Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages ISSN 2302-0199 pp. 51- 60 PENGARUH GAYA KEPEMIMPNAN, BEBAN KERJA, KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA DINAS CIPTA KARYA ACEH 1) Zulkarnen1, Mukhlis Yunus2, Syafruddin Chan3 Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Abstract The purpose of this study was to determine (1) the influence of leadership style, workload and internal communication and motivation either simultaneously or partially on the performance of employees, (2) the effect of leadership style, workload and internal communication and motivation either simultaneously or partially on performance Department of Human Settlements in Aceh, (3) the effect of an employee 's performance against the performance of the Department of Human Settlements in Aceh, (4) determine the magnitude of the indirect effect of leadership style, workload and internal communication and motivation on the performance of the Department of Human Settlements in Aceh through employee performance. This research was conducted at the Department of Human Settlements in Aceh by the number of respondents as many as 172 people. Analytical equipment used in this study using path analysis. The results showed that participative leadership style, work load, internal communication and motivation either simultaneously or partial effect on the performance of employees at the Department of Human Settlements in Aceh, then the style of participative leadership, workload, internal communication and motivation either simultaneously or partially affect the performance organization at the Department of Human Settlements in Aceh. The results also show that the performance of employees also have an influence on organizational performance improvement at the Department of Human Settlements in Aceh and there is an indirect effect of participative leadership style, work load, internal communication and motivation on organizational performance through the performance of employees at the Department of Human Settlements in Aceh. Keywords: Leadership Style, Workload, Internal Communication, Motivation and Employee Performance and Organizational Performance Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh gaya kepemimpinan, beban kerja dan komunikasi internal dan motivasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai, (2) pengaruh gaya kepemimpinan, beban kerja dan komunikasi internal dan motivasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja Dinas Cipta Karya Aceh, (3) pengaruh kinerja pegawai terhadap kinerja Dinas Cipta Karya Aceh, (4) mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan, beban kerja dan komunikasi internal dan motivasi terhadap kinerja Dinas Cipta Karya Aceh melalui kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Cipta Karya Aceh dengan jumlah responden sebanyak 172 orang. Peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif, beban kerja, komunikasi internal dan motivasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada Dinas Cipta Karya Aceh, kemudian gaya kepemimpinan partisipatif, beban kerja, komunikasi internal dan motivasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja organisasi pada Dinas Cipta Karya Aceh. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja pegawai juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pada Dinas Cipta Karya Aceh serta terdapat pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan partisipatif, beban kerja, komunikasi internal dan motivasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai pada Dinas Cipta Karya Aceh. Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Beban Kerja, Komunikasi Internal, Motivasi dan Kinerja Pegawai serta Kinerja Organisasi PENDAHULUAN Kinerja pegawai pada Dinas Cipta 51 - Volume 4, No. 4, November 2015 Karya Aceh merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pegawai Dinas Cipta Karya Aceh sesuai memberikan dengan terhadap kinerja pegawai. Keberhasilan bidang tugas dan tanggung- pengaruh suatu penulis lakukan pada Dinas Cipta Karya peranan Aceh ternyata kinerja pegawai Dinas Cipta mempengaruhi para pegawainya untuk Karya juga bekerja dengan baik, seorang pemimpin menunjukkan kinerja sebagaimana yang juga memiliki peranan yang besar dalam diharapkan. Keadaan yang selama ini mencapai terjadi, menurunnya kinerja pada sebagian memerlukan keterampilan dan kepekaan pegawai Dinas Cipta Karya