A Gideline for Camera-Ready Papers of

advertisement
Jurnal Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
ISSN 2302-0199
pp. 51- 60
PENGARUH GAYA KEPEMIMPNAN, BEBAN KERJA,
KOMUNIKASI INTERNAL DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA PEGAWAI SERTA DAMPAKNYA
PADA KINERJA DINAS CIPTA KARYA ACEH
1)
Zulkarnen1, Mukhlis Yunus2, Syafruddin Chan3
Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2,3)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala
Abstract The purpose of this study was to determine (1) the influence of leadership style,
workload and internal communication and motivation either simultaneously or partially on the
performance of employees, (2) the effect of leadership style, workload and internal
communication and motivation either simultaneously or partially on performance Department
of Human Settlements in Aceh, (3) the effect of an employee 's performance against the
performance of the Department of Human Settlements in Aceh, (4) determine the magnitude of
the indirect effect of leadership style, workload and internal communication and motivation on
the performance of the Department of Human Settlements in Aceh through employee
performance. This research was conducted at the Department of Human Settlements in Aceh
by the number of respondents as many as 172 people. Analytical equipment used in this study
using path analysis. The results showed that participative leadership style, work load, internal
communication and motivation either simultaneously or partial effect on the performance of
employees at the Department of Human Settlements in Aceh, then the style of participative
leadership, workload, internal communication and motivation either simultaneously or
partially affect the performance organization at the Department of Human Settlements in Aceh.
The results also show that the performance of employees also have an influence on
organizational performance improvement at the Department of Human Settlements in Aceh
and there is an indirect effect of participative leadership style, work load, internal
communication and motivation on organizational performance through the performance of
employees at the Department of Human Settlements in Aceh.
Keywords: Leadership Style, Workload, Internal Communication, Motivation and Employee
Performance and Organizational Performance
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pengaruh gaya kepemimpinan, beban kerja
dan komunikasi internal dan motivasi baik secara simultan maupun parsial terhadap kinerja pegawai,
(2) pengaruh gaya kepemimpinan, beban kerja dan komunikasi internal dan motivasi baik secara
simultan maupun parsial terhadap kinerja Dinas Cipta Karya Aceh, (3) pengaruh kinerja pegawai
terhadap kinerja Dinas Cipta Karya Aceh, (4) mengetahui besarnya pengaruh tidak langsung gaya
kepemimpinan, beban kerja dan komunikasi internal dan motivasi terhadap kinerja Dinas Cipta Karya
Aceh melalui kinerja pegawai. Penelitian ini dilakukan pada Dinas Cipta Karya Aceh dengan jumlah
responden sebanyak 172 orang. Peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan partisipatif, beban kerja,
komunikasi internal dan motivasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja
pegawai pada Dinas Cipta Karya Aceh, kemudian gaya kepemimpinan partisipatif, beban kerja,
komunikasi internal dan motivasi baik secara simultan maupun parsial berpengaruh terhadap kinerja
organisasi pada Dinas Cipta Karya Aceh. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kinerja pegawai
juga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan kinerja organisasi pada Dinas Cipta Karya Aceh serta
terdapat pengaruh tidak langsung gaya kepemimpinan partisipatif, beban kerja, komunikasi internal
dan motivasi terhadap kinerja organisasi melalui kinerja pegawai pada Dinas Cipta Karya Aceh.
