Mister mutu Jajanan menyehatkan PERTUMBUHAN DAN PRESTASI ANAK SEKOLAH: Peranan Jajanan KONSISTEN Menjaga Mutu & Keamanan Pangan Nata DE Coco, Lezat & Menyehatkan PILIH PANGAN g n a y Aman, Bergizi, & Bermutu Pilih Pangan yang Aman, Bergizi, & Bermutu P angan merupakan kebutuhan pokok, yang saat ini memiliki fungsi yang semakin berkembang. Jika sebelumnya, pangan hanya identik dengan pelepas rasa lapar, namun seiring perjalanan waktu pangan juga menjadi pemuas kebutuhan sensori. Tidak aneh jika kini berkembang wisata kuliner sebagai bagian ekonomi kreatif bernilai tinggi. Semakin banyak orang yang berburu makanan lezat dan nikmat untuk mendapatkan pleasure. Lebih dari itu, saat ini juga berkembang tren pangan fungsional, dimana pangan tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan gizi reguler, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan tertentu, seperti menurunkan risiko penyakit jantung koroner, meningkatkan sistem imun, mendukung kesehatan saluran pencernaan, dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa pangan memiliki kaitan yang sangat erat terhadap kesehatan manusia. Sayangnya, praktek-praktek yang tidak baik seringkali membuat pangan yang dikonsumsi justru menimbulkan bahaya. Produk yang terkontaminasi dapat menimbulkan penyakit akibat bawaan pangan atau yang sering disebut sebagai foodborne disease. Dampak yang diakibatkan bisa seketika atau terakumulasi dalam waktu yang panjang. Oleh sebab itu, konsumen harus cerdas memilih produk pangan yang akan dikonsumsinya. Dengan alasan tersebutlah, majalah Mister Mutu hadir guna memberikan referensi dalam memilih produk yang aman, bergizi, dan bermutu –terutama untuk pangan jajanan. Mengingat data Badan POM RI menunjukkan masih tingginya masalah keamanan pangan jajanan anak sekolah (PJAS). Semoga informasi yang kami berikan dapat bermanfaat bagi para Pembaca. Selamat menikmati, Redaksi Mister mutu Pemimpin Umum Suseno Hadi Purnomo Pemimpin Redaksi Purwiyatno Hariyadi Wakil Pemimpin Redaksi Nuri Andarwulan Pemimpin Perusahaan Pratomodjati Wakil Pemimpin Perusahaan Hindah Muaris Redaktur Pelaksana Hendry Noer Fadlillah Redaksi Fitria Bunga Yunita, Marketing Tissa Eritha Desain & Layout Soffa Business Development Andang Setiadi IT & Website Gugun Hendi Gunawan Fotografer Evril Yanda Keuangan Kartini Distribusi dan Sirkulasi Agus Abdul Fatah Penerbit PT Media Pangan Indonesia Alamat Jl. Binamarga II No. 23 Baranangsiang, Bogor 16143 Telepon: (0251) 7191945, (021) 70219945, Fax: (0251) 8375 754 CONTENT 4 Pertumbuhan dan Prestasi Anak Sekolah: PERANAN JAJANAN 8 10 12 13 15 Tips Keamanan Pangan Nata de coco, Lezat & Menyehatkan 10 Fakta Nata de coco Konsisten Menjaga Mutu & Keamanan Pangan Resep - Resep PERTUMBUHAN DAN PRESTASI ANAK SEKOLAH: Peranan Jajanan Setiap anak suka dengan jajanan (snack). Kebiasaan mengonsumsi jajanan ini bisa dilakukan di berbagai tempat. Lembaga independen the Center for Science in the Public Interest (CSPI) melaporkan bahwa jajanan yang tepat sangat bermanfaat bagi anak-anak sekolah, bisa memberikan pelajaran yang baik tentang gizi, serta bisa melatih kebiasaan hidup yang sehat. Pangan jajanan juga mempunyai peran penting bagi pertumbuhan optimum anakanak, serta membantu tetap fokus pada proses belajar di sepanjang hari. M Oleh Prof. Purwiyatno Hariyadi Direktur SEAFAST Center IPB 4 | MISTER MUTU Magazine enurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, 