1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Angka Kematian Ibu

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) termasuk tantangan paling berat untuk mencapai
MDGs ( Millennium Development Goald )Di beberapa daerah, upaya-upaya inovasi
dalam
menekan jumlah kematian ibu hamil dan melahirkan telah
menuai
‘kemenangan-kemenangan kecil’. Namun tantangan terbesar bagi Indonesia saat ini
adalah bagaimana mengupayakan agar inovasi-inovasi tersebut dapat direplikasi dan
diperluas
scaling up
sehingga dampaknya
menjadi lebih signifikan terhadap
penurunan Angka Kematian Ibu dan dan sistem kesehatan yang baik berdasarkan
pengalaman terbukti good practices serta kemauan politik dari pemerintah daerah
dan pusat untuk implemensi merupakan salah satu kunci terpenting.
SDKI 2012 merupakan survei ketujuh yang diselenggarakan di Indonesia
melalui program Demographic and Health Surveys (DHS). Data yang dikumpulkan
dalam SDKI 2012 menghasilkan estimasi terbaru dari indikator utama kependudukan
dan kesehatan yang dicakup dalam SDKI sebelumnya.
Penelitian ini merupakan upaya menggali good practices penurunan angka
kematian ibu hamil dan kematian pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk
pakam, dan selain itu faktor-faktor yang mengalami kematian maternal pada ibu
bersalin yaitu perdarahan, infeksi persalinan, paritas, umur, jarak persalinan, dan
kematian maternal pada saat ibu bersalin,pula hambatan dan tantangan implementasi
1
2
kebijakan kebijakan di ketiga kabupaten tersebut. Diharapkan dari temuan-temuan
yang ada, hal ini bisa menjadi inspirasi kebijakan pada tingkat nasional ataupun
daerah daerah lain yang memiliki karakteristik yang hampir sama dengan kejadian
kematian ibu saat bersalin Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2012 karena
penurunan kematian ibu dan serta pengurangan angka kematian pada ibu pada sat
bersallin KIA sejak tahun 2009, dengan alasan bahwa angka kematian ibu di RSUD
Deli Serdang Lubuk Pakam pada saat itu yaitu 554 per 100.000 KH jauh di atas
angka kematian ibu nasional yaitu 307 per 100.000 KH (SDKI 2003), Keberhasilan
di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam dalam menekan angka kematian ibu. Pada
tahun 2007, resiko angka kematian ibu di di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
sedangkan pada tahun 2008 menurun menjadi 18 per 100.000 KH. Penelitian ini
dapat dilakukan berkat support dari EED Evangelischer Entwicklungs Diens Jerman
rujukan bagi daerah lain ataupun pada level nasional yang juga sedang berupaya
untuk mempercepat pencapaian target MDGs pada tahun 2015.
Infeksi pada masa nifas (10,5%). Kasus perdarahan yang paling banyak
adalah perdarahan post partum (18,4%). Kasus kematian karena penyakit yang
memperburuk kesehatan ibu hamil, terbanyak adalah penyakit infeksi (5,6%).
Berbagai upaya telah dilakukan untuk menekan angka kematian maternal pada ibu
bersalin..
WHO 2007 Berdasark an audit maternal perinatal tahun 2010 dan hasil analisis
yang dilakukan dari rekapitulasi review kematian ibu diketahui bahwa proporsi
kematian ibu di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
disebabkan oleh penyebab
3
obstetri langsung yaitu perdarahan 30,23 %, infeksi persalinan 23,7 %, infeksi dan
emboli air ketuban, sedangkan penyebab tidak langsung menyumbang 42,1 % dari
kematian ibu yaitujarak persalinan 26,3 %,. Separuh dari kematian ibu disebabkan
oleh perdarahan Dua pertiga dari semua k asus perdarahan pasca persalinan terjadi
pada ibu faktor risiko yang diketahui s perdarahan, infeksi persalinan, paritas, jarak
persalinan dan kematian maternal pada ibu bersalin memperkirakan ibu mana yang
akan mengalamiinfeksi persalinan
maupun perdarahan (WHO, 2008). Perdarahan,
khususnya perdarahan post partum terjadi secara mendadak dan lebih berbahaya
apabila terjadi pada wanita yang menderita anemia. Seorang ibu dengan perdarahan
dapat meninggal dalam waktu kurang dari satu jam (Kemenkes RI,2008).
Serdang memiliki jumlah kasus kematian maternal pada ibu bersalin maternal
yang tinggi di antara kabupaten lainnya di Jawa Tengah.
terdapat kasus kematian maternal pada ibu bersalin diRSUD Deli Serdang ,
sehingga studi mengenai faktor – faktor risiko yang mempengaruhi kematian
maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang perlu dilakukan, dilengkapi juga
dengan kajian kualitatif dengan metode wawancara mendalam (indepth interview)
pada kasus – kasus kematian maternal pada ibu bersalin , untuk mengetahui urutan
kejadian (kronologi) terjadinya kematian maternal pada ibu bersalin serta wawancara
terhadap pihak rumah sakit, dinas kesehatan mengenai upaya pelayanan kesehatan
maternal yang dilakukan dalam rangka menurunkan angka kematian maternal pada
ibu bersalin di RSUD Deli Serdang
4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,yang menjadi rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan kematian
maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang.
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kematian
maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah faktor perdarahan berhubungan dengan
kematian
maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang.
2. Untuk mengetahui apakah faktor infeksi persalinan berhubungan dengan
kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang.
3. Untuk mengetahui apakah faktor paritas berhubungan dengan kematian maternal
pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang.
4. Untuk mengetahui apakah faktor umur berhubungan dengan kematian maternal
pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang.
5. Untuk mengetahui apakah faktor jarak kehamilan berhubungan dengan kematian
maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang.
5
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
pengalaman khususnya mengenai pesrsalinan.
