WORKING PAPER STRATEGI PUBLIC RELATIONS PT.TRISIGMA DALAM MENINGKATKAN KESETIAAN KLIEN Andriya Eriska PT.Trisigma Gandaria 8 Office Tower Suites 15 B,Jakarta 021 29303699 / 021 290303728 Dr. Ati Cahayani, S. Sos., MM Bab 1 Manusia tidak lepas dari kehidupan bersama untuk mempertahankan hidupnya agar diterima oleh masyarakat. Organisasi adalah suatu wadah yang tepat untuk berkomunikasi dengan pihak internal maupun eksternal dalam organisasi tersebut dan memingkinkan manusia untuk melatih cara berkomunikasi secara lebih luas dan mendalam. Proses komunikasi organisasi pastinya akan menimbulkan konflik,dan konflik itulah yang nantinya akan didiskusikan oleh anggota dalam organisasi dalam mencapai keputusan bersama. Konflik secara luas adalah suatu masalah yang terjadi akibat adanya pertentangan/perbedaan pendapat dari kedua belah pihak yang bersangkutan,dan konflik bisa terjadi antara individu dengan individu, individu dengan organisasi, ataupun organisasi dengan organisasi. Penyelesaian konflik harus cepat diselesaikan karena dapat menimbulkan kerugian bagi semua pihak yang terlibat konflik tersebut. Aktifitas komunikasi organisasi di perkantoran juga berlangsung dengan mengandalkan musyawarah dan kerjasama antar anggota organisasi yang seimbang. Aktifitas komunikasi harus berjalan baik di setiap individu dan kelompok dalam kantor tersebut. Aktifitas perkantoran juga harus memiliki tujuan yang ingin dicapai perusahaan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kepercayaan para stakeholders perusahaan. Komunikasi yang baik juga harus dibina dengan para klien agar kepercayaan para klien terhadap perusahaan tersebut tetap terjamin Perkantoran biasanya memerlukan seorang/sekelompok orang yang menjadi juru bicara perusahaan yang disebut Public Relations. Seorang Public Relations yang baik dan profesional selalu membuat perusahaan menjadi maju dan berkembang. Salah satu tugas penting Public Relations adalah menjaga kepercayaan stakeholders terutama klien perusahaan. Klien perusahaan sangat penting bagi internal perusahaan karena dinilai sebagai ”pelanggan tetap produk perusahaan” yang akan membawa keuntungan besar bagi perusahaan tersebut. Public Relations harus menjalankan banyak strategi jitu agar selalu mendapatkan kepercayaan dari klien sehingga selalu membawa keuntungan besar bagi internal perusahaan. Dalam era globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang semakin maju mengakibatkan gejolak dalam segala bidang dan mengubah perilaku perusahaan dan konsumen. Bagi perusahaan dituntut untuk menyesuaikan visi, misi, dan strategi ke dalam bentuk tindakan yang nyata sehingga perusahaan dapat bertahan dalam menghadapi perubahan. Dari sisi konsumen, dengan adanya persaingan bebas akan lebih menguntungkan karena akan banyak pilihan yang ditawarkan oleh para penyedia sehingga konsumen dapat memilih produk dan jasa yang memberi nilai tambah maksimal untuk dikonsumsi. Perusahaan yang unggul dalam persaingan adalah perusahaan yang jeli mengindentifikasi trend yang terjadi dipasar dan mengambil tindakan yang tepat untuk mempertahankan pasar, sehingga diterima dan memberikan kontribusi yang maksimal. Dengan demikian, manajemen perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik untuk kalangsungan hidup perusahaan. Pihak manajemen perusahaan dalam merencanakan masa depan perusahaan yaitu salah satu peranan pentingnya adalah mengendalikan aktivitas perusahaan agar bekerja dan berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana strategi yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk itu perlu adanya suatu perencanaan yang baik dengan dukungan sistem informasi yang memadai sehingga aktivitas perusahaan dalam menciptakan dan menyebarkan produk dan jasa dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. PT Trisigma adalah perusahaan perdagangan dan enjinering yang didirikan pada tahun 1995. Salah satu produk dari perusahaan adalah Landscape & Architectural Products serta Rubber Flooring Products. Produk-produk ini telah memiliki reputasi dalam hal nilai tambah dan juga memberikan solusi untuk masalah pembuatan taman vertikal, drainase resapan, stabilisasi tanah, perkerasan rumput, pengaturan resapan curah hujan, lantai yang aman, dan lain sebagainya. PT Trisigma telah menjalankan program public relation dalam hal menjaga brand awareness dari produk yang dihasilkan perusahaan untuk menjaga kepercayaan dan loyalitas dari konsumen. Berbagai macam upaya tentu telah dilakukan oleh perusahaan agar dapat bertahan dalam industri agar memperoleh pangsa pasar yang besar dan juga agar dapat memiliki keunggulan dibandingkan dengan perusahaan pesaing. Menurut Wee et al (1996), industri manufaktur lebih membutuhkan suatu aktivitas Public