Awar Awar - WordPress.com

advertisement
Awar Awar
(Ficus septica Burm.L)
Sinonim :
Ficus hauili Blanco, Ficus casearia F. v. Mueller ex Benth,
Ficus kaukauensis Hayata.
Familia :
Moraceae
Uraian :
Pohon atau semak tinggi , tegak 1-5 meter. Batang pokok bengkok bengkok, lunak, ranting bulat
silindris, berongga, gundul, bergetah bening. Daun penumpu tunggal, besar, sangat runcing, daun
tunggal, bertangkai, duduk daun berseling atau berhadapan, bertangkai 2,53 cm. Helaian
berbentuk bulat telur atau elips, dengan pangkal membulat, ujung menyempit cukup tumpul, tepi
rata, 9-30 kali 9-16 cm, dari atas hijau tua mengkilat, dengan banyak bintik-bintik yang pucat, dari
bawah hijau muda, sisi kiri kanan tulang daun tengah dengan 6-12 tulang daun samping; kedua
belah sisi tulang daun menyolok karena warnanya yang pucat. Bunga majemuk susunan periuk
berpasangan, bertangkai pendek, pada pangkaInya dengan 3 daun pelindung, hijau muda atau
hijau abu-abu, diameter lebih kurang 1,5 cm, pada beberapa tanaman ada bunga jantan dan
bunga gal, pada yang lain bunga betina. Buah tipe periuk, berdaging , hijau-hijau abu-abu,
diameter 1,5 - 2 cm. Waktu berbunga Januari - Desember. Tumbuhan ini banyak ditemukan di
Jawa dan Madura; tumbuh pada daerah dengan ketinggian 1200 m dpl, banyak ditemukan di tepi
jalan, semak belukar dan hutan terbuka.
Nama Lokal :
NAMA DAERAH: Sirih popar (Ambon) Tagalolo, Bei, Loloyan (Minahasa); Ki ciyat (Sunda); Awar
awar (Jawa); Bar-abar (Madura); Awar awar (Belitung); Tobotobo (Makasar); Dausalo (Bugis);
Bobulutu (Halmahera Utara); Tagalolo (Ternate). NAMA ASING: Papua New Guinea: omia
(Kurereda, Northern Province), manibwohebwahe (Wagawaga, Milne Bay), bahuerueru (Vanapa,
Central Province). Philippines: hauili (Filipino), kauili (Tagalog), sio (Bikol). NAMA SIMPLISIA Fici
septicae folium; daun awar-awar.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Daun Ficus septica dapat menghambat pertumbuhan Bacillus subtilis dan Escherichia coli secara in
vitro, hasil pengujian bioautografi dilaporkan bahwa 4 g ekstrak daun awar awar yang larut dalam
Metanol dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Antofin (5 g) berefek sebagai antibakteri (B.
subtillis, M flavus dan E. Coli).
Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
- Daun digunakan untuk obat penyakit kulit, radang usus buntu, mengatasi bisul, gigitan ular
berbisa dan sesak napas.
- Akar digunakan untuk penawar racun (ikan), penanggulangan asma; di samping itu daun dapat
menyebabkan muntah.
- Getah dimanfaatkan untuk mengatasi bengkak-bengkak dan kepala pusing.
- Buah untuk pencahar.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:
Untuk mengobati bisul:
5 lembar daun dicuci dan digiling halus; ditambah garam secukupnya, kemudian digunakan
sebagai kompres pada bisul (1-2 kali sehari).
Komposisi :
Tumbuhan ini mengandung alkaloida, yaitu antara lain (-)-tilosrebrin (hauptalkaloid), tiloforin,
septisin, dan antofin, selain itu juga mengandung flavonoida.
Arsip Aie Angek City - 2016
Download