Aceh, ini yang tinggi terhadap perilaku pegawai dan dikarenakan adanya kecenderungan dari lingkungan banyak dapat didefinisikan sebagai seseorang yang masih pegawai belum yang mengabaikan tidak berarti jawabnya. Berdasarkan pengamatan yang Aceh organiisasi yang seorang tujuan terlepas pemimpin organisasi sekitarnya. dari untuk sehingga Kepemimpinan eksistensinya sebagai pelayan masyarakat, memiliki sehingga bersemangat mempengaruhi perilaku orang lain tanpa untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta menggunakan kekuatan, sehingga orang– tanggung jawabnya secara optimal dalam orang yang dipimpinnya menerima dirinya memberikan pelayanan kepada masyarakat. sebagai sosok yang layak memimpin Mereka kurang memiliki semangat dalam mereka. bekerja mereka dan kurang mereka lebih suka kemampuan Keberhasilan untuk seorang pemimpin menghabiskan waktu untuk diskusi yang dalam menggerakkan orang lain dalam bukan tugasnya, duduk di warung kopi, mencapai tujuan yang telah ditetapkan jalan-jalan di pasar dan tempat-tempat lain sangat tergantung kepada kewibawaan dan pada saat jam kerja dengan alasan yang keterampilan kurang jelas serta ungkapan perasaan berkomunikasi kurang senang terhadap tingkah laku pemimpin juga harus dapat menciptakan pimpinan semangat dalam diri setiap orang bawahan, meskipun kompensasi yang diberikan terbilang lebih dari cukup. Cipta Karya Aceh dengan baik. dalam Serta kolega maupun atasan pemimpin itu Peningkatan kinerja pegawai pada Dinas pemimpin sangat sendiri. Dengan demikian faktor kepemimpinan memegang peranan penting dipengaruhi oleh beberapa faktor antara dalam lain Gaya maupun kinerja organisasi, hal ini karena satu pemimpin dalam suatu organisasi dapat faktor yang penting karena faktor gaya mengarahkan maupun membuat keputusan kepemimpinan oleh penting berkaitan dengan pelaksanaan pimpinan dalam hal ini Kepala Dinas tugas-tugas baik secara individu maupun Dinas secara organisasional agar terciptanya gaya kepemimpinan Cipta kepemimpinan. merupakan yang Karya salah diterapkan Aceh dapat meningkatkan kinerja Volume 4, No. 4, November 2015 pegawai - 52 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kedisiplinan yang kuat. kerja yang harus ditanggung oleh masing- Kemudian faktor lain yang turut masing pegawai lebih ringan, sehingga mempengaruhi kinerja pegawai adalah pencapaian kinerja organisasi menjadi beban kerja yang harus ditanggung oleh tidak optimal. masing-masing pegawai sesuai dengan tugas dan fungsinya Sedangkan mengenai komunikasi masing-masing. internal juga menjadi salah faktor yang Beban kerja merupakan jumlah kegiatan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja atau banyaknya pekerjaan yang menjadi pegawai dan kinerja organsiasi, hal ini beban pegawai yang harus diselesaikan mengindikasikan oleh pegawai ataupun internal sangat diperlukan dalam rangka dalam kelompok bahwa komunikasi selama periode waktu tertentu sesuai meningkatkan dengan tuntutan pimpinan. Permasalahan Komunikasi internal merupakan salah yang dihadapi oleh pegawai pada Dinas bentuk Cipta Karya Aceh berkenaan dengan beban kepada anggota dalam suatu organisasi, kerja adalah bahwa banyak pegawai yang dengan kata lain penerima pesan dalam mendapatkan beban kerja yang berbeda- komunikasi internal adalah orang-orang beda, yang sehingga menimbulkan adanya kinerja komunikasi ada dalam yang organisasi. dikirimkan organisasi tersebut. kesenjangan (gap) antara pegawai yang Komunikasi internal yang biasa terjadi mendapatkan beban kerja yang lebih pada Dinas Cipta Karya Aceh meliputi banyak dibandingkan dengan pegawai komunikasi kebawah yaitu komunikasi yang mendapatkan beban kerja yang lebih yang bergerak dari pimpinan ke bawahan, ringan, kemudian komunikasi keatas adalah arus sedangkan (kompensasi) imbalan sama komunikasi yang bergerak dari bawah ke antara pegawai yang mendapatkan beban atas dan komunikasi horizontal yaitu lebih dengan komunikasi antar bagian yang memiliki pegawai yang mendapatkan beban kerja tingkat frekuensi kerja yang tinggi, yang ringan. Dengan adanya beban kerja yang dimaksudkan untuk menghemat waktu dan berbeda-beda memudahkan melakukan koordinasi yang banyak yang jumlah diterimanya dibandingkan diantara pegawai mengakibatkan sejumlah target pekerjaan dapat berlangsung secara formal atau target hasil yang harus dicapai dalam (hubungan-hubungan kerja dalam satuan waktu tertentu banyak