Relations (PR) dalam hal mempertahankan pelanggan agar setia pada produk. Berdasarkan kesimpulan dari beberapa studi terdahulu, persepsi konsumen terhadap organisasi atau perusahaan dari Public Relations dapat mempengaruhi kepuasan konsumen yang menyebabkan pelanggan menjadi setia. Public relations perception menandakan adanya kesadaran konsumen akan hubungan perusahaan dan pelanggan dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan (Ledinham dan Bruning, 1998). Loyalitas pelanggan tidak terbentuk begitu saja dalam waktu yang singkat, melalui suatu proses belajar dan berdasarkan pengalaman masa lalu dari pelanggan itu sendiri dalam melakukan penggunaan layanan yang konsisten sepanjang waktu. Coombs (2001) menyatakan bahwa dimana suatu perusahaan memiliki sebuah rancangan aktivitas Public Relations (PR) yang kuat dan membangun suatu komitmen, maka kesetiaan pelanggan akan semakin tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan Public Relations (PR) dan loyalitas pelanggan secara tidak langsung dapat dipengaruhi melalui brand image. Berbagai langkah tentu telah dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan pelanggannya, dan salah satunya tentu dengan membangun brand image yang baik melalui kegiatan Public Relations (PR) yang terencana. Berdasarkan dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Strategi public relations PT Trisigma dalam meningkatkan kesetiaan klien”. Kegiatan Public Relations PT Trisigma berada di bawah divisi khusus, yaitu Marketing Communication and Public Relations PT Trisigma, divisi tersebut bertanggung jawab terhadap perencanaan dan pelaksanaan mempertahankan citra (image). Kegiatan Public Relations yang dilakukan PT Trisigma meliputi penyusunan news, publikasi, pelaksanaan event, sponsorship, media relations serta penggunaan media identitas yang sesuai. Namun, kegiatan Public Relations yang dilaksanakan dengan baik tersebut dalam pelaksanaan evaluasi kurang komprehensif. Hal yang dimaksud adalah penilaian yang kurang menyeluruh, lengkap, luas, teliti, serta meliputi banyak hal. Evaluasi yang dilakukan hanya berdasarkan image dan terkadang menyebarkan kuesioner kepada peserta program Public Relations. Hal tersebut berdasarkan wawancara dengan Head of Marketing Communication and Public Relation PT Trisigma. Sedangkan kegiatan Public Relations merupakan kegiatan yang penting dalam pemasaran. Dengan memperhatikan Public Relations (PR) tersebut PT Trisigma akan meraih citra positif di konsumen yang dapat menimbulkan loyalitas pelanggan. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. “Strategi apa sajakah yang digunakan Public Relations PT.Trisigma untuk meningkatkan kesetiaan klien?” 2. “Bagaimana strategi Public Relations dalam meningkatkan kesetiaan klien?” Bab 2 Strategi adalah rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Suatu strategi terdiri dari beberapa taktik. Strategi bersifat umum, mendasar, dan berjangka panjang, dibanding dengan taktik yang merupakan rencana yang lebih khusus, operasional, dan berjangka pendek. Terdapat tiga jenis strategi Public Relations menurut Rosady Ruslan (2008: 227) sebagai berikut: 1. Strategi persuasif adalah strategi komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi kepercayaan,sikap,dan prilaku seseorang sehingga bertindak dengan apa yang diharapkan komunikator. Public Relations cenderung menyediakan apa yang dibutuhkan oleh klien.Memiliki ciri-ciri, antara lain: a. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya. b. PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya membentuk sikap dan pendapat yang poistif dari masyarakat melalui rangsangan atau stimulasi. c. Mendorong publik untuk berperan serta dalam aktifitas perusahaan atau organisasi agar tercipta perubahan sikap dan penilaian d. Perubahan sikap dan penilaian dari publik dapat terjadi maka pembinaan dan pengembangan terus-menerus dilakukan agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik. 2. Strategi melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaan (strategi edukatif-informatif) adalah suatu proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan,pengorganisasian,serta pengawasan dalam bidang teknologi dan bidang pendidikan berdasarkan teori umum hingga seterusnya dapat memasuki dan menguasai pasar. Memiliki ciri ciri : a. Menyampaikan fakta dan opini yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. b. Menelusuri dokumen resmi perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis c. Melakukan analisa SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). 3. Strategi dibentuk oleh dua komponen adalah 2 bentuk komponen yang dipersempit atau disaring kembali mana komponen yang bisa dipersempit agar fokus pada suatu penyampaian pesan. Yaitu : a. Komponen sasaran. Yaitu satuan atau segmen yang akan digarap (stakeholder yang dipersempit menjadi publik sasaran (target publik). b. Komponen sarana. 