8 BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoretis 2.1.1Pengertian Bernyanyi Reynaldi (2010:1) mengemukakan bahwa bernyanyi adalah mengeluarkan suara bernada; berlagu (dng lirik atau tidak): bekerja sambil dapat mengurangi kelelahan. Silaen (2010:6) mengemukakan bahwa pada umumnya, bernyanyi dimengerti dan dipahami sebagai saat atau waktu berlangsung seorang penyanyi membawakan dan menyanyikan karya musik vokal. Penyanyi menyampaikan pesan syair bersama dengan ungkapan musik yang diciptakan seniman komponis. Pengalaman estetis komponis diangkat kembali oleh penyanyi menjadi pengalaman estetis bagi diri sendiri dan publik pendengarnya. Ruswandi (2004:13) dalam Asti (2007:32) mengemukakan bahwa bernyanyi bagi anak merupakan kegiatan yang menggunakan instrument suara yang dapat menambah pembendaharaan kata serta wawasan mengenai hal-hal yang belum ia ketahui. Sementara menurut Matondang (1996:129) mengatakan bahwa ”bernyanyi adalah kegiatan yang sangat menyenangkan dan kegiatan ini bisa menumbuhkan semangat untuk mau belajar”. Melalui bernyanyi akan memotivasi anak untuk lebih senang mempelajari bahasa Gorontalo. Dengan menyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan.Melalui kegiatan ini, yakni bernyanyi anak senang sekali dan sangat antusias mengikuti dari syair lagu tersebut.Lain halnya Widia (2008:243) 9 menyatakan bahwa bernyanyi adalah aktivitas musikal yang pengekspresiannya 9 sangat pribadi karena menggunakan alat musik yang ada pada tubuh manusia serta bersifat langsung dan juga bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistic. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa bernyanyi adalah suatu seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia melalui nada dan kata-kata. Dalam konteks ini bernyanti merupakan kegiatan mengeluarkan nadanada dan kata-kata yang mengandung nilai estetika 2.1.2 Fungsi Bernyanyi Bernyanyi, pasti semua orang pernah melakukan hal yang satu ini.banyak yang berkata "hidup tanpa musik itu bagai taman tak berbunga" flat atau datar, dengan musik kita dapat terbawa dalam suatu suasana menurut perasaan hati kita, dan kita sebagai penikmat musik pasti akan menyanyikan juga kapanpun itu.Ruswandi (2004:3) mengemukakan 10 Fungsi Bernyanyi untuk Kebaikan orang : 1. Menjadikan Pernapasan Lebih Baik Saat bernyanyi orang menggunakan seluruh tubuh untuk bernapas dengan lebih santai. Otot diafgragma akan melengkung ke bawah, paru-paru mengembang lebih lengkap. Otot perut yang lebih santai memungkinkan tubuh bernapas lebih aktif dan sehat. 2. Mengoksidasi darah Ketika Orang menggunakan seluruh tubuh untuk bernapas, volume oksigen yang mengaliri seluruh tubuh akan makin besar. Sel-sel tubuh yang dialiri 10 oksigen berfungsi lebih baik dan menciptakan energi baru bagi pemiliknya. 3. Merangsang aktivitas otak Bernyanyi memerlukan pemikiran. Saat bernyanyi, Orang perlu mengikuti lirik, melodi dan irama, serta kata-kata yang menghubungkannya dengan emosi. Saat bernyanyi udara akan banyak mengalir ke otak pada bagian neuron yang mengintegrasikan aktivitas fisik, emosional dan psikologis untuk merasa gembira. 4. Melepaskan hormon bahagia Hormon endorfin yang dikeluarkan saat bernyanyi bermanfaat menciptakan rasa senang dan kebahagiaan dengan memicu saraf dan fisik. Suara indah Orang tidak hanya akan menghibur orang lain tetapi menciptakan rasa damai dan kebahagiaan. 5. Mengurangi stres Ketika Orang merasa senang, tingkat stres menurun. Endorfin membantu mengurangi stres dan gelisah. Saat menyanyikan sebuah lagu dengan perasaan mendalam, tubuh bernapas lebih dalam dan memperlambat denyut jantung serta mengurangi kecemasan berlebihan. Saat stres, buang kepenatan dengan menyanyikan lagu-lagu kesukaan dan bergembiralah. 