PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MINAT, KEMAMPUAN DAN KESALAHAN DALAM MEMECAHKAN OPERASI HITUNG MATEMATIKA SUKU MEE PAPUA (Studi Kasus pada Mahasiswa Suku Mee di Yogyakarta) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika Oleh: Nama : Agustian Tatogo NIM : 101414064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI MOTTO HIDUP Dou, Gai, Ekowai (Falsafah hidup Manusia Mee) Gunungpun kudaki, jalan berliku kutelusuri, lautpun kuseberangi, di sana kutemukan cinta (pengalaman hidup) Lakukanlah dengan hati, bukan dengan pikiran Berbagilah kepada mereka yang sangat membutuhkan bantuanmu namun tidak harus menuntut balasan. Manusia pembelajar adalah manusia sukses Kesuksesan bukan akhir dari hidup, namun justru awal dari perubahan. Belajar tidak mempunyai jarak, tidak mempunyai waktu, tidak mempunyai umur, tidak mempunyai situasi dan kondisi, maka belajarlah sampai mati. iv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan penuh syukur, kupersembahkan karyaku ini kepada: Kedua orang tuaku yaitu Bapak Marius Tatogo dan Ibu Maria Mote Saudari- saudariku tersayang Kakak Agustiana Tatogo, Kakak Merry Christiana Tatogo, Adik Ida Vincentia Tatogo dan adik (Alm.) Selfi Sisilia Tatogo Kakak Agustina Tatogo, Adik Yanuarius Tatogo dan Risno Tatogo Kepada Serikat Jesuit yang telah mendukung penulis selama belajar dari SMA hingga kuliah. Kepada sahabatku, Yosina Degei Kepada teman- teman seperjuangan P.Mat 2010 Kepada teman- teman Papua di Yogyakarta dan seluruh anak Meedi Yogyakarta dan Solo Kepada Tanah Meuwo dan Tanah Papuaku tercinta v PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRAK Agustian Tatogo. 2015. Minat, Kemampuan dan Kesalahan dalam Memecahkan Operasi Hitung Matematika Suku Mee Papua (Studi Kasus pada Mahasiswa Suku Mee di Yogyakarta). Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kemampuan pemahaman subjek dalam menyelesaikan soal matematika khususnya operasi hitung, (2) mengetahui jenis kesalahan subjek dalam menyelesaikan soal matematika dan (3) mengetahui minat subjek dalam pembelajaran matematika pada materi operasi hitung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif yakni melihat kemampuan pemahaman subjek, menganalisis kesalahan pada soal matematika terutama operasi hitung dan melihat minat belajar dalam pembelajaran matematika. Selain metode kuantitatif, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif yaitu pemberian lembar kuesioner dan lembar wawancara untuk dijawab oleh subjek. Pengambilan data dilakukan pada bulan Mei sampai Juni 2014. Subjek penelitian adalah mahasiswa Mee yang berada di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan di asrama mahasiswa Mee. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah operasi hitung yakni penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dalam penelitian ini dilakukan tiga kali tes yakni tes pertama dengan materi penjumlahan dan pengurangan. Tes kedua dengan materi perkalian dan pembagian. Tes ketiga dengan materi gabungan dari penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) kemampuan subjek dalam menyelesaikan soal operasi hitung, pada tes pertama subjek dengan kemampuan baik adalah 50% dan tes kedua, subjek dengan kemampuan baik adalah 70%. Kompetensi pertama pada tes ketiga, subjek dengan kemampuan baik adalah 85% dan kompetensi kedua pada tes ketiga, subjek dengan kemampuan baik adalah 95%. (2) Sementara jenis- jenis kesalahan yang paling dominan dilakukan subjek dalam menyelesaikan soal operasi hitung pada ketiga tes yakni (a) tes pertama, (i) kesalahan teknis perhitungan, (ii) kesalahan konsep, (iii) kesalahan menyajikan data dan kesalahan mengintepretasikan bahasa ke dalam matematika. (b) Tes kedua, (i) kesalahan mengintepretasikan bahasa kedalam bahasa matematika, (ii) kesalahan konsep, (iii) kesalahan teknis, (iv) kesalahan menyajikan data dan (v) kesalahan karena jawaban tidak diperiksa kembali. (c) Tes ketiga, (i) kesalahan menggunakan konsep, (ii) kesalahan teknis, (iii) kesalahan karena tidak diperiksa kembali, (iv) kesalahan mengintepretaskan bahasa dan (v) kesalahan menyajikan data. (3) Pada analisis minat, dapat simpulkan bahwa minat belajar subjek secara individu yang tergolong sangat tinggi sebesar 80% dan tinggi sebesar 20%, sementara minat belajar subjek secara keseluruhan juga termasuk dalam kategori sangat tinggi. Kata Kunci: Kemampuan, Kesalahan, Minat, Operasi Hitung viii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ABSTRACT Agustian Tatogo. 2015. Interest, Ability and Error in Solving Mathematics Arithmetic Operation for Mee Tribe Students in Papua (Case Study of Mee Tribe Students Course in Yogyakarta). Thesis. Mathematics Education Studies Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, The Faculty of Education, University of Sanata Dharma University, Yogyakarta. Purpose of the research to (1) know the ability of understanding the subject in solving mathematics problems special arithmetics operations, (2) know the type errors subjects in solving mathematics problems, and (3) know interest subjects in learning mathematics at arithmetics operations. The method used in this study descriptive see the ability of understanding the subject, analyze arithmetics operations errors especially mathematics problem and to see the interest in mathematics learning. In other quantitative methods, the research use qualitative methods as given questioner and the questionnaire to be answered by subject. Taking of the data did on May and June 2014. The subjects were Mee students which was in Yogyakarta. The research did in Mee students dormitory. The matter used in the research is arithmetics operations are addition, subtraction, multiplication and division. In this research used three times test are the first test is addition and subtraction. The second test is multiplication and division. The third test is combined matter are addition, subtraction, multiplication and division. The results of this study are (1) the ability of the subject in solving arithmetic operations, the first test subject good ability is 50%, the second test subject good ability is 70%. The first competence of third test subject good ability is 85% and the second competence of third test subject good ability is 95%. (2) While the types of errors made the subject of the most dominant in solving arithmetics operations on three tests: (a) the first test, (i) technical errors, (ii) the concept errors, (iii) present data errors and interpret errors into the language of mathematics. (b) The second test, (i) a mistake to interpret the language into mathematics, (ii) the concept errors, (iii) technical errors, (iv) present data errors and (v) errors because the answers are not checked. (c) The third test, (i) concept errors, (ii) technical errors, (iii) errors because subject not checked back, (iv) interpret language errors and (v) present data errors. (3) In the interest of analysis, it can be concluded that the interests of individual study subjects were classified as very high is 80% and a high of 20%, while the interest in studying the subject as a whole is also included is very high category. Keywords: Ability, Error, Interest, Arithmetic Operation ix PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Minat, Kemampuan dan Kesalahan dalam Memecahkan Operasi Hitung Matematika Suku Mee Papua (Studi Kasus pada Mahasiswa Suku Mee di Yogyakart)” ini dengan baik. Skripsi ini dapat terselesaikan berkat bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2. Bapak Drs. Aufridus Atmadi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 3. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pedidikan Matematika 4. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Lasarus Goo, Aser Yeimo dan Benediktus Degei selaku Badan Pengurus Harian Ikatan Mee di Yogyakarta dan Solo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian pada mahasiswa Mee di kota Yogyakarta. Dan, kepada Pemerintah Daerah di Meuwo yang mendukung penulis melalui ikatan besar Mee Kota Yogyakarta dan Solo. x PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6. Kongregasi Serikat Jesuit (SJ) dan SMA YPPK Adhi Luhur Kolese Le Cocq d’Armandville Nabire memberikan dukungan berupa beasiswa. 7. Segenap dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan dukungan selama penulis belajar di kampus Sadhar. 8. Kepada kedua orang tua, Bapak Marius Tatogo dan Ibu Maria Mote serta saudari- saudariku Kakak Agustiana Tatogo, Kakak Mery Christiana Tatogo, adik Ida Vincetia Tatogo dan adik (Alm.) Selfi Sisilia Tatogo yang telah memberikan dukungan dan motivasi penulis selama penulis belajar dari bangku TK hingga kuliahdan kepada Kakak Agustina Tatogo, Yanuarius Tatogo, dan Risno Tatogo yang membantu keluarga dalam memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis. 9. Terimakasih kepada Yosina Degei sebagai teman dan sahabat sejatiku. 10. Kepada teman- teman angkatan 2010 atas motivasi dan dorongannya dan kepada teman- teman Komunitas Paniai (Kompai). 11. Terakhir, penulis beterimakasih kepada sepeda onthelku yang selalu menemani penulis dalam berbagai kegiatan selama berada di Kota yogyakarta. Sepeda inilah yang membawa penulis ke mana saja, keliling Pulau Jawa. Terimakasih padamu sepeda bekas. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dan menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan lebih lanjut sehingga skripsi ini dapat lebih bermanfaat. Yogyakarta, 22 Januari 2015 Penulis xi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN MOTTO.............................................................................................iv HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN..................................vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI........................................................vii ABSTRAK...........................................................................................................viii ABSTRACT...........................................................................................................ix KATA PENGANTAR.............................................................................................x DAFTAR ISI ........................................................................................................xii DAFTAR TABEL.................................................................................................xv LAMPIRAN........................................................................................................xvii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................................1 B. Identifikasi Masalah.....................................................................................3 C. Pembatasan Masalah....................................................................................4 D. Rumusan Masalah........................................................................................4 E. Tujuan Penelitian.........................................................................................5 F. Pembatasan Istilah.......................................................................................5 G. Manfaat Penelitian.......................................................................................7 xii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI H. Sistematika Penulisan...................................................................................8 BAB II LANDASAN TEORI................................................................................10 A. Suku Mee....................................................................................................10 B. Operasi Hitung Matematika.......................................................................13 C. Kemampuan...............................................................................................19 D. Kesalahan...................................................................................................21 E. Minat Belajar..............................................................................................24 F. Penelitian Serupa........................................................................................25 G. Kerangka Berpikir......................................................................................27 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................28 A. Jenis Penelitian...........................................................................................28 B. Waktu dan Lokasi Penelitian.....................................................................28 C. Subjek Penelitian........................................................................................28 D. Objek Penelitian.........................................................................................29 E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data................................................29 F. Metode Teknik Analisis Data.....................................................................34 G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan...............................41 BAB IV PELAKSANAAN DAN ANALISIS.......................................................45 A. Profil Mahasiswa Suku Mee........................................................................45 B. Pelaksanaan Penelitian................................................................................46 C. Hasil Analisis dan Pembahasan...................................................................49 1. Tes Pemahaman.....................................................................................49 2. Analisis Kesalahan................................................................................58 xiii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Analisis Minat Belajar...........................................................................95 4. Wawancara............................................................................................97 D. Faktor Penyebab Kesalahan Subjek..........................................................101 1. Kemampuan.........................................................................................101 2. Kesalahan Subjek................................................................................104 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................105 A. Kesimpulan..............................................................................................105 1. Kemampuan.......................................................................................105 2. Analisis Kesalahan.............................................................................105 3. Motivasi Belajar.................................................................................108 B. Saran.........................................................................................................108 DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................111 xiv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Perhitungan bahasa Mee.......................................................................12 Tabel 3.1. Minat belajar dalam melakukan operasi hitung....................................31 Tabel 3.2. Lembar Wawancara...............................................................................33 Tabel 3.3. Kriteria Pemahaman Materi..................................................................35 Tabel 3.4. Teknik Analisis Data.............................................................................36 Tabel 3.5. Rekapitulasi kesalahan subjek..............................................................38 Tabel 3.6. Kriteria minat subjek.............................................................................40 Tabel 3.7. Kriteria minat belajar secara keseluruhan.............................................40 Tabel 4.1. Jadwal pelajaran matematika pada Asrama Paniai...............................46 Tabel 4.2. Jadwal pelajaran matematika pada Asrama Dogiyai............................47 Tabel 4.3. Jadwal pelajaran matematika pada Asrama Deiyai..............................47 Tabel 4.4. Tabulasi pada Tes I, Tes II dan Tes III.................................................50 Tabel 4.5. Tingkat Pemahaman kompetensi I pada tes Pertama............................51 Tabel 4.6. Tingkat Pemahaman kompetensi II pada Tes kedua.............................52 Tabel 4.7. Tingkat Pemahaman kompetensi I pada tes ketiga...............................53 Tabel 4.8. Tingkat Pemahaman kompetensi II pada tes ketiga..............................54 Tabel 4.9. Kompetensi I pada tes pertama dan tes kedua .....................................54 Tabel 4.10. Kompetensi II pada tes pertama dan tes kedua ..................................56 Tabel 4.11. Total kompetensi total.........................................................................57 Tabel 4.12. Analisis kesalahan subjek nomor 1.....................................................59 Tabel 4.13. Analisis kesalahan subjek nomor 2.....................................................61 xv PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 4.14. Analisis kesalahan subjek nomor 3.....................................................64 Tabel 4.15. Analisis kesalahan subjek nomor 4.....................................................67 Tabel 4.16. Rekap kesalahan dengan kompetensi pertama pada tes pertama.......69 Tabel 4.17. Analisis kesalahan subjek pada nomor 1............................................71 Tabel 4.18. Analisis kesalahan subjek pada nomor 2............................................74 Tabel 4.19. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3............................................75 Tabel 4.20. Rekap kesalahan dengan kompetensi kedua pada tes kedua.............77 Tabel 4.21. Analisis kesalahan subjek pada nomor 1............................................79 Tabel 4.22. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3............................................81 Tabel 4.23. Rekap kesalahan dengan kompetensi pertama pada tes ketiga..........83 Tabel 4.24. Analisis kesalahan subjek pada nomor 2............................................85 Tabel 4.25. Analisis kesalahan subjek pada nomor 4............................................89 Tabel 4.26. Rekap kesalahan dengan kompetensi kedua pada tes ketiga.............91 Tabel 4.27. Analisis kesalahan berdasarkan jenis kesalahan.................................92 Tabel 4.28. Analisis kesalahan berdasarkan subjek...............................................93 Tabel 4.29. Hasil lembar koesioner........................................................................95 Tabel 4.30. Kriteria minat belajar subjek...............................................................96 Tabel 4.31. Ringkasan jawaban hasil wawancara..................................................97 xvi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI LAMPIRAN Lampiran A. Tes Pemahaman Operasi Hitung Matematika dan Tabulasinya Lampiran B. Lembar Koesioner dan Tabulasinya Lampiran C. Lembar Wawancara dan Tabulasinya Lampiran D. Presensi Kehadiran Lampiran E. Dokumentasi (Foto) Lampiran F. Surat Ijin xvii PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan nenek moyang suku Mee selalu digambarkan dengan alam di daerah mereka sehingga mereka memiliki tempat-tempat untuk hidup. Mereka memiliki kemampuan dan kerja keras dalam bidang pertanian (seperti: petani ubi jalar, talas, sayur- sayuran, tebu, serta buah- buahan), peternakan (seperti: pelihara babi, ayam, sapi) dan keterampilan terutama kerajinan tangan (seperti: anyam noken/tas tradisional, anyam eba/payung tradisional, membuat perahu, membuat pagar, dsb). Suku Mee hidup di wilayah Paniai. Wilayah tersebut terletak di Pegunungan Tengah Papua. Wilayah Paniai, kini telah dimekarkan menjadi tiga kabupaten yakni Kabupaten Paniai, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Deiyai serta Kabupaten Nabire. Pada awalnya, pendidikan formal dirasa tidak begitu penting bagi masyarakat Mee. Hal ini disebabkan karena orang tua Mee kurang mementingkan masa depan pendidikan anaknya. Tidak semua orang tua yang memberi dorongan kepada anaknya untuk belajar. Akibatnya, sampai saat ini, banyak orang Mee yang belum mengenyam pendidikan formal. Ketika budaya luar masuk ke daerah Mee, budaya Mee yang aslinya mulai hilang. Hal ini disebabkan terpengaruhnya orang Mee pada budaya luar sehingga pola berpikir orang Mee pun berubah. Budaya luar tersebut dapat berpengaruh pada setiap 1 bidang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2 kehidupan orang Mee. Salah satunya adalah bidang pendidikan. Saat ini, pendidikan formal dan nonformal telah banyak di daerah suku Mee (Meuwo). Masyarakat Mee telah mengetahui masalah- masalah yang bersifat matematis. Pengetahuan matematika, khususnya tentang bilangan dan operasinya sudah ada sejak suku Mee ada. Pengetahuan tentang matematika khususnya bilangan dan operasinya sudah diterapkan di pendidikan formal seperti sekolah. Matematika menjadi sebuah mata pelajaran yang harus diajarkan kepada siswa di sekolah dan pada setiap jenjang pendidikan. Kata “Matematika” menjadi sebuah kata yang masih dirasa asing bagi masyarakat Mee, terutama anak-anak di daerah Pegunungan Tengah Papua. Setiap orang Mee pasti cerdas namun kurang menunjukkan kecerdasannya dalam hal menghitung matematika. Hal itu disebabkan karena mereka belum mau mencoba sendiri ilmu tentang matematika. Karena belum memahami matematika, maka matematika itu pelajaran yang sulit serta pelajaran yang menakutkan bagi masyarakat pada umumnya. Orang Mee memiliki kemampuan dalam menyelesaikan matematika sederhana dalam kehidupan sehari-hari seperti menghitung kalender dalam suku Mee, membuat ladang (bedeng) dengan menggunakan pemikiran geometri, namun mereka masih belum memahami perhitungan matematika secara fornal seperti operasi hitung matematika. Misalnya, sebuah pengalaman yang dialami salah satu SMA di Nabire, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMA Adhi Luhur mengatakan “Para siswa dari pedalaman acap menemukan kesalahan di pelajaran matematika. Dari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 sepuluh soal penjumlahan bilangan pecahan, rata-rata ada lima sampai sepuluh anak yang mampu menjawab dengan benar semua soal itu, lainnya keliru”. Sebagian siswa dari kelas tersebut adalah siswa pedalaman. Para siswa pedalaman yang dimaksud adalah anak-anak suku Mee dan beberapa anak suku Moni. Hal ini berarti, mereka yang menjawab soal operasi hitung matematika hanya 15% sampai 30%. Dengan melihat kemampuan pemahaman matematika pada mahasiswa Mee di Pulau Jawa terutama di Yogyakarta, penulis memberikan pelajaran matematika tentang operasi hitung selama dua tahun. Berdasarkan pemberian pelajaran matematika tambahan, penulis ingin meneliti kemampuan pemahaman mereka terhadap matematika dan kesalahan-kesalahan terjadi dalam penyelesaian masalah matematika terutama operasi hitung. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan dan Analisis Kesalahan dalam Memecahkan Operasi Hitung Matematika bagi Mahasiswa Suku Mee Papua (Studi Kasus pada Kursus Matematika di Yogyakarta)”. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, peneliti melihat beberapa permasalahan yang melatarbelakangi untuk melakukan penelitian ini antara lain: 1. Ketika anak dihadapkan pada pelajaran matematika di sekolah, banyak anak yang tidak mengerti secara baik pengetahuan tentang matematika khususnya operasi hitung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4 2. Pengetahuan dasar matematika, belum mereka pahami dengan baik. Hal ini terlihat ketika mereka mengerjakan soal matematika terkait operasi hitung. C. Pembatasan Masalah Untuk lebih memudahkan penulis dalam penelitian ini, penulis perlu membatasinya agar tidak keluar dari batasan masalah tersebut: 1. Peneliti melakukan penelitian di daerah Yogyakarta khususnya mahasiswa Mee yang kuliah di Yogyakarta. 2. Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal matematika, khususnya di matematika dasar yakni operasi hitung. Selain itu, peneliti juga menganalisis kesalahan yang mungkin terjadi berdasarkan jawaban dari siswa tersebut. 3. Peneliti juga melihat minat (motivasi) mahasiswa dalam pembelajaran matematika terutama operasi hitung matematika. D. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini, muncul beberapa pertanyaan yang kiranya mengungkapkan yang sebenarnya tentang budaya suku Mee yang dikaitkan dengan proses pembelajaran matematika khususnya penyelesaian masalah operasi hitung aljabar: 1. Bagaimana kemampuan mahasiswa Mee dalam menyelesaikan masalah matematika terkait operasi hitung? PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5 2. Jenis kesalahan apa yang dilakukan mahasiswa Mee dalam menjawab suatu permasalahan khususnya dalam menjawab soal matematika terkait operasi hitung? 3. Bagaimana minat mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran matematika terutama dalam materi operasi hitung? E. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk melihat kemampuan pemahaman siswa Mee dalam menyelesaikan soal matematika khususnya operasi hitung. 2. Untuk menganalisis kesalahan dalam menyelesaikan soal matematika 3. Untuk mengetahui minat mahasiswa dalam menyelesaikan operasi hitung matematika. F. Pembatasan Istilah Untuk menghindari kesalahan dalam memahami hasil penelitian maka perlu penjelasan tentang istilah dengan pembatasan istilah: 1. Budaya Dalam penelitian ini, budaya yang dimaksud adalah budaya suku Mee. Pada penelitian ini dibahas tentang nilai-nilai yang ditanamkan orang tua kepada anaknya. Nilai-nilai budaya yakni dimana orang tua memperkenalkan cara berpikir matematis kepada anaknya. 2. Suku Mee Suku Mee adalah sebuah suku yang berdiam di empat kabupaten yang terletak di Pegunungan Tengah Papua. Keempat kabupaten tersebut PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6 adalah Kab.Paniai, Kab.Nabire, Kab.Deiyai dan Kab.Dogiyai. Namun demikian, Kab.Nabire dulunya pencampuran antara dua suku, suku pedalaman yakni suku Mee dan suku pesisir yakni orang Pantai Nabire. 3. Matematika Dalam penelitian ini, matematika adalah ilmu tentang hitung, serta menganalisis suatu masalah kemudian diselesaikan. Dalam hal ini, matematika yang dibahas matematika dasar yakni operasi hitung aljabar. 4. Operasi Hitung Aljabar Operasi hitung aljabar adalah matematika paling dasar untuk mempelajari materi yang lebih lanjut. Operasi hitung aljabar dalam penelitian ini adalah penjumlahan (tambah), pengurangan (kurang), perkalian (kali) dan pembagian (bagi). 5. Kemampuan Kemampuan adalah kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dapat dikatakan sanggup apabila sanggup melakukan sesuatu yang harus dilakukan. Siswa dikatakan sanggup apabila sanggup membaca dan mengerti masalah, menyelesaikan masalah- masalah dengan langkah-langkah yang benar, bisa menyimpulkan masalah bentuk informal ke bentuk formal dan sebaliknya, bisa mengungkapkan masalah dan menjelaskan masalah dalam bentuk yang berbeda. 6. Kesalahan Kesalahan adalah hasil tindakan yang tidak tepat, yang menyimpang dari aturan atau norma atau suatu sistem yang telah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7 ditentukan. Kesalahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesalahan yang langsung terlihat pada hasil pekerjaan tertulis subjek dalam menyelesaikan soal- soal. Kesalahan-kesalahan tersebut meliputi kesalahan menyajikan data, kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan definisi, kesalahan teknis dan kesalahan karena tidak diperiksa kembali. 7. Minat Belajar Minat belajar adalah suatu kecenderungan untuk menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi tersebut. Sementara dalam KBBI, minat adalah suatu kecenderungan hati yang yang tinggi terhadap sesuatu, gairah. G. Manfaat Penelitian Berikut ini dijelaskan beberapa manfaat dari penelitian dapat dijelaskan berikut ini: 1. Bagi Universitas Untuk Universitas Sanata Dharma, penelitian ini menjadi sebuah pengetahuan yang menambah kepustakaan di kampus. Selain itu, penelitian ini menjadi bahan referensi untuk melakukan penelitian berikutnya. 2. Bagi calon guru (Pendamping kursus) Setiap daerah memiliki budaya yang berbeda, kebiasaan yang berbeda. Dengan budaya yang berbeda pula, pembelajaran dalam kelas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8 dan luar kelas pun berbeda. Tingkat pemahaman suatu pelajaran, dalam hal ini pelajaran matematika pada setiap anak pun berbeda. Untuk itu, penelitian ini memberikan sebuah pengetahuan tentang budaya Mee dan pembelajaran yang dapat membantu para siswa Mee memahami mata pelajaran matematika. 3. Bagi siswa Dengan melakukan sebuah penelitian ini, para siswa dapat melihat bahwa penelitian ini dapat menambah pengetahuan. Meskipun mereka telah mempelajari pelajaran matematika di sekolah, anak-anak suku Mee seakan- akan tidak memahami pelajaran matematika yang diajarkan di sekolah terkait ilmu hitung. Penelitian ini membantu para siswa mengetahui kemampuan siswa menyelesaikan dan menganalisa kemungkinan kesalahan yang terjadi. H. Sistematika Penulisan Bab I : Pendahuluan Pendahuluan meliputi latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Batasan Istilah, Manfaat Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi. Bab II : Landasan Teori Landasan Teori ini berisi teori- teori yang mendasari pelaksaaan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Teori-teori dasar tersebut meliputi; pertama: bahas tentang budaya suku Mee yang terletak di empat kabupaten yakni Kab.Nabire, Kab.Paniai, Kab.Deiyai, dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9 Kab.Dogiyai. Kedua: bahas tentang bilangan dan operasinya pada matematika yakni penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Ketiga: bahas tentang kemampuan pemahaman matematika terutama operasi hitung. Keempat: analisis pekerjaan mahasiswa pada soal matematika. Kelima: minat belajar mahasiswa Mee Bab III : Metode Penelitian Bab III ini berisi tentang Jenis Penelitian, Waktu dan Lokasi Penelitian, Subjek Penelitian, Objek Penelitian, Perusmusan Variabel-variabel, Metode dan Instrumen Pengumpulan Data, Metode Teknik Analisis Data dan Analisis Instrumen Data serta Prosedur Pelaksanaan Pebelitian secara Keseluruhan. Bab IV : Analisis Data dan Pembahasan Meliputi Deskripsi Penelitian, Tabulasi Data, Analisis Data dan Pembahasan Bab V : Penutup Penutup pada bab ini berisi Kesimpulan Penelitian, Keterbatasan Penelitian, dan Saran- saran PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB II LANDASAN TEORI A. Suku Mee 1. Pengertian Suku Mee adalah sebuah suku dengan budaya yang sangat kental. Menurut Defini suku Mee yakni kata “Mee” artinya “Manusia sejati”. Selain itu, Mee juga berarti orang, orang yang memiliki pikiran jernih, punya hati yang luhur. Sebutan lain untuk orang Mee adalah Ekari (Ekagi: bhs Mee). Tetapi orang suku Mee tidak mau disebut atau dinamakan Ekari. Mereka lebih mudah dan lebih akrab dipanggil Mee karena Mee dapat diidetikkan dengan manusia sejati, manusia yang memiliki hati nurani. Berdasarkan kumpulan informasi dari beberapa sumber atau versi informasi maka dapat disimpulkan bahwa nenek moyang orang Mee menurut kepercayaan yang diceriterakan turun-temurun bahwa orang Mee berasal dari sebuah Goa besar di lembah Baliem atau dalam bahasa Mee disebut Pagimo Peku , tepatnya di wilayah Pasema ± 900 tahun lalu (dalam buku Mobu dan Ayii: Jalan menuju Keselamatan Inisiasi Kekal Menurut Suku Mee di Papua.2007:13). Sementara, menurut Dr.D.V.De Bruin yang disampaikan oleh John Gobay, menyebut bahwa suku Mee dengan sebutan Het Verdwenen Volk artinya suku yang hilang. Suku Mee disebut suku yang hilang mungkin karena daerah ini menyimpan banyak misteri yang oleh masyarakat diyakini sejumlah kisah yang kurang lebih sama dengan cerita dan 10 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11 larangan dalam alkitab, salah satunya adalah kesamaan hukum adat dengan hukum taurat adalah dalam kitab keluaran 20: 1-17 tentang Sepuluh Perintah Allah. Masyarakat suku Mee menyebut dirinya Mee karena Mee adalah manusia sejati, manusia yang mempunyai hati nurani, akal sehat. Masyarakat Mee menyebut orang lain dengan sebutan Mee apabila kata- kata dan perbuatan orang tersebut sama atau identik seperti masyarakat Mee. 2. Perhitungan Mee Bahasa Mee (Mee mana) merupakan suatu ungkapan kebudayaan daerah, maka bahasa daerah memiliki tempat yang sangat penting di antara berbagai kelompok etnik. Hal ini disebabkan karena bahasa daerah selain mengemban fungsi sebagai media pengembangan daerah yang biasanya berlangsung secara lisan. Dalam hitungan matematika dikenal secara lisan. Hitungan yang sudah lama dikenal orang Mee sangat nampak dalam menghitung kulit kerang (mege). Menurut Titus Crist Pekei dalam buku Manusia Mee di Papua (2008:76), jumlah hitungan antara 1 (satu: ena) sampai 60 (enampuluh: muto ena). Hitungan tersebut dapat terjadi secara lisan, yakni jumlah dari 1 (satu: ena) sampai 5 (lima:idibi), dst. Selanjutnya dikenalkan kelipatan 10 (sepuluh: gati). Untuk lebih jelas, simaklah tabel berikut: Tabel 2.1. Perhitungan bahasa Mee Nilai Nominal Bahasa Mee Bahasa Indonesia 1 ena satu 2 wiya dua PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3 wido tiga 4 wii empat 5 idibi Lima 6 benumi enam 7 pituwo tujuh 8 waguwo delapan 9 iyee sembilan 10 gati sepuluh 11 nama gati sebelas 12 weiyama gati dua belas 13 widoma gati tiga belas Dan seterusnya sampai mepina 20 mepina dua puluh 21 enama mepina dua puluh satu 22 wiyama mepina dua puluh dua 23 widoma mepina dua puluh tiga Dan seterusnya sampai yokagati 30 yokagati tiga puluh 31 enama yokagati tiga puluh satu 32 wiyama yokagati tiga puluh dua 33 widoma yokagati tiga puluh tiga Dan seterusnya sampai mepiya 40 mepiya empat puluh 41 enama mepiya empat puluh satu 42 wiyama mepiya empat puluh dua 43 widoma mepiya empat puluh tiga Dan seterusnya sampai gatibeu 50 Gatibeu lima puluh 51 enama gatibeu lima pulu satu 52 wiyama gatibeu lima puluh dua 53 widoma gatibeu lima puluh tiga 54 wiima gatibeu lima puluh empat Dan seterusnya sampai muto ena 60 muto ena enam puluh 12 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13 Masyarakat suku Mee telah mengenal hitungan lisan dari 1 sampai 60, selebihnya dapat melipatgandakan berdasarkan sasaran, objek hitungan yang hendak dihitung (Titus Pekei, Manusia Mee di Papua, hlm. 78). Setelah mulai kenal hitungan nilai nominal uang kertas (kapogeiye mege) dan uang logam (pute mege) dapat mengembangkan sampai puluhan dan bahkan sampai ribuan. Orang Mee sangat senang menghitung dan segala sesuatu dinilai berdasarkan jumlah yang besar dan banyak. Dalam hal ini akan dimulai dari 1 (satu: ena), 2 (dua:wiya), 3 (tiga: wido), 4 (empat: wii), seterusnya 30 (tiga puluh: gatibeu), dan seterusnya sampai 500 (lima ratus: idibi mepina), seterusnya sampai 1000 (seribu: gatibeu), seterusnya sampai 100.000 (seratus ribu: one ena) dan seterusnya. B. Operasi Hitung Matematika 1. Pengertian Matematika Pengertian matematika menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam perkembangannya bilangan ini diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu lain sesuai penggunaannya. Menurut James dan James (1976), matematika diartikan sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang saling berubungan satu sama lainnya dengan jumlah yang terbagi menjadi tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Sedangkan menurut Reys, dkk. (1984), matematika diartikan sebagai analisis suatu pola dan hubungannya, suatu jalan atau PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14 pola berpikir, suatu seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pengertian-pengertian tentang matematika tersebut maka matematika dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika menggunakan simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai proses perubahan baik kognitif, afektif, dan kognitif ke arah kedewasaan sesuai dengan kebenaran logika. Jika kita amati lebih dalam, matematika mempelajari tentang himpunan dan fungsi. Sejak kecil, siswa telah diajarkan tentang matematika dasar yakni operasi dasar matematika. Operasi dasar yang dimaksud yakni penjumlahan, ada empat pengurangan, operasi. perkalian, Keempat dan operasi adalah pembagian. Dalam pembelajaran matematika khususnya operasi hitung di sekolah maupun di luar sekolah, secara tidak langsung, siswa diajak mendalami karakteristik sebuah himpunan. Sedangkan operasi- operasi yag terdapat bilangan- bilangan terdapat tersebut merupakan suatu fungsi yang diterapkan pada himpunan tersebut. 2. Operasi Hitung Sebelum menuju untuk membahas operasi hitung aljabar pada matematika, akan lebih baik jika dibahas terlebih dahulu tentang arti bilangan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, bilangan adalah satuan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15 dalam sistem matematis yang abstrak dan dapat diunitkan, ditambah atau dikalikan. Menurut Negoro dan Harahap dalam ensiklopedia matematika menuliskan bahwa dalam matematika, operasi diartikan sebagai “pengerjaan”. Operasi yang dimaksud adalah operasi hitung atau operasi pengerjaan. Terhadap semua bilangan dapat dilakukan operasi hitung. Pada dasarnya, operasi mencakup empat operasi dasar, yakni penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pengurangan. Sampai saat ini, pengoperasian bilangan kita baru membahas bilangan- bilangan dengan satu macam tanda yakni positif. Sekarang marilah kita bahas bagaimana pengoperasian bilangan-bilangan tersebut berkenaan dengan tanda-tanda yang melekat padanya. Menurut buku Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi karangan Du Mairy, 2010:19). 1) Operasi penjumlahan Jumlah dari dua bilangan positif (+a) dan (+b) akan menghasilkan bilangan positif baru (+c) yang lebih besar. (+a) + (+b) = (+c) misal, (+4) + (+7) = (+11) Jumlah dari dua bilangan negatif (-a) dan (-b) akan menghasilkan bilangan negatif baru (-c) yang lebih kecil. (-a) + (-b) = (-c) misal, (-4) + (-7) = (-11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16 Jumlah dari bilangan positif (+a) dan bilangan negatif (-b) adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (-d) jika harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b. (+a) + (-b) = (+c) misal, jika |a| > |b| jika |a| < |b| (+8) + (-3) = (+5) atau (+a) + (-b) = (-d) misal, (+4) + (-7) = (-5) Jumlah dari bilangan positif (-a) dan bilangan negatif (+b) adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b, atau bilangan negatif (-d) jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b. (-a) + (+b) = (+c) misal, jika |a| < |b| jika |a| > |b| (-3) + (+8) = (+5) atau (-a) + (+b) = (-d) misal, 2) (-7) + (+3) = (-5) Operasi pengurangan Selisih antara dua bilangan positif (+a) dan (+b) adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b. Atau bilangan negatif (-d) jika harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (+a) – (+b) = (+c) misal, jika |a| > |b| jika |a| < |b| 17 (+8) – (+2) = (+6) atau (+a) – (+b) = (-d) misal, (+4) – (+9) = (-5) Selisih antara dua bilangan positif (-a) dan (-b) adalah bilangan positif (+c) jika harga mutlak a lebih kecil dari harga mutlak b. Atau bilangan negatif (-d) jika harga mutlak a lebih besar dari harga mutlak b. (-a) – (-b) = (+c) misal, jika |a| < |b| jika |a| > |b| (-4) – (-8) = (+4) atau (-a) – (-b) = (-d) misal, (-8) – (-2) = (-6) Selisih antara dua bilangan positif (+a) dan bilangan negatif (-b) adalah suatu bilangan positif baru (+c); hal ini identik dengan penjumlahan dua bilangan positif. (+a) – (-b) = (+c) misal, (+5) – (-3) = (+8) Selisih antara dua bilangan negatif (-a) dan bilangan positif positif (+b) adalah suatu bilangan negatif baru (-c); hal ini identik dengan penjumlahan dua bilangan negatif. (-a) – (+b) = (-c) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI (-5) – (+5) = (-10) misal, 3) 18 Operasi perkalian Hasil kali antara dua bilangan positif (+a) dan (+b) serta antara dua bilangan negatif (-a) dan (-b) adalah sebuah bilangan positif (+c). (+a) x (+b) = (+c) misal, (+2) x (+4) = (+8) dan (-a) x (-b) = (+c) misal, (-3) x (-4) = (+12) Hasil kali antara dua bilangan berlainan (+a) dan (-b) atau (-a) dan (+b) adalah sebuah bilangan negatif (-c). (+a) x (-b) = (-c) misal, (+2) x (-4) = (-8) atau (-a) x (+b) = (-c) misal, 4) (-3) x (+4) = (-12) Operasi pembagian Hasil bagi antara da bilangan positif (+a) dan (+b) serta antara dua bilangan negatif (-a) dan (-b) adalah sebuah bilangan positif (+c). (+a) : (+b) = (+c) misal, (+9) : (+3) = (+9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19 dan (-a) : (-b) = (+c) misal, (-9) : (-3) = (+3) Hasil bagi antara dua bilangan berlainan (+a) dan (-b) atau (-a) dan (+b) adalah sebuah bilangan negatif (-c). (+a) : (-b) = (-c) misal, (+6) : (-2) = (-3) atau (-a) : (+b) = (-c) misal, (-8) : (+4) = (-4) C. Kemampuan Menurut Y.Marpaung (1986) ada sembilan kemampuan mental yang harus dikuasai siswa, yakni: a. Kemampuan membandingkan Kemampuan membandingkan adalah kemampuan untuk melihat kesamaan atau perbedaan masalah-masalah matematika yang dihadapi. b. Kemampuan mengatur Kemampuan mengatur adalah kemampuan untuk menaati aturan yang ada dalam matematika c. Kemampuan melakukan abstraksi Kemampuan melakukan abstraksi adalah kemampuan melihat kesamaan pokok dan mengabaikan perbedaan-perbedaan atau sifat-sifat yang tidak mendasar. Untuk mencapai kemampuan ini, siswa harus mempunyai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20 tingkat operasional formal tentang pendewasaan mental. Jika seorang anak gagal melakukan pendewasaan mental, kemungkinan anak akan banyak mengalami masalah dalam pemahaman konsep-konsep matematika secara umum. d. Generalisasi Generalisasi adalah suatu proses memperoleh sifat yang sama yang dimiliki oleh sejumlah obyek berdasarkan pengamatan terhadap himpunan bagian dari obyek tersebut. e. Kemampuan klasifikasi Kemampuan klasifikasi adalah kemampuan menggolongkan obyek untuk menetapkan hubungan antar kelas. f. Kemampuan konkritisasi atau partikulasi Kemampuan konkritisasi atau partikulasi adalah kemampuan mentransfer atau mengaplikasikan prinsip umum atas hal- hal khusus. g. Kemampuan formalisasi Kemampuan formalisasi adalah kemampuan untuk melihat bentuk dan berpikir secara formal dan menghilangkan makna atau kontes untuk memperoleh sesuatu yang lebih abstrak. h. Kemampuan analogi Kemampuan analogi adalah kemampuan untuk melihat hubungan yang sama atau sifat yang sama dalam dua situasi yang berbeda. i. Kemampuan representasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21 Kemampuan representase meliputi kemampuan untuk mempresentasikan ide- ide dalam berbagai modus dan bentuk representasi enaktif, ikonik dn simbolik. Modus enaktif adalah salah satu cara untuk mempresentasikan ide atau pengetahuannya melalui aktivitas, perbuatan dan benda- benda konkrit. Mempresentasikan ide dalam modus ikonik dalam diwujudkan dalam gambar, skema, bagan, grafik, dan sejenisnya. Sedangkan representasi dalam modus simbolik dilakukan memalui lambang- lambang atau simbol- simbol. Pada sembilan kemampuan yang harus dimiliki siswa dalam memahami matematika, nampaknya diperlukan kemampuan intelektual yang cukup untuk memenuhi kemampuan-kemampuan tersebut. Apabila seseorang mempunyai kemampuan terbatas, maka akan ada banyak kemampuankemampuan mental yang dikuasai menjadi tidak dikuasai. Hal inilah yang menjadi penyebab kesalahan sering terjadi pada siswa. D. Kesalahan 1. Kesalahan-kesalahan yang mungkin dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika. Menurut Newman (Clements, 1980:1), kesalahan- kesalahan yang mungkin dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika antara lain: a) Kesalahan membaca (Reading error) Siswa sering melakukan kesalahan dalam membaca kata-kata penting dalam pertanyaan atau salah dalam membaca informasi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22 utama sehingga siswa tidak menggunakan informasi utama untuk menyelesaikan soal- soal matematika. b) Kesalahan memahami soal (Reading comprehension difficully) Siswa sebenarnya sudah dapat memahami soal, namun belum menangkap informasi yang terkadung dalam soal tersebut sehingga tidak dapat memproses lebih lanjut solusi dari permasalahan tersebut. c) Kesalahan transformasi (Transformation error) Siswa gagal dalam memahami soal-soal untuk diubah ke dalam kalimat matematika. d) Kesalahan dalam keterampilan proses (Weaknes in process skill) Siswa dalam menggunakan kaidah atau aturan sudah benar tetapi melakukan kesalahan dalam perhitungan atau komputasi. e) Kesalahan dalam melakukan notasi (Encoding error). Dalam hal ini, siswa melakukan kesalahan dalam menggunakan notasi yang benar. f) Kesalahan karena kecerobohan atau kurang cermat (Careles error) Dalam menyelesaikan soal matematika, sering dijumpai kesalahankesalahan dalam penyelesaian. Menurut Suhertin (1980:20-21), berpendapat bahwa kesalahan-kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal- soal matematika adalah tidak menguasai bahasa, contohnya siswa tidak paham dengan pertanyaan dalam soal matematika, tidak memahami arti kata, tidak menguasai konsep dan kurang menguasai teknik berhitung. 