bab 8 akuntansi pembiayaan

advertisement
Hafiez Sofyani
BAB 8
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
DEFINISI PEMBIAYAAN
 Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah,
baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan
diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama
dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus
anggaran.
 Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil
divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan
untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada
entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.
KLASIFIKASI PEMBIAYAAN
 Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan
obligasi
pemerintah,
hasil
privatisasi
perusahaan
negara/daerah,
penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga,
penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan.
 Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman
dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.
 Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah
dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran
tertentu.
1
Akuntansi Keungan Pemerintah DaerahPanduan Teknis Bagi Praktisi
PENGAKUAN TRANSAKSI PEMBIAYAAN
 Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas
Umum Negara/Daerah.
 Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas
Umum Negara/Daerah.
 Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan
selama satu periode pelaporan dicatat (diakui sebagai) dalam Pembiayaan
Neto.
PENGUKURAN PEMBIAYAAN
 Akuntansi penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto,
yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah
netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
 Dalam hal pembiayaan yang terkait dengan LRA, Selisih lebih/kurang
antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode
pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
 Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran pada akhir periode pelaporan
dipindahkan ke Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih.
PENCATATAN AKUNTANSI PEMBIAYAAN
 Pencatatan akuntansi untuk pembiayaan dilakukan dua kali karena
transaksi ini akan dilaporkan di Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan
Laporan Operasional (LO).
 Dalam akuntansi keuangan pemda, pembiayaan dibagi menjadi dua, yakni
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan
pembiayaan memiliki saldo normal “Kredit”. Artinya, jika terjadi transaksi
yang menambah penerimaan pembiayaan, maka akan dicatat di sisi
“Kredit”. Sebaliknya jika terjadi transaksi yang mengurangi penerimaan
pembiayaan, maka akan dicatat di sisi “Debit”.
Hafiez Sofyani
 Sedangkan, pengeluaran pembiayaan memiliki saldo normal “Debit”.
Artinya, jika terjadi transaksi yang menambah pengeluaran pembiayaan,
maka akan dicatat di sisi “Debit”. Sebaliknya jika terjadi transaksi yang
mengurangi pengeluaran pembiayaan, maka akan dicatat di sisi
“Kredit”.
CONTOH KASUS
Penerimaan Pembiayaan
Pada 1 Juni 2015 pemda Kota Batang Garing menerima pinjaman jangka panjang
dari Bank BPD senilai Rp 700.000.000,-. Maka jurnal yang harus dibuat saat uang
diterima di SKPKD adalah:
Tgl
1 Jun
2015
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual)
Keterangan
Debit
Kredit
700.000.000
Kas BUD-LO
Utang Jangka
700.000.000
Panjang-BPD
Tgl
1 Jun
2015
Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Keterangan
Debit
Kredit
700.000.000
Kas BUD-LRA
700.000.000
Pinjaman Dalam
Negeri- Lembaga
Keuangan Bank
Pengeluaran Pembiayaan
Pada 1 Juli 2015 pemda Kota Batang Garing membayar pokok pinjaman jangka
panjang ke bank BPD senilai Rp 10.000.000,-. Maka jurnal yang harus dibuat saat
uang dibayarkan ke bank BPD oleh SKPKD adalah:
Tgl
1 Jul
2015
Utk Laporan Operasional (Basis Akrual)
Keterangan
Debit
Kredit
10.000.000
Utang Jangka
Panjang-BPD
10.000.000
Kas BUD-LO
Tgl
1 Jul
2015
Utk Laporan Realisasi Anggaran (Basis Kas)
Keterangan
Debit
Kredit
Pembayaran Pokok 10.000.000
Pinjaman Dalam
Negeri-Lembaga
Keuangan Bank
10.000.000
Kas BUD-LRA
PENGUNGKAPAN PEMBIAYAAN
 Pembiayaan diklasifikasikan menurut sumber dan peruntukkan aktivitas
pembiayaan.
 Analisis mengenai hal-hal yang menyebabkan terjadinya selisih antara
anggaran dengan realisasinya sangat disarankan untuk diungkapkan pada
Catatan atas Laporan Keuangan.
3
Akuntansi Keungan Pemerintah DaerahPanduan Teknis Bagi Praktisi
Contoh Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Pembiayaan
Rekening
PEMBIAYAAN
PENERIMAAN PEMBIAYAAN
Pinjaman dalam negeri –
pemerintah pusat
Pinjaman dalam negeri-lembaga
keuangan bank
Jumlah Penerimaan
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Pembayaran pokok pinjaman
dalam negeri-pemerintah pusat
Pembayaran Pokok pinjaman
dalam negeri-lembaga keuangan
Jumlah Pengeluaran
PEMBIAYAAN NETO
Anggaran 2015
(Rp)
Realisasi 2015
(Rp)
Selisih
(Rp)
500.000.000
500.000.000
300.000.000
200.000.000
(100.000.000)
800.000.000
700.000.000
(100.000.000)
120.000.000
120.000.000
60.000.000
60.000.000
180.000.000
620.000.000
180.000.000
520.000.000
(100.000.000)
Contoh Ringkasan Catatan Atas Laporan Keuangan Pembiayaan
1. Terdapat selisih kurang (negatif) senilai Rp 100.000.000,- dari realisasi
pinjaman dalam negeri-lembaga keuangan yakni dari BPD. Hal ini
dikarenakan kecukupan dana yang mampu diberikan oleh pihak BPD
hanya Rp 700.000.000,-. Nilai ini lebih rendah dibandingkan asumsi yang
dibuat pada saat penganggaran yakni Rp 800.000.000,-.
KASUS-KASUS AKUNTANSI PEMBIAYAAN
................................................
Hafiez Sofyani
5
Download