuk mempertahankan kedudukan pengetahuan itu pada memori panjang otaknya dengan terus melatih pengetahuan baru tersebut. 2.2.2 Tahap – Tahap Generative Learning Generative learning terdiri dari empat tahap yaitu: eksplorasi, pemfokusan, tantangan (pengenalan konsep) dan penerapan konsep (Wena, 2008: 177). 1. Eksplorasi Pada tahap eksplorasi guru membimbing siswa untuk melakukan eksplorasi terhadap pengetahuan, ide atau konsep awal yang diperoleh dari pengalaman sehari-hari atau diperoleh dari pembelajaran pada tingkat kelas sebelumnya. Untuk mendorong siswa agar mampu melakukuan eksplorasi, guru dapat memberikan stimulus berupa beberapa aktivitas atau tugas-tugas seperti melalui demonstrasi. 13 2. Pemfokusan Pada tahap pemfokusan siswa melakukan pengujian hipotesis melalui kegiatan laboratorium atau dalam bentuk pembelajaran yang lain. Pada tahap ini guru bertugas sebagai fasilitator yang menyangkut kebutuhan sumber, memberi bimbingan dan arahan, dengan demikian siswa dapat melakukan proses sains. 3. Tantangan atau Pengenalan Konsep Setelah siswa memperoleh data selanjutnya menyimpulkan dan menulis dalam lembar kerja. Siswa diminta untuk mempresentasikan temuannya melalui diskusi kelas. Melalui diskusi kelas akan terjadi proses tukar pengalaman diantara siswa. 4. Penerapan Konsep Pada tahap penerapan konsep siswa diajak untuk dapat memecahkan masalah dengan menggunakan konsep yang benar. Pemberian tugas merupakan bentuk penerapan yang baik. 2.2.3 Kelebihan Menggunakan Generative Learning Beberapa keuntungan menggunakan generative learning diantaranya: 1. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk peduli terhadap konsepsi awalnya (terutama yang miskonsepsi), siswa diharapkan memperbaiki miskonsepsi tersebut. 2. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. 3. Dapat menciptakan suasana kelas yang aktif karena siswa dapat membandingkan gagasannya dengan gagasan siswa lainnya. 14 4. Siswa dapat mengembangkan kemampuan metakognitif (kemampuan untuk mengontrol ranah atau aspek kognitif). 5. Meningkatkan keterampilan proses siswa. 2.2.4 Kelemahan Menggunakan Generative Learning Beberapa kelemahan menggunakan generative learning diantaranya: 1. Memiliki keterbatasan pada materi pelajaran tertentu. 2. Suasana menjadi tidak terkontrol karena adanya pendapat dari siswa yang berbeda-beda, sehingga bisa jadi menimbulkan suasana kelas jadi ribut. 3. Siswa yang pasif merasa diteror untuk mengkonstruksi konsep. 4. Membutuhkan waktu yang relatif lama. 2.3 Kegiatan Laboratorium 2.3.1 Pengertian Kegiatan Laboratorium Menurut Hegarty-Hazel, kegiatan laboratorium adalah suatu bentuk kerja praktik yang bertempat dalam lingkungan yang disesuaikan dengan tujuan agar siswa terlibat dalam pengalaman yang terencana, berinteraksi dengan peralatan untuk mengobservasi dan memahami suatu fenomena (Wiyanto, 2008: 29). Melalui kegiatan laboratorium diharapkan siswa dapat belajar langsung dan dapat melatih keterampilan berpikir ilmiah, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan masalah baru melalui metode ilmiah dan sebagainya. 2.3.2 Jenis – Jenis Kegiatan Laboratorium Kegiatan laboratorium dapat dipisahkan menjadi kegiatan laboratorium yang bersifat verifikatif atau deduktif dan kegiatan laboratorium bersifat inkuiri 15 atau induktif. Kegiatan laboratorium bersifat verifikatif merupakan rangkaian kegiatan pengamatan atau pengukuran, pengolahan data dan penarikan kesimpulan yang bertujuan untuk mrmbuktikan konsep yang sudah dibelajarkan atau diberitahukan terlebih dahulu. Untuk kegiatan laboratorium bersifat inkuiri adalah kegiatan laboratorium yang bertujuan untuk menemukan konsep atau fakta yang belum diketahui siswa sebelumnya. Dalam kegiatan laboratorium bersifat inkuiri lingkungan belajar dipersiapkan untuk memberikan bimbingan secukupnya dalam rangka menjamin keberhasilan siswa dalam proses penemuan konsep ilmiah. Dengan demikian kegiatan laboratorium bersifat inkuiri lebih dapat mengoptimalkan perkembangan keterampilan-keterampilan kerja ilmiah siswa daripada laboratorium yang bersifat verifikatif. 2.3.3 Fungsi Laboratorium Menurut Soejitno (Lubis, 1993) fungsi laboratorium adalah sebagai berikut : 1. Memberikan perlengkapan bagi pembelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori dan percobaan bukan merupakan dua hal yang terpisah, keduanya saling mengkaji dan saling mencari dasar. 2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi siswa. 3. Menambahkan keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran. 4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon ilmuwan 5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya. 16 Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan utama kegiatan laboratorium adalah melatih siswa bekerja ilmiah untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah. 2.4 Aktivitas Belajar Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku harus dilakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Oleh karena itu, aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi belajar mengajar. Aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuan dalam belajar adalah terjadinya perubahan dalam individu seutuhnya. Paul B. Diedrich (Sardiman, 2007) mengelompokkan jenis-jenis aktivitas belajar sebagai berikut : 1. Visual activities. Misalnya: membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan, dan pekerjaan orang lain. 2. Oral activities. Misalnya: menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Listening activities. Misalnya: mendengarkan, uraian percakapan, diskusi, musik, dan pidato. 4. Writing activities. Misalnya: menulis cerita, karangan, laporan, angket, dan menyalin. 5. Drawing activities. Misalnya: menggambar, membuat grafik, peta, dan diagram. 17 6. Motor activities. Misalnya: melakukan percobaan, membuat konstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, dan bertenak. 7. Mental activities. Misalnya: menganggap, mengingat memecahakan soal, menganalisis, melihat hubungan, dan mengambil keputusan. 8. Emotional activities. Misalnya: menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup. 2.5 Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 1989: 22). Benyamin S. Bloom secara garis besar membagi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik 2.5.1 Ranah Kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut hasil belajar kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya disebut hasil belajar tingkat tinggi. 2.5.2 Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Indikator dari tujuan siswa pada ranah afektif diantaranya: keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu, partisipasi aktif pada diri siswa dan sebagainya. 18 2.5.3 Ranah Psikomotorik Ranah psikomorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek psikomotorik yaitu gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perceptual (sensasi, persepsi, atensi), kemampuan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi non diskursif. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang telah dicapai siswa baik kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah mengalami proses belajar. 2.6 Kajian Materi Materi digunakan dalam penelitian adalah Listrik Dinamis meliputi alat ukur listrik, hukum ohm dan rangkaian hambatan seri-paralel. 2.6.1 Alat Ukur Listrik 2.6.1.1 Alat Ukur Arus Listrik Alat untuk mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik adalah amperemeter (diberi simbol A ). Amperemeter harus dirangkai secara seri dengan komponen listrik pada rangkaian listrik seperti pada Gambar 2.2. X + A - X + - Gambar 2.2 Amperemeter dipasang Seri 19 Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan (baterai) sedangkan terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif sumber tegangan (baterai). 2.6.1.2 Alat Ukur Tegangan Listrik Alat untuk mengukur tegangan adalah voltmeter (diberi simbol V ). X Voltmeter harus dirangkai paralel dengan komponen listrik pada rangkaian listrik seperti pada Gambar 2.3. + X - V + - Gambar 2.3 Voltmeter dipasang Paralel Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah titik yang berpotensial lebih tinggi harus dihubungkan dengan kutub positif dan yang berpotensial yang rendah dengan kutub negatif. 2.6.2 Hukum Ohm Hukum Ohm dikemukakan oleh George Simon Ohm, fisikawan dari Jerman pada tahun 1825. Hukum Ohm kemudian dipublikasikan pada tahun 1827 melalui sebuah paper yang berjudul “The Galvanic Circuit Investigated Mathematically”. Hukum Ohm menyatakan: “Besarnya kuat arus antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan dan terbalik dengan hambatan atau resistansi yang melalui konduktor di dua titik tersebut di antara mereka” 20 Dengan kata lain bahwa besar arus listrik hambatan yang mengalir melalui sebuah selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Hukum Ohm dapat digambarkan dalam suatu rangkaian listrik. Rangkaian tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.4. R I V Gambar 2.4 Rangkaian Sesuai Hukum Ohm Secara matematis dapat ditulis: dengan R adalah hambatan ( ), V adalah tegangan listrik (volt) dan I adalah arus listrik (A). 2.6.3 Rangkaian Hambatan Hambatan atau resistor dapat dirangkai secara seri atau pararel. 2.6.3.1 Rangkaian Hambatan Seri Rangkaian hambatan disusun secara seri dapat dilihat pada gambar 2.5. Gambar 2.5 Susunan Rangkaian Hambatan Seri Pada hambatan yang disusun seri berlaku ketentuan sebagai berikut : 1. Hambatan pengganti seri sama dapat dihitung dengan persamaan 2.2. 21 2. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan adalah sama, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.3. 3. Tegangan pada hambatan pengganti seri ( ) sama dengan jumlah tegangan tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.4. 4. Tegangan pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan hambatannya, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.5. 2.6.3.2 Rangkaian Hambatan Paralel Rangkaian hambatan disusun secara paralel dapat dilihat pada gambar 2.6. Ip I1 R1 I2 R2 I3 R3 Gambar 2.6 Susunan Rangkaian Hambatan Paralel Pada hambatan yang disusun paralel berlaku ketentuan sebagai berikut: 1. Hambatan pengganti paralel sama dapat dihitung dengan persamaan 2.6. 2. Kuat arus yang hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.7 22 3. Tegangan pada hambatan pengganti paralel (Vp) sama dengan tegangan pada tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 2.8 4. Kuat arus pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan hambatannya dapat dinyatakan dalam persamaan 2.9. 2.7 Kerangka Berfikir Untuk memahami kerangka berfikir dalam penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 2.7. Fakta : Penggunaan laboratorium belum optimal, pembelajaran cenderung monoton dan kurang konstruktivistik Akibat bagi siswa : kurang aktif dalam kegiatan belajar, kurang terampil menggunakan peralatan laboratorium sehingga aktivitas dan hasil belajar rendah Alasan: Pembelajaran berpusat pada siswa, pengetahuan yang dimiliki sangat penting dalam perolehan pengetahuan baru, memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap ilmiah. Perlunya perbaikan : Penggunaan laboratorium dengan kegiatan laboratorium dan pembelajaran yang konstruktivis dengan pendekatan generative learning Dampak yang diharapkan: Suasana pembelajaran menyenangkan, aktivitas belajar siswa meningkat, pemahaman konsep fisika meningkat, keterampilan proses siswa meningkat dan hasil belajar siswa meningkat Gambar 2.7 Skema Alur Kerangka Berfikir 23 2.8 Hipotesis Berdasarkan kajian teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: H01 : tidak ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan generative learning berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa SMA Ha1 : ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan generative learning berpengaruh terhadap aktivitas belajar siswa SMA H02 : tidak ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA Ha2 : ada pengaruh implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan generative learning berpengaruh terhadap hasil belajar siswa SMA BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 1 Grobogan yang beralamat di Jalan Pangeran Puger No. 23 Grobogan. Waktu penelitian ini pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. 3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Grobogan tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 9 kelas. Jumlah populasi dapat dilihat pada Tabel 3.1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Tabel 3.1 Jumlah Populasi Penelitian Kelas Jumlah Siswa X-1 40 X-2 40 X-3 40 X-4 40 X-5 40 X-6 40 X-7 40 X-8 38 X-9 40 Jumlah 358 24 25 3.2.2 Sampel Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi (Arikunto, 2006: 131). Hasil pengambilan sampel diperoleh 2 kelas kelas yaitu 40 siswa dari kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan 40 siswa dari kelas X-9 sebagai kelas kontrol. 3.2.3 Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik simple random sampling yaitu memilih secara acak dari populasi yang ada dengan mengambil dua kelas sebagai sampel. Teknik simple random sampling dipilih karena analisis data awal dari nilai UAS semester gasal siswa kelas X tahun ajaran 2012/2013 menggunakan uji homogenitas populasi dan uji analisis varians populasi. 3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penilaian (Arikunto, 2006: 118). Adapun variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning. 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah aktivitas dan hasil belajar siswa. 3.4 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah pretest-postest control group design. Sampel diambil sebanyak dua kelas yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol (Sugiyono, 2008: 76). 26 Sampel R R Tabel 3.2 Desain Penelitian Kondisi Awal Perlakuan Kondisi Akhir O1 X O2 O3 Y O4 Keterangan: R = sampel diambil secara acak baik kelas eksperimen maupun kontrol O1 = pretest kelompok eksperimen O2 = posttest kelompok eksperimen O3 = pretest kelompok kontrol O4 = posttest kelompok kontrol X = perlakuan (kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning) Y = perlakuan (kegiatan laboratorium verifikatif) 3.5 Prosedur Penelitian Penelitian dilakukan dilakukan terdiri dari dua tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. 3.5.1 Tahap Persiapan Langkah-langkah yang dilakukan tahap persiapan sebagai berikut: 1. Penyusunan perangkat pembelajaran. 2. Penyusunan kisi-kisi soal dan soal berupa pilihan ganda. 3. Uji coba soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran soal. 27 3.5.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan dalam enam kali pertemuan yaitu dua kali pertemuan untuk pretest-posttest dan empat kali pertemuan untuk proses pembelajaran baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 3.5.2.1 Proses Pembelajaran pada Kelas Eksperimen (Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan Generative Learning) 1. Pada awal pembelajaran, guru membagi siswa secara heterogen dalam kelompok terdiri dari 5-7 siswa sesuai dengan kemampuan awalnya dan membagi lembar kerja siswa (LKS) pada tiap-tiap kelompok. 2. Guru memulai mengingatkan kembali pengetahuan yang dimiliki siswa berupa pertanyaan dan informasi kemudian dikaitkan dengan materi yang akan dipelajari (eksplorasi). 3. Guru menfasilitasi siswa dalam kegiatan laboratorium yang bertujuan penyelidikan konsep yang belum diketahui sehingga memperoleh pengetahuan, prosedur kerja dari kegiatan laboratorium ini tercantumkan pada lembar kerja siswa (LKS). Di dalam kegiatan laboratorium, siswa mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, melakukan pengukuran, memasukan data, membuat grafik, dan membuat kesimpulan (pemfokusan). 4. Guru memberi kesempatan siswa berdiskusi dan mempresentasikan hasil kelompok. Selanjutnya guru menanggapi hasil diskusi, memberi penguatan, memberikan informasi sebenarnya, dan membimbing siswa 28 untuk menarik kesimpulan dari kegiatan laboratorium (pengenalan konsep). 5. Guru memberi informasi mengenai manfaat dan contoh penerapan dari materi yang diperlajari dalam kegiatan laboratorium. Selanjutnya Guru memberi contoh soal dan latihan soal yang terkait (penerapan konsep). 3.5.2.2 Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol (Kegiatan Laboratorium Verifikatif) 1. Pada awal pembelajaran, guru menyampaikan materi secara langsung dengan metode ceramah dan memberi contoh soal dan latihan terkait agar lebih jelas. 2. Guru membagi siswa secara heterogen dalam kelompok yang terdiri dari 5-7 siswa sesuai dengan kemampuan awalnya dan membagi lembar kerja siswa (LKS) pada tiap-tiap kelompok 3. Guru menfasilitasi siswa dalam kegiatan laboratorium yang bertujuan pembuktian konsep (verifikatif) yang telah diketahui sebelumnya, prosedur kerja dari kegiatan laboratorium ini tercantumkan pada lembar kerja siswa (LKS). Di dalam kegiatan laboratorium, siswa mempersiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan, melakukan pengukuran, kesimpulan. memasukan data, membuat grafik, dan membuat 29 3.6 Alur Penelitian Penelitian ini dilakukan sesuai alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1 Uji Coba Soal Kelas Uji Coba Instrumen Populasi Rekomendasi guru dan telah menempuh materi yang dijadikan penelitian Uji homogenitas UJi analisis varians Sampel Teknik simple random sampling Kelas Eksperimen Kelas Kontrol digunakan Pre test Uji pengaruh Kegiatan Laboratorium Menggunakan Pendekatan Generative Learning Kegiatan Laboratorium Verifikatif Post test 1.Uji normalitas 2.Uji kesamaan dua varian 3.Uji perbedaan dua rata-rata 4.Uji gain Analisis Data Aktivitas Belajar Hasil Belajar Gambar 3.1 Alur Penelitian Eksperimen. 3.7 Teknik Pengumpulan Data Sugiyono (2008: 137) menyatakan bahwa terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian dan kualitas data. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berdasarkan data yang dibutuhkan maka metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode dokumentasi, metode test, dan metode observasi. 30 3.7.1 Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data yaitu daftar nama siswa, jumlah siswa, daftar nilai sebelum dilakukan penelitian, dan foto selama penelitian berlangsung. 3.7.2 Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto 2006: 150). Metode tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah dilaksanakan pembelajaran atau diberi perlakuan. 3.7.3 Metode Observasi Metode Observasi dilaksanakan sebelum dilakukan penelitian dan selama proses pembelajaran berlangsung. Pada penelitian dilakukan untuk memperoleh data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik dalam kegiatan laboratorium secara langsung. 3.8 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang diharapkan agar pekerjaan menjadi lebih mudah dan mendapatkan hasil yang lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160). Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain : silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, soal berupa pilihan ganda dan lembar observasi. 31 3.9 Analisis Instrumen Analisis tes yang digunakan untuk ranah kognitf berupa tes pilihan ganda sebagai berikut: 3.9.1 Validitas Validitas soal bentuk pilihan ganda menggunakan rumus korelasi poin biserial (Arikunto, 2006: 283). Keterangan: = koefisien korelasi point biserial = rerata skor siswa yang menjawab benar = rerata skor siswa total = proporsi skor siswa yang menjawab benar = proporsi skor siswa yang menjawab salah = standar deviasi total Harga rpbis yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Soal dikatakan valid jika harga rpbis > rtabel. Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan validitas soal nomor 1 dengan rpbis = 0,404 dan rtabel = 0,334. Karena rpbis > rtabel maka nomor 1 valid, perhitungan validitas nomor 1 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 22. Untuk melihat perhitungan validari keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba terdapat 25 valid dan 15 soal tidak valid, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.3. 32 Tabel 3.3 Validitas Soal Nomor Soal 1, 2, 4, 5, 8, 9, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 24, Valid 25, 26, 27, 28, 30, 31, 33, 34, 36, 38 Tidak 3, 6,7, 12, 14, 15, 20, 22, 23, 29, 32, 35, 37, 39, Valid 40 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21. Kriteria Jumlah 25 Soal 15 Soal 3.9.2 Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu cukup baik (Arikunto, 2006: 178). Rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrument penelitian adalah rumus K-R. 21 yaitu Keterangan: r11 = reliabilitas soal M = rata-rata skor awal K = jumlah butir soal Vt = variasi skor total = kuadrat simpangan baku skor total Harga r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan rtabel product moment dengan taraf signifikan 5%. Jika r11 > rtabel maka instrument yang diuji bersifat reliabel. Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan reliabilitas dengan r11 = 0,639 dan rtabel = 0,334. Karena rpbis > rtabel maka instrumen reliabel, perhitungan reliabilitas intrument selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 23. 33 3.9.3 Daya Pembeda Daya pembeda butir soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang dapat menjawab soal dengan siswa yang tidak dapat menjawab soal (Arikunto, 2006: 188). Untuk menghitung daya beda soal menggunakan rumus berikut: Keterangan: = daya pembeda = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar = banyaknya peserta kelompok atas = banyaknya peserta kelompok bawah = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar Pada tabel 3.4 disajikan kriteria daya pembeda soal. Tabel 3.4 Kriteria Daya Pembeda Nilai Daya Beda Kriteria 0,00 ≤ DP < 0,20 Jelek 0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup 0,40 ≤ DP < 0,70 Baik 0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan daya beda nomor 1 dengan sesuai kriteria maka soal nomor 1 termasuk Cukup, perhitungan daya beda nomor 1, selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 24. Untuk melihat 34 perhitungan daya beda keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba terdapat 14 soal dengan daya beda jelek, 22 soal dengan daya beda cukup dan 4 soal dengan daya beda baik, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.5 Tabel 3.5 Daya Beda Soal Kriteria Nomor Soal Jelek 3, 6, 7, 12, 14, 15, 20, 22, 29, 32, 35, 37,39, 40 1, 2, 4, 5, 8, 10, 11, 13, 16, 17, 18, 19, 21, 23, Cukup 25, 26, 27, 28, 33, 34, 36, 38 Baik 9, 24, 30, 31 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21. Jumlah 14 Soal 22 Soal 4 Soal 3.9.4 Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukkan indikator mudah sukarnya soal bagi siswa. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran soal dapat dihitung dengan indeks kesukaran (Arikunto, 2006: 210). Keterangan : TK = Tingkat kesukaran JBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas JBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah JSA = banyak siswa pada kelompok atas JSB = banyak siswa pada kelompok bawah 35 Pada tabel 3.6 disajikan kriteria tingkat kesukaran soal. Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Kesukaran Nilai TK Kriteria 0,00 ≤ TK < 0,30 Sukar 0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang 0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah Berdasarkan uji coba diperoleh hasil perhitungan tingkat kesukaran nomor 1 dengan TK= 0,86 sesuai kriteria maka soal no 1 termasuk soal mudah, perhitungan tingkat kesukaran nomor 1 selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 25. Untuk melihat perhitungan tingkat kesukaran keseluruhan sebanyak 40 soal uji coba terdapat 17 soal mudah, 19 dan 4 soal tidak valid, selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.7 Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Nomor Soal 1, 3, 4, 5, 8, 10, 13, 20, 22, 23, 28, 33, 34, 35, 37, 38, 39 Sedang 2, 6, 7, 9, 12, 15, 16, 18, 21, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 31, 32, 36, 40 Sukar 11, 14, 17, 19 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 21. Kriteria Mudah Jumlah 17 Soal 19 Soal 4 Soal 3.10 Analisis Data 3.10.1 Analisis Tahap Awal Analisis tahap awal digunakan untuk mengetahui keadaan populasi, menentukan sampel dan mengetahui keadaan awal yang sama. Uji yang dilakukan adalah uji homogenitas dan uji analisis varians populasi. Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai UAS Semester Gasal siswa kelas X SMA Negeri 1 Grobogan, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. 