ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. S DI UPT PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE KOTA BANDUNG PERIODE MEI 2015 LAPORAN STUDI KASUS LIA AMELIA 022012033 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH BANDUNG PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan Komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny.S di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie Kota Bandung Periode Mei 2015” . Laporan ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Praktik Kebidanan III di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Bandung. Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mengalami hambatan serta banyak terdapat kekurangan yang dikarenakan oleh keterbatasan dan kemampuan. Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan ini, oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Tia Setiawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep.,Sp.Kep.,An selaku Ketua STIKes „Aisyiyah Bandung dan selaku supervisor Praktik Kebidanan III, 2. dr. Hj. Atti Semiati Semaun, MM selaku supervisor Praktik Kebidanan III, 3. Giari Rahmilasari, S.ST., M.Keb selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan, 4. Imas Mardinarsyah, S.ST selaku Koordinator Praktik Kebidanan III, 5. Fatiah Handayani, S.ST selaku pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberi masukan selama Praktik Kebidanan III, 6. Nurlatifah, S.ST selaku penguji yang telah memberikan masukan dan arahan dalam laporan asuhan kebidanan komprehensif, 7. dr. Siti Nurhasijati Ningsih selaku Kepala Puskesmas Ibrahim Adjie, 8. Enong Mardiana, S.ST selaku penanggung jawab ruang bersalin di Puskesmas Ibrahim Adjie dan selaku pembimbing lahan selama Praktik Kebidanan III, 9. Lestari Pujirahayu, Amd.Keb selaku Kemahasiswaan di Puskesmas Ibrahim Adjie yang selalu memberikan bimbingan dan masukan selama Praktik Kebidanan III, 10. Seluruh Bidan di puskesmas Ibrahim Adjie yang telah memberikan bimbingan selama Praktik Kebidanan III, 11. Seluruh karyawan dan staff puskesmas Ibrahim Adjie, ii 12. Ny. S yang telah bersedia menjadi klien dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif ini, 13. Kepada orang tua, suami tercinta dan keluarga yang setiap waktu mengalirkan doa, kasih sayang dan memberikan semangat selama proses pembuatan laporan asuhan kebidanan komprehensif, 14. Seluruh rekan-rekan mahasiswa kebidanan angkatan VI, sahabat seperjuangan yang tiada henti-hentinya saling memberikan semangat dan doa untuk senantiasa maju bersama. Penulis menyadari Laporan ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Laporan ini. Akhir kata, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan karunia-Nya dan membalas semua amal serta kebaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Laporan ini. Penulis juga berharap semoga laporan ini dapat memberikan pengetahuan serta bermanfaat bagi semua pihak. Jazakumullahu Khairan Katsiran Bandung, Mei 2015 Penulis iii DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….......i DAFTAR ISI ……………………………………………………...………………….…...iii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………………….1 A. Latar Belakang ………………………………………………...……………………1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………………...…...3 C. Tujuan ………………………………………………………………………………3 D. Manfaat ……………………………………………………………………………..3 E. Rencana Kegiatan …………………………………………………………………...4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA …………………………………………………………..5 A. Kehamilan ………………………..………………………………………………... 5 B. Persalinan ……………………………….…………………………………………..8 C. Nifas ……………………………………..……………………………………...…12 D. Bayi Baru Lahir ……………………………………………………………………18 BAB III TINJAUAN KASUS …………………………...……………………………….23 A. Asuhan Kehamilan …………….....……………………………………………......23 B. Asuhan Persalinan ……………………………….…………………...………...… 28 C. Asuhan Nifas……………………..……………………………………………...…36 D. Asuhan Bayi Baru Lahir …………………………………...………………………46 BAB IV PEMBAHASAN………………………………………………………..……….56 A. Kehamilan ………………………..………………………………………………..56 B. Persalinan ……………………………….……………………………………...… 56 C. Post Partum ………………….…………………………..………………………...58 D. Bayi Baru Lahir ……...………………..………………………………………...…61 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ………………………………..…...…………….….63 A. Simpulan ………………………..…………………………….………...………...63 B. Saran ………………………..……………………………………………………..63 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………. iv LAMPIRAN-LAMPIRAN iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengutip data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) mencapai 32 per 1000 kelahiran hidup, AKI dan AKB di Jawa Barat tergolong masih tinggi bila dibandingkan dengan Provinsi yang lainnya di Indonesia walaupun sudah mengalami penurunan yaitu pada tahun 2011 sebanyak 850 kasus menjadi 747 kasus di tahun 2012. Sedangkan AKB pada tahun 2011 yaitu 5077 kasus menjadi 4431 kasus pada tahun 2012. Sepertinya target pemerintah menurunkan AKI menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup, dan AKB menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup, untuk memenuhi target Millenium Development Goal’s (MDGS) pada tahun 2015 akan sangat berat.(Ramadan Hasan 2013). Kejadian kematian ibu di Kota Bandung pada tahun 2012 yang terlaporkan melalui fasilitas kesehatan dan telah dilakukan autopsi verbal sebanyak 24 kasus. Penyebab kematian ibu terbanyak adalah perdarahan 6 kasus, hipertensi dalam kehamilan 6 kasus, infeksi 1 kasus, dan lain-lain 11 kasus. Sedangkan Angka kematian bayi di Kota Bandung berdasarkan BPS Kota Bandung tahun 2012 sebanyak 29,33/1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian bayi yang terungkap di Kota Bandung pada tahun 2012 sebesar 148 bayi dan lahir mati sebanyak 129 bayi. Penyebab kematian tertinggi tahun 2012 untuk neonatus adalah asfiksia 33 kasus, premature 30 kasus, lainlain 26 kasus, BBLR 16 kasus, kelainan kongenital 4 kasus dan infeksi 3 kasus. (Profil Kesehatan Kota Bandung, 2012) Salah satu upaya percapatan penurunan AKI dan AKB adalah melalui peningkatan cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal sesuai standar dan tepat waktu yang dapat dikaji melalui Audit Maternal Perinatal (AMP). (Profil Kesehatan Kota Bandung, 2012) Puskesmas UPT Ibrahim Adjie terletak di Jalan Ibrahim Adjie no. 88 RW 08 Kelurahan Kebon Waru, Kecamatan Batununggal Kota Bandung dengan luas wilayah 1 2 binaan 188,874 ha. Adapun wilayah kerja UPT Puskesmas Ibrahim Adjie meliputi 3 kelurahan yaitu Kelurahan Kebon Waru, Kelurahan Kebon Gedang dan Kelurahan Cibangkong dan memiliki Visi “Terwujudnya UPT Puskesmas Ibrahim Adjie yang memberikan Pelayanan Prima dan Terjangkau oleh Masyarakat, adapun pelayanan yang diberikan di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie meliputi pelayanan Kesejahteraan ibu dan anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), usaha peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, upaya pengobatan termasuk pelayanan darurat kecelakaan, penyuluhan kesehatan masyarakat, usaha kesehatan gigi dan mulut, laboratorium, pencatatan dan pelaporan sistem informasi kesehatan dan kesehatan usia lanjut. Menurut PerMenKes RI no. 1464/X/Menkes/2010 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan, menyatakan bahwa bidan mempunyai kewenangan untuk memberi pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan tersebut meliputi pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana. Pelayanan kesehatan ibu diberikan pada masa pra hamil, kehamilan, persalinan, masa nifas, masa menyusui dan masa antara dua kehamilan. Kelahiran bayi merupakan peristiwa yang sangat penting. Bidanpun memiliki posisi yang sangat perperan untuk meningkatkan kemampuan dan menemani ibu dalam proses kelahiran untuk memberikan dukungan dan motivasi. Berdasarkan latar belakang diatas maka sangat penting bagi seorang bidan untuk memberikan asuhan yang bersifat komprehensif pada ibu dan bayi, mulai dari masa kehamilan, persalinan serta nifas sebagai upaya deteksi dini adanya komplikasi atau penyulit yang memerlukan tindakan segera perlunya rujukan sehingga dapat dicapai derajat kesehatan yang tinggi pada ibu dan bayi serta berkontribusi menurunkan AKI dan AKB. Dari uraian masalah di atas, penulis tertarik untuk menyusun asuhan kebidanan yang berjudul “Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ny. S di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, Kota Bandung “ 3 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana menerapkan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny. S di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, Kota Bandung?” C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mampu memberikan asuhan kebidanan secara komperehensif pada Ny. S di UPT Puskesmas Ibrahim Adjie, Kota Bandung pada saat hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP. 2. Tujuan Khusus Mampu memberikan asuhan kebidanan kepada Ny. S meliputi: a) Asuhan Kebidanan Kehamilan b) Asuhan Kebidanan Persalinan c) Asuhan Kebidanan Nifas d) Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir e) Mampu mendokumentasikan setiap asuhan kebidanan dalam bentuk SOAP (Subjektif, Objektif, Analisa, Penatalaksanaan). D. Manfaat Penulis berharap, ada banyak manfaat yang dapat diambil dari laporan komprehensif ini. Diantaranya: 1. Bagi Mahasiswa Asuhan yang dilakukan diharapkan dapat menambah pengetahuan/wawasan, pengalaman, keterampilan dan menerapkan ilmu dan teori yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan dan praktek kebidanan III. 4 2. Bagi Institusi Pendidikan Laporan ini diharapkan dapat digunakan dalam mengembangkan materi perkuliahan dan praktek kebidanan di lapangan, serta dapat dijadikan bahan evaluasi kemampuan mahasiswa dalam memberikan asuhan kebidanan komprehensif. 3. Bagi Puskesmas Diharapkan dapat dijadikan bahan informasi dan masukan sehingga dapat dijadikan sumber data dalam melakukan evaluasi apakah pelayanan kesehatan pada asuhan kebidanan komprehensif sudah dilaksanakan sesuai standar yang telah ditetapkan dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. E. Rencana Kegiatan No 1. 2. 3. 4. 5. Hari/Tanggal Senin, 04 Mei 2015 Jam: 10.30 WIB Kamis, 14 Mei 2015 jam: 06.10 WIB Kamis, 14 Mei 2015 jam: 13.00 WIB Jumat, 21 Mei 2015 jam: 15.00 WIB Jumat, 28 Mei 2015 jam: 08.00 WIB Tempat Puskesmas Ibrahim adjie Puskesmas Ibrahim adjie Puskesmas Ibrahim adjie Rumah Pasien Rumah Pasien Kegiatan Melakukan pemeriksaan ANC Melakukan asuhan persalinan Melakukan pemeriksaan masa nifas dan neonatus kunjungan ke 1 Melakukan pemeriksaan masa nifas dan neonatus kunjungan ke 2 Melakukan pemeriksaan masa nifas dan neonatus kunjungan ke 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1. KEHAMILAN 1. Pengertian Kehamilan Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional dalam buku Ilmu Kebidanan (2009; h. 213), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender international. Kehamilan dibagi menjadi 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). 