BAB 1 PENDAHULUAN Program Keluarga Berencana (KB) telah

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program Keluarga Berencana (KB) telah lama dikenal dan dijalankan masyarakat
Indonesia. Pemerintah menganjurkan keluarga berencana modern menggunakan pil,
suntikan, norplant atau tusuk KB, kondom, vasektomi (sterilisasi pria), tubektomi
(sterilisasi wanita) dan keluarga berencana tradisional menggunakan pantang berkala,
senggama terputus, pijat atau urut dan jamu (Sundari, 2007 dalam Mulya, 2003).
Kontrasepsi tradisional dengan menggunakan tanaman obat telah lama
digunakan oleh masyarakat. Obat tradisional telah dikenal dan digunakan secara luas
oleh bangsa kita, baik untuk tujuan pengobatan maupun untuk pemeliharaan
kesehatan. Pemerintah telah mengambil kebijakan dalam berbagai upaya dibidang
kesehatan dengan peran aktif masyarakat untuk mencapai kemampuan hidup sehat.
Salah satu cara agar dapat hidup sehat adalah dengan membudidayakan pemanfaatan
tanaman yang berkhasiat obat secara alternatif yang sekarang lebih dikenal dengan
istilah obat asli Indonesia. Salah satu dari tanaman tersebut adalah pepaya (Carica
papaya L.) (Nurhida, 1995).
Di Indonesia banyak tanaman pepaya, bijinya selalu dibuang begitu saja tanpa
dimanfaatkan kecuali oleh petani pepaya untuk bibit. pepaya jantan atau gandul yang
umumnya digunakan sebagai obat atau jamu terutama untuk wanita (Kloppenburg,
1915 dalam Amir, 1992). Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli
dan dilaporkan bahwa biji pepaya mempunyai khasiat sebagai antifertilitas pada
hewan.
Ekstrak biji pepaya dapat menyebabkan penurunan fertilitas tikus jantan
setelah disuntik dengan dosis 20 mg/0,2/tikus/hari selama 8 minggu, yang diberikan
secara oral pada tikus jantan fertil (Yunardi, 2002).
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Bahan antifertilitas dapat bersifat sitotoksik atau bersifat hormonal dalam
memberikan pengaruhnya. Bila bersifat sitotoksik maka pengaruhnya langsung
terhadap sel kelamin, dan bila bersifat hormonal maka bekerja pada organ yang
responsif terhadap hormon yang berkaitan (Sutasurya, 1989 dalam Rusmiati, 2007).
Testosteron Undekanoat (TU) merupakan suatu bentuk ester dari testosteron
alami. Bentuk aktif testosteron yang dihasilkan dari hidrolisasi esternya. Efek utama
dari testosteron hasil dari hidrolisasi TU tersebut terjadi setelah adanya ikatan
testosteron terhadap reseptor spesifiknya yang membentuk komplek hormon reseptor.
Tujuan utama dari pemberian testosteron adalah mempertahankan tingginya tingkat
serum testosteron jangka panjang pada pria. Hal ini bertujuan untuk menekan
spermatogenesis sehingga terjadi azoospermia atau oligozoospermia berat yang
berlangsung lebih lama namun bersifat aman, efektif, reversibel, dan aseptibel (Ilyas,
2008).
Hati (hepar) merupakan salah satu organ yang memiliki fungsi sebagai
detoksifikasi toksin (Setiadi, 2007). Penumpukan bahan-bahan toksik ini dalam
parenkim hati dapat melukai hepatosit. Pemberian obat-obatan yang berlebihan dan
bahan toksik yang dimakan tanpa disadari dapat menimbulkan kelainan patologik
parenkim hati seperti nekrosis berat atau sirosis hepatis (Tambunan, 1994). Menurut
Rusmiati (2007), adanya zat yang bersifat toksik pada hati ditandai dengan adanya
degenerasi sel yang meliputi degenerasi perlemakan dengan membentuk vakuola dan
nekrosis. Gangguan metabolisme sel mencit (Mus musculus) didahului dengan
berkurangnya oksigen karena pengaruh masuknya senyawa toksik dalam ekstrak kayu
secang (Caesalpinia sappan L.) ke dalam tubuh, terganggunya suplai oksigen
sehingga reaksi seluler tidak berjalan sebagaimana mestinya. Infiltrasi sel radang
limfosit pada vena sentralis disebabkan rusaknya sel endotel yang sangat peka
terhadap zat racun. Peradangan pada hati dimulai pada vena sentralis sebagai tempat
penampung darah yang berasal dari arteri hepatika dan vena porta. Akibat
pembendungan ini sirkulasi darah terganggu dan dapat mengakibatkan sel hati
mengalami degenerasi hingga nekrosis karena kekurangan natrium dan oksigen.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Pembuktian adanya pengaruh negatif terhadap kesehatan dari kombinasi
Testosteron Undekanoat dan ekstrak air biji pepaya dapat dilihat dari gambaran
histologi hati dan fungsi hati. Penentuan kadar enzim SGOT (Serum Glutamic
Oxaloacetic Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase)
adalah salah satu parameter yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya
kerusakan sel-sel hati (Dudley et al., 1982).
1.2 Permasalahan
Pria merupakan fokus baru untuk program KB yang selama ini belum banyak
diperhatikan. Hingga saat ini kontrasepsi untuk pria yang dianggap sudah mantap
adalah kondom dan vasektomi. Namun penggunaan kondom sebagai alat kontrasepsi
menimbulkan keluhan psikologik, sedangkan vasektomi walaupun merupakan
kontrasepsi yang dapat diandalkan, seringkali menimbulkan efek samping yang
permanen (irreversible). Maka dilakukan dengan mengunakan bahan dari alam salah
satunya adalah biji pepaya untuk menekan spermatozoa dan dikombinasikan dengan
testosteron undekanoat yang dapat menekan spermatogenesis sehingga terjadi
azoospermia. Namun tidak menimbulkan efek toksisitas bagi pemakainya maka
dilakukan penelitian terhadap gambaran ultrastruktur hati (hepar) pada mencit (Mus
musculus L.) jantan setelah pemberian ekstrak air biji pepaya (Carica papaya L.) dan
Testosteron Undekanoat (TU).
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kombinasi
Testosteron Undekanoat (TU) dan ekstrak air biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap
ultrastruktur hati (hepar) mencit (Mus musculus L.) jantan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
1.4 Hipotesis
Pemberian kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan ekstrak air biji pepaya
(Carica papaya L.) berpengaruh terhadap ultrastruktur hati (hepar) mencit (Mus
musculus L.) jantan.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil setelah pelaksanaan penelitian ini berakhir adalah:
a.
Memberikan gambaran pengaruh kombinasi Testosteron Undekanoat (TU) dan
biji pepaya (Carica papaya L.) terhadap ultrastruktur hati (hepar) mencit (Mus
musculus L.) jantan.
b.
Menambahkan informasi adanya bahan yang mungkin dapat dijadikan sebagai
kontrasepsi pria.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Download