BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasa Teori 2.1.1. Pengertian

advertisement
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasa Teori
2.1.1. Pengertian Dividen
Menurut Zaki Baridwan (2004) yang dimaksud dengan dividen
adalah pembagian kepada pemegang saham Perseroan Terbatas yang
sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki. Biasanya dividen
dibagikan dengan interval waktu yang tetap, tatapi kadang-kadang
diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu yang bukan
biasanya.
Menurut Riyanto (2001) dividen merupakan aliran kas yang
dibayarkan kepada para pemegang saham (equity investors). Menurut
Darmaji dan Fakhruddin deviden yaitu pembagian keuntungan yang
diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang
dihasilkan
perusahaan.
Dividen
diberikan
setelah
mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS.
2.1.2. Macam-macam Bentuk Deviden
a. Cash Dividen adalah dividen yang diberikan oleh perusahaan kepada
para pemegang sahamnya dalam bentuk uang tunai (cash). Pada waktu
rapat pemegang saham, perusahaan memutuskan bahwa sejumlah
tertentu dari laba perusahaan akan dibagi dalam bentuk cash dividen
(Munandar, 1983: 312). Perusahaan hanya berkewajiban membayar
dividen setelah perusahaan tersebut mengumumkan akan membayar
10
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
11
dividen. Dividen dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya
tercatat dalam daftar pemegang saham.
Pembayaran dividen dapat dilakukan oleh perusahaan sendiri
atau melalui pihak lain, misalnya bank. Cara yang kedua biasanya
yang dipilih perusahaan karena bank mempunyai banyak cabang,
sehingga memudahkan pemegang saham yang mungkin sekali
tersebar luas di seluruh Indonesia (Suaidi, 1994: 230). Yang perlu
diperhatikan
oleh
pimpinan
perusahaan
sebelum
membuat
pengumuman adanya dividen kas adalah apakah jumlah kas yang ada
mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.
b. Script Dividends (Dividen Utang) adalah suatu surat tanda kesediaan
membayar sejumlah uang tertentu yang diberikan perusahaan kepada
para pemegang saham sebagai dividen. Surat ini berbunga sampai
dengan dibayarkannya uang tersebut kepada yang berhak. Script
dividends timbul apabila waktu para pemegang saham mengambil
keputusan tentang pembagian laba dan laba tidak dibagi itu saldonya
mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak
cukup. Oleh karena itu, pimpinan PT akan mengeluarkan script
dividends yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu
yang akan datang. (Baridwan, 2011: 432).
c. Property Dividen adalah dividen yang diberikan kepada para
pemegang saham dalam bentuk barang-barang (tidak berupa uang tunai
ataupun modal saham perusahaan). Contoh dividen barang adalah
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
12
dividen berupa persediaan atau saham yang merupakan investasi
perusahaan pada perusahaan lain. Pembagian dividen berupa barang
sudah barang tentu lebih sulit dibanding pembagian dividen uang.
Perusahaan melakukannya karena uang tunai perusahaan tertanam
dalam investasi saham perusahaan lain atau persediaan dan penjualan
investasi atau persediaan terutama bila jumlahnya cukup banyak akan
menyebabkan harga jual investasi ataupun persediaan turun, sehingga
merugikan perusahaan dan pemegang saham sendiri (Suaidi, 1994 :
233).
d. Liquidating Dividends adalah dividen yang dibayarkan kepada para
pemegang saham, dimana sebagian dari jumlah tersebut dimaksudkan
sebagai pembayaran bagian laba (Cash Dividen), sedangkan sebagian
lagi dimaksudkan sebagai pengembalian modal yang ditanamkan
(diinvestasikan) oleh para pemegang saham ke dalam perusahaan
tersebut Munandar, 1983: 314).
e. Stock Dividen adalah dividen yang diberikan kepada para pemegang
saham dalam bentuk saham-saham yang dikeluarkan oleh perusahaan
itu sendiri (Munandar, 1983: 314). Di Indonesia saham yang dibagikan
sebagai dividen tersebut disebut saham bonus. Dengan demikian para
pemegang saham mempunyai jumlah lembar saham yang lebih banyak
setelah menerima Stock Dividen. Dividen saham dapat berupa saham
yang jenisnya sama maupun yang jenisnya berbeda.
