BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah suatu proses dimana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayak-khalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara. 4 Banyak definisi komunikasi massa yang telah dikemukakan para ahli komunikasi, banyak ragam dan dan titik tekan dikemukakannya. Tetapi, dari sekian banyak definisi itu ada benang merah kesamaan definisi satu sama lain. Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang besar, heterogen dan anonim (tidak dikenal) melalui media cetak (surat kabar, majalah, tabloid) atau elektronik (radio,televisi), sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.5 Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dirumuskan oleh bittner (1980) adalah “mass communication is message communicated through a mass medium to large number of poeple”. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media pada sejumlah besar orang.6 Sebenarnya komunikasi tidak hanya sekedar alat untuk menyampaikan pesan yang ditujukan pada sarana. tetapi, komunikasi juga berarti “makna“ dan proses. Oleh karena itu, 4 Defleur dan Dennis McQuail. Teori komunikasi Massa. Salemba Humanika. Jakarta : 2011 Jalaludin Rakhmad. Pskilogi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya . Bandung 1994. hal 189 6 Ibid hal 188 5 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 8 ketika seseorang mengirim pesan sebenarnya ada makna yang terkandung di dalamnya yang diharapkan dimengerti oleh sasaran komunikasi tersebut. Karena ada pengiriman pesan yang berupa makna tadi kepada sasaran, maka komunikasi juga merupakan sebuah proses yang mengaitkan banyak pihak. Persepsi manusia merupakan sebuah proses interaksi atau negosiasi. Kita mencoba mencocokkan stimulus eksternal dengan pola-pola internal pemikiran dan konsep. Bila kecocokan bisa buat, kita kemudian mempersepsi sesuatu, dan kita memberinya makna. Kegagalan untuk melihat makna dari apa yang kita persepsi membawa kita pada keadaan mengalami disorientasi. Pencocokan tersebut dikontrol oleh kebudayaan kita yang didalamnya polapola atau konsep-konsep internal pemikiran dikembangkan sebagai hasil dari pengalaman kultural kita. Hal ini berarti manusia dan kebudayaan yang berbeda akan mempersepsi realita secara berbeda. Karena itu, persepsi bukan semata-mata merupakan sebuah proses fisiologi di dalam diri individu, persepsi pun merupakan masalah kebudayaan. 2.2 Televisi Sebagai Media Massa Televisi merupakan media massa yang menyampaikan pesannya secara audio visual, artinya televisi dapat diliahat dan didengar sehingga memudahkan masyarakat dalam menerima pesan –pesan yang di sampaikan televisi. 7 7 Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. PT Prenada Media Group. Jakarta: 2003. Hal 5 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 9 Dalam pelaksanaannya televisi didukung oleh beberapa teori-teori komuikasi, salah satunya adalah teori stimulus-respon. menurut teori agenda setting, media khususnya televisi,merupakan sarana utama dimana dapat memperoleh informasi mengenai suatu hal yang ingin anda diketahui. Dengan adanya televisi yang mengemas suatu program dengan menarik dan memberikan pengetahuan maka perhatian audience akan tertuju kepadanya yang kemudian menimbulkan persepsi terhadap apa yang mereka saksikan dimedia televisi. 2.3 Televisi Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar bergerak yang bias bersifat politis bisa pula informative, hiburan, dan pendidikan atau bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut. Selain ketiga unsure tersebut, televisi memiliki cirri-ciri yaitu: 8 1. Informasi yang disampaikan kepada komunikan melalui proses pemancar transmisi 2. Isi pesan audiovisual, artinya dapat didengar dan dilihat pada waktu bersamaan 3. Sifatnya perodik atau tidak dapat diulang 4. Sifatnya transitory (hanya meneruskan). Pesan-pesan yang diterima hanya bisa dilihat dan