BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian

advertisement
8
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Teoretis
2.1.1Pengertian Bernyanyi
Reynaldi (2010:1) mengemukakan bahwa bernyanyi adalah mengeluarkan
suara bernada; berlagu (dng lirik atau tidak): bekerja sambil dapat mengurangi
kelelahan. Silaen (2010:6) mengemukakan bahwa pada umumnya, bernyanyi
dimengerti dan dipahami sebagai saat atau waktu berlangsung seorang penyanyi
membawakan dan menyanyikan karya musik vokal. Penyanyi menyampaikan
pesan syair bersama dengan ungkapan musik yang diciptakan seniman komponis.
Pengalaman estetis komponis diangkat kembali oleh penyanyi menjadi
pengalaman estetis bagi diri sendiri dan publik pendengarnya.
Ruswandi (2004:13) dalam Asti (2007:32) mengemukakan bahwa
bernyanyi bagi anak merupakan kegiatan yang menggunakan instrument suara
yang dapat menambah pembendaharaan kata serta wawasan mengenai hal-hal
yang belum ia ketahui. Sementara menurut Matondang (1996:129) mengatakan
bahwa ”bernyanyi adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan kegiatan ini
bisa menumbuhkan semangat untuk mau belajar”. Melalui bernyanyi akan
memotivasi anak untuk lebih senang mempelajari bahasa Gorontalo. Dengan
menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar
yang disampaikan.Melalui kegiatan ini, yakni bernyanyi anak senang sekali dan
sangat antusias mengikuti dari syair lagu tersebut.Lain
halnya Widia (2008:243)
9
menyatakan bahwa bernyanyi adalah aktivitas musikal yang pengekspresiannya
9
sangat pribadi karena menggunakan alat musik yang ada pada tubuh manusia serta
bersifat langsung dan juga bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistic.
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa bernyanyi adalah
suatu seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui nada dan
kata-kata. Dalam konteks ini bernyanti merupakan kegiatan mengeluarkan nadanada dan kata-kata yang mengandung nilai estetika
2.1.2 Fungsi Bernyanyi
Bernyanyi, pasti semua orang pernah melakukan hal yang satu ini.banyak
yang berkata "hidup tanpa musik itu bagai taman tak berbunga" flat atau datar,
dengan musik kita dapat terbawa dalam suatu suasana menurut perasaan hati kita,
dan kita sebagai penikmat musik pasti akan menyanyikan juga kapanpun
itu.Ruswandi (2004:3) mengemukakan 10 Fungsi Bernyanyi untuk Kebaikan
orang :
1. Menjadikan Pernapasan Lebih Baik
Saat bernyanyi orang menggunakan seluruh tubuh untuk bernapas dengan
lebih santai. Otot diafgragma akan melengkung ke bawah, paru-paru
mengembang lebih lengkap. Otot perut yang lebih santai memungkinkan tubuh
bernapas lebih aktif dan sehat.
2. Mengoksidasi darah
Ketika Orang menggunakan seluruh tubuh untuk bernapas, volume
oksigen yang mengaliri seluruh tubuh akan makin besar. Sel-sel tubuh yang dialiri
10
oksigen berfungsi lebih baik dan menciptakan energi baru bagi pemiliknya.
3. Merangsang aktivitas otak
Bernyanyi memerlukan pemikiran. Saat bernyanyi, Orang perlu mengikuti
lirik, melodi dan irama, serta kata-kata yang menghubungkannya dengan emosi.
Saat bernyanyi udara akan banyak mengalir ke otak pada bagian neuron yang
mengintegrasikan aktivitas fisik, emosional dan psikologis untuk merasa gembira.
4. Melepaskan hormon bahagia
Hormon
endorfin
yang
dikeluarkan
saat
bernyanyi
bermanfaat
menciptakan rasa senang dan kebahagiaan dengan memicu saraf dan fisik. Suara
indah Orang tidak hanya akan menghibur orang lain tetapi menciptakan rasa
damai dan
kebahagiaan.
