4. Sistem Sirkulasi Darah S istem sirkulasi darah adalah suatu sistem tertutup yang mengatur dan mengalirkan darah di dalam tubuh. Dikatakan tertutup karena pada keadaan normal tidak ada darah yang berada di luar wadah aliran darah. Wadah itu bisa berupa pembuluh nadi, pembuluh balik, kapiler atau rongga (= sinus) di organ tertentu. Sistem ini perlu dibedakan dengan sistem aliran getah bening yang merupakan aliran terbuka. Getah bening (= lymph)terdapat di sela-selasel di seluruh tubuh, lalu mengalir masuk ke dalam pembuluh getah bening. Di tempattemp at tertentu pembuluh getah bening ini bermuara pada kelenjar getah bening (= lymph node), dan setelah itu melanjutkan diri menuju muaranya masing-masing. Untuk seperempat tubuh bagian kanan atas cairan itu pada akhirnya memasuki pembuluh darah balik tanpa saluran khusus. Untuk tiga perempat bagian tubuh yang lain cairan lymph dialirkan melalui pembuluh khusus yang dinamakan ductus thoracicus yang juga berakhir pada pembuluh darah balik di sekitar ptmdak kin. Cairan lymph mengandtmg banyak sel darah putih limfosit dan monosit yang sebagian diproduksi di kelenjar getah bening yang dilaluinya. Sistem aliran lymph ini, karena berhubtmgan langstmg dengan sel-seltubuh, dapat membawa serta sel-selyang tak diingini. Bakteri 52 yang menginfeksi kulit kaki, misalny~ dapat dialirkan sehingga menimbulkan infeksi di kelenjar getah bening di lipat paha (= lymphadenitis), dan melalui sistem ini pula dapat dialirkan sel kanker ke bagian tubuh lain. ltu sebabnya pada penderita kanker selalu dieari kemungkinan penjalaran sel ke kelenjar sekitarnya. Pada kasus lain parasit filaria dapat menyumbat pembuluh lymph sehingga menimbulkan penyakit elephantiasis atau 'kaki gajah'. Yang dimaksud dengan darah adalah plasma (= eairan darah) beserta butir-butir (a) eritrosit (= darah merah), (b) lekosit, limfosit, monosit (= darah putih), dan (e) trombosit. Serum adalah eairan yang didapat jika darah dibiarkan membeku, merupakan plasma yang telah kehilangan fibrinogen (= unsur pembeku darah). Serum juga merupakan bagian darah yang mengandung zat anti (= antibody) terhadap maeam-maeam raeun (= toxin) yang dikeluarkan bakteri atau virus. Oleh karena itu, imunisasi melalui suntikan biasanya dilakukan dengan penyuntikan suatu zat yang dinamakan 'antiserum'. Antiserum ini sebenarnya adalah serum yang diambil dari makhluk lain yang sengaja disuntikkan suatu bakteri atau virus sehingga memproduksi zat anti yang tersimpan di dalam sennnnya. Dengan kemajuan teknologi antiserum ini dapat diganti dengan materi lain melalui rekayasa genetik. Aliran darah bayi dalam kandungan berbeda dengan manusia yang sudah dilahirkan. Selama dalam kandungan ibu, sebagian darah bayi dialirkan melalui pembuluh nadi di tali ari (= umbilicus) menuju placenta. Di sana darah akan melepas sisa pembakaran melalui proses penyerapan oleh darah ibu dan mengambil oksigen serta makanan yang berasal dari darah ibu. Dari placenta darah dialirkan melalui pembuluh balik tali ari (= vena umbilicalis) ke hati untuk diolah, tetapi karena hati belum berfungsi dan kandungan makanan sudah selesai diolah oleh hati ibu, darah langsung dialirkan ke serambi kanan jantung. Sebagian darah dialirkan ke bilik kanan dan ke pam-pam, tetapi 53 -- sebagian besar dialirkan ke serambi kin melalui sebuah lubang. L~mr 'lim~~III~i~ II Mamm ~fflf tersebut dan pada keadaan normal akan segera menutup setelah bayi dilahirkan. Kegagalan menutup lubang ini