36 3.10.2.1 Uji Homogenitas Sebelum dilakukan penelitian populasi yang akan diteliti harus dalam keadaan homogen agar dalam pengambilan sampel dapat digunakan teknik random sampling, dapat diuji dengan mengunakan uji Bartlett dengan rumus sebagai berikut: dimana (Sudjana, 2005: 263) dengan = besarnya homogenitas = varians masing-masing kelompok = varians total = jumlah masing-masing kelompok Kriteria pengujian : jika dengan dan maka populasi keadaan homogen. Hasil perhitungan uji homogenitas data populasi diperoleh dan , karena berarti bahwa populasi mempunyai varians yang sama (homogen), perhitungan uji homogenitas data populasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27. 3.10.2.2 Uji Analisis Varians Populasi Uji ini dilakukan untuk mengetahui kesamaan rata-rata dari kelas dalam populasi, dapat diuji dengan mengunakan rumus sebagai berikut: 37 Uji kesamaan keadaan awal populasi dihitung menggunakan rumus: Jumlah kuadrat total ( ) Jumlah kuadrat antara kelompok ( Jumlah kuadrat dalam ( ) ) Mean kuadrat antara kelompok Mean kuadrat kuadrat dalam (Sugiyono, 2007 : 201-202) Pada tabel 3.8 disajikan ringkasan uji analisis varians. Tabel 3.8 Ringkasan Uji Analisis Varians db Jk Mk Sumber Variasi Antar k-1 dk pembilang = k-1 Kelompok dk penyebut = (n-k) Dalam n-k Kelompok Total n-1 Dengan n = jumlah seluruh siswa populasi dan k = jumlah kelas sampel 38 Kriteria pengujian jika Fhitung < Ftabel dengan 1), dk penyebut = dengan dk pembilang = (k- maka maka populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda. Hasil perhitungan uji analisis varians data populasi diperoleh (Fhitung = 0,528) dan (Ftabel = 1,956), karena Fhitung < Ftabel berarti bahwa populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda, perhitungan uji analisis varians data populasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28. 3.10.2 Analisis Data Akhir Analisis tahap akhir digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Uji yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas, uji hipotesis, analisis aktivitas belajar, analisis hasil belajar dan uji gain. Data yang digunakan pada analisis tahap awal adalah nilai pretest-posstest dari 2 kelas sampel. Tahapan analisis tahap akhir adalah sebagai berikut: 3.10.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis berdistribusi normal atau tidak. Rumus yang digunakan adalah rumus Chi Kuadrat. Keterangan: : Chi kuadrat Ei : frekuensi yang diharapkan Oi : frekuensi pengamatan 39 Jika dengan derajat kebebasan maka data berdistribusi normal (Sudjana, 2005: 273). 3.10.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan menggunakan varians terbesar dibandingkan varians terkecil. Rumus yang digunakan adalah Untuk Ho: = dan Ha : dan Ho ditolak jika Kriteria pengujian: untuk Ho: dengan ≠ maka Ho diterima jika . (Sudjana, 2005: 249-251). = dan Ha : ≠ jika Fhitung < Ftabel dengan dk pembilang = (k-1), dk penyebut = maka maka kedua sampel keadaan homogen. 3.10.2.3 Uji Hipotesis Uji hipotesis menggunakan uji t yaitu dengan uji perbedaan dua rata-rata uji satu pihak. Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata aktivitas dan hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik daripada rata-rata hasil belajar kelompok kontrol. Rumus uji t yang digunakan adalah: dimana (Sugiyono, 2008: 197) 40 Kriteria pengujian: Jika dan taraf signifikan dengan maka Ho diterima. Ho = tidak ada perbedaaan aktivitas dan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol Ha = ada perbedaaan aktivitas dan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dimana aktivitas dan hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol . 3.10.2.4 Analisis Tes Tes berupa pilihan ganda digunakan untuk memperoleh hasil belajar siswa kognitif yang dianalisis dengan menggunakan rumus : Pada tabel 3.9 disajikan kriteria ketuntasan hasil belajar. Tabel 3.9 Kriteria Ketuntasan Hasil Belajar Nilai Kriteria Belum Tuntas Tuntas (Depdiknas, 2007) 3.10.2.5 Analisis Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk digunakan untuk memperoleh data aktivitas belajar, hasil belajar siswa afektif dan psikomotorik yang dianalisis dengan menggunakan rumus : 41 Pada tabel 3.10 disajikan kriteria lembar observasi aktivitas belajar. Tabel 3.10 Kriteria Lembar Observasi Aktivitas Belajar Nilai Kriteria 85% - 100% Sangat Aktif 65% - 84% Aktif 55% - 64% Cukup Aktif 0% - 54% Kurang Aktif Pada tabel 3.11 disajikan kriteria lembar observasi hasil belajar psikomotorik dan hasil belajar afektif . Tabel 3.11 Kriteria Lembar Observasi Hasil Belajar Nilai Kriteria 85% - 100% Sangat Baik 65% - 84% Baik 55% - 64% Cukup Baik 0% - 54% Kurang Baik (Aqib et al., 2011: 161) 3.10.2.6 Uji Gain Untuk melihat besarnya perubahan aktivitas dan hasil belajar siswa akibat pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning digunakan uji gain dengan persamaan sebagai berikut: Keterangan: = faktor gain = skor rata-rata tes awal (%) = skor rata-rata tes akhir (%) 42 Pada tabel 3.12 disajikan kriteria lembar observasi. Tabel 3.12 Kriteria Faktor Gain Nilai Kriteria g > 0,70 Tinggi 0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang g < 0,30 Rendah (Wiyanto, 2008: 86) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Analisis Tahap Awal Analisis tahap awal dilakukan sebelum penelitian dan bertujuan untuk mengetahui adanya kesamaan kondisi awal sampel. Data yang digunakan adalah nilai ujian akhir semester gasal tahun pelajaran 2012/2013 dari populasi kelas X SMA Negeri Grobogan berjumlah 9 kelas diperoleh dengan metode dokumentasi, data tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 Jumlah Siswa 40 40 40 40 40 40 40 Nilai tertinggi 80 82 79 82 90 81 85 Nilai terendah 71 70 71 70 69 61 60 Rata-Rata 75 74 75 74 73 73 71 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 26. X-8 39 81 70 73 X-9 40 86 69 74 Analisis data awal terdiri dari dua uji, yaitu uji homogenitas dan uji kesamaan keadaan awal populasi (uji anava). 4.1.1.1 Uji Homogenitas Populasi Berdasarkan hasil analisis uji homogenitas populasi diperoleh dan dengan dan Hasil perhitungan menunjukan nilai adalah =15,507. , maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti populasi mempunyau varians yang sama (homogen), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 27. 43 44 4.1.1.2 Uji Analisis Varians Populasi Berdasarkan hasil analisis dengan uji analisis varians populasi diperoleh dan dengan dengan dk pembilang , dk penyebut perhitungan menunjukan nilai dan adalah =1,965. Hasil , maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda, data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 28. Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa kesembilan sampel homogen sehingga teknik pengambilan sampel dapat dilakukan untuk menetapkan kelas yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik simple random sampling sehingga dipilih kelas X-5 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. 4.1.2 Hasil Analisis Tahap Akhir Analisis tahap akhir dilakukan setelah penelitian dan bertujuan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakan. Data yang digunakan adalah data hasil belajar kognitif diperoleh dengan metode tes sedangkan data aktivitas belajar, data hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik diperoleh dengan metode observasi. 4.1.2.1 Data Hasil Belajar Kognitif Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar kognitif adalah data nilai tes (pretest dan posttest), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 30 dan 35. 45 4.1.2.1.1 Uji Normalitas Sampel Hasil perhitungan uji normalitas sampel dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Sampel. Sumber Data Kelas Eksperimen 5,45 Pre test Kontrol 9,61 11,1 Eksperimen 4,36 Post test Kontrol 5,53 Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 31, 32, 36, 37. Kriteria Normal Normal Normal Normal Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh dan dengan . Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti data tersebut terdistribusi normal. 4.1.2.1.2 Uji Kesamaan Dua Varians Sampel Hasil perhitungan uji kesamaan dua varians sampel dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Sampel. Sumber Data Kelas Eksperimen Pre test Kontrol Eksperimen Post test Kontrol Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 33 dan 38. Kriteria Homogen Homogen Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh pembilang dan dk penyebut dengan dan Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti data tersebut homogen. k . 46 4.1.2.1.3 Uji Hipotesis Sampel Hasil perhitungan uji kesamaan dan perbedaan dua varians sampel dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kesamaan dan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel Sumber Data Kelas Eksperimen Pretest 0,28 1,99 Kontrol Eksperimen Posttest 1,99 Kontrol Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 34 dan 39. Kriteria Tidak berbeda Berbeda Berdasarkan hasil analisis dengan uji t untuk data pretest diperoleh dengan dk penyebut dan k pembilang dan . Maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti rata-rata data pretest kedua kelas sama artinya rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sama dengan nilai pretest kelas kontrol. Sedangkan untuk data posttest diperoleh dengan dan dk penyebut dan k pembilang . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti rata-rata data posttest kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih baik dari nilai posttest kelas kontrol. 4.1.2.1.4 Uji Gain Sampel Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel Kelas Eksperimen Kontrol 53,8 % 53,3 % 82,8 % 77,1 % 0,63 N-gain (%) 63% 50% Kriteria Sedang Sedang 47 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 40 dan 41. 4.1.2.2 Data Aktivitas Belajar Data yang dianalisis sebagai nilai aktivitas belajar adalah data nilai observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 43 dan 44. 4.1.2.2.1 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor aktivitas belajar kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.6. Indikator 1 2 3 4 Jumlah skor (%) Kriteria Jumlah siswa dengan skor Rata-Rata Pertemuan Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi Mengemukakan 0 16 20 4 108 2.70 67.5 A pendapat Bertanya 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CA I Menulis data 0 5 25 10 125 3.13 78.1 A Mengukur 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SA Menarik Kesimpulan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A Rata-rata skor 123.2 3.08 77 A Mengemukakan 0 0 16 24 144 3.60 90 SA pendapat Bertanya 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CA II Menulis data 0 0 20 20 140 3.50 87.5 SA Mengukur 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SA Menarik kesimpulan 0 0 20 20 140 3.50 87.5 SA Rata-rata skor 134.4 3.36 84 A Keterangan: SA=Sangat Aktif, A=Aktif, CA=Cukup Aktif dan KA=Kurang Aktif Dari Tabel 4.6, hasil observasi aktivitas belajar kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut 48 1) Pada aspek penilaian mengemukakan pendapat pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 67,5% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 90% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 2) Pada aspek penilaian bertanya pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 64,4% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 64,4% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 3) Pada aspek penilaian menulis data pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 4) Pada aspek penilaian mengukur pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 90,6% dengan kriteria sangat aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 90,6% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 5) Pada aspek penilaian menarik kesimpulan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata aktivitas belajar kelas eksperimen antara pertemuan I dengan pertemuan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.1 49 Persentase Skor Rata-Rata Pertemuan I 100.0% 80.0% 90% 67.5% Pertemuan II 78.1%87.5% 90.6% 90.6% 84.4% 87.5% Mengukur Menarik kesimpulan 64.4% 64.4% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0% Mengemukakan pendapat Bertanya Menulis data Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator Gambar 4.1 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan pertemuan II dalam Persentase Berdasarkan Gambar 4.1, aktivitas belajar pada kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) mengemukakan pendapat, 3) menulis data, dan 5) menarik kesimpulan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 2) bertanya dan 4) mengukur tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 4.1.2.2.2 Deskripsi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor aktivitas belajar kelas kontrol pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.7. Kriteria Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Kelas Kontrol Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi Jumlah siswa dengan skor Jumlah Indikator (%) skor 1 2 3 4 Rata-Rata Pertemuan 50 Mengemukakan 0 26 14 0 94 2.35 58.8 CA pendapat Bertanya 0 33 7 0 87 2.18 54.4 KA I Menulis data 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A Mengukur 0 0 25 15 135 3.38 84.4 A Menarik Kesimpulan 0 0 35 5 125 3.13 78.1 A Rata-rata skor 115.2 2.88 72 A Mengemukakan 0 0 26 14 134 3.35 83.8 A pendapat Bertanya 0 33 7 0 87 2.18 54.4 KA II Menulis data 0 5 35 0 115 2.88 71.9 A Mengukur 0 0 30 10 130 3.25 81.3 A Menarik kesimpulan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 A Rata-rata skor 119.2 2.98 74.5 A Keterangan: SA=Sangat Aktif, A=Aktif, CA=Cukup Aktif dan KA=Kurang Aktif Dari Tabel diatas, hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut: 1) Pada aspek penilaian mengemukakan pendapat pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 58,8% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 83,8% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 2) Pada aspek penilaian bertanya pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 54,4% dengan kriteria cukup aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 54,4% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 51 3) Pada aspek penilaian menulis data pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 71,9% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi penurunan. 4) Pada aspek penilaian mengukur pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria sangat aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria aktif. Pada aspek tersebut terjadi penurunan. 5) Pada aspek penilaian menarik kesimpulan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria aktif dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria sangat aktif. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata aktivitas belajar berdasarkan indikator kelas kontrol antara pertemuan I dengan pertemuan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.2. Persentase Skor Rata-RAta Pertemuan I 90.0% 80.0% 70.0% 60.0% 50.0% 40.0% 30.0% 20.0% 10.0% 0.0% 83.8% 58.8% Mengemukakan pendapat Pertemuan II 84.4% 71.9% 84.4% 81.3% Menulis data Mengukur 78.1% 81.3% 54.4% 54.4% Bertanya Menarik kesimpulan Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator Gambar 4.2 Perbandingan Skor Rata-Rata Aktivitas Belajar Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase 52 Berdasarkan Gambar 4.2, aktivitas belajar pada kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) mengemukakan pendapat dan 5) menarik kesimpulan terjadi peningkatan; pada aspek 3) menulis data dan 4) mengukur terjadi penurunan; pada aspek penilaian 2) bertanya tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 4.1.2.2.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk data aktivitas belajar dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel Sumber Data Kelas Kriteria Eksperimen Pertemuan I 1,99 Berbeda Kontrol Eksperimen Pertemuan II 1,99 Berbeda Kontrol Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46 dan 47. Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh dengan k pembilang dan dan dk penyebut . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti rata-rata nilai aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai aktivitas belajar kelas eksperimen lebih baik dari nilai aktivitas belajar kelas kontrol. 4.1.2.2.4 Uji Gain Sampel Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data aktivitas belajar dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel N-gain (%) Kelas Kriteria 30 Eksperimen 77 % 84 % 0,3 Sedang 9 Kontrol 72 % 74,5 % 0,09 Rendah Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58. 53 4.1.2.3 Data Hasil Belajar Afektif Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar afektif adalah data hasil observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 48 dan 49. 4.1.2.3.1 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor hasil belajar afektif kelas eksperimen pada pertemuan I dan II Kriteria Tabel 4.10 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi Jumlah siswa dengan skor Jumlah Indikator (%) skor 1 2 3 4 Rata-rata Pertemuan dapat dilihat pada Tabel 4.10. Kehadiran dalam 0 0 0 40 160 4 100 SB mengikuti pelajaran Perhatian siswa saat 0 17 23 0 103 2.58 64.4 CB pelajaran I Kerjasama dalam 0 3 22 15 132 3.3 82.5 B kelompok Kerapian pakaian 0 4 1 35 151 3.78 94.4 SB Tanggungjawab 0 14 22 4 110 2.75 68.8 B Rata-rata skor 131 3.28 82 B Kehadiran dalam 0 0 0 40 160 4 100 SB mengikuti pelajaran Perhatian siswa saat 0 0 18 22 142 3.55 88.8 SB pelajaran II Kerjasama dalam 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB kelompok Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB Tanggungjawab 0 13 26 1 108 2.7 67.5 B Rata-rata skor 142 3.55 88.8 SB Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik Dari Tabel 4.10, hasil observasi hasil belajar afektif kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskripsi sebagai berikut: 54 1) Pada aspek penilaian kehadiran dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 2) Pada aspek penilaian perhatian siswa saat pembelajaran pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 64,4% dengan kriteria cukup baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 88,8% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 3) Pada aspek penilaian kerjasama dalam kelompok pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 82,5% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 4) Pada aspek penilaian kerapian pakaian pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 94,4% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 5) Pada aspek penilaian tanggung jawab pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 68,8% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 67,5% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi penurunan. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar afektif berdasarkan indikator kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada Gambar 4.3. 55 Presentase skor rata-rata Pertemuan I 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% 100% 100% Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 88.8% 64.4% Pertemuan II 87.5% 82.5% 100% 94.4% Perhatian siswa Kerjasama saat dalam kelompok pembelajaran 68.8% 67.5% Kerapian Pakaian Tanggung Jawab Hasil Belajar Afektif Berdasarkan Indikator Gambar 4.3 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase Berdasarkan Gambar 4.3, hasil belajar afektif pada kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 2) perhatian siswa saat pembelajaran, 3) kerjasama dalam kelompok dan 4) kerapian pakaian terjadi peningkatan; pada aspek 5) tanggung jawab terjadi penurunan, pada aspek penilaian 1) kehadiran dalam mengikuti pelajaran tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 4.1.2.3.2 Deskripsi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor hasil belajar afektif kelas kontrol pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.11. Kriteria I Tabel 4.11 Hasil Observasi Hasil Belajar Afektif Kelas Kontrol Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi Jumlah siswa dengan skor Jumlah Indikator (%) skor 1 2 3 4 Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 0 0 0 40 160 4 100 SB Perhatian siswa saat pelajaran 0 24 14 2 98 2.45 61.3 CB Kerjasama dalam kelompok 0 24 16 0 96 2.4 60 CB 0 0 0 0 40 19 13 8 160 109 125 4 2.73 3.12 100 68.1 77.9 SB B B 0 0 40 160 4 100 SB Perhatian siswa saat pelajaran 0 12 11 17 125 3.13 78.1 SB Kerjasama dalam kelompok 0 19 15 107 2.68 66.9 SB Rata-rata Pertemuan 56 Kerapian pakaian Tanggungjawab Rata-rata skor Kehadiran dalam mengikuti pelajaran II 0 6 Kerapian pakaian 0 0 0 40 160 4 100 SB Tanggungjawab 0 14 14 12 118 2.95 73.8 B Rata-rata skor 134 3.35 83.8 SB Keterangan: SB=Sangat Baik, B= Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik Dari Tabel 4.11, hasil observasi hasil belajar afektif kelas kontrol pada pertemuan I dan II dinalisis secara deskriptif sebagai berikut: 1) Pada aspek penilaian kehadiran dalam mengikuti pelajaran pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 2) Pada aspek penilaian perhatian siswa saat pembelajaran pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 61,2% dengan kriteria cukup baik dan pada 57 pertemuan II diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 3) Pada aspek penilaian kerjasama dalam kelompok pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 60% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 66,9% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 4) Pada aspek penilaian kerapian pakaian pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 100% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 5) Pada aspek penilaian tanggung jawab pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 68,1% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh rata persentase sebesar 73,7% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar afektif kelas kontrol pada pertemuan I dan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.4. 58 Persentase skor rata-rata Pertemuan I 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Pertemuan II 100% 100% 100% 100% 78.1% 61.3% Kehadiran dalam mengikuti pelajaran Perhatian siswa saat pembelajaran 68.1% 73.8% 60% 66.9% Kerjasama dalam kelompok Kerapian Pakaian Tanggung Jawab Hasil Belajar Berdasarkan Indikator Gambar 4.4 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Afektif Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase Berdasarkan Gambar 4.4, hasil belajar afektif pada kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain, 2) perhatian siswa saat pembelajaran, 3) kerjasama dalam kelompok, dan 5) tanggung jawab terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 1) kehadiran dalam mengikuti pelajaran dan 4) kerapian pakaian tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 4.1.2.3.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk data hasil belajar afektif pada pertemuan I dan II dapat dilihat pada Tabel 4.12. Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel Sumber Data Kelas Kriteria Eksperimen Pertemuan I 1,99 Berbeda Kontrol Eksperimen Pertemuan II 1,99 Berbeda Kontrol Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 51 dan 52. 59 Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh dengan k pembilang dan dan dk penyebut . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol. 4.1.2.3.4 Uji Gain Sampel Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar afektif dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel N-gain (%) Kelas 37% Eksperimen 82 % 88,75 % 0,37 26% Kontrol 78 % 83,75 % 0,26 Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58. Kriteria Sedang Rendah 4.1.2.4 Data Hasil Belajar Psikomotorik Data yang dianalisis sebagai nilai hasil belajar psikomotorik adalah data nilai observasi (pertemuan I dan II), data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 53 dan 54. 4.1.2.4.1 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.14. I Rata-rata Pertemuan Tabel 4.14 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Eksperimen Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi Jumlah siswa dengan skor Jumlah Indikator (%) skor 1 2 3 4 Menyiapkan alat dan bahan percobaan 0 0 Merangkai alat dan bahan percobaan 0 15 25 Melakukan pengamatan dan percobaan 0 Kemampuan menggunakan alat Merapikan alat bahan percobaan dan Rata-rata skor Menyiapkan alat dan bahan percobaan II 30 10 Kriteria 60 130 3.25 81.3 B 0 105 2.63 65.6 B 0 25 15 135 3.38 84.4 B 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B 128 3.2 80 B 140 3.5 87.5 SB 5 105 2.63 65.6 B 0 0 Merangkai alat dan bahan percobaan 0 20 15 Melakukan pengamatan dan percobaan 0 0 15 25 145 3.63 90.6 SB Kemampuan menggunakan alat 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B 0 5 10 25 140 3.5 87.5 SB Merapikan alat bahan percobaan dan 20 20 Rata-rata skor 133 3.33 83.1 B Keterangan: SB=Sangat Baik, B= Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik Dari Tabel 4.14, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut: 1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria sangat baik dan pada 61 pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria cukup baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 90,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar psikomotorik berdasarkan indikator kelas eksperimen antara pertemuan I dan pertemuan II dalam presentase dapat dilihat pada Gambar 4.5. 