2. Perubahan, Ketidaknyamanan dan Kebutuhan Psikologis Ibu hamil Trimester Ketiga Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasakan khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan kewaspadaannya. Seringkali ibu akan merasakan khawatir dan takut kalau-kalau bayi yang dilahirkannya tidak normal. Seorang ibu mungkin merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada saat melahirkan. (Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis, 2010) 3. Antenatal Care a. Pengertian ANC Antenatal care adalah pelayan yang diberikan oleh ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya. Pelayanan antenatal ini 5 6 meliputi pemeriksaan kehamilan, upaya koreksi terhadap penyimpangan dan intervensi dasar yang dilakukan. b. Tujuan ANC Tujuan dari asuhan antenatal yaitu: 1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan bayi. 3) Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan, dan pembendahan. 4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, obu maupun bayinya dengan trauma seminimial mungkin. 5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan melakukan pemberisan ASI eksklusif. 6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal. c. Standar Kunjungan ANC Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga, sebagai berikut: Tabel 2.1 kunjungan pemeriksaan antenatal Trimester I II III Jumlah Kunjungan minimal 1x 1x 2x Waktu kunjungan yang dianjurkan Sebelum minggu ke 16 Antara minggu ke 24-28 Antara minggu ke 30-32 Antara minggu ke 36-38 Sumber: Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan, WHO et, al. Selain itu anjurkan ibu untuk memeriksakan diri ke dokter setidaknya satu kali untuk deteksi dini kelainan medis secara umum. 7 Pemeriksaan meliputi Anamnesis dan pemantauan ibu dan janin, mengenal kehamilan resiko tinggi, imunisasi, nasihat dan penyuluhan, mencatat data yang tepat setiap kunjungan, tindakan tepat untuk merujuk. d. Standar pemeriksaan ANC Unsur penting dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi adalah memberikan pelayanan dan pemeliharaan kesehatan sewaktu hamil secara memadai dan sesuai standar pelayanan kebidanan. Pelayanan antenatal sesuai standar meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik (umum dan kebidanan), pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi. Pelayanan antenatal dapat ditentukan dengan standar pelayanan sudah mulai disosialisasikan, antara lain: 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan 2. Ukur tekanan darah 3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas) 4. Ukur tinggi fundus uteri 5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ) 6. Pemberian imunisasi Tetanus Toksoid (TT) 7. Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan 8. Tes laboratorium ( rutin dan khusus) 9. Tatalaksana kasus 10. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan (Depkes RI, PWS-KIA, 2009) 4. Persiapan Persalinan Meliputi: a) Siapa yang menolong persalinan b) Dimana akan melahirkan c) Siapa yang akan membantu dan menemani persalinan d) Kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan e) Metode transportasi bila diperlukan rujukan 8 f) Dukungan biaya 5. Tanda Bahaya Kehamilan a) Perdarahan pervaginam pada hamil muda maupun hamil tua b) Hipertensi gravidarum c) Nyeri perut bagian bawah d) Sakit kepala yang hebat dan menetap e) Perubahan visual secara tiba-tiba (pandangan kabur, rabun senja) f) Pembengkakan pada wajah/tangan g) Bayi kurang bergerak seperti biasanya (Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis, 2010) 2. PERSALINAN 1. Pengertian Persalinan Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun kedalam jalan lahir. (Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2009: 100). Persalinan merupakan proses pergerakan janin keluarnya janin, plasenta, dan membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal pembukaan dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap mengeluarkan janin dari rahim ibu. (Rohani,2011:2). 2. Tanda-tanda Permulaan Persalinan Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya bebrapa minggu sebelumnya wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan (Preparatory sage of labor) . ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut: a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. 9 c. Perasaan sering-sering atau susah kencing (polksisuria) Karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. d. Perasaan sakit diperut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi lemah pada uterus, kadanng-kadang disebut “false labor pains”, e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bias bercampur darah (bloody show). (Manuaba, 2010) 3. Tanda-tanda in-partu a. Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur b. Keluar lendir campur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks c. Dapat disertai ketuban pecah dini f. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dam terjadi pembukaan serviks. (Manuaba, 2010) 4. Proses persalinan Proses perasalinan dibagi menjadi IV kala. Pada kala 1 serviks membuka dari 0 sampai 10 cm. kala 1 dinamakan juga kala pembukaan. Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran oleh karena kekuatan His dan kekuatan mengedan, janin didorong keluar sampai lahir. Dalam kala III disebut juga kala uri, plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi apakah terjadi perdarahan post partum. (Rohani, dkk, 2011) a. Kala I (kala pembukaan) Kala I dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10cm). (Asuhan Persalinan Normal (APN) 2008:40) Secara klinis partus dapat dimulai apabila timbul his yang kuat dan teratur dengan disertai pengeluaran lender serviks yang bercampur darah (Bloody show), yang terjadi karena serviks mulai membuka dan melebar dengan adanya 10 pembuluh kapiler (pembuluh kapiler kanalis servikalis) yang pecah akibat pergeseran ketika serviks membuka sehingga darah keluar. Kala I di bagi menjadi 2 fase, yaitu : 1) Fase laten Dimulai sejak awalnya kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap hingga Pembukaan serviks 4cm. Biasanya berlangsung kurang dari 8 jam 2) Fase Aktif Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap asekuat/memadai jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit, dan berlangsung selama 40 detik atau lebih). Pembukaan dimulai dari 4cm sampai pembukaan lengkap (10cm), akan terjadi kecepatan rata-rata 1 cm perjam (nulipara atau primigravida yang berlangsung kira-kira 13 jam) atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara berlangsung 7 jam). Terjadi penurunan bagian terbawah janin. b. Kala II (Kala Pengeluaran) Kala II dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi bayi lahir, berlangsung selama 1 jam pada primigravida, 2 jam pada multigravida. Tanda-tanda persalinan kala II 1) Ibu mempunyai keinginan untuk meneran 2) Ibu merasa tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan atau vaginanya 3) Perineum menonjol dan menipis 4) Vulva vagina dan sfingter ani membuka c. Kala III (Kala Uri) Kala III merupakan kala pelepasan plasenta dan pengeluaran plasenta. Berlangsung sekitar 30 menit. Tanda-tanda pelepasan plasenta mencakup beberapa hal aitu perubahan bentuk dan tinggi fundus menjadi bulat, tali pusat memanjang serta keluar semburan darah secara tiba-tiba. Penatalaksanaan kala III, terdiri dari 3 langkah utama, yaitu: 1) Pemberian suntikan oksitosin 11 2) Melakukan penegangan tali pusat terkendali 3) Pemijatan fundus uteri (masase) Keuntungan manajemen aktif kala III 1) Persalinan kala III lebih singkat 2) Mengurangi jumlah kehilangan darah 3) Mengurangi kejadian retensio plasenta d. Kala IV Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta hingga 2 jam post partum. Sebagian besar kejadian kesakitan dan kematian ibu yang disebabkan oleh perdarahan pasca persalinan terjadi selama 4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Karena alasan ini sangatah penting untuk memantau ibu secara ketat segera setelah persalinan. Jika tanda-tanda vital dan kontraksi uterus masih dalam batas normal selama 2 jam pertama pasca persalinan, mungkin ibu tidak akan mengalami perdarahan pasca persalinan. 5. Partograf Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala satu persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah untuk : a. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam. b. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. Dengan demikian juga dapat melakukan deteksi secara dini setiap kemungkinan terjadinya partus lama. Jika digunakan dengan tepat dan konsisten, patograf akan membantu penolong persalinan untuk: a. Mencatat kemajuan persalinan b. Mencatat kondisi ibu dan janinnya c. Mencatat asuhan yang diberikan selama persalinan dan kelahiran d. Menggunakan informasi yang tercatat untuk identifikasi dini penyulit persalinan. 12 e. Menggunakan informasi yang tersedia untuk membuat keputusan klinik yang sesuai dan tepat waktu (Prawirohardjo, 2013) C. NIFAS 1. Pengertian masa nifas Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu. Masa nifas puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. 2. Tujuan masa nifas a. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologi. b. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya. c. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayinya dan perwatan bayi sehat. d. Memberikan pelayanan keluarga berencana. 3. Tahapan masa nifas a. Puerpurium dini yaitu suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan sampai 24 jam sesudah persalinan (0-24 jam post partum). b. Puerpurium intermedial yaitu suatu masa kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih 6-8 minggu. c. Remote puerpurium yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat bisa berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau tahunan (Vivian,dkk, 2013). 13 4. Perubahan Fisik Ibu Nifas a. Uterus Involusi merupakan suatu proses kembalinya uterus pada kondisi sebelum hamil. Dengan involusi ini, lapisan luar dari desidua yang mengelilingi situs plasenta akan menjadi neurotic (layu). Perubahan ini dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan palpasi untuk meraba TFU (Tinggi Fundus Uteri). 1) Pada saat bayi baru lahir, fundus uteri setinggi pusat dengan berat 1000 gram. 2) Pada akhir kala III, TFU teraba 2 jari dibawah pusat. 3) Pada 1 minggu postpartum, TFU teraba pertengahan pusat. 4) Pada 2 minggu postpartum, TFU teraba diatas simphis. 5) Pada 6 minggu postpartum, fundus uteri mengecil (tidak teraba) b. Lokhea Lokhea adalah ekskresi cairan rahim selama masa nifas. Lokhea mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Lokhea berbau amis dengan volume yang berbeda beda pada setiap wanita, lokhea yang berbau tidak sedap menandakan adanya infeksi. Lokhea mempunyai perubahan warna dan volume karena adanya proses involusi. Lokhe dibedakan menjadi 4 jenis berdasarkan warna dan waktu keluarnya : 1) Lokhea rubra/merah Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke empat masa postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar, dinding rahim, lemak bayi, lanugo dan mekonium. 