1 KAJIAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH BUMI MASYARAKAT DESA KARANGMOJO KECAMATAN PLANDAAN KABUPATEN JOMBANG Qurrotul Ainiyah1, Ayu Mira Mardani2 Program Studi S-1 Pendidikan Agama Islam, STIT al Urwatul Wutsqo Jombang [email protected] ABSTRACT Islamic Characteristics can be known from genuine faith both the content and process. That faith will make a dedication to God, which further free-spirited, independent and not subject to man and others who replace God. When the tradition and culture of religion eventually accommodated in a religious teachings emerged as ingrained in a community. Earth alms or known with “Sedekah Bumi” which held in the village Karangmojo Jombang District of Plandaan rooted "gugon tuhon" meaning some believed were correct that there is no clear source, but digugu 'trusted' with satuhu 'absolutely'. This study was aimed to determine the earth alms ritual in the village Karangmojo Plandaan Jombang with the Islamic perspective. This type of research is a field research. Data was collected with interview, observation and documentation. The analysis includes data reduction, presentation, and drawing conclusions and verification. While testing the validity of the data is done by triangulation techniques and resources. “Sedekah bumi” tradition in the village Karangmojo Plandaan Jombang is one form of traditional ritual that goes hereditary, do one once after harvest to two on Friday Pahing. Society brings cone or food was escorted to the village square and prayed. Prayer sung to the Arabic language and Java led by Islamic elders trusted by peoples. It is regarded as one of the symbols of human respect for the land is the source of life and gratitude to the Almighty. Food or cone are eaten together and there are dedicated to punden also enlivened by the appearance of offerings Jaranan group. „Sedekah bumi‟ ritual not purely as cultural activities / customs / local local traditions, but still contained the belief in the One who can bring good luck, prosperity, happiness, safety and so forth. But it does contain elements of polytheism and redundancy. Keywords: Islamic Studies, “Sedekah Bumi” tradition ABSTRAK Karakteristik Islam dapat diketahui melalui bidang akidah yang bersifat murni baik isinya maupun prosesnya. Akidah demikian itulah yang yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya pada Allah, yang selanjutnya berjiwa bebas, merdeka dan tidak tunduk kepada manusia dan lainya yang menggantikan posisi Tuhan. Ketika tradisi dan budaya terakomodasi dalam suatu agama akhirnya ajaran agama muncul sebagai hal yang mendarah daging dalam suatu komunitas masyarakat. Sedekah bumi yang dilaksanakan di Desa Karangmojo Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang berakar dari “Gugon tuhon” artinya suatu yang dipercayai kebenaranya yang tidak ada sumbernya secara jelas, akan tetapi digugu’ dipercaya’ dengan satuhu’ benarbenar’. Penelitian ini untuk mengetahui ritual sedekah bumi di desa Karangmojo Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang dalam perspektif Islam. Jenis penelitian adalah field research. Dengan teknik pengumpulan data ; wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data meliputi reduksi, penyajian, serta penarikan kesimpulan dan verifikasi. Sedangkan uji keabsahan data dilakukan dengan Triangulasi teknik dan sumber. Tradisi sedekah bumi di Desa Karangmojo Plandaan Jombang merupakan salah satu bentuk ritual tradisional yang berlangsung turun menurun, dilakukan satu sekali setelah panen ke 1 2 Dosen tetap STIT AL Urwatul Wutsqo Jombang Mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Agama Islam STIT al Urwatul Wutsqo Jombang 2 dua pada hari Jum’at pahing. Masyarakat membawa tumpeng/ makanan yang diiring ke lapangan desa untuk dioakan. Doa dilantunkan