ABSTRAK Banyak lansia mengalami kesedihan dan kesusahan setelah kehilangan pasangan, karena penyesuaian yang terlambat terhadap kehilangan tersebut. Keterlambatan tersebut dapat mengakibatkan depresi pada seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Gambaran tingkat depresi lansia yang kehilangan pasangan di Desa Dampaan Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik. Desain penelitian ini adalah deskriptif. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang kehilangan pasangan di Desa Dampaan Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik pada bulan Agustus 2014 sebesar 39 orang. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 35 responden diambil dengan cara simple random sampling. Variabel penelitian ini yaitu tingkat depresi lansia yang kehilangan pasangan. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Data dianalisis secara deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengahnya (31,5%) responden mengalami depresi ringan, hampir setengahnya (45,7%) mengalami depresi sedang dan sebagian kecil (22,8%) mengalami depresi berat setelah kehilangan pasangan. Simpulan penelitian hampir setengahnya dari lansia mengalami depresi sedang setelah kehilangan pasangan. Disarankan bagi petugas posyandu, Diharapkan pada saat posyandu, tidak hanya memeriksa kesehatan fisik tetapi juga kesehatan mentalnya dengan cara mengungkapkan perasaan setelah ditinggal pasanganya, lansia diberikan kegiatan kerohanian seperti siraman rohani dan kegiatan positif agar depresi lansia tidak semakin berat. Kata kunci : tingkat depresi, kehilangan pasangan vii