5. Mengurangi stres
Ketika Orang merasa senang, tingkat stres menurun. Endorfin membantu
mengurangi stres dan gelisah. Saat menyanyikan sebuah lagu dengan perasaan
mendalam, tubuh bernapas lebih dalam dan memperlambat denyut jantung serta
mengurangi kecemasan berlebihan. Saat stres, buang kepenatan dengan
menyanyikan lagu-lagu kesukaan dan bergembiralah.
6.
Membangun kepercayaan diri
Jika berbicara di depan umum masih merupakan ketakutan utama Orang,
mulailah dengan bernyanyi di karaoke dengan sahabat dan orang terdekat.
Bernyanyi membangun rasa percaya diri karena menjadi orang yang sangat
terbuka. Bila Orang telah berani berbagi suara dan musik, Orang akan lebih
mudah mengatasi ketakutan Orang.
11
7. Meningkatkan memori
Bernyanyi membuat Orang sedikitnya harus membaca atau menghafal saat
mempelajari melodi baru, lirik dan musik kompleks. Cara ini bagus merangsang
wilayah
otak
yang
terlibat
dengan
memori,
belajar
dan
konsentrasi.
8. Meningkatkan kreativitas
Saat Orang membangun rasa percaya diri dan merangsang jiwa seni
dengan bernyanyi secara bersamaan Orang juga menumbuhkan jiwa kreatif
Orang. Orang akan keluar dari kotak dan menjadi seorang produktif dan inovatif.
9. Menciptakan suara yang bertenaga
Profesi pembicara, presenter, guru, pendeta atau dalam bisnis terkait
penjualan akan mendapatkan keuntungan dari belajar menyanyi. Suara merupakan
instrumen penting. Bernyanyi memberi Orang keahlian berbicara dengan suara
bertenaga, kuat dan percaya diri yang terpancar dari suara. Semua manfaat itu bisa
dirasakan dari teknik menyanyi yang benar.
10. Membuat Orang merasa fantastis
Bernyanyi menjadikan Orang memiliki rasa percaya diri, memegang
kendali, lebih hidup secara fisik dan kreatif. Sehingga secara mental, fisik dan
emosional Orang akan merasa sangat senang dan fantastis.
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa bernyanyi memiliki
fungsi yang dapat merangsang jiwa seni dengan bernyanyi secara bersamaan
Orang juga menumbuhkan jiwa kreatif Orang yang bernyanyi tersebut.Dalam
konteks yang bersamaan bahwa berfungsi menciptakan rasa senang dan
12
kebahagiaan dengan memicu saraf dan fisik. Suara indah Orang tidak hanya akan
menghibur orang lain tetapi menciptakan rasa damai dan kebahagiaan
2.1.3 Manfaat Keterampilan Bernyanyi
Penyanyi dengan
kesadaran penuh
memberikan perhatian dan
pencurahan jiwaraga, mengkondisikan dan memfungsikan sikap bernyanyi, teknik
vokal dan ekspresi, agar tugas dalam penyajian terlaksana dengan baik. Sikap
bernyanyi membutuhkan kondisi yang baik, pertama, agar penyanyi dapat
berkonsentrasi penuh kesadaran terhadap tujuan. Kedua, agar penyanyi mampu
menghayati persiapan teknis seperti pernapasan, artikulasi, penempatan suara,
resonator, dan lain sebagainya dengan baik. Ketiga, agar penyanyi dapat
memaksimalkan penghayatan dan penyajian secara baik.
Persiapan pentas umumnya memperhatikan beberapa prosedur, pertama,
kegiatan analisis nilai kebenaran karya. Kedua, penelusuran berbagai wawasan
dan pengetahuan yang berhubungan langsung dengan latar belakang penciptaan
karya musik yang hendak dinyanyikan. Ketiga, fungsi
konsentrasi yaitu
pemusatan perhatian secara intuitif mengelola berbagai nilai keanekaragaman
karya dan nilai penghayatan bernyanyi. Keempat, latihan suara sebagai fungsi
pembentukan suara yang baik. Kelima, pemahaman sarana/ instrumen/lingkungan
bernyanyi sebagai
fungsi mengatasi masalah dalam pencapaian pengalaman estetis itu.