dengan bahasa arab dan jawa dipimpin oleh tetua adat yang bernuansa Islami. Ini dianggap sebagai salah satu simbol penghormatan manusia terhadap tanah yang menjadi sumber kehidupan dan rasa syukur kepada Yang Maha Penciptanya. Makanan/tumpeng dimakan bersama sama dan ada yang dipersembahkan ke punden juga diramaikan dengan persembahan tampilan group Jaranan. Ritual sedekah bumi bukan murni sebagai kegiatan budaya/ adat istiadat/tradisi lokal setempat, tetapi masih terkandung keyakinan atas dzat yang bisa mendatangkan rizki, kemakmuran, kebahagiaan, keselamatan dan lain sebagainya. Tetapi yang dilakukannya mengandung unsur kemusyrikan dan kemubadziran. Kata Kunci : Kajian Islam, Tradisi sedekah Bumi A. PENDAHULUAN Ajaran Islam sebagaimana dikemukakan Maulana Muhammad Ali, dapat dibagi kepada dua bagian, yaitu bagian teori atau yang lazim disebut rukun iman, dan bagian praktik yang mencakup segala yang harus dikerjakan oleh orang Islam, yakni amalan-amalan yang harus dijadikan pedoman hidup. Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ini bahwa akidah Islam bersifat murni baik isinya maupun prosesnya. Yang diyakini dan diakui sebagai Tuhan. Dalam prosesnya keyakinan tersebut harus langsung, tidak boleh melalui perantara. Akidah demikian itulah yang yang akan melahirkan bentuk pengabdian hanya pada Allah, yang selanjutnya berjiwa bebas, merdeka dan tidak tunduk kepada manusia dan lainya yang menggantikan posisi Tuhan. Di pusat seluruh sistem keagamaan orang Jawa terdapat sebuah upacara kecil,sederhana, formal, tidak dramatis, dan hampir mengandung rahasia slametan (terkadang disebut juga kenduren). Slametan adalah versi dari apa yang barangkali merupakan upacara keagamaan paling umum di dunia,pesta komunal. Sama seperti hampir semua tempat, ia melambangkan kesatuan mistik dan sosial dari mereka yang ikut serta di dalamnya. Handai taulan, tetangga, rekan sekerja,sanak keluarga, arwah setempat, nenek moyang yang sudah mati serta dewa-dewa yang hampir terlupakan, semuanya duduk bersama dan karena itu, terikat ke dalam sebuah kelompok sosial tertentu yang berikrar untuk tolong menolong dan bekerja sama. Slametan dapat diadakan nyaris untuk semua kejadian yang ingin diperingati, ditebus atau dikuduskan. Kelahiran, perkawinan, kematian, pindah rumah, mimpi buruk, panen, ganti nama, membuka pabrik, sakit, memohon kepada arwah penjaga desa, khitanan, dan permulaan suatu brapat politik, semuanya bisa menyebabkan adanya slametan. Suasana kejiwaanya mungkin berubah-ubah, tetapi struktur upacara yang mendasarinya tetap saja sama. Selalu ada hidangan khas (yang berbeda-beda menurut maksud slametan itu ), dupa, pembacaan doa‟a Islam, dan pidato tuan rumah yang disampaikan dalam bahasa Jawa tingi yang sangat resmi (yang isinya tentu saja berbedabeda menurut peristiwanya). Selalu terlihat tatakrama yang sopan serta sikap yang malumalu. Yang mengesankan bahwa sekalipun upacara itu ringkas dan tidak dramatis, sesuatu yang penting sedang berlangsung. 3 Slametan Sedekah Bumi dilaksanakan oleh masyarakat Desa Karangmojo yang beragama islam, telah memperkokoh eksistensi budaya yang ada di Jawa. Islam bukan sekedar tidak memiliki isi dalam sanubari budaya masyarakat. Islam hadir sebagai mercusuar rahmat semesta dan masyarakat setiap detik dan setiap detik kehidupan mereka diwujudkan dalam apresiasi Islam atas berbagai siklus kehidupan masyarakat. Ketika tradisi dan budaya terakomodasi dalam suatu agama akhirnya ajaran agama muncul sebagai hal yang mendarah daging dalam suatu komunitas masyarakat. Inilah antara lain yang terjadi antara Islam dan Jawa, 3 Cifford Geertz, Agama Jawa Abangan, Santri, Priyayi Dalam Kebudayaan Jawa,terj. (Jakarta: Komunitas Bambu,2013),3-4. 