BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Perkembangan pasar modal di Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat
terutama setelah pemerintahan melakukan berbagai regulasi di bidang keuangan dan
perbankkan termasuk pasar modal. Para pelaku di pasar modal telah menyadari bahwa
perdagangan efek dapat memberikan return yang cukup baik bagi mereka, dan
sekaligus memberikan konsribusi yang besar bagi perkembangan perekonomian
negara kita
Aktivitas pasar modal yang merupakan salah satu potensi perekonomian nasional,
memiliki peranan yang penting dalam menumbuh kembangkan perekonomian nasional.
Dukungan sektor swasta menjadi kekuatan nasional sebagai dinamisator aktivitas
perekonomian nasional demikian pun di Indonesia, ternyata pasar modal masih
didominasi oleh pemodal asing. Idealnya, dalam pasar modal perlu ada keseimbangan
antara pemodal asing dengan pemodal lokal.
Pasar modal sama seperti pasar pada umumnya, yaitu tempat bertemunya antara
penjual dan pembeli. Di pasar modal, yang diperjualbelikan adalah modal berupa hak
pemilikan perusahaan dan surat pernyataan hutang perusahaan. Pembeli modal adalah
individu atau organisasi/lembaga yang bersedia menyisihkan kelebihan dananya untuk
melakukan kegiatan yang menghasilkan pendapatan melalui pasar modal, sedangkan
penjual modal adalah perusahaan yang memerlukan modal atau tambahan modal untuk
keperluan usahanya
I.2 PERUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan judul makalah ini “Pasar Modal” maka penulis akan memaparkan atau
membatasi masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
ü Pengertian pasar modal
ü Jenis pasar modal
ü Pelaku dalam pasar modal
ü Instrumen pasar modal
ü Lembaga yang terkait dengan pasar modal
ü Fungsi pasar modal
ü Masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka menggalakkan pasar modal
ü Manfaat pasar modal
I.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah agar mahasiswa lebih memahami dan
mendalami pokok bahasan yang berjudul pasar modalkhususnya
tentang Pengertian pasar modal, Jenis pasar modal, Pelaku dalam pasar
modal, Instrumen pasar modal, Lembaga yang terkait dengan pasar modal, Fungsi
pasar modal, Masalah-masalah yang dihadapi dalam rangka menggalakkan pasar
modal dan Manfaat pasar modal itu sendiri.
I.4 METODE PENULISAN
Dari banyak metode yang penulis ketahui, penulis menggunakan metode kepustakaan.
Pada zaman modern ini metode kepustakaan tidak hanya berarti pergi ke perpustakaan
tapi dapat pula dilakukan dengan pergi ke warung internet (warnet). Penulis
menggunakan metode ini karena jauh lebih praktis, efektif, efisien, serta sangat mudah
untuk mencari bahan dan data – data tentang topik ataupun materi yang penulis
gunakan untuk karya tulis ini.
BAB II
PEMBAHASAN
II.1. PENGERTIAN
Pasar modal (capital market) adalah lembaga keuangan bukan bank yang mempunyai
kegitan berupa penawaran dan perdagangan efek. Selain itu juga merupakan lembaga
profesi yang berkaitan dengan transaksi jual beli efek dan perusahan publik yang
berkaitan dengan efek. Dengan demikian pasar modal dikenal sebagai tempat
bertemunya penjual dan pembeli modal / dana.
Pengertian pasar modal berdasarkan Keputusan Presiden No. 52 Tahun 1976 tentang
Pasar Modal menyebutkan bahwa Pasar Modal adalah Bursa Efek seperti yang
dimaksud dalam UU No. 15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun 1952 Nomor 67).
Menurut UU tersebut, bursa adalah gedung atau ruangan yang ditetapkan sebagai
kantor dan tempat kegiatan perdagangan efek, sedangkan surat berharga yang
dikategorikan sebagai efek adalah saham, obligasi, serta surat bukti lainnya yang lazim
dikenal sebagaiefek.
