State of The Art

advertisement
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 State of The Art
Berikut ini adalah tabel penelitian sebelumnya (State of The Art) yang di
lakukan untuk mengetahui perbandingan dengan penelitian peneliti.
No
Judul/Peneliti/Tahu
Teori
Metodolog
n penelitian
Hasil penelitian Perbedaan
i
dengan
penelitian
saya
1.
Peranan Penulis
Komunikasi
Penelitian
Penulis naskah
Teori yang
Sebagai Penulis
komunikasi
deskriptif,
bekerja sama
digunakan
Naskah Dalam
massa, teori
dalam
dengan kerabat
adalah
Program Talk Show
organisasi,media
mengupulk
kerja dapat
definisi
“Global Cinema,
massa, pengertian
an data,
terjalin dengan
komunikasi
Fakultas Ilmu
program,
studi
baik, hingga
,
Komunikasi oleh
komunikasi
kepustakaa
kendala-kendala
komunikasi
Faldy Faldano dari
organisasi.
n dengan
yang akan
media
Universitas Sahid
mencari
datang tiba-tiba
massa dan
Jakarta tahun 2010
dan
dapat di
teori
membaca
pertanggung
hiburan
literatur-
jawabkan mulai
broadcastin
literatur
dari pra
g, jenis-
yang
produksi,
jenis
berhubunga
produksi dan
program,
n denga
pasca produksi
topik yang
akan di
bahas yaitu
tentang
dunia
perfilman
1
Metode
penelitian
memakai
metode
kualitatif,
teknik
pengumpula
2
mancanega
n data
ra
adalah
khususnya
wawancara,
perfilman
obseravasi
indonesia.
dengan nara
sumber.
2.
Candra,
N.K.A. Televisi sebagai
Produksi
Televisi
Pendekatan
Seorang
Teori yang
kualitatif,
produser
harus digunakan
Sebuah Massa,Pengelolaa
Studi
memiliki
adalah
Kreatif n Produksi
Kasus,
kepekaan
definisi
Program Media
:
Proses
Menuju
Kreatif.
ISI Surakarta.
Industri
Observasi
terhadap bentuk- komunikasi
bentuk
,
kreatifitas dalam komunikasi
melihat sebuah media
materi produksi massa dan
program yg akan teori
diproduksi.
hiburan
broadcastin
g, jenisjenis
program,
Metode
penelitian
memakai
metode
kualitatif,
teknik
pengumpula
n data
adalah
wawancara,
3
obseravasi
dengan nara
sumber.
3
Peran Penulis Naskah Komukasi massa,
Penelitian
Seorang penulis
Teori yang
Dalam Proses
film sebagai
studi kasus
naskah memiliki
digunakan
Produksi Film
media massa,
,
peran penting ,
adalah
“Alangkah Lucunya
proses
pendekatan
Karena seorang
definisi
(negeri ini)” oleh
produksi.unsur-
kualitatif,
penulis naskah
komunikasi
Zulham Nuruddin
unsur film, prinsip
wawancara
adalah orang
,
dari Universitas
penulisan naskah
mendalam
yang
komunikasi
Mercu Buana tahun
kepada
mendapatkan
media
2012
subjek
ide cerita dan
massa dan
bertanggung
teori
jawab atas
hiburan
pengembangan
broadcastin
ide cerita,
g, jenis-
penentuan tokoh
jenis
serta mengawal
program,
jalannya
produksi agar
sesuai skenario
Metode
penelitian
memakai
metode
kualitatif,
teknik
pengumpula
n data
adalah
4
wawancara,
obseravasi
dengan nara
sumber.
4
TELEVISION &
komunikasi
yang
membahas
Teori yang
NEW MEDIA (Vicky
massa, teknologi
digunakan
pertanyaan
digunakan
Mayer, Volume 6,
komunikasi dan
kualitatif
tentang
adalah
2013, ISSN: 1527-
media
dengan
bagaimana isu-
definisi
4764).
massa.tinjauan
pendekatan
isu ekonomi,
komunikasi
tentang televisi,
deskriptif,
politik, budaya
,
dan kekuasaan
komunikasi
diberlakukan
media
melalui televisi
massa dan
dan media baru
teori
berupa teks
hiburan
dalam bentuk
broadcastin
konteks.
g, jenis-
agenda setting
jenis
program,
Metode
penelitian
memakai
metode
kualitatif,
teknik
pengumpula
n data
adalah
wawancara,
obseravasi
dengan nara
5
sumber.
5
Framing
politics:
European komunikasi
a
content massa, teknologi
analysis of press and komunikasi dan
television news (HA media massa, teori
Semethko
and PM kritis
Pendekatan
Hasilnya
Teori yang
kualitatif,
menunjukkan
digunakan
bahwa kami,
adalah
secara
definisi
keseluruhan,
komunikasi
Jenis
,penelitan
studi kasus,
Valkenburg, Volume
atribusi dari
,
50, 2006, ISSN :
Metode
tanggung jawab
komunikasi
1460-2466).
deskriptif
itu adalah yang
media
paling umum
massa dan
digunakan
teori
dalam berita,
hiburan
diikuti oleh
broadcastin
konflik,
g, jenis-
konsekuensi
jenis
ekonomi,
program,
kepentingan
manusia. ,
singkat dan
moralitas
masingmasing.Berita
yang digunakan
tergantung pada
tiang-tiang dua
jenis outlet dan
topik seperti
ini.Perbedaan
Metode
penelitian
memakai
metode
kualitatif,
teknik
pengumpula
n data
adalah
wawancara,
obseravasi
dengan nara
6
antara yang
paling penting
adalah tidak
melawan televisi
siaran ( media )
antara melawan
sensasional tapi
jenis ini berita
besar
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (State of The Art)
sumber.
7
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Pengertian Komunikasi
Berikut beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli, Tommy
Suprapto (2011 :6) :
a. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa
dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswel).
b. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide- ide sebagai sikap atau
emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol.
(Theodorson dan Thedorson).
c. Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang
yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua
proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan
(William Albig).
d. Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem
simbol-simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan
nonverbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan secara langsung/tatap muka
atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual) (Karlfried Knapp).
e. Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap
seseorang kepada orang lain (Edwin Emery).
f. Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber
kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas,
rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut
(A.Winnet).
g. Komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antarmanusia
dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya
melalui ruang dan menyimpan dalam waktu (Charles H.cooley).