Kata kunci :
Gaya Kepemimpinan, Beban Kerja, Komunikasi Internal, Motivasi dan Kinerja
Pegawai serta Kinerja Organisasi
PENDAHULUAN
Kinerja pegawai pada Dinas Cipta
51 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Karya Aceh merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
pegawai Dinas Cipta Karya Aceh sesuai
memberikan
dengan
terhadap kinerja pegawai. Keberhasilan
bidang
tugas
dan
tanggung-
pengaruh
suatu
penulis lakukan pada Dinas Cipta Karya
peranan
Aceh ternyata kinerja pegawai Dinas Cipta
mempengaruhi para pegawainya untuk
Karya
juga
bekerja dengan baik, seorang pemimpin
menunjukkan kinerja sebagaimana yang
juga memiliki peranan yang besar dalam
diharapkan. Keadaan yang selama ini
mencapai
terjadi, menurunnya kinerja pada sebagian
memerlukan keterampilan dan kepekaan
pegawai Dinas Cipta Karya Aceh, ini
yang tinggi terhadap perilaku pegawai dan
dikarenakan adanya kecenderungan dari
lingkungan
banyak
dapat didefinisikan sebagai seseorang yang
masih
pegawai
belum
yang
mengabaikan
tidak
berarti
jawabnya. Berdasarkan pengamatan yang
Aceh
organiisasi
yang
seorang
tujuan
terlepas
pemimpin
organisasi
sekitarnya.
dari
untuk
sehingga
Kepemimpinan
eksistensinya sebagai pelayan masyarakat,
memiliki
sehingga
bersemangat
mempengaruhi perilaku orang lain tanpa
untuk melaksanakan tugas dan fungsi serta
menggunakan kekuatan, sehingga orang–
tanggung jawabnya secara optimal dalam
orang yang dipimpinnya menerima dirinya
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
sebagai sosok yang layak memimpin
Mereka kurang memiliki semangat dalam
mereka.
bekerja
mereka
dan
kurang
mereka
lebih
suka
kemampuan
Keberhasilan
untuk
seorang
pemimpin
menghabiskan waktu untuk diskusi yang
dalam menggerakkan orang lain dalam
bukan tugasnya, duduk di warung kopi,
mencapai tujuan yang telah ditetapkan
jalan-jalan di pasar dan tempat-tempat lain
sangat tergantung kepada kewibawaan dan
pada saat jam kerja dengan alasan yang
keterampilan
kurang jelas serta ungkapan perasaan
berkomunikasi
kurang senang terhadap tingkah laku
pemimpin juga harus dapat menciptakan
pimpinan
semangat dalam diri setiap orang bawahan,
meskipun
kompensasi
yang
diberikan terbilang lebih dari cukup.
Cipta
Karya
Aceh
dengan
baik.
dalam
Serta
kolega maupun atasan pemimpin itu
Peningkatan kinerja pegawai pada
Dinas
pemimpin
sangat
sendiri.
Dengan
demikian
faktor
kepemimpinan memegang peranan penting
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
dalam
lain
Gaya
maupun kinerja organisasi, hal ini karena
satu
pemimpin dalam suatu organisasi dapat
faktor yang penting karena faktor gaya
mengarahkan maupun membuat keputusan
kepemimpinan
oleh
penting berkaitan dengan pelaksanaan
pimpinan dalam hal ini Kepala Dinas
tugas-tugas baik secara individu maupun
Dinas
secara organisasional agar terciptanya
gaya
kepemimpinan
Cipta
kepemimpinan.
merupakan
yang
Karya
salah
diterapkan
Aceh
dapat
meningkatkan
kinerja
Volume 4, No. 4, November 2015
pegawai
- 52
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
kedisiplinan yang kuat.
kerja yang harus ditanggung oleh masing-
Kemudian faktor lain yang turut
masing pegawai lebih ringan, sehingga
mempengaruhi kinerja pegawai adalah
pencapaian kinerja organisasi menjadi
beban kerja yang harus ditanggung oleh
tidak optimal.
masing-masing pegawai sesuai dengan
tugas
dan
fungsinya
Sedangkan mengenai komunikasi
masing-masing.