Ada
menganalisis
beberapa
dan
manfaat
menguasai
keterampilan
melodi
dengan
bernanyi
baik.
yaitu.
Kedua,
Pertama,
memahami
pemenggalan melodi dengan baik. Ketiga, menganalisis gerakan melodi untuk
13
memahami fungsi atau pengaruh melodi sebagai simbol seni terhadap syair lagu.
Keempat, menganalisis syair untuk pemahaman arti dan makna syair.Kelima,
menentukan pola etude keperluan vokalisis.Keenam, pembentukan produksi suara
yang sesuai dengan interpretasi lagu. Ketujuh, latihan bagian- bagian dari karya.
Kedelapan, latihan keseluruhan karya, sambil
membuat catatan atas kemajuan
dan masalah yang perlu diatasi pada latihan lanjutan. Prosedur ini umumnya
dilaksanakan berulang-ulang, sampai diperoleh kepastian bahwa semua persiapan
pementasan telah baik. Tujuan yang wajib dicapai seorang penyanyi dalam
proses latihan, pertama, yaitu kemampuan teknis produksi suara yang sesuai
dengan karakter karya. Kedua, kemampuan teknis produksi suara yang sesuai
dengan dinamik karya.Ketiga, kemampuan teknis menyanyikan melodi sesuai
pemenggalannya. Keempat,
kemampuan teknis pengucapan syair sesuai dengan interpretasi karya.
Kelima, kemampuan intuitif menemukan titik keseimbangan antara kemampuan
teknis atas nilai kebenaran dengan kemampuan penghayatan karya -nilai kebaikan
- agar penyajian mencapai pengalaman estetis.
Pencapaian pengalaman estetis setara dengan berbagai kemampuan
penyanyi dalam hal pembentukan sikap bernyanyi, teknik produksi suara, dan
pengetahuan serta wawasan musik yang baik. Sikap bernyanyi adalah fungsi
pemberian kesempatan jiwa-raga penyanyi sebagai media, sarana yang baik.
Sedangkan teknik produksi suara adalah tindakan terpilih yang berfungsi sebagai
pengolahan
suara yang benar dan baik. Pengetahuan dan wawasan musik
berfungsi sebagai latar belakang interpretasi dan penghayatan karya
14
Pencapaian pengalaman estetis
setara dengan berbagai kemampuan
penyanyi
dalam hal pembentukan sikap bernyanyi, teknik produksi suara, dan pengetahuan
serta wawasan musik yang baik. Sikap bernyanyi adalah fungsi pemberian
kesempatan jiwa-raga penyanyi sebagai media, sarana yang baik. Sedangkan
teknik produksi suara adalah
pengolahan
tindakan
terpilih yang berfungsi sebagai
suara yang benar dan baik. Pengetahuan dan wawasan musik
berfungsi sebagai latar belakang interpretasi dan penghayatan karya.
Menurut Andika (2010:1) bahwa keterampilan bernyanyi memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut: a) memberikan suasana tenang, b) mengasah
emosi, c) membantu daya ingat, d).mengasah kemampuan apresiasi, imajinasi
dan
kreasi
5.sebagai alat bantu belajar.
Dalam formulasi yang lain graham Welch (dalam .Ruswandi (2004:7)
mengemukakan bahwa keterampilan bernyannyi memiliki manfaat sebagai
berikut,
1) memperpanjang umur, Menyanyi sama dengan melatih
kerja organ paru-paru dan jantung secara optimal. Menyanyi juga bisa
memperbaiki postur tubuh dan juga bisa mengencangkan otot perut dan punggung
apabila dilakukan dengan benar.Dan tak lupa menyanyi juga bisa membersihkan
saluran pernapasan. 2) Sama dengan manfaat aerobic, Manfaat bernyanyi juga
sama dengan manfaat aerobic. Bisa melancarkan oksigen dalam darah dan juga
bisa melatih otot besar di bagian atas tubuh.
