KWH - Teknik Elektro Undip

advertisement
Makalah Seminar Kerja Praktek
PROSES PENGAMBILAN DATA ENERGI (KWH) METER ELEKTRONIK PADA GARDU
INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3BJB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT
PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG
Irawan Dwi Utomo1, Ir. Tedjo Sukmadi, MT2.
Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia
Email : [email protected]
1
2
ABSTRACT
Seiring dengan berkembangnya perindustrian di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat,
maka kebutuhan energi pun terus meningkat setiap tahunnya. Hingga saat ini, listrik masih merupakan sumber energi
yang utama untuk mendukung aktivitas tersebut.
PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha untuk menyuplai energi listrik yang ada dengan
seoptimal mungkin seiring dengan semakin meningkatnya konsumen energi listrik. Agar dapat memanfaatkan
energi listrik yang ada serta menjaga kualitas sistem penyaluran dan kerusakan peralatan, maka diperlukan suatu
sistem pengaman dan sistem pemeliharaan instalasi gardu induk. Beberapa permasalahan pada transmisi belum
dapat disolusikan dengan baik, tercatat susut transmisi masih mencapai 2% di tahun 2006. Nilai susut belum dapat
dipetakan dan dihitung dalam cakupan yang lebih kecil. Meter transaksi sebuah alat berupa kWh meter yang
diharapkan dapat mencatat konsumsi dan distribusi listrik yang mengalir pada sisi transmisi. Berbagai jenis meter
transaksi digunakan pada tiap-tiap Gardu Induk. Mulai dari produksi Scheider, Nexus, dll.
Meter Transaksi merupakan suatu system remote reading otomatis / manual yang berfungsi untuk
mengambil data meter transaksi dan mengirimkannya ke Neraca Energi untuk diproses lebih lanjut. Prioritas
pemasangan system ini adalah Gardu Induk – Gardu Induk yang memiliki 3 buah atau lebih trafo incoming dan tidak
memiliki sarana komunikasi TELICON atau jaringan intranet. Diharapkan dapat mengatasi permasalahan kesulitan
dalam pengambilan data meter transaksi sehigga dapat dilakukan secara otomatis dan terjadwal, kemudian
mengirimkan ke Neraca Energi untuk proses yang lebih lanjut.
Kata Kunci : Meter Transaksi, Nexus, Schneider, Gardu Induk,
telah memiliki fasilitas jaringan komunikasi
intranet.
I.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Salah satu peralatan utama jaringan
transmisi yaitu meter transaksi, meter transaksi
adalah peralatan tenaga listrik berupa kWh meter
yang berfungsi untuk merekam berbagai aktivitas
konsumsi listrik hingga kondisi kualitas listrik
yang dihasilkan oleh PLN mulai dari sisi incoming
trafo hingga distribusi kepada pelanggan.
Dalam kesatuan meter elektronik dengan
system remote reading dalam dalam penggunaan
sehari-hari sering disebut kWh meter transaksi.
Meter transaksi mempunyai kesatuan yang sangat
besar. Sistem ini adalah suatu system untuk
pengambilan data loger / load profile data pada
meter kWh yang akan diolah menjadi besaran
angka transaksi dan dikirim ke bidang operasi
system melalui aplikasi neraca energy sebagai
transfer energy tenaga listrik ke PLN Distribusi.
Pada mulanya prioritas pemasangan system ini
adalah pada gardu induk yang mempunyai
kapasistas trafo lebih dari dua buah atau lebih, dan
I.2
Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini
adalah :
1. Mempelajari system kerja dan mengetahui
fungsi jaringan intranet yang sudah terpasang
pada setiap gardu induk
2. Mempelajari proses pengambilan data
transaksi kWh meter
3. Melakukan pemantauan kinerja kWh meter
transaksi
4. Mengetahui historical kWh meter bila terjadi
sesuatu karena dilengkapi meter log box
memory.
