Produk Syariah di Bank Konvensional

advertisement
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
BADAN PEMBINAAN HUKUM NASIONAL
Pusat Dokumentasi dan Jaringan lnformasi Hokum Nasional
Jl.May.Jen. Sutoyo -Cililitan- Jakarta Timur
Somber:
Subjek:
i(Epu6t~k./-l
I Hariffgl: J'£NfN.) II-~~- /2 0/~
8 h?Yk. k~ rl/1/t-A/.rI tJ A/AL - JY"IJ /C/"?f/-1
Hlm/Kol :
Bidan2:
Produk Syariah
di Bank Konvensional
--
•
~-·
-
~--~
...
--
-
.
..
..
-
~-
A RIAWAN AM IN
Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Bank Syariah Indonesia [Asbisindo)
membungakan uang di bank adalah haudah menjadi pemahaman
ram. Sementara, badannya (institusinya)
umum bahwa timpangnya
aset syariah perbankan
tidak haram.
Jika demikian, bolehkah bank konIndonesia tidak terlepas dari
·
.
timpangnya akses masyavensional bertransaksi secara syariah?
rakat terhadap outlet syariah. Solusi
Menurut hemat saya, jawabanya adalah
office channeling belum benar-benar
boleh sepanjang tidak ada kaidah syariat
dioptimalkan secara regulasi, policy, dan
Islam yang dilanggar. Kita sering menkepraktisan di lapangan. Jika outlet
dengar tentang Rasulullah yang berdabank konvensional berhasil dimotivasi
gang dengan siapa saja sepanjang dilakuntuk menjual produk syariah, ketimsanakan sesuai syariat Islam.
Jika kita berani menerobos, membepangan ini dapat segera teratasi.
baskan kepala dari belenggu-belenggu,
Pertanyaannya adalah, mengapa
outlet induk konvensional enggan menmitos-mitos, dan memperlakukan muamalah sesuai dengan kaidah, transaksi
jual produk bank umum syariah (BUS)?
syariah akan melonjak dahsyat dan daAda beberapa jawaban. Pertama, bukan
lam waktu singkat 1,11enjadi rahmat bagi
produknya, melainkan produk unit
usa.ha syariah (UUS) atau BUS yang , bangsa. Indonesia akan menyalip Malaydibawahi banknya.
sia sebagai garda terdepan keuangan
Kedua, bukan bagian dari key persyariah dunia.
Salah satu kedahsyatan tersebut
formance indicator (KPI)- nya. Walau
akan terjadi jika bank konvensional
secara moral didorong oleh pimpinan,
diperbolehkan mengeluarkan tabungan
tidak ada KPI yang secara formal mew.asyariah sepanjang dana pihak ketiga
jibkan menjual produk syariah. Ketiga,
(DPK) yang terkumpul tersebut diwalau didorong dan diberi KPI, tidak
salurkan secara (kepada pembiayaan)
secara langsung berdampak terhadap
laporan keuangannya (menambah aset,
syariah. Bayangkan, seluruh outlet perbankan nasional (20 ribu lebih) menjadi
profit, dan lain-lain). Keempat, tidak ada
dorongan dari pimpinan. Kelima, pimakses tabungan syariah.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ada
pinan tidak didorong oleh pimpinan
sejumlah regulasi yang harus disiapkan.
yang lebih tinggi (otoritas moneter).
Bila demikian halnya, akankah konPertama, hilangkan batas maksimum pesep ini (bank konvensional menjual
nempatan dana bank induk konvensional
produk syariah) lebih mudah diterapkan
pada BUS yang merupakan anak perusapada UUS? Jawabannya: Ya. Tetapi, hahaannya. Atau, batas maksimum penempatan dana syariah tersebut proporsional
rus disadari bahwa bank-bank pemerintah dan bank-bank besar yang dapat
dengan kepemilikan pada BUS.
diharapkan melonjakkan aset syariah,
Kedua, penelaahan kanal akuntansi
dan desain yang lebih fleksible, tapi tesudah tidak lagi punya UUS.
tap menjamin pemisahan arus kas. KeTerobosan paradigma
tiga, fatwa Dewan Syariah Nasional
(DSN) dan sosialisasi serta pelurusan
Fatwa haram MUI adalah bagi
bunga bank. Artinya, jasa bank konvenparadigma di masyarakat.
Seluruh outlet bank konvensional
sional tidak haram kecuali untuk proakan dengan senang hati menjual taduk-produk yang terkait bunga. Atau,
lebih spesifik lagi perbuatan (transaksi)
bungan syariahnya karena berupa pro-
S
If/1 - J
8
Sambungao
Somber:
Hlm/Kol:
Hari!fgl:
duk sendiri, bagian dari KPI, dan
berkontribusi langsung kepada laporan
keuangannya. Bank-bank syariah akan
bermekaran karena DPK syariah bukan
lagi barang langka.
Current Account and Savings (CASA)
akan melonjak, efisiensi membaik, BUS
akan lebih menarik penabung, dan pembiayaan lebih bersaing. Dengan meningkatnya profit, BUS akan mampu
merekrut bankir-bankir kelas satu.
Masyarakat akan diuntungkan. Kalan sebelumnya puas dengan layanan
andal dan pembiayaan murah di bank
konvensional, kini nilai tambah baru
tanpa mengorbankan kelebihan yang
sudah ada. Masyarakat dapat bersyariah
di seluruh outlet bank konvensional.
Yakin pad a kekuatan/keamanan tabungan bank-bank terbesar milik pemerintah? Kelak bukan hanya aman
uangnya, melainkan secara akidah aman
akhiratnya dengan pilihan tabungan
syariah di bank-bank konvensional.
Lalu, bagaimana nasib bank-bank
syariah yang berafiliasi pada bank konvensional? Akankah tersaingi induk? Tidak! Mereka akan menikmati berlimpahnya DPK murah dari induknya. Perlahan
tapi pasti, transaksi syariah akan dominan di negara Muslim terbesar ini.
BUS dapat lebih berkonsentrasi
menyalurkan dan menjaga kualitas pembiayaan yang sekarang harganya lebih
bersaing, sehingga menarik debitur-debitur berkualitas. Keuntungan yang sama akan dinikmati pula oleh UUS dan
merembes juga ke bank pembiayaan
rakyat syariah (BPRS) dan lembaga
keuangan mikro syariah (LKMS).
Regulator keuangan maupun DSN
akan terangkat namanya di mata dunia
Islam, demikian pula pemerintahnya.
Dominannya keuangan syariah akan
meningkatkan perilaku yang lebih
bermoral dalam perdagangan. •
:
·--......
--~""
-~-·---·
Download