3) mengurangi
stress, Dengan bernyanyi perasaan gembira bisa datang. Dan stress pun berkurang
15
karena rasa gembira tersebut, 4) bisa memproduksi hormone baik, Orang yang
suka bernyanyi mempunyai hormone endorphin yang tinggi.Ini bisa di rasakan
dengan tingkat relaksasi yang ada pada tubuhnya, 5) Meningkatkan rasa
kebersamaan.Dengan bernyanyi bersama – sama berarti kita sedang berbagi
kegembiraan untuk orang lain.
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa keterampilan
bernyanyi memiliki manfaat yang sangat signifikan dalam meningkatkan
kemampuan seseorang untuk mengembangkan vokalnya serta mampu mengurangi
stress serta bisa melancarkan oksigen dalam darah dan juga bisa melatih otot besar
di bagian atas tubuh
2.1.4 Hakikat Pendidikan Seni di Sekolah Dasar
Kompetensi seni merupakanm bagian dari kecerdasan yang perlu dimiiki
siswa khususnya di sekolah dasar. Seni merupakan bagian dari kehidupan
manusia yang sangat mempengaruhi perkembangan jiwa dan kepribadian setiap
orang. Kamtini dkk (2005 : 9) mengemukakan bahwa musik adalah bagian dari
kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah
memiliki aspek tertentu dari musik yang menjadi bagian pengalaman alami dari
kehidupannya”. Kehidupan manusia tidak lepas dari pengaruh musik karena dari
dalam diri manusia sendiripun memiliki sumber musik, seperti pita suara ataupun
degup jantung yang mirip, seperti suara drum band.
Wikipedia (2009 :1) mengemukakan the starting time for learning about
musik is the same as the starting time for any learning Saat mulai belajar tentang
16
musik sama dengan saat mulai belajar apa saja. Musik adalah wadah segala jenis
pendidikan dasar.Hal itu muncul secara alami menjadi kebutuhan siswa.
Menurut Lippi (2003:1) musik adalah bunyi yang diterima oleh individu
dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang.
Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam.
Menurut Aristoteles (dalam Wikipedia 2009: 1) mengemukakan bahwa
musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, jiwa patriotisme.
Mendengarkan musik dapat membantu mengurangi sedikit beban pikiran melalui
bernyanyi dapat mencurahkan perasaans yang ada dalam hati. Misalnya di saat
sedih mendengarkan lirik musik yang sedih maka perasaan akan lega bahkan
sampai menangis.
Jamalus (2008, 1) berpendapat bahwa musik adalah suatu hasil karya seni
bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan
perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni,
bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Rina (2003, 9) setuju
dengan pendapat bahwa musik merupakan salah satu cabang kesenian yang
pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian. Prier (1991, 9)
setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan kekuatan
tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara
(melodi) yang berirama.
Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan seni dari
kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi
dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun
17
khususnya bersifat emosional”1 Walaupun demikian selama berabad-abad para
ahli menganggap bahwa definisi kamus tersebut kurang memuaskan. Sebagai
alternatif, di antaranya ada yang memahami musik sebagai ”bahasa para dewa”;
yang lain mengatakan bahwa: ”musik begins where speech ends” (musik mulai
ketika ucapan berhenti). Romain Rolland berpendapat bahwa musik adalah suatu
janji keabadian; bagi Sydney Smith musik ialah satu-satunya pesona termurah dan
halal di muka bumi. Goethe berpendapat bahwa musik mengangkat dan
memuliakan apa saja yang diekspresikannya. Mendelssohn meyakini bahwa
musik dapat mencapai suatu wilayah yang kata-kata tidak sanggup mengikutinya,
dan Tchaikovsky berkata bahwa musik adalah ilham yang menurunkan kepada kita
keindahan yang tiada taranya. Musik adalah logika bunyi yang tidak seperti
sebuah buku teks atau sebuah pendapat. Ia merupakan suatu susunan vitalitas,
suatu mimpi yang kaya akan bunyi, yang terorganisasi dan terkristalisasi.