didengar secara sekilas 5. Serentak dan global 6. Meniadakan jarak dan waktu 8 Wawasan Kuswandi. Komunikasi Massa Sebuah Analisa Media Televisi. PT Rieka Cipta. Jakarta 1996. hal 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 10 7. Dapat menyajikan peristiwa atau pendapat yang sering terjadi, secara langsung atau orisinil dan tunda (perekam) 8. Bahasa yang digunakan formal dan non formal (bahasa tutur) 9. Kalimat singkat, padat, jelas dan sederhana Kini televisi telah menjadi industri yang hanya melihat dari sisi keuntungan belaka, reting pun menjadi pedoman dalam merencanakan setiap program yang akan ditayangkan. Akibatnya banyak program yang sebenarnya kurang pantas untuk ditontonkan kepada masyarakat kita. Televisi telah menjadi salah satu fenomena yang membentuk peradaban baru pada kehidupan manusia.Bahkan media ini juga dapat membentuk budaya baru suatu Negara dan mengikis sedikit budaya yang telah ada. 2.4 Sinetron Sinetron adalah merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pita video melalui proses elektronik kemudian ditayangkan melalui stasiun televisi. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga Sinetron adalah film yang secara khusus dibuat untuk penayangan di media elektronik seperti televisi. 9 9 W.J.S.Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta:2006 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 11 2.5 Wardrobe 2.5.1 Definisi Wardrobe Wardrobe dalam arti sebenarnya adalah lemari dinding tempat menyimpan pakaian, awalnya nama “wardrobe” dimaksudkan pada sebuah ruangan di dinding yang menyatu dengan tembok. Sebutan lain untuk wardrobe adalah armoire. Namun, dalam istilah televisi dan film istilah wardrobe langsung dikaitkan pada masalah pakaian atau kostum pemain itu sendiri, bukan tempat peyimpanannya. Memilih pakaian untuk sebuah pertunjukan film atau televisi bukan perkara mudah, selain harus punya sense of art dia juga mesti memiliki skill yang baik. Memang orang yang mengurus wardrobe tidak harus bisa merancang sebuah kostum tapi alangkah baiknya jika dia punya pengalaman bekerjasama dengan seorang costume designer. 2.5.2 Wardrobe Tools Dalam wardrobe tools memerlukan beberapa alat tambahan seperti: 1. Peniti Alat penunjang yang sangat penting di saat kostum terlalu besar, terlalu panjang untuk pemain 2. Adhesive tape Pita perekat ± berukuran 3 cm gunanya untuk memudahkan bermacam-macam keperluan. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 12 3. Hanger Alat untuk menggantung kostum agar tersusun rapi dan siap untuk digunakan 4. Pernak-Pernik Alat-alat tambahan untuk membuat kostum lebih menarik untuk dilihat. 2.5.3 Tugas Divisi Wardrobe Dalam berbagai produksi program tv divisi wardrobe bertanggung jawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi, serta yang merancang dan memastikan produksi kostum secara sementara maupun permanen untuk sebuah program acara. Wardrobe bukan hanya menyiapkan namun juga memastikan segala hal menyangkut busana/kostum baik kerapihan sampai kerusakan diperhatikan agar tidak ada penggantian secara besar kepada pihak sponsor/vendor terkait. 2.5.4 Syarat Wardrobe Dalam film wardrobe ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain: 1. Mempunyai skill yang baik mendesain dan memodifikasi kostum. 2. Dapat berkerja di dalam tim 3. Mengerti fashion dari jaman ke jaman. 10 Dicky Umbara. Seni Mengasah Tata Artistik dan Memahami Bahasa Seni. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung 2001 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 13 2.6 Busana 2.6.1 Pengertian Busana Istilah busana berasal dari bahasa sangsekerta yaitu “bhusana” dan istilah yang popular dalam bahasa Indonesia yaitu “busana” yang dapat diartikan “pakaian”. Namun pengertian busana dan pakaian terdapat sedikit perbedaan, dimana busana mempunyai konotasi “pakaian yang bagus dan indah” yaitu pakaian yang serasi, harmonis, selaras, enak dipandang, nyaman melihatnya, cocok dengan pemakai serta sesuai dengan kesempatan. Sedangkan pakaian adalah bagian dari busana itu sendiri. 