bab iii metodologi penelitian - Perpustakaan Universitas Mercu Buana

advertisement
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pojok Bursa Universitas Mercu Buana. Objek
penelitian ini adalah perusahaan manufaktur otomotif yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2008-2012. Laporan keuangan yang diteliti adalah laporan
keuangan perusahaan manufaktur otomotif yang berakhir tanggal 31 Desember
2008 sampai dengan 31 Desember 2012, data perusahaan diperoleh dari data
website resmi Indonesia Stock Exchange yaitu www.idx.co.id.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kausal. Objek penelitian meliputi
perusahaan manufaktur otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Periode 2008 sampai dengan 2012. Penelitian ini berkaitan dengan pengaruh dari
variabel independen yang meliputi: tema lingkungan dan energi, tema tenaga
kerja, tema konsumen dan produk serta tema kemasyarakatan terhadap variabel
dependennya yaitu ROA (Return On Asset), ROI (Return On Investment) dan
ROE (Return on Equity).
51
52
C. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini merupakan pernyataan
singkat yang disimpulkan dari tujuan penelitian, tinjauan pustaka, dan merupakan
jawaban sementara atas perusahaan yang perlu diuji kembali. Suatu hipotesis
akan diterima jika hasil analisis data empiris membuktikan bahwa hipotesis
tersebut benar, begitu pula sebaliknya.
Menurut
Gray
et.
al., (1987) dalam Sembiring (2005), tumbuhnya
kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan
kritik karena menciptakan masalah sosial, polusi, sumber daya, dan limbah.
Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk menerima tanggung
jawab atas dampak aktivitas bisnisnya terhadap masyarakat. Perusahaan
dihimbau untuk bertanggung jawab terhadap pihak yang lebih luas dari pada
kelompok pemegang saham dan kreditur saja. Freedman (1962) dalam Gray
et. al., (1995a) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan untuk
memaksimalkan laba tidak secara universal lagi diterima.
Hipotesis 1
: Pengaruh pengungkapan tema lingkungan dan energi terhadap
ROA
Hipotesis 2
: Pengaruh
pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energi
terhadap ROI
Hipotesis 3
:
Pengaruh pengungkapan tema lingkungan dan energi terhadap
ROE
53
Menurut Cowen et. al., (1987), dalam Sembiring (2005). Dari sisi
tenaga kerja, dengan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja dalam suatu
perusahaan, maka tekanan pada pihak manajemen untuk memperhatikan
kepentingan tenaga kerja akan semakin besar. Program berkaitan dengan
tenaga kerja yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan,
akan semakin banyak dilakukan oleh perusahaan. Hal ini berarti program
tanggung
jawab
sosial
perusahaan
juga
semakin
banyak
dan
akan
diungkapkan dalam laporan tahunan.
Hipotesis 4
:
Pengaruh
pengungkapan
tema
ketenagakerjaan
terhadap
ROA
Hipotesis 5
:
Pengaruh pengungkapan tema ketenagakerjaan terhadap
ROI
Hipotesis 6
:
Pengaruh pengungkapan tema ketenagakerjaan terhadap
ROE
Menurut
Gray
et.
al., (1987) dalam Sembiring (2005), tumbuhnya
kesadaran publik akan peran perusahaan di tengah masyarakat melahirkan
kritik karena menciptakan masalah mutu produk dan tingkat safety produk.
Tekanan dari berbagai pihak memaksa perusahaan untuk menerima tanggung
jawab atas dampak aktivitas bisnisnya terhadap konsumen. Freedman (1962)
dalam Gray et. al., (1995a) menyatakan bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan untuk memaksimalkan laba tidak secara universal lagi diterima.