1.4.2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini bagi Akademi Kebidanan Audi Husada Medan diharapkan
dapat berguna sebagai bahan informasi mahasiswa dalam melaksanakan asuhan
kebidanan mengenai persalinan
1.4.3. Bagi Tempat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi tenaga
kesehatan yang ada sebagai masukan dalam program kerja mengenai persalinan.
6
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1. Kematian Maternal pada Ibu Bersalin
2.1.1. Pengertian Kematian Maternal
Kematian maternal adalah kematian wanita sewaktu hamil, melahirkan, atau
dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan, tidak tergantung dari lama dan lokasi
kehamilan, disebabkan oleh perdarahandan dengan kehamilan atau penangananya.
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat kesehatan
suatu bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sangat menekankan untuk menurunkan
angka kematian ibu dan bayi melalui program-program kesehatan Pada tahun 2015,
untuk mencapai
Millennium Development Goals (MDGs)
ditargetkan angka
kematian ibu (AKI) sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup, dan angka kematian
bayi (AKB) menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup. Berdasarkan data Departemen
kesehatan RI, angka kematian ibu masih banyak disebabkan para ibu hamil tidak
mempunyai akses untuk pergi kebidan atau dokter yang ada didaerah. Rata-rata 10%
ibu di Indonesia tidak pernah memeriksakan kandungannya ketenaga kesehatan dan
30%
ibu tidak melahirkan pada tenaga kesehatan mereka lebih memilih untuk
melahirkan pada dukun (Depkes, 2010).
Peningkatan persalinan oleh tenaga
kesehatan yang ditargetkan pada tahun 2010 yaitu 90%, menjadi program
perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K) dalam menurunkan angka
kematian ibu dan bayi. Program ini merupakan bagian dari yang mendorong ibu
6
7
hamil untuk memeriksakan kehamilan dan bersalin, pemeriksaan nifas dan bayi yang
dilahirkan oleh tenaga kesehatan yang terampil. Pemeriksaan awal yang dilakukan
berupa pemeriksaan antenatal care Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa kehamilan ibu dan bayinya secara
berkala, yang diikuti dengan upaya memantau kemajuan kehamilan, memastikan
kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu juga janin, serta mengenali secara dini adanya
ketidaknormalan yang mungkin terjadi pada kehamilan ibu.
2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kematian Maternal
Faktor-faktor risiko yang mempengaruhi kematian maternal pada ibu bersalin
yang dikelompokkan berdasarkan kerangka dari McCarthy dan Maine (1992) adalah
sebagai berikut :
1. Perdarahan
Perdarahan adalah peristiwa keluarnya darah dari pembuluh darah karena
pembuluh tersebut mengalami kerusakan.kerusakan ini bisa disebabkan oleh benturan
fisik, sayatan, atau pecahnya pembuluh darah yang tersumbat.
Sebab-sebab perdarahan yang berperan penting dalam menyebabkan kematian
maternal selama persalinan adalah perdarahan yang tidak baik yang terjadi pada masa
persalinan yang melebihi batas normal yaitu > 500 cc umumnya adalah disebabkan
oleh terjadinya robekan jalan lahir, uterus lembek,tertinggal sisa – sisa plasenta dalam
perut ibu.
Pada umumnya perdarahan akan berlangsung terus – menerus, oleh karena
otot uterus yang telah meregang oleh kehamilan tidak mampu untuk lebih
8
berkontraksi untuk menghentikan perdarahan. intrapartum tidak dapat dicegah,
kecuali dengan menyelesaikan persalinan dengan segera. karena kontraksi uterus
yang tidak adekuat untuk menghentikan perdarahan pada kala III. Perfusi ginjal akan
terganggu karena terjadi syok hipovolemia, penyempitan pembuluh darah ginjal
akibat perdarahan yang banyak dan karena terjadinya kelainan pembekuan darah.
2. Infek Pada Persalinan
infeksi pada ibu hamil lebih dikenal dengan infeksi pada persalinan, yang
terdiri dari toksoplasma, others (clamidia, dan lain-lain), rubela atau campak jerman,
cytomegalovirus dan herpes simpleks. Selain itu, ada juga infeksi staphylococcus
yang kemudian lebih dikenal dengan istilah ACA (anticardiolypin). Ada lagi infeksi
yang disebabkan clamidia yaitu sejenis virus, namun infeksi ini tidak banyak terjadi
di Indonesia.
Infeksi pada persalinan adalah infeksi jalan lahir pada masa persalinan, baik
pada Infeksi dapat terjadi oleh sebab langsung yang berkaitan dengan persalinan, atau
akibat infeksi lain di sekitar jalan lahir. Infeksi pada persalinan Penyebab yang paling
sering terjadi dikarenakan kurang sterilisasi pada alat alat persalinan terjadi selama
persalinan (intrapartum) atau sesudah persalinan (postpartum). Keadaan ini berbahaya
karena dapat mengakibatkan sepsis, yang mungkin menyebabkan kematian ibu.
Sepsis menyebabkan kematian maternal.
9
3. Paritas
Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita
(BKKBN, 2006). Paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara
dan
grandemultipara (Prawirohardjo, 2009).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Paritas adalah keadaan
kelahiran (partus) atau jumlah anak yang dilahirkan baik lahir hidup, lahir mati,
maupun abortus sampai saat hamil terakhir.
Paritas adalah jumlah berapa kali seorang wanita mengalami kehamilan.
(Pusdiknakes WHO JHPIEGO, 2007). Pembagian paritas: Primipara: jumlah anak
satu orang, Multipara: jumlah anak 2- 3 orang, Grandemultipara: jumlah anak 4 orang
atau lebih (Notoatmodjo, 2010).
Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya
cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima
anak. Lebih-lebih kalau jarak anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan
keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak akan mengakibatkan
selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer
seperti makanan, sandang dan perumahan pun tidak terpenuhi. Oleh karena itu
Keluarga Berencana tetap diperlukan (Soetjiningsih, 1995).
4. Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseoarang
akan lebih, matang dalam berfikir dan bekerja. Umur merupakan periode terhadap
10
pola-pola kehidupan baru dan harapan –harapan baru. Semakin bertambahnya umur
seseorang maka semakin banyak pula ilmu pengetahuan yang dimiliki.
Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan masyarakat seseorang yang
lebih dewasa akan lebih dipercaya dari yang belum cukup tinggi kedewasaannya. Hal
ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwa.
Umur berguna untuk mengantisipasi diagnosa masalah kesehatan dan
tindakan yang dilakukan. Macam-macam usia menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) di klasifikasikan sebagai berikut:
1.
Usia menikah adalah usia yang dianggap cocok secara fisik dan mental untuk
menikah (kira-kira di atas 20 tahun).
2.
Usia produktif adalah usia ketika seorang atau masih mampu bekerja
menghasilkan sesuatu.
3.
Usia reproduksi adalah masa diantara pubertas dan menopause yang
pembuahannya sering kali jadi positif.
a.
Usia sekolah adalah usia dianggap cocok bagi anak secara fisik dan mental
untuk masuk sekolah.
b.
Usia lanjut adalah tahap masa tua (usia 60 tahun ke atas)
c.
Usia senja adalah usia 50 tahun ke atas.
Umur ibu merupakan faktor lingkungan biologis yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak setelah lahir (faktor postnatal). Bayi baru lahir harus berhasil melewati
masa transisi, dari suatu sistem yang teratur yang sebagian besar tergantung pada
11
organ-organ ibunya, ke suatu sistem yang tergantung pada kemampuan genetik dan
mekanisme homeostatik bayi itu sendiri (Marimbi, 2010).
Usia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994) adalah lama waktu
hidup atau ada (sejak dilahirkan atau diadakan). Berdasarkan pengertian di atas usia
ibu dalam penelitian ini adalah lama seorang ibu hidup sampai melahirkan. Jika
dilihat dari sisi biologis manusia 20 – 35 merupakan tahun terbaik wanita untuk hamil
karena selain di usia ini kematangan organ reproduksi dan hormon telah bekerja
dengan baik juga belum ada penyakit-penyakit degenerative seperti hipertensi,
diabetes, serta daya tahan tubuh masih kuat. Tidak semua ibu dengan usia kurang dari
20 tahun atau lebih dari 35 tahun dipastikan mengalami kematian maternal, akan
tetapi pada sebagian wanita dengan usia yang masih muda organ reproduksinya masih
belum begitu sempurna dan fungsi hormon-hormon yang berhubungan dengan
persalinan juga belum sempurna pula. Ditambah dengan keadaan psikologis,
emosional dan pengalaman yang belum pernah dialami sebelumnya dan
mempengaruhi kontraksi uterus menjadi tidak aktif, yang nantinya akan
mempengaruhi lamanya persalinan. Sedangkan pada ibu dengan usia lebih dari 35
tahun diketahui kerja organ-organ reproduksinya sudah mulai lemah, dan tenaga ibu
pun sudah mulai berkurang, hal ini akan membuat ibu kesulitan untuk mengejan yang
pada akhirnya apabila ibu terus menerus kehilangan tenaga karena mengejan akan
terjadi kematian maternal (Amuriddin, 2009).
12
5. Jarak Persalinan
Ibu bersalin jarak persalinan nya dengan anak terkecil kurang dari 2 tahun
kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh istirahat,bahkan kemungkinan masih ada
yang menyusui. Selain itu anak tersebut masih butuh asuhan dan perhatian orang tua.
Hal ini dapat mengakibatkan kematian maternal pada ibu bersalin seperti bisa
mengakibat kan perdarahan pada persalinan (Rochjati,2003) .
2.2. Kerangka Konsep
Kerangka konsep Penelitian tentang faktor – faktor resiko yang mempengaruhi
kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang tahun 2014.
Variabel independen
Variabel Dependen
1. Perdarahan
2. Infeksi persalinan
3. Paritas
Hipotesis
penelitan
4. Umur
5. Jarak persalinan
Kematian maternal
Gambar 2.1. Kerangka Konsep
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat deskriptif analitik
dengan pendekatan cressectional untuk mengetahui apakah faktor- faktor resiko yang
mempengaruhi kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk
Pakam.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Deli Serdang terletak di
Jalan Thamrin Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang diman loksi ini
belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor – faktor yang mempengaruhi
kematian maternal pada ibu bersalin dan lokasi ini memenuhi syarat penelitian yang
tealah dianjurkan penelitian dalam melakukan penelitian tentang kematian maternal
pada ibu bersalin.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian yaitu Pada bulan September 2013 – April 2014.
13
14
3.3. Populai dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin di RSUD Deli
Serdang tahun 2013 sebanyak 40 orang
3.3.2. Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling yaitu seluruh
ibu yang mengalami kematian maternal di RSUD deli serdang lubuk pakam
berjumlah 40 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data
3.4.1. Jenis Data
a. Data Sekunder
Data sekunder adalah dilakukan dengan mengambil data - data dari dokumen
atau catatan yang di peroleh dari RSUD Deli Serdang.
3.5. Variabel Defenisi Operasional
3.5.1. Variabel Independen
1. Perdarahan
Perdarahan adalah keluarnya cairan darah dari alat kelamin ibu yang melebihi
batas normal > 500 cc selama persalinan.
Alat Ukur : Kuesioner
Hasil ukur : 0.ya
1.tidak
15
Skala Ukur : Ordinal
2. Infeksi Pada Persalinan
Infeksi pada persalinan adalah terjadinya infeksi dalam masa persalinan.
