234 ABSTRACT Stevia rebaudiana is natural sweetener in foods

advertisement
FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015
PENGARUH PEMBERIAN PEMANIS Stevia rebaudiana Bertoni PADA HEMATOLOGIS
MENCIT PUTIH (Mus musculus) BUNTING
Effect of Stevia rebaudiana Bertoni Sweetener on Pregnant Mice (Mus muculus) Hematology
Kriana Efendi1, Almahdy A2, Helmi Arifin2
1
Prodi Farmasi FFS – UHAMKA, Jakarta.
2
Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang
Naskah diterima tanggal 21 April 2015
ABSTRACT
Stevia rebaudiana is natural sweetener in foods, can use as dietary supplements. Stevia
leaves contain diterpene glycoside compounds of stevioside or rebaudioside A. These
compounds possess up to 200-300 times the sweetness intensity of sucrose, and they are
noncaloric and noncariogenic sweeteners. This research was conduct to determine the
hematological effect Stevia rebaudiana on mice pregnance. In this test mice were divided
in 3 treatment groups, control group, dose I (5 g/kg BW) and dose II (10 g/kg BW) given
orally commencing on day 6 until 14 of pregnancy. The results showed that stevia as
sweeteners influenced body weigh and leukocytes, erythrocytes, hemoglobin and
trombocytes significantly.
Keywords: Stevia rebaudiana, sweetener, hematology
ABSTRAK
Stevia rebaudiana Bertoni merupakan tumbuhan yang banyak digunakan sebagai pemanis
alami pengganti pemanis buatan. Daun stevia mengandung senyawa glikosida diterpen
dengan tingkat kemanisan antara 200-300 kali gula tebu, tetapi nilai kalorinya sangat rendah
sehingga sangat potensial dijadikan sebagai pemanis alami. Untuk mengetahui keamanan
pemanis ini dilakukan uji teratogenitas terhadap mencit putih dan pengaruhnya terhadap
hematologis. Pada penelitian ini, kelompok perlakuan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
kelompok kontrol, kelompok Dosis I (5 g/kg BB) dan kelompok Dosis II (10 g/kg BB) Bahan
uji diberikan pada saat organogenesis, yaitu pada hari ke-6 sampai hari ke-14 kehamilan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pemanis stevia secara bermakna mempengaruhi berat
badan induk mencit dan dapat mempengaruhi leukosit, eritrosit, hemoglobin dan trombosit
tetapi masih dalam batasan normal;
Kata Kunci : Stevia rebaudiana Bertoni, pemanis, hematologi
PENDAHULUAN
Saat ini hampir semua jenis makanan dan
minuman mengandung bahan tambahan makanan.
Penambahan bahan tambahan makanan ini bertujuan
untuk meningkatkan nilai gizi makanan, meningkatkan
citra rasa, memperpanjang umur simpan (Cahyadi,
2006). Salah satu dari bahan tambahan makanan yang
sering digunakan yaitu pemanis.
Gula merupakan bahan pemanis makanan dan
minuman yang diproses secara alami maupun sintetis.
Dewasa ini banyak pemakaian bahan pemanis selain
sukrosa dalam pembuatan makanan dan minuman,
terutama bahan pemanis buatan. Di samping harganya
murah, pemanis buatan dapat memberikan rasa manis
yang berlipat ganda dibandingkan dengan sukrosa
(Cahyadi, 2006).
Alamat korespondensi:
Jl. Delima II/IV Perumnas Klender. Jakarta Timur. 13000
email :[email protected]
Seorang profesor ahli fisiologi tumbuhan dari
Belgia mempromosikan Stevia rebaudiana sebagai
tumbuhan baru yang dapat menjadi alternatif gula dalam
pangan. Daun stevia mengandung senyawa glikosida
diterpen dengan tingkat kemanisan antara 200 – 300
kali gula tebu, tetapi nilai kalorinya sangat rendah
(Koyama, 2003). Selain itu Stevia rebaudiana Bertoni
juga mengandung glikosida steviosida, rebaudiosida A
– E, dulkosida A, steviolbiosida. Glikosida tersebut yang
dapat memberikan rasa manis pada tanaman (Gardana,
2003)
Beberapa negara di dunia misalnya Jepang,
Thailand dan Malaysia telah mengembangkan tanaman
stevia sebagai sumber pemanis alami sehingga sangat
potensial dijadikan bahan baku pemanis alami. Stevia
merupakan genus yang terdiri dari 150 spesies herba
dari keluarga bunga matahari (Asteracea). Tumbuhan
ini di temukan pertama kali pada tahun 1887 oleh peneliti
dari Amerika bernama Dr. Moises Santiago Bertoni.
234
Pengaruh Pemberian Pemanis ..... (Kriana Efendi, dkk)
Stevia berasal dari kawasan tropika dan sub-tropika di
Amerika Selatan dan Amerika Tengah (Anonim, 2003).
Selain sebagai pemanis, Stevia juga dapat
digunakan untuk pengobatan diabetes. Penelitian yang
telah dilakukan menunjukan bahwa pemberian ekstrak
kering daun stevia pada kelinci dapat menurunkan kadar
glukosa darah (Djas, dkk. 1986). Pada penelitian lain
juga menunjukan bahwa ekstrak stevia mampu
menurunkan tekanan darah (Chan, Paul,. et al. 1998).
Hasil uji toksisitas akut pada mencit menunjukan bahwa
stevia memiliki toksisitas ringan dengan nilai LD 50
sebesar 15 g/kg BB (Geuns, 2003)
Mengingat besarnya kemungkinan pemakaian
pemanis stevia yang lebih luas sebagai pemanis
pengganti gula dan terutama kemungkinan pemakaianya
sebagai penurun kadar gula darah, maka perlu diketahui
keamanan pemakaiannya terutama pada orang hamil.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh
pemberiaan pemanis stevia yang diberikan pada saat
mencit bunting terhadap histologis.
METODOLOGI
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Farmakologi Litbangkes Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta.
Alat
Alat bedah, pipa kapiler, pipet tetes, batang
pengaduk, gelas ukur, spatel, jarum oral, kertas tisu,
kandang mencit, timbangan hewan, timbangan analitik,
Hemositometer.
Bahan
Pemanis stevia ( GSG 95 ), aqua destilata, air
panas, larutan etanol 70%, NaCl fisiologis, mencit putih
betina dan mencit putih jantan.
Persiapan hewan percobaan
Hewan percobaan yang digunakan yaitu mencit
putih betina dan beberapa ekor mencit putih jantan.
Sebelum pengujian dimulai hewan diaklimatisasi dalam
ruang percobaan selama kurang lebih 10 hari sehingga
hewan dapat beradaptasi dengan lingkungan yang baru,
selain itu untuk pengamatan masa esterus.
Mengawinkan hewan percobaan
Empat ekor mencit putih betina yang dalam
masa proestrus disatukan dengan satu ekor mencit putih
jantan pada sore hari. Keesokan paginya dilakukan
pengamatan di daerah vagina, jika ditemukan sumbat
vagina ( vagina plug ), maka mencit dinyatakan telah
kawin dan dinyatakan sebagai hari ke-0 dari kehamilan.
Alokasi hewan hamil
Hewan percobaan yang terbukti hamil dipelihara
dalam kandang individual dan dikelompokan secara acak
dengan penomoran agar mencit yang digunakan dapat
mewakili populasi keseluruhan. Pembagian kelompok
terdiri dari kelompok kontrol, kelompok dosis I (5 g/kg
BB), dan kelompok dosis II (10 g/kg BB).
Pemberian zat uji secara oral pada mencit hamil
Zat uji diberikan secara oral setiap hari pada
masa organogenesis yaitu hari ke-6 sampai dengan
hari ke-14 masa kehamilan. Selama pemberian zat uji
dilakukan pengamatan terhadap berat badan, tingkah
laku, gejala – gejala toksik dan hematologi mencit.
Pemeriksaan hematologis
Pengambilan darah dilakukan pada hari ke-0 dan
hari ke-15 masa kehamilan. Darah diambil melalui sinus
orbital menggunakan pipa kapiler dan ditampung dalam
tabung darah yang mengandung Na-EDTA. Darah EDTA
yang telah dihomogenkan dimasukkan kedalam cell
counter (Beckman Coulter). Darah akan diproses
berdasarkan impedensi elektrik, menggunakan alat
hemositometer.
Analisis Data
Data yang didapat berupa data berat badan mencit
hamil, jumlah leukosit, eritrosit dan hemoglobin
dianalisis menggunakan ANAVA satu arah untuk
mengetahui adakah pengaruh perlakuan terhadap
parameter tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Data Berat Badan Mencit Hari ke-18 Kehamilan
Hasil uji ANAVA menunjukkan tidak terdapat
perbedaan berat badan yang bermakna antara ketiga
kelompok perlakuan pada 18 hari kehamilan (p=0,138).
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa pemberian
pemanis stevia pada masa organogenesis tidak
mempengaruhi berat badan rata-rata pada hari ke-18
masa kehamilan.
Data Persentasi Kenaikan Berat Badan Mencit
selama Kehamilan
Kenaikan
ini
disebabk an
karena
berkembangnya fetus dan bertambahnya volume cairan
amnion, plasenta dan selaput amnion, jumlah fetus juga
mempengaruhi kenaikan berat badan induk mencit
(Almahdy, 2001). Umumnya semakin besar kenaikan
berat badan induk, kemungkinan semakin banyak pula
fetus yang akan dilahirkan. Hasil perhitungan ANAVA
satu arah antar kelompok, menunjukan bahwa ada
perbedaan persentasi kenaikan berat badan selama
kehamilan secara bermakna setelah pemberian pemanis
stevia (p=0,037), ini berarti bahwa pemberian pemanis
stevia selama organogenesis dapat mempengaruhi
persentase kenaikan berat badan selama kehamilan.
Hasil uji perbandingan berganda (uji LSD) menunjukkan
Tabel I. Berat badan mencit rata-rata pada hari ke-18 kehamilan
Kelompok Perlakuan
Kontrol
Dosis 5 g/kg BB
Dosis 10 g/kg BB
235
Ulangan
10
10
10
Berat Badan Mencit Rata-rata
pada hari ke-18 (g)  SEM
52,7  1,16
50,33  1,24
49,45  1,04
FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015
Tabel II. Persentasi Kenaikan Berat Badan Rata-Rata Mencit selama Kehamilan
Kelompok Perlakuan
Ulangan
Kontrol
Dosis 5 g/kg BB
Dosis 10 g/kg BB
10
10
10
Persentasi Kenaikan Berat Badan Mencit
Selama Kehamilan (%)  SEM
67,14  4,10
55,88  4,51
53,07  2,71
Tabel III. Data Jumlah Leukosit Darah Mencit Hamil pada hari ke-0 dan ke-15 (μL-1)
Kelompok
Perlakuan
Kontrol
Dosis 5 g/kg BB
Dosis 10 g/kg BB
Ulangan
10
10
10
Jumlah Leukosit Rata-rata
Hari ke-0  SEM
6318  401,68
7355  741,90
7918  710,86
J u m la h Le u k o s it ( /m ik r o lite r )
adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok
kontrol dengan kelompok dosis 5 g/kg BB dan kelompok
kontrol dengan kelompok dosis 10 g/kg BB. Hal ini
disebabkan karena pemanis stevia mengandung kalori
yang relatif kecil sehingga asupan gizi untuk mencit
relatif sedikit sehingga mempengaruhi kenaikan berat
badan, selain itu ada penelitian yang menyatakan
bahwa stevia berfungsi sebagai antiobesitas
(Geuns,2003).
Data Hematologis
Jumlah Leukosit
Hasil analisis statistik terhadap data leukosit
menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata
leukosit pada pengukuran hari ke-0 dan hari ke-15 untuk
ketiga kelompok perlakuan. Dari gambar 1 terlihat
bahwa terjadi peningkatan nilai rata-rata leukosit
kelompok kontrol pada hari ke-15 kehamilan, sedangkan
pada kelompok dosis I dan dosis II mengalami
penurunan pada hari ke-15 tetapi masih dalam batasan
normal yaitu sekitar 2 – 10 x 103/mm3 (Hedrich, 2004).
Hal ini disebabkan karena Stevia mempunyai nilai kalori
yang rendah sehingga asupan kalori pada mencit
menjadi rendah. Dari hasil perhitungan ANAVA satu arah
pada Dosis I dan Dosis II diperoleh nilai signifikan
sebesar 0,042 dan 0,002.
Jumlah Leukosit Rata-rata
Hari ke-15  SEM
7261  1049,27
5100  716,29
4892  426,08
Jumlah Eritrosit
Hasil analisis statistik terhadap data eritrosit
menunjukkan bahwa ada perbedaan nilai rata-rata
eritrosit pada pengukuran hari ke-0 dan hari ke-15 untuk
ketiga kelompok perlakuan, namun jika dilihat dari
variabel perlakuan, tidak ada pengaruh perlakuan
terhadap jumlah eritrosit hari ke-0 dan ke-15. Penurunan
jumlah eritrosit biasanya disertai dengan anemia. Pada
keadaan hamil, kejadian anemia semakin tinggi, hal ini
disebabkan oleh peningkatan volume cairan tubuh tanpa
diimbangi dengan peningkatan pembentukan sel darah
merah, sehingga sel darah merah menurun.
Jumlah Trombosit
Hasil analisis statistik terhadap data trombosit
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan nilai ratarata trombosit pada pengukuran hari ke-0 dan hari ke15 pemberian pemanis stevia tidak mempengaruhi
jumlah trombosit dalam tubuh.
Jumlah Hemoglobin
Hasil analisis statistik terhadap data
hemoglobin menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
nilai rata-rata jumlah hemoglobin pada hari ke-0 dan
hari ke-15 pengukuran. Menurunnya jumlah hemoglobin
berkaitan dengan menurunnya jumlah sel darah merah
yang disebabkan oleh anemia pada kehamilan. Jika
9000
8000
7000
6000
79 1 8
7 35 5
72 6 1
63 1 8
5 10 0
5000
48 9 2
4000
3000
2000
1000
0
K o n tr o l
D o s i s 5 g /k g B B
D o s i s 1 0 g /k g B B
K e lom po k P e r la k u a n
L e uk os it H k - 0
L e u k o s i t H k -1 5
Gambar 1. Grafik Pemeriksaan Jumlah Leukosit Darah pada Hari ke-0 dan ke-15
236
Pengaruh Pemberian Pemanis ..... (Kriana Efendi, dkk)
T abel IV. Data Jumlah Eritrosit Darah Mencit Hamil pada hari ke-0 dan ke-15 ( μL -1 )
J u m la h E r it r o s it ( / m ik r o l it e r )
Kelompok
Perlakuan
Kontrol
Dosis 5 g/kg BB
Dosis 10 g/kg BB
Ulangan
10
10
10
Jumlah Eritrosit Ratarata Hari ke-0  SEM
9370900  79264,32
9676600  147722,80
9365622  167886,2
Jumlah Eritrosit Ratarata H ari ke-15  SEM
8938222  245895,40
8558000  248044,90
8112400  237204,00
10000 000
96766 00
9500 000
93 7090 0
9000 000
93 65622
89 3822 2
85580 00
8500 000
81 12400
8000 000
7500 000
7000 000
K o n tr o l
D o s i s 5 g /k g B B
D o s i s 1 0 g /k g B B
K e l o m p o k P e r la k u a n
E r i tr o s i t H k - 0
E r i tr o s i t H k - 1 5
Gamb ar 2. Grafik Pemeriksaan Jumlah Eritrosit Darah pada Hari ke-0 dan ke-15
KESIMPULAN
Pemberian pemanis stevia mempengaruhi
penurunan berat badan induk selama kehamilan dan
pemberian pemanis stevia dapat mempengaruhi
hematologis induk mencit pada hari ke-15 yaitu leukosit
dosis I sebesar 5100 μL-1, dosis II sebesar 4892 μL-1,
pada masa kehamilan asupan gizi berkurang maka
kejadian anemia akan meningkat. Dari data yang
diperoleh, dapat disimpulkan pemberian Stevia yang
mempunyai nilai kalori yang rendah bisa memicu
terjadinya anemia.
-1
Tabel V. Data Jumlah Trombosit Darah Mencit Hamil pada hari ke-0 dan ke-15 ( μL )
Kelompok Perlakuan
J u m l a h T r o m b o s it ( /m ik r o lit e r )
Kontrol
Dosis 5 g/kg BB
Dosis 10 g/kg BB
Ulangan
10
10
10
Jumlah Trombosit Ratarata Hari ke-0  SEM
1140550  45272,08
1241890  51273,19
1148450  82338,17
Jumlah Trombosit Ratarata Hari ke-15  SEM
1131580  58584,38
1277200  73263,08
1042690  158123,50
1 30 0 0 0 0
1 2 7 7 2 00
1 25 0 0 0 0
1 2 4 1 8 90
1 20 0 0 0 0
1 15 0 0 0 0
1148450
1 1 40 5 5 0
1 1 31 5 8 0
1 10 0 0 0 0
1 05 0 0 0 0
1042690
1 00 0 0 0 0
K o n tro l
D o s i s 5 g /k g B B
D o s i s 1 0 g /k g B B
K e lo m p o k P e r l a k u a n
T ro m b o s i t H k - 0
T r o m b o s i t H k -1 5
Gambar 3. Grafik Pemeriksaan Jumlah Trombosit Darah pada Hari ke-0 dan ke-15
237
FARMASAINS Vol 2 No. 5, April 2015
Tabel VI. Data Jumlah Hemo globin Darah Mencit Hamil pada hari ke -0 dan ke-15 ( g/dL )
Kelompok Perlakuan
J u m la h H e m og lob in ( /m ik r o lit e r )
Kontrol
Dosis 5 g/kg BB
Dosis 10 g/kg BB
Ulangan
10
10
10
Jumlah Hemoglobin Ratarata Hari ke-0  SEM
15,62  0,23
16,39  0,14
15,98  0,22
Jumlah Hemoglobin Ratarata Hari ke-15  SEM
15,2  0,41
13,86  0,38
13,57  0,34
18
16
14
1 6 .3 9
1 5 .9 8 2
1 3 .8 6 7
1 3 .5 7 3
D o s i s 5 g /k g B B
D o s i s 1 0 g /k g B B
15
5 .1
.6 9
19
7
1
12
10
8
6
4
2
0
K o n tro l
K e lom po k P e r la k u a n
H e m o g l o b i n H k -0
H e m og lob in H k - 15
Gambar 4. Grafik Pemeriksaan Jumlah Hemoglobin Darah pad a Hari ke-0 dan ke-15
eritrosit dosis I sebesar 8588000 μL-1, dosis II sebesar
8112400 μL-1, hemoglobin dosis I sebesar 13,867 μL-1,
dosis II sebesar 13,535 μL-1 dan trombosit dosis I
sebesar 1277200 μL-1, dosis II sebesar 1042690 μL-1,
tetapi masih dalam batasan normal.
DAFTAR PUSTAKA
Almahdy, A. 2001. Skrining Hipokratik, Ld 50 serta
Efek Teratogenitas Uncaria gambir Roxb. Jurnal
Sains dan Teknologi Farmasi, Vol.6,No.2, 47-59.
Anonim, 2003. Stevia. Info POM Volume : IV Edisi 11.
Jakarta : Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Cahyadi, Wisnu. 2006. Bahan Tambahan Pangan.
Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Chan Paul. De-Yi Xu. Ju-Chi Liu. Yi-Jen Chen. 1998.
The Effect of Stevioside on Blood Pressure
and Plasma Catecholamines in Spontaneously
Hypertensive Rats. Journal of Life Sciences.
Vol 63. No.19.
Djas, Harmaini Morse J. 1986. Efek Hipoglikemia Zat
Pemanis dari Stevia rebaudiana Bertoni pada
Kelinci. Tesis. Pasca Sarjana Kimia ITB.
Bandung..
Gardana, Claudio. Paolo Simonetti. Enrica Canzi.
Raffaella Zanchi and Piergiorgio Pietta. 2003.
Metabolism of Stevioside and Rebaudioside A
from Stevia rebaudiana Extracts by Human
Microflora. Journal of Agricultural and Food
Chemistry. Vol. 51. No.22.
Geuns. Jan M.C. 2003. Stevioside. Jurnal
Phytochemistry 64 : 913-921
Hedrich, Hans J & Bullock, Gillian R. 2004. The
Laboratory Mouse. Amsterdam : Elsevier
Academic Press.
Koyama. E, dkk. 2003. In Vitro Metabolism of The
Glycosidic Sweeteners, Stevia Mixture and
Enzymatically Modified Stevia in Human
Intestinal Microflora. Jurnal Food and Chemical
Toxicology. 41 (2003) 359-374. Pergamon.
238
Download