I.3
Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang dibahas terfokus
dan tidak melebar, maka pembahasan yang
diambil dalam Kerja Praktek ini mengambil
batasan masalah sebagai berikut:
1
1. KWH Meter yang dibahas adalah KWH
Meter Elektronik dengan merek Nexus
penarikan kabel PT melalui Box PT yang
dilengkapi MCB ke panel kWh meter. Untuk
keperluan kWh meter transaksi, maka rangkaian
arus dari sekunder CT dan PT tidak diijinkan
digunakan untuk keperluan lain (sesuai Grid Code
Jamali 2007 MC 2.4.10).
1262 / 1272
2. Software data yang digunakan adalah
Communicator Ext
3. Data yang ditampilkan merupakan data
logger yang beroperasi pada GI Srondol
150kV pada bulan Maret – April 2011
4. Simulasi program dilakukan hanya pada
software Communicator Ext versi Lite
(distribusi umum)
5. Simulasi alat dilakukan pada keadaan
tidak beroperasi / mati.
II.
2.1.5 Auxilliary Power Supply
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
catu daya untuk supply funsgi fitur dari kWh
meter, misalnya untuk supply memory, display,
internal modem, register, processor.
2.1.6 Register
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk mencatat besaran pengukuran (energy dan
demand).
DASAR TEORI
2.1 KWH Meter
Merupakan sebuah perangkat yang didesain
guna merekam aktivitas konsumsi energy listrik.
Dalam
perkembangannya
KWH
meter
konvensional yang masih mengunakan piringan
berputar
telah
banyak
diganti
dengan
pemanfaaatan digital elektronik, baik untuk
konsumsi 1 fasa maupun 3 fasa.
2.1.7 Processor
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk memproses besaran pengukuran dalam kWh
meter menjadi informasi yang tercatat dalam
Logging, Event, History, DI/Do, dll.
2.1.8 Memori
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk menyimpan besaran pengukuran pada
periode waktu tertentu (register, event, logging,
historical)
2.1.1 Display
Bagian dari kWh meter berfungsi untuk
menampilkan informasi dan status pencatatan
meter, terdiri atas normal mode, alternate mode
dan test mode.
2.1.9 Analog to Digital Converter
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk memproses besaran analog ke besaran
digital.
2.1.2 LED
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk pengujian pulse kWh dan kVArh, dimana
antara fungsi kWh dan kVArh ada yang terpisah
(dedicated) dan ada juga yang menggunakan satu
Led untuk fungsi kWh dan kVArh. Perubahan
fungsi pada Led bisa dilakukan dari software.
2.1.10 Input / Output
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk menerima / menyediakan besaran – besaran
pengukuran
berupa
pulse
yang
dapat
diintegrasikan dengan device lain (kWh, DCS,
Data Reg).
2.1.3 Tombol Reset
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk mereset / freeze manual nilai pengukuran
antara lain :
 Mereset demand seperti nilai kVA Max,
tanggal terjadi kVA Max dan jam kVA Max
 Freeze manual untuk nilai energy (kWh,
kVArh, kVAh)
2.1.11 Modem Internal
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
untuk melakukan akses ke kWh meter remote
reading melalui dial uo PSTN / Fiber Optic Link.
2.1.12 Optical Port
Optical Port berfungsi untuk melakukan
akses ke kWh meter secara local (download)
melalui serial to optic (optical probe)
2.1.4 Transformator Arus (CT) dan Tegangan
(PT)
Bagian dari kWh meter yang berfungsi
mengubah besaran arus dan tegangan untuk input
ADC (analog to digital converter). CT/PT yang
digunakan adalah kelas pengukuran dengan
akurasi 0,5 atau 0,2. Penarikan kabel CT langsung
ke terminal panel kWh meter, sedangkan
2.1.13 Serial Port
Serial Port berfungsi untuk melakukan
akses ke kWh meter secara langsung
2
menggunakan kabel serial (RS232 dan atau
RS485).
2.1.14 Ethernet Port
Ethernet Port berfungsi untuk melakukan akses ke
kWh meter melalui kabel UTP (RJ45) atau
jaringan Ethernet (TCP/IP).
