MAKALAH KELOMPOK Keanekaragaman Makhluk Hidup Disusun

advertisement
MAKALAH KELOMPOK
Keanekaragaman Makhluk Hidup
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA1
Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M. Pd.
Disusun Oleh :
1. M. Ichsanudin
(14144600181)
2. Nur Ihsani Rahmawati
(14144600186)
3. Aji Saraswanto
(14144600188)
4. Dian Pertiwi
(14144600193)
5. Okta Rina Dwi Surya S. (14144600205)
6. Riana Asti Fitriani
(14144600213)
7. Nurmiati
(14144600214)
Kelas : A5-14
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas PGRI Yogyakarta
Jl. IKIP PGRI Sonosewu No.117 Yogyakarta 55182
2015
KATA PENGANTAR
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan segala Rahmat dan
KaruniaNya
kami
diberi
kesempatan
untuk
menyelesaikan
makalah
tentang
”Keanekaragaman Makhluk Hidup”. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing dan teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini dengan baik.
Makalah ini disusun sebagai bentuk proses belajar mengembangkan kemampuan
mahasiswa. Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan, oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak agar bisa menjadi bekal dalam pembuatan makalah kami di kemudian hari.
Kami berharap semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat bagi pembaca
dan teman-teman, khususnya dalam memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang
”Keanekaragaman Makhluk Hidup”.
Atas perhatian dan kerja sama teman-teman beserta para pembimbing kami ucapkan
terima kasih.
Yogyakarta, April 2015
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................................................i
Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii
Daftar isi ...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Ciri-ciri Makhluk Hidup ................................................................................................2-4
B. Klasifikasi Makhluk Hidup ..........................................................................................5-13
C. Tingkat Organisasi Kehidupan ........................................................................................13
BAB III PENUTUP

Kesimpulan ..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki ciri yang sama. Misalnya, ayam di
Indonesia dengan ayam di negara lain memiliki ciri yang sama. Sebaliknya, ciri suatu
spesies berbeda dengan spesies lainnya. Jadi, di dalam spesies yang sama terdapat
keseragaman ciri makhluk hidup, sedangkan antar spesies yang berbeda terdapat
keanekaragaman.
Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk hidup.
Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran, warna dan sifat-sifat lain dari
makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki keanekaragamannya masing-masing.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ciri-ciri makhluk hidup?
2. Bagaimana klasifikasi makhluk hidup?
3. Apa sajakah tingkat organisasi kehidupan?
C. Tujuan
1. Untuk memahami ciri-ciri makhluk hidup.
2. Untuk memahami klasifikasi makhluk hidup.
3. Untuk memahami tingkat organisasi kehidupan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
1. Bergerak
Bergerak merupakan perubahan posisi, baik
seluruh tubuh atau sebagian. Hal ini disebabkan oleh
adanya tanggapan terhadap rangsang. Gerak yang
dilakukan
pada
tumbuhan
antara
lain:
gerak
menutupnya daun putri malu jika disentuh, gerak
ujung batang dari bawah ke atas ke arah sinar
matahari, dan gerak membukanya biji lamtoro
disebabkan perubahan kadar air. Pada hewan juga terdapat gerak, antara lain : gerak aktif
pada hewan vertebrata yaitu alat gerak berupa otot, gerak pasif pada hewan vertebrata yaitu
alat gerak berupa tulang, dan gerak pada manusia yaitu berjalan, berlari dan lain-lain.
2. Peka Terhadap Rangsang (iritabilitas)
Tumbuhan, hewan dan manusia mempunyai kepekaan terhadap rangsang (iritabilitas).
Hal ini dapat ditunjukkan sebagai berikut:

Pada tumbuhan, daun putri malu bila diberi
rangsang sentuhan
akan menanggapi
rangsang
dengan menutup daunnya.

Pada hewan, ayam ketika fajar menyingsing
akan berkokok.