62 Presentase Skor Rata-Rata Pertemuan I 100.0% 80.0% 81.3% 87.5% Pertemuan II 84.4% 90.6% 84.4% 84.4% 84.4% 87.5% 65.6% 65.6% 60.0% 40.0% 20.0% 0.0% Menyiapkan Merangkai alat Melakukan Kemampuan Merapikan alat alat dan bahan dan bahan pengamatan menggunakan dan bahan percobaan percobaan dan percobaan alat percobaan Hasil Belajar Psikomotorik Bedasarkan Indikator Gambar 4.5 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator Kelas Eksperimen antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Presentase Berdasarkan Gambar 4.4, hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 1) menyiapkan alat dan bahan percobaan 3) melakukan pengamatan dan percobaan 5) merapikan alat dan bahan percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 2) merangkai alat dan bahan 4) kemampuan menggunakan alat tidak terjadi peningkatan atau penurunan. 4.1.2.4.2 Deskripsi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada kegiatan laboratorium diperoleh nilai skor hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.15. I Menyiapkan alat dan bahan percobaan 0 10 20 10 120 3 75 B Merangkai alat dan bahan percobaan 0 15 25 0 105 2.63 65.6 B Melakukan pengamatan dan percobaan 0 0 30 10 130 3.25 81.3 B Kemampuan menggunakan alat 0 20 10 10 110 2.75 68.8 B 0 5 115 2.88 71.9 B 116 2.9 72.5 B Merapikan alat dan bahan percobaan Rata-rata skor Menyiapkan alat dan bahan percobaan II Kriteria Tabel 4.15 Hasil Observasi Hasil Belajar Psikomotorik Kelas Kontrol Pada Pertemuan I dan II dalam Frekuensi Jumlah siswa dengan skor Jumlah Indikator (%) skor 1 2 3 4 Rata-rata Pertemuan 63 35 0 0 20 15 5 105 2.63 65.6 CB Merangkai alat dan bahan percobaan 0 25 15 0 95 2.38 59.4 CB Melakukan pengamatan dan percobaan 0 0 25 15 135 3.38 84.4 B Kemampuan menggunakan alat 0 0 35 125 3.13 78.1 B 5 Merapikan alat dan 0 0 20 20 140 3.5 87.5 SB bahan percobaan Rata-rata skor 120 3 75 B Keterangan: SB=Sangat Baik, B=Baik, CB=Cukup Baik dan KB=Kurang Baik Dari Tabel 4.15, hasil observasi hasil belajar psikomotorik kelas kontrol pada pertemuan I dan II dianalisis secara deskriptif sebagai berikut: 1) Pada aspek penilaian menyiapkan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 75% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi penurunan. 64 2) Pada aspek penilaian merangkai alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 65,6% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 59,4% dengan kriteria cukup baik. Pada aspek tersebut terjadi penurunan. 3) Pada aspek penilaian melakukan pengamatan dan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 81,3% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 84,4% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 4) Pada aspek penilaian kemampuan menggunakan alat pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 68,8% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 78,1% dengan kriteria baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. 5) Pada aspek penilaian merapikan alat dan bahan percobaan pada pertemuan I diperoleh persentase sebesar 71,9% dengan kriteria baik dan pada pertemuan II diperoleh persentase sebesar 87,5% dengan kriteria sangat baik. Pada aspek tersebut terjadi peningkatan. Untuk lebih jelas mengenai perbandingan skor rata-rata hasil belajar psikomotorik berdasarkan indikator kelas kontrol antara pertemuan I dengan pertemuan II dalam persentase dapat dilihat pada Gambar 4.6 65 Persentase Skor Rata-Rata Pertemuan I 100.0% 80.0% 60.0% 75% Pertemuan II 81.3% 84.4% 65.6% 65.6% 59.4% 87.5% 71.9% 78.1% 68.8% 40.0% 20.0% 0.0% Menyiapkan Merangkai alat Melakukan Kemampuan Merapikan alat alat dan bahan dan bahan pengamatan menggunakan dan bahan percobaan percobaan dan percobaan alat percobaan Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator Gambar 4.6 Perbandingan Skor Rata-Rata Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan Indikator Kelas Kontrol antara Pertemuan I dengan Pertemuan II dalam Persentase Berdasarkan Gambar 4.6, hasil belajar psikomotorik pada kelas kontrol dapat disimpulkan bahwa pada aspek penilain 3) melakukan pengamatan dan percobaan 4) kemampuan menggunakan alat 5) merapikan alat dan bahan percobaan terjadi peningkatan; pada aspek penilaian 1) menyiapkan alat dan bahan percobaan 2) merangkai alat dan bahan terjadi penurunan. 4.1.2.4.3 Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel Hasil perhitungan uji perbedaan dua rata-rata sampel untuk hasil belajar psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16 Hasil Perhitungan Perbedaan Dua Rata-Rata Sampel Sumber Data Kelas Kriteria Eksperimen 1,99 Kontrol Eksperimen Pertemuan II 1,99 Kontrol Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 56 dan 57. Pertemuan I Berbeda Berbeda 66 Berdasarkan hasil analisis tersebut untuk data pertemuan I dan II diperoleh dengan k pembilang dan dan dk penyebut . Maka dapat disimpulkan Ho ditolak. Hal ini berarti rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas psikomotorik. 4.1.2.3.5 Uji Gain Sampel Hasil perhitungan uji gain sampel untuk data hasil belajar psikomotorik dapat dilihat pada Tabel 4.17. Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Uji Gain Sampel N-gain (%) Kelas 16% Eksperimen 80 % 83,13 % 0,16 7% Kontrol 73 % 75 % 0,07 Ringkasan perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 58. 4.2 Kriteria Rendah Rendah Pembahasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa SMA Negeri 1 Grobogan kelas X semester genap materi listrik dinamis. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah simple random sampling, dapat dilakukan setelah dilakukan analisis terhadap populasi dengan menganggap populasi memiliki kesamaan varian dan rata-rata antar kelas. Kelas yang terpilih menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah kelas X-5 dan kelas X-9 dengan masing-masing kelas berjumlah 40 siswa, kelas X-5 sebagai kelasa eksperimen dan kelas X-9 sebagai kelas kontrol. Keduanya diberikan dua 67 perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning dan kelas kontrol dengan kegiatan laboratorium verifikatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes dan metode observasi. Metode tes digunakan untuk memperoleh data hasil belajar kognitif melalui pretest dan postest. Metode observasi digunakan utuk memperoleh data aktivitas belajar, hasil belajar afektif dan hasil belajar psikomotorik selama kegiatan laboratorium berlangsung pada kedua kelas, baik eksperimen maupun kontrol. 4.2.1 Pembahasan Aktivitas Belajar Dengan dilaksankannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki interaksi siswa dalam belajar atau aktivitas belajar yang rendah. Implementasi kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kontrol berlangsung 2 pertemuan dengan materi listrik dinamis, pada pertemuan I diamati aktivitas dilakukan siswa dalam mempelajari alat ukur dan hukum ohm sedangkan pada pertemuan II diamati aktivitas dilakukan siswa dalam mempelajari rangkaian hambaran seri dan paralel. Indikator aktivitas belajar yang diamati dalam kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya: mengemukakan pendapat, bertanya, menulis data, mengukur, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data aktivitas belajar pada kelas eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 80,5% dengan kriteria aktif dan pada kelas kontrol memiliki persentase nilai rata- 68 rata pada pertemuan I dan II adalah 73,3% dengan kriteria aktif. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.7. Persentase Nilai Aktivitas Belajar Eksperimen 100% 80% 77% 84% 72% Kontrol 74.5% 80.5% 73.3% 60% 30% 40% 20% 9% 0% Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain Gambar 4.7 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-gain Aktivitas Belajar antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase Berdasarkan Gambar 4.7, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan bahwa aktivitas belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata aktivitas belajar pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dari nilai rata-rata aktivitas belajar kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih aktif dalam kegiatan laboratorium daripada kelas kontrol. Namun untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara statistik lebih lanjut. Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat pada Tabel 4.8 tampak bahwa rata-rata nilai aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai aktivitas belajar kelas eksperimen lebih baik dari nilai aktivitas belajar kelas kontrol baik pada pertemuan I maupun pada pertemuan II. Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar kelas kontrol sebesar (sedang) dan pada (rendah). Dari analisis uji gain dapat dilihat 69 pada Tabel 4.9 tampak bahwa peningkatan aktivitas belajar kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol ( ). Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan nilai aktivitas belajar yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana kelas eksperimen memiliki nilai aktivitas belajar lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative learning berpengaruh pada peningkatan aktivitas belajar siswa. Besarnya pengaruh sebesar 30 % termasuk kriteria sedang. Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen berupa peningkatan aktivitas belajar siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih melibatkan siswa secara langsung dalam penyelidikan dan penggalian pengetahuan sehingga dapat membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa aktif belajar dalam kegiatan laboratorium sebagai upaya menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat Dick & Carey (1985) bahwa proses pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa secara aktif melakukan keterlibatan langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Menurut Wittrok (1992), kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning memandang siswa sebagai siswa aktif berkerja untuk membangun pemahaman yang bermakana dengan menghasilkan berbagai 70 informasi yang diterima oleh siswa dan berbeda dengan siswa yang hanya melibatkan proses penghafalan informasi dimana siswa pasif menerima informasi tanpa adanya pengolahan informasi yang bermakna. Pada indikator aktivitas belajar yang diamati pada kelas eksperimen yaitu bertanya dan mengukur tidak terjadi peningkatan atau penurunan, hal ini disebabkan siswa belum memiliki keberanian yang kuat untuk bertanya akan rasa keingintahuan siswa mengenai fenomena terjadi pada kegiatan laboratorium mempelajari materi dinamis dan siswa belum dapat menghubungan pengetahuna mengenai besaran dan pengukuran yang telah dimiliki sebelumnya sehingga membuat kesulitan siswa dalam mengukur besaran pada materi dinamis. Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas kontrol, siswa cenderung pasif dikarenakan dirancang tidak didasarkan pada pengetahuan awal yang tujuannya lebih pada verifikasi konsep, bukan pembentukan konsep dan menanggulangi miskonsepsi. Hal ini sejalan dengan pendapat Aufschnaiter & Stefan (2007) bahwa kegiatan laboratorium verifikatif, siswa jarang menunjukan pemahaman tentang apa yang dilakukan dan dikatakan sebagai percobaaan yang membosankan. Pada indikator aktivitas belajar yang diamati pada kelas kontrol yaitu bertanya tidak terjadi peningkatan atau penurunan hal ini disebabkan pembelajaran yang monoton menyebabkan siswa enggan bertanya. Indikator menulis data dan mengukur terjadi penurunan, hal ini disebabkan kurangnya siswa melatih ketajaman pikirannya dalam menggunakan alat ukur listik dan menghubungkan pengetahuan mengenai prinsip pengukuran dalam kegiatan laboratorium mengenai materi listrik dinamis. 71 Melalui kegiatan laboratorium akan terciptalah situasi belajar aktif dan lebih untuk mengembangkan konsep berhubungan dengan peristiwa serupa (konsep berbasis fenomena) daripada yang muncul dari teori serta terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang akan mengarah pada peningkatan prestasi. 4.2.2 Pembahasan Hasil Belajar Kognitif Dengan dilaksankannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki pemahaman dalam belajar siswa atau hasil belajar kognitif yang rendah pada materi listrik dinamis. Indikator hasil belajar kognitif siswa yang diukur dalam kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya: pengetahuan (C1), pemahaman (C2), aplikasi (C3), analisis (C4), sintesis (C5) dan evaluasi (C6) yang dimuat dalam bentuk soal pilihan ganda serta digunakan untuk mendapatkan data pretest dan posttest. Dari data hasil belajar kognitif, untuk data pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata yaitu 53,8% dan 53,3%. sedangkan untuk data posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata yaitu 82,8 % dan 77,1 %. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.8. Persentase Nilai Hasil Belajar Kognitif Eksperimen 100.0% 82.8% 80.0% 60.0% Kontrol 77.1% 63% 53.8% 53.3% 50% 40.0% 20.0% 0.0% Pretest Posttest N-gain 72 Gambar 4.8 Perbandingan Nilai Pretest, Posttest dan N-gain Hasil Belajar Kognitif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase. Berdasarkan Gambar 4.8, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan bahwa hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai ratarata posttest pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dari nilai rata-rata posttest kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Namun untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara statistik lebih lanjut. Selanjutnya analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians untuk data pretest dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif kedua kelas tidak berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen sama dengan nilai hasil belajar kognitif kontrol, hal tersebut disebabkan kedua kelas memiliki keadaan awal yang sama dan belum mendapatkan perlakuan, sedangkan untuk data posttest dapat dilihat pada Tabel 4.4 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar kognitif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar kognitif kontrol, hal tersebut disebabkan kedua kelas sudah mendapatkan perlakuan. Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar pada kelas kontrol sebesar (sedang) dan (sedang). Dari analisis uji gain dapat dilihat pada Tabel 4.5 tampak bahwa peningkatan hasil belajar kognitif kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol ( ). Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan nilai hasil belajar kognitif yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas 73 yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, dimana kelas eksperimen memiliki nilai hasil belajar kognitif lebih tinggi daripada kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar kognitif siswa. Besarnya pengaruh sebesar 63 % termasuk criteria sedang. Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu meningkat hasil belajar kognitif siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning lebih menekankan pada pengintergrasian secara aktif dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dimiliki sebelumnya sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan mengontrol kognitif. Di dalam kegiatan laboratorium tersebut siswa akan mendapatkan pengalaman yang bermakna dan pengetahuan yang dikontruksi dari hasil penyelidikan sendiri untuk memahami konsep-konsep ilmiah dan pengembangan kemampuan pemecahan masalah, pengetahuan yang diperoleh tersebut akan disimpan pada memori jangka panjang. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Suma (2005) bahwa kegiatan laboratorium mendorong kemampuan siswa utuk membangun dan mengembangkan konsep-konsep, prinsip-prinsip dan hokum-hukum melalui pengalaman langsung (first-hand experience). Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Menurut Al-Naqbi & Hassan (2005) bahwa melalui 74 kegiatan laboratorium ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman intuitif dan untuk mengalami bagaimana rasanya untuk menjadi pencipta pengetahuan daripada sebagai konsumen pengetahuan. Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas kontrol mengakibatkan siswa belum mampu mengembangkan proses kognitif dan hanya memperoleh pemahaman prosedural ilmu. Menurut Suma (2005) bahwa kegiatan laboratorium verifikatif tidak mengembangkan kreativitas dan kemampuan berpikir apalagi menimbulkan konflik kognitif yang mendorong siswa untuk mengubah pandangannya tentang suatu konsep. 4.2.3 Pembahasan Hasil Belajar Afektif Dengan dilaksanakannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki minat dan motivasi siswa dalam belajar serta memberikan perlengkapan bagi siswa mengkaitkan teori dan percobaan untuk menghadirkan keinginan mengenai fenomena yang ada pada materi dinamis. Indikator hasil belajar afektif yang diamati dalam kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya: kehadiran dalam mengikuti pelajaran, perhatian siswa saat pembelajaran, kerjasama dalam kelompok, kerapian pakaian, dan tanggung jawab. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data hasil belajar afektif pada kelas eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 85,3% dengan kriteria sangat baik dan pada kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 74,1% dengan kriteria baik. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.9. 75 Presentase Nilai Hasil Belajar Afektif Eksperimen 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 82% Kontrol 88.75% 78% 83.75% 85.4% 80.9% 37% 26% Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain Gambar 4.9 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain Hasil Belajar Afektif antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase Berdasarkan Gambar 4.9, tampak sekilas bahwa adanya perbedaan nilai hasil belajar afektif antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil belajar afektif pada kelas eksperimen terlihat lebih tinggi daripada nilai hasil belajar afektif kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik dalam kegiatan laboratorium daripada kelas kontrol. Namun untuk memperoleh kesimpulan yang lebih akurat diperlukan pengujian hipotesis secara statistik lebih lanjut. Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat pada Tabel 4.12 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol baik pada pertemuan I maupun pada pertemuan II. 76 Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar kelas kontrol sebesar (sedang) dan pada (rendah). Dari analisis uji gain dapat dilihat pada Tabel 4.13 tampak bahwa peningkatan hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol ( ). Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan nilai hasil belajar afektif yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana kelas eksperimen memiliki nilai hasil belajar afektif lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar afektif siswa. Besarnya pengaruh sebesar 37% termasuk kriteria sedang. Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu meningkat hasil belajar afektif siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang menuntut adanya interaksi antar siswa untuk bekerjasama dalam penyelidikan suatu konsep atau pengetahuan yang belum dimiliki siswa, selain itu peran kegiatan laboratorium tersebut akan memberikankan rangsangan yang menarik perhatian siswa sehingga dapat memunculkan adanya minat dan motivasi dalam proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Rifai & Catharina (2011) menyatakan stimulus yang unik akan menarik perhatian setiap orang dan 77 cenderung untuk mempertahankan keterlibatan diri secara aktif terhadap stimulus tersebut. Pada indikator hasil belajar afektif yang diamati pada kelas eksperimen yaitu tanggungjawab terjadi penurunan, hal ini sebagai bentuk dari kelemahan pada kegiatan laboratorium menggunakan generative learning menjadikan siswa merasa diteror mengkonstruksikan konsep dengan kerjasama kelompok sehingga tanggungjawab siswa terhadap kelompok sangat kurang sedangkan tidak terjadi peningkatan atau penurunan, Menurut Rahmad & Alfina (2007) untuk meningkatkan hasil belajar, salah satu faktor penunjangnya adalah faktor sosial. Lingkungan sosial berkaitan dengan interaksi siswa, misalnya kehadiran siswa lain pada waktu sedang belajar dan tanggung jawab dalam kelompok belajar mempengaruhi proses dan hasil belajar individu. Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas kontrol cenderung pasif dan monoton sehingga kurangnya interaksi baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru mengakibatkan motivasi dan minat siswa berkurang. Pada kenyataannya jika siswa kurangnya minat dan termotivasi dalam mempelajari materi listik dinamis akan terjadi kebosanan maka akan berdampak pada keberhasilan siswa dalam belajar. 4.2.4 Pembahasan Hasil Belajar Psikomotorik Dengan dilaksanakannya kegiatan laboratorium dengan upaya memperbaiki ketrampilan siswa dalam menggunakan alat ukur listrik yaitu multimeter (amperemeter, voltmeter dan ohmmeter). Implementasi kegiatan laboratorium yang disertai LKS sebagai bimbingan guru yang diperoleh siswa dalam 78 melakukan tugas-tugas praktik mengenai materi listrik dinamis. Indikator hasil belajar psikomotorik yang diamati dalam kegiatan laboratorium pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diantaranya: menyiapkan alat dan bahan percobaan, merangkai alat dan bahan percobaan, melakukan pengamatan dan percobaan, kemampuan menggunakan alat, dan merapikan alat dan bahan percobaan. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 81,6% dengan kriteria baik dan pada kelas kontrol memiliki persentase nilai rata-rata pada pertemuan I dan II adalah 74 % dengan kriteria baik. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.10. Persentase Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Eksperimen 100% 80% 80% 83.13% 73% Kontrol 75% 81.6% 74% 60% 40% 16% 20% 7% 0% Pertem. I Pertem. II Rata-Rata N-Gain Gambar 4.10 Perbandingan Nilai Pertemuan I, Pertemuan II, Rata-Rata dan N-Gain Hasil Belajar Psikomotorik antara Kelas Eksperimen dengan Kelas Kontrol dalam Persentase. Berdasarkan Gambar 4.10, tampak secara sekilas bahwa adanya perbedaan nilai hasil belajar psikomotorik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata hasil belajar psikomotorik pada kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol sehingga bisa dikatakan kelas eksperimen lebih baik dalam kegiatan laboratorium dari kelas kontrol. 