3 kemudian membentuk gugus budaya Islam Jawa.4 tauhid (uluhiyah dan rububiah) yang merupakan tujuan semua aktivitas hidup muslim. Semua nilai-nilai lain yang termasuk amal shaleh dalam Islam termasuk nilai Instrumental yang berfungsi sebagai alat dan prasarat untuk meraih nilai tauhid. Dalam praktek kehidupan nilai-nilai instrumental itulah yang banyak dihadapi oleh manusia. Nilai-nilai Pendidikan Islam adalah sifat-sifat atau hal-hal yang melekat pada pendidikan Islam yang digunakan manusia sebagai dasar untuk mencapai tujuan hidup manusia yaitu mengabdi kepada Allah SWT. Nilai-nilai tersebut perlu ditanamkan sejak kecil, karena pada waktu itu adalah masa yang tepat untuk menanamkan kebiasaan yang baik kepadanya. Materi yang digunakan dalam upaya penanaman nilainilai pendidikan Islam yaitu: 1. Akidah Aqidah Islam ditautkan dengan rukun iman atau keyakinan. Kedudukan sangat sentral dan fundamental, seperti disebutkan diatas , menjadi asas sekaligus sangkutan atau gantungan segala sesuatu dalam Islam, juga menjadi titik tolak kegitan seorang muslim. Akidah Islam berawal dari keyakinan kepada Dzat Mutlak Yang Maha Esa yang disebut Allah. Allah Maha Esa dalam zat, sifat, perbuatan dan wujud-Nya, sehingga itu disebut tauhid. Adapun tauhid disini menjadi inti rukun iman dan seluruh keyakinan Islam. Jika orang telah menerima tauhid sebagai keyakinan yakni asal yang pertama, asal dari segalagalanya dalam keyakinan Islam, maka rukun iman-lah yang menjadi inti ketauhidan seorang muslim. 8 Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai Tuhan yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dan dua kalimah syahadat, yaitu menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa nabi Muhammad sebagai utusan-Nya, perbuatan dengan amal shalih. Akibat demikian itu mengandung arti bahwa dari orang yang beriman tidak ada rasa dalam hati, atau ucapan di mulut dan perbuatan Sedekah bumi ini dilakukan setiap tahun di sebuah pohon ringin yang dikultuskan sebagai pohon keramat. Ada sebagian pemikiran di masyarakat yang menyalahi hukum syara‟ yakni ketika ada warga masyarakat Desa Karangmojo yang tidak melaksanakan Sedekah Bumi maka ada bala‟ yang akan terjadi di keluarga. Sedekah bumi, setiap tahunnya dilaksanakan di Desa Karangmojo Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Filsafat Jawa mengatakan “Gugon tuhon” artinya suatu yang dipercayai kebenaranya atau ajaran yang tidak ada sumbernya secara jelas, akan tetapi digugu‟ dipercaya‟ dengan satuhu‟ benar-benar‟. Banyak adat istiadat yang terbangun dengan gugon tuhon ini. Suatu fakta yang sulit diungkap secara rasional, namun sulit diingkari. 5 Masyarakat Desa Karangmojo memiliki sistem kekerabatan yang tinggi menyebabkan setiap kegiatan sosial agama dilakukan secara gotong royong dan tolong menolong. Perbuatan benar dan salah tergantung baik dari baik dan buruknya tujuan dari perbuatan yang dilakukan. 6 Peneliti mencoba menguak tentang tradisi sedekah bumi yang sudah mentradisi di kalangan masyarakat Desa Karangmojo yang mayoritas beragama Islam dari segi kajian Islam. B. KAJIAN LITERATUR Islam berasal dari bahasa Arab aslama, yuslimu, islaman yang berarti berserah diri, patuh dan tunduk. Islam menjadi suatu agama yang ajaranya diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui nabi Muhammmad SAW.7 Islam memandang dengan adanya nilai mutlak dan nilai intrinsik yang berfungsi sebagai pusat dan muara semua nilai. Nilai tersebut adalah 4 Perpustakan.stainsalatiga.ac.id diakses pada tanggal 26 Oktober 2016 5 Hariwijaya, Filsafat Jawa Ajaran Leluhur Warisan Leluhur (Jogjakarta: Gelombang Pasang,2014),30. 6 Bpk Wahyudi, 16-10-2016. 7 Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2009), 338-339. 