2.1.15 Batere
Batere berfungsi untuk mempertahankan
data di memori dan waktu realtime (Jam internal
kWH) selama waktu tertentu.
Gambar 3.2 Remote Koneksi melalui saluran telepon
menggunakan RS
RS-485
2.1.16 Terminal Grounding
Terminal grounding berfungsi untuk
melindungi kWh meter dari tegangan lebih yang
disebabkan oleh peter / switching.
3.2 Media komunikasi
Media komunikasi dapat dibedakan
menjadi menggunakan kabel (wired) dan media
wireless seperti GSM, GPRS, dan internet.
 Wired
Media komunikasi tipe wired dapat dibagi
menjadi serial RS232/485, PSTN (public
Switched Telephone Network), LAN dan
Fibre Optic.
o Direct / Physical
Media Komunikasi pada kWh meter yang
menggunakan kabel RS232/485.
o PSTN
Media komunikasi untuk mengakses kWh
meter yang menggunakan kabel telepon 2
wire / PSTN (Public Swithed Telephone
Network).
o LAN
Media komuniaksi pada kWh meter yang
menggunakan kabel LAN (Local Area
Network).
o Fibre Optic
Media komunikasi pada kWh meter yang
menggunakan kabel Fibre Optic (FO).
 Wireless
Media komunikasi untuk mengakses kWh
meter yang menggunakan media GSM, GPRS,
dan internet.
o GSM/GPRS
Media komunikasi ppada kWh meter yang
menggunakan media GSM / GPRS dari
provider selluler
o Internet
Media komunikasi pada kWH meter yang
menggunakan media internet dari provider
penyedia layanan jasa internet.
2.1.17 Proteksi Mekanik
Proteksi Mekanik berfungsi untuk
menagamnakan kWh meter dari perubahan
konfigurasi yang mempengaruhi pengukuran yang
dilakukan secara remote / local.
2.1.18 Data Log
Data log berfungsi untuk
ntuk menyimpan
rekaman data log profile per interval yang
ditentukan (30 atau 60 menit).
III. METER
ELEKTRONIK
DENGAN
SISTEM
REMOTE
READING
SEBAGAI METER KWH TRANSAKSI
GI 150 KV SRONDOL KE PLN
DISTRIBUSI JATENG-DIY
DIY ATAU APJ.
SEMARANG
3.1 Sistem Komunikasi
Pada subbab ini akan dibahas
has secara garis
besar mengenai media komunikasi metode
koneksi dari loader ke meter dan metode
met
pengambilan data dari meter.
Gambar 3.1 Diagram Komunikasi
3
3.3 Metode Koneksi
Metode
komunikasi
dari
loader
(laptop/PC) ke kWh meter dapat menggunakan
port serial, port dial up, atau port TCP/IP
 Serial RS232/RS485
Metode koneksi dari laptop / PC ke kWh
meter dengan menggunakan kabel RS 232
atau RS485.
 Dial-up
Metode koneksi dari laptop / PC ke kWh
meter dengan menggunakan saluran telepon
PSTN/GSM.
 TCP/IP
Metode koneksi dari laptop/PC ke kWh meter
dengan menggunakan port TCP/IP (Ethernet).
3.5 Peralatan Komunikasi
Peralatan komunikasi yang dimaksud
adalah peralatan yang terpasang untuk keperluan
pengambilan data meter secara remote reading
atau automatic (AMR), diantaranya server,
modem eksternal, mini PABX, dan converter
serial.
 Server
Server atau disebut juga dengan FEP (Front
End Processor). Peralatan komunikasi yang
berfungsi untuk mengakuisisi / mengambil
data meter secara serial / dial up / TCP/IP dan
mengirimkannya ke database master AMR
melalui media komunikasi (berdasarkan
urutan prioritas) :
o Intranet PLN P3B
o GPRS
o JWOTS
o PSTN
Di dialam Front End Processor akan ditanam
software sebagai berikut :
o Software pengambil data meter
o Database local menggunakan My
SQL
o Scheduler dan Autouploader
Instalasi software di atas akan dilakukan oleh
staff FASOP PLN P3B setelah pemasangan
fisik system selesai.
