Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Akhmad Arif dan Indung Sudarso Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Email: Email: [email protected] ABSTRAK Dalam menghadapi persaingan yang sangat ketat menuntut perusahaan dapat memenuhi keinginan konsumen. Sehingga diharapkan produk yang dihasilkan dapat terus disukai oleh konsumen. Perusahaan sarung tenun Masyhur merupakan salah satu perusahaan yang merasakan persaingan dalam industri sarung yang sangat ketat ini sehingga perlu adanya pengukuran sehingga mengetahui kebutuhan konsumen untuk produk sarung. Selama ini perusahaan sarung tenun Masyhur belum pernah melakukan pengukuran terhadap kebutuhan konsumen terhadap produk sarung, banyak hal yang dapat mempengaruhi konsumen untuk dapat mempertimbangkan dalam pemilihan produk yaitu harga yang kompetitif , merk yang sudah dikenal , kemasan produk yang menarik, kualitas yang baik serta ukuran yang sesuai dengan pemakainya. Dengan melihat banyaknya kebutuhan konsumen akan produk sarung maka perlu adanya pengukuran untuk dapat memberikan solusi agar dapat menghadapi persaingan industry yang sangat ketat Dengan menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Quality Function Deployment (QFD). Dari kuisioner yang disebarkan sebanyak 150 kuisioner dan yang kembali sebanyak 137 kuisioner dan setelah dilakukan pengolahan data maka dapat disimpulkan bahwa terjadi beberapa elemen yang menjadi kebutuhan konsumen yang menjadi aspek penting dalam pemilihan produk sarung tenun goyor yaitu harga 3,62, kekuatan 4,05,warna 3,66, panjang 3,91, lebar 3,55 dan kemasan 2.23 . sehingga faktor utama yang paling penting dalam perbaikan pembuatan sarung tenun goyor yaitu kekuatan yaitu dengan perbaikan mensetting alat tenun dan pemilihan bahan baku benang yang baik sehingga akan membuat umur sarung lebih awet. Kata kunci: Analytical Hierarchy Process (AHP), Quality Function Deployment (QFD), sarung tenun goyor, daya saing. PENDAHULUAN Latar Belakang Perusahaan tenun Masyhur merupakan perusahaan yang memproduksi sarung tenun tangan ATBM yang didirikan sejak tahun 1953, di usia perusahaan yang sudah 58 perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi keinginan konsumen. Dengan melihat data laporan penjualan selama tiga tahun ( tabel 1.1) dapat dilihat bahwa penjualan sarung tenun goyor mengalami penerunan, sehingga perlu dilakukan pengukuran pada kebutuhan konsumen terhadap produk sarung tenun goyor. Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 Tabel 1 Penjualan Sarung tenun goyor DAFTAR PENJUALAN TAHUNAN SARUNG GOYOR 4000 3500 KODI 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 DAFTAR PENJUALAN TAHUNAN SARUNG GOYOR Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010 3720 3380 2838 Semakin banyaknya pesaing yang datang baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang diikuti dengan makin meningkatnya kualitas yang ditawarkan dan hal ini mendorong Perusahaan tenun Masyhur untuk bekerja lebih maksimal dan juga diiringi dengan pembenahan atau perbaikan disegala bidang dengan mengadakan manajemen kualitas terpadu. Beberapa pesaing yang memproduksi sarung tenun goyor yaitu sarung dengan merk Botol Terbang , sarung goyor dengan merk Botol Terbang diproduksi di Mojokerto dan sarung tenun goyor Ketjubung merupakan produksi PT Nabatex yang terletak di Gresik. Karena pesaing semakin banyak sehingga perlu dilakukan strategi daya saing. Upaya untuk dapat bersaing dengan industri yang telah ada ,perlu adanya upaya peningkatan kualitas sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan produk yang diminati oleh konsumen. Perusahaan dapat memilih cara bersaing, yaitu melalui harga yang paling rendah atau produk yang paling berkualitas. Bila perusahaan sulit bersaing dalam harga, maka perusahaan lebih baik menggunakan kualitas produk atau kualitas layanan dalam memenangkan persaingan. (Zeithaml, 1990) Harga sebuah produk atau jasa merupakan salah satu faktor penentu dalam permintaan pasar. Harga merupakan hal yang sangat penting yang diperhatikan oleh konsumen dalam membeli suatu produk. Jika konsumen merasa cocok dengan harga yang ditawarkan, maka mereka cenderung melakukan pembelian ulang untuk produk yang sama. Perusahaan tenun Masyhur belum pernah melakukan pengukuran terhadap kebutuhan konsumen pada produksi, kualitas produk, dan loyalitas pelanggan untuk dapat tetap melakukan pemesanan dan tidak beralih kepesaing. Sehingga perlu dilakukan suatu pengukuran untuk mengetahui sejauh mana konsumen menyukai produk sarung goyor produksi perusahaan sarung tenun goyor Masyhur dan bagaimana keinginan konsumen terhadap pengembangan produk sarung goyor Masyhur. Sehingga metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Quality Function Deployment (QFD). ISBN : 978-602-97491-3-7 A-17-2 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 AHP merupakan salah satu metode pengambilan keputusan multikriteria menggunakan skala pengukuran yang luwes, skala rasional hasil dari perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) yang diambil baik dari ukuran aktual maupun dari skala yang mencerminkan kekuatan perasaan dan prefensi/kepentingan relatif (saaty, 1980). Perumusan Masalah Dengan mengacu pada latar belakang masalah, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian tesis ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana merancang strategi yang mempengaruhi kebutuhan konsumen terhadap produk sarung tenun . 2. Bagaimana peningkatan kualitas yang dilakukan agar dapat menambah konsumen sarung tenun “Masyhur”. Batasan Penelitian Suatu perusahaan dapat memilih cara bersaing , yaitu melalui harga yang paling rendah atau produk yang paling berkualitas. Bila perusahaan sulit bersaing dalam harga, maka perusahaan lebih baik menggunakan kualitas produk atau kualitas layanan dalam memenangkan persaingan (Zeithaml, 1990). Sedangkan hasil penilaian konsumen atas kualitas produk dan pelayanan dan faktor lainnya akan membentuk pola loyalitas konsumen tertentu (consumer loyalty pattern), yaitu dari sangat loyal (sangat setia) sampai dengan sangat tidak loyal. (Kotler, 1994) Dengan berdasarkan hal tersebut maka batasan agar permasalah tidak meluas, maka diberlakukan beberapa batasan sebagai berikut: 1) Pengaruh yang diteliti yaitu hanya membatasi faktor dari harga , merek, kemasan,kualitas dan ukuran produk. 2) Jenis Produk yang diteliti adalah produk sarung tenun ATBM febber atau sarung tenun goyor. Tujuan Penelitian Dengan mengacu pada perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian tesis ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Merancang strategi yang mempengaruhi konsumen dalam kualitas produk sarung tenun goyor perusahaan tenun Masyhur. 2) Merancang perbaikan agar produk sarung tenun ATBM goyor lebih diminati ditengah persaingan industri yang semakin banyak. Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui bagaimana faktor harga, kualitas produk, dan kualitas layanan memberikan pengaruh terhadap loyalitas pelanggan perusahaan tenun Masyhur. 2. Sebagai bahan masukan bagi perusahaan tenun Masyhur dalam memenuhi kebutuhan konsumen agar tetap loyal terhadap produk sarung tenun ISBN : 978-602-97491-3-7 A-17-3 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian yang akan dilakukan dapat sebagai berikut : Mulai Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Studi Lapangan Studi Kepustakaan Penentuan Atribut Kualitas Produk Penentuan Sampling Penyusunan Kuisioner Pengumpulan Data Uji Validitas dan reabilitas N Perbaikan Kuisioner Y AHP Pengolahan Data Analisis dan Intrepretasi Hasil Membuat Usulan Pelaksanaan Kerja Kesimpulan dan Saran Selesai ISBN : 978-602-97491-3-7 A-17-4 Penyusunan QFD Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 Perumusan Masalah Perumusan Masalah Merupakan Tahap awal dalam Penelitian ini. Tahap ini merumuskan permasalahan yang akan diteliti dan dianalisis. Perumusan masalah yang diteliti berdasarkan pada latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya. Tujuan Penelitian Pada tahap ini menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian. Tujuan dimaksud untuk mempertajam pembahasan serta untuk member alas an yang tepat dalam proses penelitian yang dilakukan secara keseluruhan. Dengan demikian penelitian akan lebih terarah pada kegiatan yang telah ditentukan. Studi kepustakaan untuk memecahkan masalah yang ada sampai pada tahap analisa berdasarkan survey dilapangan, pengambilan data – data dan langkah mengambil kesimpulan. Studi kepustakaan dimaksud untuk menguasai konsep teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti Studi Lapangan Bertujuan untuk mengetahui kondisi kondisi sebenarnya dari obyek yang akan diteliti sehingga peneliti mempunyai gambaran yang jelas tentang obyek penelitian. Dalam studi lapangan peneliti akan mengumpulkan data – data yang diperlukan untuk mengetahui kualitas produk sarung yang akan jadi masukan untuk studi lapangan dan studi kepustakaan dengan mengidentifikasi atribut – atribut yang akan digunakan sebagai pengukur kualitas produk di PT. Masyhur . Menentukan Atribut Kualitas Produk Atribut adalah segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan penelitian. Faktor – faktor yang dianggap mempengaruhi kualitas produk sarung digunakan untuk menentukan atribut penelitian. Atribut dalam penelitian ini adalah atribut produk sarung yang dipentingkan oleh konsumen untuk menentukan karakteristik kualitas produk sarung. Atribut tersebut diperoleh dari beberapa literature, wawancara langsung dengan konsumen, distributor dan kuisioner awal. Penentuan atribut kualitas produk sarung mengacu pada beberapa kerangka teoritis yang telah ada yaitu kerangka teoritis yang disampaikan oleh Kotler,( 1997) . Terdapat enam atribut produk yang disampaikan oleh Kotler, atribut yang dipilih mewakili kualitas produk sarung. Penentuan atribut kualitas produk adalah sebagai berikut : - Harga meliputi harga jual produk sarung (V1) Yang dimaksud dengan harga adalah, harga jual eceran yang digunakan untuk konsumen. - Merek meliputi tanda, symbol dan desain atau kombinasi semuanya untuk mengidentifikasi produk kepada konsumen sarung (V2). - Kemasan meliputi bungkus sarung (V3). - Kualitas meliputi kekuatan (V4) yang dimaksud kekuatan adalah sarung tidak mudah robek , warna (V5) yang dimaksud warna adalah pewarnaan sarung yang tidak luntur dan awet , Jaitan (V6) yang dimaksud jaitan yaitu jaitan yang terdapat pada sisi tengah sarung. - Ukuran meliputi panjang sarung (V7) dan lebar sarung (V8) ISBN : 978-602-97491-3-7 A-17-5 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 Menentukan Sample Penelitian Untuk melakukan analisis statistik diperlukan data, karenanya data perlu dikumpulkan untuk mengetahui tentang karakteristik populasi, yang pada umumnya dilakukan berdasarkan pada data sampel yang diambil dari populasi yang bersangkutan. Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran, kualitatif maupun kuantitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas. Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara – cara dan jumlah tertentu (Douglas, 1996). Dalam penelitian ini target populasi yang diambil adalah pemakai sarung tenun goyor. Penentu jumlah sampel tersebut berdasarkan persamaan berikut ini (Douglas, 1996) : dengan menetapkan tingkat/level kesalahan (e) sebesar 10% tingkat keyakinan sebesar 95% dan proporsi responden puas dan tidak puas sebesar 0,5, maka jumlah sampel minimum yang harus diambil dalam penelitian adaaah 50 responden. Penyusunan Kuisioner Kuisioner digunakan untuk alat pengumpul data yang akan dianalisi, kuisioner tingkat kepuasan konsumen disusun atas dua bagian yaitu kuisioner tingkat kepentingan konsumen dan kuisioner tingkat kepuasan konsumen atas atribut-atribut yang mendasari pemilihan produk sarung Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahapan untuk menggali berbagai informasi dari sumber-sumber yang merupakan bagian dari penelitian. Pengumpulan data didapat dari hasil penyebaran kuisioner kepada pemakai sarung maupun konsumen sarung serta agen – agen maupun toko yang menjual produk sarung. Kemudian data tersebut dikumpulkan dan diolah sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan. Pengujian Data Uji Validitas Uji validitas ditujukan untuk mengetahui sejauh mana instrument yang digunakan sudah memadai untuk mengukur apa yang seharusnya diukur dengan cara meminta pendapat atau penilaian orang lain yang berkompeten dengan masalah yang sedang diteliti, Supramono dan Haryanto (2005). Pengujian validitas alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan korelasi pearson product moment Sugiyono (2008 Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relative konsisten jika diulangi beberapa kali, Supramono dan Haryanto (2005). Dengan demikian, reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan bila alat ukur tersebut digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama, maka hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. Pengolahan Data Data diolah menggunakan software Microsoft Excel, SPSS, dan Expert Choice for Windows. Pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini ada 2 yaitu pengolahan data data kualitatif dan pengolahan data kuantitatif . pengolahan data kualitatif didapat dari hasil kuisioner pendahuluan berupa atribut-atribut yang dibutuhkan dan diinginkan responden. Sedangkan pengolahan data kuantitatif berupa ISBN : 978-602-97491-3-7 A-17-6 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 data importance to customer, data customer satisfaction performance dan data competitive satisfaction performance. Penyusunan HOQ (Rumah Kualitas) Dalam membangun rumah kualitas dibutuhkan data-data berupa customer needs (data diambil dari pengolahan AHP, technical response, planning matrix, technical correlation, relationship matrix, dan technical matrix. Customer Needs (WHATs) Tahap ini mengarahkan untuk mendapatkan data tentang customer needs. Data tingkat kepentingan atribut produk ini diperoleh dari hasil wawancara terhadap konsumen dan hasil kuesioner tentang atribut kualitas produk. Technical Response (HOWs) Matriks “HOWs” merupakan jawaban