Alat ukur
: Kuestioner
Hasil ukur : 0. Ya
: 1. Tidak
Skala Ukur : Ordinal
3. Paritas
Paritas adalah jumlah berapa kali seorang wanita yang mengalami kehamilan
Alat ukur
: kuestioner
Hasil ukur : 0. Bersalin > 4 kali
: 1. Bersalin< 4 kali
Skala ukur : Ordinal
4. Umur
Umur adalah usia ibu yang dihitung mulai dari tanggal lahir ibu sampai saat
pengumpulan data dilakukan
Alat Ukur : Kuesioner
Hasil Ukur : 0.resiko >20 tahun atau > 35 tahun
:1. tidak resiko 20 – 35 tahun
Skala ukur : Ordinal
16
5. Jarak persalinan
Jarak persalinan adalah jarak persalinan sebelumnya dengan persalinan sekarang
yaitu lebih dari 2 tahun
Alat ukur
: Kuestioner
Hasil Ukur : 0.Baik jika jarak kehamilan > 2 tahun
1.Tidak baik jika jarak kehamilan < 2 tahun
Skala Ukur : Ordinal
3.5.2. Variabel Dependen
Kematian maternal adalah wanita meninggal sebagai akibat komplikasi yang
timbul karena kehamilan dan persalinan. Risiko ini semakin bertambah seiring
dengan bertambahnya jumlah persalinan yang dialami.
Alat ukur
: Kuesioner
Hasil ukur
: 0.ya
1.Tidak
Skala ukur
: Nominal
Untuk mengetahui ibu mengalami kematian maternal maka disusun 5
pernyataan
dengan
pilihan
jawaban”,
ya
dan
tidak”,
jika
responden
menjawab”,Tidak” maka diberi skor 0. Maka nilai tertingginya adalah 5 dan nilai
terendah adalah 0.
0. Mengalami ,jika jawaban responden memiliki total skor > 50% dari 5=3-51
1. Tidak mengalami, jika jawaban respondent memiliki total skor < 50% dari5=0-2
17
3.6. Metode Pengukuran
Tabel. 3.1. Variabel, Alat Ukur, Hasil Ukur dan Skala
Variebel
Alat Ukur
Variabel
Independen
perdarahan
Kuesioner
Infeksi
Kuesioner
persalinan
Paritas
Kuesioner
Umur
Jarak
persalinan
Variabel
Dependen
Kematian
maternal
Hasil Ukur
Skala
0.ya
1.tidak
0.ya
1.tidak
0.Bersalin > 4 kali
1.Berslin < 4 kali
Kusioner
0.Resilo< 20 tahun atau>35 tahun
1.tidak resiko 20-35 tahun
Kuesioner 0. Baik jika jarak kehamilan>2tahun
1. Tidak baik jika jarak kehamilan<2 tahun
Ordinal
Kuesioner
Nominal
0.ya
1.tidak
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
3.7. Pengolahan Data dan Analisa Data
3.7.1. Pengolahan Data
Setelah data berhasil di kumpulkan,langkah selanjutnya yang perlu dilakukan
ialah mengolah data.
1.
Editing
Yaitu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang di peroleh atau di
kumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data
terkumpul.
2.
Coding
Merupakan kegiatan pemberian kode Numerik (angka) erhadap data yang terdiri
atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisi
18
data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar
kode dan artinya dalam suatu buku ( code book) untuk memudahkan kembali melihat
lokasi dan artinya suatu kode dari suatu vaiabel.
3.
Data Entry
Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah di kumpulkan ke dalam
master tabel atau data base computer, kemudi membuat distribusi frekuensi sederhana
atau dengan membuat tabel kontigensi.
4.
Melakukan Teknik Analisis
Dalam
melakukan
analisis,
khususnya
terhadap
data
penelitian
akan
menggunakan ilmu statistik terapan yang dssesuaikan dengantujuan yang hendak
dianalisis(Aziz,2010)
3.7.2. Analisa Data
1. Analisis Univariat
Analisis data secara univariate betujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiapa variabel penelitian. Analisis ini digunakan untuk menghasilakan
distribusi frekuensi dan presentase dari setiap Variable.
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untu menguji ada tidaknya faktor-faktor yang
mempengaruhi (perdarahan, infeksi pada kehamilan, jarak kehamilan, paritas, dan
obat-obatan).terjadinya kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam. Lakukan uji statistik dengan Chi-square nilai α < (0,05) melalui
program SPSS kemudian dinarasikan hasilnya.
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang beralamat di Jln.
Thamrin, Kec. Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang. Rumah sakit ini berdiri pada
tanggal 03 Februari 1964 di bawah kepemilikan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.
Adapun dokter-dokter spesialis yang ikut membantu di RSUD Deli Serdang Lubuk
Pakam Kab. Deli Serdang yaitu terdapat dr. Spesialis Anak, dr. Obgyin, dr. Spesialis
Mata, dr. Spesialis Paru, dr. Neurologi, dr Spesialis Penyakit Dalam, dr.Gigi, dr.
Spesialis Penyakit Kulit, Psikiatri, Poly THT, dr. Ortopedi, dan dr. Bedah.
1.
Visi RSUD Deli serdang
Visi RSUD Deli serdang adalah pelayanan yang unggul dalam pelayanan dan
menjadi pusat rujukan . pelayanan kesehatan yang paripura dan pro aktif untuk
mewujudkan Masyarakat sehat.
2.
Misi RSUD Deli serdang
a. Memberikan pelayanan yang propesional, terjangkau, mudah, serta
bertanggung jawab.
b. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan kwantitas SDM maupun
sarana dan prasarana sesuai kebutuhan secara universal terarah dan
berkesinambungan.
19
20
c. Membina dan mengembangkan hubungan kerja sama sector pelayanan
kesehatan pendidikan, penelitian ,lingkungan dengan instansi, perusahaan,
lembaga pendidikan,serta lembaga sosial.
d. Meningkatkan serta mengembangkan sistem manajement yang transparan
serta akomodatif dan respontif.
e. Mengembangkan system administrasi informasi , dan komunikasi serta
pengelolahan data dan pelaporan secara cepat dan akurat.