2009), masa anak-anak adalah masa pertumbuhan cepat, dan karena itu asupan zat gizi yang tepat sangat kritikal untuk menentukan kualitas tumbuh kembang anak. Karena anakanak sekolah mempunyai volume perut yang lebih kecil (dibandingkan dengan orang dewasa) maka jajanan yang tepat bisa memberikan zat gizi yang diperlukannya; terutama pada antara dua waktu makan utama, untuk memastikan terpenuhi kebutuhan gizi dan energi untuk aktivitas dan pertumbuhannya. Menurut CSPI, anak-anak perlu mengonsumsi jajanan (“ngemil”/snacking) setiap 3 – 4 jam sepanjang harinya. Konsumsi jajanan sepanjang hari tidak hanya membuat anak-anak tetap kenyang, tetapi juga bisa membangun kebiasaan baik seperti mengonsumsi pangan dalam jumlah secukupnya, dan mengonsumsinya hanya ketika lapar. Pada saat sekolah, anak-anak bisa memperoleh jajanan dengan berbagai cara, bisa dengan membawa bekal dari rumah, bisa pula dengan membeli jajanan yang berada di sekitar sekolah. Walaupun diperlukan; pemilihan makanan jajanan tetap perlu dilakukan dengan cermat. konsentrasi belajar yang tinggi dalam waktu yang relatif lama. Oleh sebab itu, orang tua perlu memberikan pemahaman yang tepat pada anak; mengenai kebiasaan ngemil yang baik. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain: • Sesuaikan porsi makanan jajanan dengan aktivitas anak, jangan berlebihan. Untuk itu, anak perlu didorong untuk berkegiatan fisik, tidak hanya duduk menonton TV atau main gawai (gadget) Pertama dan yang utama, adalah mengenai keamanan pangan. Anak-anak sekolah perlu diberikan pemahaman mengenai cara cermat memilih makanan jajanan yang aman. Hal ini sangat penting mengingat bahwa data BPOM RI menunjukkan beberapa masalah yang masih banyak ditemui pada pangan jajanan anak sekolah, seperti masalah sanitasi dan higiene, penggunaan bahan berbahaya, hingga cemaran mikroba. Permasalahan tersebut tentu dapat memicu berbagai penyakit akibat bawaan pangan (foodborne disease) pada anak-anak, mulai dari yang ringan hingga parah. Kedua; mengenai kandungan kalori. Konsumsi makanan jajangan dengan kandungan kalori dan lemak yang tinggi, serta tidak diiringi aktivitas fisik yang memadai, bisa menyebabkan kegemukan bahkan obesitas. • Konsumsi makanan jajanan bukan bertujuan untuk mengganti makanan utama. Oleh sebab itu hindari makanan jajanan dengan porsi/ukuran besar, sehingga tidak kekenyangan pada waktu makan utama. Dalam hal ini, anak-anak harus tetap dibiasakan sarapan, makan siang, dan juga malam • Upayakan menyiapkan bekal jajanan dari rumah untuk anak, baik yang diolah sendiri maupun dibeli dan dipilih dari toko. Banyak jajanan yang kini telah tersedia dalam kemasan yang praktis, sehingga memungkinkan bagi orang tua untuk berkreasi menyusun menu jajanan yang sesuai, bahkan menambahkannya dengan buah dan sayuran potong segar, atau memodifikasi bahan-bahan yang ada, sehingga lebih indah dan sesuai dengan selera anak. Strategi Memilih Makanan Jajanan Telah disampaikan di muka, bahwa mengonsumsi makanan jajanan (ngemil/snacking) berpotensi memberikan manfaat nyata bagi anak-anak. Tidak hanya dalam kaitannya dengan memasok kebutuhan gizi untuk proses tumbuh kembang anak; tetapi juga membantu anak-anak mampu mempertahankan tingkat • Baca label pada kemasan makanan jajanan untuk memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak • Untuk produk jajanan olahan, pilih produk yang telah mendapatkan nomor pendaftaran dari Dinas Kesehatan (Nomor PIRT) atau pun nomor registrasi dari Badan POM RI (Nomor MD) • Pilih makanan jajanan yang padat gizi, bukan hanya sekedar padat energi karena kandungan gula dan lemak. • Pilih makanan jajanan berasal dari buah dan sayuran • Pilih makanan jajanan berasal dari biji-bijian utuh (whole grain) • Pilih makanan jajanan kaya serat; terutama untuk mendukung kesehatan saluran cerna Jajan cerdas di Sekolah Pentingnya makanan jajanan di sekolah juga menjadi fokus dari Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA). Pemerintah Amerika Serikat mewajibkan semua jajanan yang dijual di sekolah harus memenuhi standar gizi yang telah ditetapkan. Mereka menyebutnya sebagai Smart Snacks in School (Gambar 1). Beberapa persyaratan yang diatur dalam program tersebut antara lain: • Setiap pangan yang dijual di sekolah harus: - merupakan produk yang kaya akan whole-grain, atau mengandung ingridien dari buah, sayur, produk susu, MISTER MUTU Magazine | 5 Gambar 1. Perbandingan produk jajanan sekolah di AS sebelum dan sesudah adanya standar Kementerian Pertanian (USDA, 2015) 6 | MISTER MUTU Magazine atau pangan berprotein, atau - kombinasi makanan yang mengandung setidaknya ¼ cup buah atau sayur, atau - mengandung 10% dari angka kecukupan gizi dari satu jenis zat gizi • Pangan juga harus memenuhi beberapa persyaratan - Kalori * Snack < 200 kalori * Menu utama < 350 kalori - Sodium * Snack < 230 mg * Menu utama < 480 mg - Lemak * Lemak total < 35% kalori * Lemak jenuh < 10% kalori * Asam lemak trans 0 g - Gula * < 35% berat dari total gula dalam pangan Lalu bagaimana di Indonesia? Pemerintah Indonesia, meluncurkan Aksi Nasional Pangan Jajanan Anak sekolah (PJAS) sejak 2011 (BPOM, 2011). Tujuan utamanya adalah menjamin dan meningkatkan mutu, keamanan, dan gizi pangan anak sekolah. Hanya saja, PJAS sampai saat ini tampak lebih fokus terhadap masalah keamanan pangan. Adanya program-program Pemerintah tersebut menunjukkan jajanan di sekolah memiliki peranan penting dalam pembangunan generasi penerus bangsa. Oleh sebab itu, semua pihak –termasuk orang tua dan pihak sekolah, harus mengendalikan dan membudayakan pola snacking yang baik. Konsumsi makanan yang aman, bermutu, dan bergizi dapat mendukung prestasi anak di sekolah. Apalagi data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2013) menyebutkan status gizi anak di Indonesia – termasuk usia sekolah, cukup mengkhawatirkan. Secara nasional prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 % (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek), dan prevalensi pendek pada remaja umur 13-15 tahun adalah 35,1 % (13,8% sangat pendek dan 21,3% pendek). Industri pangan dan juga jasa boga memiliki peranan penting dalam mengatasi hal tersebut. Salah satunya dengan menyediakan produk yang aman, bermutu, dan bergizi untuk anak-anak sekolah Referensi [BPOM]. Badan Pengawas Obat dan Makanan. 2012. Aksi Nasional Gerakan Menuju Pangan Jajanan Anak Sekolah yang Aman, Bermutu, dan Bergizi. Laporan Kemajuan Semester I tahun 2012. [Kemenkes]. Kementerian Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. [USDA]. United States Department of Agriculture. 