6. Membangun kepercayaan diri Jika berbicara di depan umum masih merupakan ketakutan utama Orang, mulailah dengan bernyanyi di karaoke dengan sahabat dan orang terdekat. Bernyanyi membangun rasa percaya diri karena menjadi orang yang sangat terbuka. Bila Orang telah berani berbagi suara dan musik, Orang akan lebih mudah mengatasi ketakutan Orang. 11 7. Meningkatkan memori Bernyanyi membuat Orang sedikitnya harus membaca atau menghafal saat mempelajari melodi baru, lirik dan musik kompleks. Cara ini bagus merangsang wilayah otak yang terlibat dengan memori, belajar dan konsentrasi. 8. Meningkatkan kreativitas Saat Orang membangun rasa percaya diri dan merangsang jiwa seni dengan bernyanyi secara bersamaan Orang juga menumbuhkan jiwa kreatif Orang. Orang akan keluar dari kotak dan menjadi seorang produktif dan inovatif. 9. Menciptakan suara yang bertenaga Profesi pembicara, presenter, guru, pendeta atau dalam bisnis terkait penjualan akan mendapatkan keuntungan dari belajar menyanyi. Suara merupakan instrumen penting. Bernyanyi memberi Orang keahlian berbicara dengan suara bertenaga, kuat dan percaya diri yang terpancar dari suara. Semua manfaat itu bisa dirasakan dari teknik menyanyi yang benar. 10. Membuat Orang merasa fantastis Bernyanyi menjadikan Orang memiliki rasa percaya diri, memegang kendali, lebih hidup secara fisik dan kreatif. Sehingga secara mental, fisik dan emosional Orang akan merasa sangat senang dan fantastis. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa bernyanyi memiliki fungsi yang dapat merangsang jiwa seni dengan bernyanyi secara bersamaan Orang juga menumbuhkan jiwa kreatif Orang yang bernyanyi tersebut.Dalam konteks yang bersamaan bahwa berfungsi menciptakan rasa senang dan 12 kebahagiaan dengan memicu saraf dan fisik. Suara indah Orang tidak hanya akan menghibur orang lain tetapi menciptakan rasa damai dan kebahagiaan 2.1.3 Manfaat Keterampilan Bernyanyi Penyanyi dengan kesadaran penuh memberikan perhatian dan pencurahan jiwaraga, mengkondisikan dan memfungsikan sikap bernyanyi, teknik vokal dan ekspresi, agar tugas dalam penyajian terlaksana dengan baik. Sikap bernyanyi membutuhkan kondisi yang baik, pertama, agar penyanyi dapat berkonsentrasi penuh kesadaran terhadap tujuan. Kedua, agar penyanyi mampu menghayati persiapan teknis seperti pernapasan, artikulasi, penempatan suara, resonator, dan lain sebagainya dengan baik. Ketiga, agar penyanyi dapat memaksimalkan penghayatan dan penyajian secara baik. Persiapan pentas umumnya memperhatikan beberapa prosedur, pertama, kegiatan analisis nilai kebenaran karya. Kedua, penelusuran berbagai wawasan dan pengetahuan yang berhubungan langsung dengan latar belakang penciptaan karya musik yang hendak dinyanyikan. Ketiga, fungsi konsentrasi yaitu pemusatan perhatian secara intuitif mengelola berbagai nilai keanekaragaman karya dan nilai penghayatan bernyanyi. Keempat, latihan suara sebagai fungsi pembentukan suara yang baik. Kelima, pemahaman sarana/ instrumen/lingkungan bernyanyi sebagai fungsi mengatasi masalah dalam pencapaian pengalaman estetis itu. Ada menganalisis beberapa dan manfaat menguasai keterampilan melodi dengan bernanyi baik. yaitu. Kedua, Pertama, memahami pemenggalan melodi dengan baik. Ketiga, menganalisis gerakan melodi untuk 13 memahami fungsi atau pengaruh melodi sebagai simbol seni terhadap syair lagu. Keempat, menganalisis syair untuk pemahaman arti dan makna syair.Kelima, menentukan pola etude keperluan vokalisis.Keenam, pembentukan produksi suara yang