FENOMENA HUBUNGAN MAMAK DAN KEMENAKAN DI

advertisement
1
FENOMENA HUBUNGAN MAMAK DAN
KEMENAKAN DI MINANGKABAU DALAM
FILM FIKSI DRAMA KOMEDI “LAH KA
JODOH”
Edi Satria1
Rosta Minawati dan Gerzon Ajawaila2
ABSTRAK
Drama Komedi Lah Ka Jodoh terinspirasi dari fenomena budaya
masyarakat Minang, tentang hubungan antara Mamak dan Kamanakan.
Dalam film drama komedi Lah Ka Jodoh, yang mana Mak Jala sudah
lama merantau ketanah Jawa dan mempersunting perempuan Jawa. Mak
Jala mempunyai seorang anak yang bernama Rina, karena sudah lama
dirantau, Mak Jala segera pulang ke kampung untuk memperkenalkan
anaknya Rina kepada kemenakan yang bernama Khairul, tapi karena
tidak tahu Mak Jala menjodoh kan anaknya Rina dengan pembantu
kemenakannya sendiri, sehingga disini timbulah polemik dalam
kehidupannya ketika tiba dikampung halaman. Tema besar dalam film ini
adalah bagaimana ketika film ini diputar mendapatkan empati yang bisa
dibawa pulang oleh penonton bahwa konflik mamak dan kemenakan bisa
sejenak dilupakan.
Film drama komedi Lah Ka Jodoh ditampilkan digedung
Pertunjukan Hoerijah Adam ISI Padangpanjang dengan memakai gedung
utama. Dengan mempertunjukan satu adegan yang ada dalam Film Fiksi
Drama Komedi Lah Ka Jodoh di atas panggung sebagai opening
menjelang pemutaran film tersebut. Proses penggarapan dilakukan lewat
1
2
Jurusan TV dan Film Pascasarjana ISI Padangpanjang
Rosta Minawati adalah dosen jurusan Televisi dan Film/Pascasarjana ISI
Padangpanjang, dan Gerzon Ajawaila adalah dosen Institut Kesenian Jakarta/
Pascasarjana ISI Padangpanjang
2
beberapa tahap. Tahap pertama, pencarian naskah dan ide cerita, tahap
kedua melakukan casting, tahap ketiga pembentukan crew, tahap
keempat hunting lokasi, tahap kelima latihan, tahap keenam persiapan
peralatan, tahap ketujuh set lokasi dan shooting, tahap kedelapan
preview, tahap kesembilan editing tahap kesepuluh pemutaran film.
Kata Kunci: Lah Ka Jodoh, Film Fiksi, Drama Komedi
ABSTRACT
His comedy-Drama Lah ka jodoh was inspired by the phenomenon of
Mate Ka culture society Minang, about the relationship between
Kemanakan and Mamak. In the comedy-drama Lah Ka Jodoh, which
Mak Jala was long gone to wander down to the ground and the female
Lord of Java. Mak Jala had a son named Rina, as long-stay in other cities,
Mak Jala immediately returned to the village to introduce his son Rina to
nephew named Khairul, but because it doesn't know to fix her Mak Jala
with her niece's own maid, so here there is a polemic in his life when it
was in vilage. Great themes in this movie is how when the film was
screened to get empathy that can be taken home by the audience that the
conflict could momentarily nieces mamak forgotten. His comedy-drama
Lah Ka Jodoh in building Hoerijah Adam Performances shown ISI
Padangpanjang in the face with the main building. With the show one
scene that exists in the fictional Film Comedy Lah Ka Jodoh was on
stage as the opening towards the film screenings.
The process of designing is done through several stages. The first
phase, the search script and story ideas, the second phase do the casting,
forming the third stage crew, stage four hunting locations, the fifth stage
of the exercises, the sixth phase of the preparation of the seventh set
stage equipment, and location shooting, the eighth stage of the ninth
stage of the preview, editing, tenth stage of film screenings.
Key words : Lah Ka jodoh, Fiction Film, Comedy Drama
3
A. PENDAHULUAN
Film drama komedi merupakan karya film fiksi yang berdasarkan realita
sosial masyarakat perihal pengalaman hidup atau mengenai peristiwa
yang terjadi sehari-hari di tengah masyarakat. Untuk itu, dalam hal ini
pengkarya mendapatkan ide dari naskah teater La Ka Jodoh karya
Sulastri Andras, yang dulunya naskah teater ini pernah digarap dalam
bentuk pertunjukan teater.
Ide cerita ini dikembangkan bagaimana ketika film ini diputar
menimbulkan empati, simpati serta pesan yang bisa dibawa penonton
sehingga menimbulkan kesadaran apabila seorang mamak dan
kemenakan hendaknya seiring sejalan dalam kehidupan yang sesuai
dengan pepatah Minang anak saparentah bapak kamanakan saparentah
mamak, guna mamak di Minang kapai tampek batanyo kapulang bakeh
babarito.
Bagaimana mewujudkan naskah teater La Ka Jodoh kedalam
karya film fiksi drama komedi berjudul “Lah Ka Jodoh”. Bagaimana
menciptakan karya film drama komedi yang berjudul “Lah Ka Jodoh”
melalui unsur naratif dan unsur sinematika. Unsur naratif yaitu bentuk
film paling simple dan paling kompleks penceritaannya, dan unsur
sinematik yaitu cara atau dengan gaya seperti apa bahan olahan itu
digarap. Bagaimana menghadirkan film fiksi drama Komedi Lah Ka
Jodoh dengan pendekatan komedi tinggi yakni, penonton tidak ketawa
terpingkal-pingkal melainkan hanya tersenyum tapi setelah mereka
menonton film ini, mereka (penonton) bisa membawa pesan pulang yang
nantinya akan diceritakan lagi pada orang lain atau keluarganya.
Karya ini didasarkan pada pemikiran bahwa karya film selain
menjadi media hiburan mesti pula memiliki unsur-unsur pendidikan,
moralitas dan mengemban misi budaya serta merupakan sebuah
gambaran atau bentuk gagasan ide yang akan ditanformasikan ke dalam
penggarapan karya seni. Terciptanya konsepsi penciptaan karya film
drama komedi terlahir dan terangkum dari realitas sosial adat serta
fenomena budaya. Film Fiksi Drama Komedi yang berjudul” Lah Ka
Jodoh” yang berdurasi +60 menit. Film ini diambil dari naskah teater
yang dijadikan film drama komedi, serta didukung beberapa aspek visual,
seperti: komposisi, enggel camera, pencahayaan, dan kekuatan aktor serta
4
aktris dilapangan. Dalam pembuatan film drama komedi La Ka Jodoh
dipimpin oleh seorang sutradara.
Dalam penciptaan kaya film drama komedi ini diwujudkan
melalui tahapan dan usaha untuk mencari pola-pola dan keteraturanketeraturan tentang fenomena adat dan budaya mayarakat Minang.
Penciptaan karya ini berbentuk komedi tinggi. Karya film “Lah Ka
Jodoh” yang berangkat dari naskah teater ini akan dituangkan ke dalam
film drama komedi merupakan sebuah garapan karya baru, bentuk yang
kompleks dan bervariasi, dari inovasi teknlogi kamera dan suara. Karya
film drama komedi “Lah Ka Jodoh” merupakan karya film dari saduran
naskah teater. Di lapangan seorang sutradara berperan sebagai manajer,
kreator, dan sekaligus inspirator bagi anggota tim produksi. Sutradara
bertugas untuk mempersiapkan segala hal samapai kepada proses
pembuatan film drama komedi Lah Ka Jodoh, dan dibantu oleh beberapa
orang kreww dan tim produksi.
B. METODE
Berangkat dari ide naskah teater La Ka jodoh yang terangkum melalui
fenomena sosial budaya masyarakat Minang, kemudian dikemas melalui
tahapan-tahapan, mulai dari ide, pengamatan sampai produksi. Dalam
mewujudkan naskah teater La Ka Jodoh menjadikan film drama komedi,
akan dijabarkan dan diuraikan melalui
alur. Alur biasanya
menggambarkan awalan, isi dan akhir. Pada bagian awal akan diuraikan
mengenai pengenalan dan pendeskripsian persoalan, baik mengenai
tokoh, wilayah geogafis dan suasana. Kemudian dilanjutkan dengan
dampak yang ditimbulkan persoalan, analisis setiap adegan akan
dikenalkan di sini, pada bagian akhir ditawarkan solusinya. Dalam proses
ini pengkarya menempatkan kebebasan dalam menafsir dan menciptakan
suasana sesuai dengan kebutuhan film, namun tidak terlepas dari esensi,
adat dan realita sosial budaya yang ada.
Langkah atau metode yang dilakukan dalam mewujudkan karya
adalah melalui tahapan observasi, eksplorasi dan evaluasi. Tahapan
tersebut tidak hanya bermuara pada pengkarya tetapi juga pada proses
yang akan memvisualkan film Lah Ka Jodoh dalam berbagai sin di
dalamnya, sebab dalam karya film ini sebagai sutrdara akan secara
maksimal menafsirkan semua elemen yang tekait dalam proses
penciptaan karya film drama komedi berjudul “Lah Ka Jodoh”. Juga
tidak terlepas dari pesan-pesan yang disampaikan sebagai sebuah karya
5
yang kompleks, tergabung dari berbagai unsur-unsur lain seperti; akting,
vocal, musik, suara, peñata lampu, penulis naskah, penata kostum/rias
dan sebagainya.
Proses Penciptaan akan diuraikan dari tahapan yaitu
1. Praproduksi yaitu a.Tahap merumuskan ide dan gagasan, terkait
dengan fenomena sosial dan budaya masyarakat di Minang, b.
Menuliskan statement, menuliskan sinopsis.
2. Tahap Produksi, dalam proses produksi, tim produksi bekerja
berdasarkan panduan treatment, shooting script dan jadwal produksi yang
telah dibuat. Pada saat pengambilan gambar sutradara memberikan
kebebasan pada kameraman untuk melakukan perekaman dengan konsep
yang telah tertera pada treatment dan shooting script.
3. Tahap Pascaproduksi yaitu a. Editing dalam tahap ini shot-shot yang
telah diambil dipilih, diolah dan dirangkai hingga menjadi satu rangkaian
kesatuan yang utuh. Atau proses pemilihan serta penyambungan gambargambar. b. Musik dan Suara, kehadiran musik dan suara dalam film juga
dibutuhkan, karena selain menghidupkan suasana juga menciptakan
sebuah kedekatan ruang. Dunia dubbing ( sulih suara ) adalah bagian dari
berkesenian yang pada media ekspresi Audio Visual. Ada 2 teknik dalam
dubbing yang sangat membantu pada saat lipsync, yaitu teknik dubber
basah dan dubber kering. Teknik dubber basah yaitu penyusunan animasi
gerakan mulut dengan file suara yang sudah ada dibuat terlebih dahulu
sehingga penulis tinggal menyesuaikan gerakan mulut dengan suara yang
sudah ada. Dan teknik dubber kering yaitu penyusunan animasi gerakan
mulut dengan file suara yang belum dibuat, sehingga penulis harus
menentukan berapa lama animasi mulut tersebut diperlukan. Latar suara
atmosfir alami/lingkungan akan lebih memudahkan upaya mengapresiasi
dan menerjemahkan pesan dari sebuah film.
Membuat Skenario, 1. Ide Pokok : Naskah teater La Ka Jodoh, 2. Tema:
Mamak masih berperan penting dalam memperhatikan kemenakan di
Minang dan kemanakan punya hak untuk menetukan jodoh pilihannya.
Meninimbulkan empati kepada penonton dan melupakan sejenak tentang
konflik antara mamak dan kemenakan. 3. Sinopsis Mak Jala sudah sekian
lama di rantau orang, kali ini ingin sekali pulang ke kampung untuk
melihat saudara dan kemenakan. Namun apa yang terjadi Mak Jala tidak
bisa membedakan mana kemenakan dan mana orang lain, dan malahan
Mak Jala ingin menjodohkan anaknya kepada Amaik yang dia kira
adalah si Kairul kemenakan kandungnya. Bagaimanakah sikap Amaik
6
terhadap Mak Jala dan apa yang akan dilakukan oleh si Kairul
(kemenakan kandung Mak Jala terhadap mamaknya) apakah ketiga tokoh
Kairul, Amaik, Mak Lena, bisa menemukan jodoh pilihanya ? 4.Shooting
Script adalah gambaran audio dan visual dalam film secara keseluruhan
yang telah tertulis. Shooting script juga suatu gambar kerja keseluruhan
dalam memproduksi film, agar kerja lebih terarah.
C. PEMBAHASAN
Deskripsi dan Analisa Karya
Di dalam film fiksi drama komedi Lah Ka Jodoh ini karakter Mak Jala
adalah seorang yang sombong dan pelit. Mak jala mempunyai seorang
anak gadis yang bernama Rina berparas cantik dan centil, dan diapun
dibantu oleh seorang gadis yang bernama Minah. Dalam film ini
dihadirkan juga tokoh komedi yang bernama Bang Amaik, yang
membantu-bantu Kairul kemenakan Mak Jala. Dengan hadirnya tokoh
bang Amaik membuat film fiksi drama Lah Ka Jodoh ini bervariasi
dengan karakternya yang konyol dan lugu. Karena Mak Jala sudah
sekian lama di rantau orang, kali ini Mak Jala ingin sekali pulang ke
kampung untuk melihat saudara dan kemenakannya. Namun apa yang
terjadi Mak Jala tidak bisa membedakan mana kemenakan dan mana
orang lain. Mak Jala pun ingin menjodohkan anaknya kepada Amaik
yang dia kira adalah si Kairul kemenakan kandungnya yang tampan dan
sukses. Kairul dibesarkan oleh seorang wanita yang bernama Mak Lena,
cinta pertama Mak Jala. Disini semakin membuat penasaran penonton
dan bagaimanakah sikap Amaik terhadap Mak Jala dan apa yang akan
dilakukan oleh si Kairul (kemenakan kandung Mak Jala terhadap
mamaknya) apakah ketiga tokoh Kairul, Amaik, Mak Lena, bisa
menemukan jodoh pilihanya?
Konsep Pemutaran film komedi Lah Ka Jodoh berlokasi di gedung
pertunjukan Hoerijah Adam ISI Padangpanjang, dimulai dengan among
tamu pada lobby gedung pertunjukan Hoerijah Adam.
Durasi karya film komedi Lah Ka Jodoh yang dipertunjukan
selama enam puluh menit. Ditambah dengan pertunjukan opening salah
satu shine adegan saat shooting tiga menit empat puluh detik.
7
D. PENUTUP
Berdasarkan penciptaan karya film fiksi drama komedi Lah Ka Jodoh
dapat disimpulkan bahwa film fiksi drama komedi merupakan salah satu
media yang berbentuk audio visual dan sifatnya sangat konpleks. Film
menjadi sebuah karya estetika sekaligus sebagai alat informasi yang bisa
menjadi alat penghibur. Ia juga dapat menjadi sarana rekreasi dan
edukasi, di sisi lain dapat pula berperan sebagai penyebarluasan nilainilai budaya.
Dalam pembuatan film fiksi drama komedi Lah Ka Jodoh
harus memiliki daya tarik tersendiri, sehingga pesan moral yang akan
disampaikan bisa ditangkap oleh penonton. Dalam pembuatan film fiksi
drama komedi Lah Ka Jodoh tidak mudah dan tidak sesingkat yang
ditonton, membutuhkan waktu dan proses yang sangat panjang,
diperlukan proses pemikiran dan proses teknik. Proses pemikiran berupa
pencarian ide, gagasan,dan cerita yang akan digarap. Proses teknik
berupa keterampilan artistik untuk mewujudkan ide, gagasan menjadi
sebuah film yang siap ditonton.
Berangkat dari peristiwa yang terjadi di lingkungan sosial
masyarakat Minang yang mana banyak sekali persoalan mamak dan
kemenakan yang bisa divisualkan dalam film ini, sehingga akan
memberikan penjelasan yang bisa dijadikan pengajaran bagi penonton.
Tema sentral dalam film ini yaitu pada tokoh Mak Jala yang
diinterprestasikan dengan kekecewaan mendalam. Akibat perbuatannya
sendiri akhirnya salah menjodohkan.
Dalam pembuatan film fiksi drama komedi Lah Ka Jodoh dapat
memenuhi kebutuhan audience akan hiburan dalam bentuk audio visual,
sangat memerlukan kerjasama dan kerja tim yang solid dalam visi dan
misi yang selaras serta searah untuk menciptakan sebuah karya audio
visual yang efektif dan efisien, maka kinerja dalam tahap produksi
memerlukan teamwork yang komunikatif juga dengan para pemain yang
memerankan tokoh dalam cerita film fiksi drama komedi Lah Ka Jodoh,
memerlukan banyak persiapan dari segi material dan immaterial, karena
itu persiapan yang sangat dibutuhkan dalam menciptakan sebuah karya
audio visual dalam serangkaian tahap yang dilalui.
8
DAFTAR PUSTAKA
Lutters, Ellizabeth 2006 Kunci Sukses Menulis Skenario, Yogyakarta
:Grasindo
Lutter, Ellizabeth 2004 Buku Panduan Menulis Skenario Film :
Grasindo, cet 1
Ayawaila, R. Gerzon, 2008 Dokumenter; dari Ide Sampai produksi,
Jakarta : FFTV -Institut Kesenian Jakarta
Geertz, Clifford 1992 Tafsir Kebudayaan, Yogyakarta: Kanisius
Himawan, Pratista, 2008, Memahami Film Yogyakarta : Homerian
Pustaka
Sumarno, Marselli 1996 Dasar-Dasar Apresiasi Film, Jakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia
Vertov, gerzon, 2008 Dokumenter; dari ide sampai produksi, Jakarta :
FFTV Institut Kesenian Jakarta
Sumarjo, Jakob, 2006 Estetika Paradoks STSI Bandung: Sunan Ambu
Press.
Mudjahirin,Thohir 2007 Memahami Kebudayaan. Teori, metodologi dan
Aplikasi, Semarang : Fasindo Fress.
Piliang, Yasraf Amir 2003 Hipersemiotika, Bandung: Jalasutra
Download