internal juga menjadi salah faktor yang
Beban kerja merupakan jumlah kegiatan
dapat mempengaruhi peningkatan kinerja
atau banyaknya pekerjaan yang menjadi
pegawai dan kinerja organsiasi, hal ini
beban pegawai yang harus diselesaikan
mengindikasikan
oleh pegawai ataupun
internal sangat diperlukan dalam rangka
dalam kelompok
bahwa
komunikasi
selama periode waktu tertentu sesuai
meningkatkan
dengan tuntutan pimpinan. Permasalahan
Komunikasi internal merupakan salah
yang dihadapi oleh pegawai pada Dinas
bentuk
Cipta Karya Aceh berkenaan dengan beban
kepada anggota dalam suatu organisasi,
kerja adalah bahwa banyak pegawai yang
dengan kata lain penerima pesan dalam
mendapatkan beban kerja yang berbeda-
komunikasi internal adalah orang-orang
beda,
yang
sehingga
menimbulkan
adanya
kinerja
komunikasi
ada
dalam
yang
organisasi.
dikirimkan
organisasi
tersebut.
kesenjangan (gap) antara pegawai yang
Komunikasi internal yang biasa terjadi
mendapatkan beban kerja yang lebih
pada Dinas Cipta Karya Aceh meliputi
banyak dibandingkan dengan pegawai
komunikasi kebawah yaitu komunikasi
yang mendapatkan beban kerja yang lebih
yang bergerak dari pimpinan ke bawahan,
ringan,
kemudian komunikasi keatas adalah arus
sedangkan
(kompensasi)
imbalan
sama
komunikasi yang bergerak dari bawah ke
antara pegawai yang mendapatkan beban
atas dan komunikasi horizontal yaitu
lebih
dengan
komunikasi antar bagian yang memiliki
pegawai yang mendapatkan beban kerja
tingkat frekuensi kerja yang tinggi, yang
ringan. Dengan adanya beban kerja yang
dimaksudkan untuk menghemat waktu dan
berbeda-beda
memudahkan melakukan koordinasi yang
banyak
yang
jumlah
diterimanya
dibandingkan
diantara
pegawai
mengakibatkan sejumlah target pekerjaan
dapat
berlangsung
secara
formal
atau target hasil yang harus dicapai dalam
(hubungan-hubungan
kerja
dalam
satuan waktu tertentu banyak tidak tercapai.
pembagian struktur kerja diatur secara
Namun pada bidang tertentu beban kerja
formal
yang harus ditanggung oleh pegawai
mempercepat tindakan.
sangat
sehingga
secara
informal
untuk
menyebabkan
Fenomena yang terjadi pada Dinas
pencapaian kinerja yang diharapkan tidak
Cipta Karya Aceh menunjukkan bahwa
tercapai, sedangkan pada bagian lain beban
kinerja pegawai masih relatif rendah, hal
53 -
besar,
atau
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
ini karena banyak program-program kerja
usaha dan kesempatan yang dapat dinilai
yang telah disusun pada awal tahun
dari
anggaran tidak dapat dicapai oleh pegawai.
mengindikasikan bahwa kinerja organisasi
Rendahnya kinerja pegawai dapat dilihat
merupakan gabungan dari kemampuan
pencapaian realisasi kerja pegawai yang
pegawai dalam mencapai tujuan bersama
setiap tahunnya tidak mencapai target yang
yaitu tujuan organisasi.
hasil
kerjanya.
Hal
ini
telah ditetapkan oleh pimpinan, misalnya
Konsep kinerja (Performance) dapat
masalah pembangunan perumahan bagi
didefinisikan sebagai sebuah pencapaian
kaum dhuafa yang hingga sekarang belum
hasil atau degree of accomplishtment
dapat direalisasikan serta pengembangan
(Keban, 2004). Hal ini berarti bahwa,
tata ruang dan pengembangan wilayah
kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat
yang banyak tidak sesuai dengan tata ruang
dari tingkatan sejauh mana organisasi
pembangunan
dapat mencapai tujuan yang didasarkan
jangka
panjang,
serta
penyediaan sarana air bersih dan sarana
pada
prasarana lain yang masih jauh dari
sebelumnya.
harapan masyarakat.
tujuan
Sejalan
modernisasi
KAJIAN KEPUSTAKAAN
dengan
sistem
ditetapkan
perkembangan
manajemen,kinerja
pegawai saja; tetapi kinerja secara umum
Beberapa pakar ilmu manajemen
memberikan definisi kinerja organisasi
secara berbeda, namun pada intinya adalah
sama, hal ini seperti diutarakan oleh
(2009:4),
bahwa
kinerja
organisasi merupakan implementasi dari
rencana yang telah disusun tersebut.