54
Hipotesis 7
:
Pengaruh pengungkapan tema produk dan konsumen terhadap
ROA
Hipotesis 8
:
Pengaruh pengungkapan tema produk dan konsumen terhadap
ROI
Hipotesis 9
:
Pengaruh pengungkapan tema produk dan konsumen terhadap
ROE
Dalam Sembiring (2005) dijelaskan, beberapa institusi akuntansi mulai
mempertimbangkan akuntansi sosial perusahaan pada pertengahan 70-an
(Ramanathan,
1976
dalam
Gray et.al.,
1995a)
yang bertujuan
untuk
mengakomodasi kebutuhan perusahaan dalam melaporkan tanggung jawab
sosialnya kepada masyarakat. Kemajuan yang dicapai sangat lambat dan
sporadis. Peneliti akuntansi mulai mengartikulasikan berbagai perspektif teori
yang berbeda dalam mendukung akuntansi sosial seperti decision usefullness
studies, economic theory studies, dan social and political theory studies.
Hipotesis 10 :
Pengaruh pengungkapan kemasyarakatan terhadap ROA
Hipotesis 11 :
Pengaruh pengungkapan kemasyarakatan terhadap ROI
Hipotesis 12 :
Pengaruh pengungkapan kemasyarakatan terhadap ROE
Uraian diatas, merupakan hipotesis pada Uji Partial. Sembiring (2005)
menjelaskan berbagai penelitian yang terkait dengan pengungkapan tanggung
jawab
sosial perusahaan
penelitian
menunjukkan
keanekaragaman
yang menunjukkan adanya hubungan
hasil.
yang signifikan
Seperti
antara
55
ukuran
perusahaan
dengan
pengungkapan tanggung
jawab
sosial
yang
dilakukan oleh Kelly (1981), Trotman dan Bradley (1981), Pang (1982),
Belkaoui dan Karpik (1989), Patten (1991,1992), Hackston dan Milne
(1996), Adams et. al., (1998), dan Gray et. al., (2001). Singh dan Ahuja
(1983) dalam Gray et. al., (2001) tidak menemukan hubungan antara kedua
variabel tersebut, sedangkan Cowen et. al., (1987) menemukan bahwa
hubungan hanya terjadi dengan beberapa kategori tanggung jawab sosial
tersebut bukan secara keseluruhan. Keanekaragaman hasil tersebut sebagian
disebabkan karena model yang dikembangkan merupakan model yang sangat
sederhana dan pengukuran yang digunakan juga tidak konsisten (Belkaoui dan
Karpik, 1989).
Hubungan antara pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
dengan laba merupakan hal sulit untuk dipahami. Misalnya Freedman dan
Ulmann (1986), Belkaoui dan Karpik (1989), Hackston dan Milne (1996)
menemukan
tidak
ada
hubungan
antara variabel
tersebut,
sedangkan
Freedman dan Jaggi (1988) serta Donovan dan Gibson (2000) menemukan
hubungan yang negatif dari variabel tersebut. Pada sisi lain beberapa
penelitian yang disebutkan dalam Hackston dan Milne (1996) seperti
Bowman dan Haire (1976) serta Preston (1978) menemukan hubungan yang
signifikan, sedangkan Gray et al., (2001) menemukan hubungan yang
bervariasi setiap tahun untuk kedua variabel tersebut.