Bursa efek atau bursa saham adalah sebuah pasar yang berhubungan dengan
pembelian dan penjualan efek atau saham perusahaan obligasipemerintah. Bursa efek
tersebut, bersama-sama dengan pasar uang merupakan sumber utama permodalan
eksternal bagi perusahaan dan pemerintah. Biasanya terdapat suatu lokasi pusat,
setidaknya untuk catatan, namun perdagangan kini semakin sedikit dikaitkan dengan
tempat seperti itu, karena bursa saham modern kini adalah jaringan elektronik, yang
memberikan keuntungan dari segi kecepatan dan biaya transaksi.
II.2. JENIS PASAR MODAL
Dalam menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana
dan pasar sekunder.
1.
Pasar Perdana ( Primary Market )
Pasar Perdana adalah penawaran saham pertama kali dari emiten kepada para
pemodal selama waktu yang ditetapkan oleh pihak penerbit (issuer) sebelum saham
tersebut belum diperdagangkan di pasar sekunder. Biasanya dalam jangka waktu
sekurang-kurangnya 6 hari kerja. Harga saham di pasar perdana ditetukan oleh
penjamin emisi dan perusahaan yang go public berdasarkan analisis fundamental
perusahaan yang bersangkutan.
2.
Pasar Sekunder ( Secondary Market )
Pasar sekunder adalah tempat terjadinya transaksi jual-beli saham diantara investor
setelah melewati masa penawaran saham di pasar perdana, dalam waktu selambatlambatnya 90 hari setelah ijin emisi diberikan maka efek tersebut harus dicatatkan di
bursa. Harga saham pasar sekunder berfluktuasi sesuai dengan ekspetasi pasar,
jangka waktunya tidak terbatas. Tempat terjadinya pasar sekunder di dua tempat, yaitu:
a. Bursa reguler
Bursa reguler adalah bursa efek resmi seperti Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan Bursa
Efek Surabaya (BES)
b. Bursa paralel
Bursa paralel atau over the counter adalah suatu sistem perdagangan efek yang
terorganisir di luar bursa efek resmi, dengan bentuk pasar sekunder yang diatur dan
diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE), diawasi
dan dibina oleh BAPEPAM.
II.3. PELAKU DALAM PASAR MODAL
Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat
langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut
1.
Emiten.
Perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan
emisi di bursa disebut emiten. Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai
tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham
(RUPS), antara lain :
a. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk
meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
b. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal
asing.
c. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama
kepada pemegang saham baru.
2.
Investor.
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang
melakukan emisi disebut investor. Tujuan utama para investor dalam pasar modal
antara lain :
a. Memperoleh deviden. (Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa
bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden).
b. Kepemilikan perusahaan. (Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar
pengusahaan (menguasai) perusahaan).
c. Berdagang. (Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah
pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli
sahamnya).
3.
Lembaga Penunjang.
Fungsi lembaga penunjang ini antara lain turut serta mendukung beroperasinya pasar
modal, sehingga mempermudah baik emiten maupun investor dalam melakukan
berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pasar modal.
Lembaga penunjang yang memegang peranan penting di dalam mekanisme pasar
modal adalah sebagai berikut :
a. Penjamin emisi (underwriter). Lembaga yang menjamin terjualnya saham/obligasi
sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
b. Perantara perdagangan efek (broker / pialang). Perantaraan dalam jual beli efek,
yaitu perantara antara si penjual (emiten) dengan si pembeli (investor). Kegiatankegiatan yang dilakukan oleh broker antara lain meliputi :
1) Memberikan informasi tentang emiten
2) Melakukan penjualan efek kepada investor
c. Perdagangan efek (dealer), berfungsi sebagai :
1) Pedagang dalam jual beli efek
2) Sebagai perantara dalam jual beli efek
d. Penanggung (guarantor). Lembaga penengah antara si pemberi kepercayaan
dengan si penerima kepercayaan. Lembaga yang dipercaya oleh investor sebelum
menanamkan dananya.
e. Wali amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi
amanat (investor). Kegiatan wali amanat meliputi :
1) Menilai kekayaan emiten
2) Menganalisis kemampuan emiten
3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten
4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten
5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi
6) Bertindak sebagai agen pembayaran
f. Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri dalam
perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat
berharga antara lain:
1) Sebagai pedagang efek
2) Penjamin emisi
3) Perantara perdagangan efek
4) Pengelola dana
g. Perusahaan pengelola dana (investment company). Mengelola surat-surat berharga
yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu
sebagai pengelola dana dan penyimpan dana.
h. Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para emiten maupun investor
dalam rangka memperlancar administrasinya.
