FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015 PENGARUH PEMBERIAN PEMANIS Stevia rebaudiana Bertoni PADA HEMATOLOGIS MENCIT PUTIH (Mus musculus) BUNTING Effect of Stevia rebaudiana Bertoni Sweetener on Pregnant Mice (Mus muculus) Hematology Kriana Efendi1, Almahdy A2, Helmi Arifin2 1 Prodi Farmasi FFS – UHAMKA, Jakarta. 2 Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang Naskah diterima tanggal 21 April 2015 ABSTRACT Stevia rebaudiana is natural sweetener in foods, can use as dietary supplements. Stevia leaves contain diterpene glycoside compounds of stevioside or rebaudioside A. These compounds possess up to 200-300 times the sweetness intensity of sucrose, and they are noncaloric and noncariogenic sweeteners. This research was conduct to determine the hematological effect Stevia rebaudiana on mice pregnance. In this test mice were divided in 3 treatment groups, control group, dose I (5 g/kg BW) and dose II (10 g/kg BW) given orally commencing on day 6 until 14 of pregnancy. The results showed that stevia as sweeteners influenced body weigh and leukocytes, erythrocytes, hemoglobin and trombocytes significantly. Keywords: Stevia rebaudiana, sweetener, hematology ABSTRAK Stevia rebaudiana Bertoni merupakan tumbuhan yang banyak digunakan sebagai pemanis alami pengganti pemanis buatan. Daun stevia mengandung senyawa glikosida diterpen dengan tingkat kemanisan antara 200-300 kali gula tebu, tetapi nilai kalorinya sangat rendah sehingga sangat potensial dijadikan sebagai pemanis alami. Untuk mengetahui keamanan pemanis ini dilakukan uji teratogenitas terhadap mencit putih dan pengaruhnya terhadap hematologis. Pada penelitian ini, kelompok perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : kelompok kontrol, kelompok Dosis I (5 g/kg BB) dan kelompok Dosis II (10 g/kg BB) Bahan uji diberikan pada saat organogenesis, yaitu pada hari ke-6 sampai hari ke-14 kehamilan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanis stevia secara bermakna mempengaruhi berat badan induk mencit dan dapat mempengaruhi leukosit, eritrosit, hemoglobin dan trombosit tetapi masih dalam batasan normal; Kata Kunci : Stevia rebaudiana Bertoni, pemanis, hematologi PENDAHULUAN Saat ini hampir semua jenis makanan dan minuman mengandung bahan tambahan makanan. Penambahan bahan tambahan makanan ini bertujuan untuk meningkatkan nilai gizi makanan, meningkatkan citra rasa, memperpanjang umur simpan (Cahyadi, 2006). Salah satu dari bahan tambahan makanan yang sering digunakan yaitu pemanis. Gula merupakan bahan pemanis makanan dan minuman yang diproses secara alami maupun sintetis. Dewasa ini banyak pemakaian bahan pemanis selain sukrosa dalam pembuatan makanan dan minuman, terutama bahan pemanis buatan. Di samping harganya murah, pemanis buatan dapat memberikan rasa manis yang berlipat ganda dibandingkan dengan sukrosa (Cahyadi, 2006). Alamat korespondensi: Jl. Delima II/IV Perumnas Klender. Jakarta Timur. 