BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 State of The Art Berikut ini adalah tabel penelitian sebelumnya (State of The Art) yang di lakukan untuk mengetahui perbandingan dengan penelitian peneliti. No Judul/Peneliti/Tahu Teori Metodolog n penelitian Hasil penelitian Perbedaan i dengan penelitian saya 1. Peranan Penulis Komunikasi Penelitian Penulis naskah Teori yang Sebagai Penulis komunikasi deskriptif, bekerja sama digunakan Naskah Dalam massa, teori dalam dengan kerabat adalah Program Talk Show organisasi,media mengupulk kerja dapat definisi “Global Cinema, massa, pengertian an data, terjalin dengan komunikasi Fakultas Ilmu program, studi baik, hingga , Komunikasi oleh komunikasi kepustakaa kendala-kendala komunikasi Faldy Faldano dari organisasi. n dengan yang akan media Universitas Sahid mencari datang tiba-tiba massa dan Jakarta tahun 2010 dan dapat di teori membaca pertanggung hiburan literatur- jawabkan mulai broadcastin literatur dari pra g, jenis- yang produksi, jenis berhubunga produksi dan program, n denga pasca produksi topik yang akan di bahas yaitu tentang dunia perfilman 1 Metode penelitian memakai metode kualitatif, teknik pengumpula 2 mancanega n data ra adalah khususnya wawancara, perfilman obseravasi indonesia. dengan nara sumber. 2. Candra, N.K.A. Televisi sebagai Produksi Televisi Pendekatan Seorang Teori yang kualitatif, produser harus digunakan Sebuah Massa,Pengelolaa Studi memiliki adalah Kreatif n Produksi Kasus, kepekaan definisi Program Media : Proses Menuju Kreatif. ISI Surakarta. Industri Observasi terhadap bentuk- komunikasi bentuk , kreatifitas dalam komunikasi melihat sebuah media materi produksi massa dan program yg akan teori diproduksi. hiburan broadcastin g, jenisjenis program, Metode penelitian memakai metode kualitatif, teknik pengumpula n data adalah wawancara, 3 obseravasi dengan nara sumber. 3 Peran Penulis Naskah Komukasi massa, Penelitian Seorang penulis Teori yang Dalam Proses film sebagai studi kasus naskah memiliki digunakan Produksi Film media massa, , peran penting , adalah “Alangkah Lucunya proses pendekatan Karena seorang definisi (negeri ini)” oleh produksi.unsur- kualitatif, penulis naskah komunikasi Zulham Nuruddin unsur film, prinsip wawancara adalah orang , dari Universitas penulisan naskah mendalam yang komunikasi Mercu Buana tahun kepada mendapatkan media 2012 subjek ide cerita dan massa dan bertanggung teori jawab atas hiburan pengembangan broadcastin ide cerita, g, jenis- penentuan tokoh jenis serta mengawal program, jalannya produksi agar sesuai skenario Metode penelitian memakai metode kualitatif, teknik pengumpula n data adalah 4 wawancara, obseravasi dengan nara sumber. 4 TELEVISION & komunikasi yang membahas Teori yang NEW MEDIA (Vicky massa, teknologi digunakan pertanyaan digunakan Mayer, Volume 6, komunikasi dan kualitatif tentang adalah 2013, ISSN: 1527- media dengan bagaimana isu- definisi 4764). massa.tinjauan pendekatan isu ekonomi, komunikasi tentang televisi, deskriptif, politik, budaya , dan kekuasaan komunikasi diberlakukan media melalui televisi massa dan dan media baru teori berupa teks hiburan dalam bentuk broadcastin konteks. g, jenis- agenda setting jenis program, Metode penelitian memakai metode kualitatif, teknik pengumpula n data adalah wawancara, obseravasi dengan nara 5 sumber. 5 Framing politics: European komunikasi a content massa, teknologi analysis of press and komunikasi dan television news (HA media massa, teori Semethko and PM kritis Pendekatan Hasilnya Teori yang kualitatif, menunjukkan digunakan bahwa kami, adalah secara definisi keseluruhan, komunikasi Jenis ,penelitan studi kasus, Valkenburg, Volume atribusi dari , 50, 2006, ISSN : Metode tanggung jawab komunikasi 1460-2466). deskriptif itu adalah yang media paling umum massa dan digunakan teori dalam berita, hiburan diikuti oleh broadcastin konflik, g, jenis- konsekuensi jenis ekonomi, program, kepentingan manusia. , singkat dan moralitas masingmasing.Berita yang digunakan tergantung pada tiang-tiang dua jenis outlet dan topik seperti ini.Perbedaan Metode penelitian memakai metode kualitatif, teknik pengumpula n data adalah wawancara, obseravasi dengan nara 6 antara yang paling penting adalah tidak melawan televisi siaran ( media ) antara melawan sensasional tapi jenis ini berita besar Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (State of The Art) sumber. 7 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Komunikasi Berikut beberapa pengertian komunikasi menurut para ahli, Tommy Suprapto (2011 :6) : a. Komunikasi adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa (Laswel). b. Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide- ide sebagai sikap atau emosi dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol. (Theodorson dan Thedorson). c. Komunikasi adalah proses sosial, dalam arti pelemparan pesan/lambang yang mana mau tidak mau akan menumbuhkan pengaruh pada semua proses dan berakibat pada bentuk perilaku manusia dan adat kebiasaan (William Albig). d. Komunikasi merupakan interaksi antarpribadi yang menggunakan sistem simbol-simbol linguistik, seperti sistem simbol verbal (kata-kata) dan nonverbal. Sistem ini dapat di sosialisasikan secara langsung/tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral, dan visual) (Karlfried Knapp). e. Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain (Edwin Emery). f. Komunikasi merupakan proses pengalihan suatu maksud dari sumber kepada penerima, proses tersebut merupakan suatu seri aktivitas, rangkaian atau tahap-tahap yang memudahkan peralihan maksud tersebut (A.Winnet). g. Komunikasi berarti suatu mekanisme suatu hubungan antarmanusia dilakukan dengan mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan dalam waktu (Charles H.cooley). Hafied Cangara (2010:20) menyatakan bahwa komunikasi hanya bisa disebut komunikasi jika memiliki unsur-unsur pendukung yang membangunnya sebgai body of knowledge, yakni: seumber, pesan, media, penerima, pengaruh, umpan balik dan lingkungan. Unsur-unsur ini juga diebut komponen atau elemen. Adapun unsur-unsur yang dimaksud tersebut dijelaskan sebagai berikut: 8 1. Sumber Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia sumber bias terdiri dari satu orang, tetapi bias juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi, lembaga atau negara. Sumber sering disebut pengirim, komunikator. 