2015. Healthier School Day. Diunduh di http://www.fns.usda. gov/healthierschoolday/tools-schoolsfocusing-smart-snacks pada 7 Mei 2015 World Health Organization. (2009). Early child development. Diunduh dari http://www. who.int/mediacentre/factsheets/fs332/ en/ MISTER MUTU Magazine| 7 Tips Keamanan Pangan 1. Listeria monocytogenes Listeria monocytogenes dapat: • mencemari pangan segar seperti sayuran mentah, buah segar, daging mentah, unggas mentah, ikan mentah, susu murni, dan lain sebagainya. Oleh Halim Nababan Direktur Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan – Badan POM • menyebabkan keguguran pada wanita hamil dan meningitis (radang selaput otak) pada bayi yang baru lahir serta immunocompromised (gangguan pada sistem kekebalan tubuh) pada orang dewasa. Tips untuk meminimalkan risiko: Cuci buah dan sayuran yang dikonsumsi langsung dengan air matang. Jika bahan pangan mentah bersumber dari hewani seperti daging, unggas dan hasil laut lakukan pemasakan sampai benar-benar matang (suhu internal pemasakan mencapai 70-850C). 2. Staphyloccocus aureus 3. Salmonella sp Staphyloccocus aureus merupakan: *Salmonella sp dapat mencemari telur, daging, ikan, susu, es krim, kelapa kering, salad kentang, permen cokelat dan ditemukan pada air yang terkontaminasi dengan kotoran manusia yang terinfeksi. • bakteri indikator keamanan pada susu dan produk susu, seperti susu pasteurisasi, yoghurt, unggas, ikan, kerang, daging dan produk daging, telur dan produk telur, sayuran, dan pangan matang. • menimbulkan gejala penyakit seperti mual, muntah, kejang perut, dan diare. • mati dengan pemasakan sempurna (70oC). • umumnya hidup di kulit manusia dan hewan. Tips untuk meminimalkan risiko: Hindari kontak langsung dengan pangan matang. Gunakan alat seperti sendok, penjepit dan garpu apabila mengambil pangan matang. 8 | MISTER MUTU Magazine *Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba patogen ini adalah diare berair, sembelit, demam, sakit perut, pusing, mual, lesu. 4. Virus Hepatitis A • Virus Hepatitis A dapat mecemari pangan yang kurang matang, menular melalui makanan dan minuman yang tercemar VHA atau melalui tinja. • Personal hygiene yang buruk merupakan faktor utama penyebaran virus ini. • Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba ini antara lain muntah, diare, kulit dan mata kuning (jaundice), demam, dan sakit perut. • Virus ini menyebabkan radang pada lambung dan gangguan kesehatan, terutama pada hati dan ginjal. Tips untuk mengurangi risiko: Lakukan praktek keamanan pangan yang baik. Masak pangan dengan suhu > 70oC. Simpan bahan pangan pada suhu < 4oC. 5. Bacillus cereus • Bacillus cereus dapat mencemari pangan yang tersisa seperti nasi goreng. • Penyebaran bakteri ini terutama karena terjadi penyebaran spora dalam jumlah besar pada pangan yang telah dimasak. Spora akan bergerminasi (tumbuh) bila proses pendinginannya berlangsung dengan lambat. • Gejala awal yang ditimbulkan oleh mikroba ini adalah mual dan muntah. Pada kasus enterotoksin terjadi sakit perut, diare berair, dan kram perut 4-16 jam setelah mengonsumsi pangan yang terkontaminasi. 6 . Campylobacter jejuni Campylobacter jejuni dapat mencemari daging unggas khususnya ayam. • Data menunjukkan 98% bakteri Campylobacter jejuni ditemukan pada karkas ayam. • Gejala yang ditimbulkan oleh mikroba patogen ini adalah demam, sakit perut, mual, sakit kepala, sakit pada otot, dan diare yang mungkin berair atau lengket dan dapat mengandung darah. Tips untuk meminimalkan risiko: Simpan bahan pangan hewani pada suhu di bawah 5oC. Untuk pemanasan kembali hanya boleh dilakukan satu kali sampai suhu 85oC • Sakit akibat mikroba ini akan berlangsung selama 12-24 jam hingga beberapa hari, tetapi