79 Dari analisis uji hipotesis menggunakan uji t separated varians, dapat dilihat pada Tabel 4.16 yang menyatakan bahwa rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol baik pada pertemuan I maupun pertemuan II. Hasil uji gain pada kelas eksperimen sebesar pada kelas kontrol sebesar (rendah) dan (rendah). Dari analisis uji gain dapat dilihat pada Tabel 4.17 tampak bahwa peningkatan hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol (0,3 >0,09). Berdasarkan hasil pengujian yang telah diuraikan, maka terdapat perbedaan nilai hasil belajar psikomotorik yang signifikan antara kelas eksperimen yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dan kelas kontrol yaitu kelas yang diajar melalui kegiatan verifikatif, yang mana kelas eksperimen memiliki nilai hasil belajar psikomotorik lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Hal ini menunjukan bahwa kegiatan laboratotium menggunakan generative learning berpengaruh pada peningkatan hasil belajar psikomotorik siswa. Besarnya pengaruh sebesar 16% termasuk kriteria rendah. Adanya pengaruh dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang diberikan pada kelas eksperimen yaitu meningkat hasil belajar psikomotorik siswa, sesuai prinsip dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan pendekatan generative learning yang menekankan ketrampilan yang melibatkan antara indera dan otot dengan pengamatan langsung terhadap proses sains dapat melatih kemampuan berpikir 80 ilmiah. Hal ini sesuai dengan pendapat Wiyanto (2006) kemampuan psikomotorik atau ketrampilan gerak siswa akan terlibat secara aktif melalui pembelajaran dengan percobaan. Selain itu kegiatan laboratorium dapat membantu pemahaman siswa terhadap pelajaran menjadi lebih bermakna dan mendalam, dapat menanamkan dan mengembangkan sikap ilmiah, dapat menemukan dan memecahkan berbagai masalah baru melalui metode ilmiah dan lain sebagainya. Hal ini sesuai dengan pendapat Trumper (2003) bahawa kegiatan laboratorium ini mendorong siswa untuk berperan aktif dalam proses ilmiah dimana siswa mengeksplorasi dunia fisik, menganalis data, menarik kesimpulan dan generalisasi yang baru diperoleh pemahaman ilmiah untuk fenomena dalam kehidupan seharihari. Pada indikator hasil belajar psikomotorik yang diamati pada kelas eksperimen yaitu merangkaian alat dan bahan, kemampuan menggunakan alat dan bahan tidak terjadi peningkatan dan penurunan, hal ini disebabkan siswa membutuhkan waktu untuk mengenal dan mempelajari prinsip kerja alat ukur listrik diantaranya multimeter serta untuk melatih ketrampilan dalam menggunakan alat dan bahan dibutuhkan kegiatan laboratorium sehingga siswa terbiasa dalam menggunakan alat dan bahan khususnya pada materi listrik dinamis. Di pihak lain, implementasi kegiatan laboratorium verifikatif pada kelas kontrol cenderung pasif dan terjadi kebingungan disebabkan kurangnya persiapan, pemahaman mengenai alat dan bahan pada materi dinamis serta ketrampilan dasar yang dimiliki siswa dalam kegiatan laboratorium mengakibatkan terhambatnya 81 proses kegiatan laboratorium. Pada indikator hasil belajar psikomotorik yang diamati pada kelas kontrol yaitu menyiapkan alat dan bahan, merangkai alat dan bahan terjadi penurunan, hal ini disebabkan terjadinya kebingungan pada tahaptahap percobaan pada percobaan rangkaian rangkain hambatan seri dan paralel yang dirasa lebih sulit dibandingkan pada percobaan ohm. Oleh karna itu, dibutukankannya pemahaman siswa dalam memahami alat dan bahan dalam rangkaian dengan tujuan dan konsep tertentu dan bimbingan dari guru yang tepat untuk mencapai keberhasilan siswa dalam belajar. Padahal, keberhasilan kegiatan laboratorium didukung oleh tiga faktor, yaitu peralatan bahan dan fasilitas lainnya, tenaga laboratorium, serta bimbingan guru yang diperoleh siswa dalam melakukan tugas-tugas praktik. Hal ini sejalan dengan pendapat Abraham & Robin (2008) bahwa tugas-tugas praktik memerlukan siswa untuk membuat hubungan domain objek dan ide-ide yang lumayan lebih menuntut siswa daripada yang hanya meminta siswa untuk mengamati dan mengingat informasi suatu peristiwa atau gejala. BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dari implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Grobogan pada materi listrik dinamis, hal ini dapat dilihat dari perbedaan nilai rata-rata dan peningkatan terhadap aktivitas dan hasil belajar pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selain itu, aktivitas dan hasil belajar fisika siswa melalui implementasi kegiatan laboratorium dengan pendekatan generative learning lebih baik daripada implementasi laboratorium verifikatif. Hal ini ditunjukan oleh rata-rata nilai aktivitas dan hasil belajar baik kognitif, afektif maupun psikomotorik pada kelas eksperimen lebih baik daripada rata-rata nilai kelas kontrol. 5.2 Saran Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa sarana untuk penyempunaan penelitian selanjutnya yaitu untuk implementasi kegiatan laboratorium menggunakan generative learning dapat digunakan terutama pada materi yang membutuhkan aktivitas kegiatan laboratorium fisika, terbukti setelah dilakukan penelitian bahwa ada pengaruh positif terhadap aktivitas dan hasil belajar pada materi dinamis. Selain itu, perlu 82 83 yang diperhatikan dalam mengimplementasikan laboratorium menggunakan generative learning diantaranya dalam pengelolaan tahap-tahap agar lebih bijak, karena sebagian tahap dapat menyita waktu sehingga memerlukan persiapan yang matang dan pengetahuan awal siswa tentang materi yang akan diajarkan merupakan hal yang sangat penting dalam memperoleh pengetahuan baru sehingga dalam pembelajaran siswa tidak merasa kesulitan menerima materi akan dipelajari. DAFTAR PUSTAKA Abrahams, I & Robin M. 2008. Does Practical Work Really Work? A Study of The Effectiveness of Practical Work As A Teaching And Learning Method In School Science. International Journal of Science Education. 30(14): 1945–1969. Al-Naqbi, A. K. & Hassan H. T. 2005. The Role of Laboratory Work in School Science: Educators’ and Students’ Perspectives. Journal of Faculty of Education, 18 (22): 19-35. Aqib, Z., S. Jaiyaroh, E. Diniati & K. Khotimah. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung : Yrama Widya Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Aufschnaiter, C. V& Stefan V. A. 2007. University Students’ Activities, Thinking and Learning During Laboratory Work. European Journal of Physics, 28: 51–60 Blerkom, D. L. V., M. L. V. Blerkom & S. Bertsch. 2006. Study Strategies and Generative Learning: What Works?. Journal of College Reading and Learning, 37 (1): 7-18. Damriani. 2008. Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Fisika Siswa dengan Metode Eksperimen Melalui Pendekatan Ketrampilan Proses Materi Listrik Dinamis. Jurnal Nuansa Pendidikan. 6(1): 5-11. Depdiknas. 2007. Model dan Manajemen Laboratorium IPA. Jakarta: Depdiknas. Dick, W. & Carey, L. 1985. The Systematic Design of Intruction. Glecview, Ilionis: Scot, Foresman and Company Dimyati & Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hinduan, A. 2002. Pengembangan Kurikulum Program Sarjana Fisika Berdasarkan Kompetensi. Makalah dipresentasikan pada Seminar LokaKarya V, Mipa-net, Jakarta, 3 September. Lubis, M. 1993. Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta: Depdikbud Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Mundilarto. 2002. Kapita Selekta Pendidikan Fisika Book). Yogyakarta: FMIPA UNY Yogyakarta. (Individual Text Rahmad, M & Alfina. S. D. 2007. Hasil Belajar Ketrampilan Sosial Sains Fisika Melalui Model Pembelajaran Generatif Pada Siswa Kelas VIII. Jurnal Geliga Sains. 1(2): 25-30. 84 85 Rifai, A. & Catharina T. A. 2011. Psikologi Pendidikan. Semarang: UPT MKK Unnes. Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada Soetardjo. 1998. Proses Belajar Mengajar dengan Metode Pendekatan Ketrampilan Proses. Surabaya: SIC kerja sama dengan LPM-IKIP Surabaya. Sudjana, N. 1989. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensido Offset. Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta Suma, K. 2005. Efektivitas Kegiatan Laboratorium Konstruktivis Dalam Meningkatkan Penguasaan Konsep-Konsep Arus Searah Mahasiswa Calon Guru. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. 38(2) : 159-171 Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Trumper, R. 2003. The Physics Laboratory – A Historical Overview and Future Perspectives. Journal of Science and Education. 12: 645–670. Wena, M. 20011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Yogyakarta: Bumi Aksara. Wittrock, M. C. 1992. Generative Learning Processes of the Brain. Educational Psychologist, 27(4): 531-541. Wiyanto, A. Sopyan, Nugroho & S.W.A. Wibowo. 2006. Potret Pembelajaran Sains di SMP dan SMA. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 4(2): 63-66. Wiyanto. 2008. Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Laboratorium. Semarang: Unnes Press. Kompetensi Zaelani, A., C. Cinayah & E. I. Irawan. 2007.Fisika Untuk SMA/MA Bandung: Yrama Widya Lampiran 1 SILABUS Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 5.3. Menggunakan Alat ukur listrik. 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). : : : : : SMA Negeri 1 Grobogan Fisika X II 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Materi Pembelajaran 1. Alat Ukur Arus Listrik dan Tegangan Listrik. 1. Hukum Ohm. 2. Rangkaian Hambatan secara Seri dan Paralel. Kegiatan pembelajaran 1. Menggunakan amperemeter, voltmeter dan multimeter secara berkelompok dalam kegiatan laboratorium. 1. Mendeskripsikan dan memahami kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam kegiatan laboratorium. 2. Menyelidiki dan membuktikan hukum ohm dalam kegiatan laboratorium. 3. Mengukur arus listrik (I), tegangan listrik (V) dan hambatan listrik (R) pada rangkaian tertutup sederhana secara berkelompok dalam kegiatan laboratorium. 4. Menyelidiki dan memahami karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel dalam kegiatan laboratorium. 5. Menentukan hambatan pengganti bila disusun secara seri dan pararel dalam kegiatan laboratorium. Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian 1. Menjelaskan cara membaca alat ukur 1. Tes tertulis arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. berupa tes 2. Menjelaskan cara memasang pilihan ganda amperemeter dan voltmeter dalam (pretestrangkaian tertutup sederhana (satu loop). posttest). 1. Menjelaskan kuat arus listrik dan 2. Observasi tegangan listrik dalam rangkaian tertutup aktivitas sederhana (satu loop). belajar siswa. 2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I 3. Observasi hasil dan R sesuai hukum Ohm. belajar aspek 3. Menginterpretasikan grafik hubungan psikomotorik antara I dengan V dan hubungan antara I dan afektif. dengan R. 4. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel. Alokasi Waktu Sumber Belajar 8 x 45 Sumber: menit. 1. Fisika untuk kelas X Marthen Kangenan 2. Fisika untuk kelas X Bob Foster 3. LKS 4. Internet Alat dan Bahan: 1. Multimeter (voltmeter dan amperemeter) 2. Resistor 3. Kabel 4. Saklar 5. Batu baterai. 6. Protoboard (project board) 5. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 86 87 Lampiran 2 RPP-01 EKSPERIMEN [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN] 86 Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Pokok Bahasan : Listrik Dinamis Sub Pokok Bahasan : 1. Alat Ukur Listrik 2. Hukum Ohm Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. B. Kompetensi Dasar 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 5.3. Menggunakan alat ukur listrik. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm. 3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. 4. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 2. Melalui percobaan, siswa dapat mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm. 3. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dapat menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. 4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 5. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). E. Materi 1. Alat Ukur Listrik 2. Hukum Ohm F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Generative Learning Metode : Demonstrasi, Praktikum dan Diskusi. 88 G. Langkah Pembelajaran Pertemuan I dan II No. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan 1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas belajar. 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa: apabila sebuah lampu dihubungkan dengan dua buah batu baterai, “apa yang terjadi dengan lampu tersebut?”. Jika jumlah batu baterai itu ditambah menjadi tiga atau empat buah, “bagaimana dengan nyala lampu?”. 5 menit 2. Waktu Inti Eksplorasi 5. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS01 EKSPERIMEN pada tiap-tiap kelompok. 6. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat dan bahan percobaan yang diperlukan. 7. Siswa dibimbing melalui demonstrasi untuk dapat mendiskripsikan tentang listrik dinamis, kuat arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik. 8. Siswa dibimbing, cara menggunakan alat ukur listrik berupa multimeter (amperemeter dan voltmeter) untuk mengukur besaran fisika dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 10. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-01 EKSPERIMEN dan mengkonsultasikan pada guru, apakah rangkaian sudah benar apa belum?. 75 menit Elaborasi 9. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan agar dapat menemukan hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm; sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03 AFEKTIF. 10 menit Guru memberi informasi bahwa materi listrik dinamis yang sudah dipelajari saat SMP dan memberi pertanyaan kepada siswa yang ditemukan pada LKS-01 EKSPERIMEN. 89 11. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan percobaan mengenai hukum ohm serta melakukan pengukuran secara teliti tentang hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai LKS-01 EKSPERIMEN. 12. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama dalam pengambilan data hasil percobaan ke dalam tabel yang dibuatnya. 13. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis data percobaan hubungan antara :  arus listrik dengan tegangan listrik  arus listrik dengan hambatan listrik dan menginterpretasikan dalam bentuk grafik. 14. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 EKSPERIMEN dan membuat kesimpulan sementara. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi di depan kelas. 16. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan menjadi pendengar yang baik. 20 menit 15. Konfirmasi 17. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian mengulasnya kembali. 19. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. 21. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang kuat arus listrik dan hukum ohm untuk dikerjakan secara kelompok. 15 menit Penutupan (45 menit) 20. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :  Membuat rangkuman secara keseluruhan  Menyebutkan manfaat dari mempelajari hukum Ohm 10 menit 18. 90 H. Alat, Bahan dan Sumber Belajar 1. Alat dan Bahan a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter) b. Resistor c. Kabel d. Saklar e. Batu baterai f. Protobroard (project board) 2. Sumber belajar Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline. blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-052013]. I. Penilaian Hasil Belajar 1. Jenis Tagihan : a. Hasil kerja kelompok berupa LKS-01 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi. b. Jawaban tes pilihan ganda. 2. Teknik Penilaian : a. Aktivitas Belajar berupa LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR b. Aspek kognitif berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02) c. Aspek afektif berupa LEMB. OB-02 AFEKTIF d. Aspek psikomotorik berupa LEMB. OB-03 PSIKOMOTORIK 3. Bentuk Instrumen : a. Tes pilihan ganda b. LKS c. Lembar Observasi 91 Lampiran 3 RPP-02 EKSPERIMEN 86 [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS EKSPERIMEN] Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Pokok Bahasan : Listrik Dinamis Sub Pokok Bahasan : 1. Rangkaian Hambatan secara Seri dan Paralel Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. B. Kompetensi Dasar 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 5.3. Menggunakan alat ukur listrik. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 3. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui data percobaan, siswa dapat mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 2. Melalui data percobaan, siswa dapat memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 3. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). E. Materi Rangkaian Hambatan secara Seri dan Paralel F. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan : Generative Learning Metode : Percobaan dan Diskusi 92 G. Langkah Pembelajaran Pertemuan III Pertemuan IV No. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan 1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa. 2. 10 menit 75 menit Inti Eksplorasi 4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS02 EKSPERIMEN pada tiap-tiap kelompok. 5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat dan bahan percobaan yang diperlukan. Elaborasi 6. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan agar dapat mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel; sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03 AFEKTIF. 7. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-02 EKSPERIMEN dan mengkonsultasikan pada guru, apakah rangkaian sudah benar apa belum? . 8. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan percobaan mengenai rangkaian hambatan secara seri dan paralel serta melakukan pengukuran secara teliti tentang arus listrik dan tegangan listrik pada rangkaian hambatan secara seri dan paralel sesuai LKS-02 EKSPERIMEN 9. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama dalam pengambilan data hasil percobaan ke dalam tabel yang dibuatnya. 10. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis data percobaan hubungan antara :  arus listrik total dengan arus listrik yang melewati tiap – tiap hambatan  tegangan total dengan tegangan listrik pada ujung – ujung tiap hambatan pada rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 5 menit 3. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas belajar. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa : Pernahkan kalian melihat lampu hias, “bagaimana susunan lampu pada rangkaian?”. Mengapa pada instalasi listrik rumah kalian biasanya disusun secara paralel? Coba jelaskan!. Waktu 93 11. 20 menit 10 menit 15 menit Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-02 EKSPERIMEN dan membuat kesimpulan sementara. 12. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-02 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi di depan kelas. 13. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan menjadi pendengar yang baik. Konfirmasi 14. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 15. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian mengulasnya kembali. 16. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. Penutupan 18. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :  Membuat rangkuman secara keseluruhan  Menjelaskan kelemahan rangkaian hambatan disusun secara seri dan paralel  Meyebutkan manfaat rangkaian hambatan disusun secara seri dan paralel  Menyebutkan contoh penerapan rangkaian hambatan secara seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari 19. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang rangkaian hambatan secara seri dan paralel untuk dikerjakan secara kelompok. 94 H. Alat, bahan dan Sumber belajar 1. Alat dan Bahan a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter) b. Resistor c. Kabel d. Batu baterai e. Saklar f. Protobroard (project board) 2. Sumber belajar Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline. blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-052013]. I. Penilaian hasil belajar 1. Jenis Tagihan : a. hasil kerja kelompok berupa LKS-02 EKSPERIMEN yang telah dilengkapi b. Jawaban tes pilihan ganda 2. Teknik Penilaian : a. Aktivitas Belajar Berupa Lemb. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR b. Aspek kognitif Berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02) c. Aspek afektif Berupa Lemb. OB-03 AFEKTIF d. Aspek psikomotorik Berupa Lemb. OB-02 PSIKOMOTORIK 3. Bentuk Instrumen : a. Tes pilihan ganda b. LKS c. Lembar Observasi 95 Lampiran 4 LKS-01 EKSPERIMEN 86 [LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN] KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : ..................... NAMA NO. ABSEN 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi Dasar 5.2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 5.4. Menggunakan alat ukur listrik. Indikator 1. Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm. 3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. 4. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). A. Tujuan Percobaan 1. Mendeskripsikan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 2. Menyelidiki hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai hukum ohm. B. Alat dan Bahan 1. Multimeter (voltmeter dan amperemeter) 2. Resistor 3. Kabel 4. Saklar 5. Batu baterai 6. Protoboard (project board) 96 C. LANGKAH KERJA Petunjuk : lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini! Diskusikan dengan anggota kelompokmu! A. Tahap Eksplorasi No. Kegiatan Laboratorium 1. Mengapa lampu bisa menyala saat saklar ON ditekan? 2. Mengapa saat baterai masih baru, lampu dapat menyala terang? 3. Mengapa jika di dalam rangkaian listrik jumlah lampu ditambah, maka nyala lampu menjadi kurang terang? B. Tahap Pemfokusan No. Kegiatan Laboratorium 1. Di SMP, kalian pernah mempelajari listrik dinamis. Coba jelaskan pengertian listrik dinamis? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................. ............................................................. 2. Coba amati gambar 1! X 3. 4. Gambar 1. Rangkaian tertutup sederhana (satu loop) Jawablah pertanyaan dengan benar! Jelaskan pengertian kuat arus listrik? Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................. ............................................................. Lengkapilah pernyataan dibawah ini! a. Kuat arus listrik disebabkan oleh. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . antara dua titik dalam rangkaian. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . sederhana. b. Arah kuat arus listrik mengalir dari titik berpotensial. . . . . . . . . . . . . . . . . ke titik berpotensial. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Jawablah pertanyaan dengan benar! a. Sebutkan sumber tegangan listrik selain batu baterai? Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. b. Apa fungsi saklar pada rangkaian listrik? Jawab : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... 97 5. 6. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih! a. Satuan kuat arus b. Satuan tegangan c. Satuan hambatan listrik listrik listrik ohm ohm ohm volt volt volt ampere ampere ampere Coba amati gambar 1! 4 V A5 A3 A 2 6. 1 Gambar 1. Rangkaian listrik sesuai hukum ohm 7. 8. 9. Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan hukum ohm! (1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Susunlah alat dan bahan seperti gambar 1. Kemudian konsultasikan rangkaian pada guru! Besaran apa saja yang diukur pada percobaan hukum ohm? a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Berapa besar arus listrik (I) dan tegangan listrik (V) dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi sumber tegangan sebesar 3 volt (dua buah baterai) dan satu buah hambatan yang nilainya 100 ohm?. Apa yang terjadi pada rangkaian jika sumber tegangan diubah-ubah namun hambatan yang digunakan tetap?. Hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter dimasukan ke dalam tabel 1! Tabel 1. Variasi tegangan listrik dengan hambatan listrik tetap No. 1. 2. 3. 4. Sumber Tegangan (V) 1,5 3 4,5 6 Tegangan lampu (V1) Arus (mA) (V1 / mA) 98 10. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih! Dari data yang diperoleh, bagaimana hubungan antara kuat arus listrik dengan tegangan listrik . kuat arus listrik sebanding dengan tegangan listrik kuat arus listrik berbanding terbalik dengan tegangan listrik Secara matematis, hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik. 11. Buatlah grafik hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik! A (mA) V (volt) 12. Grafik 1. Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik Berapa besar arus listrik (I) dan tegangan listrik (V) dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi sumber tegangan sebesar 6 volt (empat buah baterai) dan satu buah hambatan yang nilainya 100 ohm?. Apa yang terjadi pada rangkaian jika hambatan diubah-ubah namun sumber tegangan listrik yang digunakan tetap?. Hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter dimasukan ke dalam tabel 2. Tabel 2. Variasi hambatan listrik dengan tegangan listrik tetap No. 1. 2. 3. 4. Hambatan (R) 100 200 300 470 Arus listrik (A) Hambatan (R) x Arus listrik (A) 99 13. Buatlah grafik hubungan antara kuat arus listrik dengan hambatan listrik! A (mA) (ohm) 14. 15. Grafik 2. Hubungan antara arus listrik dengan hambatan listrik Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih! Dari data yang diperoleh bagaimana hubungan antara kuat arus listrik dengan hambatan listrik . Beri tanda (X) ! kuat arus listrik sebanding dengan hambatan listrik kuat arus listrik berbanding terbalik dengan hambatan listrik Secara matematis, hubungan antara arus listrik dengan hambatan listrik. Tulislah rumus matematis dari hubungan antara V, I dan R ! ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. 100 C. Tahap Pengenalan Konsep No. Kegiatan Laboratorium Diskusikan dan Tulislah kesimpulan konsep fisika secara kelompok mengenai: 1. 2. 3. 4. 5. Pengertian kuat arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. Macam – macam sumber tegangan selain baru baterei. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. Pemasangan amperemeter dan voltmeter. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. Hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai hukum ohm. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. Rumus matematis hukum ohm. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. 101 D. No. 1. 2. 