Oleh : Andri Syawaludin, M.Pd. STAI Madinatul Ilmi – Depok Tahun 2011 Manusia makhluk berpikir (homo sapiens) Berpikir –membuahkan pengetahuan Alat berpikir: a.l. bahasa: lesan, tulisan, lambang-lambang lain Ilmu menjadi dasar dan fondasi peradaban manusia Pengetahuan (knowledge) · Pengetahuan adalah kumpulan mengenai segala sesuatu yang diketahui manusia. · Pengetahuan adalah kumpulan mengenai fakta dan informasi. MANUSIA RASA INGIN TAHU Ilmu (Science) : PENGETAHUAN PENGETAHUAN ILMU · objek · metoda ilmiah · sistematika · fungsi Ilmu adalah pengetahuan yang telah memenuhi seperangkat persyaratan (objek, metoda ilmiah, sistematika, fungsi) dan kebenarannya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah (secara rasional dan empiris). Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan yg mempunyai ciriciri tertentu yg bisa membedakan suatu ilmu dengan pengetahuan lainnya Rasionalisme: menggunakan kemampuan berpikir rasional manusia Kebenaran dibangun lewat berpikir rasional- kebenaran ada pada setiap orang (solipsistik)-konsensus Tidak ada kepastian dasar kebenaran bagi rasionalisme Empirisme: Kebenaran diperoleh dari pengalaman bukan dalam pikiran (a priori) Tokoh-tokoh Rasionalisme: Alkindi (809-873); Al-Farabi (881-961); Ibnu Sina (980-1037), dan Ibnu Rusyd (1126-1198). Tokoh Empirisme yg terkenal adalah: Francis Bacon (1561-1626). Ontologi: membahas tentang hakekat apa yg ingin kita ketahui, atau hakekat tentang kenyataan. Epistemologi: menjawab bagaimana cara mendapatkan ilmu Aksiologi menjawab tentang kegunaan dan manfaat ilmu Philos = Cinta Sophia = kebajikan, kebaikan, kebenaran, hikmah Philoshopia = cinta pengetahuan Filsafat= cinta kepada ilmu pengetahuan atau kebenaran, cinta hikmat Orang yang berfilsafat atau Filosof: orang yang mencintai kebenaran, berilmu pengetahuan, ahli hikmat dan bijaksana Beberapa definisi: Filsafat adalah: Sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara kritis Suatu proses kritik atau pemikiran thd kepercayaan dan sikap yang sangat kita junjung tinggi Pandangan yg menyeluruh dan sistematis (Imam Barnadib) Berpikir menurut tata tertib (logika), bebas, dan sedalam-dalamya sampai ke dasar persoalan Pandangan Sidi Gaalba, Filsafat adalah berpikir secara mendalam, sitematik, radikal, dan universal dalam rangka mencari kebenaran, inti atau hakikat mengenai segala sesuatu yang ada. Plato: filsafat tidaklah lain dari pada pengetahuan ttg segala hal Aristoteles: filsafat menyelidiki sebab dan asas segala benda. Bersifat ilmu umum Kant: pokok dan pangkal segala pengetahuan dan pekerjaan Kebenaran (dlm konteks filsafat): Kebenaran apabila pernyataan yg dianggap benar itu bersifat koheren atau konsisten dg pernyataan sebelumnya (menurut Plato dan Aritoteles). Ini disebut kebenaran relatif: tergantung ruang dan waktu Ontologi: Berupaya menyelidiki hakekat sesuatu Bagaimana realitas (kenyataan) apakah materi saja? apakah wujud sesuatu bersifat tetap, kekal tanpa perubahan? Hubungan objek dg daya tangkap manusia shg membuahkan pengetahuan Apakah hakekat pengetahuan? • Bagaimana cara manusia memperoleh pengetahuan? • Apakah kriterianya? • Jenis-jenis pengetahuan? • • Menyangkut nilai-nilai yang menjawab pertanyaan tentang baik dan buruk. • Untuk apa pengetahuan dipergunakan? • Bagaimana keterkaitan penggunaan dengan kaidah-kaidah moral? Material: apa yang dipelajari sbg bahan kajian. Formal: cara pendekatan yang dipakai objek material. Material: Gejala manusia tahu, gejala ilmu-ilmu pengetahuan. Formal: cara pendekatan manusia mendapatkan ilmu pengetahuan Filsafat Ilmu dapat disimpulkan merupakan kajian yang secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, sehingga filsafat ilmu perlu menjawab persoalan mengenai Ontologis, Epistemologis dan Aksiologis. Persamaan Filsafat dan Ilmu sebagai berikut : 1. Keduanya mencari rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki objek selengkap-lengkapnya sampai ke akar-akarnnya. 2. Keduanya memberikan pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian kita alami dan mencoba menunjukan sebab-sebabnya. 3. Keduanya hendak memberikan sintesis, yaitu pandangan yang bergandengan. 4. Keduanya mempunyai metode dan sistem. 5. Keduanya hendak memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia (objektivitas), akan pengetahuan yang lebih mendasar. Filsafat : Objek materi bersifat universal, segala sesuatu yang ada. Objek Formal (sudut pandangan) bersifat non fragmentaris. Kegunaan timbul dari nilainya. Ilmu : Objek materi ilmu bersifat khusus dan empiris, ilmu hanya terfokus pada disiplin bidang masing2. Objek formal bersifat fragmentaris, spesifik dan intensif. Kegunaan terletak pada kegunaan pragmatis, trial and error. Filsafat: Ilmu : Memuat pertanyaan Bersifat diskursif, yaitu lebih jauh dan lebih menguraikan secara mendalam logis, yang dimulai dari berdasarkan pada tidak tahu menjadi pengelaman realitas tahu. sehari-hari. Menunjukan sebabMemberikan penjelasan sebab yang tidak yang terakhir yang begitu mendalam, yang mutlak, dan mendalam lebih dekat, yang sampai mendasar sekunder (secondary (primary cause) cause). Mendalami unsur-unsur pokok ilmu, sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakikat dan tujuan ilmu. Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan ilmu di berbagai bidang, sehingga kita mendapat gambaran tentang ilmu komtemporer secara historis. Menjadi pedoman bagi para dosen dan mahasiswa dalam mendalami studi di PT, terutama untuk membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah. Mendorong pada calon ilmuwan dan ilmuwan untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya. Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.