merupakan salah satu kelainan 1antung bocor' pada anak-anak. Sebagian darah yang dialirkan ke pam-pam akan dialirkan ke pembuluh nadi utama yang mulaimenurun (=aortadescendens) melalui saluran bemama ductus Botalli karena pam-pam belum berfungsi. Saluran ini juga harus menutup setelah lahir dan kegagalannya merupakan kemungkinan lain dari penyebab jantung bocor. Masih ada beberapa kelainan akibat kegagalan pertumbuhan yang dapat menyebabkan gejala 1antung bocor', tetapi tidak dibicarakan di sini. Karena darah yang dialirkan lewat saluran ini berasal dari bilik kanan jantung, darah yang dialirkan ke tubuh itu sudah tercampur dengan sisa pembakaran tubuh yang akan diangkut ke placenta. Dengan demikian, darah paling bersih atau paling baik dialirkan terutama ke otak bayi dalam kandungan: Menurut penelitian, seorang ibu akan selalu diambil zat makanannya oleh bayi dalam kandungan yang hidup seperti parasit. Bayi bam akan kekurangan makan untuk tumbuh jika ibu sudah benar-benar sangat kekurangan makan. Dengan kata lain, dalam kesusahan pun seorang ibu selalu mengorbankan diri untuk kepentingan anak yang dikandungnya. Setelah dilahirkan, sistem sirkulasi darah mulai tertutup. Tentu saja proses penutupan lubang-Iubang yang disebut di atas tidak teIjadi lengkap dalam seketika, tetapi dalam waktu yang tidak terlalu lama juga. Kasus cacat bawaan jantung menurut statistik (Amerika, 1973)berkisar sekitar 6 kasus pada 1000kelahiran hidup dan 2% dari bayi yang meninggal sebelum dilahirkan. Jantung manusia terdapat di dalam rongga dada (= thorax), terbaring miring di atas sekat rongga badan (= diafragma) dalam 54 keadaan terbungkus oleh selaput yang dinamakan perikardium (=pericardium). Bagian jantung yang terbaring di atas diafragma adalah bilik kanan, sedangkan bilik kiri terdapat di bagian atasnya. Pembuluh balik dari perut (= inferior vena cava) segera bermuara pada serambi kanan setelah ia mencapai rongga dada bersama dengan pembuluh balik besar yang datang membawa darah dari kepala, leher, dan anggota gerak atas (= superior vena cava). Perikardium yang menutup jantung terdiri dari dua lapisan, yang dalam melekat pada otot jantung disebut pericardium viscerale dan yang luar pericardium parietale. Pericardium parietale mempunyai persarafan sadar sehingga pada keadaan terkena radang penderita akan merasa sakit di dada. Rasa nyeri ini biasanya bersnat menusuk dan tidak sama dengan nyeri dada akibat gangguan pembuluh koroner yang disertai sesak napas. Pada anak kecil, melalui foto rontgen dapat terlihat ukuran jantung mencapai separuh lebar dada atau sedikit lebih. Ukuran itu, dengan memperhatikan gejala atau keluhan penyakit, masih dapat dinilai normal. Akan tetapi, gambaran yang serupa Qebih dari setengah lebar dada) pada orang dewasa selalu dinilai tidak normal. Darah yang telah mencapai serambi kanan dialirkan ke bilik kanan (= right ventricle) melalui katup berdaun tiga (= tricusPidal valve). Bilik kanan jantung mempunyai dinding yang relatif lebih tipis dibanding bilik kiri karena darah yang dipompa dari sini lebih kecil tekanannya. Darah tersebut dipompa melewati katup lain yang juga berdaun tiga (= semi-lunar valve) ke pembuluh nadi pam (= pulmonal artery). Bilik kanan dan bilik kiri jantung dipisahkan oleh sekat (= interventricularseptum)yang terdiri dari bagian yang berbentuk membran dan bagian yang berupa otot Pada sekat ini dapat teIjadi kegagalan penyatuan kedua bagian itu sehingga meninggalkan cacat lahir