Manusia jika diberi bau yang merangsang
akan menanggapi rangsang, misalnya bersin.
3. Memerlukan Makan (nutrisi)
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Hal
ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup,
menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap makhluk
hidup mempunyai cara yang berbeda-beda dalam
memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat
2
makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat
makanan sendiri, tetapi tergantung pada makhluk hidup lainnya.
4. Bernafas (respirasi)
Bernafas yaitu pengambilan oksigen untuk
oksidasi makanan, sehingga memperoleh energi
dan mengeluarkan karbondioksida sebagai zat sisa.
Hewan vertebrata di darat bernafas dengan paruparu, ikan bernafas dengan insang, cacing bernafas
dengan kulit. Tumbuhan, pada daun bernafas
melalui stomata, pada batang melalui lentisel dan
di akar melalui bulu-bulu akar. Manusia bernafas
dengan paru-paru.
5. Tumbuh dan Berkembang
Tumbuh adalah
bertambahnya volume atau
ukuran
yang
makhluk
hidup
irreversible.
Berkembang adalah proses
menuju kedewasaan yang
dipengaruhi oleh hormon,
nutrisi dan lingkungan.
6. Berkembangbiak (reproduksi)
Berkembangbiak adalah memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.
Cara berkembangbiaksebagai berikut :

Secara
kawin/generatif,
yaitu
perkembangbiakan yang melibatkan sel
telur dan sel sperma.

Secara tak kawin/vegetatif, yaitu
perkembangbiakan
3
yang
tidak
melibatkan sel telur dan sel sperma, melainkan melibatkan sel tubuh.
7. Adaptasi
Adaptasi adalah
hidup
kemampuan
untuk menyesuaikan diri
makhluk
terhadap
lingkungan dan untuk mempertahankan diri.
Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:

Adaptasi
morfologi,
yaitu
penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya.
Contoh: burung elang mempunyai kuku yang
tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar untuk
memperluas bidang penguapan.

Adaptasi fisiologi, yaitu penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat
tubuh. Contoh : Manusia menambah jumlah sel darah merah bila berada di
pegunungan. Kotoran unta kering , tetapi urinenya kental