8 Perpus.iainsalatiga.ac.id. diakses pada tanggal 26 Oktober 2016 4 melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah, yakni tidak ada niat, ucapan dan perbuatan yang dikemukakan oleh orang yang beriman itu kecuali yang sejalan dengan kehendak Allah. Akidah dalam Islam harus berpengaruh ke dalam segala aktivitas yang dilakukan manusia, sehingga berbagai aktivitas tersebut bernilai ibadah. Dalam hubungan ini Yusuf Al- Qardhawi mengatakan bahwa iman menurut pengertian yang sebenarnya ialah kepercayaan yang meresap ke dalam hati , dengan penuh keyakinan tidak bercampur syak dan ragu, serta pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku, dan perbuatan sehari-hari.9 Akidah Islam bukan sekedar keyakinan dalam hati, melainkan pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dan dasar dalam bertingkah laku, serta berbuat yang pada akhirnya menimbulkan amal shaleh. 10 Aqidah adalah pokokpokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang beriman (mu‟min). Namun bukan berarti keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang secara dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil naqli. Akan tetapi, karena akal manusia para Ulama sepakat bahwa dalil- dalil aqli yang haq dapat menghasilkan keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil – dalil naqli yang dapat memberikan keimanan yang diharapkan adalah dalil – dalil yang qath‟i. 2. Syari‟ah Imam syafi‟i dalam kitab dalam kitab beliu Ar-Risalah, syariat adalah peraturanperaturan yang lahir yang bersumber dari wahyu dan kesimpulan-kesimpulan yang berasal dari wahyu itu mengenai tingkah laku manusia. Sebagian ketetapan Allah baik berupa larangan maupun dalam bentuk suruhan, syari‟at mengatur jalan 9 Yusuf Al Qardhawi,Iman dan Kehidupan,(terj) H. Fachruddin Hs., dari judul Al-Imanwa Al Hayat, (Jakarta : Bulan Bintang, 1997), cet I, 25. 10 Abuddin Nata,Metodologi Studi Islam,(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada),83-85. hidup dan kehidupan manusia. Dilihat dari segi ilmu hukum, syariat adalah norma hukum dasar yang diwahyukan Allah, yang wajib diikuti orang Islam baik berhubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia maupun benda dalam masyarakat. Adapun ilmu fiqih adalah ilmu yang berusaha memahami hukum-hukum dasar yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan kitab-kitab hadis. Maka Secara sederhana hukum syari‟at adalah semua ketentuan hukum yang disebut langsung oleh Allah melalui firman-Nya yang terdapat dalam Al-Qur‟an dan Sunah Nabi dan dalam kitab-kitab hadis. Hukum fiqih, adalah rumusan hukum yang dihasilkan oleh ijtihad para ahli hukum Islam.11 3. Akhlak Akhlak secara etimologis yang bersangkutan dengan perubahan tingkah laku antara lain budi pekerti manusia. Budi pekerti juga berarti yang lebih dalam lagi karena mengenai sifat dan watak yang telah melekat pada diri pribadi, telah menjadi kepribadianya. Akhlak terhadap makhluk dapat dibagi menjadi dua yaitu: Akhlak terhadap manusia, akhlak ini dapat dibagi menjadi dua yaitu akhlak terhadap diri sendiri dan akhlak terhadap orang lain semisal Rasulullah, orang tua, tetangga, dan masyarakat. Serta Akhlak terhadap bukan manusia juga dapat dipecah menjadi dua yaitu: akhlak terhadap makhluk hidup bukan manusia misal, terhadap flora dan fauna dan akhlak terhadap makhluk (mati) bukan manusia misal, akhlak terhadap tanah, air, udara dan sebagainya.12 C. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan (field research). Dimana dalam penelitian lapangan (field research) ini bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial, individu, kelompok, lembaga atau masyarakat.Ada 3 Teknik 11 12 Ibid Ibid 5 pengumpulan data yang dipergunakan; wawancara, observasi dan dokumentasi. Dalam hal ini wawancara dilakukan oleh peneliti yaitu: Kepala Desa, Tokoh Masyarakat dan warga Desa Karang Mojo. Kegiatan yang diobservasi diantaranya: kegiatan masyarakat Desa Karangmojo Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang, tempat