2) Lokhea sanguinolenta Lokhea ini berwarna kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung pada hari ke 4 sampai hari ke 7 postpartum. 3) Lokhea serosa Lokhea ini berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, keluar pada hari ke 7 sampai hari ke 14. 4) Lokhea alba/putih 14 Lokhea ini mengandung leukosit, sel desidua, sel epitel, selaput lendir serviks. Lokhea alba ini berlangsung selama 2-6 minggu postpartum. c. Serviks Serviks berwarna merah ketiaman karena penuh dengan pembuluh darah. Konsistensinya lunak. Muara serviks yang berdilatasi sampai 10 cm sewaktu persalinan akan menutup secara perlahan dan bertahap. d. Vulva dan Vagina Vulva dan vagina mengalami penekan, serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi. Dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap dalam keadaan kendur dan akan kembali seperti keadaan ketika tidak hamil yaitu dalam jangka waktu 3 minggu. e. Pencernaan Biasanya, ibu akan mengalami konstipasi setelah persalinan, hal ini disebabkan karena pada waktu bersalin alat pencernaan mengalami tekanan yang menyebabkan kolon menjadi kosong, pengeluaran cairan berlebih pada waktu bersalin, kurangnya asupan cairan dan makanan, serta kurangnya aktivitas tubuh. (Sulistyawati, 2009) 6. Perubahan Psikologis Masa Nifas Setelah melahirkan ibu mengalami perubahan fisik yang juga mengakibatkan adanya beberapa perubahan dari psikologisnya. Reva Rubin membagi periode ini menjadi 3 bagian, antara lain : a. Periode “Taking In” Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada umumnya pasif dan tergantung, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan tubuhnya. 1) Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. 2) Ibu baru pada umumnya pasif dan tergantung. 3) Perhatiannya tertuju pada tubuhnya. b. Periode “Taking Hold” 1) Periode ini berlangsung pada hari ke 2-4 post partum. 15 2) Agak sensitif dan merasa tidak mahir 3) Cenderung menerima nasihat bidan c. Periode “Letting Go” 1) Ibu menerima peran baru 2) Dapat melakukan kegiatan sehari-hari. 3) Merasa tanggung jawab terhadap perawatan (Rukiyah, 2011). 7. Asuhan Yang Diberikan Dalam Kunjungan Nifas (Post Partum) a. Kunjungan I (6-8 jam post partum) a. Mencegah perdarahan masa nifas akibat atonia uteri b. Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan rujukan bila perdarahan berlanjut c. Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan yang disebabkan atonia uteri d. Pemberian ASI awal e. Menjaga kehangatan bayi b. Kunjungan II (6 hari post partum) 1) Memastikan involusi uteri berjalan dengan normal (kontraksi uterus baik, TFU di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal) 2) Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi, perdarahan 3) Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup 4) Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan 5) Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tandatanda kesulitan menyusui 6) Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir c. Kunjungan III (2 minggu post partum) 1) Asuhan yang diberikan sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum d. Kunjungan IV (6 minggu post partum) 1) Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas 2) Memberikan konseling KB secara dini 16 8. Kebutuhan dasar Masa Nifas Ada beberapa kebutuhan yang harus didapatkan oleh ibu dalam masa nifas diantaranya yaitu : a. Nutrisi dan cairan Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari , pil zat besi harus di minum untuk untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pascapersalinan, minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASI. WHO/UNICEF/IVACG task force, 2006 merekomendasikan pemberian 2 dosis vitamin A 200.0000 IU dalam selang waktu 24 jam pertama pasca bersalin untuk memperbaiki kadar vitamin A pada ASI dan mencegah terjadinya lecet pada putting susu. Selain itu suplementasi vitamin A akan meningkatkan daya tahan tubuh ibu terhadap infeksi perlukaan atau laserasi akibat persalinan. b. Ambulasi Ibu yang baru melahirkan mungkin enggan banyak bergerak karena merasa letih dan sakit namun ibu harus dibantu turun dari tempat tidur dalam 24 jam pertama setelah kelahiran pervaginam, ambulasi dini sangat penting dalam mencegah trombosis vena. Tujuan dari ambulasi dini adalah untuk membantu menguatkan otot-otot perut dan dengan demikian menghasilkan bentuk tubuh yang baik, mengencangkan otot dasar panggul sehingga mencegah atau memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh tubuh. c. Eliminasi : BAB/BAK Diuresis yang nyata akan terjadi pada satu atau dua hari pertama setelah melahirkan, dan kadang-kadang ibu mengalami kesulitan untuk mengosongkan kandung kemihnya karena merasa sakit, memar atau gangguan pada tonus otot, Faktor-faktor diet memegang peranan penting dalam memulihkan faal usus, ibu mungkin memerlukan bantuan untuk memilih jenis makanan yang tepat dari menunya, ia mungkin pula harus 17 diingatkan mengenai manfaat ambulasi dini dan meminum cairan tambahan untuk menghindari konstipasi. d. Kebersihan diri/perineum Pada ibu masa nifas sebaiknya anjurkan kebersihan seluruh tubuh. Mengajarkan pada ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk daerah disekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang anus. Nasehatkan ibu untuk membersihkan diri setiap kali selesai buang air kecil dan besar. e. Istirahat Istirahat pada ibu selama masa nifas beristirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang berlebihan sarankan ia untuk kembali ke kegiatankegiatan rumah tangga biasa perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau beristirahat selagi bayi tidur. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal, mengurangi jumlah ASI yang diproduksi, memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan, menyebabkan depresi dan ketidak mampuan untuk merawat bayi dan dirinya sendiri. f. Seksual Secara fisik aman untuk memulai hubungan suami istri begitu darah merah berhenti dan ibu dapat memasukan satu atau dua jarinya kedalam vagina tanpa rasa nyeri. Begitu darah merah berhenti dan ibu tidak merasakan ketidaknyamanan. Aman untuk memulai melakukan hubungan suami istri kapan saja ibu siap. g. Latihan/senam nifas Latihan/senam nifas, dapat mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini akan menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung, jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sampai membantu. (Rukiyah, 2011). 18 9. Tanda Bahaya Pada Masa Nifas a. Perdarahan hebat atau peningkatan perdarahan secara tiba-tiba b. Pengeluaran cairan vagina dengan bau busuk yang keras c. Rasa nyeri diperut bagian bawah atau punggung d. Sakit kepala yang terus menerus, nyeri epigastrik atau masalah penglihatan. e. Pembengkakan pada wajah dan tangan . f. Demam, muntah, rasa sakit sewaktu BAK, atau merasa tidak enak badan. g. Payudara yang memerah, panas atau sakit. h. Kehilangan selera makan. i. Rasa sakit, warna merah, kelembutan dan atau pembengkakan pada kaki. j. Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi . k. Merasa sangat letih atau bernapas terengah-engah. D. BAYI BARU LAHIR (BBL) 1. Pengertian Bayi Baru Lahir Bayi baru lahir (BBL) atau neonatus adalah janin yang lahir melalui proses persalinan dan telah mampu hidup diluar kandungan dengan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Muslihatun, 2009). Bayi baru lahir adalah disebut juga dengan neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin (Nanny, 2010). Bayi baru lahir disebut juga neonatus merupakan individu yang sedang bertumbuh dan baru saja mengalami trauma kelahiran serta harus dapat melakukan penyesuaian diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterine (Dewi, 2011). 2. Ciri-ciri bayi baru lahir normal Menurut Varney (2002), cirri-ciri bayi baru lahir normal adalah: a. Berat badan 2500-4000 gram b. Panjang badan 48-53 cm 19 c. Lingkar dada 30,5-33 cm d. Lingkar kepala 31-35,5 cm e. Bunyi jantung anak 120-150 kali per menit f. Pernafasan 30-60 kali per menit g. Tekanan darah 80-60/45-40 mmHg pada saat lahir dan 100/50 mmHg sampai hari kesepuluh h. Warna kulit bayi harus berwarna merah muda yang bersih i. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna j. Genetalia wanita labia dan klitoris sering terlihat menonjol, forniks tampak pada lipatan labia, introitus vagina terlihat kadang-kadang ditemukan lender (mucoid show) k. Kuku-kuku jarinya panjang dan cukup tajam, untuk membuat cakaran yang dalam l. Reflek yang dalam m. Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk n. Reflek mata sudah baik, urine, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna kuning kecoklatan. (Nanny, 2010). 3. Asuhan Bayi Baru Lahir Asuhan yang diberikan pada saat bayi bau lahir diantaranya adalah : a. Pencegahan Infeksi b. Penilaian bayi baru lahir c. Pencegahan Kehilangan panas (1) Menjaga kehangatan bayi (2) Mengeringkan bayi dengan seksama (3) Selimuti bayi dengan selimut bersih atau kain bersih (4) Tutupi bagian kepala (5) Anjurkan ibu untuk menyusui dan memeluk bayi (6) Jangan segera menimbang atau memandikan bayi (7) Memandikan bayi 20 a) Menunggu minimal 6 jam setelah lahir (Lebih lama jika bayi mengalami asfiksi atau hipotermi) b) Menunda memandikan bayi yang sedang mengalami masalah pernafasan atau suhu c) Memandikan bayi dengan cepat dengan air hangat yang bersih d) Segera keringkan bayi dengan menggunakan handuk bersih dan kering (Affandy, 2007) d. Merawat tali pusat 1. Jangan membungkus puntung tali pusat dan jangan mengoleskan cairan atau bahan apapun ke puntung tali pusat. 2. Mengoleskan alkohol atau betadine (terutama jika pemotong tali pusat tidak terjamin DTT atau steril) masih diperkenankan, tetapi tidak diperkenankan apabila alkohol dikompreskan ke tali pusat karena dapat menyebabkan tali pusat basah/lembab. 3. Lipat popok dibawah puntung tali pusat 4. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan segera keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih. 5. Anjurkan ibu untuk mencari bantuan jika tali pusat menjadi merah, bernanah atau berdarah atau berbau. 6. Tali pusat biasanya lepas setelah mengalami nekrosis menjadi kering pada hari keenam sampai hari ke delapan. e. Pemberian ASI Eksklusif Mulai menyusui segera setelah lahir, memberikan ASI 6 bulan pertama hidupnya dan kemudian diberikan makanan pendamping ASI setelah bayi berusia lebih dari 6 bulan, memberikan ASI 8-10 kali dalam 24 jam selama bayi menginginkannya (Affandy, 2007) f. Pencegahan Infeksi Mata Salep mata untuk pencegahan infeksi pada mata diberikan setelah 1 jam kontak kulit ke kulit dan bayi selesai menyusu, pencegahan infeksi tersebut mengandung antibiotika Tetrasiklin 1%. Salep antibiotika tersebut harus 21 diberikan dalam waktu satu jam setelah kelahiran. Untuk pencegahan infeksi mata tidak efektif jika diberikan lebih dari satu jam setelah kelahiran g. Profilaksis Perdarahan Bayi Baru Lahir Semua BBL harus diberikan vitamin K 1 injeksi 1 mg intramuskuler di paha kiri sesegera mungkin untuk mencegah perdarahan bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh sebagai BBL( JPNK-KR, 2008). 