1. Conservation (mengukuhkan). 2. Change (mengubah). 3. Crystallization (mengkristalkan). Secara harfiah loyal berarti setia, atau loyalitas dapat diartikan sebagai suatu kesetiaan. Kesetiaan ini timbil tanpa adanya paksaan, tetapi timbul dari kesadaran sendiri pada masa lalu. Usaha yang dilakukan untuk menciptakan kepuasaan konsumen lebih cenderung mempengaruhi sikap konsumen. Sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih menekankan kepada perilaku pembeliannya. Istilah loyalitas sering kali diperdengarkan oleh pakar pemasaran maupun praktisi bisnis, loyalitas merupakan konsep yang tampak mudah dibicarakan dalam konteks sehari-hari, tetap menjadi lebih sulit ketika dianalisis makananya. Dalam banyak definisi Ali Hasan (2008:81) menjelaskan loyalitas sebagai berikut: 1. sebagai konsep generic, loyalitas merek menujukkan kecenderungan konsumen untuk membeli sebuah merek tertentu dengan tingkat konsistensi yang tinggi. 2. Sebagai konsep perilaku, pembelian ulang kerap kali dihubungkan denga loyalitas merek (brand loyality). Perbedaannya, bila loyalitas merek mencemirkan komitmen psikologis terhadap merek tertentu, perilaku pembelian ulang menyangkut pembelian merek yang sama secara berulang kali. 3. Pembelian ulang merupakan hasil dominasi (1) berhasil membuat produknya menjadi satusatunya alternative yang tersedia, (2) yang terus – menerus melakukan promosi untuk memikat dan membujuk pelanggan membeli kembali merek yang sama. Menurut buku Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen karya Ratih Hurriyati (2008: 58) ,definisi pelanggan memberikan pandangan yang penting untuk memahami mengapa perusahaan harus menciptakan dan memelihara pelanggan dan bukan hanya menarik pembeli. Definisi ini berasal dari kata custom, yang didefinisikan sebagai membuat suatu menjadi kebiasaaan atau biasa dan mempraktikan kebiasaan. Pelanggan adalah seseorang yang menjadi terbiasa untuk membeli. Kebiasaan itu terbentuk melalui pembelian dan interaksi yang sering selama periode waktu tertentu. Adapun pendapat dari Kottler dan Keller (2006:57) mengenai indikator loyalitas seorang pelanggan, antara lain: 1. Repeat purchase, adalah seorang pelanggan yang melakukan pembelian berulang-ulang ( kesetiaan terhadap sebuah produk). 2. Retention, adalah seorang pelanggan yang menunjukkan ketahanan dari daya tarik pesaing (tidak tertarik dengan produk yang sama dari perusahaan atau merek yang lainnya). 3. Referrals, adalah seorang pelanggan yang sudah membeli suatu produk lalu merekomendasikan produk tersebut kepada orang lain (mereferensikan sepenuhnya mengenai produk yang sudah dibeli atau dikonsumsi kepada kerabat terdekat, teman, atau kolega bahkan semua orang yang ada disekitarnya). Kesimpulan yang ditarik dari pendapat di atas adalah bahwa jika konsumen puas terhadap suatu produk maka mereka akan melakukan pembelian secara berulang-ulang kali, bahkan jika sekalipun ada pesaing yang sejenis secara besar-besaran melakukan promosi tapi pelanggan tersebut tetap loyal dengan produk yang sudah dia pakai selama ini. Serta, karena kepuasan dan keloyalitasannya, sampai pelanggan akan mempromosikan secara tidak langsung kepada orang lain mengenai pengalamannya dalam menggunakan produk tersebut, sehingga terciptalah Word of Mouth. Tanpa adanya track record hubungan yang kuat dan pembelian berulang, orang tersebut bukanlah pelanggan, ia adalah pembeli. Pelanggan yang sejati tumbuh seiring waktu. Empat jenis loyalitas menurut Griffin (2005:22), antara lain : 1. 5. 6. 7. 8. Tanpa Loyalitas. Konsumen yang tingkat pengulangan pembeliannya rendah, dan tingkat ketertarikan rendah. 2. Loyalitas yang Lemas. Konsumen yang tingkat pengulangan pembeliannya tinggi, namun sebenarnya tingkat ketertarikan terhadap produk rendah. Hal ini disebabkan pembelian yang hanya mempertimbangkan mudahnya saja. Misalnya pembelian karena jalurnya dilewati. 3. Loyalitas Tersembunyi. Sikap relatif terhadap produk atau jasa tinggi tetapi pengulangan pembelian rendah. Jika konsumen pada kondisi loyalitas tersembunyi maka faktor situasi lebih menentukan dibanding sikap dalam pembelian ulang. 