Hafied Cangara (2010:20) menyatakan bahwa komunikasi hanya bisa
disebut
komunikasi
jika
memiliki
unsur-unsur
pendukung
yang
membangunnya sebgai body of knowledge, yakni: seumber, pesan, media,
penerima, pengaruh, umpan balik dan lingkungan. Unsur-unsur ini juga diebut
komponen atau elemen. Adapun unsur-unsur yang dimaksud tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
8
1.
Sumber
Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau
pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia sumber bias terdiri dari
satu orang, tetapi bias juga dalam bentuk kelompok misalnya partai,
organisasi,
lembaga
atau
negara.
Sumber sering
disebut pengirim,
komunikator.
2.
Pesan
Pesandalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
pemirsa.Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka melalui media
komunikasi. Isinya bias berupa ilmu pengetahuna, hiburan, informasi, nasihat
atau propaganda.
3.
Media
Media adalah yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada
penerima. Media komunikasi ada yang berbentuk saluran antar pribadi, media
kelompok da nada pula dalam bentuk media massa. Istilah media banyak
digunakan dengan sebutan berbeda, misalnya saluran, alat, sarana.
4.
Penerima
Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.
Penerima biasa terdiri dari satu orang atau lebih, bias dalam bentuk organisasi,
instasi, departemen, partai atau negara. Penerima bias disebut dengan berbagai
macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, konsumen, klien, target.
5.
Pengaruh
Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan
dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan.
6.
Tanggapan Balik
Ada yang beranggapan bahwa tanggapan balik atau umpan balik sebenarnya
merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima.
7.
Lingkungan
Lingkungan adalah factor lain yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi.
Factor ini dapat digolonkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik,
lingkungan social budaya, lingkungan psikologi dan dimensi waktu.
9
2.2.2 Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan
informasi sampai di pahami oleh komunikan. Komunikan adalah sebuah
proses sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu (Tommy Suprapto,
2011:7).
Proses
komunikasi
adalah
bagaimana
komunikator
menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan
suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses
komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuasi dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Secara sederhana
komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan
dan orang yang menerima pesan .
Dalam
aplikasinya,
langkah-langkah
dalam proses komunikasi adalah sebagai
berikut :
IDE
ENCONDING
PENGIRIMAN
DECODING
BALIKAN
Gambar 2.1 Langkah-langkah proses komunikasi
sumber : (Tommy Suprapto, 2011:8)
1.
Langkah
pertama,
ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator.
2.
Langkah kedua, ide yang
diciptakan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang-lambang
komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.
3.
Langkah ketiga, pesan yang
telah di-encoding tersebut selanjutnya di kirimkan melalui saluran/media
10
yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan
kepada komunikan.
4.
Langkah
keempat,
penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan presepsinya untuk mengartikan
maksud pesan tersebut.
5.
Langkah kelima, apabila
pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan mengirim kembali
pesan tesebut ke komunikator.
Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula komunikasi untuk terjadinya
suatu proses komunikasi, yaitu :
•
Who,
yakni
berkenaan
dengan siapa yang mengatakan.
•
Says
What,
yakni
berkenaan dengan menyatakan apa.
•
In Which Channel, yakni
berkenaan dengan saluran apa.
•
To Whom, yakni berkenaan
dengan ditujukan kepada siapa.
•
With What Effect, yakni
berkenaan dengan pengaruh apa.
2.2.3 Komunikasi Massa
Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui
media
massa
(media
cetak
dan
elektronik).
Sebab,
awal
perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari kata media of
mass communication (media komunikasi massa). Media massa apa ?
Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi modern.
Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa
yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan
lain-lain. Jadi, disini jelas media massa menunjuk pada hasil produk
teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. (Nurudin
, 2009:3-4).
11
Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael
W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas
apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan
sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.
komunikasi
massa
mengandalkan
Komunikator
dalam
perlatan
untuk
modern
menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak
yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern
pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di
antara media tersebut.
2.
Komunikator
dalam
komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud
mencoba berbagi pengertian dengan jutaaan orang yang tidak saling
kenal atau mengetahui satu sama lain. Bahkan pengirim dan penerima
pesan tidak saling mengenal satu sama lain.
3.
Pesan adalah milik publik ,
artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak
orang. Karena itu , diartikan milik publik.
4.
Sebagai
sumber,
komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan ,
ikatan , atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak
berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya
berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirbala.
5.
Komunikasi
massa
di
kontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan
yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu
dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini
berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik
dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu
dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi,
memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang
reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lembaga sensor lain dalam
media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.
12
6.
Umpan
balik
dalam
komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi
lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi
atarpersonal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan,
tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa
langsung dilakukan alias tertunda (delayed)
Alaxis S. Tan (1981) mencoba untuk memberikan sifat khusus
yang di punyai oleh komunikasi massa. Ia memberikan ciri
komunikasi
dengan
membandingkannya
dengan
interpersonal
communication. “ jika kita bisa membedakan komunikasi massa
dengan interpersonal communication, kita akan mengetahui apa itu
komunikasi
massa,´katanya.
Dalam
komunikasi
massa
itu
komunikatornya adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi
pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah orang
banyak yang terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa
biasanya media massa (surat kabar, majalah atau penerbit bukum
stasiun atau jaringan TV). Media massa tersebut diatas adalah
“organisasi sosial”, sebab individu didalamnya mempunyai tanggung
jawab yang sudah di rumuskan seperti dalam sebuah organisasi.
Misalnya reporter mencari fakta-fakta dilapangan, sedangkan editor
mengeditnya.
Media membujuk kita untuk memperoleh banyak barang,
mengubah atau meninggalkan selera kebudayaan kita, mengubah polapola rekreasi, keluarga, dan membujuk kita agar menerima suatu
pembaharuan. Pengaruh media tersebut banyak kaitannya dengan
aspek-aspek lain, seperti sifat komunikator, struktur isi media atau
sifat audiece. Sampai seberapa jauh aspek-aspek ini turut berperan
dalam menentukan tanggapan audience yang berhadapan dengan
media (Tommy Suprapto, 2009:20-21).