Implementasi
sudah
tidak semata dinilai dari sisi personal atau
Kinerja Organisasi
Wibowo,
yang
kinerja
dilakukan
oleh
sumber daya manusia yang memiliki
harus
diartikan
pencapaian
pula
hasil
accomplishment.
sebagai
atau
Dalam
tingkat
degree
of
konteks
ini,
kinerja harus menggambarkan hasil, bukan
kemampuan, cara atau perilaku. Mungkin
kemampuan,
cara
atau
perilaku
menentukan atau mempengaruhi hasil atau
tingkat ketercapaian, tetapi bukan menjadi
bagian dari hasil tersebut.
kemampuan, kompetensi, motivasi dan
kepentingan.
Kinerja
ditunjukkan
oleh
organisasi
bagaimana
juga
Kinerja Karyawan
proses
Keberhasilan
suatu
organisasi
berlangsungnya kegiatan untuk mencapai
dipengaruhi oleh kinerja (job performance)
tujuan tersebut.
karyawan, untuk itu setiap lembaga akan
Pengertian
menurut
pendapat
kinerja
Ambar
organisasi
berusaha
(2003:74)
karyawannya
merupakan kombinasi dari kemampuan,
untuk
meningkatkan
dalam
mencapai
kinerja
tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Budaya
Volume 4, No. 4, November 2015
- 54
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
organisasi yang tumbuh dan terpelihara
dengan
baik
mengatakan
bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan
organisasi ke arah perkembangan yang
seorang karyawan selama periode tertentu
lebih
dibandingkan
pemimpin
mampu
(2009)
memacu
baik.
akan
Soeprihanto
Disisi
lain,
dalam
kemampuan
menggerakkan
memberdayakan
karyawan
kemungkinan, misalnya standard, target/
akan
sasaran/ kriteria yang telah ditentukan
terlebih
Menurut Martoyo (2007: 91) kinerja
adalah
hasil
berbagai
dan
mempengaruhi kinerja.
karyawan
dengan
dahulu
bersama.
dan
Lebih
telah
lanjut
disepakati
Rivai
(2004)
kerja
selama
menyatakan bahwa kinerja tidak berdiri
periode tertentu dibandingkan
dengan
sendiri tapi berhubungan dengan kepuasan
berbagai kemungkinan, misal standar,
kerja dan kompensasi, dipengaruhi oleh
target/ sasaran atau kriteria yang telah
ketrampilan, kemampuan dan sifat-sifat
disepakati bersama. Gibson (2006 : 70)
individu.
menyatakan kinerja adalah hasil yang
ditentukan oleh kemampuan, keinginan
diinginkan dari pelaku. Kinerja individu
dan lingkungan. Oleh karena itu, agar
merupakan dasar dari kinerja organisasi.
mempunyai kinerja yang baik, seseorang
Kinerja karyawan mengacu pada
Dengan
kata
lain
kinerja
harus mempunyai keinginan yang tinggi
prestasi seseorang yang diukur berdasarkan
untuk
standar dan kriteria yang ditetapkan oleh
pekerjaannya
lembaga. Pengelolaan untuk mencapai
apabila ada kesesuaian antara pekerjaan
kinerja
dan kemampuan.
sumber
daya
manusia
tinggi
mengerjakan
dan
mengetahui
serta dapat
ditingkatkan
dimaksudkan guna meningkatkan lembaga
secara
Menurut
keseluruhan
(Mas’ud:
2004).