1) Membantu emiten dalam rangka emisi
2) Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor
3) Membantu menyusun daftar pemegang saham
4) Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham
5) Membuat laporan-laporan yang diperlukan
II.4. INSTRUMEN PASAR MODAL
Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen
jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi dan Surat
Berharga Lainnya.
a.
Saham (stock)
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument
investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim
atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).
Manfaat yang diperoleh dari pemilikan saham adalah sebagai berikut :
1. Dividen
Dividen merupakan pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan dan berasal
dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat
persetujuan dari pemegang saham dalam RUPS. Jika seorang pemodal ingin
mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus memegang saham tersebut dalam
kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam
periode dimana diakui sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa;
·
dividen tunai artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen berupa
uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham
·
dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen
sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan
bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.
2. Capital Gain
Capital Gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk
dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya Investor
membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian menjualnya dengan
harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal tersebut mendapatkan capital gain
sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.
3. Manfaat nonfinansial, yaitu mempunyai hak suara dalam aktivitas perusahaan.
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga-harga
saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan. Pembentukan
harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut.
Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh supply dan demand atas saham tersebut.
Supply dan demand tersebut terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya
spesifik atas saham tersebut
Saham yang diterbitkan emiten ada 2 macam, yaitu:
1.
saham biasa (common stock)
2.
saham istimewa (preffered stock)
Perbedaan saham ini berdasarkan pada hak yang melekat pada saham tersebut. Hak
ini meliputi hak atas menerima deviden, memperoleh bagian kekayaan jika perusahaan
dilikuidasi setelah dikurangi semua kewajiban-kewajiban perusahaan.
Pada suatu saham terdapat 3 (tiga) macam nilai :
• Nilai nominal adalah nilai yang tercantum pada saham tersebut.
• Nilai efektif adalah nilai yang tercantum pada kurs resmi kalau saham tersebut
diperdagangkan di bursa, sedangkan
• Nilai instrinsik adalah nilai saham pada saat diperdagangkan.
Pembedaan yang lain mengenai saham adalah :
•
Saham atas nama (register stocks) adalah yang berhak atas nilai saham
sesuai dengan nama yang tercantum dalam saham tersebut.
• Saham unjuk (bearer stocks) adalah orang yang memiliki (memegang) saham
tersebut. Saham unjuk relatif lebih mudah dipindahtangankan dibandingkan dengan
saham atas nama.
b.
Obligasi (bonds)
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar pada
waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh dari obligasi
berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit obligasi tersebut
pada saat jatuh tempo.
Obligasi memiliki beberapa jenis yang berbeda, yaitu :
1) Dilihat dari sisi penerbit :
a) Corporate Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk
badan usaha milik negara (BUMN), atau badan usaha swasta.
b) Government Bonds : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c) Municipal Bond : obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai
proyek-proyek yang berkaitan dengan kepentingan publik (public utility).
Pembedaan yang lain mengenai Obligas adalah :
• Obligasi atas nama (registered bonds) berarti yang berhak atas sejumlah nilai uang
atas obligasi tersebut adalah sesuai dengan nama yang tertera pada obligasi tersebut.
• Obligasi atas unjuk (bearer bonds) berarti pemegang obligasi dianggap sebagai
pemilik atas hak obligasi tersebut
Harga Obligasi :
Berbeda dengan harga saham yang dinyatakan dalam bentuk mata uang, harga
obligasi dinyatakan dalam persentase (%), yaitu persentase dari nilai nominal.
Ada 3 (tiga) kemungkinan harga pasar dari obligasi yang ditawarkan, yaitu:
Par (nilai Pari) : Harga Obligasi sama dengan nilai nominal Misal: Obligasi dengan nilai
nominal Rp 50 juta dijual pada harga 100%, maka nilai obligasi tersebut adalah 100% x
Rp 50 juta = Rp 50 juta.
at premium (dengan Premi) : Harga Obligasi lebih besar dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal RP 50 juta dijual dengan harga 102%, maka nilai obligasi
adalah 102% x Rp 50 juta = Rp 51 juta
at discount (dengan Discount) : Harga Obligasi lebih kecil dari nilai nominal Misal:
Obligasi dengan nilai nominal Rp 50 juta dijual dengan harga 98%, maka nilai dari
obligasi adalah 98% x Rp 50 juta = Rp 49 juta.
c.
