MAKALAH KELOMPOK Keanekaragaman Makhluk Hidup Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA1 Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M. Pd. Disusun Oleh : 1. M. Ichsanudin (14144600181) 2. Nur Ihsani Rahmawati (14144600186) 3. Aji Saraswanto (14144600188) 4. Dian Pertiwi (14144600193) 5. Okta Rina Dwi Surya S. (14144600205) 6. Riana Asti Fitriani (14144600213) 7. Nurmiati (14144600214) Kelas : A5-14 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Yogyakarta Jl. IKIP PGRI Sonosewu No.117 Yogyakarta 55182 2015 KATA PENGANTAR i Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan KaruniaNya kami diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah tentang ”Keanekaragaman Makhluk Hidup”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan mahasiswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari. Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang ”Keanekaragaman Makhluk Hidup”. Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta, April 2015 Penulis, ii DAFTAR ISI Halaman Judul ............................................................................................................................i Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii Daftar isi ...................................................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang ................................................................................................................1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1 C. Tujuan ............................................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN A. Ciri-ciri Makhluk Hidup ................................................................................................2-4 B. Klasifikasi Makhluk Hidup ..........................................................................................5-13 C. Tingkat Organisasi Kehidupan ........................................................................................13 BAB III PENUTUP Kesimpulan ..................................................................................................................14 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................15 iii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki ciri yang sama. Misalnya, ayam di Indonesia dengan ayam di negara lain memiliki ciri yang sama. Sebaliknya, ciri suatu spesies berbeda dengan spesies lainnya. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antar spesies yang berbeda terdapat keanekaragaman. Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran, warna dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki keanekaragamannya masing-masing. B. Rumusan Masalah 1. Apakah ciri-ciri makhluk hidup? 2. Bagaimana klasifikasi makhluk hidup? 3. Apa sajakah tingkat organisasi kehidupan? C. Tujuan 1. Untuk memahami ciri-ciri makhluk hidup. 2. Untuk memahami klasifikasi makhluk hidup. 3. Untuk memahami tingkat organisasi kehidupan. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup 1. Bergerak Bergerak merupakan perubahan posisi, baik seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang dilakukan pada tumbuhan antara lain: gerak menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain. 2. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas) Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas). Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut: Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi rangsang sentuhan akan menanggapi rangsang dengan menutup daunnya. Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing akan berkokok. Manusia jika diberi bau yang merangsang akan menanggapi rangsang, misalnya bersin. 3. Memerlukan Makan (nutrisi) Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat 2 makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya. 4. Bernafas (respirasi) Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa. Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paruparu, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas dengan paru-paru. 5. Tumbuh dan Berkembang Tumbuh adalah bertambahnya volume atau ukuran yang makhluk hidup irreversible. Berkembang adalah proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan. 6. Berkembangbiak (reproduksi) Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Cara berkembangbiaksebagai berikut : Secara kawin/generatif, yaitu perkembangbiakan yang melibatkan sel telur dan sel sperma. Secara tak kawin/vegetatif, yaitu perkembangbiakan 3 yang tidak melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh. 7. Adaptasi Adaptasi adalah hidup kemampuan untuk menyesuaikan diri makhluk terhadap lingkungan dan untuk mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu: Adaptasi morfologi, yaitu penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk memperluas bidang penguapan. Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodik. 8. Regulasi Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh syaraf dan hormon. 9. Ekskresi Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa metabolisme tubuh. Dalam proses oksidasi makanan selain menghasilkan energi, tubuh organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh. Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida melalui paru–paru, ikan karbondioksida melalui insang. 4 mengeluarkan B. Klasifikasi Makhluk Hidup Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di antara makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhlik hidup dikatakan makin jauh kekerabatannya. Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati penggunaan sederet takson yang disusun dari yang beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang beranggotakan kecil (banyak persamaan ciri). Untuk setiap katagori atau tingkat takson diberi nama tertentu, yaitu : - dunia : regnum/ kingdom/ kerajaan - devisi/ filum : devisio/ phylum - kelas : classis - bangsa : ordo - suku/ family : famillia - marga : genus - jenis : species Para ahli dulu membagi makhluk hidup menjadi 2 dunia, yaitu dunia tumbuhan dandunia hewan. Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi 5 dunia, yaitu dunia monera, protista, fungi, plantae (tumbuhan) dan animalia. 1. Monera Ciri-ciri monera adalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membran inti), seperti asam inti, sitoplasma, dan membran sel, dan memiliki reproduksi secara aseksual. Contoh : bacteri dan algae biru 2. Protista Makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti (selnya bersifat eukariot). Bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai 5 jamur. Biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-Iayang di dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau. Jenis Protista ada 3 yaitu : a. Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae) Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena bersifat autotrof, memiliki kiorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis. 1) Filum Euglenaphyta Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup di air tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau pant. 2) Filum Ganggang Hijau (Chiorophyta) Ganggang yang mengandung kiorofil dan karotin berwarna kuning sehingga warnanya menjadi hijau kekuningan. Hidup di air tawar, seperti air kolam, airdanau, ataupUi air sungai. 3) Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta) Ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning keemasan (diatom). Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk zoospora. Secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot. 4) Filum Ganggang Merah (Rhodophyta) Merupakan makhluk hidup bersel banyak. Berwarna merah tua karena mengandung klorofil, juga mengandung zat warna merah (fikoetirium). Hidup di laut, memiliki bentuk seperti rumput, bersel banyak dan berbentuk lembaran. Berkembang biak secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang menghasilkan zigot. 5) Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta) Sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar hidup di laut dan ada juga yang hidup di air tawar dan berkembang biak dengan cara membelah diri. b. Protista Menyerupai Hewan (Protozoa) Merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan. Protozoa hidup di air tawar (selokan, panrit, sungai, dan waduk), air laut, permukaan tanah yang lembap, rendaman jerami, dan di dalam tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jhasad yang 6 mati. Dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, secara aseksual dilakukan dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi. Macam-macam Protista yang menyerupai Hewan. 1) Rhizopoda atau Sarcodina Mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia). Salah satu contoh Rhizopoda adalah Amoeba. Bentuk tubuh dapat berubah-Ubah, Bersel satu dan hidup bebas di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung makanan. Dengan kaki semunya dapat menangkap dan mengambil makanan. Berkembang biak dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-tahap mitosis. 2) Kelompok Flagellata atau Mastigophora Mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk (flagela). Flagellata dapat hidup bebas di dalam air atau sebagai parasit pada makhluk hidup lain. 3) Kelompok Ciliata Mempunyai alat gerak berupa rambut getar (cilia). Rambut getar ini adalah bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel. Dengan menggunakan rambut getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam air. 4) Paramaecium caudatum Adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal, ukuran kirakira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan selnya diselubungi oleh pelikel. Berkembang biak secara aseksual dengan pembelahan biner dan secara seksual dengan konjugasi. 5) Kelompok Sporozoa Tidak memiliki alat gerak. Hidup sebagai parasit pada makhluk hidup lain. Contoh makhluk hidup yang termasuk dalam sporozoa adalah plasmodium malariaedan plasmocilum vivax. Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan spora terjadi di dalam tubuh manusia dan berkembang biak secara seksual dengan pembentukan garnet. c. Protista Menyerupai Jamur 7 Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur- tubuh dan cara reproduksi yang tidak sama dengan kelompok Fungi. 1) Filum Jamur Air (Oomycota) Dinding sel berupa selulosa. Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam benang-benang hifa yang tidak bersekat. Berkembang biak secara aseksual dengan pembentukan zoospora. Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang berupadua buah flagel. 2) Filum Jamur Lendir (Mycomycota) Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan assa protoplasma tidak berdinding. Berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak. Struktur tubuh vegetatif menyerupai amoeba, berbentuk seperti lendir, tetapi cara berkembang biaknya menyerupai fungi. Berkembang biak secara aseksual dan seksual. Pencernaan makanan yang dilakukan pada fase vegetatif dilakukan menyerupai amoeba. Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang kayu yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah. 3) Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat) Dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat plasmodium membesar dan intisel membelah sel individu tetap terpisah dan saat bergabung membentuk pseudoplasmodium. 4) Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat) Merupakan jamur lendir yang tidak bersekat Berinti banyak, setiap intinya tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan dapat bergerak bebas. Berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif. 3. Fungi (jamur) Organisme yang tubuhnya terbentuk dari benang-benang hifa.Ciri-cirinya adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil, uniseluler atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak. Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. 8 Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam fungi. a. Zigomycotaa. Mempunyai hifa yang tidak bersekat. Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara aseksual dengan spora. Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhanatau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe). b. Ascomycota Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar). Mempunyai hifa yang bersekat. Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Reproduksi aseksual dengan konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora. Hidup sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman beralkohol). c. Basidiomycota Multiseluler. Hifa bersekat. Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang parasit pada tumbuhan atau manusia. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang). d. Deuteromycota Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui. Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan kecap, tauco). 4. Plantae (tumbuhan) Merupakan organisme multiselluler dan bersifat eukaryotik, dinding sel terbuat dari selulosa, mempunyai kloroplas.Kingdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil. Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelompok (divisi), yaitu Thallophyta dan Tracheophyta. 9 a. Thallophyta Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta. 1) Algae (ganggang) Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi. Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi. Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta. 2) Bryophyta (Lumut) Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mampu melakukan fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya mengalami pergiliran keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, terdapat lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan gametofit. Musci (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup ditempat-tempat basah, berkelompok. b. Tracheophyta Tumbuhan yang memiliki pembuluh angkut bagian-bagian tubuh terdiri dari akar, batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta adalah: 1) Pterydophyta Tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air danzat makanan. Memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu: Psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta. 10 2) Spermatophyta (tumbuhan berbiji) Memiliki bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga. Dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak bijinya, yaitu: Gymnospermae (biji terbuka). Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk kerucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina. Dibagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba. Angiospermae (biji tertutup). Memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung lembaga dan cadangan makanan. Dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan monokotil. 5. Animalia (hewan) Merupakan organisme multiseluler dan bersifat heterotop dan dapat bergerak/berpindah tempat. Animalia amerupakan organism multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu: a. Avertebrata Merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8 filum, yaitu: 1) Porifera 11 Merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina. 2) Coelenterata Struktur tubuh lebih kompleks dibanding porifera. Dalam daur hidupnya mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel yang memiliki alat penyengat. Contoh: ubur-ubur. 3) Nemathelminthes Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak sejati. Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan yang lengkap. Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh: cacing perut. 4) Annelida Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing tanah). 5) Mollusca Merupakan kelompok hewan bertubuh lunak, tubuh dilindungi cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air tawar, ataupun darat. Contoh: bekicot. 6) Arthropoda Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, dan perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit, simbiosis. Contoh: jenis laba-laba. 7) Echinodermata (Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.Permukaan tubuh umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas atau di perairan laut. Contoh: bintang laut. b. Vertebrata 12 Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas: a) Pisces, contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c) Reptilia, contoh: komodo. d) Aves, contoh: penguin. e) Mamalia, contoh: kera. C. Tingkatan Organisasi Kehidupan o Biosfer adalah keseluruhan makhluk hidup dan lingkungannya. o Ekosistem adalah interaksi antara kelompok kecil organisme satu dengan lainnya dan dengan lingkungan hidupnya. o Komunitas adalah hubungan antara kelompok species yang berbeda. o Populasi adalah kelompok individu sejenis yang ada pada area geografis terbatas. o Species adalah kelompok individu sejenis yang dapat melakukan perkawinan secara fertil. o Individu adalah satu atau lebih sel ditandai oleh susunan DNA yang spesifik. o Sistem organ ada pada organisme multiseluler. Kelompok sel, jaringan dan organ yang bekerja pada fungsi yang spesifik. o Organ (pada organisme multiseluler). Kelompok sel-sel atau jaringan yang membentuk satu fungsi bagi tubuh. o Jaringan (pada organisme multiseluler). Kelompok sel yang menunjukkan fungsi spesifik. o Sel adalah unit dasar semua makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi genetik (DNA dan RNA), membutuhkan energi kimia dan sebagainya. o Organela adalah subunit dari sel. Organela memiliki fungsi spesifik dalam sel sebagai suatu sistem. o Molekul, atom dan partikel subatomik merupakan tingkat dasar fungsional dalam biokimia. 13 BAB III PENUTUP Kesimpulan Tumbuhan memerlukan makanan untuk melakukan aktifitasnya untuk bergerak tumbuh dan berkembang biak, dan setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri bergerak, peka terhadap rangsang, memerlukan makanan, bernafas, tumbuh dan berkembang biak, adaptasi, regulasi dan ekskresi untuk melangsungkan peri kehidupan. 14 DAFTAR PUSTAKA Sugiarto, Teguh. Eny, Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan. http://www.artikelbiologi.com/2012/02/ciri-ciri-makhluk-hidup.html 15