skripsi rancang bangun aplikasi trouble ticket management berbasis

advertisement
SKRIPSI
RANCANG BANGUN APLIKASI TROUBLE TICKET
MANAGEMENT BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
EXPERT SYSTEM
(STUDI KASUS: BPPT)
GEMAR AHMAD JEMBARNATA
105091002870
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 M / 1432 H
RANCANG BANGUN APLIKASI TROUBLE TICKET
MANAGEMENT BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN
EXPERT SYSTEM
(STUDI KASUS: BPPT)
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
DISUSUN OLEH :
GEMAR AHMAD JEMBARNATA
105091002870
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011 / 1432 H
LEMBAR PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR
ASLI KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI
SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU
LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, 15 Juni 2011
Gemar Ahmad Jembarnata
105091002870
ABSTRAK
Gemar Ahmad Jembarnata - 105091002870, Rancang Bangun Aplikasi
Trouble Ticket Management Berbasis Web Dengan Menggunakan Expert System.
Studi Kasus : Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). (dibawah
bimbingan Zulfiandri dan Andrew Fiade).
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) merupakan sebuah lembaga
yang bergerak dibidang penelitian dan penerapan teknologi dimana teknologiteknologi baru dibuat dan dikembangkan di lembaga ini. Namun, dalam
melaksanakan tugas yang ada, terkadang pihak BPPT menemui masalah-masalah
pada hardware maupun software komputer yang mereka gunakan kesehariannya.
Sementara itu, sering kali masalah-masalah tadi tidak dapat langsung tertangani,
karena keterbatasan pengetahuan para pengguna komputer yang ada dalam
menangani permasalahan sederhana sekalipun maupun keterbatasan pelaporan
masalah yang terjadi karena harus melakukan antrian untuk dapat melaporkan
masalah tersebut melalui telepon, yang akhirnya menghambat kinerja pegawai BPPT.
Hal ini membuat efektifitas kerja pegawai menjadi tidak tercipta. Oleh karena itu,
tujuan penelitian ini dibuat, adalah untuk mengatasi pelaporan masalah yang masih
dilakukan secara manual dengan mempergunakan sistem Trouble Ticket Management
yang akan dibuat oleh peneliti dan juga dilengkapi dengan sistem pakar sederhana
yang dapat membantu pengguna sistem dalam menyelesaikan permasalahan
sederhana yang masih dapat ditangani sendiri.Metodologi penelitian berisi metode
pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Metode pengumpulan data
dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi pustaka. Sedangkan
metode pengembangan sistem dengan menggunakan Rapid Application Development
(RAD). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini yaitu dengan membuat sistem
menjadi berbasis web, sistem dapat membantu pegawai dalam menyelesaikan sendiri
permasalahan yang terjadi maupun melaporkannya langsung tanpa harus mengantri
terlebih dahulu, yang akhirnya permasalahan dapat langsung terdata dan tertangani
sehingga efektifitas kerja pun akan tercipta.
Kata kunci : pelaporan masalah, efektifitas kerja, sistem trouble ticket management,
web, sistem pakar.
V Bab + 112 Halaman + lxiv Halaman + 56 Gambar + 17 Tabel + 2 Simbol + 13
Pustaka + 7 Lampiran
Daftar Pustaka : 13 (2001-2008)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala atas seluruh rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga
penulis dapat melaksanakan penelitian skripsi ini dan menyelesaikan penulisannya
dengan baik. Shalawat serta salam selalu tersampaikan kepada Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi Wasallam, keluarganya, sahabatnya, serta pengikutnya yang setia hingga
akhir zaman.
Skripsi
ini
berjudul
“Rancang
Bangun
Aplikasi
Trouble
Ticket
Management Berbasis Web Dengan Menggunakan Expert System pada BPPT”,
yang disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata
1 pada Program Studi Teknik Informatika di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Harapan bahwa skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan, merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis walaupun disadari
bahwa tidak ada sesuatu pun yang sempurna melainkan Allah SWT Sang Maha
Penguasa Alam Semesta.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini. Karena tanpa
dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :
1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT sebagai Ketua Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Ibu Viva Arifin, MMSI sebagai Sekretaris Ketua Program Studi Teknik
Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Zulfiandri, S.Kom, MMSI, selaku dosen pembimbing I yang selalu
menyemangati anak didiknya dan juga telah memberikan banyak bantuan bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Andrew Fiade, M.Kom, selaku dosen pembimbing II penulis yang telah
memberi banyak masukan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Ayahandaku Drs Wawan Setiawan dan Ibundaku Dra Maryun Nasriati tercinta
yang selalu mengiringi do’a dalam setiap langkah, juga kedua saudaraku Gelar
Muhammad N, SE dan Gita Rahmatillah A, yang selalu memberikan semangat
kepada penulis untuk terus berkarya dan menjadi orang yang lebih baik di
kemudian hari.
7. Saudara-saudara seperjuangan di Teknik Informatika yang sudah menemani,
membantu, serta mensupport penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama
sahabat-sahabat terbaikku semua di TI C angkatan 2005 yang tidak dapat saya
sebutkan satu-persatu tanpa mengurangi rasa terima kasih saya.
8. Seluruh Dosen dan staf karyawan Fakultas Sains dan Teknologi, khususnya
Program Studi Teknik Informatika, yang telah membimbing penulis selama
menuntut ilmu di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
9. Semua pihak yang sudah membantu dan tidak dapat disebutkan satu-persatu tanpa
mengurangi rasa hormat dan terima kasih saya kepadanya..
Penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari pembaca untuk
penulisan laporan yang lebih baik lagi. Kritik dan saran serta pertanyaan dapat
disampaikan ke penulis melalui email [email protected]. Semoga skripsi ini dengan
izin Allah SWT dapat bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.
Ciputat, Maret 2011
Penulis
Gemar Ahmad Jembarnata
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................... i
Halaman Sampul ............................................................................................ ii
Lembar Pengesahan ....................................................................................... iii
Lembar Pengesahan Ujian ............................................................................ iv
Lembar Pernyataan ...................................................................................... v
Abstrak ............................................................................................................. vi
Kata Pengantar ............................................................................................... vii
Daftar Isi .......................................................................................................... x
Daftar Tabel .................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ............................................................................................... xiv
Daftar Lampiran ............................................................................................ xvi
Daftar Istilah ................................................................................................... xvii
Daftar Simbol .................................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Permasalahan ...................................................................................... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah................................................................ 3
1.2.1 Rumusan Masalah................................................................... 3
1.2.1 Batasan Masalah................................................................ ..... 3
1.3 Tujuan .................................................................................................. 4
1.4 Manfaat ................................................................................................ 4
1.5 Metodologi Penelitian ........................................................................ 5
1.5.1 Metode Pengumpulan Data ..................................................... 5
1.5.2 Metode Pengembangan Sistem ............................................... 5
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Rancang ............................................................................ 8
2.2 Pengertian Bangun .............................................................................. 8
2.3 Pengertian Aplikasi ............................................................................. 8
2.4 Pengertian Sistem ............................................................................... 9
2.5 Pengertian Berbasis Web ................................................................... 9
2.6 Internet ................................................................................................. 11
2.7 TTMS (Trouble Ticket Management System) ................................... 11
2.8 Kecerdasan Buatan ............................................................................. 12
2.9 Pengertian Sistem Pakar ..................................................................... 14
2.9.1 Kelebihan Sistem Pakar ......................................................... 16
2.9.2 Kelemahan Sistem Pakar ......................................................
17
2.9.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ........... ....................................... 17
2.10 Javascript ........................................................................................... 20
2.11 Alat Perancangan Sistem .................................................................. 21
2.11.1 Data Flow Diagram (DFD) ................................................. 21
2.11.2 Entity Relational Diagram (ERD) ........................................ 21
2.11.3 Flowchart (Diagram Alur) ................................................... 22
2.12 PHP ................................................................................................... 23
2.13 Konsep Basis Data ............................................................................ 24
2.13.1 Pengertian Basis Data ............................................................ 24
2.13.2 DBMS (Database Management System) .............................. 25
2.13.3 Normalisasi ............................................................................. 26
2.14 Metode Pengembangan Sistem ........................................................ 28
2.14.1 Rapid Application Development (RAD) ............................... 28
2.14.2 Tahapan-tahapan Dalam RAD .............................................. 29
2.14.3 Alasan Menggunakan RAD ................................................... 31
2.15 MySQL .............................................................................................. 31
2.16 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 32
2.16.1 Kuesioner ................................................................................. 32
2.17 Studi Literatur Sejenis ....................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 34
3.1.1 Waktu Penelitian ..................................................................... 34
3.1.2 Tempat Penelitian ..................................................................... 34
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................ 34
3.3 Perangkat Penelitian ........................................................................... 35
3.4 Metode Penelitian ............................................................................... 36
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................ 36
3.6 Metode Pengembangan Sistem .......................................................... 39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 REQUIREMENT PLANNING ............................................................ 42
4.1.1 Latar Belakang Tempat Penelitian .......................................... 42
4.1.2 Tujuan Dibuatnya Sistem ........................................................ 43
4.1.3 Informasi Yang Dibutuhkan Dalam Sistem ............................ 43
4.1.4 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan .................................. 44
4.2 RAD DESIGN WORKSHOP .............................................................. 49
4.2.1 Desain Proses ............................................................................ 49
4.2.1.1 Pohon Keputusan ............................................................ 50
4.2.1.2 Kaidah Produksi.............................................................. 50
4.2.1.3 Context Diagram ............................................................ 51
4.2.1.4 Data Flow Diagram(DFD) Level 0 ............................... 52
4.2.1.5 Data Flow Diagram(DFD) Level 1 ............................... 53
4.2.1.6 Data Flow Diagram(DFD) Level 2 ............................... 58
4.2.2 Desain Database ...................................................................... 69
4.2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ............................. 69
4.2.2.2 Normalisasi ..................................................................... 70
4.2.2.3 Struktur Database ........................................................... 74
4.2.2.4 Kamus Data (Data Dictionary)...................................... 79
4.2.2.5 Perancangan Inferensi Basis Pengetahuan .................... 80
4.2.3 Desain Input dan Output ........................................................... 80
4.2.3 Desain Interface ........................................................................ 81
4.3 IMPLEMENTATION .......................................................................... 92
4.3.1 Coding ....................................................................................... 92
4.3.2 Spesifikasi Hardware dan Software ........................................ 93
4.3.3 Pengenalan Tampilan Aplikasi ................................................ 93
4.3.4 Testing Program........................................................................ 101
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 109
5.2 Saran .................................................................................................... 110
Daftar Pustaka ................................................................................................ 111
Lampiran ......................................................................................................... xix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sistem Pakar Yang Terkenal ........................................................... 15
Tabel 2.2 Sistem Konvensional vs Sistem Pakar ........................................... 19
Tabel 4.1 Tabel Unnormalized ........................................................................ 70
Tabel 4.2 Tabel Bentuk Normal Pertama (1NF) ............................................ 71
Tabel 4.3 Tabel Bentuk Normal Kedua (2NF) ................................................ 73
Tabel 4.4 Tabel Pengguna ................................................................................ 73
Tabel 4.5 Tabel Ticket ..................................................................................... 74
Tabel 4.6 Tabel Comment ............................................................................... 75
Tabel 4.7 Tabel Status Pengguna ................................................................... 75
Tabel 4.8 Tabel Divisi ..................................................................................... 76
Tabel 4.9 Tabel Kota ........................................................................................ 76
Tabel 4.10 Tabel Identitas Teknisi .................................................................. 76
Tabel 4.11 Tabel Severity ................................................................................ 77
Tabel 4.12 Tabel Status Ticket ........................................................................ 77
Tabel 4.13 Tabel Kamus Data ......................................................................... 78
Tabel 4.14 Tabel Hasil Pengujian Modul ....................................................... 101
Tabel 4.15 Tabel Perbandingan Estimasi Waktu ........................................... 104
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahapan-Tahapan RAD................................................................ 29
Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian ................................................................... 36
Gambar 4.1 Analisis Sistem Flowchart Yang Sedang Berjalan .................... 44
Gambar 4.2 Hasil kuesioner tentang kebutuhan sistem Trouble Ticket Management
......................................................................................................... 46
Gambar 4.3 Analisis Flowchart Sistem Usulan ............................................. 48
Gambar 4.4 Context Diagram ......................................................................... 51
Gambar 4.5 DFD Level 0 ................................................................................. 52
Gambar 4.6 DFD Level 1 Proses 1 Login ....................................................... 53
Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses 2 Input Data User ....................................... 53
Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses 3 Input Data Profil User ........................... 54
Gambar 4.9 DFD Level 1 Proses 4 Input Data Helpdesk .............................. 55
Gambar 4.10 DFD Level 1 Proses 5 Input Data Teknisi ............................... 56
Gambar 4.11 DFD Level 1 Proses 6 Comment ............................................... 57
Gambar 4.12 DFD Level 2 Memproses Comment .......................................... 58
Gambar 4.13 Flowchart Proses Login ............................................................ 59
Gambar 4.14 Flowchart Memproses Data User.............................................. 60
Gambar 4.15 Flowchart Memproses Profil User ........................................... 61
Gambar 4.16 Flowchart Memproses Profil Helpdesk ................................... 62
Gambar 4.17 Flowchart Memproses Profil Teknisi ....................................... 63
Gambar 4.18 Flowchart Buat Tiket ................................................................ 64
Gambar 4.19 Flowchart Menampilkan Sistem Pakar .................................... 65
Gambar 4.20 Flowchart Mencetak Tiket ........................................................ 66
Gambar 4.21 Flowchart Lihat Tiket ............................................................... 66
Gambar 4.22 Flowchart Ganti Password Pengguna ....................................... 67
Gambar 4.23 Entity Relationship Diagram .................................................... 69
Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Halaman Login ....................................... 81
Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Home Untuk User ................................. 82
Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Halaman Sub-Kategori Masalah ........... 82
Gambar 4.27 Rancangan Tampilan Halaman Sub-Sub Kategori Masalah.... 83
Gambar 4.28 Rancangan Tampilan Halaman Pertanyaan .............................. 83
Gambar 4.29 Rancangan Tampilan Halaman Solusi ..................................... 84
Gambar 4.30 Rancangan Tampilan Halaman Buat Tiket ............................... 85
Gambar 4.31 Rancangan Tampilan Home Bagi Pengguna(admin / helpdesk / teknisi)
...................................................................................................... 86
Gambar 4.32 Rancangan Tampilan Halaman Profil Saya .............................. 87
Gambar 4.33 Rancangan Tampilan Halaman Edit Profil .............................. 87
Gambar 4.34 Rancangan Tampilan Halaman Lihat User ............................... 88
Gambar 4.35 Rancangan Tampilan Halaman User Baru .............................. 89
Gambar 4.36 Rancangan Tampilan Halaman Buat Tiket (admin / helpdesk) 90
Gambar 4.37 Rancangan Tampilan Halaman Lihat Tiket .............................. 90
Gambar 4.38 Rancangan Tampilan Halaman Edit Tiket ............................... 91
Gambar 4.39 Rancangan Tampilan Halaman Ganti Password ...................... 92
Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login .......................................................... 94
Gambar 4.41 Tampilan Halaman Home Bagi User ........................................ 94
Gambar 4.42 Tampilan Halaman Sub-Kategori Masalah ............................... 95
Gambar 4.43 Tampilan Halaman Sub-Sub-Kategori Masalah ....................... 95
Gambar 4.44 Tampilan Halaman Pertanyaan .................................................. 96
Gambar 4.45 Tampilan Halaman Solusi ......................................................... 96
Gambar 4.46 Tampilan Halaman Buat Tiket (user) ....................................... 97
Gambar 4.47 Tampilan Halaman Home Untuk Admin ................................. 97
Gambar 4.48 Tampilan Halaman Profil Saya ................................................. 98
Gambar 4.49 Tampilan Halaman Lihat User ................................................. 98
Gambar 4.50 Tampilan Halaman Buat User .................................................. 99
Gambar 4.51 Tampilan Halaman Buat Tiket .................................................. 99
Gambar 4.52 Tampilan Halaman Lihat Tiket .................................................. 100
Gambar 4.53 Tampilan Halaman Edit Tiket.................................................... 100
Gambar 4.54 Tampilan Halaman Ganti Password ......................................... 101
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
Kuesioner ………………………………………………… xx
Lampiran II
Wawancara ………………………………………………. xxii
Lampiran III Kuesioner ………………………………………………… xxiv
Lampiran IV Source Code ……………………………………………… xxvi
Lampiran V
Pohon Keputusan ................................................................ xxxix
Lampiran VI Kaidah Produksi .................................................................. li
Lampiran VII Inferensi Basis Pengetahuan……………………………… lxv
DAFTAR ISTILAH
DBMS
: Database Management System
DFD
: Data Flow Diagram
Data Atomic
: Data yang sudah tidak dapat dibagi-bagi lagi
ERD
: Entity Relationship Diagram
Expert System : Sistem Pakar
HTML
: Hyper Text Markup Language
HTTP
: Hyper Text Transfer Protocol
MySQL
: My Structure Query Language
PHP
: Hypertext Preprocessor
RAD
: Rapid Application Development
WWW
: World Wide Web
TTMS
: Trouble Ticket Management System
WWW
: World Wide Web
DAFTAR SIMBOL
A. Data Flow Diagram (DFD)
Simbol
Nama
Entitas
Aliran Data
Proses
Penyimpanan Data
B. Flowchart
Simbol
Nama
Terminator
Garis Alir
(Flow Line)
Fungsi
Permulaan/akhir
program
Arah aliran program
Proses
Proses
perhitungan/proses
pengolahan data
Proses input/output
Input/Output Data
data, parameter,
informasi
Permulaan sub program
Sub Program
/ proses menjalankan
sub program
Perbandingan
pernyataan,
Decision
penyeleksian data yang
memberikan pilihan
untuk langkah
selanjutnya
Predefined Process Pemberian harga awal
Penghubung bagianOn Page
Connector
bagian flowchart yang
berada pada satu
halaman
Stored Data
Penyimpanan data
Penghubung bagian-
Off Page
bagian flowchart yang
Connector
berada pada halaman
berbeda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.
Perkembangan jaringan komputer yang semakin meningkat setiap harinya
membuat sistem jaringan komputer banyak diaplikasikan dalam banyak perusahaan,
baik berupa jaringan intranet maupun jaringan intranet yang terhubung dengan
jaringan internet. Dengan perkembangan yang sedemikian pesat, permasalahan yang
timbul pada beberapa jaringan komputer pun juga semakin banyak dan kompleks
yang seringkali membuat kinerja sebuah perusahaan menjadi terganggu apabila tidak
langsung terselesaikan.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga
pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi Kementerian Negara
Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di
bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Proses pembentukan BPPT bermula dari
gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal
28-Januari-1974. BPPT memiliki suatu sistem jaringan yang mengatur keterhubungan
antara end user, server dan internet. Namun terkadang terdapat permasalahan yang
terjadi pada sistem tersebut, misalnya kegagalan dalam koneksi. Walaupun kesalahan
ini terlihat sederhana, namun dapat berdampak terhadap kinerja dari pegawai BPPT.
Pada BPPT, terdapat sebuah sistem yang sedang berjalan yaitu dimana user akan
melakukan panggilan melalui telepon apabila user mengalami permasalahan,
panggilan yang masuk tadi pun tidak dapat langsung didata karena bersifat antrian,
sehingga panggilan yang masuk harus didata satu-persatu. Kemudian panggilan yang
masuk akan dicatat sebagai laporan keluhan, yang kemudian laporan tersebut akan
disampaikan kepada bagian teknisi / engineer berupa tiket. Setelah itu teknisi /
engineer tadi akan mendatangi lokasi dimana permasalahan yang tadi user laporkan
terjadi yang kemudian baru dapat diselesaikan. Selanjutnya teknisi / engineer akan
melaporkan bahwa permasalahan yang ada sudah dapat diselesaikan dengan cara
mengecek tiket yang berisi laporan keluhan tadi apakah sudah teratasi semua atau
belum. Dari proses yang berjalan sekarang di BPPT dirasakan kurang efektif dan
efisien, karena lamanya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan prosedur tadi.