4. Loyalitas Premium. Tingkat loyalitas yang paling tinggi, dimana sikap relatif tinggi dan membeli ulang cukup tinggi. Biasanya orang yang loyalitasnya seperti ini merasa bangga dan mau untuk menceritakan pengalamannya dengan teman-temannya, keluarga dan orang lain. Konsumen ini akan menjadi vocal advocates untuk produk atau jasa dan secara konstan mereferensi ke orang lain. Menurut Martha dalam jurnal strategi PR. Seorang yang ada di bidang hubungan masyarakat haruslah memiliki suatu strategi dalam mencapai tujuannya. Tentunya tujuan tersebut harus berkorelasi dengan keputusan yang telah di tetapkan oleh perusahaan berdasarkan visi dan misinya. Strategi yang dipakai tentu harus sesuai dengan tujuan tersebut, agar dapat mencapai hasil yang terbaik. Strategi komunikasi PR ada strategi persuasive dan 2 komponen. Menurut Yosua Manasye dalam jurnal ‘’PR and strategic’’. Strategi yang dilakukan oleh Hubungan masyarakat dalm suatu perusahaan harus mengacu dengan tujuan dan untuk pencapaian tujuan tersebut. Strategi tersebut bukanlah hal yang saklak dan harus konsisten sepanjang masa karena seiring berjalannya waktu biasanya strategi juga mengalami perubahan tergantung tujuan dan kondisi saat itu. Menurut Maria dalam jurnal Strategi dan taktik. Strategi merupakan hal yang dilakukan dalam upaya mencapai suatu tujuan tertentu, dalam mengimplementasikannya di butuhkan kesepakatan antara berbagai pihak dan harus berkorelasi dengan tujuannya. Setelah strategi tersebut di tetapkan maka, implementasikan juga taktik yang akan di pakai dalam menjalani strategi tersebut. Menurut Swastha dalam jurnal komunikasi Public Relations. Seorang PR merupakan bagian penyambung lidah dalam berbagai hal kepada pihak internal maupun eksternal. Perusahaan dalam mencapai tujuannya membutuhkan mediator yang mampu menjangkau targetnya. Dalam menjangkau targetnya untuk mencapai tujuannya maka harus menetapkan suatu strategi. Bab 3 Data primer adalah data yang didapat oleh penulis dari sumber utama ataupun sumber pertama di lapangan. Dalam hal ini penulis langsung melakukan penelitian di PT Trisigma.Untuk memperoleh data primer melalui : a. Observasi, menurut M Nasir (2003:13) adalah pengambilan data dengan cara terjun langsung ke lapangan pada suatu kegiatan atau pekerjan yang dihadapi dengan melakukan pengamatan sehingga memperoleh kebenaran data. Dalam hal ini peneliti terjun langsung ke lapangan di divisi hubungan masyarakat di PT Trisigma. b. Wawancara mendalam, yaitu mengumpulkan sejumlah data secara rinci serta mendalam mengenai melihat strategi yang dilakukan para Public Relations di PT Trisigma untuk meningkatkan loyalitas para pelanggannya. Selama penelitian berlangsung, penulis melakukan tanya jawab dengan: 1. Bapak Ir. Herman selaku Direktur Utama dari PT Trisigma. Dimana bapak Herman merupakan Top Mangement di PT Trisigma, sehingga apapun yang menjadi implementasi kegiatan divisi hubungan masyarakat di PT Trisigma termasuk dalam hal action mengenai loyalitas adalah approval dari Bp. Ir. Herman. 2. Bapak Andri Rama,S.I Kom selaku manager public relations di PT Trisigma. Dimana informan tersebut merupakan orang yang memiliki latar belakang pendidikan jurusan komunikasi khususnya di bidang PR. Bukan hanya itu, tetapi informan ini merupakan one up level dalam approval apapun action plan yang dibuat oleh divisi PR. Karena informan tersebut adalah manager dari divisi hubungan masyarakat dan sudah cukup lama bergelut di dunia PR 3. Ibu Ester Putri,S.I KOMselaku public relations di PT Trisigma. Dimana informan ini, merupakan salah satu PR senior di PT. Trisigma dimana sudah lama kurang lebih 5 tahun menjadi divisi PR. 4. Bapak Yuko A,S.I Kom selaku public relations di PTTrisigma. Dimana informan ini, salah satu divisi PR yang melakukan berbagai hal mengenai segala hal yang berhubungan dengan PR termasuk dalam hal loyalitas pelanggannya. 5. Ibu Putri,S.I. Komselaku public relations di PT Trisigma. Dimana informan ini, ikut dalam hal apapun mengenai divisi PR di PT Trisigma. Termasuk dalam strategi PR dalam meningkatkan loyalitas konsumennya. Wawancara mengenai strategi public relations dalam meningkatkan loyalitas pelanggan di PT Trisigma, dilakukan secara berkesinambungan sehingga data yang diperoleh cukup. Menurut Asep Hermawan (2009:186), data sekunder adalah struktur data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihinpun sebelumnya oleh pihak lain. Penulis memperoleh data dari data yang telah ada sebelumnya atau data yang telah diteliti sebelumnya seperti halnya dokumentasi yang telah ada. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari : a. Riset Kepustakaan, yaitu pengumpulan data – data melalui Buku. b. Company Profile PT Trisigma Teknik pemilihan informan dengan cara Judgment Sampling (Purposive Sampling) yang memungkinkan peneliti menentukan sendiri siapa yang menurutnya paling mengerti dan menarik untuk dimintai keterangan. Informan diambil berdasarkan kriteria yang telah dirumuskan, terlebih dahulu oleh peneliti yang mengambil informan yang sesuai dengan konteks penelitian Untuk menetapkan keabsahan data diperlikan teknik pemeriksaan, pelaksanaan teknik pemeriksaan berdasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada 4 kriteria yang digunakan Moleong (2004:173), yaitu: 1. Credibility Tujuannya adalah membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang ada dalam kenyataan dan sesuai dengan yang sebenarnya terjadi/ada. Kredibilitas digunakan untuk memenuhi kriteria bahwa data dan informasi yang dikumpulkan peneliti harus mengandung nilai kebenaran, baik bagi pembaca yang kritis maupun subyek yang diteliti. 