Sehubungan
dengan
itu
Herbert
Spencer,
seorang
filsuf
Inggris
mempertimbangkan musik sebagai seni murni tertinggi yang terhormat.
Dengan demikian musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah
dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan
sesuatu dengan berbagai cara (Nggermanto, Agus. 2001:12). Dari perspektif
interpretasi atau penikmatannya, musik juga dapat dipahami sebagai bahasa
karena ia memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan bahasa. Berkaitan
dengan hal tersebut Machlis (dalam Bredekamp, 2007 : 4) memahami musik
sebagai bahasa emosi-emosi yang tujuannya sama seperti bahasa pada umumnya,
yaitu untuk mengkomunikasikan pemahaman. Sebagai bahasa musik juga
18
memiliki tata bahasa, sintaksis, dan retorika, namun tentunya musik merupakan
bahasa yang berbeda. Setiap kata-kata memiliki pengertian yang kongkrit,
sementara nada-nada memiliki pengertian karena hubungannya dengan nada-nada
yang lain. Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik sedangkan musik
menyugestikan pernyataan-pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan.
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa musik adalah bagian
dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah
memiliki beberapa aspek tertentu dari musik yang menjadi bagian pengalaman
alam dari kehidupannya. Semasa kecil, anak mendengar nyanyian ibunya.
Tumbuh menjadi besar, dia bermain dan bernyanyi dengan orangtuanya,
saudaranya dan lingkungannya, kampungnya dan musik Indonesia.
Melalui musik dapat dijadikan sebagai wadah segala jenis pendidikan
dasar. Hal itu muncul secara alami yang menjadi kebutuhan siswa. Di SD mereka
belajar melalui/nyanyian sambil bermain, karena sifatnya yang ingin bergerak.
Bernyanyi sambil belajar atau belajar sambil bernyanyi diiringi gerak permainan.
Mungkin itulah sebabnya kegiatan musik telah menjadi suatu tradisi dalam
program kegiatan di SD.
Froebel (dalam Lippi, 2003:1) meyakini nilai pengalaman musik pada
kanak-ksiswa yang dituangkan dalam bukunya Mother Play and Nursery Songs,
telah menjadi pusat perhatian para pengasuh anak TK di saat sekarang ini.
Pemikiran dan ide dalam buku tersebut membuat musik/nyanyian menjadi bahan
pertimbangan penting dan sebagai integral dari kehidupan sehari-hari masa siswa
sebagaimana makan dan tidur.
19
Dari uraian tersebut dapat dilihat betapa pentingnya peranan musik dalam
kehidupan siswa baik fisik maupun mentalnya. Bernyanyi diiringi gerakan tubuh
sangat berhubungan erat, karena irama lagu dapat mempengaruhi dan
mengendalikan pusat saraf, dan dapat pula memberikan latihan kepada
tenggorokan.
Selanjutnya Greenberg (2007:2)
menyatakan bahwa pengalaman-
pengalaman musik dapat mengembangkan kemampuan kanak-siswa untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui musik, melalui suaranya sendiri
dan melalui gerak tubuhnya. Pengalaman-pengalaman musik pada siswa menjadi
dasar bagi perekembangan mentalnya. Masa siswa perlu diberi pengalaman musik
sesuai perkembangan fisiknya.
Melalui musik siswa dapat memenuhi kebutuhan sosial dan kebutuhan
emosinya yang memang berbeda-beda. Siswa masih egosentris. Perlu dipikirkan
penyediaan lagu yang mampu memfasilitasi kebutuhan sosial dan kebutuhan
emosi yang berbeda-beda itu.