jarang berakibat fatal. Tips untuk meminimalkan risiko: Segera konsumsi pangan matang dan jika ada sisa simpan pangan dalam kondisi panas (di atas 60°C) atau dingin (di bawah 5°C). Jika hendak dikonsumsi kembali panaskan ulang pangan pada suhu internal di atas 74°C MISTER MUTU Magazine | 9 Nata de Coco, Lezat & Menyehatkan Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang khas, membuat nata de coco memberikan sensasi tersendiri ketika dikonsumsi. Nata de coco dapat diaplikasikan dalam berbagai hidangan, mulai dari minuman hingga aneka masakan. M enikmati nata de coco dalam minuman, tentu memberikan kesegaran bagi para penikmatnya. Begitupun ketika dicampurkan ke dalam masakan, kehadiran nata de coco menghadirkan sensasi yang kelezatan yang luar biasa. Nata de coco terbuat dari bahan baku kelapa, yang secara alami memiliki banyak manfaat. Dalam Kategori Pangan (2006), nata de coco didefinisikan sebagai produk 10 | MISTER MUTU Magazine lembaran putih hasil fermentasi air kelapa dengan bakteri Acetobacter xylinum. Sebelum dilakukan fermentasi, air kelapa diberi tambahan gula dan bahan-bahan lain. Produk ini masih harus dicuci dan diolah untuk menjadi produk siap konsumsi. Nata de coco utuh dapat dikemas dengan atau tanpa medium. Selain terbuat dari air kelapa, nata de coco juga bisa diolah dari santan. Bahkan santan diklaim dapat menghasilkan nata de coco dengan kualitas lebih baik. Bahan baku santan dapat menghasilkan nata de coco dengan tekstur yang lebih kenyal dan warna lebih putih, serta transparan. Selain itu, santan juga lebih kaya akan protein, sehingga tidak membutuhkan sumber N (nitrogen) untuk mendukung pertumbuhan Acetobacter xylinum. Manfaat nata de coco bagi kesehatan Nata de coco memiliki berbagai macam keunggulan gizi. Salah satu yang paling menonjol adalah serat pangan. Serat pangan adalah komponen karbohidrat yang tidak dapat didegradasi oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia. Pada awalnya, banyak orang yang mengabaikan keberadaan komponen tersebut. Namun penelitian terkini justru menyebutkan, bahwa konsumsi yang rendah serat pangan meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit degeneratif, seperti stroke, jantung koroner, diabetes millitus, dan lainnya. Berdasarkan kelarutannya, serat pangan dibagi dalam dua golongan, yakni serat larut air dan serat tidak larut air. Masing-masing jenis serat tersebut memiliki fungsi dan manfaat masing-masing. Sesuai dengan sifatnya dalam membentuk gel, serat larut air dapat menurunkan kecepatan penyerapan sumber energi, sehingga asupan kalorinya menjadi lebih kecil; memberikan rasa kenyang yang lebih lama, sehingga dapat mengendalikan kenaikan gula darah; menurunkan risiko terjadinya diabetes, karena kenaikan gula darah secara drastis dapat dicegah; menurunkan kolesterol dengan cara mengikat asam empedu; dan lainnya. Sementara itu serat tidak larut memiliki kemampuan menyerap air serta meningkatkan tekstur dan volume feses. Hal ini penting, terutama untuk mencegah terjadinya konstipasi atau susah buang air besar. Kejadian konstipasi dapat memicu munculnya kanker kolon. Serat tidak larut juga memperpendek waktu transit komponen makanan di saluran pencernaan, sehingga penyerapan kalori juga menjadi lebih sedikit. Di dalam nata de coco terkandung serat pangan, baik yang larut air maupun tidak larut air. Komponen serat dalam nata de coco berasal dari selulosa bakteri Acetobacter