2. Pesan Pesandalam komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada pemirsa.Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka melalui media komunikasi. Isinya bias berupa ilmu pengetahuna, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. 3. Media Media adalah yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Media komunikasi ada yang berbentuk saluran antar pribadi, media kelompok da nada pula dalam bentuk media massa. Istilah media banyak digunakan dengan sebutan berbeda, misalnya saluran, alat, sarana. 4. Penerima Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber. Penerima biasa terdiri dari satu orang atau lebih, bias dalam bentuk organisasi, instasi, departemen, partai atau negara. Penerima bias disebut dengan berbagai macam istilah seperti khalayak, sasaran, komunikan, konsumen, klien, target. 5. Pengaruh Pengaruh adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. 6. Tanggapan Balik Ada yang beranggapan bahwa tanggapan balik atau umpan balik sebenarnya merupakan salah satu bentuk daripada pengaruh yang berasal dari penerima. 7. Lingkungan Lingkungan adalah factor lain yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi. Factor ini dapat digolonkan atas empat macam, yakni lingkungan fisik, lingkungan social budaya, lingkungan psikologi dan dimensi waktu. 9 2.2.2 Proses Komunikasi Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai di pahami oleh komunikan. Komunikan adalah sebuah proses sebuah kegiatan yang berlangsung kontinu (Tommy Suprapto, 2011:7). Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuasi dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan . Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut : IDE ENCONDING PENGIRIMAN DECODING BALIKAN Gambar 2.1 Langkah-langkah proses komunikasi sumber : (Tommy Suprapto, 2011:8) 1. Langkah pertama, ide/gagasan diciptakan oleh sumber/komunikator. 2. Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialih bentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan. 3. Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya di kirimkan melalui saluran/media 10 yang sesuai dengan karakteristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan. 4. Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan presepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut. 5. Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tesebut ke komunikator. Harold D Laswell memperkenalkan 5 formula komunikasi untuk terjadinya suatu proses komunikasi, yaitu : • Who, yakni berkenaan dengan siapa yang mengatakan. • Says What, yakni berkenaan dengan menyatakan apa. • In Which Channel, yakni berkenaan dengan saluran apa. • To Whom, yakni berkenaan dengan ditujukan kepada siapa. • With What Effect, yakni berkenaan dengan pengaruh apa. 2.2.3 Komunikasi Massa Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa (media cetak dan elektronik). Sebab, awal perkembangannya saja, komunikasi massa berasal dari kata media of mass communication (media komunikasi massa). Media massa apa ? Media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi, disini jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa. (Nurudin , 2009:3-4). 11 Definisi komunikasi massa yang dikemukakan Michael W.Gamble dan Teri Kwal Gamble (1986) akan semakin memperjelas apa itu komunikasi massa. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut : 1. komunikasi massa mengandalkan Komunikator dalam perlatan untuk modern menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film, atau gabungan di antara media tersebut. 2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesan-pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3. Pesan adalah milik publik , artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu , diartikan milik publik. 4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan , ikatan , atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan, bukan organisasi suka rela atau nirbala. 5. Komunikasi massa di kontrol oleh gatekeeper (penapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antarpribadi, kelompok atau publik dimana yang mengontrol bukan sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubrik, dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 12 6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi atarpersonal. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed) Alaxis S. Tan (1981) mencoba untuk memberikan sifat khusus yang di punyai oleh komunikasi massa. Ia memberikan ciri komunikasi dengan membandingkannya dengan interpersonal communication. “ jika kita bisa membedakan komunikasi massa dengan interpersonal communication, kita akan mengetahui apa itu komunikasi massa,´katanya. Dalam komunikasi massa itu komunikatornya adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi pesan dan mengirimkannya secara serempak ke sejumlah orang banyak yang terpisah. Komunikator dalam komunikasi massa biasanya media massa (surat kabar, majalah atau penerbit bukum stasiun atau jaringan TV). Media massa tersebut diatas adalah “organisasi sosial”, sebab individu didalamnya mempunyai tanggung jawab yang sudah di rumuskan seperti dalam sebuah organisasi. Misalnya reporter mencari fakta-fakta dilapangan, sedangkan editor mengeditnya. Media membujuk kita untuk memperoleh banyak barang, mengubah atau meninggalkan selera kebudayaan kita, mengubah polapola rekreasi, keluarga, dan membujuk kita agar menerima suatu pembaharuan. Pengaruh media tersebut banyak kaitannya dengan aspek-aspek lain, seperti sifat komunikator, struktur isi media atau sifat audiece. Sampai seberapa jauh aspek-aspek ini turut berperan dalam menentukan tanggapan audience yang berhadapan dengan media (Tommy Suprapto, 2009:20-21). Pendapat penulis mengenai komunikasi massa ini ialah komunikasi massa sangat diperlukan sekali dalam dunia komunikasi terutama dalam komunikasi melalui media-media massa, karena saat ini perkembangan media massa sangat pesat sehingga penulis menyadari betul peran dari komunikasi massa yang sangat penting. 