yang diberikan oleh perusahaan atas permintaan dalam matriks ”WHATS”. Respon teknis atau SQC (Subtitute Quality Characteristic) digunakan untuk mengidentifikasi proses-proses atau respon apa yang dilakukan oleh perusahaan untuk memenuhi customer needs. Pada tahap ini yang ingin dicari adalah solusi dari setiap customer needs pada matriks “Whats”. Solusi ini sifatnya abstrak, dimana suatu deskripsi produk memungkinkan banyak implementasi atau bisa jadinya solusi konkrit bila deskripsi produk hanya memungkinkan satu implementasi. Analisis dan Interpretasi Hasil Interpretasi akan dilakukan berdasarkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam penelitian. Interpretasi merupakan penterjemah dari setiap nilai yang diperoleh dalam pengolahan data serta deskripsi dari visualisasi QFD dalam bentuk rumah kualitas. Analisa dilakukan agar hasil rumah kualitas dapat lebih bernilai dan bermanfaat untuk menjelaskan fenomena yang diamati. Rekomendasi Pelaksanaan Respon Teknis Hasil dari analisa dijadikan acuan dalam membuat rekomendasi dan sebagai hasil dari penelitiaan ini adalah berupa usulan perbaikan deskripsi dari respon teknis. KESIMPULAN DAN SARAN Tahap terakhir dalam penelitian adalah menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisi serta saran dalam usulan perbaikan kualitas produk pihak manajemen perusahaan sarung tenun Masyhur dimasa mendatang dan saran bagi penelitian lebih lanjut. Penelitian ini berusaha mengembangkan model keinginan onsumen yang diterapkan dengan pengembangan produk baru. Dengan melihat faktor – faktor dari konsumen dalam pemilihan produk sarung tenun goyor maka perioritas dalam pengembangan produk sarung yaitu pada kualitas kekuatan sarung , karena konsumen sarung tenun goyor menyukai produk yang awet , dan yang kedua dari harga sarung yang kompetitif dan lebih murah dibanding competitor, warna yang tidak mudah lutur sehingga motif sarung tenun goyor tidak cepat pudar, panjang sarung sehingga konsumen dengan postur tinggi badan yang tinggi maupun yang pendek dapat memakai sarung ini dengan nyaman , lebar sarung juga merupakan pertimbangan dalam pemilihan sarung tenun goyor dengan semakin lebar maka dengan postur tubuh yang gemuk dapat nyaman memakai sarung ini. Dan faktor lain dalam penunjang pemilihan sarung tenun goyor yaitu kemasan karena dengan packing yang menarik maka konsumen akan lebih tertarik dalam pemilihan sarung tenun goyor. ISBN : 978-602-97491-3-7 A-17-7 Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XIV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 23 Juli 2011 DAFTAR PUSTAKA Brodjonegoro, Bambang PS., 1992, AHP. PAU-Studi Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta Ciptomulyono, U. (2001). Methodology For Determining Objective and Its Priority by Using the Delphi Method and Analitycal Hierarchy Process (AHP). Jurnal Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Vol 12 (1), Februari 2001. Cohen, L. (1995). Quality Function Deployment: How To Make QFD Work for You. Addison- Wesley Publishing Company, USA. Eldin, N. (2002). A Promoting Planning Tool: Quality Function Deployment, cost engineering, Vol 44 no 3 Gasperz, V. (1997). Manajemen Kualitas dalam Industri . PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Kotler, P, (1997). Marketing Management, Millenium Edition, New Jersey : Prentice Hall International, Inc Kotler Philip, (1999), Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol), Edisi Indonesia, Jilid 2, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, P., and Amstrong, G. (2004). Priciples of Marketing. New York: Prentice Hall Inc, New York. Montgomery, D.C. (1996). Pengantar Pengendalian Kualitas Statistik. Edisi keempat. Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Muslim, Erlinda, Wibowo, Setio A. (2006), Perancangan Balanced Scorecard Sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus:. MCA), Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia Nasution, M. N. (2001). Manajemen Mutu Terpadu. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta. Saaty, T.L. (1980). Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, Proses Hirarki Analitik Untuk Pengambilan Keputusan Yang Komplek. PT. Pustaka Binama Pressindo, Jakarta. Supranto, J.(2003). Memperoleh Keunggulan Bersaing Melalui Kualitas dan Service Pelanggan Pada jasa Perbaikan Barang Eletronik di Jawa Barat. PT. Pustaka Utama, Jakarta Tjiptono F., and Gregorius, C. (2002). Service Quality and Satisfaction. Penerbit Andi, Yogyakarta Wijaya Tony. (2011). Manajemen Kualitas Jasa. Penerbit PT. Indeks, Jakarta. Zeithaml, V.A., M. J. Bitner, 1990, Service Marketing, New Jersey: The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN : 978-602-97491-3-7 A-17-8