(2007)
kinerja
Waldman
merupakan gabungan perilaku dengan
prestasi dari apa yang diharapkan dan
pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas
yang ada pada masing-masing individu
dalam organisasi. Sedangkan menurut
Mangkunegara
(2006)
kinerja
dapat
didefinfisikan sebagai hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai
oleh
seseorang
melaksanakan
tugas
karyawan
dalam
sesuai
dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Gaya Kepemimpinan
Kepemimpinan (leadership) adalah
suatu proses dimana seseorang dapat
menjadi
pemimpin
Volume 4, No. 4, November 2015
melalui
aktivitas yang terus menerus sehingga
dapat mempengaruhi yang dipimpinnya
(followers) dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Hubungan
pemimpin
maupun
antara
yang
seorang
dipimpin
merupakan suatu proses kepemimpinan
karena
leader
needs
followers
and
followers need leader. Meskipun leader
dan followers saling terkait, namun para
pemimpin seharusnya
55 -
(leader)
yang seringkali
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
berinisiatif
menjalin
komunikasi dan
hubungan,
meningkatkan
produktivitas.
Hal
ini
memelihara hubungan
dikarenakan alat produksi dan teknologi
sehingga tujuan organisasi sebagaimana
pada hakekatnya merupakan hasil karya
yang telah dirumuskan dalam visi, misi,
manusia.”
rencana, dan
strategi organisasi dapat
Komunikasi Internal
tercapai.
Istilah komunikasi dalam bahasa
inggris
Beban Kerja
“communication”
berasal
dari
Menurut Haryanto, (2004) beban
bahasa latin “communicatio” dan perkataan
kerja merupakan jumlah kegiatan yang
ini bersumber pada kata “communis”. Kata
harus diselesaikan oleh seseorang ataupun
communis
mengandung
sekelompok orang selama periode waktu
maksudnya
sama
tertentu dalam keadaan normal.
bentuk dari kata kerja “communicatio”
Sedangkan menurut Permendagri No.
adalah
arti
makna.
“communicare”
sama,
Sedangkan
yang
artinya
12/2008, beban kerja adalah besaran
bermusyawarah, berunding atau berdialog.
pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
Aliran informasi di suatu organisasi dibagi
jabatan atau unit organisasi dan merupakan
menjadi dua dimensi yakni komunikasi
hasil kali antara volume kerja dan norma
secara internal dan eksternal. Komunikasi
waktu.
internal adalah proses penyampaian pesan-
Widodo (2004 : 51) menyatakan
bahwa
dalam
pemerintahan,
menyelenggarakan
pembangunan
dan
pesan yang berlangsung antar anggota
organisasi,
pimpinan
dapat
dengan
pelayanan masyarakat, maka memerlukan
dengan
kemampuan
dengan bawahan.
dan
kecakapan
(profesionalisme)
dengan
tinggi
beberapa
pimpinan,
Muhammad
persyaratan. Karena itu administrasi negara
bahwa
dapat
komunikasi
dikategorikan
dimana
tidak
sebagai
semua
profesi,
orang
bisa
berlangsung
bawahan,
pimpinan
maupun
bawahan
(2001)
komunikasi
yang
antara
menyatakan
internal
adalah
dikirimkan
kepada
anggota dalam suatu organisasi dengan
melaksanakan administrasi negara, kecuali
kata
orang–orang
yang
berlatar
belakang
komunikasi internal adalah orang-orang
pendidikan
tinggi,
dan
memiliki
dalam organisasi. Komunikasi merupakan
pengalaman, kecakapan, ketrampilan dan
bagian yang penting dalam kehidupan
keahlian yang memadai. Begitu pula
kerja suatu organisasi. Hal ini dapat
Simanjuntak (2005 : 43 ), menyatakan
dipahami sebab komunikasi yang tidak
bahwa : “Sumberdaya manusia memegang
baik
peranan
terhadap kehidupan organisasi, misalnya
yang
sangat
penting
dalam
lain
penerima
mempunyai
pesan
dampak
yang
Volume 4, No. 4, November 2015
dalam
luas
- 56
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
konflik
antar
pegawai.
Sebaliknya,
Aceh.