Untuk itu diperlukan sebuah aplikasi Trouble Ticket Management yang dapat
membantu user untuk menyelesaikan sendiri permasalahan yang ada atau melaporkan
masalah tersebut kepada bagian teknisi atau engineer, jika permasalahan tersebut
tidak dapat dipecahkan sendiri. Agar aplikasi Trouble Ticket Management ini mampu
membantu user menyelesaikan sendiri masalah yang ada, peneliti menggunakan
konsep Expert System / Sistem Pakar yang akan diterapkan pada aplikasi ini. Dengan
penggabungan tadi, maka user akan mampu menyelesaikan sendiri masalah yang ada
atau melaporkannnya kepada teknisi atau engineer apabila masalah tersebut belum
dapat user selesaikan.
Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti sampaikan di atas, maka
dengan ini peneliti mengambil judul penelitian “Rancang Bangun Aplikasi Trouble
Ticket Management Berbasis Web Dengan Menggunakan Expert System”.
1.2.
Permasalahan
Permasalahan akan diuraikan secara singkat pada identifikasi masalah
kemudian akan diambil pokok-pokok permasalahan pada rumusan masalah dan dari
sekian banyak masalah akan dibatasi pada batasan masalah.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Dari penjabaran latar belakang di atas, ada beberapa masalah yang dapat kita
simpulkan yaitu diantaranya bagaimana memudahkan user melaporkan mengenai
masalah yang ada agar dapat langsung diselesaikan sendiri oleh user ataupun oleh
teknisi dan engineer, apabila masalah yang ada tidak mampu diselesaikan sendiri oleh
user.
1.2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana membuat sebuah aplikasi yang mampu membantu user
menyelesaikan permasalahannya sendiri ?
2. Bagaimana mengurangi traffic panggilan yang masuk ke bagian helpdesk
untuk menyelesaikan masalah user ?
3. Bagaimana membuat aplikasi yang mampu meningkatkan efektifitas kerja
?
1.2.3. Batasan Masalah
Batasan penelitian ini diantaranya adalah:
1.
Peneliti melakukan penelitian bertempat di Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi ( BPPT ).
2.
Software yang digunakan peneliti dalam membuat aplikasi ini, yaitu PHP
untuk bahasa pemrogramannya, dan juga MySql untuk penggunaan
databasenya.
3.
Metodologi pengembangan sistem yang peneliti gunakan adalah Rapid
Application Development (RAD).
4.
1.3.
Uji coba sistem ini akan diterapkan pada basis “Localhost” saja.
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengembangkan suatu aplikasi sistem pakar yang mampu membantu
user untuk menyelesaikan masalahnya sendiri.
2. Dengan aplikasi yang dibuat, user tidak perlu melakukan panggilan
untuk memberitahukan masalah yang terjadi kepada teknisi, cukup
memasukkan data masalah yang ada ke aplikasi ini, apabila masalah
tidak dapat terpecahkan sendiri.
3. Dengan user mampu menyelesaikan sendiri masalah yang ada, maka
efektifitas dalam bekerja akan tercapai.
1.4.
Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai
aplikasi
yang
membantu
user
menyelesaikan
sendiri
permasalahan jaringan komputer yang terjadi.
2. Mempermudah teknisi atau engineer mengetahui permasalahan jaringan
yang terjadi pada user.
1.5.
Metodologi Penelitian
Untuk melakukan penelitian ini, digunakan dua pendekatan yaitu metode
pengumpulan data dilanjutkan dengan metode pengembangan sistem.
1.5.1. Metode Pengumpulan Data
a.
Studi Pustaka
Metode ini menggunakan data-data dari berbagai buku, jurnal, majalah, dan
sumber bacaaan elektronis yang berada di internet yang berkaitan dengan masalah
aplikasi Trouble Ticket Management dan sistem pakar serta masalah untuk
mengimplementasikannya.
b.
Wawancara
Metode ini yaitu dengan mengumpulkan data dari hasil wawancara langsung
terhadap sumber-sumber (keyperson) yang terkait dalam pembuatan skripsi ini.
c.
Studi Literatur
Tujuan dari metode ini adalah untuk mengetahui apa saja penelitian yang
sudah dilakukan sebelumnya yang berkaitan dengan Trouble Ticket Management dan
aplikasi sistem pakar yang ada. Metode ini dimaksudkan untuk membuat suatu
inovasi dari penelitian yang telah ada.
d.
Studi Kelayakan
Metode ini digunakan untuk menentukan kelayakan suatu aplikasi yang akan
dibuat untuk dapat diterapkan atau tidak. Aspek yang akan digunakan pada penelitian
ini yaitu hanya aspek teknis, bisnis dan fungsional.
1.5.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu
Rapid Application Development ( RAD ) dengan tahapan-tahapan sebagai berikut :
Requirement Planning – RAD Design Workshop – Implementation..
1.6.
Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan sistematis, skripsi ini
dibagi menjadi lima bab dan tiap bab memiliki beberapa sub bab dengan urutan
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan dijelaskan tentang landasan teori yang digunakan sebagai
dasar acuan dalam pembahasan penelitian ini.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini akan menjelaskan mengenai waktu dan tempat penelitian, alat dan
bahan yang diperlukan serta metode yang dilakukan.
BAB IV : ANALISIS DAN IMPLEMENTASI
Pada bab ini akan dibahas hasil analisis dan implementasi desain perangkat
lunak yang akan diterapkan pada sistem Trouble Ticket Management .
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil yang didapat melalui analisis
dan
implementasi, juga saran untuk pengembangan bagi peneliti lain terhadap
pengembangan sistem ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Rancang
Rancang berarti mengatur segala sesuatu (sebelum bertindak, mengerjakan,
atau melakukan sesuatu); merencanakan (Purwanto, 2008:1).
2.2. Pengertian Bangun
Bangun berarti cara menyusun atau susunan yg merupakan suatu wujud;
struktur (Komputer, 2007:1).
2.3. Pengertian Aplikasi
Pengertian tentang Aplikasi berasal dari bahasa inggris, yaitu “To
applicate” yang artinya menerapkan atau terapan. Namun pengertian mengenai
aplikasi secara umum adalah suatu paket program yang sudah jadi dan dapat
digunakan. Sedangkan arti Aplikasi adalah:
“program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan
tugas tertentu ”. (Simarmata, 2006:112)
Komputer itu sendiri kaitannya dengan aplikasi yang terdiri dari beberapa
unit fungsional untuk mencapai tujuan pelaksanaaan pengolahan data yaitu:
1.
Bagian yang membaca data ( Input data atau input unit )
2.
Bagian yang mengolah data ( Control processing unit )
3.
Bagian yang mengeluarkan hasil pengolahan data ( Output data )
2.4. Pengertian Sistem
Sistem adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu kombinasi
elemen-elemen terhubung yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. Sebuah sistem
dapat memiliki banyak subsistem dan sub-subsistem. Subsistem ini melengkapi
sistem dan saling berhubungan serta harus bekerja sama dengan subsistem lain untuk
membuat sebuah sistem yang lengkap (Simon, 2001:6).
Dalam buku lain disebutkan sistem adalah sekelompok komponen-komponen
yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan
menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) pada sebuah proses
transformasi (perubahan) tertentu. Input terkait dengan elemen-elemen yang
memasuki sistem untuk selanjutnya di proses. Sedangkan, proses berkaitan dengan
proses transformasi elemen-elemen menjadi output. Lalu, Output berperan dalam
memindahkan elemen-elemen yang dihasilkan dari proses transformasi menuju suatu
tujuan (O’Brien, 2005:22).
2.5. Pengertian Berbasis Web
World Wide Web ("WWW", atau singkatnya"Web") adalah suatu ruang
informasi yang yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource
Identifier (URI) untuk mengidentifikasi sumber-sumber daya yang berguna.
Sedangkan web based adalah suatu aplikasi yang dapat berjalan sesuai aturan web,
diantaranya berjalan hanya pada web browser dan dapat diakses oleh siapa saja
asalkan terhubung dengan jaringan (Simarmata, 2006:285).
Hypertext dilihat dengan sebuah program bernama penjelajah web yang
mengambil informasi (disebut "dokumen" atau "halaman web") dari server web dan
menampilkannya, biasanya disebuah tampilan komputer. Kita lalu dapat mengikuti
pranala di setiap halaman untuk pindah ke dokumen lain atau bahkan mengirim
informasi kembali kepada peladen untuk berinteraksi dengannya. Ini disebut
"surfing" atau "berselancar" dalam bahasa Indonesia. Halaman web biasanya diatur
dalam
koleksi
material
yang
berkaitan
yang
disebut
"situs
web"
(http://id.wikipedia.org/wiki/Web, 2009).
Dalam rekayasa perangkat lunak, suatu aplikasi web (bahasa Inggris: web
application atau sering disingkat webapp) adalah suatu aplikasi yang diakses
menggunakan browser melalui suatu jaringan seperti Internet atau intranet. Ia juga
merupakan suatu aplikasi perangkat lunak komputer yang dikodekan dalam bahasa
yang didukung penjelajah web (seperti HTML, JavaScript, AJAX, Java, dll) dan
bergantung pada penjelajah tersebut untuk menampilkan aplikasi.
Aplikasi web menjadi populer karena kemudahan tersedianya aplikasi klien
untuk mengaksesnya, browser, yang kadang disebut sebagai suatu thin client (klien
tipis). Kemampuan untuk memperbarui dan memelihara aplikasi web tanpa harus
mendistribusikan dan menginstalasi perangkat lunak pada kemungkinan ribuan
komputer klien merupakan alasan kunci popularitasnya. Aplikasi web yang umum
misalnya webmail, took retail online, lelang online, wiki, papan diskusi, weblog, serta
MMORPG (http://id.wikipedia.org/wiki/Aplikasi_web, 2009).
2.6. Internet
Internet adalah kumpulan atau jaringan dari jaringan komputer yang ada di
seluruh dunia. Dalam hal ini komputer yang sebelumnya stand-alone, kini dapat
berhubungan langsung dengan host-host atau komputer-komputer yang lainnya
(Simarmata, 2006:281). Selain itu, definisi lain bahwa internet adalah jaringan
komputer (interconnected network) di seluruh dunia, yang berisikan informasi dan
juga merupakan sarana komunikasi data (suara, gambar, video, dan teks).
2.7. Trouble Ticket Management System (TTMS)
Trouble Ticket Management System (TTMS) merupakan sebuah software yang
memelihara dan mengatur kinerja pada jaringan dan mencari solusi permasalahan
akibat kesalahan yang dapat timbul (http://www.troubleticketexpress.com/). Pada
dasarnya TTMS dapat dianalogikan sebagai helpdesk yang mengatur dan mencari
solusi
terhadap
permasalahan
yang
ditimbulkan
pada
jaringan
(http://www.zazachat.com/kb/trouble_ticket/articles/trouble_ticket.aspx).
TTMS dapat dikelompokkan menjadi dua berdasarkan teknik yang dipakai,
yaitu secara manual dan otomatis (Event Correction Technique). TTMS yang bersifat
manual diatur oleh admin dan diselesaikan oleh user melalui langkah-langkah yang
diberikan oleh admin. Secara umum sitem ini mudah diimplementasikan dan
biasanya lebih sederhana dibanding teknik lainnya. Sedangkan TTMS yang bersifat
otomatis diatur oleh sistem dan diselesaikan oleh sistem itu sendiri, teknik ini
memiliki respon yang lebih cepat terhadap penanganan masalah namun
membutuhkan memori yang lebih besar karena setiap node pada jaringan memiliki
agent masing-masing yang berfungsi memberi alamat terhadap server secara
periodik.
Pada penggunaannya TTMS menggunakan tiket, yaitu sebuah file yang
berisikan informasi mengenai intervensi (yang didapat dari laporan pengguna) yang
diberikan oleh administrator untuk berikutnya dicari solusinya oleh teknisi, engineer,
atau pihak manajemen BPPT.
2.8. Kecerdasan Buatan
Kecerdasan buatan dikelompokkan menjadi empat kategori. Empat kategori
ini mereka dapatkan setelah mengutip dari delapan buku yang terkait dengan bidang
ini (Russel dan Norvig, 2003:2), yaitu:
1. Sistem yang berpikir seperti manusia.
Berdasarkan kutipan dari Hangeland (1985) “Mengembangkan usaha
baru untuk membuat komputer yang dapat berpikir... mesin dengan pikiran, di
dalam pikiran yang luas dan harfiah.” dan Bellman (1987) “[Otomatisasi dari]
aktifitas yang kita hubungkan dengan pemikiran manusia, aktifitas seperti
pengambilan keputusan, pemecahan masalah, pembelajaran... ”.
2. Sistem yang berpikir secara rasional.
Berdasarkan kutipan dari Charniak dan McDermott (1985) “Pelajaran
tentang kemampuan mental melalui penggunaan model operasi komputer.”
dan Winston (1992) “Pelajaran tentang penghitungan yang memungkinkan
untuk merasakan, menalar dan melakukan tindakan”.
3. Sistem yang bertindak seperti manusia.
Berdasarkan kutipan dari Kurzweil (1990) “Seni membuat mesin yang
dapat mengoptimalkan fungsi yang membutuhkan kecerdasan saat digunakan
oleh manusia.” dan Rich dan Knight (1991) “Pelajaran tentang bagaimana
membuat komputer melakukan sesuatu yang mana pada saat tertentu manusia
lebih baik”.
4. Sistem yang bertindak secara rasional.
Berdasarkan
kutipan
dari
Poole
et
al.
(1998)
“Kecerdasan
penghitungan adalah pelajaran tentang desain dari alat-alat kecerdasan.” dan
Nilson (1998) “Kecerdasan Buatan... yaitu terkait dengan perilaku kecerdasan
pada benda”.
Kecerdasan buatan merupakan bagian dari ilmu pengetahuan komputer yang
khusus ditujukan dalam perancangan otomatisasi tingkah laku cerdas dalam sistem
kecerdasan komputer. Sistem memperlihatkan sifat-sifat khas yang dihubungkan
dengan kecerdasan dalam kelakuan atau tindak-tanduk yang sepenuhnya bisa
menirukan beberapa fungsi otak manusia, seperti pengertian bahasa, pengetahuan,
pemikiran, pemecahan masalah, dan lain sebagainya (Kristanto 2004:2).
Saat ini produk-produk kecerdasan buatan dikelompokkan dalam empat
teknik, yaitu:
1. Pencarian
Teknik ini dapat digunakan untuk pencarian rute optimum untuk
memandu seseorang di perjalanan.
2. Penalaran
Teknik ini dapat digunakan untuk melakukan penalaran apakah suatu obat
aman atau berbahaya jika digunakan bersamaan obat lain.
3. Perencanaan
Teknik ini dapat digunakan untuk membuat perencanaan dan untuk
memonitor eksekusi terhadap perencanaan tersebut.
4. Pembelajaran
Jika teknik ini digunakan dalam sistem, maka sistem akan dapat
meningkatkan pengetahuannya.
2.9. Pengertian Sistem Pakar
Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli (Kusumadewi, 2003:109). Sistem
pakar yang baik dirancang agar dapat menyelelasikan suatu permasalahan tertentu
dengan meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat
menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan
dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli, sistem pakar ini juga akan membantu
aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Ada beberapa definisi tentang sistem pakar (Kusumadewi, 2003:109),
antara lain:
1. Menurut Durkin: Sistem pakar adalah suatu program komputer yang
dirancang untuk memodelkan kemampuan penyelesaian masalah yang
dilakukan seorang pakar.
2. Menurut Ignizio: Sistem pakar adalah suatu model dan prosedur yang
berkaitan, dalam suatu domain tertentu, yang mana tingkat keahliannya dapat
dibandingkan dengan keahlian seorang pakar.
3. Menurut Giarratano dan Riley: Sistem pakar adalah suatu sistem komputer
yang bisa menyamai atau meniru kemampuan seorang pakar.
Sistem pakar pertama kali dikembangkan oleh komunitas AI pada
pertengahan tahun 1960. Sistem pakar yang muncul pertama kali adalah
Generalpurpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel dan Simon.
GPS (dan program-program yang serupa) ini mengalami kegagalan dikarenakan
cakupannya terlalu luas sehingga terkadang justru meninggalkan pengetahuan –
pengetahuan penting yang seharusnya disediakan. Sampai saat ini sudah banyak
sistem pakar yang dibuat, beberapa contoh diantaranya terlihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Sistem pakar yang terkenal
(Kusumadewi, 2003:110)
Sistem Pakar
MYCIN
Kegunaan
Diagnosa penyakit.
DENDRAL
Mengidentifikasi struktur molekular
campuran yang tak dikenal.
XCON & XSEL
Membantu konfigurasi sistem
komputer besar.
SOPHIE
Analisis sirkuit elektronik.
PROSPECTOR
Digunakan di dalam geologi untuk
membantu mencari dan menemukan
deposit.
FOLIO
Menbantu memberikan keutusan bagi
seorang manajer dalam hal stok broker
dan investasi.
DELTA
Pemeliharaan lokomotif listrik disel.
2.9.1. Kelebihan Sistem Pakar (Kusumadewi, 2003:110)
Secara garis besar, manfaat yang dapat diambil dengan adanya sistem pakar
antara lain:
1. Memungkinkan orang awam bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
2. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
3. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
4. Meningkatkan output dan produktivitas.
5. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
6. Memiliki reliabilitas.
7. Meningkatkan kepabilitas sistem komputer.
8. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap
dan mengandung ketidakpastian.
9. Sebagai media pelengkap dalam penelitian.
10. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
11. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
2.9.2. Kelemahan Sistem Pakar (Kusumadewi, 2003:111)
Disamping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga memiliki
beberapa kelemahan, yaitu diantaranya:
1. Biaya yang diperlukan untuk membuat dan memeliharanya sangat mahal.
2. Sulit dikembangkan. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan ketersediaan
pakar dibidangnya.
3. Sistem Pakar tidak 100% bernilai benar, domain kepakarannya sangat
terbatas.
2.9.3 Konsep Dasar Sistem Pakar
Menurut Efraim Turban (Kusumadewi, 2003:111), konsep dasar sistem pakar
mengandung: keahlian, ahli, pengalihan keahlian, inferensi, aturan dan kemampuan
menjelaskan.
Keahlian adalah suatu kelebihan penguasaan pengetahuan di bidang tertentu
yang diperoleh dari pelatihan, membaca atau pengalaman. Contoh bentuk
pengetahuan yang termasuk keahlian adalah:
1. Fakta-fakta pada lingkup permasalahan tertentu.
2. Teori-teori pada lingkup permasalahan tertentu.
3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan berkenaan dengan lingkup
permasalahan tertentu.
4. Strategi-strategi global untuk menyelesaikan masalah.
5. Meta-knowledge (pengetahuan tentang pengetahuan).
Bentuk-bentuk ini memungkinkan para ahli untuk dapat mengambil keputusan
lebih cepat dan lebih baik daripada seseorang yang bukan ahli.
Seorang ahli adalah seseorang yang mampu menjelaskan suatu tanggapan,
mempelajari hal-hal baru seputar topik permasalahan (domain), menyusun kembali
pengetahuan jika dipandang perlu, memecah aturan-aturan jika dibutuhkan, dan
menentukan relevan tidaknya keahlian mereka.
Pengalihan keahlian dari para ahli ke komputer untuk kemudian dialihkan lagi
ke orang lain yang bukan ahli, merupakan tujuan utama dari sistem pakar. Proses ini
membutuhkan 4 aktivitas yaitu :
1. Tambahan pengetahuan (dari para ahli atau sumber-sumber lainnya)
2. Representasi pengetahuan (ke komputer)
3. Inferensi pengetahuan,
4. Pengalihan pengetahuan ke user.
Pengetahuan yang disimpan di komputer disebut dengan nama basis
pengetahuan. Ada 2 tipe pengetahuan, yaitu :
1. Fakta.
2. Prosedur (biasanya berupa aturan).
Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan
untuk menalar. Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan
dan sudah tersedia program yang mampu mengakses basisdata, maka komputer harus
dapat diprogram untuk membuat inferensi. Proses inferensi ini dikemas dalam bentuk
motor inferensi (inference engine).
Sebagian besar sistem pakar komersial dibuat dalam bentuk rule-based
system, yang mana pengetahuannya disimpan dalam bentuk aturan-aturan. Aturan
tersebut biasanya berbentuk IF-THEN.
Fitur lainnya dari sistem pakar adalah kemampuan untuk merekomendasi.
Kemampuan inilah yang membedakan sistem pakar dengan sistem konvensional.