2. Transferability Transferabilitas berhubungan dengan pertanyaan sejauh mana hasil penelitian dapat digunakan pada situasi-situasi lain. Transferabilitas ini dapat dipenuhi dengan memberikan deskripsi secara rinci dan jelas mengenai hasil dan konteks penelitian. Apabila hal ini dapat dipenuhi, maka hasil penelitian dapat ditransfer ke dalam situasi-situasi yang lain. Agar tuntutan transferabilitas hasil penelitian ini dapat dipenuhi, maka peneliti berusaha mendeskripsikan data/informasi yang diperoleh dan konsteks penelitian secara rinci dan jelas. 3. Dependability Dependabilitas mirip dengan reabilitas yang ada dalam penelitian kuantitatif, artinya konsistensi peneliti dalam proses pengumpulan data, interpretasi peneliti, dan analisis data. Dalam penelitian kualitatif ini, berarti instrumen utama penelitian adalah peneliti itu sendiri. Agar peneliti dapat memenuhi syarat reliabilitas, maka peneliti harus menyatukan dependabilitas dengan konfirmabilitas. 4. Confirmability Standart konfirmabilitas ini lebih terfokus pada pemeriksaan kualitas dan kepastian hasil penelitian, benar atau tidak adanya data tersebut dilapangan. Bukti-bukti seperti kliping iklan baris di koran, print out iklan internet, tulisan, Company Profile, dan transkip wawancara dengan key informan dan informan. Semua itu dapat digunakan untuk mengujinya dang mengkonfirmasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa penerapan triangulasi, yang antara lain: 1. 2. 3. Triangulasi sumber Adalah membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui beberapa key informan, informan dan sumber yang berbeda. Hal itu dapat dicapai dengan cara, antara lain: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. c. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan Triangulasi metode Adalah teknik membandingkan dan mengecek keabsahan data yang digunakan dengan cara mengumpulkan data sejenis tetapi menggunakan metode yang berbeda dilakukan dengan cara, seperti: Melakukan perbandingan antara hasil wawancara dengan key informan dan informan dengan hasil yang didapat peneliti selama berlangsungnya masa observasi (melakukan perbandingan antara hasil yang di dapat dari wawancara dengan hasil observasi) Triangulasi teori adalah memanfaatkan dua teori atau lebih untuk diadu atau dipadu. Untuk itu diperlukan rancangan penelitian pengumpulan data dan analisis data yang lebih lengkap. Dengan demikian akan dapat memberikan hasil yang lebih komprehensif Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang televan untuk menghindari bias individual peneliti atas temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Bab 4 PT Trisigma Indonusa adalah untuk melayani klien kami dengan pengetahuan dan keahlian handal yang kami dapat dan miliki dalam industri ini disertai penawaran yang terbaik dalam hal pelayanan dan nilai tambah. Tugas-tugas humas PT Trisigma Indonusa harus mengacu pada satu hal, yaitu peraturan dasar mengenai misi PT Trisigma Indonusa yang menjadi acuan fungsi dan tugas sekretariat serta semua bagian yang dikelolanya, termasuk bagian humas. Tugas seorang humas dalam pencapaian misi PT Trisigma Indonusa sangatlah penting dan berpengaruh Humas di PT Trisigma Indonusa memiliki pengaruh yang sangatlah berarti dengan jalannya kegiatan apapun yang ada di PT Trisigma Indonusa. Maka itu, humas di PT Trisigma Indonusa merupakan jantung kehidupan yang menentukan keberlangsungan kegiatan. Humas merancang strategi-strategi untuk mencapai peningkatan kesetiaan kliennya yang berdampak dalam berbagai hal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Karena semua yang menjadi tujuan public relations adalah mengacu pada tujuan organisasinya, demikian pula dengan kegiatankegiatan yang dijalankan humas, tentu saja harus yang mendukung pencapaian tujuan PT Trisigma Indonusa termasuk strategi-strategi PR. Tugas seorang PR adalah membina hubungan baik dengan publik organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Ringkasnya tugas seorang PR adalah membangun hubungan baik dengan stakeholder organisasi baik internal maupun eksternal agar terjalinlah suatu hubungan yang harmonis antara organisasi dengan orang-orang yang berhungan dengan organisasi baik yang ada di dalam ataupun di luar organisasi. Sebagai seorang PR memiliki tugas untuk membuat publik menyukai dan tertarik dengan