13 Menurut Jay Black dan Frederick C.Whitney(1998), Sebuah proses dimana pesan-pesan yang di produksi secara massal atau sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas, anonym dan heterogen . 2.2.4 Fungsi-Fungsi Komunikasi Massa 1. Pengawasan (surveillance) Sebagai alat bantu khalayak masyarakat guna mendapatkan peringatan dari media massa yang menginformasikan tentang ancaman. 2. Penafsiran (Interpretation) Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikkan penafsiran atau tanggapan sementara terhadap kejadian-kejadian penting organisasi atau industri media memilih dan memutuskan peristiwa-peristiwa yang di muat atau ditayangkan. 3. Pertalian (Linkage) Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu. 4. Penyebaran Nilai-Nilai (Trasmission of Values) Dengan cara media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu di tonton, didengar dan di baca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. 5. Hiburan (Entertainment) Fungsi media massa sebagai fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak. 14 Menurut Effendy (1993) mengemukakan fungsi komunikasi massa secara umum adalah : 1. Fungsi Informasi Fungsi memberikan informasi ini di artikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. 2. Fungsi Pendidikan Media massa merupakan sarana pendidikan bagi khalayaknya , karena media massa banyak menyajikan halhal yang sifatnya mendidik. Salah satu cara mendidik yang dilakukan media massa adalah melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa atau pembaca. 3. Fungsi Memengaruhi Fungsi memengaruhi dari media massa secara implisit terdapat pada tajuk/editorial, feature iklan, artikel dan sebagainya. 2.2.5 Elemen-Elemen Komunikasi Massa Elemen komunikasi pada komunikasi secara umum juga berlaku bagi komunikasi massa. Secara ringkas proses sederhana komunikasi meliputi komunikator mengirimkan pesan melalui saluran kepada komunikan (penerima) (Tommy Suprapto, 2009:95) 1. Komunikator Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Dengan kata lain, komunikator merupakan gabungan dari berbagai individu dalam sebuah lembaga media massa. Dengan demikian komunikator dalam sebuah komunikasi massa bukan individu tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain. 2. Isi 15 Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendirisendiri dalam pengelolaan isinya, isi media setidaknya dapat dibagi kedalam 5 kategori : a. Berita dan informasi b. Analisis dan interprestasi c. Pendidikan dan sosialisasi d. Hubungan masyarakat dan persuasi e. Iklan dan bentuk penjualan lainnya. Dan f. Hiburan 3. Audience Audience yang dimaksudkan dalam komunikasi sangat beragam, dan jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku majalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain diantaranya dalam hal berpakaian, berfikir, menanggapi pesan yang di terimanya , pengalaman dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang di terima. 4. Umpan Balik Ada 2 umpan balik dalam komunikasi yaitu umpan balik langsung dan umpan balik tidak langsung. Didalam komunikasi massa umpan balik biasanya tidak secara langsung. Artinya antar komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain. 5. Gangguan Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada. Salah satu solusi mengatasi adanya gangguan terhadap saluran adalah penggulangan acara yang disajikan. 6. Gatekeeper 16 Didalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya adalah informasi, mereka yang bertugas untuk memengaruhi informasi itu (dalam media massa) bisa disebut dengan gatekeeper. Hal itu juga bisa di katakan, gatekeeperlah yang memberi izin bagi tersebarnya sebuah cerita. 7. Pengaturan Yang dimaksud pengaturan dalam media massa adalah mereka yang secara langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengaturan ini tidak berasal dalam media tersebut, tetapi diluar media. Namun demekian, meskipun diluar media massa kelompok itu bisa ikut menentukan kebijakan redaksional. Pengaturan tersebut antara lain pengadilan, pemerintah, konsumen , organisasi profesional, dan kelompok penekan termasuk narasumber, dan pengiklan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur. 8. Filter Filter adalah kerangka berfikir melalui mana audience menerima pesan. Filter ibarat sebuah bingkai kacamata tempat audience bisa melihat dunia. Hal ini berarti dunia real yang di terima dalam memori sangat tergantung dari bingkai tersebut. Ada beberapa filter antara lain fisik, psikologi, budaya dan yang berkaitan dengan informasi. Filter di bagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1. Filter psikologis 2. Filter fisik 3. Filter Budaya (warisan budaya, pendidikan, pengalaman kerja, sejarah politik). Semua filter tersebut akan mempengaruhi kuantitas atau kualitas pesan yang di terima dan respons yang di hasilkan. Sementara itu, audience memiliki perbedaan filter satu sama lain (Hiebert, Ungurait, dan Bohn 1985). 2.2.6 Karakteristik Komunikasi Massa 17 Menurut Hafied Cangara (2005) dalam bukunya “pengantar ilmu komunikasi” komunikasi massa merupakan salah satu dari komunikasi yang memiliki perbedaan signifiakn dengan bentuk komunikasi yang lain, karena memilik sejumlah ciri atau karakteristik yang khas diantaranya : a. Komunikator Terlembaga Dalam komunikasi massa, komunikator atau sumber yang menyampaikan pesan bukanlah secara personal, namun bersifat melembaga. Lembaga penyampai pesan komunikasi massa inilah yang di namakan media massa , seperti televisi, surat kabar, radio, internet. b. Pesan Bersifat Umum Dalam proses komunikasi massa pesan-pesan yang disampaikan oleh komunikatornya ditujukan kepada khalayak luas atau masyarakat umum. Dengan demikian, maka proses komunikasi massa bersifat terbuka. Hal ini dikarenakan, komunikan tersebar di berbagai tempat yang tersebar. c. Komunikasi Heterogen Komunikan atau penerima informasi dalam komunikasi massa bersifat heterogen. Hal ini dikarenakan komunikasi massa menyampaikan pesan secara umum pada seluruh masyarakat, tanpa membedakan suku, ras, agama serta memiliki beragam karakter psikologi, usia , jenis kelamin, tempat tinggal, adat budaya, maupun strata sosial. d. Media massa bersifat keserempakan Artinya media massa adalah kontak dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak dengan komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya berada dalam keadaan terpisah. 