11 Pengertian busana dalam arti luas adalah segala sesuatu yang dipakai mulai dari kepala sampai dengan ujung kaki yang memberi kenyamanan dan menampilkan keindahan bagi si pemakai. Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk penutup tubuh seseorang. Dalam arti sempit busana dapat diartikan bahan tekstil yang disampirkan atau dijahit terlebih dahulu dipakai untuk penutup tubuh seseorang yang langsung menutup kulit ataupun yang tidak langsung menutup kulit seperti sarung atau kain dan kebaya, rok, blus, bebe, dll 11 Arifah A Riyanto. Teori Busana. Yapemdo. Bandung : 2003. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 14 2.6.2 Fungsi Busana Pada awalnya busana berfungsi hanya untuk melindungi tubuh baik dari sinar matahari, cuaca ataupun dari gigitan serangga. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka hal tersebut juga mempengaruhi fungsi dari busana itu sendiri. A. Ditinjau dari aspek biologis 1. Untuk melindungi tubuh dari cuaca, sinar matahari, debu serta gangguan binatang, dan melindungi tubuh dari benda - benda lain yang membahayakan kulit. 2. Untuk menutupi atau menyamarkan kekurangan si pemakai. Manusia tidak ada yang sempurna, setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan. Untuk menutupi kekurangan dan menonjolkan kelebihannya juga dapat dilakukan dengan memakai busana yang tepat. B. Ditinjau dari aspek psikologis 1. Dapat menambah keyakinan dan rasa percaya diri. Dengan busana yang serasi memberikan keyakinan atau rasa percaya diri yang tinggi bagi sipemakai, sehingga menimbulkan sikap dan tingkah laku yang wajar. 2. Dapat memberi rasa nyaman. C. Ditinjau dari aspek social 1. Untuk menutupi aurat atau memenuhi syarat kesusilaan. 2. Untuk menggambarkan adat atau budaya suatu daerah. 3. Untuk media informasi bagi suatu instansi atau lembaga. http://digilib.mercubuana.ac.id/ 15 4. Media komunikasi non verbal. 12 2.7 Remaja. Batasan Remaja menurut WHO pada tahun 1974 terdiri dari tiga kriteria yaitu biologik dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, psikologik dimana individu mengalami perkembangan psikologik dari pola indentifikasi anak-anak menjadi dewasa serta sosial ekonomi dimana terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. WHO menetapkan batas usia 10-20 tahun sebagai batasan usia remaja. Masyarakat Indonesia mendefinisikan remaja sebagai remaja pada batasan usia 11-24 tahun (Sarwono, 1989)13 Banyaknya generasi dijaman sekarang yang menjadikan generasi semakin berkembang yaitu seperti generasi Baby Boomer, generasi X, generasi Y, generasi Z, generasi Alpha dan generasi Platinum A. Generasi Baby Boomer Baby Boomer adalah generasi yang lahir setelah Perang Dunia II ini memiliki banyak saudara, akibat dari banyaknya pasangan yang berani untuk mempunyai banyak keturunan. Generasi yang adaptif, mudah menerima dan menyesuaikan diri. Dianggap sebagai orang lama yang mempunyai pengalaman hidup, 12 13 Ernawati, dkk. Tata Busana Jilid 1. Semarang : Aneka ilmu. 2008 Sarlito Wirawan Sarwono. Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo. Jakarta : 1989 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 16 B. Generasi X Generasi X Tahun-tahun ketika generasi ini lahir merupakan awal dari penggunaan PC (personal computer), video games, tv kabel, dan internet. Penyimpanan data nya pun menggunakan floopy disk atau disket. MTV dan video games sangat digemari masa ini. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Jane Deverson, sebagian dari generasi ini memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua, mulai mengenal musik punk, dan mencoba menggunakan ganja, C. Generasi Y Generasi Y dikenal dengan sebutan generasi millenial atau milenium. Ungkapan generasi Y mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1993. Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instan seperti email, SMS, instan messaging dan media sosial seperti facebook dan twitter. Mereka juga suka main game online, D. Generasi Z Generasi Z disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan http://digilib.mercubuana.ac.id/ 17 gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka, E. Generasi Alpha dan Generasi Platinum Generasi alpha adalah generasi yang lahir sesudah generasi Z. Generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah lebih awal dan banyak belajar, ratarata memiliki orang tua yang kaya dengan sedikit saudara kandung.14 Dan remaja disini masuk kedalam generasi Platinum. Platinum sendiri bermakna sebagai sesuatu yang sangat bernilai, bahkan melebihi dari emas . Dewasa ini kita masih terkagum-kagum dengan sepak terjang generasi millennium. Namun pelan-pelan ternyata sudah muncul generasi platinum. Mereka ini adalah anak-anak yang lahir pada awal abad ke-21 dimana masyarakt mulai terbuka dalam berbagai hal, mulai dari prilaku, pola pikir, hingga ketersediaan sarana pendidikan yang jauh lebih baik dibandingkan generasigenerasi yang sebelumnya. Intilah Platinum juga merujuk pada sesuatu yang sangat mewah dan terbaik. Wajar saja jika generasi sebelumnya baru sebatas memiliki kesempatan untuk mengakses dan menggunakan teknologi, bagi generasi platinum terbuka lebar kesempatan untuk menjelajah teknologi untuk mengembangkan diri, itu sebabnya generasi ini dicirikan oleh karakter yang lebih ekspresif dan ekploratif, selaras dengan perkembangan zaman. 14 http://simposium.gtk.kemdikbud.go.id/karya/files/dikmen_3/BudiWahyuningsih,S.Pd._171120 16071810.pdf 14-08-2017 22.35 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 18 Generasi Platinum hadir di saat teknologi komunikasi menuju kematangan, sehingga mereka memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengakses dan memanfaatkan informasi. Hal itu tentu berpengaruh, dimana mereka memiliki peluang lebih baik dalam mengembangkan diri dan menjadi manusia yang berkualitas serta produktif. Generasi Platinum tidak hanya aktif dibidang akademis, melainkan juga di bidang non-akademis. Mereka adalah generasi yang siap untuk menjadi warga dunia yang multy-talented, multylanguage, dan multy-disiplin. 2.8 Talent Menurut Pella dan Inayati “Manajemen talenta adalah suatu proses untuk memastikan suatu perusahaan mengisi posisi kunci pemimpin masa depan (future leaders) dan posisi yang mendukung kompetensi inti perusahaan (uniqe skill and high strategic value).” Pella dan Inayati menambahkan mengenai manajemen talenta sebagai berikut; “Talent adalah manusia-manusia yang ingin dipelihara perusahaan karena kelebihannya, talent juga dapat diartikan karyawan yang diidentifikasi memiliki potensi menjadi pemimpin masa depan perusahaan” 15 Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen talenta adalah proses yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang mengelola talenta mereka agar dapat kompetitif dengan perusahaan lain. Manajemen talenta 15 Darmin Ahmad Pella dan Afifah Inayati. Talent Management (Mengembangkan SDM untuk Mencapai Pertumbuhan dan Kinerja Prima). PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta : 2011 http://digilib.mercubuana.ac.id/ 19 ini terdiri dari berbagai proses, yakni perencanaan, perekrutan, penempatan, orientasi, pengembangan, penilaian, pengelolaan, dan pemberian kompesasi yang tepat terhadap semua karyawan yang dimiliki oleh perusahaan. Di dalam kondisi bisnis yang sangat membutuhkan talenta seperti sekarang ini, setiap organisasi dihadapkan pada tantangan untuk menarik, menilai, melatih dan mempertahankan karyawan berbakat. 2.9 Hipotesis Dari uraian diatas dapat diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho: Adakah pengaruh pilihan busana terhadap remaja H1: Adanya pengaruh pilihan busana terhadap remaja. http://digilib.mercubuana.ac.id/