56
Hipotesis 13 :
Pengaruh pengungkapan tema-tema tanggung jawab sosial
perusahaan secara bersama-sama terhadap ROA
Hipotesis 14 :
Pengaruh pengungkapan tema-tema tanggung jawab sosial
perusahaan secara bersama-sama terhadap ROI
Hipotesis 15 :
Pengaruh pengungkapan tema-tema tanggung jawab sosial
perusahaan secara bersama-sama terhadap ROE
D. Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran
Konsep dasar dari pengertian definisi operasional adalah untuk
mendapatkan
data
yang
akan
dianalisis
dengan
tujuan
untuk
mengoperasionalkan konsep-konsep penelitian menjadi variabel penelitian
serta cara pengukurannya. Berdasarkan kerangka pemikiran, operasional
variabel dalam penelitian ini dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X)
Variabel independen, yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel yang lainnya (variabel
dependen). Variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini dalam
hubungannya dengan kinerja keuangan perusahaan adalah luas pengungkapan
sosial perusahaan. Dalam penelitian ini luas pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan diukur dari perhitungan terhadap kalimat pengungkapan
sosial
perusahaan
yang
terdapat
dalam
laporan
tahunan
dengan
57
mengklasifikasikannya kedalam empat tema, yaitu tema lingkungan dan
energi; tema tenaga kerja;
tema konsumen dan produk; serta tema
kemasyarakatan.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, variabel independen penelitian ini
terdiri dari:
a. Tema lingkungan dan energi (X1)
Tema lingkungan dan energi disini didefinisikan sebagai bentuk
kepedulian perusahaan terhadap kelestariaan lingkungan alam dan
ketersediaan energi dalam tataran praktis aktivitas yang dilakukan
perusahaan dalam hal ini antara lain riset limbah industri, proteksi pada
lingkungan, konservasi bahan alam dan lain-lain.
b. Tema tenaga kerja (X2)
Tema tenaga kerja didefinisikan sebagai bentuk kepedulian perusahaan
terhadap kesejahteraan para karyawannya baik secara fisik maupun non
fisik. aktivitas yang dilakukan dalam tema ini antara lain pemeriksaan
kesehatan, pemberian insentif, training/pendidikan dan lain-lain.
c. Tema konsumen dan produk (X3)
Tema konsumen dan produk disini merupakan bentuk kepedulian
perusahaan
terhadap
pihak
yang
mengkonsumsi
produk
yang
dihasilkannya. Monitoring keselamatan pelanggan, kontrol kualitas,
pengeluaran untuk kepentingan pelanggan merupakan beberapa contoh
58
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam tema konsumen
dan produk.
d. Tema kemasyarakatan (X4)
Tema kemasyarakatan disini merupakan aktivitas perusahaan dalam
rangka ikut membangun kesejahteraan sosial di lingkungan perusahaan.
Adapun aktivitas yang dilakukan antara lain pemberian sumbangan dan
donasi, penyediaan fasilitas kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Adapun dasar pemilihan tema-tema pengungkapan sosial yang
digunakan sebagai indikator luas tanggung jawab sosial perusahaaan dalam
penelitian ini adalah:
1. Klasifikasi pengungkapan sosial kedalam 4 tema ini mengacu pada
penelitiaan yang dilakukan oleh Machfoedz Mas’ud dalam Dini (2004)
dalam Widaryanti dan Ndaruningpuri (2008).
2. Pengukuran dengan menghitung kalimat pengungkapan tanggung jawab
sosial mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005)
yang mengadopsi penelitian yang dilakukan oleh Hackston dan Milne.
Ketujuh kategori tersebut dijabarkan ke dalam 78 item pengungkapan
yang telah disesuaikan dengan kondisi yang ada di Indonesia.
59
Check list dilakukan dengan melihat pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan dalam empat variabel independen tersebut. Perhitungan
untuk menentukan skor indeks pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan adalah sebagai berikut ini.
1) Setiap item diberi skor 1 jika diungkapkan dan skor 0 jika tidak
diungkapkan.
2) Perhitungan indeks tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan diukur dengan rasio total skor yang diperoleh dengan skor
maksimal yang dapat diperoleh. Skor maksimal tiap-tiap blok berbeda
sesuai penyesuaian yang telah dilakukan pada masing-masing blok.
Indeks pengukuran diformulasikan sebagai berikut ini.
INDEKS =
2.n
k
Notasi:
n = jumlah skor pengungkapan yang diperoleh, dan
k = jumlah skor maksimal pengungkapan pada masing-masing
tema.
60
2. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen, yaitu variabel yang dipengaruhi atau menjadi
akibat karena adanya variabel independen. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kinerja keuangan perusahaan. Pengukuran kinerja
keuangan dalam penelitian ini menggungakan penilaian analisis rasio.