2. Kategori jenis kesalahan menurut Hadar (1987) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23 Hadar et.al.(1987) mengadakan penelitian pada topik matematika sekolah menengah di Israel. Penelitian didorong oleh keprihatinan akan kegagalan yang berulang-ulang dengan prosentase yang cukup besar pada topik matematika yang sama. Kesalahan-kesalahan yang dibuat siswa dianalisis secara kualitatif yang disebut “constructive error analysis”. Hadar mengelompokkan kesalahan siswa dalam mengerjakan soal-soal matematika tersebut pada topik-topik di atas dalam lima tipe kesalahan, sebaga berikut: a) Siswa menambah atau mengabaikan data b) Siswa menterjemakan pernyataan verbal ke dalam pernyataan matematika dengan arti yang berbeda. c) Siswa menggunakan teorema atau definisi yang salah. d) Siswa menggunakan logika yang salah dalam mengambil kesimpulan. e) Siswa membuat kesalahan dalam keterampilan dasar. Hadar et.al.(1987) melengkapi klasifikasi jenis kesalahan ini dengan satu jenis kesalahan yaitu “penyelesaian tidak diperiksa kembali”, sebagai berikut: a) Kesalahan data b) Kesalahan mengintepretasikan bahasa c) Kesalahan menggunakan teorema atau definisi atau konsep. d) Penyelesaian tidak diperiksa kembali. e) Kesalahan teknis PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24 Berdasarkan Hadar et.al.(1987), maka dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Kesalahan data karena subjek mengabaikan atau menambah data termasuk penukaran posisi yang salah dan jawaban akhir yang salah. b) Kesalahan mengintepretasikan bahasa yakni kesalahan menterjemakan pernyataan verbal ke dalam pernyataan matematika dengan arti yang berbeda. c) Kesalahan menggunakan konsep, yakni kesalahan karena siswa tidak pahami konsep yang digunakan dalam penyelesaian soal matematika. d) Kesalahan teknis, yakni kesalahan dalam perhitungan, ceroboh. e) Kesalahan karena jawaban tidak diperiksa kembali yakni kesalahan karena penyelesaian soal matematika dianggap sudah benar serta waktu yang tidak mencukupi untuk diperiksa ulang. E. Minat Belajar Untuk memudahkan pemahaman tentang minat belajar, maka dalam pembahasan ini terlebih dahulu akan diuraikan menjadi minat dan belajar. Secara bahasan minat berarti kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu (Depdikbud, 1990:58). Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat besar sekali pengaruhnya terhadap kegiatan seseorang sebab dengan minat ia akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Pengertian minat secara istilah telah banyak dikemukakan oleh para ahli, di antaranya yang dikemukakan oleh Hilgard yang dikutip oleh Slameto PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25 menyatakan “Interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content (1991:57). Sardiman A. M. berpendapat bahwa minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginankeinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Menurut KBBI, minat adalah suatu kecenderungan hati yang yang tinggi terhadap sesuatu, gairah Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa, minat adalah kecenderungan seseorang terhadap obyek atau sesuatu kegiatan yang digemari yang disertai dengan perasaan senang, adanya perhatian, dan keaktifan berbuat. F. Penelitian Lain yang Terkait : Kemampuan dan Analisis Kesalahan tentang Operasi Hitung Matematika Untuk mendukung penelitian penulis tentang kemampuan dan analisis kesalahan pada mahasiswa Mee di Yogkakarta, maka perlu dimaksukkan penelitian terkait kedalam dasar teori. Maka, berikut ini hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh beberapa mahasiswa: 1. Agustina Listyo Wulandari dalam skripsinya “Proses berpikir siswa kelas VII B SMP Kanisius Gayam dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat” mengatakan bahwa tingkat pemahaman siswa dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat cukup tinggi. Pemahaman siswa menunjukkan bahwa tiga orang siswa PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26 berada pada tingkat pemahaman instrumental sementara satu siswa berada pada tingkat pemahaman formal. 2. Dalam penelitian “Analisis kesulitan dalam menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat negatif untuk siswa kelas VII SMPN 2 Yogyakarta tahun ajaran 20112012” yang dilakukan oleh Emakulata Ika Prima Cahyaningrum mengatakan bahwa masih ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Namun, kesulitan lebih banyak ditemukan pada operasi bilangan bulat negatif dengan positif. Selain itu juga ditemukan kesalahan lain yaitu kesalahan penulisan jalan pikiran. 3. Penelitian lain lagi yakni dari Cicilia Kurniawati dalam “Analisis kesalahan siswa kelas VII B SMP Pangudi Luhur Moyu dan tahun ajaran 2013/2014 dalam mengerjakan soal matematika pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan” mengatakan bahwa kesalahan siswa ketika mengerjakan soal pada pokok bahasan bilangan bulat dan pecahan antara lain: kesalahan dalam menggunakan definisi atau teorema sebesar 56,68%, kesalahan data sebesar 24,305%, kesalahan teknis sebesar 10,53%, kesalahan mengintepretasikan bahasa sebesar 5,26%, kurang memahami langkah- langkah pengerjaannya,Penyelesaian tidak diperiksa kembali sebesar 1,62%, dan tulisan yang tidak dapat dibaca sebesar 1,21%. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27 G. Kerangka Berpikir Dalam penelitian ini, peneliti mengadakan kursus matematika untuk para mahasiswa yang berada di kota Yogyakarta. Tujuan peneliti adalah ingin mengetahui semangat belajar matematika. Dari kursus tersebut, peneliti akan melihat dan meneliti apakah para mahasiswa mudah memahami pelajaran matematika terkait operasi hitung. Selain itu, peneliti menganalisis kesalahan yang terjadi dalam menyelesaikan soal matematika. Di samping itu, peneliti juga mengamati minat belajar mahasiswa Mee sebagai subjek penelitian. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, digunakan penelitian kuantitatif untuk melihat pemahaman mahasiswa Mee sebagai subjek penelitian melalui tes tertulis terkait operasi hitung matematika. Di samping itu, juga digunakan penelitian kualitatif untuk melihat kesalahan yang terjadi pada saat mengerjakan soal matematika. Dalam penelitian kualitatif, digunakan juga lembar wawancara untuk mendukung tes pemahaman serta lembar koesioner untuk mengetahui minat (motivasi) belajar subjek dalam pembelajaran matematika terkait operasi hitung matematika. B. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai November 2014 dan pengambilan data dilakukan pada Februari sampai Juni 2014. 2. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada mahasiswa dan mahasiswi Mee di tiga asrama, yakni Asrama Paniai, Asrama Dogiyai dan Asrama Deiyai. C. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber tempat kita memperoleh keterangan penelitian (Amirin, 1986; 92). Dalam hal ini, subjek penelitian adalah para mahasiswa suku Mee yang kuliah di Yogyakarta sebanyak 20 orang. 28 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29 D. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1989; 92). Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah kemampuan dan kesalahan pada materi dasar matematika yakni tentang operasi hitung matematika. Dalam operasi hitung itu terdapat empat operasi hitung yang paling mendasar, yakni penjumlahan (+), pengurangan (-), perkalian (×) dan pembagian (÷). E. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Metode pengumpulan data Metode penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah tes tertulis, koesioner dan tes wawancara. Berikut, penjelasan dari ketiga jenis penelitian: a. Tes tertulis Dalam penelitian, peneliti telah melakukan pembelajaran materi matematika terkait operasi hitung. Sebagai akhir dari pembelajaran itu, peneliti memberikan tes tertulis berupa materi matematika. Materi yang diujikan dalam tes tersebut adalah operasi hitung matematika karena materi itu yang menjadi topik dalam penelitian tersebut. Dalam tes ini, peneliti memberikan tes sebanyak tiga kali. Hal ini dilakukan untuk melihat memampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika dan menganalisis kemungkinan terjadi kesalahan dalam penyelesaian soal tersebut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30 b. Kuesioner Kuesioner adalah alat pengumpul informasi dengan cara menyampakan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab pula secara tertulis oleh responden (Margono, 2007:167). Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan alternatif jawaban yang disediakan. Kuesioner ini diisi oleh masingmasing subjek di dalam kelas. c. Wawancara Instrumen yang berfungsi untuk mengambil data di lapangan adalah dengan teknik wawancara. Pada teknik ini, peneliti memberikan lembar yang berisi pertanyaan- pertanyaan terkait budaya Mee dan matematika dengan responden atau subyek yang diteliti. Sementara, menurut kamus besar bahasa Indonesia, wawancara berarti tanya jawab dengan seseorang (pejabat, dsb) yang diperlukan untuk memintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di suatu surat kabar, disiarkan melalui radio, atau ditayangkan pada layar televisi. Teknik wawancara pada penelitian ini akan dimuat dalam bentuk tulisan proposal atau lebih jauh lagi adalah skripsi. 2. Instrumen pengumpulan data Instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data terkait hal-hal atau instrumen- instrumen yang perlu diteliti. Dalam hal ini, terdapat beberapa instrumen pengumpulan data: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31 a) Lembar Tes Tertulis Penelitian ini khususnya dalam melakukan tes tertulis, peneliti menggunakan lembar soal dan jawaban. Dalam penelitian tersebut, peneliti melakukan pembelajaran matematika khususnya operasi hitung. Pada akhir dari pembelajaran materi itu, peneliti memberi latihan soal terkait materi yang baru saja diajarkan kepada subjek. Dalam tes tertulis tersebut, peneliti menyiapkan beberapa soal yang materi. Soal-soal tersebut akan berkaitan dengan materi matematika yakni operasi hitung matematika. Terdapat beberapa soal yakni penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Ada juga soal-soal campuran antara operasi hitung tersebut. b) Kuesioner Kuesioner ini digunakan untuk mengetahui minat belajar subjek dalam pembelajaran matematika terutama operasi hitung. Adapun beberapa kisi-kisi akan diisi oleh peneliti untuk menyusun kuesioner minat belajar subjek terhadap proses pembelajaran matematika khusunya pada operasi hitung. Tabel 3.1. Minat belajar dalam melakukan operasi hitung No Kisi- kisi 1 Siswa Mee mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi untuk mengetahui sesuatu hal. Dalam hal ini adalah dalam proses pembelajaran matematika. Indikator: Siswa bertanya kepada guru pertanyaan terkait operasi hitung matematika di kelas. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32 Siswa tertarik dengan materi operasi hitung aljabar serta metode pembelajarannya di kelas. Siswa mencoba sendiri. Mencoba belajar sendiri atau mengerjakan soal (tugas) yang diberikan oleh gurunya. 2 Perhatian sisa selama proses pembelajaran di kelas. Indikator: Perhatian siswa terpusat pada guru selama guru menerangkan di depan kelas. Siswa aktif dan selalu terlibat dalam proses pembelajaran matematika di kelas. Siswa mampu menjawab pertanyaan yang diajukan sang gurunya. Siswa mempunyai catatan tentang materi yang diberikan guru tersebut. Siswa selalu mencoba mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurnya. 3 Siswa merasa tertarik dengan pelajaran matematika di dalam kelas maupun di luar kelas. Indikator: Siswa merasa tertarik dengan matematika. Siswa merasa senang dengan pelajaran matematika selama proses pembelajaran Siswa bersemangat mengikuti pelajaran matematika c) Lembar Wawancara Lembar wawancara ini berisi tentang pertanyaan- pertanyaan secara terstruktur yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar wawancara tersebut akan ditujukan kepada subjek, dalam hal ini mahasiswa Mee yang berada di Yogyakarta. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33 Lembar jawab ini bertujuan untuk memberi dukungan atau memberi penguatan atas data yang telah diperoleh dari tes materi tentang operasi hitung matematika di kelas. Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam lembar wawancara tersebut antara lain sebagai berikut: Tabel 2.2. Lembar Wawancara Pertanyaan- pertanyaan 1) Bagaimana pendapat Anda tentang matematika? Apakah pelajaran matematika tersebut sesuatu yang menakutkan? Jelaskan pendapat Anda? 2) Apakah ada pengaruh budaya Mee terhadap pelajaran matematika? Mengapa demikian? 3) Apakah Anda suka terhadap matematika? Mengapa? Jelaskan pendapat Anda? 4) Apakah Anda senang mengikuti pelajaran di kelas? Mengapa demikian? Jelaskan alasa Anda? 5) Anda sebagai suku Mee, apakah pengetahuan tentang matematika telah ada sejak nenek- moyang anda? 6) Jika pengetahuan tentang matematika telah ada sejak nenek- moyang Anda namun jika Anda tidak tertarik dengan matematika? Apa penyebabnya? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat Anda! 7) Apakah Anda merasa tertarik dengan pelajaran matematika di kelas? Jelaskan pendapat Anda! 8) Apakah Anda lebih suka belajar di kelas (di sekolah) atau mengikuti kursus matematika? Jelaskan pendapat Anda! 9) Apakah Anda sering mengerjakan tugas matematika yang diberikan gurunya? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat Anda! 10) Apakah Anda sering bertanya materi matematika yang belum mengerti kepada guru? Mengapa? 11) Apakah Anda lebih senang diajarkan matematika dengan bahasa suku Mee atau bahasa Indonesia? Jelaskan pendapat Anda! PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34 12) Apakah Anda lebih senang diajarkan guru matematika yang berasal dari suku Mee atau salah satu suku di Papua ataukah guru Indonesia (selaian guru asal Papua)? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat Anda! 13) Dalam pelajaran matematika, apakah yang Anda tidak suka, apakah pelajaran matematika? Ataukah guru yang tidak mengajarkan tidak sesuai dengan kompetensinya? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat Anda! F. Metode dan Teknik Analisis Data Data-data yang diambil dalam penelitian tersebut adalah metode wawancara, tes tertulis dan koesioner. Berikut ini dijelaskan ketiga metode penelitian tersebut: a) Tes Tertulis 1) Analisis Data Analisis kemampuan subjek (dalam hal ini mahasiswa Mee) dilakukan dengan kontribusi subjek selama pembelajaran, hasil lembar kerja pada tes tertulis, kuesioner dan wawancara kepada subjek. Untuk memberi penilaian pada tes kemampuan, peneliti memberikan gambaran berupa langkah-langkah pekerjaan beberapa subjek dan pemberian pedoman skoring pada seluruh subjek untuk melihat nilai rata- rata pada tes kemampuan. Data ini diperoleh dari pemahaman subjek selama proses pembelajaran melalui evaluasi. Evaluasi dilakukan setelah peneliti mengajar pada subjek dengan menerapkan unsur budaya Mee. Dari evaluasi, diperolehlah hasil belajar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35 Pemahaman subjek terhadap materi yang dipelajari dapat dilihat berdasarkan klasifikasi prestasi belajar subjek yang diperoleh pada tabel berikut ini: Tabel 3.3. Kriteria Pemahaman Materi Interval Nilai Kriteria Penilaian 80 – 100 Sangat Baik 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup Baik 41 – 55 Kurang ≤40 Sangat Kurang (Kartika, 2001:55) 2) Analisis Kesalahan Data penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitin ini adalah kesalahan- kesalahan yang dilakukan subjek pada saat mengerjakan soal matematika pada materi operasi hitung. Kesalahan yang dilakukan oleh subjek tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan kategori jenis kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar et.al. Berikut ini hasil analisis kesalahan subjek dalam mengerjakan soal-soal pada materi operasi hitung. Tabel berikut ini menampilkan teknik analisis data pada jawaban yang diberikan oleh subjek kemudian dianalisis kesalahan yang terjadi pada lembar pengerjaan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36 Tabel 3.4. Teknik Analisis Data No Proses 1 Hasil pekerjaan tes tertulis subjek pada tiga kali tes dikoreksi 2 Mencatat kesalahan- kesalahan subjek dalam mengerjakan tes tertulis 3 Mengelompokkan jawaban subjek berdasarkan jenis kesalahan 4 Memilih jawaban subjek yang akan dianalisis lebih lanjut. Jawaban siswa yang akan dipilih tersebut didasarkan pada kesalahan yang dominan dilakukan subjek serta dapat mewakili dari sekian banyak kesalahan yang dilakukan subjek. 5 Mengelompokkan kesalahan yang dilakukan subjek berdasarkan kategori jenis kesalahan menurut Hadar (1987) 6 Mencari faktor penyebab kesalahan pada tes pemahaman Dalam penelitian ini, pengkategorian jenis kesalahan yang dikemukakan Hadar (1987) disesuaikan dengan materi yang menjadi obyek penelitian pada materi operasi hitung, maka kategori jenis kesalahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesalahan data, kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan menggunaan definisi atau teorema dan kesalahan teknis. Berikut adalah penjelasan dari empat kategori tersebut: Kesalahan Data Jenis kesalahan ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dibuat dihubungkan dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang dikutip oleh siswa, seperti mengabaikan data PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37 penting yang diberikan, mengartikan informasi tidak sesuai dengan teks sebenarnya, dan salah menyalin soal. Kesalahan mengintepretasikan bahasa Jenis kesalahan ini meliputi kesalahan-kesalahan yang berkaitan dengan ketidaktepatan menerjemahkan suatu pernyataan matematika yang dideskripsikan dalam suatu bahasa ke bahasa yang lain, seperti mengubah bahasa- bahasa sehari- hari ke dalam bentuk persamaan matematika dengan arti yang berbeda dan salah satu mengartikan cerita. Kesalahan menggunakan definisi atau teorema Jenis kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip atau aturan pada materi operasi hitung. Kesalahan teknis Jenis kesalahan ini berkaitan dengan kesalahan perhitungan, kesalahan dalam mengutip data, dan kesalahan-kesalahan dalam memanipulasi simbol- simbol operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dari hasil analisis kesalahan yang dilakukan subjek dalam menyelesaikan soal matematika, peneliti merekapitulas kesalahankesalahan yang dilakukan subjek. Berikut adalah hasil dari rekapitulasi kesalahan yang dilakukan subjek pada pokok bahasan operasi hitung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38 Tabel 3.5. Rekapitulasi kesalahan subjek No- Kesa- Kesalahan Kesalahan mor lahan mengintepre- menggunakan lahan Soal data tasikan bahasa definisi Kesa- teknis Menja- Tidak wab menja- dengan wab benar soal 1 2 … Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan memberi rangkuman pada setiap analisis kesalahan subjek. Rangkuman tersebut berupa pengelompokan beserta didasarkan pada tabel rekapitulasi. b) Minat Belajar Minat belajar berupa lembar kuesioner ini dilakukan dengan bertujuan untuk mengetahui minat belajar subjek. Dalam lembar kuesioner tersebut terdapat beberapa petanyaan yang berkaitan dengan budaya Mee dan pembelajaran matematika di sekolah maupun di luar sekolah. Penilaian yang dilakukan untuk metode lembar kuesioner dalam penelitian ini dilakukan skala likert yang digunakan (Kasmadi & Siti Nia, 2013:76), yakni: Untuk pertanyaan positif; penskoran dari yang paling tinggi ke paling rendah, misal: 5 = sangat setuju 4 = setuju 3 = cukup PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39 2 = tidak setuju 1 = sangat tidak setuju Untuk pertanyaan negatif; penskoran dari yang paling rendah ke paling tinggi, misal: 1 = sangat setuju 2 = setuju 3 = cukup 4 = tidak setuju 5 = sangat tidak setuju Kuesioner ini terdiri dari 13 butir yang masing- masing 5 buah pilihan jawaban, akan tetapi subjek hanya diperbolehkan untuk memilih satu jawaban saja dengan tanda centang (√) pada opsi jawaban yang mewakili keadaanya. Pada kuesioner tersebut, seluruhnya pernyataan bersifat positif. Setelah dilakukan pengamatan dan pengisian tabel pengamatan minat subjek diberikan skor minat subjek. Kemudian, dilakukan perhitungan jumlah skor yang diperoleh masing-masing subjek. Kemudian menghitung persentase minat subjek dengan cara: 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 − 𝑚𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 subjek 𝑥 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑢𝑛𝑔𝑘𝑖𝑛 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ Setelah diperoleh presentase minat masing- masing subjek, selanjutnya ditentukan kriteria minat masing-masing subjek menggunakan kriteria PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40 yang digunakan oleh Fr.Kartika Budi dalam Widya Dharma Universitas Sanata Dharma tahun 2001 sebagai berikut: Tabel 3.6. Kriteria minat subjek Interval (%) Kriteria Minat ≤20 Tidak Tinggi 21 – 40 Kurang Tinggi 41 – 60 Cukup Tinggi 61 – 80 Tinggi 81 – 100 Sangat Tinggi (Kartika Budi, 2001:53) Setelah diperoleh minat masing-masing siswa, dapat dicari minat belajar subjek secara keseluruhan dengan menggunakan kriteri sebagai berikut: Tabel 3.7. Kriteri Minat Belajar secara Keseluruhan ST ≥ 75% ST+T ST+T+C ST+T+C+R ST+T+C+R+SR < 75% ≥ 75% < 75% ≥ 65% < 65% ≥ 65% < 65% Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Kurang Tinggi Tidak Tinggi (Kartika Budi, 2001:53) c) Analisis Hasil Wawancara Berdasarkan tes wawancara, peneliti mengetahui dukungan dan pengaruhnya pada tes kemampuan materi operasi hitung. Dalam metode wawancara tersebut, peneliti mengidentifikasi apakah jawaban yang diberikan oleh subjek berpengaruh pada tes kemampuan pada materi PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI operasi hitung matematika. Oleh karena itu, peneliti 41 akan mengklasifikasikan jawaban dari setiap subjek. G. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Secara Keseluruhan Berikut ini dipaparkan beberapa langkah- langkah melaksanakan penelitian secara keseluruhan: 1. Melakukan Studi Pendahuluan Pelaksanaan studi pendahuluan ini dilakukan dengan tujuan mengumpulkan informasi tentang proses pembelajaran yang berlangsung pada saat kursus matematika. Informasi tersebut dilakukan peneliti untuk menentukan kursus yang akan digunakan untuk penelitian ini. 2. Meminta Ijin Pemda dan Badan Pengurus Harian Ikatan Mahasisa Mee di Yogyakarta Sebelum melakukan penelitian tersebut, peneliti terlebih dahulu meminta ijin secara formal kepada: Pemerintah daerah: Yang dimaksud pemerintah daerah (Pemda) adalah pemerintah daerah empat kabupaten di Pengunungan Tengah Papua antara lain Kab.Paniai, Kab.Nabire, Kab.Deiyai, dan Kab.Dogiyai. Hal tersebut perlu dilakukan agar dalam penelitian tersebut tidak terjadi salah paham antara kabupaten satu dengan kabupaten lainnya. Dan harapannya tidak terjadi masalah dalam penelitan. Di samping itu juga, Pemda memberikan kemudahan kepada peneliti menyelesaikan penelitian tersebut. dalam PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42 Badan Pengurus Harian Ikatan Mahasiswa Mee (BPH) di Yogyakarta: Peneliti akan melakukan penelitian tersebut di Yogyakarta. Mahasiswa suku Mee di Yogyakarta memiliki sebuah ikatan besar yakni IPMANAPANDODE (Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai). Untuk mengumpulkan mahasiswa dalam penelitian tersebut, peneliti meminta ijin terlebih dahulu kepada BPH IMPANANDODE agar meperbolehkan peneliti untuk melakukan penelitian terhadap subjek tersebut. Di samping itu juga peneliti meminta kerjasama BPH untuk menyelesaikan penelitian ini. 3. Memberikan Tes dan Wawancara serta Lembar Kuesioner Peneliti melakukan pengamatan proses pembelajaran matematika khususnya pada operasi hitung matematika di tempat kursus yakni di Asrama Deiyai yang terletak di Jl.Tentara Palagan, Monjali. Dalam pembelajaran tersebut, peneliti akan melakukan tes untuk mengukur kemampuan mereka akan materi operasi hitung matematika. Dalam pembelajaran juga subjek yang akan mengikuti pembelajaran matematika tersebut akan diamati oleh peneliti. Setelah proses pembelajaran selesai, peneliti akan melakukan tes tertulis terkait materi yang telah diajarkan dalam kursus matematika yakni operasi hitung matematika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian). Hal tersebut akan menjadi salah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI satunya adalah perbandingan pemahaman dalam 43 pembelajaran matematika yang dilakukan oleh subjek di Yogyakarta. Dalam penelitian tersebut, peneliti juga akan melakukan pengecekan kehadiran subjek yakni dengan mengisi buku presensi. Hal demikian perlu dilakukan sebab dari kehadiran subjek tersebut juga dapat berpengaruh pada proses pembelajaran (pengetahuan). Peneliti juga akan mengambil dokumentasi berupa foto. Hal ini juga perlu agar dalam penelitian tersebut dapat dibuktikan dengan benar bahwa peneliti telah menjadi pembimbing kursus Matematika bagi subjek di Yogyakarta. Di akhir pembelajaran tersebut, peneliti juga akan memberikan wawancara terhadap subjek tersebut. Wawancara ini bertujuan untuk mendukung tes pemahaman dalam proses pembelajaran di kelas, juga. mengetahui mengetahui hubungan antara budaya Mee dengan pembelajaran matematika terkait operasi hitung. 4. Analisis Data Kegiatan analisis dimulai dengan melakukan pengelompokkan data semua yakni tes tertulis, wawancara, dan lembar koesioner. Langkah berikutnya adalah melakukan tafsiran terhadap data-data yang telah dikumpulkan dengan mengacu pada teori-teori pembelajaran yang telah ditemukan oleh para ahli. 5. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis tersebut, peneliti menarik kesimpulan. Kesimpulan yang akan akan diambil adalah bagimana subjek yang ada di PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44 Yogyakarta dapat menerima mata pelajaran matematika tersebut. Dalam pembelajaran tersebut tentunya tidak terlepas dari budaya Mee yang sudah ada sejak nenek moyang orang Mee. Maka itu, budaya Mee juga akan mempengaruhi proses pembelajaran matematika pada saat kursus matematika. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB IV PROFIL, PELAKSANAAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Profil Mahasiswa Suku Mee Mahasiswa Mee adalah para pelajar suku Mee Papua yang sedang kuliah di Kota Yogyakarta. Mahasiswa Mee ini berasal dari empat kabupaten yakni Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, Kabupaten Dogiyai dan Kabupaten Deiyai. Saat ini, mereka sedang kuliah pada berbagai jurusan serta berbagai kampus di Yogyakarta. Mahasiswa Mee ini memiliki tiga asrama dan satu kontrakan yakni Asrama Paniai, Asrama Dogiyai dan Asrama Deiyai serta Kontrakan Nabire. Mahasiswa Mee di Yogyakarta juga memiliki suatu perkumpulan yakni Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai atau disingkat IPMANAPANDODE. Namun, setiap kabupaten juga memiliki perkumpulan sendiri-sendiri. Mahasiswa suku Mee di Yogyakarta tersebar pada berbagai jurusan dan juga berbagai universitas. Seperti pengambilan data yang dilakukan yakni mahasiswa jurusan teknis sipil, ilmu pemerintahan, teknik sipil, ilmu ekonomi, akuntansi, ilmu pendidikan, kehutanan, kebidanan, kesehatan, ilmu komputer dan bahasa. Begitu pula berbagai kampus yakni UTY, UNY, Akprind, APMD, Stiper, STTNAS, Akakom, Amikom, UJB, Stiebank, Ama Darmala, YKPN, STTL dan sebagainya. Dalam melakukan pengambilan data, tentunya peneliti meminta ijin pemerintah daerah (dalam hal ini keempat kabupaten) juga kepada Badan Pengurus Harian IPMANAPANDODE Kota Studi Yogyakarta dan Solo. Hal 45 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46 ini dilakukan agar dalam pengambilan data tidak ada masalah dengan pemerintah daerah maupun pada pengurus ikatan serta anggota ikatan. B. Pelaksanaan Penelitian Pengambilan data (penelitian) dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan di tiga asrama mahasiswa Mee yang ada di Yogyakarta yakni Asrama Paniai yang terletak di Jl.Santan No.216, Condong Catur, Sleman. Asrama Dogiyai terletak di Jl.Klebengan No.12D, Sleman. Asrama Deiyai terletak di Jl.Palangan Tentara Pelajar Monjali, Sleman. Ketiga asrama tersebut didomisili oleh mahasiswa Mee sebagai subjek penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara memberikan kursus (les tambahan). Umumnya, kursus matematika ini dilakukan pada malam hari. Berikut ini tabel jadwal pertemuan untuk pelajaran matematika dari ketiga asrama. Tabel 4.1. Jadwal pelajaran matematika pada Asrama Paniai No Hari/Tanggal Waktu 1 Senin, 19 Mei 2014 2 Senin, 26 Mei 2014 3 Senin, 2 Juni 2014 4 Senin, 22 Juni 2014 5 Senin, 30 Juni 2014 Tabel 4.2. Jadwal Tempat Materi Operasi penjumlahan dan pengurangan+Tes I 18.00 20.00 WIB pelajaran – Asrama Paniai Operasi perkalian pembagian+Tes II dan Tes pemahaman (III), materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian matematika pada Asrama Dogiyai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI No Hari/Tanggal 1 Rabu, 14 Mei 2014 2 Rabu, 22 Mei 2014 3 Rabu, 28 Mei 2014 4 Rabu, 18 Juni 2014 5 Rabu, 25 Juni 2014 Waktu Tempat 47 Materi Operasi penjumlahan dan pengurangan+Tes I 18.00 20.00 WIB – Asrama Dogiyai Operasi perkalian pembagian+Tes II dan Tes Pemahaman (III), materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian Tabel 4.3. Jadwal pelajaran matematika pada Asrama Deiyai No Hari/Tanggal 1 Kamis, 8 Mei 2014 2 Kamis, 29 Mei 2014 3 Kamis, 19 Juni 2014 4 Kamis, 26 Juni 2014 Waktu Tempat Materi Operasi penjumlahan dan pengurangan+Tes I 18.00 20.00 WIB – Asrama Deiyai Operasi perkalian pembagian+Tes II dan Tes Pemahaman (III), materi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian Adapun langkah- langkah dalam melaksanakan penelitian pada subjek, yaitu sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian pada subjek di Yogyakarta, peneliti melakukan beberapa persiapan yakni: a) Peneliti bertemu dengan pengurus ikatan pelajar dan mahasiswa suku Mee di Yogyakarta. Ikatan tersebut bernama Ikatan Pelajar dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Mahasiswa Nabire, Paniai, (IPMANAPANDODE). Peneliti Dogiyai bertemu dan para 48 Deiyai pengurus IPMANAPANDODE, Lasarus Goo, Aser Yeimo dan beberapa teman untuk mengutarakan ide peneliti tentang memberikan les matematika bagi subjek di Yogyakarta. Les matematika tersebut momen yang tepat untuk peneliti sekaligus mengambil data sebagai bahan pembuatan skripsi. b) Peneliti secara lisan meminta ijin kepada pengurus ikatan untuk melakukan penelitian pada subjek kemudian membuat surat ijin kepada pengurus ikatan serta tembusan Pemerintah Daerah (Pemda) dari keempat kabupaten yakni Nabire, Paniai, Dogiyai dan Deiyai untuk melakukan penelitian. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti terlebih dahulu memberi les tambahan untuk matematika dan mengumpulkan data. Untuk lebih rinci, peneliti mengkaji dalam dua bagian, yakni: a) Peneliti memberi les matematika kepada subjek yang ada di Yogyakarta. Hal tersebut dilakukan karena penulis berharap agar subjek akan lebih memahami matematika khususnya materi terkait operasi hitung (penjumlahan, pembagian, perkalian dan pembagian). Penulis memulai kursus tersebut pada tanggal 7 Mei 2014 di tiga asrama di Yogyakarta yakni Asrama Deiyai, Asrama Dogiyai dan Asrama Paniai. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49 b) Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti memberi tes pemahaman terkait materi yang diajarkan pada saat les matematika. Awal pembelajaran hingga akhir, peneliti memberikan tiga kali tes kepada subjek. Materi pada tes pertama adalah penjumlahan dan pengurangan. Materi pada tes kedua adalah perkalian dan pembagian. Serta materi untuk tes ketiga adalah gabungan dari tes petama dan tes kedua. c) Selain tes pemahaman, peneliti juga memberikan koesioner dan wawancara. Koesioner dan wawancara pada siswa dilakukan hanya satu kali yakni pada akhir proses pembelajaran. 3. Tahap Setelah Penelitian Setelah mengumpulkan data seperti tes pemahaman, wawancara para subjek serta koesioner, peneliti mengecek ulang apakah ada data yang belum terlaksana. Namun, semua data yang ingin peneliti melakukan penelitian berjalan lancar serta telah terpenuhi. C. Hasil Analisis dan Pembahasan 1. Tes Pemahaman Tes pemahaman terdiri dari tiga yakni tes pertama (penjumlahan dan pengurangan), tes kedua (perkalian dan pembagian) dan tes ketiga (gabungan dari tes pertama dan tes kedua). Berikut ini dipaparkan tabulasi untuk ketiga tes pemahaman: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50 Tabel 4.4. Tabulasi pada Tes I, Tes II dan Tes III Peserta Tes Pertama Komp.I Tes Kedua Komp.II PST 1 PST 2 PST 3 PST 4 PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 PST 16 PST 17 PST 18 PST 19 PST 20 Skor Terendah Skor Tertinggi Rata-rata Simp.Baku Nilai 40 20 50 40 60 96 100 76 84 90 100 88 40 84 40 60 80 100 20 30 20 100 64,9 28,01 Nilai 70 28 36 70 96 100 100 52 98 64 96 100 76 96 96 94 100 90 50 60 28 100 78,6 23,39 Tes Kemampuan Ketiga Komp.I Komp.II Nilai Nilai 80 96 98 98 80 98 100 100 80 50 80 98 100 92 48 98 100 100 100 98 100 84 98 100 100 68 100 68 100 98 100 96 98 100 98 96 100 96 64 96 48 50 100 100 91,2 91,5 14,63 13,62 Hasil penelitian melalui tes pemahaman akan dibahas satu demi satu. Hasil analisis pada penelitian ini bagi menjadi tiga kali tes pemahaman yakni tes pertama dengan materinya adalah penjumlahan dan pengurangan; tes kedua dengan materinya adalah perkalian dan pembagian; dan tes ketiga dengan materinya adalah gabungan antara tes pertama dan tes kedua (operasi hitung: penjumlahan, pengurangan, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51 perkalian dan pembagian). Berikut, analisis dan pembahasan dari ketiga tes: a. Analisis dan Pembahasan Kompetensi I pada Tes Pertama Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 20 orang, ratarata yang dicapai peserta pada tes pertama (I) adalah 64,6. Berdasarkan kriteria tingkat pemahaman materi pada tabel bab 3, maka tabel di atas dapat diklasifikasikan lagi menjadi seperti tabel berikut: Tabel 4.5. Tingkat Pemahaman Kompetensi I pada tes Pertama No Kriteri Pemahaman Interval Nilai Jumlah subjek Persentase (%) 1 Sangat Baik 80 – 100 9 45 2 Baik 66 – 79 1 5 3 Cukup 56 – 65 2 10 4 Kurang 41 – 55 1 5 5 Sangat Kurang ≤ 40 7 35 20 100 Jumlah Pada tes pertama ini, separuh dari total subjek yang mengikuti tes ini mendapat nilai di atas 80 dengan persentase sebesar 45%. Kategori subjek yang berkemampuan baik juga terdapat sebanyak 1 orang yang intervalnya berada antara 66-79 dengan persentase sebesar 5%. Di samping itu, terdapat juga subjek yang kemampuannya ratarata tergolong di bawah standar . Hasil analasis tes pertama, terdapat 2 orang dengan pemahan cukup dan 1 orang dengan pemahaman kurang PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52 . Sementara, terdapat perolehan nilai dengan kemampuan di bawah 40, yakni 7 orang dari total 20 orang dengan persentase sebesar 35%. Pemaham materi bagi subjek pada operasi penjumlahan dan pengurangan ini terbagi dua yakni sebagian subjek berkemampuan baik dan sebagian subjek lagi memiliki kemampuan masih tergolong rendah. b. Analisis dan Pembahasan Kompetensi II pada Tes Kedua Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 20 orang, ratarata yang dicapai subjek pada tes kedu (II) adalah 78,6. Berdasarkan kriteria tingkat pemahaman materi pada tabel bab 3, maka tabel di atas dapat diklasifikasikan lagi menjadi seperti tabel berikut: Tabel 4.6. Tingkat Pemahaman Kompetensi II pada Tes kedua No Kriteri Pemahaman 1 Sangat Baik 80 – 100 11 55 2 Baik 66 – 79 3 15 3 Cukup 56 – 65 2 10 4 Kurang 41 – 55 2 10 5 Sangat Kurang ≤ 40 2 10 20 100 Jumlah Interval Nilai Jumlah Subjek Persentase (%) Pada tes kedua ini, subjek yang mendapat interval nilai di atas 66 adalah 14 orang dengan persentase sebesar 70%. Sementara, subjek yang mendapat nilai di bawah rata-rata adalah sebanyak 6 orang dengan persentase sebesar 30%. Dari perolehan nilai pada tes PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53 dengan materi operasi perkalian dan pembagian, sebagian besar subjek memahami materi tersebut. c. Analisis dan Pembahasan Kompetensi I pada Tes Ketiga Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 20 orang, ratarata yang dicapai subjek dalam kompetensi pertama (I) pada tes ketiga (III) adalah 91,2. Berdasarkan kriteria tingkat pemahaman materi pada tabel bab 3, maka tabel di atas dapat diklasifikasikan lagi menjadi seperti tabel berikut: Tabel 4.7. Tingkat Pemahaman Kompetensi I pada tes ketiga No Kriteri Pemahaman Interval Nilai 1 Sangat Baik 80 – 100 18 90 2 Baik 66 – 79 - - 3 Cukup 56 – 65 1 5 4 Kurang 41 – 55 1 5 5 Sangat Kurang ≤ 40 - - 20 100 Jumlah Jumlah Subjek Persentase (%) Kompetensi pertama pada tes ketiga dengan materi yakni operasi penjumlahan dan pengurangan ini subjek lebih memahami materi dengan melihat kemampuan mereka pada tes. Dari kompetensi pertama pada tes ketiga tersebut, dapat kita lihat bahwa sebanyak 18 orang dari total 20 orang dengan persentase sebesar 90%. Sementara, perolehan nilai dengan rata-rata di bawah 65 adalah sebanyak 2 orang dengan persentase sebesar 10%. Dari perolehan nilai kompetensi pertama pada tes ketiga ini, subjek sudah cukup memahami materi matematika khususnya operasi hitung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54 d. Analisis dan Pembahasan Kompetensi II pada Tes Ketiga Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 20 orang, ratarata yang dicapai subjek dalam kompetensi kedua (II) pada tes ketiga (III) adalah 91,5. Berdasarkan kriteria tingkat pemahaman materi pada tabel bab 3, maka tabel di atas dapat diklasifikasikan lagi menjadi seperti tabel berikut: Tabel 4.8. Tingkat Pemahaman Kompetensi II pada tes ketiga No Kriteri Pemahaman 1 Sangat Baik 80 – 100 17 85 2 Baik 66 – 79 2 10 3 Cukup 56 – 65 - - 4 Kurang 41 – 55 1 5 5 Sangat Kurang ≤ 40 - - 20 100 Jumlah Interval Nilai Jumlah Subjek Persentase (%) Kompetensi kedua pada tes ketiga dengan materi yakni operasi penjumlahan dan pengurangan ini subjek lebih memahami materi dengan melihat kemampuan mereka pada tes. Dari kompetensi kedua pada tes ketiga tersebut, dapat kita lihat bahwa sebanyak 17 orang dari total 20 orang adalah kategori sangat baik dengan persentase sebesar 85% dan perolehan nilai baik sebanyak 2 orang dengan persentase sebanyak 10 % . Sementara, perolehan nilai dengan rata-rata di bawah 65 adalah sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 5%. Dari perolehan nilai kompetensi kedua pada tes ketiga ini, subjek sudah cukup memahami materi matematika khususnya operasi hitung. e. Tabel kompetensi I pada tes pertama dan tes kedua Tabel 4.9. Kompetensi I pada tes pertama dan tes kedua PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Peserta PST 1 PST 2 PST 3 PST 4 PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 PST 16 PST 17 PST 18 PST 19 PST 20 Skor Terendah Skor Tertinggi Rata-rata Simp.Baku Kompetensi I Tes I Tes III 40 80 20 98 50 80 40 100 60 80 96 80 100 100 76 48 84 100 90 100 100 100 88 98 40 100 84 100 40 100 60 100 80 98 100 98 20 100 30 64 20 48 100 100 64,9 91,2 28,01 14,63 55 Keterangan Naik Naik Naik Naik Naik Turun Tetap Turun Naik Naik Tetap Naik Naik Naik Naik Naik Naik Turun Naik Naik Naik Tetap Naik Turun Kompetensi pertama (materi penjumlahan dan pengurangan) pada tes pertama dan tes ketiga ada dapat kita lihat bahwa terdapat 15 subjek yang mengalami peningkatan (naik) dan 2 subjek yang tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan (tetap). Sementara, terdapat 3 subjek yang justru turun. Hal ini dapat terjadi karena dalam pemahamanya, kurang fokus sehingga kurang memahami materi dengan baik dan penyelesaian soal-soal cenderung kurang baik dan sering melakukan kesalahan dibandingkan tes pertama. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56 f. Tabel kompetensi kedua pada tes pertama dan tes kedua Tabel 4.10. Kompetensi II pada tes pertama dan tes kedua Peserta PST 1 PST 2 PST 3 PST 4 PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 PST 16 PST 17 PST 18 PST 19 PST 20 Skor Terendah Skor Tertinggi Rata-rata Simp.Baku Kompetensi II Tes II Tes III 70 96 28 98 36 98 70 100 96 50 100 98 100 92 52 98 98 100 64 98 96 84 100 100 76 68 96 68 96 98 94 96 100 100 90 96 50 96 60 96 28 50 100 100 78,6 91,5 23,39 13,62 Keterangan Naik Naik Naik Naik Turun Naik Turun Naik Naik Naik Turun Tetap Turun Turun Naik Naik Tetap Naik Naik Naik Naik Tetap Naik Turun Kompetensi kedua (materi perkalian dan pembagian) pada tes pertama dan tes kedua dapat kita lihat bahwa terdapat 13 subjek yang mengalami peningkatan (naik) dan 2 subjek yang tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan (tetap). Sementara, terdapat 5 subjek yang justru turun. Hal ini dapat terjadi karena dalam pemahamanya, kurang fokus sehingga kurang memahami materi dengan baik dan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57 penyelesaian soal-soal cenderung kurang baik dan sering melakukan kesalahan dibandingkan tes pertama. g. Tabel Kompetensi Total Tabel 4.11. Total kompetensi total KOMPETENSI TOTAL Peserta Komp.I Komp.II PST 1 60 83 PST 2 59 63 PST 3 65 67 PST 4 70 85 PST 5 70 73 PST 6 88 99 PST 7 100 96 PST 8 62 75 PST 9 92 99 PST 10 95 81 PST 11 100 90 PST 12 93 100 PST 13 70 72 PST 14 92 82 PST 15 70 97 PST 16 80 95 PST 17 89 100 PST 18 99 93 PST 19 60 73 PST 20 47 78 Skor Terendah 34 39 Skor Tertinggi 100 100 Rata-rata 78,05 85,05 Simp.Baku 21,32 18,51 Pada total kompetensi pertama dan kedua dapat kita lihat bahwa rata-rata kompetensi pertama adalah 78,05 dengan simpangan baku 21,32. Sementara, rata-rata kompetensi kedua adalah 85,05 dengan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58 simpangan baku 18,51. Dengan demikian, subjek lebih banyak memahami kompetensi kedua yakni perkalian dan pengurangan. Hasil pembahasan kompetensi pertama dan kedua pada tes pertama, tes kedua dan tes ketiga ini dapat disimpulkan bahwa subjek pada pokok bahasan operasi hitung yakni penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian cukup memahami. Pemahaman materi bagi subjek, tentunya diawali oleh beberapa faktor, seperti pendekatan budaya Mee. Pendekatan budaya Mee yang dimaksud adalah pembelajaran yang dikaitkan dengan masalah nyata yang terdapat pada budaya Mee, misalnya berkebun, beternak, berburu hewan, dan sebagainya. Dalam pembelajaran, guru juga sesekali menggunakan kata- kata dalam bahasa Mee. Hal ini memudahkan subjek agar lebih memahami materi tersebut. Selain itu, guru juga harus menyenangkan bagi subjek, guru kreatif serta guru inovatif. 2. Analisis Kesalahan Data penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud dalam penelitin ini adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan para siswa pada saat mengerjakan soal matematika pada materi operasi hitung. Kesalahan yang dilakukan oleh para subjek tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan kategori jenis kesalahan yang dikemukakan oleh Hadar et.al (1987). Pada penelitian ini akan dianalisis masing-masing kompetensi pertama dengan materi penjumlahan dan pengurangan dan kompetensi kedua dengan materi perkalian dan pembagian pada tes operasi hitung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI A. Analisis Kesalahan Kompetensi Pertama pada Tes Pertama 1. Analisis kesalahan subjek pada nomor 1 Tabel 4.12. Analisis kesalahan subjek nomor 1 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan konsep PST 1 Analisis: Pada bagian c, d dan e, subjek salah pada konsep tentang penjumlahan dan pengurangan. JK: kesalahan konsep PST 2 Analisis: Pada bagian b, c, dan d, subjek salah dalam konsep atau definisi JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis PST 3 Analisis: Pada b, subjek salah memberi tanda positif atau negatif, sementara pada bagian d dan e, subjek salah dalam mengurangkan angka JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis PST 4 Analisis: pada bagian c, subjek salah pada teknis sementara pada bagian b, d dan e, subjek melakukan kesalahan pada konsep tentang operasi hitung. 59 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan konsep Analisis: PST 5 Pada bagian b dan d, subjek salah pada konsep penjumlahan dan pengurangan, sementara pada bagian c, subjek salah pada teknis menyelesaikan soal. JK: kesalahan konsep PST 9 Analisis: Pada bagian c, d, dan e, subjek salah dalam konsep karena ketika dua bilangan negatif dijumlahkan maka hasil jumlahan juga negatif. JK: kesalahan teknis, konsep PST 11 Analisis: Bagian d, subjek melakukan kesalahan pada teknis perhitungan matematika. JK: kesalahan konsep PST 12 Analisis: Bagian b ini subjek salah dalam konsep yakni tentang operasi tanda JK: kesalahan teknis PST 13 Analisis: Bagian c, d, dan e dari soal ini, subjek melakukan kesalahan pada teknis perhitungan. 