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
13
2.1.3. Beberapa Teori Kebijakan Dividen
Menurut Ahmad, (2003: 191) ada macam-macam kebijakan
dividen yang dilakukan oleh perusahaan yaitu antara lain sebagai
berikut:
a. Dividen per saham yang stabil
Kebijakan diveden yang stabil berarti jumlah dividen per
lembar saham yang dibayarkan setiap tahunnya relatif tetap selama
jangka waktu tertentu meskipun pendapatan per lembar saham per
tahunnya berfluktuasi. Dividen yang stabil ini dipertahankan untuk
beberapa tahun dan kemudian apabila ternyata pendapatan perusahaan
meningkat dan kenaikan pendapatan tersebut Nampak mantap dan
relatif permanen, barulah besarnya dividen per lembar saham
dinaikan.
Meskipun perusahaan mengalami kerugian, jumlah dividen
yang dibayar misalnya Rp 1.500,00 per saham, maka jumlah ini tetap
dibayarkan kepada pemegang saham. Investor akan aman dengan
jumlah yang tetap diterima sesuai dengan motivasi mereka.
b. DPO (Dividen pay-out) yang stabil
Kebijakan dividen dengan penetapan dividend payout ratio
yang konstan berarti bahwa jumlah dividen per lembar saham yang
dibayarkan setiap tahunnya akan berfluktuasi sesuai dengan
perkembangan keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan setiap
tahunnya.
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
14
Dividen yang dibayarkan berfluktuasi tergantung besarnya
keuntungan bagi pemegang saham. Misalnya DPO 60% dari
keuntungan. Jika keuntungan Rp 1 miliar, maka dividen yang
dibayarkan sebesar 60% x Rp 1 miliar = Rp 600 juta.
c. Kombinasi
Di samping jumlah rupiah yang tetap, perusahaan membayar
dividen tambahan (ekstra) jika perusahaan memperoleh keuntungan
atau mengalami situasi yang baik.
d. Dividen residual
Dividen dibayarkan jika kesempatan investasi perusahaan atau
dana yang dibutuhkan telah terpenuhi. Semakin cepat tingkat
pertumbuhan suatu perusahaan, maka makin besar kebutuhan akan
dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Semakin
besar
kebutuhan
dana
waktu
mendatang
untuk
membiayai
pertumbuhannya, perusahaan tersebut biasanya lebih senang untuk
menahan pendapatannya daripada dibayarkan sebagai dividen kepada
para pemegang saham.
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
15
2.1.4. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kebijakan Dividen Suatu
Perusahaan.
Menurut Riyanto (2001) faktor-faktor yang mempengaruhi
kebijakan dividen dalam suatu perusahaan, antara lain:
1. Posisi Likuiditas Perusahaan
Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan merupakan
faktor yang penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil
keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan
kepada para pemegang saham, oleh karena itu dividen merupakan
cash outflow, maka makin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan,
berarti makin besar kemampuan untuk membayar dividen. Hal ini
berarti bahwa makin kuat posisi likuiditas suatu perusahaan terhadap
prospek kebutuhan dana diwaktu-waktu mendatang, maka makin
tinggi rasio pembayaran dividennya.
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang
Apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan hutangnya
akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan
sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, hal ini
berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earnings
yang dapat dibayarkan sebagai dividen, dengan kata lain perusahaan
harus menetapkan divdiden payout ratio yang rendah.
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
16
3. Tingkat pertumbuha perusahaan
Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, maka makin
besar kebutuhan akan dana untuk membiayai pertumbuhan perusahaan
tersebut. Semakin besar kebutuhan dana waktu mendatang untuk
membiayai pertumbuhannya, perusahaan tersebut bisanya lebih
senang untuk menahan pendapatannya daripada dibayarkan sebagai
dividen kepada para pemegang saham dengan mengingat batasanbatasan biayanya. Hal ini berarti bahwa makin cepat tingkat
pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kesempatan untuk
memperoleh keuntungan, makin besar bagian dari pendapatan yang
ditahan dalam perusahaan, yang ini berarti semakin rendah dividen
payout ratio-nya.
4. Pengawasan terhadap perusahaan
Variabel
penting lainnya
adalah
pengawasan
terhadap
perusahaan. Ada perusahaan yang mempunyai kebijakan hanya
membiayai ekspansinya dengan dana yang berasal dari sumber intern
saja. Kebijakan tersebut dijalankan atas dasar pertimbangan bahwa
kalau ekspansinya dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil
penjualan saham baru akan melemahkan kontrol dari kelompok
dominan di dalam perusahaan. Demikian pula kalu membiayai
ekspansi dengan hutang akan memperbesar resiko finansialnya.
Mempercayakan pada pembelanjaan intern dalam rangka usaha
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
17
mempertahankan control terhadap perusahaan, berarti mengurangi
dividen payout ratio.
2.1.5. Profitabilitas
Untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan
haruslah berada dalam keadaan menguntungkan / profitable. Tanpa
adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik
modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama sekali
pihak
manajemen
perusahaan
akan
berusaha
meningkatkan
keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti
keuntungan bagi masa depan perusahaan. Pihak manajemen akan
membayarkan dividen untuk memberi sinyal mengenai keberhasilan
perusahaan membukukan profit (Wirjolukita et al, 2003 dalam
Michell Suharli). Sinyal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan
perusahaan untuk membayar dividen merupakan fungsi dari
keuntungan. Dengan demikian profitabilitas mutlak diperlukan untuk
perusahaan apabila hendak membayar dividen. Ukuran profitabilitas
dapat berbagai macam seperti, laba operasi, laba bersih, tingkat
pengembalian investasi/aktiva, dan tingkat pengembalian ekuitas
pemilik. Untuk mengukur profitabilitas dapat digunakan beberapa
rasio diantaranya adalah:
a. Return on Investment (ROI) atau yang sering disebut juga
dengan “return on total assets (ROA)”. Adalah merupakan
pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan di
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
18
dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan
aktiva
yang
tersedia
di
dalam
perusahaan
(Syamsudin,2001:63). Semakin tinggi rasio ini, semakin baik
keadaan suatu perusahaan. Return on Assets diukur dari laba
bersih setelah pajak (net provit after taxes) terhadap total
assets yang mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
penggunaan
investasi
perusahaan
dalam
yang
rangka
digunakan
menghasilkan
untuk
operasi
profitabilitas
perusahaan. Semakin besar ROA mensinyalir bahwa kinerja
perusahaan semakin meningkat karena tingkat kembalian
investasi (return) yang semakin besar.
Seperti diuraikan sebelumnya, bahwa return yang diterima
oleh investor dapat berupa dividen dengan demikian
meningkatnya ROA juga akan meningkatkan pendapatan
dividen terutama dividen kas. ROA dapat dirumuskan sebagai
berikut (Lukman Syamsuddin, 2001:63)
b. Return on Equity (ROE) merupakan suatu pengukuran dari
penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik
perusahaan (baik para pemegang saham biasa maupun saham
preferen) atas modal yang mereka investasikan di dalam
perusahaan. ROE merupakan tingkat pengembalian atas
ekuitas pemilik perusahaan. Ekuitas pemilik adalah jumlah
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
19
aktiva bersih perusahaan, sehingga perhitungan ROE sebuah
perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
2.1.6. Kesempatan Investasi
Pertumbuhan perusahaan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kebijakan dividen (Riyanto,2001:268). Semakin cepat
tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, maka semakin besar
kebutuhan dana yang diperlukan untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan tersebut. Apabila kondisi perusahaan sangat baik pihak
manajemen akan cenderung lebih memilih investasi baru daripada
membayar dividen yang tinggi. Dana yang seharusnya dapat
dibayarkan sebagai dividen tunai kepada pemegang saham akan
digunakan untuk pembelian investasi yang menguntungkan, bahkan
untuk mengatasi masalah under investment. Under investment dapat
terjadi perusahaan menghadapi kesempatan investasi pada proyek
yang positif, yang mensyaratkan pengguanaan utang dalam jumlah
yang besar, tanpa adanya jaminan pembayaran utang yang mencukupi
(Ginza Angelina Purwanto Putri, 2013). Underinvestmen problem
kemudiam memprediksikan bahwa perusahaan yang kesempatan
investasi tinggi cenderung menggunakan pendanaan internal sebagai
alternatif pendanaan (Fury dan Dina dalam Ginza Angelina Purwanto
Putri, 2013). Sebaliknya, perusahaan yang mengalami pertumbuhan
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
20
lambat cenderung mmembagikan deviden lebih tinggi untuk
mengatasi over investment. Dalam penelitian ini pertumbuhan
perusahaan diproksi dengan pertumbuhan penjualan.
2.1.7. Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas melaporkan arus kas masuk maupun arus kas
keluar perusahaan selama periode tertentu. Fokus utama dari
pelaporan keuangan adalah laba, dan informasi mengenai laba
merupakan indikator yang baik untuk menentukan atau menilai
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas di masa yang akan
datang. Namun dalam beberapa kasus, ukuran laba (net income) tidak
memberikan gambaran yang akurat mengenai hasil kinerja perusahaan
yang sesungguhnya selama periode tertentu. Ketika perusahaan
melaporkan beban nonkas (non cash outlay expense) yang besar,
seperti beban penyisihan piutang ratu-ragu dan penyusutan aktiva
tetap, ukuran laba mungkin akan memberikan gambaran yang suram
mengenai hasil kondisi operasional perusahaan. Beban non kas yang
besar ini akan membuat laba bersih seolah-olah menjadi tampak kecil,
padahal beban-beban tersebut diakui tanpa adanya pengeluaran uang
kas. Begitu pula sebaliknya, perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
laba yang tinggi, laba bersih yang dihasilkan tidak menjamin bahwa
perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan kas jangka pendeknya seperti untuk pembagian dividen.
Hal ini dikarenakan bahwa laporan laba rugi disusun atas dasar akrual
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
21
(bukan dasar kas), yaitu melalui sebuah proses penandingan antara
beban dengan pendapatan, sehingga angka laba yang dihasilkan tidak
identik dengan besarnya uang kas yang tersedia (Heri,2012:179).
Laporan arus kas merinci sumber penerimaan maupun
pengeluran
kas
berdasarkan
aktivitas
operasi,
investasi
dan
pembiayaan. Informasi yang menunjukan kinerja perusahaan selama
periode tertentu tersaji secara ringkas lewat laporan arus kas. Laporan
arus kas juga dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis apakah
rencana perusahaan dalam hal investasi maupun pembiayaan telah
berjalan sebagai mana mestinya. (Heri,2012:179)
Menurut PSAK Per 1 Juli 2009 rincian penerimaan maupun
pengeluaran kas adalah sebagai berikut:
a. Aktivitas operasi (net operating cash flows) adalah aktivitas
penghasilan utama pendapatan perusahaan (principal revenueproducing actibilities) dan aktivitas lain yang bukan
merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang menentukan apakah operasi perusahaan dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman,
memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan
sumber pendanaan dari luar.
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
22
Arus kas dari aktivitas operasi tarutama diperoleh dari
aktivitas
penghasil
dari
kegiatan
utama
pendapatan
perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang memengaruhi
penetapan laba atau rugi bersih.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi adalah:
1. Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa;
2. Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan
pendapatan lain;
3. Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa;
4. Pembayaran kas kepada karyawan;
5. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan
asuransi sehubungan dengan premi, klaim, anuitas, dan
manfaat asuransi lainnya;
6. Pembayaran kas atau penerimaan kembali (restitusi)
pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasikan
secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan
dan investasi;
7. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang
diadakan
untuk
tujuan
transaksi
usaha
dan
perdagangan.
b. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka
panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas.
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
23
Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi
perlu
dilakukan
sebab
arus
kas
tersebut
mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan
dengan sumber daya yang bertujuan menghasilkan pendapatan
dan arus kas masa depan.
Beberapa contoh arus kas dari aktivitas investasi adalah:
1. Pembayaran kas untuk membeli aset tetap, aset tidak
berwujud dan aset jangka panjang lain, termasuk biaya
pengembangan yang dikapitalisasi dan aset tetap yang
dibangun sendiri;
2. Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan
peralatan, serta aset tidak berwujud dan aset jangka
panjang lain;
3. Perolehan saham atau instrument keuangan perusahan
lain;
4. Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak
lain serta pelunasannya (kecuali yang dilakukan oleh
lembaga keuangan);
5. Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts,
forward
contracts,
option
contracts,
dan
swap
contracts kecuali apabila kontrak tersebut dilakukan
untuk tujuan perdagangan (dealing or trading), atau
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
24
apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai
aktivitas pendanaan.
Jika suatu kontrak dimaksudkan untuk melindungi nilai
suatu posisi yang dapat diidentifikasi, maka arus kas
dari kontrak tersebut diklasifikasikan dengan cara yang
sama seperti arus kas dari posisi yang dilindungi
nilainya.
c. Aktivitas pendanaan
(financing) adalah
aktivitas
yang
mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi
modal dan pinjaman perusahaan.
Pengungkapan terpisah arus kas yang timbul dari
aktivitas pendanaan perlu dilakukan sebab bergunan untuk
memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para
pemasok modal perusahaan.
Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas
pendanaan adalah:
1. Penerimaan kas dari emisi saham atau instrument
modal lainya;
2. Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk
menarik atau menebus saham perusahaan;
3. Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman, wesel,
hipotik, dan pinjaman lainnya;
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
25
4. Pembayararan
kas
oleh
penyewa
(lesse)
untuk
mengurangi saldo kewajiban yang berkaitan dengan
sewa pembiayaan (finance lease).
Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para
pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
proses pengambilan keputusan ekonomi, para pengguna perlu
melakukan
evaluasi
terhadap
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya.
Pembayaran dividen
merupakan alat komunikasi
yang
langsung dan penting pada pasar mengenai kesehatan ekonomi
perusahaan. Pembayaran dividen yang stabil dapat diinterpetasikan
sebagai sinyal bahwa perusahaan tersebut berada dalam kondisi yang
sehat. Manajemen perusahaan umumnya tidak akan menaikan dividen
jika dia tidak yakin bahwa jumlah tersebut dapat ditingkatkan,
minimal dipertahankan dimasa akan datang. Dengan demikian, suatu
kenaikan dividen memberi sinyal bagi investor yang menggambarkan
bahwa earning dan cash flows perusahaan telah bertumbuh secara
permanen (Marpaung, 2006).
2.2. Kerangka Pemikiran
Dividen menurut Darmadji dan Fakhruddin (2007) merupakan
pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
26
atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan dengan persetujuan RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham). Semakin tinggi laba maka semakin
tinggi kemungkinan aliran kas dalam perusahaan sehigga perusahaan dapat
membayar dividen lebih tinggi (Jesen, Solberg, dan Zorn dalam Elyzabet
I.M. dan Bram H. 2009). Hal tersebut menyimpulkan bahwa kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba berpengaruh pada kemampuan
perusahaan untuk membagikan dividen. Dengan demikian profitabilitas
mutlak diperlukan untuk perusahaan apabila hendak membayar dividen.
Dalam beberapa kasus, ukuran laba tidak memberikan gambaran
yang akurat mengenai kinerja perusahaan yang sesungguhnya selama
periode tertentu. Posisi kas atau likuiditas dari suatu perusahaan
merupakan
faktor
penting
yang harus
dipertimbangkan
sebelum
mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan
dibayarkan kepada para pemegang saham (Marlina dan Danica, 2009).
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan laba yang tinggi, laba bersih yang
dihasilkan tidak menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendeknya
(Heri, 2012).
Hal ini dikarenakan bahwa dalam beberapa perusahaan
khususnya perusahaan dagang laporan laba rugi disusun atas dasar akrual
bukan dasar kas, sehingga angka laba yang dihasilkan tidak identik dengan
besarnya uang kas yang tersedia. Jumlah arus kas yang berasal dari
aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari
kegiatan-kegiatan usahanya perusahaan dapat membuahkan arus kas yang
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
27
cukup untuk melunasi pinjaman, memlihara kemampuan operasi
perusahaan, membayar dividen, dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar (Henry Simamora dalam
Elyzabet Indrawati Marpaung, 2006). Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa ketersediaan kas khusunya ketersediaan kas dari aktivitas
operasional mempengaruhi kemampuan perusahaan membagikan dividen.
Selain ketersediaan kas pertumbuhan perusahaan juga merupakan
salah
satu
faktor
(Riyanto,2001:268).
yang
Semakin
mempengaruhi
kebijakan
cepat
pertumbuhan
tingkat
deviden
suatu
perusahaan, maka semakin besar kebutuhan dana yang diperlukan untuk
membiayai pertumbuhan perusahaan tersebut. Semakin besar kebutuhan
dana untuk waktu mendatang, perusahaan lebih senang untuk menahan
labanya dari pada membayarkannya sebagai dividen kepada pemegang
saham (Riyanto,2001:268). Sehingga perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan yang tinggi akan memiliki resiko pembayaran dividen yang
rendah. Perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang besar
berpotensi memiliki problem under investment (Ginza Anjelina Purwanto
Putri, 2013). Under investmen problem kemudian memprediksikan bahwa
perusahaan yang kesempatan investasi tinggi cenderung menggunakan
pendanaan internal sebagai alternatif pendanaan (Fury dan Dina dalam
Ginza Angelina Purwanto Putri, 2013). Dividen dibayarkan jika
kesempatan investasi perusahaan atau dana yang dibutuhkan telah
terpenuhi (Kamarudin
Ahmad,2004:193).
Dengan demikian dapat
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
28
disimpulkan bahwa kesempatan investasi mempengaruhi kebijakan
perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham didalam menentukan
kebijakannya untuk membagikan dividen.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat digambarkan model penelitian
sebagai berikut:
Profitabilitas
Kesempatan
Investasi
H3
Kebijakan Dividen
H1
Perubahan Net
Operating Cash Flows
H4
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
29
2.3. Hipotesis Penelitian
H1
: Profitabilitas, Kesempatan investasi dan perubahan net
operating cash flows berpengaruh secara bersama-sama terhadap
kebijakan dividen
H2
: Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan dividen
H3
: Kesempatan investasi berpengaruh terhadap kebijakan dividen
H4
: Perubahan net operating cash flows berpengaruh terhadap
kebijakan dividen
PENGARUH PROFITABILITAS…,SETIA ADI NUGRAHA, Fakultas Ekonomi UMP, 2014
Download