Makalah Seminar Kerja Praktek PROSES PENGAMBILAN DATA ENERGI (KWH) METER ELEKTRONIK PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3BJB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UNIT PELAYANAN TRANSMISI SEMARANG Irawan Dwi Utomo1, Ir. Tedjo Sukmadi, MT2. Mahasiswa dan Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang, Indonesia Email : [email protected] 1 2 ABSTRACT Seiring dengan berkembangnya perindustrian di Indonesia serta bertambah padatnya aktivitas masyarakat, maka kebutuhan energi pun terus meningkat setiap tahunnya. Hingga saat ini, listrik masih merupakan sumber energi yang utama untuk mendukung aktivitas tersebut. PLN sebagai Perusahaan Listrik Negara berusaha untuk menyuplai energi listrik yang ada dengan seoptimal mungkin seiring dengan semakin meningkatnya konsumen energi listrik. Agar dapat memanfaatkan energi listrik yang ada serta menjaga kualitas sistem penyaluran dan kerusakan peralatan, maka diperlukan suatu sistem pengaman dan sistem pemeliharaan instalasi gardu induk. Beberapa permasalahan pada transmisi belum dapat disolusikan dengan baik, tercatat susut transmisi masih mencapai 2% di tahun 2006. Nilai susut belum dapat dipetakan dan dihitung dalam cakupan yang lebih kecil. Meter transaksi sebuah alat berupa kWh meter yang diharapkan dapat mencatat konsumsi dan distribusi listrik yang mengalir pada sisi transmisi. Berbagai jenis meter transaksi digunakan pada tiap-tiap Gardu Induk. Mulai dari produksi Scheider, Nexus, dll. Meter Transaksi merupakan suatu system remote reading otomatis / manual yang berfungsi untuk mengambil data meter transaksi dan mengirimkannya ke Neraca Energi untuk diproses lebih lanjut. Prioritas pemasangan system ini adalah Gardu Induk – Gardu Induk yang memiliki 3 buah atau lebih trafo incoming dan tidak memiliki sarana komunikasi TELICON atau jaringan intranet. Diharapkan dapat mengatasi permasalahan kesulitan dalam pengambilan data meter transaksi sehigga dapat dilakukan secara otomatis dan terjadwal, kemudian mengirimkan ke Neraca Energi untuk proses yang lebih lanjut. Kata Kunci : Meter Transaksi, Nexus, Schneider, Gardu Induk, telah memiliki fasilitas jaringan komunikasi intranet. I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Salah satu peralatan utama jaringan transmisi yaitu meter transaksi, meter transaksi adalah peralatan tenaga listrik berupa kWh meter yang berfungsi untuk merekam berbagai aktivitas konsumsi listrik hingga kondisi kualitas listrik yang dihasilkan oleh PLN mulai dari sisi incoming trafo hingga distribusi kepada pelanggan. Dalam kesatuan meter elektronik dengan system remote reading dalam dalam penggunaan sehari-hari sering disebut kWh meter transaksi. Meter transaksi mempunyai kesatuan yang sangat besar. Sistem ini adalah suatu system untuk pengambilan data loger / load profile data pada meter kWh yang akan diolah menjadi besaran angka transaksi dan dikirim ke bidang operasi system melalui aplikasi neraca energy sebagai transfer energy tenaga listrik ke PLN Distribusi. Pada mulanya prioritas pemasangan system ini adalah pada gardu induk yang mempunyai kapasistas trafo lebih dari dua buah atau lebih, dan I.2 Tujuan Tujuan dari pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah : 1. Mempelajari system kerja dan mengetahui fungsi jaringan intranet yang sudah terpasang pada setiap gardu induk 2. Mempelajari proses pengambilan data transaksi kWh meter 3. Melakukan pemantauan kinerja kWh meter transaksi 4. Mengetahui historical kWh meter bila terjadi sesuatu karena dilengkapi meter log box memory. I.3 Pembatasan Masalah Agar permasalahan yang dibahas terfokus dan tidak melebar, maka pembahasan yang diambil dalam Kerja Praktek ini mengambil batasan masalah sebagai berikut: 1 1. KWH Meter yang dibahas adalah KWH Meter Elektronik dengan merek Nexus penarikan kabel PT melalui Box PT yang dilengkapi MCB ke panel kWh meter. Untuk keperluan kWh meter transaksi, maka rangkaian arus dari sekunder CT dan PT tidak diijinkan digunakan untuk keperluan lain (sesuai Grid Code Jamali 2007 MC 2.4.10). 