sambutan menteri agama dalam seminar nasional

advertisement
SAMBUTAN MENTERI AGAMA
DALAM SEMINAR NASIONAL TENTANG PENINGKATAN
DAN PEMBERDAYAANEKONOMI UMAT
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Selamat siang, salam sejahtera untuk kita semua.
Yth. Gubernur Provinsi Bali,
Yth. Rektor IHDN,
Yth. Pimpinan Lembaga Keagamaan,
Yth. Tokoh masyarakat dan hadirin undangan yang berbahagia.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Illahi Rabbi, Tuhan
Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan serta anugrah-Nya, kita berada dalam
keadaan sehat walafiat, sehingga dapat bersama-sama mengikuti acara yang amat
penting peranannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Saya memberikan apresiasi dan dukungan atas inisiatif Kanwil Departemen
Agama Provinsi Bali untuk menyelenggarakan acara yang penting artinya bagi
kehidupan kita. Saya sengaja ingin memberi stressing terhadap hal ini, mengingat
selama ini cenderung membuat dikotomi dan terkadang juga membuat garis pemisah
yang kaku (rigid) antara aspek rohani dan duniawi. Akibatnya dalam pelaksanaan
pembangunan diberbagai bidang kita cenderung melakukannya secara parsial,
terpisah secara tajam, antar kedua aspek tersebut. Departemen Agama yang diberi
tanggung jawab untuk melakukan pembangunan di bidang agama, akhirnya merasa
tabu dan tidak penting untuk berbicara dan membahas hal-hal yang bersifat dunia
material, padahal agama juga diperlukan tidak saja untuk kehidupan di alam akhirat
akan tetapi juga di dunia nyata. Seyogyanya, kita mulai merubah paradigma berpikir
dalam pelaksanaan pembangunan di berbagai bidang, termasuk dalam bidang agama
dari berpikir parsial bagian demi bagian secara kaku (rigid), kepada pemikiran yang
lebih holistikcomprehensif (menyeluruh-terpadu). Sebagai aparat Departemen Agama
jangan merasa tabu untuk membahas aspek kehidupan, selain aspek agama, sebab
seluruh aspek tersebut saling terkait. Disatu segi, aspek agama terkadang
berpengaruh terhadap aspek kehidupan ekonomi, pendidikan, dll. Namun dilain segi,
aspek ekonomi dan pendidikan bisa mempengaruhi aspek agama, demikian
sebaliknya secara inter-connected, dari perspektif berpikir inilah saya menganggap
penting kegiatan kali ini.
Hadirin yang berbahagia;
Jika dicermati secara mendalam, sesungguhnya agama mengajarkan hampir
seluruh aspek kehidupan manusia dalam kitab suci agama. Konsep dan teori yang
dimuat lebih bersifat universal dan untuk mengatur kehidupan manusia secara
holistik komprehensif guna mewujudkan tujuan hidup, yakni bahagia di dunia dan di
alam akhirat bahkan hingga mencapai moksa. Jika dicermati fakta kehidupan yang
terjadi dalam kehidupan umat Hindu, maka pelaksanaan kegiatan keagamaan seperti
pelaksanaan berbagai ritual sungguh sangat semarak. Hal ini sangat membanggakan
kita semua, sebab hal tersebut ternyata juga memberi dampak positif terhadap
penggalangan solidaritas internal umat Hindu. Oleh karena itu, kedepan perlu
dipelihara dan dikembangkan menjadi lebih baik. Aspek lain yang juga telah berjalan
baik, adalah pelaksanaan pengembangan Dharma Gita (Kidung Suci Keagamaan) dan
meditasi yang ternyata telah memberi dampak positif dalam mengembangkan corak
kepribadian yang lembut, luwes dan feksibel. Semua ini patut dipupuk dan
dikembangkan secara terus menerus, demikian juga dengan aspek-aspek keagamaan
lainnya.
Melalui kesempatan yang baik ini, kami ingin mengajak seluruh pihak untuk ikut
berpartisipasi memberi dukungan dalam pembangunan bidang pendidikan dan
ekonomi umat melalui perspektif agama. Kita sebagai masyarakat beragama jangan
sampai mengabaikan pengembangan SDM dan mengesampingkan pengembangan
ekonomi umat lantaran berfikir bahwa tugas pokok kita adalah melakukan
pembangunan dibidang agama. Janganlah kita memenjarakan diri dengan melakukan
pemisahan yang tajam antar berbagai aspek kehidupan tersebut. Jika disimak secara
mendalam, justru saya melihat bahwa agamapun juga mengajarkan hal serupa.
Konsep Saraswati misalnya mengamanatkan untuk mengembangkan kecerdasan dan
kebijaksanaan. Dilain segi, ajaran Catur Purushartha (teori penggalangan 4
komponen kehidupan) mengisyaratkan agar kita senantiasa mengembangkan
ekonomi secara profesional dan proporsional guna mendukung segala bentuk aktifitas
kehidupan. Dengan kata lain, tidak tertutup kemungkinan bagi orang-orang agama,
termasuk aparat yang bertugas dibidang keagamaan untuk melakukan pembangunan
dibidang agama sekaligus juga bidang-bidang kehidupan lainnya. Dengan demikian,
pembangunan masyarakat Indonesia akan dapat dilakukan secara holistikkomprehensif (menyeluruh-terpadu), baik aspek fisik-material maupun mentalspiritual secara bersamaan.
Para peserta seminar yang kami hormati;
Dengan pendekatan pembangunan seperti tersebut di atas, sekaligus kita akan
memperoleh manfaat positif untuk seluruh aspek, sebab pendekatan tersebut dapat
mengakomodir sifat interdependensi (saling ketergantungan) antar aspek dimaksud.
Di satu segi keberhasilan pembangunan agama akan dapat mendorong pembangunan
pendidikan dan pengembangan ekonomi umat, namun disisi lain, keberhasilan
pembangunan ekonomi dan pendidikan sekaligus juga dapat mendukung
pembangunan dibidang agama; demikian terjadi siklus saling tergantung antar aspek.
Masyarakat agamis, yakni kreatif, beretos kerja tinggi, bijaksana, jujur dan disiplin,
tentu akan sangat membantu mengembangkan ekonomi masyarakat. Masyarakat
yang cerdas dan memiliki tingkat ekonomi yang baik akan mampu melaksanakan
ibadah agama dengan baik. Tidak mungkin melakukan berbagai ritual dan aktifitas
keagamaan lainnya jika dalam keadaan jatuh miskin; sebaliknya mustahil juga, untuk
menjadi orang sukses mengelola perekonomian dan pendidikan, jika memiliki mental
tidak jujur, pemalas, hidup bergaya preman, tidak disiplin, dan sebagainya.
Hadirin yang berbahagia;
Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan dapat
memberi sumbangan pemikiran dalam melaksanakan kegiatan ini.
Akhirnya, atas doa kita bersama dan atas perkenan Tuhan Yang Maha Kuasa,
Kegiatan Seminar Nasional Peningkatan dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, saya
buka secara resmi. Selamat mengikuti seminar semoga sukses.
Wallahul muwaffiq ila aqwamiththariq.
Wassalaniu'alaikum Wr. Wb.
Bali, 10 Desember 2009
Menteri Agama RI,
ttd
H. Suryadharma Ali
Download