Penelitian ini menggunakan untuk mengetahui tingkat profitabilitas
perusahaan menggunakan :
1. Rasio Return On Asset (ROA), adalah kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Selain itu, rasio
tersebut juga menunjukan tingkat efisiensi investasi yang tampak pada
tingkat perputaran aktiva (Rahma,2003 dalam Widaryanti dan
Ndaruningpuri, 2008). Menurut Kasmir (2010: 202), secara sistematis
rasio tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:
ROA = Laba Bersih Setelah Pajak
Total Asset
2. Rasio Return On Investment (ROI), adalah Menurut James & John (2012)
adalah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk dapat
mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang
ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasinya perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan. Secara sistematis rasio tersebut dapat
diformulasikan sebagai berikut :
ROI = Net Profit Margin x Perputaran Asset
61
3. Rasio Return On Equtiy (ROE), adalah perbandingan antara jumlah laba
yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah
modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di lain pihak atau dengan
kata lain profitabilitas modal sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan
dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan
keuntungan.
ROE = Laba Bersih Setelah Pajak
Ekuitas Pemegang Saham
Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No.
Variabel
Definisi Operasinal
1.
Y; Kinerja
keuangan (ROA)
Kemampuan perusahaan dalam
memperolah laba
ROA
(Return On
Assets)
Rasio
2
Y; Kinerja
keuangan (ROI)
Kemampuan perusahaan dalam
mengelola dana dalam bentuk
aktiva
ROI (Return
On
Investment)
Rasio
3
Y; Kinerja
keuangan (ROE)
Jumlah laba yang tersedia untuk
pemegang saham
ROE (Return
On Equity)
Rasio
X1 ;Tema
Lingkungan dan
Energi
Luas pengungkapan tanggung
jawab sosial dengan
membandingkan jumlah
pengungkapan yang dilakukan
dengan jumlah pengungkapan
yang seharusnya
CDSR
berdasarkan
SNA 8,
Sembiring
Rasio
4
Indikator
Skala
Pengukuran Ukur
Variabel
62
5
6
7
Luas pengungkapan tanggung
jawab sosial dengan
X2 ;Tema Tenaga membandingkan jumlah
Kerja
pengungkapan yang dilakukan
dengan jumlah pengungkapan
yang seharusnya
Luas pengungkapan tanggung
jawab sosial dengan
X3 ; Tema
membandingkan jumlah
Konsumen dan
pengungkapan yang dilakukan
Produk
dengan jumlah pengungkapan
yang seharusnya
X4 ; Tema
Kemasyarakatan
Luas pengungkapan tanggung
jawab sosial dengan
membandingkan jumlah
pengungkapan yang dilakukan
dengan jumlah pengungkapan
yang seharusnya
CDSR
berdasarkan
SNA 8,
Sembiring
Rasio
CDSR
berdasarkan
SNA 8,
Sembiring
Rasio
CDSR
berdasarkan
SNA 8,
Sembiring
Rasio
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi, yaitu metode yang menghimpun informasi untuk
menyelesaikan masalah yang ada dengan dokumen, dalam hal ini berupa laporan
keuangan perusahaan perusahaan industri otomotif yang terdaftar dan aktif di
BEI, yang terdapat dalam Indonesia Capital Market Directory dan Jakarta Stock
Industrial Classification periode 2008-2012. Sumber data melalui Pojok Bursa
UMB dan website resmi Indonesia Stock Exchange yaitu www.idx.co.id.
Sedangkan data mengenai teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu diperoleh
dari studi pustaka (literature) yang berhubungan dengan informasi yang
diperlukan.
63
F. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu
data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan kembali oleh pihak
pengumpul data primer atau oleh pihak lain. Penggunaan data sekunder
merupakan cara yang paling efisien, baik dari sisi akuntansi maupun biaya
dibandingkan dengan penggunaan data primer. Selain itu data sekunder berupa
laporan keuangan perusahaan yang tersedia di BEI mempunyai reliabilitas yang
cukup dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya karena telah diaudit oleh
auditor independen.