Adapun
yang
menjadi
komunikasi yang baik dapat meningkatkan
penelitian
saling pengertian, kerjasama dan kepuasan
kepemimpinan, beban kerja, komunikasi
kerja.
hubungan
internal, dan motivasi terhadap kinerja
komunikasi yang terbuka harus diciptakan
pegawai dan dampaknya pada kinerja
dalam organisasi.
Dinas Cipta Karya Aceh.
Motivasi Kerja
Populasi dan Sampel
Oleh
karena
itu,
Menurut Maslow (1994), motivasi
adalah
pengaruh
objek
gaya
Dalam penelitian ini populasi yang
kerja seorang karyawan akan berpengaruh
dimaksudkan
terhadap kinerja yang dapat dicapai murni
Dinas Cipta Karya Aceh yang berjumlah
hanya timbul dari dalam diri seorang
301 orang. Sedangkan sampel penelitian
karyawan
ini sebanyak 172 orang.
(motivasi
internal)
ataukah
adalah
semua
karyawan
motivasi berasal dari luar karyawan yang
bersangkutan
(motivasi
eksternal).
Peralatan Analisis Data
Peralatan
Menurut Zainun (2004), motivasi dapat
dipandang sebagai bagian integral dari
administrasi kepegawaian dalam rangka
proses pembinaan, pengembangan dan
pengarahan tenaga kerja dalam suatu
organisasi. Motivasi sebagai suatu usaha
positif dalam menggerakkan, mengerahkan
dan mengarahkan daya dan potensi tenaga
kerja
agar
secara
produktif
berhasil
mencapai dan mewujudkan tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya dan sebagai
perangsang untuk dapat menggerakkan,
mengerahkan dan mengarahkan potensi
analisis
hipotesis penelitian adalah analisis jalur
(path analysis). Asumsi-asumsi standar
yang harus dipenuhi sebelum membangun
model path analysis antara lain: (1)
berbentuk rekursif; (2) hubungan satu arah;
(3)
linier,
berdistribusi
aditif
dan
normal;
Volume 4, No. 4, November 2015
tidak
ada
sesuai dengan kerangka pemikiran seperti
pada gambar 1 berikut ini
Lokasi dan Objek Penelitian
57 -
(4)
minimal dalam skala interval. Model jalur
METODE PENELITIAN
Jalan Jenderal Sudirman Geuce Banda
(5)
kausal,
multikolini; dan (6) semua variable terukur,
yang diinginkan.
pada Kantor Dinas Cipta Karya Aceh di
yang
digunakan untuk melakukan pengujian
serta daya kerja manusia tersebut kearah
Lokasi penelitian ini dilaksanakan
data
Gambar 1. Diagram Jalur
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
HASIL PEMBAHASAN
Karya Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Beban
kerja,
Komunikasi
internal
dan
Motivasi terhadap Kinerja Pegawai
Dinas Cipta Karya Aceh
signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil
Hasil penelitian dapat dijelaskan
bahwa secara simultan variabel gaya
penelitian terhadap variabel beban kerja
juga diperoleh nilai koefisien beta sebesar
0,261.

kepemimpinan, beban kerja, komunikasi
internal
dan
motivasi
berpengaruh
Pengaruh
Parsial
Komunikasi
Internal Terhadap Kinerja Pegawai
Hasil penelitian terhadap variabel
komunikasi internal pada Dinas Cipta
signifikan terhadap kinerja pegawai Dinas
Karya
Cipta Karya Aceh. Hal ini ditandai oleh
signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil
nilai Fhitung > Ftabel (113,2554 > 2,425) pada
penelitian terhadap variabel komunikasi
tingkat signifikansi 0,000. Hasil penelitian
internal juga diperoleh nilai koefisien beta
ini membuktikan bahwa secara simultan
sebesar 0,242.