60 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis PST 14 Analisis: Bagian b, subjek melakukan kesalahan pada teknis perhitungan sementara pada bagian e, subjek salah pada konsepnya. JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis PST 15 Analisis: Pada bagian c dan e, subjek melakukan kesalahan pada teknis, sementara pada bagian b dan d, subjek salah pada konsep JK: kesalahan teknis PST 18 Analisis: Pada bagian a dan c, subjek melakukan kesalahan teknis perhitungan operasi penjumlahan dan pengurangan JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis PST 20 Analisis: Bagian a, siswa salah dalam teknis sementara bagian b, c, d dan e, siswa salah pada konsep operasi hitung. 2. Analisis kesalahan subjek pada nomor 2 Tabel 4.13. Analisis kesalahan subjek nomor 2 61 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan teknis PST 2 Analisis: Nomor 2 ini subjek telah mengintepterasikan bahasa namun melakukan kesalahan pada teknis perhitungan JK: kesalahan teknis PST 3 Analisis: Subjek telah mengintepretasikan bahasa dan menentukan konsep dan data yang tepan, namun salah salah teknis perhitungan JK: kesalahan teknis PST 5 Analisis: Subjek melakukan kesalahan dalam menghitung operasi hitung penjumlahan dan pengurangan JK: kesalahan teknis PST 8 Analisis: Subjek salah dalam mengurangkan dua bilangan yang hasinya 653 padahal sebenarnya 654, sehingga penyelesaian berikut pun salah. 62 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa dan kesalahan data Analisis: PST 13 Di sini, pada penyelesaian subjek tidak memberi tanda positif atau negatif apakah bilangan itu dijumlahkan atau dikurangkan sehingga hasilnya pun salah. JK: kesalahan menuliskan data dan kesalahan teknis PST 14 Analisis: Subjek ini salah menuliskan angka yakni 64 padahal 46 dan juga hasil perhitungan juga salah, dalam perhtungan itu 6118. JK: kesalahan teknis PST 15 Analisis: Lagi- lagi, subjek melakukan kesalahan teknis perhitungan operasi matematika. JK: kesalahan teknis PST 16 Analisis: Subjek melakukan kesalahan pada teknis perhitungan meskipun data subjek telah menentukan konsep yang benar. 63 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis Analisis: PST 19 Subjek kurang teliti dalam mengurangkan dua bilangan sehingga hasilnya salah. JK: kesalahan menyajikan data dan kesalahan konsep Analisis: PST 20 Subjek ini salah konsep tentang nilai tempat sehingga menyajikan data juga tidak sesuai maka hasilnya pastilah salah. 3. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3 Tabel 4.14. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan mengintpretasikan bahasa dan kesalahan data Analisis: PST 2 Subjek salah dalam mengintepretasikan bahasa yang terdapat pada soal dan menyajikan data terkait operasi hitung pun salah sehingga hasil perhitungannya salah. 64 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis Analisis: PST 3 Subjek ini menyajikan data dengan konsep yang tepat dan dalam perjumlahan pertama juga benar tetapi pengurangan pada langkah kedua salah sehingga hasilnya juga salah JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa dan kesalahan penyajian data Analisis: PST 5 Subjek ini tidak memberi tanda positif atau negatif pada langkah kedua yang antara hasil jumlahan bilangan 133 dan 102 dengan angka 68, sehingga hasilnya salah JK: kesalahan teknis PST 9 Analisis: Subjek ini telah menyajikan data sesuai soal namun salah dalam teknis perhitungan. JK: kesalahan teknis PST 10 Analisis: Subjek melakukan kesalahan dalam menghitung soal matematika, kurang teliti sehingga hasilnya salah. 65 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis PST 13 Analisis: Langkah pertama pada perhitungan ini benar namun pada langkah kedua, subjek kurang teliti dalam mengurangkan dua buah bilangan. JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan menyajikan data dan kesalahan konsep PST 15 Analisis: Karena salah mengintepretasikan bahasa sehingga konsep penyelesaian pun salah sehingga penyajian data juga salah JK: kesalahan teknis PST 16 Analisis: Subjek melakukan keslahan pada teknis perhitungan JK: kesalahan teknis PST 19 Analisis: Langkah pertama pada perhitungan ini benar namun pada langkah kedua, subjek kurang teliti dalam mengurangkan dua buah bilangan. JK: kesalahan menyajikan data PST 20 Analisis: Subjek ini salah dalam menyajikan data meskipun konsep sudah benar. Subjek menuliskan 64 padahal 68. Sehingga hasilnya salah 66 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4. Analisis kesalahan subjek pada nomor 4 Tabel 4.15. Analisis kesalahan subjek pada nomor 4 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa Analisis: PST 1 Subjek ini tidak menyajikan data sehingga dugaannya bahwa subjek ini tergolong sulit mengintepretasikan data dalam soal cerita tersebut akibatnya jawaban pun salah. PST 2 JK: kesalahan teknis Analisis: Subjek ini dalam mengintekpretasikan bahasa dalam soal cerita sudah benar, penyajian data benar juga konsep benar, namun salah dalam teknis perhitungan yakni pada operasi hitung matematika. JK: kesalahan penyajian data PST 8 Penyajian data yang dilakukan oleh subjek ini salah karena bukan 34 tetapi 36. Sehingga hasilnya salah meskipun teknis perhitungannya sudah benar. 67 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan menyajikan data PST 9 Analisis: Subjek ini salah dalam menyajikan data sehingga teknis dalam perhitungan pun salah, akibatnya hasilnya pun tidak tepat. JK: kesalahan teknis PST 11 Analisis: Dia telah menggunakan konsep yang benar namun kurang teliti dalam mengurangkan dua bilangan sehingga hasinya tidak benar JK: kesalahan teknis PST 12 Analisis: Subjek ini salah dalam teknis perhitungan, kurang teliti meskipun konsep dan penyajian data sudah tepat. JK: kesalahan teknis Analisis: PST 20 Subjek ini sudah benar dalam mengintepretasikan bahasa, penyajian data. Hasil pada langkah pertama sudah benar namun teknis perhitungan berikutnya kurang teliti sehingga hasilnya juga salah 68 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69 Dari hasil analisis kesalahan yang dilakukan subjek dalam menyelesaikan soal matematika pada tes pertama dengan kompetensi pertama yakni penjumlahan dan pengurangan, peneliti merekapitulasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan subjek. Berikut adalah hasil dari rekapitulasi kesalahan yang dilakukan subjek pada pokok bahasan operasi hitung. Tabel 4.16. Rekap kesalahan dengan kompetensi pertama pada tes pertama. Jenis Kesalahan Nomor Soal Kesalahan data Kesalahan mengintepretasikan bahasa Kesalahan menggunakan definisi (konsep) Kesalahan teknis Tidak diperiksa kembali 1 - - 11 orang 7 orang - 2 3 orang 1 orang 1 orang 8 orang - 3 4 orang 3 orang 1 orang 6 orang - 4 2 orang 1 orang - 4 orang - Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan memberi rangkuman pada setiap analisis kesalahan subjek. Rangkuman tersebut berupa pengelompokan didasarkan pada tabel rekapitulasi. 1. Pada soal- soal dalam bentuk kalimat matematika, subjek lebih banyak melakukan kesalahan pada operasi penjumlahan dan pengurangan. Ada subjek yang menganggap konsep pada operasi penjumlahan dan pengurangan sama dengan konsep yang terdapat pada perkalian dan pembagian. 2. Hal lain pada pemahaman konsep adalah operasi tanda. Operasi tanda pada penjumlahan dan pengurangan tersebut sebagai berikut: “jika dua bilangan, keduanya bertanda negatif maka hasil jumlahannya adalah positif. Jika dua bilangan, keduanya bertanda negatif, maka hasil jumlahannya adalah negatif. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70 Sementara, jika salah satu dari dua bilanan tersebut negatif (bilangan lain positif), maka hasil pengurangan tergantung dari bilangan paling besar pada soal tersebut”. Hal inilah yang terkadang tidak disadari oleh subjek saat belajar matematika khususnya pada materi operasi hitung. 3. Dalam menyelesaikan soal matematika, meskipun mereka telah memahami konsep operasi penjumlahan dan pengurangan dengan benar, namun mereka kurang teliti dan cermat dalam perhitungan sehingga hasilnya tidak tepat, tidak sesuai dengan jawaban yang diharapkan. 4. Pada soal cerita, subjek belum lancar dalam mengintepretasikan bahasa yang terdapat pada soal cerita tersebut. Sehingga, subjek menyajikan data tersebut ke dalam model matematika yang kadang tidak sesuai dengan soal sebenarnya. Hal ini juga diakibatkan karena salah konsep dalam memahami isi bacaan pada soal cerita. 5. Subjek tidak memeriksa kembali. Meskipun dia telah memahami soal tersebut dengan benar dan menyajikan datanya juga benar. Hal tersebut adalah kelalaian dari subjek itu sendiri. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Analisis Kesalahan Kompetensi Kedua pada Tes Kedua 1. Analisis kesalahan subjek pada nomor 1 Tabel 4.17. Analisis kesalahan subjek pada nomor 1 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan konsep Analisis: PST 2 Bagian b, subjek mengira operasi penjumlahan dan pengurangan sehingga dia menjumlahkan sementara bagian e, subjek mengira 4:2 tersebutdikali sehinggadidapat 8. Padahal hasilnya 2 karena hasil bagi antara 4 dengan 2. JK: kesalahan konsep dan juga tidak memeriksa kembali Analisis: PST 3 Bagian b dan c, subjek belum memahami konsep perkalian. Bagian e, subjek melakukan konsep pembagian bahwa pembagian adalah pengurangan berulang, namun hasilnya pun salah, bukan (-2) tetapi 2. Sementara f, g dan h, subjek tidak mengecek kembali sebelum mengumpulkan lembar jawabannya sehingga ada soal yang belum dijawab. 71 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan konsep Analisis: PST 4 Bagian g dan h, jawaban subjek ini kurang tepat padahal operasi tanda pada perkalian dan pembagian itu sama, misal bilangan negatif dikali dengan bilangan positif maka hasil perkalian adalah negatif, demikian pula pembagian. JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan data Analisis: PST 6 Subjek kurang bisa menangkap maksud dari soal bagian f dan g. Selain itu, c dan d subjek menyajikan data sehingga meskipun hasilnya benar tetapi caranya salah. JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa Analisis: PST 9 Pada bagian h ini subjek salah dalam mengintepretasikan bahasa bahwa apakah jawabannya benar atau salah. Hal ini dapat dilihat di mana dia menghitung 25/5. Padahal jika kedua ruas pada soal dibagi dengan 2 maka hasilnya adalah 25/2 JK: kesalahan teknis Analisis: PST 10 Bagian b dan c, subjek salah konsep tentang perkalian yakni suatu bilangan positif dikalikan dengan bilangan negatif akan menghasilkan bilangan negatif. Sementara pada bagian f, g dan h, subjek menyamakan pembagian dengan pengurangan sehingga hasilnya pun salah. 72 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa dan kesalahan konsep Analisis: PST 16 Bagian f dan g, subjek salah dalam memahami soal yang ada. Sementara bagian h, subjek justru menyamakan pembagian dengan konsep pengurangan. JK: kesalahan teknis Analisis: PST 17 Bagian h, subjek sudah menjawab dengan benar sebab konsep pun benar. Namun, dalam hal teknis yakni hasil 12,5. Kami belum sampai membahas desimal (pecahan pun belum meskipun di pembagian terdapat pecahan) maka, jika hasilnya dalam bentuk decimal maka tidak tepat. JK: kesalahan teknis Analisis: PST 18 Bagian c dan f, subjek kurang konsisten, meskipun jawabannya benar. Misal, bagian b, jika ada dua tanda maka harus dipisahkan dengan tanda kurung. JK: penyelesaian tidak diperiksa kembali PST 20 Analisis: Subjek ini tidak memeriksa kembali sebelum mengumpulkan maka dia tidak menjawab bagian h. 73 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2. Analisis kesalahan subjek pada nomor 2 Tabel 4.18. Analisis kesalahan subjek pada nomor 2 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa dan kesalahan konsep PST 10 Analisis: Hasil dari soal ini benar, namun cara menyelesaikannya salah. Pada soal ini, bahwa 10+10+10+10+10 sama artinya 5 x 10, bukan 10 x 5 JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa dan kesalahan menyajikan data PST 15 Analisis: Subjek ini sudah menjawab benar namun dalam mengubah bahasa cerita menjadi bahasa matematika dan menyajikan data juga belum tepat. JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan data dan kesalahan konsep PST 17 Analisis: Subjek ini sudah mendapat hasil yang benar namun kurang paham dalam mengintepretasikan bahasa cerita kemudian salah dalam menyajikan data. 74 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3 Tabel 4.19. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa dan kesalahan konsep PST 3 Analisis: Subjek ini juga belum bisa mengintepretasikan soal cerita sehingga konsep pun salah. JK: kesalahan menginterpretasikan bahasa, kesalahan konsep Analisis: PST 6 Subjek salah mengintepretasikan maksud soal tersebut sehingga dia beranggapan bahwa kedua bilangan itu dikurangkan sehingga hasilnya 21. Padahal dibagi sehingga hasilnya 4 JK: kesalahan teknis PST 9 Analisis: Jawaban dari subjek ini kadang membuat pemeriksa bingung karena dia tidak member tanda sama dengan (=) 75 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa dan tidak diperiksa kembali PST 16 Analisis: Subjek ini tidak menjelaskan langkah-langkahnya sehingga dia sendiri kesulitan. Peneliti juga bingung, 7 buah ubi ini dapat dari mana? 76 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77 Dari hasil analisis kesalahan yang dilakukan subjek dalam menyelesaikan soal matematika pada tes kedua dengan kompetensi kedua yakni perkalian dan pembagian, peneliti merekapitulas kesalahan-kesalahan yang dilakukan subjek. Berikut adalah hasil dari rekapitulasi kesalahan yang dilakukan subjek pada pokok bahasan operasi hitung. Tabel 4.20. Rekapitulasi kesalahan kompetensi kedua pada tes kedua Jenis Kesalahan Nomor Soal Kesalahan data Kesalahan mengintepretasikan bahasa Kesalahan menggunakan definisi Kesalahan teknis Tidak diperiksa kembali 1 1 orang 3 orang 4 orang 3 orang 2 orang 2 2 orang 3 orang 2 orang - - 3 - 3 orang 2 orang 1 orang 1 orang Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan memberi rangkuman pada setiap analisis kesalahan subjek. Rangkuman tersebut berupa pengelompokan didasarkan pada tabel rekapitulasi. 1. Subjek tidak melakukan perhitungan meskipun ada hasilnya, namun hasil tersebut akhirnya salah juga. 2. Subjek tidak memberikan tanda pada operasi yang pasti sehingga para pembaca atau pemeriksa justru kewalahan dalam memberi nilai. 3. Dalam mengerjakan soal dalam bentuk matematika, maka subjek lebih banyak melakukan kesalahan teknis, mereka kurang teliti dalam menghitung bilangan sehingga hasilnya tidak tepat. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78 4. Subjek juga salah dalam memberikan tanda pada operasi perkalian dan pembagian yakni jika dua bilangan, keduanya positif atau keduanya negatif maka hasil kali atau hasil bagi adalah positif. Sementara salah satu bilangan negatif, maka hasil kali atau hasil bagi bilangan-bilangan tersebut juga negatif. 5. Pada operasi perkalian, subjek salah dalam menyajikan bentuk matematika kemudian dalam penjabarannya, subjek kerap melakukan kesalahan. Misalnya, 10+10+10+10+10 = 10 x 5, padahal sebenarnya adalah 5 x 10. Jika 10 x 5 artinya sama dengan 5+5+5+5+5+5+5+5+5+5. 6. Subjek juga salah dalam mengintepretasikan bahasa. Misalnya dalam soal cerita, “Jari tangan manusia ada sepuluh. Jika dalam satu ruangan terdapat lima orang, maka berapa total jari tangan dari kelima orang tersebut?” Pada soal ini, kita andaikan “orang” itu sama dengan “kelompok” dan “jari tangan” sama dengan “buah”. Satu kelompok terdapat lima buah. Jika ada lima kelompok, maka total ada berapa buah? Jadi, bahasa matematika adalah 5 x 10 artinya 10+10+10+10+10. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI C. Analisis Kesalahan Kompetensi Pertama pada Tes Ketiga 1. Analisis kesalahan subjek pada nomor 1 Tabel 4.21. Analisis kesalahan subjek pada nomor 1 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan konsep PST 2 Analisis: Bagian c ini subjek melakukan kesalahan, setelah mendapat hasil -78, kemudian ditambah dengan 77 maka hasilnya -1, bukan -155. JK: kesalahan teknis PST 3 Analisis: Bagian a, subjek salah konsep yakni operasi tanda sementara bagian d, dia juga salah dalam penjumlahan nilai tempat. JK: kesalahan teknis dan tidak diperiksa kembali Analisis: PST 5 Pada bagian a, subjek kurang teliti dalam menyelesaikan soal tersebut. Bagian b, subjek tidak periksa hasil jawabannya sehingga bagian tersebut tidak dijawab hingga tuntas. 79 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis, kesalahan konsep dan tidak diperiksa kembali Analisis: PST 6 Pada bagian a dan b ini juga kurang teliti dalam penyelesaiannya dan juga pada tanda operasi. Dia juga tidak periksa dahulu sebelum mengumpulkannya. JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis Analisis: PST 8 Bagian a, subjek salah dalam konsep pada di sana terdapat tanda negatif di depan 42, seharusnya dikurangi. Sementara bagian c, subjek tidak memberi tanda negatif JK: kesalahan konsep PST 12 Analisis: Bagian a ini subjek mengira bahwa kedua bilangan tersebut dijumlahkan, pada hal dikurangkan sehingga hasilnya positif 34 JK: kesalahan konsep Analisis: PST 17 Bagian a, subjek menjumlahkan kedua bilangan tanpa melihat tanda operasi yang terdapat pada soal tersebut. Ini dia melakukan kesalahan pada konsep tentang operasi penjumlahan dan pengurangan 80 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis Analisis: PST 18 Pada bagian ini subjek kurang teliti yakni dia tidak memberi tanda negative pada hasil operasinya sebab jika bilangan besar bertanda positif sementara bilangan kecil bertanda negatif maka hasilnya adalah positif. Demikian pula sebaliknya. JK: kesalahan konsep Analisis: PST 20 Hasil dari bagian a ini benar 34 namun karena operasinya negatif sehingga subjek ini salah konsep 2. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3 Tabel 4.22. Analisis kesalahan subjek pada nomor 3 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan menyajikan data dan kesalahan teknis Analisis: PST 1 Subjek ini salah menjumlahkan angka 6, 2, 4 dan 3. Hasilnya bukan 14, namun 15. Sehingga, meskipun hasil akhirnya benar yakni 35, namun salah dalam menyajikan data. 81 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan mengintepreasikan bahasa, kesalahan menyajikan data serta kesalahan konsep PST 8 Analisis: Subjek ini salah mengintepretasikan bahasa yang terdapat pada soal cerita sehingga salah juga dalam menyajikan data sehingga konsep yang digunakan dalam menyelesaikan soal ini pun salah. JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan menyajikan data dan kesalahan konsep Analisis: PST 20 Subjek salah mengintepretasikan bahasa yakni 4+5, padahal 4x5 yang hasilnya 20 bukan 9. Sehingga konsep yang digunakan pun salah. Maka, dalam penyajian data, terdapat kesalahan yang mengakibatkan kesalahan pada hasil perhitungan.. 82 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83 Dari hasil analisis kesalahan yang dilakukan subjek dalam menyelesaikan soal matematika pada tes ketiga dengan kompetensi pertama yakni penjumlahan dan pengurangan, peneliti merekapitulasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan subjek. Berikut adalah hasil dari rekapitulasi kesalahan yang dilakukan subjek pada pokok bahasan operasi hitung. Tabel 4.23. Rekapitulasi kesalahan kompetensi pertama pada tes ketiga Jenis Kesalahan Nomor Soal Kesalahan data Kesalahan mengintepretasikan bahasa Kesalahan menggunakan definisi/konsep Kesalahan teknis Tidak diperiksa kembali 1 - - 5 orang 5 orang 3 orang 3 3 orang 2 orang 3 orang 1 orang 1 orang Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan memberi rangkuman pada setiap analisis kesalahan subjek. Rangkuman tersebut berupa pengelompokan didasarkan pada tabel rekapitulasi. 1. Ketika selesai menjawab, subjek tidak memeriksa hasil jawabannya kembali sehingga jawaban yang sudah jawab tersebut sudah tepat atau belum. Mereka tidak sadar bahwa meskipun mereka telah menyelesaikan perhitungan matematika dengan konsep yang benar, namun karena mereka tidak teliti sehingga hasilnya tidak sesuai pada perhitungan. 2. Kesalahan dalam konsep penyelesaian atau perhitungan. Selain itu, salah dalam teknis perhitungan. 3. Pada soal cerita, subjek belum memahami setiap kata- kata yang terdapat dalam soal tersebut. Sehingga mereka melakukan kesalahan PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84 mengintepretasikan bahasa dalam soal cerita. Berdasarkan pemahaman akan soal cerita tersebut, mereka menyajikan data. Namun, terkadang hasil sajian data tersebut salah. Sehingga dalam perhitungan pun salah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI D. Analisis Kesalahan Kompetensi Kedua pada Tes Ketiga 1. Analisis kesalahan subjek pada nomor 2 Tabel 4.24. Analisis kesalahan subjek pada nomor 2 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan teknis Analisis: PST 1 Pada bagian b ini subjek kurang teliti dalam perhitungan pada perkalian. Hal ini dapat dilihat pada jawaban yang diberikan subjek ini yakni (-1053) padahal (-480) JK: kesalahan tidak diperiksa kembali PST 2 Analisis: Bagian f, subjek ini kurang konsisten dalam memberi jawaban pada operasi tanda pada pembagian. JK: kesalahan konsep dan tidak diperiksa kembali Analisis: PST 3 Bagain e ini subjek juga belum memahami konsep pembagian beserta tandanya. Dia sudah jawab 4 dan jawaban tersebut benar, namun karena dia tidak memberi tanda negatif. Seharusnya (-4), maka hasil tersebut salah 85 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis Analisis: PST 5 Bagian a, c dan f, subjek salah dalam memberikan tanda positif atau negatif. Dia belum memahami konsep perkalian dan pembagian khususnya operasi tanda. Sementara bagian b, subjek salah dalam teknis perhitungan JK: kesalahan teknis dan tidak diperiksa kembali PST 6 Analisis: Bagian c pada nomor ini, subjek kurang teliti dalam menyelesaikan operasi perkalian. Dia juga tidak memeriksanya terlebih dahulu. JK: kesalahan teknis dan kesalahan konsep Analisis: PST 7 Bagian c, subjek ini kurang teliti sehingga hasil perkaliannya negatif 112.500, padahal negatif 11.250. Bagian f, subjek justru salah konsep yakni pemberian tanda, karena salah satu bilangan memiliki tanda negatif maka hasil bagi juga bertanda negatif JK: kesalahan teknis PST 8 Analisis: Hasil dari operasi perkalian pada bagian a ini juga kurang teliti sebabnya jawabannya positif 24, bukan positif 18 86 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis PST 10 Analisis: Bagian c ini subjek kurang teliti dalam operasi perkalian JK: kesalahan teknis PST 11 Analisis: Bagian c dan d, subjek melakukan kesalahan pada perhitungan matematika, dia kurang teliti dengan hasil jawabannya. JK: tidak diperiksa kembali Analisis: PST 13 Subjek ini sudah benar dalam konsep penyelesaian soal matematika, namun kelemahannya dia tidak mengecek kembali jawaban yang sudah ia jawab di lembar jawaban sehingga hasilnyapun tidak maksimal. JK: kesalahan teknis Analisis: PST 14 Pada bagian d ini subjek kurang teliti dalam melakukan operasi pembagian. Dia harus memahami dan lebih teliti dalam menyelesaikan soal pembagian. 