Spesifikasi minimum Front End Processor
adalah :
o Merk / Tipe
: HP / dx2180MT
o Processor
: Intel Pentium
4.3.0 GHz
o Memori
: 512 MB
o Harddisk
: 40 GB
 Modem Eksternal
Peralatan komunikasi yang berfungsi untuk
mengubah sinyal analog menjadi digital atau
sebaliknya melalui kode –kode yang sudah
ditentukan. Modem eksternal standar ini
berguna sebagai alat bantu komunikasi antara
FEP dengan kWh meter. Modem ini akan
dipasang pada serial port no.1 (com 1) dari
server FEP.
Spesifikasi mimimum dari Modem Eksternal
ini adalah :
o Merk/Tipe
:
D-Link
/
DFM560-EL
o Pasangan
: Luar
o Kecepatan
: 1,2 – 56 kbps
 Mini PABX
Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai
switch/pembagi dari satu line menjadi
beberapa extension. Digunakan sebagai media
3.4 Metode Pengambilan
Metode pengambilan data dari meter
secara garis besar dibedakan menjadi 3 yaitu
pengambilan data secara local, remote dan
automatic (AMR).
 Lokal
Metode pengambilan data kWh meter secara
langsung ke meter menggunakan software
baca sesuai jenis meternya atau pembacaan
langsung stand display/register.
o Manual
Metode pengambilan data kWh meter
dengan pembacaan dan pencatatan
langsung stand register dimana meter
terpasang
o Direct
Metode pengambilan data kWh meter
dengan menggunakan kabel direct
(RS232/485) yang dihubungkan antara
laptop/loader dengan meternya.
o Optical
Metode pengambilan data kWh meter
dengan menggunakan optical probe yang
dihubungkan ke optical port pada meter
dengan laptop/loader.
o TCP/IP
Metode pengambilann data kWh meter
dengan menggunakan kabel LAN tanpa
menggunakan
media
komunikasi
internet/intranet.
 Remote Reading
Metode pengambilan data kWh meter dengan
pengambilan jarak jauh melalui media
komunikasi (PSTN, LAN, GSM, Ethernet)
o AMR (automatic meter reading)
Metode pengambilan data kWh meter
secara otomatis dengan pengambilan jarak
jauh melalui media komunikasi secara
terjadwal.
4

komunikasi dial-up local antara kWh meter
dengan FEP mengingat kondisi teknologi
meter existing 50% masih menggunakan
metode diap-up sebagai sarana remote
reading. Meskipun demikian, system yang
dibangun sudah mengantisipasi penggunaan
metode lain sebagai sarana remote reading
(missal IP-Base Meter).
Spesifikasi minimum mini PABX adalah :
o Merk / Tipe
: PANASONIC /
KXT-308DN
o CO-Line / ext : 3/8
Konverter
Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai
perubah metode komunikasi yang satu ke
metode komunikasi serial yang lain.
o Konverter 232 / 485
Peralatan komunikasi yang berfungsi
sebagai perubah media komunikasi dari
RS 232 ke RS 485
o Konverter Serial to TCP/Ip
Peralatan komunikasi yang berfungsi
sebagai perubah media komunikasi dari
serial ke TCP/ IP.
o Konverter RJ45 to TCP
Peralatan komunikasi yang berfungsi
sebagai perubah media komunikasi dari
RJ 45 ke TCP
IV.