Pendapat penulis mengenai komunikasi massa ini ialah
komunikasi massa sangat diperlukan sekali dalam dunia komunikasi
terutama dalam komunikasi melalui media-media massa, karena saat
ini perkembangan media massa sangat pesat sehingga penulis
menyadari betul peran dari komunikasi massa yang sangat penting.
13
Menurut Jay Black dan Frederick C.Whitney(1998), Sebuah
proses dimana pesan-pesan yang di produksi secara massal atau
sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas,
anonym dan heterogen .
2.2.4 Fungsi-Fungsi Komunikasi Massa
1.
Pengawasan
(surveillance)
Sebagai alat bantu khalayak masyarakat guna mendapatkan
peringatan dari media massa yang menginformasikan tentang
ancaman.
2.
Penafsiran (Interpretation)
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan.
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga
memberikkan penafsiran atau tanggapan sementara terhadap
kejadian-kejadian penting organisasi atau industri media memilih
dan
memutuskan
peristiwa-peristiwa
yang
di
muat
atau
ditayangkan.
3.
Pertalian (Linkage)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang
beragam sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan
kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4.
Penyebaran
Nilai-Nilai
(Trasmission of Values)
Dengan
cara
media
massa
yang
mewakili
gambaran
masyarakat itu di tonton, didengar dan di baca. Media massa
memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa
yang mereka harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita
dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya.
5.
Hiburan (Entertainment)
Fungsi media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain
tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak.
14
Menurut Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa
secara umum adalah :
1.
Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini di artikan bahwa
media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca,
pendengar atau pemirsa.
2.
Fungsi Pendidikan
Media massa merupakan sarana pendidikan bagi
khalayaknya , karena media massa banyak menyajikan halhal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang
dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai,
etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau
pembaca.
3.
Fungsi Memengaruhi
Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit
terdapat pada tajuk/editorial, feature iklan, artikel dan
sebagainya.
2.2.5 Elemen-Elemen Komunikasi Massa
Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga
berlaku bagi komunikasi massa. Secara ringkas proses sederhana
komunikasi meliputi komunikator mengirimkan pesan melalui saluran
kepada komunikan (penerima) (Tommy Suprapto, 2009:95)
1.
Komunikator
Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda
dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Dengan
kata lain, komunikator merupakan gabungan dari berbagai
individu dalam sebuah lembaga media massa. Dengan demikian
komunikator dalam sebuah komunikasi massa bukan individu
tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain.
2.
Isi
15
Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendirisendiri dalam pengelolaan isinya, isi media setidaknya dapat
dibagi kedalam 5 kategori :
a.
Berita dan informasi
b.
Analisis dan interprestasi
c.
Pendidikan dan sosialisasi
d.
Hubungan masyarakat dan
persuasi
e.
Iklan dan bentuk penjualan
lainnya. Dan
f.
Hiburan
3.
Audience
Audience yang dimaksudkan dalam komunikasi sangat
beragam, dan jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku
majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience
berbeda satu sama lain diantaranya dalam hal berpakaian, berfikir,
menanggapi pesan yang di terimanya , pengalaman dan orientasi
hidupnya. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling
mereaksi pesan yang di terima.
4.
Umpan Balik
Ada 2 umpan balik dalam komunikasi yaitu umpan balik
langsung dan umpan balik tidak langsung. Didalam komunikasi
massa umpan balik biasanya tidak secara langsung. Artinya antar
komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak
terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan
reaksi langsung satu sama lain.
5.
Gangguan
Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu
ada. Salah satu solusi mengatasi adanya gangguan terhadap
saluran adalah penggulangan acara yang disajikan.
6.
Gatekeeper
16
Didalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya
adalah informasi, mereka yang bertugas untuk memengaruhi
informasi itu (dalam media massa) bisa disebut dengan
gatekeeper. Hal itu juga bisa di katakan, gatekeeperlah yang
memberi izin bagi tersebarnya sebuah cerita.
7.
Pengaturan
Yang dimaksud pengaturan dalam media massa adalah mereka
yang secara langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan
media massa. Pengaturan ini tidak berasal dalam media tersebut,
tetapi diluar media. Namun demekian, meskipun diluar media
massa kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan redaksional.
Pengaturan tersebut antara lain pengadilan, pemerintah, konsumen
, organisasi profesional, dan kelompok penekan termasuk
narasumber, dan pengiklan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur.
8.
Filter
Filter adalah kerangka berfikir melalui mana audience
menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat
audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia real yang di
terima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada
beberapa filter antara lain fisik, psikologi, budaya dan yang
berkaitan dengan informasi. Filter di bagi menjadi 3 bagian, yaitu
:
1.
Filter psikologis
2.
Filter fisik
3.
Filter
Budaya
(warisan
budaya, pendidikan, pengalaman kerja, sejarah politik).
Semua filter tersebut akan mempengaruhi kuantitas
atau kualitas pesan yang di terima dan respons yang di
hasilkan. Sementara itu, audience memiliki perbedaan
filter satu sama lain (Hiebert, Ungurait, dan Bohn
1985).
2.2.6 Karakteristik Komunikasi Massa
17
Menurut Hafied Cangara (2005) dalam bukunya “pengantar
ilmu komunikasi” komunikasi massa merupakan salah satu dari
komunikasi yang memiliki
perbedaan signifiakn dengan bentuk
komunikasi yang lain, karena memilik sejumlah ciri atau karakteristik
yang khas diantaranya :
a.
Komunikator Terlembaga
Dalam komunikasi massa, komunikator atau sumber
yang menyampaikan pesan bukanlah secara personal,
namun bersifat melembaga. Lembaga penyampai pesan
komunikasi massa inilah yang di namakan media massa ,
seperti televisi, surat kabar, radio, internet.
b.
Pesan Bersifat Umum
Dalam proses komunikasi massa pesan-pesan yang
disampaikan oleh komunikatornya ditujukan kepada
khalayak luas atau masyarakat umum. Dengan demikian,
maka proses komunikasi massa bersifat terbuka. Hal ini
dikarenakan, komunikan tersebar di berbagai tempat yang
tersebar.
c.