18 e. Pesan yang disampaikan satu arah Artinya tidak terjadi satu interaksi antara komunikator dan komunikan secara langsung, sehingga komunikator aktif menyampaikan pesan sementara komunikan pun aktif menerima pesan namun tidak ada interaksi di antara kedua yang menyebabkan tidak terjadinya proses pengendalian arus informasi. f. Umpan balik tertunda (Delayed Feedback) Artinnya bahwa seorang sumber atau komunikatornya tidak dapat dengan segera mengetahui reaksi khalayak terhadap pesan yang telah di sampaikannya. Umpan balik dari komunikan atau khalayak dapat disampaikan melalui telepon, email, atau surat yang tidak langsung (indirect).di terima komunikator dan proses pengiriman feedback membutuhkan waktu tertentu (delayed). 2.2.7 Media Massa Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari sumber kepada khalayak(menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (cangara,2002). Media massa adalah faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik, pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat,2001). Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas(Nurudin, 2007). 19 Media massa menurut Pool dalam Wiryanto, (2004 : 3) adalah komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi kontak secara langsung, pesan komunikasi disampaikan kepada penerima melalui perantara media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film atau televisi . Menurut Denis McQuail (2000) dalam Denis, (2000 : 4), media massa adalah media yang mampu menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas (university of reach), bersifat publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di media massa. 2.2.8 Tinjauan Tentang Broadcasting Dalam makna denotatifnya, istilah penyiar dirumuskan sebagai radio or television persentation, Weiner seperti yang dikutip oleh wahyuni mengemukakan bahwa penyiaran broadcasting adalah “A single radio or TV progame, the transmisson or duration of a progame any message that is transmitted over a large area”(... Sebuah program TV/radio, penyiaran atau program pesan yang disiarkan meliputi daerah yang luas). (wahyuni, 2005:5). 2.2.8.1 Perkembangan Televisi di Indonesia Bersamaan dengan kemajuaan media cetak, muncul media lain sebagai sumber informasi bagi khalayak yaitu media elektronik mulai dari TV berwarna hingga teknologi internet. Seperti surat kabar, saat ini hampir setiap orang memiliki televisi di tempat tinggalnya. Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia ‘televisi’ secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi. 20 Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14:30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia, disusul kemudian dengan SCTV, Indosiar, ANTV, dan TPI. 2.2.8.2 Karakteristik Televisi 1. Bersifat Tidak Langsung Televisi adalah satu jenis dan bentuk media massa yang paling dilihat dari sisi teknologi yang digunakan, dan paling mahal dilihat dari segi investasi yang di tanamkan. Televisi sangat bergantung pada kekuatan peralatan elektronik yang sangat rumit. Inilah yang disebut media teknis. Sebagai contoh, tanpa listrik, siaran televisi tak mungkin bisa diudarakan dan di terima pemirsa dimana pun. Investasi yang harus dikeluarkan untuk mendirikan berbuah stasiun televisi komersial, yang dikelola secara profesinal dengan lingkup nasional, mencapai ratusan miliar rupiah. Sifat padat teknologi dan padat modal inilah yang menyebabkan kepentingan televisi pemilik sangat serta kompromistik nilai-nilai dengan komersial arus kapitalisme global. Salah satu eksesnya, bahasa televisi tidak jarang tampil vulgar. Sarat dengan dimensi kekerasan dan sadism, atau bahkan terjebak dalam eksploitasi seks secara 21 vulgar. Kecam demi kecam pun terus mengalir dari public yang peduli masa depan bangsa. 2. Bersifat Satu Arah Siaran televisi bersifat satu arah. Kita sebagai pemirsa hanya bisa menerima berbagai program acara yang sudah dipersiapkan oleh pihak pengelola televisi. kita tidak bisa menyela, melakukan interupsi saat itu agar suatu acara disiarkan atau tidak disiarkan. Menurut teori komunikasi massa, kita sebagai khalayak televisi bersifat aktif dan selektif. Jadi meskipun siaran televisi bersifat satu arah, tidak berarti kita pun menjadi pasif. Kita aktif mencari acara yang kita inginkan. Kita selektif untuk tidak menonton semua acara yang ditayangkan. Tetapi kehadiran alat ini pun, tidak serta-merta mengurangi tingkat kecemasan masyarakat, terutama kalangan pendidik, budayawan dan agamawan. 3. Bersifat Terbuka Televisi ditujukan kepada masyarakat secara terbuka ke berbagai tempat yang dapat dijangkau oleh daya pancar siarannya. Artinya, ketika siaran televisi mengudara, tidak ada lagi apa yang disebut pembatasan letak geografis, usia biologis, dan bahkan tingkatan akademis khalayak. Siapa pun dapat mengakses siaran televisi. Di sini khalayak televisi bersifat anonym dan heterogen. Karena bersifat terbuka, upaya yang dapat di lakukan para pengelola televisi untuk mengurangi ekses yang timbul adalah mengatur jam tayang acara. 4. Publik tersebar Khalayak televisi tidak berada di suatu wilayah, tetapi tersebar diberbagai wilayah dalam lingkup local, regional, nasional, dan bahkan internasional. Kini, di Indonesia tumbuh subur stasiun televisi lokal yang siarannya hanya menjangkau suatu kita atau paling luas beberapa kota dalam 22 radius puluhan kilometer(km) saja dari pusat kota yang menjadi fokus wilayah siarannya itu. 5. Bersifat Selintas Pesan-pesan televisi hanya dapat dilihat dan didengar secara sepintas siarannya tidak dapat dilihat dan didengar ulang oleh pemirsa kecuali dalam hal-hal khusus seperti pada adegan ulang secara lamat, atau dengan alat khusus seperti perekam video cassette recorder (VCR) . Sifatnya yang hanya dapat dilihat sepintas ini, sangan memengaruhi cara-cara penyampaian pesan. Selain harus menarik, bahasa pesan yang disampaikan televisi harus mudah dimengeri dan dicerna oleh khalayak permirsa tanpa menimbulkan kebosanan (wahyudi, 1986:3-4). 