4.2. Analisis Univariat
Gambaran umum responden dalam penelitian ini meliputi Perdarahan,
eklamsia, infeksi pada kehamilan, jarak kehamilan, paritas.
4.2.1. Perdarahan
Untuk mengetahui keadaan tentang perdarahan di RSUD Deli Serdang. Dapat
dilihat pada tabel 4.2 :
Tabel 4.1.
1
2
No.
1
2
Distribusi Frekuensi Responden yang Memengaruhi Terjadinya
Kematian Maternal pada Ibu bersalin Berdasarkan Perdarahan di
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Perdarahan
Banyak
Sedikit
Jumlah
f
19
21
40
%
47,5
52,5
100
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden
perdarahnya selama persalinan sebanyak 19 orang (47,5%).dan
mengalami perdarahan 21 orang ( 52,5%).
yang tidak
21
4.2.2. Infeksi Setelah Persalinan
Untuk mengetahui apakah ada infeksi setelah persalinan pada ibu bersalin di
RSUD Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 4.3 :
Tabel 4.2. Disrtibusi Frekuensi Responden yang Memengaruhi Terjadinya
Kematiam Maternal pada Ibu Bersalin Berdasarkan Infeksi Setelah
Persalinan di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
No.
0
Ya
1
Tidak
Infeksi persalinan
Jumlah
f
20
20
40
%
50
50
100
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa responden yang mengalami
infeksi sebanyak 20 orang (50%), dan yang mengalami infeksi sebanyak 20 orang
(50%).
4.2.3. Paritas
Untuk mengetahui paritas pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang dapat
dilihat pada tabel 4.5.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden yang Mempengaruhi Terjadinya
Kematian Maternal pada Ibu Bersalin Berdasarkan Paritas di
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
No.
0
1
Paritas
Bersalin>4kali
Bersalin<4kali
Jumlah
f
22
18
40
%
55
45
100
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang
bersalin kurang lebih dari > 4 kali sebanyak 22 orang (55%), minoritas responden
yang yang mengalami bersalin < 4 kali sebanyak i sebanyak 18 orang (45%).
22
4.2.4. Umur
Untuk mengetahui umur ibu bersalin di RSUD Deli Serdang dapat dilihat
pada tabel 4.4.:
Tabel 4.4.
No.
1
2
Distribusi Frekuensi Responden yang Mempengaruhi Terjadinya
Kematian Maternal pada Ibu Bersalin Berdasarkan Umur di RSUD
Deli Serdang Lubuk Pakam
Umur
Resiko
Tidak beresiko
Jumlah
f
20
14
40
%
65
35
100
Berdasarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang
beresiko yaitu sebanyak 20 orang (65,0%), minoritas responden yang tidak beresiko
14 orang (35,0%).
4.2.5. Jarak Persalinan
Untuk mengetahui jarak persalinan ibu bersalin di RSUD Deli Serdang dapat
dilihat pada tabel 4.5:
Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Responden yang Mempengaruhi Terjadinya
Jarak Persalinan pada Ibu Bersalin Berdasarkan Jarak Persalinan
di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
No.
0
1
Jarak Persalinan
baik
tidak baik
Jumlah
f
17
23
40
%
42
57
100
Berdarkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden jarak
persalinan yang baik sebanyak 17 orang (42,5%),dan mayoritas jarak persalinan yang
tidak baik sebanyak 23 orang ( 57,5%).
23
4.2.6. Kematian Maternal
Untuk melihat kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang
dapat dilihat pada tabel 4.1 :
Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Responden yang Mempengaruhi Terjadinya
Kematian Maternal pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam
No.
1
2
Kematian Maternal
Mengalami
Tidak mengalami
Jumlah
f
21
19
40
%
52
47
100
Berdasakkan dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yang
mengalami kematian maternal sebanyak
21
orang ( 52,5%),dan yang tidak
mengalami kematian maternal sebanyak 19 orang ( 47,5%).
4.3.
Analisa Bivariat
Analisa statistik bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara
perdaraha, infeksi persalinan, paritas, umur, jarak persalinan dengan kematian
maternal pada ibu bersalin maka dipakai analisa dengan menggunakan uji Chi-square
dan di dapat hasilnya sebagai berikut.
24
4.3.1. Pengaruh Perdarahan pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang
Tabel 4.7. Distribusi Hubungan Faktor Perdarahan dengan Kematian Maternal
Pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
No
1.
2.
Perdarahan
Ya
Tidak
Jumlah
Kematian Maternal
Mengalami Tidak Mengalmi
n
%
n
%
15
78
4
21
6
28
15
71
21
52,5
19
40
Total
n
19
21
52
%
100
100
100
Prob
0,001
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 21 responden yang mengalami perdarahan
sebanyak 15 orang (78,9%)dan yang tidak mengalami 4 orang (21,1%) sedangkan
dari 21 responden yang tidak mengalami perdarahan berisiko tinggi sebanyak 6 orang
(28,6%) dan yang berisiko mengalami sebanyak15 orang (71,4%) .
Berdasarkan hasil uji statistic menunjukkan bahwa nilai p (0,01) > a (0,05)
berarti Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh perdarahan
terhadap kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Tahun 2014.
4.3.2. Pengaruh Infeksi pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang
Tabel 4.8. Distribusi Hubungan Faktor Infeksi Persalinan dengan Kematian
Maternal pada Ibu Bersalin di RSUD Deli serdang Lubuk Pakam
No
1.
2.
Inpeksi
Persalinan
Ya
Tidak
Jumlah
Kematian Maternal
Tidak
Mengalami
Mengalami
n
%
n
%
6
30
14
70
15
75
5
25
n
20
20
%
100
100
21
40
100
52,5
9
47,5
Total
Prob
,004
25
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 20 responden yang mengalami infeksi
sebanyak 6 orang (30%) dan yang tidak mengalami infeksi sebanyak 14 orang (70%)
dan tidak mengalami infeksi sebanyak 5 orang (25%).