3. Tahap Penerapan Konsep Kegiatan Laboratorium Tulislah kesimpulan konsep fisika sesuai kesepakatan kelas mengenai hukum ohm! ............................................................. ............................................................. ............................................................. ............................................................. Sebutkan manfaat dari mempelajari Hukum Ohm? ............................................................. ............................................................. ............................................................. Kerjakan soal-soal berikut ini: a. Sebuah rangkaian dipasang pada tegangan 12 volt, jika hambatannya 60 ohm. Tentukan besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian tersebut? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... ........................................................... ........................................................... b. Sebuah setrika listrik dipasang pada tegangan 240 Volt, dan arus listrik yang mengalir pada setrika tersebut adalah 3 Ampere. Berapakah besar hambatan dari sertika tersebut ? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... ........................................................... ........................................................... c. Antara titik-titik a dan b pada suatu rangkian terdapat resistor / hambatan listrik 2 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 2 Ampere. Jika, potensial di titik a = 5 Volt. Berapakah potensial di titik b? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... ........................................................... ........................................................... d. Antara titik a dan b pada suatu rangkaian terdapat resistor/hambatan listrik 4 ohm. Arus yang mengalir dari a ke b adalah 3 Ampere. Jika, potensial di titik a = 24 Volt. Berapakah potensial di titik b? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... ........................................................... ........................................................... 102 Lampiran 5 LKS-02 EKSPERIMEN 86 [LEMBAR KERJA SISWA KELAS EKSPERIMEN] KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : ..................... NAMA NO. ABSEN 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi Dasar 5.3. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 5.5. Menggunakan alat ukur listrik. Indikator 1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri paralel. 3. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian listrik. A. Tujuan Percobaan 1. Menyelidiki karakteristik rangkaian seri dan paralel B. Alat dan Bahan 1. Resistor 2. Kabel 3. Batu baterai 4. Saklar 5. Multimeter (voltmeter dan amperemeter) 6. Protoboard (project board) 103 C. LANGKAH KERJA Petunjuk : lakukan kegiatan dan jawablah semua pertanyaan di bawah ini! Diskusikan dengan anggota kelompokmu! A. Tahap Eksplorasi No. Kegiatan Laboratorium 1. Apa bila ada 2 lampu yang disusun seri, bagaimana karakteristik atau ciriciri dari rangkaian seri itu? 2. Apa bila ada 2 lampu yang disusun paralel, bagaimana karakteristik atau cirri-ciri dari rangkaian paralel itu? 3. Apabila salah satu dari lampu itu mati atau rusak, bagaimana dengan lampu lainnya. Mengapa hal itu bisa terjadi? Coba Jelaskan! B. No. 1. Tahap Pemfokusan Kegiatan Laboratorium Coba amati gambar 1! V 7 6 A 1 3 2 8 5 4 Gambar 1. Rangkaian hambatan secara seri dengan saklar terbuka 2. 3. Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan rangkaian hambatan secara seri! (1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Susunlah alat dan bahan seperti gambar 2! V 6 B . 3 V 7 V C 4 . D . 8 E . 5 A 2 1 A . F . Gambar 2. Rangkaian hambatan secara seri dengan saklar tertutup 104 Besaran apa saja yang diukur seperti gambar 2? (1). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4. 5. 6. a. Berapa besar arus listrik (Itot, I1(titik BC), I2(titik CD), I3(titik DE)) dan tegangan listrik (Vtot, V1(titik BC), V2(titik CD), V3(titik DE)) dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi tegangan sumber 6 volt (4 buah batu baterai) dengan R1, R2 dan R3 masing – masing mempunyai nilai hambatan sebesar 50 ohm, 50 ohm dan 100 ohm? b. Masukan hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter ke dalam tabel 1! Tabel 1. Tegangan Listrik dan Arus Listrik Pada Tiap Hambatan Secara Seri V2 V3 Itotal I1 I2 I3 No. Vtotal V1 1. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih! a. Dari data yang diperoleh, bagaimana Vtotal dengan V1,V2 dan V3? nilai Vtotal sama dengan nilai V1,V2 dan V3 . nilai Vtotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai V1,V2 dan V3 . b. Dari data yang diperoleh, bagaimana Itotal dengan I1,I2 dan I3 . nilai Itotal sama dengan nilai I1,I2 dan I3 . nilai Itotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai I1,I2 dan I3 . c. Apa tujuan rangkaian hambatan disusun secara seri? memperkecil hambatan suatu rangkaian. memperbesar hambatan suatu rangkaian. d. Apa fungsi rangkaian hambatan disusun seri? pembagi tegangan. pembagi arus. Jawablah pertanyaan dengan benar! a. Bagaimana perbandingan tiap-tiap penghambat dengan hambatannya ? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... ........................................................... b. Tulislah rumusan matematis pembandingnya? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... c. Tulislah rumusan matematis hambatan pengganti dari rangkaian hambatan secara seri dari data yang diperoleh ! Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ........................................................... 105 10. Coba amati gambar 3! 5 V 4 6 7 8 A 3 2 11. 12. 1 Gambar 3. Rangkaian hambatan paralel dengan saklar terbuka. Sebutkan nama alat dan bahan yang digunakan dalam percobaan rangkaian hambatan secara paralel ! (1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Susunlah alat-alat serta bahan seperti gambar 4. Coba amati gambar 4! 7 E V 3 F 8 D 4 V G 9 C 5 V 6 V H 10 B I 2 1 A J Gambar 4. Rangkaian hambatan paralel dengan saklar tertutup Besaran apa saja yang diukur sesuai gambar 4? (1) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (5) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (6) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (8) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 106 13. 14. 15. a. Berapa besar kuat arus listrik (Itot(titik AB),, I1(titik EF),, I2(titik DG),, I3(titik CH),,I4(titik BI),) dan tegangan listrik (Vtot (titik AJ), V1(titik EF), V2(titik DG), V3(titik CH), V4 (titik BI) dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter, jika rangkaian diberi tegangan sumber 6 volt (4 buah batu baterai) dengan R1, R2, R3dan R4 mempunyai nilai hambatan sama sebesar 100 ohm? b. Masukan hasil pengukuran dengan menggunakan amperemeter dan voltmeter ke dalam tabel 2 ! Tabel 2. tegangan listrik dan arus listrik pada tiap hambatan secara paralel No. Vtot V1 V2 V3 V4 Itot I1 I2 I3 I4 1. Pilihlah salah satu dari jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang (X) pada kotak di sebelah jawaban yang kalian pilih! a. Dari data yang diperoleh, bagaimana Vtotal dengan V1,V2 dan V3? nilai Vtotal sama dengan nilai V1,V2 dan V3 . nilai Vtotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai V1,V2 dan V3 . b. Dari data yang diperoleh, bagaimana Itotal dengan I1,I2 dan I3 . nilai Itotal sama dengan nilai I1,I2 dan I3 . nilai Itotal diperoleh hasil penjumlahan dari nilai I1,I2 dan I3 . c. Apa tujuan rangkaian hambatan disusun secara seri? memperkecil hambatan suatu rangkaian. memperbesar hambatan suatu rangkaian. d. Apa fungsi rangkaian hambatan disusun seri? pembagi tegangan. pembagi arus. Jawablah pertanyaan dengan benar! Bagaimana perbandingan tiap-tiap pengambat dengan hambatannya ? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .............................................................. .............................................................. Tulislah rumusan matematis pembandingnya? Jawab: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .............................................................. ............................................................. Tulislah rumusan matematis hambatan pengganti dari rangkaian hambatan paralel dari data yang diperoleh ! .............................................................. .............................................................. .............................................................. 107 C. No. 1. 2. Tahap Pengenalan Konsep Kegiatan Laboratorium Diskusikan hasil percobaan dengan kelompokmu! Tulislah kesimpulann konsep fisika secara kelompok mengenai: Karakteristik rangkaian hambatan secara seri ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... Karakteristik rangkaian hambatan secara paralel ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... kelemahan rangkaian hambatan listrik ketika disusun secara seri dan paralel ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... manfaat dari mempelajari rangkaian hambatan seri dan paralel ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... contoh penerapan rangkaian seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... ............................................................... 108 D. No. 1. 5. Tahap Penerapan Konsep Kegiatan Laboratorium Tulislah kesimpulann konsep fisika sesuai kesepakatan kelas mengenai: - karakteristik rangkaian hambatan seri ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. karakteristik rangkaian hambatan paralel ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. Kerjakan soal-soal berikut: 1. Carilah nilai resistor pengganti pada rangkaian di bawah ini! ..................................... a. ..................................... ..................................... ..................................... b. ..................................... c. ..................................... ..................................... ..................................... 2. Carilah pada rangkaian dibawah ini! - Hambatan total ( ) - Arus total ( ), , - Tegangan total ( ), , a. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..................................... ..................................... ..................................... ..................................... ..................................... b. ..................................... ..................................... ..................................... ..................................... ..................................... ..................................... ..................................... 109 Lampiran 6 RPP-01 KONTROL [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL] 86 Satuan pendidikan : Sekolah Menengah Atas (SMA) Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Pokok Bahasan : Listrik Dinamis Sub Pokok Bahasan : 1. Alat Ukur Listrik 2. Hukum Ohm Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. B. Kompetensi Dasar 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 5.3. Menggunakan alat ukur listrik. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm. 3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. 4. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui demonstrasi, siswa dapat menjelaskan kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 2. Melalui percobaan, siswa dapat mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm. 3. Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dapat menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. 4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 5. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 110 Waktu 5 menit 25 menit 60 menit E. Materi 1. Alat Ukur Listrik 2. Hukum Ohm F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Pendekatan : Direct Learning Metode : Praktikum dan Diskusi G. Langkah Pembelajaran Pertemuan I dan II No. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan 1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa. 2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran: hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas belajar. 3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa : apabila sebuah lampu dihubungkan dengan dua buah batu baterai. “apa yang terjadi dengan lampu tersebut?“ Jika jumlah batu baterai itu ditambah menjadi tiga atau empat buah “bagaimana dengan nyala lampu?”. Inti Eksplorasi 4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS01 KONTROL pada tiap-tiap kelompok. 5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat dan bahan percobaan yang diperlukan. 6. Guru memberi informasi bahwa materi listrik dinamis yang sudah dipelajari saat SMP dan memberi pertanyaan kepada siswa yang ditemukan pada LKS-01 KONTROL. 7. Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan secara langsung mengenai deskripsi listrik dinamis, arah dan besar arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik serta hubungan V, I dan R sesuai hukum Ohm dalam bentuk deskripsi, grafik dan rumusan matematis. 8. Guru menjelaskan cara menggunakan alat ukur listrik berupa multimeter (ampremeter dan voltmeter) untuk mengukur besaran fisika dalam rangkaian listrik tertutup. Elaborasi 9. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan agar dapat membuktikan hubungan antara V, I dan R sesuai hukum Ohm hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik; sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03 AFEKTIF. 10. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan percobaan mengenai hukum ohm serta melakukan pengukuran secara teliti tentang hubungan arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik sesuai LKS-01 KONTROL. 111 11. 20 menit 10 menit 15 menit Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama dalam pengambilan ke data hasil percobaan dalam tabel yang dibuatnya. 12. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis data percobaan hubungan antara :  arus listrik dengan tegangan listrik  arus listrik dengan hambatan listrik dan menginterpretasikan dalam bentuk grafik. 13. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 KONTROL dan membuat kesimpulan sementara. 14. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01 KONTROL yang telah dilengkapi di depan kelas. 15. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan menjadi pendengar yang baik. Konfirmasi 16. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 17. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian mengulasnya kembali. 18. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. Penutupan (45 menit) 19. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :  Membuat rangkuman secara keseluruhan  Menyebutkan manfaat dari mempelajari hukum Ohm 20. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang arus listrik, kuat arus, dan hukum ohm untuk dikerjakan secara kelompok 112 H. Alat, bahan dan sumber belajar 1. Alat dan Bahan a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter) b. Resistor c. Kabel d. Saklar e. Batu baterai f. Protobroard (project board) 2. Sumber belajar Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline. blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-i.html [diakses tanggal 13-052013]. I. Penilaian hasil belajar 1. Jenis Tagihan : a. Hasil kerja kelompok berupa LKS-01 KONTROL yang telah dilengkapi. b. Jawaban tes pilihan ganda. 2. Teknik Penilaian : a. Aktivitas Belajar berupa LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR b. Aspek kognitif berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02) c. Aspek afektif berupa LEMB. OB-02 AFEKTIF d. Aspek psikomotorik berupa LEMB. OB-03 PSIKOMOTORIK 3. Bentuk Instrumen : d. Tes pilihan ganda e. LKS f. Lembar Observasi 113 Lampiran 7 RPP-02 KONTROL [RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KELAS KONTROL] 86 Satuan pendidikan : SMA Negeri 1 Grobogan Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/2 Pokok Bahasan : Listrik Dinamis Sub Pokok Bahasan : 1. Rangkaian Hambatan Seri dan Paralel Alokasi Waktu : 3 x 45 menit A. Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. B. Kompetensi Dasar 5.2. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 5.4. Menggunakan alat ukur listrik. C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri 3. 4. dan paralel. Menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui data percobaan, siswa dapat mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 2. Melalui data percobaan, siswa dapat memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 3. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara membaca alat ukur arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 4. Dengan seperangkat alat ukur listrik, siswa dapat menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). E. Materi Rangkaian Hambatan Seri dan Paralel F. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan : Direct Learning Metode : Percobaan dan Diskusi 114 Waktu 5 menit 25 menit 60 menit G. Langkah Pembelajaran Pertemuan III Pertemuan IV No. Kegiatan Belajar Mengajar Pendahuluan 1. Memberikan salam dan mengecek kehadiran siswa 2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran dan indikator penilaian hasil belajar (kognitif, psikomotorik dan afektif) dan aktivitas belajar 3. Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa : Pernahkan kalian melihat lampu hias, “bagaimana susunan lampu pada rangkaian?”. Mengapa pada instalasi pada rumah kalian biasanya disusun secara paralel? Coba jelaskan! Inti Eksplorasi 4. Difasilitasi oleh guru, siswa diminta membentuk kelompok dengan anggota 4-5 siswa secara heterogen dan pembagian LKS02 KONTROL pada tiap-tiap kelompok. 5. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk menyiapkan alat dan bahan percobaan yang diperlukan. 6. Sebelum melakukan percobaan, guru menjelaskan secara langsung mengenai deskripsi rangkaian seri dan paralel, tujuan dan fungsi susunan rangkaian seri dan paralel serta karakteristik rangkaian seri dan paralel. 7. Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang ditemukan pada LKS-02 KONTROL. Elaborasi 8. Guru memfasilitasi setiap kelompok untuk melakukan percobaan agar dapat Mengetahui karakteristik rangkaian seri dan paralel; sambil membimbing siswa, guru melakukan penilaian kinerja menggunakan LEMB. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR, LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK dan LEMB. OB-03 AFEKTIF. 9. Siswa merangkai alat dan bahan sesuai rangkaian ada di LKS-02 KONTROL dan mengkonsultasikan pada guru apakah rangkaian sudah benar apa belum?. 10. Guru memberikan arahan agar setiap kelompok melakukan percobaan mengenai rangkaian seri dan paralel serta melakukan pengukuran secara teliti tentang arus listrik dan tegangan listrik pada rangkaian hambatan seri dan paralel sesuai LKS-02 KONTROL. 11. Dengan pemantauan guru, siswa secara kelompok bekerjasama dalam pengambilan data hasil percobaan dalam tabel yang 115 20 menit 10 menit 15 menit dibuatnya. 12. Guru memberi arahan agar siswa secara kelompok menganalisis data percobaan hubungan antara :  arus listrik total dengan arus listrik yang melewati tiap – tiap hambatan  tegangan total dengan tegangan listrik pada ujung – ujung tiap hambatan pada rangkaiam seri dan paralel. 13. Melalui diskusi kelompok, setiap kelompok menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada di LKS-01 KONTROL dan membuat kesimpulan sementara. 14. Guru memfasilitasi dalam diskusi kelas, perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok berupa LKS-01 KONTROL yang telah dilengkapi di depan kelas. 15. Guru memimpin diskusi kelas: ada kelompok menyampaikan pendapat; sementara kelompok lain menanggapi pendapat dan menjadi pendengar yang baik. Konfirmasi 16. Guru menanggapi hasil diskusi kelompok peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. 17. Guru memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum diketahuinya dan kemudian mengulasnya kembali. 18. Guru memberikan penguatan berupa penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik. Penutupan 19. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk :  Membuat rangkuman secara keseluruhan  Kelemahan susunan seri dan paralel  Meyebutkan manfaat rangkaian disusun seri dan paralel  Menyebutkan contoh penerapan rangkaian hambatan seri dan paralel dalam kehidupan sehari-hari 20. Guru memberikan latihan-latihan soal tentang rangkaian hambatan seri dan paralel untuk dikerjakan secara kelompok. 116 H. Alat, bahan dan Sumber belajar 1. Alat dan Bahan a. Multimeter (voltmeter dan amperemeter) b. Resistor c. Kabel d. Batu baterai e. Saklar f. Protobroard (project board) 2. Sumber belajar Kanginan, M. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga Foster, B. 2006. Fisika untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga Utomo, Galih. 2010. Listrik Dinamis 1. Tersedia http://mediabelajaronline. blogspot.com/2010/06/listrik-dinamis-I.html [diakses tanggal 13-052013]. I. Penilaian hasil belajar 1. Jenis Tagihan : a. hasil kerja kelompok berupa LKS-02 KONTROL yang telah dilengkapi b. Jawaban tes pilihan ganda 2. Teknik Penilaian : a. Aktivitas Belajar Berupa Lemb. OB-01 AKTIVITAS BELAJAR b. Aspek kognitif Berupa SOAL PILIHAN GANDA (PG-02) c. Aspek afektif Berupa Lemb. OB-03 AFEKTIF d. Aspek psikomotorik Berupa Lemb. OB-02 PSIKOMOTORIK 3. Bentuk Instrumen : a. Tes pilihan ganda b. LKS c. Lembar Observasi 117 Lampiran 8 LKS-01 KONTROL [LEMBAR KERJA SISWA KELAS KONTROL] 86 KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : ..................... NAMA NO. ABSEN 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi Dasar 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop) 5.3. Menggunakan alat ukur listrik Indikator 1. Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). 2. Mengindentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm. 3. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. 4. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 5. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian tertutup sederhana (satu lopp). A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Memahami kuat arus listrik dan tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana 2. Membuktikan hukum ohm melalui kegiatan laboratorium 118 B. ALAT DAN BAHAN 1. Multimeter (Amperemeter dan voltmeter) 2. Resistor 3. Kabel 4. Saklar 5. Batu baterai 6. Protoboard (project board) C. MATERI Besaran Fisika Tentang Listrik Dinamis a. Kuat Arus Listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar per satuan waktu. b. Tegangan Listrik adalah beda tegangan dalam suatu rangkaian tertutup. c. Hambatan Listrik adalah perbandingan antara tegangan listrik dan kuat arus dalam suatu rangkaian tertutup. Alat Ukur Listrik a. Alat ukur arus listrik Alat untuk mengukur arus listrik yang mengalir melalui suatu komponen listrik adalah amperemeter (diberi simbol A ). Amperemeter harus dirangkai secara seri dengan komponen listrik pada rangkaian listrik seperti pada gambar X 1. + A - X + - Gambar 1. Amperemeter Dipasang Seri Cara memasang amperemeter pada rangkaian listrik adalah sebagai berikut : Terminal positif amperemeter dihubungkan dengan kutub positif sumber tegangan (batu baterai) sedangkan terminal negatif amperemeter dihubungkan dengan kutub negatif sumber tegangan (batu baterai). 119 b. Alat ukur tegangan listrik Alat untuk mengukur tegangan adalah voltmeter (diberi simbol V ). Voltmeter harus dirangkai paralel dengan komponen listrik pada rangkaian X listrik seperti pada gambar 2. + - X V + - Gambar 2. Voltmeter Dipasang Paralel Cara memasang voltmeter pada rangkaian listrik adalah titik yang berpotensial lebih tinggi harus dihubungkan dengan kutub positif dan yang berpotensial yang rendah dengan kutub negatif. Hukum Ohm Hukum Ohm dapat digambarkan dalam suatu rangkaian listrik. Rangkaian tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. R I V Gambar 3. Rangkaian Sesuai Hukum Ohm Hukum Ohm menyatakan: “Besarnya kuat arus yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan di dua titik tersebut dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi di antara mereka” Secara Matematis, dapat ditulis sebagai berikut Keterangan: R : hambatan listrik (ohm) V : tegangan listrik (volt) I : arus listrik (ampere) 120 Permasalahan : Menurut kalian, bagaimana hubungan yang memperlihatkan bahwa jika tegangan dijaga konstan, resistansi penghantar yang lebih kecil pada rangkaian listrik tertutup akan menghasilkan arus yang lebih besar dan resistansi rangkaian yang lebih besar akan menghasilkan arus yang lebih kecil ? D. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Menyelidiki hubungan antara tegangan dan arus a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. - A + V - + + - Gambar 4. Rangkaian Sesuai Hukum Ohm dengan Alat Ukur Listrik b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 4. c. Konsultasikan rangkaian pada guru. d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1. sementara sakelar masih terbuka. e. Dengan satu buah baterai (1,5 V) dan hambatan berada di rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1. f. Lakukan lagi langkah (d) dengan variasi tegangan listrik yaitu menggunakan dua buah baterai (3 V), tiga buah baterai (4,5 V), dan empat buah baterai (6 V) dalam rangkaian listrik. Tabel 1. Pengamatan: Hambatan (100 ohm) No. Batu baterai Tegangan (V) 1. 