ToT Perlindungan Anak dan Perempuan

advertisement
ToT Perlindungan Anak dan Perempuan
Dalam keluarga idealnya merupakan kehidupan yang dipenuhi dengan kehangatan, kasih
sayang, dan sikap saling menghormati. Tetapi kenyataan saat ini memperlihatkan bahwa
berbagai macam bentuk kekerasan di lingkungan ini sering terjadi baik kekerasan fisik, seksual,
maupun emosional. Hal ini sering terjadi dan anggota yang menjadi korban kebanyakannya
adalah perempuan dan anak- anak. Tindakan kekerasan ini tidak hanya kejadian tunggal, akan
tetapi kadang terulang, terus menerus dan dalam jangka waktu yang lama, tidak jarang
perempuan dan anak – anak yang menjadi korban tindak kekerasan ini mengalami gangguan
yang serius dan harus menjalani pengobatan dan perawatan dirumah sakit. Meskipun demikian,
tindak kekerasan jenis ini adalah kekerasan yang sulit diungkap, dengan alasan diantaranya
banyak pihak yang menganggap hal ini lumrah terjadi, dianggap sebagai masalah internal
keluarga yang harus ditutupi, juga sering korban dan pelaku menutupi kejadian dengan alasan
yang berbeda.
Rumah Sakit sebagai institusi yang dijadikan rujukan atau tempat untuk menangani gangguan
kesehatan dari korban tindak kekerasan ini dapat lebih berperan dalam usaha diagnosis, kuratif
atau bahkan rehabilitatif. Sehingga dalam suatu rumah sakit dibutuhkan tim yang dapat
mengidentifikasi pasien perempuan dan anak – anak yang menjadi korban tindak kekerasan ini.
Berdasarkan hal tersebut, Tim Perlindungan Anak dan Perempuan (TPAP) di Pusat Mata
Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung mengadakan Training Of Trainer (ToT) yang
1/2
ToT Perlindungan Anak dan Perempuan
berlangsung selama 2 hari pada tanggal 5-6 Agustus 2016 bertempat di Gedung B Pusat Mata
Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.
Dalam sambutannya Direktur Medik dan Keperawatan Pusat Mata Nasional RS Mata Cicendo
Dr. dr. Feti Karfiati, SpM(K), MKes berharap kegiatan TOT Perlindungan Anak dan Perempuan
ini dapat memberikan pemahaman kepada peserta mengenai hak anak dan perempuan serta
kebijakan mengenai perlindungan anak dan perempuan sehingga peserta dapat menyusun
Standar Operasional Prosedur penanganan korban tindak kekerasan, khususnya bagi pasien
Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung.
2/2
Download