Untuk memperoleh pemahaman yang bermakna, unsur-unsur musik itu
haruslah diberikan kegiatan pengalaman musik, di mana kegiatan utamanya
adalah bernyanyi. Kita dapat melatih lagu-lagu yang sudah dikenal anak, atau lagu
baru yang mudah untuk diajarkan. Untuk selanjutnya, lagu itu disebut lagu model,
digunakan sebagai sumber pembahasan unsur-unsur musik yang terkandung di
dalamnya.
The starring time for learning about musik is the same as the starting time
for any laerning Mc. Donald, (2007:16).Saat mulai belajar tentang musik sama
20
dengan saat mulai belajar apa saja. Musik adalah wadah segala jenis pendidikan
dasar.Hal itu muncul secara alami yang menjadi kebutuhan siswa, Mereka belajar
melalui
musik/nyanyian
sambil
bermain,
karena
sifatnya
yang
ingin
bergerak.Bernyanyi sambil belajar dan atau belajar sambil bernyanyi diiringi
gerak permainan.Mungkin itulah kegiatan Sekolah Dasar (TK).
Selanjutnya Greenberg (2007:15) menyatakan bahwa pengalamanpengalaman musik dapat mengembangkan kemampuan kanak-siswa untuk
mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui musik, melalui suaranya sendiri
dan melalui gerak tubuhnya.Pengalaman-pengalaman musik pada siswa menjadi
dasar bagi perkembangan mentalnya.Siswa perlu diberi pengalaman musik sesuai
dengan perkembangan fisiknya.
Melalui musik siswa dapat memenuhi kebutuhan sosial dan kebutuhan
emosinya yang memang berbeda-beda. Siswa masih egosentris.Perlu dipikirkan
penyediaan lagu yang mampu memfasilitasi kebutuhan sosial dan kebutuhan
emosi yang berbeda-beda.
Jamalus (2008 : 1) mengemukakan bahwa musik dibangun dari unsurunsur musik yaitu : irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur dan ekspresinya.
Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan sebagai hasil karya komponis
(pencipta musik atau lagu). Karya tersebut diperdengarkan melalui suara manusia
yang disebut musik vokal dan melalui media musik disebut musik instrumental.
Hampir
semua
atau
boleh
dikatakan
semua
pendidikan
musik
membutuhkan keterampilan mendengarkan dan memperhatikan.Oleh karena itu
anak didik harus dibiasakan mendengarkan atau memperhatikan bunyi musik,
21
bunyi yang didengarkan dalam dimensi waktu sambil mengikuti jejak bunyi yang
langsung hilang segera.
Cara mendengarkan musik yang diajarkan pada subyek didik adalah
umtuk memupuk rasa keindahan dan memberi pengetahuan, juga pemahaman
tentang unsur-unsur musik.Cara mendengarkan musik yang diajarkan pada subyek
didik adalah untuk memupuk rasa keindahan dan memberi pengetahuan, juga
pemahaman tentang unsur-unsur musik. Seorang pendidik harus memberikan
pengarahan tentang unsur-unsur musik yang harus diamati dalam musik yang
sedang dan akan didengar. Oleh karena itu kita sebagai calon guru harus
memperhatikan musik yang sedang didengar.
Wikipedia (2009:3) mengemukakan bahwa dalam mendengarkan musik
ada dua hal yang perlu dikembangkan yaitu : a) Mutu ungkapan musik : sedih,
lincah, bersemangat, kocak, sayu, pilu, tegang, manis, senang, hikmah, halus, atau
agung,
b) Sifat unsur-unsur musik di dalam lagu : Bagaimana
waktu atau unsur-unsur musik yang terkandung di dalam lagu itu.
Berdasarkan uraian di atas maka pendidik harus mencari lagu-lagu yang
beremutu dan mampu mengembangkan jiwa anak, baik segi psikoligis, fisikis,
intelegensi, emosi dan sosial anak.