berupa ventricular septal defect (= VSD). VSD ini relatif 55 kurang berbahaya, tetapi dengan peljalanan usia penderita dapat akibat adanya lubang itu bilik kanan harus memompa lebih kuat dari biasa. Setelah melalui beberapa tingkat percabangan, pembuluh darah pam itu menjadi arteriole dan kapiler. Pembuluh kapiler terletak menempel pada alveoluspam dan melakukan pertukaran gas. Gas C02 dikeluarkan ke pam-pam dan 02 diserap masuk ke dalam darah diikat dalam haemoglobin. Selanjutnya, darah dialirkan melalui pembuluh balik pam-pam ke serambi kiri (= left atrium). Jantung kiri menerima darah bersih yang rendah kadar C02' tetapi kaya 02 dan kaya bahan makanan dari pembuluh balik pam (=pulmonal vein)yang bermuara di serambi kin (=left atrium). Dari sana darah dialirkan melalui katup berdaun dua (= katup mitral) ke bilik kiri (= left ventricle). hri salah satu katup yang sering mengalami penebalan sehingga menimbulkan kebocoran atau sulit membuka pada penderita rematik jantung. Pada penderita ini bisa teljadi penebalan sehingga katup sukar bergerak. sempuma (= mitral stenosis atau mitral insufficiency). Kejadian itu pada katup tricuspidallebih sedikit Oleh bilik kiri darah dipompa keluar melalui pembuluh nadi utama (= aorta) melalui katup berdaun tiga (= semilunar aortic valve).Jantung memompa darah dengan frekuensi sesuai dengan denyut nadi. Segera setelah bilik kin memompa sehingga volumenya mengecil, teljadi proses relaksasi yang mengembalikan volume bilik itu ke ukuran semula. Pada proses terakhir inilah teljadi pemasukan darah dari serambi kiri yang seakan terse dot masuk bilik kiri. Bersamaan dengan itu, darah yang dipompa ke pembuluh nadi juga akan membalik karena kehilangan tenaga pendorong. Pada saat itu sebagian darah akan masuk ke pangkal a.coronariayang beljwnlah dua di pangkal aorta. 56 A.coronariaterdiri dari arteri sebelah kiri dan kanan, masingmasing dapat ditemukan di dekat bagian sekat pemisah bilik jantung kiri-kanan. Pembuluh kiri terletak di sebelah depan dan yang kanan di permukaan belakang dekat sekat rongga badan (= diafragma). Seperti arteri di otak dan berbeda dengan pembuluh nadi yang lain, a.coronaria adalah pembuluh darah yang setiap cabangnya tak mempunyai hubungan dengan cabang yang lain. Oleh karena itu, jika salah satu cabang tersumbat maka bagian yang diurusnya tidak akan menerima darah dari cabang lain. Sebagai akibatnya, penyumbatan pada salah satu cabang a.coronaria dapat menyebabkan matinya otot jantung yang diurusnya. Sebagai akibatnya, jantung akan rusak atau mengalami kebocoran karena bagian yang rusak pecah. Penderitanya akan meninggal dengan diagnosis yang sehari-hari dikenal sebagai 'mati karena serangan jantung' (= cardiac sudden death). Penyumbatan a.coronariaini dapat diperiksa dengan kateter yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah lewat a.femoralis (= pembuluh nadi paha) di pangkal paha. Pembuluh darah yang menyempit dan berisiko untuk tersumbat dapat dilebarkan dengan 'balooning' atau diganti dengan pembuluh darah lain yang diambil dari tubuh bagian lain (= transplantasi). Pada penderita dengan penyempitan yang sangat ringan sering didapatkan gejala yang dinamakan angina pectoris. Penderita merasa sakit dada dan sesak napas sesudah melakukan suatu olahraga atau lelah karena betjalan cukup jauh. Gejala ini dapat diatasi dengan tablet Cedocard atau obat lain yang sejenis yang diletakkan di bawah lidah, atau cukup dengan istirahat tanpa obat Proses pemompaan darah menghasilkan tekanan darah sistolik yang biasanya berkisar pada 100-120 mmHg; dan proses membaliknya darah dan menutupnya katup aorta menimbulkan gambaran tekanan diastolik yang biasanya berkisar antara 7057 80 nnnHg. Perlu diperhatikan bahwa tekanan ini tidak hams mudak D~~! ! I~~~i, I~' i ~~I ~.