G. Populasi dan Penentuan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini
merupakan laporan keuangan dan
catatannya serta data finansial dari perusahaan industri otomotif yang terdaftar
di BEI periode 2008-2012. Berdasarkan data yang diperoleh dari Indonesian
Capital Market Directory (ICMD) dan Jakarta Stock Industrial Classification
(JASICA) 2008-2012 diketahui bahwa perusahaan perusahaan yang tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 13 perusahaan.
64
2. Metode Pengambilan Sampel
Teknik pemilihan sampel dilakukan secara purposive sampling yaitu
atas dasar ketentuan karakteristik sampel dan kriteria pemilihan sampel yang
ditentukan. Kriteriannya meliputi :
1. Perusahaan industri otomotif terdaftar di BEI tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012.
2. Data laporan keuangan lengkap tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
65
Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh :
H. Metodes Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai
berikut : Statistik Deskriptif, Uji Asumsi Klasik, Uji Koefisien Determinasi, dan
Uji Hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif merupakan proses data penelitian dalam bentuk
tabulasi sehingga mudah dipahami dan diinterprestasikan. Statistik deskriptif
ini digunakan untuk mendeskripsikan data dan meringkas data yang
diobservasi.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis statistik dengan menggunakan SPSS versi 18.0. Peneliti
melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian
66
hipotesis. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan terdiri atas uji normalitas,
uji multikolonearitas, uji autokorelasi, dan uji heterokedasitas.
a. Uji Normalitas
Dalam
penelitian
ini,
uji
normalitas
data
menggunakan
Kolmogrov-Smirnov test. Tujuan pengujian tersebut adalah untuk menguji
apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal atau tidak. Perumusan hipotesa untuk uji normalitas,
yaitu :
-
H0 : data normal
-
Ha : data tidak normal
Jika Asymp. Sig. > 0,05 (H0 diterima : data normal) dan jika Asymp.
Sig. < 0,05 (H0 ditolak : data tidak normal).
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen
(Imam Ghozali, 2013:105). Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi
di antara variabel independen. Pengujian multikolinieritas dilakukan
dengan melihat :
-
Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen
banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen.
67
-
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar
variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas
0,9), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak
adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti
bebas dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan
karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.
-
Multikolonieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya
(2) VIF (variance inflation factor). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤
0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Cara yang dapat dilakukan jika
terjadi multikolinieritas, yaitu:
i. mengeluarkan satu,
ii. atau lebih variabel independen yang mempunyai korelasi tinggi
dari model regresi dan identifikasi variabel independen lainnya
untuk membantu prediksi,
iii. menggabungkan data cross section dan time series (pooling data)
menambah data penelitian
c. Uji Autokolerasi
Uji Autokolerasi digunakan untuk menunjukkan adanya kolerasi
antara error dengan error periode sebelumnya. Pada asumsi klasik, hal ini
68
tidak boleh terjadi. Uji autokolerasi dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode Durbin-Watson (DW). Jika nilai Durbin-Watson
terletak diantara dU dan 4-dU maka disimpulkan tidak terjadi pelanggaran
autokolerasi. Data yang baik adalah data yang memiliki hasil uji tidak
terdapat autokolerasi. Dasar pengambilan keputusan uji autokolerasi (DW)
sebagai berikut :
1. Jika 0 < d < dl, tidak ada autokorelasi positif maka keputusan ditolak.
2. Jika dl ≤ d ≤ du, tidak ada autokorelasi positif maka keputusan tidak
dapat diputuskan.
3. Jika du < d < 4-du, tidak ada autokorelasi positif maupun negatif maka
keputusan diterima.
4. Jika 4-du ≤ d ≤ 4-dl, tidak ada autokorelasi negatif maka tidak ada
keputusan.
5. Jika 4-dl < d < 4, tidak ada autokorelasi negatif maka keputusan
ditolak.
d. Uji Heterokedasitas
Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah model
regresi yang digunakan mengandung variasi residual yang bersifat
heterokedastisitas (varians dari setiap error bersifat heterogen). Model
regresi yang baik tidak terjadi heterokedastisitas (bersifat homogen).
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan uji park test.
69
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan
variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu.
Nilai R² berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variabel-variabel dependen. Secara umum koefisien
determinasi untuk data silang (cross section) relatif rendah karena adanya
variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data
kurun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi
yang tinggi.
4. Uji Hipotesis
a. Uji F (Uji Serentak)
Uji F atau uji serentak merupakan pengujian yang dilakukan untuk
mengetahui ada atau tidaknya hubungan seluruh variabel bebas, secara
bersama-sama, terhadap variabel terikatnya. Penelitian ini dengan
membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel pada tingkat
keyakinan tertentu, dengan ketentuan interval kepercayaan sebesar 95%
dan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Perumusan hipotesa untuk Uji F adalah sebagai berikut:
70
Ho1 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap ROA pada
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
Ha1 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
ROA
pada
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
Ho2 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
bersama-sama
tidak berpengaruh terhadap ROI pada
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
Ha2 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
ROI
pada
71
Ho3 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
bersama-sama
tidak
berpengaruh
terhadap
ROE
pada
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
Ha3 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap
ROE
pada
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
Dengan ketentuan jika F hitung > F tabel (sig. < 0,05) maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Dan jika F hitung < F tabel (sig. > 0,05) maka Ho
diterima dan Ha ditolak.
b. Uji T (Uji Individu)
Uji t ini digunakan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh
antara masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat. Uji t
membandingkan nilai t hitung dengan t tabel, dengan ketentuan interval
kepercayaan sebesar 95% dan tingkat signifikansi sebesar 5%.
Perumusan hipotesa untuk Uji t adalah:
Ho1 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
72
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
partial tidak berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan
automotif di BEI periode 2008-2012.
Ha1 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
partial berpengaruh terhadap ROA pada perusahaan automotif
di BEI periode 2008-2012.
Ho2 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
partial tidak berpengaruh terhadap ROI pada perusahaan
automotif di BEI periode 2008-2012.
Ha2 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk dan konsumen; Pengungkapan kemasyarakatan secara
partial berpengaruh terhadap ROI pada perusahaan automotif
di BEI periode 2008-2012.
Ho3 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk
dan
konsumen;
Pengungkapan
kemasyarakatan
73
secara partial tidak
berpengaruh
terhadap
ROE
pada
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
Ha3 :
Pengungkapan
tema
lingkungan
dan
energy;
Pengungkapan tema ketenagakerjaan; Pengungkapan tema
produk
dan
konsumen;
secara partial berpengaruh
Pengungkapan
terhadap
kemasyarakatan
ROE
pada
perusahaan automotif di BEI periode 2008-2012.
Dengan ketentuan jika t hitung < t tabel (sig. > 0,05) maka Ho
diterima artinya tidak ada pengaruh signifikan sebaliknya jika t hitung > t
tabel (sig. < 0,05) maka Ho ditolak artinya terdapat pengaruh yang
signifikan.
c. Analisis Regresi Linear
Analisis regresi linear digunakan untuk menaksir atau meramalkan
nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dinaikan atau
diturunkan. Analisis ini didasarkan pada hubungan satu variabel dependen
atau lebih variabel independen . Jika hanya menggunakan satu variabel
independen
maka
disebut
Analisis
Linear
Sederhana,
dan
jika
menggunakan lebih dari satu veriabel independen maka disebut Analisis
Regresi Linear Berganda (Multiple Regresion).
74
Pada penelitian ini, terdapat 3 Model Regresi diantaranya:
Model Regresi 1 :
Model Regresi 2 :
75
Model Regresi 3 :
Download