yang dijadikan berkumpul ketika sedekah bumi, doa yang dilafalkan pada acara sedekah bumi, dan Kesenian yang ditampilkan .Sedangkan Dokumen yang dipakai penelitian ini adalah: catatan, notulen rapat, agenda, dan foto acara kegiatan sedekah bumi. Aktivitas dalam analisis meliputi reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), serta penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing verification). Sedangkan teknik untuk mengecek kredibilitas data dilakukan dengan Triangulasi teknik dan Triangulasi sumber dengan cara mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan, mengeceknya dengan berbagai sumber data dan memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.13 pemukiman 33,00 Ha dan Luas Tanah Kas Desa : 28,889 Ha. 2. Tradisi Sedekah Bumi yang ada di masyarakat. Sedekah bumi merupakan upacara adat yang dilaksanakan secara turun-temurun dari nenek moyang. Upacara ini dilaksanakan setahun sekali. Pada masyarakat Desa Karangmojo melaksanakan tradisi sedekah bumi untuk kelancaran ketika menanam padi juga menentramkan hidup secara lahir bathin. Sehingga masyarakat Desa Karangmojo menghargai nilai-nilai luhur yang sudah menjadi tradisi di masyarakat. 14 Adapun yang melatar belakangi adanya tradisi sedekah bumi tidak ada, bahwasanya tradisi tersebut telah dilaksanakan secara turun temurun dan tidak diketahui asal-usul serta awal dilaksanakanya. Perayaan ini biasa dilaksanakan warga Desa Karangmojo setahun sekali. 3.Tujuan Sedekah Bumi a. Untuk menghormati, menyukuri, pemberian Allah mohon keselamatan kepada Allah melalui arwah leluhur atau kepada kekuatan-kekuatan Ilahi yang lain. b. Mengajari masyarakat akan bersedekah ketika sesudah panen. Menurut agama kan juga ada tuntunan agar kita bersedekah. c. Melestrasikan tradisi leluhur yang harus dilestarikan. d. Syukuran hasil panen melimpah e. Kepercayaan kepada yang (mbaurekso)/leluhur, tanda syukur kepada Allah Swt f. Menjalin silaturrahmi. g. Orang yang menanam padi selamat dan masyarakat juga selamat D. HASIL PENELITIAN 1. Mengenal Desa Karangmojo Kecamatan Plandaan Kabupaten Jombang. Desa Karangmojo ini termasuk wilayah Kecamatan Plandaan, kabupaten Jombang, yang Terdiri dari 6 (enam) Dusun, yaitu : Tambakrejo, Bulubandar, Mojogulung, Klampisan, Karangmangu, dan dusun Sidolengkep. Desa Karangmojo, dengan batas-batas : sebelah utara berbatasan dengan Desa Tanggung kramat kecamatan Ploso. Sebelah timur dibatasi denga sungai Brantas, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jatimlerek Kecamatan Plandaan dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Plandaan kecamatan Plandaan. Luas wilayah Desa Karang mojo ini 242,90 Ha, dengan luas Tanah Pertanian: 209,33 Ha, Luas tanah 4. Bentuk bentuk Sedekah Bumi a. Selametan di punden dengan membawa tumpeng dan jajan pasar. 13 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ,(Bandung : Alfhabeta,2010)., 83. 14 Bpk. Abu 16 Oktober 2016. 6 b. Menyisakan hasil bumi sedikit untuk disedekahkan kepada masyarakat. menghormati leluhur, jadi tidak ada pengaruh apa apa15 5. Pelaksanaan Sedekah Bumi Dilaksanakan sekali dalam setiap tahun pada saat setelah panen ke dua [ada hari Jum‟at pahing. E. PEMBAHASAN Tradisi sedekah bumi ini dapat dilihat dari bebrpaa sisi : 1. Niat dan Tujuan. Niat masyarakat melakukan ritual Sedekah bumi adalah sebagai rasa syukur dan mohon keselamatan kepada Allah melalui arwah leluhur atau kepada kekuatan-kekuatan Ilahi yang lain agar panen yang akan datang juga berlimpah. Ini menunjukkan bahwa sedekah bumi ini dianggap tidak hanya sebagai tradisi adat istiadat atau budaya, tetapi juga bagaian dari kepercayaan masyarakat bahwa sedekah bumi juga memiliki kekuatan supranatural yang bisa menyambungkan dengan “Dzat penguasa” yang bisa mendatangkan rizki, memakmurkan ekonomi, menyelamtkan warga