Document

advertisement
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
PENGELOLAAN KAWASAN DANAU TOBA
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang
:
a. bahwa Kawasan Danau Toba beserta sumber daya
alam dan ekosistemnya merupakan kekayaan yang
perlu dilestarikan dan dimanfaatkan untuk
kepentingan nasional dalam rangka pelaksanaan
pembangunan
nasional
yang
berkelanjutan
berwawasan lingkungan hidup;
b. bahwa akhir-akhir ini mutu lingkungan kawasan
ekosistem Danau Toba semakin menurun secara
memprihatinkan karena pencemaran serius baik oleh
karena aktivitas manusia dan industri di kawasan itu
maupun oleh karena aktivitas lain yang kurang
memperhatikan aspek pelestarian alam;
c. bahwa dalam rangka mempertahankan, melestarikan
dan memulihkan fungsi Kawasan Danau Toba,
dipandang perlu adanya pengaturan secara khusus
pengelolaan Kawasan Danau Toba dalam bentuk
Keputusan Presiden.
Mengingat
:
1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945;
2. Tap MPR No. XV Tahun 1998 tentang Pelaksanaan
Otonomi Daerah;
1
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 No. 49,
Tambahan Lembaran Negara No. 3419);
4. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang
Kepariwisataan (Lembaran Negara Tahun 1990
Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3427); Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992
tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3501);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3699);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (lembaran
Negara Tahun 1997 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3721);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN DANAU
TOBA
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :
2
a. Kawasan Danau Toba adalah suatu wilayah yang meliputi perairan Danau Toba,
Pulau Samosir dan daratan di sekitar Danau Toba yang ditetapkan dalam upaya
penataan kawasan konservasi dan kawasan andalan.
b. Kawasan Konservasi adalah wilayah yang diupayakan pelestarian dan
pemanfaatan lingkungan hidup yang meliputi alam, lingkungan buatan dan atau
lingkungan sosial yang dilakukan secara bijaksana untuk menjamin keberlanjutan
dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
c. Kawasan Andalan adalah kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan yang
mempunyai keunggulan dan nilai ekonomi tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi
kesejahteraan masyarakat setempat.
BAB II
RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN SASARAN
Pasal 2
Ruang Lingkup Kawasan Danau Toba secara alami mengintegrasikan faktor
bentangan alam, perairan danau dan daratan, flora dan fauna yang khas,
keseimbangan habitat dalam mendukung keseimbangan hidup, keanekaragaman
hayati, seni budaya yang membentuk satu kesatuan ekosistem yang bermanfaat
bagi kesejahteraan masyarakat sekitarnya dalam arti seluas-luasnya.
Pasal 3
Tujuan pengelolaan Kawasan Danau Toba adalah menjamin terpeliharanya
proses ekologis dan ekonomis untuk kelangsungan pembangunan dan
kesejahteraan masyarakat.
Pasal 4
Sasaran pengelolaan Kawasan Danau Toba adalah:
a. Meningkatkan fungsi lindung terhadap tanah, air, udara, iklim, tumbuhan
dan satwa, serta nilai-nilai sejarah budaya bangsa;
3
b. Mempertahankan keanekaragaman tumbuhan, satwa, tipe, ekosistem danau;
c. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat yang sebesarbesarnya di Sumatera bagian utara, khususnya masyarakat sekitar Kawasan
Danau Toba;
d. Mengembangkan kegiatan secara terkoordinasi dan terpadu seperti
pariwisata lingkungan, kehutanan, pertanian, pemukiman bercorak
kebudayaan dan tata bangunan setempat, dan kegiatan budi daya lainnya
yang mendukung fungsi konservasi dan budaya, sehingga tidak merusak,
mencemari dan atau mengganggu keseimbangan fungsi-fungsi tatanan
lingkungan hidup dan dalam rangka pembagunan berkelanjutan yang
berwawasan lingkungan hidup.
BAB III
PENGELOLAAN
Pasal 5
Pengelolaan Kawasan Danau Toba merupakan upaya dalam rangka mencapai
tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 yang meliputi langkah-langkah
kebijakan:
a. Penataan;
b. Pemanfaatan;
c. Pengembangan;
d. Pemeliharaan;
e. Pemulihan;
f. Pengawasan, dan
g. Pengendalian
4
Pasal 6
(1)
Penataan Kawasan Danau Toba merupakan upaya penataan ruang kawasan
yang dilakukan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional dan
Rencana Tata Ruang Wilayah yang meliputi:
a. Kabupaten Simalungun;
b. Kabupaten Toba Samosir;
c. Kabupaten Tapanuli Utara;
d. Kabupaten Tanah Karo;
e. Kabupaten Dairi;
f. Kabupaten Daerah Aliran Sungai Asahan.