13000 email :[email protected] Seorang profesor ahli fisiologi tumbuhan dari Belgia mempromosikan Stevia rebaudiana sebagai tumbuhan baru yang dapat menjadi alternatif gula dalam pangan. Daun stevia mengandung senyawa glikosida diterpen dengan tingkat kemanisan antara 200 – 300 kali gula tebu, tetapi nilai kalorinya sangat rendah (Koyama, 2003). Selain itu Stevia rebaudiana Bertoni juga mengandung glikosida steviosida, rebaudiosida A – E, dulkosida A, steviolbiosida. Glikosida tersebut yang dapat memberikan rasa manis pada tanaman (Gardana, 2003) Beberapa negara di dunia misalnya Jepang, Thailand dan Malaysia telah mengembangkan tanaman stevia sebagai sumber pemanis alami sehingga sangat potensial dijadikan bahan baku pemanis alami. Stevia merupakan genus yang terdiri dari 150 spesies herba dari keluarga bunga matahari (Asteracea). Tumbuhan ini di temukan pertama kali pada tahun 1887 oleh peneliti dari Amerika bernama Dr. Moises Santiago Bertoni. 234 Pengaruh Pemberian Pemanis ..... (Kriana Efendi, dkk) Stevia berasal dari kawasan tropika dan sub-tropika di Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Anonim, 2003). Selain sebagai pemanis, Stevia juga dapat digunakan untuk pengobatan diabetes. Penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa pemberian ekstrak kering daun stevia pada kelinci dapat menurunkan kadar glukosa darah (Djas, dkk. 1986). Pada penelitian lain juga menunjukan bahwa ekstrak stevia mampu menurunkan tekanan darah (Chan, Paul,. et al. 1998). Hasil uji toksisitas akut pada mencit menunjukan bahwa stevia memiliki toksisitas ringan dengan nilai LD 50 sebesar 15 g/kg BB (Geuns, 2003) Mengingat besarnya kemungkinan pemakaian pemanis stevia yang lebih luas sebagai pemanis pengganti gula dan terutama kemungkinan pemakaianya sebagai penurun kadar gula darah, maka perlu diketahui keamanan pemakaiannya terutama pada orang hamil. Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh pemberiaan pemanis stevia yang diberikan pada saat mencit bunting terhadap histologis. METODOLOGI Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi Litbangkes Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Alat Alat bedah, pipa kapiler, pipet tetes, batang pengaduk, gelas ukur, spatel, jarum oral, kertas tisu, kandang mencit, timbangan hewan, timbangan analitik, Hemositometer. Bahan Pemanis stevia ( GSG 95 ), aqua destilata, air panas, larutan etanol 70%, NaCl fisiologis, mencit putih betina dan mencit putih jantan. Persiapan hewan percobaan Hewan percobaan yang digunakan yaitu mencit putih betina dan beberapa ekor mencit putih jantan. Sebelum pengujian dimulai hewan diaklimatisasi dalam ruang percobaan selama kurang lebih 10 hari sehingga hewan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru, selain itu untuk pengamatan masa esterus. Mengawinkan hewan percobaan Empat ekor mencit putih betina yang dalam masa proestrus disatukan dengan satu ekor mencit putih jantan pada sore hari. Keesokan paginya dilakukan pengamatan di daerah vagina, jika ditemukan sumbat vagina ( vagina plug ), maka mencit dinyatakan telah kawin dan dinyatakan sebagai hari ke-0 dari kehamilan. Alokasi hewan hamil Hewan percobaan yang terbukti hamil dipelihara dalam kandang individual dan dikelompokan secara acak dengan penomoran agar mencit yang digunakan dapat mewakili populasi keseluruhan. Pembagian kelompok terdiri dari kelompok kontrol, kelompok dosis I (5 g/kg BB), dan kelompok dosis II (10 g/kg BB). Pemberian zat uji secara oral pada mencit hamil Zat uji diberikan secara oral setiap hari pada masa organogenesis yaitu hari ke-6 sampai dengan hari ke-14 masa kehamilan. Selama pemberian zat uji dilakukan pengamatan terhadap berat badan, tingkah laku, gejala – gejala toksik dan hematologi mencit. Pemeriksaan hematologis Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-0 dan hari ke-15 masa kehamilan. Darah diambil melalui sinus orbital menggunakan pipa kapiler dan ditampung dalam tabung darah yang mengandung Na-EDTA. Darah EDTA yang telah dihomogenkan dimasukkan kedalam cell counter (Beckman Coulter). Darah akan diproses berdasarkan impedensi elektrik, menggunakan alat hemositometer. Analisis Data Data yang didapat berupa data berat badan mencit hamil, jumlah leukosit, eritrosit dan hemoglobin dianalisis menggunakan ANAVA satu arah untuk mengetahui adakah pengaruh perlakuan terhadap parameter tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Berat Badan Mencit Hari ke-18 Kehamilan Hasil uji ANAVA menunjukkan tidak terdapat perbedaan berat badan yang bermakna antara ketiga kelompok perlakuan pada 18 hari kehamilan (p=0,138). Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemberian pemanis stevia pada masa organogenesis tidak mempengaruhi berat badan rata-rata pada hari ke-18 masa kehamilan. Data Persentasi Kenaikan Berat Badan Mencit selama Kehamilan Kenaikan ini disebabk an karena berkembangnya fetus dan bertambahnya volume cairan amnion, plasenta dan selaput amnion, jumlah fetus juga mempengaruhi kenaikan berat badan induk mencit (Almahdy, 2001). Umumnya semakin besar kenaikan berat badan induk, kemungkinan semakin banyak pula fetus yang akan dilahirkan. Hasil perhitungan ANAVA satu arah antar kelompok, menunjukan bahwa ada perbedaan persentasi kenaikan berat badan selama kehamilan secara bermakna setelah pemberian pemanis stevia (p=0,037), ini berarti bahwa pemberian pemanis stevia selama organogenesis dapat mempengaruhi persentase kenaikan berat badan selama kehamilan. Hasil uji perbandingan berganda (uji LSD) menunjukkan Tabel I. Berat badan mencit rata-rata pada hari ke-18 kehamilan Kelompok Perlakuan Kontrol Dosis 5 g/kg BB Dosis 10 g/kg BB 235 Ulangan 10 10 10 Berat Badan Mencit Rata-rata pada hari ke-18 (g) SEM 52,7 1,16 50,33 1,24 49,45 1,04 FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015 Tabel II. Persentasi Kenaikan Berat Badan Rata-Rata Mencit selama Kehamilan Kelompok Perlakuan Ulangan Kontrol Dosis 5 g/kg BB Dosis 10 g/kg BB 10 10 10 Persentasi Kenaikan Berat Badan Mencit Selama Kehamilan (%) SEM 67,14 4,10 55,88 4,51 53,07 2,71 Tabel III. Data Jumlah Leukosit Darah Mencit Hamil pada hari ke-0 dan ke-15 (μL-1) Kelompok Perlakuan Kontrol Dosis 5 g/kg BB Dosis 10 g/kg BB Ulangan 10 10 10 Jumlah Leukosit Rata-rata Hari ke-0 SEM 6318 401,68 7355 741,90 7918 710,86 J u m la h Le u k o s it ( /m ik r o lite r ) adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dengan kelompok dosis 5 g/kg BB dan kelompok kontrol dengan kelompok dosis 10 g/kg BB. Hal ini disebabkan karena pemanis stevia mengandung kalori yang relatif kecil sehingga asupan gizi untuk mencit relatif sedikit sehingga mempengaruhi kenaikan berat badan, selain itu ada penelitian yang menyatakan bahwa stevia berfungsi sebagai antiobesitas (Geuns,2003). Data Hematologis Jumlah Leukosit Hasil analisis statistik terhadap data leukosit menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata leukosit pada pengukuran hari ke-0 dan hari ke-15 untuk ketiga kelompok perlakuan. Dari gambar 1 terlihat bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata leukosit kelompok kontrol pada hari ke-15 kehamilan, sedangkan pada kelompok dosis I dan dosis II mengalami penurunan pada hari ke-15 tetapi masih dalam batasan normal yaitu sekitar 2 – 10 x 103/mm3 (Hedrich, 2004). Hal ini disebabkan karena Stevia mempunyai nilai kalori yang rendah sehingga asupan kalori pada mencit menjadi rendah. Dari hasil perhitungan ANAVA satu arah pada Dosis I dan Dosis II diperoleh nilai signifikan sebesar 0,042 dan 0,002. Jumlah Leukosit Rata-rata Hari ke-15 SEM 7261 1049,27 5100 716,29 4892 426,08 Jumlah Eritrosit Hasil analisis statistik terhadap data eritrosit menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata eritrosit pada pengukuran hari ke-0 dan hari ke-15 untuk ketiga kelompok perlakuan, namun jika dilihat dari variabel perlakuan, tidak ada pengaruh perlakuan terhadap jumlah eritrosit hari ke-0 dan ke-15. Penurunan jumlah eritrosit biasanya disertai dengan anemia. Pada keadaan hamil, kejadian anemia semakin tinggi, hal ini disebabkan oleh peningkatan volume cairan tubuh tanpa diimbangi dengan peningkatan pembentukan sel darah merah, sehingga sel darah merah menurun. Jumlah Trombosit Hasil analisis statistik terhadap data trombosit menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai ratarata trombosit pada pengukuran hari ke-0 dan hari ke15 pemberian pemanis stevia tidak mempengaruhi jumlah trombosit dalam tubuh. Jumlah Hemoglobin Hasil analisis statistik terhadap data hemoglobin menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata jumlah hemoglobin pada hari ke-0 dan hari ke-15 pengukuran. Menurunnya jumlah hemoglobin berkaitan dengan menurunnya jumlah sel darah merah yang disebabkan oleh anemia pada kehamilan. Jika 9000 8000 7000 6000 79 1 8 7 35 5 72 6 1 63 1 8 5 10 0 5000 48 9 2 4000 3000 2000 1000 0 K o n tr o l D o s i s 5 g /k g B B D o s i s 1 0 g /k g B B K e lom po k P e r la k u a n L e uk os it H k - 0 L e u k o s i t H k -1 5 Gambar 1. Grafik Pemeriksaan Jumlah Leukosit Darah pada Hari ke-0 dan ke-15 236 Pengaruh Pemberian Pemanis ..... (Kriana Efendi, dkk) T abel IV. Data Jumlah Eritrosit Darah Mencit Hamil pada hari ke-0 dan ke-15 ( μL -1 ) J u m la h E r it r o s it ( / m ik r o l it e r ) Kelompok Perlakuan Kontrol Dosis 5 g/kg BB Dosis 10 g/kg BB Ulangan 10 10 10 Jumlah Eritrosit Ratarata Hari ke-0 SEM 9370900 79264,32 9676600 147722,80 9365622 167886,2 Jumlah Eritrosit Ratarata H ari ke-15 SEM 8938222 245895,40 8558000 248044,90 8112400 237204,00 10000 000 96766 00 9500 000 93 7090 0 9000 000 93 65622 89 3822 2 85580 00 8500 000 81 12400 8000 000 7500 000 7000 000 K o n tr o l D o s i s 5 g /k g B B D o s i s 1 0 g /k g B B K e l o m p o k P e r la k u a n E r i tr o s i t H k - 0 E r i tr o s i t H k - 1 5 Gamb ar 2. Grafik Pemeriksaan Jumlah Eritrosit Darah pada Hari ke-0 dan ke-15 KESIMPULAN Pemberian pemanis stevia mempengaruhi penurunan berat badan induk selama kehamilan dan pemberian pemanis stevia dapat mempengaruhi hematologis induk mencit pada hari ke-15 yaitu leukosit dosis I sebesar 5100 μL-1, dosis II sebesar 4892 μL-1, pada masa kehamilan asupan gizi berkurang maka kejadian anemia akan meningkat. Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan pemberian Stevia yang mempunyai nilai kalori yang rendah bisa memicu terjadinya anemia. -1 Tabel V. Data Jumlah Trombosit Darah Mencit Hamil pada hari ke-0 dan ke-15 ( μL ) Kelompok Perlakuan J u m l a h T r o m b o s it ( /m ik r o lit e r ) Kontrol Dosis 5 g/kg BB Dosis 10 g/kg BB Ulangan 10 10 10 Jumlah Trombosit Ratarata Hari ke-0 SEM 1140550 45272,08 1241890 51273,19 1148450 82338,17 Jumlah Trombosit Ratarata Hari ke-15 SEM 1131580 58584,38 1277200 73263,08 1042690 158123,50 1 30 0 0 0 0 1 2 7 7 2 00 1 25 0 0 0 0 1 2 4 1 8 90 1 20 0 0 0 0 1 15 0 0 0 0 1148450 1 1 40 5 5 0 1 1 31 5 8 0 1 10 0 0 0 0 1 05 0 0 0 0 1042690 1 00 0 0 0 0 K o n tro l D o s i s 5 g /k g B B D o s i s 1 0 g /k g B B K e lo m p o k P e r l a k u a n T ro m b o s i t H k - 0 T r o m b o s i t H k -1 5 Gambar 3. Grafik Pemeriksaan Jumlah Trombosit Darah pada Hari ke-0 dan ke-15 237 FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015 Tabel VI. Data Jumlah Hemo globin Darah Mencit Hamil pada hari ke -0 dan ke-15 ( g/dL ) Kelompok Perlakuan J u m la h H e m og lob in ( /m ik r o lit e r ) Kontrol Dosis 5 g/kg BB Dosis 10 g/kg BB Ulangan 10 10 10 Jumlah Hemoglobin Ratarata Hari ke-0 SEM 15,62 0,23 16,39 0,14 15,98 0,22 Jumlah Hemoglobin Ratarata Hari ke-15 SEM 15,2 0,41 13,86 0,38 13,57 0,34 18 16 14 1 6 .3 9 1 5 .9 8 2 1 3 .8 6 7 1 3 .5 7 3 D o s i s 5 g /k g B B D o s i s 1 0 g /k g B B 15 5 .1 .6 9 19 7 1 12 10 8 6 4 2 0 K o n tro l K e lom po k P e r la k u a n H e m o g l o b i n H k -0 H e m og lob in H k - 15 Gambar 4. Grafik Pemeriksaan Jumlah Hemoglobin Darah pad a Hari ke-0 dan ke-15 eritrosit dosis I sebesar 8588000 μL-1, dosis II sebesar 8112400 μL-1, hemoglobin dosis I sebesar 13,867 μL-1, dosis II sebesar 13,535 μL-1 dan trombosit dosis I sebesar 1277200 μL-1, dosis II sebesar 1042690 μL-1, tetapi masih dalam batasan normal. DAFTAR PUSTAKA Almahdy, A. 2001. Skrining Hipokratik, Ld 50 serta Efek Teratogenitas Uncaria gambir Roxb. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol.6,No.2, 47-59. Anonim, 2003. Stevia. Info POM Volume : IV Edisi 11. Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan. Cahyadi, Wisnu. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Chan Paul. De-Yi Xu. Ju-Chi Liu. Yi-Jen Chen. 1998. The Effect of Stevioside on Blood Pressure and Plasma Catecholamines in Spontaneously Hypertensive Rats. Journal of Life Sciences. Vol 63. No.19. Djas, Harmaini Morse J. 1986. Efek Hipoglikemia Zat Pemanis dari Stevia rebaudiana Bertoni pada Kelinci. Tesis. Pasca Sarjana Kimia ITB. Bandung.. Gardana, Claudio. Paolo Simonetti. Enrica Canzi. Raffaella Zanchi and Piergiorgio Pietta. 2003. Metabolism of Stevioside and Rebaudioside A from Stevia rebaudiana Extracts by Human Microflora. Journal of Agricultural and Food Chemistry. Vol. 51. No.22. Geuns. Jan M.C. 2003. Stevioside. Jurnal Phytochemistry 64 : 913-921 Hedrich, Hans J & Bullock, Gillian R. 2004. The Laboratory Mouse. Amsterdam : Elsevier Academic Press. Koyama. E, dkk. 2003. In Vitro Metabolism of The Glycosidic Sweeteners, Stevia Mixture and Enzymatically Modified Stevia in Human Intestinal Microflora. Jurnal Food and Chemical Toxicology. 41 (2003) 359-374. Pergamon. 238