desa, dan lain lain (Syirik) 2. Pelaksanaan Pra Tradisi sedekah bumi : Kepala desa dan perangkat musyawarah tentang pelaksanaan sedekah bumi. Kronologis tradisi sedekah bumi : Masyarakat membawa hasil bumi di balai desa, hasil bumi dikarak menuju lapangan, setelah itu didoa‟i oleh Pak Modin,dilengkapi dengan jaranan. Nasi tumpeng dan hasil bumi ada yang dimakan bersama-sama ada juga sebagian masyarakat yang menempatkan sedikit makanan di bawah pohon beringin.” Analisa : sekilas ritual ini adalah kegiatan Sodaqohan berjamaah/ bersama sama sebagai perwujudan rasa syukur atas nikmat dan karunia rizki dari Tuhan berupa hasil panen yang melimpah dengan cara saling memberi makanan kepada sesama, berdoa. Hanya kemudian masih ada kegiatan meninggalkan sebagian kecil makanan di puden yang jika dilihat itu mengandung kesyirikan, kemaksiyatan dan kemubadziran 6. Tempat Pelaksanan Sedekah bumi Yaitu di area balai desa kemudian diarak menuju lapangan desa Karangmojo ditempat yang teduh, di dekat pohon beringin dekat punden 7. Pemimpin Tradisi Sedekah Bumi Pemimpin tradisi sedekah bumi ialah Kepala desa.Tokoh masyarakat serta tokoh Agama hanya mengawal adanya tradisi sedekah bumi.”. 8. Kronologi Pelaksanaan Sedekah Bumi Pra Tradisi sedekah bumi : Kepala desa dan perangkat musyawarah tentang pelaksanaan sedekah bumi. Kronologis tradisi sedekah bumi : Masyarakat membawa hasil bumi di balai desa, hasil bumi dikarak menuju lapangan, setelah itu didoa‟i oleh Pak Modin, setelah itu nasi tumpeng dan hasil bumi ada yang dimakan bersama-sama ada juga sebagian masyarakat yang menempatkan sedikit makanan di bawah pohon beringin.” 9. Pengaruh/fungsi Sedekah Bumi Terhadap kehidupan a. Sebelum saya mengadakan kirab sedekah bumi tikus yang di sawah itu buanyak, Saya dulu juga hampir tiap malam tidur di sawah untuk setrum tikus, tetapi setelah saya mengadakan sedekah bumi tikus – tikus sedikit berkurang. b. Berpengaruh, kalau kita tidak melakukannya maka ketika menanam padi bisa rugi. c. Karena rezeki itu sudah ketentuan Allah Swt.Kita melaksanakan tradisi sedekah bumi hanya untuk 15 Wawancara dengan P.Wahyudi, pada tanggal 16 Oktober 2016 pukul 10.00 WIB 7 3. Pengaruh Sebagian masyarakat masih mempercayai bahwa Sedekah bumi ini harus dilaksanakan, jika tidak maka akan membawa pengaruh adanya hama tikus, panen gagal, dan tidak pantas atau gak ilo’. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada kepercayaan bahwa jika ada kegagalan panen atau hama adalah karena tidak melakukan Sedekah bumi. F. KESIMPULAN Berdasar temuan data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ritual sedekah bumi yang dilakukan setiap tahun di desa Karangmojo, Kecamatan Plandaan kabupaten Jombang bukan murni sebagai kegiatan budaya/ adat istiadat/tradisi lokal setempat, tetapi masih terkandung keyakinan atas dzat yang bisa mendatangkan rizki, kemakmuran, kebahagiaan, keselamatan dan lain sebagainya. Tetapi yang dilakukannya mengandung unsur kemusyrikan, karena masih tidak murni TIADA TUHAN SELAIN ALLAH SWT. Ini seharusnya menjadi bahan kajian bagi pejabat terkait agar meluruskan ritual keagamaan sehingga masyarakat tidak terjebak dalam kemusyrikan baik secara sadar maupun tidak telah dilakukan secara turun temurun G. REFERENSI [1] Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2009) [2] Cifford Geertz, Agama Jawa Abangan, Santri, Priyayi Dalam Kebudayaan Jawa,terj. (Jakarta: Komunitas Bambu,2013) [3] Fachruddin Hs., dari judul Al-Imanwa Al Hayat, (Jakarta : Bulan Bintang, 1997) [4] Hariwijaya, Filsafat Jawa Ajaran Leluhur Warisan Leluhur (Jogjakarta: Gelombang Pasang,2014). [5] Perpustakan.stainsalatiga.ac.id diakses pada tanggal 26 Oktober 2016 [6] Yusuf Al Qardhawi,Iman dan Kehidupan,(terj) H. Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ,(Bandung : Alfhabeta,2010).