2.2.9 Program Televisi 2.2.9.1 Pengertian Program Televisi Kata “program” berasal dari bahasa inggris progamme atau program yang berarti acara atau rencana. Undang-Undang Penyiaran Indonesia tidak menggunakan kata program untuk acara tetapi menggunakan istilah “siaran” yang didefinisikan sebagai pesan atau rangkaian pesan yang disajikan dalam berbagai bentuk. Namun kata “program” lebih sering digunakan dalam dunia penyiaran di Indonesaia daripada kata “siaran” untuk mengacu kepada pengertian acara. Program adalah segala hal yang ditampilkan stasiun penyiaran untuk memenuhi kebutuhan audiennya. Dengan demikian , program memiliki pengertian yang sangat luas. Program atau acara yang disajikan adalah faktor yang membuat audien tertarik untuk mengikuti siaran yang dipancarkan stasiun penyiaran televisi. Dengan demikian program adalah produk yang dibutuhkan orang sehingga mereka bersedia mengikutinya. Dalam hal ini terdapat suatu rumusan dalam dunia penyiaran yaitu program yang baik akan mendapatkan penonton yang lebih besar, sedangkan acara yang buruk tidak akan mendapatkan penonton. (Morissan, 2008:209-210) 23 HARD NEWS 2.2.9.2 SOFT NEWS Jenis Program Acara Telev isi meru pakan suatu media massa yang banyak kelebihan dari segi audiovisual. Untuk itu diperlukan program acara yang menarik dalam penyajiannya. Menurut Morissan (2008: 217-229) dalam dunia televisi program acara tesebut terdiri dari : 1. Program Informasi Segala jenis siaran yang tujuannya menambah pengetahuan (informasi) kepada khalayak audien. Terbagi menjadi dua bagian yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news) : a. Berita keras (hard news) sebuah berita yang sajiannya berisi segala informasi penting dan menarik yang harus disiarkan oleh media penyiaran karena sifatnya yang segera untuk diketahui khalayak dan disebut dengan straight news. Contoh infotainment yang merupakan salah satu bentuk program berita fungsinya lebih besar sebagai hiburan audiens. b. Berita lunak (soft news) adalah sebuah program berita yang menyajikan informasi penting dan menarik yang disampaikan secara mendalam (indepth) namun tidak bersifat harus segera ditayangkan (misalnya : news magazine, currenaffair, talk show dan lain-lain). 24 Harus Tabel 2.2 ada peristiwa Tidak mesti ada peristiwa terlebih terlebih dahulu dahulu Peristiwa harus aktual Tidak mesti aktual Progr am (baru terjadi) Harus segera disiarkan Tidak bersifat segera (timeless) masi Mengutamakan Menekankan pada detail dalam informasi kateg saja infor ori terpenting Tidak menekankan sisi Sangat menekankan segi human berita human interest interest keras atau Laporan tidak Laporan bersifat mendalam hard mendalam(singkat) news Teknik dapat piramida tegak penulisan Teknik penulisan piramida terbalik di bedak an Ditayangkan program berita dalam Ditayangkan dalam program lainnya dengan berita lunak soft news berdasarkan sifatnya . Sumber (morissan, 2008 : 222-223) 2. Program Hiburan Segala bentuk siaran yang dibentuk untuk menghibur audiens dalam bentuk musik lagu, cerita dan permainan yang termasuk dalam kategori adalah drama, musik, dan permainan (game). Berikut yang termasuk dalam kategori hiburan tersebut. a. Drama adalah pertunjukan (show) yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seseorang atau beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang melibatkan konlik dan emosi. Program televisi yang termasuk dalam drama adalah sinetron dan film 25 b. Sinetron disebut juga dengan opera sabun (soap opera atau daytime serial) merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh secara bersamaan, masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. 3. Permainan atau Game Show Bentuk program yang melibatkan sejumlah orang baik secara individu ataupun kelompok (tim) yang saling bersaing untuk mendapatkan sesuatu, menjawab pertanyaan dan memenangkan permainan. Dibagi menjadi 3 jenis yaitu : a. Quis Show Permainan ini melibatkan peserta dari kalangan biasa atau anggota masyarakat, namun terkadang khusus melibatkan orang-orang terkenal (selebritis). b. Ketangkasan Peserta dalam permainan ini harus menunjukan kemampuan fisiknya untuk melewati sesuatu rintangan. c. Reality Show Program ini mencoba menyajikan satu keadaan yang nyata (ril) dengan cara yang sealamiah mungkin tanpa rekayasa, namun pada dasarnya reality show merupakan permainan (game). 4. Musik Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu videoklip atau konser. Program musik berupa konser dapat dilakukan dilapangan (outdoor) ataupun di dalam studio (indoor). 5. Pertunjukan Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun diluar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun diluar ruangan (outdoor). Jika mereka yang tampil adalah para musisi, 26 maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan musik atau jika mereka yang tampil adalah para pelawak, maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan lawak dan sebagainya. Hard news Informasi (straight news, features, infotainment) Soft news Program tv (current affair, magazines, talk show, documentary) Musik Drama Hiburan (sinetron, film , cartoon Permainan Quiz ketangkasan Hidden Camera competition show Relationship show Pertunjukan Reality Show (sulap, lawak, tarian, dll) Fly on the wall Mistik Gambar 2.2 Jenis Program Televisi Sumber (morissan, 2008 : 225) Program lenong rempong termasuk jenis program pertunjukan karena termasuk pertunjukan lawak. Menampilkann kemampuan (performance) dari para lawakan yang terkenal demi menunjukan kelucuan nya saat siaran. Program pertunjukan lenong rempong di perankan dengan unsur-unsur budaya. 