87 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis PST 15 Analisis: Alagi- lagi, padabagian b, subjek ini kurang teliti dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan perkalian khususnya dalam operasi tanda. JK: kesalahan konsep dan tidak diperiksa kembali Analisis: PST 16 Hasil perkalian dari bilangan-bilangan yang terdapat pada bagian b dan c ini sudah benar namun masih terjadi bahwa tidak menyertakan tanda negatif. JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis Analisis: PST 18 Bagian b subjek telah tidak teliti dalam mengalikan tiga buah bilangan yang hasil perkaliannya adalah 480. Namun karena di sana terdapat negatif pada salah satu bilangan, maka hasilnya juga negatif. Sementara bagian c, subjek sudah mendapat hasil, namun tidak memberi tanda negatif pada hasil jawabannya JK: kesalahan konsep dan kesalahan teknis Analisis: PST 19 Bagian b subjek telah tidak teliti dalam mengalikan tiga buah bilangan yang hasil perkaliannya adalah 480. Namun karena di sana terdapat negatif pada salah satu bilangan, maka hasilnya juga negatif. Sementara bagian c, subjek sudah mendapat hasil, namun tidak memberi tanda negatif pada hasil jawabannya 88 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis dan tidak diperiksa kembali Analisis: PST 20 Bagian b dan d, subjek tidak teliti dalam menyelesaikan perhitungan. Telah mendapatkan hasil, dia tidak mengecek kembali jawaban yang telah dituliskan pada lembar jawaban. 2. Analisis kesalahan subjek pada nomor 4 Tabel 4.25. Analisis kesalahan subjek pada nomor 4 Subjek Hasil Jawaban Subjek Jenis Kesalahan (JK) dan Analisis Kesalahan JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan data dan kesalahan konsep Analisis: PST 5 Bagian a, subjek salah mengintepretasikan bahasa yang terdapat dalam soal cerita tersebut. Dia mengira bahwa hasil pengurangan 46 dengan 30 tersebut dibagi dengan 15 hasil hasilnya 1 padahal hasil yang tepat adalah pengurangan 46 dengan 30 yakni 16. 89 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI JK: kesalahan teknis dan tidak diperiksa kembali Analisis: PST 13 Pada bagian b ini subjek salah dalam operasi pembagian yakni 30/15 adalah 6 padahal hasil pembagian yang benar adalah 2. Setelah menjawab, dia tidak memeriksanya kembali sehingga meskipun salah dia tidak memperbaikinya. JK: kesalahan mengintepretasikan bahasa, kesalahan data dan kesalahan konsep Analisis: PST 14 Bagian a ini subjek sudah mengurangkan bilangan yang hasilnya 16 namun salah dalam penyelesaian bilangan berikutnya sehingga dia salah menyajikan data maka hasilnya pun tidak tepat. Pada bagian b, dia justru tidak menuliskan prosesnya namun langsung hasilnya dan hasil tersebut benar yakni 2 90 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91 Dari hasil analisis kesalahan yang dilakukan subjek dalam menyelesaikan soal matematika pada tes ketiga dengan kompetensi kedua yakni perkalian dan pembagian, peneliti merekapitulasi kesalahan-kesalahan yang dilakukan subjek. Berikut adalah hasil dari rekapitulasi kesalahan yang dilakukan subjek pada pokok bahasan operasi hitung. Tabel 4.26. Rekapitulasi kesalahan kompetensi kedua pada tes ketiga Jenis Kesalahan Nomor Soal Kesalahan data Kesalahan mengintepretasikan bahasa Kesalahan menggunakan definisi/konsep Kesalahan teknis Tidak diperiksa kembali 2 - 1 orang 5 orang 9 orang 4 orang 4 3 orang 3 orang 3 orang 1 orang 1 orang Berdasarkan tabel di atas, peneliti akan memberi rangkuman pada setiap analisis kesalahan subjek. Rangkuman tersebut berupa pengelompokan didasarkan pada tabel rekapitulasi. 1. Kesalahan konsep dalam penyelesaiaan soal matematika. Misalnya, kesalahan pada operasi pembagian yakni subjek menyamakan pembagian dengan pengurangan. Memang pembagian adalah pengurangan berulang, namun dalam penyelesaian tersebut subjek mencampuradukkan dengan operasi pengurangan sehingga hasilnya pun tentu saja salah. 2. Dalam penyelesaian soal dalam bentuk matematika, subjek lebih banyak melakukan kesalahan pada teknis perhitungan. Hal ini dapat dilihat dari kesalahan perhitungan pada operasi hitung. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92 3. Ketika selesai menjawab, subjek tidak memeriksa hasil jawabannya kembali sehingga jawaban yang sudah jawab tersebut sudah tepat atau belum. Mereka tidak sadar bahwa meskipun mereka telah menyelesaikan perhitungan matematika dengan konsep yang benar, namun karena mereka tidak teliti sehingga hasilnya tidak sesuai pada perhitungan. 4. Pada soal cerita, subjek belum memahami setiap kata-kata yang terdapat dalam soal tersebut. Sehingga mereka melakukan kesalahan dalam mengintepretasikan bahasa pada soal cerita. Berdasarkan pemahaman soal cerita tersebut, mereka menyajikan data. Namun, terkadang hasil sajian data tersebut salah. Sehingga dalam perhitungan pun salah. 5. Kesalahan dalam konsep penyelesaian atau perhitungan. Selain itu, salah dalam teknis perhitungan. Tabel 4.27. Analisis Kesalahan berdasarkan jenis kesalahan Tes Kemampuan Jenis Kesalahan Kesalahan data Kesalahan mengintepretasikan bahasa Kesalahan menggunakan definisi (konsep) Kesalahan teknis Jawaban tidak diperiksa kembali Tes I Tes II Tes III Komp.I Komp.II Komp.I Komp.II 9 3 3 3 5 9 2 4 12 8 8 8 25 4 6 10 - 3 4 5 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93 Pembahasan: Pada rekapitulasi tabel di atas terlihat bahwa dari kompetensi pertama dan kedua pada ketiga tes, kesalahan yang dominan terjadi adalah kesalahan teknis perhitungan dan kesalahan konsep atau definisi dari suatu soal. Penyebabnya, subjek kurang teliti, pikiran mereka kurang tenang dan juga karena kecerobohan. Mengacu pada tabel rekapitulasi di atas bahwa kompetensi kedua pada tes mengalami peningkatan pemahaman, artinya kesalahan yang dilakukan subjek lebih kecil. Materi perkalian dan pembagian serta operasinya, subjek lebih cepat memahami sebab mereka mudah menghafal operasi tanda positif dan operasi negatif. Tanda positif pada operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, subjek lebih cepat memahami karena tidak pikir panjang dan dirasa sangat mudah. Sementara, tanda negatif pada operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian cenderung salah sebab mereka belum terbiasa dan belum memahami konsep tanda negatif tersebut. Tabel 4.28.Analisis Kesalahan berdasarkan subjek Tes Kemampuan Subjek Tes I Tes II Tes III Komp.I Komp.II Komp.I Komp.II PST 1 2 - 2 1 PST 2 5 1 2 1 PST 3 4 4 1 2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PST 4 2 1 - - PST 5 3 - 2 5 PST 6 - 4 3 2 PST 7 - - - 2 PST 8 2 - 5 1 PST 9 2 2 - - PST 10 1 3 - 1 PST 11 2 - - 1 PST 12 4 - 1 - PST 13 4 - - 3 PST 14 4 - - 4 PST 15 6 2 - 1 PST 16 2 4 - 2 PST 17 - 3 1 - PST 18 1 1 1 2 PST 19 2 - - 2 PST 20 6 1 4 2 94 Pembahasan: Rekapitulasi tabel di atas, menggambarkan bahwa kompetensi kedua pada kedua tes, subjek yang seluruh jawabannya benar adalah lebih banyak dari pada tes pertama. Hal ini berarti pemahaman mereka terhadap materi operasi hitung cukup baik dan kesalahan mereka terbilang kecil. Kompetensi kedua pada tes ketiga, kenyataannya kemampuan mereka menyelesaikan materi cukup tinggi meskipun tidak semua subjek, seluruh jawabannya benar. Hal ini disebabkan karena dalam menyelesaikan soal tersebut, mereka tidak melakukan banyak kesalahan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95 3. Analisis Minat Belajar Analisis minat belajar didasarkan pada data kuesioner. Berikut ini hasil analisis data kuesioner. Tabel 4.29. Hasil Lembar Kuesioner KUESIONER ASRAMA PANIAI, DOGIYAI DAN DEIYAI YOGYAKARTA Peserta JUMLAH NILAI Pst 1 57 87,7 Pst 2 54 83,08 Pst 3 55 84,62 Pst 4 59 90,77 Pst 5 56 86,15 Pst 6 55 84,62 Pst 7 50 76,92 Pst 8 60 92,31 Pst 9 60 92,31 Pst 10 49 75,38 Pst 11 57 87,69 Pst 12 56 86,15 Pst 13 54 83,08 Pst 14 58 89,23 Pst 15 61 93,85 Pst 16 52 80 Pst 17 57 87,69 Pst 18 58 89,23 Pst 19 61 93,85 Pst 20 43 66,15 Dari tabel analisis pengisian kuesioner di atas, dapat dikelompokkan sesuai pedoman yang telah dikemukakan oleh Fr.Kartika Budi, sebagai berikut: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96 Tabel 4.30. Kriteria minat belajar subjek No Kriteri Minat 1 Sangat Berminat 2 Berminat 3 Cukup Berminat 4 Kurang Berminat 5 Tidak Berminat Jumlah Interval Nilai 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 ≤ 20 Jumlah Subjek 16 4 20 Persentase (%) 80 20 100 Dari tabel klasifikasi minat belajar subjek di atas, dapat dijelaskan bahwa minat belajar subjek secara individu sangat tinggi sebesar 80% dan minat belajar subjek tinggi sebesar 20%. Sementara, dari tabel minat belajar secara masing-masing subjek diatas, dan mengacu pada tabel minat belajar subjek secara keseluruhan dapat disajikan bahwa: ST = 80% T = 20 % ST ≥ 75% T < 75% 20 ST + T = x 100% = 100% 20 ST + T ≥ 75% Dari analisis data pada kuesioner minat belajar subjek secara keseluruhan ini, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Mee sebagai subjek memiliki minat belajar yang baik dalam pembelajaran matematika terutama operasi hitung. 4. Wawancara Wawancara ini dilakukan pada subjek yang mengikuti kursus matematika. Penelitian ini dilaksanakan di tiga asrama yakni Asrama PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97 Paniai, Asrama Dogiyai dan Asrama Deiyai. Pertanyaan-pertanyaan tersebut dibuat dalam bentuk tulisan dan diajukan kepada para peserta kursus matematika. Pertanyaan dari wawancara tersebut berjumlah 13 pertanyaan. Jawaban dari para peserta (responden tersebut disajikan dalam bentuk tabel. Data hasil wawancara dilakukan peneliti pada subjek pada tiga asrama di Yogyakarta, dianalisis dengan cara merangkum sesuai indikator kemampuan belajar subjek terhadap suatu pelajaran (ilmu), dalam hal ini pelajaran di sekolah yang dikaitkan dengan budaya Mee. Rangkuman data hasil wawancara ini digunakan untuk mendukung tes pemahaman materi operasi hitung matematika. Berikut rangkuman hasil wawancara pada subjek di Yogyakarta Tabel 4.31. Ringkasan Jawaban Hasil wawancara Nomor Soal Jawaban Subjek menjawab: - Matematika merupakan pelajaran yang tidak menakutkan dan justru mereka merasa senang. 1 - Hal yang membuat mereka kurang senang dengan matematika adalah mereka tidak mendalami materi dasar secara baik. - Namun, jika mereka mendalami materi dasar tersebut mereka justru lebih senang. 2 3 Subjek menjawab: - Ada pengaruh antara budaya Mee dengan pembelajaran matematika, misalnya para nenek moyang menggunakan uang tradisional (Kulit kerang: Mege) untuk membeli suatu barang dagangan, dst. - Berpengaruh karena nenek moyang menghitung tanggal dengan perhitungan matematis Subjek menjawab: - Suka dengan pelajaran matematika sebab matematika ini terdapat dalam kehidupan sehari-hari PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI - 4 5 6 7 8 9 98 Matematika juga terdapat dalam jurusan mereka pada kuliah. Di samping itu juga matematika juga menjadi pelajaran dasar yang harus kita pelajari. Subjek menjawab: - Senang jika belajar di kelas karena bisa bertemu langsung dan tatap muka dengan guru dan teman-teman lain sehingga mereka bisa bertukar pengetahuan agar menambah wawasan tentang suatu ilmu pengetahuan. Subjek menjawab: - Pengetahuan tentang matematika telah ada sejak nenek moyang ada. Hal ini dapat dilihat dari mereka menggunakan jual beli hewan peliharaan seperti babi, kuskus, dst. - Selain itu, mereka menggunakan logika berpikir yang baik meskipun dengan menggunakan bahasa Mee. - Para responden ini mengganggapnya matematika itu telah ada sejak nenek moyang sampai sekarang serta selamanya. Subjek menjawab: - Dari jawaban-jawaban dari para responden dapat disimpulkan bahwa ada yang tidak senang mempelajari matematika karena gurunya yang membosankan. - Selain itu, alat hitung seperti kalkulator juga membodohi kita. Mereka juga masih kesulitan dengan banyaknya rumus pada hitungan matematika serta mereka sendiri kurang berusaha dalam menghitung matematika. Subjek menjawab: - Senang belajar di kelas karena secara langsung bertemu dengan guru untuk lebih mendalami materi kemudian dikembangkan. - Tetapi juga ada yang tidak senang belajar di kelas karena rumus terlalu banyak sehingga susah dipahami, dst. Subjek menjawab: - Senang belajar di kelas karena bisa bertemu langsung dengan guru dan juga teman-teman sehingga kita bisa mendapatkan banyak ilmu. - Senang belajar saat kursus karena kursus berarti kita mengulangi materi- materi yang kita dapatkan dari kelas - Kursus juga belajar secara kondisional dan menyenangkan. Ada respon yang mengatakan bahwa belajar di kelas dan kursus merupakan tempat untuk mendapatkan ilmu, sehingga mereka tidak mempersoalkan kedua temapt tersebut. Subjek menjawab: - Sering mengerjakan tugas bahkan ada resonden yang selalu mengerjakan tugas ketika ada tugas dari guru. Hal tersebut karena tugas adalah sebuah tanggungjawab yang harus diselesaikan, mengasah otak serta mendapatkan nilai dari guru. - Tetapi ada pula responden yang jarang mengerjakan tugas bahkan tidak mengerjakan tugas dari guru karena tidak tahu tugas akibat sering bolos pada jam pelajarn matematika, tidak mengerti cara mengerjakan soal (tidak tahu rumus). PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10 11 12 13 99 Subjek menjawab: - Sering bertanya bahkan selalu bertanya jika ada pelajaran yang menurutnya kurang paham. Hal ini dilakukan karena mereka ingin mengerti lebih dalam tentang materi. - Namun terdapat beberapa responden yang jarang bertanya bahkan ada satu responden yang tidak bertanya meskipun ada materi yang kurang paham. Subjek mejawab: - Dalam pembelajaran di kelas, guru menggunakan bahasa Mee karena bahasa Mee adalah bahasa ibu, selain itu bahasa Mee juga bahasa pelengkap ketika mereka kurang paham dalam bahasa indonesia. Ada juga yang lebih memilih bahasa indonesia karena mereka lahir dan besar dari kota sehingga bahasa Mee, mereka belum kuasai. - Ada pula yang memilih kedua- duanya sebagai bagi responden tersebut, akan bisa memahami kedua bahasa karena mereka bisa mengerti kedua bahasa. Subjek menjawab: - Guru Mee atau guru asal Papua sebagai guru pelajaran sebab mereka lebih mengerti materi yang diberikan guru tersebut. Selain itu guru Mee juga lebih memahami sifat dan karakter orang Mee sehingga dalam pembelajaran guru mengajarkan sesuai konteks dalam budaya Mee. - Ada responden yang senang diajarkan orang selan Mee karena dia lebih mengerti bahasa indonesia saja. - Namun ada pula yang memilih kedua-duanya asalkan bisa memahami materi yang diajarkannya. Subjek menjawab: - Mereka sulit memahami dan tidak senang dengan matematika karena guru membosankan bagi siswa. Hal tersebut karena mereka tidak mengajarkan secara kontekstual serta pengajarannya tidak sesuai kompetensi kurikulum. - Ada responden yang mengatakan penyebabnya mata pelajaran yang sulit dipahami dan faktor lain adalah lingkungan sekitar yang tidak mendukung proses pembelajaran di kelas. Pada lembar wawancara yang dijawab oleh subjek, mengatakan bahwa pembelajaran di kelas akan lebih efektif apabila pembelajaran dikaitkan dengan konteks serta pembelajaran juga berbasis budaya. Dalam pembelajaran itu sering dimasukkan pula bahasa daerah serta guru yang mengajar di sekolah tersebut adalah guru putra daerah. Selain itu, mereka tidak suka dengan guru yang mengajar mata pelajaran tersebut tidak PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100 kompeten dalam bidangnya. Akibat dari hal tersebut bahwa subjek bukannya berkembang namun subjek justru semakin tertinggal. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan pemahaman mereka akan matematika yang belum terlalu menonjol. Sehingga kesalahan subjek dalam menjawab soal matematika pun masih tergolong tinggi. D. Faktor Penyebab Kesalahan Subjek 1. Kemampuan Pada bahasan tentang kemampuan subjek ini, peneliti sebagai pendamping kursus matematika yang juga satu suku dengan subjek yang mengikuti kursus ini, peneliti menemukan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses berpendidikan bagi subjek dan juga anak-anak suku Mee. Beberapa faktor penyebab tersebut antara lain: a) Faktor budaya Budaya menjadi faktor utama dalam kehidupan manusia, terlebih lagi masyarakat suku Mee. Hingga kini, orang Mee masih melekat budayanya bahkan masih terlihat kental. Dengan budaya yang masih kuat, subjek melakukan kesalahan untuk langsung diberikan materimateri seperti matematika di sekolah khususnya operasi hitung. Untuk memudahkan agar mereka dapat memahami materi tersebut, dilakukan beberapa cara. Dalam wawancara dengan subjek juga mengatakan sebagai berikut. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 Subjek akan lebih memahami pelajaran jika dalam pembelajaran diberikan langsung oleh guru asal Papua, lebih khususnya lagi adalah guru asli Mee. Subjek akan lebih mengerti mata pelajaran matematika jika materinya diberikan dengan pencampuran dua bahasa yakni bahasa indonesia dan bahasa daerah (bahasa Mee). b) Keluarga Seperti yang dialami peneliti dan anak- anak suku Mee lainnya, bahwa orang tua kami, tidak mementingkan pendidikan formal. Hal tersebut karena, mereka tidak memahami kehidupan anak kedepannya. Contoh, waktu kami masih kecil, ibu tidak menyuruh kami pergi ke sekolah (belajar). Setiap pagi ibu hanya menyiapkan nota (ubi) yang sudah masak, dia isikan dalam noken, kemudian ibu hanya katakan “Ini, ubi sudah saya isikan dalam noken-mu”. Ibu hanya berkata demikian. Namun, karena kami (saya) ingin sekolah, sehingga kami bisa sampai mengenyang pendidikan tinggi. Contoh pengalaman di atas menggambarkan bahwa dukungan dari keluarga masih lemah bahkan tidak ada. Hal inilah yan membuat anak tersebut tidak termotivasi untuk belajar, apalagi belajar matematika. Untungnya budaya tersebut sudah mulai pudar sehingga dorongan dari keluarga untuk menyekolahkan anaknya sudah bermunculan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 c) Lingkungan Lingkungan sekitar juga mempengaruhi dalam proses pembelajaran yakni dalam hal pemahaman materi. Hal ini dapat dilihat dari lingkungan yang jarang bahkan tidak berpendidikan tinggi sehingga motivasi anak Mee untuk berkembang pun tidak terlihat jelas. d) Sekolah Keinginan untuk berkembang pun menurun ketika anak Mee berada di pendidikan formal seperti sekolah. Kurangnya pemahaman suatu materi di sekolah bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Seperti jawaban yan diberikan ketika wawancara dengan subjek bahwa: Kurangnya tenaga guru pada sekolah- sekolah di pedalaman Papua. Kurangnya guru yang berkompeten dalam ilmunya, misalnya guru matematika. Minimnya fasilitas yang terdapat pada sekolah-sekolah. Minimnya sistem pengaturan pendidikan di Papua khususnya di daerah Mee. Pemahaman akan pelajaran matematika di sekolah, disebabkan beberapa faktor. Seperti yang dikemukakan oleh subjek dalam wawancara, bahwa kurang pemahaman matematika bagi anak- anak Mee antara lain: PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 Guru yang membosankan, guru tidak kreatif Matapelajaran matematika yang membosankan Situasi kelas yang tidak mendukung proses belajar mengajar Pembelajaran tidak sesuai konteks Dari alasan-alasan di atas, seorang siswa (anak Mee) tidak ada niat untuk belajar matematika. Dampaknya dalam soal matematika, dia tidak menyelesaiannya dengan jawaban yang sempurna. 2. Kesalahan Subjek Dalam menyelesaikan masalah-masalah terkait matematika, seseorang dibutuhkan kemampuan untuk menganalisis soal, dicerna kemudian diselesaikan dengan konsep yang tepat. Namun dalam penyelesaian, konsep yang digunakan tidak tepat maka hasil penyelesaian tersebut pasti akan salah. Kurangnya, banyak guru yang di seluruh nusantara tidak menerapkan konsep yan benar ketika memberikan materi di kelas. Hal ini membuat subjek juga akan salah ketika mendapat soal serupa di tempat lain. Dalam menyelesaian soal matematika, kita menemukan banyak sekali kesalahan yang dilakukan subjek ketika menjawab soal. Seperti yang dikemukakan Hadar, dkk, bahwa ternyata kesalahan- kesalahan tersebut adalah kesalahan mengintepretasikan bahasa yang terdapat dalam soal, kesalahan menyajikan data yakni soal cerita tersebut diubah ke dalam bentuk matematika, kesalahan definisi atau konsep, kesalahan teknis yakni kelalaian subjek dalam menjawab soal dan sebelum mengakhiri PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 pengerjaannya, dia tidak memeriksanya terlebih dahulu bahwa apakah yang dia kerjakan tersebut sudah benar atau belum. Kesalahan-kesalahan tersebut, jika guru yang tidak mengajarkan dengan benar kepada subjek maka subjeklah yang tidak memiliki niat untuk belajar, tidak mempunyai motivasi untuk berkembang dan ingin memahami suatu ilmu pengetahuan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berikut ini adalah penjelasan dari kemampuan dan analisis kesalahan subjek pada tes matematika terkait operasi hitung. 1. Kemampuan Kompetensi penjumlahan dan pengurangan pada tes pertama, subjek dengan kemampuan sangat baik adalah 45%. Subjek dengan kemampuan baik adalah 5%. Kompetensi perkalian dan pembagian pada tes kedua, subjek dengan kemampuan sangat baik adalah 55%. Subjek dengan kemampuan baik adalah 15%. Kompetensi penjumlahan dan pembagian pada tes ketiga, subjek dengan kemampuan sangat baik adalah 90%. Kompetensi perkalian dan pembagian pada tes ketiga, subjek dengan kemampuan sangat baik adalah 85%. Subjek dengan kemampuan baik adalah 10%. Pada perolehan nilai kemampuan di atas, dapat dijelaskan bahwa kompetensi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian pada tes ketiga, subjek mengalami peningkatan kemampuan dalam memecahkan operasi hitung matematika. 