xylinum. Dengan komposisi yang demikian, nata de coco dapat menjadi solusi sumber serat bagi konsumen Indonesia. Apalagi data yang ada menunjukkan, bahwa konsumsi serat pangan masyarakat Indonesia masih cukup rendah. Kontroversi keamanan nata de coco Para penikmat nata de coco dibuat resah dewasa ini. Beberapa pemberitaan media menyebutkan sejumlah penemuan adanya produsen nata de coco yang menggunakan ZA dan urea dalam proses produksinya menimbulkan kekhawatiran akan keamanan produk tersebut. Terkait hal ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) memberikan sejumlah penjelasan bahwa untuk mendukung pertumbuhan Acetobacter xylinum, dibutuhkan kondisi optimum berupa pH, suhu, dan asupan nutrisi yang sesuai. Salah satu nutrisi yang berperan penting dalam pertumbuhan Acetobacter xylinum adalah nitrogen. Amonium sulfat atau disebut juga ZA (Zwavelzure Amoniak) dengan rumus kimia (NH4)2S04 dan Urea dengan rumus kimia CH4N2O merupakan sumber nitrogen yang baik untuk pertumbuhan Acetobacter xylinum. Amonium sulfat atau ZA dan Urea berfungsi sebagai bahan penolong (processing aids) golongan nutrisi untuk mikroba (microbial nutrients atau microbial adjusts). Dalam rangka keamanan pangan, ZA dan Urea yang digunakan adalah jenis food grade (tara pangan/ khusus untuk pangan), karena jika menggunakan yang nonfood grade dikhawatirkan ada potensi cemaran logam berat. Faktor keamanan pangan lain yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan nata de coco adalah penerapan praktek cara produksi pangan olahan yang baik. Jadi berdasarkan penjelasan tersebut, konsumen tidak perlu khawatir untuk menikmati manfaat dan kelezatan nata de coco. Hanya konsumen perlu cerdas memilih nata de coco, salah satunya dengan membaca label. Pilih produk nata de coco dengan nomor registrasi yang jelas dari Badan POM RI. Jika masih khawatir dengan penggunaan ZA dan urea, konsumen bisa memilih nata de coco yang tidak menggunakan kedua processing aids tersebut. Nata de coco yang diolah dengan santan tidak memerlukan ZA dan urea. Oleh karena itu, baca label ketika membeli MISTER MUTU Magazine | 11 10 Fakta Tentang Nata de coco 4 1 Nata Berarti Terapung-Apung Nata berasal dari bahasa Spanyol yang diterjemahkan ke bahasa latin sebagai natare, yang artinya terapung-apung. 2 Dibuat Dari Sari Buah Nanas Pada awalnya, nata dibuat menggunakan sari buah nanas sebagai bahan baku, yang produknya disebut sebagai nata de pina. 3 Beralih Ke Air Kelapa Mengingat bahan baku sari nanas yang bersifat musiman, maka kemudian dicari alternatif bahan baku lain. Pilihan kemudian jatuh pada air kelapa. 12 | MISTER MUTU Magazine Kandungan Gizi Santan Lebih Baik Perkembangan terakhir ternyata menunjukkan, bahwa produksi nata de coco dengan menggunakan bahan baku santan menghasilkan produk dengan sifat yang lebih baik, termasuk dari segi tekstur, warna, penampakan, dan lainlain. 5 Hasil Kerja Mikroba Nata de coco berasal dari fermentasi air kelapa atau santan oleh mikroba Acetobacter xylinum yang mengubah gula/santan menjadi serat-serat selulosa. Semakin lama, serat-serat tersebut menjadi lebih tebal membentuk massa berwarna putih, padat, dan kenyal. 6 7 Sumber Serat pangan Selulosa pada nata de coco dapat menjadi sumber serat pangan (dietary fiber) yang penting untuk mendukung kesehatan manusia. Selain kaya akan serat, nata de coco yang dihidangkan dengan sirup juga mengandung kalsium, zat besi, fosfor, dan Vitamin B12. Kandungan gizinya tergantung formula yang digunakan. 