Dan hasil uji statistic menunjukkan bahwa probalitas p (,004) < a (0,05)
berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh infeksi persalinan
terhadap kematian maternal pada ibu be
4.3.3. Pengaruh Paritas pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang
Tabel 4.9. Distribusi Hubungan Faktor Paritas dengan Kematian Maternal
pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
No
1.
2.
Paritas
Bersalin < 4 kali
Bersalin > 4 kali
Jumlah
Kematian Maternal
Tidak
Mengalami
Mengalami
n
%
n
%
17
77
5
22
4
22
14
77
n
22
18
%
100
100
21
40
100
52,2
19
47,5
Total
Prob
,001
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 22 responden yang paritas < 4 kali yang
mengalami kematian maternal sebanyak 17 orang (77,3%) dann responden yang
tidak mengalami kematian maternalsebanyak 5 orang (22,7%) sedangkan dari 18
responden bersalin >4 kali yang mengalami kematian maternal sebanyak 4 orang
(22,2%) dan yang responden yang tidak mengalami kematian maternal14 orang
(77,8%).
Dan hasil uji statistic menunjukkan bahwa probalitas p (,001) < a (0,05)
berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh paritas terhadap
kematian maternal pada ibu bersalin
26
4.3.4. Pengaruh Umur pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang
Tabel 4.10. Distribusi Hubungan Faktor Umur dengan Kematian Maternal
pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
No
1.
2.
Umur
Resiko<
20
tahun
atau>35 tahun
Tidak resiko 20-35 tahun
Jumlah
Kematian Maternal
Tidak
Mengalami
Mengalami
n
%
n
%
16
35
16
17
n
17
%
100
5
21
23
40
100
100
38
52,5
61
19
23
47,5
Total
Prob
0,004
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 17 responden yang berumur <20-35 tahun
mengalami kematian maternal 5 orang (23,5%) dan responden yang tiak mengalami
kematian maternal 16 orang (38,5%) sedangkan dari responden yang tidak mengalami
kematian maternal sebanyak 17 orang (23,2%).
Dan hasil uji statistic dengan uji chi- Square menunjukkan bahwa probalitas p
(0,004) >
a (0,05) berarti Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada
pengaruh umur terhadap kematian maternal pada ibu bersalin.
4.3.5. Pengaruh Jarak Persalinan pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang
Tabel 4.11. Distribusi Hubungan Faktor Jarak Persalinan dengan Kematian
Maternal pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
No
1.
2.
Kematian Maternal
Tidak
Jarak Persalinan
Mengalami
Mengalami
n
%
n
%
Baik
jika
jarak
4
13
17
6
persalinan>2 taun
Jika jarak persalina<2 23
76
2
26
tahun
Jumlah
21
52,2
19
47,5
Total
n
17
%
100
23
100
40
100
Prob
,002
27
Dari tabel diatas dapat dilihat dari 23 responden yang tidak mengalami
kematian maternal dan yang mengalami kematian maternal jarak persalinannya17
orang (73,9%) dan yang tidak mengalami kematian maternal sebanyak 6 orang
(26,1%).
Dan hasil uji statistic dengan uji chi- Square menunjukkan bahwa probalitas p
(,002) < a (0,05) berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh jarak
persalinan terhadap kematian maternal pada ibu bersalin
28
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. Pengaruh Perdarahan pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk
Pakam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komplikasi kehamilan yang terjadi pada
kelompok kasus sebagian besar berupa perdarahan yang mengalami (21,1%) dan
perdarahan yang tidak mengalami (47,5%), berdasarkan Hasil uji statistic dengan uji
chi- Square menunjukkan bahwa probalitas p (0,051) > a (0,05) berarti Ho diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh perdarahan terhadap kematian maternal
pada ibu bersalin.
Menurut hasil penelitian Fibriana (2007 menyatakan bahwa faktor yang
mengalami kematian maternal semakin muda usia ibu semakin melemahnya kondisi
tubuh ibu, menurut asumsi penelitian perdarahan keadaan ibu memang berhubungan
dengan kematian maternal pada ibu bersalin yang dapat dilihat dari hasil penelitian
dan pernyataan diatas baha ibu mengalami perdarahan saat bersalin.
5.2. Pengaruh Infeksi pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komplikasi kehamilan yang terjadi pada
kelompok kasus sebagian besar berupa infeksi pada persalinan yang mengalami
(70%) dan perdarahan yang tidak mengalami (25%),
Berdasarkan Hasil uji statistik menunjukkan bahwa probalitas <p (0,00) < a
(0,05) berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh infeksi
28
29
persalinan terhadap kematian maternal pada ibu bersalin. Menurut Dr camim SpoG
infeksi persalinan dapat menyebabkan kematian pada ibu saat bersalin.
Menurut asumsi penelitian fatmawati
2menyatakan bahwa faktor yang
mengalami infeksi pada persalinan dapat menyebabkan kematian maternal pada ibu
bersalin karna mungkin jarak persalinan ibu terlali dekat atau kurang dari 2 tahun.
5.3. Pengaruh Paritas pada Ibu Bersalin terhadap Kematian Maternal di
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komplikasi kehamilan yang terjadi pada
kelompok kasus sebagian besar berupa infeksi pada persalinan yang mengalami
(77,3%) dan perdarahan yang tidak mengalami (23,2%).
Berdasarkan hasil uji statistic menunjukkan bahwa probalitas p (0,000) < a
(0,005) berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh paritas terhadap
kematian maternal pada ibu bersalin.
Menurut
(BKKBN, 2006). Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang
dipunyai oleh seorang wanita, sedangkan menurut suwarno Prawiroharjo (2010)
paritas dapat menjadi primipara, multipara, dan grandemultipara dan menurut
manauba (2008) paritas adalah wanita yang pernah melahirkan aterm.