2. 3. 4. 1,5 3 4,5 6 Arus (mA) Tegangan/Arus 121 g. Lukis grafik yang menunjukkan hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik pada tempat yang disediakan pada grafik 1. A (mA) V (volt) Grafik 1. Hubungan Tegangan Listrik dengan Arus Listrik 2. Menyelidiki Hubungan Antara Hambatan dan Arus a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 4. c. Konsultasikan rangkaian pada guru. d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 2. sementara sakelar masih terbuka. e. Dengan empat buah baterai (6 V) dan hambatan 100 ohm berada di rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 2. Tabel 2. Pengamatan: Tegangan Listrik Batu baterai (6 Volt) No. Hambatan ( ) 1. 100 2. 200 3. 300 4. 470 Arus (A) Hambatan x Arus f. Lakukan lagi langkah (d) dengan variasi hambatan listrik yaitu dalam rangkaian tertutup. 122 g. Lukis grafik yang menunjukkan hubungan antara hambatan dan arus pada tempat yang disediakan pada grafik 2. A (mA) (ohm) Grafik 2. Hubungan Hambatan Listrik dengan Arus Listrik E. PERTANYAAN 1. Bagaimana hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik ? ................................................................. ................................................................. 2. Tulislah secara matematis, hubungan antara tegangan listrik dan arus listrik! ................................................................. ................................................................. 3. Apa hubungan antara hambatan listrik dan arus listrik? ................................................................. ................................................................. 4. Tulis secara matematis, hubungan antara hambatan hambatan listrik dan arus listrik. ................................................................. ................................................................. 123 5. Bagaimana hubungan hambatan listrik, tegangan listrik dan arus listrik sesuai hukum ohm dan tulislah matematis hubungan tersebut? ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. F. KESIMPULAN Tulislah kesimpulan dari kegiatan laboratorium yang dilakukan ? Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... 124 Lampiran 9 LKS-02 KONTROL [LEMBAR KERJA SISWA KELAS KONTROL] 86 KELOMPOK : . . . . . . . . . . . . . . . . . KELAS : ..................... NAMA NO. ABSEN 1. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 2. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 3. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 4. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) 5. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (. . . . . . . . . . . . . . . .) Standar Kompetensi 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi. Kompetensi Dasar 5.1. Memformulasikan besaran-besaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop) 5.3. Menggunakan alat ukur listrik Indikator 1. Mengetahui karakteristik rangkaian hambatan secara seri dan paralel. 2. Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian hambatan secara seri paralel. 3. Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus listrik dan alat ukur tegangan listrik. 4. Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian listrik. A. TUJUAN PERCOBAAN 3. Memahami karakteristik rangkaian seri dan paralel B. ALAT DAN BAHAN 1. Multimeter (amperemeter dan voltmeter) 2. Resistor 3. Kabel 4. Saklar 5. Batu baterai 6. Protoboard (project board) 125 C. MATERI Rangkaian hambatan Hambatan (resistor) dapat dirangkai secara seri dan pararel. a. Rangkaian hambatan seri Rangkaian hambatan disusun secara seri dapat dilihat pada gambar 1. Gambar 1. Susunan Rangkaian Hambatan Seri Pada hambatan yang disusun seri berlaku ketentuan sebagai berikut : 1. Hambatan pengganti seri sama dapat dihitung dengan persamaan 1. 2. Kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan adalah sama, dapat dinyatakan dalam persamaan 2. 3. Tegangan pada hambatan pengganti seri (Vs) sama dengan jumlah tegangan tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 3. 4. Tegangan pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan hambatannya, dapat dinyatakan dalam persamaan 4. b. Susunan paralel Ip I1 R1 I2 R2 I3 R3 Gambar 6. Susunan rangkaian hambatan paralel Pada hambatan yang disusun paralel berlaku ketentuan sebagai berikut : 1. Hambatan pengganti paralel sama dapat dihitung dengan persamaan 5. 126 2. Kuat arus yang hambatan pengganti paralel sama dengan jumlah kuat arus yang melalui tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 6. 3. Tegangan pada hambatan pengganti paralel (Vp) sama dengan tegangan pada tiap-tiap hambatan, dapat dinyatakan dalam persamaan 7. 4. Kuat arus pada tiap-tiap hambatan sebanding dengan kebalikan hambatannya, dapat dinyatakan dalam persamaan 8. D. PROSEDUR PERCOBAAN 1. Mengetahui tegangan dan arus listrik pada rangkaian hambatan seri a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. I1 R1 B . I2 R 2 I 3 R3 E . D . C . Itotal Gambar A . 1. Rangkaian Hambatan disusun F Secara. Seri b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 1. c. Konsultasikan rangkaian pada guru. d. Catat pembacaan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1 sementara sakelar masih terbuka. e. Dengan sebuah baterai 6 V dan 3 hambatan dengan dengan R1, R2 dan R3 masing – masing mempunyai nilai hambatan sebesar 50 ohm, 50 ohm dan 100 ohm berada di rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil pengukuran dalam rangkaian hambatan seri! No. 1. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3 127 2. Mengetahui tegangan dan arus listrik pada rangkaian hambatan paralel a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. V A Gambar 2. Rangkaian Hambatan Paralel Catatan : Pemasangan voltmeter pada ujung – ujung R1 merupakan contoh pemasangan dan berlaku juga pada ujung – ujung R2 , R3 dab R4. b. Rangkailah alat dan bahan seperti ditunjukkan pada Gambar 2. c. Konsultasikan rangkaian pada guru. d. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter pada Tabel 1 sementara sakelar masih terbuka. e. Dengan sebuah baterai 6 V dan 4 hambatan dengan dengan R1, R2, R3 dan R4 mempunyai nilai hambatan sama sebesar 100 ohm berada di rangkaian, aktifkan atau tutup sakelar. Catat pembacaan dengan menggunakan voltmeter dan amperemeter ke dalam pada Tabel 1. Tabel 2. Hasil pengukuran dalam rangkaian hambatan paralel! No. 1. Vtotal V1 V2 V3 Itotal I1 I2 I3 128 E. PERTANYAAN 1. Bagaimana tegangan listrik dan arus listrik pada rangkaian hambatan seri? ................................................................. ................................................................. ................................................................ 2. Bagaimana tegangan listrik dan arus listrik pada rangkaian hambatan paralel? ................................................................. ................................................................. ................................................................. 3. Jelaskan karateristik rangkaian hambatan seri? ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. 4. Jelaskan karateristik rangkaian hambatan paralel? ................................................................. ................................................................. ................................................................. ................................................................. F. KESIMPULAN Tulislah kesimpulan dari kegiatan laboratorium yang dilakukan? Jawaban : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................... .... ................................................................... ............................................................ ....... ................................................................... ................................................................. 129 Lampiran 10 KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA] 86 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 5.3. Menggunaka n Alat ukur listrik 5.1. Memformula sikan besaranbesaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). : : : : : Sekolah Menengah Atas (SMA) Fisika X II 5. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai penyelesaian masalah dan berbagai produk teknologi Indikator Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan Menjelaskan cara memasang amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian listrik. Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik serta tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). Mengidentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm. Menginterpretasikan grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. Mengetahui karakteristik rangkaian seri dan paralel Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri dan paralel Total Aspek C3 C4 C5 C6 Jumla h Butir - - 9 4 - - - - 1 2,7 - - - 5,6 5 10 12, 13 - - 13 15,16, 17 7 - 19 - - - 18,20 3 - 21, 30 - - - - 2 C1 C2 3,8 4 - - 11 1 - 27, 28 35, 36, 33 - 26 4 11 3 - 2 22, 23, 24, 25, 29, 31, 32 , 34, 37, 38, 39, 40 20 18 40 130 Lampiran 11 SOAL PILIHAN GANDA (PG-01) [KELAS UJI COBA] 86 Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : X/2 Materi : Listrik Dinamis Waktu : 90 menit Petunjuk Pengisian Soal : 1. Periksalah kelengkapan soal saudara, semua bentuk soal berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 40 soal. 2. Tulislah nama, kelas dan no. absen saudara dengan jelas pada lembar jawaban yang tersedia. 3. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada huruf A, B , C, D dan E yang menurut saudara adalah jawaban paling benar. 1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar per satuan waktu dinamakan . . . 2. A. Hambatan C. Muatan B. Kuat Arus D. Kapasitor E. Tegangan Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang kuat arus, kecuali . . . A. Merupakan perpindahan muatan dari potensial rendah ke potensial tinggi B. Timbul akibat adanya beda potensial antara dua titik yang dihubungkan C. Dapat mengalir melalui konduktor D. Satuannya adalah volt/ohm E. Merupakan perpindahan muatan dari potensial tinggi ke potensial rendah 3. 4. Alat ukur kuat listrik adalah . . . A. Amperemeter C. Ohmmeter B. Voltmeter D. kWh-meter E. Osiloskop Satuan kuat arus listrik adalah . . . A. Coulomb C. Ampere B. Volt D. Joule E. Watt 131 5. Sebuah kawat mengalir arus listrik sebesar 20 miliampere selama 20 sekon. Muatan listrik yang mengalir dalam kawat tersebut adalah . . . 6. A. 1 Coulomb C. 3 Coulomb B. 2 Coulomb D. 4 Coulomb E. 5 Coulomb Suatu pengantar berarus listrik 50 mA. Muatan listrik mengalir pada penghantar selama 0,5 jam adalah . . . A. 25 Coulomb D. 90 Coulomb B. 50 Coulomb E. 150 Coulomb C. 110 Coulomb 7. Dalam suatu penghantar kawat akan timbul tegangan listrik apabila . . . A. Kedua ujung penghantar bermuatan listrik B. Di dalam penghantar terdapat muatan listrik negatif C. Kedua ujung pengantar terdapat aliran neutron D. Di dalam penghantar terdapat muatan listrik positif E. Kedua ujung penghantar terdapat beda potensial 8. Alat ukur tegangan listrik adalah . . . A. Amperemeter D. Ohmmeter B. Voltmeter E. kWh-meter C. Osiloskop 9. Hasil Pengukuran yang ditunjukan Voltmeter 25V disamping adalah . . . A. 50 Volt C. 30 Volt B. 40 Volt D. 20 Volt 20V E. 10 Volt 0 1 0 10. Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut dan terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka. Pernyataan diatas adalah . . . A. Hukum Kirchoff D. Hukum Coulomb B. Hukum Ampere E. Hukum Faraday C. Hukum Ohm 132 11. Perhatikan gambar berikut ! A X 1) X 3) X A V V V A X 2) 5) A V A X 4) V Berdasarkan gambar di atas pemasangan Amperemeter dan Voltmeter benar ditunjukan pada gambar nomer . . . A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 12. Dibawah ini pernyataan yang benar tentang Hukum Ohm adalah . . . A. Kuat arus sebanding dengan D. Kuat arus berbanding terbalik tegangan B. Tegangan sebanding dengan dengan hambatan E. Jawaban A dan D benar hambatan C. Kuat arus berbanding terbalik dengan tegangan 13. Hukum Ohm dapat dirumuskan dengan . . . A. D. B. E. C. 14. Pada suatu rangkaian jika beda potensialnya diperkecil maka yang terjadi adalah ... A. Hambatan semakin kecil D. Kuat arus semakin kecil B. Hambatan semakin besar E. Kuat arus semakin besar C. Kuat arus tetap 15. Jika sebuah hambatan 150 ohm dipasang pada beda potensial 6 volt. Maka kuat arus yang dihasilkan . . . 133 A. 1200 mA C. 80 mA B. 900 mA D. 40 mA E. 150 mA 16. Alat pemanas listrik 5 ampere apabila dihubungkan dengan sumber 110 volt. Hambatanya adalah . . A. 0,05 Ω C. 110 Ω B. 5 Ω D. 550 Ω E. 22 Ω 17. Sebuah peralatan listrik yang dipakai tegangan 220 volt memiliki hambatan 22 Ω. Kuat arus listrik yang dipakai peralatan listrik tersebut adalah . . . A. 2 A D. 10 A B. 5 A E. 12 A C. 8 A 18. Grafik disamping menunjukan variasi beda potensial terhadap arus pada suatu penghantar. 10 Nilai hambatan penghantar tersebut adalah . . . A. 1 Ω D. 8 Ω B. 2 Ω E. 10 Ω 8 C. 4 Ω 1 4 5 19. Hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan (R) pada tegangan listrik (V) 2 yang tetap ditunjukan oleh grafik nomor . . . 1) 2) 4) 5) 3) A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 134 20. Percobaan pengukuran hambatan suatu penghantar didapat grafik seperti samping. Besar hambatan 100 pengantar tersebut adalah . . . A. 0,02 Ohm D. 20 Ohm B. 0,2 Ohm E. 200 Ohm 0, 5 C. 2 Ohm 21. Pada hambatan yang dipasang secara seri : 1) Kuat arus di tiap hambatan sama 2) Tegangan di tiap hambatan sama 3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan 4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan Pernyataan yang benar adalah A. 2 dan 3 D. 1 saja B. 1 dan 3 E. 4 saja C. 2 dan 4 22. Perhatikan gambar dibawah ini 10 Ω 20 Ω 30 Ω 12 V Besarnya kuat arus yang mengalir adalah . . . A. 0,5 A C. 1,5 A B. 1,0 A D. 2,0 A E. 2,5 A 23. Besarnya sumber tegangan pada gambar disamping adalah . . . . A. 10 V D. 50 V B. 12 V E. 60 V 20 Ω 30 Ω 0,2 A C. 25 V 24. Besarnya tegangan pada titik AB adalah . . . . A. 1 V D. 4 V B. 2 V E. 5 V C. 3 V A B 10 Ω C 30 Ω 12 V 135 25. Perhatikan gambar disamping ! Besarnya hambatan 60 Ω adalah . . . A. 10 Ω D. 40 Ω B. 20 Ω E. 50 Ω 0,12 A 12 V C. 30 Ω 26. Dua buah hambatan dan dirangkai secara paralel, hambatan penggantinya dirumuskan A. D. B. E. C. 27. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang kecil, maka hambatan dipasang secara . . . A. Seri D. Paralel-Seri B. Paralel E. Sembarang C. Seri-Paralel 28. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang besar, maka hambatan dipasang secara . . . A. Seri D. Paralel-Seri B. Paralel E. Sembarang C. Seri-Paralel 29. Perhatikan gambar dibawah ini ! 20 Ω 30 Ω Besar hambatan penggantinya adalah . . . A. 10 Ω D. 30 Ω B. 12 Ω E. 50 Ω C. 20 Ω 30. Pada hambatan yang dipasang paralel : 1) Kuat arus di tiap hambatan sama 2) Tegangan di tiap hambatan sama 3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan 4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan 136 Pernyataan yang benar adalah A. 2 dan 3 D. 1 saja B. 1 dan 3 E. 4 saja C. 2 dan 4 31. Perhatikan gambar dibawah ini ! 20 Ω 30 Ω 1,2 A 60 Ω Besarnya kuat arus yang melewati 20 Ω adalah . . . A. 0,8 A D. 0,2 A B. 0,6 A E. 0,1 A C. 0,4 A 32. Perhatikan gambar dibawah ini ! =12 Ω 1,5 A Besarnya hambatan pada rangkaian diatas adalah . . . A. 10 Ω D. 6 Ω B. 8 Ω E. 4 Ω E. 2 Ω 33. Seseorang memiliki suatu sumber tegangan 10 volt, agar menghasilkan arus sebesar 0,5 A. Berapakah banyak hambatan yang dibutuhkan jika masing – masing hambatan memiliki hambatan 100 Ω dan dipasang secara paralel . . . A. 5 buah C. 7 buah B. 6 buah D. 8 buah E. 10 buah 137 34. Perhatikan rangkaian disamping ini ! =50 Ω Besarnya hambatan pengganti rangkaian diatas adalah . . A. 75 Ω C. 100 Ω B. 50 Ω D. 125 Ω Ω E. 25 Ω Ω 35. Terdapat tiga buah hambatana yang masing – masing bernilai 30 Ω, agar menghasilkan hambatan total 45 Ω maka ketiga hambatan itu harus disusun secara . . . A. Dua hambatan disusun paralel dan satu hamabatan disusun seri B. Dua hambatan disusum seri dan dipasang paralel dengan satu hambatan lain C. Tiga hambatan disusun paralel D. Tiga hambatan disusun seri E. Tiga hambatan disusun sembarang 36. Empat hambatan yang nilainya masing – masing R dirangkai memjadi 4 jenis rangkaian berikut 1) 3) 2) 4) Rangkaian yang mempunyai hambatan pengganti bernilai R adalah nomor . . . A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 3 dan 4 C. 2 dan 3 37. Perhatikan gambar disamping! 2Ω Besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut adalah . . . 2Ω A. 4 A D. 1,5 A B. 1/2 A E. 2 A C. 3 A 2V 2Ω 138 38. Tiga resistor dengan hambatan masing-masing 4 Ω, 6 Ω, dan 12 Ω disusun paralel. Susunan ini dipasang seri dengan tiga resistor lain yang hambatannya berturut-turut 3 Ω, 4 Ω dan 6 Ω. Besar hambatan total yang dihasilkan adalah…. A. 15 Ω D. 13 Ω B. 20 Ω E. 2 Ω B. 23,3 Ω 39. Tiga buah resistor masing-masing 2 Ω, 3 Ω dan 6 Ω dirangkai seri dan dihubungkan ke sumber tegangan 22 volt. Beda potensial pada ujung-ujung hambatan 3 Ω besarnya…. A. 2 V D. 12 V B. 4 V E. 22 V C. 6 V 40. Tiga buah resistor masing-masing 2 Ω, 3 Ω dan 6 Ω dirangkai paralel dan dihubungkan ke sumber tegangan 2 volt. Kuat arus yang mengalir pada resistor 2 Ω adalah…. A. 4 A D. 1 A B. 1/2 A E. 2 A C. 2/3 A 139 Lampiran 12 KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA] 86 1. B 21. B 2. A 22. B 3. A 23. D 4. C 24. A 5. D 25. C 6. D 26. D 7. E 27. B 8. B 28. A 9. D 29. B 10. C 30. C 11. B 31. B 12. E 32. C 13. A 33. D 14. E 34. B 15. D 35. A 16. E 36. C 17. D 37. D 18. B 38. A 19. E 39. C 20. E 40. D 140 Lampiran 13 KISI–KISI SOAL PILIHAN GANDA [KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL] 86 Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 5.4. Menggunak an Alat ukur listrik 5.2. Memformul asikan besaranbesaran listrik rangkaian tertutup sederhana (satu loop). : Sekolah Menengah Atas (SMA) : Fisika : X : II : 6. Menerapkan konsep kelistrikan dalam berbagai masalah dan berbagai produk teknologi Indikator Aspek C3 C4 C5 C6 Jumlah Butir - 6 - 2 - - - - 1 2,3 - - - 4 4 7 - - - 9 10,11 4 - 13 - - - 12 2 14 14, 20 - - - - 2 - 18, 19 22, 24 17 15,16, 21,23, 25 10 2 9 2 3 9 25 C1 C2 Menjelaskan cara membaca alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan - 5 - Menjelaskan cara memasang alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan - 8 1 Menjelaskan besar dan arah kuat arus listrik serta tegangan listrik dalam rangkaian tertutup sederhana (satu loop). Mengidentifikasi hubungan antara V, I dan R dengan sesuai hukum Ohm. Menginterpretasik an grafik hubungan antara I dengan V dan hubungan antara I dengan R. Mengetahui karakteristik rangkaian seri dan paralel Memformulasikan besaran hambatan dalam rangkaian seri dan paralel Total penyelesaian 0 Lampiran 14 141 SOAL PILIHAN GANDA (PG-02) [SOAL PRETEST-POSTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL] 86 Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Waktu Petunjuk Pengisian Soal : : : : : Fisika X/2 Listrik Dinamis 45 menit 1. Periksalah kelengkapan soal kalian, semua bentuk soal berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 25 soal. 2. Tulislah nama, kelas dan no. absen saudara dengan jelas pada lembar jawaban yang tersedia. 3. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda silang ( X ) pada huruf A, B , C, D dan E yang menurut saudara adalah jawaban paling benar. 1. Banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui penampang suatu penghantar per satuan waktu dinamakan . . . 2. A. Hambatan C. Muatan B. Kuat Arus D. Kapasitor E. Tegangan Berikut ini adalah pernyataan yang benar tentang kuat arus, kecuali . . . A. Merupakan perpindahan muatan dari potensial rendah ke potensial tinggi B. Timbul akibat adanya beda potensial antara dua titik yang dihubungkan C. Dapat mengalir melalui konduktor D. Satuannya adalah coulomb/sekon E. Merupakan perpindahan muatan dari potensial tinggi ke potensial rendah 3. 4. Satuan kuat arus listrik adalah . . . A. Coulomb C. Ampere B. Volt D. Joule E. Watt Sebuah kawat mengalir arus listrik sebesar 20 miliampere selama 20 sekon. Muatan listrikyang mengalir dalam kawat tersebut adalah . . . A. 10 Coulomb C. 30 Coulomb B. 20 Coulomb D. 40 Coulomb E. 50 Coulomb 142 5. Alat ukur tegangan listrik adalah . . . A. Amperemeter D. Ohmmeter B. Voltmeter E. kWh-meter C. Osiloskop 6. Hasil Pengukuran yang ditunjukan Voltmeter 25V disamping adalah . . . 7. 20V A. 50 Volt C. 30 Volt B. 40 Volt D. 20 Volt 0 1 0 E. 10 Volt Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut dan terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka. Pernyataan diatas adalah . . . A. Hukum Kirchoff D. Hukum Coulomb B. Hukum Ampere E. Hukum Faraday C. Hukum Ohm 8. Perhatikan gambar berikut ! A X 1) X 3) A V A X 2) X A V V 5) V A X 4) V Berdasarkan gambar di atas pemasangan Amperemeter dan Voltmeter benar ditunjukan pada gambar nomer . . . 9. A. 1 C. 3 B. 2 D. 4 E. 5 Hukum Ohm dapat dirumuskan dengan . . . A. D. B. E. C. 143 10. Alat pemanas listrik 5 ampere apabila dihubungkan dengan sumber 110 volt. Hambatanya adalah . . A. 0,05 Ω C. 110 Ω B. 5 Ω D. 550 Ω E. 22 Ω 11. Sebuah peralatan listrik yang dipakai tegangan 220 volt memiliki hambatan 22 Ω. Kuat arus listrik yang dipakai peralatan listrik tersebut adalah . . . A. 2 A D. 10 A B. 5 A E. 12 A C. 8 A 12. Grafik disamping menunjukan variasi beda potensial terhadap arus pada suatu penghantar. 10 Nilai hambatan penghantar tersebut adalah . . . A. 1 Ω D. 8 Ω B. 2 Ω E. 10 Ω 8 C. 4 Ω 1 4 5 13. Hubungan antara kuat arus (I) dengan hambatan (R) pada tegangan listrik (V) 2 yang tetap ditunjukan oleh grafik nomor . . . 1) 3) 2) 4) 5) A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 14. Pada hambatan yang dipasang secara seri : 1) Kuat arus di tiap hambatan sama 2) Tegangan di tiap hambatan sama 3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan 4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan 144 Pernyataan yang benar adalah A. 2 dan 3 D. 1 saja B. 1 dan 3 E. 4 saja C. 2 dan 4 15. Besarnya tegangan pada titik AB A adalah . . . . B C 10 Ω A. 6 V D. 1,5 V B. 4,5 V E. 12 V 30 Ω 12 V C. 3 V 16. Perhatikan gambar disamping! Besarnya hambatan 60 Ω adalah . . . A. 10 D. 40 B. 20 E. 50 0,12 A 12 V C. 30 17. Dua buah hambatan dan dirangkai secara paralel, hambatan penggantinya dirumuskan A. D. B. E. C. 18. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang kecil, maka hambatan dipasang secara . . . A. Seri D. Paralel-Seri B. Paralel E. Sembarang C. Seri-Paralel 19. Untuk dapat menghasilkan hambatan pengganti yang besar, maka hambatan dipasang secara . . . A. Seri D. Paralel-Seri B. Paralel E. Sembarang C. Seri-Paralel 145 20. Pada hambatan yang dipasang paralel : 1) Kuat arus di tiap hambatan sama 2) Tegangan di tiap hambatan sama 3) Tegangan totalnya sama dengan jumlah tegangan pada tiap hambatan 4) Kuat arus totalnya sama dengan jumlah kuat arus pada tiap hambatan Pernyataan yang benar adalah A. 2 dan 3 D. 1 saja B. 1 dan 3 E. 4 saja C. 2 dan 4 21. Perhatikan gambar dibawah ini ! 20 Ω 30 Ω 60 Ω 1,2 A Besarnya kuat arus yang melewati adalah . . . A. 0,8 A C. 0,2 A B. 0,6 A E. 0,1 A C. 0,4 A 22. Seseorang memiliki suatu sumber tegangan 10 volt, agar menghasilkan arus sebesar 0,5 A. Berapakah banyak hambatan yang dibutuhkan jika masing – masing hambatan memiliki hambatan 100 Ω dan dipasang secara paralel . . . A. 2 buah C. 4 buah B. 3 buah D. 5 buah E. 6 buah 23. Perhatikan rangkaian dibawah ini ! =50 Ω Ω Ω Besarnya hambatan pengganti rangkaian diatas adalah . . A. 75 Ω C. 100 Ω B. 50 Ω D. 125 Ω E. 25 Ω 146 24. Empat hambatan yang nilainya masing – masing R dirangkai memjadi 4 jenis rangkaian berikut 1) 3) 2) 4) Rangkaian yang mempunyai hambatan pengganti bernilai R adalah nomor . . . A. 1 dan 2 D. 2 dan 4 B. 1 dan 3 E. 3 dan 4 C. 2 dan 3 25. Tiga resistor dengan hambatan masing-masing 4 Ω, 6 Ω, dan 12 Ω disusun paralel. Susunan ini dipasang seri dengan tiga resistor lain yang hambatannya berturut-turut 3 Ω, 4 Ω dan 6 Ω. Besar hambatan total yang dihasilkan adalah…. A. 15 Ω D. 13 Ω B. 20 Ω E. 2 Ω C. 23,3 Ω 147 Lampiran 12 KUNCI JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL] 86 No. 1. 2. 3. 4. Jawaban Pembahasan B A C D Jelas Diketahui Ditanya : Penyelesaian Jelas Jelas Jelas : : 5. 6. D D Jelas 7. 8. C B 9. 10. A E Jelas Amperemeter dipasang seri Voltmeter dipasang paralel Jelas Diketahui : Ditanya : Penyelesaian 11. D Diketahui : Ditanya : Penyelesaian 12. B : Diketahui : Ditanya : : 148 Penyelesaian 13. 