2.3.10 Program Sketsa Komedi show Program sketsa komedi yang mempunyai karakteristik dari para lakon awak. Program hiburan yang selalu di cari-cari penonton untuk 27 melepas lelah dengan bersantai. Semakin banyak penonton semakin banyak pula keuntungan dari sebuah program. Program komedi dapat menjadi senjata bagi stasiun televisi untuk mencapai rating & share yang bagus, karena program komedi yang ada sejak dulu terus mengalami perkembangan. Konten humor yang populer dan sering digunakan sejak dulu yaitu slapstick, konten yang memunculkan aksi dan gerakan lucu serta kekerasan fisik (namun tidak membahayakan). Menginjak era liberalisasi televisi swasta, salah satu konten yang populer yaitu situation comedy (sitkom), yang menonjol dalam hal karakter, alur cerita, dan setting. Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan performance) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun diluar studio, di dalam ruangan (indoor) ataupun diluar ruangan (outdoor). jika mereka yang tampil adalah para pelawak, maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan lawak dan sebagainya. Sumber (morissan, 2008 : 229). 2.2.11 Teori Komedi Pengertian komedi atau humor yang paling awam , ialah sesuatu yang lucu, yang menimbulkan kegelian atau tawa. Humor itu adalah rasa atau gejala yang merangsang penonton untuk tertawa atau cenderung tertawa secara mental, ia bisa berupa rasa, atau kesadaran, di dalam diri kita ,bisa berupa suatu gejala atau hasil cipta dari dalam maupun dari luar diri kita. Bila dihadapkan pada humor, kita bisa langsung tertawa lepas atau cenderung tertawa saja. Komedi adalah salah satu yang membuat orang tertawa .Ini adalah dasar untuk setiap studi dari komedi .Namun , apa yang membuat sesorang tertawa ? . Ada enam elemen yang diperlukan untuk sesuatu yang humoris (http://public.wsu.edu/~taflinge/theory.html diunduh pada tanggal 13/03/2015 pukul 20.15) : 1. Penggunaan materi yang cerdas 28 2. Harus bersifat mekanis. 3. Harus bersifat manusiawi, dengan kemampuan akan mengingatkan kita dari rasa kemanusiaan. 4. Harus ada suatu rangkaian norma norma kemanusiaan yang sering digunakan oleh masyarakat. yang didapat dari pengamatan dari kehidupan sehari hari atau diciptakan oleh penulis dalam bahan penulisan naskahnya. Atau keduanya 5. Situasi dan komponen (akting dan pengucapan dialognya harus cocok dengan penonton atau audience , contoh nya dalam pengucapan yang berkaitan berkaitan dengan norma sosial) 6. Dan naskahnya harus disampaikan ke penonton tanpa menyinggung atau menyakiti audience. Ketika kriteria tersebut berjalan dengan baik penonton akan tertawa, jika ada salah satu kriteria yang tidak dijalankan dapat di pastikan lawakan akan gagal. 2.3 Kerangka Pemikiran 2.3.1 Proses Tahapan Produksi Program acara televisi sebelum di tayangkan, sebenarnya melalui beberapa tahapan-tahapan. Secara garis besar dikategorikan dalam tiga, yaitu: (Ciptono Setyobudi, 2006:56-58) a. Pre-production b. Production c. Post-production a. Pre-Production Ide kreatif brainstorming drama Naskah atau Rundown Non-drama 29 A Adaptasi Gambar 2.3 Diagram Pre-Production Pada tahap ini tampak alur, bahwa sebuah program acara berawal dari sebuah ide atau gagasan bisa seseorang atau kelompok, yang diteruskan dengan proses tukar pikiran (brainstorming). Baru setelah itu dilakukan penyesuaian-penyesuaian (adaptasi) agar didapatkan sebuah program yang terstruktur dan rapi biasanya sudah berupa naskah cerita (skenario) untuk drama ataupun rundown acara untuk news dan non-drama. b. Production Pada tahap ini pada prinsipnya mevisualisasikan konsep naskah atau rundown acara agar dapat dinikmati pemirsa, dimana sudah melibatkan bagian lain yang bersifat teknis (engineering). Karena konsep tersebut agar dapat dilihat harus menggunakan peralatan (equipment) yang sudah pasti harus ada orang (operator) terhadap peralatan tersebut agar dapat beroperasi atau lebi dikenal dengan production services. Secara ilustrasinya dapat di jelaskan sebagai berikut : PRODUCTION EQUIPMENT A ENGINEERING PEOPLE TECH. DIRECTOR TECHNICIAN/ ENGINEER OPERATOR PRODUCTION B PRODUCTION MANAGEMENT PRODUCTION PEOPLE EXECUTIVE PRODUSER (PRODUSER) PRODUCT DIRECTOR (SUTRADARA) 30 Gambar 2.4 Diagram Production Pada diagram alir diatas tampak terlihat dua bagian terpisah yaitu yang bersifat teknis (services) seperti Technical Director (TD), Maintenance Engineering dan Operator perangkat itu sendiri seperti Cameraman, Audioman, Lightingman, dan sebagainya, yang di koordinasi (manajemen) bagian Production departemen seperti Executive Producer,TimCreative maupun Production Director yang akan mendirect program di lapangan. c. Post- Production Post Production atau lebih dikenal dengan istilah pasca produksi lebih berorientasi atau didominasi pada produksi program-program acara yang bersifat tidak langsung (live) karena untuk visualisasi langsung di direct pada panel switcher oleh PD dan transmisikan ke pemirsa. Sementara post-production lebih banyak memberikan stockshot penunjangnya saja khususnya program acara non-drama dan news, karena untuk program drama seperti sinetron sangat tidak mungkin dilakukan secara live. Secara diagram dapat digambarkan sebagai berikut. OPERATOR B POST PRODUCTION PRODUCTION PEOPLE OFFLINE EDITING ONLINE EDITING DUBBING MIXING SUBTITLING 31 Gambar 2.5 Diagram Post-Production Jadi setelah tahap produksi dilakukan maka dilakukan tahap pasca produksi yang meliputi banyak hal, seperti hal offline editing yaitu merangkai alur konsep tersebut menjadi sesuatu yang tersusun rapi namun masih kasar (belum bereffect). Baru kemudian dilanjutkan ke online editing dengan pemberian effect gambar agar cara lebih bernuansa bagus, diberikan narasi (proses dubbing) bila diperlukan, kemudian dilakukan mixing atau suara effect yang disesuaikan dengan program yang sedang diproduksi seperti suara musik serta pemberian tulisan-tulisan (titling) bila program-program tersebut perlu informasi berupa tulisan atau terjemahan. 