SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id KTT Asia Timur ke-7: Para Pemimpin Serukan Penguatan Arsitektur Kawasan Asia Timur Phnom Penh, 20 November 2012 – Para pemimpin negara anggota ASEAN, Australia, China, India, Jepang, Republik Korea Selatan, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Rusia hari ini (20/11) menghadiri pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur ke-7 di Phnom Penh, Kamboja. Menanggapi pertemuan tersebut, Menteri Perdagangan RI, Gita Wirjawan, mengatakan bahwa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dunia, kawasan Asia Timur perlu diperkuat arsitekturnya sehingga memiliki daya tahan kuat terhadap krisis. Salah satu yang harus didorong, menurut Mendag, adalah implementasi konkrit dari pengembangan konektivitas kawasan Asia Timur. “Pembahasan mengenai konektivitas ini juga menjadi agenda utama pada pertemuan KTT Asia Timur kali ini,” ungkap Mendag. Pada saat membuka KTT Asia Timur, Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, mengajak para pemimpin yang hadir untuk meningkatkan kerja sama di berbagai fora internasional, terutama dalam mencapai pembangunan yang merata baik di kawasan Asia Timur maupun global. Perdana Menteri Hun Sen juga menghimbau para peserta agar segera merealisasikan berbagai program kerja untuk menciptakan tatanan Asia Timur seperti yang diharapkan. Sementara itu, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, dalam intervensinya menggarisbawahi pentingnya mensinergikan KTT Asia Timur dengan rencana kerja APEC 2013 dimana Indonesia akan menjadi ketuanya. Dalam kesempatan ini, Presiden Yudhoyono juga menghimbau para pemimpin untuk memastikan implementasi hasil KTT Asia Timur ke-6, yaitu antara lain pelaksanaan Bali Principles, East Asia Summit (EAS) Declaration on Connectivity, dan Joint Paper on Disaster Rapid Respons. Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dalam intervensinya mengatakan bahwa KTT Asia Timur adalah forum atau wadah yang tepat bagi negara peserta untuk mengembangkan berbagai prakarsa dan kerja sama yang bermanfaat bagi kepentingan negara itu sendiri dan kepentingan kolektif kawasan. “Potensi ekonomi kawasan Asia Timur sangat besar. Total Produk Domestik Bruto (PDB) negara anggotanya yang berjumlah 18 negara saja sudah mewakili setengah PDB dunia. Pada tahun 2011, pangsa pasar perdagangan ASEAN dengan 8 negara mitra KTT Asia Timur mencapai 43%,” jelas Mendag. Total nilai perdagangan ASEAN dengan 8 negara mitra tahun 2011 tersebut tumbuh sebesar 20,7% atau sebesar USD 1 triliun. Ekspor ASEAN ke negara mitra tersebut tumbuh sebesar 23,3% dari USD 439,5 miliar pada 2010 hingga mencapai USD 541 miliar di tahun 2011. Meskipun nilai arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) dari 8 mitra EAS ke ASEAN menurun sebesar 6,7% dari USD 50,5 miliar pada tahun 2010 menjadi USD 46,9 miliar pada tahun 2011, namun Mendag meyakini bahwa potensi ekonomi kawasan ini tetap menjanjikan. “Indonesia harus dapat menjadi pemain utama dan mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari kawasan ini,” tegasnya. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Arlinda Imbang Jaya Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Djatmiko Bris Witjaksono Direktur Kerja Sama ASEAN Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021- 3858203 Email: [email protected]