2.1.5 Hakikat Metode Demonstrasi
Metode berasal dari bahasa latin “ methodos “ yang berarti jalan yang
harus dilalui. Menurut Sudjana ( 2002 : 260 ) “ Metode adalah cara yang
digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat
berlangsungnya pelajaran, oleh karena itu peranan metode pengajaran sebagai alat
22
untuk menciptakan proses belajar mengajar “. Sedangkan menurut Sukartiaso
(dalam Moedjiono dan Dimyati 1995 :45) “Metode adalah cara untuk melakukan
sesuatu atau cara untuk mencapai suatu tujuan”.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah
suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan pembelajaran, metode sangat diperlukan oleh guru untuk
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Kegiatan belajar mengajar akan lebih bersemangat apabila seorang guru
dapat menggunakan metode yang menarik dan bervariasi dalam mengajar.
“ Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk
tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam
topik bahasan “Roestiyah 2001 : 82). Pendapat lain menyatakan bahwa metode
demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru
menunjukkan, memperlihatkan suatu proses (Roestiyah 2001 : 83). Menurut
WinataPutra, dkk (2004:424) “Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan
sesuatu untuk memperunjukkan proses tertentu “.Sedangkan menurut Djamarah
(2000:54): “Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk
memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan
bahan pelajaran“.
23
Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode
demonstrasi
menurut
penulis
adalah
cara
penyajian
pelajaran
dengan
memperagakan secara langsung proses terjadinya sesuatu yang disertai dengan
penjelasan lisan.
Menurut Elizar (2006:45), keunggulan dari metode demonstrasi adalah
kemungkinan siswa mendapat kesalahan lebih kecil, sebab siswa mendapatkan
langsung dari hasil pengamatan kemudian siswa memperoleh pengalaman
langsung, siswa dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang dianggap
penting, bila melihat hal-hal yang membuat keraguan, siswa dapat bertanya
langsung
pada
guru.
Sedangkan menurut Usman (2002 : 46) menyatakan bahwa keunggulan dari
metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada
pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis
yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat,
menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena
siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan. Adapun
menurut Bahri Djamarah (2000 : 56 ) menyatakan bahwa keunggulan metode
demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu
proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan berbagai jenis
penjelasan, kesalahan- kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki
melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya.
Dari ketiga pendapat di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa keunggulan
metode demonstrasi adalah siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok
24
bahasan yang akan didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat
membentuk ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil
suatu kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh
siswa pada saat dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa
dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil
ceramah dapat diperbaiki karena siswa langsung diberikan contoh konkretnya.
Walaupun memiliki beberapa kelebihan, namun metode demonstrasi ini juga
memiliki beberapa kelemahan-kelemahan.
Menurut
Djamarah
(2000:57),
ada
beberapa
kelemahan
metode
demonstrasi yaitu anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang
akan dipertunjukkan, tidak semua benda dapat didemonstrasikan, sukar
dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang
didemonstrasikan.
Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa kelemahan metode
demonstrasi adalah tidak semua benda dan materi pembelajaran yang bisa
didemonstrasikan dan metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang oleh
keterampilan guru secara khusus. Meskipun metode ini memiliki banyak
kelemahan-kelemahan, penulis melihat metode ini sangat bagus sekali apabila
diterapkan
dalam
pembelajaran
bernyanyi,
karena
siswa
tidak
hanya
mendengarkan penjelasan guru mengenai cara bernyanyi, tetapi siswa juga dapat
langsung mempraktekkan kegiatan bernyanyi yang dipelajari. Hal ini akan
menghilangkan kejenuhan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Agar
pelaksanaan metode demonstrasi berjalan baik, alangkah baiknya guru
25
memperhatikan hal-hal berikut : rumuskan tujuan instruksional yang dapat dicapai
oleh siswa, susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi
secara teratur sesuai dengan skenario yang direncanakan, persiapkan peralatan
atau bahan yang dibutuhkan sebelum demonstrasi dimulai dan atur sesuai skenario
yang direncanakan, teliti terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan agar
demonstrasi berhasil dilakukan, perhitungkan waktu yang dibutuhkan sehingga
kita dapat memberikan keterangan dari siswa bisa mengajukan pertanyaan apabila
ada keraguan. Selama demonstrasi berlangsung hendaknya guru memperhatikan
hal-hal sebagai berikut : apakah demonstrasi dapat diikuti oleh setiap siswa,
apakah demonstrasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dilakukan,
apakah keterangan yang diberikan dapat didengarkan dan dipahami oleh siswa,
apakah siswa telah diberikan petunjuk mengenai hal-hal yang perlu dicatat,
apakah waktu yang tersedia dapat digunakan secara efektif dan efisien.