2.3.2 Strategi Scriptwriter Strategi adalah program umum untuk pencapaian tujuantujuan organisasi dalam pelansanaan misi. Kata “program” dalam definisi tersebut menyangkut suatu peranan aktif, sadar dan rasional yang di mainkan oleh manager dalam prumusan strategi organisasi. Strategi memberikan pengarahan terpadu bagi organisasi dan berbagai tujuan organisasi, dan memberikan pedoman pemanfaatan sumber daya organisasi yang digunakan untuk mencapai tujuan. Morissan (2009:136) Strategi adalah rencana jangka panjang dengan diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu yang umumnya adalah “kemengan”. Strategi di bedakan dengan taktik yang memiliki ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada umumnya orang sering kali mencampuradukan ke dua kata tersebut : 1. Pengertian Umum Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka pangjan organisasi, disertai penyusunan suatu acara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat di capai. 2. Pengertian Khusus 32 Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus , serta dilakukan berdasarkan sudut pandan tentang apa yang di harapkan oleh para pelanggan dimasa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa uang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inocasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kmpetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti didalam bisnis yang dilakukan. Dari beberapa definisi di atas, maka dapat penulis menyimpulan bahwa strategi adalah suatu perencanaan yang dilakukan beberapa orang, yang di jadikan pedoman atau taktik dalam tindakan operasional untuk mencapai tujuan tertentu . Jika dikaitkan dengan masalah penelitian , maka strategi yang dimaksud adalah suatu perencanaan yang dilakukan oleh penulis naskah dalam meningkatkan rating program lenong rempong. 2.3.3 Scriptwriter Scriptwriter , sesuai artinya, adalah orang yang bertugas menulis naskah. Secara umum, deskripsi kerjanya adalah membuat naskah yang dibutuhkan selama program acara berlangsung. Scriptwriter yang bertugas mencari ide alur tentang cerita yang akan di pertujukan. Scriptwriter memiliki peran penting khususnya pada tahap pra-produksi. Script Writer adalah seorang pekerja kreatif yang menulis cerita dan skenario/script atau skenario saja, untuk sebuah tayangan audio visual. Salah satunya tayangan sketsa komedi. Sketsa komedi tak pernah lepas dari peranan seorang script writer. Seorang script writer harus bisa bekerja sama dalam tim produksi. Produser akan memilih scriptwriter yang cerdas dan mampu berkompromi dengan tim produksinya. Sehingga sebagai seorang scriptwriter dituntut bekerja keras dan mampu melihat secara jeli setiap kata, bahasa, kalimat yang akan disusun menjadi rangkaian naskah. 33 Script Writer adalah orang yang mempunyai keahlian dalam membuat film dalam bentuk tertulis atau pekerja kreatif yang mampu mengembangkan sebuah ide menjadi cerita tertulis yang selanjutnya divisualisasikan (Elizabeth Lutters, 2004 : xiv) 2.3.3.1 Tugas-Tugas Seorang Scriptwriter 1. Membangun cerita melalui jalan cerita yang baik dan logis 2. Menjabarkan ide/gagasan melalui jalan cerita dan bahasa 3. Harus mampu menyampaikan maksud/pesan tayangan audio visual tersebut 4. Membangun emosi melalui bahasa dan kalimat pada sebuah adegan tanpa harus memvisualisasikan kekerasan yang tidak mendidik 5. Menyajikan cerita yang tidak habis saat selesai ditonton, namun harus berkesan dimata penonton atau membekaskan sesuatu yang berarti didalam hati penontonnya. 2.3.3.2 Bekal Seorang Script Writer 1. Minat Hal utama yang perlu ditumbuhkan adalah minat dari dalam diri kita sendiri untuk mewujudkan tekad menjadi seorang script writer. Mungkin pada awalnya, menjadi seorang penulis naskah bukanlah cita-cita, namun sebenarnya profesi tersebut cukup menjanjikan , termasuk dari sisi financial sehingga minat untuk menjadi penulis naskah bisa dibangkitkan. 2. Bakat Untuk menjadi script writer yang profesional, scecara idelanya dibutuh bakan dalam bidan tulis menulis. Bakat bisa merupakan bakat alam yang diperoleh bukan karena faktor keturunan. Jika kita telah memiliki modal bakat, tinggal mempelajari teori penulisan, maka tujuan menjadi seorang penulis naskah terwujud. 3. Motivasi 34 Sebagai script writer, perlu motivasi yang kuat. Apa tujuan kita menulis skenario?. Masing-masing orang bisa memiliki motivasi yang berbeda. Namun dengan berbekal motivasi kita pasti akan berjuang lebih keras. Motivasi sangat beragam, ada yang sekedar ingin mencari kesibukan, ada pula motivasi yang bersifat financial, ini adalah motivasi yang sangat umum dan lumrah. 4. Disiplin Sebagai script writer, diperlukan menanamkan sikap disiplin terhadap beberapa hal yang berkaitan dengan pekerjaan. Dalam disiplin waktu kerja, terkadang seorang script writer tindak ingin di batasi waktu kerjanya. 5. Kecerdasan Menjadi seorang script writer perlu bekal kemampuan berpikir yang baik atau kecerdasan yang prima. Kecerdasan dibutuhkan untuk dapat mengolah cerita dengan baik, merangkai kisah demi kisah, konflik demin konflik secara menarik dan apik. 6. Pengetahun Sebagai script writer pengetahuan luas sangat dibutuhkan, agar cerita yang dibuat juga dapat bervariasi. Dengan kata lain, seorang script writer harus siap mengerjakan pesanan dengan tema cerita yang bervariasi pula. 7. Pengalaman “waktu adalah bapak kebenaran, dan pengalaman adalah ibu dari segala sesuatu “(john florio). Pengalaman dapat terjadi dengan sendirinya, namun ada juga pengalaman yang sengaja diciptakan, untuk menambah bekal pengalaman hidup. Seorang script writer , sebaliknya membekali diri dengan sebanyak mungkin pengalaman. 35 Dengan kata lain, jangan segan-segan untuk mencoba sesuatu yang baru. 8. Pergaulan Pergaulan juga sangat dibutuhkan oleh seorang script writer. Pergaulan dengan segala kalangan akan sangat membantu dalam membuat karakter tokoh dan menempatkan sesuatu pada posisi yang tepat. 9. Komunikasi Sebagai script writer, kita juga harus banyak berkomunikasi dengan semua kalangan untuk mendapat informasi yang berharga. Dimanapun, kapanppun, dengan siapapun, tak ada salahnya kita bangun komunikasi. 