produk atau jasa yang dimiliki oleh pihak organisasi. PT Trisigma Indonusa melalui bagian PR yang menjembatani sampainya informasi tentang berbagai kegiatan PT Trisigma Indonusa dan hasil-hasil kerja serta produk PT Trisigma Indonusa, termasuk dalam merancang strategi-strategi dalam meningkatkan kesetiaan. Peran PR PT Trisigma Indonusa sejak awal adalah membantu PT Trisigma Indonusa dalam menganalisis berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi dimata stakeholdernya. Setelah menganalisis bagian PR memberikan masukan kepada direktur utama yaitu Bapak Herman,pada akhirnya PR menerapkan program-program tindakan terencana untuk meningkatkan kesetiaan klien PT Trisigma Indonusa yang terkait dengan strategi yang dilakukan oleh PR dan direalisasikan. Fungsi pokok Public Relations adalah komunikasi yang dilakukan secara timbal balik atau komunikasi 2 arah dengan para klien untuk kepentingan bersama yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan klien.Serta, menjalin hubungan yang baik dan harmonis kepada seluruh stakeholder baik internal maupun ekternal, serta juga menjalin secara horizontal maupun vertikal. Jadi PR di PT Trisgma Indonusa memeliki beberapa strategi yang telah dirancang untuk mencapai tujuannya yaitu untuk meningkatkan kesetiaan klien. Dimana strategi-strategi besar tersebut di pecah-pecah kembali menjadi beberapa taktik yang merupakan implementasi yang dapat dilakukan dalam jangka panjang atau pendek tergantung kebutuhannya. Bagian humas di PT Trisigma Indonusa memilki strategi dalam meningkatkan kesetiaan kliennya. Strategi-strategi terebut meskipun dalam prakteknya tidak sesuai 100 persen dengan yang ada dalam teori. Namun PR di PT Trisigma tetap menggunakan strategi yang berdasarkan pendapat para ahli sebagai acuan dalam implementasiannya. Seperti Strategi Persuasif dan strategi kontribusi. Dimana strategi persuasive memiliki 5 unsur dasar komunikasi seperti komunikator, pesan, saluran, komunikan dan efek. Dari hasil observasi, tugas-tugas humas PT Trisigma Indonusa harus mengacu pada satu hal, yaitu peraturan dasar mengenai misi PT Trisigma Indonusa. Humas di PT Trisigma Indonusa memiliki pengaruh yang sangatlah berarti dengan jalannya kegiatan apapun yang ada di PT Trisigma Indonusa. Humas merancang strategi-strategi untuk mencapai peningkatan kesetiaan kliennya yang berdampak dalam berbagai hal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Tugas seorang PR adalah membina hubungan baik dengan publik organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Seorang PR memiliki tugas untuk membuat publik menyukai dan tertarik dengan produk atau jasa yang dimiliki oleh pihak organisasi. PT Trisigma Indonusa melalui bagian PR yang menjembatani sampainya informasi tentang berbagai kegiatan PT Trisigma Indonusa dan hasil-hasil kerja serta produk PT Trisigma Indonusa, termasuk dalam merancang strategi-strategi dalam meningkatkan kesetiaan. Peran PR PT Trisigma Indonusa sejak awal adalah membantu PT Trisigma Indonusa dalam menganalisis berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi dimata stakeholdernya. Pada akhirnya, PR menerapkan program-program tindakan terencana untuk meningkatkan kesetiaan klien PT Trisigma Indonusa yang terkait dengan strategi yang dilakukan oleh PR dan direalisasikan. Fungsi pokok Public Relations PT Trisigma Indonusa adalah komunikasi yang dilakukan secara timbal balik atau komunikasi 2 arah dengan para klien untuk kepentingan bersama. Jadi komunikasi tersebut bersifat timbal balik antara komunikator dengan pihak klien. Komunikasi 2 arah yang berkesinambungan diharapkan dapat menciptakan goodwill. PT Trisigma Indonusa memiliki tujuan yang ingin dicapai yaitu meningkatkan kesetiaan kliennya. Untuk mencapainya maka PR harus memiliki strategi yang bisa dipakai dalam mencapai tujuan tersebut. Strategi PR ada beberapa macam seperti strategi 2 komponen, kontribusi, persuasif. Strategi pertama yang dipakai oleh PR Trisigma adalah strategi 2 komponen, dimana strategi ini menyempitkan kliennya dalam kelompok tertentu. Setelah dijalankan ternyata, strategi ini mempersulit PR dalam menjangkau kliennya. Bahkan tujuan untuk meningkatkan loyalitasnya juga tidak tercapai, karena itu PR beralih ke strategi yang lainnya. PR Trisigma memakai strategi kontribusi, namun setelah diimplementasikan ternyata strategi ini tidak memberikan hasil yang cukup memuaskan terutama dalam hal meningkatkan kesetiaan klien. PR tentu harus melakukan perubahan dan mengganti strategi yang lama dengan strategi yang lebih baik serta memberikan hasil yang cukup bagus. Lalu, PR PT Trisigma menggunakan strategi persuasif dan setelah dijalani ternyata strategi ini memberikan hasil yang memuaskan. Tujuan PR dalam meningkatkan