tidak tercapai. pembagian struktur kerja diatur secara Namun pada bidang tertentu beban kerja formal yang harus ditanggung oleh pegawai mempercepat tindakan. sangat sehingga secara informal untuk menyebabkan Fenomena yang terjadi pada Dinas pencapaian kinerja yang diharapkan tidak Cipta Karya Aceh menunjukkan bahwa tercapai, sedangkan pada bagian lain beban kinerja pegawai masih relatif rendah, hal 53 - besar, atau Volume 4, No. 4, November 2015 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ini karena banyak program-program kerja usaha dan kesempatan yang dapat dinilai yang telah disusun pada awal tahun dari anggaran tidak dapat dicapai oleh pegawai. mengindikasikan bahwa kinerja organisasi Rendahnya kinerja pegawai dapat dilihat merupakan gabungan dari kemampuan pencapaian realisasi kerja pegawai yang pegawai dalam mencapai tujuan bersama setiap tahunnya tidak mencapai target yang yaitu tujuan organisasi. hasil kerjanya. Hal ini telah ditetapkan oleh pimpinan, misalnya Konsep kinerja (Performance) dapat masalah pembangunan perumahan bagi didefinisikan sebagai sebuah pencapaian kaum dhuafa yang hingga sekarang belum hasil atau degree of accomplishtment dapat direalisasikan serta pengembangan (Keban, 2004). Hal ini berarti bahwa, tata ruang dan pengembangan wilayah kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat yang banyak tidak sesuai dengan tata ruang dari tingkatan sejauh mana organisasi pembangunan dapat mencapai tujuan yang didasarkan jangka panjang, serta penyediaan sarana air bersih dan sarana pada prasarana lain yang masih jauh dari sebelumnya. harapan masyarakat. tujuan Sejalan modernisasi KAJIAN KEPUSTAKAAN dengan sistem ditetapkan perkembangan manajemen,kinerja pegawai saja; tetapi kinerja secara umum Beberapa pakar ilmu manajemen memberikan definisi kinerja organisasi secara berbeda, namun pada intinya adalah sama, hal ini seperti diutarakan oleh (2009:4), bahwa kinerja organisasi merupakan implementasi dari rencana yang telah disusun tersebut. Implementasi sudah tidak semata dinilai dari sisi personal atau Kinerja Organisasi Wibowo, yang kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki harus diartikan pencapaian pula hasil accomplishment. sebagai atau Dalam tingkat degree of konteks ini, kinerja harus menggambarkan hasil, bukan kemampuan, cara atau perilaku. Mungkin kemampuan, cara atau perilaku menentukan atau mempengaruhi hasil atau tingkat ketercapaian, tetapi bukan menjadi bagian dari hasil tersebut. kemampuan, kompetensi, motivasi dan kepentingan. Kinerja ditunjukkan oleh organisasi bagaimana juga Kinerja Karyawan proses Keberhasilan suatu organisasi berlangsungnya kegiatan untuk mencapai dipengaruhi oleh kinerja (job performance) tujuan tersebut. karyawan, untuk itu setiap lembaga akan Pengertian menurut pendapat kinerja Ambar organisasi berusaha (2003:74) karyawannya merupakan kombinasi dari kemampuan, untuk meningkatkan dalam mencapai kinerja tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Budaya Volume 4, No. 4, November 2015 - 54 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala organisasi yang tumbuh dan terpelihara dengan baik mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan organisasi ke arah perkembangan yang seorang karyawan selama periode tertentu lebih dibandingkan pemimpin mampu (2009) memacu baik. akan Soeprihanto Disisi lain, dalam kemampuan menggerakkan memberdayakan karyawan kemungkinan, misalnya standard, target/ akan sasaran/ kriteria yang telah ditentukan terlebih Menurut Martoyo (2007: 91) kinerja adalah hasil berbagai dan mempengaruhi kinerja. karyawan dengan dahulu bersama. dan Lebih telah lanjut disepakati Rivai (2004) kerja selama menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri periode tertentu dibandingkan dengan sendiri tapi berhubungan dengan kepuasan berbagai kemungkinan, misal standar, kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh target/ sasaran atau kriteria yang telah ketrampilan, kemampuan dan sifat-sifat disepakati bersama. Gibson (2006 : 70) individu. menyatakan kinerja adalah hasil yang ditentukan oleh kemampuan, keinginan diinginkan dari pelaku. Kinerja individu dan lingkungan. Oleh karena itu, agar merupakan dasar dari kinerja organisasi. mempunyai kinerja yang baik, seseorang Kinerja karyawan mengacu pada Dengan kata lain kinerja harus mempunyai keinginan yang tinggi prestasi seseorang yang diukur berdasarkan