~! ;III!II 140 mmHg atau lebih dan diastolik 90 mmHg atau lebih sudah dianggap perlu mendapat pengobatan. Yang bersangkutan sudah mulai masukkategoripengidap penyakitdarah tinggi(=hypertenst). Pada pemeriksaan dengan stetoskop seorang dokter menilai bunyi jantung yang ditimbulkan oleh akibat pemompaan dan penutupan katup. Katup yang tidak menutup sempurna akan menimbulkan suara khas. Frekuensi pemompaan ditentukan oleh denyut jantung yang diatur oleh jantung sendiri. Pengaturan itu dilaksanakan melalui suatu nodus di dinding serambi kanan, sino-auricular atau SAnode, dan sebuah lagi antara serambi dan bilik di garis tengah, atrio-ventricularatau AV-node. Saraf yang mengatur jantung berasal dari batang otak. ltu sebabnya kerusakan batang otak dapat mematikan penderitanya karena menyebabkan kerusakan pusat jantung. Rangsangan diteruskanmelalui sarafvagus (=vagusnerve) yang berposisi di bagian sisi leher menuju dada. Saraf ini merangsang SA-node, lalu diteruskan melalui dinding serambi kirikanan menuju AV-node utuk selanjutnya diteruskan ke sistem listrik jantung pada 'bundle of His' dan sel-sel penerus listrik yang terdapat di sekat pemisah bilik kiri kanan. Setelah, itu seluruh otot jantung dipenuhi impuls listrik dan berkontraksi. Prinsip dasar aliran listrik ini dipergunakan sebagai prinsip pemeriksaan jantung dengan EKG (= elektrokardiografi). Memperhatikan posisi saraf vagus, seseorang hams berhatihati tidak sembarang memukulleher orang lain karena pemukulan itu dapat merangsang saraf itu dan akibatnya jantung akan berhenti mendadak (= cardiac arrest).Pada keadaan demikian, penderita mungkin bisa tertolong dengan menggunakan electroshockdengan voltase sekitar 200-400 volts. 58 Karena kemampuan SA-node dan AV-node untuk menghadirkan aliran listrik sendiri, kadang-kadang oleh ulah salah satu daripadanya teIjadi denyut jantung yang tidak nonnal. Pada keadaan nonnal denyut jantung berkisar pada 60-80 denyut per menit. Para olahragawan biasanya mempunyai denyut yang rendah, tetapi bila kurang dari 60 denyut per menit dianggap kurang nonnal (= bradycardia). Denyut nadi bisa menjadi cepat karena macam-macam sebab, tetapi jarang sekali ada penyebab yang bisa menurunkan denyut jantung. Ketegangan emosi, kelelahan, kurang tidur, dan sebab lain dapat mempercepat denyut nadi sehingga harus berhati-hati mengatakan denyut nadi yang cepat sebagai keadaan yang tidak nonnal. Frekuensi denyut jantung yang menetap melebihi 100 denyut per menit bias a dianggap tidak nonnal, dinamakan takikardia (= tachycardia). Kadang-kadang ditemukan jantung yang ritme kontraksi atau denyutnya tidak rata setiap saat. Yang bersangkutan kadangkadang merasa jantungnya secara periodik seperti berdegup kuat dan nonnal di waktu lain. Kelainan ini mungkin disebabkan gangguanyang teIjadipada SA-nodeatau AV-node (= extra-systole, arrhythmia); tetapi bisa juga disebabkan oleh minum kopi atau obat perangsang yang terlalu kuat. Obat asma bisa juga menimbulkan gejala ini.Jika gejala itu berlangsung terns dan sering, sebaiknya penderita memeriksakan dirinya dengan teliti. Kadang-kadang denyut atau kontraksi jantung hanya berbentuk getaran saja (=fibrilasz) yang tidak bisa mengalirkan darah dengan sempurna. Setelah mencapai aorta, darah akan dialirkan ke seluruh bagian tubuh. Yang paling banyak membutuhkan darah dalam waktu singkat adalah otak dan ginjal. Dalam satu menit sekitar 20%darah mengalir di masing-masing organ itu. Otak karena membutuhkan 59 --- oksigen dan ginjal karena berfungsi untuk membersihkan darah Istilah 'arteri' digunakan untuk pembuluh darah yang mengantar darah menjauhi jantung dan 'vena' untuk pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung. Istilah ini tidak mempunyai hubungan dengan kualitas dan komposisi darah. Darah yang mengalir akan mencapai usus. Usus halus yang menerima penyerapan makanan mempunyai panjang sekitar 46 meter dan seluruh bagian itu harns dialiri darah yang akan menerima zat makanan. Darah yang sudah terisi zat makanan selanjutnya dialirkan ke hati melalui vena porta (= portal vein) untuk diolah lebih lanjut. Bahan makanan berupa lemak diserap dan diteruskan ke pembuluh chyle yang berhubungan dengan darah setelah melalui thoracic duct. Selain venaporta yang menuju hati, ada lagi a.hepatica(= hepatic artery) yang mengurus kebutuhan hati. Di dalam jaringan hati darah dari kedua pembuluh bercampur di rongga yang ada (= sinusoid). Zat makanan mengalami metabolisme di hati, sebagian jenis obat juga akan dihancurkan atau diolah di hati. ltu sebabnya, obat yang salah atau makanan yang kurang sehat mudah merusak hati. Dari hati darah dialirkan kembali ke serambi kanan jantung dengan membawa serta zat makanan (antara lain glukosafgula untuk energi) dan obat yang telah lolos dari hati, melalui v.hepatica yang bermuara pada v.cava inferior. Sebagian darah dari aorta dialirkan ke limpa (= spleen)yang letaknya di perut bagian belakang di sudut kin bagian dalam. Di dalam limpa darah juga mengisi rongga sehingga jika organ ini pecah perdarahan sukar diatasi. Di dalam limpa diproduksi sel darah putih yang akan mengisi darah. Limpa terletak tersembunyi dan aman dari kemungkinan terkena pukulan, tetapi pada penderita penyakit malaria organ ini bisa membesar sehingga memenuhi rongga perut. 60 Karena posisinya, hati dan limpa bisa terluka jika seseorang terkena bantingan pegangan pintu yang keras atau disikut dengan keras ketika betjalan berdampingan. Di daerah pinggang darah dari aorta dialirkan melalui a.renalis ke ginjal kiri kanan, lalu di panggul bercabang menjadi dua a.iliaca externa yang masing-masing menuju tungkai kiri kanan. Selain itu, dari cabang kiri dan kanan akan dipercabangkan juga pembuluh darah yang mengurus organ di panggul, tennasuk organ atau alat reproduksi (a.testicularispada pria dan a.ovaricapada wanita). Darah dialirkan ke kepala lewat pembuluh darah yang terletak di lubang pada ruas tulang leher dan cabang lain di bagian pinggir leher bersama saraf vagus. Pada salah satu cabang yang akan mengurus otak didapatkan pelebaran yang mengandung reseptor yang memeriksa tekanan darah yang akan mengalir ke otak. Jika tekanan terlalu rendah sehingga aliran ke otak akan terganggu, akan diteruskan infonnasi ke batang otak sehingga saraf vagus akan menambah rangsangan ke jantung. Retleks yang serupa akan tetjadi pada saat bagian otak mengalami gangguan aliran darah pada penderita stroke. Sebagai akibatnya, tanpa memperhatikan penyebabnya pada penderita stroke biasanya ditemukan tekanan darah yang tinggi. T ekanan darah yang tinggi itu belum tentu merupakan penyebab serangan stroke pada penderita