BAB VI RELASI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN

advertisement
BAB VI
RELASI ORGANISASI DAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN
DENGAN SEKTOR PRIVAT
1. Tipologi Relasi dan Konsep Hubungan Manajerial
Salah satu permasalahan yang menempati posisi kunci dalam organisasi
dan manajemen pemerintahan adalah pertanya mengenai, bagaimana pengruh
sektor privat dalam pengelolaan organisasi dan manajemen pemerintahan. Hal ini
penting untuk dijawab, karena pemerintah bukanlah satu-satunya agen yang
mempengaruhi dinamika perkembangan publik. Sektor publik, dipengaruhi oleh
kekuatan-kekuatan sosial, ekonomi, dan politik yang bekerja dalam logika
kepentingan. Salah satu kekuatan tersebut adalah sektor privat, yang menyediakan
barang dan jasa kepada publik.
Kehadiran sektor ini penting, ketika pemerintah gagal menyediakan
kebutuhan-kebutuhan bagi publik secara maksimal atau karena adanya pertautan
kepentingan antara pemerintah dan swasta untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
mereka. Dalam perspektif liberal, kehadiran sektor privat dalam kehidupan ekonomi
negara, dianggap sangat relevan dalam menciptakan pemerintahan yang efisien,
sebab dengan logika kompetitif yang dikembangkan swasta, maka masyarakat
akan memperoleh barang dan jasa dengan biaya murah. Hal inolah yang diyakini
dapat meningkatkan efisiensi produksi dibandingkan apabila pemerintah, sendirian
melakukan penyediaan kebutuhan masyarakat.
Ciri utama pandangan liberal yang mendukung privatisasi adalah ide
mengenai minimalisasi peran pemerintah dalam kehidupan sosial dan ekonomi
masyarakat serta membiarkan swasta dan pasar berkembang dengan logika
kompetisinya. Meraka menolak campur tangan negara dalam kehidupan publik,
seperti pemberian subsidi kepada masyarakat, sebab hal tersebut dianggap akan
memunculkan distorsi pasar. Kesejahteraan dipahami buka sebagai tunjangan
negara, tetapi Iebih pada maksimalisasi kemajuan perekonomian serat kekayaan
secara keseluruhan (Giddens: 1998).
Ada bebarapa alasan, mengapa privatisasi penting untuk dilakukan
1. Privatisasi dianggap akan mampu mengembangkan kompetisi secara maksimal
yang mendorong semua pihak yang terlibat untuk mencapai efisiensi maksimal.
Privatisasi penciptakan pelayanan publik yang Iebih murah sekaligus
mewujudkan pemerintahan yang lebih baik.
2. Privatisasi memperbesar ruang kewirausahaan untuk berkembang secara
maksimal, yang pada gilirannya akan memacu pembangunan ekonomi
nasional. Pengalihan anggaran belanja oleh pemerintah kepada swasta akan
Iebih menghidupkan bisnis dibandingkan apabila digunakan oleh perusahaan
negara.
3. Privatisasi memungkinkan adanya minimalisasi intervensi dan pengaturan
pemerintah terhadap masyarakat. Hal ini kondusif bagi berkembangnya
demokrasi dan penguatan civil society.
4. Privatisasi pada gilirannya, akan membawa pada penumbuhan kemandirian
masyarakat terhadap pemerintah sekaligus menumbuhkan tanggung jawab
sosial.
Bagi penganut pandangan ini, organisasi dan manajemen pemerintahan
harus melakukan penyesuaian secara mendasar agar tujuan-tujuan tersebut diatas
dapat tercapai. Penyesuaian tersebut dalah adanya liberalisasi politik atau
maksimalisasi pencaaian demokrasi tata pemerintahan. Berikut ini demokratisasi
yang akan memberikan peluang bagi tumbuhnya sektor privat:
1. Desentralisasi
kekuasaan.
Pemberian
keleluasaan
lokal
untuk
mengembangkan dirinya, bermakna sebagai upaya menumbuhkan kemandirian
dan tanggung jawab lokal terhadap dirmnya sendiri sehingga inovasi dan
kreativitas bisa berkembang secara maksimal.
2. Pemerintah
harus
memperluas
peran
publik,
artinya
ada
reformasi
konstitusional yang diarahkan pada transparansi dan keterbukaan praktek
pemerintahan.
Publik
memiliki
wewenang
untuk
mengawasi
jalannya
pemerintahan.
3. Pemerintahan meningkatkan efisiensi administrasinya. Efisiensi berkaitan
dengan kontrol terhadap sasaran administratif yang ingin dituju, struktur
keputusan yang lebih fleksibel, proses auditing mekanisme administrasi yang
efektif serta adanya peningkatan paitisipasi masyarakat luas dalam mengawasi
dan mengkritisi proses administrasi pemerintahan.
Inilah yang disebut sebagai “good governance”, yaitu cara mengatur
pemerintahan yang memungkinkan pelayanan publik secara efisien, sistem
pengadilan yang bisa diandalkan dan administrasi yang bisa dilihat oleh publik.
Model pemerintahan ini menempatkan mekanisme pasar sebagai bahan
pertimbang dalam proses pembautan keputusan mengenai alokasi sumber daya
(Mochtar Mas’oed, 1994).
Download