14. 15. E B C : Jelas Jelas Diketahui : Ditanya : Penyelesaian : Seri 16. D Diketahui : Ditanya : Penyelesaian 17. 18. 19. 20. A B A C Jelas Jelas Jelas Jelas : 149 21. B Diketahui : Ditanya : Penyelesaian : Arus listrik yang melewati 22. D Diketahui : Ditanya : Penyelesaian 23. B : Diketahui : Ditanya : Penyelesaian : 150 24. C 1) Rangkaian 1 2) Rangkaian 2 2) Rangkaian 3 151 4) Rangkaian 4 25. A 152 Lampiran 16 LEMBAR JAWABAN SOAL PILIHAN GANDA [KELAS UJI COBA, EKPERIMEN DAN KONTROL] 86 : ……………………………………………….. : ……………………………………………….. : ……………………………………………….. Nama No.Absen Kelas Petunjuk : Berilah tanda (x) pada lembar jawab soal ! No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Jawaban B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E No. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A Jawaban B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D B C D E E E E E E E E E E E E E E E E E E E E No. Kelompok Kode Siswa 4 A 3 B 2 1 4 3 C 2 1 4 3 D 2 1 4 3 E 2 1 4 3 2 1 Jumlah Skor % Nilai Ket Lampiran 17 LEMB. OB-01 AKITIVITAS BELAJAR [LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM KEGIATAN LABORATORIUM] 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 153 154 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 1. Penilaian: 2. Kriteria Penilaian Nilai Aktivitas Belajar 85 % N < 100 % 65 % N < 84 % 55 % N < 64 % 0% N < 54 % Kriteria Sangat Aktif Aktif Cukup Aktif Tidak Aktif Grobogan, Mengetahui, Observer 2013 154 Mohammad Irham Baedhoni NIM.4201408085 155 PEDOMAN PENSKORAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA Kode. Indikator Skor 4 A. B. C. D. E. Mengemukakan pendapat Bertanya 3 2 1 4 3 2 1 Menulis data 4 3 2 1 Mengukur 4 3 2 1 Menarik Kesimpulan 4 3 2 1 Kriteria Oral Activities Mengemukakan pendapat dengan benar dan percaya diri Mengemukakan pendapat dengan benar tetapi tidak percaya diri Mengemukakan pendapat dengan salah Tidak mengemukakan pendapat Bertanya minimal 3 kali Bertanya minimal 2 kali Bertanya minimal 1 kali Tidak bertanya Writing Activies Menulis data dengan benar dan lengkap Menulis data dengan benar tetapi tidak lengkap Menulis data tetapi salah Tidak menulis data Motor Activies Mengukur dengan benar dan hasilnya sesuai Mengukur dengan benar tetapi hasilnya tidak sesuai Mengukur tetapi salah Tidak mengukur Mental Activities Menulis kesimpulan dengan benar dan lengkap Menulis kesimpulan dengan benar tetapi tidak lengkap Menulis kesimpulan tetapi salah Tidak menulis kesimpulan 156 No. Kelompok A 3 B 2 1 4 3 C 2 1 4 3 D 2 1 4 3 E 2 1 4 3 2 1 Jumlah Skor % Nilai Ket 156 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Kode Siswa 4 Lampiran 18 LEMB. OB-03 AFEKTIF [LEMBAR OBSERVASI HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF DALAM KEGIATAN LABORATORIUM] 157 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 3. Penilaian: 4. Kriteria Penilaian Ketuntasan hasil belajar siswa Tuntas Tidak Tuntas Grobogan, Mengetahui, Observer 2013 157 Mohammad Irham Baedhoni NIM.4201408085 158 PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF No. Indikator 1. Kehadiran dalam mengikuti pelajaran 2. Perhatian siswa saat pembelajaran Skor 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 3. Kerjasama dalam kelompok 2 1 4 4. Kerapian Pakaian 3 2 1 4 3 5. Tanggung Jawab 2 1 Kriteria Hadir dan masuk ke dalam kelas sebelum guru masuk Hadir tetapi masuk ke dalam kelas setelah guru masuk Hadir dan ijin keluar sekali Hadir dan ijin keluar lebih dari satu kali Siswa memperhatikan guru saat memberi petunjuk Siswa memperhatikan guru saat memberi petunjuk tetapi kadang-kadang berbicara sendiri dengan temannya Siswa tidak memperhatikan guru saat memberi petunjuk Siswa tidak memperhatikan guru saat memberi petunjuk dan ramai sendiri Bekerjasama dengan semua anggota kelompoknya Bekerjasama dengan dua anggota kelompoknya Hanya bekerjasama dengan satu anggota kelompoknya Tidak bekerjasama dengan anggota kelompoknya (mengerjakan sendiri) Memakai pakain sesuai peraturan sekolah, rapi dan lengkap Memakai pakain sesuai peraturan sekolah, rapi tetapi tidak lengkap Memakai pakain sesuai peraturan sekolah tetapi tidak rapi dan tidak lengkap Tidak memakai pakain sesuai peraturan sekolah Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan kelompok Bertanggung jawab terhadap tugas pribadi tetapi kurang pada tugas kelompok Kurang bertanggung jawab terhadap tugas pribadi dan tidak bertanggung jawab terhadap tugas kelompok Tidak bertanggung jawab terhadap tugas pribadi maupun kelompok 159 [LEMBAR OBSERVASI HASIL BELAJAR ASPEK PSIKOMOTORIK DALAM KEGIATAN LABORATORIUM] No. Kelompok Kode Siswa 4 A 3 B 2 1 4 3 C 2 1 4 3 D 2 1 4 3 E 2 1 4 3 2 1 Jumlah Skor % Nilai Ket Lampiran 19 LEMB. OB-02 PSIKOMOTORIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 159 160 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 5. Penilaian: 6. Kriteria Penilaian Ketuntasan hasil belajar siswa Tuntas Grobogan, Mengetahui, Observer Tidak 2013 Tuntas 160 Mohammad Irham Baedhoni NIM.4201408085 161 PEDOMAN PENSKORAN HASIL BELAJAR ASPEK PSIKOMOTORIK Kode. Indikator Skor 4 A. Menyiapkan alat dan bahan percobaan 3 2 1 4 B. Merangkai alat dan bahan percobaan 3 2 1 4 C Melakukan pengamatan dan percobaan 3 2 1 4 D Kemampuan menggunakan alat 3 2 1 4 E. Merapikan alat dan bahan percobaan 3 2 1 Kriteria Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan tanpa meminta bantuan guru atau kelompok lain Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan meminta bantuan kelompok lain Mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan meminta bantuan guru Belum mampu menyiapkan alat dan bahan percobaan Dapat merangkai alat dan bahan percobaan dengan baik, benar, dan cepat Dapat merangkai alat dan bahan percobaan dengan baik dan benar Dapat merangkai alat dan bahan percobaan tetapi masih ada kesalahan Belum dapat merangkai alat dan bahan percobaan Dapat mengukur secara mandiri besaran yang dicari dengan benar dan menggunakan satuan yang tepat (SI) Dapat mengukur secara mandiri besaran yang dicari dengan benar namun tidak menggunakan satuan yang tepat (SI) Dapat mengukur besaran yang dicari namun dengan bantuan guru dan tidak menggunakan satuan yang tepat (SI) Belum dapat mengukur besaran yang dicari Terampil menggunakan alat percobaan dengan tepat tanpa bantuan guru Terampil menggunakan alat percobaan dengan tepat dengan bantuan guru Kurang terampil menggunakan alat percobaan Belum terampil menggunakan alat percobaan Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat yang benar dengan kondisi baik dan rapi Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat yang benar dengan kondisi baik tetapi tidak rapi Mengembalikan alat dan bahan percobaan di tempat yang benar dengan kondisi rusak dan dan tidak rapi Tidak mengembalikan alat dan bahan percobaan 162 Lampiran 20 DAFTAR NAMA KELAS UJI COBA 86 KELAS : XI IPA-2 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Kode Siswa UC-01 UC-02 UC-03 UC-04 UC-05 UC-06 UC-07 UC-08 UC-09 UC-10 UC-11 UC-12 UC-13 UC-14 UC-15 UC-16 UC-17 UC-18 UC-19 UC-20 UC-21 UC-22 UC-23 UC-24 UC-25 UC-26 UC-27 UC-28 UC-29 UC-30 UC-31 UC-32 UC-33 UC-34 UC-35 Lampiran 21 163 Tabel Analisis Soal Uji Coba Nomor Responden 1 UC-26 2 UC-35 3 UC-07 4 UC-12 5 UC-14 6 UC-21 7 UC-30 8 UC-15 9 UC-16 10 UC-19 11 UC-22 12 UC-02 13 UC-18 14 UC-23 15 UC-28 16 UC-09 17 UC-10 18 UC-24 19 UC-31 20 UC-32 21 UC-01 22 UC-05 23 UC-08 24 UC-11 25 UC-17 26 UC-25 27 UC-03 28 UC-04 29 UC-13 30 UC-20 31 UC-33 32 UC-34 33 UC-06 34 UC-27 35 UC-29 Total Mp p q St Mt rpbis rtabel Kriteria Ba Bb Ja Jb D Kriteria B N IK Kriteria KRITERIA SOAL Tingkat Kesukaran Daya Beda Validitas 86No 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 30 25.200 0.857 0.143 5.018 24.371 0.404 0.334 Valid 18 12 18 17 0.29 Cukup 30 35 0.86 Mudah Dipakai 2 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 26.600 0.429 0.571 5.018 24.371 0.385 0.334 Valid 11 4 18 17 0.38 Cukup 15 35 0.43 Sedang Dipakai 3 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 27 24.333 0.771 0.229 5.018 24.371 -0.014 0.334 Tidak 14 13 18 17 0.01 Jelek 27 35 0.77 Mudah Dibuang 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 30 25.133 0.857 0.143 5.018 24.371 0.372 0.334 Valid 18 12 18 17 0.29 Cukup 30 35 0.86 Mudah Dipakai Nomor Soal 5 6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 27 16 25.630 25.438 0.771 0.457 0.229 0.543 5.018 5.018 24.371 24.371 0.461 0.195 0.334 0.334 Valid Tidak 17 9 10 7 18 18 17 17 0.36 0.09 Cukup Jelek 27 16 35 35 0.77 0.46 Mudah Sedang Dipakai Dibuang 7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 20 25.650 0.571 0.429 5.018 24.371 0.294 0.334 Tidak 12 8 18 17 0.20 Jelek 20 35 0.57 Sedang Dibuang 8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 28 25.429 0.800 0.200 5.018 24.371 0.421 0.334 Valid 17 11 18 17 0.30 Cukup 28 35 0.80 Mudah Dipakai 9 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 17 26.647 0.486 0.514 5.018 24.371 0.441 0.334 Valid 13 4 18 17 0.49 Baik 17 35 0.49 Sedang Dipakai 164 Tabel Analisis Soal Uji Coba 10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 29 25.310 0.829 0.171 5.018 24.371 0.411 0.334 Valid 18 11 18 17 0.35 Cukup 29 35 0.83 Mudah Dipakai 11 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 30.500 0.171 0.829 5.018 24.371 0.556 0.334 Valid 5 1 18 17 0.22 Cukup 6 35 0.17 Sukar Dipakai 12 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 13 25.308 0.371 0.629 5.018 24.371 0.143 0.334 Tidak 8 5 18 17 0.15 Jelek 13 35 0.37 Sedang Dibuang 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 25 25.640 0.714 0.286 5.018 24.371 0.400 0.334 Valid 15 10 18 17 0.25 Cukup 25 35 0.71 Mudah Dipakai 14 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 10 25.500 0.286 0.714 5.018 24.371 0.142 0.334 Tidak 6 4 18 17 0.10 Jelek 10 35 0.29 Sukar Dibuang Nomor Soal 15 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 20 24.250 0.571 0.429 5.018 24.371 -0.028 0.334 Tidak 10 10 18 17 -0.03 Jelek 20 35 0.57 Sedang Dibuang 16 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 20 26.050 0.571 0.429 5.018 24.371 0.386 0.334 Valid 13 7 18 17 0.31 Cukup 20 35 0.57 Sedang Dipakai 17 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 27.200 0.286 0.714 5.018 24.371 0.356 0.334 Valid 8 2 18 17 0.33 Cukup 10 35 0.29 Sukar Dipakai 18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 22 25.955 0.629 0.371 5.018 24.371 0.410 0.334 Valid 14 8 18 17 0.31 Cukup 22 35 0.63 Sedang Dipakai 19 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 10 27.900 0.286 0.714 5.018 24.371 0.445 0.334 Valid 7 3 18 17 0.21 Cukup 10 35 0.29 Sukar Dipakai 20 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 30 24.600 0.857 0.143 5.018 24.371 0.112 0.334 Tidak 16 14 18 17 0.07 Jelek 30 35 0.86 Mudah Dibuang 165 Tabel Analisis Soal Uji Coba 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 21 25.952 0.600 0.400 5.018 24.371 0.386 0.334 Valid 13 8 18 17 0.25 Cukup 21 35 0.60 Sedang Dipakai 22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31 24.323 0.886 0.114 5.018 24.371 -0.027 0.334 Tidak 16 15 18 17 0.01 Jelek 31 35 0.89 Mudah Dibuang 23 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 29 24.793 0.829 0.171 5.018 24.371 0.185 0.334 Tidak 17 12 18 17 0.24 Cukup 29 35 0.83 Mudah Dibuang 24 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 28.250 0.343 0.657 5.018 24.371 0.558 0.334 Valid 10 2 18 17 0.44 Baik 12 35 0.34 Sedang Dipakai 25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 22 25.727 0.629 0.371 5.018 24.371 0.351 0.334 Valid 14 8 18 17 0.31 Cukup 22 35 0.63 Sedang Dipakai Nomor Soal 26 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 18 26.556 0.514 0.486 5.018 24.371 0.448 0.334 Valid 12 6 18 17 0.31 Cukup 18 35 0.51 Sedang Dipakai 27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 20 26.450 0.571 0.429 5.018 24.371 0.478 0.334 Valid 13 7 18 17 0.31 Cukup 20 35 0.57 Sedang Dipakai 28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 25 25.520 0.714 0.286 5.018 24.371 0.362 0.334 Valid 15 10 18 17 0.25 Cukup 25 35 0.71 Mudah Dipakai 29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 24 25.458 0.686 0.314 5.018 24.371 0.320 0.334 Tidak 14 10 18 17 0.19 Jelek 24 35 0.69 Sedang Dibuang 30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 18 27.056 0.514 0.486 5.018 24.371 0.550 0.334 Valid 13 5 18 17 0.43 Baik 18 35 0.51 Sedang Dipakai 31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20 26.250 0.571 0.429 5.018 24.371 0.432 0.334 Valid 14 6 18 17 0.42 Baik 20 35 0.57 Sedang Dipakai 166 Tabel Analisis Soal Uji Coba 32 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 23 22.652 0.657 0.343 5.018 24.371 -0.474 0.334 Tidak 9 14 18 17 -0.32 Jelek 23 35 0.66 Sedang Dibuang 33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 25 25.600 0.714 0.286 5.018 24.371 0.387 0.334 Valid 15 10 18 17 0.25 Cukup 25 35 0.71 Mudah Dipakai 34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 27 25.481 0.771 0.229 5.018 24.371 0.406 0.334 Valid 17 10 18 17 0.36 Cukup 27 35 0.77 Mudah Dipakai 35 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 28 24.143 0.800 0.200 5.018 24.371 -0.091 0.334 Tidak 13 15 18 17 -0.16 Jelek 28 35 0.80 Mudah Dibuang Nomor Soal 36 37 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 15 28 26.667 23.571 0.429 0.800 0.571 0.200 5.018 5.018 24.371 24.371 0.396 -0.319 0.334 0.334 Valid Tidak 11 14 4 14 18 18 17 17 0.38 -0.05 Cukup Jelek 15 28 35 35 0.43 0.80 Sedang Mudah Dipakai Dibuang 38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 25 25.800 0.714 0.286 5.018 24.371 0.450 0.334 Valid 15 10 18 17 0.25 Cukup 25 35 0.71 Mudah Dipakai 39 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 25 24.120 0.714 0.286 5.018 24.371 -0.079 0.334 Tidak 12 13 18 17 -0.10 Jelek 25 35 0.71 Mudah Dibuang 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 12 22.500 0.343 0.657 5.018 24.371 -0.269 0.334 Tidak 4 8 18 17 -0.25 Jelek 12 35 0.34 Sedang Dibuang Y Y^2 34 34 33 33 32 31 30 29 28 28 27 26 25 25 24 24 24 23 22 22 22 21 21 21 21 21 20 20 20 19 19 19 19 18 18 853 1156 1156 1089 1089 1024 961 900 841 784 784 729 676 625 625 576 576 576 529 484 484 484 441 441 441 441 441 400 400 400 361 361 361 361 324 324 21645 167 Lampiran 22 PERHITUNGAN VALIDITAS SOAL Rumus yang digunakan Korelasi Poin Biserial: 86 Keterangan: = koefisien korelasi point biserial = rerata skor siswa yang menjawab benar = rerata skor siswa total = proporsi skor siswa yang menjawab benar = proporsi skor siswa yang menjawab salah = Standar deviasi total Kriteria Apabila rpbis > rtabel , maka soal dikatakan valid Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran 17) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 Kode UC-26 UC-35 UC-07 UC-12 UC-14 UC-21 UC-30 UC-15 UC-16 UC-19 UC-22 UC-02 UC-18 UC-23 UC-28 UC-09 UC-10 UC-24 UC-31 UC-32 UC-01 UC-05 UC-08 UC-11 UC-17 UC-25 UC-03 UC-04 UC-13 UC-20 UC-33 UC-34 UC-06 UC-27 UC-29 Jumlah Soal No 1 (X) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 30 Skor Total (Y) 34 34 33 33 32 31 30 29 28 28 27 26 25 25 24 24 24 23 22 22 22 21 21 21 21 21 20 20 20 19 19 19 19 18 18 853 Y2 1156 1156 1089 1089 1024 961 900 841 784 784 729 676 625 625 576 576 576 529 484 484 484 441 441 441 441 441 400 400 400 361 361 361 361 324 324 21645 XY 34 34 33 33 32 31 30 29 28 28 27 26 25 25 24 24 24 23 22 22 22 21 0 21 21 21 20 0 20 0 19 19 0 0 18 756 168 Berdasarkan tabel tersebut diperoleh: Rumus Korelasi Poin Biserial Pada dengan diperoleh Karena rpbis > rtabel , maka soal no. 1dikatakan valid Lampiran 23 169 PERHITUNGAN RELIABILITAS SOAL 86 Rumus yang digunakan K-R. 21: Keterangan: = reliabilitas soal = rata-rata skor awal = jumlah butir soal = variasi skor total = kuadrat simpangan baku skor total Kriteria Apabila r11> rtabel, maka soal instrumen bersifat reliabel. Perhitungan Berdasarkan tabel analisis soal uji coba (lampiran 17) diperoleh: Rumus yang digunakan K-R. 21: Pada dengan diperoleh Karena r11> rtabel, maka soal instrumen bersifat reliabel. 170 Lampiran 24 PERHITUNGAN DAYA BEDA SOAL 86 Rumus yang digunakan: Keterangan: : Daya pembeda : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar : Banyaknya peserta kelompok atas : Banyaknya peserta kelompok bawah Kreteria Daya Pembeda Nilai Daya Beda Kriteria 0,00 ≤ DP < 0,20 Jelek 0,20 ≤ DP < 0,40 Cukup 0,40 ≤ DP < 0,70 Baik 0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik Sekali D = negatif = semua soal tidak baik = soal perlu dibuang Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran 17) Kelompok Atas No. Kode Skor 1 UC-26 1 2 UC-35 1 3 UC-07 1 4 UC-12 1 5 UC-14 1 6 UC-21 1 7 UC-30 1 8 UC-15 1 9 UC-16 1 10 UC-19 1 11 UC-22 1 12 UC-02 1 13 UC-18 1 14 UC-23 1 15 UC-28 1 16 UC-09 1 17 UC-10 1 18 UC-24 1 Jumlah 18 Kelompok Bawah No. Kode Skor 19 UC-31 1 20 UC-32 1 21 UC-01 1 22 UC-05 1 23 UC-08 0 24 UC-11 1 25 UC-17 1 26 UC-25 1 27 UC-03 1 28 UC-04 0 29 UC-13 1 30 UC-20 0 31 UC-33 1 32 UC-34 1 33 UC-06 0 34 UC-27 0 35 UC-29 1 Jumlah 12 Rumus yang digunakan: Berdasarkan kreteria, maka soal no.1 mempunyai daya beda yaitu Cukup Lampiran 25 171 PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN SOAL 86 Rumus yang digunakan: Keterangan : TK = tingkat kesukaran JBA = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas JBB = jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah JSA = banyak siswa pada kelompok atas JSB = banyak siswa pada kelompok bawah Kriteria tingkat kesukaran (TK) Nilai TK Kriteria 0,00 ≤ TK < 0,30 Sukar 0,30 ≤ TK < 0,70 Sedang 0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah Perhitungan Berikut ini contoh perhitungan pada soal no.1, selanjutnya untuk soal yang lain dihitung dengan cara yang sama dan diperoleh seperti pada tabel analisis soal uji coba (lampiran 17) No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 Kelompok Atas Kode Skor UC-26 1 UC-35 1 UC-07 1 UC-12 1 UC-14 1 UC-21 1 UC-30 1 UC-15 1 UC-16 1 UC-19 1 UC-22 1 UC-02 1 UC-18 1 UC-23 1 UC-28 1 UC-09 1 UC-10 1 UC-24 1 Jumlah 18 Kelompok Bawah No. Kode Skor 19 UC-31 1 20 UC-32 1 21 UC-01 1 22 UC-05 1 23 UC-08 0 24 UC-11 1 25 UC-17 1 26 UC-25 1 27 UC-03 1 28 UC-04 0 29 UC-13 1 30 UC-20 0 31 UC-33 1 32 UC-34 1 33 UC-06 0 34 UC-27 0 35 UC-29 1 Jumlah 12 Rumus yang digunakan: Berdasarkan kreteria, maka soal no1 mempunyai tingkat kesukaran yaitu Mudah 172 Lampiran 26 DAFTAR NILAI UAS POPULASI 86 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Jumlah N Rata-rata Varians Standar Deviasi X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 74 76 75 72 70 80 80 80 76 79 75 74 70 70 75 77 76 75 75 71 70 80 75 75 75 70 70 70 73 70 72 73 76 75 70 76 73 75 72 80 75 70 72 75 75 70 70 70 70 76 73 75 77 70 77 85 74 72 73 71 79 79 70 80 73 74 70 75 71 72 79 71 69 72 76 70 70 72 79 76 71 70 70 72 74 75 75 80 76 75 70 75 73 74 70 70 76 70 73 79 76 70 75 61 70 74 73 71 75 70 70 70 71 73 80 70 74 70 70 74 75 75 77 80 73 70 75 71 73 81 75 76 70 69 72 72 75 72 73 70 73 74 74 82 90 77 70 75 74 71 77 70 70 70 71 74 74 77 70 71 75 75 79 77 80 73 78 73 74 81 78 72 75 75 73 75 82 79 71 74 70 70 71 71 73 73 70 81 75 74 75 80 75 70 70 66 73 80 77 77 73 70 70 73 80 77 70 70 70 60 76 76 80 75 75 70 71 71 70 71 72 70 70 70 80 72 76 73 70 79 70 78 73 76 76 73 70 70 76 72 73 76 73 70 70 76 73 75 73 73 70 79 79 75 80 78 73 77 70 74 73 70 75 70 70 70 80 72 74 77 75 75 70 73 70 72 70 70 71 72 2993 2977 2997 2970 2934 2906 2843 40 40 40 40 40 40 40 75 74 75 74 73 73 71 8,199 9,840 8,071 11,064 15,926 15,721 14,276 2768 38 73 9,380 X-9 76 81 78 77 70 75 70 70 70 72 76 77 69 71 85 70 70 71 70 72 75 75 75 76 75 75 70 75 70 70 72 72 71 75 73 72 71 79 75 86 2952 40 74 16,267 2,863 3,137 2,841 3,063 4,033 3,326 3,991 3,965 3,778 X-8 78 70 70 75 73 70 72 77 70 76 70 81 76 75 75 75 75 72 76 70 75 70 70 75 70 76 70 70 69 70 72 77 70 70 71 75 70 72 Lampiran 27 173 UJI HOMOGENITAS POPULASI 86 Hipotesis: Ho : Ha : Tidak semua Kriteria: Jika sama untuk i= 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 , maka Ho diterima. Pengujian Hipotesis Kelas X-1 X-2 X-3 X-4 X-5 X-6 X-7 X-8 X-9 Jumlah ni 40 40 40 40 40 40 40 38 40 358 dk= ni -1 39 39 39 39 39 39 39 37 39 349 Si2 8,199 9,84 8,071 11,064 15,926 15,721 14,276 9,38 16,267 108,744 (dk) Si2 319,761 383,760 314,769 431,496 621,114 613,119 556,764 347,060 634,413 4222,256 Log Si2 0,914 0,993 0,907 1,044 1,202 1,196 1,155 0,972 1,211 9,594 (dk) log Si2 35,637 38,727 35,370 40,713 46,882 46,663 45,030 35,972 47,241 372,233 Varians gabungan dari kelompok sampel adalah Harga satuan B Untuk Karena dengan diperoleh , ke sembilan sampel mempunyai varians yang sama (homogen) 174 Lampiran 28 UJI ANALISIS VARIANS POPULASI Hipotesis: 86 Ho : Ha : Kriteria: Jika , maka Ho diterima. Pengujian Hipotesis Kelas X-1 X-2 40 40 X-3 40 X-4 40 X-5 40 X-6 40 X-7 40 X-8 38 X-9 40 Jumlah 358 2993 2977 2997 2970 2934 2906 2843 2768 2952 26340 8958049 8862529 8982009 8820900 8608356 8444836 8082649 7661824 8714304 77135456 223951 221563 224550 220523 215209 211121 202066 201627 217858 1938468 Jumlah kuadrat total ( Tabel ringkasan: Sumber Variasi Antar Kelompok Dalam Kelompok Total db k-1 n-k Jumlah kuadrat kelompok ( ) Jk antara Jumlah kuadrat dalam ( Mk dk pembilang = k-1 dk penyebut = (n-k) n-1 Sumber Variasi Antar Kelompok Dalam Kelompok Total Pada diperoleh ) db 8 349 357 Jk 491,464 75,196,99 75197479,46 Mk 61,433 215,464 0,285 1,965 dengan dk pembilang =(k-1)= (9-1) = 8, dk penyebut = sebesar 1,965 Kesimpulan 0,285 Karena 1,956 , maka data populasi mempunyai rata-rata antar kelas tidak berbeda (homogen). ) 175 Lampiran 29 86 DAFTAR NAMA SISWA KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL Kelas Eksperimen Kelas : X5 No. Kode Siswa 1 E-01 2 E-02 3 E-03 4 E-04 5 E-05 6 E-06 7 E-07 8 E-08 9 E-09 10 E-10 11 E-11 12 E-12 13 E-13 14 E-14 15 E-15 16 E-16 17 E-17 18 E-18 19 E-19 20 E-20 21 E-21 22 E-22 23 E-23 24 E-24 25 E-25 26 E-26 27 E-27 28 E-28 29 E-29 30 E-30 31 E-31 32 E-32 33 E-33 34 E-34 35 E-35 36 E-36 37 E-37 38 E-38 39 E-39 40 E-40 Kelas Kontrol Kelas : X9 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 176 Lampiran 30 DAFTAR NILAI PRETEST 86 Kelas Eksperimen (X-5) Kode Nilai Keterangan E-1 64 Tidak Tuntas E-2 48 Tidak Tuntas E-3 52 Tidak Tuntas E-4 48 Tidak Tuntas E-5 64 Tidak Tuntas E-6 56 Tidak Tuntas E-7 60 Tidak Tuntas E-8 40 Tidak Tuntas E-9 68 Tidak Tuntas E-10 60 Tidak Tuntas E-11 56 Tidak Tuntas E-12 52 Tidak Tuntas E-13 40 Tidak Tuntas E-14 48 Tidak Tuntas E-15 48 Tidak Tuntas E-16 56 Tidak Tuntas E-17 52 Tidak Tuntas E-18 40 Tidak Tuntas E-19 64 Tidak Tuntas E-20 60 Tidak Tuntas E-21 60 Tidak Tuntas E-22 52 Tidak Tuntas E-23 56 Tidak Tuntas E-24 56 Tidak Tuntas E-25 56 Tidak Tuntas E-26 48 Tidak Tuntas E-27 52 Tidak Tuntas E-28 64 Tidak Tuntas E-29 52 Tidak Tuntas E-30 68 Tidak Tuntas E-31 48 Tidak Tuntas E-32 44 Tidak Tuntas E-33 60 Tidak Tuntas E-34 48 Tidak Tuntas E-35 44 Tidak Tuntas E-36 40 Tidak Tuntas E-37 68 Tidak Tuntas E-38 60 Tidak Tuntas E-39 56 Tidak Tuntas E-40 48 Tidak Tuntas Jumlah 2152 Rata-rata 53,8 Sd 8,05 Vt 64,81 Kelas Kontrol (X-9) Kode Nilai Keterangan K-1 48 Tidak Tuntas K-2 56 Tidak Tuntas K-3 64 Tidak Tuntas K-4 52 Tidak Tuntas K-5 52 Tidak Tuntas K-6 40 Tidak Tuntas K-7 60 Tidak Tuntas K-8 48 Tidak Tuntas K-9 52 Tidak Tuntas K-10 48 Tidak Tuntas K-11 56 Tidak Tuntas K-12 60 Tidak Tuntas K-13 40 Tidak Tuntas K-14 48 Tidak Tuntas K-15 52 Tidak Tuntas K-16 52 Tidak Tuntas K-17 52 Tidak Tuntas K-18 68 Tidak Tuntas K-19 60 Tidak Tuntas K-20 48 Tidak Tuntas K-21 48 Tidak Tuntas K-22 56 Tidak Tuntas K-23 68 Tidak Tuntas K-24 48 Tidak Tuntas K-25 52 Tidak Tuntas K-26 52 Tidak Tuntas K-27 48 Tidak Tuntas K-28 44 Tidak Tuntas K-29 60 Tidak Tuntas K-30 48 Tidak Tuntas K-31 56 Tidak Tuntas K-32 64 Tidak Tuntas K-33 68 Tidak Tuntas K-34 44 Tidak Tuntas K-35 52 Tidak Tuntas K-36 68 Tidak Tuntas K-37 40 Tidak Tuntas K-38 52 Tidak Tuntas K-39 52 Tidak Tuntas K-40 56 Tidak Tuntas Jumlah 2130 Rata-rata 53,3 Sd 7,65 Vt 58,57 Lampiran 31 177 UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN 86 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Hi : Data tidak berdistribusi normal Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis : Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas (k) Kelas interval 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 = = = = Batas Kelas 39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 68 40 28 6 Z untuk batas kelas -1,78 -1,16 -0,53 0,09 0,71 1,33 1,95 Panjang kelas Rata-rata (x) Standar deviasi (s) Jumlah siswa (n) Peluang untuk Z 0,46 0,38 0,20 0,03 0,26 0,41 0,47 Luas kelas untuk Z 0,09 0,17 0,17 0,23 0,15 0,07 = = = = Ei Oi 3,45 6,91 6,75 9,04 5,90 2,65 6 8 6 7 10 3 4 53,80 8,05 40 (Oi-Ei)² Ei 1,89 0,17 0,08 0,46 2,84 0,05 5,45 Untuk , dengan diperoleh = 11,1 (Arikunto, 2006: 362) Kesimpulan Karena maka data tersebut terdistribusi normal Lampiran 32 178 UJI NORMALITAS DATA PRETEST KELAS KONTROL 86 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Hi : Data tidak berdistribusi normal Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis : Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas interval 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 = = = = Batas Kelas 39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 68 40 28 6 Z untuk batas kelas -1,80 -1,15 -0,50 0,16 0,81 1,46 2,12 Panjang kelas Rata-rata (x) Standar deviasi (s) Jumlah siswa (n) Peluang untuk Z 0,46 0,37 0,19 0,06 0,29 0,43 0,48 Luas kelas untuk Z 0,09 0,18 0,13 0,23 0,14 0,05 = = = = Ei Oi 3,58 7,39 5,12 9,15 5,49 2,18 5 9 11 5 6 4 4 53,3 7,65 40 (Oi-Ei)² Ei 0,57 0,35 6,75 1,88 0,05 1,52 9,61 Untuk , dengan diperoleh tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362) Kesimpulan Karena maka data tersebut terdistribusi normal 179 Lampiran 33 UJI HOMOGENITAS DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Hipotesis Ho : artinya kedua kelas homogen Ha : artinya kedua kelas tidak homogen Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 2152 53,8 40 8,05 64,81 n Sd Vt 2130 53,3 40 7,65 58,57 Dilakukan perhitungan: Pada diperoleh dengan dk pembilang sebesar 1,70 (Arikunto, 2006: 368) Kesimpulan Karena maka data tersebut homogen. dan dk penyebut 180 Lampiran 34 UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA DATA PRETEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Hipotesis Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas Kelas Eksperimen n Sd Vt 2152 53,8 40 8,05 64,81 Kelas Kontrol 2130 53,3 40 7,65 58,57 Perhitungan dilakukan: Pada dengan (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar 1,99 Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai pretest kedua kelas sama artinya rata-rata nilai pretest kelas eksperimen sama dengan nilai pretest kelas kontrol. 