Komunikasi Heterogen
Komunikan
atau
penerima
informasi
dalam
komunikasi massa bersifat heterogen. Hal ini dikarenakan
komunikasi massa menyampaikan pesan secara umum
pada seluruh masyarakat, tanpa membedakan suku, ras,
agama serta memiliki beragam karakter psikologi, usia ,
jenis kelamin, tempat tinggal, adat budaya, maupun strata
sosial.
d.
Media
massa
bersifat
keserempakan
Artinya media massa adalah kontak dengan sejumlah
besar penduduk dalam jarak dengan komunikator, dan
penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam
keadaan terpisah.
18
e.
Pesan yang disampaikan
satu arah
Artinya tidak terjadi satu interaksi antara komunikator
dan komunikan secara langsung, sehingga komunikator
aktif menyampaikan pesan sementara komunikan pun aktif
menerima pesan namun tidak ada interaksi di antara kedua
yang menyebabkan tidak terjadinya proses pengendalian
arus informasi.
f.
Umpan
balik
tertunda
(Delayed Feedback)
Artinnya bahwa seorang sumber atau komunikatornya
tidak dapat dengan segera mengetahui reaksi khalayak
terhadap pesan yang telah di sampaikannya. Umpan balik
dari komunikan atau khalayak dapat disampaikan melalui
telepon, email, atau surat yang tidak langsung (indirect).di
terima komunikator dan proses pengiriman feedback
membutuhkan waktu tertentu (delayed).
2.2.7 Media Massa
Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian
pesan-pesan dari sumber kepada
khalayak(menerima) dengan
menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film,
radio, TV (cangara,2002). Media massa adalah faktor lingkungan
yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik,
pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari
media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi
dan informasi (Rakhmat,2001).
Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa
menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas
dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis
komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu.
Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika
pada waktu yang tak terbatas(Nurudin, 2007).
19
Media massa menurut Pool dalam Wiryanto, (2004 : 3) adalah
komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara
sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan
komunikasi disampaikan kepada penerima melalui perantara media
massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi .
Menurut Denis McQuail (2000) dalam Denis, (2000 : 4),
media massa adalah media yang mampu menjangkau massa dalam
jumlah besar dan luas (university of reach), bersifat publik dan
mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di
media massa.
2.2.8 Tinjauan Tentang Broadcasting
Dalam makna denotatifnya, istilah penyiar dirumuskan sebagai
radio or television persentation, Weiner seperti yang dikutip oleh
wahyuni mengemukakan bahwa penyiaran broadcasting adalah “A
single radio or TV progame, the transmisson or duration of a
progame any message that is transmitted over a large area”(...
Sebuah program TV/radio, penyiaran atau program pesan yang
disiarkan meliputi daerah yang luas). (wahyuni, 2005:5).
2.2.8.1 Perkembangan Televisi di Indonesia
Bersamaan dengan kemajuaan media cetak, muncul media
lain sebagai sumber informasi bagi khalayak yaitu media elektronik
mulai dari TV berwarna hingga teknologi internet. Seperti surat kabar,
saat ini hampir setiap orang memiliki televisi di tempat tinggalnya.
Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi
berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing
jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat
melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan
penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban
dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV,
tivi, teve atau tipi.
20
Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat
TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan
Indonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu
masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru
dimulai 24 Agustus 1962 jam 14:30 WIB yang menyiarkan secara
langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama
Gelora Bung Karno.
Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27
tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu
saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan
izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka
stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di
Indonesia, disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan
TPI.
2.2.8.2 Karakteristik Televisi
1.
Bersifat Tidak Langsung
Televisi adalah satu jenis dan bentuk media massa yang
paling dilihat dari sisi teknologi yang digunakan, dan paling
mahal dilihat dari segi investasi yang di tanamkan. Televisi
sangat bergantung pada kekuatan peralatan elektronik yang
sangat rumit. Inilah yang disebut media teknis. Sebagai
contoh, tanpa listrik, siaran televisi tak mungkin bisa
diudarakan dan di terima pemirsa dimana pun. Investasi
yang harus dikeluarkan untuk mendirikan berbuah stasiun
televisi komersial, yang dikelola secara profesinal dengan
lingkup nasional, mencapai ratusan miliar rupiah.
Sifat padat teknologi dan padat modal inilah yang
menyebabkan
kepentingan
televisi
pemilik
sangat
serta
kompromistik
nilai-nilai
dengan
komersial
arus
kapitalisme global. Salah satu eksesnya, bahasa televisi tidak
jarang tampil vulgar. Sarat dengan dimensi kekerasan dan
sadism, atau bahkan terjebak dalam eksploitasi seks secara
21
vulgar. Kecam demi kecam pun terus mengalir dari public
yang peduli masa depan bangsa.
2.
Bersifat Satu Arah
Siaran televisi bersifat satu arah. Kita sebagai pemirsa
hanya bisa menerima berbagai program acara yang sudah
dipersiapkan oleh pihak pengelola televisi. kita tidak bisa
menyela, melakukan interupsi saat itu agar suatu acara
disiarkan atau tidak disiarkan.
Menurut teori komunikasi massa, kita sebagai khalayak
televisi bersifat aktif dan selektif. Jadi meskipun siaran
televisi bersifat satu arah, tidak berarti kita pun menjadi
pasif. Kita aktif mencari acara yang kita inginkan. Kita
selektif
untuk
tidak
menonton
semua
acara
yang
ditayangkan. Tetapi kehadiran alat ini pun, tidak serta-merta
mengurangi
tingkat
kecemasan
masyarakat,
terutama
kalangan pendidik, budayawan dan agamawan.
3.
Bersifat Terbuka
Televisi ditujukan kepada masyarakat secara terbuka ke
berbagai tempat yang dapat dijangkau oleh daya pancar
siarannya. Artinya, ketika siaran televisi mengudara, tidak
ada lagi apa yang disebut pembatasan letak geografis, usia
biologis, dan bahkan tingkatan akademis khalayak. Siapa
pun dapat mengakses siaran televisi. Di sini khalayak
televisi bersifat anonym dan heterogen.
Karena bersifat terbuka, upaya yang dapat di lakukan
para pengelola televisi untuk mengurangi ekses yang timbul
adalah mengatur jam tayang acara.
4.