2.1.6 MeningkatkanKeterampilanBernyanyi
melalui Metode Demonstrasi
Lagu Daerah Gorontalo
Keterampilan bernyanyi lagu daerah Gorontalo dapat ditingkatkan melalui
penggunaan metode demonstrasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam
meningkatkan keterampilan bernyanyi
lagu daerah gorontalo melalui metode
demonstrasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) guru melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dengan fokus pada
keterampilan siswa dalam bernyanyi lagu daerah Gorontalo, b) guru
mengamati aktivitas belajar setiap anak di kelas, c) guru mengajak siswa
untuk
bernyanyi
lagu
daerah
Gorontalo,
dan
secara
saksama
memperhatikan guru yang mendemonstrasikan lagu daerah Gorontalo, d)
26
guru
mengajak siswa untuk bernyanyi lagu daerah Gorontalo sambil
berekspresi terhadap lagu daerah Gorontalo yang dinyanyikan, e) siswa
dilatih untuk percaya diri dalam berekspresi melalui lagu daerah Gorontalo
yang dinyanyikan, f) siswa dilatih untuk bernyanyi lagu daerah Gorontalo
bersama dan saling membantu temannya yang kurang terampil dalam
bernyanyi lagu daerah Gorontalo, g) memberikan motivasi terhadap
keberhasilan anak dalam
bernyanyi lagu daerah Gorontalo, dan h)
mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa upaya untuk
meningkatkan keterampilan bernyanyi lagu daerah gorontalo dapat ditingkatkan
dengan menggunakan metode demonstrasi.
2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan
Penelitian tentang upaya meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa
telah dilakukan oleh beberap peneliti terdahulu diantaranya:
1. Jamalus dalam penelitiannya yang berjudul: Meningkatkan keterampilan
bernyanyi melalui penggunaan musik perkusi pada metode demonstrasi siswa
kelas VI SD 2 Cikarang tahun 2010 menyimpulkan bahwa keterampilan
bernyanyi siswa kelas VI SD 2 Cikarang tahun 2010 menyimpulkan bahwa
keterampilan bernyanyi siswa kelas VI SD 2 Cikarang dapat ditingkatkan
melalui penggunaan metode demonstrasi.
2. Rudiyanto tahun 2009 dalam penelitiannya yang berjudul mengembangkan
keterampilan bernyanyi melalui penggunaan metode demonstrasi pada siswa
27
kelas V SD 01 Jababeka tahun menyimpulkan bahwa keterampilan siswa
dalam bernyanyi dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode demonstrasi.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I hasil aktivitas pembelajaran anak
adalah 44,2 (69%) secara klasikal dengan kategori baik. Pada siklus II hasil
aktivitas anak meningkat menjadi 70,32 (83%) secara klasikal dengan kategori
sangat baik.Dapat disimpulkan dari siklus I ke siklus II meningkat 14%
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian di maksud maka hipotesis penelitian ini adalah : “Jika
digunakan metode demonstrasi makaketerampilan siswa dalam bernyanyi lagu
daerah Gorontalo dapat ditingkatkan”.
2.4 Indikator Kinerja
Indikator kinerja keberhasilan penelitian adalah jika jumlah anak yang
terampil dalam bernyanyimengalami peningkatan dari 6 siswa (30%) menjadi15
siswa (75%) dari siswa Kelas VSDN Kaliyoso Kecamatan Bongomeme
Kabupaten Gorontalo.
Download