Adaptasi tingkah laku, yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah
lakunya. Contoh: Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan
secara periodik.
8.
Regulasi
Regulasi adalah proses pengaturan keserasian di dalam tubuh organisme yang diatur oleh
syaraf dan hormon.
9. Ekskresi
Ekskresi adalah proses pengeluaran sisa-sisa
metabolisme
tubuh.
Dalam
proses
oksidasi
makanan selain menghasilkan energi, tubuh
organisme juga menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Apabila zat sisa tersebut
tidak dikeluarkan akan membahayakan tubuh.
Contoh: Manusia mengeluarkan karbondioksida
melalui
paru–paru,
ikan
karbondioksida melalui insang.
4
mengeluarkan
B. Klasifikasi Makhluk Hidup
Ilmuwan mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan banyaknya persamaan dan
perbedaan, baik morfologi, fisiologi maupun anatominya. Makin banyak persamaan di antara
makhluk hidup makin dekat kekerabatannya, makin sedikit persamaan makhlik hidup
dikatakan makin jauh kekerabatannya.
Dalam tatanama makhluk hidup telah disepakati penggunaan sederet takson yang disusun
dari yang beranggota besar (sedikit persamaan ciri) ke yang beranggotakan kecil (banyak
persamaan ciri). Untuk setiap katagori atau tingkat takson diberi nama tertentu, yaitu :
- dunia
: regnum/ kingdom/ kerajaan
- devisi/ filum
: devisio/ phylum
- kelas
: classis
- bangsa
: ordo
- suku/ family
: famillia
- marga
: genus
- jenis
: species
Para ahli dulu membagi makhluk hidup menjadi 2 dunia, yaitu dunia tumbuhan dandunia
hewan. Sekarang ilmuwan membagi makhluk hidup menjadi 5 dunia, yaitu dunia monera,
protista, fungi, plantae (tumbuhan) dan animalia.
1. Monera
Ciri-ciri monera adalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki
membran inti), seperti asam inti, sitoplasma, dan membran sel, dan memiliki reproduksi
secara aseksual.
Contoh : bacteri dan algae biru
2. Protista
Makhluk hidup bersel satu atau bersel banyak dan telah memiliki membran inti
(selnya bersifat eukariot). Bukan merupakan hewan ataupun tumbuhan, tetapi hanya
mempunyai sifat yang menyerupai hewan, menyerupai tumbuhan, ataupun menyerupai
5
jamur. Biasanya ditemukan di dalam air, dapat berupa plankton yang melayang-Iayang di
dalam air atau melekat di dasar sungai, laut, atau danau. Jenis Protista ada 3 yaitu :
a. Protista Menyerupai Tumbuhan (Ganggang atau Algae)
Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena bersifat autotrof, memiliki
kiorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis.
1) Filum Euglenaphyta
Euglenophyta merupakan ganggang bersel satu. Euglena biasa hidup di air
tawar, misalnya, air kolam, sawah, sungai, atau pant.
2) Filum Ganggang Hijau (Chiorophyta)
Ganggang yang mengandung kiorofil dan karotin berwarna kuning sehingga
warnanya menjadi hijau kekuningan. Hidup di air tawar, seperti air kolam,
airdanau, ataupUi air sungai.
3) Filum Ganggang Pirang atau Keemasan (Chrysophyta)
Ada yang berwarna kuning kecokelatan, hijau kekuningan, dan kuning
keemasan (diatom). Reproduksi aseksual dilakukan dengan membentuk
zoospora. Secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang
menghasilkan zigot.
4) Filum Ganggang Merah (Rhodophyta)
Merupakan makhluk hidup bersel banyak. Berwarna merah tua karena
mengandung klorofil, juga mengandung zat warna merah (fikoetirium). Hidup di
laut, memiliki bentuk seperti rumput, bersel banyak dan berbentuk lembaran.
Berkembang biak secara seksual dengan peleburan sperma dan ovum yang
menghasilkan zigot.
5) Filum Ganggang Api (Pyrrhophyta)
Sering disebut dengan Dinoflagelata. Sebagian besar hidup di laut dan ada
juga yang hidup di air tawar dan berkembang biak dengan cara membelah diri.
b. Protista Menyerupai Hewan (Protozoa)
Merupakan makhluk hidup yang menyerupai hewan. Protozoa hidup di air tawar
(selokan, panrit, sungai, dan waduk), air laut, permukaan tanah yang lembap,
rendaman jerami, dan di dalam tubuh makhluk hidup lain atau di dalam jhasad yang
6
mati. Dapat berkembang biak dengan cara aseksual dan seksual, secara aseksual
dilakukan dengan membelah diri dan secara seksual dengan konjugasi.
Macam-macam Protista yang menyerupai Hewan.
1) Rhizopoda atau Sarcodina
Mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia). Salah satu contoh
Rhizopoda adalah Amoeba. Bentuk tubuh dapat berubah-Ubah, Bersel satu dan
hidup bebas di tempat-tempat yang becek, berair, dan mengandung makanan.
Dengan kaki semunya dapat menangkap dan mengambil makanan. Berkembang
biak dengan pembelahan biner tanpa melalui tahap-tahap mitosis.
2) Kelompok Flagellata atau Mastigophora
Mempunyai alat gerak berupa bulu cambuk (flagela). Flagellata dapat hidup
bebas di dalam air atau sebagai parasit pada makhluk hidup lain.
3) Kelompok Ciliata
Mempunyai alat gerak berupa rambut getar (cilia). Rambut getar ini adalah
bulu-bulu halus yang melekat pada membran sel. Dengan menggunakan rambut
getar, makhluk hidup dapat bergerak bebas ke segala arah di dalam air.
4) Paramaecium caudatum
Adalah Ciliata yang hidup bebas. Bentuk selnya seperti sandal, ukuran kirakira 250 mikron, mempunyai sitostom (celah mulut) pada membran plasma, dan
selnya diselubungi oleh pelikel. Berkembang biak secara aseksual dengan
pembelahan biner dan secara seksual dengan konjugasi.
5) Kelompok Sporozoa
Tidak memiliki alat gerak. Hidup sebagai parasit pada makhluk hidup lain.
Contoh makhluk hidup yang termasuk dalam sporozoa adalah plasmodium
malariaedan plasmocilum vivax. Berkembang biak secara aseksual dengan
pembentukan spora terjadi di dalam tubuh manusia dan berkembang biak secara
seksual dengan pembentukan garnet.
c. Protista Menyerupai Jamur
7
Protista yang menyerupai jamur ini mempunyai struktur- tubuh dan cara
reproduksi yang tidak sama dengan kelompok Fungi.
1) Filum Jamur Air (Oomycota)