8 Awal Diperkenalkan Diindonesia Nata de coco mulai dikembangkan di Indonesia pada tahun 1973 dan diperkenalkan pada 1975. Produk ini semakin populer pada 1981 hingga kini. 9 Mutu Nata Mutu nata yang baik ditandai dengan warnanya yang putih bersih, transparan, struktur kuat, tidak mudah hancur, tidak lengket, tidak berbau asam, serta tidak mengandung kotoran. 10 Komoditas Ekpor Nata de coco kini menjadi komoditas ekspor ke beberapa pasar mancanegara seperti Jepang, negara-negara Eropa, dan Amerika Serikat KONSISTEN MENJAGA MUTU & KEAMANAN PANGAN Keamanan pangan kembali menjadi isu yang hangat dalam beberapa waktu terakhir. Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan terjadinya beberapa penyakit (foodborne disease), yang dapat menimbulkan kerugian, baik bagi kesehatan maupun ekonomi. K eamanan Jajanan anak sekolah merupakan salah satu pangan yang saat ini menjadi perhatian Badan POM RI. Dari penelitian yang ada, diperoleh fakta bahwa masih banyak masalah-masalah keamanan terkait pangan jajanan anak sekolah (PJAS), seperti penggunaan BTP yang melebihi ambang batas, bahan kimia berbahaya, hingga cemaran mikroba patogen. Anak merupakan aset bangsa dan keluarga yang memiliki masa depan panjang. Oleh sebab itu, orang tua perlu menjaga anak dari mengonsumsi pangan berbahaya. Orang tua harus mampu memilih pangan yang aman dan bermutu bagi keluarga. Salah satu cara yang paling mudah dilakukan adalah membeli produk dengan nomor registrasi dari Badan PM RI, baik berupa nomor MD (untuk merek dalam negeri) dan nomor ML (untuk produk impor). Produk-produk yang telah mendapatkan nomor registrasi pasti telah melalui evaluasi yang panjang dari Badan POM RI, terutama terkait keamanan pangannya. PT Niramas Utama adalah salah satu produsen pangan nasional yang telah meregistrasikan produknya ke Badan POM RI. Selain untuk pasar nasional, Niramas juga telah berhasil menembus pasar ekspor dunia, seperi Filpina, Jepang, dan lainnya. Berdiri sejak 1990, Niramas konsisten untuk menjaga keamanan dan mutu produknya. Perusahaan ini menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan, seperti GMP (Good Manufacturing Practices) dan juga HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). Selain keamanan, Niramas juga memperhatikan mutu gizi produk yang dihasilkannya. Oleh sebab itu, dari berbagai merek yang diproduksinya, Niramas selalu memilih produk yang memberi manfaat bagi kesehatan (Tabel 1). Berikut adalah beberapa produk Niramas dan manfaatnya bagi kesehatan: Jelly Jelly yang diproduksi oleh Niramas dengan merek INACO terbuat dari konyaku. Karbohidrat jenis ini mengandung serat larut yang cukup baik, sehingga dapat mendukung kesehatan saluran cerna. Niramas merekomendasikan setidaknya untuk mengonsumsi 5 buah jelly konyaku setiap harinya, agar mendapatkan manfaat optimal bagi kesehatan pencernaan. Nata de coco Nata de coco INACO terbuat dari santan (bukan air kelapa) dan tidak menggunakan ZA ataupun urea. Nata de coco INACO berbentuk padat, berwarna putih, transparan, berasa manis, dan bertekstur kenyal. Nata de coco banyak digunakan sebagai dessert. Namun demikian, kini banyak masakan yang mulai MISTER MUTU Magazine | 13 Tabel 1. Komponen fungsional yang terdapat pada produk INACO Bahan Jelly konyaku dan pudding Nata de coco Selasih Aloe vera Kandungan gizi Serat pangan Serat pangan Vitamin K Vitamin