sesuai dengan interpretasi lagu. Ketujuh, latihan bagian- bagian dari karya. Kedelapan, latihan keseluruhan karya, sambil membuat catatan atas kemajuan dan masalah yang perlu diatasi pada latihan lanjutan. Prosedur ini umumnya dilaksanakan berulang-ulang, sampai diperoleh kepastian bahwa semua persiapan pementasan telah baik. Tujuan yang wajib dicapai seorang penyanyi dalam proses latihan, pertama, yaitu kemampuan teknis produksi suara yang sesuai dengan karakter karya. Kedua, kemampuan teknis produksi suara yang sesuai dengan dinamik karya.Ketiga, kemampuan teknis menyanyikan melodi sesuai pemenggalannya. Keempat, kemampuan teknis pengucapan syair sesuai dengan interpretasi karya. Kelima, kemampuan intuitif menemukan titik keseimbangan antara kemampuan teknis atas nilai kebenaran dengan kemampuan penghayatan karya -nilai kebaikan - agar penyajian mencapai pengalaman estetis. Pencapaian pengalaman estetis setara dengan berbagai kemampuan penyanyi dalam hal pembentukan sikap bernyanyi, teknik produksi suara, dan pengetahuan serta wawasan musik yang baik. Sikap bernyanyi adalah fungsi pemberian kesempatan jiwa-raga penyanyi sebagai media, sarana yang baik. Sedangkan teknik produksi suara adalah tindakan terpilih yang berfungsi sebagai pengolahan suara yang benar dan baik. Pengetahuan dan wawasan musik berfungsi sebagai latar belakang interpretasi dan penghayatan karya 14 Pencapaian pengalaman estetis setara dengan berbagai kemampuan penyanyi dalam hal pembentukan sikap bernyanyi, teknik produksi suara, dan pengetahuan serta wawasan musik yang baik. Sikap bernyanyi adalah fungsi pemberian kesempatan jiwa-raga penyanyi sebagai media, sarana yang baik. Sedangkan teknik produksi suara adalah pengolahan tindakan terpilih yang berfungsi sebagai suara yang benar dan baik. Pengetahuan dan wawasan musik berfungsi sebagai latar belakang interpretasi dan penghayatan karya. Menurut Andika (2010:1) bahwa keterampilan bernyanyi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: a) memberikan suasana tenang, b) mengasah emosi, c) membantu daya ingat, d).mengasah kemampuan apresiasi, imajinasi dan kreasi 5.sebagai alat bantu belajar. Dalam formulasi yang lain graham Welch (dalam .Ruswandi (2004:7) mengemukakan bahwa keterampilan bernyannyi memiliki manfaat sebagai berikut, 1) memperpanjang umur, Menyanyi sama dengan melatih kerja organ paru-paru dan jantung secara optimal. Menyanyi juga bisa memperbaiki postur tubuh dan juga bisa mengencangkan otot perut dan punggung apabila dilakukan dengan benar.Dan tak lupa menyanyi juga bisa membersihkan saluran pernapasan. 2) Sama dengan manfaat aerobic, Manfaat bernyanyi juga sama dengan manfaat aerobic. Bisa melancarkan oksigen dalam darah dan juga bisa melatih otot besar di bagian atas tubuh. 3) mengurangi stress, Dengan bernyanyi perasaan gembira bisa datang. Dan stress pun berkurang 15 karena rasa gembira tersebut, 4) bisa memproduksi hormone baik, Orang yang suka bernyanyi mempunyai hormone endorphin yang tinggi.Ini bisa di rasakan dengan tingkat relaksasi yang ada pada tubuhnya, 5) Meningkatkan rasa kebersamaan.Dengan bernyanyi bersama – sama berarti kita sedang berbagi kegembiraan untuk orang lain. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa keterampilan bernyanyi memiliki manfaat yang sangat signifikan dalam meningkatkan kemampuan seseorang untuk mengembangkan vokalnya serta mampu mengurangi stress serta bisa melancarkan oksigen dalam darah dan juga bisa melatih otot besar di bagian atas tubuh 2.1.4 Hakikat Pendidikan Seni di Sekolah Dasar Kompetensi seni merupakanm bagian dari kecerdasan yang perlu dimiiki siswa khususnya di sekolah dasar. Seni merupakan bagian dari kehidupan manusia yang sangat mempengaruhi perkembangan jiwa dan kepribadian setiap orang. Kamtini dkk (2005 : 9) mengemukakan bahwa musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah memiliki aspek tertentu dari musik yang menjadi bagian pengalaman alami dari kehidupannya”. Kehidupan manusia tidak lepas dari pengaruh musik karena dari dalam diri manusia sendiripun memiliki sumber musik, seperti pita suara ataupun degup jantung yang mirip, seperti suara drum band. Wikipedia (2009 :1) mengemukakan the starting time for learning about musik is the same as the starting time for any learning Saat mulai belajar tentang 16 musik sama dengan saat mulai belajar apa saja. Musik adalah wadah segala jenis pendidikan dasar.Hal itu muncul secara alami menjadi kebutuhan siswa. Menurut Lippi (2003:1) musik adalah bunyi yang diterima oleh individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi, budaya dan selera seseorang. Definisi sejati tentang musik juga bermacam-macam. Menurut Aristoteles (dalam Wikipedia 2009: 1) mengemukakan bahwa musik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, jiwa patriotisme. Mendengarkan musik dapat membantu mengurangi sedikit beban pikiran melalui bernyanyi dapat mencurahkan perasaans yang ada dalam hati. Misalnya di saat sedih mendengarkan lirik musik yang sedih maka perasaan akan lega bahkan sampai menangis. Jamalus (2008, 1) berpendapat bahwa musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Rina (2003, 9) setuju dengan pendapat bahwa musik merupakan salah satu cabang kesenian yang pengungkapannya dilakukan melalui suara atau bunyi-bunyian. Prier (1991, 9) setuju dengan pendapat Aristoteles bahwa musik merupakan curahan kekuatan tenaga penggambaran yang berasal dari gerakan rasa dalam suatu rentetan suara (melodi) yang berirama. Menurut ahli perkamusan (lexicographer) musik ialah: ”Ilmu dan seni dari kombinasi ritmis nada-nada, vokal maupun instrumental, yang melibatkan melodi dan harmoni untuk mengekspresikan apa saja yang memungkinkan, namun 17 khususnya bersifat emosional”1 Walaupun demikian selama berabad-abad para ahli menganggap bahwa definisi kamus tersebut kurang memuaskan. Sebagai alternatif, di antaranya ada yang memahami musik sebagai ”bahasa para dewa”; yang lain mengatakan bahwa: ”musik begins where speech ends” (musik mulai ketika ucapan berhenti). Romain Rolland berpendapat bahwa musik adalah suatu janji keabadian; bagi Sydney Smith musik ialah satu-satunya pesona termurah dan halal di muka bumi. Goethe berpendapat bahwa musik mengangkat dan memuliakan apa saja yang diekspresikannya. Mendelssohn meyakini bahwa musik dapat mencapai suatu wilayah yang kata-kata tidak sanggup mengikutinya, dan Tchaikovsky berkata bahwa musik adalah ilham yang menurunkan kepada kita keindahan yang tiada taranya. Musik adalah logika bunyi yang tidak seperti sebuah buku teks atau sebuah pendapat. Ia merupakan suatu susunan vitalitas, suatu mimpi yang kaya akan bunyi, yang terorganisasi dan terkristalisasi. Sehubungan dengan itu Herbert Spencer, seorang filsuf Inggris mempertimbangkan musik sebagai seni murni tertinggi yang terhormat. Dengan demikian musik adalah pengalaman estetis yang tidak mudah dibandingkan pada setiap orang, sebagaimana seseorang dapat mengatakan sesuatu dengan berbagai cara (Nggermanto, Agus. 2001:12). Dari perspektif interpretasi atau penikmatannya, musik juga dapat dipahami sebagai bahasa karena ia memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan bahasa. Berkaitan dengan hal tersebut Machlis (dalam Bredekamp, 2007 : 4) memahami musik sebagai bahasa emosi-emosi yang tujuannya sama seperti bahasa pada umumnya, yaitu untuk mengkomunikasikan pemahaman. Sebagai bahasa musik juga 18 memiliki tata bahasa, sintaksis, dan retorika, namun tentunya musik merupakan bahasa yang berbeda. Setiap kata-kata memiliki pengertian yang kongkrit, sementara nada-nada memiliki pengertian karena hubungannya dengan nada-nada yang lain. Kata-kata mengekspresikan ide-ide yang spesifik sedangkan musik menyugestikan pernyataan-pernyataan misterius dari pikiran atau perasaan. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa musik adalah bagian dari kehidupan dan perkembangan jiwa manusia. Sejak anak dilahirkan, dia telah memiliki beberapa aspek tertentu dari musik yang menjadi bagian pengalaman alam dari kehidupannya. Semasa kecil, anak mendengar nyanyian ibunya. Tumbuh menjadi besar, dia bermain dan bernyanyi dengan orangtuanya, saudaranya dan lingkungannya, kampungnya dan musik Indonesia. Melalui musik dapat dijadikan sebagai wadah segala jenis pendidikan dasar. Hal itu muncul secara alami yang menjadi kebutuhan siswa. Di SD mereka belajar melalui/nyanyian sambil bermain, karena sifatnya yang ingin bergerak. Bernyanyi sambil belajar atau belajar sambil bernyanyi diiringi gerak permainan. Mungkin itulah sebabnya kegiatan musik telah menjadi suatu tradisi dalam program kegiatan di SD. Froebel (dalam Lippi, 2003:1) meyakini nilai pengalaman musik pada kanak-ksiswa yang dituangkan dalam bukunya Mother Play and Nursery Songs, telah menjadi pusat perhatian para pengasuh anak TK di saat sekarang ini. Pemikiran dan ide dalam buku tersebut membuat musik/nyanyian menjadi bahan pertimbangan penting dan sebagai integral dari kehidupan sehari-hari masa siswa sebagaimana makan dan tidur. 19 Dari uraian tersebut dapat dilihat betapa pentingnya peranan musik dalam kehidupan siswa baik fisik maupun mentalnya. Bernyanyi diiringi gerakan tubuh sangat berhubungan erat, karena irama lagu dapat mempengaruhi dan mengendalikan pusat saraf, dan dapat pula memberikan latihan kepada tenggorokan. Selanjutnya Greenberg (2007:2) menyatakan bahwa pengalaman- pengalaman musik dapat mengembangkan kemampuan kanak-siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui musik, melalui suaranya sendiri dan melalui gerak tubuhnya. Pengalaman-pengalaman musik pada siswa menjadi dasar bagi perekembangan mentalnya. Masa siswa perlu diberi pengalaman musik sesuai perkembangan fisiknya. Melalui musik siswa dapat memenuhi kebutuhan sosial dan kebutuhan emosinya yang memang berbeda-beda. Siswa masih egosentris. Perlu dipikirkan penyediaan lagu yang mampu memfasilitasi kebutuhan sosial dan kebutuhan emosi yang berbeda-beda itu. Untuk memperoleh pemahaman yang bermakna, unsur-unsur musik itu haruslah diberikan kegiatan pengalaman musik, di mana kegiatan utamanya adalah bernyanyi. Kita dapat melatih lagu-lagu yang sudah dikenal anak, atau lagu baru yang mudah untuk diajarkan. Untuk selanjutnya, lagu itu disebut lagu model, digunakan sebagai sumber pembahasan unsur-unsur musik yang terkandung di dalamnya. The starring time for learning about musik is the same as the starting time for any laerning Mc. Donald, (2007:16).Saat mulai belajar tentang musik sama 20 dengan saat mulai belajar apa saja. Musik adalah wadah segala jenis pendidikan dasar.Hal itu muncul secara alami yang menjadi kebutuhan siswa, Mereka belajar melalui musik/nyanyian sambil bermain, karena sifatnya yang ingin bergerak.Bernyanyi sambil belajar dan atau belajar sambil bernyanyi diiringi gerak permainan.Mungkin itulah kegiatan Sekolah Dasar (TK). Selanjutnya Greenberg (2007:15) menyatakan bahwa pengalamanpengalaman