2 PROPOSAL Pelatihan Peningkatan Wawasan dan Kemampuan Teknis Aparatur Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Informasi mengenai ASEAN Community 1. Latar Belakang Cetak Biru (blueprint) Masyarakat Ekonomi ASEAN atau lebih dikenal dengan MEA telah mulai diimplementasikan pada awal 2016. Implikasi dari implementasi MEA adalah Asia Tenggara menjadi sebuah pasar tunggal dengan aliran barang dan jasa yang bebas antara negara-negara Asia Tenggara. Selain itu, karakteristik lain dari MEA adalah terwujudnya kawasan yang memiliki daya saing, tinggi, kawasan pembangunan ekonomi yang adil, dan kawasan yang terintegrasi secara penuh ke dalam ekonomi global. Implementasi MEA merupakan salah satu langkah penting dalam upaya untuk mewujudkan impian atas Komunitas ASEAN yang sesuai slogannya adalah one vision, one identitiy, one community. Selain Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Econmic Community), dua pilar lain yang membangun komunitas ASEAN adalah Masyarakat Politik Keamanan ASEAN dan Masyarakat Sosial Budaya ASEAN akan segera diimpelementasikan menyusul MEA. Kesiapan menghadapi dan terlibat aktif dalam Komunitas ASEAN menjadi hal penting yang perlu mendapat perhatian utama oleh semua stakeholders ASEAN termasuk Pemerintah Daerah. Komunitas ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) dengan 3 pilarnya bagaimanapun merupakan tantangan sekaligus peluang bagi setiap negara di kawasan ini. Setiap negara punya kepentingan yang berbeda dan juga persiapan yang tidak sama dalam menghadapi atau mempersiapkan diri untuk itu. Sebagian negara seperti Thailand terlihat lebih antusias menyongsong MEA. Beberapa studi yang dilakukan menunjukkan kesiapan negeri Gajah Putih ini dalam banyak hal Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] 3 untuk menghadapi dan berperan dalam Komunitas ASEAN. Sementara itu, bagaimana dengan Indonesia? Indonesia pada dasarnya memiliki posisi sentral dalam upaya untuk membangun komunitas ASEAN. Dalam banyak segi, Indonesia bisa berperan maksimal dan mendapatkan manfaat yang maksimal dari perannya tersebut. Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa merupakan 40% penduduk ASEAN. Indonesia memiliki kekuatan ekonomi dan juga aspek lainnya untuk mendukung dan menjadikan ASEAN sebagai komunitas kawasan yang kuat. Tanpa peran Indonesia, relevansi ASEAN sebagi sebuah kawasan akan jauh berkurang. Posisi Pemerintah Daerah menjadi sangat penting dalam upaya integrasi Komunitas ASEAN ini. Bagaimanapun juga, pemerintah daerah adalah pengambil kebijakan dan pelaksana pembangunan di daerah yang akan memperoleh manfaat sekaligus tantangan yang sangat besar dalam integrasi kawasan ini ke depannya. Pemerintah daerah akan menerima dampak secara langsung atas keputusan integrasi ini. Pemerintah Daerah dituntut untuk siap secara internal dan sekaligus mempersiapkan masyarakatnya untuk menghadapi realitas Komunitas ASEAN tanpa terlalu bergantung pada pemerintah pusat. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah perlu memahami dengan lebih baik dan mendalam mengenai ASEAN dan segala konteksnya. Pemerintah daerah sudah semestinya pula mengambil inisiatif untuk mempersiapkan diri terlibat dalam komunitas antara negara-negara Asia Tenggara dalam Komunitas ASEAN. Potensi-potensi yang dimiliki oleh daerahdaerah di Indonesia sudah sewajarnya dimaksimalkan untuk mendukung posisi Indonesia di ASEAN dan kesuksesan integrasi ini secara umum. Dalam kondisi yang riil, tidak semua elemen di sebuah negara termasuk pemerintah daerah siap menghadapi implementasi Komunitas ASEAN. Ketidaksiapan ini berada dalam banyak dimensi. Salah satunya adalah persoalan informasi mengenai Komunitas ASEAN dan segala dinamikanya yang minim secara kuantitas dan kualitas. Informasi yang tidak jelas substansi dan sumbernya akan menyebabkan ketidaksiapan masyarakat dan pemerintah daerah menghadapi dan terlibat aktif dalam komunitas ASEAN. Masyarakat perlu tahu banyak Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] 4 mengenai apa yang akan mereka hadapi dalam atmosfer Komunitas ASEAN. Begitu juga dengan pemerintah daerah yang akan menghadapi persoalan ekonomi, politik keamanan dan sosial budaya yang kompleks ketika integrasi ini secara bertahap dan sepenuhnya terwujud. Perangkat pengelola informasi daerah atau Biro Humas pada pemerintah daerah memiliki peran khusus dan penting terkait dengan hal ini. Perangkat ini tentu berperan dalam pengumpulan, pengolahan, dan penyampaian informasi terkait Komunitas ASEAN dengan tiga pilarnya ini. Informasi yang dikelola oleh Humas atau perangkat yang relevan digunakan untuk keperluan internal pemerintah daerah dan oleh masyarakat luas. Pengetahuan mengenai ASEAN dan segala dinamikanya adalah hal yang spesifik. Oleh sebab itu, perangkat pengelola informasi daerah atau biro Humas sudah semestinya lebih memahami segala hal mengenai komunitas ASEAN dan bagaimana menyampaikan secara luas melalui berbagai kanal informasi (media) yang ada. Humas yang lebih siap akan menentukan siap atau tidaknya pemerintah dan masyarakat di suatu daerah untuk terlibat dan beradaptasi dalam atmosfer komunitas ASEAN. Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada untuk itu merasa perlu melakukan sinergi dengan pemerintah daerah dalam mempersiapkan diri menghadapi dan mendukung komunitas ASEAN. PSSAT berpikir untuk berkontribusi dan mewujudkan knowledge sharing mengenai ASEAN dan dinamikanya lewat pelatihan yang akan diselenggarakan ini. Peneliti PSSAT yang memiliki pengetahuan terkait kajian-kajian Asia Tenggara akan berbagi kedua hal ini lewat pelatihan yang ditujukan kepada perangkat atau biro Humas Pemerintah Daerah atau fungsi yang relevan dalam struktur pemerintahan daerah. PSSAT juga berharap menjadi mitra strategis dari pemerintah daerah untuk mengantisipasi segala tantangan dan memaksimalkan segala peluang dalam Komunitas ASEAN nantinya. Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] 5 2. Tujuan Kegiatan Kegiatan pelatihan ini disusun dengan beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain : 1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman aparatur Pemerintah Daerah mengenai Asia Tenggara beserta konteks dan dinamikanya. 2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman aparatur Pemerintah Daerah mengenai Komunitas ASEAN yang meliputi 3 pilar yaitu ekonomi, politik dan keamanan, serta sosial budaya. 3. Meningkatkan kemampuan teknis perangkat pengelola informasi daerah atau Humas Pemerintah Daerah dalam mengumpulkan, mengelola, dan menyebarluaskan informasi mengenai Komunitas ASEAN kepada internal Pemerintahan Daerah dan masyarakat luas di daerah. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur Pemerintah Daerah serta masyarakat daerah secara umum dalam menghadapi dan mendukung terbentuknya Komunitas ASEAN. 5. Secara khusus, kegiatan ini juga bertujuan untuk lebih mendorong kualitas hubungan yang lebih baik dan menciptakan sinergi antara universitas khususnya pusat studi sebagai think tank di perguruan tinggi dengan pemerintah daerah sebagai pelaksana pembangunan dan pemgambil kebijakan di daerah. 3. Peserta Peserta kegiatan adalah staf pemerintah daerah secara umum atau staf pengelola informasi dan Humas Pemerintah Daerah secara khusus, baik dari daerah tingkat I (Provinsi) maupun daerah tingkat II (Kabupaten dan Kota) dari seluruh Indonesia. Peserta pelatihan meliputi pegawai pemerintahan daerah pada berbagai level (Kepala bagian, kepala sub bagian, atau staf). Hal ini tergantung Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] 6 dari masing-masing daerah untuk mengirimkan perwakilannya yang relevan dengan substansi pelatihan. Jumlah peserta pelatihan dibatasi maksimal 50 peserta setiap pelatihan untuk menjamin efektifitas dan intensifitas pelaksanaan pelatihan. Akan tetapi, Setiap daerah dapat mengikutsertakan lebih dari satu orang untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini. 4. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 3 hari. Kegiatan akan dilaksanakan pada 9-11 Mei 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan adalah Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM yang beralamat di Jalan Teknika Utara UGM, Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) Sayap Timur, Sleman-Yogyakarta. Kegiatan akan dimulai pada pukul 8 pagi dan berakhir pada pukul 4 sore. Dalam satu hari kegiatan akan terdiri dari 2 sesi pelatihan/kelas. Dengan demikian, dalam waktu 3 hari pelatihan, peserta akan mendapatkan 6 jenis materi pelatihan yang relevan dengan tema dan tujuan pelatihan ini. Penjelasan lebih detail mengenai hal ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya. 5. Materi Pelatihan Berikut ini adalah materi-materi pelatihan yang akan disampaikan pada pelatihan selama 3 hari : A. Pengetahuan umum mengenai Asia Tenggara dan konteks sejarah, politik, ekonomi, dan sosial-budayanya. B. Pengetahuan umum mengenai ASEAN dan tiga pilar pendukungnya. Pengetahuan mengenai blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community). Pengetahuan mengenai blueprint Masyarakat Keamanan ASEAN (ASEAN Securty Community). Pengetahuan mengenai Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (ASEAN Socio Cultural Community). Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] 7 C. Potret Umum kesiapan Indonesia menghadapi Komunitas ASEAN (ASEAN Community) D. Peluang dan tantangan Kehumasan Pemerintah Daerah secara khusus dalam meningkatkan kualitas pembanguna daerah dalam kerangka Komunitas ASEAN. E. Pengetahuan umum mengenai Pengelolaan Informasi dan Hubungan Masyarakat (Humas) Pemerintahan atau Goverment Public Relations F. Pengetahuan & praktek Pengelolaan Informasi & Kehumasan di era digital. Materi ini berhubungan dengan peningkatan pemahaman atas internet beserta karakteristik dan sejumlah platformnya yang potensial untuk mendukung kegiatan Kehumasan. G. Pengetahuan praktis membangun website/saluran informasi pemerintah yang daerah yang dinamis dan interaktif. Pengetahuan praktis pemanfaatan berbagi kanal media sosial untuk mendukung tugas pokok dan fungsi Humas Pemerintah Daerah. Materi-materi pelatihan ini disusun dan akan dibawakan oleh pemateri pelatihan yang merupakan peneliti-peneliti pada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM yang juga merupakan dosen-dosen dari berbagi disiplin ilmu di Universitas Gadjah Mada. Materi pelatihan akan berbentuk slide presentasi, modul cetak dan modul digital. Materi pelatihan juga akan dilengkapi beberapa bahan publikasi yang disediakan oleh Sekretariat ASEAN. Pemateri dalam kegiatan pelatihan ini antara lain : 1. Prof. Bambang Purwanto 2. Prof. Mochtar Mas’oed 3. Prof. Nunung Prajarto 4. Prof. Kwartarini Wahyu Yuniarti 5. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni 6. Drs. Muhadi Sugiono, M.A 7. Dr. Agus Suwignyo 8. Dr. Rimawan Pradiptyo Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] 8 6. Biaya Pelatihan Biaya untuk mengikuti pelatihan ini adalah Rp. 5.000.000,- / orang. Biaya ini meliputi berbagai keperluan peserta pelatihan antara lain : biaya administrasi selama pelatihan, keperluan alat tulis, modul pelatihan (cetak dan digital), bahan-bahan publikasi lain, paket konsumsi selama 3 hari (makan siang dan coffebreak), sertifikat, dan lain-lain. Biaya akomodasi dan penginapan peserta selama pelatihan tidak termasuk dalam komponen biaya ini. Dengan kata lain, panitia pelatihan tidak menyediakan akomodasi dan penginapan peserta. Panitia pelatihan memberikan beberapa rekomendasi hotel untuk peserta dengan pertimbangan kenyamanan, kemudahan akses, dan jarak yang dekat dari tempat pelatihan. Peserta dapat menghubungi panitia untuk memperoleh bantuan pengurusan penginapan selama di Yogyakarta. 7. Mekanisme Pendaftaran Pendaftaran peserta dilakukan paling lambat 3 Mei 2016. Calon peserta pelatihan dapat mendownload formulir (dalam format PDF atau Word) yang disediakan pada halaman website PSSAT (www.pssat.ugm.ac.id) dan dikirimkan via email ke [email protected] dengan subjek : Formulir. Formulir yang dilampirkan pada bagian akhir proposal ini juga dapat digunakan dan dikirim via pos atau email (hasil scan) ke alamat PSSAT. Pendaftaran akan ditutup apabila kuota peserta (50 orang) telah terpenuhi. Setelah mengisi atau mengirimkan formulir pendaftaran, peserta diwajibkan melakukan transfer pembayaran biaya pelatihan ke rekening resmi PSSAT UGM : BANK BNI, Kantor Cabang UGM Bulaksumur Yogyakarta, Rekening No. 0084513254 a.n. Pusat Studi Sosial Asia Tenggara-Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] 9 Bukti transfer dikirimkan via email ke [email protected] dengan subjek : Bukti Pembayaran Pelatihan. Calon peserta yang telah mengisi formulir pendaftaran dan mengirimkan bukti pembayaran akan dihubungi oleh panitia pelatihan melalui email atau telepon untuk dilakukan konfirmasi dan pemberitahuan lebih lanjut dan lengkap mengenai pelaksanaan pelatihan. 8. Sekretariat Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected] Contact Person : Andi Awaluddin Fitrah : 082346721643 / [email protected] Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada Jalan Teknika Utara, Gedung PAU Lantai 1, Sayap Timur Sleman – D.I Yogyakarta Telp. 0274 – 589658 / email: [email protected]