Materi Pokok :Teks Editorial • Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi, dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial. • Indikator : 1. mampu menemukan informasi dalam teks editorial 2. mampu menjelaskan struktur teks editorial EDITORIAL / TAJUK RENCANA Editorial sering dikatakan sebagai suara surat kabar. Editorial atau tajuk rencana adalah suatu artikel yang memuat peristiwa atau fakta sebagai dasar menyatakan pendapat/opini suatu surat kabar. Struktur Teks Editorial • Pernyataan Pendapat • Argumentasi • Pernyataan ulang pendapat Pernyataan Pendapat Pernyataan pendapat atau disebut juga tesis merupakan bagian yang mengemukakan topik yang akan disampaikan. Biasanya terdapat pada awal paragraf sebagai pembuka pembahasan. Argumentasi Pada bagian ini, penulis menyampaikan fakta yang terjadi di lapangan dan mengomentari fakta tersebut berdasarkan sudut pandangnya. Tujuan argumentasi adalah untuk memengaruhi dan meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca sehingga pembaca pun mengikutinya. Argumentasi biasanya terdiri atas beberapa paragraf. Pernyataan Ulang pendapat (reiteration) Bagian ini merupakan penutup opini yang berisi penegasan kembali tesis dan argumentasi agar pembaca semakin yakin. Tujuan Argumentasi Tujuan argumentasi adalah untuk meyakinkan pembaca. Penulis ingin agar segala sesuatu yang disampaikannya dibenarkan oleh pembaca Corak Tajuk Rencana 1. Interpretatif : memberi infomasi lebih luas tentang suatu fakta /peristiwa. Penulis menerangkan atau memberi interpretasi suatu kejadian penting yang tidak mungkin dimuat dalam kolom berita. 2. Bersifat Mengritik: didasarkan pada situasi atau berita-berita yang sedang terjadi hari itu dan mengkritisi hal-hal yang menunjukkan adanya kekurangan / kelemahan. 3. Bersifat membujuk: mendorong pembaca untuk berbuat sesuatu. 4. Bersifat memuji : memuji orang yang sudah berbuat baik, berjasa, bermanfaat bagi masyarakat. Kaidah Teks Editorial (Aspek Kebahasaan) • Kalimat utama dalam setiap paragraf • Menggunakan keterangan • Menggunakan konjungsi untuk menata dan memperkuat argumentasi. • Menggunakan kata kerja • Kaya kosa kata Kalimat Utama Dalam setiap paragraf selalu ada kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat yang mewakili gagasan utama. Pemakaian Adverbial Frekuensi Adverbia frekuentatif adalah kata keterangan yang menunjukkan intensitas kegiatan, seperti selalu, biasanya, sering, kadang-kadang, jarang, dan kerap. Contoh, Hal ini tentu seringkali membuat pusing masyarakat. Katerangan Makna Modalitas • kepastian :ket.yg menggambarkan sikap pembicara yang menyungguhkan atau menyangkal kebenaran apa yang dikatakan : memang, justru, tentu, tidak, dll. • keraguan : Ket.yang menggambarkan sikap ragu thd kebenaran yang disampikan : barangkali, entah, rupanya, dll. • keinginan: Ket.yang menggambarkan /menyiratkan harapan atau penyesalan : sebaiknya, semoga,sayangnya , anehnya. • kemungkinan : menggambarkan penilaian pembicara/penulis terhadap mungkin tidaknya apa yang ditulis/dikatakan : mungkin, agaknya tidak mungkin. • Larangan : jangan • Pengakuan : iya, benar, memang, malahan, sebenarnya • Ajakan : mari, hendaknya, kiranya • Keheranan : mustahil, tidak masuk akal. Konjungsi untuk Menata Argumentasi Konjungsi ini menunjukkan urutan dari sebuah peristiwa, seperti pertama, kedua, kemudian, dan berikutnya. Contohnya, kemudian, tak lama setelah itu, imbas dari kenaikan BBM mulai terasa. Konjungsi untuk Memperkuat Argumentasi Konjungsi ini menunjukkan tambahan argumen dari argumen sebelumnya, seperti bahkan, juga, selain itu, dan lagi pula, dan justru. Contohnya, Selain itu, cabai dan bawang pun ikut-ikutan naik. Konjungsi Menyatakan Harapan Konjungsi ini terdiri dua bagian kalimat. Kalimat yang pertama berisi pernyataan sedangkan kalimat kedua berisi tujuan atau harapan. Contohnya, Pemerintah mencari strategi-strategi jitu untuk mengatasi masalah ekonomi agar ekonomi Indonesai tidak semakin parah. Penggunaan Kata Kerja Material Mental Relasional Kata kerja material adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik atau peristiwa, seperti berlari, atau mencuci. Contohnya, Akibat kebijakan tersebut, masyarakat harus membeli BBM lebih mahal. kata kerja ini terdiri atas kata kerja yang menerangkan persepsi, afeksi, kognisi. Kata kerja persepsi adalah kata kerja yang berkaitan dengan pancaindera, contoh melihat, mendengar, mencium. Sedangkan kata kerja afeksi adalah kata kerja yang berkaitan dengan perasaan psikologis seseorang,seperti marah, sedih, khawatir, dan senang. Kata kerja kognisi adalah kata kerja yang berkaitan dengan proses memahami sesuatu, seperti berpikir, mengerti. kata kerja yang mengandung pengertian A adalah B. Kata kerja ini biasanya digunakan untuk menjabarkan sebuah definisi. Contohnya, Ironi memang, Indonesia adalah negara agraris, dan dahulu terkenal dengan swasembada beras, justru bermasalah dengan harga beras.