2. Analisis Kesalahan a. Kesalahan yang dilakukan subjek 105 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 Pada analisis kesalahan yang dilakukan subjek pada tes pemahaman, subjek melakukan kesalahan-kesalahan. Kesalahankesalahan tersebut digolongkan berdasarkan jenis kesalahannya yakni: 1) Kesalahan mengintepretasikan bahasa yang terdapat dalam soal cerita, i) Subjek ini tidak memberi tanda positif atau negatif pada langkah- langkah pengerjaan. ii) Subjek salah dalam mengubah soal biasa kedalam bahasa matematika. iii) Subjek memberi jawaban benar namun dalam mengubah bahasa cerita menjadi bahasa matematika dan menyajikan data terkadang belum tepat. iv) Subjek tidak menjelaskan langkah- langkah yang benar sehingga dia sendiri sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. v) Jika terdapat dua atau lebih penyelesaiaan dalam satu soal, maka setelah langkah pertama subjek sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikan langkah selanjutnya. 2) Kesalahan menyajikan data ke dalam bentuk matematika, i) Kesalahan menyajikan data. ii) Subjek salah dalam menempatkan nilai tempat sehingga menyajikan data juga tidak sesuai maka hasilnya pastilah salah PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 3) Kesalahan teorema atau definisi atau konsep, i) Subjek melakukan kesalahan pada konsep tentang operasi hitung. ii) Subjek menyamakan pembagian dengan konsep pengurangan iii) Hasilnya benar, namun cara menyelesaikannya salah. iv) Subjek menjumlahkan dua bilangan tanpa melihat tanda operasi yang terdapat pada soal tersebut. 4) Kesalahan teknis, dan i) Subjek melakukan kesalahan dalam menyelesaikan operasi hitung matematika 5) Kesalahan karena jawabannya tidak diperiksa kembali. i) Subjek tidak mengecek kembali sebelum mengumpulkan lembar jawabannya sehingga ada soal yang belum dijawab. ii) Subjek tidak menjawab soal sampai tuntas karena dia tidak memeriksa kembali soal dan jawabannya. b. Faktor Penyebab 1) Faktor internal i) Subjek belum bisa menangkap maksud dari soal matematika. ii) Subjek salah mengartikan bahasa dalam soal cerita. iii) Subjek tidak tahu bagaimana menyelesaikan soal. iv) Subjek tidak teliti dalam melakukan perhitungan. v) Subjek merasa benar dengan jawabannya yang diberikan. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108 vi) Durasi waktu yang tidak mencukupi sehingga subjek tidak memeriksa kembali semua jawaban yang ada. 2) Faktor eksternal Hal yang menjadi penyebab terjadinya kekurangpahaman dan terjadinya kesalahan dalam menyelesaikan soal tes pemahaman pada subjek adalah sebagai berikut: faktor keluarga, lingkungan dan sekolah serta pemerintahan. 3. Motivasi Belajar Berdasarkan analisis koesioner, dapat simpulkan bahwa minat belajar subjek secara individu yang tergolong sangat tinggi sebesar 80% dan tinggi sebesar 20%, sementara minat belajar subjek secara keseluruhan juga termasuk dalam kategori sangat tinggi. B. Saran Dari hasil penelitian ini, terlihat bahwa subjek pada penelitian ini masih mengalami kesalahan dalam menyelesaikan matematika terutama operasi pada penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Dengan demikian, penulis memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Mahasiswa Mee sebagai subyek penelitian a) Subjek diharapkan mempelajari dan memahami lebih dalam tentang operasi hitung pada matematika. b) Subjek lebih banyak latihan soal dalam menyelesaikan soal tentang operasi hitung matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 c) Subjek harus memiliki motivasi serta dorongan yang tinggi dalam mempelajari matematika terutama operasi hitung. 2. Bagi Pemerhati Pendidikan Terutama Bidang Pendidikan Matematika di Meuwo a) Anak-anak Mee yang masuk ke perguruan tinggi di Yogyakarta memiliki kemampuan materi dasar matematika masih sangat rendah. Meskipun demikian, ada juga anak Mee yang memiliki kemampuan mereka menyelesaikan matematika terutama operasi hitung yang tergolong cukup. b) Bagi anak-anak Mee yang kemampuan menyelesaikan operasi hitung matematika masih rendah, perlu ada pembenahan pendidikan di Pegunungan Tengah Papua. Untuk itu, sekolah-sekolah di pedalaman Papua lebih diaktifkan lagi. c) Untuk itu, para pegiat pendidikan terutama pendidikan matematika di pedalaman Papua (Meuwodide) perlu penelitian lebih lanjut tentang pendidikan matematika di sana. Setelah mengetahui kemampuan dan kesalahan yang sering terjadi, maka guru matematika bisa mengajar dengan penekanan lebih pada materi yang sering terjadi kesalahan. 3. Pemda Daerah dan Mahasiswa Mee di Yogyakarta Dari penelitian ini diharapkan, bahwa pemerintah daerah (Pemda) harus memfasilitasi para mahasiswa Mee yang berada di kota Yogyakarta dan Solo. Pemda selalu memantau program seperti kursus matematika yang diadakan oleh mahasiswa Mee. Di samping itu, PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 mahasiswa Mee melalui ikatan mahasiswa Mee (IPMANAPANDODE Jogja-Solo) selalu mengoordinasikan jalannya kursus kemudian hasil kursus selalu dilaporkan kepada memperhatikan kursus tersebut Pemda agar Pemda selalu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman dan Muhidin. (2011). Panduan Praktis Memahami Penelitian. Bandung: CV.Pustaka Setia Arikunto,.S. (2010).Dasar- dasarEvaluasiPendidikan: EdisiRevisi. Jakarta: BumiAksara. Bunay, Yoseph. (2007). Mobu dan Ayii: Jalan Menuju Keselamatan Inisiasl dan Kekal Menurut Suku Mee di Papua. Jakarta: Elmasme GAIYA Dumairy. (2010). Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis UGM Errick, Leonardo. (2012). Analisis Kesalahan Siswa pada Kelas VIII I SMPN 1 Karanganyar Kebumen dan Mengerjakan Soal pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar serta Upaya Remediasikan dengan Media Bantu Program Cabri 3D Tahun 2011/2012. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Budi, Kartika. (2005). Widya Dharma (Majalah Ilmiah Pendidikan); Vol.15 No.2; April 2005: Pelaksanaan Kuliah Listrik Magnet dengan Pendekatan Pedagogical Content Knowledge dan Efetivitasnya. Yogyakarta: Lembaga Penelitia USD. Kartika Budi & Puji Purnomo. (2005). Widya Dharma (Majalah Ilmiah Pendidikan); Vol.19 No.1; Oktober 2008: Kuliah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Pendekatan Kontekstual. Yogyakarta: Lembaga Penelitian USD. 111 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Kasmadi dan Siti Nia. (2013). Panduan Modern Penelitian Kualitatif. Bandung: CV.Alfabeta Pekei, Christ. (2008). Manusia Mee di Papua. Yogyakarta: Percetakan Galangpress Prabantara, Aria. (2006). Katekese: Antara Cerita Rakyat dan Kabar Gembira. Yogyakarta: Kolese St.Ignatius Prihatin, Theresia. (2007). Analisis Kesalahan dan Kesulitan Siswa Kelas X SMA Imanuel Kalasan dalam Melakukan Perhitungan Pecahan pada Pokok Bahasan Persamaan Kuadrat Tahun Pelajaran 2006/2007. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Yogyakarta: Penerbit Alfabeta Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT. Bumi Aksara Yobee, Andreas. (2006). Struktur Cerita Rakyat dalam Kehidupan Masyarakat Suku Mee Papua. Lombok: Arga Fuji Press 112 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Mata Pelajaran Sasaran Pertemuan KeAlokasi Waktu Standar Kompetensi Kompetensi Dasar : : : : : : Matematika Mahasiswa 1–4 8 X 45 menit Operasi Bilangan Penjumlahan dan Pengurangan pada operasi bilangan Indikator : 1) Menentukan operasi penjumlahan dan pengurangan 2) Menentukan operasi perkalian dan pembagian I. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat 1) Menentukan operasi penjumlahan dan pengurangan 2) Menentukan operasi pekalian dan pembagian II. Materi Pembelajaran Operasi bilangan IILMetode Pembelajaran Ceramah, Tanya jawab, diskusi, tugas kelompok, tugas individu IV. Langkah-Langkah Kegiatan A. Pertemuan pertama dan kedua Pendahuluan: 1. Apersepsi: Membahas PR dari pertemuan sebelumnya. Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya. Meminta siswa menjawab beberapa soal prasyarat yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar). 2. Motivasi: • Memberikan contoh-contoh hal-hal yang berkaitan dengan operasi bilangan khususnya penjumlahan dan pengurangan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti: 1) Dengan tanya jawab, dijelaskan bagaimana menentukan operasi hitung terutama pada penjumlahan dan pengurangan. 2) Secara individu maupun berkelompok, siswa membahas soal latihan. Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja siswa dan guru memantau perjalanan diskusi untuk mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan. 3) Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan. Guru memandu diskusi dan merumuskan jawaban yang benar. Penutup: 1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja dipelajari. 2. Guru memberi pekerjaan tugas rumah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI B. Pertemuan Ketiga dan keempat Pendahuluan: 1. Apersepsi: Membahas PR dari pertemuan sebelumnya. Mengingat kembali materi pertemuan sebelumnya. Meminta siswa menjawab beberapa soal prasyarat yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Menyampaikan kegunaan materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang berkaitan dengan kompetensi dasar). 2. Motivasi: • Memberikan contoh-contoh hal-hal yang berkaitan dengan operasi bilangan khususnya perkalian dan pembagian dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti: 1) Dengan tanya jawab, dijelaskan bagaimana menentukan operasi hitung terutama pada perkalian dan pembagian. 2) Secara individu maupun berkelompok, siswa membahas soal latihan. Selama diskusi berlangsung, guru memantau kerja siswa dan guru memantau perjalanan diskusi untuk mengarahkan siswa yang mengalami kesulitan. 3) Meminta beberapa perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan. Guru memandu diskusi dan merumuskan jawaban yang benar. Penutup: 1. Membimbing siswa untuk merangkum materi yang baru saja dipelajari. 2. Guru memberi pekerjaan tugas rumah. V. Alat/Bahan/Sumber Buku Pelajaran Matematika untuk sekolah Dasar Kelas IV (halm. 1 – 9). VI. Penilaian - Jenis: tugas dan tes tertulis - Bentuk: tes uraian Soal 1. Selesaikan operasi berikut ini! a. 5 + 10 b. 29 – 34 c. -21 + 10 d. -80 – 34 2. Selesaikan operasi berikut ini! a. 12 x 14 b. (-7) x 20 c. 10 x (-23) d. (-15) x ( -545) 3. Selesaikan operasi berikut ini! a. 12 : 4 b. 15 : 3 c. 27 : (-3) d. (-50) : 2 e. (-64) : (-8) Mengetahui, Kepala Sekolah .......,.................... Guru Matematika NIP. ....................................... NIP................................................. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ALJABAR OPERASI DASAR MATEMATIKA Oleh: Agustian Tatogo ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI a. Penjumlahan Untuk memahami materi penjumlahan, gunakan garis bilangan: _ -6 -5 -4 -3 Misal, a. 4 + 1 = 5 b. 3 + 2 = 5 c. 2 + 4 = 6 d. 1 + 5 = 6 -2 -1 I 0 1 2 3 4 5 6 + ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI b. Pengurangan Untuk memahami materi pengurangan, gunakan garis bilangan: _ -6 -5 -4 -3 Misal, a. 2 – 1 = 1 b. 3 – 2 = 1 c. 6 – 3 = 3 d. 5 – 2 = 3 -2 -1 I 0 1 2 3 4 5 6 + ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Operasi Campuran (Penjumlahan & Pengurangan) Untuk memahami materi pengurangan, gunakan garis bilangan: _ -6 -5 -4 -3 Misal, a. 3 + 2 = 5 b. 2 + 3 = 5 c. 3 – 2 = 1 d. 2 – 3 = -1 -2 -1 I 0 1 2 3 4 5 e. -3 + 2 = -1 f. -2 + 3 = 1 g. -3 – 2 = -5 h. -2 – 3 = -5 6 + PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ALJABAR Operasi Dasar Matematika Konsep Dasar Penjumlahan dan Pengurangan 1. 2. 3. 4. Bentuk (+) dan (+) Bentuk (–) dan (–) Bentuk (+) dan (–) Bentuk (–) dan (+) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ALJABAR Operasi Dasar Matematika Konsep Dasar Penjumlahan dan Pengurangan 1. Bentuk (+) dan (+) a. b. c. d. e. f. 2+4=6 6 + 9 = 15 34 + 45 = 79 50 + 19 = 69 76 + 81 = 157 111 + 231 = 342 Catatan: - Bilangan depan memiliki tanda positif (+). - Jika operasinya juga bertanda positif (+), maka kedua bilangan dijumlah. - Tidak perlu lihat dari angka depan kecil atau besar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ALJABAR Operasi Dasar Matematika Konsep Dasar Penjumlahan dan Pengurangan 2. Bentuk (–) dan (– ) a. b. c. d. e. f. -2 - 4 = -6 -6 - 9 = -15 -34 - 45 = -79 -50 - 19 = -69 -76 - 81 = -157 -111 - 231 = -342 Catatan: - Bilangan depan memiliki tanda negatif (-). - Jika operasinya juga bertanda negatif (-), maka kedua bilangan dijumlah. - Tetapi hasilnya tetap negatif (-) - Tidak perlu lihat dari angka depan kecil atau besar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ALJABAR Operasi Dasar Matematika Konsep Dasar Penjumlahan dan Pengurangan 3. Bentuk (–) dan (+) a. b. c. d. e. f. g. -2 + 4 = 2 4–2=2 9–6 =3 -34 + 45 = 11 50 – 19 = 31 -76 + 81 = 5 -111 + 231 = 120 Catatan: - Jika tanda negatif (-) dimiliki oleh bilangan yang paling kecil, dan tanda positif (+) dimiliki oleh bilangan paling besar, maka setelah dikurangi, hasilnya akan positif (+) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ALJABAR Operasi Dasar Matematika Konsep Dasar Penjumlahan dan Pengurangan 4. Bentuk (+) dan (-) a. b. c. d. e. f. g. 2 - 4 = -2 -4 + 2 = -2 -9 + 6 = -3 34 – 45 = -11 -50 + 19 = -31 76 – 81 = -5 111 – 231 = -120 Catatan: - Jika tanda negatif (-) dimiliki oleh bilangan yang paling besar, dan tanda positif (+) dimiliki oleh bilangan paling kecil, maka setelah dikurangi, hasilnya akan negatif (-) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ALJABAR OPERASI DASAR MATEMATIKA Oleh: Agustian Tatogo ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI c. Perkalian Konsep Jika ada perkalian antara dua atau lebih bilangan, maka bilangan pertama (bilangan paling depan) dijumlahkan sebanyak bilangan belakang. Simbol yang sering digunakan dalam perkalian antara lain: x (...) . Contoh: a. 4 x 2 = 8, artinya bilangan 4 ada dua buah. Sehingga 4 + 4 = 8 b. 2 x 4 = 8, artinya bilangan 2 ada empat buah. Sehingga 2 + 2 + 2 + 2 = 8 ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perkalian Hubungan positif-negatif dengan perkalian Konsep: +x+=+ -x- =+ Contoh: a. 4 x 2 = 8 b. (-4) x (-2) = 8 c. 4 x (-2) = -8 d. (-4) x 2 = -8 +x-=- x+=- ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perkalian Contoh: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. 2x3 = (-7) x (-4) = 4 x (-8) = (-6) x 7 = (-9) x (-6) = 12 x (-8) = (-15) x 23 = (34) (42) = 12 . (-87) = (-200). 267 = ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Perkalian Contoh: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. 2 x 3 x (-4) (-7) x (-4) x 3 4 x (-8) x (-2) (-6) x 7 x 3 (-9) x (-6) x 4 x (- 2) 12 x (-8) (1). 2 (-15) x 23 (-1) x 6 (34) (42) x (-2) 12 . (-87) x (-4) x 5 (-200). 267 (-1) x 1 ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI d. Pembagian 1) Pembagian dua buah bilangan bisa menghasilkan suatu bilangan bulat 2) Jika hasil pembagiannya berbentuk pecahan, maka sering disebut juga bilangan irrasional. Misal, a/b dengan b≠0 Catatan: Bagian kedua, akan kita pelajari pada pembahasan selanjutnya. ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pembagian Catatan: Penulisan “bagi” sering ditulis sbb: : / Secara umum, dua atau lebih bilangan ditulis sebagai berikut: a/b = c, a≠0 a= pembagi b= yang dibagi c= hasil bagi ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pembagian Contoh: a. b. c. d. e. f. g. h. i. 2 : 1= 2, artinya sama dengan 1 x 2 = 2 4 : 2 = 2, artinya sama dengan 2 x 2 = 4 8 : 2 = 4, artinya sama dengan 2 x 4 = 8 9 / 3 = 3, artinya sama dengan 3 x 3 = 9 12/4 = 3, artinya sama dengan 4 x 3 = 12 24/6 = 4, artinya sama dengan 6 x 4 = 24 50/25 = 2, artinya sama dengan 25 x 2 = 50 64 : 8 = 8, artinya sama dengan 8 x 8 = 64 100 : 4 = 25, artinya sama dengan 4 x 25 = 100 ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pembagian Contoh Latihan: a. b. c. d. e. f. g. h. i. 8:2 = 16 : 2 = 16 : 4 = 20 : 4 = 30 : 5 = 45 : 7 = 49 : 7 = 54 / 9 = 75 / 3 = ALJABAR Operasi Dasar Matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Pembagian Contoh Latihan: a. b. c. d. e. f. g. h. i. 2:8 2 : 16 4 : 16 4 : 20 6 : 30 15 : 45 7 / 49 6 / 54 25 / 75 = = = = = = = = = PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN TES PERTAMA: Penjumlahan dan Pengurangan 1. Hasil hitungan a. 336 b. 32 c. -83 d. -26 e. 55 – 65 = -10 2. 723 – 69 = 654 + 46 = 700 buku 3. 133 + 102 = 325 – 68 = 167 sisa buah 4. 36 – 6 – 5 – 8 = 17 ikat sayur PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN TES KEDUA: Perkalian dan Pembagian 1. Hasil hitungan a. 6 b. -6 c. -6 d. 6 e. 2 f. -4 g. 4 h. -5 2. 5 orang x 10 jari = 50 jari 3. 3, 334 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KUNCI JAWABAN TES KETIGA: Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian 1. Hasil hitungan a. 34 b. 88 c. -1 d. 1235 2. Hasil hitungan a. 24 b. -480 c. -11250 d. -40 e. 4 f. -600 3. (4 x 5) + (6 + 2 + 4 + 3) = 20 + 15 = 35 4. a. 46 – 30 = 16 b. 30 : 15 = 2 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL ANALISIS JAWABAN SOAL TES I Sasaran Asrama Mata Pelajaran Materi Pokok Semester Tahun Tanggal Tes Pendamping NIM : Mahasiswa - Mahasiswi Mee di Yogyakarta : Paniai, Dogiyai, Deiyai Yogyakarta : Matematika : Operasi Hitung: Penjumlahan Dan Penguarangan : Genap : 2013/2014 : (Senin/ Rabu/ Kamis), (26/28/ 29) Mei 2014 : Agustian Tatogo : 101414064 PST 1 PST 2 PST 3 PST 4 PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 PST 16 PST 17 PST 18 PST 19 PST 20 PEROLEHAN SKOR SOAL No. 1 2 3 4 5 5 0 10 10 0 0 0 10 5 0 10 10 0 5 5 20 0 0 10 18 10 10 10 20 10 10 10 18 5 10 5 12 10 10 10 10 10 10 10 20 10 10 10 14 10 10 10 10 0 0 10 18 6 10 10 10 5 0 5 10 5 5 10 10 10 10 10 20 10 10 10 10 0 0 0 10 0 0 5 Nilai Terendah Nilai Tertinggi Rata-rata STD 5 20 13,25 4,73 PESERTA 0 10 5,55 4,26 0 10 5,5 4,84 0 10 8 3,4 TOTAL SKOR NILAI 20 10 25 20 30 48 50 38 42 40 50 44 20 42 20 30 40 50 10 15 40 20 50 40 60 96 100 76 84 90 100 88 40 84 40 60 80 100 20 30 10 50 32,2 13,81 20 100 64,9 28,01 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL ANALISIS JAWABAN SOAL TES II Sasaran Asrama Mata Pelajaran Materi Pokok Semester Tahun Tanggal Tes Pendamping NIM PESERTA PST 1 PST 2 PST 3 PST 4 PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 PST 16 PST 17 PST 18 PST 19 PST 20 Jumlah skor Skor terendah Skor tertinggi Rata-rata STD : Mahasiswa - Mahasiswi Mee di Yogyakarta : Paniai, Dogiyai, Deiyai Yogyakarta : Matematika : Operasi Hitung: Perkalian Dan Pembagian : Genap : 2013/2014 : (Senin/Rabu/Kamis), (23/35/26) Juni 2014 : Agustian Tatogo : 101414064 PEROLEHAN SKOR 1 2 3 20 10 8 20 28 30 30 20 28 22 28 30 28 28 28 27 30 25 20 10 470 8 30 23,5 7,11 5 0 10 10 10 10 10 0 10 5 10 10 0 10 10 10 10 10 0 10 150 0 10 7,5 4,13 10 4 0 5 10 10 10 6 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 165 0 10 8,25 2,95 TOTAL SKOR NILAI 35 14 18 35 48 50 50 26 48 32 48 50 38 48 48 47 50 45 25 30 785 14 50 39,25 11,66 70 28 36 70 96 100 100 52 96 64 96 100 76 96 96 94 100 90 50 60 1570 28 100 78,5 23,31 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL ANALISIS JAWABAN SOAL TES III Sasaran Asrama Mata Pelajaran Materi Pokok : Mahasiswa - Mahasiswi Mee di Yogyakarta : Paniai, Dogiyai, Deiyai Yogyakarta : Matematika : Operasi Hitung: Penjumlahan, Pengurangan, Perkalian dan Pembagian : Genap : 2013/2014 : (Senin, Rabu, Kamis), (30, 25, 26) Juni 2014 : Agustian Tatogo : 101414064 Semester Tahun Tanggal Tes Pendamping Nim PEROLEHAN SKOR PESERTA PST 1 PST 2 PST 3 PST 4 PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 PST 16 PST 17 PST 18 PST 19 PST 20 Jumlah Skor Skor Terkecil Skor Terbesar Rata-Rata STDV 1 2 3 4 5 9 0 10 10 10 9.5 0 10 10 5 10 9 10 10 2 5 10 9.5 5 130 0 10 7,22 27 0 10 9.5 9.5 3 8 9.5 0 10 9.5 9.5 8 9 5 10 9.5 5 10 2 4 84 0 10 6 19 7.5 10 15 15 15 15 15 15 15 7.5 15 15 7 15 10 15 15 15 7.5 15 237 7 15 13,94 50 15 8.5 15 15 15 15 15 7.5 15 15 15 15 15 15 15 15 6.5 15 7.5 15 240 15 15 15 52 TOTAL SKOR NILAI 27.5 37.5 39.5 49.5 43 48 49 22.5 50 42 44.5 48 40 45 45 41.5 31.5 50 26.5 39 499 39 50 45,36 121 55 75 79 99 86 96 98 45 100 84 89 96 80 90 90 83 63 100 53 78 1639 45 100 81,95 325 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Petunjuk Pengisian Angket Nama: Berikut ini terdapat tiga belas (13) butir pertanyaan. Baca dan pahami baik- baik setiap pernyataan- pernyataan tersebut. Anda diminta untuk menanggapi apakah pernyataanpernyataan tersebut sesuai dengan diri anda dengan cara memberi tanda cek (√) pada salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Adapun kolom pilihan jawaban yang tersedia adalah: SS = sangat sutuju S = setuju TB = tidak berpendapat TS = tidak setuju STS = sangat tidak setuju No Pernyataan Saya bertanya kepada guru pertanyaan terkait operasi hitung matematika di kelas Saya tertarik dengan materi operasi hitung 2 matematika dengan metode pembelajarannya Saya mencoba sendiri. Mencoba belajar sendiri 3 atau mengerjakan soal (tugas) yang diberikan oleh gurunya Perhatian saya terpusat pada guru selama guru 4 menerangkan di kelas Saya aktif dan selaluterlibat dalam proses 5 pembelajaran matematika di kelas Saya mampu menjawab pertanyaan yang diajukan 6 sang guru Saya mempunyai catatan tentang materi yang 7 diberikan guru tersebut Saya selalu mencoba mengerjakan tugas yag 8 diberikan oleh gurunya 9 Saya merasa tertarik dengan matematika Saya merasa senang dengan pelajaran matematika 10 selama proses pembelajaran 11 Saya bersemangat mengikuti pelajaran matematika Saya lebih memahami jika pelajaran matematika 12 diajarkan oleh orang Mee Dalam budaya Mee juga terdapat hitungan 13 matematika 1 SS S Respons TB TS STS PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI KOESIONER KOESIONER ASRAMA PANIAI, DOGIYAI DAN DEIYAI YOGYAKARTA NOMOR BUTIR ASPEK Peserta PST 1 PST 2 PST 3 PST 4 PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 PST 16 PST 17 PST 18 PST 19 PST 20 1 5 5 4 4 5 4 5 5 4 1 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 3 2 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 2 3 4 5 4 4 5 4 4 4 5 1 4 5 4 4 1 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 3 2 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 6 4 3 5 5 4 5 4 4 4 4 3 4 5 4 5 5 4 5 5 3 7 5 5 4 4 5 4 2 4 4 4 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 8 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 3 9 3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3 5 4 5 2 10 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 4 5 2 11 4 5 4 5 3 4 4 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 4 5 2 12 5 3 5 4 5 5 