- ISBN : 978-602-70313-2-6 PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAKE AND GIVE BERBASIS KONTEKSTUAL TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA PESERTA DIDIK MTS MA’ARIF NU 5 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Syariatul Mar’ah1, HRA Mulyani2, Ira Vahlia3 1 Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung 3 Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung 2 Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 Iringmulyo Kota Metro Telp./Fax. (0725) 42445-42454 E-mail: 1)[email protected],3)[email protected] Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep matematika antara peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran take and give berbasis kontekstual dengan yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil perhitungan uji-t kelas eksperimen menunjukkan (1) terdapat pengaruh model pembelajaran take and give berbasis kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika ditunjukkan dengan hasil analisis uji hipotesis yaitu uji kesamaan dua rata-rata dimana ๐กhitung = 2,720 dan ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 2,301 dengan taraf signifikan ๐ผ = 0,025 menyatakan bahwa H0 ditolak. (2) pemahaman konsep matematika yang mendapatkan model pembelajaran take and give berbasis kontekstual lebih tinggi daripada yang mendapatkan pembelajaran konvensional ditunjukkan dengan hasil analisis uji hipotesis yaitu diperoleh ๐กhitung = 2,720 dan ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 2,002 dengan taraf signifikan ๏ก = 0,05 menunjukkan ๐กhitung > ๐กtabel dan menyatakan bahwa H0 ditolak. Kunci: model pembelajaran take and give berbasis kontekstual, pemahaman konsep Abstract This research is is done with purpose to know the difference the understanding of mathematics concept among learners which gets the take and give based on contextual learning model with learners who get conventional learning. The result of the research shows that the result of calculation of t-test is: (1) there is influence of take and give based on contextual learning model toward the understanding of mathematics concept. It is proved by the result of hyphothesis test analysis, which is the test of two averages equality where ๐ก๐ก๐๐ ๐ก = 2,720 and ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 2,301 in the standard of significant ๐ผ = 0,025 stated that H0 is unacceptable. (2) the understanding of mathematics concept which gets the take and give based on contextual learning model higher than who get conventional learning It is proved by the result of hyphothesis test analysis which is ๐ก๐ก๐๐ ๐ก = 2,720 and ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 2,002 in the standard of significant ๏ก = 0,05 indicates ๐กโ๐๐ก๐ข๐๐ > ๐ก๐ก๐๐๐๐ and stated that H0 is unacceptable. Keywords: take and give based on contextual learning model, the understanding of concept 383 Seminar Nasional Pendidikan 2017 - ISBN : 978-602-70313-2-6 PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan 1. PENDAHULUAN Keberhasilan belajar peserta didik ditentukan oleh kemampuan peserta didik dalam penguasaan materi yang diajarkan oleh guru serta semangat peserta didik dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat diketahui dari hasil nilai MID semester ganjil berdasarkan indikator pemahaman konsep matematika sebagai berikut: Tabel 1. Pemahaman Konsep Matematika peserta didik kelas VIIA semester ganjil MTs Ma’arif NU 5 Sekampung tahun pelajaran 2016/2017. Jumlah No. Indikator Pemahaman Konsep Persentase peserta didik 1. Menyatakan ulang sebuah konsep 35,3% 12 2. Mengklasifikasikan objek menurut sifat20,6% 7 sifat tertentu sesuai dengan konsepnya 3. Memberikan contoh dan bukan contoh dari 11,8% 4 suatu konsep matematika 4. Mengaplikasikan konsep 8,8% 3 Data nilai MID yang diperoleh dari prasurvei yang telah dilakukan dengan melihat hasil belajar peserta didik menunjukkan bahwa peserta didik kurang dalam memahami konsep awal materi yang digunakan pada materi, peserta didik mengalami kesulitan dalam mengulang sebuah konsep pada soal cerita, kesulitan mengelompokkan jenis-jenis contoh dalam materi yang sesuai dengan