10. Belajar Meski sudah cukup berumur, seorang script writer tidak perlu malu atau terhenti belajar guna menambah pengetahuan dan kecakapan dalam segala hal. 11. Perjalanan Melakukan perjalanan ke sebuah tempat juga perlu dilakukan oleh seorang script writer guna memperkaya wawasan tentang tempat yang nantinya dibutuhkan untuk membuat setting dalam cerita sehingga suasananya dapat tergambar dengan jelas. (sumber : google.com/Tips dan Trik Menulis Naskah) 2.3.3.3 Tujuan Naskah Naskah merupakan sebuah landasan yang diperlukan untuk membuat sebuah program video dan televisi apapun bentuknya. Penulisan sebuah naskah program video dan televisi yang didasarkan pada sebuah ide biasanya mempunyai tujuan yang spesifik yaitu : a. Memberi informasi (to inform) b. Memberi inspirasi (to inspire) c. Menghibur (to entertain) 36 d. Propaganda 2.3.3.4 Fungsi Naskah Sebuah naskah mempunyai peran sentral dalam produksi sebuah program video dan televisi. Fungsi naskah dalam produksi program video dan televisi adalah sebagai berikut : a. Konsep dasar (basic concept) b. Arah (direction) c. Acuan (refrence) 2.3.3.5 Langkah-Langkah Penulisan Naskah Langkah penulisan sebuah program video dan televisi biasanya terdiri dari serangkaian kegiatan yaitu : a. Merumuskan ide b. Riset c. Penulisan outline d. Penulisan sinopsis e. Penulisan treatment f. Penulisan naskah g. Reviu naskah h. Finalisasi naskah Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. 2.3.3.6 Proses Seorang Scipt Writer Penulisan naskah adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang script writer secara bertahap, bermula dari ide, kemudian dikembangkan menjadi sebuah naskah akhir untuk di visualisasikan oleh sutradara. Script Writer dalam penulisan sebuah program video teridir dari serangkaian kegiata yaitu : 37 Merumuskan Ide Tema Riset Naskah Outline Penulisan Sinopsis Penulisan Treatment Penulisan Naskah Review Naskah Finalisasi Naskah Gambar 2.6 proses penulisan naskah (Sumber : D.V Swain dan J.R Swain, 1998 : 8 ) 38 Langkah – langkah penulisan naskah dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Ide sebuah cerita yang akan dibuat menjadi program video dan televisi dapat diambil dari cerita yang sesungguhnya (true story) atau non fiksi dan rekaan atau fiksi. Banyak sumber ide yang dapat dijadikan inspirasi untuk menulis sebuah script video dan televisi. Misalnya, novel, cerita nyata, dan lain-lain. Ide bisa didapat dari seorang Sutradara dan selanjutnya tugas Script Writer untuk mengembangkan ide tersebut. 2. Berdasarkan ide / gagasan tersebut produser menunjuk Script Writer untuk mengembangkan karyanya menjadi suatu cerita. Ide yang masih bersifat umum ini kemudian dikongkritkan menjadi suatu Tema yang dipilih. Tujuan dibuatnya tema adalah untuk membatasi topik dan untuk menentukan kelompok sasaran . Tema itu sendiri mengandung arti sesuatu yang bebas untuk dibahas dan diulas. Tema merupakan sesuatu yang masih terbuka dan bukan bukan suatu formulasi siap pakai. 3. Riset sangat diperlukan setelah menemukan sebuah ide yang akan dibuat menjadi sebuah program audio visual. Riset dalam konteks ini adalah suatu upaya mempelajari dan mengumpulkan informasi yang terkait dengan naskah yang akan ditulis. Sumber informasi dapat berupa buku, literature, koran atau bahan publikasi lain dan orang atau narasumber yang dapat memberi informasi yang akurat tentang isi atau substansi yang akan ditulis. 4. Setelah memahami hasil riset atau informasi yang terkumpul, anda dapat membuat kerangka atau outline dari informasi yang akan dituangkan menjadi sebuah script. Outline pada umumnya berisi garis besar informasi yang akan ditulis menjadi sebuah script. 5. Langkah selanjutnya adalah membuat sinopsis atau deskripsi singkat mengenai program feature. Sinopsis dan outline akan membantu memfokuskan perhatian pada pengembangan ide yang 39 telah dipilih sebelumnya. Penulisan sinopsis harus jelas sehingga dapat memberi gambaran tentang isi program video atau televis yang akan dibuat. 6. Script Writer harus memiliki kreatifitas dalam mengembangkan treatment menjadi sebuah naskah. Treatment yang ditulis dengan baik merupakan fondasi yang kokoh yang diperlukan untuk menulis sebuah naskah. Sebuah treatment berisi deskripsi yang jelas tentang lokasi,waktu, pemain, adegan, shot – shot penting dan property yang akan direkam ke dalam program video. Treatment merupakan pengembangan jalan cerita dari sebuah sinopsis. 7. Treatment menjadi acuan untuk penulisan sebuah naskah. Naskah adalah alur cerita yang sudah lengkap dengan deskripsi dan dialog, baik dialog bagi Host maupun bagi Narator ( pada program feature ) dalam sebuah tayangan audio visual, telah matang, dan siap digarap dalam bentuk visual. 8. Review Naskah merupakan langkah dimana penulisan naskah diteliti kembali oleh Script Writer itu sendiri bersama produser dan sutradara. Hal – hal yang sekiranya belum sempurna, naskah dapat direvisi kembali pada tahap ini. 9. Finalisasi naskah merupakan langkah akhir sebelum naskah divisualisasikan oleh sutradara bersama tim produksi. Naskah final merupakan hasil revisi terhadap masukan-masukan yang diberikan oleh Sutradara maupun Produser. Jadi dalam finalisasi naskah ini, naskah sudah benar – benar matang, sudah mendapatkan persetujuan dari tim produksi dan sudah siap untuk divisualisasikan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan naskah yaitu agar jangan sampai naskah menjadi tempat segala hal kegiatan produksi bergantung. Perhatikan juga kondisi lapangan. 2.3.4 Meningkatkan Rating 40 Rating adalah suatu perkiraan karena perhitungannya didasarkan pada jumlah pesawat televisi yang digunakan oleh suatu kelompok audien yang dijadikan sampel, dan sampel tidak akan pernah menghasilkan ukuran mutlak (absolut) tetapi hanya perkiraan. (Morissan, 2011 : 384). Peringkat program atau rating menjadi hal yang sangat penting bagi pengelola stasiun penyiaran komersial. Perusahaan atau lembaga rating, menyediakan jasa kepada stasiun penyiaran dengan mengeluarkan laporan rutin mengenai program apa saja yang sudah di tinggalkan audiennya. Rating merupakan hal yang penting karena pemasangan iklan selalu mencari stasiun penyiaran atau program siaran yang paling banyak ditonton atau didengar orang. (Morissan, 2011:379) 41