Publik tersebar
Khalayak televisi tidak berada di suatu wilayah, tetapi
tersebar diberbagai wilayah dalam lingkup local, regional,
nasional, dan bahkan internasional. Kini, di Indonesia
tumbuh subur stasiun televisi lokal yang siarannya hanya
menjangkau suatu kita atau paling luas beberapa kota dalam
22
radius puluhan kilometer(km) saja dari pusat kota yang
menjadi fokus wilayah siarannya itu.
5.
Bersifat Selintas
Pesan-pesan televisi hanya dapat dilihat dan didengar
secara sepintas siarannya tidak dapat dilihat dan didengar
ulang oleh pemirsa kecuali dalam hal-hal khusus seperti
pada adegan ulang secara lamat, atau dengan alat khusus
seperti perekam video cassette recorder (VCR) . Sifatnya
yang hanya dapat dilihat sepintas ini, sangan memengaruhi
cara-cara penyampaian pesan. Selain harus menarik, bahasa
pesan yang disampaikan televisi harus mudah dimengeri dan
dicerna
oleh
khalayak
permirsa
tanpa
menimbulkan
kebosanan (wahyudi, 1986:3-4).
2.2.9 Program Televisi
2.2.9.1 Pengertian Program Televisi
Kata “program” berasal dari bahasa inggris progamme atau
program yang berarti acara atau rencana. Undang-Undang Penyiaran
Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi
menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau
rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata
“program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di
Indonesaia daripada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian
acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran
untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian , program
memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau acara yang
disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti
siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran televisi. Dengan demikian
program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka
bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam
dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan penonton
yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan
mendapatkan penonton. (Morissan, 2008:209-210)
23
HARD NEWS
2.2.9.2
SOFT NEWS
Jenis
Program Acara
Telev
isi
meru
pakan
suatu
media massa yang banyak kelebihan dari segi audiovisual. Untuk itu
diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya. Menurut
Morissan (2008: 217-229) dalam dunia televisi program acara tesebut
terdiri dari :
1.
Program Informasi
Segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan
(informasi) kepada khalayak audien. Terbagi menjadi dua
bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft
news) :
a.
Berita keras (hard news)
sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi
penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media
penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui
khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh
infotainment yang merupakan salah satu bentuk program
berita fungsinya lebih besar sebagai hiburan audiens.
b.
Berita lunak (soft news)
adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi
penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam
(indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan
(misalnya : news magazine, currenaffair, talk show dan
lain-lain).
24
Harus
Tabel
2.2
ada
peristiwa Tidak mesti ada peristiwa terlebih
terlebih dahulu
dahulu
Peristiwa harus aktual Tidak mesti aktual
Progr
am
(baru terjadi)
Harus segera disiarkan
Tidak bersifat segera (timeless)
masi
Mengutamakan
Menekankan pada detail
dalam
informasi
kateg
saja
infor
ori
terpenting
Tidak menekankan sisi Sangat menekankan segi human
berita
human interest
interest
keras
atau
Laporan
tidak Laporan bersifat mendalam
hard
mendalam(singkat)
news
Teknik
dapat
piramida tegak
penulisan Teknik
penulisan
piramida
terbalik
di
bedak
an
Ditayangkan
program berita
dalam Ditayangkan
dalam
program
lainnya
dengan berita lunak soft news berdasarkan sifatnya . Sumber
(morissan, 2008 : 222-223)
2.
Program Hiburan
Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audiens
dalam bentuk musik lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam
kategori adalah drama, musik, dan permainan (game). Berikut yang
termasuk dalam kategori hiburan tersebut.
a.
Drama adalah pertunjukan
(show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan
atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh)
yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan
konlik dan emosi. Program televisi yang termasuk
dalam drama adalah sinetron dan film
25
b.
Sinetron
disebut
juga
dengan opera sabun (soap opera atau daytime serial)
merupakan drama yang menyajikan cerita dari
berbagai tokoh secara bersamaan, masing-masing
tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri
tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan.
3.
Permainan
atau
Game
Show
Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara
individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk
mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan
permainan. Dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
a.
Quis Show
Permainan ini melibatkan peserta dari kalangan biasa
atau anggota masyarakat, namun terkadang khusus
melibatkan orang-orang terkenal (selebritis).
b.
Ketangkasan
Peserta dalam permainan ini harus menunjukan
kemampuan
fisiknya
untuk
melewati
sesuatu
rintangan.
c.
Reality Show
Program ini mencoba menyajikan satu keadaan yang
nyata (ril) dengan cara yang sealamiah mungkin
tanpa rekayasa, namun pada dasarnya reality show
merupakan permainan (game).
4.
Musik
Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu
videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan
dilapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor).
5.
Pertunjukan
Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan
(performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik
di studio ataupun diluar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun
diluar ruangan (outdoor). Jika mereka yang tampil adalah para musisi,
26
maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan musik atau jika mereka
yang tampil adalah para pelawak, maka pertunjukan itu menjadi
pertunjukan lawak dan sebagainya.
Hard news
Informasi
(straight news, features, infotainment)
Soft news
Program tv
(current affair, magazines, talk show,
documentary)
Musik
Drama
Hiburan
(sinetron, film , cartoon
Permainan
Quiz
ketangkasan
Hidden Camera
competition show
Relationship
show
Pertunjukan
Reality Show
(sulap, lawak, tarian, dll)
Fly on the wall
Mistik
Gambar 2.2 Jenis Program Televisi
Sumber (morissan, 2008 : 225)
Program lenong rempong termasuk jenis program pertunjukan
karena termasuk pertunjukan lawak. Menampilkann kemampuan
(performance) dari para lawakan yang terkenal demi menunjukan
kelucuan nya saat siaran. Program pertunjukan lenong rempong di
perankan dengan unsur-unsur budaya.
2.3.10 Program Sketsa Komedi show
Program sketsa komedi yang mempunyai karakteristik dari para
lakon awak. Program hiburan yang selalu di cari-cari penonton untuk
27
melepas lelah dengan bersantai. Semakin banyak penonton semakin
banyak pula keuntungan dari sebuah program. Program komedi dapat
menjadi senjata bagi stasiun televisi untuk mencapai rating & share
yang bagus, karena program komedi yang ada sejak dulu terus
mengalami perkembangan. Konten humor yang populer dan sering
digunakan sejak dulu yaitu slapstick, konten yang memunculkan aksi
dan gerakan lucu serta kekerasan fisik (namun tidak membahayakan).