Surat Berharga Lainnya
Selain dari dua jenis efek yang telah diuraikan di atas yang sudah banyak digunakan
sebagai media hutang di bursa efek Indonesia, terdapat beberapa jenis efek yang juga
dapat digunakan sebagai media hutang, seperti option, warrant, dan right.
·
Option adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh seseorang/lembaga (tetapi
bukan emiten) untuk memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
saham (call option) dan menjual saham (put option) pada harga yang telah ditentukan
sebelumnya.
·
Warrant adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan dengan
persyaratan yang telah ditentukan sebelumnya. Persyaratan tersebut biasanya
mengenai harga, jumlah, dan masa berlakunya warrant tersebut.
·
Right adalah surat yang diterbitkan oleh perusahaan yang memberikan hak
kepada pemegangnya (pemilik saham biasa) untuk membeli tambahan saham pada
penerbitan saham baru.
II.5. LEMBAGA YANG TERKAIT DENGAN PASAR MODAL
v Pengatur Pasar Modal.
Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu lembaga yang
mengatur pasar modal tersebut.
Pasar modal di Indonesia diatur oleh suatu lembaga pemerintah disebut Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) atas nama Departemen
Keuangan. BAPEPAM adalah sebuah lembaga di bawahKementerian Keuangan
Republik Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari
kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan. Pasar modal yang ada di Indonesia
dikelola oleh swasta, dan oleh pemerintah. Bursa Efek Jakarta yang beroperasi di
Jakarta dikelola oleh BAPEPAM milik pemerintah, Bursa Efek Surabaya yang
beroperasi di Surabaya dikelola oleh PT. Bursa Efek Surabaya milik swasta, dan Bursa
Paralel dikelola oleh Persatuan Pedagang Uang dan Efek-efek (PPUE).
v Instansi Pemerintah.
Selain sebagai pengatur pasar modal, pemerintah juga campur tangan dalam hal-hal
tertentu agar pasar modal tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien. Instansi
Pemerintah yang terlibat dalam mekanisme pasar modal adalah Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), Departemen Teknis, dan Departemen Kehakiman.
BKPM memberikan ijin penanaman modal yang meliputi komposisi dan jumlah dana
investasi, besarnya modal dasar, batas waktu penyetoran modal dan komposisi
pemegang saham.
v Lembaga Swasta. Akuntan Publik, Notaris, Konsultan Hukum, Badan Penilai
(Appraiser), dan Konsultan Efek (Investment Advisor). Akuntan Publik, termasuk
akuntan negara di bawah Badan Pemeriksa Keuangan dan Pengawas Pembangunan
(BPKP), berperan sebagai penilai kondisi keuangan perusahaan yang akan
go public, meliputi pemeriksaan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan sendiri.
v Badan Penilai (Appraiser) berfungsi memberi penilaian terhadap nilai aktiva tetap
perusahaan, jika dilakukan revaluasi (penilaian kembali). Perusahaan yang melakukan
revaluasi terhadap aktiva yang dimiliki akan menaikkan kekayaannya.
v Konsultan Efek (Investment Advisor) berperan sebagai konsultan bagi investor
(pemodal). Konsultan efek memberi jasa konsultasi mengenai dinamika investasi
terhadap efek dan risiko-risiko yang menyertainya. Konsultan efek dapat juga berperan
sebagai konsultan keuangan bagi perusahaan yang akan go public, memberikan
pendapat yang menyangkut pengelolaan keuangan.