loyalitas pelanggan tercapai, bahkan menambah jumlah klien PT Trisigma Strategi persuasive memiliki 5 unsur dasar komunikasi, yaitu komunikator, pesan, saluran, komunikan, dan efek. Berkaitan dalam mencapai tujuan PT Trisigma, yaitu untuk meningkatkan kesetiaan klien, sangatlah dibutuhkan hubungan yang baik antara pihak perusahaan dengan kliennya. Dalam hal ini, PT Trisigma Indonusa dalam mencapai tujuannya tentunya tidak lepas dari peran serta PR dalam hal meningkatkan kesetiaan kliennya. Peran PR sangatlah memiliki pengaruh dalam meningkatkan kesetiaan kliennya, karena PR merupakan pihak yang terlibat langsung dalam implementasi strategi persuasive. Strategi persuasive yang sudah diimplementasikan oleh PR PT Trisigma sangatlah menentukan langkah selanjutnya yang akan dilakukan untuk meningkatkan kesetiaan kliennya, seperti, apakah strategi persuasive akan tetap dilanjutkan atau akan ada strategi lainnya yang mendukung tujuan PR untuk meningkatkan kesetiaan kliennya. Menurut Company Profile, PT Trisigma Indonusa adalah perusahaan perdagangan dan enjinering yang didirikan pada tahun 1995. PT Trisigma telah mengembangkan beberapa bidang usaha. Produkproduk PT Trisigma telah memiliki reputasi dalam hal nilai tambah dan juga memberikan solusi untuk masalah pembuatan taman vertikal, drainase resapan, stabilisasi tanah, perkerasan rumput, pengaturan resapan curah hujan, lantai yang aman, dan lain sebagainya. Trisigma adalah perusahaan perdagangan dan solusi engineering yang spesialisasi dalam design dan memasok produk-produk yang digunakan dalam pertamanan, arsitektur, konstruksi dan pengaturan air hujan. Produk PT Trisigma berhubungan dengan "GO GREEN". Saat ini pemerintahan, perusahaan, hingga perorangan sedang digalakkan untuk berpartisipasi dalam penghijauan akibat "Pemanasan Global" Produk Trisigma bervariasi dan memiliki reputasi yang baik dalam hal nilai tambah untuk penggunaannya seperti: VersiCell modular sub-soil drainase, TurfPave perkuatan rumput, VersiDrain lembaran drainase dibawah screed, VersiTank pengaturan resapan tanah dan tangki dibawah tanah, VersiPave, SpiraPave dan VersiJack meninggikan lantai, VGM modul taman vertical, VersiDrain 25P menyimpan dan mengalirkan air, VersiWeb mencegah erosi tanah, dan Supersafe lantai karet yang aman Dari data sekunder, dikatakan bahwa Misi PT Trisigma Indonusa adalah untuk melayani klien PT Trisigma dengan pengetahuan dan keahlian handal yang kami dapat dan miliki dalam industri ini disertai penawaran yang terbaik dalam hal pelayanan dan nilai tambah. Tugas-tugas humas PT Trisigma Indonusa harus mengacu pada satu hal, yaitu peraturan dasar mengenai misi PT Trisigma Indonusa yang menjadi acuan fungsi dan tugas sekretariat serta semua bagian yang dikelolanya, termasuk bagian humas. Tugas seorang humas dalam pencapaian misi PT Trisigma Indonusa sangatlah penting dan berpengaruh. Humas di PT Trisigma Indonusa memiliki pengaruh yang sangatlah berarti dengan jalannya kegiatan apa pun yang ada di PT Trisigma Indonusa. Maka itu, humas di PT Trisigma Indonusa merupakan jantung kehidupan yang menentukan keberlangsungan kegiatan. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa humas merancang strategi-strategi untuk mencapai peningkatan kesetiaan kliennya yang berdampak dalam berbagai hal dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Karena semua yang menjadi tujuan public relations mengacu pada tujuan organisasinya, kegiatan-kegiatan yang dijalankan humas tentu saja harus pula mendukung pencapaian tujuan PT Trisigma Indonusa, termasuk strategi-strategi PR. Tugas seorang PR adalah membina hubungan baik dengan publik organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya. Ringkasnya tugas seorang PR adalah membangun hubungan baik dengan stakeholder organisasi, baik internal maupun eksternal, agar terjalin suatu hubungan yang harmonis antara organisasi dengan orang-orang yang berhungan dengan organisasi baik yang ada di dalam ataupun di luar organisasi. Seorang PR memiliki tugas untuk membuat publik menyukai dan tertarik dengan produk atau jasa yang dimiliki oleh pihak organisasi. PR PT Trisigma menjembatani sampainya informasi tentang berbagai kegiatan PT Trisigma Indonusa dan hasil-hasil kerja serta produk PT Trisigma Indonusa, termasuk dalam merancang strategi-strategi untuk meningkatkan kesetiaan. Peran PR PT Trisigma Indonusa sejak awal adalah membantu PT Trisigma Indonusa dalam menganalisis berbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi organisasi di mata stakeholdernya. Setelah itu, bagian PR memberikan masukan kepada direktur utama yaitu Bapak Herman. Pada akhirnya, PR menerapkan program-program tindakan terencana untuk meningkatkan kesetiaan klien PT Trisigma Indonusa yang