musik dapat mengembangkan kemampuan kanak-siswa untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui musik, melalui suaranya sendiri dan melalui gerak tubuhnya.Pengalaman-pengalaman musik pada siswa menjadi dasar bagi perkembangan mentalnya.Siswa perlu diberi pengalaman musik sesuai dengan perkembangan fisiknya. Melalui musik siswa dapat memenuhi kebutuhan sosial dan kebutuhan emosinya yang memang berbeda-beda. Siswa masih egosentris.Perlu dipikirkan penyediaan lagu yang mampu memfasilitasi kebutuhan sosial dan kebutuhan emosi yang berbeda-beda. Jamalus (2008 : 1) mengemukakan bahwa musik dibangun dari unsurunsur musik yaitu : irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur dan ekspresinya. Unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan sebagai hasil karya komponis (pencipta musik atau lagu). Karya tersebut diperdengarkan melalui suara manusia yang disebut musik vokal dan melalui media musik disebut musik instrumental. Hampir semua atau boleh dikatakan semua pendidikan musik membutuhkan keterampilan mendengarkan dan memperhatikan.Oleh karena itu anak didik harus dibiasakan mendengarkan atau memperhatikan bunyi musik, 21 bunyi yang didengarkan dalam dimensi waktu sambil mengikuti jejak bunyi yang langsung hilang segera. Cara mendengarkan musik yang diajarkan pada subyek didik adalah umtuk memupuk rasa keindahan dan memberi pengetahuan, juga pemahaman tentang unsur-unsur musik.Cara mendengarkan musik yang diajarkan pada subyek didik adalah untuk memupuk rasa keindahan dan memberi pengetahuan, juga pemahaman tentang unsur-unsur musik. Seorang pendidik harus memberikan pengarahan tentang unsur-unsur musik yang harus diamati dalam musik yang sedang dan akan didengar. Oleh karena itu kita sebagai calon guru harus memperhatikan musik yang sedang didengar. Wikipedia (2009:3) mengemukakan bahwa dalam mendengarkan musik ada dua hal yang perlu dikembangkan yaitu : a) Mutu ungkapan musik : sedih, lincah, bersemangat, kocak, sayu, pilu, tegang, manis, senang, hikmah, halus, atau agung, b) Sifat unsur-unsur musik di dalam lagu : Bagaimana waktu atau unsur-unsur musik yang terkandung di dalam lagu itu. Berdasarkan uraian di atas maka pendidik harus mencari lagu-lagu yang beremutu dan mampu mengembangkan jiwa anak, baik segi psikoligis, fisikis, intelegensi, emosi dan sosial anak. 2.1.5 Hakikat Metode Demonstrasi Metode berasal dari bahasa latin “ methodos “ yang berarti jalan yang harus dilalui. Menurut Sudjana ( 2002 : 260 ) “ Metode adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pelajaran, oleh karena itu peranan metode pengajaran sebagai alat 22 untuk menciptakan proses belajar mengajar “. Sedangkan menurut Sukartiaso (dalam Moedjiono dan Dimyati 1995 :45) “Metode adalah cara untuk melakukan sesuatu atau cara untuk mencapai suatu tujuan”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan pembelajaran, metode sangat diperlukan oleh guru untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan belajar mengajar akan lebih bersemangat apabila seorang guru dapat menggunakan metode yang menarik dan bervariasi dalam mengajar. “ Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang ahli dalam topik bahasan “Roestiyah 2001 : 82). Pendapat lain menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara mengajar dimana seorang instruktur atau tim guru menunjukkan, memperlihatkan suatu proses (Roestiyah 2001 : 83). Menurut WinataPutra, dkk (2004:424) “Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan mempertunjukkan secara langsung objek atau cara melakukan sesuatu untuk memperunjukkan proses tertentu “.Sedangkan menurut Djamarah (2000:54): “Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran“. 