(2)
Lingkup Kawasan Danau Toba sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) secara
administratif berada di daerah Provinsi Sumatera Utara mencakup kawasan
sebagaimana peta terlampir dalam Keputusan ini.
(3)
Pemetaan Ruang Kawasan Danau Toba sebagai kawasan konservasi dan
kawasan andalan secara rinci ditetapkan oleh Gubernur yang titik
koordinatnya dilakukan melalui Geographic Information System (GIS).
Pasal 7
Pemanfaatan Kawasan Danau Toba dilakukan melalui pendekatan terpadu dalam
pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, sumber daya non
hayati, sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya manusia serta
karakteristik sosial budaya setempat.
Pasal 8
Pengembangan Kawasan Danau Toba dilakukan melalui usaha dan atau kegiatan
budi daya yang tidak merusak kelestarian fungsi lingkungan hidup.
5
Pasal 9
Pemeliharaan Kawasan Danau Toba dilakukan untuk menjaga kelangsungan
ekosistem danau, fungsi hidrologi, kesuburan tanah, tata air, tata udara,
tumbuhan, satwa, serta daya dukung lingkungan hidup dan daya tampung
lingkungan hidup.
Pasal 10
Pemulihan Kawasan Danau Toba dilakukan untuk mengendalikan dan
merahabilitasi kerusakan lingkungan serta meningkatkan kualitas lingkungan
alam, lingkungan buatan, lingkungan sosial secara optimal.
Pasal 11
Pengawasan Danau Toba dilakukan terhadap penataan penanggung jawab usaha
dan atau kegiatan atas persyaratan dan kewajiban untuk melakukan upaya
pengendalian dampak lingkungan hidup dan ketentuan yang telah ditetapkan
dalam peraturan perundang-undangan terkait lainnya.
Pasal 12
Pengendalian Kawasan Danau Toba merupakan upaya pengendalian dampak
lingkungan hidup yang meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran,
termasuk pencemaran udara, pencemaran air, pencemaran hujan asam, dan
kerusakan lingkungan hidup, termasuk tingkat kebauan, erosi, sedimentasi,
kerusakan tangkapan air, kebakaran hutan, dan lahan.
Pasal 13
(1) Seluruh kegiatan dalam rangka pemanfaatan Kawasan Danau Toba
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 harus dengan persetujuan Pemerintah
Daerah Tingkat Kabupaten.
(2) Dalam rangka pemberian persetujuan Pemerintah Daerah Tingkat Kabupaten
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Yayasan Perhimpunan Pecinta Danau
Toba wajib memberikan pertimbangan teknis, baik diminta maupun tidak.
6
BAB IV
KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN
Pasal 14
(1) Untuk mengelola Kawasan Danau Toba dibentuk suatu lembaga dengan nama
Badan Pengelola Kawasan Danau Toba.
(2) Badan Pengelola Kawasan Danau Toba terdiri dari unsur Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah, Yayasan Perhimpunan Pecinta Danau Toba, masyarakat
adat dan dunia usaha.
Pasal 15
(1) Kegiatan Badan Pengelola Kawasan Danau Toba yang berkaitan dengan
penetapan kebijaksanaan ditetapkan oleh Pemerintah Pusat atau Pemerintah
Daerah.
(2) Kegiatan Badan Pengelola Kawasan Danau Toba yang berkaitan dengan
operasional dilaksanakan oleh Yayasan Perhimpunan Pecinta Danau Toba
selaku mitra Badan Pengelola Kawasan Danau Toba.
Pasal 16
(1) Badan Pengelola Kawasan Danau Toba diketuai oleh Gubernur KDH
Provinsi Sumatera Utara.
(2) Gubernur KDH Provinsi Sumatera Utara menetapkan organisasi,
kepengurusan dan tata kerja Badan Pengelola Kawasan Danau Toba.
Pasal 17
Pembiayaan kegiatan Badan Pengelola Kawasan Danau Toba dapat bersumber
dari dana hasil usaha sendiri, APBN, APBD, bantuan dan atau pinjaman luar
negeri.
7
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 18
Seluruh kegiatan yang berada di Kawasan Danau Toba secara bertahap untuk
disesuaikan dengan kebijaksanaan yang ditetapkan dalam Keputusan Presiden
ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
Dengan berlakunya Keputusan Presiden ini maka semua peraturan yang setingkat
atau lebih rendah dari Keputusan Presiden ini yang tidak sesuai dinyatakan tidak
berlaku.
Pasal 20
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :
.
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
BACHARUDDIN JUSUF HABIBIE
8
Download