ciri-cirinya, kesulitan dalam memberikan contoh yang sesuai dengan materi, dan peserta didik mengalami kesulitan menerapkan materi dalam kehidupan sehari-hari. Melihat permasalahan-permasalahan di atas, perlu adanya pemahaman konsep matematika peserta didik dalam menyelesaikan permasalahan pada materi yang sesuai dengan indikator-indikator pemahaman konsep, yang dijelaskan Utari (2012) [1] indikator pemahaman konsep, yaitu: a) menyatakan ulang sebuah konsep. b) mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. c) mengaplikasikan konsep. d) memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep matematika. Peneliti menggunakan Model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual dapat mengembangkan kemampuan pemahaman konsep peserta didik kelas VII MTs Ma’arif NU 5 Sekampung pada materi, dan dapat menumbuhkan semangat belajar dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi atau materi kepada pasangannya pada kartu yang berisi materi serta peserta didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran matematika. Rais (2015) menyimpulkan bahwa “model pembelajaran kooperatif take and give adalah salah satu model pembelajaran yang mengajak siswa untuk saling berbagi mengenai materi yang akan dan sedang disampaikan guru” [2]. Sanjaya (2008:255) menyatakan bahwa pembelajaran kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka [3]. Peserta didik dapat lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan dengan pembelajaran berbasis kontekstual, karena mengaitkan antara pengetahuan atau pengalaman peserta didik yang telah dimilikinya dengan materi yang disampaikan. Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka judul penelitian ini: “Pengaruh Model Pembelajaran Take And Give Berbasis Kontekstual Terhadap Pemahaman Konsep Matematika Peserta Didik Mts Ma’arif Nu 5 Sekampung Tahun Pelajaran 2016/2017”. 384 Seminar Nasional Pendidikan 2017 - ISBN : 978-602-70313-2-6 PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan 2. METODE Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu dengan bentuk desain posttest-Only Design.. Pada penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok pertama diberikan perlukan dan kelompok kedua tidak diberi perlakuan. Kelompok pertama adalah kelompok yang pembelajarannya menggunakan model Take and Give berbasis kontekstual yang sebagai kelas eksperimen. Kelompok kedua adalah kelompok yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional yang biasa dilakukan di MTs Ma’arif NU 5 Sekampung yang disebut kelas kontrol. Setelah kelompok tersebut diberikan perlakuan, langkah selanjutnya adalah memberikan tes akhir (posttest) kepada masing-masing kelompok, dan diambil rataratanya kemudian diambil sebagai pengukuran pemahaman konsep matematika. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, dan dari pengujian hipotesis tersebut kita dapat menarik kesimpulan. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Diperoleh data hasil tes pemahaman konsep matematika yaitu diadakan posttest untuk mengetahui bagaimana pemahaman konsep matematika peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil posttest diproleh data berikut: 1. Analisis dan pengujian hipotesis a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk melihat sampel yang diteliti berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan uji Liliefors untuk kedua sampel. Berikut adalah hasil rangkuman perhitungan uji normalitas pada kedua sampel: Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji Normalitas. ๐ณ๐ญ๐๐๐๐ฅ ๐ณ๐ก๐ข๐ญ๐ฎ๐ง๐ Kelompok N Kesimpulan ๏ก = 0,05 Populasi Kelas 34 0,124 0,152 berdistribusi Eksperimen normal Populasi Kelas 26 0,137 0,174 berdistribusi Kontrol normal Berdasarkan tabel di atas, bahwa hasil pengujian kelas eksperimen untuk n = 34 dan pada ๏ก = 0,05, diperoleh ๐ฟhitung < ๐ฟtabel atau 0,124 <0,152, maka H0 diterima yang artinya kelas eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian pada kelas kontrol untuk n = 26 dan pada ๏ก = 0,05, diperoleh ๐ฟhitung < ๐ฟtabel atau 0,137 <0,174, maka H0 diterima yang artinya kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan demikian uji normalitas pada kedua sampel terpenuhi. b. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan menggunakan uji Bartlett. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan data hasil tes pemahaman konsep untuk mengetahui kedua sampel kelas homogen atau tidak. Berikut adalah hasil perhitungan uji homogenitas pada kedua sampel: 385 Seminar Nasional Pendidikan 2017 - ISBN : 978-602-70313-2-6 PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan Tabel 3. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas. Varians ๐ฟ๐ก๐ข๐ญ๐ฎ๐ง๐ Kelompok N ๐ฟtable (๐๐ ) Kelas 34 212,0686 Eksperimen 2,0836 3,8415 Kelas 26 364,8385 Kontrol Kesimpulan kedua sampel kelas mempunyai varians yang homogen Berdasarkan hasil tes dan perhitungan homogenitas diketahui pada α = 0,05 diperoleh ๐hitung (2,0836) < ๐ tabel (3,8415) maka H0 diterima. Kesimpulannya untuk kedua populasi mempunyai varian yang homogen. d. Uji Hipotesis 1. Uji Hipotesis pertama Untuk menguji hipotesis yang pertama yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata dari kedua sampel yang digunakan. Uji ini bertujuan untuk menjawab pengaruh model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji hipotesis pertama pada kedua sampel: Tabel 4. Hasil Perhitungan Uji-t. Hipotesis ๐๐ก๐ข๐ญ๐ฎ๐ง๐ Dk ๐ป0 : ๐1 = ๐2 ๐ป1 โถ ๐1 ≠ ๐2 2. 58 2,720 ๐๐ญ๐๐๐๐ฅ Kesimpulan 2,002 H0 ditolak Berdasarkan perhitungan hasil uji-t, diperoleh nilai ๐กhitung sebesar 2,720 dan untuk nilai ๐กtabel diperoleh dari Tabel t dengan derajat kebebasan (dk)= 58 yaitu sebesar 2,002. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa ๐กtabel < ๐กhitung maka H0 ditolak artinya terdapat pengaruh model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik kelas VIIA (Eksperimen). Uji Hipotesis kedua Untuk menguji hipotesis yang kedua yaitu untuk mengetahui ada atau tidaknya perbandingan rata-rata dari kedua sampel yang digunakan. Uji ini bertujuan untuk menjawab mana yang lebih tinggi pemahaman konsep matematika yang mendapatkan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual dengan pembelajaran konvensional. Berikut ini adalah hasil perhitungan uji hipotesis kedua pada kedua sampel: Tabel 5. Hasil Perhitungan Uji-t. Hipotesis ๐๐ก๐ข๐ญ๐ฎ๐ง๐ Dk ๐ป0 : ๐1 = ๐2 ๐ป1 โถ ๐1 = ๐2 58 2,720 ๐๐ญ๐๐๐๐ฅ Kesimpulan 1,672 H0 ditolak 386 Seminar Nasional Pendidikan 2017 - ISBN : 978-602-70313-2-6 PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan Berdasarkan perhitungan hasil uji-t dengan ๏ก = 0,05 , diperoleh nilai ๐กhitung sebesar 2,720 dan ๐กtabel yaitu sebesar 2,002. Dari hasil tersebut diperoleh bahwa ๐กhitung > ๐กtabel . maka H0 ditolak artinya ratarata skor pemahaman konsep matematika peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor pemahaman konsep matematika peserta didik yang mendapatkan pembelajaran konvensional. Berdasarkan dua uji hipotesis yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian dengan teknik analisis data untuk uji hipotesis pertama uji t (dua pihak) yang menghasilkan ๐กhitung = 2,720 dan ๐ก 0,025,58 = 2,301. Berdasarkan kriteria pengujian pada tingkat signifikansi ๏ก = 0,025 diperoleh keputusan uji H0 ditolak. Hal ini berarti ada perbedaaan rara-rata skor pemahaman konsep matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual dengan rata-rata skor pemahaman konsep matematika peserta didik yang menggunakan pembelajaran konvensional. Perbedaan rata-rata skor pemahaman konsep matematika dapat dilihat dari hasil postest rata-rata nilai pemahaman konsep matematika kelas eksperimen 80,85 sedangkan rata-rata nilai pemahaman konsep matematika kelas kontrol sebesar 69,04, menunjukkan bahwa pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual memberikan pengaruh terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik di kelas VIIA karena memberikan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan pada peserta didik di kelas eksperimen sehingga pemahaman konsep matematika menjadi lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herlambang (2016) dengan judul keefektifan pembelajaran take and give berbasis karakter islami terhadap pemahaman konsep garis dan sudut pada siswa kelas VII [4]. 2. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh pemahaman konsep matematika dari kelas eksperimen dan kelas kontrol, menunjukkan bahwa pada taraf sifnifikan ๐ผ = 0,05 dengan dk = 58 diperoleh ๐กhitung = 2,720 dan ๐ก๐ก๐๐๐๐ = 2,002 sehingga t hitung > t tabel maka H0 ditolak artinya rata-rata pemahaman konsep matematika peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual lebih tinggi dari pemahaman konsep matematika peserta didik dengan model pembelajaran konvensional dikelas VII MTs Ma’arif NU 5 Sekampung Tahun Pelajaran 2016/2017. Sejalan dengan penelitian Kurniawan menyatakan bahwa penerapan metode take and give berbasis kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang sebelumnya rendah [5]. Hal ini dapat dilihat pada hasil posttest kelas VIIA (eksperimen) dan kelas VIIB (konrol), sebagai berikut: 387 Seminar Nasional Pendidikan 2017 - ISBN : 978-602-70313-2-6 PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan Indikator Pemahaman Konsep Matematika Mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya Menyatakan ulang sebuah konsep Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep matematika Mengaplikasikan suatu konsep Kelas Eksperimen Kelas Kontrol 79,4 % 56,5 % 32,3 % 25,7 % 58,8 % 15,4 % 74,2 % 46,2 % Hal tersebut menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematika peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual lebih tinggi daripada yang mendapatkan pembelajaran konvensional kelas VII MTs Ma’arif NU 5 Sekampung Tahun Pelajaran 2016/2017. 4. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Terdapat pengaruh model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual terhadap pemahaman konsep matematika peserta didik di kelas VII semester genap MTs Ma’arif NU 5 Sekampung Tahun Pelajaran 2016/2017. 2. Pemahaman konsep peserta didik yang mendapatkan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual lebih tinggi daripada yang mendapatkan pembelajaran konvensional kelas VII semester genap MTs Ma’arif NU 5 Sekampung Tahun Pelajaran 2016/2017. Saran Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Bagi pihak sekolah, model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual dapat dijadikan sebagai alternative dalam pembelajaran matematika di MTs Ma’arif NU 5 Sekampung dan dapat dilaksanakan secara bergantian dengan metode yang lainnya. 2. Bagi guru, diharapkan guru dapat terus menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menginovasi serta model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual ini dapat digunakan pada mata pelajaran matematika, karena dapat memaksimalkan pemahaman konsep matematika pada peserta didik melalui langkah-langkah yang sistematis. 3. Kepada peneliti lain dapat dijadikan acuan serta model yang digunakan dan diterapkan pada materi atau kelas yang berbeda. Selain itu, dapat mengembangkan model pembelajaran Take and Give berbasis kontekstual dengan model pembelajaran lain yang sesuai sehingga dapat memenuhi kebutuhan peserta didik. DAFTAR PUSTAKA [1] Utari, Vivi. 2012. Peningkatan kemampuan pemahaman konsep melalui pendekatan PMR dalam pokok bahasan prisma dan limas. Vol. 1 No.1 [2] Rais, Hidayati. 2015. Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Take And Give Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Mahasiswa Prodi Matematika STKIP YPM Bangko. Bangko: STKIP YPM Bangko 388 Seminar Nasional Pendidikan 2017 - ISBN : 978-602-70313-2-6 PROSIDINGSEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN Membangun Generasi Berpendidikan dan Religius Menuju Indonesia Berkemajuan [3] Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana [4] Herlambang, Muhamad Seiko Widia. 2016. Keefektifan Pembelajaran Take And Give Berbasis Karakter Islami Terhadap Pemahaman Konsep Garis Dan Sudut Pada Siswa Kelas VII. Pendidikan Matematika: Universitas Islam Sultan Agung. [5] Kurniawan, Adi. 2011. Penerapan metode take and give berbasis kontekstual terhadap peningkatan hasil belajar matematika pokok bahasan penjumlahan bilangan bulat pada siswa kelas VII sekolah dasar negeri 01 gaya dompo kecamatan karanganyar tahun pelajaran 2016/2017. Pendidkan Guru Sekolah Dasar: Universitas Muhammadiyah Surakarta. 389 Seminar Nasional Pendidikan 2017