untuk standar dan kriteria yang ditetapkan oleh pekerjaannya lembaga. Pengelolaan untuk mencapai apabila ada kesesuaian antara pekerjaan kinerja dan kemampuan. sumber daya manusia tinggi mengerjakan dan mengetahui serta dapat ditingkatkan dimaksudkan guna meningkatkan lembaga secara Menurut keseluruhan (Mas’ud: 2004). (2007) kinerja Waldman merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam organisasi. Sedangkan menurut Mangkunegara (2006) kinerja dapat didefinfisikan sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seseorang melaksanakan tugas karyawan dalam sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan (leadership) adalah suatu proses dimana seseorang dapat menjadi pemimpin Volume 4, No. 4, November 2015 melalui aktivitas yang terus menerus sehingga dapat mempengaruhi yang dipimpinnya (followers) dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Hubungan pemimpin maupun antara yang seorang dipimpin merupakan suatu proses kepemimpinan karena leader needs followers and followers need leader. Meskipun leader dan followers saling terkait, namun para pemimpin seharusnya 55 - (leader) yang seringkali Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berinisiatif menjalin komunikasi dan hubungan, meningkatkan produktivitas. Hal ini memelihara hubungan dikarenakan alat produksi dan teknologi sehingga tujuan organisasi sebagaimana pada hakekatnya merupakan hasil karya yang telah dirumuskan dalam visi, misi, manusia.” rencana, dan strategi organisasi dapat Komunikasi Internal tercapai. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris Beban Kerja “communication” berasal dari Menurut Haryanto, (2004) beban bahasa latin “communicatio” dan perkataan kerja merupakan jumlah kegiatan yang ini bersumber pada kata “communis”. Kata harus diselesaikan oleh seseorang ataupun communis mengandung sekelompok orang selama periode waktu maksudnya sama tertentu dalam keadaan normal. bentuk dari kata kerja “communicatio” Sedangkan menurut Permendagri No. adalah arti makna. “communicare” sama, Sedangkan yang artinya 12/2008, beban kerja adalah besaran bermusyawarah, berunding atau berdialog. pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu Aliran informasi di suatu organisasi dibagi jabatan atau unit organisasi dan merupakan menjadi dua dimensi yakni komunikasi hasil kali antara volume kerja dan norma secara internal dan eksternal. Komunikasi waktu. internal adalah proses penyampaian pesan- Widodo (2004 : 51) menyatakan bahwa dalam pemerintahan, menyelenggarakan pembangunan dan pesan yang berlangsung antar anggota organisasi, pimpinan dapat dengan pelayanan masyarakat, maka memerlukan dengan kemampuan dengan bawahan. dan kecakapan (profesionalisme) dengan tinggi beberapa pimpinan, Muhammad persyaratan. Karena itu administrasi negara bahwa dapat komunikasi dikategorikan dimana tidak sebagai semua profesi, orang bisa berlangsung bawahan, pimpinan maupun bawahan (2001) komunikasi yang antara menyatakan internal adalah dikirimkan kepada anggota dalam suatu organisasi dengan melaksanakan administrasi negara, kecuali kata orang–orang yang berlatar belakang komunikasi internal adalah orang-orang pendidikan tinggi, dan memiliki dalam organisasi. Komunikasi merupakan pengalaman, kecakapan, ketrampilan dan bagian yang penting dalam kehidupan keahlian yang memadai. Begitu pula kerja suatu organisasi. Hal ini dapat Simanjuntak (2005 : 43 ), menyatakan dipahami sebab komunikasi yang tidak bahwa : “Sumberdaya manusia memegang baik peranan terhadap kehidupan organisasi, misalnya yang sangat penting dalam lain penerima mempunyai pesan dampak yang Volume 4, No. 4, November 2015 dalam luas - 56 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala konflik antar pegawai. Sebaliknya, Aceh. Adapun yang menjadi komunikasi yang baik dapat meningkatkan penelitian saling pengertian, kerjasama dan kepuasan kepemimpinan, beban kerja, komunikasi kerja. hubungan internal, dan motivasi terhadap kinerja komunikasi yang terbuka harus diciptakan pegawai dan dampaknya pada kinerja dalam organisasi. Dinas Cipta Karya Aceh. Motivasi Kerja Populasi dan Sampel Oleh karena itu, Menurut Maslow (1994), motivasi adalah pengaruh objek gaya Dalam penelitian ini populasi yang kerja seorang karyawan akan berpengaruh dimaksudkan terhadap kinerja yang dapat dicapai murni Dinas Cipta Karya Aceh yang berjumlah hanya timbul dari dalam diri seorang 301 