4. Kunjungan Neonatal a. Definisi Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3kali selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik difasilitas maupun kunjungan rumah. b. Tujuan Resiko kematian neonatus terjadi pada 24 jam pertama dikehidupannnya. Sehingga jika bayi lahir difasilitas kesehatan sangat dianjurkan untuk tetap tingga di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam kelahirannya Kunjungan neonatal bertujuan untuk: 1) Meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan dasar 2) Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat mendapat pertolongan 3) Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbh kembang. c. Waktu pelaksanaan Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus adalah sebagai berikut: 1) Kunjungan neonatal ke-1 (KN-1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam setelah bayi lahir 2) Kunjungan neonatal ke-2 (KN-2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah bayi lahir 22 3) Kunjungan neonatal ke-3 (KN-3) dilakukan pada kurun waktu hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir. 5. Tanda-Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir a. Warna abnormal (Sianosis, pucat, kongesti, bayi yang sangat merah dan ikterik dalam 24 jam setelah lahir) b. Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau hisapan lemah c. Letargi atau bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk makan d. Suhu bayi dibawah 36,5ºC atau diatas 37,5ºC e. Gangguan gastrointestinal misalkan tidak bisa BAB selama 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut bengkak (Wiknjosastro, 2008) BAB III TINJAUAN KASUS A. Asuhan Kehamilan No. Reg : 286-15 Hari/ Tanggal : Senin, 04-mei-2015 Tempat Pengkajian : Puskesmas Ibrahim Adjie Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : jam 10.30 WIB SUBJEKTIF A. Anamnesa a. Identitas No Identitas Istri Suami 1 Nama Ny. S Tn. A 2 Umur 29 Tahun 27 Tahun 3 Pekerjaan Ibu Rumah Tangga Wiraswasta 4 Agama Islam Islam 5 Pendidikan Terakhir SMA SMA 6 Golongan darah AB Tidak Tahu 7 Alamat 8 No. Telp Jln. Samoja Dalam RT.02/06 Batununggal 0888.2106.xxx 0857.2228.xxxx b. Keluhan Utama Ibu mengatakan merasa sakit pada bagian vagina c. Riwayat Menstruasi Usia Menarche : 13 Tahun Siklus : 30 Hari Lama dan banyak : 5-7 hari, 3-4 kali ganti pembalut Dismenorhea : Ya 23 24 d. Riwayat Kehamilan Sekarang HPHT : 10-08-2014 TP : 17-05-2015 Status TT : TT5 (TT1 Maret 2011, TT2 April 2011, TT3 Desember 2011, TT4 Desember 2013, TT5 Februari 2015). Gerakan Janin Pertama : Usia Kehamilan 4 bulan pada bulan Desember 2015 Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir: Ada Obat-obatan yang dikonsumsi : Tablet Fe 1x1 Kekhawatiran khusus : Tidak ada e. Riwayat Obstetri yang lalu Kehamilan No Tahun Suami UK Ke Persalinan Penolong Jenis persalinan Anak Nifas Tempat BB/PB JK Ket Umur Lama Menyusui 1. 2012 1 Aterm Bidan Spontan BPM 4000gr/50cm L Hidup 3th 1 Bulan 2. 2014 1 Aterm Bidan Spontan BPM 3200gr/52cm L Hidup 1,5 th 1 Bulan f. Rencana Persalinan Tanggal Penolong Tempat Pendamping Transfortasi Pendonor Dana 17-05-2015 Bidan Puskesmas Suami dan Motor Keluarga BPJS Keluarga g. Riwayat Kesehatan ibu Ibu mengatakan tidak memiliki penyakit sistemik, menular, keturunan lainnya. h. Riwayat Penyakit Keluarga Ibu mengatakan tidak ada keluarga yang memiliki penyakit sistemik, menular, dan lain sebagainya i. Riwayat KB Metode yang terakhir digunakan : Suntik 3 bulan Kapan berhenti dan alasannya : Agustus 2014, karena ibu ingin memiliki anak lagi Lama penggunaan kontrasepsi sebelum hamil : 5 bulan 25 j. Pola kehidupan sehari-hari Pola nutrisi Makan Frekuensi : Ibu mengatakan makan 3-4 kali sehari Jenis : Nasi, ikan, sayur, ayam, tahu, tempe, telor dan lain sebagainya Pantangan : Tidak ada pantangan Minum Frekuensi : 5-6 gelas/ hari Jenis : Air putih dan susu OBJEKTIF A. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tinggi badan : 161 Cm Berat badan sebelum hamil : 53 Kg Berat badan sekarang : 65 Kg Peningkatan BB : 12 Kg IMT : 20,07 (Normal) 1. Tanda-tanda vital a. Tekanan Darah : 100/70 mmHg b. Pernafasan : 24x/menit c. Suhu : 36,6oC d. Nadi : 82x/ Menit 2. Rambut dan leher a. Rambut Kebersihan : Terlihat ketombe dirambut ibu Distribusi rambut : Merata 26 Infeksi : Tidak ada b. Wajah Oedema : Tidak ada Cholasma : Tidak ada c. Mata Konjungtiva : Merah muda Sklera : Putih d. Mulut Kebersihan : Bersih Kelembaban : Lembab Luka : Tidak ada e. Leher Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada Peningkatan vena jugularis : Tidak ada 3. Payudara Bentuk : Simetris Massa : Tidak ada Kondisi putting : Kanan menonjol, Kiri Menonjol Retraksi/dimpling : Tidak ada Kolostrum : Ada 4. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Gerakan janin : Ada Palpasi abdomen TFU : 31 Cm Leopold I : Teraba lunak, kurang bulat, tidak melenting Leopold II Ka : Teraba bagian kecil janin Ki Leopold III : Teraba ada tahanan memanjang : Teraba keras, bulat dan melenting, masih dapat digoyangkan 27 Leopold IV : Tidak dilakukan Auskultasi abdomen DJJ : 138x per menit 5. Punggung dan pinggang Oedema : Tidak ada Deforitas tulang belakang : Tidak ada Nyeri ketuk CVA : Tidak 6. Tangan dan Kaki Tangan Nyeri dan perih saat menggenggam : Tidak Oedema : Tidak ada Pucat pada telapak tangan dan ujung jari : Tidak ada Kaki Oedema : Tidak ada Varises : Tidak ada Reflex patella : Kanan (+), Kiri (+) 7. Pemeriksaan lipat paha Kebersihan : Bersih Pembengkakan kelenjar limfe : Tidak ada 8. Vulva dan perineum Nyeri : Tidak ada Pengeluaran cairan : Terlihat cairan putih dari Introitus vagina Luka : Tidak ada Pembengkakan kelenjar bartholini : Tidak ada Pembengkakan kelenjar skene : Tidak ada B. Pemeriksaan Laboratorium/ Penunjang: Tidak Dilakukan ANALISA G3P2Ao Gravida 38-39 Minggu Janin Tunggal Hidup Intrauterine 28 PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dan janin dalam keadaan baik. ibu mengetahuinya 2. Menghitung usia kehamilan dan taksiran persalinan, hasil: usia kehamilan: 38-39 minggu dan taksiran persalinan 17-05-2015. ibu mengetahuinya 3. Memberitahu ibu mengenai penyebab ketidaknyamanan yang ibu rasakan bahwa sakit bagian bawah vagina adalah hal yang normal karena bayi semakin turun memasuki rongga panggul. ibu mengetahuinya 4. Memberitau ibu bahwa ibu harus lebih banyak minum air putih minimal 8 gelas per hari. ibu mengatakan akan melakukannya 5. Memberitahu ibu untu menjaga personal hygiene diantaranya adalah melakukan cebok yang benar dari arah depan ke belakang, setelahnya harus dikeringkan dan ibu harus mengganti celana dalam minimal 2x sehari. ibu mengerti dan mengatakan akan melakukannya. 6. Memberikan konseling mengenai persiapan persalinan, meliputi: penolong persalinan, tempat bersalin, pendamping persalinan, donor darah, transfortasi yang akan ibu gunakan, persiapan dana persalinan dan perlengkapan persalinan seperti pakaian bayi, popok, pernel dan perlengkapan bayi dan ibu lainnya. Ibu mengatakan ia mengetahuinya dan sudah mempersiapkan semuanya. 7. Memberikan konseling mengenai tanda-tanda persalinan, meliputi:mulas yang sering, keluar lendir campur darah, keluar air-air banyak dari jalan lahir, memberitahu ibu apabila ada tanda-tanda tersebut ibu harus segera datang ke fasilitas kesehatan. Ibu mengetahuinya, mampu menjelaskan ulang dan mengatakan akan datang ke fasilitas kesehatan apabila ada tanda-tanda tersebut. 8. Memberikan konseling mengenai tanda bahaya kehamilan yaitu, sakit kepala lebih dari biasanya, perdarahan dari jalan lahir, pandangan mata kabur, bengkak pada wajah dan tangan, sakit abdomen, demam tinggi, janin tidak bergerak sebanyak biasanya dan apabila ada tanda-tanda tersebut ibu harus datang ke fasilitas kesehatan. Ibu mengetahuinya, mampu menjelaskan ulang 29 dan mengatakan akan datang ke fasilitas kesehatan apabila ada tanda-tanda tersebut. 9. Mengingatkan ibu untuk meneruskan meminum supplement zat besi 1x1. ibu mengatakan akan meminumnya 10. Menginformasikan kunjungan ulang yaitu 1 minggu lagi yaitu pada tanggal 11 mei 2015 kecuali apabila ada tanda-tanda persalinan atau tanda bahaya kehamilan. Ibu mengatakan akan datang kembali ke puskesmas pada tanggal tersebut. 11. Mendokumentasikan asuhan yang dilakukan, SOAP terlampir B. ASUHAN PERSALINAN No. Reg : 286-15 Hari/ Tanggal : Kamis, 14-mei-2015 Tempat Pengkajian : Puskesmas Ibrahim Adjie Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : jam 06.10 WIB SUBJEKTIF a. Keluhan Utama Ibu mengatakan hamil 9 bulan, merasa mulas sejak jam 23.00 WIB, keluar lendir campur darah, pengeluaran air-air disangkal oleh ibu, gerakan janin masih ibu rasakan. b. Riwayat persalinan sekarang 1) HPHT : 10-08-2014 2) TP : 17-05-2015 3) TBBJ : 31-11 x 155 = 3100 Gr 4) Pergerakan Janin terakhir : Ada 5) Kontraksi : ibu mengatakan sudah 5 menit sekali 6) Pengeluaran pervaginam : Keluar lendir campur darah 7) Kunjungan ANC terakhir : 04 Mei 2015 8) Obat-obatan yang dikonsumsi : Fe 1x1 30 9) Istirahat terakhir : jam 20.00 WIB 10) Makan minum terakhir : Jam 18.00 WIB 11) BAB dan BAK terakhir : BAB kemarin, BAK: Jam 15.30 WIB OBJEKTIF Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos mentis a. Tanda-tanda vital Tekanan Darah : 120/80 mmHg Pernafasan : 24x/menit Suhu : 36,5oC Nadi : 80x/ Menit b. Wajah Oedema : Tidak ada Konjungtiva : Merah muda Sklera : Putih c. Leher Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada Peningkatan vena jugularis : Tidak ada d. Payudara Bentuk : Simetris Massa : Tidak ada Kondisi putting : Kanan menonjol, Kiri Menonjol Retraksi/dimpling : Tidak ada Kolostrum : Ada e. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada Gerakan janin : Ada Palpasi abdomen 31 TFU : 31 Cm Leopold I : Teraba lunak, kurang bulat, tidak melenting Leopold II Ka : Teraba bagian kecil janin Ki : Teraba ada tahanan memanjang Leopold III : Teraba keras, tidak dapat digoyangkan Leopold IV : Divergen Perlimaan : 2/5 His : 4x10‟/45” Kandung kemih : kosong Auskultasi abdomen DJJ : 138x per menit f. Tangan dan Kaki Tangan Nyeri dan perih saat menggenggam : Tidak Oedema : Tidak ada Pucat pada telapak tangan dan ujung jari : Tidak ada Kaki Oedema : Tidak ada Varises : Tidak ada g. Pemeriksaan dalam Vulva/Vagina : tidak ada Kelainan Portio : Tipis Lunak Pembukaan : 7 cm Ketuban : Utuh Presentasi : Belakang Kepala Posisi : UUK kiri depan Molase :0 Penurunan kepala : St 0 Bagian yang menumbung : Tidak ada Pemeriksaan lab/penunjang: Tidak dilakukan 32 ANALISA G3P2A0 parturient 39-40 Minggu Kala I Fase Aktif, Kondisi ibu baik Janin Hidup Tunggal Presentasi Kepala, Kondisi janin baik PENATALAKSANAAN 1. Menjelaskan pada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan. ibu dan keluarga mengetahuinya 2. Memberitahu ibu mengenai perkiraan ibu akan melahirkan yaitu pukul: 07.40 WIB. ibu mengetahuinya 3. Menganjurkan ibu untuk menarik napas panjang ketika mulas untuk mengurangi rasa sakit saat kontraksi. Ibu menarik napas panjang ketika mulas 4. Menganjurkan ibu makan dan minum untuk mempersiapkan tenaga saat nanti waktunya bersalin. keluarga memberikan teh manis. 