ini. Kadang-kadang gejala kelumpuhan separuh badan yang mirip stroke hanya berlangsung selama suatu periode yang singkat antara satu sampai tigajam. Setelah itu, penderita terlihat nonnal kembali tanpa menunjukkan gejala kelumpuhan. Kelainan ini dinamakan suatu 'transient ischaemicattack'( = TIA) atau gangguan kekurangan darah otak yang bersifat sementara akibat tetjadinya penyempitan (kontriksi) suatu cabang pembuluh darah di otak yang bersifat sementara pula. Pada orang yang bersangkutan serangan itu dapat terulang dengan selang waktu yang tidak dapat diramalkan, tetapi dapatjuga berlanjutdengan suatuseranganstrokeyangsebenarnya. 61 Sesudah makan, biasanya pembuluh darah di dalarn rongga Pada saat yang sarna, pembuluh darah di otak biasanya menerima lebih sedikit aliran darah. Sebagai akibat kekurangan darah itu seseorang akan merasa mengantuk sesudah makan besar. Darah dialirkan ke lengan melalui a.axillaris di ketiak dan pembuluh (= a.brachialis) yang terdapat di bagian dalarn lengan di bawah m.bicepsdan selanjutnya akan terdapat di sebelah otot itu ketika mencapai siku. Lokasi ini sering dipergunakan untuk penempatan stetoskop untuk mengukur tekanan darah. Lokasi lain untuk memeriksa tekanan darah adalah di pembuluh nadi (a.radialis) di atas tulang radius dekat ibujari. Tetapi, di tempat ini pengukuran hanya dilakukan dengan perabaan dan hanya dapat mengukur tekanan sistolik. Pengukuran dengan stetoskop di dekat siku dapat mengukur tekanan sistolik dan diastolik. Dari pembuluh nadi arteri darah dialirkan ke pembuluh kedl atau arteriol dan selanjutnya ke pembuluh kapiler. Pada suatu ketika tidak semua pembuluh kapiler tubuh berada dalarn keadaan terbuka, tetapi sebagian tertutup sesuai kebutuhan. Bila suatu bagian tubuh membutuhkan aliran kapiler maka di tempat itu kapiler akan membuka atau mengalami dilatasi. Pelebaran kapiler ini bersifat pasif dan diakibatkan oleh pelebaran arteriol yang mengurusnya. Arteriole mempunyai kemarnpuan melebar atau menutup secara aktif karena di dindingnya terdapat otot yang bekeIja untuk itu. Di dinding kapiler tidak ada otot seperti itu. Pada pembuluh kapiler darah mengalami kontak dengan jaringan sel tubuh dan melakukan pertukaran gas serta zat lain. Dari kapiler darah dialirkan ke venule dan vena. Darah yang dialirkan ke kepala, tubuh, tungkai, dan lengan selanjutnya akan dialirkan kembali ke arah jantung melalui pembuluh balik atau vena. Aliran ini bersifat pasif dengan me62 manfaatkan sisa dorongan darah dari arteri yang telah melewati kapiler ditambah daya 'isap' sebagai akibat perubahan volume rongga dada seirama dengan pemapasan. Aliran ini dapat dibantu oleh kontraksi otot sekeliling pembuluh vena yang bersangkutan. Sifat ini dipergunakan untuk mencegah teIjadinya penggumpalan darah pada seseorang yang duduk untuk waktu sangat lama seperti penumpang pesawat peIjalanan jauh. Untuk mengurangi risiko penggumpalan darah, para penumpang dianjurkan menggerakkan kaki dan tungkai sehingga membantu memompa darah. Untuk mencegah darah yang dialirkan dari tungkai mengalir balik akibat pengaruh gravitasi, sepanjang vena dapat ditemukan katup penahan di tempat-tempat tertentu. Gbr.4-1 Jantung dan bagian-bagiannya dilihat dari luar dan Gbr. 4-2 jantung terse but setelah dindingnya dibuka. Gbr.4-1 Gbr.4-2 63 Gambar 4-1 memperlihatkan jantung pada posisi yang sama - seDerti Dada maousia vaD. sedan. berdiri. Di ~11 jll~ ~~ I I I" WI I 111 lihat bilik kiri (= left ventricle,LV) yang