Menginjak era liberalisasi televisi swasta, salah satu konten yang
populer yaitu situation comedy (sitkom), yang menonjol dalam hal
karakter, alur cerita, dan setting.
Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan
performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di
studio ataupun diluar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun diluar
ruangan (outdoor). jika mereka yang tampil adalah para pelawak,
maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan lawak dan sebagainya.
Sumber (morissan, 2008 : 229).
2.2.11
Teori Komedi
Pengertian komedi atau humor yang paling awam , ialah
sesuatu yang lucu, yang menimbulkan kegelian atau tawa. Humor itu
adalah rasa atau gejala yang merangsang penonton untuk tertawa atau
cenderung tertawa secara mental, ia bisa berupa rasa, atau kesadaran,
di dalam diri kita ,bisa berupa suatu gejala atau hasil cipta dari dalam
maupun dari luar diri kita. Bila dihadapkan pada humor, kita bisa
langsung tertawa lepas atau cenderung tertawa saja.
Komedi adalah salah satu yang membuat orang tertawa .Ini
adalah dasar untuk setiap studi dari komedi .Namun ,
apa yang
membuat sesorang tertawa ? . Ada enam elemen yang diperlukan
untuk
sesuatu
yang
humoris
(http://public.wsu.edu/~taflinge/theory.html diunduh pada tanggal
13/03/2015 pukul 20.15) :
1.
Penggunaan materi yang
cerdas
28
2.
Harus bersifat mekanis.
3.
Harus bersifat manusiawi,
dengan
kemampuan
akan
mengingatkan
kita
dari
rasa
kemanusiaan.
4.
Harus ada suatu rangkaian
norma
norma
kemanusiaan
yang
sering
digunakan
oleh
masyarakat. yang didapat dari pengamatan dari kehidupan sehari
hari atau diciptakan oleh penulis dalam bahan penulisan
naskahnya. Atau keduanya
5.
Situasi
dan
komponen
(akting dan pengucapan dialognya harus cocok dengan penonton
atau audience , contoh nya dalam pengucapan yang berkaitan
berkaitan dengan norma sosial)
6.
Dan
naskahnya
harus
disampaikan ke penonton tanpa menyinggung atau menyakiti
audience. Ketika kriteria tersebut berjalan dengan baik penonton
akan tertawa, jika ada salah satu kriteria yang tidak dijalankan
dapat di pastikan lawakan akan gagal.
2.3 Kerangka Pemikiran
2.3.1 Proses Tahapan Produksi
Program acara televisi sebelum di tayangkan, sebenarnya melalui
beberapa tahapan-tahapan. Secara garis besar dikategorikan dalam
tiga, yaitu: (Ciptono Setyobudi, 2006:56-58)
a.
Pre-production
b.
Production
c.
Post-production
a.
Pre-Production
Ide kreatif
brainstorming
drama
Naskah atau
Rundown
Non-drama
29
A
Adaptasi
Gambar 2.3 Diagram Pre-Production
Pada tahap ini tampak alur, bahwa sebuah program acara berawal
dari sebuah ide atau gagasan bisa seseorang atau kelompok, yang
diteruskan dengan proses tukar pikiran (brainstorming). Baru setelah
itu dilakukan penyesuaian-penyesuaian (adaptasi) agar didapatkan
sebuah program yang terstruktur dan rapi biasanya sudah berupa
naskah cerita (skenario) untuk drama ataupun rundown acara untuk
news dan non-drama.
b.
Production
Pada tahap ini pada prinsipnya mevisualisasikan konsep naskah
atau rundown acara agar dapat dinikmati pemirsa, dimana sudah
melibatkan bagian lain yang bersifat teknis (engineering). Karena
konsep tersebut agar dapat dilihat harus menggunakan peralatan
(equipment) yang sudah pasti harus ada orang (operator) terhadap
peralatan tersebut agar dapat beroperasi atau lebi dikenal dengan
production services. Secara ilustrasinya dapat di jelaskan sebagai
berikut :
PRODUCTION
EQUIPMENT
A
ENGINEERING
PEOPLE
TECH.
DIRECTOR
TECHNICIAN/
ENGINEER
OPERATOR
PRODUCTION
B
PRODUCTION
MANAGEMENT
PRODUCTION
PEOPLE
EXECUTIVE
PRODUSER
(PRODUSER)
PRODUCT
DIRECTOR
(SUTRADARA)
30
Gambar 2.4 Diagram Production
Pada diagram alir diatas tampak terlihat dua bagian terpisah
yaitu yang bersifat teknis (services) seperti Technical Director (TD),
Maintenance Engineering dan Operator perangkat itu sendiri seperti
Cameraman, Audioman, Lightingman, dan sebagainya, yang di
koordinasi (manajemen) bagian Production departemen seperti
Executive Producer,TimCreative maupun Production Director yang
akan mendirect program di lapangan.
c.
Post- Production
Post Production atau lebih dikenal dengan istilah pasca produksi
lebih berorientasi atau didominasi pada produksi program-program
acara yang bersifat tidak langsung (live) karena untuk visualisasi
langsung di direct pada panel switcher oleh PD dan transmisikan ke
pemirsa. Sementara post-production lebih banyak memberikan
stockshot penunjangnya saja khususnya program acara non-drama dan
news, karena untuk program drama seperti sinetron sangat tidak
mungkin dilakukan secara live. Secara diagram dapat digambarkan
sebagai berikut.
OPERATOR
B
POST
PRODUCTION
PRODUCTION
PEOPLE
OFFLINE
EDITING
ONLINE
EDITING
DUBBING
MIXING
SUBTITLING
31
Gambar 2.5 Diagram Post-Production
Jadi setelah tahap produksi dilakukan maka dilakukan tahap
pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti hal offline editing
yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun
rapi namun masih kasar (belum bereffect). Baru kemudian dilanjutkan
ke online editing dengan pemberian effect gambar agar cara lebih
bernuansa bagus, diberikan narasi (proses dubbing) bila diperlukan,
kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan
program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian
tulisan-tulisan (titling) bila program-program tersebut perlu informasi
berupa tulisan atau terjemahan.
2.3.2 Strategi Scriptwriter
Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuantujuan organisasi dalam pelansanaan misi. Kata “program” dalam
definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional
yang di mainkan oleh manager dalam prumusan strategi organisasi.
Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai
tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber
daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Morissan
(2009:136)
Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti
tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu yang
umumnya adalah “kemengan”. Strategi di bedakan dengan taktik yang
memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih
singkat,
walaupun
pada
umumnya
orang
sering
kali
mencampuradukan ke dua kata tersebut :
1. Pengertian Umum
Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka pangjan organisasi,
disertai penyusunan suatu acara atau upaya bagaimana agar
tujuan tersebut dapat di capai.
2. Pengertian Khusus
32
Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus , serta dilakukan
berdasarkan sudut pandan tentang apa yang di harapkan oleh
para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa uang dapat terjadi dan bukan dimulai
dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inocasi pasar yang
baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kmpetensi inti
(core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti
didalam bisnis yang dilakukan.
Dari
beberapa
definisi
di
atas,
maka
dapat
penulis
menyimpulan bahwa strategi adalah suatu perencanaan yang
dilakukan beberapa orang, yang di jadikan pedoman atau taktik
dalam tindakan operasional untuk mencapai tujuan tertentu .
Jika dikaitkan dengan masalah penelitian , maka strategi yang
dimaksud adalah suatu perencanaan yang dilakukan oleh penulis
naskah dalam meningkatkan rating program lenong rempong.
2.3.3 Scriptwriter
Scriptwriter , sesuai artinya, adalah orang yang bertugas
menulis naskah. Secara umum, deskripsi kerjanya adalah membuat
naskah yang dibutuhkan selama program acara berlangsung.
Scriptwriter yang bertugas mencari ide alur tentang cerita yang akan
di pertujukan. Scriptwriter memiliki peran penting khususnya pada
tahap pra-produksi.
Script Writer adalah seorang pekerja kreatif yang menulis
cerita dan skenario/script atau skenario saja, untuk sebuah tayangan
audio visual. Salah satunya tayangan sketsa komedi. Sketsa komedi
tak pernah lepas dari peranan seorang script writer. Seorang script
writer harus bisa bekerja sama dalam tim produksi. Produser akan
memilih scriptwriter yang cerdas dan mampu berkompromi dengan
tim produksinya. Sehingga sebagai seorang scriptwriter dituntut
bekerja keras dan mampu melihat secara jeli setiap kata, bahasa,
kalimat yang akan disusun menjadi rangkaian naskah.
33
Script Writer adalah orang yang mempunyai keahlian dalam
membuat film dalam bentuk tertulis atau pekerja kreatif yang mampu
mengembangkan sebuah ide menjadi cerita tertulis yang selanjutnya
divisualisasikan (Elizabeth Lutters, 2004 : xiv)
2.3.3.1 Tugas-Tugas Seorang Scriptwriter
1. Membangun cerita melalui jalan cerita yang baik dan logis
2. Menjabarkan ide/gagasan melalui jalan cerita dan bahasa
3. Harus mampu menyampaikan maksud/pesan tayangan audio
visual tersebut
4. Membangun emosi melalui bahasa dan kalimat pada sebuah
adegan tanpa harus memvisualisasikan kekerasan yang tidak
mendidik
5. Menyajikan cerita yang tidak habis saat selesai ditonton,
namun harus berkesan dimata penonton atau membekaskan
sesuatu yang berarti didalam hati penontonnya.
2.3.3.2 Bekal Seorang Script Writer
1. Minat
Hal utama yang perlu ditumbuhkan adalah minat dari
dalam diri kita sendiri untuk mewujudkan tekad menjadi
seorang script writer. Mungkin pada awalnya, menjadi
seorang penulis naskah bukanlah cita-cita, namun sebenarnya
profesi tersebut cukup menjanjikan , termasuk dari sisi
financial sehingga minat untuk menjadi penulis naskah bisa
dibangkitkan.
2. Bakat
Untuk menjadi script writer yang profesional,
scecara idelanya dibutuh bakan dalam bidan tulis menulis.
Bakat bisa merupakan bakat alam yang diperoleh bukan
karena faktor keturunan. Jika kita telah memiliki modal
bakat, tinggal mempelajari teori penulisan, maka tujuan
menjadi seorang penulis naskah terwujud.
3. Motivasi
34
Sebagai script writer, perlu motivasi yang kuat. Apa
tujuan kita menulis skenario?. Masing-masing orang bisa
memiliki motivasi yang berbeda. Namun dengan berbekal
motivasi kita pasti akan berjuang lebih keras. Motivasi
sangat beragam, ada yang sekedar ingin mencari kesibukan,
ada pula motivasi yang bersifat financial, ini adalah motivasi
yang sangat umum dan lumrah.
4. Disiplin
Sebagai script writer, diperlukan menanamkan sikap
disiplin terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan
pekerjaan. Dalam disiplin waktu kerja, terkadang seorang
script writer tindak ingin di batasi waktu kerjanya.
5. Kecerdasan
Menjadi
seorang
script
writer
perlu
bekal
kemampuan berpikir yang baik atau kecerdasan yang prima.
Kecerdasan dibutuhkan untuk dapat mengolah cerita dengan
baik, merangkai kisah demi kisah, konflik demin konflik
secara menarik dan apik.
6. Pengetahun
Sebagai
script
writer
pengetahuan
luas
sangat
dibutuhkan, agar cerita yang dibuat juga dapat bervariasi.
Dengan kata lain, seorang script writer harus siap
mengerjakan pesanan dengan tema cerita yang bervariasi
pula.
7. Pengalaman
“waktu adalah bapak kebenaran, dan pengalaman
adalah ibu dari segala sesuatu “(john florio). Pengalaman
dapat
terjadi
dengan
sendirinya,
namun
ada
juga
pengalaman yang sengaja diciptakan, untuk menambah
bekal pengalaman hidup. Seorang script writer , sebaliknya
membekali diri dengan sebanyak mungkin pengalaman.
35
Dengan kata lain, jangan segan-segan untuk mencoba
sesuatu yang baru.
8. Pergaulan
Pergaulan juga sangat dibutuhkan oleh seorang script
writer. Pergaulan dengan segala kalangan akan sangat
membantu
dalam
membuat
karakter
tokoh
dan
menempatkan sesuatu pada posisi yang tepat.