1262 / 1272 2. Software data yang digunakan adalah Communicator Ext 3. Data yang ditampilkan merupakan data logger yang beroperasi pada GI Srondol 150kV pada bulan Maret – April 2011 4. Simulasi program dilakukan hanya pada software Communicator Ext versi Lite (distribusi umum) 5. Simulasi alat dilakukan pada keadaan tidak beroperasi / mati. II. 2.1.5 Auxilliary Power Supply Bagian dari kWh meter yang berfungsi catu daya untuk supply funsgi fitur dari kWh meter, misalnya untuk supply memory, display, internal modem, register, processor. 2.1.6 Register Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk mencatat besaran pengukuran (energy dan demand). DASAR TEORI 2.1 KWH Meter Merupakan sebuah perangkat yang didesain guna merekam aktivitas konsumsi energy listrik. Dalam perkembangannya KWH meter konvensional yang masih mengunakan piringan berputar telah banyak diganti dengan pemanfaaatan digital elektronik, baik untuk konsumsi 1 fasa maupun 3 fasa. 2.1.7 Processor Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk memproses besaran pengukuran dalam kWh meter menjadi informasi yang tercatat dalam Logging, Event, History, DI/Do, dll. 2.1.8 Memori Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk menyimpan besaran pengukuran pada periode waktu tertentu (register, event, logging, historical) 2.1.1 Display Bagian dari kWh meter berfungsi untuk menampilkan informasi dan status pencatatan meter, terdiri atas normal mode, alternate mode dan test mode. 2.1.9 Analog to Digital Converter Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk memproses besaran analog ke besaran digital. 2.1.2 LED Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk pengujian pulse kWh dan kVArh, dimana antara fungsi kWh dan kVArh ada yang terpisah (dedicated) dan ada juga yang menggunakan satu Led untuk fungsi kWh dan kVArh. Perubahan fungsi pada Led bisa dilakukan dari software. 2.1.10 Input / Output Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk menerima / menyediakan besaran – besaran pengukuran berupa pulse yang dapat diintegrasikan dengan device lain (kWh, DCS, Data Reg). 2.1.3 Tombol Reset Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk mereset / freeze manual nilai pengukuran antara lain : Mereset demand seperti nilai kVA Max, tanggal terjadi kVA Max dan jam kVA Max Freeze manual untuk nilai energy (kWh, kVArh, kVAh) 2.1.11 Modem Internal Bagian dari kWh meter yang berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter remote reading melalui dial uo PSTN / Fiber Optic Link. 2.1.12 Optical Port Optical Port berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter secara local (download) melalui serial to optic (optical probe) 2.1.4 Transformator Arus (CT) dan Tegangan (PT) Bagian dari kWh meter yang berfungsi mengubah besaran arus dan tegangan untuk input ADC (analog to digital converter). CT/PT yang digunakan adalah kelas pengukuran dengan akurasi 0,5 atau 0,2. Penarikan kabel CT langsung ke terminal panel kWh meter, sedangkan 2.1.13 Serial Port Serial Port berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter secara langsung 2 menggunakan kabel serial (RS232 dan atau RS485). 2.1.14 Ethernet Port Ethernet Port berfungsi untuk melakukan akses ke kWh meter melalui kabel UTP (RJ45) atau jaringan Ethernet (TCP/IP). 