A, B, C, E, kalsium, magnesium, potasium, dll menggunakan nata de coco sebagai ingridiennya. Niramas juga menyediakan nata de coco yang dicampur dengan selasih. Biji selasih kaya akan vitamin K, yang penting untuk membantu proses pembekuan darah. Pudding Pudding INACO konyaku memiliki rasa yang lezat dan nikmat. Dalam proses pembuatannya, Niramas menggunakan gula asli dengan tambahan jus buah. Tidak aneh, jika banyak konsumen yang sangat menyukai pudding INACO. Aloe vera Salah satu produk unggulan lain dari INACO adalah Aloe vera atau lidah buaya. Tanaman ini memiliki sejumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, seperti Vitamin A, B kompleks, C, dan E; serta mineral, antara lain kalsium, magnesium, potasium, dan lainnya. Selain itu, Aloe vera juga mengandung sejumlah antioksidan yang penting untuk menetralkan radikal bebas. Sebab radikal bebas yang berlebihan bisa memicu sejumlah penyakit seperti kanker dan penuaan dini 14 | MISTER MUTU Magazine Es Buah Serut Nata de coco Review resep M elon merupakan buah yang kaya gizi. Buah berasa manis ini mengandung jumlah vitamin A, C, dan sejumlah mineral dalam jumlah yang signifikan. Selain itu, melon juga mengandung serat larut dan tidak larut yang penting bagi kesehatan. Kombinasinya dengan nata de coco semakin menambah manfaat dan kesegaran minuman ini. Bahan: Cara Membuatnya: • 1. Serut memanjang melon hijau dan orange dan sisihkan 2. Tata melon serut ke dalam gelas 3. Masukan nata de coco selasih beserta airnya 4. Sajikan dengan es untuk lebih segar. • • 200 g melon hijau serut memanjang 200 g melon orange serut memanjang 50 g nata de coco selasih INACO Kolak Labu Kuning Review resep L abu kuning dan ubi kuning adalah sumber karotenoid yang memiliki peranan penting bagi kesehatan. Selain itu, keduanya juga mengandung karbohidrat. Perpaduannya dengan nata de coco menjadikan hidangan ini lebih kaya manfaat. Bahan: Cara Membuat: • 1. Rebus air, gula aren, daun pandan, jahe, garam dan saring 2. Siapkan candil : aduk merata ubi kuning, garam dan tapioka, 3. bentuk bulat - bulat dan masukan labu kuning dan nangka 4. Hidangkan dengan biji mutiara, labu kuning dan nata de coco 5. Siram dengan santan. • • • • • • • • • • • • 250 g labu kuning (dikupas dan di iris sedang) 200 g ubi kuning di kukus 50 g biji mutiara (matang) 50 g biji mutiara (matang) 100 g nata de coco 100 ml santan 120 g gula aren 2 lbr daun pandan 2 ruas jahe 50 g nangka 50 g tapioka 1/4 sendok teh garam 400 l Air Kacang Hijau Soya Drink Review resep R esep ini memadukan bahan yang memiliki berbagai jenis komponen fungsional. Kacang hijau merupakan sumber protein nabati yang cukup baik. Sedangkan kedelai, selain mengandung protein, juga menjadi sumber isoflavon yang penting dalam menunjang kesehatan. Belum lagi tambahan nata de coco yang kaya akan serat. Perpaduan bahan-bahan tersebut menghasilkan hidangan yang lezat dan menyehatkan. Bahan: • 500 ml susu kedelai • 50 g jahe (dibakar dan di geprek) • 200 g gula aren • 2 lembar daun pandan Bahan Isi: • 250 g kacang hijau • 2 sendok makan nangka matang (iris halus) • Sd makan nangka matang (iris halus) • 150 g nata de coco coco pandan • 150 g nata de coco coco pandan Cara Membuat: 1. Rebus kacang hijau jangan terlalu masak 2. Rebus susu kedelai jahe , gula aren dan daun pandan 3. Tata di mangkuk bahan isi (kacang hijau, nangka dan nata de coco coco pandan 4. Siram dengan susu kedelai hangat. MISTER MUTU Magazine | 15