Dinding sel berupa selulosa. Mempunyai banyak inti yang terdapat dalam
benang-benang hifa yang tidak bersekat. Berkembang biak secara aseksual
dengan pembentukan zoospora. Zoospora ini dilengkapi dengan alat berenang
berupadua buah flagel.
2) Filum Jamur Lendir (Mycomycota)
Bentuk tubuh seperti lendir (plasmodium) yang merupakan assa
protoplasma tidak berdinding. Berinti banyak, bersel satu atau bersel banyak.
Struktur tubuh vegetatif menyerupai amoeba, berbentuk seperti lendir, tetapi cara
berkembang biaknya menyerupai fungi. Berkembang biak secara aseksual dan
seksual. Pencernaan makanan yang dilakukan pada fase vegetatif dilakukan
menyerupai amoeba. Biasa hidup di hutan-hutan basah, tanah lembap, batang
kayu yang membusuk, kayu lapuk, atau sampah basah.
3) Acrasiomycota (Jamur Lendir Bersekat)
Dinamakan juga jamur lendir bersekat. Pada saat plasmodium membesar
dan intisel membelah sel individu tetap terpisah dan saat bergabung membentuk
pseudoplasmodium.
4) Myxomycota (Jamur Lendir Tidak Bersekat)
Merupakan jamur lendir yang tidak bersekat Berinti banyak, setiap intinya
tidak dipisahkan oleh adanya sekat, bersifat uniseluler ataupun multiseluler, dan
dapat bergerak bebas. Berkembang biak dengan cara vegetatif dan generatif.
3. Fungi (jamur)
Organisme yang tubuhnya terbentuk dari benang-benang hifa.Ciri-cirinya adalah
eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki klorofil, uniseluler atau multiseluler, hidup
heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).Fungi hidup di tempat-tempat lembap, air laut,
air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut
kerak. Reproduksi secara aseksual menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi.
8
Sedangkan, secara seksual dengan zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini
yang termasuk ke dalam fungi.
a. Zigomycotaa.
Mempunyai hifa yang tidak bersekat. Reproduksi secara seksual dengan
zigosporangium dan secara aseksual dengan spora. Hidup sebagai saprofit pada
makanan, tanah, sisa-sisa tumbuhanatau hewan, ada juga yang hidup sebagai parasit.
Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
b. Ascomycota
Uniseluler atau multiseluler (sebagian besar). Mempunyai hifa yang bersekat.
Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. Reproduksi aseksual dengan
konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora. Hidup sebagai
saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada hewan atau
manusia.
Contoh:
Saccharo-myces
cereviceae
(bahan
pembuat
minuman
beralkohol).
c. Basidiomycota
Multiseluler. Hifa bersekat. Ada yang membentuk tubuh buah dan ada yang
tidak. Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa organisme, ada yang parasit pada
tumbuhan atau manusia. Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora,
secara seksual dengan menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea
(jamur merang).
d. Deuteromycota
Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di
ketahui. Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan kecap, tauco).
4. Plantae (tumbuhan)
Merupakan organisme multiselluler dan bersifat eukaryotik, dinding sel terbuat dari
selulosa, mempunyai kloroplas.Kingdom plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk
organisme yang memiliki ciri eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini
mampu melakukan fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.
Berdasarkan berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelompok (divisi), yaitu
Thallophyta dan Tracheophyta.
9
a. Thallophyta
Thallophyta mempunyai bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh
angkut, akar, batang, dan daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
1) Algae (ganggang)
Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau
berkoloni, memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada
juga yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi.
Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi. Algae dibedakan atas 4 kelompok,
yaitu: Chloropyta, Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.
2) Bryophyta (Lumut)
Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mampu melakukan
fotosintesis karena memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya mengalami pergiliran
keturunan (metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit)
dan generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium.
Lumut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
 Hepaticeae (Lumut hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun,
terdapat lumut hati jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma,
secara seksual dengan gametofit.
 Musci (Lumut daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun,
hidup ditempat-tempat basah, berkelompok.
b. Tracheophyta
Tumbuhan yang memiliki pembuluh angkut bagian-bagian tubuh terdiri dari akar,
batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air dan
zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan. Daun
berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam Tracheophyta
adalah:
1) Pterydophyta
Tidak berbunga. Akarnya berbentuk serabut, berfungsi untuk menyerap air
danzat makanan. Memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami
metagenesis, seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4
divisio, yaitu: Psilophyta, Lycophyta, Sphenophyta, dan Pterophyta.
10
2) Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Memiliki bunga sebagai alat reproduksi dan menghasilkan biji. Bagian bunga
yang menghasilkan gamet jantan disebut benangsari dan gamet betina disebut
putik. Perkembangbiakan secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat
embrio/lembaga. Dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada letak
bijinya, yaitu:

