BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Belajar

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan termasuk unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Menurut Syah (2006), belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud
ditandai oleh adanya perubahan-perubahan perilaku yang bersifat positif yang
berorientasi pada aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Sebagai suatu proses, faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar seperti lingkungan, sarana dan fasilitas pendidikan, kondisi fisiologis dan
psikologis merupakan hal- hal yang diproses, sedangkan hasil dari pemrosesan
adalah prestasi belajar (Purwanto, 2006). Pendekatan belajar (approach to
learning) dan strategi pembelajaran termasuk faktor-faktor yang juga menentukan
tingkat keberhasilan proses belajar.
Keberhasilan proses belajar didukung oleh kemampuan pengajar dalam
membangkitkan minat peserta didik (mahasiswa) dengan melakukan berbagai
strategi pembelajaran yang efektif. Beberapa strategi pembelajaran yang sering
digunakan dalam proses belajar mengajar termasuk di Fakultas Keperawatan USU
adalah metode ceramah yaitu metode yang dilakukan dengan menyampaikan
Universitas Sumatera Utara
pesan dan informasi secara satu arah lewat suara (lisan). Selain ceramah, metode
lain yang sering digunakan adalah diskusi. Diskusi merupakan suatu strategi
pembelajaran yang menciptakan interaksi dan komunikasi dua arah atau lebih
yang melibatkan dosen dan mahasiswa. Serta praktikum yang merupakan metode
pembelajaran dalam bentuk simulasi dan demonstrasi untuk mempraktikkan
keterampilan yang terlebih dahulu didemonstrasikan oleh dosen (Zaini, 2002).
Strategi belajar yang menarik minat mahasiswa secara tidak langsung akan
berpengaruh pada proses belajar. Selama mahasiswa mempunyai inisiatif sendiri
dalam belajar, maka ia akan menunjukkan minat yang tinggi untuk belajar
sehingga akan menghasilkan ketekunan dan ketertarikan dalam belajar. Hal
tersebut juga akan mengarahkan mahasiswa untuk menentukan sendiri tipe belajar
yang di sukainya (Crow, 1984).
Tipe belajar adalah karakteristik dan preferensi atau pilihan individu untuk
mengumpulkan
informasi,
menafsirkan,
mengorganisasi,
merespon,
dan
memikirkan informasi yang diterima (Zaini, 2002). Dalam kegiatan belajar,
mahasiswa sangat perlu dibantu dan diarahkan untuk mengenali tipe belajar yang
sesuai dengan dirinya sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif.
Menurut Deporter (2003), terdapat 3 tipe dalam belajar yaitu tipe visual, auditori
dan kinestetik. Tipe visual belajar melalui apa yang mereka lihat, tipe auditori
belajar dengan cara mendengar dan tipe kinestetik belajar dengan gerak, bekerja
dan menyentuh. Meskipun sebagian besar orang memiliki potensi untuk
memberdayakan ketiga tipe belajar tersebut, hampir setiap orang memilki
Universitas Sumatera Utara
kecenderungan utama terhadap salah satu tipe belajar yang berperan sebagai filter
dalam pembelajaran (Blander dan Grinder , 1981 dalam Zaini, 2002).
Beberapa riset dalam
literatur
pendidikan
menyatakan bahwa
menggunakan strategi visual dalam pengajaran akan meningkatkan derajat
pemahaman pelajaran (Stokes, 2002). Berdasarkan hasil penelitian Panggabean
(2009) terhadap 123 orang mahasiswa program reguler Fakultas Keperawatan
USU menunjukkan bahwa 83 orang responden memiliki prestasi belajar yang
sangat memuaskan memiliki kecenderungan tipe belajar visual (72,5%) dan
auditori (65,7%). Selain itu, penelitian sebelumnya yang terkait dengan hal ini
juga telah dilakukan oleh Dryden & Voss (2000) dalam Tim Peneliti Balitbang
Diknas (2008) yang mengatakan bahwa kita belajar 10% dari yang kita baca, 20%
dari yang kita dengar, 30% dari yang kita lihat, 50% dari yang kita lihat dan
dengar, 70% dari yang kita ucapkan, dan 90% dari yang kita ucapkan dan
kerjakan.
Data yang diperoleh peneliti dari bagian pendidikan Fakultas Keperawatan
USU pada akhir semester ganjil 2008/2009 persentase mahasiswa program
ekstensi yang lulus tepat waktu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
mahasiswa program regular, begitupula dengan Indeks Prestasi Kumulatif.
Mahasiswa program reguler yang memperoleh IPK >2,75 yaitu sekitar 80-97%,
sedangkan pada mahasiswa program ekstensi yaitu sekitar 49-86% (Bagian
Pendidikan Fakultas Keperawatan USU, 2009). Dari data tersebut terlihat bahwa
prestasi belajar mahasiswa FKep USU program ekstensi belum optimal bila
dibandingkan dengan mahasiswa program regular meskipun strategi pembelajaran
Universitas Sumatera Utara
yang digunakan di Fakultas Keperawatan USU sama untuk setiap program
pendidikan.
Berdasarkan paparan diatas, terdapat asumsi bahwa ada perbedaan hasil
belajar dengan cara seseorang melibatkan indra/anggota tubuh ketika belajar
sehingga peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Hubungan
Tipe Belajar dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Program Ekstensi Fakultas
Keperawatan USU. Peneliti memilih Fakultas Keperawatan USU program
ekstensi disebabkan di Fakultas ini belum pernah dilakukan penelitian
sebelumnya terkait dengan hubungan tipe belajar dengan prestasi belajar.
2. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimana
tipe
belajar
mahasiswa
program
ekstensi
Fakultas
Keperawatan USU ?
2. Bagaimana
prestasi
belajar mahasiswa program ekstensi Fakultas
Keperawatan USU ?
3. Adakah hubungan tipe belajar dengan prestasi belajar mahasiswa program
ekstensi Fakultas Keperawatan USU ?
3. Hipotesa
Terdapat hubungan antara tipe belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Hipotesa ditarik berdasarkan hipotesa alternatif (Ha) yang menyatakan terdapat
hubungan antar variabel (Nursalam, 2002).
Universitas Sumatera Utara
4. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi tipe belajar mahasiswa program ekstensi Fakultas
Keperawatan USU
2. Mengidentifikasi prestasi belajar mahasiswa program ekstensi Fakultas
Keperawatan USU melalui Indeks Prestasi Kumulatif
3. Mengidentifikasi hubungan tipe belajar dengan prestasi belajar mahasiswa
program ekstensi Fakultas Keperawatan USU.
5. Manfaat Penelitian
5.1 Mahasiswa Keperawatan
Hasil penelitian ini memberikan informasi kepada mahasiswa tentang
hubungan tipe belajar dengan prestasi belajar mahasiswa sehingga mahasiswa
dapat menetukan dan memahami tipe belajar yang dominan pada dirinya sehingga
mahasiswa dapat mengoptimalkan prestasi belajarnya.
5.2 Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber dan bahan masukan bagi
pengembangan pendidikan keperawatan khususnya Fakultas Keperawatan USU
dalam memilih metode, strategi dan media pembelajaran yang disesuaikan dengan
tipe belajar peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
efektif.
Universitas Sumatera Utara
5.3 Penelitian Keperawatan
Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan
dan informasi baru bagi
penelitian lanjutan dimasa yang akan datang tentang hubungan tipe belajar dengan
prestasi belajar mahasiswa dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi
khususnya Ilmu Keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
Download