5. Melakukan pemantauan kala I fase aktif dengan menggunakan partograf. pemantauan dilakukan, partograf terlampir 6. Meminta suami atau keluarga untuk menemani ibu saat persalinan. suami menemani ibu. 7. Mempersiapkan pakaian ibu dan janin, alat serta obat-obatan yang diperlukan untuk pertolongan persalinan. pakaian ibu dan janin, alat serta obat sudah disiapkan 8. Memberitahu ibu tanda-tanda persalinan kala II yaitu: adanya dorongan ingin meneran, ketika puncak kontraksi (adanya tekanan pada anus, tampak perineum menonjol dan vulva membuka). ibu mengetahuinya. Jam: 06.40 WIB SUBJEKTIF Ibu mengatakan ingin mengedan dan ingin Buang air besar OBJEKTIF Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Abdomen 33 HIS : 4x10‟/45” Kandung Kemih : Kosong Perlimaan : 0/5 DJJ : 140x/menit Pemeriksaan dalam Portio : Tidak teraba Pembukaan : 10 cm Ketuban : Utuh Presentasi : Belakang Kepala Posisi (denominator) : UUK depan Molase :0 Penurunan kepala : St +2 Bagian yang menumbung : Tidak ada Tanda-tanda kala II Ibu mempunyai dorongan kuat ingin meneran : Ya Ibu merasa adanya tekanan pada anus : Ya Perineum menonjol : Ya Vulva dan anus membuka : Ya ANALISA G3P2A0 parturient 39-40 Minggu Kala II, Kondisi ibu baik Janin Hidup Tunggal Presentasi Kepala, Kondisi janin baik PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa proses persalinan akan segera dimulai karena pembukaan sudah lengkap. ibu dan keluarga mengetahuinya 2. Mendekatkan partus set dan memakai APD. partus set didekatkan, APD dipakai 3. Memfasilitasi posisi ibu bersalin. ibu dalam posisi dorsal recumbent 4. Melakukan amniotomi. amniotomi dilakukan pukul 06.40 WIB. Amniotomi ketuban jernih 5. Melakukan pimpinan meneran. ibu dapat meneran dengan baik 34 6. Melakukan pertolongan kelahiran bayi. lahir bayi laki-laki, langsung menangis spontan jam 06.48 WIB 7. Melakukan penilaian bayi baru lahir. keadaan bayi baik (menangis spontan, tonus otot baik, warna kulit kemerahan. 8. Melakukan asuhan pada bayi baru lahir. mengeringkan, menghangatkan, rangsang taktil, menyelimuti. Asuhan dilakukan. Jam: 06.49 WIB SUBJEKTIF Ibu mengatakan masih mulas OBJEKTIF Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Abdomen Janin kedua : Tidak ada Kontraksi : Keras TFU : Setinggi pusat Kandung kemih : Kosong Genetalia Perdarahan : ± 250 cc Laserasi : Grade II, mukosa vagina, kulit dan otot perineum Tanda-tanda pelepasan plasenta Uterus menjadi globuler : Ya Tali pusat memanjang : Ya Adanya semburan darah : Ya ANALISA P3A0 Parturient kala III PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu bahwa ibu memasuki saat pelepasan plasenta. ibu mengetahuinya 35 2. Memastikan tidak ada janin kedua. janin kedua tidak ada 3. Memberitahu ibu bahwa ibu akan disuntik. ibu mengetahui dan bersedia disuntik 4. Menyuntikan oksitosin 10 U IM. oksitosin telah disuntikan 5. Melakukan pemotongan dan pengikatan tali pusat. tali pusat telah dipotong dan diikat 6. Melakukan inisiasi menyusui dini (IMD). IMD dilakukan 7. Memindahkan klem hingga berjarak 5-10 cm dari vulva. klem telah dipindahkan 8. Melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) dan melahirkan plasenta. plasenta lahir spontan, jam 06.55 WIB. 9. Melakukan masase uterus 15 kali dalam 15 detik. masase dilakukan, kontraksi keras 10. Memeriksa kelengkapan plasenta. plasenta lahir lengkap Jam: 07.10 WIB SUBJEKTIF Ibu mengatakan lega atas kelahiran bayinya, ibu merasa lemas. OBJEKTIF Keadaan umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis Tanda-tanda vital Tekanan darah :110/70 mmHg Suhu : 37,1oC Nadi : 72X/ menit Pernafasan : 22x/ menit Abdomen Kontraksi : Keras TFU : 1 jari dibawah pusat Kandung kemih : Kosong Genetalia Perdarahan : ± 25 cc Laserasi : Grade II, Mukosa Vagina, kulit dan otot perineum 36 ANALISA P3A0 Parturient kala IV PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa proses persalinan telah selesai dan ibu memasuki saat pemantauan 2 jam. Ibu dan keluarga mengetahuinya 2. Memeriksa adanya perdarahan dan kemungkinan laserasi, laserasi grade II pada mukosa vagina dan otot perineum. 3. Melakukan penjahitan luka laserasi dengan anastesi lidocain 1%, teknik jelujur dan one by one. Penjahitan dilakukan, laserasi tertutup. 4. Mengucapkan selamat atas kelahiran bayinya. ibu mengucapkan terimakasih 5. Mengajakan ibu massase uterus, supaya uterus tetap berkntraksi. ibu dapat melakukannya, kontraksi keras 6. Membersihkan ibu dengan air DTT dan membantu ibu mengganti dengan kain bersih. ibu telah di bersihkan dan kain telah diganti 7. Membereskan alat dan mendekontaminasikan alat dalam klorin 0,5%. alat telah dibereskan dan direndam dalam klorin 0,5% 8. Melakukan pemantauan kala IV. pemantauan dilakukan 9. Mencuci dan mensterilkan alat. alat telah dicuci dan disterilkan. 10. Mengambil bayi dari ibu, IMD telah dilaksanakan, bayi tidak berhasil menyusui. 11. 1 jam setelah melahirkan melakukan pengukuran antropometri , memberikan salep mata dan menyuntikan vit K. hasil: BB: 3700 gr PB: 53cm. bayi telah dioleskan salep mata dan vit K telah disuntikan. 12. 1 jam kemudian setelah pemberian vit K menyuntikan imunisasi HB0 0,5mg IM pada bayinya. HBo telah disuntikan 13. Memberikan bayinya kepada ibu untuk disusui. bayi disusui 14. Memberikan Th/ Amoxicillin 500 mg (3x1) Fe (1x1) Vit A 2 kapsul (dalam 24 jam dan pada hari berikutnya) Obat telah diberikan dan ibu minum 37 15. Mendokumentasikan asuhan yang telah dilakukan, SOAP dan Partograf terlampir C. ASUHAN POST PARTUM 1. Post Partum 6 Jam (KF1) No. Reg : 286-15 Hari/ Tanggal : Kamis, 14-Mei-2015 Tempat Pengkajian : Puskesmas Ibrahim Adjie Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : jam 13.00 WIB SUBJEKTIF a. Keluhan Utama Ibu mengatakan masih merasakan mulas-mulas b. Pola kehidupan sehari-hari Pola Nutrisi Makan : ibu mengatakan baru makan 1x setelah persalinan dengan menu, nasi + sayur + ati ampela Minum : Ibu mengatakan sudah minum ± 4 gelas, 3 gelas air putih dan teh manis 1 gelas Pola Eliminasi BAB : ibu mengatakan belum Buang air besar BAK : Sudah 2x Pola Istirahat Malam : Ibu mengatakan belum Tidur malam Siang : Ibu mengatakan belum tidur siang Personal hygiene Mandi : Ibu mengatakan belum mandi Ganti Pembalut : Ibu sudah mengganti pembalut 2x Pola Mobilisasi : Ibu sudah bisa miring kanan, miring kiri, duduk, dan berjalan ke kamar mandi sendiri 38 c. Pemberian ASI Frekuensi : Baru 3x Lamanya : ± 30 menit Masalah : Ibu mengatakan ASI yang keluar baru sedikit d. Tanda-Tanda Bahaya Pasca salin :Tidak ada OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda vital Tekanan darah : 110/70 mmHg Suhu : 37,1oC Nadi : 72x/ menit Resfirasi : 22x/menit b. Wajah Oedema : Tidak ada Konjungtiva : Merah muda Sclera : Putih c. Leher Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada Peningkatan vena jugularis : Tidak ada d. Payudara Kebersihan : Bersih Bentuk : Simetris Konsistensi : Normal teraba kenyal dan lembek Kondisi putting : Kanan menonjol, Kiri Menonjol Retraksi/dimpling : Tidak ada Kolostrum : Ada e. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada TFU : 2 jari dibawah pusat 39 Kontraksi : Keras Kandung kemih : Penuh f. Genetalia Kebersihan : Bersih Pengeluaran Lochea Warna : Rubra Jumlah : ± 30 cc Bau : Berbau amis Konsistensi : Cair Bekas jahitan perineum : Tertutup, Basah g. Anus Haemoroid : Tidak ada h. Kaki Oedema : Tidak ada Varises : Tidak ada 2. Pemeriksaan Laboratorium: Tidak dilakukan ANALISA P3A0 Post Partum 6 jam PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil temuan dalam pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik. ibu mengetahuinya 2. Memberitahu ibu bahwa yang ibu keluhkan adalah hal yang normal karena proses pengecilan rahim. Ibu mengerti 3. Memberikan konseling kepada ibu mengenai: a. Pemberian ASI : memberitahu ibu bahwa ASI baru keluar pada hari ke 3 pasca salin hari ke 1-3 yang keluar adalah kolostrum dengan jumlah yang sedikit, ibu tidak perlu khawatir, ibu harus sering memberikan ASInya dan apabila bayinya tidur ibu harus membangunkannya untuk memberikan ASI 2 jam sekali kecuali apabila sebelum 2 jam bayi sudah lapar dapat diberikan sebelum 2 jam. 40 b. Kebersihan diri: mengganti pembalut setiap 4 jam dan mengajarkan ibu cebok yang benar ibu mengerti, mengetahui apa yang dijelaskan. 4. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang benar yaitu ibu harus mengeluarkan ASInya dan mengoleskan ke bagian putting dan areola, memperhatikan posisi bayi, memegang payudara membentuk huruf C, mempertahankan pelekatan, jangan menarik putting ketika bayi sedang menghisap dan menyendawakan bayi setelah bayi selesai menyusui. Ibu mengerti dan dapat melakukannya. 5. Memberitahu ibu mengenai tanda bahaya nifas diantaranya demam, sulit tidur, sakit kepala terus menerus, gangguan penglihatan, bengkak dan lecet pada putting, kesulitan untuk menyusui, nyeri abdomen yang hebat, nyeri pada saat BAK, cairan pervagina berbau, konstipasi, perdarahan. Apabila ada tanda-tanda tersebut keluarga harus segera melapor dan turun ke ruang bersalin. Ibu dan keluarga mengetahuinya. 6. Mendokumentasikan asuhan yang dilakukan, SOAP terlampir 2. Post Partum 7 hari (KF2) Hari/ Tanggal : Jumat, 21 Mei 2015 Tempat Pengkajian : Rumah Pasien Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : jam 15.00 WIB SUBJEKTIF Anamnesa a. Keluhan Utama Ibu mengatakan tidak ada keluhan b. Pola kehidupan sehari-hari Pola Nutrisi Makan : ibu mengatakan makan sehari 2-3x perhari Minum : Ibu mengatakan minum ± 8 gelas perhari Pantangan : Tidak ada Pola Eliminasi 41 BAB : ibu mengatakan BAB 2 hari sekali BAK : Ibu mengatakan sering Pola Istirahat Malam : ± 6 jam Siang : ± 2 jam Personal hygiene Mandi : 2 kali sehari Ganti Pembalut : 3-4 kali sehari Pola Mobilisasi : Ibu sudah beraktifitas seperti biasa c. Pemberian ASI Frekuensi : ± 10 kali Lamanya : ± 30 menit Masalah : Tidak ada d. Tanda-Tanda Bahaya Pasca salin Tidak ada OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda vital Tekanan darah : 120/80 mmHg Suhu : 36,8oC Nadi : 68x/menit Resfirasi : 18x/menit b. Wajah Oedema : Tidak ada Konjungtiva : Merah muda Sclera : Putih c. Leher Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada Peningkatan vena jugularis : Tidak ada 42 d. Payudara Kebersihan : Bersih Bentuk : Simetris Konsistensi : Normal, tidak ada bendungan Asi Kondisi putting : Kanan menonjol, Kiri Menonjol Retraksi/dimpling : Tidak ada Pengeluaran ASI : Ada : e. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada TFU : Pertengahan simfisis dan pusat Kontraksi : Keras Kandung kemih : Kosong MRA : 1 jari f. Genetalia Kebersihan : Bersih Pengeluaran Lochea Warna : Sanguinolenta Jumlah : ±5cc Bau : Berbau amis Konsistensi : Cair Bekas jahitan perineum : Tertutup g. Anus Haemoroid : Tidak ada h. Kaki Oedema : Tidak ada Varises : Tidak ada Homman sign : Tidak ada rasa nyeri 2. Pemeriksaan Laboratorium: Tidak dilakukan ANALISA P3A0 Post Partum 7 hari 43 PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil temuan dalam pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik. ibu mengetahuinya 2. Memberikan konseling kepada ibu mengenai: a. Nutrisi : ibu harus mengkonsumsi makanan lebih banyak dari biasanya dikarenakan sedang menyusui b. Pola istirahat: ibu harus beristirahat dengan cukup karena kurangnya istirahat akan menghambat proses pengecilan rahim dan produksi ASI c. Kebersihan diri: mengganti pembalut setiap 4 jam dan mengajarkan ibu cebok yang benar d. Memberikan ibu konseling mengenai macam-macam KB yang dapat ibu gunakan setelah melahirkan diantaranya adalah MAL, IUD, pil laktasi, Suntik 3 bulan. ibu mengerti, mengetahui apa yang dijelaskan. 3. Memberikan konseling mengenai ASI ekslusif, bahwa bayi hanya boleh diberikan ASI hingga usia 6 bulan, tidak boleh diberikan apapun kecuali ASI. Dan ASI dapat dilanjutkan hingga usia bayi 2 tahun. Ibu mengerti dan mengatakan akan memberikan ASI ekslusif. 4. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya nifas nifas diantaranya demam, sulit tidur, sakit kepala terus menerus, gangguan penglihatan, bengkak dan lecet pada putting, kesulitan untuk menyusui, nyeri abdomen yang hebat, nyeri pada saat BAK, cairan pervagina berbau, konstipasi, perdarahan. Apabila ada tanda-tanda tersebut ibu harus segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Ibu mengetahuinya. 5. Memberitahu bahwa nanti akan ada kunjungan rumah ke 2 pada saat 14 hari post partum, ibu mengetahuinya dan bersedia untuk dikunjungi kembali. 6. Mendokumentasikan asuhan yang dilakukan, SOAP terlampir 44 3. Post Partum 14 hari (KF3) Hari/ Tanggal : Kamis, 28-Mei-2015 Tempat Pengkajian : Rumah Pasien Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : jam 08.00 WIB SUBJEKTIF Anamnesa a. Keluhan Utama Ibu mengatakan tidak ada keluhan b. Pola kehidupan sehari-hari Pola Nutrisi Makan : ibu mengatakan makan sehari 2-3x perhari Minum : Ibu mengatakan minum ± 8 gelas perhari Pantangan : Tidak ada Pola Eliminasi BAB : ibu mengatakan BAB 2 hari sekali BAK : Ibu mengatakan sering Pola Istirahat Malam : ± 6 jam Siang : ± 2 jam Personal hygiene Mandi : 2 kali sehari Ganti Pembalut : 2-3 kali sehari Pola Mobilisasi : Ibu sudah beraktifitas seperti biasa c. Pemberian ASI Frekuensi : ± 10 kali Lamanya : ± 30 menit Masalah : tidak ada d. Rencana penggunaan KB Waktu penggunaan : 40 hari post partum 45 Jenis KB yang digunakan : IUD e. Tanda-Tanda Bahaya Pasca salin: Tidak ada OBJEKTIF 1. Pemeriksaan Fisik a. Tanda-tanda vital Tekanan darah : 110/70 mmHg Suhu : 35,8oC Nadi : 68x/menit Resfirasi : 22x/menit b. Wajah Oedema : Tidak ada Konjungtiva : Merah muda Sclera : Putih c. Leher Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid : Tidak ada Peningkatan vena jugularis : Tidak ada d. Payudara Kebersihan : Bersih Bentuk : Simetris Konsistensi : Normal, tidak ada bendungan Asi Kondisi putting : Kanan menonjol, Kiri Menonjol Retraksi/dimpling : Tidak ada Pengeluaran ASI : Ada e. Abdomen Bekas luka operasi : Tidak ada TFU : Tidak teraba Kontraksi : Keras Kandung kemih : Kosong MRA : 1 jari : 46 f. Genetalia Kebersihan : Bersih Pengeluaran Lochea Warna : Serosa Jumlah : ±10cc Bau : Berbau amis Konsistensi : Cair Bekas jahitan perineum : kering, Tertutup Pembesaran kelenjar skene : Tidak ada Pembesaran kelenjar Bartholini : Tidak ada g. Anus Haemoroid : Tidak ada h. Kaki Oedema : Tidak ada Varises : Tidak ada Homman sign : Tidak ada rasa nyeri (Negatif) 2. Pemeriksaan Laboratorium : Tidak dilakukan ANALISA P3A0 Post Partum 14 hari PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil temuan dalam pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi baik. ibu mengetahuinya 2. Mengingatkan ibu kembali mengenai: a. Nutrisi : ibu harus mengkonsumsi makanan lebih banyak dari biasanya dikarenakan sedang menyusui b. Pola istirahat: ibu harus beristirahat dengan cukup karena kurangnya istirahat akan menghambat proses pengecilan rahim dan menghambat produksi ASI c. Kebersihan diri: mengganti pembalut setiap 4 jam dan mengajarkan ibu cebok yang benar 47 d. KB pasca salin: bahwa ibu harus melakukan KB pada saat 40 hari post partum atau sebelum melakukan hubungan seksual. ibu mengerti. mengetahui apa yang dijelaskan. 3. Memberikan konseling mengenai ASI ekslusif, bahwa bayi hanya boleh diberikan ASI hingga usia 6 bulan, tidak boleh diberikan apapun kecuali ASI. Dan ASI dapat dilanjutkan hingga usia bayi 2 tahun. Ibu mengerti dan mengatakan akan memberikan ASI ekslusif. 4. Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya nifas nifas diantaranya demam, sulit tidur, sakit kepala terus menerus, gangguan penglihatan, bengkak dan lecet pada putting, kesulitan untuk menyusui, nyeri abdomen yang hebat, nyeri pada saat BAK, cairan pervagina berbau, konstipasi, perdarahan. Apabila ada tanda-tanda tersebut ibu harus segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Ibu mengetahuinya. 5. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang yaitu pada saat 40 hari post partum, ibu mengetahuinya dan mengatakan akan datang ke puskesmas pada saat 40 hari post partum. 6. Mendokumentasikan asuhan yang dilakukan. SOAP terlampir D. BAYI BARU LAHIR 1. Bayi Baru Lahir 6 jam (KN1) Hari/ Tanggal : Kamis, 14-Mei-2015 Tempat Pengkajian : Puskesmas Ibrahim Adjie Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : Jam 13.00 WIB SUBJEKTIF Anamnesa a. Keluhan Utama : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada bayinya. b. Faktor Lingkungan Daerah tempat tinggal : Perkotaan 48 Ventilasi dan higinitas rumah : Terdapat jendela di rumah dan kamar Suhu udara dan pencahayaan : Udara panas, Sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah c. Faktor genetik Riwayat penyakit keturunan : Tidak ada Riwayat penyakit sistemik : Tidak ada Riwayat penyakit menular : Tidak ada Riwayat kelainan congenital : Tidak ada Riwayat gangguan jiwa : Tidak ada Riwayat bayi kembar : Tidak ada d. Faktor sosial Anak yang diharapkan : Ya Jumlah saudara kandung :2 Penerimaan keluarga dan masyarakat : Baik OBJEKTIF 1. Pemeriksaan fisik Keadaan umum Ukuran keseluruhan : Simetris Tonus otot : Bayi bergerak aktif Warna kulit dan bibir : Merah muda Tangis bayi : Normal, keras tidak merintih a. Tanda-tanda vital Pernafasan : 54x/ menit Denyut jantung : 126x/menit Suhu : 36,7oC b. Pemeriksaan antropometri Berat badan bayi : 3700 gr Panjang badan bayi : 53 cm 49 c. Kepala Ubun-ubun : Tidak ada cekungan atau penonjolan pada ubun-ubun Sutura : Dapat mudah dipalpasi Penonjolan/daerah mencekung : Tidak ada Caput : Tidak ada Lingkar kepala : 33 cm d. Mata Bentuk : Simetris Tanda-tanda infeksi : Tidak ada Reflek pupil : Positif Reflek labirin : Positif e. Telinga Bentuk : Simetris Tanda-tanda infeksi : Tidak ada f. Hidung dan mulut Bibir dan langit-langit : Ada dan tidak terdapat celah Pernafasan cuping hidung : Tidak ada Reflek rooting : Positif Reflek sucking : Positif Reflek swallowing : Positif g. Leher Pembengkakan kelenjar : Tidak ada Gerakan : Aktif Reflek tonic neck : Positif h. Dada Bentuk : Simetris Bunyi nafas : Normal, tidak ada stride atau wheezing Bunyi jantung Lingkar dada : 35 cm 50 i. Bahu, lengan dan tangan Bentuk : Simetris Jumlah jari : Kanan 5/Kiri 5 Gerakan : Aktif Reflek grapsing : Positif j. Sistem saraf Reflek moro : Positif k. Perut Bentuk : Normal tidak ada cekungan atau bagian yang menonjol Perdarahan pada tali pusat : Tidak ada l. Kelamin Keadaan testis : 2 testis dalam skrotum Lubang penis : Normal, lubang berada di ujung penis m. Tungkai dan kaki Bentuk : Simetris Jumlah jari : Kanan 5/ kiri 5 Gerakan : Aktif Reflek babinski : Positif n. Punggung dan anus Pembengkakan atau cekungan : Tidak ada Lubang anus : Ada o. Kulit Verniks : Ada pada bagian lipat paha Warna kulit dan bibir : Merah muda Tanda lahir : Tidak ada 2. Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan ANALISA Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan, usia 6 jam 51 PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik. ibu mengetahuinya 2. Memberikan asuhan kepada bayi meliputi: a. Memandikan bayi b. Mengajarkan ibu perawatan tali pusat, bahwa tali pusat harus dalam keadaan kering, tidak perlu di bungkus oleh apapun atau di bubuhi apapun. c. Mengajarkan ibu cara menjaga kehangatan, bayi harus dalam keadaan hangat. d. Memperbaiki posisi ibu menyusui, ibu mengerti cara menyusui yang benar Ibu mengerti dan dapat melakukannya 3. Memberikan konseling kepada ibu mengenai tanda bahaya pada bayi diantaranya adalah warna kult bayi biru, tidak dapat menyusui, isapan lemah, bayi terus menerus tidur tanpa menyusui, badan bayi teraba dingin atau panas tinggi, kejang. Apabila ada tanda-tanda bahaya tersebut keluarga harus mencari tenaga kesehatan. Ibu mengerti dan mengatakan akan turun kebawah apabila ada tanda-tanda tersebut. 4. Memberitahu ibu bahwa akan ada kunjungan rumah pada usia bayi 7 hari. ibu mengetahuinya dan bersedia dikunjungi 5. Mendokumentasikan asuhan yang dilakukan, SOAP terlampir 2. Bayi Baru Lahir 7 hari (KN2) Hari/ Tanggal : Jumat, 21-mei-2015 Tempat Pengkajian : Rumah pasien Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : jam 15.00 WIB SUBJEKTIF Keluhan utama: Ibu mengatakan bayinya tidak ada keluhan OBJEKTIF 1. Pemeriksaan fisik Keadaan umum 52 Ukuran keseluruhan : Simetris Kepala, badan, ekstremitas : Simetris Warna kulit dan bibir : Merah muda Tangis bayi : Normal, keras tidak merintih a. Tanda-tanda vital Pernafasan : 42x/ menit Denyut jantung : 132x/ menit Suhu : 36,8oC b. Pemeriksaan antropometri Berat badan bayi : 3800 gr Panjang badan bayi : 53 cm c. Kepala Ubun-ubun : Tidak ada cekungan atau penonjolan pada ubun-ubun d. Mata Tanda-tanda infeksi : Tidak ada Reflek pupil : Positif Reflek labirin : Positif e. Telinga Tanda-tanda infeksi : Tidak ada f. Hidung dan mulut Pernafasan cuping hidung : Tidak ada Reflek rooting : Positif Reflek sucking : Positif Reflek swallowing : Positif g. Leher Pembengkakan kelenjar : Tidak ada Gerakan : Aktif Reflek tonic neck : Positif h. Dada Bunyi nafas : Normal, tidak ada wheezing atau stridor 53 Bunyi jantung : Normal i. Bahu, lengan dan tangan Gerakan : Aktif Reflek grapsing : Positif j. Sistem saraf Reflek moro : Positif k. Perut Bentuk : Normal tidak ada cekungan atau bagian yang menonjol Keadaan tali pusat : Sudah puput l. Kelamin Keadaan testis : 2 testis dalam skrotum m. Tungkai dan kaki Gerakan : Aktif Reflek babinski : Positif n. Punggung dan anus Pembengkakan atau cekungan : Tidak ada 2. Pemeriksaan laboratorium :Tidak dilakukan ANALISA Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan, usia 7 hari PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik. ibu mengetahuinya 2. Memberikan asuhan kepada bayi meliputi: a. Mengajarkan ibu cara menjaga kehangatan, bayi harus dalam keadaan hangat. b. Mengajarkan ibu cara menjemur bayi. Yaitu dilakukan pada pagi hari, bayi tidak memakai pakaian, menutup bagian kelamin dan mata, dilakukan selama ±30 menit, 15 menit terlentang dan 15 menit tengkurap 54 Ibu mengerti dan dapat melakukannya 3. Memberikan konseling kepada ibu mengenai tanda bahaya pada bayi diantaranya adalah warna kult bayi biru, tidak dapat menyusui, isapan lemah, bayi terus menerus tidur tanpa menyusui, badan bayi teraba dingin atau panas tinggi, kejang. Apabila ada tanda-tanda bahaya tersebut ibu harus segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Ibu mengerti dan mengatakan akan datang ke fasilitas kesehatan apabila ada tanda-tanda tersebut. 