9. Komunikasi
Sebagai script writer, kita juga harus banyak
berkomunikasi dengan semua kalangan untuk mendapat
informasi yang berharga. Dimanapun, kapanppun, dengan
siapapun, tak ada salahnya kita bangun komunikasi.
10. Belajar
Meski sudah
cukup berumur, seorang script writer
tidak perlu malu atau terhenti belajar guna menambah
pengetahuan dan kecakapan dalam segala hal.
11. Perjalanan
Melakukan perjalanan ke sebuah tempat juga perlu
dilakukan oleh seorang script writer guna memperkaya
wawasan tentang tempat yang nantinya dibutuhkan untuk
membuat setting dalam cerita sehingga suasananya dapat
tergambar dengan jelas.
(sumber : google.com/Tips dan Trik Menulis Naskah)
2.3.3.3 Tujuan Naskah
Naskah merupakan sebuah landasan yang diperlukan
untuk membuat sebuah program video dan televisi apapun
bentuknya. Penulisan sebuah naskah program video dan
televisi yang didasarkan pada sebuah ide biasanya
mempunyai tujuan yang spesifik yaitu :
a. Memberi informasi (to inform)
b. Memberi inspirasi (to inspire)
c. Menghibur (to entertain)
36
d. Propaganda
2.3.3.4 Fungsi Naskah
Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi
sebuah program video dan televisi. Fungsi naskah dalam
produksi program video dan televisi adalah sebagai
berikut :
a. Konsep dasar (basic concept)
b. Arah (direction)
c. Acuan (refrence)
2.3.3.5 Langkah-Langkah Penulisan Naskah
Langkah penulisan sebuah program video dan televisi
biasanya terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu :
a. Merumuskan ide
b. Riset
c. Penulisan outline
d. Penulisan sinopsis
e. Penulisan treatment
f. Penulisan naskah
g. Reviu naskah
h. Finalisasi naskah
Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan
televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true
story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi.
2.3.3.6 Proses Seorang Scipt Writer
Penulisan naskah adalah suatu proses yang dilakukan
oleh seorang script writer secara bertahap, bermula dari
ide, kemudian dikembangkan menjadi sebuah naskah
akhir untuk di visualisasikan oleh sutradara. Script
Writer dalam penulisan sebuah program video teridir dari
serangkaian kegiata yaitu :
37
Merumuskan Ide
Tema
Riset
Naskah Outline
Penulisan Sinopsis
Penulisan Treatment
Penulisan Naskah
Review Naskah
Finalisasi Naskah
Gambar 2.6 proses penulisan naskah
(Sumber : D.V Swain dan J.R Swain, 1998 : 8 )
38
Langkah – langkah penulisan naskah dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video
dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true
story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sumber ide
yang dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video
dan televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain. Ide bisa
didapat dari seorang Sutradara dan selanjutnya tugas Script Writer
untuk mengembangkan ide tersebut.
2. Berdasarkan ide / gagasan tersebut produser menunjuk Script
Writer untuk mengembangkan karyanya menjadi suatu cerita. Ide
yang masih bersifat umum ini kemudian dikongkritkan menjadi
suatu Tema yang dipilih. Tujuan dibuatnya tema adalah untuk
membatasi topik dan untuk menentukan kelompok sasaran . Tema
itu sendiri mengandung arti sesuatu yang bebas untuk dibahas dan
diulas. Tema merupakan sesuatu yang masih terbuka dan bukan
bukan suatu formulasi siap pakai.
3. Riset sangat diperlukan setelah menemukan sebuah ide yang
akan dibuat menjadi sebuah program audio visual. Riset dalam
konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan
informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber
informasi dapat berupa buku, literature, koran atau bahan
publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi
informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis.
4. Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul,
anda dapat membuat kerangka atau outline dari informasi yang
akan dituangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya
berisi garis besar informasi yang akan ditulis menjadi sebuah
script.
5. Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi
singkat mengenai program feature. Sinopsis dan outline akan
membantu memfokuskan perhatian pada pengembangan ide yang
39
telah dipilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga
dapat memberi gambaran tentang isi program video atau televis
yang akan dibuat.
6.
Script
Writer
harus
memiliki
kreatifitas
dalam
mengembangkan treatment menjadi sebuah naskah. Treatment
yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang
diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment berisi
deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan, shot –
shot penting dan property yang akan direkam ke dalam program
video. Treatment merupakan pengembangan jalan cerita dari
sebuah sinopsis.
7. Treatment menjadi acuan untuk penulisan sebuah naskah.
Naskah adalah alur cerita yang sudah lengkap dengan deskripsi
dan dialog, baik dialog bagi Host maupun bagi Narator ( pada
program feature ) dalam sebuah tayangan audio visual, telah
matang, dan siap digarap dalam bentuk visual.
8. Review Naskah merupakan langkah dimana penulisan naskah
diteliti kembali oleh Script Writer itu sendiri bersama produser
dan sutradara. Hal – hal yang sekiranya belum sempurna, naskah
dapat direvisi kembali pada tahap ini.
9. Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah
divisualisasikan oleh sutradara bersama tim produksi. Naskah
final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang
diberikan oleh Sutradara maupun Produser. Jadi dalam finalisasi
naskah ini, naskah sudah benar – benar matang, sudah
mendapatkan persetujuan dari tim produksi dan sudah siap untuk
divisualisasikan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
naskah yaitu agar jangan sampai naskah menjadi tempat segala
hal kegiatan produksi bergantung. Perhatikan juga kondisi
lapangan.
2.3.4 Meningkatkan Rating
40
Rating
adalah
suatu
perkiraan
karena
perhitungannya
didasarkan pada jumlah pesawat televisi yang digunakan oleh suatu
kelompok audien yang dijadikan sampel, dan sampel tidak akan
pernah menghasilkan ukuran mutlak (absolut) tetapi hanya perkiraan.
(Morissan, 2011 : 384).
Peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting
bagi pengelola stasiun penyiaran komersial. Perusahaan atau lembaga
rating,
menyediakan
jasa
kepada
stasiun
penyiaran
dengan
mengeluarkan laporan rutin mengenai program apa saja yang sudah di
tinggalkan audiennya. Rating merupakan hal yang penting karena
pemasangan iklan selalu mencari stasiun penyiaran atau program
siaran yang paling banyak ditonton atau didengar orang. (Morissan,
2011:379)
41
Download