II.6. FUNGSI PASAR MODAL
Tempat bertemunya pihak yang memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang
memerlukan dana jangka panjang tersebut (borrower). Pasar modal mempunyai dua
fungsi yaitu ekonomi dan keuangan. Di dalam ekonomi, pasar modal menyediakan
fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower.Dengan menginvestasikan
dananya lender mengharapkan adanya imbalan atau return dari penyerahan dana
tersebut. Sedangkan bagi borrower, adanya dana dari luar dapat digunakan untuk
usaha pengembangan usahanya tanpa menunggu dana dari hasil
operasiperusahaannya. Di dalam keuangan, dengan cara menyediakan dana yang
diperlukan oleh borrower dan para lender tanpa harus terlibat langsung dalam
kepemilikan aktiva riil
II.7 MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI DALAM RANGKA MENGGALAKKAN
PASAR MODAL
Pokok-pokok yang merupakan masalah untuk pembangunan pasar modal sebagai
contoh di indonesia dapat ditemukan sebagai berikut:
1.
Tingkat bunga deposito yang tinggi sehingga masyarakat lebih tertarik
mendepositokan uangnya daripada menanamkannya dalam surat berharga di pasar
modal.
2.
Perusahaan di indonesia umumnya masih dikelola secara tertutup.
3.
Kebijakan kredit relatif lebih menarik bagi perusahaan sebagai sumber
pembiayaan daripada menawarkan saham di pasar modal.
4.
Syarat pemeriksaan akuntan publik untuk setiap laporan keuangan perusahaan
selama ini banyak tidak dipenuhi sehingga mempunyai pengaruh menyulitkan
masyarakat untuk menilai suatu perusahaan.
5.
Keseganan perusahaan untuk menjual sahamnya pada masyarakat berhubung
syarat- syarat pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan publik masih harus
diperiksa oleh pihak pajak.
6.
Fasilitas-fasilitas yang diharapkan untuk beroperasinya pasar modal belum dapat
dirasakan sebagai daya tarik, yang mampu mendorong perusahaan untuk bersedia
menawarkan sahamnya melalui pasar modal.
7.
Pihak perusahaan swasta masih belum tertarik menawarkan sahamnya.
II.8. MANFAAT PASAR MODAL
Secara umum, manfaat dari keberadaan pasar modal adalah sebagai berikut:
Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi dana secara optimal.
Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor sehingga memungkinkan
untuk melakukan diversifikasi. Alternatif investasi memberikan potensi keuntungan
dengan tingkat risiko yang dapat diperhitungkan.
Menyediakan leading indicator bagi perkembangan perekonomian suatu negara.
Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.
Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme menciptakan iklim berusaha
yang sehat serta mendorong pemanfaatan manajemen profesi.
BAB III
PENUTUP
III.1 KESIMPULAN
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan
kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang
ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para
investor melakukan berbagai tehnik analisis dalam menentukan investasi di mana
semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil
resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan
modalnya di perusahaan tersebut. Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar
modal adalah saham dan obligasi.
Pasar modal mempunyai dua fungsi yaitu ekonomi dan keuangan dan dalam
menjalankan fungsinya, pasar modal dibagi menjadi 2 jenis yaitu pasar perdana dan
pasar sekunder. yang terlibat di pasar modal adalah para pemain utama dan lembaga
penunjang lainnya yang terlibat langsung dalam proses transaksi dengan Instrumen
keuangan yang diperdagangkan di pasar modal seperti saham, obligasi dan Surat
Berharga Lainnya yang merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1
tahun). Untuk menciptakan mekanisme pasar modal yang baik diperlukan suatu
lembaga-lembaga yang terkait dengan pasar modal yang mengatur pasar modal
tersebut seperti BAPEPAM, Instansi Pemerintah, Badan Penilai, Konsultan Efek
dan Lembaga Swasta . Sehingga pasar modal sebagai tempat bertemunya pihak yang
memiliki dana lebih (lender) dengan pihak yang memerlukan dana jangka panjang
tersebut (borrower).dan secara umum mempunyai manfaat lebih dari keberadaan pasar
modal itu sendiri.
III.2 USUL DAN SARAN
Makalah ini tentunya jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu masukan serta saran
dari para pembaca sangat kami harapkan demi tercapainya kesempurnaan tersebut.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.blogspot.org/wiki/pasar _modal. blogspot
2. www.idx.co.id
3. www.wikipedia.com
4. www.kabarindonesia.com
5. http://jurnal-sdm.blogspot
6. http://pasarmodal.blog.gunadarma.ac.id
7. http://blog.keuanganpribadi.com
ihak pembeli obligasi tersebut.
Download