2.1.15 Batere Batere berfungsi untuk mempertahankan data di memori dan waktu realtime (Jam internal kWH) selama waktu tertentu. Gambar 3.2 Remote Koneksi melalui saluran telepon menggunakan RS RS-485 2.1.16 Terminal Grounding Terminal grounding berfungsi untuk melindungi kWh meter dari tegangan lebih yang disebabkan oleh peter / switching. 3.2 Media komunikasi Media komunikasi dapat dibedakan menjadi menggunakan kabel (wired) dan media wireless seperti GSM, GPRS, dan internet. Wired Media komunikasi tipe wired dapat dibagi menjadi serial RS232/485, PSTN (public Switched Telephone Network), LAN dan Fibre Optic. o Direct / Physical Media Komunikasi pada kWh meter yang menggunakan kabel RS232/485. o PSTN Media komunikasi untuk mengakses kWh meter yang menggunakan kabel telepon 2 wire / PSTN (Public Swithed Telephone Network). o LAN Media komuniaksi pada kWh meter yang menggunakan kabel LAN (Local Area Network). o Fibre Optic Media komunikasi pada kWh meter yang menggunakan kabel Fibre Optic (FO). Wireless Media komunikasi untuk mengakses kWh meter yang menggunakan media GSM, GPRS, dan internet. o GSM/GPRS Media komunikasi ppada kWh meter yang menggunakan media GSM / GPRS dari provider selluler o Internet Media komunikasi pada kWH meter yang menggunakan media internet dari provider penyedia layanan jasa internet. 2.1.17 Proteksi Mekanik Proteksi Mekanik berfungsi untuk menagamnakan kWh meter dari perubahan konfigurasi yang mempengaruhi pengukuran yang dilakukan secara remote / local. 2.1.18 Data Log Data log berfungsi untuk ntuk menyimpan rekaman data log profile per interval yang ditentukan (30 atau 60 menit). III. METER ELEKTRONIK DENGAN SISTEM REMOTE READING SEBAGAI METER KWH TRANSAKSI GI 150 KV SRONDOL KE PLN DISTRIBUSI JATENG-DIY DIY ATAU APJ. SEMARANG 3.1 Sistem Komunikasi Pada subbab ini akan dibahas has secara garis besar mengenai media komunikasi metode koneksi dari loader ke meter dan metode met pengambilan data dari meter. Gambar 3.1 Diagram Komunikasi 3 3.3 Metode Koneksi Metode komunikasi dari loader (laptop/PC) ke kWh meter dapat menggunakan port serial, port dial up, atau port TCP/IP Serial RS232/RS485 Metode koneksi dari laptop / PC ke kWh meter dengan menggunakan kabel RS 232 atau RS485. Dial-up Metode koneksi dari laptop / PC ke kWh meter dengan menggunakan saluran telepon PSTN/GSM. TCP/IP Metode koneksi dari laptop/PC ke kWh meter dengan menggunakan port TCP/IP (Ethernet). 3.5 Peralatan Komunikasi Peralatan komunikasi yang dimaksud adalah peralatan yang terpasang untuk keperluan pengambilan data meter secara remote reading atau automatic (AMR), diantaranya server, modem eksternal, mini PABX, dan converter serial. Server Server atau disebut juga dengan FEP (Front End Processor). Peralatan komunikasi yang berfungsi untuk mengakuisisi / mengambil data meter secara serial / dial up / TCP/IP dan mengirimkannya ke database master AMR melalui media komunikasi (berdasarkan urutan prioritas) : o Intranet PLN P3B o GPRS o JWOTS o PSTN Di dialam Front End Processor akan ditanam software sebagai berikut : o Software pengambil data meter o Database local menggunakan My SQL o Scheduler dan Autouploader Instalasi software di atas akan dilakukan oleh staff FASOP PLN P3B setelah pemasangan fisik system selesai. Spesifikasi minimum Front End Processor adalah : o Merk / Tipe : HP / dx2180MT o Processor : Intel Pentium 4.3.0 GHz o Memori : 512 MB o Harddisk : 40 GB Modem Eksternal Peralatan komunikasi yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi digital atau sebaliknya melalui kode –kode yang sudah ditentukan. Modem eksternal standar ini berguna sebagai alat bantu komunikasi antara FEP dengan kWh meter. Modem ini akan dipasang pada serial port no.1 (com 1) dari server FEP. Spesifikasi mimimum dari Modem Eksternal ini adalah : o Merk/Tipe : D-Link / DFM560-EL o Pasangan : Luar o Kecepatan : 1,2 – 56 kbps Mini PABX Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai switch/pembagi dari satu line menjadi beberapa extension. Digunakan sebagai media 3.4 Metode Pengambilan Metode pengambilan data dari meter secara garis besar dibedakan menjadi 3 yaitu pengambilan data secara local, remote dan automatic (AMR). Lokal Metode pengambilan data kWh meter secara langsung ke meter menggunakan software baca sesuai jenis meternya atau pembacaan langsung stand display/register. o Manual Metode pengambilan data kWh meter dengan pembacaan dan pencatatan langsung stand register dimana meter terpasang o Direct Metode pengambilan data kWh meter dengan menggunakan kabel direct (RS232/485) yang dihubungkan antara laptop/loader dengan meternya. o Optical Metode pengambilan data kWh meter dengan menggunakan optical probe yang dihubungkan ke optical port pada meter dengan laptop/loader. o TCP/IP Metode pengambilann data kWh meter dengan menggunakan kabel LAN tanpa menggunakan media komunikasi internet/intranet. Remote Reading Metode pengambilan data kWh meter dengan pengambilan jarak jauh melalui media komunikasi (PSTN, LAN, GSM, Ethernet) o AMR (automatic meter reading) Metode pengambilan data kWh meter secara otomatis dengan pengambilan jarak jauh melalui media komunikasi secara terjadwal. 4 komunikasi dial-up local antara kWh meter dengan FEP mengingat kondisi teknologi meter existing 50% masih menggunakan metode diap-up sebagai sarana remote reading. Meskipun demikian, system yang dibangun sudah mengantisipasi penggunaan metode lain sebagai sarana remote reading (missal IP-Base Meter). Spesifikasi minimum mini PABX adalah : o Merk / Tipe : PANASONIC / KXT-308DN o CO-Line / ext : 3/8 Konverter Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai perubah metode komunikasi yang satu ke metode komunikasi serial yang lain. o Konverter 232 / 485 Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai perubah media komunikasi dari RS 232 ke RS 485 o Konverter Serial to TCP/Ip Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai perubah media komunikasi dari serial ke TCP/ IP. o Konverter RJ45 to TCP Peralatan komunikasi yang berfungsi sebagai perubah media komunikasi dari RJ 45 ke TCP IV. 8 9 UC232A) Socket DB-9 (Female) Socket DB-15 (Male) BH 1 BH 1 b. Ganti modem GSM dari meter tipe SL7000 yang sudah terpasang dengan modem PSTN. c. Pasang meja computer sedekat dan seaman mungkin dengan panel metering denan memperhatiakn segi estetika ruangan d. Jika panel metering belum terpasang, meja dipasang di ruang relai / panel control denan memperhatiakan segi estetika ruangan e. Pasang FEP pada meja computer f. Pasang modem D-LINK dan hubungkan dengan serial port (COM-1) FEP g. Pasang USB to Serial Adapter (UC232A) ke salah satu port USB di panel belakang FEP h. Hubungkan modem GSM ke FEP melalui adapter pada point 7, untuk menghindari kemungkinan interferensi frekuensi modem GSM terhadap peralatan relay, jika memungkinkan pasang modem GSM diluar / dekat jendela ruang panel control. Buatlah kabel serial baru menggunaka kabel LAN (category 5) dengan koneksi pin sebagai berikut : PROSEDUR PENGOPERASIAN METER TRANSAKSI Tabel 4.2 Konfigurasi Koneksi PIN DB 15-DB 9 DB 15 Male DB 9 Female 1 1 6 2 2 3 8 4 9 5 7 6 12 7 11 8 9 4.1 4.1.1 Instalasi Sistem Front End Processor + Modem Eksternal a. Sediakan material yang diperlukan seperti pada table di bawah ini : Tabel 4.1 Material dalam instalasi FEP + Modem Eksternal No. MATERIAL SATUAN JUMLAH Komputer Merk / 1 Tipe : HP / SET 1 dx2180MT Modem GSM Merk / 2 Tipe : FARGO / SET 1 MAESTRO 100 Modem FEP Merk / 3 Tipe : D-LINK / SET 1 DFM 560-EL 4 Kabel Roll BH 1 5 Meja PC SET 1 6 Kabel LAN + Socket m / pcs Secukupnya USB to Serial BH 1 7 Adapter (ATEN – 4.1.2 Mini PABX a. Sediakan material seperti pada table di bawah ini : Tabel 4.3 Material dalam instalasi Mini PABX No MATERIAL SATUAN JUMLAH PABX Merk / Tipe : 1 Panasonic / KXTSET 1 308DN 2 Kabel Drop Wire Secukupnya Rosset dilengkapi BH 24 3 dengan arrester 4 Kabel Roll BH 1 5 5 6 Kabel Ties Kabel + Socket RJ 11 SET SET melalui meter secara keseluruhan dilakukan tanggal 1 setiap bulannya pukul 10.00 pagi untuk kemudian dilakukan rapat koordinasi untuk menyeimbangkan rekaman energy konsumsi pembangkit, transmisi, dan distribusi. 1 24 b. Hal – hal yang perlu diketahui pada PABX ini adalah : - PABX sudah disetting sesuai dengan kebutuhan system remote reading - Jika ada pemakaian bersama saluran PSTn / JWOTS, untuk menelepon keluar (PSTN/JWOTS) operator harus mendial angka 0 terlebih dahulu, misalnya yang dituju adalah 12345, maka operator harus mendial angka 0, setelah nada dial baru dapat mendial 12345. - Pada saat terjadi gangguan PABX, saluran telepon (PSTN / JWOTS) secara otomatis akan dihandel pesawat operator (100) - Selalu gunakan kabel tipe drop-wire untuk menghubungkan PABX dengan meter. c. Pasang mini PABX di dalam panel metering dengan memperhatikan segi estetika dalam panel metering d. Alokasi ekstention : 100 : Operator (dihubungkan jika ada pemakaian line PSTN / JWOT bersama) 101 – 107 : Dihubungkan ke modem US-Robotics pada meter trafo 1, 2, 3, dst 108 : Dihubungkan ke modem D-Link pada FEP e. Alokasi CO line : CO 1 : Line PSTN (Telkom) CO 2 : Line TELICON (JWOTS) f. Setiap ekstention dan CO Line dilengkapi dengan arrester telepon yang terpasang pada rosset g. Hubungkan ground PABX dengan terminal ground pada panel h. Port – port yang digunakan pada PABX dapat dilihat pada gambar berikut. 4.2.1 Koneksi ke Meter Sebelum melakukan download, jalankan software Communicator Ext yang merupakan software programming/reading yang diperuntukkan bagi meter Nexus. Untuk masuk ke aplikasi tersebut tidak diperlukan pengisian user maupun password, shortcut software Communicator Ext. Software Communicator Ext sudah terbuka dan Menu Utama. Setelah masuk ke menu utama, selanjutnya membuat “List of Location: dengan uraian sebagai berikut : Klik Connection Manager (gambar 4.4) Gambar 4.1 Klik Connection Manager Akan muncul List of Locations selanjutnya kita akan membuat list komunikasi kWh meter seperti gambar 4.5 Klik Add 4.2 Prosedur Download Meter Elektronik Dalam pembahasan kali ini, kami menggunakan produk meter elektronik merek Nexus 1262 / 1272 yang terpasang pada Gardu Induk Srondol 150 kV. Berikut kami jelaskan petunjuk - petunjuk tahapan koneksi ke meter hingga pengambilan data logger pada alat. Dalam kesehariannya aktivitas pencatatan data meter dilakukan setiap hari pukul 10.00 pagi, hal ini diharapkan agar dalam neraca energy terjadi keseimbangan dikarenakan download data Gambar 4.2 Menambah List of Locations Connection antara PC/Laptop dengan meter dapat menggunakan media komunikasi antara lain Opto Coupler, JWOTS/PTT dan Network (LAN) : a. Connect menggunakan Opto Coupler Location Name : TRAFO_2_SRONDOL Klik Serial Port Com Port : Com 1 Baud Rate : 57600 6 Flow Control Data Bits Stop Bits Parity Klik Add Serial : None :8 :1 : None Gambar 4.6 Setting sudah selesai b. Connect menggunakan Network Location Name : TRAFO_2_SRONDOL Klik Network Host : 10.6.7.191 Network Port : 502 Klik Add Net Gambar 4.3 Setting connection menggunakan Opto Coupler Klik device 1, untuk memilih device yang kita inginkan Gambar 4.7 Setting connection menggunakan Network Klik device 1, untuk memilih device yang diinginkan. Gambar 4.4 Klik device yang dipilih Kemudian isikan name untuk device 1, disesuaikan dengan nama kWh meter, sebagai contoh nama device yang tadi diisika adalah TRAFO_2_SRONDOL. Gambar 4.8 Klik device 1 Kemudian isikan name untuk device 1, disesuaikan dengan nama kWh meter, sebagai contoh nama device yang diisikan tadi adalah TRAFO_2_SRONDOL. Gambar 4.5 Setting device 1 Akhirnya bisa didapatkan hasil seperti gambar di bawah ini, kemudian klik close. 7 Klik device 1, untuk memilih device yang diinginkan. Kemudian isikan name untuk device 1, disesuaikan dengan nama kWh meter, sebagai contoh nama device yang diisikan tadi adalah TRAFO_2_SRONDOL. Gambar 4.9 Setting device 1 Akhirnya bisa kita dapatkan hasil seperti gambar di bawah ini. Kemudian klik close. Gambar 4.12 Setting device 1 Connect ke kWh meter sesuai dengan media komunikasi yang digunakan (Opto Coupler, Network, JWOTS/PPT). Klik Connection Manager Gambar 4.10 Setting sudah selesai c. Connect menggunakan JWOTS/PPT Location Name : TRAFO_2_SRONDOL Klik Serial Port Com Port : COM 4 (internal modem Laptop) Baud Rate : 2400 Flow Control : None Data Bits :8 Stop Bits :1 Parity : None Pilih (Check) : Use Modem Phone Number : Nomor JWOTS / PPT (contoh : 024794623) Setup String : dikosongkan Password : isi password untuk baca Klik Add Serial Gambar 4.13 Memilih file yang ada pada Connection Manager Jika sudah connect ke kWh meter akan menampilkan seperti gambar di bawah ini, perhatikan pada lajur device adalah nama file lokasi kWh meter yang sedang di download. Klik OK Gambar 4.14 kWh meter telah terkoneksi dengan file lokasi yang sesuai Gambar 4.11 Setting connection menggunakan JWOTS/PPT 4.2.2 Download Data Logger / Load Profile Setelah berhasil terkoneksi ke meter, maka langkah selanjutnya adalah menggunakan 8 pengambilan data logger/load profile yang merupakan data rekaman per interval 30 menit. Data tersebut setelah di download akan diolah menjadi angka transaksi sesuai dengan periode transaksi yang disepakati. Berikut adalah proses pengambilan data logger : Pilih Retrieve Logs, dalam hal ini sebagai contoh TRAFO_2_SRONDOL. Double klik Retrieve pada lajur Historical Log 1, No ubah menjadi Yes Double klik Retrieve pada lajur Historical Log 2, No ubah menjadi Yes Klik Start Proses pengambilan data akan muncul informasi seperti gambar di bawah ini Dalam langkah sebagai berikut : Klik Data Points Akan tampil data yang akan diolah Gambar 4.18 Tampilan Log Viewer setelah disetting Tunggu beberapa saat smpai kemudian pada lajur sebelah kana nada data Inst Vbn dan Inst Vcn atau data lainnya yang tidak dibutuhkan harus dipindah kelajur sebelah kiri dengan cara : Klik Remove All Data yang ada pada lajur sebelah kiri sehingga lajur kiri menjadi kosong seperti gambar dibawah ini. Gambar 4.15 Load Retrieving Programmable Settings from Device Tunggu beberapa saat sampai Log Viewer aktif seperti gambar dibawah. Gambar 4.19 Menu Select Parameter yang akan ditampilkan pada grafik Gambar 4.16 Log Viewer Selanjutnya memilih data yang akan diolah yang ada pada lajur sebelah kanan antara lain : Pilih pada lajur kanan Scaled Energy Q14Wh (interval) dan Klik Add Pilih pada lajur kanan Scaled Energy Q23Wh (interval) dan Klik Add Pilih pada lajur kanan Scaled Energy Q12VARh (interval) dan Klik Add Pilih pada lajur kanan Scaled Energy Q34VARh (interval) dan Klik Add Klik OK Maka akan kembali ke Menu utama Log Viewer, dan Klik Historical Trends. Klik Sort Pilih Log 2 Sort order akan mengubah dari Descending menjadi Ascending Klik OK, maka akan mundul data tampilan dibawah ini. Range waktu : Klik time range Tentukan range waktu yang diinginkan. Contoh : tanggal 1 April 2011 jam 00.00 s.d 30 April 2011 jam 24.00 Klik OK Gambar 4.17 Time Range Selection Options Setelah time range-nya ditentukan, selanjutnya menampilkan data yang akan diolah antara lain kWh kirim, kVArh kirim, kWh terima, dan kVArh terima. 9 V. 2. Adanya ketidakseimbangan neraca energy baik pada sisi pembangkit, transmisi, dan distribusi dapat dilihat pada log history data Meter Elektronik untuk me-review data yang terjadi ketidakseimbangan tersebut. 3. Sistem Remote Reading sangat membantu secara fisik dan materi, mengingat pengambilan data meter dari satu tempat ke tempat yang lain sudah dapat dilakukan secara interkoneksi. 4. Mencoba menggunakan skema MIMO dengan teknik lain. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan kerja praktek ini adalah sebagai berikut : 1. Sistem Remote Reading adalah suatu system pembacaan data meter baik secara otomatis / manual yang berfungsi untuk mengambil data meter transaksi dan mengirimkannya ke Neraca Energi untuk diproses ke tahapan proses olah data disisi Pembangkit, Transmisi, dan Distribusi. 2. Terdapat 3 media komunikasi yang dapat digunakan untuk proses pengambilan data meter yaitu melalui komunikasi antara PC/Laptop dengan meter menggunakan media komunikasi antara lain Opto Coupler, JWOTS/PTT dan Network (LAN). 3. Meter Elektronik merupakan alat ukur tiga fasa yang dapat menyimpan data berbasis database. 4. Data meter (kWh) sangat berperan dalam menjaga keseimbangan neraca energy di sisi Pembangkit, Transmisi, dan Distribusi. 5. Untuk mencapai performa sistem yang maksimal, keandalan dan kontinuitas pelayanan harus tetap dijaga dengan maintenance atau pemeliharaan berkala, dan jaringan harus memiliki sistem pentanahan dan proteksi yang baik. 6. Perbedaan kinerja yang signifikan diperoleh dari kWh meter elektronik dibandingkan dengan kWh meter konvensional, diantaranya dengan kWh meter elektronik data loger meter dapat diperoleh suatu saat karena mempunyai log meter historical, tingkat akurasi data yang lebih baik karena tingkat error terjadi hanya pada alat sedangkan pada kWh konvensional memungkinkan terjadinya kesalahan baca petugas / manusia, sistem komunikasi data yang sudah interkoneksi dengan intranet memungkinkan distribusi data meter ke neraca energi lebih efisien. DAFTAR PUSTAKA [1]. ---, Nexus 1262 / 1272 Installation and Operation Manual Version 1.07, Electro Industries/GaugeTech, Wextbury NY, 2007. [2]. Tim Penyusun Ophar TL, Buku Petunjuk Batasan Operasi dan Pemeliharan Peralatan Penyaluran Tenaga Listrik – Meter Transaksi, PT. PLN, Jakarta, 2009. [3]. Bidang Operasi Sistem-Fasilitas Operasi Sistem-Sub Sub Bidang Metering, Susut Jaringan, Presentasi, PT. PLN, Bogor, 2009. [4]. [4] PT. PLN (Persero) P3B Region Jateng dan DIY UPT Semarang ,Instalasi Wiring Conection Moxa Meter Actaris SL 7000, Presentasi, PT. PLN. [5]. ---, Manual Installation – PowerLogic ION8600, Scneider Electric, 2010. [6]. Bidang Operasi Sistem PT. PLN (Persero) P3B Jawa Bali, Petunjuk Pemasangan Remote Reading Incoming 20 kVI, PT. PLN, Purwokerto, 2007. BIODATA Irawan Dwi Utomo, lahir di Kota Semarang pada tanggal 4 April 1988. Saatini masih menyelesaikan studi Strata-1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang dengan mengambil konsentrasi Ketenagaan (Power). 5.2 Saran Adapun saran yang kami sampaikan dalam laporan ini, meliputi : 1. Pembacaan dan Pengambilan data meter elektronik tetap dilakukan Pukul 10.00 WIB setiap harinya, untuk menjaga keseimbangan data yang diperoleh mengingat penjadwalan ini sudah dilakukan dari awal pengambilan data meter. Mengetahui, Dosen Pembimbing Ir. Tedjo Sukmadi, MT NIP. 19611117 198803 1 001 10