4. Meminta ibu untuk mengulangi kembali informasi yang telah diberikan. ibu dapat mengulanginya. 5. Memberitahu ibu bahwa akan ada kunjungan rumah pada usia bayi 14 hari. ibu mengetahuinya dan bersedia dikunjungi 6. Mendokumentasikan asuhan yang dilakukan, SOAP terlampir 3. Bayi Baru Lahir 14 hari (KN3) Hari/ Tanggal : Jumat, 28-mei-2015 Tempat Pengkajian : Rumah Pasien Pengkaji : Lia Amelia Waktu pengkajian : jam 08.00 WIB SUBJEKTIF Keluhan utama : ibu mengatakan bayi tidak ada keluhan OBJEKTIF 1. Pemeriksaan fisik Keadaan umum Ukuran keseluruhan : Simetris Kepala, badan, ekstremitas : Simetris Warna kulit dan bibir : Merah muda Tangis bayi : Normal, keras tidak merintih a. Tanda-tanda vital Pernafasan : 42x/ menit 55 Denyut jantung : 136x/ menit Suhu : 36,6oC b. Pemeriksaan antropometri Berat badan bayi : 3900 gr Panjang badan bayi : 55 cm c. Kepala Ubun-ubun : Tidak ada cekungan atau penonjolan pada ubun-ubun d. Mata Tanda-tanda infeksi : Tidak ada Reflek pupil : Positif Reflek labirin : Positif e. Telinga Tanda-tanda infeksi : Tidak ada f. Hidung dan mulut Pernafasan cuping hidung : Tidak ada Reflek rooting : Positif Reflek sucking : Positif Reflek swallowing : Positif g. Leher Pembengkakan kelenjar : Tidak ada Gerakan : Aktif Reflek tonic neck : Positif h. Dada Bunyi nafas : Normal, tidak ada wheezing dan stridor Bunyi jantung : Normal i. Bahu, lengan dan tangan Gerakan : Aktif Reflek grapsing : Positif j. Sistem saraf Reflek moro : Positif 56 k. Perut Bentuk : Normal tidak ada cekungan atau bagian yang menonjol l. Kelamin Keadaan testis : 2 testis dalam skrotum m. Tungkai dan kaki Gerakan : Aktif Reflek babinski : Positif n. Punggung dan anus Pembengkakan atau cekungan : Tidak ada 2. Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan ANALISA Neonatus cukup bulan sesuai usia kehamilan, usia 14 hari PENATALAKSANAAN 1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa bayi dalam keadaan baik. ibu mengetahuinya 2. Memberikan konseling kepada ibu mengenai tanda bahaya pada bayi diantaranya adalah warna kult bayi biru, tidak dapat menyusui, isapan lemah, bayi terus menerus tidur tanpa menyusui, badan bayi teraba dingin atau panas tinggi, kejang. Apabila ada tanda-tanda bahaya tersebut ibu harus segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat. Ibu mengerti dan mengatakan akan datang ke fasilitas kesehatan apabila ada tanda-tanda tersebut. 3. Memberikan konseling kepada ibu mengenai ASI Ekslusif yaitu pemberian ASI selama 6 bulan tanpa diberikan apapun. Dan dapat diteruskan hingga usia 2 tahun. Ibu mengetahuinya dan mengatakan akan memberikan ASI ekslusif. 4. Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang yaitu pada saat usia bayi 1 bulan yaitu pada tanggal 14 juni 2015 untuk diberikan imunisasi BCG dan polio ke 1. Ibu mengatakan akan ke puskesmas sesuai dengan jadwal. 5. Mendokumentasikan asuhan yang dilakukan, SOAP terlampir BAB IV PEMBAHASAN A. KEHAMILAN Asuhan kebidanan pada kehamilan pada Ny. S dilakukan pada tanggal 04 Mei 2015 jam 10.30 WIB di Puskesmas Ibrahim Adjie, ibu telah melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 7 kali selama kehamilannya yaitu 2 kali pada saat trimester pertama, 2 kali pada saat trimester II dan 3 kali pada saat trimester III, ibu sudah melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar kunjungan ANC menurut WHO, pada saat ibu melakukan kunjungan kehamilan pada tanggal 04 Mei 2015 ibu memasuki usia 38 minggu. Ibu mengatakan merasakan linu pada bagian bawah vagina, hal itu normal dirasakan oleh ibu menurut Manuaba,2010 Sebelum terjadinya persalinan sebenarnya bebrapa minggu sebelumnya wanita memasuki “bulannya” atau “minggunya” atau “harinya” yang disebut kala pendahuluan (Preparatory sage of labor) diantaranya adalah Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. Hasil pemeriksaan fisik head to toe dalam batas normal, Indeks Masa Tubuh ibu dikategorikan normal yaitu 20,07 sesuai dengan teori menurut Saryono, 2010 IMT dikatakan normal yaitu 20-24,9 adapun kenaikan berat badan yang dianjurkan adalah 912 Kg, kenaikan berat badan yang ibu alami sudah sesuai dengan anjuran yaitu kenaikannya adalah 12 Kg, pada pemeriksaan vulva vagina tampak pengeluaran keputihan tidak berwarna/ bening, tidak berbau, tidak menimbulkan gatal dan jumlahnya sedikit, hal ini normal terjadi pada kehamilan dikarenakan keputihan biasanya terjadi pada trimester I,II dan III yang disebabkan oleh hyperplasia mukosa vagina dan peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal sebagai peningkatan estrogen dan aliran darah meningkat ke daerah kewanitaan. Adapn cara yang dapat dilakukan diantaranya menjaga kebersihan vagina, mengeringkan bagian vagina, menggunakan celana dalam terbuat dari katun. (Bidanku.com, 2015) Konseling yang diberikan kepada ibu adalah mengenai personal hygiene, tanda bahaya kehamilan trimester III, persiapan persalinan dan tanda-tanda persalinan mengingat ibu sudah memasuki usia kehamilan aterm. 57 58 B. PERSALINAN Pada kasus Ny. S ibu datang tanggal 14 Mei 2015 Pukul 06.10 WIB ditemani keluarga dan suami, Ibu mengeluh mules-mules sejak pukul 23.00 WIB, sudah keluar lendir campur darah, pengeluaran air-air disangkal oleh ibu, gerakan janin masih ibu rasakan. Hal ini merupakan hal yang fisiologis menjelang persalinan. Menurut (Manuaba, 2010) tanda-tanda inpartu diantaranya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur, keluar lendir campur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks, dapat disertai ketuban pecah dini, pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan terjadi pembukaan serviks. ibu datang dengan keadaan baik dan hasil pemerikaan dalam batas normal. Pada saat dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan hasil pembukaan 7 cm, hal ini menunjukan bahwa ibu memasuki persalinan kala I fase aktif menurut buku APN, 2008, fase aktif adalah pembukaan dimulai dari 4cm sampai pembukaan lengkap (10cm). Kala I Fase aktif yang ibu alami berlangsung selama 30 menit. Pada pukul 06.40 WIB ibu mengatakan ia ingin meneran dan ingin buang air besar, setelah dilakukan pemeriksaan dalam kembali ternyata pembukaan ibu sudah 10 cm. Pada kasus Ny. S kala II ditegakan pada pukul 06.40 WIB. Terlihat adanya dorongan ingin meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva dan spingter ani membuka, terlihat kepala sudah crowning. Karena ketuban masih utuh maka dilakukan amniotomi, air ketuban jernih. Setelah dilakukan pimpinan meneran pada pukul 06.48 WIB lahir spontan bayi laki-laki langsung menangis. Pada kasus Ny. S persalinan kala II berlangsung selama 8 menit. Kala II dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi bayi lahir, berlangsung selama 1 jam pada primigravida, 2 jam pada multigravida (APN,2008) Pada saat kala III persalinan dimulai saat proses kelahiran bayi dan berakhir dengan kelahiran plasenta. Kala uri persalinan rata-rata antara 5 sampai 30 menit (APN, 2008). Resiko perdarahan meningkat apabila kala III lebih lama dari 30 menit. Adapun tanda-tanda pelepasan plasenta adalah Perubahan bentuk dan tinggi fundus uterus, tali pusat memanjang, Semburan darah mendadak dan singkat. Pada kasus Ny. S setelah bayi lahir segera mengeringkan, mengecek janin ke 2, setelah dipastikan tidak ada janin ke 2 kemudian menyuntikan oksitosin 10 IU IM pada 59 1/3 paha bagian luar, melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat lalu melakukan IMD. Kemudian klem dipindahkan hingga berjarak 5-10 cm dari vulva dan melihat adanya tanda-tanda pelepasan plasenta, setelah ada tanda-tanda pelepasan plasenta bersiap melakukan penegangan tali pusat terkendali dan plasenta lahir spontan pada pukul 06.55 WIB, lalu dilakukan massase uterus 15 kali dalam 15 detik. Kemudian memeriksa kelengkapan plasenta, plasenta lahir lengkap. Penatalaksanaan pada kasus Ny. S sudah sesuai dengan managemen aktif kala III yaitu : pemberian suntikan oksitosin, melakukan penegangan tali pusat terkendali, pemijatan fundus uteri (masase), hal ini dilakukan untuk membuat persalinan kala III lebih singkat, mengurangi jumlah kehilangan darah, mengurangi kejadian retensio plasenta. (Asuhan Persalinan Normal, 2008) Kala IV dimulai dari lahirnya plasenta hingga 2 jam post partum. Pemantauan dilakukan 15 menit 1x dalam 1 jam pertama, dan 30 menit sekali pada jam ke2. Adapun pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan tekanan darah, nadi, suhu, kontraksi uterus, tinggi fundus uterus, kandung kemih dan perdarahan. Pada saat pemantauan kala IV pada Ny. S dilakukan sejak pukul 07.10 WIB, dengan hasil: Tekanan darah 110/70 mmHg, Suhu 37,1oC, nadi 72X/ menit, pernafasan 22x/ menit, Kontraksi Keras, TFU 1 jari dibawah pusat, kandung kemih kosong dan perdarahan ± 25 cc dan luka laserasi tertutup. begitupula hasil pengawasan berikutnya ibu dalam keadaan baik dan hasil pemeriksaan dalam keadaan normal. IMD dilakukan hanya ± 50 menit dikarenakan bayi harus segera di suntik vit k dan diberikan salep mata sesuai dengan teori menurut American college of obstetrics and gynecology dan Academy Breastfeeding Medicine (2007) suntikan vitamin k dan pemberian salep mata untuk mencegah penyakit gonore harus segera dilakukan setelah lahir dan tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya selama 1 jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi. Pelaksanaan IMD tidak sesuai dengan teori Roesli, 2008 bahwa IMD adalah memberi kesempatan pada bayi baru lahir untuk menyusu sendiri pada ibu dalam satu jam pertama kelahirannya. 