8
9
UC232A)
Socket DB-9
(Female)
Socket DB-15 (Male)
BH
1
BH
1
b. Ganti modem GSM dari meter tipe
SL7000 yang sudah terpasang dengan
modem PSTN.
c. Pasang meja computer sedekat dan
seaman mungkin dengan panel metering
denan memperhatiakn segi estetika
ruangan
d. Jika panel metering belum terpasang,
meja dipasang di ruang relai / panel
control denan memperhatiakan segi
estetika ruangan
e. Pasang FEP pada meja computer
f. Pasang modem D-LINK dan hubungkan
dengan serial port (COM-1) FEP
g. Pasang USB to Serial Adapter (UC232A)
ke salah satu port USB di panel belakang
FEP
h. Hubungkan modem GSM ke FEP melalui
adapter pada point 7, untuk menghindari
kemungkinan
interferensi
frekuensi
modem GSM terhadap peralatan relay,
jika memungkinkan pasang modem GSM
diluar / dekat jendela ruang panel control.
Buatlah kabel serial baru menggunaka
kabel LAN (category 5) dengan koneksi
pin sebagai berikut :
PROSEDUR
PENGOPERASIAN
METER TRANSAKSI
Tabel 4.2 Konfigurasi Koneksi PIN DB 15-DB 9
DB 15 Male DB 9 Female
1
1
6
2
2
3
8
4
9
5
7
6
12
7
11
8
9
4.1
4.1.1
Instalasi Sistem
Front End Processor + Modem
Eksternal
a. Sediakan material yang diperlukan seperti
pada table di bawah ini :
Tabel 4.1 Material dalam instalasi FEP + Modem
Eksternal
No.
MATERIAL
SATUAN JUMLAH
Komputer Merk /
1
Tipe : HP /
SET
1
dx2180MT
Modem GSM Merk /
2
Tipe : FARGO /
SET
1
MAESTRO 100
Modem FEP Merk /
3
Tipe : D-LINK /
SET
1
DFM 560-EL
4
Kabel Roll
BH
1
5
Meja PC
SET
1
6
Kabel LAN + Socket
m / pcs
Secukupnya
USB to Serial
BH
1
7
Adapter (ATEN –
4.1.2 Mini PABX
a. Sediakan material seperti pada table di
bawah ini :
Tabel 4.3 Material dalam instalasi Mini PABX
No MATERIAL
SATUAN JUMLAH
PABX Merk / Tipe :
1
Panasonic / KXTSET
1
308DN
2
Kabel Drop Wire
Secukupnya
Rosset dilengkapi
BH
24
3
dengan arrester
4
Kabel Roll
BH
1
5
5
6
Kabel Ties
Kabel + Socket RJ 11
SET
SET
melalui meter secara keseluruhan dilakukan
tanggal 1 setiap bulannya pukul 10.00 pagi untuk
kemudian dilakukan rapat koordinasi untuk
menyeimbangkan rekaman energy konsumsi
pembangkit, transmisi, dan distribusi.
1
24
b. Hal – hal yang perlu diketahui pada
PABX ini adalah :
- PABX sudah disetting sesuai dengan
kebutuhan system remote reading
- Jika ada pemakaian bersama saluran
PSTn / JWOTS, untuk menelepon
keluar (PSTN/JWOTS) operator harus
mendial angka 0 terlebih dahulu,
misalnya yang dituju adalah 12345,
maka operator harus mendial angka 0,
setelah nada dial baru dapat mendial
12345.
- Pada saat terjadi gangguan PABX,
saluran telepon (PSTN / JWOTS)
secara otomatis akan dihandel
pesawat operator (100)
- Selalu gunakan kabel tipe drop-wire
untuk menghubungkan PABX dengan
meter.
c. Pasang mini PABX di dalam panel
metering dengan memperhatikan segi
estetika dalam panel metering
d. Alokasi ekstention :
100
: Operator (dihubungkan
jika ada pemakaian line
PSTN / JWOT bersama)
101 – 107
: Dihubungkan ke modem
US-Robotics pada meter
trafo 1, 2, 3, dst
108
: Dihubungkan ke modem
D-Link pada FEP
e. Alokasi CO line :
CO 1
: Line PSTN (Telkom)
CO 2
: Line TELICON (JWOTS)
f. Setiap ekstention dan CO Line dilengkapi
dengan arrester telepon yang terpasang
pada rosset
g. Hubungkan ground PABX dengan
terminal ground pada panel
h. Port – port yang digunakan pada PABX
dapat dilihat pada gambar berikut.