Menurut (Sudarono,2009) wanita yang baru pertama kali melahirkan lebih umum
menderita depresi karna setelah melahirkan wanita tersebut berada dalam proses
adaptasi, kalau dulu hanya memikirkan diri sendiri, begitu bayi lahir jika ibu tidak
paham peran barunya, dia akan menjadi binggung sementara bayinya harus tetap
30
dirawat. Sedangkan ibu yang sudah pernah melahirkan secara spisikologis lebih siap
menghadapi kelahiran bayinya dibandingan dengan ibu yang baru pertama kali.
Menurut asumsi penelitian paritas memang berhubungan dengan kejadian kematian
maternal paa bu bersalin yang dapat dilihat dari hasil penelitian dan pernyataan diatas
yang menyatakan ibu yang bersalinya <_ 4 kali lebih rentam mengalami kematian
maternal pada ibu bersalin setelah melahirkan ibu tersebut berada dalam proses
adaptasi, kalau dulu hanya memikirkan diri sendiri ,begitu bayi lahir jika ibu tidak
paham peran barunya dia akan menjadi bingung sementara bayinya tetap dirawat.
5.4. Pengaruh Umur pada Ibu Bersalin terhadap Kematian Maternal di
RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komplikasi kehamilan yang terjadi pada
kelompok kasus sebagian besar berupa umur yang mengalami (38,5%) kematian
maternal pada kematian maternal dan yang tidak mengalami(23,2%).
Berdasarkan hasil uji statistic menunjukkan bahwa probalitas p (0,061)< a
(0,05) berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh umur terhadap
kematian maternal pada ibu bersalin. Menurut Gribel (2007) semakin muda usia ibu
semakin melemahnya kndisi tubuh ibu bahkan dapat mengganggu psikologis ibu
Menurut asumsi penelitian usia ibu memang berhubungan dengan kejadian
kematian maternal pada ibu bersalin yang dapat dilihat dari hasil penelitian dan
pernyataan diatas menyatakan semakin muda usia ibu maka semakin melehmahnya
kondisi tubuh ibu bahkan bisa menjadi ketidak normalan fungsi organ pada usia muda
31
dan tidak kesiapan fisik maupun psikis ibu untuk menghadapi kehamilan dan
persalinan.
5.5. Pengaruh Jarak Persalinan pada Ibu Bersalin di RSUD Deli Serdang
Lubuk Pakam
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komplikasi pada jarak persalinan yang
terjadi pada ibu bersalin yang tidak
mengalami (26.1%) kematian maternal pada
bersalin yang mengalami jarak persalinan pada ibu (73,9%).
Berdasarkan hasil uji statistic menunjukkan bahwa probalitas p (0,028) < a
(0,05) berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh jarak persalinan
terhadap kematian maternal pada ibu bersalin.
Menurut Ahmad Rofiq(2008) proporsi kematian terbanyak terjadi pada ibu
bersalin dan jika dilihat menurut jarak kehamilan ternyata jarak kurang dari 2 tahun
menunjukan proporsi kematian maternal lebih banyak. Jarak kehamilan yang terlalu
dekat menyebabkan ibu
mempunyai waktu singkat untuk memulihkan kondisi
rahimnya agar bisa kembali ke kondisi sebelumnya.
Menurut asumsi penelitian riwayat jarak persalinan yang lalu dengan jarak
persalinan yang sekarang dapat dilihat dari penelitian dan pernyataan diatas karna ibu
tersebut belum memiliki banyak pengalaman tentang jarak persalinan yang baik pada
ibu pada saat bersalin.
32
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1.
Ada pengaruh perdarahan terhadap kematian maternal pada ibu bersalin di
RSUD Deli Serdang.
2.
Ada pengaruh infeksi persalinan terhadap kematian maternal pada ibu bersalin
di RSUD Deli Serdang.
3.
Ada pengaruh paritas terhadap kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD
Deli Serdang.
4.
Ada pengaruh umur terhadap kematian maternal pada ibu bersalin di RSUD
Deli Serdang.
5.
Ada pengaruh jarak kehamilan terhadap kematian maternal pada ibu bersalin di
RSUD Deli Serdang.
6.2.
1.
Saran
Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk sering memberikan konseling kepada
ibu bersalin tentang bahaya perdarahan persalinan pada ibu.
2.
Menganjurkan ibu untuk mengurangi jumlah anak yang dilahirkan dan memberi
konseling kepada ibu untuk jangan terlalu rapat untuk melahirkan karena
bahayanya jarak terlalu dekat dapat mengakibatkan kematian maternal kepada
ibu bersalin.
32
33
DAFTAR PUSTAKA
Geneva, (1999). Reduction of Maternal Mortality. A joint WHO/ UNFPA/ UNICEF/
World bank statement.
WHO, 2003. Maternal mortality in 2000. Department of Reproductive Health and
Research WHO, 2003.
Saifudin AB. Kematian Maternal. Dalam : Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga. Jakarta,
Yayasan Bina Pustaka, 1994 : 22-27.
Tim Kajian AKI-AKA, Depkes RI. Kajian Kematian Ibu dan Anak di Indonesia.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta; Depkes R.I, 2004. Maternal
Mortality Update 2002, a Focus on Emergency Obstetric Care. New York,
UNFPA; 2003.
UNFPA, SAFE Research Study and Impacts. Maternal Mortality Update 2004,
Delivery Into Good Hands. New York, UNFPA; 2004.
Saypudin.2010. Ilmu Kebidanan. PT Bina Pustaka Sarwonoprawirohardjo Jakarta.
Hakimi. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi &Fisiologi Persalinan. Yayasan Essentia
Medica C.V ANDI OFFSET ( YEM) Yogyakarta.