60 C. ASUHAN POST PARTUM Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu. Masa nifas puerperium dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Adapun kunjungan nifas dilakukan hingga kunjungan ke IV. Pemeriksaan post partum pada Ny. S dilakukan hingga kunjungan ke 3 dan didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Post Partum 6 jam (KF1) Pada kasus Ny. S pengkajian post partum 6 jam dilakukan di puskesmas Ibrahim Adjie pada hari kamis 14 Mei 2015 jam 01.00 WIB dilakukan pemeriksaan fisik head to toe. Ibu mengatakan merasa mulas-mulas hal ini normal terjadi dikarenakan proses pengecilan rahim menurut Varney, 2007 after pain merupakan mules-mules pada perut yang disebabkan karena kontraksi rahim dan biasanya berlangsung selama 2-4 hari post partum. Ibu mengatakan ASI yang keluar baru sedikit dan ibu merasa khawatir tidak dapat memberikan ASI Ekslusif, hal ini normal terjadi dikarenakan pada hari pertama hingga ke empat cairan yang disekresi oleh kelenjar payudara adalah kolostrum dengan jumlah yang sedikit (Purwanti, 2004). Pada saat pengkajian ibu belum buang air besar dan buang air kecil sudah 2x. Hasil pemeriksaan dalam batas normal, TFU 2 jari di bawah pusat dengan konsistensi uterus keras. Lokhia yang keluar berwarna merah (rubra), jumlah ±30cc, berbau amis dengan konsistensi cair. Pada saat 6 jam post partum pengkaji memberikan konseling mengenai, kebersihan diri, pemberian ASI, mengajarkan ibu tehnik menyusui yang benar dan memberitahu ibu mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas. Hasil pengkajian sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu menurut Sulistyawati, 2009 yaitu Pada akhir kala III, TFU teraba 2 jari dibawah pusat. Lokhea rubra/merah, Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke empat 61 masa postpartum. Cairan yang keluar berwarna merah karena terisi darah segar, dinding rahim, lemak bayi, lanugo dan mekonium. 2. Post Partum 7 Hari (KF2) Pengkajian post partum 7 hari dilakukan di rumah ibu pada hari Jumat tanggal 21 Mei 2015 jam 15.00 WIB. Pada saat melakukan kunjungan rumah ibu dalam keadaan baik dan sudah dapat melakukan aktifitas seperti biasanya, pemeriksaan dilakukan secara head to toe dan lebih terfokus. Adapun hasilnya dalam batas normal. Konsistesi payudara normal, tidak ada massa atau bendungan ASI, TFU berada di pertengahan simfisis dan pusat, dan pengeluaran lochea berwarna kecoklatan dengan jumlah ±5cc berbau amis dengan konsistensi cair, keadaan luka masih basah dan tertutup. Adapun konseling yang diberikan adalah mengenai nutrisi, kebersihan, pola istirahat, memberikan konseling mengenai tanda bahaya pasca salin dan konseling mengenai ASI Ekslusif. Hasil pengkajian sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu pengeluaran Lokhea ini berwarna kecoklatan dan berlendir, serta berlangsung pada hari ke 4 sampai hari ke 7 postpartum adapun TFU berada pada pertengahan simfisis. (Sulistyawati, 2009), Kini ibu memasuki Periode “Letting Go”dimana Ibu menerima peran baru , Dapat melakukan kegiatan sehari-hari. Merasa tanggung jawab terhadap perawatan (Rukiyah, 2011). Adapun ASI yang keluar merupakan ASI masa peralihan yaitu dari kolostrum menjadi ASI matur dan terjadi selama hari ke 4 hingga ke 10 3. Post Partum 14 Hari (KF3) Kunjungan III (2 minggu post partum) Asuhan yang diberikan sama dengan asuhan yang diberikan pada kunjungan 6 hari post partum. Pengkajian dilakukan di rumah ibu pada tanggal 28 Mei 2015 pukul 08.00 WIB. Pada saat pengkajian ibu tidak mengalami keluhan apapun, ibu terlihat menikmati dan tidak mengalami kesulitan dalam melakukan peran sebagai seorang ibu, hasil pemeriksaan dalam batas normal, keadaan payudara ibu normal tidak terdapat bendungan ASI dan pengeluaran ASI banyak berwarna 62 putih kekuningan hal ini sesuai dengan teori menurut Baskoro, 2008 air susu ibu yang keluar pada hari ke 10 dan seterusnya berwarna putih kekuningan dan disebut air susu matur. , pemeriksaan abdomen sudah tidak teraba fundus uteri dan pengeluaran Lokhea berwarna kecoklatan (serosa) ±10cc, berbau normal dengan konsistensi cair, penyembuhan luka perineum baik yaitu keadaan luka jahitan kering dan tertutup. Konseling yang dilakukan hanyalah mengingatkan kembali kepada ibu mengenai nutrisi, kebersihan, pola istirahat, memberikan konseling mengenai tanda bahaya pasca salin, ASI Ekslusif, dan di tambah dengan membantu ibu dalam pemilihan KB pasca salin, memastikan dan meyakinkan kembali kepada ibu dalam pemilihan KB yang digunakan. Hasil pemeriksaan sesuai dengan teori menurut (Sulistyawati, 2009) Lokhea berwarna kuning kecoklatan karena mengandung serum, leukosit, keluar pada hari ke 7 sampai hari ke 14. Pada 2 minggu postpartum, TFU teraba diatas simphisis. Rencana kunjungan selanjutnya akan dilakukan oleh pengkaji pada tanggal 24 Juni 2015 untuk memastikan bahwa ibu dalam kondisi baik dan telah menggunakan kontrasepsi yang telah ia pilih. D. ASUHAN BAYI BARU LAHIR Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3kali selama periode 0 sampai 28 hari setelah lahir, baik difasilitas maupun kunjungan rumah. 1. Bayi Baru Lahir 6 jam (KN1) Kunjungan neonatal ke-1 (KN-1) dilakukan dalam kurun waktu 6-48 jam setelah bayi lahir. Kunjungan yang dilakukan pada bayi Ny. S yaitu pada hari kamis tanggal 14 Mei 2015 jam 01.00 WIB dilakukan pemeriksaan head to toe secara lengkap dan didapatkan hasil semua dalam batas normal, pemeriksaan mata hidung telinga mulut, leher, lengan dan tangan, perut kaki, punggung, kelamin dan anus semua dalam keadaan normal. Adapun pemeriksaan reflex didapatkan hasil positif. Bayi sudah BAB dan BAK. Asuhan yang diberikan diantaranya memandikan bayi, 63 mengajarkan ibu perawatan tali pusat, menjaga kehangatan dan memberitahu ibu mengenai tanda bahaya bayi baru lahir. Hasil pemeriksaan sudah sesuai dengan teori menurut Menurut Varney (2002), cirri-ciri bayi baru lahir normal adalah, Berat badan 2500-4000 gram, Panjang badan 48-53 cm, Lingkar dada 30,5-33 cm, Lingkar kepala 31-35,5 cm, Bunyi jantung anak 120-150 kali per menit, Pernafasan 30-60 kali per menit, Reflek hisap dan menelan sudah terbentuk, Reflek mata sudah baik, urine, mekonium akan keluar dalam 24 jam pertama, mekonium berwarna kuning kecoklatan. (Nanny, 2010) Asuhan yang diberikan juga sudah sesuai dengan teori yaitu Memandikan bayi Menunggu minimal 6 jam setelah lahir (Lebih lama jika bayi mengalami asfiksi atau hipotermi) (Affandy, 2007) 2. Bayi Baru Lahir 7 Hari (KN 2) Kunjungan neonatal ke-2 (KN-2) dilakukan pada kurun waktu hari ke-3 sampai dengan hari ke-7 setelah bayi lahir, adapun kunjungan neonatal pada bayi Ny. S dilakukan pada hari Jumat pada tanggal 21 Mei jam 15.00 WIB di Rumah pasien pada saat bayi berusia 7 hari, ibu mengatakan bayinya dalam keadaan baik tidak ada keluhan apapun, hasil pemeriksaan menunjukan hal yang sama dengan apa yang ibu katakana, hasil pemeriksaan dalam batas normal, terdapat peningkatan berat badan pada bayi yaitu sebesar 100 gr. Adapun asuhan yang diberikan yaitu agar ibu selalu menjaga kehangatan dan meneruskan untuk menjemur bayi setiap pagi dan mengingatkan kembali tanda bahaya bayi baru lahir. 3. Bayi Baru Lahir 14 Hari (KN 3) Kunjungan Neonatal ke-3 (KN-3) dilakukan pada kurun waktu hari ke-8 sampai dengan hari ke-28 setelah lahir. Kunjungan neonatal dilakukan oleh pengkaji pada saat bayi berusia 14 hari yaitu dilakukan pada hari jumat pada tanggal 28 Mei pukul 08.00 WIB d rumah pasien. Bayi dalam keadaan baik dan tidak 64 mengalami gangguan apapun, hasil pemeriksaan dalam batas normal, berat badan menunjukan kenaikan sebesar 200 gr. Asuhan yang diberikan yaitu mengingatkan kembali mengenai tanda bahaya bayi baru lahir, pemberian ASI Ekslusif dan memberitahu ibu jadwal imunisasi dasar lengkap. BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Setelah pengkaji melakukan asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. S di Puskesmas Ibrahim Adjie dari hasil yang didapat pada saat kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus sebagian besar tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan praktik. Maka pengkaji mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pada saat kehamilan Ny. S tidak mengalami masalah atau tanda bahaya pada kehamilan. Kehamilan berjalan dengan normal dan asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan teori dan kebutuhan. 2. Asuhan persalinan Ny. S tidak mengalami masalah dan persalinan berjalan dengan normal namun masih ada kekurangan dalam pelaksanaan IMD. 3. Pada masa nifas pengkaji hanya melakukan pengkajian sampai kunjungan ke, asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan dan Ny. S dalam keadaan baik tanpa ada penyulit. 4. Pada pemeriksaan Neonatus, kondisi bayi normal dan sehat tanpa ada kecacatan pada bayinya dan asuhan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori dan kebutuhan 5. Pendokumentasian asuhan kebidanan pada Ny. S sudah dilakukan mulai dari kehamilan, persalinan, masa nifas dan bayi baru lahir. B. SARAN 1. Institusi Pendidikan Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam menilai keterampilan mahasiswa agar dapat mengaplikasikan tindakan secara optimal dan lebih terarah sesuai dengan standar operasional. 2. Puskesmas Diharapkan laporan ini dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap setiap asuhan yang diberikan kepada klien agar dapat memberikan pelayanan yang 65 66 lebih baik lagi sehingga klien mendapatkan kepuasan dari pelayanan yang telah diberikan. DAFTAR PUSTAKA Dewi, Vivian nanny lia dan Tri Sunarsih. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika GrowUp Clinic. 2013. Inilah Penyebab Angka Kematian Ibu Meningkat di Indonesia. http://jabar.tribunnews.com/2013/02/04/angka-kematian-ibu-dan-anak-di-jabarmasih-tinggi Diakses pada tanggal 22 Mei 2015. Hanni, U,et.al. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika. JNPKKR DEPKES RI. 2008. Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: JNPK-KR DEPKES RI JNPKKR. Et.al. 2012. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal (Second ed). Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar, Riskesdas 2013. Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. KepMenKes RI No.900/MenKes/SKA/II/2000 Kementrian Kesehatan RI. Buku Saku pelayanan kesehatan ibu di fasilitas kesehatan dasar dan rujukan. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI Maritalia, Dewi. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Marmi, 2011. Asuhan Kebidanan Patologi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar Mayles. 2009. Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC Prawihardjo, Sarwono. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Prawihardjo, Sarwono. 2013. Ilmu Kebidanan.Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Profil Kesehatan Kota Bandung, 2013. http://Dinkes.bandung.go.id/wp-content/uploads/ 2013/10/BAB-III-PROFIL-KESEHATAN-KOTA-BANDUNG-TAHUN-12.pdf. diakses pada 22 Mei 2015 Rohani.dkk. 2011. Asuhan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika Saifuddin, Abdul. 2007. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo. Sulistiawati, Ari. 2005. Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Salemba Medika Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan (Four ed). Jakarta: EGC LAMPIRAN