4.2.1
Koneksi ke Meter
Sebelum melakukan download, jalankan
software Communicator Ext yang merupakan
software
programming/reading
yang
diperuntukkan bagi meter Nexus. Untuk masuk ke
aplikasi tersebut tidak diperlukan pengisian user
maupun
password,
shortcut
software
Communicator Ext. Software Communicator Ext
sudah terbuka dan Menu Utama.
Setelah masuk ke menu utama,
selanjutnya membuat “List of Location: dengan
uraian sebagai berikut :
 Klik Connection Manager (gambar 4.4)
Gambar 4.1 Klik Connection Manager
Akan muncul List of Locations selanjutnya kita
akan membuat list komunikasi kWh meter seperti
gambar 4.5
 Klik Add
4.2
Prosedur Download Meter Elektronik
Dalam pembahasan kali ini, kami
menggunakan produk meter elektronik merek
Nexus 1262 / 1272 yang terpasang pada Gardu
Induk Srondol 150 kV. Berikut kami jelaskan
petunjuk - petunjuk tahapan koneksi ke meter
hingga pengambilan data logger pada alat.
Dalam kesehariannya aktivitas pencatatan
data meter dilakukan setiap hari pukul 10.00 pagi,
hal ini diharapkan agar dalam neraca energy
terjadi keseimbangan dikarenakan download data
Gambar 4.2 Menambah List of Locations
Connection antara PC/Laptop dengan meter dapat
menggunakan media komunikasi antara lain Opto
Coupler, JWOTS/PTT dan Network (LAN) :
a. Connect menggunakan Opto Coupler
 Location Name : TRAFO_2_SRONDOL
 Klik Serial Port
 Com Port
: Com 1
 Baud Rate
: 57600
6





Flow Control
Data Bits
Stop Bits
Parity
Klik Add Serial
: None
:8
:1
: None
Gambar 4.6 Setting sudah selesai
b. Connect menggunakan Network
 Location Name : TRAFO_2_SRONDOL
 Klik Network
 Host
: 10.6.7.191
 Network Port
: 502
 Klik Add Net
Gambar 4.3 Setting connection menggunakan Opto
Coupler
Klik device 1, untuk memilih device yang kita
inginkan
Gambar 4.7 Setting connection menggunakan
Network
Klik device 1, untuk memilih device yang
diinginkan.
Gambar 4.4 Klik device yang dipilih
Kemudian isikan name untuk device 1,
disesuaikan dengan nama kWh meter, sebagai
contoh nama device yang tadi diisika adalah
TRAFO_2_SRONDOL.
Gambar 4.8 Klik device 1
Kemudian isikan name untuk device 1,
disesuaikan dengan nama kWh meter, sebagai
contoh nama device yang diisikan tadi adalah
TRAFO_2_SRONDOL.
Gambar 4.5 Setting device 1
Akhirnya bisa didapatkan hasil seperti gambar di
bawah ini, kemudian klik close.
7
Klik device 1, untuk memilih device yang
diinginkan. Kemudian isikan name untuk device
1, disesuaikan dengan nama kWh meter, sebagai
contoh nama device yang diisikan tadi adalah
TRAFO_2_SRONDOL.
Gambar 4.9 Setting device 1
Akhirnya bisa kita dapatkan hasil seperti gambar
di bawah ini. Kemudian klik close.
Gambar 4.12 Setting device 1
Connect ke kWh meter sesuai dengan media
komunikasi yang digunakan (Opto Coupler,
Network, JWOTS/PPT).