181 Lampiran 35 DAFTAR NILAI POSTTEST 86 Kode E-1 E-2 E-3 E-4 E-5 E-6 E-7 E-8 E-9 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 Jumlah Rata-rata Sd Vt Kelas Eksperimen (X-5) Nilai Keterangan 80 Tuntas 88 Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas 92 Tuntas 80 Tuntas 96 Tuntas 76 Tuntas 92 Tuntas 76 Tuntas 88 Tuntas 80 Tuntas 68 Tidak Tuntas 76 Tuntas 84 Tuntas 72 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 76 Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas 96 Tuntas 76 Tuntas 96 Tuntas 88 Tuntas 84 Tuntas 76 Tuntas 92 Tuntas 96 Tuntas 72 Tidak Tuntas 96 Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas 96 Tuntas 68 Tidak Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas 76 Tuntas 92 Tuntas 80 Tuntas 76 Tuntas 3312 82,80 8,41 70,70 Kode K-1 K-2 K-3 K-4 K-5 K-6 K-7 K-8 K-9 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 Jumlah Rata-rata Sd Vt Kelas Kontrol (X-9) Nilai Keterangan 84 Tuntas 88 Tuntas 88 Tuntas 84 Tuntas 68 Tidak Tuntas 60 Tidak Tuntas 84 Tuntas 64 Tidak Tuntas 80 Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas 80 Tuntas 92 Tuntas 80 Tuntas 68 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 92 Tuntas 80 Tuntas 64 Tidak Tuntas 76 Tuntas 72 Tidak Tuntas 84 Tuntas 60 Tidak Tuntas 76 Tuntas 72 Tidak Tuntas 68 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 72 Tidak Tuntas 76 Tuntas 72 Tidak Tuntas 92 Tuntas 84 Tuntas 60 Tidak Tuntas 88 Tuntas 68 Tidak Tuntas 92 Tuntas 84 Tuntas 80 Tuntas 76 Tuntas 3084 77,100 9,37 87,80 182 Lampiran 36 UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN 86 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Hi : Data tidak berdistribusi normal Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Data Kelas: Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas interval 68-72 73-77 78-82 83-87 88-92 93-97 Untuk = = = = Batas Kelas 67,5 72,5 77,5 82,5 87,5 92,5 97,5 , dengan 96 68 28 6 Z untuk batas kelas -1,82 -1,22 -0,63 -0,04 0,56 1,15 1,75 Panjang kelas Rata-rata Standar Deviasi (Sd) Jumlah siswa (n) Peluang untuk Z 0,47 0,39 0,24 0,01 0,21 0,38 0,46 Luas kelas untuk Z 0,08 0,15 0,22 0,20 0,16 0,08 diperoleh Ei Oi 3,04 6,16 8,86 7,91 6,55 3,37 5 9 7 5 8 6 4 82,80 8,41 40 (Oi-Ei)² Ei 1,27 1,31 0,39 1,07 0,32 2,06 4,36 tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362) Kesimpulan Karena = = = = maka data tersebut terdistribusi normal 183 Lampiran 37 UJI NORMALITAS DATA POSTTEST KELAS KONTROL 86 Hipotesis Ho : Data berdistribusi normal Hi : Data tidak berdistribusi normal Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Data Kelas : Nilai maksimal Nilai minimal Rentang Banyak kelas Kelas interval 60-65 66-71 72-77 78-83 84-89 90-95 Untuk = = = = Batas Kelas 59,5 65,5 71,5 77,5 83,5 89,5 95,5 , dengan 92 60 32 6 Z untuk batas kelas -1,88 -1,24 -0,60 0,04 0,68 1,32 1,96 Panjang kelas Rata-rata Standar Deviasi (Sd) Jumlah siswa (n) Peluang untuk Z 0,47 0,39 0,22 0,02 0,25 0,41 0,48 Luas kelas untuk Z 0,08 0,17 0,21 0,24 0,15 0,07 diperoleh Ei Oi 3,11 6,69 8,32 9,43 6,18 2,72 5 5 10 6 10 4 5 77,10 9,37 40 (Oi-Ei)² Ei 1,15 0,43 0,34 1,25 2,37 0,60 5,53 tabel = 11,1 (Arikunto, 2006: 362) Kesimpulan Karena = = = = maka data tersebut terdistribusi normal 184 Lampiran 38 UJI HOMOGENITAS SAMPEL DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Hipotesis Ho : artinya kedua kelas homogen Ha : artinya kedua kelas tidak homogen Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol n Sd Vt 3312 82,8 40 8,41 70,70 3084 77,1 40 9,37 87,80 Dilakukan perhitungan: Pada diperoleh dengan dk pembilang dan dk penyebut sebesar 1,70 (Arikunto, 2006: 368) Kesimpulan Karena maka data tersebut homogen. 185 Lampiran 39 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA POSTTEST KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Hipotesis Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas n Sd Vt Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 3312 82,8 40 8,41 70,70 3084 77,1 40 9,37 87,80 Perhitungan dilakukan: Pada dengan 1,99 (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai posttest kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih baik dari hasil posttest kelas kontrol. 186 Lampiran 40 UJI GAIN DATA NILAI TEST HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS EKSPERIMEN 86 Rumus Kriteria Nilai g > 0,7 0,3 ≤ g ≤ 0,7 g < 0,3 Kriteria Tinggi Sedang Rendah Dari data nilai kelas eksperimen Sumber Variasi Pretest 2152 Posttest 3312 53,8 53,8 % 82,8 82,8 % 0,63 Dari tabel diatas didapatkan nilai . Berdasarkan kriteria yang digunakan, peningkatan hasil belajar kognitif yang dicapai kelas eksperimen dikategorikan Sedang. 187 Lampiran 41 UJI GAIN DATA NILAI TEST HASIL BELAJAR KOGNITIF KELAS KONTROL 86 Rumus Kriteria Nilai g > 0,7 0,3 ≤ g ≤ 0,7 g < 0,3 Kriteria Tinggi Sedang Rendah Dari data nilai kelas kontrol Sumber Variasi Pretest 2130 Posttest 3084 53,3 53,3 % 77,1 77,1 % 0,50 Dari tabel diatas didapatkan nilai . Berdasarkan kriteria yang digunakan, peningkatan hasil belajar kognitif yang dicapai kelas kontrol dikategorikan Sedang. 188 Lampiran 42 PEMBENTUKAN KELOMPOK KEGIATAN LABORATORIUM KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Kelas Eksperimen Pertemuan I II Kelompok Kode Siswa Kode Siswa E-01 E-01 E-09 E-02 1 E-17 E-17 E-25 E-18 E-33 E-40 E-02 E-03 E-10 E-04 2 E-18 E-19 E-26 E-20 E-34 E-39 E-03 E-05 E-11 E-06 3 E-19 E-21 E-27 E-22 E-35 E-38 E-04 E-07 E-12 E-08 4 E-20 E-23 E-28 E-24 E-36 E-37 E-05 E-09 E-13 E-10 5 E-21 E-25 E-29 E-26 E-37 E-36 E-06 E-11 E-14 E-12 6 E-22 E-27 E-30 E-28 E-38 E-35 E-07 E-13 E-15 E-14 7 E-23 E-29 E-31 E-30 E-39 E-34 E-08 E-15 E-16 E-16 8 E-24 E-31 E-32 E-32 E-40 E-33 Pertemuan Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 Kelas Kontrol I II Kode Siswa Kode Siswa K-01 K-01 K-09 K-02 K-17 K-03 K-25 K-04 E-33 K-05 K-02 K-06 K-10 K-07 K-18 K-08 K-26 K-09 K-34 K-10 K-03 K-11 K-11 K-12 K-19 K-13 K-27 K-14 K-35 K-15 K-04 K-16 K-12 K-17 K-20 K-18 K-28 K-19 K-36 K-20 K-05 K-21 K-13 K-22 K-21 K-23 K-29 K-24 K-37 K-25 K-06 K-26 K-14 K-27 K-22 K-28 K-30 K-29 K-38 K-30 K-07 K-31 K-15 K-32 K-23 E-33 K-31 K-34 K-39 K-35 K-08 K-36 K-16 K-37 K-24 K-38 K-32 K-39 K-40 K-40 189 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kode Siswa E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 A 3 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 2 3 2 2 3 2 2 B 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 Pertemuan I C D 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 E 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 Jumlah Skor 18 14 14 16 15 17 18 13 19 12 16 16 13 15 18 13 16 12 16 16 15 15 19 15 17 12 16 16 13 18 18 15 19 12 16 14 13 17 16 13 Nilai (%) Keterangan 90 70 70 80 75 85 90 65 95 60 80 80 65 75 90 65 80 60 80 80 75 75 95 75 85 60 80 80 65 90 90 75 95 60 80 70 65 85 80 65 90 70 70 80 75 85 90 65 95 60 80 80 65 75 90 65 80 60 80 80 75 75 95 75 85 60 80 80 65 90 90 75 95 60 80 70 65 85 80 65 Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Cukup Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif A 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 B 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 Pertemuan II C D 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 E 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 Jumlah Skor 17 17 15 17 17 19 19 17 19 17 16 16 14 14 16 14 14 14 16 16 19 17 19 19 18 17 19 19 17 19 19 19 19 17 19 14 14 16 14 14 Nilai (%) Keterangan 85 85 75 85 85 95 95 85 95 85 80 80 70 70 80 70 70 70 80 80 95 85 95 95 90 85 95 95 85 95 95 95 95 85 95 70 70 80 70 70 85 85 75 85 85 95 95 85 95 85 80 80 70 70 80 70 70 70 80 80 95 85 95 95 90 85 95 95 85 95 95 95 95 85 95 70 70 80 70 70 Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Lampiran 43 DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR KELAS EKSPERIMEN 189 190 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 A 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 B 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 Pertemuan I C 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 D 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 E 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 Jumlah Skor 14 18 17 14 15 13 14 13 13 17 15 13 17 13 13 13 13 18 15 13 15 13 14 13 13 16 15 13 16 13 13 14 14 16 17 13 16 14 13 14 % Nilai Keterangan 70 90 85 70 75 65 70 65 65 85 75 65 85 65 65 65 65 90 75 65 75 65 70 65 65 80 75 65 80 65 65 70 70 80 85 65 80 70 65 70 70 90 85 70 75 65 70 65 65 85 75 65 85 65 65 65 65 90 75 65 75 65 70 65 65 80 75 65 80 65 65 70 70 80 85 65 80 70 65 70 Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif A 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 B 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 Pertemuan II C D 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 E 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 Jumlah Skor 17 18 18 17 16 14 15 14 14 15 14 14 16 14 14 14 14 16 14 14 14 14 15 14 14 13 13 13 13 13 16 18 17 16 18 14 16 15 14 14 % Nilai Keterangan 85 90 90 85 80 70 75 70 70 75 70 70 80 70 70 70 70 80 70 70 70 70 75 70 70 65 65 65 65 65 80 90 85 80 90 70 80 75 70 70 85 90 90 85 80 70 75 70 70 75 70 70 80 70 70 70 70 80 70 70 70 70 75 70 70 65 65 65 65 65 80 90 85 80 90 70 80 75 70 70 Aktif Sangat Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Sangat Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Aktif Lampiran 44 DAFTAR NILAI AKTIVITAS BELAJAR KELAS KONTROL 190 191 Lampiran 45 REKAPITULASI NILAI AKTIVITAS BELAJAR KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Kode Siswa E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 Jumlah Rata-rata Varians Simpangan Pertemuan I 90 70 70 80 75 85 90 65 95 60 80 80 65 75 90 65 80 60 80 80 75 75 95 75 85 60 80 80 65 90 90 75 95 60 80 70 65 85 80 65 3080 77 110 10,49 Nilai Pertemuan II 85 85 75 85 85 95 95 85 95 85 80 80 70 70 80 70 70 70 80 80 95 85 95 95 90 85 95 95 85 95 95 95 95 85 95 70 70 80 70 70 3360 84 91,28 9,55 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 Jumlah Rata-rata Varians Simpangan Pertemuan I 70 90 85 70 75 65 70 65 65 85 75 65 85 65 65 65 65 90 75 65 75 65 70 65 65 80 75 65 80 65 65 70 70 80 85 65 80 70 65 70 2880 72 63,85 7,99 Nilai Pertemuan II 85 90 90 85 80 70 75 70 70 75 70 70 80 70 70 70 70 80 70 70 70 70 75 70 70 65 65 65 65 65 80 90 85 80 90 70 80 75 70 70 2980 74,5 58,72 7,66 192 Lampiran 46 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PERTEMUAN I 86 Hipotesis Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas Kelas Eksperimen n Sd Vt Kelas Kontrol 3080 2880 77 40 10,49 110 72 40 7,99 63,85 Perhitungan dilakukan: Pada dengan 1,99 (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil observasi aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil observasi aktivitas belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol. 193 Lampiran 47 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA DATA OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PERTEMUAN II 86 Hipotesis Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas Kelas Eksperimen n Sd Vt Kelas Kontrol 3360 2980 84 40 9,55 91,28 74,50 40 7,66 58,72 Perhitungan dilakukan: Pada dengan 1,99 (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil observasi aktivitas belajar kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil observasi aktivitas belajar kelas eksperimen lebih baik dari hasil observasi aktivitas belajar kelas kontrol. 194 No. A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 B 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 Pertemuan I C 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 2 D 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 E 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 4 2 3 3 2 4 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 Jumlah Skor 17 16 16 17 17 18 18 14 19 13 17 17 15 16 18 14 17 13 17 17 17 16 19 17 18 13 17 17 15 19 18 17 18 13 17 15 16 18 16 14 % Nilai Keterangan 85 80 80 85 85 90 90 70 95 65 85 85 75 80 90 70 85 65 85 85 85 80 95 85 90 65 85 85 75 95 90 85 90 65 85 75 80 90 80 70 85 80 80 85 85 90 90 70 95 65 85 85 75 80 90 70 85 65 85 85 85 80 95 85 90 65 85 85 75 95 90 85 90 65 85 75 80 90 80 70 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 B 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 Pertemuan II C D 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 E 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 Jumlah Skor 18 18 16 18 18 18 18 17 19 17 18 18 16 16 18 17 17 17 19 19 18 17 19 19 18 17 18 18 17 18 19 19 19 17 18 17 17 19 17 17 % Nilai Keterangan 90 90 80 90 90 90 90 85 95 85 90 90 80 80 90 85 85 85 95 95 90 85 95 95 90 85 90 90 85 90 95 95 95 85 90 85 85 95 85 85 90 90 80 90 90 90 90 85 95 85 90 90 80 80 90 85 85 85 95 95 90 85 95 95 90 85 90 90 85 90 95 95 95 85 90 85 85 95 85 85 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 194 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kode Siswa E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 Lampiran 48 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN 195 No. A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 B 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 Pertemuan I C 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 D 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 E 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 2 2 Jumlah Skor 17 18 18 17 17 14 14 14 14 18 15 14 19 14 14 14 14 18 15 14 17 14 17 14 14 15 15 14 17 14 14 17 18 15 18 14 19 17 14 14 % Nilai Keterangan 85 90 90 85 85 70 70 70 70 90 75 70 95 70 70 70 70 90 75 70 85 70 85 70 70 75 75 70 85 70 70 85 90 75 90 70 95 85 70 70 85 90 90 85 85 70 70 70 70 90 75 70 95 70 70 70 70 90 75 70 85 70 85 70 70 75 75 70 85 70 70 85 90 75 90 70 95 85 70 70 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas A 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 B 3 4 4 4 3 2 4 2 3 4 4 2 4 2 2 2 4 3 2 4 3 4 3 4 2 2 4 4 3 2 4 4 4 2 3 2 4 3 3 3 Pertemuan II C D 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 3 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 4 E 3 4 4 3 3 2 4 3 2 4 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 3 2 4 2 2 4 3 2 3 4 2 4 4 3 4 2 3 3 2 4 Jumlah Skor 18 18 19 18 18 14 19 15 15 19 17 15 19 14 15 15 16 18 15 16 17 16 18 16 16 16 19 16 17 16 16 19 19 15 18 15 19 17 15 17 % Nilai Keterangan 90 90 95 90 90 70 95 75 75 95 85 75 95 70 75 75 80 90 75 80 85 80 90 80 80 80 95 80 85 80 80 95 95 75 90 75 95 85 75 85 90 90 95 90 90 70 95 75 75 95 85 75 95 70 75 75 80 90 75 80 85 80 90 80 80 80 95 80 85 80 80 95 95 75 90 75 95 85 75 85 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 195 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 Lampiran 49 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR AFEKTIF KELAS KONTROL 196 Lampiran 50 REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR ASPEK AFEKTIF KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Kode Siswa E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 Jumlah Rata-rata Varians Simpangan Nilai Pertemuan I Pertemuan II 85 90 80 90 80 80 85 90 85 90 90 90 90 90 70 85 95 95 65 85 85 90 85 90 75 80 80 80 90 90 70 85 85 85 65 85 85 95 85 95 85 90 80 85 95 95 85 95 90 90 65 85 85 90 85 90 75 85 95 90 90 95 85 95 90 95 65 85 85 90 75 85 80 85 90 95 80 85 70 85 3280 3550 82 88,75 73 20,19 8,53 4,49 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 Jumlah Rata-rata Varians Simpangan Nilai Pertemuan I Pertemuan II 85 90 90 90 90 95 85 90 85 90 70 70 70 95 70 75 70 75 90 95 75 85 70 75 95 95 70 70 70 75 70 75 70 80 90 90 75 75 70 80 85 85 70 80 85 90 70 80 70 80 75 80 75 95 70 80 85 85 70 80 70 80 85 95 90 95 75 75 90 90 70 75 95 95 85 85 70 75 70 85 3115 3350 78 83,75 79,34 63,78 8,91 7,99 197 Lampiran 51 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR AFEKTIF PERTEMUAN I 86 Hipotesis Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas Kelas Eksperimen 3280 82 40 8,53 73 n Sd Vt Kelas Kontrol 3115 78 40 8,91 79,34 Perhitungan dilakukan: Pada dengan 1,99 (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol. 198 Lampiran 52 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR AFEKTIF PERTEMUAN II Hipotesis 86 Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas Kelas Eksperimen n Sd Vt 3550 88,75 20,19 4,49 20,19 Kelas Kontrol 3350 83,75 63,78 7,99 63,78 Perhitungan dilakukan: Pada dengan 1,99 (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar afektif kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar afektif kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar afektif kelas kontrol. 199 No. A 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 B 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 3 2 4 3 2 2 3 2 Pertemuan I C 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 D 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 E 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 Jumlah Skor 18 15 16 15 16 16 17 15 18 15 16 15 16 16 17 15 18 15 16 15 16 16 17 15 18 15 16 15 16 16 17 15 18 15 16 15 16 16 17 15 % Nilai Keterangan 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 90 75 80 75 80 80 85 75 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas A 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 B 4 3 3 3 2 2 2 2 4 4 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 Pertemuan II C D 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 E 2 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 4 4 4 Jumlah Skor 16 19 16 16 16 16 17 17 16 16 15 16 15 17 17 17 17 19 19 16 16 16 15 16 17 17 17 16 16 19 17 17 15 15 16 17 17 17 17 19 % Nilai Keterangan 80 95 80 80 80 80 85 85 80 80 75 80 75 85 85 85 85 95 95 80 80 80 75 80 85 85 85 80 80 95 85 85 75 75 80 85 85 85 85 95 80 95 80 80 80 80 85 85 80 80 75 80 75 85 85 85 85 95 95 80 80 80 75 80 85 85 85 80 80 95 85 85 75 75 80 85 85 85 85 95 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas 199 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kode Siswa E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 Lampiran 53 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN 200 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 A 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 B 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 Pertemuan I C 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 D 3 3 4 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 4 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 E 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 Jumlah Skor 14 14 15 15 15 16 14 14 13 14 15 15 15 16 14 14 13 14 15 15 15 16 14 14 13 14 15 15 15 16 14 14 13 15 15 15 16 14 14 13 % Nilai Keterangan 70 70 75 75 75 80 70 70 65 70 75 75 75 80 70 70 65 70 75 75 75 80 70 70 65 70 75 75 75 80 70 70 65 75 75 75 80 70 70 65 70 70 75 75 75 80 70 70 65 70 75 75 75 80 70 70 65 70 75 75 75 80 70 70 65 70 75 75 75 80 70 70 65 75 75 75 80 70 70 65 Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas A 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 B 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 Pertemuan II C D 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 E 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Jumlah Skor 17 17 17 17 17 14 14 14 14 14 16 16 16 16 16 14 14 14 14 14 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 17 17 17 17 17 16 16 16 16 16 % Nilai Keterangan 85 85 85 85 85 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 70 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 85 85 85 85 85 80 80 80 80 80 85 85 85 85 85 70 70 70 70 70 80 80 80 80 80 70 70 70 70 70 65 65 65 65 65 65 65 65 65 65 85 85 85 85 85 80 80 80 80 80 Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Lampiran 54 DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS KONTROL 200 201 Lampiran 55 REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Kode Siswa E-01 E-02 E-03 E-04 E-05 E-06 E-07 E-08 E-09 E-10 E-11 E-12 E-13 E-14 E-15 E-16 E-17 E-18 E-19 E-20 E-21 E-22 E-23 E-24 E-25 E-26 E-27 E-28 E-29 E-30 E-31 E-32 E-33 E-34 E-35 E-36 E-37 E-38 E-39 E-40 Jumlah Rata-rata Varians Simpangan Nilai Pertemuan I Pertemuan II 90 80 75 95 80 80 75 80 80 80 80 80 85 85 75 85 90 80 75 80 80 75 75 80 80 75 80 85 85 85 75 85 90 85 75 95 80 95 75 80 80 80 80 80 85 75 75 80 90 85 75 85 80 85 75 80 80 80 80 95 85 85 75 85 90 75 75 75 80 80 75 85 80 85 80 85 85 85 75 95 3200 3325 80 83,13 26 31,65 5,06 5,63 Kode Siswa K-01 K-02 K-03 K-04 K-05 K-06 K-07 K-08 K-09 K-10 K-11 K-12 K-13 K-14 K-15 K-16 K-17 K-18 K-19 K-20 K-21 K-22 K-23 K-24 K-25 K-26 K-27 K-28 K-29 K-30 K-31 K-32 K-33 K-34 K-35 K-36 K-37 K-38 K-39 K-40 Jumlah Rata-rata Varians Simpangan Nilai Pertemuan I Pertemuan II 70 85 70 85 75 85 75 85 75 85 80 70 70 70 70 70 65 70 70 70 75 80 75 80 75 80 80 80 70 80 70 70 65 70 70 70 75 70 75 70 75 65 80 65 70 65 70 65 65 65 70 65 75 65 75 65 75 65 80 65 70 85 70 85 65 85 75 85 75 85 75 80 80 80 70 80 70 80 65 80 2900 3000 73 75 19,23 64,1 4,39 8,01 202 Lampiran 56 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PERTEMUAN I 86 Hipotesis Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 3200 80 40 5,06 26 n Sd Vt 2900 73 40 4,39 19,23 Perhitungan dilakukan: Pada dengan 1,99 (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol. 203 Lampiran 57 UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR PSIKOMOTORIK PERTEMUAN II 86 Hipotesis Ho : Ha : Kriteria Ho diterima apabila Pengujian Hipotesis Dimana Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 3325 83,13 40 5,63 31,65 n Sd Vt 3000 75 40 8,01 64,10 Perhitungan dilakukan: Pada dengan 1,99 (Arikunto, 2006: 363) diperoleh sebesar Kesimpulan Daerah Penerimaan Daerah Penolakan Ho Ho Karena , maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kedua kelas berbeda artinya rata-rata nilai hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen lebih baik dari nilai hasil belajar psikomotorik kelas kontrol. 204 Lampiran 58 UJI GAIN DATA NILAI OBSERVASI KELAS EKSPERIMEN DAN KONTROL 86 Rumus Kriteria Nilai g > 0,7 0,3 ≤ g ≤ 0,7 g < 0,3 Kriteria Tinggi Sedang Rendah Dari data nilai observasi kelas eksperimen Data Observasi Pertemuan I Aktivitas Belajar 77 % Hasil Belajar Psikomotorik 80 % Hasil Belajar Afektif 82 % Pertemuan II 84 % 83,13 % 88,75 % Dari data nilai observasi kelas kontrol Data Observasi Pertemuan I Aktivitas Belajar 72 % Hasil Belajar Psikomotorik 73 % Hasil Belajar Afektif 78 % Pertemuan II 74,50 % 75 % 83,75 % 0,3 0,16 0,37 Kriteria Sedang Rendah Sedang 0,09 0,07 0,26 Kriteria Rendah Rendah Rendah Lampiran 59 86 205 Lampiran 60 86 206 Lampiran 61 86 207 Lampiran 62 86 208 209 Lampiran 63 DOKUMENTASI PENELITIAN 86 Uji Coba Soal Kelas XI Pretest Kelas X Kegiatan Laboratorium – Diskusi Kelas X 210 Postest Kelas X