dominan dan bilik kanan hanya terlihat sedikit terbaring di atas diafragma. Dari gambaran ini terlihat bahwa seseorang yang mengalami kerusakan bilik kanan akibat penyakit koroner akan menunjukkan gejala yang mirip dengan seseorang yang sakit lambung (gastritis) karena lambung terletak tepat di bawahnya. Perhatikan pula bahwa ada empat vena pulmonalis yang bermuara di serambi kiri dan hanya ada dua vena cava yang bermuara di serambi kanan (= right atrium, AD). A.pulmonalis (Gbr.42) ditunjuk pada lokasi katupnya yang berdaun tiga (= semilunar valve). Katup seperti ini juga terdapat pada pembuluh nadi utama atau aorta. Pada gambar terlihat dinding bilik kiri lebih tebal dari bilik kanan. Antara bilik kiri dengan serambi kiri terdapat katup mitral (= MY) berdaun dua; katup itu dihubungkan dengan dinding oleh serabut chordae tendinae dan mpaPillaris yang membantu mengatur gerakannya. Antara serambi kanan dan bilik kanan terdapat katup tricuspidal berdaun tiga. Gbr.4-3 Pembuluh darah arteri di tubuh manusia dan Gbr.44 Pembuluh darah arteri di tungkai Pembuluh nadi yang mengurus kepala dan otak adalah a.carotis communis bersama a.vertebralis (tidak terlihat pada gambar). A.carotis communis ini bercabang menjadi a.carotis interna yang masuk rongga otak dan mengurus aliran darah ke otak; a.carotis externa yang mengurus aliran darah untuk daerah wajah serta kepala bagian luar. Arteri yang mengurus lengan adalah a.axillaris yang selanjutnya berganti nama menjadi a.brachialis dan bercabang menjadi a.ulnaris, a.radialis, dan a.interossea communis (= common interosseus). Arteri untuk tungkai adalah lanjutan external iliac arteryyang men64 Femoral Med sup genicular Superior labial La! sup genicular Popliteal Lat inf genicular Med inf geni<:utar Internal thoracic Ascending aorta Intercostal . Thoracic aorta Hepatic Coeliac left gastric Spenic Suprarenal Sup mesenteric Renal TesticularJQvarica lumbal Inf mesenteric Common iliac Ant tibial Post tibial Peroneal Internal iliac Obturator Internal pudendal Femoral Medcircumflexfem lat circumflexfem Profunda femoris Pertorating branch Descending branch Gbr.4-3 Arcuate Dorsal metatarsal Gbr.4-4 jadi a.femoralis (=femoral art),lalu menjadi poplitealartyang selanjutnya bercabang menjadi anterior tibial dan posterior tibial artery. Pembuluh darah untuk dinding dada adalah dua belas pasang intercostal artery yang sebagian melanjutkan din untuk memberi darah pada dinding perut bagian depan. Pinggang atau perut bagian belakang mendapat darah dari aa.lumbales. 65 Gbr.4-5 Pembuluh darah bank (vena) di tubuh dan Gbr.4-6 Pembuluh bank di tun Femolll T emporalis Facialis Jugulariot. sup Jugularant. Popliteol Jugularext. Brachioceph.dex Subclavian Axillaris lesser saphenous Cephalic Sacralismed. lliacacom. lliacainto lliacaext. Ulnar Radial Gbr.4-5 Gbr.4-6 Pembuluh balik biasanya mempunyai nama yang sama dengan arterinya, kecuali beberapa vena tertentu. Di lengan ada pembuluh bank di bawah kulit yang terdiri dari cephalic vein dan basilic vein serta vena mediana cubiti. Di tungkai ada pembuluh darah serupa, yaitu greater saphenous vein dan lesser saphenous vein. Pembuluh ini penting untuk mengambil contoh darah dan untuk transfusi darah atau infus cairan. 68 Darah dari tubuh kiri dan kanan bagian atas akhimya bermuara pada brachiocephalicvein kiri dan kanan untuk selanjutnya diteruskan ke superiorvena cava.Untuk tubuh bagian bawah darah dialirkan balik ke jantung melalui inferior vena cava. 67