Gymnospermae (biji terbuka). Tidak memiliki bunga yang sesungguhnya.
Biji tidak terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan
berbentuk kerucut yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan
strobilus betina. Dibagi menjadi 4 kelas, yaitu:
– Cyadinae, contoh: Cycas rumphii (pakis haji).
– Coniferae, contoh: Agathis alba (damar).
– Gnetinae, contoh: Gnetum gnemon (melinjo).
– Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.

Angiospermae (biji tertutup). Memiliki bunga sejati sebagai alat reproduksi.
Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada
yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak
bunga, mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah.
Setelah terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung lembaga
dan cadangan makanan. Dibagi menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun
lembaga, yaitu dikotil dan monokotil.
5. Animalia (hewan)
Merupakan
organisme
multiseluler
dan
bersifat
heterotop
dan
dapat
bergerak/berpindah tempat. Animalia amerupakan organism multiseluler, bersifat
heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom animalia dibagi dalam dua kelompok
berdasarkan ada tidaknya tulang belakang, yaitu:
a. Avertebrata
Merupakan kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata
terdiri dari 8 filum, yaitu:
1) Porifera
11
Merupakan kelompok hewan multiseluler yang paling sederhana, tubuh
berpori-pori, sebagian besar hidup di air laut, tapi ada juga yang hidup di air
tawar. Tubuhnya berbentuk seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates
digitalis, Clathrina.
2) Coelenterata
Struktur tubuh lebih kompleks dibanding porifera. Dalam daur hidupnya
mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel
yang memiliki alat penyengat. Contoh: ubur-ubur.
3) Nemathelminthes
Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak sejati.
Permukaan tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan yang lengkap.
Hidup bebas atau sebagai parasit. Contoh: cacing perut.
4) Annelida
Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian
besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris (cacing
tanah).
5) Mollusca
Merupakan kelompok hewan bertubuh lunak, tubuh dilindungi cangkang, ada
pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan laut, air
tawar, ataupun darat. Contoh: bekicot.
6) Arthropoda
Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala, dada, dan
perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas, parasit,
simbiosis. Contoh: jenis laba-laba.
7) Echinodermata (Hewan berkulit duri)
Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat, pipih.Permukaan tubuh
umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas
atau di perairan laut. Contoh: bintang laut.
b. Vertebrata
12
Kelompok hewan ini memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh,
sistem pernapasan, pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi
terdiri dari kelamin jantan dan betina. Vertebrata terdiri atas:
a) Pisces, contoh: ikan louhan.
b) Amphibia, contoh: katak.
c) Reptilia, contoh: komodo.
d) Aves, contoh: penguin.
e) Mamalia, contoh: kera.
C. Tingkatan Organisasi Kehidupan
o Biosfer adalah keseluruhan makhluk hidup dan lingkungannya.
o Ekosistem adalah interaksi antara kelompok kecil organisme satu dengan lainnya dan
dengan lingkungan hidupnya.
o Komunitas adalah hubungan antara kelompok species yang berbeda.
o Populasi adalah kelompok individu sejenis yang ada pada area geografis terbatas.
o Species adalah kelompok individu sejenis yang dapat melakukan perkawinan secara
fertil.
o Individu adalah satu atau lebih sel ditandai oleh susunan DNA yang spesifik.
o Sistem organ ada pada organisme multiseluler. Kelompok sel, jaringan dan organ yang
bekerja pada fungsi yang spesifik.
o Organ (pada organisme multiseluler). Kelompok sel-sel atau jaringan yang
membentuk satu fungsi bagi tubuh.
o Jaringan (pada organisme multiseluler). Kelompok sel yang menunjukkan fungsi
spesifik.
o Sel adalah unit dasar semua makhluk hidup. Setiap sel memiliki materi genetik (DNA
dan RNA), membutuhkan energi kimia dan sebagainya.
o Organela adalah subunit dari sel. Organela memiliki fungsi spesifik dalam sel sebagai
suatu sistem.
o Molekul, atom dan partikel subatomik merupakan tingkat dasar fungsional dalam
biokimia.
13
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Tumbuhan memerlukan makanan untuk melakukan aktifitasnya untuk bergerak
tumbuh dan berkembang biak, dan setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri bergerak, peka
terhadap rangsang, memerlukan makanan, bernafas, tumbuh dan berkembang biak,
adaptasi, regulasi dan ekskresi untuk melangsungkan peri kehidupan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Sugiarto, Teguh. Eny, Ismawati. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTs
Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan.
http://www.artikelbiologi.com/2012/02/ciri-ciri-makhluk-hidup.html
15
Download