orang. Sedangkan sampel penelitian karyawan ini sebanyak 172 orang. (motivasi internal) ataukah adalah semua karyawan motivasi berasal dari luar karyawan yang bersangkutan (motivasi eksternal). Peralatan Analisis Data Peralatan Menurut Zainun (2004), motivasi dapat dipandang sebagai bagian integral dari administrasi kepegawaian dalam rangka proses pembinaan, pengembangan dan pengarahan tenaga kerja dalam suatu organisasi. Motivasi sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan daya dan potensi tenaga kerja agar secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan potensi analisis hipotesis penelitian adalah analisis jalur (path analysis). Asumsi-asumsi standar yang harus dipenuhi sebelum membangun model path analysis antara lain: (1) berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah; (3) linier, berdistribusi aditif dan normal; Volume 4, No. 4, November 2015 tidak ada sesuai dengan kerangka pemikiran seperti pada gambar 1 berikut ini Lokasi dan Objek Penelitian 57 - (4) minimal dalam skala interval. Model jalur METODE PENELITIAN Jalan Jenderal Sudirman Geuce Banda (5) kausal, multikolini; dan (6) semua variable terukur, yang diinginkan. pada Kantor Dinas Cipta Karya Aceh di yang digunakan untuk melakukan pengujian serta daya kerja manusia tersebut kearah Lokasi penelitian ini dilaksanakan data Gambar 1. Diagram Jalur Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala HASIL PEMBAHASAN Karya Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Beban kerja, Komunikasi internal dan Motivasi terhadap Kinerja Pegawai Dinas Cipta Karya Aceh signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil Hasil penelitian dapat dijelaskan bahwa secara simultan variabel gaya penelitian terhadap variabel beban kerja juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar 0,261. kepemimpinan, beban kerja, komunikasi internal dan motivasi berpengaruh Pengaruh Parsial Komunikasi Internal Terhadap Kinerja Pegawai Hasil penelitian terhadap variabel komunikasi internal pada Dinas Cipta signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Karya Cipta Karya Aceh. Hal ini ditandai oleh signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil nilai Fhitung > Ftabel (113,2554 > 2,425) pada penelitian terhadap variabel komunikasi tingkat signifikansi 0,000. Hasil penelitian internal juga diperoleh nilai koefisien beta ini membuktikan bahwa secara simultan sebesar 0,242. gaya kepemimpinan, komunikasi beban internal dan Aceh diperoleh dengan nilai kerja, motivasi Pengaruh Parsial Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai berpengaruh signifikan terhadap kinerja Hasil penelitian terhadap variabel pegawai Dinas Cipta Karya Aceh. motivasi yang diberikan oleh pihak Dinas Pengaruh Parsial Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Cipta Karya Aceh diperoleh dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil penelitian terhadap variabel komunikasi Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan secara positif berpengaruh terhadap kinerja pegawai Dinas Cipta signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil terhadap kepemimpinan juga sebesar 0,362. signifikan Karya Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai penelitian internal juga diperoleh nilai koefisien beta Pengaruh Gaya kepemimpinan, Beban kerja, Komunikasi internal dan Motivasi Terhadap Kinerja Organisasi Pada Dinas Cipta Karya Aceh. variabel gaya Hasil penelitian secara simultan variabel diperoleh nilai gaya kepemimpinan, beban kerja, komunikasi koefisien beta sebesar 0,325. internal dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi Dinas Cipta Karya Pengaruh Parsial Beban Terhadap Kinerja pegawai Kemudian secara positif variabel beban berpengaruh kerja Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel (100,548 > 2,425) pada tingkat signifikansi kerja 0,000. signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas Cipta Volume 4, No. 4, November 2015 - 58 Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala KESIMPULAN DAN SARAN kepemimpinan yang sesuai dengan Kesimpulan keinginan dan harapan pegawai yaitu 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif seperti gaya kepemimpinan partisipatif, beban dalam kerja, pemimpin komunikasi internal dan pengambilan keputusan, berkonsultasi dengan motivasi baik secara simultan maupun pegawai tentang keputusan terbaik parsial berpengaruh terhadap kinerja yang dijalankan oleh Dinas Cipta pegawai pada Dinas Cipta Karya Karya Aceh. Aceh. 2. Beban kerja kerja pegawai pada Dinas 2. Hasil penelitian terhadap hipotesis kedua menunjukkan kepemimpinan kerja, bahwa partisipatif, komunikasi internal Cipta Karya Aceh perlu lebih gaya dipertegas lagi, dengan cara pimpinan beban memperjelas tugas dan fungsi dari dan masing-masing pegawai sehingga motivasi baik secara simultan maupun pegawai dengan beban kerja yang ada parsial berpengaruh terhadap kinerja mampu meningkatkan kinerja dengan organisasi pada Dinas Cipta Karya baik. Aceh. 3. Masalah 3. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa kinerja mempunyai pegawai pengaruh juga komunikasi internal hendaknya juga menjadi perhatian pimpinan, terutama agar saluran terhadap komunikasi dari masing-masing bagian peningkatan kinerja organisasi pada kepada masing-masing pegawai dapat Dinas Cipta Karya Aceh. berjalan dengan lancar sehingga tidak 4. Hasil penelitian juga membuktikan bahwa terdapat langsung pengaruh gaya tidak menghambat tugas-tugas yang akan dijalankan. kepemimpinan 4. Dalam rangka meningkatkan kinerja partisipatif, beban kerja, komunikasi pegawai, masih ada faktor lain yang internal dan motivasi terhadap kinerja dapat organisasi melalui kinerja pegawai kinerja pegawai selain dari gaya pada Dinas Cipta Karya Aceh. kepemimpinan kerja, Saran peningkatan partisipatif, komunikasi internal beban dan motivasi kerja, tapi ada faktor lain 1. Dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas Cipta Karya Aceh berdasarkan variabel gaya kepemimpinan partisipatif, hendaknya pimpinan 59 - mempengaruhi dapat menerapkan gaya Volume 4, No. 4, November 2015 seperti pendidikan dan pelatihan, budaya organisasi, kepuasan kerja maupun tingkat kompetensi yang dimiliki oleh masing-masing pegawai. Jurnal Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala DAFTAR KEPUSTAKAAN Alwi dan Syafaruddin. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Strategi Keunggulan Kompetitif, BPFE, Yogyakarta. Djatmiko dan Y. Widayati. 2002. Perilaku Organisasi, Alfabeta, Bandung. Gibson, L. J., J. M. Ivancevich, and J. H. Donnelly, Jr., 1985. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses, PT Gelora Aksara Pratama, Jakarta. Gomes, F. C. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi, Yogyakarta. Hadi, S. 1993. Statistik Jilid II. Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta. Handoko dan Hani T. 1984, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE,Yogyakarta. Hariandja dan Marihot T. E. 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia,Cetakan Pertama, PT. Grasindo, Jakarta. Hasibuan dan Melayu, SP. 199. Organisasi dan Motivasi, Dasar Peningkatan Produktifitas, Bumi Aksara, Cetakan Pertama, Jakarta. Hasibuan, Melayu, SP. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara,Jakarta. Indrawijaya, A. I. 2000. Perilaku Organisasi, Algensindo, Bandung. Irawan, P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia, STIA-LANPress, Jakarta. Laiterner dan Alfred, R. 1983. Teknik Memimpin Pegawai dan Pekerja, aksara Baru,Jakarta. Mangkunegara, A. dan A. A. Prabu. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung. Musanef. 1994. Manajemen Kepegawaian di Indonesia, Gunung Agung, Jakarta. Nitisemito dan Alex S. 1995. Manajemen Personalia (Manajemen Sumber Daya Manusia), Ghalia Indonesia, Jakarta. Panggabean dan Murtiana S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta Reksohadiprodjo, S., dan Handoko,T.H. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta. Robbins, S. P. 1996. Perilaku Organisasi, Edisi Bahasa Indonesia,Jilid I dan II, Prinhalindo, Jakarta. Saydam, G. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia, Binarupa, Jakarta. Siagian, S. P. 1995. Teori, Motivasi dan Aplikasinya, Cetakan Kedua,Rineka Cipta, Jakarta. Simanjuntak dan Payaman J. 1985. Produktivitas kerja, Pengertian dan Ruang Lingkupnya, Lembaga Sarana Informasi Usaha dan Produktivitas, Jakarta. Ahmad, A. M. 2010. Pengaruh Motivasi Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul, KES MAS ISSN : 1978-0575, Vol. 4.No. 2, JUNI 2010: 76 – 143. Siti, C. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Internal, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus di Kantor Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat, Jurnal Manajemen, Universitas Gunadarma, Jakarta. Volume 4, No. 4, November 2015 - 60