23 Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode demonstrasi menurut penulis adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan secara langsung proses terjadinya sesuatu yang disertai dengan penjelasan lisan. Menurut Elizar (2006:45), keunggulan dari metode demonstrasi adalah kemungkinan siswa mendapat kesalahan lebih kecil, sebab siswa mendapatkan langsung dari hasil pengamatan kemudian siswa memperoleh pengalaman langsung, siswa dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang dianggap penting, bila melihat hal-hal yang membuat keraguan, siswa dapat bertanya langsung pada guru. Sedangkan menurut Usman (2002 : 46) menyatakan bahwa keunggulan dari metode demonstrasi adalah perhatian siswa akan dapat terpusat sepenuhnya pada pokok bahasan yang akan didemonstrasikan, memberikan pengalaman praktis yang dapat membentuk ingatan yang kuat dan keterampilan dalam berbuat, menghindarkan kesalahan siswa dalam mengambil suatu kesimpulan, karena siswa mengamati secara langsung jalannya demonstrasi yang dilakukan. Adapun menurut Bahri Djamarah (2000 : 56 ) menyatakan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu kegiatan pembelajaran, memudahkan berbagai jenis penjelasan, kesalahan- kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melalui pengamatan dan contoh konkret dengan menghadirkan objek sebenarnya. Dari ketiga pendapat di atas dapat penulis ambil kesimpulan bahwa keunggulan metode demonstrasi adalah siswa dapat memusatkan perhatiannya pada pokok 24 bahasan yang akan didemonstrasikan, siswa memperoleh pengalaman yang dapat membentuk ingatan yang kuat, siswa terhindar dari kesalahan dalam mengambil suatu kesimpulan, pertanyaan-pertanyaan yang timbul dapat dijawab sendiri oleh siswa pada saat dilaksanakannya demonstrasi, apabila terjadi keraguan siswa dapat menanyakan secara langsung kepada guru, kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki karena siswa langsung diberikan contoh konkretnya. Walaupun memiliki beberapa kelebihan, namun metode demonstrasi ini juga memiliki beberapa kelemahan-kelemahan. Menurut Djamarah (2000:57), ada beberapa kelemahan metode demonstrasi yaitu anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan, tidak semua benda dapat didemonstrasikan, sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan. Dari pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa kelemahan metode demonstrasi adalah tidak semua benda dan materi pembelajaran yang bisa didemonstrasikan dan metode ini tidak efektif bila tidak ditunjang oleh keterampilan guru secara khusus. Meskipun metode ini memiliki banyak kelemahan-kelemahan, penulis melihat metode ini sangat bagus sekali apabila diterapkan dalam pembelajaran bernyanyi, karena siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru mengenai cara bernyanyi, tetapi siswa juga dapat langsung mempraktekkan kegiatan bernyanyi yang dipelajari. Hal ini akan menghilangkan kejenuhan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Agar pelaksanaan metode demonstrasi berjalan baik, alangkah baiknya guru 25 memperhatikan hal-hal berikut : rumuskan tujuan instruksional yang dapat dicapai oleh siswa, susun langkah-langkah yang akan dilakukan dengan demonstrasi secara teratur sesuai dengan skenario yang direncanakan, persiapkan peralatan atau bahan yang dibutuhkan sebelum demonstrasi dimulai dan atur sesuai skenario yang direncanakan, teliti terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan agar demonstrasi berhasil dilakukan, perhitungkan waktu yang dibutuhkan sehingga kita dapat memberikan keterangan dari siswa bisa mengajukan pertanyaan apabila ada keraguan. Selama demonstrasi berlangsung hendaknya guru memperhatikan hal-hal sebagai berikut : apakah demonstrasi dapat diikuti oleh setiap siswa, apakah demonstrasi yang dilakukan sesuai dengan tujuan yang telah dilakukan, apakah keterangan yang diberikan dapat didengarkan dan dipahami oleh siswa, apakah siswa telah diberikan petunjuk mengenai hal-hal yang perlu dicatat, apakah waktu yang tersedia dapat digunakan secara efektif dan efisien. 