terkait dengan strategi yang dilakukan oleh PR dan direalisasikan. Bapak Herman selaku Direktur Utama PT Trisigma memaparkan tugas dan fungsi pokok humas di PT Trisigma dalam meningkatkan kepuasan klien. Berdasarkan pendapat di atas, fungsi pokok Public Relations PT Trisigma adalah komunikasi yang dilakukan secara timbal balik atau komunikasi 2 arah dengan para klien untuk kepentingan bersama yang diharapkan dapat meningkatkan kepuasan klien, menjalin hubungan yang baik dan harmonis kepada seluruh stakeholder baik internal maupun ekternal, serta menjalin hubungan dengan baik secara horizontal maupun vertikal. PR di PT Trisigma pernah menerapkan strategi yang lainnya seperti strategi kontribusi. Hal ini diperkuat oleh pendapat informan, perusahaan ini sudah pernah mencoba strategi yang lainnya, tapi tidak menunjukkan hasil yang besar dan mencapai tujuan PT Trisigma. Karena itu, PT Trisigma beralih ke strategi persuasif yang menunjukkan hasil memuaskan.Seperti telah diutarakan di atas, tujuan dari PR PT Trisigma adalah meningkatkan kesetiaan klien. Untuk itu, sangatlah dibutuhkan hubungan yang baik antara pihak perusahaan dengan kliennya. PR PT Trisigma memiliki strategi untuk meningkatkan kesetiaan kliennya, yaitu strategi persuasif. Untuk meningkatkan loyalitas klien PT Trisigma Indonusa, PR membutuhkan strategi yang dirancang dan diimplementasikan untuk mencapai tujuannya yaitu meningkatkan kesetiaan kliennya. Strategi yang dipakai PR PT trisigma adalah 3strategi persuasive,konstribusi dan 2 komponen namun yang paling efektif adalah strategi persuasive, karena dianggap paling cocok untuk meningkatkan kesetiaan kliennya. Kesetiaan klien merupakan hal yang sangat penting dan vital dalam jalannya suatu perusahaan termasuk di PT Trisigma Indonusa. Karena adanya kesetiaan klien, hal itu akan memberikan hasil yang positif kepada PT Trisigma, dalam berbagai hal. Klien yang setia sering kali menambah klien baru menjadi konsumen PT. Trisigma. Kesetiaan klien saat ini sudah dianggap baik oleh para petinggi perusahaan dengan dibuktikannya para klien PT Trisigma yang tetap keep in touch kepada perusahaan. Tingkatan kesetiaan klien yang lain juga dibuktikan dengan masih adanya para klien yang membutuhkan produk dan jasa yang ditawarkan PT.Trisigma. Tingkatan kesetiaan klien yang tetap dan meningkat sangat berpengaruh untuk kesuksesan PR Trisigma dimasa yang akan datang dan sangat berdampak baik terhadap reputasi perusahaan sehingga semakin banyaknya klien yang mempercayakan perusahaannya menggunakan jasa dan memakai produk yang ditawarkan oleh PT.Trisigma. Tingkatan Kesetiaan klien yang telah baik tersebut didukung oleh strategi yang digunakan PR PT.Trisigma untuk mempertahankan kesetiaan kliennya, sehingga PT.Trisigma mampu menambah jumlah klien setia untuk kemajuan perusahaan yang dipelopori oleh kesuksesan langkah strategi strategi yang digunakan oleh PR PT.Trisigma atas dukungan para petinggi perusahaan. Kesetiaan yang dimaksud adalah klien yang tetap memilih PT.Trisigma dalam pemilihan produk dan jasa untuk perusahaannya dan perusahaan kerabatnya yang membutuhkan jasa dan produk yang dimiliki PT.Trisigma. PT.Trisigma telah membuktikan bahwa ketiga strategi tersebut sangat mendukung kesetiaan klien. Bab 5 1. PR di PT Trisigma Indonusa dalam mencapai tujuannya untuk meningkatkan kesetiaan klien menggunakan strategi. Strategi pertama adalah strategi 2 komponen, namun strategi tersebut dianggap kurang efektif karena mengelompokkan kliennya yang seharusnya PR dapat menjangkau kliennya dengan mudah.Strategi berikutnya yang diimplementasikan adalah strategi kontribusi, setelah dijalankan memang strategi ini lebih baik dari yang sebelumnya. Tapi, jika dilihat dari sisi tercapainya tujuan untuk meningkatkan kesetiaan kliennya, strategi ini dianggap kurang efektif.Strategi persuasif merupakan pilihan akhir bagi PR. Implementasi dari strategi ini memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan yang ada dari PT Trisigma. 2. 3 Strategi tersebut yaitu strategi persuasif,konstribusi dan 2 komponen telah membuat PT.Trisigma menjadi perusahaan yang mampu menerapkan strategi strategi Public Relations secara optimal. Yaitu, kesetiaan klien meningkat bahkan klien yang ada memberikan rekomendasi ke kerabat mereka untuk menjadi klien PT Trisigma. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi dunia ilmu pengetahuan khususnya strategi PR. Untuk penelitian lebih lanjut mengenai topik ini, disarankan untuk menggali secara lebih mendalam hambatan dalam menerapkan strategi persuasive. Diharapkan agar PT Trisigma Indonusa khususnya bagian divisi Public Relations mampu merancang strategi persuasif ini menjadi lebih baik lagi,sehingga dapat terus meningkatkan kesetiaan klien.