gaya
kepemimpinan,
komunikasi
beban
internal
dan
Aceh
diperoleh
dengan
nilai
kerja,
motivasi

Pengaruh
Parsial
Motivasi
Terhadap Kinerja Pegawai
berpengaruh signifikan terhadap kinerja
Hasil penelitian terhadap variabel
pegawai Dinas Cipta Karya Aceh.
motivasi yang diberikan oleh pihak Dinas

Pengaruh
Parsial
Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja
Pegawai
Cipta Karya Aceh diperoleh dengan nilai
signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil
penelitian terhadap variabel komunikasi
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan
secara
positif
berpengaruh
terhadap kinerja pegawai
Dinas Cipta
signifikan 0,000 < 0,05 (0,1% < 5%). Hasil
terhadap
kepemimpinan
juga
sebesar 0,362.
signifikan
Karya Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai
penelitian
internal juga diperoleh nilai koefisien beta
Pengaruh Gaya kepemimpinan, Beban
kerja,
Komunikasi
internal
dan
Motivasi Terhadap Kinerja Organisasi
Pada Dinas Cipta Karya Aceh.
variabel
gaya
Hasil penelitian secara simultan variabel
diperoleh
nilai
gaya kepemimpinan, beban kerja, komunikasi
koefisien beta sebesar 0,325.
internal dan motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja organisasi Dinas Cipta Karya

Pengaruh Parsial Beban
Terhadap Kinerja pegawai
Kemudian
secara
positif
variabel
beban
berpengaruh
kerja
Aceh. Hal ini ditandai oleh nilai Fhitung > Ftabel
(100,548 > 2,425) pada tingkat signifikansi
kerja
0,000.
signifikan
terhadap kinerja pegawai Dinas Cipta
Volume 4, No. 4, November 2015
- 58
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
KESIMPULAN DAN SARAN
kepemimpinan yang sesuai dengan
Kesimpulan
keinginan dan harapan pegawai yaitu
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
gaya kepemimpinan partisipatif seperti
gaya kepemimpinan partisipatif, beban
dalam
kerja,
pemimpin
komunikasi
internal
dan
pengambilan
keputusan,
berkonsultasi
dengan
motivasi baik secara simultan maupun
pegawai tentang keputusan terbaik
parsial berpengaruh terhadap kinerja
yang dijalankan oleh Dinas Cipta
pegawai pada Dinas Cipta Karya
Karya Aceh.
Aceh.
2. Beban kerja kerja pegawai pada Dinas
2. Hasil penelitian terhadap hipotesis
kedua
menunjukkan
kepemimpinan
kerja,
bahwa
partisipatif,
komunikasi
internal
Cipta
Karya
Aceh
perlu
lebih
gaya
dipertegas lagi, dengan cara pimpinan
beban
memperjelas tugas dan fungsi dari
dan
masing-masing
pegawai
sehingga
motivasi baik secara simultan maupun
pegawai dengan beban kerja yang ada
parsial berpengaruh terhadap kinerja
mampu meningkatkan kinerja dengan
organisasi pada Dinas Cipta Karya
baik.
Aceh.
3. Masalah
3. Hasil penelitian juga membuktikan
bahwa
kinerja
mempunyai
pegawai
pengaruh
juga
komunikasi
internal
hendaknya juga menjadi perhatian
pimpinan,
terutama
agar
saluran
terhadap
komunikasi dari masing-masing bagian
peningkatan kinerja organisasi pada
kepada masing-masing pegawai dapat
Dinas Cipta Karya Aceh.
berjalan dengan lancar sehingga tidak
4. Hasil penelitian juga membuktikan
bahwa
terdapat
langsung
pengaruh
gaya
tidak
menghambat tugas-tugas yang akan
dijalankan.
kepemimpinan
4. Dalam rangka meningkatkan kinerja
partisipatif, beban kerja, komunikasi
pegawai, masih ada faktor lain yang
internal dan motivasi terhadap kinerja
dapat
organisasi melalui kinerja pegawai
kinerja pegawai selain dari gaya
pada Dinas Cipta Karya Aceh.
kepemimpinan
kerja,
Saran
peningkatan
partisipatif,
komunikasi
internal
beban
dan
motivasi kerja, tapi ada faktor lain
1. Dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai pada Dinas Cipta Karya Aceh
berdasarkan
variabel
gaya
kepemimpinan partisipatif, hendaknya
pimpinan
59 -
mempengaruhi
dapat
menerapkan
gaya
Volume 4, No. 4, November 2015
seperti
pendidikan
dan
pelatihan,
budaya organisasi, kepuasan kerja
maupun
tingkat
kompetensi
yang
dimiliki oleh masing-masing pegawai.