 Klik Connection Manager
Gambar 4.10 Setting sudah selesai
c. Connect menggunakan JWOTS/PPT
 Location Name : TRAFO_2_SRONDOL
 Klik Serial Port
 Com Port
: COM 4 (internal
modem Laptop)
 Baud Rate
: 2400
 Flow Control
: None
 Data Bits
:8
 Stop Bits
:1
 Parity
: None
 Pilih (Check)
: Use Modem
 Phone Number
: Nomor JWOTS
/ PPT (contoh : 024794623)
 Setup String
: dikosongkan
 Password
: isi password
untuk baca
 Klik Add Serial
Gambar 4.13 Memilih file yang ada pada Connection
Manager
Jika sudah connect ke kWh meter akan
menampilkan seperti gambar di bawah ini,
perhatikan pada lajur device adalah nama file
lokasi kWh meter yang sedang di download.
 Klik OK
Gambar 4.14 kWh meter telah terkoneksi dengan file
lokasi yang sesuai
Gambar 4.11 Setting connection menggunakan
JWOTS/PPT
4.2.2
Download Data Logger / Load Profile
Setelah berhasil terkoneksi ke meter,
maka langkah selanjutnya adalah menggunakan
8
pengambilan data logger/load profile yang
merupakan data rekaman per interval 30 menit.
Data tersebut setelah di download akan diolah
menjadi angka transaksi sesuai dengan periode
transaksi yang disepakati. Berikut adalah proses
pengambilan data logger :
 Pilih Retrieve Logs, dalam hal ini
sebagai contoh TRAFO_2_SRONDOL.
 Double klik Retrieve pada lajur
Historical Log 1, No ubah menjadi Yes
 Double klik Retrieve pada lajur
Historical Log 2, No ubah menjadi Yes
 Klik Start
 Proses pengambilan data akan muncul
informasi seperti gambar di bawah ini
Dalam langkah sebagai berikut :
 Klik Data Points
 Akan tampil data yang akan diolah
Gambar 4.18 Tampilan Log Viewer setelah disetting
Tunggu beberapa saat smpai kemudian pada lajur
sebelah kana nada data Inst Vbn dan Inst Vcn atau
data lainnya yang tidak dibutuhkan harus dipindah
kelajur sebelah kiri dengan cara :
 Klik Remove All Data yang ada pada
lajur sebelah kiri sehingga lajur kiri
 menjadi kosong seperti gambar dibawah
ini.
Gambar 4.15 Load Retrieving Programmable Settings
from Device
Tunggu beberapa saat sampai Log Viewer aktif
seperti gambar dibawah.
Gambar 4.19 Menu Select Parameter yang akan
ditampilkan pada grafik
Gambar 4.16 Log Viewer
Selanjutnya memilih data yang akan diolah yang
ada pada lajur sebelah kanan antara lain :
 Pilih pada lajur kanan Scaled Energy
Q14Wh (interval) dan Klik Add
 Pilih pada lajur kanan Scaled Energy
Q23Wh (interval) dan Klik Add
 Pilih pada lajur kanan Scaled Energy
Q12VARh (interval) dan Klik Add
 Pilih pada lajur kanan Scaled Energy
Q34VARh (interval) dan Klik Add
 Klik OK
 Maka akan kembali ke Menu utama Log
Viewer, dan Klik Historical Trends.
 Klik Sort
 Pilih Log 2
 Sort order akan mengubah dari
Descending menjadi Ascending
 Klik OK, maka akan mundul data
tampilan dibawah ini.
Range waktu :
 Klik time range
 Tentukan range waktu yang diinginkan.
Contoh : tanggal 1 April 2011 jam 00.00
s.d 30 April 2011 jam 24.00
 Klik OK
Gambar 4.17 Time Range Selection Options
Setelah time range-nya ditentukan, selanjutnya
menampilkan data yang akan diolah antara lain
kWh kirim, kVArh kirim, kWh terima, dan kVArh
terima.
9
V.
2. Adanya ketidakseimbangan neraca energy
baik pada sisi pembangkit, transmisi, dan
distribusi dapat dilihat pada log history data
Meter Elektronik untuk me-review data yang
terjadi ketidakseimbangan tersebut.
3. Sistem Remote Reading sangat membantu
secara fisik dan
materi, mengingat
pengambilan data meter dari satu tempat ke
tempat yang lain sudah dapat dilakukan secara
interkoneksi.
4. Mencoba menggunakan skema MIMO dengan
teknik lain.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
pembahasan kerja praktek ini adalah sebagai
berikut :
1. Sistem Remote Reading adalah suatu system
pembacaan data meter baik secara otomatis /
manual yang berfungsi untuk mengambil data
meter transaksi dan mengirimkannya ke
Neraca Energi untuk diproses ke tahapan
proses olah data disisi Pembangkit, Transmisi,
dan Distribusi.
2. Terdapat 3 media komunikasi yang dapat
digunakan untuk proses pengambilan data
meter yaitu melalui komunikasi antara
PC/Laptop dengan meter menggunakan media
komunikasi antara lain Opto Coupler,
JWOTS/PTT dan Network (LAN).
3. Meter Elektronik merupakan alat ukur tiga
fasa yang dapat menyimpan data berbasis
database.
4. Data meter (kWh) sangat berperan dalam
menjaga keseimbangan neraca energy di sisi
Pembangkit, Transmisi, dan Distribusi.
5. Untuk mencapai performa sistem yang
maksimal,
keandalan
dan
kontinuitas
pelayanan harus tetap dijaga dengan
maintenance atau pemeliharaan berkala, dan
jaringan harus memiliki sistem pentanahan
dan proteksi yang baik.
6. Perbedaan kinerja yang signifikan diperoleh
dari kWh meter elektronik dibandingkan
dengan kWh meter konvensional, diantaranya
dengan kWh meter elektronik data loger meter
dapat diperoleh suatu saat karena mempunyai
log meter historical, tingkat akurasi data yang
lebih baik karena tingkat error terjadi hanya
pada alat sedangkan pada kWh konvensional
memungkinkan terjadinya kesalahan baca
petugas / manusia, sistem komunikasi data
yang sudah interkoneksi dengan intranet
memungkinkan distribusi data meter ke neraca
energi lebih efisien.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. ---, Nexus 1262 / 1272 Installation and
Operation Manual Version 1.07, Electro
Industries/GaugeTech, Wextbury NY, 2007.
[2]. Tim Penyusun Ophar TL, Buku Petunjuk
Batasan Operasi dan Pemeliharan Peralatan
Penyaluran Tenaga Listrik – Meter Transaksi,
PT. PLN, Jakarta, 2009.
[3]. Bidang Operasi Sistem-Fasilitas Operasi
Sistem-Sub Sub Bidang Metering, Susut
Jaringan, Presentasi, PT. PLN, Bogor, 2009.
[4]. [4] PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan
DIY UPT Semarang ,Instalasi Wiring
Conection Moxa Meter Actaris SL 7000,
Presentasi, PT. PLN.
[5]. ---, Manual Installation – PowerLogic
ION8600, Scneider Electric, 2010.
[6]. Bidang Operasi Sistem PT. PLN (Persero)
P3B Jawa Bali, Petunjuk Pemasangan Remote
Reading Incoming 20 kVI, PT. PLN,
Purwokerto, 2007.
BIODATA
Irawan Dwi Utomo, lahir di Kota
Semarang pada tanggal 4 April
1988. Saatini masih menyelesaikan
studi Strata-1 di Jurusan Teknik
Elektro Universitas Diponegoro
Semarang dengan mengambil konsentrasi
Ketenagaan (Power).
5.2 Saran
Adapun saran yang kami sampaikan
dalam laporan ini, meliputi :
1. Pembacaan dan Pengambilan data meter
elektronik tetap dilakukan Pukul 10.00 WIB
setiap harinya, untuk menjaga keseimbangan
data yang diperoleh mengingat penjadwalan
ini sudah dilakukan dari awal pengambilan
data meter.
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Ir. Tedjo Sukmadi, MT
NIP. 19611117 198803 1 001
10
Download