4 5 5 2 5 5 4 5 5 3 5 5 5 4 13 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 3 5 3 5 5 5 3 JUMLAH NILAI 57 54 55 59 56 55 50 60 60 49 57 56 54 58 61 52 57 58 61 43 87,7 83,08 84,62 90,77 86,15 84,62 76,92 92,31 92,31 75,38 87,69 86,15 83,08 89,23 93,85 80 87,69 89,23 93,85 66,15 PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI HASIL WAWANCARA Tabel 1.1 Bagaimana pendapat anda tentang matematika? Apakah pelajaran matematika tersebut sesuatu yang menakutkan? Jelaskan pendapat anda? PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Matematika adalah pelajaran yang terpenting dalam merumuskan operasi Matematika adalah pelajaran yang baik jika kita belajar dengan baik dan tidak menakutkan PST 3 Tidak menakutkan dan saya sangat senang PST 4 Menarik sebab bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari PST 5 PST 6 PST 7 PST 8 Menyenangkan karena soalnya bisa saya jawab, tapi juga membingungkan karena rumus- rumusnya yang rumit Sekarang saya tidak takut terhadap pelajaran matematika karena dasarnya saya pelajari melalui les matematika Tidak karena matematika itu menyenangkan jika belajar dengan seksama Kurang menakutkan meskipun matematika telah ada sejak nenek moyang dan digunakan dalam kehidupan sehari- hari PST 9 Meskipun sulit, matematika adalah pelajaran yang menarik buat saya PST 10 Saya merasa takut karena saya tidak kuasai dasar- dasar matematik PST 11 Lebih senang jika kita menguasai materi dasar PST 12 Tidak karena saya suka pelajarannya PST 13 Dulunya takut tetapi sekarang saya dapat memahami dengan mudah PST 14 Tidak menakutkan tp menyenangkan sebab mengasah otak & menambah ilmu PST 15 Saya harus memahami matematika meskipun matapelajarannya sulit PST 16 Awalnya menakutkan tetapi lama- lama menarik juga PST 17 Tidak menakutkan dan senang belajar matematika pada les sore PST 18 Saya tidak takut belajar matematika PST 19 PST 20 Meskipun sulit, kita perlu mempelajari karena matematika terdapat dalam kehidupan sehari- hari Matematika itu menyenangkan jika benar- benar dimengerti PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabe 1.2 Apakah ada pengaruh budaya Mee terhadap pelajaran matematika? Mengapa demikian? PESERTA JAWABAN SISWA PST 1 Orang Mee harusnya mempelajari karena ada pengaruh dengan matematika PST 2 Berpengaruh karena biasanya digunakan untuk hitung Mee, dll PST 3 Tidak PST 4 Budaya Mee sudah terpengaruh dengan pelajaran matematika PST 5 PST 6 Ada, karena budaya Mee dulu menggunakan sistem barter dan juga menghitung dengan uang tradusional (kulit kerang: Mee) Berpengaruh karena mengitung menggunakan batu atau cerita dogeng seperti dilatih berpikir sesuai logika, dll PST 7 Ya, untuk menghitung babi, menempuh jarak serta menghitung hari PST 8 Sangat berpengaruh karena matematika sudah ada sejak dulu PST 9 PST 10 Ya, ada karena nenek moyang mengetahui waktu, hari atau mengitung besar mata uang tradisonal Ada pengaruh terhadap matematika tetapi siswa kurang mengerti karena penjelasan tidak kondisional PST 11 Hitungan matematika telah ada sejak nenek moyang kita PST 12 Berpengaruh karena ada kaitan dengan budaya Mee PST 13 Tidak ada pengaruh karena kehidupan budaya Mee sudah menyatu dengan masyarakat suku Mee PST 14 Ya, karena budaya Mee menghitung seperti peralatan budaya, penduduk, dll. PST 15 Ya, ada pengaruh. Pengaruh lingkungan budaya Mee PST 16 Tidak pengaruh karena perhitungan juga sebagian dari ilmu pasti PST 17 Saya sebagai orang Mee harus tahu matematika dalam budaya Mee PST 18 Sangat berpengaruh dengan budaya Mee PST 19 Ada, dalam kehidupan suku Mee selalu ada perhitungan matematika PST 20 Tidak ada pengaruh terhadap matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.3 Apakah anda suka terhadap matematika? Mengapa? Jelaskan pendapat anda? PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Saya suka karena matematika adalah ilmu pasti Sangat suka , meskipun pelajaran matematika itu sulit namun saya tetap menyukainya PST 3 Ya, karena itu menyangkut jurusan saya PST 4 Sangat suka, karena ilmu matematika diaplikasikan dalam kehidupan manusia PST 5 Ya, Karena rumus matematika bias memecahkan masalah apa saja PST 6 PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 Suka, saat perhitungan dilakukan secara mendalam atau mengenal kembali melalui les sore ini Ya, karena ingin menjadi pandai matematika dalam kehidupan sehari- hari tentang ekonomi, waktu, jarak, berat, gaya, dll. Suka, jika belajar melalui les kita dimudahkan ketika belajar di pendidikan formal Ya, saya suka karena matematika merupakan ilmu yang berharga dan penting bagi saya. Ya. Dengan metode pelajaran budaya Mee, saya lebih mengerti matematika Ya, dapat bermanfaat ketika tes pegawai negeri dan juga bermanfaat bagi saya PST 11 yang kuliah di jurusan informatika untuk dapat membuat sebuah program dalam komputer PST 12 PST 13 PST 14 PST 15 Ya, karena pelajaran matematika itu sangat menarik untuk dipelajari rumusrumusnya Saya suka matematika karena ia merupakan ilmu yang sering dan selalu dilakukan dalam kehidupan sehari- hari Ya, saya suka karena matematika melatih otak saya Tertarik karena jurusan saya dan kehidupan saya selalu dijalani dengan matematika PST 16 Ya, karena matematika adalah ilmu pasti di seluruh dunia PST 17 Ya, karena matematika juga ada kaitan dengan jurusan saya PST 18 Saya kurang suka dengan matematika PST 19 Saya suka karena hitung- menghitung PST 20 Saya suka karena saya juga ingin belajar matematika PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.4 Apakah anda senang mengikuti pelajaran di kelas? Mengapa demikian? Jelaskan alasa anda? PESERTA JAWABAN SISWA PST 1 Ya, aku senang mengikuti pelajaran matematika PST 2 Ya, karena menambah wawasan tahu cara perhitungannya PST 3 Ya, karena saya ingin mengetahui dasar matematika PST 4 Ya, saya suka. Pelajaran matematika melalui les ini mudah dipelajari dan menyenangkan PST 5 Ya, bisa bertukar pendapat dengan teman- teman PST 6 Saya kurang bisa mengikuti pelajaran di kelas karena matematika bersifat logika PST 7 Ya, saya ingin mendapat pencerahan kemudian mau kembangkan PST 8 Senang, apalagi jika diajarkan materi oleh guru Mee PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 Senang, karena kalau tahu rumusnya, mudah mengerjakan soal yang sulit sekalipun Ya, karena guru menjelaskan dengan mempertimbangkan level pemahaman siswa Senang mengikuti karena matematika adalah pelajaran yang terdapat di jurursan saya Senang karena pak guru menjelaskan rumus dengan memberikan contoh yang mudah dipahami oleh siswa PST 13 Saya merasa bosan mengikuti pelajaran di kelas karena guru mata pelajarannya PST 14 Saya suka karena saya suka matematika seperti menghitung jumlah suatu barang. PST 15 Senang mengikuti matematika karena selalu berhadapan dengan matematika PST 16 Ya, saya juga ingin tahu pelajaran tersebut PST 17 Saya ingin belajar menghitung krn ilmu hitung adalah bagian dari jurusan saya PST 18 Saya sangat senang dengan mengikuti les PST 19 Iya, karena cara mengajar yang bagus dan saya cepat mengerti PST 20 Saya senang mengikuti pelajaran di kelas karena saya ingin tahu PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.5 Anda sebagai suku Mee, apakah pengetahuan tentang matematika telah ada sejak nenek- moyang anda? PESERTA JAWABAN SISWA PST 1 Ya, ada dulu, sekarang dan selama- lamanya PST 2 Saya sebagai suku Mee, matematika ada sejak nenek moyang. PST 3 Tidak PST 4 Ada saat ini PST 5 Dalam hal taruh maskawin PST 6 PST 7 Ya, ada sejak nenek moyang karena mereka menghitung dengan menggunakan logika atau bersifat langsung matematika. Ya, karena mereka sudah bisa menghitung uang, hewan peliharaan seperti babi, populasi, dsb. PST 8 Ya, sudah ada sejak nenek moyang kita PST 9 Ya, ada. PST 10 Ya, ada. Para pendahulu mengunakan ilmu hitung dalam kehidupan sehari- hari mereka seperti menghitung mege, dll. PST 11 Ada PST 12 Ada karena matematika adalah pelajaran yang penting dalam hitungan PST 13 Menurutku ada dan sejak nenek moyang sudah ada PST 14 PST 15 Ya, dimanapun ada perjumpaan untuk bakar batu atau barapen pasti orang tua menghitung meskipun menggunakan bahasa Mee. Ada, karena kehidupan mereka yakni membeli dan menjual sayuran atau hewan peliharaan seperti babi. PST 16 Ada, karena perhitungan juga bagian dari ilmu matematika PST 17 Ya, sudah ada sejak nenek moyang kita PST 18 - PST 19 PST 20 Ya, karena saya seorang suku Mee dan dalam suku Mee terdapat hitungan matematika. Sejak nenek moyang ada matematika dlm bahasa Mee seperti ena, wiya, wido,dst. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.6 Jika pengetahuan tentang matematika telah ada sejak nenek- moyang anda namun jika anda tidak tertarik dengan matematika? Apa penyebabnya? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat anda! PESERTA PST 1 JAWABAN SISWA Matematika telah ada sejak nenek moyang orang Mee tapi saya yang tidak tertarik materi. Karena dulu matematikanya tidak terlalu baik dan saya tidak tertarik karena orang PST 2 tua saya tidak mengajarkan saya tentang matematika. Saya hanya tahu dari sekolah PST 3 Menurutku, sangat penting dalam kehidupan sehari- hari PST 4 Kadang merasa bosan dengan pelajar karena tidak fokus PST 5 Nenek moyang mengolah mata uang tradisional (mege) untuk harga tertentu Saya tidak tertarik dengan matematika karena perbedaan formal dan nonformal PST 6 yaitu pengetahuan matematika pada zaman nenek moyang dengan matematika sekarang yang banyak gunakan rumus matematika. PST 7 PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 Karena malas menghitung, mencoba dan berpraktek Penyebabnya, perbedaan pendapat antara guru yang bersangkutan dengan guruguruku dari suku Mee. Metode pembelajaran guru yang tidak kondisional sehingga siswa tidak mengerti tentang materi yang diajarkan gurunya. Alat bantu seperti kalkulator itu memperbodoh kita Penyebabnya saya tidak bisa mengerti atau mengerjakan soal- soal karena tidak belajar. PST 13 Penyebabnya kita kurang latihan soal dan tidak cinta dengan matematika PST 14 Ya, kadang tidak tapi kadang saya suka dengan matematika PST 15 Pengaruh lingkungan yang kurang mendukung untuk belajar matematika PST 16 Karena malas belajar matematika PST 17 saya suka menghitung karena saya tertarik PST 18 - PST 19 Dalam kehidupan selalu ada perhitungan matematika PST 20 Karena saya kurang belajar. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.7 Apakah anda merasa tertarik dengan pelajaran matematika di kelas? Jelaskan pendapat anda! PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Kadang saya tertarik, kadang tidak tertarik pada matematika Ya, saya merasa tertarik pada pembelajaran matematika karena gurunya asyik, cepat mengerti, cara kerjanya mengerti, suasananya menyenangkan. PST 3 Tertarik PST 4 Menarik karena pelajaran matematika ini berguna bagi saya PST 5 Ya, karena apa yang diberikan oleh guru, saya bias mengerti PST 6 Kurang tertarik karena matematika itu banyak rumusnya dan banyak teori PST 7 Ya, karena kita menghitung dengan fokus itu menyenangkan PST 8 PST 9 PST 10 PST 11 PST 12 Tidak tertarik karena teori terlalu banyak dan tidak menggunakan logika di pendidikan formal. Ya, saya tertarik dengan materi matematika Ya, dengan adanya pembelajaran yang kondisional maka saya merasa tertarik untuk belajar matematika. Tidak, karena belum menguasai dasar- dasar matematika Tertarik karena bisa belajar bersama guru, teman- teman kelas agar dapat mengerti PST 13 Saya tertarik jika saya diajar oleh teman- teman dibandingkan guru PST 14 Ya, saya merasa tertarik karena salah satu pelajaran yang dapat mengasa otak saya PST 15 Mau atau tidak harus teratarik karena jurusan saya juga berkaitan dengan hitungan PST 16 Ya, saya tertarik dengan pelajar matematika PST 17 Tertarik karena saya iongin tahu matematika PST 18 Sangat tertarik dengan matematika tapi kurang paham dengan perhitungan PST 19 Iya, menarik dalam pembelajaran matematika PST 20 Tertarik karena rajin ke sekolah. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.8 Apakah anda lebih suka belajar di kelas (di sekolah) atau mengikuti kursus matematika? Jelaskan pendapat anda! PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Di kelas atau di kursus sama saja karena dapat menambah wawasan Saya lebih memilih di sekolah karena gambarannya mengerti karena pembelajarannya berurutan. PST 3 Keduanya saya senang PST 4 Suka karena pelajaran tersebut sangat menarik sehingga saya ikut les PST 5 Saya lebih senang belajar di ruang kelas karena lebih cepat mengerti PST 6 Saya suka belajar saat kursus atau les karena materi lebih sedikit tetapi paham PST 7 PST 8 Belajar di kelas karena saya bias bertemu dengan teman- teman lalu mengembangkan tetapi kurusus itu menyendiri. Lebih suka belajar melalui kursus karena bias mengulang kembali berdasarkan pengetahuan yang ada. PST 9 Saya lebih suka jika ada kursus seperti kursus matematika PST 10 Tidak selalu sehingga matematika menjadi pelajaran yang membosankan PST 11 Mengikuti kursus karena karena di sekolah saja tidak mengerti. PST 12 Keduanya saya suka karena dapat menambah pengetahuan. PST 13 Saya lebih senang belajar di perpustakaan krn membuat saya lebih mengerti PST 14 PST 15 PST 16 Saya suka di dalam kelas karena kalau tidak tahu, kita bisa tanyakan kepada guru atau teman Di ruangan itu selalu tetapi belajar kursus itu kadang- kadang saja Saya senang belajar di kelas maupun saat kursus asalkan saya dapat memahami materi matematika PST 17 Saya lebih suka belajar di kelas karena saya bs berinteraksi dengan banyak teman PST 18 Saya lebih suka belajar seperti les PST 19 Saya jarang belajar tetapi saya sangat belajar di mana saja PST 20 Suka belajar di kelas PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.9 Apakah anda sering mengerjakan tugas matematika yang diberikan gurunya? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat anda! PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Saya sering mengerjakan tugas. Ya, saya selalu mengerjakan tugas dari guru dan siapa saja yang diberi pentanyaan kepada saya dan saya menjawab semampuku PST 3 Jika saya memahami maka saya mengerjakan tugas PST 4 Sering karena materika ini terdapat setiap jurusan PST 5 Ya, sering mengerjakan tugas PST 6 Jarang mengerjakan karena tidak tahu tugas akibat sering bolos belajar matematika PST 7 Selama ini karena kami tidak ada pelajaran hitungan PST 8 Sering mengerjakan tetapi susah mengetahui apa yang diajarkan oleh guru PST 9 Ya, saya sering mengerjakan tugas agar lebih paham dengan matematika PST 10 PST 11 PST 12 Kadang karena tidak mengerti sehingga menjadi bosan untuk mengerjakan tugas matematika tersebut Mengikuti kursus karena di sekolah saja belum tentu mengerti materi matematika Sering karena jika tidak mengerjakan, saya tidak mendapat nilai pada tugas tersebut PST 13 Saya sering mengerjakan karena takut tidak dapat nilai pada tugas PST 14 Ya, karena sa selalu mengasah otak meskipun ada yang membingungkan PST 15 Sebagai siswa/murid kita harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru PST 16 Sering karena itu menjadi tugas saya sebagai pelajar PST 17 Saya bisa kerjakan kalau saya mengerti caranya, kalau tidak maka saya tidak mengerjakan juga. PST 18 Saya tidak biasa mengerjakan tugas PST 19 Ya, itu tugasku jadi saya harus kerjakan PST 20 Terkadang tidak mengerjakan soal tes. PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.10 Apakah anda sering bertanya materi matematika yang belum mengerti kepada guru? Mengapa? PESERTA JAWABAN SISWA PST 1 Jika saya tidak mengerti materi, saya sering bertanya PST 2 Ya, di sekolah saya sering bertanya berulang- ulang apa yang tidak saya ketahui PST 3 Biasa bertanya PST 4 Pernah bertanya tapi kadang mengerti juga kadang lupa PST 5 Saya sering bertanya kepada guru dan juga teman PST 6 Ya, saya sering bertanya matematika kepada guru matematika PST 7 Ya, apabila kami diberikan materi matematika PST 8 Jarang, karena susah dimengerti dengan materi yang diajarkan PST 9 Ya, saya ingin tahu dari ketidakpahaman saya PST 10 Sering bertanya mencari jawaban PST 11 Ya, karena kami ingin tahu PST 12 Sering karena jika saya ditanya maka saya bisa menjawab pertanyaan tersebut. PST 13 Saya sering bertanya jika saya tidak mengerti materi PST 14 Ya, karena saya harus mengerti bagian- bagian yang tak saya mengerti PST 15 Ya, kalalu tidak mengerti, saya harus tanya kepada guru PST 16 Ya, jika tidak mengerti maka saya bertanya kepada guru dan juga pada temanteman saya PST 17 Ingin bertanya namun kadang saya malas atau rasa bosan PST 18 Ya, saya biasa bertanya materi yang kurang paham PST 19 Ya, saya sering bertanya saya mengerti jika saya kurang paham PST 20 Saya sering bertanya agar lebih cepat mengerti PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.11 Apakah anda lebih senang diajarkan matematika dengan bahasa suku Mee atau bahasa Indonesia? Jelaskan pendapat anda! PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Saya lebih senang diajarkan dgn bahasa Mee karena lebih mengerti materi. Ya, bahasa Indonesia dan bahasa Mee dan zaman sekarang pastilah bahasa Indonesia tetapi saya juga lebih senang diajar bahasa Mee. PST 3 Keduanya saya senang PST 4 Sangat senang menggunakan kedua bahasa supaya cepat memahami PST 5 Saya lebih cepat mengerti jika diajarkan dengan bahasa indonesia PST 6 Saya senang karena bahasa Mee adalah bahasa saya dan saya awal mengenal matematika dengan logika budaya Mee. PST 7 Ya, karena dengan dengan bahasa ibu, saya sangat cepat mengingat PST 8 Ya, lebih senang karena menggunakan logika atau soal cerita kebiasaan. PST 9 Saya lebih suka diajar dengan bahasa Mee dalam konteks tertentu PST 10 Bahasa Mee karena mudah dimengerti PST 11 Keduanya bagus karena tidak semua siswa menguasai bahasa indonesia PST 12 Keduanya senang karena kita bias memiliki mana yang menurut kita bagus PST 13 Bagiku, keduanya tidak ada yang berbeda PST 14 PST 15 PST 16 Bagi saya, saya lebih banyak pakai bahasa Indonesia sekaligus belajar bahasa indonesia Ya, karena saya juga bisa ajarkan kepada siapapun menggunakan bahasa Mee Saya senang diajarkan dengan bahasa Indonesia sebab sudah menjadi bahasa umum yang dipakai di seluruh indonesia PST 17 Saya senang keduanya PST 18 Saya senang diajar oleh bahasa saya sendiri (Mee) PST 19 Ya, senang karena cepat mengerti dalam pembelajaran matematika PST 20 Senang karena bahasa Mee adalah bahasa saya PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.12 Apakah anda lebih senang diajarkan guru matematika yang berasal dari suku Mee atau salah satu suku di Papua ataukah guru Indonesia (selaian guru asal Papua)? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat anda! PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Saya senang diajarkan bahasa Mee karena cara mengajarnya mudah mengerti Saya senang diajar guru Meek arena saya orang Mee dan orang Mee pasti bisa diajarkan dengan lebih baik dan pasti sayapun mengerti. PST 3 Semua sama PST 4 Saya setuju diajarkan oleh guru Mee karena saya bisa mengerti materinya PST 5 Sebenarnya guru tidak permasalahkan tapi yang penting itu saya mengerti PST 6 Senang diajar oleh orang Mee karena saya bisa mengerti materi PST 7 PST 8 Ya, saya senang sekali jika diajarkan oleh guru Papua karena dia bisa melihat kelemahan saya secara nyata/ tidak tersembunyi. Ya senang diajar oleh guru matematika suku Mee karena bersifat logis dan mudah mengerti materi yang diajarkan. PST 9 Saya lebih suka diajar oleh guru asal Mee karena lebih cepat mengerti PST 10 Ya, mudah berinteraksi karena ada semangat belajar materi. PST 11 Semuanya bagus karena semua guru mengajarkan dengan tujuan yang sama PST 12 Saya senang itu guru dari Indonesia karena dia bisa menjelaskan materi dengan baik dan bisa dimengerti. PST 13 Saya suka belajar bagi siapa saja yang membuat saya dapat mengerti materi PST 14 Saya lebih senang diajarkan oleh suku Mee tersendiri karena mudah dimengerti PST 15 Saya lebih mengerti jika guru asal dari Papua. Jika dari luar Papua, saya tambah gak paham. PST 16 Bagi siapa saja bisa mengajarkan saya asal saya mengerti materinya PST 17 Saya senang guru dari mana saja asalkan saya bisa memahami materi PST 18 Saya sangat lebih senang diajar oleh Agus T. PST 19 Saya senang orang Mee Karena penjelasan guru dapat dimengerti PST 20 Saya senang karena apa yang saya tidak tahu ingin PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Tabel 1.13 Dalam pelajaran matematika, apakah yang anda tidak suka, apakah pelajaran matematika? Ataukah guru yang tidak mengajarkan tidak sesuai dengan kompetensinya? Mengapa demikian? Jelaskan pendapat anda! PESERTA PST 1 PST 2 JAWABAN SISWA Guru yang tidak sesuai mengajarkan pada siswanya Saya tidak suka guru yang tidak sesuai dengan kompetensi, akadang saya sangat cemas tapi saya harus menerima semua itu. PST 3 Semuanya saya suka PST 4 Suka baik pelajaran maupun gurunya PST 5 Guru yang mengajar tidak sesuai sehingga saya kurang paham PST 6 Saya tidak senang jika ada perbedaan anta materi dari guru dengan budaya. PST 7 Guru yang tidak mengajarkan dengan baik sehingga saya kurang paham dalam hal materi matematika. Saya tidak suka pelajaran matematika karena kurang mengerti dengan PST 8 pelajaran matematika karena banyak teori dan perbedaan pendaspat dengan pendaspat yang diajarkan oleh guru. PST 9 Saya suka karena guru yang ajarkan materi sudah sesuai kompetensinya PST 10 Guru yg tidak ada pengertian terhadap siswanya shg membuat siswa bosan PST 11 Guru yang tidak mengajar sesuai kompetensinya shg memperbodoh siswa PST 12 Hal yang saya tidak suka adalah rumus- rumusnya dan pembagian menurun PST 13 Faktor guru yg mungkin kurang bs beradaptasi dgn kondisi kemampuanku PST 14 Saya tidak suka kalo mengajarkan dan murid tidak mengerti. PST 15 Guru mengajar tidak sesuai dengan bidangnya itu yang membuat siswa semakin bodoh PST 16 Saya suka guru dan juga mata pelajaran namun setiap guru tidak sama PST 17 Saya tidak suka guru yang mengajar tidak jelas PST 18 Sy sangat tidak dengan matematika karena saya sendiri kurang fokus belajar PST 19 PST 20 Guru luar papua yang mengajar tidak sesuai konteks daerah sehingga saya kurang paham Pelajaran matematika saya suku tapi sedikit sulit PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI DOKUMENTASI Belajar Matematika di Asrama Deiyai Belajar Matematika di Asrama Dogiyai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Belajar Matematika di Asrama Dogiyai Belajar Matematika di Asrama Paniai PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI