10 Okt - 17.00 - H - Nuning Yudhi Prasetyani

advertisement
DAMPAK PENERAPAN METODE, TEKNIK DAN STRATEGI PENERJEMAHAN BUKU
‘FUNDAMENTAL KEPERAWATAN’ OLEH ESTY WAHYUNINGSIH TERHADAP
KESEPADANAN MAKNA YANG DIHASILKAN
Nuning Yudhi Prasetyani
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum (UNIPDU) Jombang
I. Pendahuluan
Dalam pengkajian ini penulis ingin memaparkan metode, teknik dan strategi penerjemahan
yang dipakai oleh penerjemah dalam menerjemahkan buku Fundamental of Nursing:
Concept, Process dan Practice oleh Barbara Kozier MN, RN ( 2004) ke dalam
Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. oleh Esty Wahyuningsih (2010).
Makalah ini mencoba mengkaji tentang bagaimana metode, teknik dan strategi
penerjemahan yang diterapkan oleh penerjemah dapat berpengaruh besar terhadap
kesepadanan makna yang dihasilkan.
Analisis ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan mengunakan 2 sumber data
yaitu sumber data obyektif yaitu
kedua buku sumber (berbahasa Inggris dan
terjemahannya), sedangkan sumber data afektif terdiri dari kelompok-kelompok informan
yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Mereka adalah kelompok informan yang
menguasai kedua bahasa dengan baik, memiliki latar belakang akademis dari jurusan
magister dalam program linguistik penerjemahan dan kelompok informan yang menguasai
dan pengguna buku terjemahan tersebut berdasarkan pengalaman mengajar dalam bidang
keperawatan untuk menilai keakuratan dan keberterimaan serta untuk 3 orang informan
untuk menilai keterbacaan.
II. Penerapan Metode, Teknik dan Strategi Penerjemahan sebagai Penentu Kesepadanan
dalam Terjemahan
Newmark (1988) memberikan ulasan mengenai metode penerjemahan dengan membagi
dua kelompok metode dengan diagram V yang mengarah pada penerjemahan harfiah versus
bebas. Kelompok pertama (penerjemahan kata demi kata, harfiah, setia dan semantis)
adalah metode yang menekankan pada BSU, sedangkan kelompok kedua (penerjemahan
adaptasi, bebas, idiomatic dan komunikatif) adalah metode yang menekankan pada bahasa
sasaran. Berdasarkan ulasannya, metode yang dimaksud di sini adalah kegiatan
penerjemahan yang menghasilkan Bsa secara keseluruhan yang dekat dengan kutub Bsu
atau Bsa. Sedangkan menurut Nababan (2007) teknik penerjemahan adalah teknik yang
digunakan oleh penerjemah terhadap satuan-satuan mikro teks. Teknik penerjemahan ini
didapatkan melalui tinjauan terjemahan yang dihasilkan dengan korespondensi satuannya
dalam teks sumber. Dengan demikian, kategori teknik penerjemahan diperlukan untuk
melihat langkah-langkah nyata yang diambil oleh penerjemah pada tiap satuan mikro teks
dan akhirnya akan mendapatkan data mengenai opsi metode umum yang dipilih oleh
seorang penerjemah. Sementara strategi penerjemahan merupakan bagian dari prosedur
penerjemahan. Dengan kata lain strategi penerjemahan yang diterapkan pada saat proses
penerjemahan berlangsung, baik pada tahap analisis teks bahasa sumber maupun pada
tahap pengalihan pesan. Lorcsher dalam Roswita (2009) mendefinisikan strategi
permasalahan penerjemahan. Oleh sebab itu, strategi penerjemahan dimulai dari
disadarainya permasalahan oleh penerjemah dan diakhiri dengan dipecahkannya
permaslahan atau disadarinya bahwa masalah tersebut tidak dapat dipecahkan pada titik
waktu tertentu. Jaaskelainen, Mondhal dan Jensen dalam Roswita (2009) menggolongkan
strategi penerjemahan secara sederhana. Jaaskeleinen menggolongkan strategi
penerjemahan menjadi 2 yaitu: 1) strategi global, yang menyangkut tugas penerjemahan
secara keseluruhan (pertimbangan tentang gaya bahasa dan pembacanya dan lain
sebagainya), 2) strategi lokal yang menyangkut hal-hal yang spesifik (misal, pencarian
leksis). Sementara itu Mondal dan Jenses dalam Roswita (2009) juga membagi strategi
penerjemahan menjadi 2 yaitu 1) strategi produksi yang dibagi lagi menjadi 2 yaitu a)
asosiasi spontan dan reformulasi dan b) strategi reduksi (yang terdiri atas strategi
penghindaran dan strategi penggantian secara tidak khusus leksis yang khusus dan 2)
strategi evaluasi yang meliputi refleksi terhadap kememadaian) dan keberterimaan padanan
terjemahan. Strategi penerjemahan mencakup kegiatan menyiasati, pemanfaatan akal dan
penggunaan keterampilan untuk memecahkan persoalan yang mungkin timbul dalam proses
penerjemahan. Metode apapun yang dipilih oleh penerjemah, besar kemungkinan si
penerjemah tersebut tetap menemui masalah dalam proses penerjemahan. Menurut
Molina & Hurtado Albir (2002), strategi penerjemahan merupakan prosedur (yang
disengaja maupun tidak, lisan maupun tertulis) yang digunakan oleh penerjemah untuk
mengatasi masalah-masalah yang timbul selama proses penerjemahan dengan tujuan
tertentu dalam pikirannya.
Sementara itu hubungan antara metode teknik dan strategi penerjemahan tersebut
akan berpengaruh pada kesepadanan makna yang dihasilkan. Machali (2000) melihat
bahwa kesepadanan bukanlah bentuk lain dari kesamaan. Kesepadanan dalam kegiatan
penerjemahan saat ini lebih dikaitkan dengan fungsi teks dan metode penerjemahan yang
dipilih dalam kaitannya dengan fungsi teks tersebut. Misalnya, teks yang termasuk dalam
kategori teks ilmiah yang berisi penyampaian informasi, kesepadanannya harus dilihat dari
segi fungsi ini. Sejauh fungsi teks bahasa sasaran tidak bergeser dari fungsi asalnya, maka
bahasa sasaran tersebut sepadan dengan aslinya. Sedangkan Roman Jakobson adalah pakar
yang mempopulerkan istilah equivalence in difference. Dia menyatakan bahwa “translation
involves two different messages in two different codes” (1959: 232). Dengan kata lain,
meskipun terjemahan melibatkan dua bahasa yang berlainan, namun pesannya dapat dibuat
sepadan. Ketika pendekatan linguistik tidak lagi memadai untuk menuntun seorang
penerjemah, dia dapat menggunakan prosedur-prosedur yang lainnya. Selanjutnya, Machali
mengatakan bahwa penilaian terjemahan sangat penting. Hal ini disebabkan oleh dua faktor
yaitu: (1) untuk menciptakan hubungan dialektik antara teori dan praktek, (2) untuk
kepentingan kriteria dan standar dalam menilai kompetensi penerjemah terutama apabila
kita menilai beberapa versi teks bahasa sasaran yang dihasilkan dari teks bahasa sumber
yang sama. Untuk itu hal yang perlu diperhatikan adalah adanya ketepatan pemadanan pada
aspek baik semantik, linguistik maupun pragmatik. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah
tidak terjadinya distorsi makna yang dihasilkan serta faktor keterbacaan dan keberterimaan
makna pada budaya bahasa sasaran.
III.
A.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian ini diambil 110 data yang dikaji secara mendalam untuk
mendapatkan penilaian yang akurat. Terdapat beberapa teknik dan strategi yang
digunakan dalam penerjemahan ini yang mengarah pada:
1.
Teknik literal
Most microorganisms are harmless,…(7)
Infectious disease are the major cause of
death worldwide,…(17)
2.
Sebagian besar mikroorganisme tidak
berbahaya…
Penyakit infeksi merupakan penyebab
utama kematian di seluruh dunia…
Teknik Borrowing (pure dan naturalized):
Borrowing
Pure
Estcherica Coli (10)
Estcherica Coli
Candida Albicans (29)
Candida Albicans
Protozoa(29)
Protozoa
Malaria (60)
Malaria
Serotonin(103)
Serotonin
Prostaglandin(103)
Prostaglandin
Diapedesis(108)
Diapedesis
Naturalized
Septicaemia(20)
Septikemia
Vegetation(10)
Vegetasi
Virulence(13)
Virulensi
Pathogenicity(15) Patogenisitas
Parasites(16)
Parasit
Systemic(16)
Sistemik
Phagocyte(21)
fagosit
3.
Teknik Transposisi (pergeseran bentuk):
Of all the components that are integral to
caring for clients, safety is paramount.
(Noun/ a word)(1)
Viruses consist primarily of nucleic acid…
(Plural)(30)
Surgical asepsis is used for all procedures
involving the sterile areas of the body (44)
The carrier state may also exist in
individuals with a clinically recognizable
disease such as the dog with rabies. (53)
4.
Status carrier juga terdapat pada individu
yang secara klinis mengidap penyakit,
demikian juga dengan anjing yang mengidap
rabies. (kaidah dan struktur yang berbeda)
Strategi Loss dan Gain (penambahan dan pengurangan).
…….hospital surgical or medical intensive
care units.(43)
…..a latrogenic infections is bacteremia that
result from an intravascular line(48)
They include protozoa such as the one that
causes malaria, helminthes (worms), and
arthropods (mites, fleas, ticks).(29)
….adalah unit perawatan intensif bedah atau
penyakit dalam. (loss/ kata ‘hospital’)/akurat
…..infeksi latrogenik adalah bakteremia
yang terjadi akibat pemasangan jalur
intravena (gain/kata ‘pemasangan’)/akurat
….klien yang menerima pengobatan kanker
yang menekan sistem imun, klien penyakit
kronis, atau setelah transplantasi organ tubuh
(loss/ kata ‘successful’)/kurang akurat
Meatus uretra biasanya mengandung banyak
mikroorganisme.(loss/ kata ‘entrance’)/tidak
akurat
….seperti kulit, saluran cerna, dan area lain
yang
berhubungan
langsung
dengan
lingkungan luar misalnya, mulut, saluran
napas…).(gain)/akurat
pada wanita hamil dapat mengakibatkan
penyakit tertentu pada janinnya/akurat
Sepsis merupakan kondisi infeksi dan dapat
muncul sebagai kondisi tertentu termasuk
syok septik./(gain)/akurat
Parasit meliputi protozoa, seperti protozoa
penyebab malaria, cacing, dan antropoda
(tungau, pinjal, sengkenit)./akurat
Another factor contributing to the
development of nosocomial infections is the
compromised host, that is, a client whose
normal defenses have been lowered by
surgery or illness.(49)
Faktor lain yang mempengaruhi
perkembangan infeksi nosokomial adalah
inang luluh imun. Yaitu, klien yang
mengalami penurunan kekebalan tubuh
akibat pembedahan atau penyakit./akurat
….clients receiving immune suppressions
treatment for cancer, chronic illness, or
following a successful organ transplant,(79)
The entrance to the urethra normally
harbors many microorganisms.(93)
…intestinal tract, and other areas open to
the outside (e.g., mouth, upper respiratory
tract…(6)
in a pregnant woman can lead to significant
disease in the unborn child.(12)
Sepsis is the state of infection and can take
many forms, including septic shock.(23)
5.
Dari semua komponen yang merupakan
bagian integral perawatan klien, keamanan
merupakan komponen yang paling penting.
(Phrase)
Virus terutama tersusun atas asam
nukleat…(Singular)
Asepsis bedah digunakan pada semua
prosedur yang melibatkan area steril pada
tubuh. (kaidah dan struktur yang berbeda)
Metode Penerjemahan
Nosocomial infections can either develop
during a client’s stay in a facility or manifest
after discharge.(40)
…. may also be acquired by health personnel
working in the facility and can cause
significant illness and time lost from
work.(41)
Infeksi nosokomial dapat terjadi selama
klien berada dalam fasilitas kesehatan atau
baru terjadi setelah klien
pulang./komunikatif
…. mungkin didapat oleh tenaga kesehatan
yang bekerja di fasilitas tersebut dan dapat
menyebabkan penyakit berbahaya serta
membuat mereka sering absen./komunikatif
Microorganisms exist everywhere in water,
in soil, and on body surfaces such as the
skin, intestinal tract, …(6)
Escherichia coli is a normal in habitant of
the large intestine but a common cause of
infection of the urinary tract. (10)
Candida albicans is a yeast considered to be
normal flora in the human vagina. (29)
The most common settings where
nosocomial infections develop are hospital
surgical or medical intensive care units.(43)
Another factor contributing to the
development of nosocomial infections is the
compromised host, that is, a client whose
normal defenses have been lowered by
surgery or illness.(49)
a.
Masalah Kesepadanan Makna
keberterimaan dan keterbacaan
Penerjemahan akurat(100 data)
Concern for safety permeates every
elements of nursing practice.(3)
Others produce antibiotic-like substances
and toxic metabolites that repress the
growth of other microorganisms.(9)
-
-
Mikroorganisme terdapat di mana saja di
dalam air, ditanah, dan pada permukaan
tubuh, seperti kulit, saluran cerna, /kata demi
kata
Eschericha coli merupakan bakteri normal
usus besar, namun sering kali menyebabkan
infeksi saluran kemih. /setia
Candida albicans merupakan ragi yang
dianggap flora normal pada vagina manusia.
/setia
Tatanan layanan kesehatan yang banyak
terdapat infeksi nosokomial adalah unit
perawatan intensif bedah atau penyakit
dalam./komunikatif
Faktor lain yang mempengaruhi
perkembangan infeksi nosokomial adalah
inang luluh imun. Yaitu, klien yang
mengalami penurunan kekebalan tubuh
akibat pembedahan atau
penyakit./komunikatif
yang
dihasilkan
Penerjemahan yang tidak akurat(2 data)
….and preventing injury in dan mencegah cedera dan
hospital, outpatient, home or tatanan rumah sakit, di klinik,
community-based settings.(4) di rumah, atau di komunitas.
b.
-
pada
keakuratan,
Perhatian terhadap keamanan meliputi setiap
elemen praktik keperawatan.
Mikroorganisme lain menghasilkan zat
seperti antibiotik dan metabolik toksik yang
menekan pertumbuhan mikroorganisme lain.
Penerjemahan yang kurang akurat (8 data)
Some subclinical infections Beberapa infeksi subklinis
can
cause
significant dapat
menyebabkan
damage, ….(12)
gangguan
yang
sangat
bermakna
….a pregnant woman can ….pada wanita hamil dapat
lead
to
significant mengakibatkan
penyakit
disease …(12)
tertentu…
The vagina also has natural
defenses against infection.
When a girl reaches puberty,
lactobacilli ferment sugars in
the vaginal secretions,…(92)
berdasar
Vagina juga memiliki
pertahanan alami terhadap
infeksi. Saat seorang gadis
mencapai pubertas, gula
memfermentasi laktobasilus
dalam cairan vagina,
............kerusakan
parah
yang
....penyakit serius....
dan mencegah cedera di
rumah sakit, pe layanan
pasien rawat jalan, di
rumah dan di tempat
layanan komunitas
Vagina juga memiliki
pertahanan alami terhadap
infeksi. Saat seorang gadis
mencapai
laktobasilus
memfermentasi gula dalam
cairan vagina,
Keberterimaan
Keberterimaan tinggi (99 data)
Others produce antibiotic-like substances
and toxic metabolites that repress the
growth of other microorganisms.(9)
Pathogenicity is the ability to produce
Mikroorganisme lain menghasilkan zat seperti
antibiotik dan metabolik toksik yang menekan
pertumbuhan mikroorganisme lain.
Patogenisitas merupakan kemampuan untuk
disease; thus a pathogen is a
microorganism that causes disease.(15)
-
Keberterimaan sedang (11 data)
…have revealed that the urinary
tract, the respiratory tract,
bloodstream, and wounds …. (44)
The infection becomes a disease
when the signs and symptoms of
the infection are unique …(33)
c.
….menunjukkan bahwa
saluran kemih, saluran
napas, aliran darah, dan
luka …
Infeksi dapat menjadi
penyakit ketika tanda dan
gejala infeksi sangat unik
…
….menunjukkan bahwa
saluran
perkemihan,
saluran pernapasan, aliran
darah, dan luka …
Infeksi dapat
menyebabkan penyakit
ketika tanda dan gejala
infeksi sangat unik …
Keterbacaan
-Keterbacaan Tinggi (104 data)
Surgical asepsis, or sterile technique, refers
to those practices that keep an area or
object free of all microorganisms, …(23)
Asepsis bedah, atau teknik steril, merupakan
praktik kesehatan yang mempertahankan satu
area atau benda terbebas dari semua
mikroorganisme ..