Jurnal Magister Manajemen
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Alwi
dan Syafaruddin. 2002. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Strategi
Keunggulan Kompetitif,
BPFE,
Yogyakarta.
Djatmiko dan Y. Widayati. 2002. Perilaku
Organisasi, Alfabeta, Bandung.
Gibson, L. J., J. M. Ivancevich, and J. H.
Donnelly, Jr., 1985. Organisasi:
Perilaku, Struktur, Proses, PT Gelora
Aksara Pratama, Jakarta.
Gomes, F. C. 2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Andi, Yogyakarta.
Hadi, S. 1993. Statistik Jilid II. Penerbit
Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta.
Handoko dan Hani T. 1984, Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia,
BPFE,Yogyakarta.
Hariandja dan Marihot T. E. 2002, Manajemen
Sumber
Daya
Manusia,Cetakan
Pertama, PT. Grasindo, Jakarta.
Hasibuan dan Melayu, SP. 199. Organisasi dan
Motivasi,
Dasar
Peningkatan
Produktifitas, Bumi Aksara, Cetakan
Pertama, Jakarta.
Hasibuan, Melayu, SP. 2000. Manajemen
Sumber Daya Manusia,
Bumi
Aksara,Jakarta.
Indrawijaya, A. I. 2000. Perilaku Organisasi,
Algensindo, Bandung.
Irawan, P. 2000. Manajemen Sumber Daya
Manusia, STIA-LANPress, Jakarta.
Laiterner dan Alfred, R. 1983. Teknik
Memimpin Pegawai dan Pekerja,
aksara Baru,Jakarta.
Mangkunegara, A. dan A. A. Prabu.
2000. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Perusahaan, PT. Remaja
Rosda Karya, Bandung.
Musanef. 1994. Manajemen Kepegawaian di
Indonesia, Gunung Agung, Jakarta.
Nitisemito dan Alex S. 1995. Manajemen
Personalia (Manajemen Sumber Daya
Manusia), Ghalia Indonesia, Jakarta.
Panggabean dan Murtiana S. 2002. Manajemen
Sumber
Daya
Manusia, Cetakan
Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta
Reksohadiprodjo, S., dan Handoko,T.H.
2001, Manajemen Personalia dan
Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua,
BPFE, Yogyakarta.
Robbins, S. P. 1996. Perilaku Organisasi, Edisi
Bahasa Indonesia,Jilid I dan II,
Prinhalindo, Jakarta.
Saydam, G. 1996. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Binarupa, Jakarta.
Siagian, S. P. 1995. Teori, Motivasi dan
Aplikasinya, Cetakan Kedua,Rineka
Cipta, Jakarta.
Simanjuntak
dan
Payaman
J.
1985.
Produktivitas kerja, Pengertian dan
Ruang Lingkupnya, Lembaga Sarana
Informasi Usaha dan Produktivitas,
Jakarta.
Ahmad, A. M. 2010. Pengaruh Motivasi Dan
Beban Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Di Rumah Sakit Nur
Hidayah Bantul, KES MAS ISSN :
1978-0575, Vol. 4.No. 2, JUNI 2010:
76 – 143.
Siti, C. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan,
Komunikasi Internal, Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
(Studi Kasus di Kantor Kecamatan
Grogol Petamburan Jakarta Barat,
Jurnal
Manajemen,
Universitas
Gunadarma, Jakarta.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 60
Download