Notoatmodjo. S, (2010) Metodologi Penelitian Kesehatan. PT Rinekacipta, Jakarta
Kompleks Perkantoran Mitra Matramanblok.
Yulianingsih,, A, M,(2012) Asuhan Kegawat Daruratan Dalam Kebidanan. CV.
Trans Info Media, Jakarta.
R, M,R. 1998. Sinopsis Opstetri. Penerbit Buku Kedokteran EGC Jakarta.
34
Lampiran 1. Master Data
No.
Perdarahan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
Infeksi
Persalinan
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
Paritas
Umur
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
Jarak
Persalinan
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
Kematian
Maternal
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
35
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
36
Lampiran 2. Frekuensi
Statistics
Infeksi
persalinan
perdarahan
N
paritas
Jarak
persalinan
umur
Kematian
maternal
Valid
40
40
40
40
40
40
Missin
g
0
0
0
0
0
0
Frequency Table
Perdarahan
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
banyak
19
47.5
47.5
47.5
sedikit
21
52.5
52.5
100.0
Total
40
100.0
100.0
Infeksi persalinan
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
iya
20
50.0
50.0
50.0
tidak
20
50.0
50.0
100.0
Total
40
100.0
100.0
Paritas
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative
Percent
bersalin > 4 kali
22
55.0
55.0
55.0
bersalin < 4 kali
18
45.0
45.0
100.0
Total
40
100.0
100.0
37
Umur
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
resiko > 20 tahun
26
65.0
65.0
65.0
1
14
35.0
35.0
100.0
Total
40
100.0
100.0
Jarak Persalinan
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
baik
17
42.5
42.5
42.5
tidak baik
23
57.5
57.5
100.0
Total
40
100.0
100.0
Kematian Maternal
Frequency
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Percent
mengalami
21
52.5
52.5
52.5
tidak mengalami
19
47.5
47.5
100.0
Total
40
100.0
100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
perdarahan * kematian
maternal
Infeksi persalinan *
kematian maternal
paritas * kematian
maternal
umur * kematian
maternal
Jarak persalinan *
kematian maternal
Missing
Percent
N
Total
Percent
N
Percent
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
40
100.0%
0
.0%
40
100.0%
38
Chi-Square Tests
Value
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
Exact Sig. (2- Exact Sig. (1sided)
sided)
Pearson Chi-Square
10.151a
1
.001
Continuity
8.231
1
.004
Correctionb
Likelihood Ratio
10.668
1
.001
Fisher's Exact Test
.002
b
N of Valid Cases
40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,03.
b. Computed only for a 2x2 table
.002
Perdarahan * Kematian Maternal
Crosstab
Kematian maternal
mengalami tidak mengalami
perdarahan
banyak
Count
% within perdarahan
sedikit
Count
% within perdarahan
Total
Count
% within perdarahan
Total
15
4
19
78.9%
21.1%
100.0%
6
15
21
28.6%
71.4%
100.0%
21
19
40
52.5%
47.5%
100.0%
39
Infeksi Persalinan * Kematian Maternal
Crosstab
Kematian maternal
mengalami
Infeksi persalinan iya
Count
% within infeksi
persalinan
Total
14
20
30.0%
70.0%
100.0%
15
5
20
75.0%
25.0%
100.0%
21
19
40
52.5%
47.5%
100.0%
Count
% within infeksi
persalinan
Total
6
tidak Count
% within infeksi
persalinan
tidak
mengalami
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity
Correctionb
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
8.120a
1
.004
6.416
1
.011
8.424
1
.004
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
.010
N of Valid Casesb
40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,50.
b. Computed only for a 2x2 table
.005
40
Paritas * Kematian Maternal
Crosstab
Kematian maternal
mengalami tidak mengalami
paritas
bersalin > 4 kali
Count
% within paritas
bersalin < 4 kali
Total
17
5
22
77.3%
22.7%
100.0%
4
14
18
22.2%
77.8%
100.0%
21
19
40
52.5%
47.5%
100.0%
Count
% within paritas
Count
% within paritas
Total
Chi-Square Tests
Value
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square
12.031a
1
.001
Continuity
9.925
1
.002
Correctionb
Likelihood Ratio
12.700
1
.000
Fisher's Exact Test
.001
N of Valid Casesb
40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,55.
b. Computed only for a 2x2 table
.001
Umur * Kematian Maternal
Crosstab
Kematian maternal
mengalami
umur
resiko > 20 tahun
Count
% within umur
1
Count
% within umur
Total
Count
% within umur
tidak mengalami
Total
16
10
26
61.5%
38.5%
100.0%
5
9
14
35.7%
64.3%
100.0%
21
19
40
52.5%
47.5%
100.0%
41
Chi-Square Tests
Value
Asymp. Sig.
(2-sided)
df
Exact Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square
Continuity
Correctionb
2.434a
1
0.004
1.508
1
0.002
Likelihood Ratio
Fisher's Exact Test
N of Valid Casesb
2.456
1
.000
Exact Sig.
(1-sided)
.186
.110
40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,65.
b. Computed only for a 2x2 table
Jarak Persalinan * Kematian Maternal
Crosstab
Kematian maternal
mengalami
jarakpersalinan baik
Total
Count
% within jarak
persalinan
tidak baik Count
% within jarak
persalinan
Count
% within jarak
persalinan
Value
9.950a
tidak
mengalami
Total
4
13
17
23.5%
76.5%
100.0%
17
6
23
73.9%
26.1%
100.0%
21
19
40
52.5%
47.5%
100.0%
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
df
(2-sided)
1
.002
Exact Sig.
(2-sided)
Exact Sig.
(1-sided)
Pearson Chi-Square
Continuity
8.033
1
.005
Correctionb
Likelihood Ratio
10.399
1
.001
Fisher's Exact Test
.003
b
N of Valid Cases
40
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8,08.
b. Computed only for a 2x2 table
.002
Download