Perbandingan antara sistem pakar dengan sistem konvensional dapat dilihat pada
Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Sistem konvensional vs. sistem pakar.
(Sumber : Kusumadewi, 2003:112)
Sistem Konvensional
Sistem Pakar
Informasi dan pemrosesannya
Basis pengetahuan merupakan
biasanya jadi satu dengan program
bagian dari mekanisme inferensi
Biasanya tidak bisa menjelaskan
Penjelasan adalah bagian terpenting
mengapa suatu input data itu
dari sistem pakar
dibutuhkan, atau bagaimana output itu
diperoleh
Pengubahan program cukup sulit &
Pengubahan aturan dapat
Membosankan
dilaksanakan dengan mudah
Sistem hanya akan beroperasi jika
Sistem dapat beroperasi hanya
sistem tersebut sudah lengkap
dengan beberapa aturan.
Eksekusi dilakukan langkah demi
Eksekusi dilakukan pada
Langkah
keseluruhan basis pengetahuan
Menggunakan data
Menggunakan pengetahuan
Tujuan utamanya adalah efisiensi
Tujuan utamanya adalah efektivitas
2.10. Javascript
JavaScript diperkenalkan pertama kali oleh Netscape pada tahun 1995.
pada awalnya bahasa ini dinamakan “LiveScript” dan berfungsi sebagai bahasa
sederhana untuk browser Netscape Navigator 2. Netscape memberi nama
“JavaScript” kepada bahasa tersebut pada tanggal 4 Desember 1995. Bahasa ini
adalah bahasa pemrograman untuk memberikan kemampuan tambahan terhadap
bahasa
HTML
dengan
mengizinkan
pengeksekusian perintah di sisi klien,
yang artinya di sisi browser bukan di sisi server web (Goodman, 2001: 7).
Beberapa hal tentang javascript (Sunyoto, 2007):
1.
JavaScript didesain untuk menambah interaktif suatu web.
2.
JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting
3.
Bahasa scripting merupakan bahasa pemrograman yang ringan.
4.
JavaScript berisi baris kode yang dijalankan di computer (web browser).
5.
JavaScript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML.
6.
JavaScript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi tanpa
proses kompilasi).
7.
Setiap orang dapat menggunakan JavaScript tanpa membayar lisensi.
CSS adalah bahasa Style Sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan
dokumen. CSS (Cascading Style Sheet) secara sederhana adalah sebuah metode
yang digunakan untuk mempersingkat penulisan tag HTML, seperti font, color,
text, dan table menjadi lebih ringkas sehingga tidak terjadi pengulangan
penulisan (Budd, 2006: 3).
2.11. ALAT PERANCANGAN SISTEM
2.11.1. Data Flow Diagram (DFD)
DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem
ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan DFD adalah
memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk
mengerti sistem yang akan dikerjakan (Ladjamuddin, 2005:64).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat dan
sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file
kartu, microfiche, hardisk, tape, diskette, dan lain sebagainya). DFD merupakan alat
yang cukup popular, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan
terstruktur dan jelas. DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik.
2.11.2. Entity Relational Diagram (ERD)
ERD adalah sebuah model data yang menggunakan beberapa notasi untuk
menggambarkan data dalam konteks entitas dan hubungan yang dideskripsikan oleh
data tersebut (Whitten, 2004:281).
Elemen-elemen ERD antara lain :
1.
Entity/Entitas
Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang.
Entity adalah sesuatu apa saja yang ada di dalam sistem, nyata maupun
abstrak dimana data tersimpan atau dimana terdapat data. Entity diberi nama
dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis nama, yaitu
: orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu di dalamnya).
2.
Relationship/Hubungan
Relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat.
Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada
umumnya Relationship diberi nama dengan kata kerja dasar, sehingga
memudahkan untuk melakukan pembacaan relasinya (bisa dengan kalimat
aktif atau kalimat pasif).
3.
Atribut
Secara umum atribut adalah sifat atau karakteristik dari tiap entitas
maupun tiap relationship. Maksudnya, atribut adalah sesuatu yang
menjelaskan apa yang sebenarnya yang dimaksud entity maupun
relationship, sehingga sering dikatakan atribut adalah elemen dari setiap
entity dan relationship.
4.
Kardinalitas (Cardinality)
Kardinalitas mendefinisikan jumlah kemunculan baik minimum
maupun maksimum satu entitas
yang dapat dihubungkan dengan
kemunculan tunggal entitas lain (Jeffrey L. Whitten, 2004:285).
2.11.3. Flowchart (Diagram Alur)
Flowchart (Diagram Alur) adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan
langkah-langkah
penyelesaian
suatu
masalah
(Ladjamudin,
2006:263). Flowchart juga merupakan sebuah diagram dengan simbol grafis yang
menyatakan tipe operasi program yang berbeda. Sebagai representasi dari sebuah
program, flowchart dapat menjadi alat bantu untuk memudahkan perancangan alur
urutan logika suatu program, memudahkan pelacakkan sumber kesalahan program,
dan alat untuk menerangkan logika program.
2.12. PHP
PHP (akronim dari PHP Hypertext Preprocessor) yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada dokumen
HTML (Peranginangin, 2006:2).
PHP dikatakan sebagai sebuah server-side embedded script language artinya
sintaks-sintaks dan perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan oleh
server tetapi disertakan pada halaman HTML biasa. Aplikasi-aplikasi yang dibangun
oleh PHP pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya
secara keseluruhan dijalankan di server.
Pada prinsipnya server akan bekerja apabila ada permintaan dari client. Dalam
hal ini client menggunakan kode-kode PHP untuk mengirimkan permintaan ke server.
Ketika menggunakan PHP sebagai server-side embedded script language maka server
akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Membaca permintaan dari client/browser
b. Mencari halaman/page di server
c. Melakukan instruksi yang diberikan oleh PHP untuk melakukan modifikasi pada
halaman/page.
d. Mengirim kembali halaman tersebut kepada client melalui internet atau intranet.
2.13. Konsep Basis Data
2.13.1 Pengertian Basis Data
Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti
manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan,
dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi
atau kombinasinya.
Basis Data didefinisikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan
yang mereflesikan fakta-fakta yang terdapat pada suatu organisasi (Hariyanto,
2004:4).
Keuntungan Sistem Basis Data:
a.
Terkontrolnya kerangkapan data
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang
dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya.
b.
Terpeliharanya keselarasan (kekonsistenan) data
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis
perubahan itu berlaku untuk keseluruhan
c.
Dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi
(secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan.
d.
Diterapkan standarisasi
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan
standarisasi data yang disimpan
sehingga memudahkan pemakaian,
pengiriman maupun pertukaran data.
e.
Data terjamin
DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan
memberikan password dan pemberian hak akses bagi pemakai (misalnya:
modify, delete, insert, retrieve).
f.
Integritas data
Jika kerangkapan data dikontrol dan kekonsistenan data dapat dijaga maka
data menjadi akurat.
g.
Keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda dalam
setiap aplikasi
Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani
pengaksesan data dengan cepat.
h.
Independence (kemandirian data)
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus
merubah format data yang sudah ada.
2.13.2. DBMS (Database Management System)
DBMS merupakan koleksi terpadu dari database dan program-program
komputer (utilitas) yang digunakan untuk mengakses dan memelihara database.
Program-program
tersebut
menyediakan
berbagai
fasilitas
operasi
untuk
memasukkan, melacak, dan memodifikasi data ke dalam database, mendefinisikan
data baru, serta mengolah data menjadi informasi yang dibutuhkan (Ladjamudin,
2005).
2.13.3. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data ke dalam bentuk tabel atau
relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud
satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi (Ladjamudin, 2005).
Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada tahun
1972. Normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara
berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih
melanggar aturan-aturan standar yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal
(sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau
beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).
ada beberapa langkah dalam pembentukan normalisasi (Ladjamudin, 2005),
yaitu :
a.
Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form) Bentuk ini merupakan
kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti format
tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan
apa adanya sesuai saat meng-input.
b.
Bentuk Normal kesatu (First Normal Form / 1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa grup elemen yang berulang
agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara setiap baris pada
suatu tabel, dan setiap atribut harus mempunyai nilai data yang atomic
(bersifat atomic value). Atom adalah zat terkecil yang masih memiliki sifat
induknya, bila ia dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat induknya.
Syarat normal kesatu (1-NF) :
1. Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk dalam satu record
demi satu record nilai dari field berupa “atomic value”.
2. Tidak ada set atribut yang berulang atau bernilai ganda.
3. Telah ditentukannya primary key untuk tabel/relasi tersebut.
4. Tiap atribut hanya memiliki satu pengertian.
c.
Bentuk Normal kedua (Second Normal Form / 2NF)
Bentuk normal kedua didasari konsep full functional dependency
(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan sebagi
berikut :
Jika A dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full
functional dependency (memiliki ketergantungan fungsional sepenuhnya)
terhadap A, tetapi tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari
subset (himpunan bagian) dari A.
Syarat normal kedua (2-NF) :
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2. Atribut bukan key (non-key) haruslah memiliki ketergantungan
fungsional sepenuhnya (fully fungsional dependency) pada kunci
utama/primary key.
d.
Bentuk Normal ketiga (Third Normal Form/3NF)
Syarat normal ketiga (3-NF):
1. Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kedua. Atribut
bukan kunci (non-key) haruslah tidak memiliki ketergantungan
transitif, dengan kata lain suatu atribut bukan kunci (non-key) tidak
boleh memiliki ketergantungan fungsional (fungsional dependency)
terhadap atribut bukan kunci lainnya, seluruh atribut bukan kunci
pada suatu relasi hanya memiliki ketergantungan fungsional
terhadap primary key di relasi itu saja.
2.14. Metode Pengembangan Sistem
2.14.1. Rapid Application Development (RAD)
Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalah
Rapid Application Development (RAD). RAD adalah pendekatan object-oriented
pada pengembangan sistem yang meliputi metode pengembangan serta perangkat
lunak (Kendall, 2003:181). Masuk akal jika mendiskusikan RAD dan prototyping
pada bahasan yang sama, karena kedua konsep tersebut mendekati. Keduanya
memiliki tujuan yang sama yaitu mempersingkat waktu yang biasanya dibutuhkan
dalam SDLC tradisional pada saat desain dan implementasi pada sistem informasi.
Pada akhirnya, baik RAD dan prototyping berusaha memenuhi kebutuhan bisnis yang
berubah cepat secara lebih baik. Sekali anda mempelajari konsep prototyping, maka
lebih mudah untuk memahami maksud dari RAD, yang dapat dianggap sebagai
implementasi spesifik dari prototyping.
Beberapa pengembang melihat RAD sebagai pendekatan yang membantu
dalam e-commerce. Dengan kata lain, untuk menyampaikan aplikasi ke web sebelum
pesaing mereka, bisnis mungkin ingin tim pengembangan mereka untuk
bereksperimen dengan RAD.
Requirement planning
Mengidentifikasi
tujuan dari kebutuhan
user
RAD design workshop
Bekerja sama dengan
pengguna dalam
mendesain sistem
Membangun
sistem
Implementation
Memperkenalkan
sistem yang baru
Gambar 2.1. Tahapan-tahapan RAD
(Kendall, 2003:182)
2.14.2. Tahapan-tahapan dalam RAD
Ada tiga tahapan dalam RAD yang melibatkan pengguna dan analis dalam
penilaian, desain, dan implementasi. Perhatikan bahwa RAD melibatkan pengguna
dalam setiap bagian dari upaya pengembangan, dengan partisipasi yang intens pada
bagian desain.
1. Tahapan Requirement Planning
Pada tahapan ini, pengguna dan analis bertemu untuk menentukan tujuan dari
aplikasi atau sistem, juga untuk menentukan informasi yang dibutuhkan berdasarkan
tujuan-tujuan tersebut. Pada tahapan ini dibutuhkan keterlibatan yang intens dari
kedua belah pihak ; ini bukan hanya sekedar penandatanganan proposal maupun
dokumen. Sebagai tambahan, tahapan ini dapat melibatkan pengguna dari tingkatan
yang berbeda pada perusahaan tersebut. Pada tahapan requirement planning ini,
ketika informasi yang dibutuhkan belum jelas, anda dapat menghubungi CIO (hanya
perusahaan besar). Orientasi pada tahap ini adalah untuk pemecahan masalah pada
bisnis ini.
2. Tahapan RAD Design Workshop
Fase
ini
adalah
tahap
desain-dan-memperbaiki
yang
paling
dapat
dikategorikan sebagai sebuah ruang kerja. Ketika anda membayangkan sebuah ruang
kerja, anda tahu dibutuhkan keterlibatan yang intens, tidak pasif, dan biasanya dapat
tertangani. Biasanya, para peserta yang duduk di meja bundar atau dalam pada meja
kursi bersusun U terpasang, di mana setiap orang dapat melihat yang lain dan di mana
ada ruang untuk bekerja menggunakan laptop.
Selama tahap ini, pengguna merespon pada prototipe kerja yang sebenarnya
dan analis menyempurnakan modul yang sudah dirancang agar sesuai dengan respon
dari pengguna. Format dari ruang kerja sangat menarik dan menyemangati, dan jika
pengguna berpengalaman dan analis yang hadir, maka tidak ada pertanyaan bahwa
upaya ini dapat mendorong pengembangan kreatif ke depan dengan lebih cepat.
3. Tahapan Implementation
Pada gambar sebelumnya, anda dapat melihat analis bekerja sama dengan
pengguna sesering mungkin selama tahap workshop untuk mendesain bisnis atau
aspek nonteknis pada sistem ini. Segera setelah aspek ini disetujui dan sistem pun
dibuat dan disempurnakan, sistem yang baru atau bagian dari sistem akan dites dan
kemudian diperkenalkan kepada perusahaan. Karena RAD dapat digunakan untuk
membuat aplikasi e-commerce yang baru, maka tidak akan ada lagi sistem yang lama,
dan sering kali tidak diperlukan lagi menjalankan sistem yang lama dan sistem yang
baru secara bersamaan sebelum penerapan.
Pada saat ini, RAD design workshop akan menghasilkan kegembiraan,
kepemilikan pengguna, dan penerimaan aplikasi baru. Biasanya, perubahan cara ini
jauh lebih memilukan daripada ketika sistem disampaikan dengan sedikit pengguna
atau tanpa partisipasi.
2.14.3. Alasan Menggunakan RAD
Alasan penulis menggunakan RAD dalam pembuatan sistem trouble ticket
management ini, yaitu:
1. Karena aplikasi yang dibuat merupakan aplikasi sederhana dan
memerlukan waktu yang singkat sehingga metode RAD tepat
dipergunakan karena menekankan siklus perkembangan yang pendek.
2. Karena menggunakan kembali komponen-komponen yang sudah ada
sehingga mempercepat proses pengembangannya.
2.15. MySQL.
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL
(bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread, multiuser, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia (Peranginangin, 2006:4).
MySQLAB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi
GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi
komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan
GPL. (http://www.mysql.com : 2008).
2.16.
Metode Pengumpulan Data
2.16.1. Kuesioner
Kuesioner disebut pula sebagai angket atau self administrator questioner
adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan
kepada responden untuk diisi (Sukandarrumidi, 2006:78).
Di dalam teknik pengumpulan data dengan kuesioner, terdapat asusmsi/anggapan
sebagai berikut:
1.
Subyek, dalam hal ini responden (orang yang menerima daftar pertanyaan
untuk diisi), adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2.
Apa yang dinyatakan oleh subyek adalah benar dan dapat dipercaya.
3.
Interpretasi subyek tentang pertanyaan yang diajukan sama dengan yang
dimaksudkan oleh penyelidik.
4.
Subyek menguasai dan mampu menjawab sendiri masalah yang
ditanyakan.
2.17. Studi Literatur Sejenis
Peneliti mengambil literatur sejenis untuk dibandingkan dengan sistem yang
akan dibuat, yaitu :
1.
Thesis yang berjudul PENGEMBANGAN SISTEM PENANGANAN
PENGADUAN UNTUK INTERNET SERVICE PROVIDER : Studi
Kasus PT. Jalawave Cakrawala. Thesis ini dibuat oleh Indra Gunawan yaitu
mahasiswa pasca sarjana Institut Teknologi Bandung (ITB).
2.
aplikasi
Trouble
Ticket
Management
PT.Intercontinental Network Communication.
yang
telah
dibuat
oleh
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
3.1.1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan selama 4 bulan, mulai bulan Mei 2010
sampai dengan bulan Agustus 2010 dengan melibatkan berbagai disiplin
ilmu
pengetahuan,
antara
lain:
Web
Programming,
Database,
Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Trouble Ticket Management System.
3.1.2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) , yaitu lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah
koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang mempunyai
tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi, sementara untuk mendapatkan referensi melalui
buku, jurnal, ebook, maupun skripsi yang berhubungan dengan penelitian
ini yang diambil dari perustakaan dan internet.
3.2. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah, bahwa
penggunaan PHP pada suatu halaman web terutama web aplikasi Trouble
Ticket Management ini, membuat web lebih fleksibel dan aman dalam
merubah dan mengganti isi dan tampilan web, dan lebih mempercantik
tampilan web dengan adanya CSS. Pada penelitian ini peneliti akan
menggunakan pendekatan aplikasi berbasis web.
3.3. Perangkat Penelitian
Sebagai sarana penelitian, diperlukan adanya perangkat penelitian.
Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian,
yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Perangkat
keras yang digunakan adalah komputer. Sedangkan untuk perangkat lunak
adalah kebutuhan sebuah sistem operasi dan software-software yang
mendukung pembuatan aplikasi ini.
Untuk dapat membuat sebuah sistem yang benar-benar dapat berfungsi
secara baik dan menyeluruh diperlukan adanya lingkungan perangkat keras dan
perangkat lunak sebagai berikut :
1.
Perangkat Keras
Notebook dengan Toshiba Satellite Pro L150 yang mempunyai
spesifikasi Intel Core 2 Duo 2.10 GHz 32 bit, hardisk 250 GB, DVD-RW
Optical Drive, RAM 2 GB, VGA ATI Radeon 1GB.
2.
Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini adalah Xampp
v1.6.8, Adobe Dreamweaver CS5, Notepad++, Adobe Photoshop CS5.
Sistem operasi yang peneliti gunakan di dalam penelitian adalah
Microsoft Windows 7 Profesional. Browser yang peneliti gunakan adalah
Google Chrome versi 4.0, Mozilla Firefox 3.6.8.
3.4. Metode Penelitian
Berdasarkan metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini, dapat
digunakan suatu alur kegiatan metode kerja penelitian seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
Pemilihan Awal
Penelitian
Customer
communication
Requirement
Planning
Design
Workshop
Delivery and
feedback
Implementation
Penarikan dan penyusunan kesimpulan
Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian
3.5. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada lima,
yaitu:
1.
Observasi
Peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan cara meninjau
dan mengamati secara langsung kegiatan di lapangan. Dalam hal ini
peneliti melihat secara langsung proses penyelesaian masalah yang terjadi
pada BPPT ketika ada laporan permasalahan yang masuk ke bagian
helpdesk. Selain itu peneliti mengamati alur kerja yang berjalan, mulai
dari proses pelaporan sampai penanganan masalah yang terjadi. Waktu
pelaksanaan observasi yaitu dari bulan Mei hingga Juni 2010.
2.
Wawancara
Peneliti melakukan wawancara kepada calon pengguna sistem ini
dan juga penggagas dibuatnya sistem ini, yaitu Bapak Amir Dahlan
mengenai permasalahan apa saja yang terjadi dan penyelesaiannya
melalui sistem ini, serta apa yang perlu diinformasikan. Peneliti
melakukan wawancara bertempat di BPPT pada bulan Juli 2010.
3.
Studi Pustaka
Peneliti membaca dan mempelajari buku-buku referensi mengenai
perancangan
aplikasi berbasis
web beserta penerapannya
untuk
troubleshooting dan Trouble Ticket Management System. Selain itu
peneliti juga mendownload beberapa e-book, e-journal, artikel dari
internet sebagai referensi tambahan dalam mengerjakan sistem ini.
4.
Kuesioner
Dalam hal ini, peneliti menanyakan kepada klien. Pertanyaanpertanyaan yang peneliti ajukan berupa pertanyaan-pertanyaan yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang peneliti lakukan. Pengumpulan
data melalui kuesioner dilakukan pada bulan Juni 2010 dan bertempat di
BPPT sebagai calon pengguna sistem ini, selain itu dengan responden
sejumlah 15 orang. Dengan kata lain, kuesioner diberikan sebelum sistem
dibuat.
5.
Studi Literatur
Peneliti
membaca
dan
memahami
literatur
sejenis
guna
membandingkannya dengan penelitian yang akan dibuat.
5.1. Literatur Sejenis
1. Peneliti mengambil literatur sejenis dari sebuah thesis berjudul
PENGEMBANGAN SISTEM PENANGANAN PENGADUAN
UNTUK INTERNET SERVICE PROVIDER : Studi Kasus PT.
Jalawave Cakrawala. Thesis ini dibuat oleh Indra Gunawan.
Kelebihan : Sistem
yang
dibuat
sangat
kompleks,
karena
diperuntukkan bagi sebuah perusahaan besar, yaitu perusahaan
penyedia jasa internet.
Kekurangan : sistem ini dibuat dengan konsep desktop application.
2. Selain thesis, peneliti mengambil literatur sejenis dari sebuah aplikasi
sejenis yang dibuat oleh PT Intercontinental Network Communication.
Kelebihan : Aplikasi ini telah dapat diterapkan pada perusahaan
tersebut dan sudah sesuai standar yang diinginkan oleh para calon
pemakai aplikasi ini.
Kekurangan : Pada aplikasi ini hanya menerapkan konsep Trouble
Ticket Management murni, artinya ketika masalah timbul, pengguna
aplikasi hanya melaporkannya kepada teknisi atau helpdesk dan
kemudian menunggu respon dari pihak terlapor.
3.6. Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode Rapid
Application Development (RAD). Langkah-langkah yang dilakukan peneliti
dalam tahapan pengembangan sistem dengan metode ini sebagai berikut:
1. Requirement Planning
Pada tahap ini, peneliti dan calon pengguna (dalam hal ini pegawai
BPPT) bertemu untuk membicarakan tujuan dari sistem yang akan dibuat.
Setelah tujuan-tujuan dari dibuatnya sistem ini diperoleh, selanjutnya
peneliti atau calon pengguna akan menentukan informasi apa saja yang
dibutuhkan dalam proses pembuatan sistem ini berdasarkan tujuan-tujuan
yang diperoleh.
Selain itu, peneliti juga menganalisis sistem yang berjalan saat ini di
BPPT, yaitu dimana user akan melakukan panggilan melalui telepon
apabila user mengalami permasalahan, panggilan yang masuk tadi pun tidak
dapat langsung didata karena bersifat antrian, sehingga panggilan yang
masuk harus didata satu-persatu. Kemudian panggilan yang masuk akan
dicatat sebagai laporan keluhan, yang kemudian laporan tersebut akan
disampaikan kepada bagian teknisi / engineer berupa tiket. Setelah itu
teknisi / engineer tadi akan mendatangi lokasi dimana permasalahan yang
tadi user laporkan terjadi yang kemudian baru dapat diselesaikan.
Selanjutnya teknisi / engineer akan melaporkan bahwa permasalahan yang
ada sudah dapat diselesaikan dengan cara mengecek tiket yang berisi
laporan keluhan tadi apakah sudah teratasi semua atau belum.
Pada tahap ini pun peneliti melakukan wawancara mengenai sistem
yang sudah berjalan pada BPPT, informasi apa saja yang perlu
diberitahukan melalui sistem baru yang akan dibuat, dan juga siapa saja
yang akan menggunakan sistem ini.
2. RAD Design Workshop
Pada tahap ini, peneliti menyerahkan desain atau prototipe dari sistem
yang akan dibuat kepada calon pengguna, untuk kemudian direspon oleh
calon pengguna. Disini, desain dapat berupa desain proses, desain input
dan output, desain basis data, dan desain tampilan. Setelah desain yang
diajukan sudah disetujui selanjutnya sistem yang baru pun akan diusulkan
berdasarkan desain yang sudah disetujui. Selain itu, disini peneliti juga
menjelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan sistem yang diusulkan
kepada user, agar pengembang selanjutnya dapat menyempurnakan lagi
sistem yang diusulkan.
3. Implementation
Pada tahap ini peneliti melakukan coding, yaitu implementasi ke
dalam bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan
menggunakan PHP dan perangkat lunak Sistem Manajemen Basis Data
menggunakan MySQL. Selain itu, setelah sistem telah selesai dibuat dan
disempurnakan, selanjutnya sistem akan dites dan diperkenalkan kepada
calon pengguna yaitu lembaga BPPT untuk selanjutnya diterapkan pada
lembaga ini.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab sebelumnya telah dibahas metode pengembangan sistem yang akan
digunakan dalam pengembangan aplikasi ini. Pada bab ini berisi analisis sistem,
perancangan sistem baru, pemrograman sistem baru, pengujian sistem baru,
penerapan sistem baru dan perawatan sistem baru.
Pada bab ini, akan dibahas secara detail dan terperinci mengenai aplikasi sistem
yang akan peneliti implementasikan dengan menerapkan metodologi penelitian yang
telah diuraikan pada bab sebelumnya.
4.1.
REQUIREMENT PLANNING
4.1.1. Latar Belakang Tempat Penelitian
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah lembaga
pemerintah non-departemen yang berada dibawah koordinasi Kementerian
Negara Riset dan Teknologi yang mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi. Proses
pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan Presiden Soeharto kepada
Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal 28-Januari-1974.
Dengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal 5-Januari-1974, Prof Dr.
Ing. B.J. Habibie diangkat sebagai penasehat pemerintah dibidang advance
teknologi dan teknologi penerbangan yang bertanggung jawab langsung pada
presiden dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan
(ATTP) Pertamina. Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah
Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP diubah
menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian diubah menjadi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi melalui Keputusan Presiden
Republik Indonesia No.25 tanggal 21 Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat
Keputusan Presiden No.47 tahun 1991.
4.1.2. Tujuan Dibuatnya Sistem
Berikut ini merupakan tujuan-tujuan dari dibuatnya sistem Trouble
Ticket Management ini :
1. Melakukan penyederhanaan proses pelaporan permasalahan user kepada
teknisi atau helpdesk.
2. Melakukan efisiensi dan optimalisasi waktu kerja melalui penyederhanaan
proses pelaporan permasalahan user.
3. Proses edukasi, dimana melalui sistem ini user dituntun untuk
menyelesaikan sendiri permasalahan yang masih dapat ditangani oleh user
melalui konsep sistem pakar yang dipadukan dalam sistem yang akan
dibuat.
4.1.3. Informasi Yang Dibutuhkan Dalam Sistem
Berikut adalah informasi-informasi yang dibutuhkan pada sistem ini,
berdasarkan tujuan-tujuan dibuatnya sistem ini :
1. Informasi mengenai konsep sistem yang akan dibuat.
2. Informasi mengenai konsep sistem Trouble Ticket Management yang
pernah ada sebelumnya, yang belum diterapkan pada BPPT.
3. Informasi mengenai apa saja yang perlu ditampilkan dalam sistem ini.
4. Data-data yang harus dicantumkan dalam sistem pakar yang akan
dipadukan dalam sistem ini.
4.1.4. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan
Flowchart sistem yang sedang berjalan :
User
Helpdesk
Teknisi
Input
Data
Keluhan
Mulai
Telepon masuk
( data keluhan )
Simpan Data
Menyelesaikan
Keluhan
Menentukan
Teknisi
Data Hasil
Kerja
Selesai
Gambar 4.1 Analisis sistem flowchart yang sedang berjalan
Penjelasan dari flowchart uraian sistem yang sedang berjalan, adalah
sebagai berikut:
1. Setiap proses yang digambarkan dalam flowchart diatas, semuanya
dilakukan secara manual, termasuk pelaporan masalah user ke bagian
helpdesk, pendataan laporan permasalahan yang sudah dibuat oleh user,
maupun pelaporan masalah user ke bagian teknisi. Penanganan masalah
yang dilakukan secara manual dapat menghambat kinerja setiap pegawai
yang ada. Dikarenakan semua proses dilakukan manual, jadi perlu dibuat
suatu sistem atau aplikasi untuk menangani masalah ini yaitu aplikasi
trouble ticket management yang dipadu dengan sistem pakar, sehingga user
bisa melaporkan permasalahan tersebut melalui sistem ini atau user mampu
menyelesaikan sendiri permasalahan yang ada melalui sistem ini.
2. Teknisi hanya dapat mengetahui permasalahan pada user, setelah
memperoleh laporan dari helpdesk. Sehingga hal ini dapat menghambat
kinerja user karena permasalahan yang ada tidak dapat langsung tertangani.
Dengan adanya aplikasi ini, teknisi dapat langsung menangani laporan
keluhan yang masuk. Ditambah lagi dengan adanya kuesioner kepada klien
tentang apakah aplikasi TTMS dibutuhkan dan hasilnya yaitu lebih dari
90% menunjukan bahwa aplikasi tersebut sangat dibutuhkan.
Hasil kuesioner
dibutuhkan
tidak dibutuhkan
tidak tahu
Gambar 4.2 Hasil kuesioner tentang kebutuhan sistem Trouble Ticket Management
(sumber : data primer)
Kelebihan dan kekurangan dari sistem yang sedang berjalan yaitu :
a. Kelebihan sistem yang sedang berjalan :
1. Pada sistem yang sedang berjalan, user tidak banyak melakukan
aktifitas dalam proses pelaporan masalah, yaitu cukup hanya dengan
melakukan panggilan ke helpdesk.
2. User dapat dengan rinci menjelaskan masalah yang terjadi kepada
helpdesk, dikarenakan user itu sendiri yang langsung berbicara dengan
bagian helpdesk.
b. Kekurangan sistem yang sedang berjalan :
1. User harus menunggu atau melakukan panggilan kembali, apabila
bagian helpdesk sedang menerima panggilan keluhan dari user lain.
2. Pelaporan masalah yang tidak langsung tertangani dapat menghambat
kinerja user.
3. Terkadang teknisi harus menangani permasalahan yang cukup
sederhana, yang mungkin sebenarnya dapat diselesaikan sendiri oleh
user, sehingga permasalahan lain yang lebih penting harus tertunda
penanganannya karena user tidak mampu memecahkan sendiri
permasalahan sederhana tadi.
Oleh karena itu peneliti mengusulkan perancangan aplikasi TTMS sebagai
berikut:
1. Aplikasi berbasis web, agar sistem lebih efektif dan sesuai target.
2. Merancang halaman input dan output yang dibutuhkan user.
3. Menentukan bahasa pemrograman serta perangkat lunak yang akan
digunakan. PHP sebagai bahasa pemrograman untuk pengembangan web
dan MySQL sebagai perangkat lunak Sistem Manajemen Basis Data yang
akan digunakan.
Berikut flowchart sistem usulan:
User
Helpdesk / Admin
Teknisi
Gambar 4.3 Analisis flowchart sistem usulan
Mengenai analisis aliran data sistem TTMS yang baru adalah sebagai
berikut:
1. Analisis dari sisi User, yaitu menguraikan tahapan yang dilakukan user
pada sistem TTMS yang di ajukan. Langkah-langkah yang dilakukan user
dalam penggunaan sistem adalah sebagai berikut:
a. User yang sudah didaftarkan akan memiliki username dan password
yang berasal dari NIP user.
b. Setelah proses login, user akan dihadapkan pada sistem pakar yang akan
memandu user untuk menyelesaikan masalah sendiri melalui langkahlangkah yang diberikan melalui sistem pakar tersebut.
c. Apabila dari langkah-langkah yang diperoleh user tetap tidak mampu
menyelesaikan sendiri masalah tersebut,
user akan diberikan
kesempatan untuk membuat tiket dan menjelaskan masalah yang ada
melalui tiket ini.
2. Analisis dari sisi Admin, yaitu menguraikan tahapan yang dilakukan admin
dalam aplikasi ini:
a. Admin
/
helpdesk
dapat
menentukan
teknisi
yang
bertugas
menyelesaikan permasalahan user pada tiket yang dibuat.
b. Admin / helpdesk mengecek dan menerima laporan hasil kerja teknisi.
3. Analisis dari sisi Teknisi, yaitu menguraikan tahapan yang dilakukan
teknisi dalam aplikasi ini:
a. Teknisi yang mendapat tugas akan menangani keluhan dari user
b. Teknisi memberikan laporan hasil kerja.
4.2.
RAD DESIGN WORKSHOP
4.2.1. Desain Proses
Pada tahap sebelumnya telah didefinisikan data yang dibutuhkan, data ini
kemudian ditransformasi untuk mendapatkan aliran informasi yang mungkin
dan diperlukan
untuk mengimplementasikan fungsi sistem. Peneliti
menggunakan tools Data Flow Diagram (DFD), dimana dalam DFD ini ada
beberapa tahapan, yaitu Context Diagram, DFD Level 0, DFD Level 1, serta
DFD Level 2. Selain tools diatas, peneliti juga menggunakan representasi
pengetahuan dalam proses perancangan sistem pakar yang ada pada sistem
yang akan dibuat, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Membuat Pohon Keputusan
2. Menentukan Kaidah Produksi
4.2.1.1. Pohon Keputusan
Meskipun kaidah dapat secara langsung dapat dihasilkan dari tabel
keputusan tetapi untuk menghasilkan kaidah yang efesien terdapat suatu
langkah yang harus ditempuh yaitu membuat pohon keputusan terlebih
dahulu. Dari pohon keputusan dapat diketahui atribut (kondisi) yang dapat
direduksi sehingga menghasilkan kaidah yang efesien dan optimal.
Himpunan pohon keputusan ini dapat dilihat pada lampiran V.
4.2.1.2. Kaidah Produksi
Dalam fase ini kaidah didapatkan mengacu pada pohon keputusan
yang telah dibuat. Terdapat beberapa kaidah untuk pengetahuan mengenai
solusi dalam sistem pakar yang terdapat pada aplikasi Trouble Ticket
Management ini. Himpunan kaidah tersebut dapat dilihat pada lampiran VI.
4.2.1.3. Context Diagram
Context diagram mencerminkan aliran data secara garis besar dari dan
ke sistem Trouble Ticket Management. Pada perancangan sistem ini
terdapat empat entitas yaitu administrator, user, helpdesk, dan Teknisi.
Berikut ini merupakan aliran datanya :
1. Aliran data dari administrator ke dalam sistem maupun sebaliknya
yaitu data user ( pengguna ) seperti NIP, Nama, Alamat, dan lain
sebagainya, ada juga data tiket seperti Judul tiket, Deskripsi tiket, dan
lain sebagainya, selain itu ada data komment.
2. Aliran data dari user ke dalam sistem berupa biodata user, data tiket,
dan data komentar, sedangkan pada data sistem ke user terdapat biodata
user, data tiket, data komentar , dan sistem pakar.
3. Aliran data dari helpdesk ke dalam sistem dan sebaliknya berupa
biodata helpdesk, data tiket, dan data komentar.
4. Aliran data dari teknisi ke dalam sistem berupa biodata teknisi dan data
komentar, sedangkan aliran data dari sistem berupa biodata teknisi, data
komentar , dan print out tiket.
Admin
Data User,
Data Tiket,
Data komentar
Username & password
Form Data User,
Form Data Tiket,
Form Data komentar
Data Profil,
Data Tiket,
Data komentar
Username & password
User
Form Data Profil,
Form Data Tiket,
Form Data komentar,
Sistem Pakar
Aplikasi /
Sistem
Trouble Ticket
Management
Form Data Profil,
Form Data Tiket,
Form Data komentar
Data Profil,
Data komentar
Username & password
Teknisi
Data tiket
Form Data Profil,
Form Data komentar,
Print out tiket
Data Profil,
Data Tiket,
Data User,
Data Komentar,
Username & password
Helpdesk
Gambar 4.4 Context Diagram
4.2.1.4. Data Flow Diagram ( DFD ) Level 0.
Data Flow Diagram (DFD) Level 0 merupakan hasil pengembangan
dari Context Diagram ke dalam komponen yang lebih detail.
1. Data user diproses, data masuk ke dalam penyimpanan data user dan
kemudian menjadi input dalam pembuatan tiket.
2. Tiket yang telah selesai dibuat akan disimpan ke dalam penyimpanan
data tiket
Gambar 4.5 DFD Level 0
4.2.1.5. Data Flow Diagram ( DFD ) Level 1
Pada DFD Level 1 menggambarkan aliran data yang lebih terperinci
dari input data user dan input data profil, buat tiket.
1. Proses 1.1
Pengguna memasukkan data username dan password pada saat login.
2. Proses 1.2
Setelah data dimasukkan, data akan divalidasi untuk bisa mengakses
tampilan sistem sesuai dengan data masukkan.
Gambar 4.6 DFD level 1 proses 1 login
1. Proses 2.1
Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data user.
2. Proses 2.2
Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data user.
3. Proses 2.3
Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data user.
Gambar 4.7 DFD Level 1 proses 2 input data user
1. Proses 3.1
Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data profil
user.
2. Proses 3.2
Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data profil
user.
3. Proses 3.3
Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data profil
user.
Form
Data profil Data Profil
user
Form
Data Profil Data profil
Data Profil
Form
Data profil
3.1*
Menginput
Profil user
Rekam
Data Profil
3.2*
Mengedit
Profil user
Rekam
Data Profil
3.3*
Menghapus
Profil user
Rekam
Data Profil
pengguna
Gambar 4.8 DFD Level 1 proses 3 input data profil user
1. Proses 4.1
Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data
helpdesk.
2. Proses 4.2
Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data helpdesk.
3. Proses 4.3
Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data
helpdesk.
Form
Data profil Data Profil
Help desk
From
Data Profil Data profil
Data Profil
Form
Data profil
4.1*
Menginput
Profil helpdesk
Rekam
Data Profil
4.2*
Mengedit
Profil helpdesk
Rekam
Data Profil
4.3*
Menghapus
Profil helpdesk
Rekam
Data Profil
pengguna
Gambar 4.9 DFD Level 1 proses 4 input data helpdesk
1. Proses 5.1
Dari proses input data disimpan ke dalam penyimpanan data teknisi.
2. Proses 5.2
Dari proses edit data disimpan ke dalam penyimpanan data teknisi.
3. Proses 5.3
Dari proses hapus data disimpan ke dalam penyimpanan data teknisi.
Gambar 4.10 DFD Level 1 proses 5 input data teknisi
1. Proses 6.1
Sistem menampilkan data tiket yang berupa daftar tiket.
2. Proses 6.2
Aliran data dari admin, helpdesk, dan user
mengisi form
penambahan comment, setelah data comment diproses kemudian data
disimpan dalam penyimpanan data comment.
Gambar 4.11 DFD Level 1 proses 6 Comment
4.2.1.6. Data Flow Diagram ( DFD ) Level 2
Pada DFD Level 2 menggambarkan aliran data dari proses comment.
1. Proses 6.2.1 – 6.2.2
Aliran data dari admin, helpdesk¸ dan user adalah data comment
menuju proses input dan proses hapus. Data yang sudah dimasukkan
akan disimpan dalam penyimpanan data. Kemudian dari penyimpanan
data
dapat ditampilkan pada admin, helpdesk, user, dan teknisi
dengan proses tampil.
Gambar 4.12 DFD Level 2 Memproses Comment
Selain mempergunakan tools DFD, peneliti juga mempergunakan
flowchart untuk penggambaran proses pada aplikasi ini. Adapun flowchart
nya adalah sebagai berikut :
1. Flowchart proses login
Gambar 4.13 menjelaskan tentang proses login pada sistem, karena untuk
dapat menggunakan sistem ini, calon pengguna harus login terlebih dahulu
sesuai dengan username dan password yang sudah didaftarkan oleh
admin.
Mulai
Tampil form login
Input Username
dan Password
Tidak
Verifikasi
Username dan
Password
Ya
Halaman home
pengguna
Selesai
Gambar 4.13 Flowchart proses login
2. Flowchart memproses data user
Gambar 4.14 menjelaskan tentang proses input, update dan delete data
user. Pada proses input, data calon pengguna akan dimasukkan oleh admin
selanjutnya data akan disimpan dalam database sistem. Untuk proses
update, setelah data pengguna dipilih selanjutnya data akan di-update,
setelah itu data akan disimpan. Untuk proses delete, setelah data pengguna
dipilih, selanjutnya data pilihan tersebut akan dihapus dari database
sistem. Proses ini dilakukan oleh admin.
Gambar 4.14 Flowchart memproses data user
3. Flowchart memproses profil user
Gambar 4.15 menjelaskan proses input, update dan delete profil user.
Pada proses input, dimana data mengenai profil user akan dimasukkan
oleh user, yang selanjutnya akan disimpan dalam database sistem. Pada
proses update, dimana setelah sistem menampilkan profil user,user dapat
merubah data sesuai yang diingkan, yang kemudian disimpan dalam
database sistem. Pada proses delete, user akan menghapus data profil
yang diinginkan.
Gambar 4.15 Flowchart memproses profil user
4. Flowchart memproses profil helpdesk
Gambar 4.16 menjelaskan proses input, update dan delete profil helpdesk.
Pada proses input, dimana data mengenai profil helpdesk akan dimasukkan
oleh helpdesk, yang selanjutnya akan disimpan dalam database sistem.
Pada proses update, dimana setelah sistem menampilkan profil
helpdesk,helpdesk dapat merubah data sesuai yang diingkan, yang
kemudian disimpan dalam database sistem. Pada proses delete, helpdesk
akan menghapus data profil yang diinginkan.
Mulai
Tampil data profil
helpdesk
Pilihan input
Tambah data ?
T
Rubah data ?
T
Hapus data ?
Y
Y
Y
Masukkan
data profil
helpdesk
Pilih data
profil
helpdesk
Pilih data
profil
helpdesk
Proses tambah
data
Data profil
lama
Masukkan
data baru
Simpan data
Proses rubah data
Proses hapus
data
T
T
Selesai
Y
Hapus data
Data profil
Gambar 4.16 Flowchart memproses profil helpdesk
5. Flowchart memproses profil teknisi
Gambar 4.17 menjelaskan proses input, update dan delete profil teknisi.
Pada proses input, dimana data mengenai profil teknisi akan dimasukkan
oleh teknisi, yang selanjutnya akan disimpan dalam database sistem. Pada
proses update, dimana setelah sistem menampilkan profil teknisi,teknisi
dapat merubah data sesuai yang diingkan, yang kemudian disimpan dalam
database sistem. Pada proses delete, teknisi akan menghapus data profil
yang diinginkan.
Gambar 4.17 Flowchart memproses profil teknisi
6. Flowchart memproses buat tiket
Gambar 4.18 menjelaskan proses buat data tiket. Pada proses buat tiket,
dimana setelah data tiket dimasukkan selanjutnya data tersebut akan
disimpan dalam data tiket pada database sistem. Proses ini dapat
dilakukan oleh user, helpdesk, dan admin. Pada proses ini juga dapat
dilakukan proses input dan delete comment pada tiket yang telah dibuat.
Gambar 4.18 Flowchart buat tiket
7. Flowchart menampilkan sistem pakar
Gambar 4.19 menjelaskan proses menmpilkan sistem pakar, dimana
setelah pengguna melakukan login sebagai user, selanjutnya sistem akan
menampilkan sistem pakar yang berupa sekumpulan kategori masalah.
Sistem akan menampilkan solusi sesuai dengan kategori masalah yang
dipilih dan juga sesuai dengan jawaban user berdasarkan pertanyaan yang
ditampilkan.
Gambar 4.19 Flowchart menampilkan sistem pakar
8. Flowchart mencetak tiket
Gambar 4.20 menjelaskan proses mencetak tiket. Dimana untuk mencetak
tiket, pengguna harus login sebagai admin atau helpdesk. Tiket yang akan
dicetak merupakan tiket yang sudah dipilih.
Gambar 4.20 Flowchart mencetak tiket
9. Flowchart lihat tiket
Gambar 4.21 menjelaskan proses melihat tiket. Aktivitas ini dapat
dilakukan oleh semua jenis pengguna.
Gambar 4.21 Flowchart lihat tiket
10. Flowchart proses ganti password pengguna
Mulai
input password
lama dan
password baru 1
md5.password lama
Password lama enkrip
input
Passwordlama
enkrip dbase
N
Passwordlama enkrip
input = passwordlama
enkrip dbase
Y
Password baru 1
= password baru
N
Y
md5.password baru
1
Password baru enkrip
Update Password
Selesai
Gambar 4.22 Flowchart ganti password pengguna
4.2.2. Desain Database
Pada tahap ini, peneliti menentukan variabel-variabel statis yang akan
dipergunakan nantinya pada saat sistem digunakan. Oleh karena itu, variabelvariabel tadi akan peneliti masukkan ke dalam database dengan menggunakan
MYSQL. Peneliti menggunakan tools diantaranya, Entity Relationship
Diagram (ERD), Normalisasi, dan Kamus Data.
4.2.2.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti, maka dibutuhkan
tabel-tabel untuk penyimpanan data, seperti tabel pengguna sebagai
penyimpan data user, tabel ticket sebagai penyimpan data tiket, tabel comment
sebagai penyimpan data dari komentar yang masuk pada tiket yang dibuat,
serta tabel pakar untuk menyimpan data pada sistem pakar. ERD menjelaskan
hubungan antar entitas pada gambar 4.23 berikut ini. Satu pengguna dapat
membuat banyak tiket, sedangkan banyak tiket dapat dimiliki oleh satu
pengguna. Satu pengguna dapat membuat banyak comment, sedangkan
banyak comment yang dapat dibuat oleh satu pengguna. Banyak pengguna
menempati satu kota, sedangkan satu kota dapat ditempati oleh banyak
pengguna. Banyak pengguna menempati satu divisi, sedangkan satu divisi
dapat ditempati oleh banyak pengguna. Satu tiket dapat memiliki banyak
comment, sedangkan banyak comment yang dapat dimiliki dalam sebuah tiket.
Banyak tiket memiliki satu status ticket, sedangkan satu status ticket dapat
dimiliki oleh banyak tiket. Satu atau banyak tiket ditangani oleh satu teknisi,
sedangkan satu teknisi dapat menangani banyak tiket. Banyak tiket memiliki
satu severity, sedangkan satu severity dapat dimiliki oleh banyak tiket. Berikut
penggambarannya :
Gambar 4.23 Entity Relationship Diagram
4.2.2.2.Normalisasi
Normalisasi dibuat untuk menghilangkan kerangkapan data yang mungkin
terjadi.
a. Unnormal
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada
keharusan mengikuti format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau
terduplikasi.
Tabel 4.1 Tabel unnormalized
NIP
password
nama_p alamat_p
110
******** Arif
kota
kodepos notel
Jl.pemadam jakarta
11730
email
92951707 a2yuanda@
gmail.com
111
******** Ipul
Jl.karyawan
jakarta
15144
98057640 ipulamar@
gmail.com
nama_divisi Id_divisi lantai nama_status Id_status Id_ticket judul
severity
IT
1
10
Teknisi
1
T1
printer urgent
IT
1
10
User
2
T2
reset
urgent
ip
deskripsi
teknisi
time
Id_comment
comment
time_commen
Id_severity
t
rusak
arif
12/05/10
C1
Coba cek kabel
17/05/10
1
Tolong reset
arif
15/05/10
C2
Cek koneksi printer
30/05/10
1
Id_teknisi
Id_statusticket
status_ticket
nama_teknisi password
telepon
1
1
Open
arif
********
92951707
2
Closed
1
open
arif
********
92951707
1
b. Normalisasi tahap 1 (1NF)
Pada tahap ini dilakukan penghilangan beberapa group elemen yang
berulang agar menjadi satu harga tunggal yang berinteraksi diantara
setiap baris pada suatu tabel dan setiap atribut harus mempunyai nilai
data atomic.
Tabel 4.2 Bentuk Normal Pertama (1NF)
*NIP Password nama_p alamat_p
110
*******
Arif
kota
*Kodepos notel
Jl.pemadam jakarta
11730
email
nama_divisi
92951707 a2yuanda@ IT
gmail.com
110
*******
Arif
Jl.pemadam jakarta
11730
92951707 a2yuanda@ IT
gmail.com
111
*******
Ipul
Jl.karyawan
15144
98057640 ipul@
IT
gmail.com
*Id_divisi
lantai nama_status Id_status *Id_ticket judul
severity deskripsi
teknisi
1
10
Teknisi
1
T1
printer
urgent
rusak
arif
1
10
Teknisi
1
T1
printer
urgent
rusak
arif
1
10
User
2
T2
reset ip
urgent
tolong
arif
reset
time
*Id_comment Comment
time_comment
*Id_severity
12/05/10 C1
Coba cek kabel
17/05/10
1
12/05/10 C1
Cek cek kabel
17/05/10
1
15/05/10 C2
Cek koneksi printer
30/05/10
1
*Id_teknisi *Id_statusticket status_ticket nama_teknisi password
telepon
1
1
Open
arif
******** 92951707
1
2
Closed
arif
******** 92951707
1
1
Open
arif
******** 92951707
c. Normalisasi tahap 2 (2NF)
Bentuk normal kedua didasari atas konsep full functional dependency
(ketergantungan fungsional sepenuhnya) yang dapat didefinisikan jika A
dan B adalah atribut-atribut dari suatu relasi, B dikatakan full functional
dependency terhadap A, jika B tergantung fungsional terhadap A, tetapi
tidak secara tepat memiliki ketergantungan fungsional dari subset
(himpunan bagian) dari A. Syarat normal kedua adalah
1
Bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu.
2
Atribut
bukan
kunci,
haruslah
memiliki
ketergantungan
fungsional sepenuhnya pada kunci utama (primary key).
Berikut ini merupakan gambaran relasi yang terbentuk setelah
rancangan tabel memasuki proses normalisasi kedua, dan pada tabel
dibawah ini juga telah ditentukan primary key dari masing-masing tabel
yang terbentuk. Berikut penggambarannya pada tabel 4.3 di bawah ini:
Tabel 4.3 Tabel Bentuk Normal Kedua (2NF)
4.2.2.3. Struktur Database
Berdasarkan tabel-tabel yang ada pada sistem, maka peneliti membuat
kamus data seperti berikut ini :
a. Pengguna
Nama Tabel
: pengguna
Keterangan
: data pengguna
Primary Key
: NIP
Foreign Key
: id_status, id_divisi, kodepos
Tipe tabel
: master
Penjelasan
: tabel ini berisi daftar nama pengguna sistem
Tabel 4.4 Tabel Pengguna
Nama_field Tipe
Panjang Keterangan
NIP
Integer
15
Username pengguna
Password
Varchar
10
Password pengguna
nama_p
Char
30
Nama pengguna
alamat_p
Varchar
50
Alamat pengguna
notel
Integer
15
Nomor telepon
email
Varchar
30
Email pengguna
id_status
Integer
10
Kode status pengguna (PK
pada tabel status)
id_divisi
Integer
10
Kode divisi (PK pada tabel
divisi)
kodepos
Integer
5
Kodepos (PK pada tabel kota)
b. Ticket
Nama tabel
: ticket
Keterangan
: data tiket
Primary key
: id_ticket
Foreign key
: NIP, id_teknisi, id_severity, id_statusticket
Tipe tabel
: master
Penjelasan
: tabel ini berisi daftar tiket yang telah dibuat
Tabel 4.5 Tabel ticket
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
Id_ticket
Int
10
Id tiket
judul
Varchar
100
Judul tiket
deskripsi
Text
time
Varchar
50
Penjelasan tiket
Waktu pembuatan
NIP
Integer
10
Pemilik tiket (FK)
Id_teknisi
Integer
10
Kode teknisi (FK)
Id_severity
Integer
10
Kode urgensi tiket (FK)
Id_statusticket
Integer
10
Kode status tiket (FK)
c. Comment
Nama tabel
: comment
Keterangan
: data comment
Primary key
: id_comment
Foreign key
: id_ticket, NIP
Tipe tabel
: master
Penjelasan
: tabel ini berisi daftar komentar yang ada pada tiket
Tabel 4.6 Tabel Comment
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
Id_comment
Integer
10
Id komentar
Id_ticket
Integer
10
Id tiket yang dikomentari
NIP
Integer
25
Pemilik komentar
Comment
Text
time
Varchar
50
Isi komentar
Waktu komentar
d. Status Pengguna
Nama tabel
: status_pengguna
Keterangan
: data status pengguna
Primary key
: id_status
Penjelasan
: tabel ini berisi jenis dari status pengguna sistem
Tabel 4.7 Tabel Status Pengguna
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
id_status
Integer
10
Id status pengguna
nama_status
Char
10
Jenis status pengguna
e. Divisi
Nama tabel
: divisi
Keterangan
: data divisi
Primary key
: id_divisi
Penjelasan
: tabel ini berisi data unit kerja pengguna sistem
Tabel 4.8 Tabel Divisi
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
id_divisi
Integer
10
Id divisi
nama_divisi
Char
10
Jenis divisi
lantai
Integer
10
Lantai divisi
f. Kota
Nama tabel
: kota
Keterangan
: data kota
Primary key
: kodepos
Penjelasan
: tabel ini berisi daftar kota tempat tinggal pengguna
Tabel 4.9 Tabel Kota
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
kodepos
Integer
5
kodepos
nama_kota
Char
10
Jenis divisi
g. Identitas Teknisi
Nama tabel
: identitas_teknisi
Keterangan
: data identitas teknisi
Primary key
: id_teknisi
Penjelasan
: tabel ini berisi informasi biodata dari teknisi
Tabel 4.10 Tabel Identitas Teknisi
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
id_teknisi
Integer
10
Id teknisi
nama_teknisi
Char
10
Nama teknisi
password
Varchar
50
Password teknisi
telepon
Integer
15
Telepon teknisi
email_teknisi
Varchar
30
Email dari teknisi
h. Severity
Nama tabel
: severity
Keterangan
: data severity
Primary key
: id_severity
Penjelasan
: tabel ini berisi data tingkat urgensi tiket
Tabel 4.11 Tabel Severity
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
id_severity
Integer
10
Id severity
nama_severity
Char
10
Jenis urgensi
i. Status Ticket
Nama tabel
: status_ticket
Keterangan
: data status tiket
Primary key
: id_statusticket
Penjelasan
: tabel ini berisi data status tiket yang dibuat
Tabel 4.12 Tabel Status Ticket
Nama_field
Tipe
Panjang Keterangan
id_statusticket
Integer
10
Id status tiket
nama_statusticket
Char
10
Jenis status tiket
4.2.2.4.Kamus Data (Data dictionary)
Berdasarkan normalisasi yang dilakukan, maka dibuatlah kamus data
sebagai berikut:
Tabel 4.13 Kamus Data
No
1
Notasi
Pengguna = {NIP+password+nama_p+alamat_p+notel+email+{id_status}+
{id_divisi}+{kodepos}}
2
Ticket={id_ticket+judul+deskripsi+time+{NIP}+{id_teknisi}+
{id_severit}+{id_statusticket}}
3
Comment={id_comment+comment+time+{id_ticket}+{NIP}}
4
Status_pengguna={id_status+nama_status}
5
Divisi={id_divisi+nama_divisi+lantai}
6
Kota={kodepos+nama_kota}
7
Teknisi={id_teknisi+nama_teknisi+password+telepon+email_teknisi}
8
Severity={id_severity+nama_severity}
9
Status_ticket={id_statusticket+nama_statusticket}
4.2.2.5. Perancangan Inferensi Basis Pengetahuan
Sistem pakar ini mempunyai kemampuan untuk melakukan dialog dengan
pengguna seperti layaknya sebuah konsultasi. Sistem berdialog dengan
pengguna tentang masalah yang dihadapi penggunaan. Sistem juga akan
mengontrol informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, menanyakan sesuatu
bila sebuah kondisi belum diketahui.
Sebelum suatu pertanyaan tentang kondisi masalah yang terjadi, sistem
sudah harus mempunyai basis kaidah yang berhubungan dengan pertanyaan
tersebut. Sehingga pengguna hanya memasukan informasi yang dibutuhkan
oleh sistem. Hal ini diatasi dengan cara membuat suatu solusi yang digunakan
sistem untuk melakukan interaksi dengan pengguna seperti sebuah
percakapan. Rancangan dapat di lihat di lampiran VII.
4.2.3. Desain Input dan Output
Perancangan form input terdiri dari :
1. Form login ( username dan password ).
2. Form update password.
3. Form input data user.
4. Form input data tiket
Adapun perancangan form output pada sistem ini adalah :
1. Form output data user.
2. Form output data tiket.
3. Form output lihat profil
4.2.4. Desain Interface
Berikut ini merupakan rancangan halaman interface atau tampilan pada
sistem Trouble Ticket Management yang dibuat peneliti :
1. Interface halaman Login.
Halaman ini berisi input login username dan password
Trouble Ticket Management System
username
password
Login
Copyright  2010
Gambar 4.24 Rancangan Tampilan Halaman login
2. Interface halaman Home untuk user (user).
Halaman berikut ini adalah interface dari home bagi user (user).
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Tabel Sistem Pakar
Masalah 1
Masalah 2
Masalah 3
Masalah 4
Copyright  2010
Gambar 4.25 Rancangan Tampilan Home untuk user
Pada saat salah satu dari kategori masalah dipilih oleh user, sistem
akan menampilkan halaman sub-kategori masalah, seperti di bawah ini :
3. Interface halaman Sub-Kategori Masalah
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Sub-kategori masalah 1
Sub-kategori masalah 2
Sub-kategori masalah 3
Copyright  2010
Gambar 4.26 Rancangan Tampilan Halaman Sub-Kategori Masalah
Setelah sub-kategori masalah dipilih, sistem akan menampilkan
halaman sub-sub-kategori masalah, seperti di bawah ini :
4. Interface halaman Sub-Sub-Kategori masalah
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Sub-sub-kategori masalah 1
Sub-sub-kategori masalah 2
Sub-sub-kategori masalah 3
Copyright  2010
Gambar 4.27 Rancangan tampilan halaman sub-sub kategori masalah
Setelah sub-sub-kategori masalah dipilih, selanjutnya sistem akan
menampilkan halaman pertanyaan seperti di bawah ini :
5. Interface halaman Pertanyaan
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Pertanyaan 1,2,3,?
Ya
Tidak
Copyright  2010
Gambar 4.28 Rancangan Tampilan Halaman Pertanyaan
Apabila dari pertanyaan tersebut user memilih jawaban “Tidak”, maka
sistem akan menampilkan pertanyaan-pertanyaan selanjutnya sampai ke
pertanyaan terakhir, sedangkan jika memilih jawaban “Ya”, maka
sistem akan menampilkan halaman solusi, yang berisi solusi dan juga
pertanyaan “apakah masalah anda terselesaikan ?”seperti di bawah ini :
6. Interface halaman Solusi
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Solusi
Apakah masalah anda terselesaikan ?
Ya
Tidak
Copyright  2010
Gambar 4.29 Rancangan Tampilan Halaman Solusi
Apabila dari halaman solusi, user memilih jawaban “Ya”, maka sistem
akan menampilkan halaman home, sedangkan jika user memilih
jawaban “Tidak”, maka sistem akan menampilkan halaman buat tiket,
seperti di bawah ini :
7. Interface halaman Buat tiket (user)
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Form Pembuatan Tiket
Judul Tiket
:
Tingkar Urgensi :
Status Tiket
:
Deskripsi Tiket:
submit
kembali
Gambar 4.15 Rancangan Tampilan Halaman Buat Tiket
Copyright  2010
Gambar 4.30 Rancangan Tampilan Halaman Buat Tiket
Apabila dari pilihan diatas, user meng-klik tombol “Submit” setelah
data dilengkapi, maka sistem akan menampilkan halaman home, tapi
jika user meng-klik tombol “Submit” sebelum melengkapi data, maka
akan dikembalikan ke halaman buat tiket kembali. Sedangkan jika user
meng-klik tombol “Kembali”, maka sistem akan menampilkan halaman
home.
Rancangan tampilan halaman selain yang sudah disebutkan diatas,
memiliki kesamaan tampilan dengan semua pengguna sistem ini.
8. Interface halaman Home untuk pengguna (admin / helpdesk / teknisi).
Halaman berikut adalah interface home untuk admin / helpdesk /
teknisi.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Selamat Datang admin / helpdesk / teknisi
Copyright  2010
Gambar 4.31 Rancangan Tampilan Home bagi pengguna(admin / helpdesk / teknisi)
9. Interface halaman Profil Saya.
Halaman berikut adalah tampilan untuk melihat profil pengguna,
halaman ini dapat diakses oleh semua pengguna.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Edit profil
Profil Saya
NIP
Nama pegawai
Alamat
Kota
Kodepos
No telepon
Email
Divisi
Lantai
:...................
: ...................
:....................
:....................
:....................
:....................
:....................
:...................
:...................
Copyright  2010
Gambar 4.32 Rancangan Tampilan Halaman Profil Saya
Apabila link “Edit profil” di-klik, maka sistem akan menampilkan
halaman edit profil, seperti di bawah ini :
10. Interface halaman edit profil
Halaman berikut adalah tampilan untuk mengedit profil.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Edit profil
Profil Saya
NIP
Nama pegawai
Alamat
Kota
Kodepos
No telepon
Email
Divisi
Lantai
:...................
: ...................
:....................
:....................
:....................
:....................
:....................
:...................
:...................
Update
Kembali
Copyright  2010
Gambar 4.33 Rancangan Tampilan Halaman Edit Profil.
Apabila pengguna meng-klik tombol “Update” setelah data
dimasukkan, maka sistem akan mengembalikan ke halaman profil saya.
Sedangkan jika user meng-klik tombol “Kembali”, maka sistem akan
menampilkan halaman home.
11. Interface halaman Lihat User
Halaman berikut adalah tampilan untuk melihat daftar user, halaman ini
hanya bisa diakses melalui admin.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Daftar User
1
delete
Copyright  2010
Gambar 4.34 Rancangan Tampilan Halaman Lihat User
Apabila link angka “1” di klik, maka sistem akan menampilkan
halaman edit profil, sedangkan jika link “delete” di klik, maka akan
menghapus data yang dipilih.
12. Interface halaman Buat User
Halaman ini berisi tampilan untuk mendaftarkan user baru, halaman ini
hanya bisa diakses melalui admin.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Daftar
NIP
Nama pegawai
Alamat
Kota
Kodepos
No telepon
Email
Divisi
Lantai
Password
Ulangi password
Jenis user
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
daftar
reset
kembali
Copyright  2010
Gambar 4.35 Rancangan Tampilan Halaman User Baru
Apabila tombol “daftar” di-klik setelah data lengkap, maka sistem
akan menyimpan data dan akan menampilkan halaman home (admin).
Apabila tombol “reset” di-klik, maka sistem akan mengosongkan
kembali data yang sudah diisi pada tiap-tiap field. Apabila tombol
“kembali” di-klik, maka sistem akan mengembalikannya ke halaman
home (admin).
13. Interface halaman Buat Tiket
Halaman ini adalah tampilan untuk membuat tiket, halaman ini hanya
bisa diakses oleh user, admin, dan helpdesk.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Form Pembuatan Tiket
Pemasalah
Judul Tiket
Tingkat Urgensi
Status
Deskripsi Tiket
:
:
:
:
:
kembali
Gambar 4.15 Rancangansubmit
Tampilan Halaman
Buat Tiket
Copyright  2010
Gambar 4.36 Rancangan Tampilan Halaman Buat Tiket (admin / helpdesk)
14. Interface halaman Lihat Tiket
Halaman ini adalah tampilan untuk melihat daftar tiket yang sudah
dibuat, halaman ini dapat diakses oleh semua pengguna sistem.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Daftar Tiket
Edit/delete
Copyright  2010
Gambar 4.37 Rancangan Tampilan Halaman Lihat Tiket
Apabila admin / helpdesk meng-klik link “delete”, maka sistem akan
menghapus data tiket yang dipilih, dan jika link “edit” yang dipilih,
maka sistem akan menampilkan halaman edit tiket, seperti di bawah ini
:
15. Interface halaman Edit Tiket
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Detail Tiket
Pemasalah
Judul
Tingkat Urgensi
Status
Deskripsi
Teknisi
: ...............
: ...............
: ...............
: ................
: ................................................
................................................
:
update
kembali
cetak
Copyright  2010
Gambar 4.38 Rancangan Tampilan Halaman Edit Tiket
Apabila admin / helpdesk memilih tombol update, maka sistem akan
menyimpan data dan diarahkan ke halaman lihat tiket, jika admin /
helpdesk memilih tombol kembali, maka sistem akan menampilkan
halaman home, dan jika tombol cetak yang dipilih, maka sistem akan
mencetak tiket yang dipilih sesuai dengan format yang dibuat peneliti.
16. Interface halaman Ganti Password
Halaman ini adalah tampilan untuk mengganti password pengguna,
halaman ini dapat diakses oleh semua pengguna sistem.
Trouble Ticket Management System
Menu Sistem
Ganti Password
Ganti Password
Password Lama :
Password Baru :
Ulangi Password :
Copyright  2010
Gambar 4.39 Rancangan Tampilan Halaman Ganti Password
Jika tombol “Ganti Password” dipilih setelah data dilengkapi, maka
sistem akan menyimpan data password yang sudah diganti.
4.3.
IMPLEMENTATION
4.3.1. Coding
Pada tahapan coding, peneliti membuat aplikasi Trouble Ticket
Management dengan mempergunakan bahasa pemrograman PHP versi 5.2.2
dan juga MYSQL versi 5.0.41 sebagai media penyimpanan data yang
diperlukan. Peneliti juga memanfaatkan komponen yang sudah ada untuk
mempercepat dan mempermudah proses pembuatan aplikasi.
4.3.2. Spesifikasi Hardware dan Software
Peneliti
memerlukan
dua
macam perangkat,
yaitu perangkat
keras (hardware) dan juga perangkat lunak (software). Berikut adalah
spesifikasi yang penulis akan gunakan dalam tahap pengujian :
1. Perangkat keras (hardware)
Peneliti menggunakan sebuah PC.
2. Perangkat Lunak (software)
Beberapa perangkat lunak yang digunakan untuk membuat aplikasi
ini yaitu :
a. PHP versi 5.2.2
b. MYSQL versi 5.0.41
c. Notepad ++
d. Mozilla firefox 3.5.4
4.3.3. Pengenalan Tampilan Aplikasi
Tampilan aplikasi Trouble Ticket Management yang telah dibuat adalah
sebagai berikut :
1. Tampilan halaman Login
Berikut merupakan tampilan halaman login yang harus diisi oleh
pengguna sebelum menggunakan aplikasi ini.
Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login
2. Tampilan halaman Home untuk pengguna dengan status user
Berikut merupakan tampilan home bagi pengguna dengan status user
Gambar 4.41 Tampilan Halaman Home Bagi User
3. Tampilan halaman Sub-kategori Masalah untuk pengguna (user).
Gambar 4.42 Tampilan Halaman Sub-Kategori Masalah
4. Tampilan halaman Sub-Sub-Kategori Masalah untuk pengguna (user)
Gambar 4.43 Tampilan Halaman Sub-Sub-Kategori Masalah
5. Tampilan halaman Pertanyaan untuk pengguna (user)
Gambar 4.44 Tampilan Halaman Pertanyaan
6. Tampilan halaman Solusi untuk pengguna (user)
Gambar 4.45 Tampilan Halaman Solusi
7. Tampilan halaman Buat Tiket untuk pengguna (user)
Gambar 4.46 Tampilan Halaman Buat Tiket (user)
8. Tampilan halaman Home untuk pengguna (admin / helpdesk / teknisi
Berikut ini merupakan tampilan home bagi pengguna dengan status
pengguna admin / helpdesk / teknisi.
Gambar 4.47 Tampilan Halaman Home Untuk Admin
9. Tampilan halaman Profil Saya
Berikut ini merupakan tampilan halaman profil saya, yaitu halaman untuk
melihat informasi profil tiap-tiap pengguna aplikasi.
Gambar 4.48 Tampilan Halaman Profil Saya
10. Tampilan halaman Lihat User
Berikut ini merupakan tampilan halaman lihat user, dimana halaman ini
hanya bisa diakses jika pengguna berstatus admin.
Gambar 4.49 Tampilan Halaman Lihat User
11. Tampilan halaman Buat User
Berikut merupakan tampilan halaman Buat User. Halaman ini hanya bisa
diakses oleh admin.
Gambar 4.50Tampilan Halaman Buat User
12. Tampilan halaman Buat Tiket
Berikut merupakan tampilan ketika pengguna aplikasi membuat tiket.
Gambar 4.51 Tampilan Halaman Buat Tiket
13. Tampilan halaman Lihat Tiket
Berikut merupakan tampilan halaman Lihat Tiket.
Gambar 4.52 Tampilan Halaman Lihat Tiket
14. Tampilan Halaman Edit Tiket
Gambar 4.53 Tampilan Halaman Edit Tiket
15. Tampilan halaman Ganti Password
Berikut ini merupakan tampilan halaman Ganti Password.
Gambar 4.54 Tampilan Halaman Ganti Password
4.3.4. Testing Program
Pengujian dilakukan dengan spesifikasi perangkat keras dan lunak.
1. Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Jenis
: Personal Computer (PC)
b. Processor
: Intel Pentium Core 2 Duo 2,8GHz 1MB
c. Harddisk
: 250 GB
d. RAM
: 2 GB
2. Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Operating System : Windows XP Profesional SP2 32 bit
b. Database
: MYSQL versi 5.0.41
c. Interface
: PHP versi 5.2.2
Pada tahap pengujian ini, peneliti menggunakan blackbox testing yang
berguna untuk menguji komponen yang ada pada aplikasi ini.
Tabel 4.14 Tabel hasil pengujian modul
No
Modul
Prasyarat
1
Proses Login
-
2
3
4
5
Lihat Sistem Pakar
Input data
pengguna
Update data
pengguna
Delete data
pengguna
Login
sebagai user
Hasil
yang diharapkan
Masuk ke halaman home
pengguna
pakar pada halaman
sebagai
pengguna sesuai dengan
admin
form yang ada
pengguna
Login
sebagai
admin
OK
home
Memasukkan data
sebagai
OK
Menampilkan sistem
Login
Login
Hasil Pengujian
Merubah data pengguna
yang sudah dipilih
Menghapus data
pengguna yang dipilih
OK
OK
OK
Login
6
Input data tiket
sebagai
Memasukkan data tiket
pengguna
sesuai dengan form yang
(kecuali
disediakan
OK
teknisi)
7
Update data tiket
Login
Mengubah data tiket yang
sebagai
telah dipilih
OK
pengguna
(kecuali
teknisi)
Login
8
Delete data tiket
sebagai
Menghapus data tiket
admin /
yang telah dipilih
OK
helpdesk
Login
9
Cetak Tiket
sebagai
Mencetak Tiket yang telah
admin /
dipilih
OK
helpdesk
10
Input data
comment
Login
Memasukkan data
sebagai
komentar pada tiket yang
pengguna
dipilih
Login
11
Delete data
sebagai
comment
admin /
helpdesk
12
Update data
password
Login
sebagai
pengguna
OK
Menghapus data
komentar pada tiket yang
OK
dipilih
Merubah data password
dari pengguna aplikasi
OK
Untuk melengkapi pengujian, peneliti juga mencantumkan tabel hasil
perbandingan waktu kedatangan dan waktu penyelesaian penanganan masalah
sebelum dan sesudah dibuatnya sistem ini dalam sebuah contoh kasus. Dan
dari tabel ini juga dapat digunakan dalam penilaian kinerja pegawai yang
akan mewujudkan keefektifitasan kerja. Berikut tabel yang dimaksud :
Tabel 4.15 Tabel perbandingan estimasi waktu
Sebelum Sistem Dibuat
Setelah Sistem Dibuat
10.30
10.30
Waktu Pelaporan
10.55
10.40
Waktu Kedatangan
11.15
11.00
Waktu Penyelesaian
11.45
11.30
Waktu Terjadi
Masalah
Contoh kasus pengujian :
a. Pelaporan Masalah (Pembuatan Tiket)
Pada kasus berikut, sebelum user melaporkan permasalahan, terlebih dahulu user
akan diarahkan kepada sistem pakar yang akan coba membantu user dalam
menyelesaikan permasalaha. Apabila dari solusi yang diberikan sistem pakar
belum dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi, sistem akan mengarahkan
user untuk membuat tiket dan melaporkan permasalahan yang terjadi untuk
kemudian ditindak-lanjuti oleh helpdesk / admin / teknisi. Berikut proses kerjanya
:
1. Pengguna melakukan login sebagai user dengan memasukkan username
berupa Nomor Induk Pegawai (NIP) dan password.
2. Setelah login, user akan dihadapkan dengan sistem pakar dan user akan
memilih kategori masalah yang diinginkan. Contoh : masalah yang terjadi
adalah printer, maka klik pada link printer.
3. Setelah link dipilih, user diarahkan pada pilihan sub-kategori masalah. Contoh
: jenis printer yang bermasalah adalah inkjet, pilih link printer inkjet
4. Setelah link dipilih, user akan diarahkan pada pilihan sub-sub-kategori
masalah. Contoh : jika masalah yang terjadi adalah hasil cetak berbayang atau
putus-putus, maka pilihlah link warna cetakan tidak bersih
5. Setelah link dipilih, user akan dihadapkan dengan pertanyaan yang harus
dijawab dengan jawaban ya atau tidak.
6. Jika dipilih jawaban ya, sistem akan menampilkan pertanyaan selanjutnya, ini
menandakan bahwa permasalahan yang terjadi tidak tertera pada pertanyaan
sebelumnya.
Jika dipilih jawaban tidak, sistem akan menampilkan solusi.
7. Pada solusi terdapat pertanyaan apakah solusi yang diberikan dapat membantu
user dalam menyelesaikan permasalahan. Pertanyaan ini juga harus dijawab
dengan jawaban ya atau tidak. Jika jawaban yang dipilih adalah ya, maka
sistem akan mengembalikan ke halaman home, namun jika jawaban yang
dipilih adalah tidak, sistem akan menampilkan form pembuatan tiket untuk
melaporkan masalah yang terjadi. Pada form ini user harus mengisi form
dengan jelas, untuk judul disesuaikan dengan masalah yang terjadi, untuk
tingkat urgensi dipilih apakah masalah tersebut sangat mendesak atau tidak
(jika sangat mendesak, pilih “urgent”, jika tidak terlalu mendesak, pilih
“normal”), untuk status tiket apabila dipilih open, maka tiket dapat dilihat
oleh siapapun, namun jika dipilih close, maka tiket hanya dapat dilihat oleh
user dan helpdesk / admin, untuk deskripsi tiket user diharapkan mengisi
dengan detail masalah yang terjadi., setelah selesai diisi silahkan klik tombol
submit, kemudian tiket akan disimpan dan ditampilkan pada daftar tiket yang
dipantau oleh helpdesk /admin.
8. Tiket yang dibuat akan secara otomatis ditampilkan dalam daftar tiket.
9. Jika langkah-langkah tadi sudah dilakukan, maka proses pelaporan masalah
user telah selesai dilakukan.
BAB V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan perancangan Sistem Trouble Ticket Management
pada Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi (BPPT), maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
a.
Aplikasi yang telah dibuat oleh peneliti dapat membantu pengguna dalam
menyelesaikan permasalahan dan mengambil keputusan apa yang harus
dilakukan dalam penanganan masalah tersebut melalui solusi yang
diberikan sistem dalam menu sistem pakar.
b. Melalui sistem ini, pengguna dapat melaporkan masalah yang terjadi ke
bagian helpdesk secara langsung, dan data keluhan pun akan langsung
tersimpan dalam daftar keluhan.
c.
Dengan dibuatnya sistem ini, tiap pihak yang terlibat dapat langsung
mengetahui permasalahan yang terjadi dan dapat langsung tertangani,
sehingga dapat meningkatkan keefektifitasan kerja masing-masing pihak.
d. Berdasarkan hasil pengujian, bahwa waktu pelaporan masalah yang
terjadi lebih singkat dibandingkan dengan tanpa menggunakan sistem.
5.2.
Saran
Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, dapat
diajukan beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut, antara lain :
a.
Diharapkan aplikasi ini dikembangkan tidak hanya dapat melaporkan
permasalahan dan memberikan pengetahuan bagi user, tetapi aplikasi ini
diharapkan dapat menyelesaikan secara otomatis permasalahan yang
terjadi tanpa harus ada pihak yang melaporkan permasalahan yang terjadi.
b. Diharapkan aplikasi ini kedepan dapat melaporkan secara otomatis
permasalahan yang terjadi secara lengkap, apabila permasalahan yang
terjadi tidak dapat secara otomatis tertangani oleh sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Budd, Andy, Cameron Moll, Simon Collison. 2006. CSS Mastery: Advanced Web
Standards Solutions. New York : Springer-Verlag New York Inc.
Komputer, Wahana. 2007. Rancang Bangun Mesin dengan Autocad 2008, Jakarta :
PT Elex Media Komputindo
Kusumadewi, Sri. (2003). Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ladjamudin, Al-Bahra Bin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta
: Graha Ilmu.
O’Brien, James. A. 2005. Introduction to Information Systems. New York: McGraw
Hill.
Peranginangin, Kasiman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta
: Andi.
Pressman, Roger S. 2005. Software Engineering-Sixth Edition. New York: McGraw
Hill.
Purwanto, Eko Budi. 2008. Perancangan & Analisis Algoritma, Yogyakarta : Graha
Ilmu.
Russel, S, and P. Norvig. (2003). Artificial Intelligence: A Modern Approach, 2nd
Ed. Prentice Hall.
Simarmata, Janner. 2006. Pengenalan Teknologi Komputer dan Informasi.
Yogyakarta : Andi.
Simon, Judith C. 2001. Introduction to Information Systems. New York: John Wiley
& Sons, Inc.
Sunyoto, Andi, 2007, AJAX Membangun Web dengan Teknologi Asynchronouse
JavaScript dan XML, Yogyakarta, andi.
Whitten, Jeffrey L. 2004. Systems Analysis & Design Methods: Sixth Edition. New
York: McGraw-Hill.
http://www.mysql.com [10 Juli 2010]
http://www.troubleticketexpress.com/ [28 Juni 2010]
http://www.zazachat.com/kb/trouble_ticket/articles/trouble_ticket.aspx
2010]
http://digilib.itb.ac.id [20 Agustus 2010]
[28
Juni
LAMPIRAN I
KUESIONER
Kuesioner Penelitian Mengenai Perancangan Pembuatan Sistem Trouble Ticket
Management Berbasis Web Dengan Menggunakan Expert System
1. Apakah sistem yang berjalan saat ini sudah baik melayani pegawai khususnya
pada saat pelaporan masalah yang terjadi?
a. Ya
b. Cukup
c. Tidak
d. Tidah Tahu
2. Apakah Anda mengharapkan adanya sistem yang baru ke depan?
a. Ya
b. Cukup
c. Tidak
d. Tidak Tahu
3. Rencananya BPPT akan membuat sistem trouble ticket management untuk
pegawai , apakah akan membantu ?
a. Ya
b. Cukup
c. Tidak
d. Tidak Tahu
4. Apakah setelah ada sistem aplikasi baru akan meningkatkan pelayanan BPPT?
a. Ya
b. Cukup
c. Tidak
d. Tidak Tahu
5. Adakah harapan besar Anda pada sistem yang baru ke depan?
a. Ya
b. Cukup
c. Tidak
d. Tidak Tahu
Hasil Kuesioner
14
12
10
Ya
8
Cukup
6
Tidak
Tidak Tahu
4
2
0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5
Penulis melakukan kuesioner terhadap 10 pegawai BPPT. Hasilnya yaitu 9
pegawai mendukung aplikasi ini sedangkan 1 pegawai tidak mendukung sementara
semua staf bidang sistem dan jaringan mendukung aplikasi ini.
LAMPIRAN II
WAWANCARA
Waktu
: Selasa, tanggal 20 Juli 2010
Responden
: Amir Dahlan, M. Kom
Jabatan
: Pencetus ide sistem
Tempat
: Thamrin, Jakarta Pusat
Pertanyaan :
1. Apakah sistem yang sedang berjalan sudah baik melayani pegawai, khususnya
dalam hal pelaporan masalah?
2. Sistem seperti apa yang anda inginkan untuk memperbaiki sistem yang ada
sekarang?
3. Apakah dengan sistem yang baru, user tidak akan mengalami kesulitan dalam
penggunaannya?
4. Apa harapan anda pada sistem yang baru ke depan?
Jawaban :
1. Ada beberapa permasalahan yang ada pada sistem yang sedang berjalan,
diantaranya pelaporan masalah yang masih berlangsung manual dan tidak
langsung terdata karena panggilan laporan masalah yang masuk ke bagian
helpdesk bersifat antrian, selain itu, sering kali masalah sederhana tidak dapat
user atasi karena kurangnya pengetahuan dalam penanganan masalah tersebut.
2. Suatu sistem yang dapat membantu user dalam melaporkan masalah secara
langsung tanpa harus meng-antri terlebih dahulu agar dapat membantu
meningkatkan kinerja para pegawai BPPT, selain itu sistem juga diharapkan
bisa membantu user dalam menyelesaikan beberapa masalah sederhana yang
masih bisa tertangani oleh user itu sendiri.
3. Saya rasa tidak, apalagi jika sistem dibuat semudah mungkin dan dengan
bahasa yang sederhana yang dapat dengan mudah dipahami oleh calon
pengguna sistem ini.
4. Harapan BPPT adalah terciptanya pelayanan yang cepat dan baik bagi
karyawan-karyawan lembaga ini, agar kualitas masing-masing pegawai bisa
ditingkatkan.
LAMPIRAN III
KUESIONER
Kuesioner Penelitian Mengenai Hasil Perancangan Pembuatan Sistem Trouble
Ticket Management Berbasis Web
6. Apakah perancangan aplikasi TTM ini sudah baik untuk melayani pegawai?
e. Ya
f. Cukup
g. Tidak
h. Tidah Tahu
7. Apakah Anda merasa puas dengan aplikasi ini?
e. Ya
f. Cukup
g. Tidak
h. Tidak Tahu
8. Apakah mudah dalam menggunaan aplikasi ini?
e. Ya
f. Cukup
g. Tidak
h. Tidak Tahu
9. Apakah aplikasi ini akan memudahkan pegawai dalam pelaporan dan
penanganan masalah?
e. Ya
f. Cukup
g. Tidak
h. Tidak Tahu
10. Apakah aplikasi ini sudah sesuai dengan yang diharapkan?
a. Ya
b. Cukup
c. Tidak
d. Tidak Tahu
Hasil Kuesioner
14
12
10
Ya
8
Cukup
6
Tidak
Tidak Tahu
4
2
0
Pertanyaan 1 Pertanyaan 2 Pertanyaan 3 Pertanyaan 4 Pertanyaan 5
Penulis melakukan kuesioner terhadap 10 pegawai BPPT. Hasilnya yaitu
semua pegawai merasa puas terhadap aplikasi ini.
LAMPIRAN IV
SOURCE CODE
<?php
session_start();
if (!isset($_SESSION['user'])){
header("location:../index.php");
}
$creator=$_SESSION['user'];
?>
<title>Trouble Ticket Management</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../style.css" />
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../admin.css" />
</head>
<body>
<div id="main_container">
<div id="header">
<div id="logo">
<a href="index.html"><img src="../images/logoBPPT.png" width="127"
height="78" alt="" title="" border="0" /></a>
</div>
<div class="banner_adds">TROUBLE TICKET MANAGEMENT SYSTEM <br />
<font size="4px">BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI</font><br /><font
size="4px">AGENCY FOR THE ASSESSMENT AND APPLICATION TECHNOLOGY</font></div>
<div class="menu">
<ul><li><!--<a href="index.html">Admin Home</a>--></li>
<li><a href="logout.php">Logout</a></li>
<li><a href="">Tiket</a>
<ul>
<li><a href="buattiket.php" title="">Buat Tiket</a></li>
<li><a href="lihattiket.php" title="">Lihat Tiket</a></li>
</ul></li>
<li><a href="">User Baru</a>
<ul>
<li><a href="daftar.php" title="">Buat User</a></li>
<li><a href="" title="">Lihat User</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="profil_admin.php">Profil Saya</a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div id="main_content">
<div class="admin_content">
<form name="buattiket" action="prc_buattiket.php"
method="post">
<h2 align="left">Form Pembuatan Tiket</h2>
<table align="center">
<tr>
<td width="110px">Pemasalah</td>
<td><input type="text" name="pemasalah"
maxlength="15" /></td>
</tr>
<tr>
<td width="110px">Judul Tiket</td>
<td><input type="text" name="judul"
maxlength="15" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Tingkat Urgensi</td>
<td><select name="severity" size="1">
<option value="">--pilih
urgensi--</option>
<option value="urgent">urgent</option>
<option
value="normal">normal</option>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td>Status</td>
<td><select name="status" size="1">
<option value="">--pilih
status--</option>
<option value="open">Open</option>
<option
value="closed">Closed</option>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td>Deskripsi Tiket</td>
<td><textarea style="margin-left:1px"
name="deskripsi" cols="0" rows="10" ></textarea></td>
</tr>
<tr>
<td>
<?php $date=date('d M Y');?>
<?php $jam=date('H'); $min=date('i');
$det=date('s');
if($jam=='00'){
$jam='24';
}
$jam1= $jam-1;
?>
<input type="hidden" name="time"
value="<?php echo "$date, $jam1:$min:$det";?>">
</td>
<td><input type="submit" class="button"
value="Submit" name="submit"/> <input type="button" class="button"
value="Kembali" onclick="location.href='admin_home.php'"/></td>
</tr>
</table>
</form>
</div>
</div>
<!-- end of main_content -->
<div id="footer">
<div id="copyright">
<div style="float:left; padding:3px;"><a href="#"><img
src="../images/footerBPPT.png" width="42" height="35" alt="" title=""
border="0" /></a></div>
<div style="float:left; padding:14px 10px 10px 10px;"> Company
name.© All Rights Reserved 2010 - By <a
href="http://gemaraje.wordpress.com" style="color:#772c17;">Gemar Ahmad
Jembarnata</a></div>
</div>
</div>
</div>
<!-- end of main_container -->
</body>
</html>
<!—Pembuatan Tiket dari sisi pengguna (admin)-->
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=windows-1252" />
<title>Trouble Ticket Management</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../style.css" />
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../admin.css" />
<script type="text/javascript" src="../script/jquery-latest.js"></script>
<script type="text/javascript" src="../script/jquery.validate.js"></script>
<script>
$(document).ready(function(){
$("#commentForm").validate();
});
</script>
</head>
<body>
<div id="main_container">
<div id="header">
<div id="logo">
<a href="index.html"><img src="../images/logoBPPT.png" width="127"
height="78" alt="" title="" border="0" /></a>
</div>
<div class="banner_adds">TROUBLE TICKET MANAGEMENT SYSTEM <br />
<font size="4px">BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI</font><br /><font
size="4px">AGENCY FOR THE ASSESSMENT AND APPLICATION TECHNOLOGY</font></div>
<div class="menu">
<ul><li><!--<a href="index.html">Admin Home</a>--></li>
<li><a href="logout.php">Logout</a></li>
<li><a href="">Tiket</a>
<ul>
<li><a href="buattiket.php" title="">Buat Tiket</a></li>
<li><a href="lihattiket.php" title="">Lihat Tiket</a></li>
</ul></li>
<li><a href="">User Baru</a>
<ul>
<li><a href="daftar.php" title="">Buat User</a></li>
<li><a href="lihatuser.php" title="">Lihat User</a></li>
</ul>
</li>
<li><a href="profil_admin.php">Profil Saya</a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div id="main_content">
<div class="admin_content">
<form name="daftar" action="prc_daftar.php" method="post">
<h2 align="center">Daftar</h2>
<table align="center">
<tr>
<td width="110px"><small>NIP
:</small></td>
<td><input type="text" name="nip"
maxlength="15" />*</td>
</tr>
<tr>
<td><small>Nama Pegawai
:</small></td>
<td><input type="text" name="nama_pegawai"
size="30"/>*</td>
</tr>
<tr>
<td><small>Alamat
:</small></td>
<td><input type="text" name="alamat"
size="40"/>*</td>
</tr>
<tr>
<td><small>Kota
:</small></td>
<td><input type="text" name="kota" />*</td>
</tr>
<tr>
<td><small>Kode Pos :</small></td>
<td><input type="text" name="kode_pos"
/>*</td>
</tr>
<tr>
<td><small>Nomor Telepon
:</small></td>
<td><input type="text" name="telp" />*</td>
</tr>
<tr>
<td><small>Email
:</small></td>
<td><input type="text" name="email" /></td>
</tr>
<tr>
<td><small>Divisi
:</small></td>
<td><input type="text" name="divisi" /></td>
</tr>
<tr>
<td><small>Lantai
:</small></td>
<td><input type="text" name="lantai" /></td>
</tr>
<tr>
<td><small>Password :</small></td>
<td><input type="password" name="password"
/></td>
</tr>
<tr>
<td><small>Ulangi Password :</small></td>
<td><input type="password" name="repassword"
/></td>
</tr>
<tr>
<td><small>Jenis User
:</small></td>
<td><select name="jenis_user" size="1">
<option value="">--Jenis
User--</option>
<option value="admin">admin</option>
<option
value="helpdesk">helpdesk</option>
<option value="teknisi">teknisi</option>
<option
value="user">user</option>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td><input type="submit" class="button"
value="Daftar" name="submit"/> <input type="reset" class="button"
value="Reset"/> <input type="button" class="button" value="Kembali"
onclick="location.href='admin_home.php'"/></td>
</tr>
</table>
</form>
</div>
</div>
<!-- end of main_content -->
<div id="footer">
<div id="copyright">
<div style="float:left; padding:3px;"><a href="#"><img
src="../images/footerBPPT.png" width="42" height="35" alt="" title=""
border="0" /></a></div>
<div style="float:left; padding:14px 10px 10px 10px;"> Company
name.© All Rights Reserved 2010 - By <a
href="http://gemaraje.wordpress.com" style="color:#772c17;">Gemar Ahmad
Jembarnata</a></div>
</div>
</div>
</div>
<!-- end of main_container -->
</body>
</html>
<!—Input Data User oleh Admin-->
<?php
//load the table default definitions DEFAULT!!!
require("example1_def.inc");
include "koneksi.php";
$columns = 2; //number of Columns
//$id=14;
//Initialize the table class
$pdf->tbInitialize($columns, true, true);
//set the Table Type
$pdf->tbSetTableType($table_default_table_type);
$aSimpleHeader = array();
//Table Header
/*for($i=0; $i<$columns; $i++) {
$aSimpleHeader[$i] = $table_default_header_type;
//$aSimpleHeader[$i]['TEXT'] = "Column " . ($i + 1) . " text";
//$aSimpleHeader[$i]['WIDTH'] = 30;
}
$aSimpleHeader[0]['WIDTH'] = 10;
$aSimpleHeader[1]['WIDTH'] = 10;
$aSimpleHeader[2]['WIDTH'] = 110;
$aSimpleHeader[3]['WIDTH'] = 20;
$aSimpleHeader[4]['WIDTH'] = 20;*/
$sql = "SELECT * FROM ticket tiket INNER JOIN user user WHERE
tiket.id_ticket='$id_ticket' and user.NIP=tiket.NIP";
$query = mysql_query($sql) or die(mysql_error());
$r = mysql_fetch_array($query);
$aSimpleHeader[0] = $table_default_header_type;
$aSimpleHeader[0]['TEXT'] = "ID";
$aSimpleHeader[0]['WIDTH'] = 50;
$aSimpleHeader[1] = $table_default_header_type;
$aSimpleHeader[1]['TEXT'] = $r['id_ticket'];
$aSimpleHeader[1]['WIDTH'] = 120;
//set the Table Header
$pdf->tbSetHeaderType($aSimpleHeader);
//Draw the Header
$pdf->tbDrawHeader();
//Table Data Settings
$aDataType = Array();
for ($i=0; $i<$columns; $i++) $aDataType[$i] =
$table_default_data_type;
$pdf->tbSetDataType($aDataType);
$data[0]['TEXT'] = "Pemasalah";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['nama_p'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Divisi";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['divisi'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Lantai";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['lantai'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Judul";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['judul'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Tingkat Urgensi";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['severity'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Status";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['status_ticket'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Penjelasan Masalah";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['deskripsi'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Teknisi";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['teknisi'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
$data[0]['TEXT'] = "Waktu Pembuatan Tiket";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";
$data[1]['TEXT'] = $r['time'];
$data[1]['T_ALIGN'] = "L";
$pdf->tbDrawData($data);
/*for ($j=1; $j<5; $j++)
{
$data = Array();
$data[0]['TEXT'] = "Line $j Text 1";
$data[0]['T_ALIGN'] = "L";//default in the example is C
$data[1]['TEXT'] = "Line $j Text 2";
$data[2]['TEXT'] = "Line $j Text 3";
$data[2]['T_ALIGN'] = "R";
$pdf->tbDrawData($data);
}*/
//output the table data to the pdf
$pdf->tbOuputData();
//draw the Table Border
$pdf->tbDrawBorder();
?>
<!—Cetak Data Tiket Oleh Admin-->
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>Input Pakar</title>
</head>
<body>
<?php
include "../koneksi.php";
?>
<form name="input" action="prss_input.php" method="post">
<table>
<tr>
<td>Pernyataan</td>
<td><textarea name="statement" cols="40" rows="5"></textarea></td>
</tr>
<tr>
<td>Tipe Pernyataan</td>
<td><select name="type" size="1">
<option value="">--Pilih--</option>
<option value="question">Pertanyaan</option>
<option value="solution">Solusi</option>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td>Tipe Pertanyaan</td>
<td><select name="type_quest" size="1">
<option value="">--Pilih--</option>
<option value="choice">Choice</option>
<option value="tree">Tree</option>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td>Parent</td>
<td><select name="parent" size="1">
<option value="">--Pilih--</option>
<?php
$sql = "SELECT * FROM pakar WHERE ans='yes' AND
type='question'";
$query = mysql_query($sql) or die((mysql_error));
while ($array = mysql_fetch_array($query)){
$statement = $array['statement'];
$state =str_split($statement, 100);
echo "<option
value=$array[id_pakar]>$state[0]</option>";
}
?>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td>Answer</td>
<td><select name="ans" size="1">
<option value="">--Pilih--</option>
<option value="yes">Yes</option>
<option value="no">No</option>
</select></td>
</tr>
</table>
<input type="submit" />
</form>
<br /><br />
<table border="1" cellpadding="0" cellspacing="0">
<tr>
<td width="40" align="center" >ID</td>
<td width="400" align="center">Pernyataan</td>
<td width="110" align="center">Tipe Pernyataan</td>
<td width="110" align="center">Tipe Pertanyaan</td>
<td width="60" align="center">Parent</td>
<td width="60" align="center">Jawab</td>
<td width="60" align="center">Edit</td>
<td width="60" align="center">Delete</td>
</tr>
<?php
include "../koneksi.php";
$sql = "SELECT * FROM pakar ORDER BY id_pakar ASC";
$query = mysql_query($sql) or die((mysql_error));
while ($array = mysql_fetch_array($query)){
echo "<tr><td
align=center>$array[id_pakar]</td><td>$array[statement]</td><td>$array[type]
</td><td>$array[type_quest]</td><td align=center>$array[parent]</td><td
align=center>$array[ans]</td><td align=center><a
href='edit.php?id_pakar=$array[id_pakar]'>Edit</a></td><td align=center><a
href='delete.php?id_pakar=$array[id_pakar]'>Delete</a></td></tr>";
}
?>
</table>
</body>
</html>
<!—Input Data Sistem Pakar-->
!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8" />
<title>Input Pakar</title>
</head>
<body>
<a href="tampil_pakar.php">Input Pertanyaan</a><br /><br />
<table>
<tr>
<td>ID</td>
<td>Penjelasan</td>
<td>Parent</td>
<td>Jawab</td>
<td>Akhir</td>
<td>Edit</td>
<td>Delete</td>
</tr>
<?php
include "../koneksi.php";
$sql = "SELECT * FROM pakar WHERE ans='yes'";
$query = mysql_query($sql) or die((mysql_error));
while ($array = mysql_fetch_array($query)){
echo
"<tr><td>$array[id_pakar]</td><td>$array[statement]</td><td>$array[type]</td
><td>$array[type_quest]</td><td>$array[parent]</td><td>$array[ans]</td><td>E
dit</td><td>Delete</td></tr>";
}
?>
<!--<form name="input" action="prss_input.php" method="post">
<table>
<tr>
<td>Penjelasan</td>
<td><input type="text" name="penjelasan" /></td>
</tr>
<tr>
<td>Parent</td>
<td><select name="parent" size="1">
<option value="">--Pilih--</option>
<?php
$sql = "SELECT * FROM pakar WHERE ans='yes'";
$query = mysql_query($sql) or die((mysql_error));
while ($array = mysql_fetch_array($query)){
echo "<option
value=$array[id_pakar]>$array[statement]</option>";
}
?>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td>Answer</td>
<td><select name="ans" size="1">
<option value="">--Pilih--</option>
<option value="yes">Yes</option>
<option value="no">No</option>
</select></td>
</tr>
<tr>
<td>Akhir</td>
<td><select name="end" size="1">
<option value="">--Pilih--</option>
<option value="yes">Yes</option>
<option value="">No</option>
</select></td>
</tr>
</table>
<input type="submit" />
</form>-->
</table>
</body>
</html>
<!—Tampil Sistem Pakar-->
<?php
session_start();
if (!isset($_SESSION['user'])){
header("location:index.php");
}
include "koneksi.php";
$session = $_SESSION['user'];
$sql = "SELECT * FROM user WHERE NIP='$session'";
$hasil = mysql_query($sql);
$akhir = mysql_fetch_array($hasil);
?>
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3C//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN"
"http://www.w3.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-transitional.dtd">
<html xmlns="http://www.w3.org/1999/xhtml">
<head>
<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=windows-1252" />
<title>Trouble Ticket Management</title>
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../style.css" />
<link rel="stylesheet" type="text/css" href="../admin.css" />
</head>
<body>
<div id="main_container">
<div id="header">
<div id="logo">
<a href="index.html"><img src="../images/logoBPPT.png" width="127"
height="78" alt="" title="" border="0" /></a>
</div>
<div class="banner_adds">TROUBLE TICKET MANAGEMENT SYSTEM <br />
<font size="4px">BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI</font><br /><font
size="4px">AGENCY FOR THE ASSESSMENT AND APPLICATION TECHNOLOGY</font></div>
<div class="menu">
<ul><li><!--<a href="index.html">Admin Home</a>--></li>
<li><a href="logout.php">Logout</a></li>
<li><a href="ganti_password.php">Ganti Password</a></li>
<li><a href="user_lihattiket.php">Lihat Tiket</a></li>
<li><a href="user_profile.php">Profil Saya</a></li>
<li><a href="home.php">Home</a></li>
</ul>
</div>
</div>
<div id="main_content">
<div class="admin_content">
<p>
<div class="text_block_main">
<?php
if($akhir['NIP']==$session)
{ ?>
<h3>Ganti
Password</h3><br />
<form name="renew"
action="prcganti_password.php" method="post">
<table cellspacing="0" width="600">
<tr>
<td colspan="2"
align="center"><input type="submit" value="Ganti Password" class="buttonbig"
/></td>
</tr>
<tr>
<td> </td>
<td> </td>
</tr>
<tr>
<td width="150px"><small>Password
Lama :</small></td>
<td><input type="password"
name="oldPass" /></td>
</tr>
<tr>
<td><small>Password baru
:</small></td>
<td><input type="password"
name="newPass" /></td>
</tr>
<tr>
<td><small>Ulangi Password baru
:</small></td>
<td><input type="password"
name="renewPass" /></td>
</tr>
</table>
</form>
<?php }
else
{
echo "error";
}
?>
</div>
</p>
</div>
</div>
<!-- end of main_content -->
<div id="footer">
<div id="copyright">
<div style="float:left; padding:3px;"><a href="#"><img
src="../images/footerBPPT.png" width="42" height="35" alt="" title=""
border="0" /></a></div>
<div style="float:left; padding:14px 10px 10px 10px;"> Company
name.© All Rights Reserved 2010 - By <a
href="http://gemaraje.wordpress.com" style="color:#772c17;">Gemar Ahmad
Jembarnata</a></div>
</div>
</div>
</div>
<!-- end of main_container -->
</body>
</html>
<!—Ganti Password-->
LAMPIRAN V
POHON KEPUTUSAN
Sistem Pakar
Printer
A0
B01
B02
B03
A0
A0
B04
B05
Gambar Pohon Keputusan 1
A01 : Printer Inkjet
A02 : Printer Dot / Matriks
A03 : Printer Laserjet
B01 : Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna
B02 : Warna cetakan tidak bersih
B03 : Garis lurus tercetak rusak / hancur
B04 : Kualitas cetakan buruk, hasil cetakan tampak redup atau buram, jarum nampak
memukul dengan baik
B05 : Daerah yang meredup sepanjang halaman
A0
B0
C0
Y
T
R01
D01
Y
T
R02
E01
Y
T
R03
F01
T
Y
R04
R05
Gambar Pohon Keputusan 2
A01 : Printer Inkjet
B01 : Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna
C01 : Menggunakan cartridge hitam
D01 : Printer disetting pada skala abu-abu (grayscale)
E01 : Driver printer benar / sesuai
F01 : Aplikasi / software disetting untuk mencetak 1 warna
R01 : Anda tidak dapat menggunakan cartridge hitam untuk mencetak warna sesuai
dengan tipe printing / cetakan yang akan anda gunakan
R02 : Bukalah kotak dialog printer properties dan periksalah kotak pilihan grayscale
print. Apabila kotak diceklis, klik kotak tersebut untuk tidak memilih pilihan
tersebut
R03 : Apabila driver printer salah pilih untuk mencetak dokumen, dan driver tersebut
hanya mendukung cetakan 1 warna, mulailah kembali untuk mencetak
dokumen dan periksa nama printer yang ditampilkan dalam kotak dialog
printer. Pastikan bahwa nama yang ditampilkan driver sesuai dengan printer
yang digunakan
R04 : Printer dan setting printer yang digunakan sudah benar, masalah terletak pada
cartridge warna anda. Kemungkinan cartridge warna anda mengalami
kerusakan pada headnya dan harus diganti untuk bisa kembali mencetak warna
R05 : Beberapa software memiliki setting dalam kotak dialog printer yang
membolehkan anda untuk menghidupkan cetakan warna atau mematikannya.
Apabila pilihannya tidak menyala dalam software tersebut, maka anda harus
merubahnya kembali.
A0
B0
C0
Y
R06
D02
Y
T
R07
E02
Y
T
R08
F02
T
Y
G01
Y
R10
4
T
R09
T
R11
Gambar Pohon Keputusan 3
A01 : Printer Inkjet
B02 : Warna cetakan tidak bersih
C02 : Penggunaan kertas yang benar
D02 : Penggunaan cartridge yang benar
E02 : Kondisi tinta dalam cartridge dalam kondisi bagus
F02 : Kecocokan driver printer untuk media aplikasi dan tugas pencetakan
G01 : Kualitas tinta yang digunakan dalam cartridge dalam kondisi bagus
R06 : Untuk pencetakan jenis photo dan ilustrasi, gunakan jenis kertas HR (High
Resolution paper), seperti HR-1015, atau GP (Glossy Photopaper), atau HGF
(High Gloss Film) seperti HGF-101
R07 : Untuk mencetak tipe grafik dan chart, gunakan cartridge warna, untuk
mencetak photograph atau yang sejenis, gunakan cartridge warna photo
R08 : Head cartridge kemungkinan bocor atau tersumbat. Maka lakukan pengecekan
head printer dengan menggunakan “nozzle check pattern” yang disediakan pada
printer properties
R09 : Bukalah kotak dialog “printer properties” dan pilih “advance” pada tabulasi
utama. Ambil bagian “colour (warna)” dan lihatlah setting warnanya. Jika
pilihan “colour adjusment” mati, klik kotak tersebut untuk menyalakannya.
R10 : Anda mungkin tidak akan mencapai hasil yang optimal menggunakan cartridge
yang telah diisi ulang dengan tinta kualitas rendah, disarankan untuk
menggunakan tinta kualitas terbaik atau cartridge yang didesain khusus untuk
printer tersebut
R11 : Jika semua komponen pada printer anda sudah baik dan kertas yang digunakan
pun sesuai namun hasil cetakan tetap saja tidak bersih, sepertinya
pengkomposisian warna pada printer anda yang kurang mendukung untuk
mencetak dalam kualitas gambar yang lebih detail komposisi warnanya
A0
B0
C0
Y
R12
D03
Y
T
R13
E03
Y
R14
T
R15
T
Gambar Pohon Keputusan 4
A01 : Printer Inkjet
B03 : Garis lurus tercetak rusak / hancur
C03 : Cartridge terpasang dengan benar
D03 : Pengaturan print quality dipasang untuk pilihan cepat ( fast ) pada driver
printer
E03 : Pengaturan ketebalan kertas terpasang dengan benar
R12 : Lepaskan cartridge dan pasang kembali dengan benar
R13 : Perubahan setting print quality untuk pilihan baik (fine) dalam driver mungkin
dapat membantu kualitas cetakan pada garis lurus
R14 : Sepertinya pengatur lebar / jenis kertas pada printer tidak benar, sehingga
kertas bergerak miring ketika proses pencetakan. Ubahlah setting pengatur
kertas agar sesuai dengan lebar kertas yang akan digunakan
R15 : Cocokkan pengatur ketebalan kertas untuk diposisikan pada ketebalan kertas
yang digunakan
A0
B0
C0
Y
R16
D04
Y
R17
T
T
R18
Gambar Pohon Keputusan 5
A02 : Printer Dot / Matriks
B04 : Kualitas cetakan buruk, hasil cetakan tampak redup atau buram, jarum tampak
memukul dengan baik
C04 : Pita terpasang baik pada penggerak pita
D04 : Jarak head printer dalam kondisi baik
R16 : Periksa pita dan penggerak pita yang sudah terpasang
R17 : Kemungkinan permasalahan terletak pada tahanan jarum yang kurang pas dan
sirkuit driver yang harus diperbaiki, coba cek kedua komponen tersebut
R18 : Periksa jarak head printer anda
A0
B0
C0
Y
R19
T
R20
Gambar Pohon Keputusan 6
A03 : Printer Laserjet
B05 : Daerah yang meredup sepanjang halaman
C05 : Posisi tombol kerapatan berada di atas
R19 : Permasalahan terletak pada cartridge toner yang mulai kering dan kertas yang
terlalu lembab
R20 : Turunkan tombol kerapatan
Sistem Pakar
IP
A0
Gambar Pohon Keputusan 7
A01 : Reset IP
B01 : IP disetting secara manual
R01 : Rubah setting pada control panel >> network connections >> local area
network / wireless network connections >> properties >>internet protocol
(TCP/IP) >> masukkan IP yang sesuai dengan jaringan yang dipilih
R02 : Disable-kan kartu jaringan anda, kemudian anda enable-kan kembali kartu
jaringan anda dengan cara klik control panel >> network connections >> local
area network / wireless network connections >> klik kanan >> disable / enable
Sistem Pakar
Internet
A0
A0
B0
B0
Y
R01
T
R02
Y
R03
T
R04
Gambar Pohon Keputusan 8
A01 : Koneksi lambat
A02 : Tidak ada koneksi internet
B01 : Koneksi lambat berlangsung lama
B02 : Kabel LAN tersambung / Wi-fi hidup
R01 : Kondisi kabel LAN sudah kurang baik, coba lihat kondisi fisik kabel yang
mungkin sudah cukup lama digunakan, sebaiknya dilakukan penggantian, jika
anda menggunakan wi-fi , kemungkinan traffic jaringan sedang penuh
R02 : Permasalahan terletak pada ISP (Internet Service Provider) yang anda gunakan,
mungkin saja ISP tersebut sedang mengalami gangguan pada hardware yang
mengakibatkan lambatnya koneksi internet yang ada
R03 : Permasalahan terletak pada ISP (Internet Service Provider) yang anda gunakan,
mungkin saja ISP tersebut sedang mengalami gangguan pada hardware yang
mengakibatkan lambatnya koneksi internet yang ada bahkan mengakibatkan
koneksi internet terputus
R04 : Hubungkan kabel LAN / aktifkan wi-fi, kemudian pilih jaringan wi-fi yang
tersedia dan memiliki koneksi internet, dan lakukan konfigurasi IP, jika
jaringan wi-fi yang dipilih menggunakan konfigurasi manual
Sistem Pakar
Anti virus
Y
R01
A0
A0
B0
B0
T
R02
Y
R03
T
R04
Gambar Pohon Keputusan 9
A01 : Update Anti Virus
A02 : Scanning File
B01 : Apakah anda mengetahui cara meng-update anti virus
B02 : Apakah anda mengetahui cara melakukan scan file dari media yang akan discan
R01 : Anda tidak memiliki masalah apapun
R02 : 1. Cek apakah komputer anda terkoneksi internet
2. Jika ya, buka aplikasi anti virus yang terinstall pada komputer anda,
kemudian pilih update
R03 : Anda tidak memiliki masalah apapun
R04 : 1. Buka aplikasi anti virus yang terinstall pada komputer anda
2. Pilih media yang akan di-scan
3. Pilih folder / file mana saja yang akan di-scan
4. Apabila hasil scan menunjukkan bahwa media yang di-scan terinfeksi virus,
maka bersihkan virus tersebut dengan cara menghapus atau mengirimnya ke
quarantine
LAMPIRAN VI
KAIDAH PRODUKSI
A. Printer
Rule 1
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna
Dan Menggunakan cartridge hitam
Maka Anda tidak dapat menggunakan cartridge hitam untuk mencetak warna
sesuai dengan tipe printing / cetakan yang akan anda gunakan.
Rule 2
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna
Dan Menggunakan cartridge hitam
Dan Printer tidak disetting pada skala abu-abu (grayscale)
Maka Bukalah kotak dialog printer properties dan periksalah kotak pilihan
grayscale printing. Apabila kotak diceklis, klik kotak tersebut untuk tidak
memilih pilihan tersebut.
Rule 3
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna
Dan Menggunakan cartridge hitam
Dan Printer disetting pada skala abu-abu (grayscale)
Dan Driver printer tidak sesuai
Maka Apabila driver printer salah pilih untuk mencetak dokumen dan driver
tersebut hanya mendukung cetakan 1 warna, mulailah kembali untuk
mencetak dokumen dan periksa nama printer yang ditampilkan dalam kotak
dialog printer. Pastika bahwa nama yang ditampilkan sesuai dengan printer
yang digunakan.
Rule 4
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna
Dan Menggunakan cartridge hitam
Dan Printer disetting pada skala abu-abu (grayscale)
Dan Driver printer sesuai
Dan Aplikasi / software disetting untuk mencetak dengan 1 warna
Maka Printer dan setting printer yang digunakan sudah benar, masalah
terletak pada cartridge warna anda. Kemungkinan cartridge warna anda
mengalami kerusakan pada headnya dan harus diganti untuk bisa kembali
mencetak warna.
Rule 5
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Dokumen berwarna yang tercetak hanya 1 warna
Dan Menggunakan cartridge hitam
Dan Printer disetting pada skala abu-abu (grayscale)
Dan Driver printer sesuai
Dan Aplikasi / software tidak disetting untuk mencetak dengan 1
warna
Maka Beberapa software memiliki setting dalam kotak dialog printer yang
membolehkan anda untuk menghidupkan cetakan warna atau mematikannya.
Apabila pilihannya tidak menyala dalam software tersebut, maka anda harus
merubahnya kembali.
Rule 6
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Warna cetakan tidak bersih
Dan Penggunaan kertas yang tidak benar
Maka Untuk pencetakan jenis photo dan ilustrasi, gunakan jenis kertas HR
(High Resolution paper), seperti HR-1015, atau GP (Glossy Photopaper), atau
HGF (High Gloss Film) seperti HGF-101.
Rule 7
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Warna cetakan tidak bersih
Dan Penggunaan kertas yang benar
Dan Penggunaan cartridge yang tidak benar
Maka Untuk mencetak tipe grafik dan chart, gunakan cartridge warna, untuk
mencetak photograph atau yang sejenis, gunakan cartridge warna photo.
Rule 8
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Warna cetakan tidak bersih
Dan Penggunaan kertas yang benar
Dan Penggunaan cartridge yang benar
Dan Kondisi tinta dalam cartridge tidak dalam kondisi bagus
Maka Head cartridge kemungkinan bocor atau tersumbat. Maka lakukan
pengecekan head printer dengan menggunakan “nozzle check pattern” yang
disediakan pada printer properties.
Rule 9
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Warna cetakan tidak bersih
Dan Penggunaan kertas yang benar
Dan Penggunaan cartridge yang benar
Dan Kondisi tinta dalam cartridge dalam kondisi bagus
Dan Ketidakcocokan driver printer untuk media aplikasi dan tugas
pencetakan
Maka Bukalah kotak dialog “printer properties” dan pilih “advance” pada
tabulasi utama. Ambil bagian “colour (warna)” dan lihatlah setting warnanya.
Jika
pilihan
“colour
adjusment”
mati,
menyalakannya.
Rule 10
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Warna cetakan tidak bersih
Dan Penggunaan kertas yang benar
Dan Penggunaan cartridge yang benar
klik
kotak
tersebut
untuk
Dan Kondisi tinta dalam cartridge dalam kondisi bagus
Dan Kecocokan driver printer untuk media aplikasi dan tugas
pencetakan
Dan Kualitas tinta yang digunakan dalam cartridge dalam kondisi
bagus
Maka Anda mungkin tidak akan mencapai hasil yang optimal menggunakan
cartridge yang telah diisi ulang dengan tinta kualitas rendah, disarankan untuk
menggunakan tinta kualitas terbaik atau cartridge yang didesain khusus untuk
printer tersebut.
Rule 11
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Warna cetakan tidak bersih
Dan Penggunaan kertas yang benar
Dan Penggunaan cartridge yang benar
Dan Kondisi tinta dalam cartridge dalam kondisi bagus
Dan Kecocokan driver printer untuk media aplikasi dan tugas
pencetakan
Dan Kualitas tinta yang digunakan dalam cartridge tidak dalam
kondisi bagus
Maka Jika semua komponen pada printer anda sudah baik dan kertas yang
digunakan pun sesuai namun hasil cetakan tetap saja tidak bersih, sepertinya
pengkomposisian warna pada printer anda yang kurang mendukung untuk
mencetak dalam kualitas gambar yang lebih detail komposisi warnanya.
Rule 12
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Garis lurus tercetak rusak / hancur
Dan Cartridge tidak terpasang dengan benar
Maka Lepaskan cartridge dan pasang kembali dengan benar.
Rule 13
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Garis lurus tercetak rusak / hancur
Dan Cartridge terpasang dengan benar
Dan Pengaturan print quality tidak dipasang untuk pilihan cepat ( fast
) pada driver printer
Maka Perubahan setting print quality untuk pilihan baik (fine) dalam driver
mungkin dapat membantu kualitas cetakan pada garis lurus.
Rule 14
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Garis lurus tercetak rusak / hancur
Dan Cartridge terpasang dengan benar
Dan Pengaturan print quality dipasang untuk pilihan cepat ( fast )
pada driver printer
Dan Pengaturan ketebalan kertas terpasang dengan benar
Maka Sepertinya pengatur lebar / jenis kertas pada printer tidak benar,
sehingga kertas bergerak miring ketika proses pencetakan. Ubahlah setting
pengatur kertas agar sesuai dengan lebar kertas yang akan digunakan.
Rule 15
Jika Printer
Dan Printer Inkjet
Dan Garis lurus tercetak rusak / hancur
Dan Cartridge terpasang dengan benar
Dan Pengaturan print quality dipasang untuk pilihan cepat ( fast )
pada driver printer
Dan Pengaturan ketebalan kertas tidak terpasang dengan benar
Maka Cocokkan pengatur ketebalan kertas untuk diposisikan pada ketebalan
kertas yang digunakan.
Rule 16
Jika Printer
Dan Printer Dot / Matriks
Dan Kualitas cetakan buruk, hasil cetakan tampak redup atau buram,
jarum tampak memukul dengan baik
Dan Pita tidak terpasang baik pada penggerak pita
Maka Periksa pita dan penggerak pita yang sudah terpasang.
Rule 17
Jika Printer
Dan Printer Dot / Matriks
Dan Kualitas cetakan buruk, hasil cetakan tampak redup atau buram,
jarum tampak memukul dengan baik
Dan Pita terpasang baik pada penggerak pita
Dan Jarak head printer dalam kondisi baik
Maka Kemungkinan permasalahan terletak pada tahanan jarum yang kurang
pas dan sirkuit driver yang harus diperbaiki, coba cek kedua komponen
tersebut.
Rule 18
Jika Printer
Dan Printer Dot / Matriks
Dan Kualitas cetakan buruk, hasil cetakan tampak redup atau buram,
jarum tampak memukul dengan baik
Dan Pita terpasang baik pada penggerak pita
Dan Jarak head printer tidak dalam kondisi baik
Maka Periksa jarak head printer anda.
Rule 19
Jika Printer
Dan Printer Laserjet
Dan Daerah yang meredup sepanjang halaman
Dan Posisi tombol kerapatan berada di atas
Maka Permasalahan terletak pada cartridge toner yang mulai kering dan
kertas yang terlalu lembab.
Rule 20
Jika Printer
Dan Printer Laserjet
Dan Daerah yang meredup sepanjang halaman
Dan Posisi tombol kerapatan tidak berada di atas
Maka Turunkan tombol kerapatan.
B. IP (Internet Protocol)
Rule 1
Jika IP
Dan Reset IP
Dan IP disetting secara manual
Maka Rubah setting pada control panel >> network connections >> local
area network / wireless network connections >> properties >>internet
protocol (TCP/IP) >> masukkan IP yang sesuai dengan jaringan yang dipilih.
Rule 2
Jika IP
Dan Reset IP
Dan IP disetting secara otomatis
Maka Disable-kan kartu jaringan anda, kemudian anda enable-kan kembali
kartu jaringan anda dengan cara klik control panel >> network connections
>> local area network / wireless network connections >> klik kanan >>
disable / enable.
C. Internet
Rule 1
Jika Internet
Dan Koneksi lambat
Dan Koneksi lambat berlangsung lama
Maka Kondisi kabel LAN sudah kurang baik, coba lihat kondisi fisik kabel
yang mungkin sudah cukup lama digunakan, sebaiknya dilakukan
penggantian, jika anda menggunakan wi-fi , kemungkinan traffic jaringan
sedang penuh.
Rule 2
Jika Internet
Dan Koneksi lambat
Dan Koneksi lambat tidak berlangsung lama
Maka Permasalahan terletak pada ISP (Internet Service Provider) yang anda
gunakan, mungkin saja ISP tersebut sedang mengalami gangguan pada
hardware yang mengakibatkan lambatnya koneksi internet yang ada.
Rule 3
Jika Internet
Dan Tidak ada koneksi internet
Dan Kabel LAN tersambung / Wi-fi hidup
Maka Permasalahan terletak pada ISP (Internet Service Provider) yang anda
gunakan, mungkin saja ISP tersebut sedang mengalami gangguan pada
hardware yang mengakibatkan lambatnya koneksi internet yang ada bahkan
mengakibatkan koneksi internet terputus.
Rule 4
Jika Internet
Dan Tidak ada koneksi internet
Dan Kabel LAN tersambung / Wi-fi dimatikan
Maka Hubungkan kabel LAN / aktifkan wi-fi, kemudian pilih jaringan wi-fi
yang tersedia dan memiliki koneksi internet, dan lakukan konfigurasi IP, jika
jaringan wi-fi yang dipilih menggunakan konfigurasi manual.
D. ANTI VIRUS
Rule 1
Jika Anti Virus
Dan Update Anti Virus
Dan Anda mengetahui cara meng-update anti virus
Maka Anda tidak memiliki masalah apapun.
Rule 2
Jika Anti Virus
Dan Update Anti Virus
Dan Anda tidak mengetahui cara meng-update anti virus
Maka 1. Cek apakah komputer anda terkoneksi internet
2. Jika ya, buka aplikasi anti virus yang terinstall pada komputer anda,
kemudian pilih update
Rule 3
Jika Anti Virus
Dan Scanning File
Dan Anda mengetahui cara melakukan scan file dari media yang akan
di-scan
Maka Anda tidak memiliki masalah apapun.
Rule 4
Jika Anti Virus
Dan Scanning File
Dan Anda tidak mengetahui cara melakukan scan file dari media yang
akan di-scan
Maka 1. Buka aplikasi anti virus yang terinstall pada komputer anda
2. Pilih media yang akan di-scan
3. Pilih folder / file mana saja yang akan di-scan
4. Apabila hasil scan menunjukkan bahwa media yang di-scan
terinfeksi virus, maka bersihkan virus tersebut dengan cara menghapus
atau mengirimnya ke quarantine.
Download