2.1.6 MeningkatkanKeterampilanBernyanyi melalui Metode Demonstrasi Lagu Daerah Gorontalo Keterampilan bernyanyi lagu daerah Gorontalo dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode demonstrasi. Langkah-langkah yang digunakan dalam meningkatkan keterampilan bernyanyi lagu daerah gorontalo melalui metode demonstrasi dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) guru melakukan observasi terhadap kegiatan siswa dengan fokus pada keterampilan siswa dalam bernyanyi lagu daerah Gorontalo, b) guru mengamati aktivitas belajar setiap anak di kelas, c) guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu daerah Gorontalo, dan secara saksama memperhatikan guru yang mendemonstrasikan lagu daerah Gorontalo, d) 26 guru mengajak siswa untuk bernyanyi lagu daerah Gorontalo sambil berekspresi terhadap lagu daerah Gorontalo yang dinyanyikan, e) siswa dilatih untuk percaya diri dalam berekspresi melalui lagu daerah Gorontalo yang dinyanyikan, f) siswa dilatih untuk bernyanyi lagu daerah Gorontalo bersama dan saling membantu temannya yang kurang terampil dalam bernyanyi lagu daerah Gorontalo, g) memberikan motivasi terhadap keberhasilan anak dalam bernyanyi lagu daerah Gorontalo, dan h) mengadakan evaluasi terhadap kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan uraian di atas jelas menunjukkan bahwa upaya untuk meningkatkan keterampilan bernyanyi lagu daerah gorontalo dapat ditingkatkan dengan menggunakan metode demonstrasi. 2.2 Kajian Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang upaya meningkatkan keterampilan bernyanyi siswa telah dilakukan oleh beberap peneliti terdahulu diantaranya: 1. Jamalus dalam penelitiannya yang berjudul: Meningkatkan keterampilan bernyanyi melalui penggunaan musik perkusi pada metode demonstrasi siswa kelas VI SD 2 Cikarang tahun 2010 menyimpulkan bahwa keterampilan bernyanyi siswa kelas VI SD 2 Cikarang tahun 2010 menyimpulkan bahwa keterampilan bernyanyi siswa kelas VI SD 2 Cikarang dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode demonstrasi. 2. Rudiyanto tahun 2009 dalam penelitiannya yang berjudul mengembangkan keterampilan bernyanyi melalui penggunaan metode demonstrasi pada siswa 27 kelas V SD 01 Jababeka tahun menyimpulkan bahwa keterampilan siswa dalam bernyanyi dapat ditingkatkan melalui penggunaan metode demonstrasi. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I hasil aktivitas pembelajaran anak adalah 44,2 (69%) secara klasikal dengan kategori baik. Pada siklus II hasil aktivitas anak meningkat menjadi 70,32 (83%) secara klasikal dengan kategori sangat baik.Dapat disimpulkan dari siklus I ke siklus II meningkat 14% 2.3 Hipotesis Tindakan Berdasarkan uraian di maksud maka hipotesis penelitian ini adalah : “Jika digunakan metode demonstrasi makaketerampilan siswa dalam bernyanyi lagu daerah Gorontalo dapat ditingkatkan”. 2.4 Indikator Kinerja Indikator kinerja keberhasilan penelitian adalah jika jumlah anak yang terampil dalam bernyanyimengalami peningkatan dari 6 siswa (30%) menjadi15 siswa (75%) dari siswa Kelas VSDN Kaliyoso Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo.