BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumberdaya

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumberdaya manusia adalah aset yang sangat vital bagi maju dan
berkembangnya organisasi akibat adanya perubahan-perubahan yang
terjadisumber daya manusia merupakan unsur yang sangat penting dan
kuncikeberhasilan untuk mencapai tujuan perusahaan untuk mewujudkan
tujuanorganisasi atau perusahaan maka harus didukung oleh tersedianya
sumber daya manusia yang mempunyai keunggulan dan kemampuan
dalam
menyikapisetiap
kondisi
yang
dihadapi
sehingga
mampu
memberikan yang terbaik bagiperusahaan dan mampu mewujudkan
eksistensi bagi perusahaan.
Sumber dayamanusia yang unggul bukan hanya seseorang yang
mempunyai keilmuan kemampuan intelektual saja tetapi sumberdaya
manusia yang unggul juga seseorang yang memiliki kemampuan
menyikapi setiap kondisi yang dihadapi dengan arif dan bijaksana. Sudah
tidak dapat dipungkiri bahwa kesuksesan dan keberhasilan seseorang
tidakhanya ditentukan oleh Kecerdasan Intelektual saja tetapi keberhasilan
dan
kesuksesan
atau
kinerja
seseorang
juga
dipengaruhi
oleh
KecerdasanEmosional.
Dalam mengukur kinerja sumber daya manusia terdapat 2 hal yang
penting, yaitu : Kemampuan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Pradigma lama beranggapan bahwa kemampuan intelektual sebagai satusatunya tolak ukur kecerdasan, yang sering juga dijadikan paramenter
keberhasilan dan kesuksesan kinerja sumber daya manusia.
Ada beberapa kecerdasan yang ada dalam diri manusia seperti
Kemampuan intelektual adalah sebuah kecerdasan berfikir dan akal
cemerlang yang mengelola otak kanan dan otak kiri secara seimbang.
Kecerdasan Emosional adalah salah satu potensi terbesar dan terbaik yang
dimiliki oleh manusia, yang apabila berhasil dikelola dan dioptimalkan
sedemikian rupa, akan menghantar setiap pribadi manusia didalam sebuah
kehidupan yang penuh dengan kesuksesan dan kebahagiaan yang utuh dan
sejati.
sejak
kemampuan
lama orang
yakin
bahwa
kecerdasan
khususnya
intelektual merupakan suatu dari wujud kemampuan
mental yang penting dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan. Hal ini
dapat dipahami karena dalam bekerja bukan hanya tindakan-tindakan
untukmelaksanakan
pekerjaan
tetapi
juga
kecerdasan
dalam
memecahkan masalah.
Peranan penting emosi dalam kehidupan mental. Sebenarnya kita
memiliki dua macam pikiran, satu yang berpikir dan lainnya yang
merasakan. Pikiran yang emosi dapat mengabaikan buah pikiran pada saat
kita penuh gairah atau kecewa. kecerdasan emosional artinya sederhana,
menggunakan emosi secara efektif untuk mencapai tujuan, membangun
hubungan produktif, dan meraih keberhasilan di tempat kerja.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
kecerdasan otak hanya menyumbang kira-kira 20% bagi faktorfaktor yang menentukan sukses dalam hidup, dan yanglainnya diisi oleh
kekuatan-kekuatan lain, termasuk kecerdasan emosional yang meliputi
kemampuan
untuk
frustrasi,mengendalikan
memotivasi
diri
dan bertahan
dorongan
hati
dan
menghadapi
tidak melebih-lebihkan
kesenangan, mengatur suasana hati dan menjaga beban stress agar
tidak melumpuhkan kemampuan berfikir, berempati dan berdoa.
Banyak contoh di sekitar kita membuktikan bahwa orang yang
memiliki kecerdasan otak saja, atau banyak memiliki gelar yang tinggi
belum tentu sukses berkiprah di dunia pekerjaan. Bahkan seringkali yang
berpendidikan formal lebih rendah ternyata banyak yang lebih berhasil.
Kebanyakan program 6 pendidikan hanya berpusat pada kecerdasan akal
saja,
padahal
yang
mengembangkan
diperlukan
kecerdasan
hati,
sebenarnya
seperti
adalah
ketangguhan,
bagaimana
inisiatif,
optimisme, kemampuan beradaptasi yang kini telah menjadi dasar
penilaian baru. Saat ini begitu banyak orang berpendidikan dan tampak
begitu menjanjikan, namun karirnya terhambat atau lebih buruk lagi,
tersingkir, akibat rendahnya kecerdasan emosional mereka.
Masih
rendahnya
kualitas
sumber
daya
manusia
dan
penanganannya merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi oleh
bangsa Indonesia. Pada umumnya sebagian besar organisasi yang ada
percaya bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan, harus mengupayakan
kinerja individu semaksimal mungkin, karena pada dasarnya kinerja
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
individu akan sangat berpengaruh terhadap kinerja baik kinerja tim
ataupun kelompok yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kinerja
sebuah organisasi.
Untuk memberikan pelayanan yang optimal maka tidak terlepas
dari kinerja pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Kinerja pegawai yang
baik akan berimplikasi terhadap pelayanan yang baik pula.
Untuk mencapai kinerja individu yang maksimal maka dibutuhkan
sebuah komunikasi efektif yang terjadi dalam organisasi. Komunikasi
yang tercipta dalam sebuah organisasi akan sangat mempengaruhi kinerja
karyawan, karena semuanya tergantung pada kemampuan seseorang untuk
mengkomunikasikan suatu informasi, dan juga kemampuan seseorang
untuk menerima pesan tersebut dan memberikan umpan balik terhadap
informasi yang telah diterimanya (Ismuhadjar, 2006).
Penelitian ini dilakukan di PT Wahana Optima Permai sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang jasa dituntut mampu memiliki kinerja
yang tinggi didalam memberikan jasa pelayanan terhadap klien secara
efektif dan efisien.Pastinya dibutuhkan sumber daya manusia yang
kompeten didalam menciptakan keberhasilan suatu perusahaan maupun
organisasi.
PT. Wahana Optima Permai adalah perusahaan swasta nasional
bergerak di bidang Manajemen Gedung Perkantoran, kontraktor dan
perdagangan umum yang mengutamakan pelayanan yang berkualitas baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
PT. Wahana Optima Permai adalah anak perusahaan dari Dana
Pensiun Bank Mandiri Empat (ex. Bapindo) didukung oleh tenaga
profesional dan berpengalaman dalam :
1. Mengelola gedung-gedung perkantoran sebagai berikut:

Gedung Dana Graha Jakarta, adalah gedung perkantoran milik
Dana Pensiun Bank Mandiri Empat (ex.Bapindo) yang didirikan
dan dikelola sejak tahun 1998.

Gedung Bumi Mandiri Surabaya, adalah gedung perkantoran milik
PT. Wahana Optima Permai yang didirikan dan dikelola sejak
tahun 1990.

Gedung Dana Graha Batam, adalah gedung perkantoran milik
Dana Pensiun Bank Mandiri Empat (ex. Bapindo) yang didirikan
dan dikelola sejak tahun 1996.
2. Kontraktor dan Perdagangan Umum.
Kemampuan
intelektual,
dan
kecerdasan
emosional
sangat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan khususnya Staff HR&GA, karena
dengan kemampuan intelektual kita dapat menyelesaikan tugas dengan
baik seperti mengurus BPJS Kesehatan Karyawan, BPJS Ketenagakerjaan
Karyawan, Kontrak ke karyawan, maupun Kontrak kepada Vendor, dan
administrasi lainnya, staff HR = Human Resources yang berarti banyak
berhubungan dengan banyak orang, baik karyawan PT. Wahana Optima
Permai, maupun pihak luar.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Kinerja Staff HR&GA tidak hanya dilihat dari kemampuan kerja
yang sempurna, tetapi juga kemampuan menguasai dan mengelola diri
sendiri serta kemampuan dalam membina hubungan dengan orang lain
Kemampuan tersebut oleh Daniel Goleman disebut dengan emotional
intelligence atau kecerdasan emosi yang akan memberikan pengaruh dari
dalam diri seseorang.
Kinerja
khususnya
staff
HR
(Human
Resources)
sangat
membutuhkan Kemampuan Intelektual dan Kecerdasan Emosional untuk
meningkatkan kinerjanya, karena banyak berhubungan dengan pihak
intern (karyawan itu sendiri) maupun pihak extern( pihak luar).
Secara realita, perasaan memberi kita informasi penting dan
berpotensi menguntungkan setiap saat.Umpan balik inilah dari hati, bukan
hanya pikiran dikepala saja, yang membuat kreatifitas, membuat jujur
terhadap diri sendiri, memberi panduan nurani bagi hidup dan karir dan
menuntut kita kepada kemungkinan yang tidak terduga. Kemampuan
intelektual dan kecerdasan emosional menuntut kita untuk belajar
mengakui, dan menghargai perasaan pada diri kita dan orang lain serta
untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif informasi
dan energy emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
Kecerdasan emosional menentukan seberapa baik seseorang
menggunakanketerampilan-keterampilan
yang
keterampilan intelektual.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dimilikinya,
termasuk
7
Paradigma lama menganggap yang ideal adalah adanya nalar yang
bebas dari emosi, paradigma baru menganggap adanya kesesuaian antara
kepala dan hati.
Hasil penelitian Goleman dalam Yoseph (2005) dan beberapa Riset
di Amerika memperlihatkan bahwa kecerdasan intelektual hanya memberi
kontribusi 20 persen terhadap kesuksesan hidup seseorang. Sisanya, 80
persen bergantung pada kecerdasan emosi. Bahkan
dalam hal keberhasilan kerja, kecerdasan intelektual hanya berkontribusi
empat persen.
Hasil identik juga disimpulkan dari penelitian jangka panjang
terhadap 95 mahasiswa Harvard lulusan tahun 1940-an. Puluhan tahun
kemudian, mereka yang saat kuliah dulu mempunyai kecerdasan
intelektual tinggi, namun egois dan kuper, ternyata hidupnya tidak terlalu
sukses (berdasar gaji, produktivitas, serta status bidang pekerjaan) bila
dibandingkan dengan yang kecerdasan intelektualnya biasa saja tetapi
mempunyai banyak teman, pandai berkomunikasi, mempunyai empati,
tidak temperamental sebagai manifestasi dari tingginya kecerdasan emosi
(Yosep, 2005).
Goleman (2003) menyatakan bahwa kemampuan akademik
bawaan, nilai rapor, dan prediksi kelulusan pendidikan tinggi tidak
memprediksi seberapa baik kinerja seseorang sudah bekerja atau seberapa
tinggi sukses yang dicapainya dalam hidup.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
kecerdasan emosional Menurut Wibowo dalam Melandy dan Aziza
(2006) menyatakan bahwa, kecerdasan emosional adalah kecerdasan untuk
menggunakanemosi
sesuai
dengan
keinginan,
kemampuan
untuk
mengendalikan emosi sehingga memberikan dampak yang positif.
Nilai
mendasar
yang
dikembangkan
dengan
menampilkan
kecerdasan emosional dalam dunia kerja adalah implikasinya terhadap
penyelenggaraan-penyelenggaraan
pelatihan,
dengan
memperhatikan
bahwa kecerdasan emosional berperan aktif bagi kesuksesan seseorang
dalam bekerja.
Berdasarkan latar belakang
di atas, maka peneliti tertarik
mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan
judul
“Pengaruh Kemampuan Intelektual, dan Kecerdasan Emosional
terhadap Kinerja Karyawan “
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
masalah
diatas,
yang
menjadi
intelektual berpengaruh signifikan
terhadap
rumusanmasalah dalam penelitian ini adalah :
1) Apakah
kemampuan
kinerjakaryawan?
2) Apakah kecerdasan emosional berpengaruhsignifikan terhadap kinerja
karyawan ?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi
tujuandalam penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui signifikansipengaruh kemampuan intelektual
terhadap kinerja karyawan
2) Untuk
mengetahui
signifikansipengaruh
kecerdasan
emosional
terhadap kinerja karyawan
D. Kontribusi Penelitian
Konstribusi yang diharapkan dari hasil penelitian ini secara teoritis dan
praktis antara lain :
1) Konstribusi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
dalam bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, khususnya
mengenai pengaruh kemampuan intelektual dan kecerdasan emosional
terhadap kinerja karyawan serta sebagai bahan informasi dan referensi
bagi pihak yang ingin melakukan penelitian selanjutnya dengan tema yang
sama.
2) Konstribusi Praktis
a) Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
pengetahuan bahwa terdapat pengaruh kemampuan intelektual dan
kecerdasan emosional terhadap kinerja karyawan. Penulis diharapkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman praktis dari upaya
identifikasi permasalahan yang berhubungan dengan penelitian.
b) Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
perusahaan tentang pengaruh kemampuan intelektual dan kecerdasan
emosional terhadap kinerja karyawan serta memberikan informasi tentang
pengaruh kemampuan intelektual dan kecerdasan emosional terhadap
kinerja karyawan.
c) Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan untuk menambah wawasan dan
ilmu pengetahuan bagi kalangan akademis serta acuan bagi pembaca yang
berminat untuk melanjutkan penelitian dengan topik masalah yang sama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Download