Four major categories of microorganisms
cause infection in humans: bacteria,
viruses, fungi, and parasites. Bacteria are
by far the most common infection-causing
microorganisms.(25)
- Keterbacaan Sedang (6 data)
Empat kategori utama mikroorganisme
penyebab infeksi pada manusia adalah bakteri,
virus, jamur dan parasit. Sejauh ini, bakteri
merupakan mikroorganisme yang paling
sering menyebabkan infeksi.
Some microorganisms found in
the intestines (e.g.,
enterobacteria) produce
substances called bateriocins,
which are lethal to related strains
of bacteria.(8)
Saliva contains microbial
inhibitors, such as lactoferrin,
lysozyme, and secretory IgA.(88)
IV.
menyebabkan penyakit, dengan demikian
patogen adalah mikroorganisme yang
menyebabkan penyakit
Beberapa mikroorganisme
yang terdapat dalam usus
(misalnya, enterobakteria)
menghasilkan zat
bakteriosin, yang
mematikan bagi strain
bakteri terkait.
Saliva mengandung
inhibitor mikroba, seperti
laktoferin, lisozim dan
IgA sekretori.
Beberapa mikroorganisme
yang terdapat dalam usus
(misalnya, enterobakteria)
menghasilkan
zat
bakteriosin,
yang
mematikan bagi turunan
bakteri terkait.
Saliva mengandung
penghambat mikroba,
seperti laktoferin, lisozim
dan IgA sekretori.
Simpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai teknik, metode, strategi dan dampaknya
terhadap kesepadanan yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis ditemukan beberapa teknik maupun strategi yang digunakan
penerjemah. Teknik yang dominan diterapkan adalah teknik penerjemahan harfiah,
pure dan naturalized borrowing dan padanan lazim. Metode penerjemahan yang
cenderung diterapkan oleh penerjemah adalah metode penerjemahan harfiah yang
ditunjukkan dengan dominannya penggunaan teknik penerjemahan literal
translation. Penerjemah melakukan teknik ini dengan menerjemahkan kata demi
kata, kemudian menyesuaikan susunan kata dalam kalimat terjemahannya yang
sesuai dengan susunan kata dalam kalimat bahasa sasaran. Selain menggunakan
metode penerjemahan harfiah, penerjemah juga menggunakan metode penerjemahan
setia yang berupaya menjaga/mempertahankan unsur-unsur bahasa sumber. Hal ini
terlihat jelas dengan dominannya penggunaan teknik pure dan naturalized borrowing.
2. Penerapan teknik literal translation dengan metode penerjemahan harfiah, teknik
peminjaman murni dengan metode penerjemahan setia dan teknik padanan lazim
dengan metode penerjemahan semantik dan komunikatif ternyata banyak menghasilkan
terjemahan yang sepadan (yang memiliki kakuratan, keberterimaan dan keterbacaan
yang baik). Dengan demikian, teknik , strategi dan metode yang diterapkan oleh
penerjemah tersebut telah memberi kontribusi positif terhadap kualitas terjemahan.
Daftar Pustaka
Barbara Kozier MN, RN et all. 2004. Fundamental of Nursing: Concept, Process dan
Practice. Seventh edition.. Pearson Education. London
Esty Wahyuningsih dkk. 2010. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik.
Edisi 1. EGC. Jakarta
Machali, Rochayah. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta. Grasindo
Molina, Lucia dan Albir H, Amparo. Translation Techniques Revisited: A Dynamic and
Functionalist Approach. Meta, XLVII,4,2002. hal: 498-512
Nababan, Donald.2007. Tinjauan Mendalam tentang Teknik, Metode dan Strategi
Penerjemahan. Konggres MLI. UNS Surakarta
Newmark, Peter. 1988. A Textbook of Translation. Prentice Hall Europe
Silalahi, Roswita. 2009. Teknik, Metode dan Ideologi penerjemahan pada kualitas
terjemahan teks Medical-Surgical Nursing ke dalam Bahasa Indonesia. Disertasi.USU
Sumatra
Download